Local Strength Global Structure
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
4. Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 7.106.850.758 pada tahun 2012, Rp 3.780.545.533 pada tahun 2011 dan Rp 5.016.827.533 pada tahun 2010 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 127.406.221 pada tahun 2012, 2011 dan 2010 Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka
2f,2i,2j,3,31,35
7.374.877.681
7.488.934.288
3.505.375.041
2f,2j,2o,4,31,35 2j,5,35
31.612.192.143 123.409.050
31.334.585.540 142.541.230
11.655.616.851 194.655.005
2k,2o,6 2l,7 2r
4.356.603.915 164.229.971 -
5.511.173.868 484.518.776 -
2.045.895.883 698.789.788 26.500.000 1.271.955.234
43.631.312.760
44.961.753.702
19.398.787.802
999.347.103 665.169.500
1.195.860.012 -
911.715.233 -
27.959.791.628 3.678.414.491 1.318.868.403 3.886.440.303
32.875.239.677 6.689.318.730 3.000.113.988 2.885.275.331
35.708.560.263 6.452.553.189 664.054.739 3.940.059.385
Jumlah Aset Tidak Lancar
38.508.031.428
46.645.807.738
47.676.942.809
JUMLAH ASET
82.139.344.188
91.607.561.440
67.075.730.611
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 22.532.971.322 pada tahun 2012, Rp 17.612.234.538 pada tahun 2011 dan Rp 12.618.240.892 pada tahun 2010 Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya Aset pajak tangguhan
2g,2j,29a,35 2m,8
2n,2o,9 2r,28d 2f,2j,10,31,35 2r,28c
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Provisi Utang pajak Pendapatan diterima di muka yang akan direalisasi dalam waktu satu tahun Uang muka pelanggan Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2.430.071.000 16.810.382.577 6.093.153.518 3.955.560.587 2.652.575.084 6.000.229.674
7.777.823.096 20.873.060.348 6.142.253.518 4.227.289.641 3.352.523.187
891.263.166 10.281.117.991 1.379.991.901 2.520.487.854 1.603.715.812
57.350.020 259.804.260
57.350.020 691.745.023
57.350.020 1.472.062.552
2f,2j,17,31,35 2j,2o,18,35
4.226.505.689 161.251.399 42.646.883.808
3.781.850.864 149.614.696 47.053.510.393
2.931.992.341 289.885.173 21.427.866.810
2j,29b,35
7.611.352.120
9.139.818.163
8.676.170.636
2j,15,29b 2q,27
1.070.533.698 5.868.305.597
1.127.883.718 8.988.084.405
1.185.233.739 8.584.613.459
2f,2j,17,31,35 2j,18,35
4.978.621.120 154.618.870 19.683.431.405
8.426.516.392 228.522.376 27.910.825.054
11.141.583.352 40.151.137 29.627.752.323
62.330.315.213
74.964.335.447
51.055.619.133
1e,20 21 21
40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000)
40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000)
14.031.250.000 (1.224.457.299) (2.272.200.000)
2e,22
(21.639.894.267) (7.507.602.624)
(21.639.894.267) (8.698.356.331)
5.130.086.483 (9.400.725.604)
8.130.658.310 11.678.370.665
6.939.904.603 9.703.321.390
6.263.953.580 9.756.157.898
JUMLAH EKUITAS
19.809.028.975
16.643.225.993
16.020.111.478
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
82.139.344.188
91.607.561.440
67.075.730.611
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - pihak berelasi Pendapatan diterima di muka setelah dikurangi bagian yang terealisasi dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan paska kerja Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2f,2j,11,31,35 2f,2j,12,31,35 2g,2j,29b,35 13 2u,14 2r,28a 2j,15,29b 2j,16
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 56,125 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 726.500.000 saham pada tahun 2012 dan 2011 Biaya emisi efek ekuitas Selisih kurs setoran modal Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
19
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
PENDAPATAN USAHA
2p,23
122.456.590.211
109.383.644.774
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2p,24
(99.535.624.138)
(95.014.121.308)
22.920.966.073
14.369.523.466
(22.067.605.977) (2.682.300.117) 1.281.543.578 665.194.341 (22.803.168.175)
(13.160.563.462) (2.401.453.496) 937.023.026 2.541.231.311 (12.083.762.621)
117.797.898
2.285.760.845
(602.155.403) 1.663.413.851 1.061.258.448
(607.862.276) (1.054.784.054) (1.662.646.330)
1.179.056.346
623.114.515
2.648.995.515 (662.248.879)
-
1.986.746.636
-
3.165.802.982
623.114.515
1.190.753.707 1.975.049.275 3.165.802.982
675.951.023 (52.836.508) 623.114.515
1,64
0,93
LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan usaha lainnya - bersih Jumlah Beban Usaha
2p 25 26 26 26
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2r 28b 28c
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan aktuarial kumulatif imbalan paska kerja Pajak penghasilan tangguhan terkait PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
2g,27 2r,28c
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba komprehesif neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan non-pengendali Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk
2t,30
2011
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 1 Januari 2011 Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi yang dibukukan sebagai modal proforma yang berasal dari transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali Penambahan saham baru sehubungan dengan penggabungan usaha Laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Saldo per 31 Desember 2011 Laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Saldo per 31 Desember 2012
Ekuitas yang Dapat Diatriibusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal proforma yang Selisih nilai berasal dari transaksi transaksi restrukturisasi restrukturisasi entitas dengan entitas Selisih kurs sepengendali sepengendali setoran modal
Saldo Laba (defisit)
Jumlah ekuitas
Kepentingan nonpengendali
Modal saham
Biaya emisi Efek ekuitas
14.031.250.000
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
5.130.086.483
-
(9.400.725.604)
6.263.953.580
9.756.157.898
16.020.111.478
-
-
-
(26.418.250)
-
26.418.250
-
-
-
26.743.562.500
-
-
(5.103.668.233
21.639.894.267
-
-
-
-
-
-
-
-
-
675.951.023
675.951.023
(52.836.508)
623.114.515
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
-
21.639.894.267
(8.698.356.331)
6.939.904.603
9.703.321.390
16.643.225.993
-
-
-
-
-
1.190.753.707
1.190.753.707
1.975.049.275
3.165.802.982
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
-
21.639.894.267
(7.507.602.624)
8.130.658.310
11.678.370.665
19.809.028.975
Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan restitusi pajak Pembayaran bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak lain Kegiatan operasional lainnya Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2011
118.273.381.600 3.280.848.347 (2.097.993.606) (106.655.887.388) (3.229.685.308)
90.130.760.355 (455.956.485) (87.887.456.935) (4.307.038.354)
9.570.663.645
(2.519.691.419)
330.502.545 (660.847.150) (825.000.000)
975.667.771 (2.454.538.000) -
(1.155.344.605)
(1.478.870.229)
158.145.089 (314.412.526) (8.373.108.210)
(284.144.779) 4.861.390.485 3.404.875.189
(8.529.375.647)
7.982.120.895
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(114.056.607)
3.983.559.247
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
7.488.934.288
3.505.375.041
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
7.374.877.681
7.488.934.288
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Investasi saham pada Entitas Asosiasi Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi Kenaikan (penurunan) pinjaman Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a.
Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 11 Juli 2001 dari Evi Susanti Panjaitan S.H., Notaris di Tabanan, Bali. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 dari Notaris yang sama. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, Notaris di Jakarta, yang antara lain dilakukan sehubungan dengan persetujuan rencana perubahan status Perusahaan kembali menjadi Perseroan Penanaman Modal Asing. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa akomodasi. Disamping itu, melalui PT Patra Supplies and Services (PSS), Entitas Anak, Perusahaan menjalankan kegiatan jasa katering dan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan. Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada April 2005. Lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan adalah di Villas Bali Island, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Marzuki Usman A. Sulistyawati R. Rivai M. Noer
Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Dodi Prawira Amtar Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro Graham James Bristow
Bapak Marzuki Usman mengundurkan diri pada tanggal 29 Oktober 2012 dan posisinya digantikan sementara oleh A. Sulistyawati berdasarkan rapat dewan komisaris tanggal 12 Nopember 2012. Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Marzuki Usman Graham James Bristow A. Sulistyawati R. Rivai M. Noer 6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan) Direktur Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Dodi Prawira Amtar Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro
Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Kepala Unit Audit Internal Sekretaris Perusahaan
: : : : :
31 Desember 2012 R. Rivai M. Noer Tony Silitonga, MBA W.R. Kaminski Maxwell Morris Hunt Widya Laksana
31 Desember 2011 R. Rivai M. Noer Tony Silitonga, MBA W.R. Kaminski Maxwell Morris Hunt Widya Laksana
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Direksi Jumlah
: :
2012 1.564.290.000 1.143.438.010 2.707.728.010
2011 536.910.200 3.189.053.605 3.725.963.805
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing mempunyai 114 orang dan 138 orang karyawan tetap (tidak diaudit). c.
Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 112,50 per saham dan harga penawaran Rp 112,50 per saham.
d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
7
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) e.
Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 20 Juni 2011 M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA) setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif. Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan menerima surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011. Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011. Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham. Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham. Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham GWA dalam Perusahaan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham mendapatkan 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham.
f.
