PENGARUH BIA YA PENCEGAHAN, BIA YA PENILAIAN, BIAYA KEGAGALAN INTERNAL DAN BL4. YA KEGAGALAN EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indooosia}
11111
•
11111
lmllllii..
Ull I
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Nama
NIM
: M.Ihsan Sodiq : 105082002670
d:ori 1· ,
"~ .·
. : 'd'.:rS'·:··o·r~···"di?ro
. lnclnk 1.. k!a.'\ifikasi ............................................. .
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIUAYATULLAR JAKARTA
2009
..······
:........................ '0Tc0·:::..0.\.. ....:;............... -:1.:?. (/" p
PEN GAR UH BIAY A PENCEGAHAN, BIA YA Plli:NILAIAN, BIAY A KEGAGALAN INTERNAL DAN BIAYA KEGAGALAN EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILIT AS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indon!:Sill.J------------, PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan llmu 3osial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Muhammad Ihsan Sodig
NIM:105082002670 Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
( Prof.Dr.Abdul Hamid., MS
Hepi4i·ayudit.: SE., Ak., MM
NIP.195706171985031002
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 H/2009 M
Bari Jumat Tanggal Tiga Belas Bulan November Tahun Dua Ribu Scmbilan tclah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Muhammad lhsan Sodiq NIM I 05082002670 dengan judul skripsi "Pengaruh Biaya Peneegahan, Biaya
Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kega1galan eksternal Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Memerhatikan penampilan tersebut selarna ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ek.onomi pada .Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan lirnu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta .
.Jakaita, 13 November 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
AfifSulfa, SE.,,Ak:, M.Si. Kettm
Reskino, SE., M.Si, Akt. Sekretaris
Dr. Yahya Hamja MM. Penguji Ahli
Hari ini kamis Tanggal 10 Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi alas nama Muhammad lhsan Sadiq NIM: 105082002670 dengan judul Skripsi "PENGARUH KEFGAGALAN
BIAVA
PENCEGAHAN,
INTERNAL
DAN
BIAVA
BIAVA
PENILAIAN,
KEGAGALAN
BIAVA
EKSTERNAL
TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris padn Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hildayatullah Jakarta. Jakarta, I 0 Desember 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof.Dr.Abdul Hamid, MS Ke tu a
Jasin MBA enguji Ahli
Daftar Riwayat Hidup I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
: Muhammad lhsan Sodiq
2. Tempat & Tgl. Lahir
: Tangerang, 22 September 1987
3. Alamat
: JI. KH. Wahid Hasyim Rt. 001 Rw. 006 No. 21, Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang 15155
4. Telepon
: (021) 7374826/(021) 96333586/085710451450
II. PENDIDIKAN I. Ml. Manba'ul Khair
1993- 1999
2. Mts. Manba'ul Khair
1999-2002
3. MAN 4 Model Jakarta
2002-2005
4. Strata I Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
2005 -2009
IH.PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota Sepak Bola Ekonomi dan llmu sosial
Tahun 2005
2. Anggota BEM Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
Tahun 2008
3. Mentoring Propesa
Tahun 2008
4. Ekstrakulikuler Sepak Bola MAN 4 Model Jakarta
Tahun 2004 - 2005
IV. LAT AR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: H.Mufid HM
2. lbu
: Hj. Hapenah (aim)
3. Alamat
: JI. KH. Wahid Hasyim Rt. 001Rw.006 No. 21 Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang 15155
4. Telepon
: (021) 7325818
5. Anak Ke dari
: 7 dari 7 bersaudara
INFLUENCES PREVENTION COST, APPRAISAL COST, INTERNAL FAILURE COST, AND EXTERNAL FAILURE COST TOWARD PROFITABILITY {Empirical study at Listed Manufacturing Company Jn Indonesia Stock Exchange)
By: Muhammad Ihsan Sodiq
Abstract
The purpose of this research is explaining the influences prevention cost, appraisal cost, internal failure cost and external failur cost toward profitability (EBIT). The research has done by using 33 samples of go public manufacturing company which is listed in Indonesia Stock Exchange (BEi) with annual report of 2005 until 2007. Sampling election method used purposive sampling. Analitical model is used by multiple regret ion. This research in year 2006 showed that there was an influences .between prevention cost toward profitability. In year 2005 and 2006 showed that there was an influences between appraisal cost toward profitability. Prevention cost, Internal failure cost and external failure cost had positive core/a/ion but there was no influences toward probability. In year 2007, prevention cost, appraisal cost, Internal failure cost and external failure cost had positive corelation but no influenced toward probability.
Keywords: prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failur cost and Earning Before Interest Tax (EBIT).
