Local Strength Global Structure
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
4. Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2012
31 Desember 2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 4.285.360.915 pada tahun 2012 dan Rp 3.780.545.533 pada tahun 2011 Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 217.912.774 pada tahun 2012 dan Rp 127.406.221 pada tahun 2011 Biaya dibayar di muka Uang muka
2i,2j,4
8.467.192.424
7.488.934.288
2j,2o,5 2j,6
31.339.954.890 215.432.166
31.334.585.540 142.541.230
2k,2o,7 2l
4.197.200.192 356.694.474 117.332.125
5.511.173.868 484.518.776 -
44.693.806.271
44.961.753.702
2g,2j,27
1.141.830.120 3.205.261.339
1.195.860.012 2.885.275.331
2m,2n,8 2r,26 2j,9
30.257.871.368 7.506.064.498 2.737.774.603
32.875.239.677 6.689.318.730 3.000.113.988
Jumlah Aset Tidak Lancar
44.848.801.928
46.645.807.738
JUMLAH ASET
89.542.608.199
91.607.561.440
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.830.481.882 pada tahun 2012 dan Rp 17.612.234.538 pada tahun 2011 Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2012
31 Desember 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang pajak Pendapatan diterima di muka yang akan direalisasi dalam waktu satu tahun Uang muka pelanggan Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - pihak berelasi Pendapatan diterima di muka setelah dikurangi bagian yang terealisasi dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan paskakerja Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 56,125 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 726.500.000 saham pada tahun 2012 dan 2011 Biaya emisi saham Selisih kurs setoran modal Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit Jumlah Ekuitas yang Dapat di Atribusikan Kepada Pemilik Perusahaan Kepentingan non-pengendali JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2j,10 2j,11
7.935.708.000 19.949.162.492
7.777.823.096 20.873.060.348
1j 2j,27 12 2r,26
138.771.240 522.574.598 4.002.587.800 2.031.541.475
40.151.137 522.574.598 4.942.868.561 3.352.523.187
2j,13,27 2j,14
57.350.020 766.815.256
57.350.020 691.745.023
2j,15 2j,2n,16
4.000.210.441 152.018.415 39.556.739.737
3.781.850.864 109.463.559 42.149.410.393
2j,27
13.353.802.332
14.043.918.162
2j,13 2q,25
1.127.883.718 9.075.747.475
1.127.883.718 8.988.084.405
2j,15 2j,2n,16
6.777.106.506 237.623.793 30.572.163.824
8.426.516.392 228.522.376 32.814.925.053
70.128.903.561
74.964.335.446
18 19 19
40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000)
40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000)
2e,20
(21.639.894.267) (7.524.101.893)
(21.639.894.267) (8.698.356.330)
8.114.159.041 11.299.545.597
6.939.904.604 9.703.321.390
89.542.608.199
91.607.561.440
17
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN
Catatan 2p,21 2p,22
LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban usaha lainnya Pendapatan usaha lainnya
2p,23 24 24 24
Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak penghasilan final Tangguhan
(52.234.896.833)
(38.616.141.400)
10.768.005.979
5.667.797.263
(8.193.922.443) (1.145.316.805) (901.999) 1.316.052.518
(7.654.494.828) (798.326.313) (676.064) 2.028.124.745
(8.024.088.729)
(6.425.372.460)
2.743.917.250
(757.575.197)
(293.424.615) 319.986.008
(279.029.102) 251.070.059
26.561.393
(27.959.043)
2.770.478.643
(785.534.240)
-
-
2.770.478.643
(785.534.240)
1.174.254.437 1.596.224.206 2.770.478.643
(300.062.370) (485.471.870) (785.534.240)
1,62
(0,41)
2r,26
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan LABA (RUGI) SESUDAH PAJAK PENGHASILAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Laba komprehesif neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan non-pengendali Laba (rugi) per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas induk
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 63.002.902.812 44.283.938.663
2t,28
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang Dapat Diatriibusikan kepada Pemilik Entitas Induk Proforma ekuitas yang timbul dari Selisih nilai transaksi transaksi restrukturisasi restrukturisasi entitas entitas sepengendali Selisih kurs sepengendali setoran modal (2.272.200.000) 5.130.086.483 -
Saldo Laba (defisit) (9.400.725.603)
Jumlah 6.263.953.581
Kepentingan nonpengendali 9.756.157.896
Jumlah ekuitas 16.020.111.477
Modal saham 14.031.250.000
Biaya emisi saham (1.224.457.299)
-
-
-
-
-
(300.062.370)
(300.062.370)
(485.471.870)
(785.534.240)
Saldo per 30 Juni 2011
14.031.250.000
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
5.130.086.483
-
(9.700.787.973)
5.963.891.211
9.270.686.026
15.234.577.237
Saldo per 1 Januari 2012
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
-
(21.639.894.267)
(8.698.356.330)
6.939.904.604
9.703.321.390
16.643.225.994
-
-
-
-
-
1.174.254.437
1.174.254.437
1.596.224.207
2.770.478.644
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
-
(21.639.894.267)
(7.524.101.893)
8.114.159.041
11.299.545.597
19.413.704.638
Saldo per 1 Januari 2011 Rugi komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (Tidak diaudit)
Laba komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 (Tidak diaudit Saldo per 30 Juni 2012
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
63.256.472.048 (39.199.158.611) (16.597.557.430) (2.501.127.170) (1.145.316.805) 31.500.900 (640.260.423)
30.676.149.893 (23.850.540.554) (11.890.218.433) (219.137.883) (798.326.313) 1.151.247.134 302.015.715 1.917.794.233
3.204.552.509
(2.711.016.208)
(101.099.000) 283.048.000
(1.257.110.930) 12.030.000
181.949.000
(1.245.080.930)
(1.649.409.886) (1.328.269.345) 376.244.481 139.756.184 115.578.920 (62.143.727)
(413.336.077) 1.460.051.756 4.673.909.555 -
(2.408.243.373)
5.720.625.234
978.258.136
1.764.528.096
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
7.488.934.288
3.488.674.950
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
8.467.192.424
5.253.203.046
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga Penerimaan tagihan pajak Penerimaan bunga dan jasa giro Penerimaan lainnya Jumlahkas diperoleh untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Jumlah kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pokok utang bank Kenaikan penurunan utang pihak berelasi Kenaikan pinjaman bank Kenaikan penurunan piutang pihak berelasi Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi Pembayaran pokok sewa pembiayaan Jumlah kas digunakan untuk (diperoleh dari) aktivitas pendanaan KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a.
Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Juli 2001 dari Evi Susanti Panjaitan S.H. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 dari Evi Susanti Panjaitan S.H. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH antara lain sehubungan dengan persetujuan rencana perubahan status Perusahaan kembali menjadi Perseroan Penanaman Modal Asing. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa akomodasi. Disamping itu, melalui PT Patra Supplies and Services (PSS), Entitas anak, Perusahaan menjalankan kegiatan jasa katering dan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan. Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada April 2005. Lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan adalah di Villas Bali Island, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Marzuki Usman A. Sulistyawati R. Rivai M. Noer
Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Dodi Prawira Amtar Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro Graham James Bristow
Berdasarkan Akta Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Marzuki Usman Graham James Bristow A. Sulistyawati R. Rivai M. Noer
6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan) Direktur Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Dodi Prawira Amtar Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro
Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Kepala Unit Audit Internal Sekretaris Perusahaan
: : : : :
30 Juni 2012 R. Rivai M. Noer Tony Silitonga, MBA W.R. Kaminski Maxwell Morris Hunt Widya Laksana
31 Desember 2011 R. Rivai M. Noer Tony Silitonga, MBA W.R. Kaminski Maxwell Morris Hunt Widya Laksana
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas anak pada periode 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi Jumlah
: :
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 276.605.000 261.795.000 1.349.643.150 1.266.956.831 1.626.248.150 1.528.751.831
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak masing-masing mempunyai 114 orang dan 138 orang karyawan tetap (tidak diaudit). c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 112,50 per saham dan harga penawaran Rp 112,50 per saham. d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak untuk periode 30 Juni 2012 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 21 September 2012. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
7
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) e. Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA) setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif. Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan telah menerima surat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011. Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011. Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham. Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham. Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham GWA dalam perusahaan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham mendapatkan 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. f.