Susunan Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah Penggabungan Usaha Susunan pemegang saham Perusahaan sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Perusahaan Sebelum Penggabungan Usaha
Island Regency Grup Ltd. Island Regency Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat Ir. Frans Bambang Siswanto Octavianus Kuntjoro Jumlah
Jumlah Saham 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000
% 22,62 19,40 12,80 6,60 38,58
250.000.000
100,00
Pemegang Saham GWA Sebelum Penggabungan Usaha Jumlah Saham Jumlah Saham Sebelum Setelah Konversi % Konversi 99.999 1 100.000
99,99 0,01 100,00
476.495.235 4.765 476.500.000
Pemegang Saham Perusahaan Setelah Penggabungan Usaha Jumlah Saham 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000
% 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27
476.496.235 4.765 726.500.000
65,58 0,01 100,00
8
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) g. Entitas Anak Perusahaan merupakan entitas induk yang memiliki sebuah Entitas Anak (secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut “Grup”). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak PT Patra Supplies and Services (PSS)
Jenis Usaha Jasa Katering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Domisili dan Tahun Operasi Komersial Jakarta 1976
Persentase Kepemilikan Efektif Dan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 31 Desember 31 Desember 2012 2011 50% 50% 71.973.167.256 80.305.834.334
Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi (Catatan 1e). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a.
Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.
b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut: PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif lainnya. Standar yang direvisi juga mensyaratkan tambahan pengungkapan baru. Pengungkapan yang disyaratkan tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 27 yang telah disusun sesuai dengan standar. 9
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan) Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 (Lanjutan) PSAK 60, “Instrumen Keuangan: “Pengungkapan” Standar yang direvisi ini memperkenalkan pengungkapan baru terkait dengan instrumen keuangan. Standar ini tidak berdampak pada klasifikasi dan penilaian atas instrumen keuangan Grup. Grup telah menyertakan pengungkapan baru agar sesuai dengan persyaratan dari standar. Lain-lain Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 : Properti Investasi PSAK 16 : Aset Tetap PSAK 26 : Biaya Pinjaman PSAK 30 : Sewa PSAK 46 : Pajak Penghasilan PSAK 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 : Laba per Saham ISAK 25 : Hak Atas Tanah ISAK 56: Laba per Saham Standar akuntansi dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan terhadap kegiatan operasi Perusahaan dan Entitas Anak, yang telah dipublikasikan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut: Penyesuaian PSAK 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 38 : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Grup masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011
Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 sebagai berikut: (1) Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian 10
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan) Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan) dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”. (2)
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim.
(3)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(4)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya.
(5)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(6)
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Grup menerapkan secara prospektif PSAK ini untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
(7)
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kegiatan tertentu. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke ekuitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke ekuitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.
(8)
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. PSAK ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
(9)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, mengatur pengakuan dan pengukuran provisi liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
11
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan) Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan) Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: (1) (2) (3) (4) c.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis Prinsip Konsolidasi Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Seluruh saldo dan transaksi akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
12
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis Prinsip Konsolidasi Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non pengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Grup: (1) (2) (3) (4) (5) (6)
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan (7) mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.
13
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau Entitas Anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. e.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi entitas yang merupakan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali pada dasarnya tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu yang berada di bawah grup, dan karenanya restrukturisasi tersebut tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan. Dengan metode penyatuan kepemilikan tersebut, pengalihan aset dan liabilitas dicatat sebesar nilai tercatatnya. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” (STRES) pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. 14
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo STRES dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini. Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang diakuisisi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.
f.
Penjabaran Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun. Kurs mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut: 2012 2011 Dolar Amerika Serikat 9.670 9.068
g. Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup: 1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: - mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; - memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau - memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. Perusahaan asosiasi; 3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan;
15
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan) 5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup. Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu diatur oleh Bapepam-LK melalui Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor : Kep-521/BL/2008, tanggal 12 Desember 2008, yang menyatakan antara lain: a. Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perusahaan dalam suatu transaksi yang dapat merugikan Perusahaan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar. b. Perusahaan yang melakukan transaksi afiliasi wajib melakukan keterbukaan informasi, kecuali: Penggunaan setiap fasilitas yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada komisaris, direktur, dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan yang langsung berhubungan dengan tanggung-jawab mereka terhadap Perusahaan tersebut dan sesuai dengan kebijakan Perusahaan, serta telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham; Transaksi antara Perusahaan baik dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan tersebut maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali, dan transaksi antara Perusahaan Terkendali baik dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali tersebut maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan dengan persyaratan yang sama, sepanjang hal tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam transaksi tersebut termasuk pula manfaat yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada semua karyawan, direksi atau komisaris dengan persyaratan yang sama, menurut kebijakan yang ditetapkan Perusahaan; dan/atau Imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan/atau manfaat khusus yang diberikan kepada komisaris, direktur dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan, jika jumlah secara keseluruhan dari imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan berkala. Berdasarkan PSAK No. 07, semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun. h. Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
16
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
j.
Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Dalam penerapan standar ini, Grup telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Selanjutnya, sehubungan dengan telah efektifnya PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, sejak 1 Januari 2012, Grup telah mengevaluasi dampak revisi PSAK-PSAK tersebut dan menyimpulkan bahwa dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak material. Sehubungan dengan diberlakukannya PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, Grup telah menerapkan pengungkapan atas instrumen keuangan pada laporan keuangan konsolidasian. Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
17
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak diungkapkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
18
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Setelah pengukuran awal Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni setelah pengukuran awal) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan setelah pengukuran awal yang sesuai. Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi. Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
19
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan panjang), utang pembiayaan konsumen, utang usaha dan utang lain-lain. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
20
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan) Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Penelaahan penurunan nilai atas instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual mencakup penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
21
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) (1) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
k. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan (acquisition cost) dan nilai realisasi bersihnya. Biaya perolehan meliputi harga beli material dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai (present location and condition). Biaya perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya. Biaya perolehan ditentukan menggunakan basis metode “masuk pertama keluar pertama” (first-in firstout), kecuali persediaan barang konsumsi di lokasi Kerinci yang menggunakan metode rata-rata, dikurangi dengan penyisihan dan penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat. Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi pemakaian masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Pemakaian masing-masing jenis persediaan dicatat sebagai beban pada periode digunakan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. l.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
m. Entitas Asosisasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi paska akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya paska akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
22
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. Entitas Asosisasi (Lanjutan) Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup. n. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan metode biaya. Penyusutan aset tetap Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan umur manfaat aset tetap sebagai berikut: Umur Manfaat Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara
20 – 25 2 2–5 4–5 4–5 7
Tarif Penyusutan 4% - 5% 50% 25% - 50% 20% - 25% 20% - 25% 14,3%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
23
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Aset Tetap (Lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. o. Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. 24
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dan pendapatan diterima dimuka akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan. Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. q. Imbalan Paska Kerja Grup telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Imbalan Kerja, yaitu PSAK No. 24 (Revisi 2010). Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paska kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK) yang berlaku efektif sejak 25 Maret 2003. Kewajiban ditentukan berdasarkan penilaian atas kewajiban imbalan paska kerja dengan menggunakan metode projected unit credit. Imbalan paska kerja untuk tahun berjalan dicerminkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian. Kriteria pengakuan dan pengukuran kewajiban Grup terhadap karyawannya sebagaimana diuraikan diatas, mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 57 yang mengatur tentang pengakuan dan pengukuran kewajiban estimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi. Grup akan memiliki kewajiban yang sama berupa pembayaran uang pesangon, uang penghargaan kerja dan uang pengganti hak terhadap karyawan tetap, apabila terjadi penghentian/pemutusan kerja terhadap karyawan tersebut dimasa yang akan datang. Perhitungan Aktuaria untuk beban dan kewajiban imbalan paska kerja Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dinyatakan berdasarkan Laporan Perhitungan Aktuaria atas Kewajiban Diestimasi Manfaat Pensiun Pegawai berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Aktuaris Independen. 25
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
Perpajakan Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak. Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan Perusahaan pada satu tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto. Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan pada tanggal laporan posisi keuangan, disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban ‘tidak lancar’ (non current) dan jumlahnya di-offset dan disajikan secara neto.
s.
Segmen Usaha Segmen usaha Perusahaan disusun berdasarkan pendekatan produk atau jasa yang dihasilkan, dan memiliki risiko dan imbalan yang berbeda untuk segmen produk jasa yang dihasilkan, misalnya segmen usaha jasa katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, villa dan lain-lain. 26
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) t.
Laba (Rugi) per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No.56 , “Laba per Saham”, laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan.
u. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut: 2012 2011 Kas Rupiah 60.209.402 131.566.927 Dolar Amerika Serikat (2012: $AS 791,84) 7.657.093 131.566.927 Jumlah Kas 67.866.495 Bank – Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Citibank NA PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank BPD Sumsel PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Panin Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation PT Bank Bukopin Tbk.