PENG ARUH BIAYA PENCEGAHAN, BIA YA PENILAIAN, BIA YA KEG AG ALAN INTERNAL DAN BIA YA KEG AGALAN EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILIT AS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bnrsa Efek Indonesia) Oleh: Muhammad Ihsan Sodiq
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan ekstemal terhadap profitabilitas (EBIT). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 33 perusahaan manufaktur go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia d1~ngan menggunakan laporan tahunan 2005 s.d. 2007. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini pada tahun 2006 menunjukan bahwa ada pengaruh antara biaya pencegahan terhadap profitabilitas. Pada tahun 2005 dan 2006 menunjukkan bahwa ada pengaruh antara biaya penilaian terhadap profitabilitas. Biaya pencegahan, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan positif tetapi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Pada tahun 2007 biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan positif tetapi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Kata Kunci: Biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal dan Earning Before Interest Tax (EBIT)
"'
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahlkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Adapun maksud penulisan skripsi ini dengan judul " Pengaruh Biaya Pencegaban, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan Eksternal Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Pernsahaan Mannfaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)" adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk melanjutkan penyusunan skripsi demi mendapat gelar SI Sarjana Ekonomi untuk program studi Akuntansi di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, ucapan te:rima kasiih dan do'a penulis berikan kepada: I. Ayah saya (H.Mufid HM), lbu saya (Hj.Hapenah) dan keluarga saya yang selalu memberikan do'a, bantuan, dan selalu menjadi motivasi terbesar dalam diri penulis, sehingga membuat penulis semangat. Dan semoga sei:elah ini penulis dapat terus membanggakan kalian semua. Amin 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga sebagai dos1:n pembimbing I yang selalu sabar membimbing, mengarahkan, memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang muncul.
,,j i
3. Bapak Hepi Prayudiawan SE., AK., MM selaku dosen pembimbing dosen II yang telah memberikan masukan, motivasi, arahan, bimbingan, dan membantu memecahkan segala masalah selama penulis menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih pak.. 4. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak. Selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. lbu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si Selaku sekretarisjurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Dosen-dosen jurusan Akuntansi, Pak Amilin, Pak Fuad, Ibu yessi, lbu Rahma, lbu Hary, Ibu Reskino dan seluruh dosen Akuntansi. Terima kasih atas ilmu yang bermanfaat yang telah kalian berikan selama ini. 7. Reny Wahyuni yang selalu memberi motifasi, semoga kamu sukses selalu. 8. Sahabat-sahabatku, Dinda W, Riza, Syarif, Erawan, Rika, Gina, Sofie, Ade, Dina, Dara, Syarah dan sahabat-sahabatku yang lain. Terima kasih atas support, dukungan dan bantuannya. Jasa-jasa kalian takan pernah ku lupakarn. Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dan semoga skripsi ini dapat banyak bermanfaat bagi mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya. Kritik dan saran tetap penulis harapkan, dan apabila terdapat banyak kesalahan dalam skripsi ini penulis mohon maafyang sebesar-besarnya. Jakarta, I 0 Desember 2009 Penulis
Muhammad lhsan Sodiq
DAFTARISI LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI ....................................................... . LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF....................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI....................................................
iii
DAFTARRIWAYATHIDUP .......................................................................
iv
ABSTRACT
v
ADSTRAK
vi
KATA PENGANTAR....................................................................................
vii
DAFTARISI .................................................................................................
ix
DAFT AR TABEL..........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ·····················································································
XIV
DAFTARLAMPIRAN ..................................................................................
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .................................................................. . A. Latar Belakang Penelitian ....................................................
I
B. Perurnusan Masalah ............................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................
7
TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Managernen (TQM) ......................................
9
B. ISO 9000 ............................................................................ 11 C. Biaya .................................................................................. 12 D. Kualitas .............................................................................. 14 1. Definisi Kualitas ... ............................ ................... ......... 14 2. Dirnensi Kualitas............................... ............................ 15
3. Konsep Kualitas berdasarkan pandangan Tradisional dan Modern ................................................................... 16 E. B iaya Kualitas .............. ......... ................ ....... .... .... ... ..... ...... 19 1. Definisi Biaya Kualitas ................................................. 19
2. Klasifikasi Biaya Kualitas ................... .......................... 21 3. Konsep Biaya Kualitas ....................... ........................... 26
4. Manfaat Biaya Kualitas ................................................. 27 5. Pengukuran Biaya Kualitas ........................................... 28 F. Profitabilitas....................................................................... 31 I. Profitabilitas ................................................................. 31
2. Pengertian Laba ............................................................ 31 3. Laba Kotor .................................................................... 31
4. EBlT ............................................................................ 31 G. Penelitian Terdahulu .......................................................... 32 H. Kerangka Pemikiran .......................................................... 34 I.