Susunan Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah Penggabungan Usaha Susunan pemegang saham Perusahaan sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Perusahaan Sebeleum Penggabungan Usaha
Island Regency Grup Ltd. Island Regency Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat Ir. Frans Bambang Siswanto Octavianus Kuntjoro Jumlah
Jumlah Saham 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000
% 22,62 19,40 12,80 6,60 38,58
250.000.000
100,00
Pemegang Saham GWA Sebelum Penggabungan Usaha Jumlah Saham Jumlah Saham Sebelum Setelah Konversi % Konversi 99.999 1 100.000
99,99 0,01 100,00
476.495.235 4.765 476.500.000
Pemegang Saham Perusahaan Setelah Penggabungan Usaha Jumlah Saham 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000
% 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27
476.496.235 4.765 726.500.000
65,58 0,01 100,00
8
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) g. Entitas Anak Perusahaan merupakan entitas induk yang memiliki sebuah entitas anak (secara kolektif disebut sebagai “Grup”). Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Entitas anak sebagai berikut:
Entitas Anak PT Patra Supplies and Services (PSS)
Jenis Usaha Jasa Katering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Domisili dan Tahun Operasi Komersial Jakarta 1976
Persentase Kepemilikan Efektif Dan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 31 Desember 30 Juni 2012 2011 50% 50% 79.210.417.679 80.305.834.334
Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi (Catatan 1e). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif. Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak. Grup menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (laporan posisi keuangan konsolidasian) serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 (laporan laba rugi komprehensif konsolidasian).
9
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode 30 Juni 2012 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan periode 30 Juni 2011, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif 1 Januari 2011 seperti yang diungkapkan pada Catatan ini. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif 1 Januari 2012 sebagai berikut: (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap: mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja: mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman: mengatur pengakuan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan konstruksi, atau produksi aset kualifikasian yang dapat dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa: mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi leassee maupun lessor, terkait dengan sewa. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan: mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: mengatur penyajian, mengatur prinsip menyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: mengatur Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan.
10
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 (Lanjutan) (8)
PSAK No. 10 (Revisi 2009), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. (9) PSAK No. 28 (Revisi 2010), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, mengatur pencatatan akuntansi atas kontrak asuransi kerugian. (10) ISAK No. 25, Hak atas Tanah, interpretasi atas PSAK yang terkait dengan akuntansi atas hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai. (11) PSAK No. 56 (Revisi 2010), Laba per Saham: mengatur prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama. (12) PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan. (13 ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan, Pasti Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya: mengatur pengembalian atau pengurangan iuran masa depan dan persyaratan pendanaan minimum. Penerapan PSAK-PSAK diatas untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya PSAK No. 33 (Revisi 2010), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum. PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi. PSAK No. 36 (Revisi 2010), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa. PSAK No. 45 (Revisi 2010), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham. PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah. PSAK No. 62, Kontrak Asuransi. PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral. ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Pemegang saham ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivative Melekat
11
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Disamping PSAK No 1 (Revisi 2009) dan PSAK No. 2 (Revisi 2009), Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagai berikut: (1)
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim.
(2)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(3)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
(4)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(5)
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Grup menerapkan secara prospektif PSAK ini untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
(6)
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kegiatan tertentu. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke ekuitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke ekuitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Grup menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
12
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan) (7)
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. PSAK ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
(8)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, mengatur pengakuan dan pengukuran provisi liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: (1) (2) (3) (4)
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011 namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK No. 14, Biaya Situs Web
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis Prinsip Konsolidasi Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
13
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas anak. Seluruh saldo dan transaksi akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non pengendali (KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: (1) (2) (3) (4) (5) (6)
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan (7) mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
14
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Kombinasi Bisnis Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau entitas anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
15
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: -
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP diukur berdasarkan proporsi kepemilikan atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi; Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya; Imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan/atau entitas anak mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi, dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi entitas yang merupakan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali pada dasarnya tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu yang berada di bawah grup, dan karenanya restrukturisasi tersebut tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan. Dengan metode penyatuan kepemilikan tersebut, pengalihan aset dan liabilitas dicatat sebesar nilai tercatatnya. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” (STRES) pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo STRES dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini. Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang diakuisisi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.
16
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f.
Penjabaran Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun. Kurs mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut: 2012 2011 Dolar Amerika Serikat 9.480 9.068
g. Transaksi Pihak Berelasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup: 1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: - mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; - memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau - memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. Perusahaan asosiasi; 3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan; 5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup. Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
17
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan) Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2011 (Lanjutan) 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Grup secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Grup); 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Grup yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Grup serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Grup dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Grup. Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu diatur oleh Bapepam-LK melalui Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor : Kep-521/BL/2008, tanggal 12 Desember 2008, yang menyatakan antara lain: a. Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perusahaan dalam suatu transaksi yang dapat merugikan Perusahaan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar. b. Perusahaan yang melakukan transaksi afiliasi wajib melakukan keterbukaan informasi, kecuali: • Penggunaan setiap fasilitas yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada komisaris, direktur, dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan yang langsung berhubungan dengan tanggung-jawab mereka terhadap Perusahaan tersebut dan sesuai dengan kebijakan Perusahaan, serta telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham; • Transaksi antara Perusahaan baik dengan Karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan tersebut maupun dengan Karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali, dan Transaksi antara Perusahaan Terkendali baik dengan Karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali tersebut maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan dengan persyaratan yang sama, sepanjang hal tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam transaksi tersebut termasuk pula manfaat yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada semua karyawan, direksi atau komisaris dengan persyaratan yang sama, menurut kebijakan yang ditetapkan Perusahaan; dan/atau • Imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan / atau manfaat khusus yang diberikan kepada komisaris, direktur dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan, jika jumlah secara keseluruhan dari imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan berkala.
18
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g.
Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan) Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2011 (Lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 07, semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun.
h. Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. i.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
j.
Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Dalam penerapan standar ini, Grup telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Selanjutnya, sehubungan dengan telah efektifnya PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, sejak 1 Januari 2012, Grup telah mengevaluasi dampak revisi PSAK-PSAK tersebut dan menyimpulkan bahwa dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak material. Sehubungan dengan diberlakukannya PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, Grup telah menerapkan pengungkapan atas instrumen keuangan pada laporan keuangan konsolidasian. Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
19
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
20
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Setelah pengukuran awal Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni setelah pengukuran awal) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan setelah pengukuran awal yang sesuai. Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya , piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi.
21
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan panjang), utang sewa pembiayaan, utang usaha, utang lain-lain, pendapatan diterima di muka dan uang muka pelanggan. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
22
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Penelaahan penurunan nilai atas instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual mencakup penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
23
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (1) Aset Keuangan (Lanjutan) Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. (2) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
k. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan (acquisition cost) dan nilai realisasi bersihnya. Biaya perolehan meliputi harga beli material dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai (present location and condition). Biaya perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya. Biaya perolehan ditentukan menggunakan basis metode “masuk pertama keluar pertama” (first-in firstout), kecuali persediaan barang konsumsi di lokasi Kerinci dan Deli Café yang menggunakan metode rata-rata, dikurangi dengan penyisihan dan penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat. Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi pemakaian masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Pemakaian masing-masing jenis persediaan dicatat sebagai beban pada periode digunakan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. . l.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
24
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) m. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan metode biaya. Penyusutan aset tetap Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan umur manfaat aset tetap sebagai berikut: Umur Manfaat Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara
20 - 25 2 2-5 4-5 4-5 7
Tarif Penyusutan 4% - 5% 50% 25% - 50% 20% - 25% 20% - 25% 14,3%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
25
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n. Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; b. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; c. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau d. Terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. o.
Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
26
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) o. Penurunan Nilai Aset (Lanjutan) Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dan pendapatan diterima dimuka akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan. Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
27
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. q. Imbalan Paskakerja Grup telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Imbalan Kerja, yaitu PSAK No. 24 (revisi 2010). Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paskakerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK) yang berlaku efektif sejak 25 Maret 2003. Kewajiban ditentukan berdasarkan penilaian atas kewajiban imbalan paskakerja dengan menggunakan metode projected unit credit. Imbalan paskakerja untuk tahun berjalan dicerminkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian. Kriteria pengakuan dan pengukuran kewajiban Grup terhadap karyawannya sebagaimana diuraikan diatas, mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 57 yang mengatur tentang pengakuan dan pengukuran kewajiban estimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi. Grup akan memiliki kewajiban yang sama berupa pembayaran uang pesangon, uang penghargaan kerja dan uang pengganti hak terhadap karyawan tetap, apabila terjadi penghentian / pemutusan kerja terhadap karyawan tersebut dimasa yang akan datang. Perhitungan Aktuaria untuk beban dan kewajiban imbalan paskakerja Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dinyatakan berdasarkan Laporan Perhitungan Aktuaria atas Kewajiban Diestimasi Manfaat Pensiun Pegawai berdasarkan yang dilakukan oleh Aktuaris Independen. r.