861.447.113 675.762.472 454.219.356 367.555.156 121.803.549 11.083.089 14.878.380 8.342.208 7.589.325 895.863 -
807.058.939 204.914.153 210.482.255 116.411.285 27.534.090 57.486.578 14.948.666 44.239.620 1.411.243 99.334 24.737.300 13.389.010
2.523.576.511
1.522.712.473 27
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2012 Bank - Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2012: $AS 94.853,24 dan 2011: $AS 397.130,47) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (2012: $AS 159.194,44 dan 2011: $AS 134.932,81) Citibank N.A. (2012: $AS 31.375,55 dan 2011: $AS 16.450,54) PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (2012: $AS 1.019,43 dan 2011: $AS 62.490,53) PT Bank Central Asia Tbk. (2012: $AS 930,75 dan 2011: $AS 17.704,43) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2012: $AS 468,85 dan 2011: $AS 11.944,76) PT Bank Bukopin Tbk (2011: $AS 2.782,95)
2011
917.230.830
3.601.179.102
1.539.410.235
1.223.570.721
303.401.569
149.173.497
9.857.888
566.664.126
9.000.373
160.516.567
4.533.780 -
108.315.084 25.235.791
2.783.434.675
5.834.654.888
Deposito berjangka PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
2.000.000.000
-
Jumlah
7.374.877.681
7.488.934.288
Deposito berjangka pada PT Bank Danamon Indonesia memiliki tingkat bunga 0,05% per bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Januari 2013. 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: 2012 Petrochina International Bermuda. Ltd. PT Leighton Contractors Indonesia PT Pertamina Hulu Energi PT Barisan Tropical Mining PT Kawasan Industri Kampar PT PUNJ Lloyd Indonesia Oorja Group PT Bina Insan Sukses Mandiri PT Astina Putera Perkasa PT Bangun Dwipantara Indah PT Transportasi Gas Indonesia Teras Offshore Pte. Ltd. PT Riau Andalan Pulp and Paper
10.719.300.305 4.162.730.238 3.629.184.584 3.359.058.666 3.465.403.828 1.939.089.417 1.823.352.834 1.818.071.605 1.263.911.277 962.821.583 944.449.102 789.154.359 787.561.397
2011 9.254.651.139 3.278.297.475 3.961.410.853 3.174.373.324 2.406.586.142 611.764.979 1.034.171.490 1.188.844.236 50.469.838 858.057.047 1.621.903.337
28
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) PT Sudjaca Palembang Salamander Energy Pte. Ltd. CV Salawati PT Riau Andalan Kertas PT Bumi Lago Indah PT Indokarya Bangun Persada PT PEC - Tech Services PT Riau Prima Energy PT JGC Corporation DS-LNG PJ PT Holcim Indonesia PT Weltekindo Nusantara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah
2012 518.390.580 485.719.739 409.560.000 182.937.885 138.241.297 124.284.556 100.746.427 90.315.333 1.004.757.889 38.719.042.901
2011 857.964.071 317.996.811 1.208.694.284 138.763.964 1.220.115.247 872.460.400 389.297.351 374.930.000 2.294.379.085 35.115.131.073
Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
(7.106.850.758)
(3.780.545.533)
Jumlah - Bersih
31.612.192.143
31.334.585.540
Rincian piutang usaha sesuai dengan jenis valuta yang digunakan adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS (2012: $AS 3.215.471 dan 2011: $AS 1.165.741)
2012 7.625.438.331 31.093.604.570
2011 24.544.191.685 10.570.939.388
Jumlah
38.719.042.901
35.115.131.073
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo 1 hari sampai 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari 91 hari sampai 120 hari Lebih dari 120 hari Jumlah piutang usaha
2012 20.796.741.301 4.952.384.160 4.744.140.859 138.950.716 8.086.825.865 38.719.042.901
2011 12.773.979.504 15.546.367.647 1.614.896.408 82.600.384 138.486.848 4.958.800.282 35.115.131.073
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
(7.106.850.758)
(3.780.545.533)
Jumlah
31.612.192.143
31.334.585.540
29
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan (Catatan 25) Penghapusan piutang Pemulihan atas penyisihan penurunan nilai karena selisih kurs
2012 3.780.545.533
2011 5.016.827.533
3.326.305.225 -
57.665.000 (1.102.599.000)
-
(191.348.000)
Jumlah
7.106.850.758
3.780.545.533
Grup melakukan pembentukan penyisihan penurunan nilai berdasarkan pengalaman gagal bayar debitur dimasa yang lalu dan indikasi penurunan nilai lainnya yang dapat mengakibatkan gagal bayar debitur dimasa yang akan datang. Faktor-faktor yang dinilai antara lain kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitor mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi serta tunggakan pembayaran. Penyisihan atas penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang kemungkinan tidak dapat terpulihkan. Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari sebesar Rp 8.086.825.865 (2011: Rp 4.958.800.282) mengalami penurunan nilai dan telah disisihkan sebesar Rp 7.106.850.758 (2011: Rp 3.780.545.533). Piutang usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit. Sebagian piutang ini diharapkan dapat dipulihkan. Piutang usaha lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 tidak memiliki sejarah gagal bayar dan tidak memiliki indikasi penurunan nilai. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari. Termasuk dalam piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah saldo piutang sekitar Rp 5 milyar kepada PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan sub-kontraktor sehubungan dengan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site facilities) yang diberikan oleh Entitas Anak kepada KIK (Catatan 32a). Pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan, antara lain, kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional town-site tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober sampai Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 belum disepakati secara tertulis oleh kedua pihak (Catatan 32a). Piutang usaha Entitas Anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17).
30
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: Piutang karyawan Lain-lain
2012 123.409.050 -
2011 59.836.026 82.705.204
Jumlah - bersih
123.409.050
142.541.230
Barang konsumsi Bukan barang konsumsi Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
2012 3.794.091.661 689.918.475 4.484.010.136 (127.406.221)
2011 5.326.348.490 312.231.599 5.638.580.089 (127.406.221)
Jumlah - bersih
4.356.603.915
5.511.173.868
6. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Jumlah
2012 127.406.221
2011 127.406.221
-
-
127.406.221
127.406.221
Grup melakukan pembentukan cadangan penurunan nilai atas persediaan usang (obsolete) dan tidak lancar (slow moving). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat persediaan usang dan tidak lancar. Persediaan Entitas Anak diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 525.000.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan Entitas Anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17).
31
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: 2012 109.431.991 54.797.980 164.229.971
Asuransi Sewa Lain-lain Jumlah
2011 95.837.870 372.827.433 15.853.473 484.518.776
8. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Berdasarkan akta No. 18 tanggal 22 Nopember 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, notaris di Jakarta, mengenai Keputusan para Pemegang Saham PT Papua Supplies and Services (Papua SS), Entitas Anak melakukan investasi dalam bentuk saham pada Papua SS sebanyak 825 saham atau 30% kepemilikan, yaitu sebesar Rp 825.000.000.
Nama Entitas Asosiasi PT Papua Supplies and Services
Bidang Usaha
Persentase Kepemilikan
Jasa katering
30%
Saldo Pada Awal Tahun -
Penambahan
Bagian atas Hasil Bersih Entitas Asosiasi
825.000.000
(159.830.500)
Saldo Pada Akhir Tahun 665.169.500
Bagian Grup atas aset, liabilitas dan hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 2012 3.430.249.995 1.213.018.327 1.481.504.000 (532.768.332)
Jumlah aset Jumlah liabilitas Pendapatan bersih Laba tahun berjalan
2011 -
9. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: 1 Januari 2012 Nilai tercatat Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah
11.139.362.912 7.866.100 1.582.739.534 8.786.796.261 5.004.937.301 23.965.772.107 50.487.474.215
Penambahan 47.150.000 97.947.150 515.750.000 660.847.150
Pengurangan 244.037.701 411.520.714 655.558.415
31 Desember 2012 11.139.362.912 7.866.100 1.629.889.534 8.640.705.710 5.109.166.587 23.965.772.107 50.492.762.950
32
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (Lanjutan) 1 Januari 2012 Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah
2.993.471.774 7.866.100 1.395.207.200 6.612.848.606 2.893.852.315 3.708.988.543 17.612.234.538
Nilai Tercatat
32.875.239.677
1 Januari 2011
Penambahan 422.996.875 140.535.199 804.502.297 696.156.921 3.423.681.731 5.487.873.023
Pengurangan 155.615.525 411.520.714 567.136.239
31 Desember 2012 3.416.468.649 7.866.100 1.535.742.399 7.261.735.378 3.178.488.522 7.132.670.274 22.532.971.322 27.959.791.628
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2011
Nilai tercatat Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah
11.595.499.788 7.866.100 1.499.585.724 7.650.504.335 3.607.573.101 23.965.772.107 48.326.801.155
83.153.810 1.399.792.540 1.565.954.200 3.048.900.550
456.136.875 263.500.615 168.590.000 888.227.490
11.139.362.913 7.866.100 1.582.739.534 8.786.796.260 5.004.937.301 23.965.772.107 50.487.474.215
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah
2.598.676.128 7.866.100 1.303.608.072 6.032.905.813 2.389.877.968 285.306.811 12.618.240.892
434.918.348 91.599.128 843.037.908 606.903.513 3.423.681.730 5.400.140.627
40.122.699 263.095.115 102.929.167 406.146.981
2.993.471.777 7.866.100 1.395.207.200 6.612.848.606 2.893.852.314 3.708.988.541 17.612.234.538
Nilai Tercatat
35.708.560.263
32.875.239.677
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: Harga jual Nilai Tercatat
2012 330.502.545 88.422.176
2011 975.667.771 482.080.542
Laba penjualan aset tetap (Catatan 26)
242.080.369
493.587.229
Beban penyusutan untuk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Beban pokok pendapatan Beban usaha
2012 4.633.811.879 854.061.144
2011 4.563.822.792 836.317.835
Jumlah
5.487.873.023
5.400.140.627
33
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (Lanjutan) Nilai wajar bangunan dan prasarana yang dimiliki oleh Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 sesuai dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 2.791.834.000. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap diluar bangunan dan prasarana dengan nilai tercatatnya. Barak sementara adalah bangunan barak hunian sementara pada proyek Tambang Batubara Wahana milik PT Wahana Baratama Mining di Kalimantan Selatan yang dibangun oleh Entitas Anak sehubungan dengan penunjukan Entitas Anak sebagai Sub-kontraktor PT Leighton Contractors Indonesia atas jasa pengelolaan dan pemeliharaan, termasuk jasa katering (Catatan 32b). Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang bank yang diperoleh Entitas Anak dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17). Aset tetap tertentu diasuransikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 43.639.879.000 dan Rp 68.146.950.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya. Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan menurunnya nilai aset Perusahaan dan Entitas Anak, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2012 Deposito marjin Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (2012: $AS 76.121 dan 2011: $AS 257.654) Deposito berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Jaminan Sewa kantor Lain-lain Hak sewa tanah - dikurangi nilai amortisasi sebesar Rp 8.311.103 dan Rp 5.377.774 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Jumlah
2011
135.092.457
-
736.091.521
2.336.411.731
251.762.028 -
228.059.005 269.983.826
52.218.000 86.015.500
57.967.200 47.070.000
57.688.897
60.622.226
1.318.868.403
3.000.113.988
Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman Entitas Anak yang berasal dari fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17). 34
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan) Pada tanggal 2 Pebruari 2011 dan 25 Juni 2011, Entitas Anak menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar Rp 178.000.000 yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011 hingga 31 Juli 2012 bagi pengadaan jasa kepada konsumen Salamander Energy (North Sumatra) Pte. Ltd. Deposito berjangka telah diperpanjang sampai 30 April 2013. Pada tanggal 1 Februari 2010, Entitas Anak menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) sebesar Rp 243.000.000 sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar jumlah yang sama yang berlaku sejak tanggal 1 Pebruari 2010 hingga 3 Maret 2012. Deposito berjangka ini telah dicairkan dalam tahun 2012. Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Nengah Nadra untuk hak sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta, Bali sebagai lahan parkir selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000.