BAB III
Hipotesis............................................................................ 35
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Peneliltian.................................................. 36 B. Metode Pemilihan Sampel .................................................. 36 C. Metode Pengumpulan Data................................................. 3 7
D. Metode Analisis Data dan Pengujian Statistik ..................... 38 a .. Uji Normalitas Data ............................................. 38 b .. Uji Asumsi Klasik ............................................... 39
c .. Uji Hipotesis ...................................................... 41 E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya .......... 44 I. Variabel lndependen ........................................... 44
2. Variabel Dependen ............................................. 46 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. .47 B. Analisis dan pembahasan ..................................................... 48 I. Uji Normalitas ................................................................. .48 2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 51 a.
Uji Multikolinearitas ................................................. 51
b.
Uji Heteroskedastisitas .............................................. 52
c.
Uji Autokorelasi ....................................................... 55
3. Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 56 a.
HI : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2005...................................... .. . . .. 56
b.
H2 : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006 ............................................ 61
c.
H3 : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007.................... .. . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . 66
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................. 70 B.
lmplikasi........... .......................................... .......................... 71
C.
Saran ..................................................................... 72
DAFTAR PUST AKA .................................................................................... 73 LAMPIRAN ................................................................................................. 75
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Laporan Biaya Kualitas ................................................ .45
4.1
Kriteria Sample ........................................................... 47
4.2
Hasil Uji Multikolinieritas .............................................. 51
4.3
Hasil Uji Autokorelasi. .................................................. 55
4.4
Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interest Tax) Tahun 2005 .......................... 56
4.5
Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) DependentEBIT Tahun 2005 ............................................................... 57
4.6
Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT Tahun 2005 ................................................................ 58
4.7
Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interest Tax) Tahun 2006 ........................... 61
4.8
Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) Dependent EBIT Tahun 2006 ................................................................ 62
4.9
Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT Tahun 2006 ............................................................... 63
4.10
Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interest Tax) Tahun 2007 ............................ 66
4.11
Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) Dependent EBIT Tahun 2007 ................................................................ 67
4.12
Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT Tahun 2007 ............................................................... 68
DAFT AR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran .......................................... 34
4.1
Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning Before lnteres Tax) Tahun 2005 ............................................. 48
4.2
Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBlT (Earning Before lnteres Tax) Tahun 2006 (data belum ditransformasi) ............... 49
4.3
Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interes Tax) Tahun 2006 (data sudah ditransfonnasi) ................ 50
4.4
Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning Before lnteres Tax) Tahun 2007 ............................................................ 50
4.5
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT Tahun 2005 ....................................................................... 52
4.6
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT Tahun 2006 ...................................................................... 53
4.7
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT Tahun 2007 ...................................................................... 54
DAFT AR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
Laporan Biaya Kualitas Tahun 2005 ..................................... 75 2
Laporan Biaya Kualitas Tahun 2006 ..................................... 76
3
Laporan Bia ya Kualitas Tahun 2007 ..................................... 77
4
Laporan EBIT Tahun 2005 ................................................ 78
5
Laporan EBIT Tahun 2006 ................................................ 79
6
Laporan EBIT Tahun 2007............................................. .. 80
7
Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EBlt tahun 2005 ............... 81
8
Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB It tahun 2006 (data belum ditransformasi) .............................................. 83
9
Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB!t tahun 2006 (Data sudah ditransformasi) .............................................. 85
I0
Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EBit tahun 2007 ............... 87
11
Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB It tahun 2007 (Data setelah di LAG) ..................................................... 89
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Dalam persaingan global sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin memenangkan kompetensi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa tinggi tingkat produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk atau jasa untuk mencapai keuntungan yang maksimal, namun lebih pada kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Goetsch dan Davis, 1994:4 dalam Tjiptono dan Diana, 2003:4). Untuk memenangkan persaingan, perusahaan dituntut menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, kenyamanan dan kemudahan serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam pencapaiannya. Hanya perusahaan yang benar-benar berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar global. Kompleksitas persaingan suatu industri menyebabkan setiap perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan dapat terwujud. Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan
dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan
kepada perusahaan
yang memberikan kualitas memuaskan. Kualitas dapat
meningkatkan pangsa pasar.