Perpajakan Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
28
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) r.
Perpajakan (Lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak. Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan Perusahaan pada satu tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh. final dan yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto. Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan pada tanggal laporan posisi keuangan, disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban ‘tidak lancar’ (non current) dan jumlahnya di-offset dan disajikan secara neto.
s.
Segmen Usaha Segmen usaha Perusahaan disusun berdasarkan pendekatan produk atau jasa yang dihasilkan, dan memiliki risiko dan imbalan yang berbeda untuk segmen produk jasa yang dihasilkan, misalnya segmen usaha jasa katering, anggaran pendapatan KIK, vila dan lain-lain.
29
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t.
Laba (Rugi) per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No.56 , "Laba per Saham", laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan.
u. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. 3. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SECARA PROFORMA SESUAI DENGAN PSAK NO. 38 Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi telah menggabungkan usaha mereka secara efektif per tanggal 19 Juli 2011, yaitu setelah mendapatkan Surat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011. Perusahaan adalah perusahaan yang menerima penggabungan dan PT Gama Wahyu Abadi bubar demi hukum. Laporan keuangan kedua perusahaan tersebut telah digabungkan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (Catatan 2d). Berdasarkan PSAK 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Oleh karena itu laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 merupakan proforma laporan laba rugi gabungan kedua perusahaan. Dampak penyesuaian karena penyajian secara proforma laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
30
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) Proforma Laporan Laba Laporan Laba Laporan Laba (Rugi) (Rugi) (Rugi) Komprehensif Komprehensif Komprehensif Sesuai PSAK Perusahaan GWA No. 38 Pendapatan usaha Beban pokok pendapatan Laba bruto Beban usaha Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) sesudah pajak penghasilan Pendapatan komprehensif lain Jumlah laba(rugi) komprehensif
1.757.527.964 (870.352.404) 887.175.560 (711.158.426)
42.526.410.699 (37.745.788.996) 4.780.621.703 (5.714.214.034)
44.283.938.663 (38.616.141.400) 5.667.797.263 (6.425.372.460)
176.017.134 9.386.366 185.403.500 -
(933.592.331) (37.345.409) (970.937.740) -
(757.575.197) (27.959.043) (785.534.240) -
185.403.500
(970.937.740)
(785.534.240)
4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas yang dimiliki Perusahaan dan Entitas anak dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah Kas
190.202.988 13.697.083 203.900.071
131.566.927 131.566.927
Bank – Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank NA PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BPD Sumsel PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation PT Bank Bukopin Tbk
959.069.789 629.676.854 396.384.999 113.802.875 42.880.932 17.379.973 16.950.178 14.916.272 122.522 -
807.058.939 204.914.153 116.411.285 27.534.090 57.486.578 1.411.243 44.239.620 14.948.666 99.334 210.482.255 24.737.300 13.389.010
2.191.184.394
1.522.712.473
31
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Bank - Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2012: $AS 305.247,39 dan 2011: $AS 397.130,00) PT Bank Bumiputera Tbk (2012: $AS 184.666,77) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2012: $AS 89.853,11 dan 2011: $AS 134.932,81) Citibank N.A. (2012: $AS 23.909,32 dan 2011: $AS 16.450,54) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2012: $AS 5.125,78 dan 2011: $AS 62.490,53) PT Bank Central Asia Tbk (2012: $AS 2.670,17 dan 2011: $AS 17.704,43) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2012: $AS 565,87 dan 2011: $AS 11.944,76) PT Bank Bukopin Tbk (2011: $AS 2.782,95) Deposito berjangka PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah
2.893.745.256
3.601.179.102
1.750.640.986
-
851.807.483
1.223.570.721
226.660.354
149.173.497
48.592.394
566.664.126
25.313.212
160.516.567
5.364.448 -
108.315.084 25.235.791
5.802.124.133
5.834.654.888
269.983.826
-
8.467.192.424
7.488.934.288
Deposito berjangka pada PT Bank Internasional Indonesia memiliki tingkat bunga 7% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Oktober 2012. 5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: Petrochina International Bermuda. Ltd. PT Leighton Contractors Indonesia PT Barisan Tropical Mining PT Pertamina Hulu Energi PT JGC Corporation DS-LNG PJ PT Bina Insan Sukses Mandiri PT Astina Putera Perkasa PT Weltekindo Nusantara PT Kawasan Industri Kampar PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PT Holcim Indonesia Oorja Group PT Riau Andalan Pulp and Paper
30 Juni 2012 10.268.973.284 3.706.754.207 3.300.769.270 1.788.688.737 1.572.371.785 1.260.439.440 1.240.219.021 1.149.847.812 1.046.302.782 1.017.859.249 946.473.036 682.375.129 540.843.008
31 Desember 2011 9.254.651.139 3.278.297.475 3.174.373.324 3.961.410.853 1.220.115.247 1.034.171.490 1.188.844.236 389.297.351 374.930.000 872.460.400 611.764.979 1.621.903.337
32
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Petrochina International Bermuda. Ltd. PT Bangun Dwipantara Indah Salamander Energy Pte. Ltd. PT Indahkarya Bangun Bersama PT Riau Andalan Kertas PT PEC - Tech Services PT Riau Prima Energy PT Roylea Marine Services Inc PT Berau Coal PT Anugrah Kertas Utama Kingfisher PT PUNJ Lloyd Indonesia PT Transportasi gas indonesia PT Sea Horse PT Gunanusa Utama Fabricators PT Pelayaran Menaratama Pasific Indah PT Soblastoo Indonesia PT Kangean Energy Indonesia Lain-lain Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang Jumlah - Bersih
30 Juni 2012 10.268.973.284 357.059.616 273.323.822 159.273.981 145.505.754 100.746.427 119.479.308 44.934.943 34.600.688 4.185.069 5.864.289.437 35.625.315.805 (4.285.360.915) 31.339.954.890
31 Desember 2011 9.254.651.139 50.469.838 857.964.071 77.701.939 317.996.811 1.208.694.284 138.763.964 44.934.943 26.400.000 68.147.020 1.390.191.926 1.016.394.216 858.057.047 46.002.870 8.200.688 2.022.991.625 35.115.131.073 (3.780.545.533)
31.334.585.540
Rincian piutang usaha sesuai dengan jenis valuta yang digunakan adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS (2012: AS$ 2.75.437 dan 2011: AS$ 1.165.741) Jumlah
30 Juni 2012 9.598.570.770 26.026.745.035
31 Desember 2011 24.544.191.685 10.570.939.388
35.625.315.805
35.115.131.073
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo 1 hari sampai 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari 91 hari sampai 120 hari Lebih dari 120 hari Jumlah piutang usaha Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang karena selisih kurs Jumlah
30 Juni 2012 21.853.567.181 3.270.050.783 2.733.085.476 1.330.028.837 930.088.640 5.508.494.888 35.625.315.805
31 Desember 2011 12.773.979.504 15.546.367.647 1.614.896.408 82.600.384 138.486.848 4.958.800.282 35.115.131.073
(4.285.360.915)
(3.780.545.533)
31.339.954.890
31.334.585.540
33
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Penghapusan piutang Pemulihan atas penyisihan penurunan nilai karena selisih kurs Jumlah
30 Juni 2012 3.780.545.533
31 Desember 2011 5.016.827.533
504.815.382 -
57.665.000 (1.102.599.000)
-
(191.348.000)
4.285.360.915
3.780.545.533
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari. Piutang usaha Enitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 10 dan 15). 6. PIUTANG LAIN-LAIN Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo piutang lain-lain terdiri dari piutang karyawan Entitas anak. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Entitas anak berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab itu, Entitas anak tidak melakukan pencadangan penurunan nilai piutang lain-lain. 7. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut: Barang-barang konsumsi Bukan barang konsumsi Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah - bersih
30 Juni 2012 3.717.334.160 697.778.806 4.415.112.966 (217.912.774)
31 Desember 2011 5.326.348.490 312.231.599 5.638.580.089 (127.406.221)
4.197.200.192
5.511.173.868
Persediaan Entitas anak diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 525.000.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
34
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan) Manajemen Entitas anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul. Persediaan disimpan di beberapa lokasi di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Persediaan Entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 10 dan 15). 8. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: 1 Januari 2012
Penambahan
Nilai tercatat Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Barak sementara Sub-jumlah
11.139.362.912 7.866.100 1.582.739.534 8.786.796.261 4.605.483.101 23.965.772.107 50.088.020.015
33.150.000 48.544.000
Aset sewa pembiayaan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah
Pengurangan
30 Juni 2012
81.694.000
222.044.251 411.520.714 633.564.965