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK Utang jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan saldo utang jangka pendek Entitas Anak kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. masing-masing sebesar $AS 251.300 dan $AS 857.722. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Term Loan Line Facility) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH, Notaris di Jakarta, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank) yang digunakan untuk modal kerja Entitas Anak. Jangka waktu
: Sejak 15 September 2010 sampai dengan 15 September 2011, yang telah diperpanjang hingga 15 September 2013.
Jenis fasilitas
: Open Account Financing (OAF) - revolving, yaitu dapat dilakukan penarikan dan/atau pembayaran kembali atas fasilitas kredit dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas kredit ini tidak dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding fasilitas kredit yang belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus.
Perpanjangan fasilitas
: Berdasarkan perjanjian antara Entitas Anak dan Bank No. PPWKP/289/0912 tertanggal 14 September 2012, Entitas Anak memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman hingga tanggal 15 September 2013.
Bunga
: 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011; atau 6,5% dan 6,25% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masingmasing selama tahun 2012 dan 2011. Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. 35
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) Jaminan
: - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan dengan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur, Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; - Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; - Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, Direktur Entitas Anak.
Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas Anak tanpa persetujuan dari Bank dilarang untuk menjual dan menyewakan aset di luar kegiatan usaha normal, menjaminkan aset dan mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham dan nilai nominal saham, serta mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi.
12. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA Utang usaha terdiri dari: PT Duta Mandiri Abadi CV IC Logistics PT Sumber Pangan Sejahtera CV Bina Karya UD Listy PT Dexalindo LA Aizi CV Kencana Makmur Lestari LA Dabu PT Gunung Mas Abadi CV Tirta Mas UD Jaya Sardi CV Mahkota Terusan CV Rizki Sarana Putra CV Putra Sipel Kelana Toko Jaya Abadi CV Vila Mas Utama CV Pulau Baru Cahaya Bone Toko 47 UD Aneka Bina Jaya PT Andalan Jaya Jaya Laksana Rizki Sarana Utama
2012 2.346.644.550 1.032.387.390 959.302.790 820.574.788 752.535.056 567.831.450 551.795.000 529.148.396 523.343.000 487.600.823 475.041.822 395.737.000 365.441.582 364.000.000 342.354.985 326.964.000 316.399.417 270.779.571 270.118.000 242.657.500 240.776.861 236.965.021 187.046.410 183.900.000
2011 1.630.524.180 1.313.867.299 870.538.605 586.560.700 892.711.154 955.878.000 420.826.594 426.360.500 632.895.939 153.545.410 214.045.433 296.181.886 278.170.691 374.878.800 244.649.440 100.423.160 -
36
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) PT Kawasan Industri Kampar CV Multi Guna Sarana CV Sabilla Kelompok Tani Bel Food PT Nilo Eng CV Surya Yuda Perkasa PD Umar Balina Agung CV Eka Lancar Tresna Trading CV Pelalawan Mitra Usaha Berkah Agro CV Sinar Era Maju PT Bumi Maestroayu CV Tri Mina UD Buah Segar Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah
2012 183.131.747 169.334.550 166.610.765 163.104.401 160.797.434 150.450.000 148.499.482 141.894.150 140.585.765 126.610.000 108.407.750 113.378.046 102.600.000 101.949.975 2.043.683.100
2011 119.011.200 137.750.000 2.117.231.175 202.847.100 139.491.050 8.764.672.032
16.810.382.577
20.873.060.348
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
2012 4.734.380.589 3.544.904.404 4.292.088.148 4.239.009.436
2011 6.502.292.013 6.068.775.014 4.792.527.554 3.509.465.767
16.810.382.577
20.873.060.348
Atas utang usaha ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan jaminan. Rincian utang usaha sesuai dengan jenis valuta adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS (2012: $AS 15.197 dan 2011: $AS 28.233)
2012 16.663.430.681 146.951.896
2011 20.617.043.504 256.016.844
Jumlah
16.810.382.577
20.873.060.348
37
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: Tunjangan bonus dan cuti Bunga Jasa profesional Jamsostek Lain-lain
2012 1.860.561.426 951.761.484 227.564.780 89.540.151 826.132.746
2011 821.537.230 1.654.010.295 143.250.000 126.479.155 1.482.012.961
Jumlah
3.955.560.587
4.227.289.641
14. PROVISI Akun ini terdiri dari: Pesangon pemutusan kontrak kerja Estimasi kewajiban proyek KIK (Catatan 32a)
2012 2.245.202.143 407.372.941
Jumlah
2.652.575.084
2011 -
Entitas Anak menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Kawasan Industri Kampar (KIK), konsumen, dimana KIK menunjuk Entitas Anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site facilities). Sesuai dengan Nota Kesepahaman tersebut, Entitas Anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara anggaran operasional tahunan dengan realisasinya dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan Anggaran KIK (“Selisih Lebih Anggaran”) (Catatan 32a). Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga tanggal 31 Desember 2005 dan pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan bahwa kedua pihak menyatakan dan menegaskan kembali keberlakuan Nota Kesepahaman tersebut hingga tanggal 31 Desember 2012. Nota tersebut juga menyatakan bahwa kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober 2012 sampai Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut. Berdasarkan surat Entitas Anak tanggal 28 Nopember 2012, Entitas Anak menyatakan menghentikan pemberian jasa fasilitas perkotaan efektif sejak tanggal 31 Desember 2012. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 belum disepakati oleh kedua pihak, namun berdasarkan perhitungan sementara Entitas Anak, Selisih Lebih Anggaran yang harus dibayar oleh Entitas Anak kepada KIK berjumlah Rp 407.372.941. Butir anggaran yang belum disepakati adalah pembayaran pesangon kepada karyawan Entitas Anak yang dipekerjakan di KIK. KIK berpendapat bahwa pembayaran pesangon karyawan Entitas Anak merupakan tanggung jawab Entitas Anak dan biaya pesangon tersebut harus diambil dari dana anggaran operasional town-site yang dikelola Entitas Anak. Dipihak lain, Entitas Anak berpendapat bahwa butir 10.3 Nota Kesepahaman menyatakan secara jelas bahwa biaya pesangon merupakan kewajiban hukum KIK yang harus dibayarkan kepada karyawan melalui Entitas Anak. Butir 10.3 Nota Kesepahaman tersebut menyatakan bahwa semua klaim yang terkait dengan tenaga kerja (termasuk namun tidak terbatas pada jaminan sosial, pesangon dan tunjangan lainnya) yang dibayar oleh Entitas Anak akan ditanggung oleh KIK. Jika jumlah pesangon tersebut dimasukkan kedalam anggaran operasional townsite, maka Entitas Anak harus membukukan tambahan biaya pesangon sebesar Rp 2.245.202.143 (Catatan 25). 38
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PROVISI (Lanjutan) Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas Anak dan KIK belum mencapai kesepakatan secara tertulis atas masalah diatas. Namun demikian, berdasarkan evaluasi manajemen atas kemungkinan penyelesaian akhir yang akan dicapai oleh kedua pihak, manajemen Entitas Anak memutuskan untuk mengakui beban yang mungkin akan dibayar oleh Entitas Anak atas Selisih Lebih Anggaran dan beban pesangon pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012 (Catatan 25) dan membukukan provisi sebesar Rp 2.652.575.084 pada laporan posisi keuangan konsolidasian Entitas Anak.
15. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini merupakan nilai pendapatan diterima di muka Perusahaan atas penyewaan Villa No. 10 dengan rincian sebagai berikut : 2012 2011 Nilai yang belum jatuh tempo 1.127.883.718 1.185.233.738 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 57.350.020 57.350.020 Jumlah
1.070.533.698
1.127.883.718
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan Villa No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James Bristow, direktur Perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung sejak tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032.
16. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terdiri dari: Jaminan penghuni vila Lain-lain
2012 129.433.020 130.371.240
2011 552.869.643 138.875.380
Jumlah
259.804.260
691.745.023
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Panin Tbk. Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
2012 8.832.144.557 372.982.252 9.205.126.809
2011 12.010.100.942 198.266.314 12.208.367.256
(4.226.505.689)
(3.781.850.864)
4.978.621.120
8.426.516.392 39
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Saldo pinjaman Entitas Anak kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 8.832.144.557 terdiri dari $AS 885.660 dan Rp 267.815.838, sedangkan saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 12.010.100.942 terdiri dari $AS 1.280.561 dan Rp 397.971.708. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Term Loan Line Facility) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH., Notaris di Jakarta, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank) yang digunakan untuk investasi Entitas Anak. a.
Kredit Angsuran Berjangka 1 Jangka waktu
: 53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015), termasuk 5 bulan grace period.
Jenis fasilitas
: Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) atau $AS 1.578.947.
Bunga
: 11,75 % per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011; atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun 2012 dan 2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar.
b. Kredit Angsuran Berjangka 2 Jangka waktu
: 48 bulan (15 September 2010 – 15 September 2014)
Jenis fasilitas
: Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) atau $AS 315.789 .
40
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Lanjutan) b. Kredit Angsuran Berjangka 2 (Lanjutan) Bunga
: 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011; atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun 2012 dan 2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar.
Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas Anak memberikan jaminan sebagai berikut: - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan dengan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; - Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; - Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Entitas Anak. Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas Anak tanpa persetujuan dari Bank dilarang untuk menjual dan menyewakan aset di luar kegiatan usaha normal, menjaminkan aset, serta mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham dan nilai nominal saham, juga mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi. Pinjaman PT Bank Panin Tbk. Berdasarkan perjanjian kredit No. 122124/VII/KPMCIR tanggal 18 Juni 2012 dan No. 569/PKJAE/KPM/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 dengan PT Bank Panin Tbk., Entitas Anak memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil dengan jumlah maksimal masing-masing sebesar Rp 290.400.000 dan Rp 227.600.000 untuk perolehan kendaraan. Pinjaman tersebut memiliki tingkat bunga masing-masing sebesar 4,6% dan 5,1% per tahun dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 18 Juli 2015 dan 1 Juli 2014. 18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Entitas Anak terikat dengan beberapa perjanjian pembiayaan konsumen selama 36 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk perolehan kendaraan dengan menggunakan mata uang Rupiah. PT Astra Auto Finance PT Staco Estetika Sedaya Finance PT Astra Sedaya Finance PT Dipo Star Finance PT Toyota Astra Finance Service Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
2012 40.604.794 110.976.988 76.941.013 87.347.474 315.870.269
2011 63.299.841 163.184.094 111.502.000 40.151.137 378.137.072
(161.251.399)
(149.614.696)
154.618.870
228.522.376 41
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) Utang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset tetap yang bersangkutan dan ditambah syarat bahwa Entitas Anak tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset tetap tersebut ke pihakpihak lain sebelum kewajibannya dilunasi. Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen di masa mendatang adalah sebagai berikut: 2012
2011
Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen di masa mendatang Dikurangi beban bunga
352.322.600 (36.452.331)
442.862.365 (64.725.293)
Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen - Bersih
315.870.269
378.137.072
2012
2011
Jatuh tempo dalam tahun: 2012 2013 2014 2015
161.251.399 144.085.136 10.533.734
149.614.696 124.441.186 104.081.190 -
Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen
315.870.269
378.137.072
19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Rincian proporsi kepentingan non-pengendali atas aset bersih dan laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak PSS
Entitas Anak PSS
Saldo Awal 9.703.321.390
Saldo Awal 9.756.157.898
Modal Saham
2012 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Modal Saham -
2011 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali -
Saldo Laba 1.975.049.275
Saldo Akhir 11.678.370.665
Saldo Laba (52.836.508)
Saldo Akhir 9.703.321.390
20. MODAL SAHAM Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA), persentase kepemilikan para pemegang saham Perusahaan dan GWA terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham GWA ditukar dengan 4.765 saham baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 56,125 (Catatan 1e). 42
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (Lanjutan) Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya adalah sebagai berikut: 2012 Pemegang Saham
Persentase Saham
Kepemilikan
Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto Graham James Bristow Island Concepts Group Ltd. Island Regency Group Ltd. Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat
476.495.235 62.500.000 35.625.000 26.562.000 16.500.000 108.817.765
65,59% 8,60 4,90 3,66 2,27 14,98
26.743.295.064 3.507.812.500 1.999.453.125 1.490.792.250 926.062.500 6.107.397.061
Total
726.500.000
100,00%
40.774.812.500
2011 Pemegang Saham
Persentase Saham
Kepemilikan
Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto Island Regency Group Ltd. Island Residences Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat
476.495.235 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.442.765
65,59% 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27
26.743.295.064 3.174.542.250 2.722.062.500 1.796.000.000 926.062.500 5.412.850.186
Total
726.500.000
100,00%
40.774.812.500
21. BIAYA EMISI SAHAM DAN SELISIH KURS SETORAN MODAL Biaya emisi saham merupakan biaya sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Selisih kurs setoran modal merupakan perbedaan antara setoran modal yang diterima Perusahaan yang menggunakan kurs aktual dengan kurs setoran modal yang digunakan dalam anggaran dasar Perusahaan. 22. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (STRES) Akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali “(STRES) merupakan selisih antara harga akuisisi atau harga pengalihan saham Entitas Anak dengan nilai buku saham sehubungan dengan akuisisi atau pengalihan saham yang dilakukan dari/kepada entitas sepengendali. Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini adalah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul dari transaksi penggabungan usaha Perusahaan dengan PT Gama Wahyu Abadi sebesar Rp 21.639.894.267.
43
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PENDAPATAN USAHA Akun ini terdiri dari: 2012 Katering dan Akomodasi Jasa katering Sewa Jasa akomodasi Lain-lain Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Jasa pemeliharaan rumah tinggal Jasa kebersihan rumah tinggal Jasa operator telepon Sewa tempat makan Lain-lain Unit Bisnis Jasa kebersihan Jasa pemeliharaan taman Jasa pemotongan rumput Jasa pengelolaan sampah Lain-lain Villa Kamar Makanan dan minuman Binatu Telekomunikasi Jumlah
2011
84.428.142.565 6.021.554.036 4.435.808.653 5.759.987.411 100.645.492.665
71.242.614.946 5.618.202.592 3.725.146.804 7.857.949.277 88.443.913.619
9.647.805.425 4.063.158.873 641.520.000 135.688.733 758.056.758 15.246.229.789
9.730.984.686 3.881.424.149 641.520.000 153.716.720 27.729.395 14.435.374.950
1.283.021.812 76.036.338 41.951.250 182.090.799 1.583.100.199
1.336.650.019 151.341.310 45.765.000 93.550.000 304.349.553 1.931.655.882
4.257.080.451 715.503.725 9.183.382 4.981.767.558
3.727.213.996 830.957.105 10.226.639 4.302.583 4.572.700.323
122.456.590.211
109.383.644.774
44
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2012 Katering Makanan Villa Makanan dan minuman Binatu Telekomunikasi Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Pemeliharan rumah tinggal Pengelolaan sampah Kebersihan rumah tinggal Prasarana Pemeliharaan taman Operator telepon Lain-lain Beban Langsung Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 9) Pengangkutan, penanganan dan pengemasan Iklan dan pemasaran Tunjangan bonus dan cuti Air dan listrik Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan Transportasi dan perjalanan Penyisihan imbalan paska kerja (Catatan 27) Beban kendaraan Penggantian persediaan non-consumables Kesehatan Sewa Seragam Asuransi Cetakan dan alat tulis Jasa komisi keagenan Binatu Perlengkapan tamu, kamar dan dapur Telekomunikasi
2011
52.634.228.387
49.011.333.637
486.268.713 5.627.050 491.895.763