Pangsa pasar akan
meningkat bila minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat menekan harga walaupun kualitas tetap menjadi yang terutama. Hal inilah yang mendorong konsumen untuk membeli dan membeli lagi produk atau jasa tersebut sehingga pangsa pasar meningkat. Bila kualitas yang dihasilkan
superior
dan
pangsa
pasar
yang
dimiliki
besar,
maka
profitabilitasnya terjamin. Dengan demikian kualitas dan profitabilitas berhubungan erat. Perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang supenor pasti dapat mengalahkan pesaingnya yang menghasilkan kualitas inferior. Kualitas JUga dapat mengurangi biaya. Pengurangan biaya dapat dilakukan dengan pemeriksaan pada setiap tahapan proses produksi mulai darai awal proses sampai dengan akhir proses, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan karena adanya pengerjaan ulang dan rusaknya produk tersebut. Adanya pengurangan biaya ini pada gilirannya akan memberikan keunggulan kompetitif berupa peningkatan profitabilitas dan pertumbuhan (Dewi dan Rohma, 2004). Meskipun perusahaan berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu berusaha untuk mempertahankan efisiensi biaya. Untuk itu dilakukan pengontrolan terhadap biaya yang disebut dengan biaya kualitas. Biaya kualitas didefinisikan sebagai biaya-biaya yang
timbul karena kualitas suatu produk yang rendah, yang memungkinkan terjadi atau sudah timbul (Hansen dan Mowen, 2005:7). Dengan demikian biaya kualitas
adalah
biaya
yang
berhubungan
d•engan
penciptaan,
pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan produk yang rusak. Biaya kualitas perlu dikelola sedemikian rupa untuk memperoleh suatu tingkat kualitas produk agar produk yang dibuat atau jasa yang diberikan sesuai dengan spesifikasi rancangan dan bebas dari cacat atau masalah yang akan mempengaruhi penampilan atau kinerja yang diukur kesesuaiannya terhadap keinginan pelanggan. Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu : biaya pencegahan
(prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost) dan biaya kegagalan ekstemal (external failure cost). Biaya-biaya tersebut
merupakan
cost of COl!formance
dan
cost of
11011cm1formance. Biaya-biaya yang termasuk dalam cost of conformance adalah biaya pencegahan dan biaya penilaian yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam rangka memastikan produk atau jasa sesuai harapan pelanggan. Sedangkan biayabiaya yang termasuk dalam cost of no11cm1formance adalah bi a ya kegagalan internal dan biaya kegagalan ekstemal yaitu biaya-biaya yang yang dikeluarkan dan opportunity cost karena ditolaknya produk atau jasa. Jadi dapat dikatakan bahwa biaya kualitas merupakan penjumlahan cm1formance
cost dan noncm1formance cost (Philip Crosby, dalam.
Dalam pelaksanaan biaya kualitas ini, haruslah dilaksanakan secara efektif sehingga dapat dilakukan penghematan. Peningkatan kualitas yang dilaksanakan perusahaan dikatakan efektif jika kenaikan biaya pencegahan dan penilaian akan dapat menurunkan biaya kegagalan internal dan eksternal serta biaya kualitas secara keseluruhan. Semakin tinggi biaya pencegahan dan biaya penilaian karena program peningkatan kualitas, semakin akan mengurangi biaya kegagalan lebih besar yang pada akhirnya
akan
menurunkan biaya kualitas secara keseluruhan. Zakiyah
(2007)
menguJI
pengaruh
biaya
kualiitas
terhadap
profitabilitas. Hasil pengujian dengan uji t diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara biaya kualitas dengan laba. operasi dan OPM (Operating Pro.fit Margin), sedangkan antara biaya kualitas dengan ROI (Return On Investment) dan ROE (Return On LC:,quity) tidak ada hubungan yang signifikan. Dewi dan Rohmah (2004) telah menguji efisiensi biaya kualitas dalam rangka mengurangi produk cacat. Dimana dalam penelitiannya dilakukan analisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat produk, yaitu : faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, faktor material, dan faktor lilngkungan. Setelah diketahui faktor-faktor tersebut, kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan. Sehingga perbaikan-perbaikan tersebut pada akhirnya dapat menghemat biaya kerugian akibat produk yang cacat. Felecia (2004) melakukan penelitian mengenai analisa biaya kualitas untuk meningkatkan daya saing industri pada perusahaan bahan baku
makanan. basil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya kegagalan internal berhasil dituruinkan dari 8% menjadi 0% sdangkan biaya pencegahan naik dari 90% menjadi 98%. Kondisi ini tidak menyebabkan rata-rata total biaya kualitas perusahaan menjadi
naik,
tetapi justru kebalikannya
terjadi
penurunan sebesar 9,66%. Penurunan tersebut dapat mernngkatkan daya saing perusahaan di pasar. Juli (2000) meneliti tentang biaya kualitas sebagai alat ukur kinerja manajerial. Biaya kualitas total yang sesungguhnya hanya berbeda Rp. 8. 723 .449,80 dari yang dianggarkan sedangkan dari persentase biaya produksi hanya berbeda 0,09%. Ini berarti perusahaan telah mampu mengeluarkan biaya kualitas yang efisien. Ratnadi dan Setiawan (2005) meneliti tentang penerapan biaya kualitas untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.dari penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa biaya kualitas berhubungan positif dan signifikan dengan ROI yang lebih tinggi. Penulis menguji pengaruh biaya kualitas (cost of quality) terhadap
profitabilitas (EBIT), target populasinya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2005 s.d. 2007. dalam penelitian ini penulis menggunakan biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal sebagai variabel bebas
(independent) sedangkan EBIT (Earning Before Interest Tax) sebagai variabel terikat (dependent).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah (2007) yang menguji pengaruh biaya kualitas terhadap protitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terda,ftar di Bursa Efek Indonesia (BE!) pada periode 200 I s.d. 2005 dimana brnya kualitas sebagai variabel bebas (independent) sedangkan laba operasi, Opera/ing Profil
Margin (OPM), Return On lnves/ment (ROI) dan Return On Equity (ROE) sebagai variabel terikat (dependelll).
