Study Excursie sebagai Lahan Peningkatan Toleransi dan tercapain ya keharmonisan Oleh :Nurul Kholifah 101211133013 Fakultas Kesehatan Masyarakat
A.
Pengantar Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengn
sesamanya serta lingkungan di sekitarnya. Dengan pikiran, naluri, serta perasaannya manusia memberi reaksi dan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial di hasilkan oleh hubungan berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Menurut Paul B. Horton dan C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manu sia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu lama, tinggal di wilayah tertent u, memiliki kebudayaan yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dala m kelompok atau kumpulan manusia tersebut. Menurut Soerjono Soekanto salah sat u unsur dari masyarakat adalah membentuk aturan hubungan antar anggota masyara kat serta menimbulkan budaya dan keterkaitan antar anggota. Menurut Marion Levy sekumpulan manusia akan menjadi masyarakat jika ada sistem yang menaungi, mam pu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota serta sebagian atau seluruh anggo ta baru didapat dari kelahiran manusia. Indonesia adalah suatu negara kepulauan dengan berbagai budaya di dalamnya . Indonesia adalah salah satu negara majemuk yang dihuni ratusan suku, bahasa bahk an budaya daerah. Secara umum, kemajemukan Indonesia terdiri atas suku, agama, k epercayaan, hukum dan lainnya yang mencerminkan kekayaan Indonesia. Kali ini kita akan membahas mengenai keragaman Indonesia khususnya pada a gama dan budaya di Lamongan. Lamongan adalah salah satu kabupaten di Indonesi a tepatnya di pulau jawa bagian timur. Di daerah tersebut terdapat sebuah desa berna ma Balun yang dijuluki desa pancasila karena toleransi agamanya1yang cukup besa r. selain itu, Lamongan memiliki berbagai macam potensi sumber daya alam seperti pertanian, kelautan serta kewirausahaan. Dari tulisan ini, saya berharap pembaca mengetahui dan mengembangkan toler ansi dari setiap keragaman demi terwujudnya masyarakat harmonis. Selain itu, dapat http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 1
mengenalkan potensi Indonesia khususnya Lamongan. B.
Konsep Pokok 1. Keunggulan serta tingkat tolerasi di Lamongan sebagai salah satu
kabupaten di Jawa Timur 2. Upaya menyikapi masyarakat heterogen di desa Balun Lamongan 3. Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran sebagai Pondok Pesantren Entrepre neurship A.
Pembahasan
1. Keunggulan serta tingkat tolerasi di Lamongan sebagai salah satu kabupaten di jawa timur Lamongan sebagai salah satu kabupaten di jawa timur memiliki berbagai maca m keunggulan terutama di bidang ekonomi serta budaya. Pada bidang ekonomi, Lam ongan memiliki berbagai potensi seperti perikanan karena berada di dekat laut jawa s ehingga banyak penduduk yang bermata pencaharian nelayan bahkan terdapat indust ri ekspor ikan maupun basil laut lainnya. selain itu, di sektor pertanian juga terdapat banyak potensi hingga Lamongan membuka sebuah pasar agrobis, pertanian padi Sa ngat unggul hingga menjadi penyuplai pangan terbesar di jawa timur serta diharapka n menjadi lumbung pangan nasional. Disana juga terdapat industri garam sebagai pe manfaatan air laut. Lamongan memiliki penduduk yang mayoritasnya islam terbukti dengan adanya 273 Pondok Pesantren. Bapak Fadeli,SH selaku bupati Lamongan me nyampaikan pesan kepada mahasiswa khususnya peserta Study Excursie bahwa mah asiswa sebagai generasi muda bersemangat besar harus mulai menanamkan karakter jati diri yang tangguh, dapat mengangkat harkat martabat negara. Beliau merasa ban gga karena Universitas Airlangga sebagai universitas negeri terbesar di jawa timur ti dak hanya mewadahi anak-anak luar Lamongan tetapi juga ada yang berasal dari La mongan. Toleransi yang ada di Lamongan sangat unggul hingga terdapat desa panca sila yang menerapkan kebebasan umat beragama. 2. Upaya menyikapi masyarakat heterogen di desa Balun Lamongan Balun adalah sebuah desa di Lamongan tepatnya di kecamatan turi. Letaknya t idak jauh dari jalan raya kabupaten Lamongan sehingga dapat mudah dikunjungi. Di http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 2