424.064.913 5.617.260 1.302.098 430.984.271
4.670.987.833 804.445.460 777.822.605 656.645.705 70.665.724 19.286.728 1.717.649.447 8.717.503.502
6.417.707.107 808.820.460 692.099.464 144.890.498 96.506.449 123.059.665 1.581.918.230 9.865.001.873
20.727.711.533 4.633.811.879 2.283.068.082 1.946.359.829 2.050.212.318 830.529.272 818.121.270 753.426.179 714.189.605 522.040.020 453.818.208 437.951.453 354.802.954 220.625.420 147.720.885 129.631.703 111.126.811 107.525.136 101.498.088 70.500.923
18.581.206.109 4.563.822.792 2.260.382.643 1.203.720.499 880.800.170 821.999.615 909.287.080 630.437.776 575.725.291 1.130.088.843 662.728.122 255.755.893 322.730.915 105.604.057 194.521.849 743.530.132 76.324.530 122.928.243 138.673.761
45
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan)
Kesejahteraan karyawan Pelatihan Film dan video Dekorasi Jasa Profesional Administrasi bank Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 20 juta)
2012 52.738.005 51.978.710 33.000.000 22.373.753 117.234.450 37.691.996.486
2011 46.785.000 60.571.000 33.000.000 30.858.200 894.917.738 19.419.410 440.981.859 35.706.801.527
Jumlah
99.535.624.138
95.014.121.308
2012 7.118.066.091 3.326.305.225 2.245.202.143 1.929.509.344 1.024.642.870 854.061.144 808.198.728 723.419.115 441.876.650 415.026.348
2011 6.007.586.367 57.665.000 324.168.919 836.317.835 520.814.422 702.528.477 115.514.290 422.056.942
372.006.941 326.646.421 321.546.469 297.543.886 255.249.452 230.915.138 175.762.161 130.564.964 129.598.043 127.110.913 106.143.822 83.123.619 46.030.000
650.202.453 386.697.164 458.210.462 176.149.427 365.020.675 219.635.666 386.833.332 551.576.954 103.636.768 535.237.712 4.600.000
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: Gaji dan tunjangan Penyisihan piutang (Catatan 4) Pesangon (Catatan 14) Denda pajak Air dan listrik Penyusutan (Catatan 9) Tunjangan bonus, cuti dan pengobatan Sewa Jasa professional Transportasi dan perjalanan Pengembalian selisih lebih anggaran operasional town-site (Catatan 14) Telekomunikasi Iklan dan pemasaran Beban kendaraan Administrasi bank Penyisihan imbalan paska kerja (Catatan 27) Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan Asuransi Perijinan Administrasi bursa Cetakan dan alat tulis Jasa konsultasi pemasaran Pelatihan
46
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan) Perayaan Sumbangan Pengangkutan, penanganan dan pengemas Seragam Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 20 juta) Jumlah
2012 45.564.158 24.375.000 24.177.190 18.973.882 465.966.260
2011 87.559.448 25.050.000 64.971.171 39.757.384 118.772.594
22.067.605.977
13.160.563.462
26. BEBAN KEUANGAN, PENDAPATAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2012 Beban keuangan Bunga pinjaman Pendapatan keuangan Laba selisih kurs Pendapatan bunga Pendapatan usaha lainnya Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Pendapatan (Beban) lain-lain Bagian atas laba bersih entitas asosiasi - bersih setelah pajak (Catatan 8)
Jumlah - Bersih
2011
(2.682.300.117)
(2.401.453.496)
1.215.522.202 66.021.377 1.281.543.579
585.278.618 351.744.408 937.023.026
242.080.369 582.944.472
493.587.229 2.047.644.082
(159.830.500) 665.194.341
2.541.231.311
(735.562.197)
1.076.800.841
27. IMBALAN PASKA KERJA Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat estimasi liabilitas imbalan paska kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria Mizan untuk Perusahaan serta PT Sigma Prima Solusindo (2012) dan PT Sigma Aktuarindo (2011) untuk Entitas Anak. Dalam perhitungannya, aktuaris menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Perusahaan Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun
2012
2011
10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 2000 56
10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 2000 56
47
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. IMBALAN PASKAKERJA (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan Perusahaan yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing adalah sebanyak 5 orang karyawan tetap. Entitas Anak Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun
2012
2011
8% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 1999 55
8% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 1999 55
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 jumlah karyawan Entitas Anak yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing adalah sebanyak 102 orang dan 136 orang karyawan tetap. Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan paska kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan paska kerja yang tidak didanaai Kerugian aktuaria yang belum diakui Jumlah liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
2012 (5.738.948.261) (129.357.336)
2011 (4.960.403.903) (4.027.680.502)
(5.868.305.597)
(8.988.084.405)
Mutasi liabilitas imbalan paska kerja karyawan adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Beban penyisihan imbalan paska kerja tahun berjalan Pembayaran pesangon Keuntungan aktuarial kumulatif yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya Saldo akhir tahun
2012 (8.988.084.405) (945.104.743) 1.415.888.036
2011 (8.584.613.459) (995.458.451) 591.987.505
2.648.995.515
-
(5.868.305.597)
(8.988.084.405)
Rincian beban penyisihan imbalan paska kerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria yang diakui pada tahun berjalan Jumlah beban tahun berjalan
2012 582.883.428 365.456.953
2011 415.367.106 529.384.674
(3.235.638)
50.706.671
945.104.743
995.458.451
48
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. IMBALAN PASKA KERJA (Lanjutan) Grup memutuskan untuk menggunakan other comprehensive income approach untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial pada laporan keuangan konsolidasian tahunan. Hal ini berbeda dari basis yang digunakan oleh Grup dalam pelaporan keuangan sebelumnya, dimana Grup menggunakan corridor approach yang digunakan sejak tahun 2011. Grup memutuskan mengakui keuntungan aktuarial atas imbalan paska kerja sebesar Rp 2.648.995.515 dan beban pajak tangguhan terkait sebesar Rp 662.248.879 sebagai pendapatan komprehensif lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
28. PERPAJAKAN a.
Utang pajak 2012 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Pajak pembangunan daerah Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Pajak pembangunan daerah Jumlah
2011
27.256.903 7.962.171 136.363.637 1.429.181.382 1.600.764.093
46.761.288 2.602.993 136.363.637 69.378.582 1.214.121.556 1.469.228.056
170.468.825 69.843.111 148.870.345 135.064.276 3.875.219.024 4.399.465.581
96.527.520 109.098.809 52.906.347 418.725.121 1.206.037.334 1.883.295.131
6.000.229.674
3.352.523.187
b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Pembayaran imbalan paska kerja
2011
117.797.898
2.285.760.845
(906.212.873)
(1.561.476.337)
(788.414.975)
724.284.508
110.110.972 (93.633.338) -
107.066.702 (52.054.631) (37.000.000) 49
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Pajak Kini (Lanjutan) 2012 Beda tetap: Perijinan dan jasa profesional Pemasaran Jamuan dan sumbangan Transportasi dan pengiriman Beban pajak Pendapatan bunga Lain-lain
2011
105.648.320 80.992.100 79.705.020 58.030.506 27.991.874 (1.200.750) 90.516.164
72.259.791 87.327.522 (578.061) -
Laba (rugi) fiskal Perusahaan tahun berjalan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya: 2006 2007 2008 2009 2010 2011
(330.254.107)
901.305.831
(169.203.196) (726.430.575) (537.689.396) (2.222.928.223) -
(516.440.122) (554.068.905) (726.430.575) (537.689.396) (2.222.928.223) -
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan akhir tahun
(3.986.505.497)
(3.656.251.390)
2012
2011
Pajak kini Perusahaan Entitas Anak Final Tidak final
-
-
602.155.403 -
607.862.276 -
Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun berjalan
602.155.403
607.862.276
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan Entitas Anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assessment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan Entitas Anak pada saat jatuh tempo.
50
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011adalah sebagai berikut: 2012
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Tahun Berjalan
Dikreditkan (Dibebankan) ke Pendapatan Komprehensif Lain
70.947.690
27.527.743
-
98.475.433
40.343.078 111.290.768
(23.408.334) 4.119.409
-
16.934.744 115.410.177
2.176.073.410
(145.223.561)
(662.248.879)
1.368.600.970
566.059.597 -
309.797.926 663.143.771
-
875.857.523 663.143.771
31.851.556
-
31.851.556
2.773.984.563
831.576.306 1.659.294.442
(662.248.879)
831.576.306 3.771.030.126
2.885.275.331
1.663.413.851
(662.248.879)
3.886.440.303
Saldo awal Perusahaan: Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Entitas Anak Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Provisi biaya KIK Penyisihan penurunan nilai persedian Penyisihan penurunan nilai piutang Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Saldo awal Perusahaan: Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan Entitas Anak Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai persedian Piutang usaha Provisi tunjangan bonus Provisi tunjangan cuti Provisi jasa pemasaran Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2011 Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Tahun Berjalan
Saldo Akhir
Saldo Akhir
53.431.014 53.356.736 106.787.750
17.516.676 (13.013.658) 4.503.018
70.947.690 40.343.078 111.290.768
2.092.722.350 298.958.454
83.351.060 267.101.143
2.176.073.410 566.059.597
10.627.408 1.254.206.883 84.150.311 51.451.754 41.154.475 3.833.271.635
21.224.148 (1.254.206.883) (84.150.311) (51.451.754) (41.154.475) (1.059.287.072)
31.851.556 2.773.984.563
3.940.059.385
(1.054.784.054)
2.885.275.331
51
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
Pajak Tangguhan (Lanjutan) Perusahaan dan Entitas Anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat direalisasikan pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal tersebut.