Perbedaan penelitian sebelumnya
dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu dalam penelitiannya penulis menggunakan satu variabel terikat yaitu profitabilitas yang diukur dengan menggunakan EBIT dan empat variabel bebas, diantaranya biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Sampel perusahaan yang di uji adalah perusahaan manufaktur sebanyak 33 perusahaan selama tahun 2005 s.d. 2007. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh Biaya Pencegahan,
Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan Eksterual Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)".
B.
Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a.
Apakah biaya pencegahan berpengaruh terhadap profitabilitas (EBIT).
b. Apakah biaya penilaian berpengaruh terhadap profitabilitas (EBIT). c. Apakah
biaya
kegagalan
internal
berpengaruh
terhadap
eksternal
berpengaruh
terhadap
profitabilitas (EBIT) d. Apakah
biaya
kegagalan
profitabilitas (EBIT). e. Apakah biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal b•erpengaruh terhadap profitabilitas (EBIT).
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian l. Tujuan Penelitian:
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: a. Menguji pengaruh biaya pencegahan terhadap profitabilitas (EBIT). b. Menguji pengaruh biaya penilaian terhadap profitabilitas (EBIT). c. Menguji
pengaruh
profitabilitas (EBIT).
biaya
kegagalan
internal
terhadap
d. Menguji
pengaruh
biaya
kegagalan
eksternal
terhadap
profitabilitas (EBIT). e. Menguji pengaruh biaya pencegahan, bia.ya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap profitabilitas (EBIT).
2. Manfaat Penelitian
a.
Bagi Perusahaan Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai acuan untuk lebih memperhatikan biaya kualitas yang terjadi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas demi tercapainya profitabilitas yang lebih baik.
b.
Bagi Pembaca Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca serta dijadikan referensi untuk memunculkan ide dan konsep baru dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.
c.
Bagi Penulis I)
Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar SI Sarjana Ekonomi untuk program studi Akuntansi di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2)
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas.
BAB II
TIN.JAUAN PUSTAKA
A. Total Quality Management (TQM) Persaingan
diantara
perusahaan-perusahaan
untuk
mendapatkan
penghargaan merupakan ha! yang penting untuk mendapatkan pengakuan kualitas terhadap produk yang dihasilkan. ISO 9000 merupakan pedoman untuk mengelola kualitas dan standar kualitas yang dikembangkan oleh International Organization for standardization di Geneva, Switzerland. Total quality management mendefinisikan kualitas dan pengukuran biaya kualitas, mengilustrasikan pembuatan laporan kualitas, menguji pendekatan untuk mendeteksi penyimpangan kualitas dan mengeksplorasi keputusan untuk mengidentifikasi adanya cacat kualitas. Produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan spesifikasinya dan sesuai dengan harapan pelanggan. Produk dikatakan produk berkualitas jika produk tersebut sesuai atau melebihi harapan pelanggan. "Total Quality Management" merupakan upaya yang dilakukan secara terns menerus oleh setiap orang dalam organisasi untuk memahami, memenuhi dan melebihi harapan pelanggan. Prinsip inti dari TQM adalah proses yang: I.