11.139.362.912 7.866.100 1.615.889.534 8.613.296.010 4.193.962.387 23.965.772.107 49.536.149.050
399.454.200 399.454.200 50.487.474.215
152.750.000 152.750.000 234.444.000
633.564.965
552.204.200 552.204.200 50.088.353.250
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Barak sementara Sub-jumlah
2.993.471.777 7.866.100 1.395.207.200 6.612.848.606 2.874.816.894 3.708.988.541 17.593.199.118
211.498.438 81.517.371 416.918.412 295.596.585 1.711.840.865 2.717.371.671
135.186.533 411.520.714 546.707.247
3.204.970.215 7.866.100 1.476.724.571 6.894.580.485 2.758.892.765 5.420.829.406 19.763.863.542
Aset sewa pembiayaan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah
19.035.420 19.035.420 17.612.234.538
47.582.920 47.582.920 2.764.954.591
546.707.247
66.618.340 66.618.340 19.830.481.882
Nilai Buku
32.875.239.677
30.257.871.368
35
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2011
1 Januari 2011
Penambahan
11.595.499.788 7.866.100 1.499.585.724 7.650.504.335 3.607.573.101 23.965.772.107 48.326.801.155
83.153.810 1.399.792.540 1.166.500.000 2.649.446.350
456.136.875 263.500.615 168.590.000 888.227.490
11.139.362.913 7.866.100 1.582.739.534 8.786.796.260 4.605.483.101 23.965.772.107 50.088.020.015
-
399.454.200 399.454.200
-
399.454.200 399.454.200
Jumlah
48.326.801.155
3.048.900.550
888.227.490
50.487.474.215
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Barak sementara
2.598.676.128 7.866.100 1.303.608.072 6.032.905.813 2.389.877.968 285.306.811
434.918.348 91.599.128 843.037.908 587.868.093 3.423.681.730
40.122.699 263.095.115 102.929.167 -
2.993.471.777 7.866.100 1.395.207.200 6.612.848.606 2.874.816.894 3.708.988.541
12.618.240.892
5.381.105.207
406.146.981
17.593.199.118
-
19.035.420 19.035.420
-
19.035.420 19.035.420
Jumlah
12.618.240.892
5.400.140.627
406.146.981
17.612.234.538
Nilai Buku
35.708.560.263
Nilai tercatat Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Barak sementara Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan Kendaraan Sub-jumlah
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan Kendaraan Sub-jumlah
Pengurangan
32.875.239.677
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual Nilai buku Jumlah laba penjualan aset tetap
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 283.048.000 12.030.000 67.312.719 2.130.009 215.735.281
9.899.991
Beban penyusutan untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Beban pokok pendapatan Beban usaha Jumlah
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 2.340.257.715 1.995.260.882 424.696.876 697.273.724 2.764.954.591
2.692.534.606
36
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (Lanjutan) Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Entitas anak dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 10 dan 15). Aset tetap tertentu diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 26.441.300.000 dan Rp 68.146.950.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya. Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan menurunnya nilai aset Perusahaan dan Entitas anak, sehingga Perusahaan dan Entitas anak tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. 9. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012 Deposito marjin Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deposito berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jaminan Sewa kantor Lain-lain Hak sewa tanah – dikurangi nilai amortisasi sebesar Rp 6.844.438 dan Rp 5.377.774 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Jumlah
31 Desember 2011
2.838.785
-
2.386.319.251
2.336.411.731
186.059.005 -
228.059.005 269.983.826
56.192.000 47.210.000
57.967.200 47.070.000
59.155.562
60.622.226
2.737.774.603
3.000.113.988
Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman yang berasal dari fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 10). Pada tanggal 2 Februari 2011 dan 25 Juni 2011, PSS menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar Rp 178.000.000 pada tanggal 30 Juni 2011 yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011 hingga 31 Juli 2012 bagi pengadaan jasa kepada konsumen Salamander Energy (North Sumatra) Pte. Ltd. Pada tanggal 1 Februari 2010, Entitas anak menempatkan deposito berjangka pada BRI sebesar Rp 243.000.000 sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar jumlah yang sama yang berlaku sejak tanggal 1 Pebruari 2010 hingga 3 Maret 2012.
37
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan) Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta Bali sebagai lahan parkir selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000. 10. UTANG BANK JANGKA PENDEK Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo utang jangka pendek Entitas anak masing-masing adalah sebesar Rp 7.935.708.000 dan Rp 7.777.823.096. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH, PT Patra Supplies and Services, Entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu
: Sejak tanggal 15 September 2010 sampai 15 September 2011
Jenis fasilitas
: Open Account Financing (OAF) - revolving, yaitu dapat dilakukan penarikan dan/atau pembayaran kembali atas fasilitas kredit dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas kredit ini tidak dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding fasilitas kredit yang belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus.
Perpanjangan fasilitas
: Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dan Bank No. PPWK/049/0911, No. PPWK/063/1011 dan No. PPWK/130/1211 masing-masing tertanggal 14 September 2011, 14 Oktober 2011 dan 14 Desember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman hingga tanggal 15 September 2012.
Bunga
: 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 3012 dan tahun 2011; atau 6,5% dan 6,25% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan tahun 2011. Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. : - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai, di Jalan Jenderal Sudirman No. 645 Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; - Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; - Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, Direktur Perusahaan.
Jaminan
38
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas anak tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan menyewa aset di luar kegiatan usaha normal, menjamin aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi. 11. UTANG USAHA Utang usaha terdiri dari: PT Sumber Pangan Sejahtera CV IC Logistics CV Vila Mas Utama LA Aizi PT Bumi Maestroayu CV Kencana Makmur Lestari PT Gunung Mas Abadi PT Dexalindo LA Dabu UD Listy CV Tirta Mas Toko Jaya Abadi Toko CV Mahkota Terusan CV Putra Sipel Kelana CV Bina Karya UD Aneka Bina Jaya PT Andalan Jaya Syukur Supply CV Multi Guna Sarana CV Tri Mina CV Eka Lancar UD Buah Segar PT Sinar Daging Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Jumlah
30 Juni 2012 3.209.769.438 924.791.540 816.399.417 793.346.500 747.705.119 673.192.012 658.526.293 565.346.239 451.658.000 399.140.300 343.356.013 325.717.850 297.011.976 269.063.757 230.170.778 224.904.555 191.700.570 168.124.468 118.463.650 81.086.100 73.731.500 55.397.500 30.000 8.330.528.917
31 Desember 2011 1.313.867.299 1.630.524.180 955.878.000 2.117.231.175 420.826.594 632.895.939 892.711.154 426.360.500 586.560.700 153.545.410 278.170.691 374.878.800 214.045.433 296.181.886 870.538.605 244.649.440 100.423.160 322.495.082 119.011.200 202.847.100 137.750.000 139.491.050 118.178.618 8.323.998.332
19.949.162.492
20.873.060.348
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
30 Juni 2012 15.160.479.363 2.065.976.101 869.094.124 1.853.612.904
31 Desember 2011 6.502.292.013 6.068.775.014 4.792.527.554 3.509.465.767
19.949.162.492
20.873.060.348
Atas utang usaha ini, Perusahaan dan Entitas anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan jaminan. 39
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: Tunjangan bonus Bunga Tunjangan cuti Jasa profesional Jamsostek Jasa konsultasi Lain-lain Jumlah
30 Juni 2012 1.454.875.817 422.851.350 258.944.001 133.360.000 47.500.127 1.685.056.505
31 Desember 2011 675.440.843 1.654.010.295 146.096.387 143.250.000 126.479.155 715.578.920 1.482.012.961
4.002.587.800
4.942.868.561
13. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini merupakan nilai penyewaan Vila No. 10 dengan rincian sebagai berikut : Nilai yang belum jatuh tempo Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah
30 Juni 2012 1.185.233.738
31 Desember 2011 1.185.233.738
57.350.020
57.350.020
1.127.883.718
1.127.883.718
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan Vila No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James Bristow, direktur Perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032. 14. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terdiri dari: Jaminan penghuni vila Lain-lain Jumlah
30 Juni 2012 756.809.256 10.006.000
31 Desember 2011 552.869.643 138.875.380
766.815.256
691.745.023
40
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang Entitas anak dengan rincian sebagai berikut: PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
30 Juni 2012 10.613.528.636 163.788.311 10.777.316.947
31 Desember 2011 12.010.100.942 198.266.314 12.208.367.256
(4.000.210.441)
(3.781.850.864)
6.777.106.506
8.426.516.392
Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk investasi Entitas anak. a.
