LAPORAN ESSAY STUDY EXCURSIE DIALOG PERADABAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA :KEBHINNEKAAN,ETNISITAS,GAYA HIDUP,DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA LAMONGAN ,13-14 OKTOBER 2012
Oleh : Ahmad Sukma Faisal 021211133018
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012/2013
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karna atas rizki-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan ini setelah melalui berbagai cobaan dan hambatan. Tujuan dari dibuatnya laporan ini dimaksudkan untuk membangun kepedulian dan juga semangat kebangsaan bagi masyarakat Indonesia. Penulis juga mengucapakan terima kasih kepada seluruh panitia dan dosen pendamping yang telah mengadakan dan mendampingi kami dalam acara study excursie yang bertema “DIALOG PERADABAN
LINTAS AGAMA DAN BUDAYA:
KEBHINEKAAN ,ETNISITAS,GAYA HIDUP,DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA LAMONGAN,13-14 OKTOBER 2012”. Penulis sadar akan banyak kekurangan pada penulisan laporan ini, oleh karena itu penulis ucapkan mohon maaf. Namun penulis mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat. Terima kasih.
Surabaya, 12 Oktober 2012
Ahmad Sukma Faisal
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
2
Konsep Pokok 1. Kebhinnekaan Wilayah negara Indonesia sangat luas, dari Sabang sampai Merauke sekitar 4.209 kilometer persegi, 17.508 pulau. Masyarakat yang mendiami pulau besar dan kecil memiliki keanekaragaman bangsa dan budaya, dan berdasarkan hasil sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik, diperkirakan ada 1.128 suku bangsa di Indonesia. Bentuk keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat dilihat dari perbedaan rumah adat, pakaian, lagu daerah, dan sebagainya. Meskipun memiliki perbedaan, bangsa Indonesia dapat hidup berdampingan dengan aman dan damai. Bangsa Indonesia hidup dalam keanekaragaman tetapi, mengutamakan persatuan. Ini sesuai dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Artinya, meskipun berbedabeda tetapi tetap satu. Kebhinekaan suku bangsa Indonesia merupakan modal dalam membangun negara. 2. Keramahtamahan Keramahtamahan merupakan perilaku yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Keramahtamahan dapat menjalin hubungan kekeluargaan sehingga dikenal dan sangat disenangi oleh masyarakat sekitarnya. Bangsa Indonesia termasuk sebagai
bangsa yang ramah. Wisatawan
mancanegara datang ke Indonesia disambut dengan keramahtamahan. Mereka tertarik dan senang berkunjung ke Indonesia. 3.Toleransi Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian secara luas yaitu suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi secara bahasa bermakna sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri (Kamus Besar B.Indonesia Edisi. 2 Cetakan 4 Th.1995). http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
3
Sedangkan pengertian toleransi sebagai istilah budaya, sosial dan politik, ia adalah simbol kompromi beberapa kekuatan yang saling tarik - menarik atau saling berkonfrontasi 2untuk kemudian bahu - membahu membela kepentingan bersama, menjaganya dan memperjuangkannya. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok
-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh
mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lainlain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
4
PEMBAHASAN Sabtu,13 Oktober 2012 Universitas Airlangga melakukan study excursie ke kota Lamongan, Jawa Timur, dengan tiga tempat acara yang berbeda yaitu pendopo kabupaten lamongan,masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi,dan pondok pesantren Sunan Drajat Paciran, Lamongan. Acara ini bertujuan agar para mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman nyata tentang kehidupan masyarakat yang bhinneka di lokasi kegiatan dan juga dapat membentuk karakter mahasiwa sebagai insan yang bermoralitas bhinneka yang terbuka dan toleran.Sesuai dengan mottonya Universitas Airlangga yaitu excellent with morality,yamg mana diharapakan para mahasiwa airlangga selain memiliki prestasi-prestasi yang gemilang juga diikuti oleh moral yang baik. Pagi
itu
acara
Study
Excursie
diawali
dengan
upacara