Berfokus pada kepuasan pelanggan Proses TQM dimulai dengan mengidentifikasi persyaratan dan
dasar
untuk
membuat
spesifikasi
yang dibutuhkan
untuk
setiap
keberhasilan pelanggan atau supplier internal, yang meliputi permintaan akan desain tertentu, karakteristik suku cadang, operasi pemanufakturan, persyaratan tentang produksi dan supplier eksternal dan persyaratan penjualan. 2.
Berusaha keras untuk melakukan perbaikan secara terus menerus Perbaikan kualitas secara terus menerus dan penurunan biaya (Kaizen) diperlukan untuk tetap dapat bersaing pada pasar global saat ini. Perusahaan perlu untuk selalu memperbaharui spesifikasi baik untuk pelanggan I supplier internal dan supplier untuk melayani pelanggan eksternal.
3.
Melibatkan seluruh kekuatan kerja Keterlibatan total dari semua pekerja merupakan hal utama untuk keberhasilan TQM: Tahun Satu: I.
Membentuk dewan dan staff kualitas
2.
Melaksanakan program pelatihan kualitas seksekutif
3.
Melakukan audit kualitas
4.
Membuat analisis penyimpangan
5.
Mengembangkan rencana perbaikan kualitas strategic
Tahun Dua: 1.
Melaksanakan program pelatihan dan komunika.si karyawan
2.
Menyusun tim kualitas
3.
Menciptakan sistem pengukuran dan menetapkan tujuan
Tahun Tiga:
B.
I.
Merevisi sistem kompensasi/penilaian/pengakuan
2.
Meluncurkan inisiatif eksternal dengan para supplier
3.
Melakukan review dan revisi
ISO 9000 ISO (International Organizalionfor Siandardization), adalah organisasi yang membangun ketentuan yang berisi spesifikasi teknik atau kriteria yang digunakan secara konsisten sebagai aturan, panduan, atau definisi dari karakteristik untuk menjamin bahan-bahan, produk-produk, dan proses yang tepat kepada tujuan. Seperti diketahui bahwa negara-negara maju pasca ditandatanganinya
General Agreemellf on Tariff and Service (GA TS), dewasa ini sedang berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu layanannya dengan menerapkan sistem manajemen mutu (Qualily Managemelll
Sys/em~
dimana merupakan
bagian dari system mutu internasional (fn/ernational Quality System) seri ISO 9000. Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran telah melingkupi banyak pihak tentang perlunnya peningkatan mutu terutama bagi perusahaan yang ingin memenangkan kompetensi dalam dunia industri. Tahun 1987 sejumlah negara telah mensahkan sebuah kesepakatan tentang standar sistem mutu
internasional (International Quality System Standard) dengan seri ISO 9000. (M Afnan Hadikusumo, 2005). Dengan adanya sistem managemen mutu (Quality Management System) yang merupakan bagian dari sistem mutu internasional (international Quality
System) seri ISO 9000 apabila diterapkan perusahaan untuk melayani pelangan maka akan sangat bermanfaat, adapun langkah-langkah pelaksanaan MS ISO 9000 a. Membina komitmen pengurusan atasan. b. Mengenapasti proses utama bagi pelaksanaan. c. Memberi latihan kemahiran kepada pasukan pelaksana. d. Menjalankan analisis jurang. e. Menyediakan dokumen-dokumen MS ISO 9000. f. Melatih kakitangan melaksanakan prosedur yang didokumenkan.
g. Melaksanakan MS ISO 9000. h. Pengiktifaran dan pensijilan.
C. Biaya
Untuk mengelola suatu perusahaan, diperlukan informasi biaya. Informasi ini membantu manajemen untuk dapat menetapkan sasaran laba perusahaan, menetapkan target departemen menuju pencapaian sasaran akhir, mengevaluasi keefektifan rencana, dan lain sebagainya. Biaya dan beban memiliki pengertian yang berbeda. Kadang-kadang dalam praktek senng digunakan
secara
bersamaan.
Biaya
merupakan
pengorbanan
untuk
memperoleh
harta,
sedangkan
memperoleh
pendapatan.
beban
Keduanya
rnerupakan rnerupakan
pengorbanan pengorbanan,
untuk narnun
tujuannya berbeda. Pengertian biaya menurut Mursyidi (200813) : Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Witjaksono (2006:6) :
Cost adalah suatu pengorbanan sumberdaya untuk rnencapai tujuan tertentu. Sedangkan Prawironegoro dan Purwanti (2008:49)
menyebutkan
definisi biaya sebagai berikut : Biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk rnemproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa mendatang. Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas : I.
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,
2.
Diukur dalam satuan uang,
3.
Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,
4.