Kredit Angsuran Berjangka 1 Jangka waktu
: 53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015, termasuk 5 bulan grace period.
Jenis fasilitas
: Non revolving, yaitu penarikan kembali atas pembayaran fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian tidak dapat dilakukan.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) atau $AS 1.578.947.
Bunga
: 11,75 % per tahun untuk mata uang Rupiah selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 3012 dan tahun 2011; atau 6,25% - 7% dan 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan tahun 2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar.
41
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Lanjutan) b. Kredit Angsuran Berjangka 2 Jangka waktu
: 48 bulan (15 September 2010 - 15 September 2014)
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah)
Jenis fasilitas
: Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian.
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) atau $AS 315.789. .
Bunga
: 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 3012 dan tahun 2011; atau 6,25% - 7% dan 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan tahun 2011. Tingkat suku bunga akan di-review oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar
Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas anak, memberikan jaminan sebagai berikut: -
1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai, di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Perusahaan.
Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas anak tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan menyewa aset di luar kegiatan usaha normal, menjamin aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi. Pinjaman PT Bank Panin Tbk. Berdasarkan perjanjian kredit No. 569/PK-JAE/KPM/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 dengan PT Bank Panin Tbk., Entitas anak memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil dengan jumlah maksimal sebesar Rp 227.600.000 untuk perolehan 1 (unit) kendaraan. Pinjaman tersebut memiliki tingkat bunga sebesar 5,1% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Agustus 2014.
42
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Entitas anak terikat dengan beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk masa 36 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk kendaraan dengan menggunakan mata uang Rupiah. PT Astra Auto Finance PT Staco Estetika Sedaya Finance PT Astra Sedaya Finance PT Dipo Star Finance Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
30 Juni 2012 52.349.888 137.995.172 94.661.444 104.635.704 389.642.208
31 Desember 2011 63.299.841 163.184.094 111.502.000 337.985.935
(152.018.415)
(109.463.559)
237.623.793
228.522.376
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang bersangkutan dan ditambah syarat bahwa Entitas anak tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset sewaan tersebut ke pihak-pihak lain sebelum kewajibannya dilunasi. Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang Dikurangi beban bunga
446.927.079 (57.284.871)
402.711.228 (64.725.293)
Jumlah Utang Sewa Pembiayaan – Bersih
389.642.208
337.985.935
30 Juni 2012 152.018.415
31 Desember 2011 109.463.559
171.070.970 66.552.823
124.441.186 104.081.190
389.642.208
337.985.935
Jatuh tempo dalam satu tahun Jatuh tempo lebih dari satu tahun 2013 2014 Jumlah Utang Sewa Pembiayaan
17. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Rincian proporsi kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan laba bersih Entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Entitas Anak PSS Jumlah
Saldo Awal 9.703.321.390 9.703.321.390
Modal Saham -
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali -
Saldo Laba 1.596.224.206 1.596.224.206
Saldo Akhir 11.299.545.596 11.299.545.596
43
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. MODAL SAHAM Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi, persentase kepemilikan para pemegang saham Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi ditukar dengan 4.765 saham baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 56,125. Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Pemegang Saham
Persentase Saham
Kepemilikan
Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto Island Regency Group Ltd. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat
476.495.235 62.187.000 62.500.000 16.500.000 108.817.765
65,59% 8,56 8,60 2,27 14,98
26.743.295.064 3.490.245.375 3.507.812.500 926.062.500 6.107.397.061
Total
726.500.000
100,00%
40.774.812.500
31 Desember 2011 Pemegang Saham
Persentase Saham
Kepemilikan
Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto Island Regency Group Ltd. Island Residences Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat
476.495.235 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.442.765
65,59% 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27
26.743.295.064 3.174.542.250 2.722.062.500 1.796.000.000 926.062.500 5.412.850.186
Total
726.500.000
100,00%
40.774.812.500
19. BIAYA EMISI SAHAM DAN SELISIH KURS SETORAN MODAL Biaya emisih saham merupakan biaya sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Selisih kurs setoran modal merupakan perbedaan antara setoran modal yang diterima Perusahaan yang menggunakan kurs aktual dengan kurs setoran modal yang digunakan dalam anggaran dasar Perusahaan. 20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (STRES) Akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali “(STRES) merupakan selisih antara harga akuisisi atau harga pengalihan saham entitas anak dengan nilai buku saham sehubungan dengan akuisisi atau pengalihan saham yang dilakukan dari/kepada entitas sepengendali. Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini adalah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul dari transaksi penggabungan usaha Perusahaan dengan PT Gama Wahyu Abadi sebesar Rp 21.639.894.267. 44
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENDAPATAN USAHA Akun ini terdiri dari: Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) Katering dan Akomodasi Jasa catering Sewa Jasa akomodasi Lain-lain Jumlah Fasilitas Pemeliharaan Perkotaan Pemeliharaan rumah tinggal Jasa kebersihan rumah tinggal Jasa operator telepon Sewa tempat makan Jumlah Unit Bisnis Jasa kebersihan Jasa pemeliharaan taman Jasa pengelolaan sampah Jasa pemotongan rumput Lain-lain Jumlah Villa Kamar Makanan dan minuman Binatu Telpon dan faksimili Jumlah Jumlah
44.215.275.434 2.934.246.148 2.292.905.201 3.039.367.893 52.481.794.676
28.441.791.468 2.790.291.024 1.381.923.004 2.030.163.928 34.644.169.424
5.115.208.115 2.032.468.711 324.498.520 65.153.375 7.537.328.721
4.764.643.751 1.902.135.667 271.260.000 6.938.039.418
624.588.533 37.136.064 23.632.500 76.278.261 105.016.989 866.652.347
665.403.057 50.869.990 41.605.000 7.627.500 178.696.310 944.201.857
1.739.981.215 374.106.471 3.039.382 2.117.127.068
1.393.302.230 356.220.773 4.815.623 3.189.338 1.757.527.964
63.002.902.812
44.283.938.663
45
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) Katering Makanan Villa Makanan dan minuman Binatu Telpon dan faksimili Jumlah Jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan Pemeliharan rumah tinggal Pengelolaan sampah Kebersihan rumah tinggal Prasarana Jasa operator telepon Pemeliharaan taman Lain-lain Jumlah Biaya langsung Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 8) Pengangkutan. penanganan dan pengemasan Pelatihan Provisi tunjangan bonus Kesejahteraan karyawan Biaya penggantian Pemeliharaan dan perbaikan Transportasi dan perjalanan Kesehatan Sewa Seragam Asuransi Percetakan dan alat tulis Telepon dan faximili Kebersihan Administrasi bank Perizinan
28.038.691.920
18.217.964.644
245.488.140 1.999.800 247.487.940
181.870.651 2.682.570 931.016 185.484.237
2.091.827.799 417.472.730 345.983.311 942.893.653 37.073.206 573.240.337 79.854.972 4.488.346.008
1.704.783.301 421.847.730 383.548.345 2.197.495.689 91.347.161 61.313.502 465.911.243 5.326.246.971
10.743.093.464 2.340.257.715 1.420.785.906 930.059.122 723.802.935 716.056.834 544.479.425 383.048.931 374.473.386 257.099.243 234.376.873 139.849.340 79.832.023 75.978.163 62.352.401 29.787.320 8.235.932 6.000.000
9.175.770.242 1.995.260.882 501.552.705 20.835.999 835.568.219 243.962.029 659.621.263 8.888.000 110.614.132 58.742.428 114.258.978 66.579.240 9.512.653 1.200.000
46
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari:
Sumbangan Komisi Jasa konsultan Lain-lain Jumlah Jumlah
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 1.250.000 1.950.000 731.364.411 281.829.294 389.551.952 68.935.073 19.460.370.965 14.886.445.548 52.234.896.833
38.616.141.400
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari:
Gaji dan tunjangan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyusutan (Catatan 8) Penyisihan imbalan paskakerja (Catatan 25) Sewa Air dan listrik Pemasaran Biaya kendaraan Asuransi Tunjangan cuti Jasa professional Transportasi dan perjalanan dinas Telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Tunjangan bonus Jasa konsultasi Kebersihan Administrasi bank Perizinan Alat tulis dan cetakan Pengangkutan, penanganan dan pengemasan Lain-lain Jumlah
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 3.632.398.762 3.632.418.509 504.815.383 424.696.876 697.273.724 451.974.197 327.824.520 374.708.142 332.903.664 269.180.698 351.392.426 161.942.135 71.551.914 148.810.814 137.410.544 130.964.076 145.326.455 124.694.366 109.777.900 472.494.430 105.098.460 225.350.846 101.215.972 85.761.277 76.734.966 65.914.998 76.612.295 62.543.619 108.000.000 55.294.665 19.589.713 46.519.545 99.591.982 44.182.452 141.626.969 39.885.689 104.337.575 11.313.400 39.294.916 1.240.558.031 596.430.366 8.193.922.443
7.654.494.828
47
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN BEBAN USAHA LAINNYA Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) Beban keuangan Bunga pinjaman Beban usaha lainnya Pendapatan usaha lainnya Pendapatan keuangan Laba penjualan aset tetap Lain-lain Jumlah Jumlah
(1.145.316.805)
(798.326.313)
(901.999)
(676.064)
31.500.900 215.735.281 1.068.816.337 1.316.052.518
302.195.506 9.899.991 1.716.029.248 2.028.124.745
169.833.714
1.229.122.368
25. IMBALAN PASKAKERJA Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan entitas anak mencatat estimasi liabilitas imbalan paskakerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria Mizan untuk Perusahaan serta PT Sigma Prima Solusindo (2012) dan PT Sigma Aktuarindo (2011) untuk Entitas anak. Aktuaris dalam menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Perusahaan Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun
30 Juni 2012
31 Desember 2011
10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II - 2000 56
10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 2000 56
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah karyawan Perusahaan yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing adalah sebanyak 5 orang karyawan tetap. Entitas Anak Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun
30 Juni 2012
31 Desember 2011
8% 8% Tabel Mortalita Indonesia II - 1999 55
8% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 1999 55
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah karyawan Entitas anak yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing adalah sebanyak 113 orang dan 136 orang karyawan tetap.