d. Taksiran Tagihan Pajak Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas Anak mempunyai tagihan pajak dengan rincian sebagai berikut: Tahun pajak 2012 Tahun pajak 2011 Tahun pajak 2010 Tahun pajak 2003
2012 2.171.481.577 1.506.932.914 -
2011 1.506.932.914 3.352.659.296 1.829.726.520
Jumlah
3.678.414.491
6.689.318.730
Taksiran tagihan pajak tahun 2012 dan 2011 merupakan kelebihan bayar Entitas Anak atas pajak penghasilan pasal 23 dibayar di muka untuk tahun yang bersangkutan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.0132.PPh/WPJ.07/KP.0903/2012 dan KEP.0151.PPN/WPJ.07/KP.0903/2012, keduanya tertanggal 28 September 2012, tentang pengembalian kelebihan pajak, Entitas Anak telah memperoleh restitusi sebesar Rp 3.280.848.347 atas SKPLB pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan badan (PPh badan) tahun 2010. Sejumlah Rp 71.810.949 yang tidak direstitusi dihapuskan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Atas taksiran tagihan pajak tahun 2003, pada tahun 2006 Entitas Anak telah memperoleh Surat Keputusan Kantor Pelayanan Pajak No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai PPh badan, serta KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 dan KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai PPN, dengan total tagihan pajak penghasilan sebesar Rp 1.584.869.148. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Entitas Anak telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 10 Nopember 2006. Berdasarkan Surat Keputusan No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut, sehingga Entitas Anak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 28 Agustus 2008. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 208/B/PK/PJK/2008 tanggal 2 Nopember 2010, Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali tersebut dan sehubungan dengan putusan ini Entitas Anak menghapuskan tagihan pajak sebesar Rp1.829.726.520 pada tahun 2012 ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
52
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi PT Taman Merah Bali PT Papua Supplies and Services Putu Agung Prianta Ir. Frans Bambang Siswanto PT Trust Indonesia Octavianus Kuntjoro Graham James Bristow Maxwell M. Hunt PT Trust Securities
Hubungan Perusahaan Berelasi Anak Entitas Anak Direktur Perusahaan Pemegang Saham Perusahaan Perusahaan Berelasi Direktur Perusahaan dan Entitas Anak Pemegang Saham dan Direktur Perusahaan Anggota Komite Audit Perusahaan Perusahaan Berelasi
Sifat Saldo Akun/Transaksi Pinjaman berbunga Pinjaman tanpa bunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga dan pendapatan jasa Pinjaman tanpa bunga Jasa konsultasi bisnis dan pinjaman tanpa bunga
Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas adalah sebagai berikut: a.
Piutang Lain-lain - Berelasi PT Taman Merah Bali PT Papua Supplies and Services Putu Agung Prianta Robert Nowak PT Karya Milik Nusantara
2012 919.101.025 80.246.078 -
2011 1.167.742.197 12.458.707 10.000.000 5.659.108
Jumlah Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
999.347.103 1,28%
1.195.860.012 1,31%
Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Januari 2011 antara Perusahaan dengan PT Taman Merah Bali (TMB), Perusahaan memberikan pinjaman jangka panjang sebesar Rp 1.167.742.197 kepada TMB untuk keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2014 dan dikenakan tingkat bunga 6% per tahun. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 919.101.025. Piutang kepada PT Papua Supplies and Services merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Entitas Anak untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Papua Supplies and Services. b. Utang Lain-lain - Berelasi 2012 Jangka pendek Perusahaan Maxwell M. Hunt PT Trust Securities
550.000.000 522.574.598 1.072.574.598
2011 404.100.000 522.574.598 926.674.598
53
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) b. Utang Lain-lain - Berelasi (Lanjutan) 2012 Entitas Anak PT Trust Indonesia PT Trust Securities Octavianus Kuntjoro Jumlah Pendapatan diterima dimuka (Catatan 15) Sewa - Graham James Bristow Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
2011
3.800.000.000 715.578.920 505.000.000 5.020.578.920 6.093.153.518
4.500.000.000 715.578.920 5.215.578.920 6.142.253.518
57.350.020
57.350.020
6.150.503.538 9,87%
6.199.603.538 8,27%
2012
2011
Jangka panjang Perusahaan Ir. Frans Bambang Siswanto Graham James Bristow PT Trust Securities Jumlah Pendapatan diterima dimuka (Catatan 15) Sewa - Graham James Bristow
4.128.838.028 3.482.514.092 7.611.352.120
4.128.838.028 4.410.980.135 600.000.000 9.139.818.163
1.070.533.698
1.127.883.718
Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
8.681.885.818 13,93%
10.267.701.881 13,70%
Jangka Pendek Perusahaan -
-
Berdasarkan perjanjian tanggal 30 Nopember 2011 yang telah diperbaharui dengan perjanjian tanggal 26 Nopember 2012, pinjaman Perusahaan kepada Maxwell M. Hunt sebesar Rp 600.000.000 tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Nopember 2013. Pinjaman tersebut dilunasi dengan cicilan tetap per bulan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 550.000.000 dan Rp 404.100.000. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Securities sebesar Rp 522.574.598 untuk keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga.
Entitas Anak -
Pada tanggal 18 Juli 2011 dan 30 Nopember 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas utang jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Indonesia masing-masing sebesar Rp 2.500.000.000 dan Rp 2.000.000.000 dengan jangka waktu masing-masing selama 12 bulan dan 3 bulan, serta tingkat bunga masing-masing sebesar 18 dan 18,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 3.800.000.000 dan Rp 4.500.000.000. 54
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) b. Utang Lain-lain - Berelasi (Lanjutan) Jangka Pendek (Lanjutan) -
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 31 Oktober 2011, Entitas Anak memperoleh pinjaman jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Securities sebesar Rp 715.578.920 untuk keperluan modal kerja. Perjanjian tersebut tidak dikenakan bunga. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 25 September 2012, Entitas Anak memperoleh pinjaman jangka pendek dari Octavianus Kuntjoro sebesar Rp 625.000.000 dengan tingkat bunga 6% per tahun.
Jangka Panjang Perusahaan -
-
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 26 Juli 2010 yang telah diperpanjang dengan perjanjian tanggal 26 Juli 2011 antara Perusahaan dengan Ir. Frans Bambang Siswanto, Perusahaan menerima pinjaman dengan bunga 6% per tahun untuk membiayai investasi pada Entitas Anak dengan jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 2 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman dengan Graham James Bristow dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.
Entitas Anak -
Pada tanggal 27 April 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Trust Securities sebesar Rp 1.100.000.000 atas jasa konsultasi (advisory fee) antara lain sehubungan dengan penggabungan usaha Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 15% per tahun dan telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2012.
30. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: 2012 Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham Dasar Jumlah rata-rata saham untuk perhitungan laba bersih per saham dasar Laba per saham dasar
2011
1.190.753.707
675.951.023
726.500.000
726.500.000
1,64
0,93
55
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 2012 Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset Liabilitas Utang bank Utang usaha Jumlah liabilitas Nilai Aset (Kewajiban) Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing
2011 Ekuivalen Rupiah
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
288.634 3.215.471 76.121 3.580.226
2.791.091.768 31.093.604.570 736.091.521 34.620.787.859
643.433 1.165.741 257.655 2.066.829
5.834.650.444 10.570.939.388 2.336.415.540 18.742.005.372
1.136.960 15.197 1.152.157
10.994.399.719 146.951.896 11.141.351.615
2.138.283 28.233 2.166.516
19.389.950.244 256.016.844 19.645.967.088
2.428.069
23.479.436.244
(99.687)
(903.961.716)
32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
Berdasarkan Nota Kesepahaman antara Entitas Anak dengan PT Kawasan Industri Kampar (KIK) tanggal 31 Desember 2003, yang telah diperbarui dengan perjanjian tanggal 4 Mei 2004, KIK menunjuk Entitas Anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site facilities), meliputi jasa perumahan, kebersihan, transportasi, telekomunikasi dan lain-lain yang terkait di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Propinsi Riau, Sumatera Timur. Entitas Anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara Anggaran Operasional Tahunan dengan realisasi, dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan Anggaran KIK. Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga tanggal 31 Desember 2005 dan dapat diperpanjang dengan syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan kedua pihak setuju dan sepakat untuk menyatakan dan menegaskan kembali keberlakuan Nota Kesepahaman tanggal 31 Desember 2003 dan amandemennya tanggal 4 Mei 2004. Kesepakatan berlaku hingga tanggal 31 Desember 2012. Nota tersebut juga menyatakan kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober sampai Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut (Catatan14). Berdasarkan surat Entitas Anak tanggal 28 Nopember 2012, Entitas Anak menyatakan menghentikan pemberian jasa fasilitas perkotaan efektif sejak tanggal 31 Desember 2012. Dalam kaitannya dengan penyediaan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan tersebut, Entitas Anak membuat perjanjian jangka pendek yang dapat diperbarui dengan beberapa pemasok meliputi jasa perbaikan bangunan dan kebersihan lingkungan.
56
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) b. Berdasarkan perjanjian tanggal 16 Juli 2010 dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Kontraktor), Entitas Anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor untuk mendirikan bangunan barak hunian sementara pada proyek Tambang Batubara Wahana milik PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) di Kalimantan Selatan, dimana harga perolehan barak tersebut sebesar Rp 23.965.772.107 diakui sebagai aset tetap Entitas Anak (Catatan 9). Dalam perjanjian tersebut Entitas Anak juga ditunjuk oleh Kontraktor untuk memberikan jasa pengelolaan dan pemeliharaan, termasuk katering. Jangka waktu perjanjian adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan 30 Nopember 2017, dan dapat diperpanjang oleh Kontraktor. Atas jasa yang diberikan, Entitas Anak memperoleh pendapatan jasa dari Kontraktor sebagai berikut: -
.
-
Jasa pemeliharaan, yang dikenakan sebagai pendapatan sewa barak: i. Sebesar $AS 8,78 per penghuni per hari selama tahun pertama hingga tahun ke lima, atas 200 penghuni per hari. ii. Sebesar $AS 5,95 per penghuni per hari selama tahun ke 6 hingga tahun ke 7, atas 200 penghuni per hari. Jasa operasional, yang dikenakan sebagai pendapatan katering: i. Sebesar Rp 96.750 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 95.000 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari.