Pengorbanan
tersebut
untuk
tujuan
tertentu,
yaitu
untuk
memperoleh barang dan jasa dalam usaha untuk mendapatkan keuntungan baik pada saat ini rnaupun rnasa yang akan datang. Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat rnasa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalarn proses rnenghasilkan pendapatan rnaka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa (expired). Menurut Bustarni dan Nurlaela (2006:4) biaya yang kadaluarsa tersebut disebut beban.
D.
Kualitas 1. Definisi Kualitas
Definisi tentang kualitas sangat beraneka ragam karena ada perbedaan peran dalam rantai produksi, pemasaran, konsumsi dan harapan mereka terhadap produk atau jasa. Banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya .
.
masmg-masmg. Heskett et al. ( 1994) dalam Zeynep Ton (2008) menggambarkan hubungan kualitas terhadap profitabilitas sebagai berikut :
The relationship between service quality and profitability is best described by three t?f the linkages in !he service profil chain Profilability is slimula!ed by loyal cus/omers; cus/0111er loyalty results.from customer salisfaclion; customer satisfaction results from lhe value of services provided to the customers. The value of services provided to the customers is a.function of service quality. ISO 8402 dalam Anang Hidayat (2007:2): Kualitas adalah totalitas karakteristik dari berbagai entitas yang memberikan segenap kemampuannya pacla nilai-nilai kebutuhan serta nilai-nilai kepuasan. Seperti yang disebutkan oleh Ratnadi clan Setiawan (2005), pengertian kualitas clari sudut pandang perusahaan (proclusen) clan sudut pandang pelanggan (konsumen) adalah : Kualitas clari suclut pandang produsen adalah kesesuaian dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan dari sudut pandang pelanggan, kualitas suatu produk atau jasa adalah sesuatu yang melebihi atau memenuhi harapan pelanggan dengan harga yang kompetitif
Ditinjau dari produsen, definisi kualitas menurut Prawirosentono (2007 6) adalah: Kualitas suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan. Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah kesesuaian produk atau jasa dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan dan sesuai atau melebihi harapan dan nilai uang yang telah dikeluarkan pelanggan.
2. Dimensi Kualitas
Secara operasional, kualitas suatu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Harapan pelangan dapat dijelaskan dengan atribut-atribut kualitas atau apa yang disebut sebagai dimensi-dimensi kualitas. Dimensi kualitas menurut Anang Hidayat (2007:4) adalah : a.
Pe1:formance, yaitu
karakeristik utama produk, misalnya gambar
jernih pada layar televise. b.
Feature, yaitu karakteristik tambahan, fasilitas atau fitur tambahan, misalnya remote co/1/ro/.
c.
Co1?forma11ce, yaitu spesifikassi industri dan standar industri.
d.
Reliability, yaitu konsistensi kinerja.
e.
Durability, yaitu masa daya guna I ketahanan produk, mencakup masa garansi dan perbaikan.
f
Service, yaitu pertanggung jawaban atas perrnasalahan-perrnasalahan produk dan berbagai keluhan konsurnen terhadap produk.
g.
Response, yaitu hubungan produsen konsumen, termasuk peranan dealer.
h.
Aesthetics, yaitu berbagai karakteristik yang berhubungan dengan psikologis produsen, penyalur I dealer, dan kons.urnen.
1.
Reputation,
yaitu
kinerja
yang telah
tercapai
dan
berbagai
kesuksesan yang diraih, seperti pencapaian target penjualan, oplah, kepuasan konsurnen, dan lain-lain.
3.
Konsep Kualitas berdasarkan Pandangan Tradisional dan Modern. Secara tradisional, para pernbuat produk (manufacturers) biasanya rnelakukan inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan rnenyortir produk yang baik dari yang jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat itu. Dengan demikian pengertian tradisional tentang konsep kualitas hanya berfokus kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat ke tangan pelanggan. Kegiatan inspeksi ini dipandang dari perspektif sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak rnernberikan kontribusi pada peningkatan kualitas (quality improvement). Pada pandangan modern konsep kualitas lebih dari sekedar inspeksi terhadap produk. Pada pandangan modern, sistem kualitas dapat dicirikan dalam lima karakteristik (Gaspersz, 2002: 13) sebagai berikut :
I. Berorientasi pada pelanggan. Produk-produk didesain sesuai dengan keinginan pelanggan melalui riset pasar, kemudian diproduksi dengan cara-cara yang baik dan benar sehingga produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi desain (memiliki derajat konformansi yang tinggi), serta pada akhirnya memberikan puma jual kepada pelanggan. Setiap orang dalam
perusahaan akan
mengidentifikasi siapa yang menjadi
pemasok (mpplier) dan pelanggan (custome1) mereka, serta apa yang mereka butuhkan. Sistem kualitas modern menganut prinsip hubungan pemasok pelanggan. 2.