48
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IMBALAN PASKAKERJA (Lanjutan) Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan paskakerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan paskakerja yang tidak didanaai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Jumlah liabilitas dalam laporan posisi keuangan Konsolidasian
30 Juni 2012 5.369.986.907 3.705.760.568
31 Desember 2011 4.960.403.903 4.027.680.502
9.075.747.475
8.988.084.405
Mutasi liabilitas imbalan pasti paskakerja karyawan adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Beban imbalan pasti paskakerja periode/tahun berjalan Pembayaran pesangon Saldo akhir tahun
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 8.988.084.405 8.584.613.459 451.974.198 995.458.451 (364.311.128) (591.987.505) 9.075.747.475
8.988.084.405
Rincian beban imbalan pasti paskakerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Keuntungan (kerugian) aktuarial yang diakui Jumlah beban periode/tahun berjalan
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 248.114.841 415.367.106 205.335.774 529.384.674 (1.476.418) 50.706.671 451.974.197 995.458.451
49
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERPAJAKAN a.
Utang pajak 30 Juni 2012
b.
31 Desember 2011
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Pajak pembangunan daerah
148.991.602 91.030.589 136.363.638 176.373.533 1.478.782.113
143.288.808 111.701.802 189.269.984 488.103.703 2.420.158.890
Jumlah
2.031.541.475
3.352.523.187
Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran rugi fiskal untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Entitas anak Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Penyisihan imbalan paskakerja Penyusutan Beda tetap: Beban pajak Jamuan dan sumbangan Pendapatan yang dikenakan pajak final Rugi fiskal Perusahaan tahun berjalan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal Perusahaan akhir tahun
2.743.917.250
(757.575.197)
3.178.276.516
(933.598.331)
(434.359.266)
176.023.134
51.439.699 (1.881.713)
327.824.520 37.545.464
25.973.242 (956.495) (359.784.533) (1.931.805.267)
108.662.769 63.761.000 (179.791) 713.637.096 -
(2.291.589.800)
713.637.096
50
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) Perusahaan tidak menghitung taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 karena masih mengalami rugi fiskal. Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut: Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 Pajak kini Perusahaan Entitas anak Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Entitas anak Pasal 23 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun Berjalan
-
-
816.745.768 816.745.768
1.868.410.224 1.868.410.224
816.745.768
1.868.410.224
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan Entitas anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assesment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan entitas anak pada saat jatuh tempo. c.
Pajak Tangguhan` Manfaat (beban) aset pajak tangguhan terdiri dari: Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) Perusahaan Penyisihan imbalan paskakerja Penyusutan aset tetap Laba penjualan aset tetap Entitas anak Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan paskakerja Pembayaran imbalan jasa Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyusutan aset sewa pembiayaan Pembayaran pokok utang sewa pembiayaan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan - Bersih
12.859.925 (470.428) 12.389.497
9.386.366 9.386.366
155.785.680 100.133.625 (91.077.777) 22.626.638 126.203.846 16.654.584 (22.730.085) 307.596.511
148.626.614 81.956.130 11.100.949 241.683.693
319.986.008
251.070.059 51
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
Pajak Tangguhan (Lanjutan) Aset pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan imbalan paskakerja Penyusutan aset tetap Jumlah Entitas anak Penyisihan imbalan paskakerja Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai persediaan Beda sewa pembiayaan Penyisihan penurunan nilai piutang Jumlah
83.807.615 39.872.650 123.680.265
70.947.690 40.343.078 111.290.768
2.185.129.258 721.845.277 54.478.194 (6.075.500) 126.203.845 3.081.581.074
2.176.073.410 566.059.597 31.851.556 2.773.984.563
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
3.205.261.339
2.885.275.331
Perusahaan dan Entitas anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat direalisasikan pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal tersebut. d. Taksiran Tagihan Pajak Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas anak mempunyai tagihan pajak dengan rincian sebagai berikut: Tahun pajak 2003 Tahun pajak 2010 Tahun pajak 2011 Masa pajak periode 30 Juni 2012 (Catatan 26b) Jumlah
30 Juni 2012 1.829.726.520 3.352.659.296 1.506.932.914 816.745.768
31 Desember 2011 1.829.726.520 3.352.659.296 1.506.932.914 -
7.506.064.498
6.689.318.730
Atas taksiran tagihan pajak tahun 2003, pada tahun 2006 Entitas anak telah memperoleh Surat Keputusan Kantor Pelayanan Pajak No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai pajak penghasilan badan (PPh badan), serta KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 dan KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai pajak pertambahan nilai (PPN), dengan total tagihan pajak penghasilan sebesar Rp 1.584.869.148. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Entitas anak telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 10 Nopember 2006. Berdasarkan Surat Keputusan No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut, sehingga Entitas anak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 28 Agustus 2008. Sampai tanggal penyusunan laporan ini, permohonan tersebut masih dalam proses.
52
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Taksiran Tagihan Pajak (Lanjutan) Tagihan pajak Entitas anak tahun 2010 terdiri dari PPh badan sebesar Rp 1.676.660.157 dan PPN sebesar Rp 1.675.979.139. Pada tahun 2011, Entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk PPh badan tahun pajak 2009 sebesar Rp 1.249.589.613. Kelebihan pajak ini dikompensasikan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar Rp 98.342.479 dengan rincian sebagai berikut: -
SKPKB No. 00010/201/09/059/11 atas PPh pasal 21 tahun pajak 2009 sebesar Rp 611.174. SKPKB No. 00017/203/09/059/11 atas PPh pasal 23 tahun pajak 2009 sebesar Rp 9.295.710. SKPKB No. 00056/207/09/059/11 atas PPh pasal 21 tahun pajak 2009 sebesar Rp 62.736.048. SKPKB No. 00063/107/059/11 atas PPh pasal 21 tahun pajak 2009 sebesar Rp 25.699.547.