pelepasan/pemberangkatan oleh rektor yang diadakan di kampus C universitas airlangga pada pukul 07.30-08.00,kemudian rombongan pun menaiki bus yang telah disediakan menuju lokasi pertama yaitu di pendopo kabupaten lamongan yg bertempat di Kantor Bupati Lamongan ruang “ Sabha Dhakasa Adiyaksa”, disana rombongan disambut baik oleh Bapak Bupati Lamongan yaitu Bapak Fedeli,SH. Disana rombongan mendengarkan pidato-pidato sambutan dilanjutkan dengan membacakan deklarasi yang mana deklarasi tersebut dibacakan oleh tiap perwakilan fakultas,dan kemudian yaitu penyerahan cinderamata kepada Bapak Bupati sebagai tanda terima kasih telah diperbolehkan melaksanakan acara study excursie di daerah Lamongan. Kemudian rombongan melanjutkan perjalanan ke lokasi yang kedua yaitu Desa Balun yang mana desa balun ini terkenal dengan nama Desa Pancasila. Desa Balun adalah sebuah desa yang terletak di kabupaten Lamongan bagian tengah tepatnya di kecamatan Turi dan berjarak 4 kilometer dari kota Lamongan. Di sana Rombongan disambut dengan baik dan diperkenalkan dengan kebiasaan masyarakat desa Balun, warganya itu saling hidup rukun dan saling menghormati satu sama lain antar umat beragama, sebagai contoh pada waktu perayaan nyepi umat beragama hindu mematikan lampu-lampu yang berada di pura,dan ternyata masjid tempat ibadah agama islam yang berada dekat sekali http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
5
dengan pura, ikut mematikan lampu juga tanpa diminta sebagai wujud menghormati agama hindu, kemudian ada budaya pada saat datang kehajatan untuk menyumbang ataupun membantu,para perempuan banyak yang memakai kerudung (bukan jilbab) dan bapak-bapak yang memakai songkok atau peci, padahal agama mereka belum tentu islam. Hal ini berarti kerudung dan peci lebih berarti sebagai simbol budaya yang diinterprestasikan menghormati pesta hajatan atau acara ngaturi. Budaya Selamatan pun ternyata masih banyak dilakukan oleh masyarakat desa Balun misalnya saja pada saat selamatan orang meninggal, mereka mengundang para tetangga dan kerabat termasuk mereka yang berbeda agama. Karena bagi mereka memenuhi undangan adalah sesuatu yang penting karena di situ terdapat kontrol sosial yang ketat. Bagi mereka yang datang harus pamitan sebelum atau sesudahnya. Setelah mendengar penjelasan dari kepala desa dan para tokoh agama, rombongan diajak untuk melihat tiga tempat ibadah dan tempat sekitar, kemudian kami pun melanjutkan perjalanan ke lokasi yang ke ketiga yaitu Pondok Pesantren (ponpes) “ Entrepreneur” Sunan Drajat di paciran Lamongan yang mana bertempat di Jl Raden Qosim no 86 Banjaranyar Paciran Lamongan Jawa Timur. Dari desa balun menuju Pondok Psantren tersebut memakan waktu sekitar 2 jam.Disana rombongan melaksanakan observasi dan wawancara kepada santri yang tinggal di pondok tersebut. Dan ternyata banyak sekali santri yang berasal dari luar daerah yang memasukin pondok tersebut dengan tujuan agar mereka dapat menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat menimba ilmu agama sedalam-dalamnya.Walaupun berasal dari beragam daerah mereka tetap menghormati satu sama lain dan bergotong royong dalam menjaga lingkungan sekitar. Dipondok pesantren ini banyak sekali kegiatan-kegiatan dan aturan-aturan untuk para santri yang harus mereka lakukan dan patuhi, misalnya saja mereka selain sudah sekolah formal mereka harus belajar mengaji dan membaca Al-quran pada sore dan malam harinya kemudian ada aturan tidak boleh keluar dari komplek pesantren saat malam hari, kemudian para santri tidak boleh memakai handphone dan lain sebagainya. Menurut penulis tingkat toleransi, saling tolong menolong dan rasa memiliki pada pesantren ini sangat tinggi tercemin dari http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
6
pedulinya mereka pada rombongan-rombongan Universitas Airlangga dan berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis sendiri. Keesokan harinya tanggal 14 Oktober 2012, kami diajak untuk berziarah ke makam sunan Drajat dan berkeliling di daerah pesantren, banyak sekali usaha yang kini dikembangkan oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat ini misalnya PT.SDL (Sunan Drajat Lamongan), Pertambangan dan persewaan alat-alat berat dan lain sebagainya, setelah itu sekitar pukul 08.30-12.00 rombongan memasuki di Aula Ponpes Sunan Drajat yang mana kami dijelaskan dan diperbolehkan untuk bertanya tentang sejarah dan perkembangan pesantren ini. Setelah itu penyerahanan cinderamata dari Unair kepada pondok pesantren, dan kenangan dari pondok pesantren kepada Unair. Kemudian acara pun ditutup dan kami pun pulang ke kampus kami yang tercinta Universitas Airlangga.
KESIMPULAN Sebagai rakyat bangsa Indonesia, kita harus memiliki jiwa kebhinekaan, saling toleransi dan menghormati satu sama lain walaupun kita berasal dari beragam suku, ras, budaya, agama tetapi kita harus tetap satu yaitu bangsa Indonesia.
SARAN Penulis
menyarankan
agar
sebagai
rakyat
Indonesia,
kita
harus
menumbuhkan kesadaran dari diri sendiri, dan rasa kebhinekaan dan rasa cinta tanah air agar terciptanya suatu kedamaian dan kerukunan. Sehingga Motto excelent with morality dapat tersosialisasikan.
DAFTAR PUSTAKA Sujana,I Nyoman Naya 2010 .Excellence with morality.Mutiara Jatidiri Universitas Airlangga & Identitas Kebangsaan,Bayu media,Malang
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
7