Perjanjian jasa pemeliharaan fasilitas barak Proyek Tambang Batubara Wahana dengan Kontraktor telah diubah pada tanggal 18 April 2012 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, di mana pendapatan jasa operasional Entitas Anak adalah sebagai berikut: i. Sebesar Rp 102.549 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 100.694 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari. Pada saat perjanjian berakhir, Entitas Anak akan menyerahkan kepemilikan fasilitas barak kepada Pemilik Tambang berdasarkan permintaan Kontraktor. c.
Berdasarkan akta pendirian PT Patra Mitra Bandara (PMB) No. 6 tanggal 6 Oktober 2012 dari Sinta Susikto, S.H., Notaris Pengganti Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas Anak melakukan investasi dalam bentuk saham pada PMB sebanyak 300 saham yang setara dengan 30% kepemilikan, dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham, atau sejumlah Rp 300.000.000. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas Anak belum melakukan penyetoran atas bagian sahamnya.
d. Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan konsumen-konsumennya untuk memberikan jasa kontraktor katering, binatu, pemeliharaan rumah tinggal, akomodasi dan jasa terkait lainnya. 33. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) segmen usaha utama, yaitu katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, Villa dan lain-lain. Bidang usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Perusahaan Bidang Usaha PT Island Concepts Indonesia Tbk., Entitas Induk Jasa akomodasi (Villa) PT Patra Supplies and Services, Entitas Anak Katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan dan lain-lain 57
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) Informasi tentang Perusahaan dan Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 2012 Katering
Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
100.645.492.665
15.246.229.789
4.981.767.558
1.583.100.199
122.456.590.211
-
122.456.590.211
Beban Pokok Pendapatan
84.846.937.558
11.299.618.694
1.911.864.531
1.477.203.355
99.535.624.138
-
99.535.624.138
Laba Bruto
15.798.555.107
3.946.611.095
3.069.903.027
105.896.844
22.920.966.073
-
22.920.966.073
Beban Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
13.179.137.599
5.574.009.731
3.858.318.001
191.702.844
22.803.168.175
-
22.803.168.175
2.619.417.508
(1.627.398.636)
(788.414.974)
(85.806.000)
117.797.898
-
117.797.898
Keterangan
Pendapatan Usaha
Laba Tahun Berjalan Pendapatan komprehensif lain Bersih Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Villa
Lain-lain
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasi
1.057.139.040
-
4.119.408
-
1.061.258.448
-
1.061.258.448
3.676.556.548
(1.627.398.636)
(784.295.566)
(85.806.000)
1.179.056.346
-
1.179.056.346
1.986.746.636
-
-
1.986.746.636
-
1.986.746.636
5.663.303.184
(1.627.398.636)
(784.295.566)
3.165.802.982
-
3.165.802.982
(85.806.000) 2011
Katering
Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Pendapatan Usaha
88.443.913.619
14.435.374.950
4.572.700.323
1.931.655.882
109.383.644.774
-
Beban Pokok Pendapatan
78.652.310.535
12.983.386.913
1.802.557.288
1.575.866.572
95.014.121.308
-
95.014.121.308
9.791.603.084
1.451.988.037
2.770.143.035
355.789.310
14.369.523.466
-
14.369.523.466
10.037.999.223
-
2.045.858.528
(95.130)
12.083.762.621
-
12.083.762.621
(246.396.139)
1.451.988.037
724.284.507
355.884.440
2.285.760.845
-
2.285.760.845
Keterangan
Laba Bruto Beban Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan komprehensif lain Bersih Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Villa
Lain-lain
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasi 109.383.644.774
(1.667.149.348)
-
4.503.018
-
(1.662.646.330)
-
(1.662.646.330)
(1.913.545.487)
1.451.988.037
728.787.525
355.884.440
623.114.515
-
623.114.515
-
-
-
-
-
-
(1.913.545.487)
1.451.988.037
728.787.525
623.114.515
-
623.114.515
355.884.440
34. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain dan aset tidak lancar lainnya. Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan utang pembiayaan konsumen. Selama tahun 2012 dan 2011, kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko harga. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembiayaan konsumen. . Utang bank dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan Entitas Anak yang dikenakan suku bunga tetap. 58
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan Entitas Anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan Entitas Anak, penyisihan spesifik dapat dibuat jika nilai piutang menurun karena dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua jasa kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar. Risiko Likuiditas Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima. Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan Entitas Anak. Risiko Harga Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak menghadapi resiko harga. 59
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian. 2012 Pinjaman dan piutang Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
Nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
7.374.877.681 31.612.192.143 1.122.756.153
-
-
7.374.877.681 31.612.192.143 1.122.756.153
1.122.946.006 41.232.771.983
-
-
1.122.946.006 41.232.771.983
-
-
11.635.197.809 16.810.382.577 13.704.505.638 315.870.268 42.465.956.292
11.635.197.809 16.810.382.577 13.704.505.638 315.870.268 42.465.956.292
Nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
7.488.934.288 31.334.585.540 1.338.401.242
-
-
7.488.934.288 31.334.585.540 1.338.401.242
2.834.454.562 42.996.375.632
-
-
2.834.454.562 42.996.375.632
-
-
19.986.190.352 20.873.060.348 15.282.071.681 378.137.072 56.519.459.453
19.986.190.352 20.873.060.348 15.282.071.681 378.137.072 56.519.459.453
Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen
Jumlah
2011 Pinjaman dan piutang Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen
Jumlah
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, utang usaha dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari piutang pihak berelasi, aset tidak lancar lainnya dan utang jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar. 36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
60
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2j. Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Paska Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan paska kerja dan beban imbalan paska kerja bersih.
61
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar asset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan Entitas Anak. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. 37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA a.
Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Januari 2013, Perusahaan memperbaharui pinjaman jangka panjang kepada Graham James Bristow, pemegang saham, sebesar Rp 3.482.514.092 dengan tingkat suku bunga 6% per tahun dan jangka waktu 3 (tiga) tahun.
b. Atas fasilitas kredit yang dimiliki oleh Entitas Anak (Catatan 11 dan 17) berdasarkan Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit tanggal 6 Februari 2013 dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Entitas Anak memperoleh penambahan fasilitas pinjaman sebagai berikut: i.
Kredit Angsuran Berjangka 1 - Tetap Jangka waktu : 15 September 2010 - 15 September 2015 Jenis fasilitas : Non Revolving Jumlah fasilitas : Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) Bunga : 11 % per tahun Tujuan penggunaan: Investasi 62
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) ii. Kredit Angsuran Berjangka 2 - Tetap Jangka waktu : 15 September 2010 - 15 September 2014 Jenis Fasilitas : Non Revolving Jumlah fasilitas kredit : Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) Bunga : 11% per tahun Tujuan penggunaan: Investasi iii. Omnibus : Open Account Financing (OAF) Buyer dan OAF Seller Jangka waktu : Sejak pengikatan sampai 15 September 2013 Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah fasilitas kredit : Rp 12.000.000.000 (dua belas miliar Rupiah) Bunga : 16% per tahun Maksimum pencairan : OAF Buyer dan OAF Seller masing-masing sebesar 100% dan 80% dari nilai faktur Tujuan penggunaan: Modal kerja iv. Kredit Rekening Koran Jangka waktu : sejak tanggal pengikatan sampai 15 September 2013 Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah Fasilitas : Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) Bunga : 16% per tahun Tujuan penggunaan : Modal kerja v.
Bank Garansi Jangka waktu : sejak tanggal pengikatan sampai 15 September 2013 Jumlah fasilitas kredit : USD 200.000 yang setara dengan Rp. 1.960.000.000 Tujuan penggunaan : Modal kerja
Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas Anak memberikan jaminan sebagai berikut: -
1 (satu) bidang tanah dan bangunan di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur, Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 5.211.000.000; Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 19.271.000.000; Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) sebesar USD 200.000 dari setiap pembukuan OAF; Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Entitas Anak, sebesar Rp 26.000.000.000. 3 (tiga) unit kendaraan dengan total nilai penjaminan sebesar Rp 698.000.000.
63
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. AKUN REKLASIFIKASI Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012. Rincian akun-akun signifikan yang direklasifikasi disajikan berikut ini. Akun-akun lainnya tidak disajikan karena tidak terkena dampak dari reklasifikasi. Sebelum Reklasifikasi
Reklasifikasi
Sesudah Reklasifikasi
Laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2011 Liabilitas Jangka Pendek Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain pihak berelasi Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen
576.403.386 4.942.868.561
(576.403.386) 6.142.253.518 (715.578.920)
6.142.253.518 4.227.289.641
3.711.123.488 -
70.727.376 149.614.696
3.781.850.864 149.614.696
14.566.492.760
(5.426.674.597)
9.139.818.163
8.298.977.454 -
127.538.938 228.522.376
8.426.516.392 228.522.376
Sebelum Reklasifikasi
Reklasifikasi
Sesudah Reklasifikasi
Laporan posisi keuangan 1 Januari 2011 Liabilitas Jangka Pendek Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain pihak berelasi Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen
330.036.310 3.240.441.774
(330.036.310) 1.379.991.901 (719.953.920)
1.379.991.901 2.520.487.854
-
289.885.173
289.885.173
9.336.208.617
(660.037.981)
8.676.170.636
-
40.151.137
40.151.137
64