Entitas anak telah menerima kelebihan pembayaran PPh Badan tahun pajak 2009 setelah dikurangi dengan kompensasi atas SKPKB yang diterima sebesar Rp 1.151.247.134 pada bulan Juni 2011. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKPKB dari SKP untuk PPh pasal 21 dan pasal 23 serta PPN untuk tahun 2005 dan 2006 sebesar Rp 116.918.391 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan tahun 2010. Pada tanggal 2 Februari 2011, Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut. Pada tahun 2007, Perusahaan menerima SKPKB No. 00139/207/04/901/07 tanggal 15 Agustus 2007 atas PPN untuk kegiatan membangun sendiri sebesar Rp 813.907.500, di mana kemudian Perusahaan mengajukan keberatan namun di tolak. Pada tanggal 17 Januari 2009 Perusahaan mengajukan banding. Pada tanggal 15 Desember 2009, Perusahaan menerima surat keputusan banding dari pengadilan pajak No. Put.21092/PP/M.XVII/16/2009 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 284.669.412. Sampai dengan 31 Desember 2009 jumlah yang telah dibayarkan sebesar Rp 280.000.000 dan Perusahaan masih mencatat sisanya sebesar Rp 4.669.412 sebagai bagian dari utang pajak pada tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan auditor independen, Perusahaan belum membayarkan sisa pajak kurang bayar tersebut. 27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi Putu Agung Prianta Ir. Frans Bambang Siswanto PT Trust Securities
Hubungan Direktur Perusahaan Pemegang Saham Perusahaan Perusahaan Berelasi
PT Trust Indonesia PT Taman Merah Bali PT Papua Services and Supplies Graham James Bristow
Perusahaan Berelasi Perusahaan Berelasi Anak Entitas anak Pemegang Saham dan Direktur Perusahaan Anggota Komite Audit Perusahaan
Maxwell M. Hunt
Sifat Saldo Akun/Transaksi Pinjaman berbunga Pinjaman tanpa bunga Jasa konsultasi bisnis dan pinjaman tanpa bunga Pinjaman berbunga Pinjaman tanpa bunga Pinjaman tanpa bunga Pinjaman berbunga dan pendapatan jasa Pinjaman tanpa bunga
53
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban adalah sebagai berikut: a.
Piutang Lain-lain - Berelasi PT Taman Merah Bali PT Papua Services and Supplies Putu Agung Prianta PT Karya Milik Nusantara Robert Nowak Jumlah Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
30 Juni 2012 1.033.505.120 108.325.000 -
31 Desember 2011 1.167.742.197 12.458.707 5.659.108 10.000.000
1.141.830.120 1,28%
1.195.860.012 1,31%
Piutang kepada PT Taman Merah Bali merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Taman Merah Bali. Piutang kepada PT Papua Supplies and Services merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Entitas anak untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Papua Supplies and Services. b. Utang Lain-lain - Berelasi 30 Juni 2012 Jangka pendek PT Trust Securities Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian Jangka panjang Graham James Bristow Maxwell M. Hunt PT Trust Securities PT Trust Indonesia Frans Bambang Siswanto Jumlah Pendapatan diterima dimuka (Catatan 13) Sewa - Graham James Bristow Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
31 Desember 2011
522.574.598 0,75%
522.574.598 0,70%
3.605.285.386 404.100.000 715.578.920 4.500.000.000 4.128.838.026 13.353.802.332
4.410.980.133 404.100.000 600.000.000 4.500.000.000 4.128.838.029 14.043.918.162
1.127.883.718
1.127.883.718
14.481.686.050 21,40%
15.171.801.880 21,01%
54
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) b. Utang Lain-lain – Berelasi (Lanjutan) Perusahaan -
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman dengan Graham James Bristow dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.
-
Berdasarkan perjanjian tanggal 30 Nopember 2011, pinjaman Perusahaan dengan Maxwell M. Hunt dikenakan bunga 5% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.
-
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 26 Juli 2010 yang telah diperpanjang dengan perjanjian tanggal 26 Juli 2011 antara Perusahaan dengan Ir. Frans Bambang Siswanto, Perusahaan menerima pinjaman dengan bunga 5% per tahun untuk membiayai penyertaan dalam bentuk saham dengan jangka waktu 3 tahun.
Entitas anak -
Pada tanggal 30 Juni 2012, saldo utang Entitas anak kepada PT Trust Securities merupakan pinjaman atas jasa konsultasi (advisory fee) antara lain sehubungan dengan rencana penggabungan usaha Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang Entitas anak kepada PT Trust Securities merupakan pinjaman untuk keperluan operasional dengan tingkat bunga 15% per tahun. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2012.
-
Pada tahun 2011, Entitas anak memperoleh fasilitas utang jangka pendek senilai Rp 4.500.000.000 dari PT Trust Indonesia. Utang ini terdiri dari pinjaman pertama senilai Rp 2.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 18 Agustus 2011 dan telah diperpanjang hingga 30 Nopember 2012 dengan tingkat pengembalian 15,50% per tahun, dan pinjaman kedua senilai Rp 2.500.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2012 dengan tingkat pengembalian 15% per tahun.
28. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR Perhitungan rugi bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:
Rugi bersih untuk perhitungan rugi bersih per saham dasar Jumlah rata-rata saham untuk perhitungan rugi bersih per saham dasar Rugi per saham dasar
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) 1.174.254.438 (300.062.370) 726.500.000
726.500.000
1,62
(0,41)
55
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 Juni 2012 Mata Uang Asing Aset Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Utang bank Utang pihak berelasi Jumlah liabilitas Nilai Aset (Kewajiban) Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
31 Desember 2011 Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
612.038 2.745.437 251.721 3.609.196
5.802.124.133 26.026.745.035 2.386.315.080 34.215.184.248
643.433 1.165.741 257.655 2.066.829
5.834.654.888 10.570.939.388 2.336.411.731 18.742.006.007
8.487 1.921.355 1.929.842
80.459.604 18.214.445.400 18.294.905.004
28.233 2.138.283 2.166.516
256.016.844 19.389.950.244 19.645.967.088
1.679.354
15.920.279.244
(99.687)
(903.961.081)
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
Berdasarkan Nota kesepahaman yang disetujui oleh PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan Entitas anak pada tanggal 31 Desember 2003, yang telah diperbarui dengan perjanjian tanggal 4 Mei 2004, KIK menunjuk Entitas anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, meliputi jasa perumahan, kebersihan, transportasi, telekomunikasi dan lain-lain yang terkait di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Propinsi Riau, Sumatera Timur . Entitas anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara Anggaran Operasional Tahunan dengan realisasi, dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan Anggaran KIK. Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga tanggal 31 Desember 2005 dan dapat diperpanjang dengan syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sampai dengan tanggal penyusunan laporan keuangan ini, Nota Kesepahaman ini belum diperpanjang dan Entitas anak masih menjalankan jasanya berdasarkan Nota Kesepahaman yang telah berakhir tersebut.
56
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Dalam kaitannya dengan penyediaan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan tersebut, Entitas anak membuat perjanjian jangka pendek yang dapat diperbarui dengan beberapa pemasok meliputi jasa perbaikan bangunan dan kebersihan lingkungan. Keberlanjutan pendapatan Entitas anak dari transaksi di atas secara signifikan dipengaruhi oleh kemampuan Entitas anak untuk memperpanjang Nota Kesepahaman dan perjanjian dengan pemasok. b. Berdasarkan perjanjian tanggal 16 Juli 2010 dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Kontraktor) , Entitas anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor untuk mendirikan bangunan barak hunian sementara pada proyek Tambang Batubara Wahana milik PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) di Kalimantan Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2010, harga perolehan barak sebesar Rp 23.965.772.107 diakui sebagai aset tetap (Catatan 9). Dalam perjanjian tersebut Entitas anak juga ditunjuk oleh Kontraktor untuk memberikan jasa pengelolaan dan pemeliharaan, termasuk katering. Jangka waktu perjanjian adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan 30 Nopember 2017, dan dapat diperpanjang oleh Kontraktor. Atas jasa yang diberikan, Entitas anak memperoleh pendapatan jasa dari Kontraktor sebagai berikut: -
. -
Jasa pemeliharaan, yang dikenakan sebagai pendapatan sewa barak: i. Sebesar $AS 8,78 per penghuni per hari selama tahun pertama hingga tahun ke lima, atas 200 penghuni per hari. ii. Sebesar $AS 5,95 per penghuni per hari selama tahun ke 6 hingga tahun ke 7, atas 200 penghuni per hari. Jasa operasional, yang dikenakan sebagai pendapatan katering: i. Sebesar Rp 96.750 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 95.000 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari.