desa ini terdapat tiga agama yakni Islam, Kristen, serta Hindu yang saling hidup ber dampingan tanpa menitik beratkan pada perbedaan keyakinan. Persentase agama ter besar adalah Islam lalu kristen dan yang terkecil adalah Hindu. Meskipun Hindu ada lah agama minoritas namun pemeluknya merasa aman dan nyaman tinggal disini kar ena toleransi yang begitu besar. Bukti besarnya toleransi di desa Balun adalah letak t empat ibadah ketiga agama yang saling berdekatan. Jarak masjid dengan pura hanya sekitar 4 meter, sedangkan jarak masjid dengan gereja hanya terpisah oleh sebuah la pangan sekitar 20 meter. Selain itu, aturan tata pemakaman Hindu dan Islam menjadi satu karena adat pemakamannya sama sedangkan Kristen berada tidak jauh dari ma kam Islam maupun Hindu. Pada acara Study Excursie kali ini dihadirkan ketiga toko h agama di desa Balun, kepala desa Balun serta budayawan pasuruan bernama Gunt ur Bisowarno. Kami berdialog dengan tokoh-tokoh di atas, dan disampaikan berbaga i macam contoh bentuk toleransi yang ada di desa Balun seperti pada saat perayaan h ari raya Nyepi, Masjid tidak menggunakan speaker ketika pembacaan Alqur'an sebel um adzan untuk menghormati umat Hindu. Selain itu, jika ada hajatan keluarga Isla m, semua warga baik Kristen maupun Hindu diperbolehkan hadir dengan mengguna kan peci sebagai bentuk kebersamaan. Jika ada ibadah suatu agama yang berbarenga n dengan agama lain maka didiskusikan siapa yang berhak terlebih dahulu mengada kan ibadah. Ketika saya melihat dan mewawancarai beberapa penduduk secara langs ung, sangat terlihat keseharian mereka berinteraksi dengan baik dengan warga selain nya tanpa memperhatikan perbedaan agama. Dari sini kita belajar bahwa berbeda tak selamanya menjadi kontroversial tetapi jika dikemas dengan harmonis akan menjadi satu hal yang indah.
3. Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran sebagai Pondok Pesantren Entrepreneurship Pondok Pesantren Sunan Drajat merupakan salah satu Pondok Pesantren terbes ar di Lamongan. Pondok ini berpusat di daerah Paciran Lamongan namun memiliki banyak cabang bahkan hingga ke India dan Malaysia. Santri yang berada di pusat ya kni Paciran Lamongan terdapat sekitar 9000 santri. Dari banyak Santri tersebut ada y ang berasal dari Lamongan sendiri tapi ada juga yang dari daerah lain seperti Sumatr a dan Kalimantan. Dengan adanya berbagai macam santri yang berasal dari daerah y http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 3
ang berbeda ini, maka proses adaptasi lingkungan, bahasa serta budaya sangatlah sus ah. Berawal dari pemikiran bahwa santri Pondok Pesantren ini sangat banyak, mak a jajaran pimpinan pondok, terutama bagian keuangan berfikir bagaimana cara agar Pondoknya mendapatkan dana yang cukup untuk pengembangan infrastruktur, kons umsi dan lainnya. Akhirnya, Pondok Pesantren Sunan Drajat ini menjadi Pondok Pes antren yang entrepreneurship karena memiliki dan mengelola sekitar 21 perusahan, b eberapa diantaranya adalah perusahaan air minum aidrat, perusahaan garam, perusah aan penyewaan alat berat, perusahaan pertelevisian dan radio ATV, peternakan sapi dan kambing, pertokoan minimarket maupun fotocopy, pertanian beras, perikanan, s erta beberapa selainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada lembaga keagamaan yang t idak selamanya mengkaji tentang agamanya tetapi juga belajar cara mengelola keuan gan dan sumber daya saat kehidupan, serta cara menjalin kerjasama dibidang apa saj a tanpa memperdulikan agama. Di Pondok Pesantren ini kita juga dapat melihat baga imana sistem pengaturan santri yang bertoleransi besar, contoh ketika ada santri yan g berasal dari pondok pesantren lain yang berbeda cara ibadah dengan pondok pesan tren ini, semua itu tidak dipermasalahkan bahkan Pimpinan Pondok Pesantren ini ya kni Prof. Dr. Abdul Ghofur sering melakukan kerjasama dengan tokoh-tokoh non m uslim seperti Hindu di India, maupun Kristen di Roma. Beliau menganggap bahwa k eyakinan seseorang tidak sepatutnya membatasi langkah seseorang tersebut dalam b erkarnya, semua orang adalah saudara, dan semua orang wajib dihargai. Oleh karena itu, tidak pernah timbul pertikaian di sini. Pemikiran tersebut juga berlaku pada santri-santri yang ada di Pondok Pesantr en Sunan Drajat ini, contoh kecilnya saja ketika mereka sedang berinteraksi dengan santri lain yang berasal dari Negara lain, mereka tetap menghargai dan mencoba ber komunikasi dengan baik meski ada keterbatasan bahasa. Berdasarkan beberapa keunggulan yang ada di Pondok Pesantren Sunan Drajat ini kita belajar bagaimana menjadi seorang entrepreneur muda yang berbakat serta bagaimana kita menghargai sebuah perbedaan. Kita harus menyadari bahwa kita ada lah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri dan pasti berinteraksi dengan orang lain yang bersifat heterogen.