Pada saat perjanjian berakhir, Entitas anak akan menyerahkan kepemilikan fasilitas barak kepada Pemilik Tambang berdasarkan permintaan Kontraktor. c. Entitas anak mengadakan perjanjian dengan konsumen-konsumennya untuk memberikan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan dan catering, dengan rincian sebagai berikut: Pelanggan PT Bina Insan Sukses Mandiri Petrochina International (Bermuda) Ltd. PT Pertamina Hulu Energi Offshore, North West Java PT Transportasi Gas Indonesia PT Holcim Indonesia Tbk PT Oorja Indo Petanggis PT Salamander Energy Ltd. PT PEC Tech Services Indonesia PT JGC Corporation DS
Jangka Waktu Perjanjian 06 Mei 2011 - 30 Apri 2014 1 Maret 2011 - 28 Februari 2014 1 April 2011 - 31 Maret 2015 2 April 2011 - 31 Januari 2013 1 Oktober 2011 - 30 September 2012 1 April 2012 - 31 Maret 2013 1 Juli 2012 - 31 Desember 2012 1 Januari 2012 - 31 Desember 2012 4 Juni 2012
57
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Entitas anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha utama, yaitu katering, anggaran pendapatan KIK, Vila dan lain-lain. Informasi tentang Perusahaan dan Entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Bidang usaha Perusahaan dan Entitas anak adalah sebagai berikut: Bidang Usaha Jasa akomodasi Katering dan jasa pemeliharaan perkotaan
Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk PT Patra Supplies and Services
Descriptions
Katering
Pendapatan
52.481.794.676
Beban Pokok Pendapatan
Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2012 Jasa Pemeliharaan Villa Lain-lain Fasilitas Perkotaan 7.613.095.858
2.117.127.068
790.885.210
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasi
63.002.902.812
-
63.002.902.812
45.201.611.081
6.126.810.759
247.487.940
658.987.053
52.234.896.833
-
52.234.896.833
Laba Bruto
7.280.183.595
1.486.285.099
1.869.639.128
131.898.157
10.768.005.979
-
10.768.005.979
Beban Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
4.961.319.112
758.771.226
2.303.998.391
-
8.024.088.729
-
8.024.088.729
2.318.864.483
727.513.873
(434.359.263)
131.898.157
2.743.917.250
-
2.743.917.250
(14.171.896)
-
(12.389.497)
-
(26.561.393)
-
(26.561.393)
Laba (Rugi) Komprehensif
2.333.036.379
727.513.873
(421.969.766)
131.898.157
2.770.478.643
-
2.770.478.643
Descriptions
Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) Jasa Pemeliharaan Villa Lain-lain Jumlah Katering Fasilitas Perkotaan
Pendapatan
34.644.169.424
7.070.050.621
Beban Pokok Pendapatan
Eliminasi
Konsolidasi
1.757.527.964
812.190.654
44.283.938.663
-
44.283.938.663
30.097.395.577
6.848.866.245
870.352.404
799.527.174
38.616.141.400
-
38.616.141.400
Laba Bruto
4.546.773.847
221.184.376
887.175.560
12.663.480
5.667.797.263
-
5.667.797.263
Beban Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
4.950.929.157
763.319.833
711.158.426
(34.956)
6.425.372.460
-
6.425.372.460
(404.155.310)
(542.135.457)
176.017.134
12.698.436
(757.575.197)
-
(757.575.197)
(37.345.409)
-
9.386.366
-
(27.959.043)
-
(27.959.043)
Laba (Rugi) Komprehensif
(441.500.719)
(542.135.457)
185.403.500
12.698.436
(785.534.240)
-
(785.534.240)
33. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan dan Entitas anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang lainlain, biaya masih harus dibayar dan utang jangka pendek dan panjang. Selama tahun 2012 dan 2011, kebijakan Perusahaan dan Entitas anak adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas anak adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas.
58
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga Perusahaan dan Entitas anak terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan Entitas anak. Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan Entitas anak yang dikenakan suku bunga tetap. Saat ini, Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Pada tanggal 30 Juni 2012, risiko-risiko utama yang timbul dari instrument keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko harga dan risiko bunga. Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas anak dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan entitas anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan entitas anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan entitas anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan entitas anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan entitas anak, cadangan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan entitas anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan entitas anak.
59
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko Likuiditas Perusahaan dan entitas anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima. Perusahaan dan entitas anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana. Risiko Harga Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak menghadapi resiko harga. Risiko Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan dan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang sewa pembiayaan. 34. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian. 30 Juni 2012 Pinjaman dan piutang Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Liabilitas keuangan Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang usaha Utang lain-lain Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan
Nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
8.467.192.424 31.339.954.890 215.432.166
-
-
8.467.192.424 31.339.954.890 215.432.166
2.575.217.041 42.597.796.521
-
-
2.575.217.041 42.597.796.521
-
-
10.777.316.947 389.642.208 19.949.162.492 13.876.376.930 1.185.233.738 766.815.256
10.777.316.947 389.642.208 19.949.162.492 13.876.376.930 1.185.233.738 766.815.256
-
-
46.944.547.571
46.944.547.571
Jumlah
60
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2011 Liabilitas pada biaya Nilai wajar perolehan melalui laba rugi diamortisasi
Pinjaman dan piutang Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
Jumlah
7.488.934.288 31.334.585.540 142.541.230
-
-
7.488.934.288 31.334.585.540 142.541.230
2.834.454.562 41.800.515.620
-
-
2.834.454.562 41.800.515.620
-
-
12.208.367.256 337.985.935 20.873.060.348 14.606.643.897 1.185.233.738 691.745.023 49.903.036.197
12.208.367.256 337.985.935 20.873.060.348 14.606.643.897 1.185.233.738 691.745.023 49.903.036.197
Liabilitas keuangan Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang usaha Utang lain-lain Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: •
•
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan uang muka pelanggan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari piutang pihak berelasi, aset tidak lancar lainnya dan utang jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.
35. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2j.
61
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. 62
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Instrumen Keuangan Perusahaan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar asset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan entitas anak. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. 36. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA a.
Berdasarkan akta No. 16 tanggal 18 September 2012 dari Agus Triono, S.H., notaris di Jakarta mengenai pendirian PT Papua Supplies and Services (Papua SS), Entitas anak melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada Papua SS sebanyak 5.500 saham atau 50% kepemilikan, yaitu sebesar Rp 5.500.000.000.
b. Berdasarkan perjanjian perpanjangan dan perubahan terhadap perjanjian kredit No. PPWKP/289/0912 tanggal 14 September 2012 dengan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., Entitas anak memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman Open Account Financing sebesar Rp 8.000.000.000 (Catatan 10) terhitung sejak tanggal 15 September 2012 sampai dengan 15 September 2013. c. Pada tanggal 10 September 2012 dan 15 September 2012, Entitas anak mengadakan perjanjian kontrak jasa katering masing-masing dengan PT Sudjaca Palembang yang berkedudukan di Jakarta dan Teras Offshore Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura untuk pengadaan jasa katering dan jasa akomodasi lainnya bagi kedua perusahaan tersebut di lokasi proyek Pertamina Hulu Energy masing-masing di Jawa Barat dan Laut Jawa. Perjanjian tersebut akan berakhir masing-masing pada tanggal 7 Juni 2013 dan 14 Februari 2013 dan dapat diperpanjang secara otomatis. d. Entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun pajak 2010 No. 00080/406/10/059/12 tanggal 13 September 2012 sebesar Rp 1.676.660.157 atas pajak penghasilan badan dan No. 00083/407/10/059/12 tanggal 13 September 2012 sebesar Rp 1.675.979.139 atas pajak pertambahan nilai (Catatan 26d).
63
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) e. Perjanjian jasa pemeliharaan fasilitas barak Proyek Tambang Batubara Wahana dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Catatan 30b) telah diubah pada tanggal 18 April 2012 dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, di mana pendapatan jasa operasional Entitas anak adalah sebagai berikut: i. Sebesar Rp 102.549 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 100.694 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari. f.
Pada tanggal 18 Juli 2012, perjanjian pinjaman jangka pendek antara Entitas anak dengan PT Trust Indonesia yang semula sejumlah Rp 2.500.000.000 (Catatan 27) diubah menjadi Rp 2.400.000.000, dengan tingkat pengembalian 15,50% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2013.
64