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 4
A.
Simpulan dan Saran Berdasarkan beberapa data diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Lamongan adalah kabupaten yang berada dalam taraf perkembangan pesat terutama di bidang perekonomian dan budaya. 2. Desa Balun adalah desa pancasila dengan ketiga agama yang terdapat disana dan hidup berdampingan tanpa pernah terjadi perselisihan. 3. Toleransi antar umat beragama dapat dilakukan dengan hal-hal kecil seperti turut hadir dalam hajatan, turut mematikan lampu ketika hari raya nyepi, dan menyesuaikan jadwal ibadah dengan agama lain agar tidak terjadi bentrokan suara. 4. Setiap orang berhak memilih kepercayaan mana yang dianut karena merupakan salah satu hak asasi manusia di Indonesia 5. Pondok Pesantren Sunan Drajat adalah Pondok Pesantren yang bersifat terbuka karena bisa bekerja sama dengan siapa saja tanpa memperdulikan agama dan merupakan Pondok Pesantren Enterpreneurship karena tidak hanya mengajarkan agama pada santrinya tetapi juga ilmu sosial serta managerial sehingga kelak santrinya bisa mendapatkan kehidupan yang tidak berpangku tangan. 6. Pondok Pesantren Sunan Drajat adalah Pondok yang berani untuk melangkah dengan penyikapan berbagai resiko kewirausahaannya 7. Ponpes Sunan Drajat adalah Ponpes yang multicultural karena santrinya tidak berasal dari satu daerah saja
Berdasarkan data diatas, saya menyarankan : 1. Mahasiswa
sebagai
generasi
penerus
harus
memiliki
semangat
entrepreneurship tinggi agar terwujud bangsa yang tangguh, tidak berpangku tangan pada sistem yang ada, tapi justru membentuk sistem baru yang lebih menguntungkan bagi banyak pihak dengan cara melihat prospek tiap keadaan. 2. Mahasiswa harus menjadi generasi muda yang mengawali tumbuhnya rasa toleransi di masyarakat demi tumbuhnya suatu keharmonisan 3. Industri-Industri di Lamongan yang mengekspor barang ke luar negeri diharapkan mampu memberikan subsidi bagi pekerjanya untuk merasakan http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 5
produk ekspor industri tersebut agar pekerja tidak hanya memproduksi tetapi juga turut mengkonsumsi produk unggul dari bangsa sendiri 4. Desa Balun sebagai desa pancasila diharapkan dapat mengembangkan budaya tolerasi serta kebersamaannya, serta dapat bersosialisasi di desadesa pancasila maupun desa lainnya supaya dapat mencerminkan diri dan mengevaluasi gerak toleransi yang sudah ada 5. Pondok Pesantren Sunan Drajat diharapkan mampu menjadi acuan bagi Pondok yang selainnya agar mereka memiliki penghasilan tetap dari masing-masing usaha sendiri sehingga kebutuhan santri terpenuhi
B.
Daftar Pustaka http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarak at-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia http://sekolahsosiologi.blogspot.com/2012/01/proses-terjadinya-keragam an-suku-bangsa.html
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 6