Adanya partisipasi aktifyang dipimpin oleh manajemen puncak (top
management) dalam proses peningkatan kualitas secara terusmenerus. Jika tanggung jawab untuk kualitas didelegasikan kepada Departemen Jaminan Kualitas saja, setiap orang dalam perusahaan akan memiliki persepsi bahwa kualitas bukan merupakan perhatian kunci. Hal ini berdampak negatif terhadap psikologis, dimana keterlibatan secara total dan aktif dari orang-orang dalam perusahaan menjadi kurang atau lemah. Dengan demikian, dalam sistem kualitas modern, setiap orang dalam perusahaan harus terlibat aktif melalui usaha atau dukungan dari manajemen puncak terhadap kualitas. Banyak pekerja ingin melakukan pekerjaan yang baik, ingin menghasilkan produk yang berkualitas dan ingin bangga terhadap
apa yang mereka kerjakan. Tetapi "irama" harus ditentukan oleh manajemen sebagai pemimpin dalam perusahaan itu. Jika kualitas tidak termasuk dalam agenda pihak manajemen, keadaan itu tidak akan memberikan motivasi kepada pekerja untuk memberikan usaha dan perhatian terhadap kualitas. 3.
Adan ya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesi fi k untuk kualitas. Meskipun kualitas seharusnya merupakan tanggung jawab setiap orang namun patut pula diketahui bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab yang berbeda, tergantung pada pos1s1 kerjanya dalam perusahaan. Dengan demikian tanggung jawab yang spesifik terhadap kualitas perlu diketahui oleh setiap orang dalam posisi kerjanya. Dalam sistem kualitas modern, manajemen puncak harus menunjukkan komitmen melalui kata dan tindakan bahwa kualitas
adalah
teramat
penting
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. 4.
Adanya aktivitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan bukan berfokus pada upaya untuk rnendeteksi kerusakan sa1a. Kualitas mealui inspeksi saja adalah tidak cukup dan hal itu terlalu mahaL Meskipun tetap menjadi persyaratan untuk melakukan beberapa inspeksi singkat atau audit terhadap produk akhir, tetapi usaha kualitas dari perusahaan seharusnya lebih difokuskan pada
tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan dengan jalan melaksanakan aktivitas secara baik dan benar pada waktu pertama kali memulai melaksanakan suatu aktivitas. Dengan melaksanakan prinsip ini, usaha peningkatan kualitas akan mampu mengurangi ongkos produksi. 5.
Adanya filosofi yang menganggap bahwa kualitas adalah jalan hidup. Isu-isu tentang kualitas selalu didiskusikan dalam pertemuan manajemen (management meeting). Semua karyawan diberikan pelatihan
(training)
metodenya.
Setiap
tentang
konsep-konsep
orang dalam
perusahaan
kualitas
beserta
secara sukarela
berpartisipasi dalam usaha-usaha peningkatan kualitas.
E.
Biaya Kualitas 1.
Definisi Biaya Kualitas Definisi biaya kualitas menurut Blocher, et al. (2007:404) adalah sebagai berikut : Biaya kualitas adalah biaya dari aktivitas yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pernbetulan produk yang bermutu rendah, serta biaya peluang dari waktu produksi dan penjualan yang hilang akibat rnutu yang rendah. Menurut Hansen dan Mowen (2005:7) : Biaya kualitas (cost of quality) adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya. Sedangkan rnenurut Prawironegoro dan Purwanti (2008:322) :
Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena produk yang dihasilkan mutunya jelek sehingga tidak disukai konsumen. Definisi diatas mengimplikasikan bahwa
bi a ya
kualitas
berhubungan dengan dua sub kategori dari kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kualitas yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan karena kegagalan. Kegiatan pengendalian (co/lfrol activities) dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian. Kegiatan karena kegagalan (failure activities), dilakukan oleh perusahaan atau oleh pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk (kualitas buruk memang terjadi). Jika respons terhadap kualitas yang buruk dilakukan sebelum produk cacat (tidak memiliki kesesuaian, tidak bisa diandalkan tidak tahan lama, dan seterusnya) sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal. Sebaliknya, jika respons muncul setelah produk sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan eksternal. Dari definisi-definisi
yang dikemukakan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas produk, yang terdiri dari biaya untuk mencegah kualitas produk yang buruk dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk cacat, baik yang masih di tangan produsen maupun produk cacat yang telah sampai ke tangan konsumen.
2.
Klasifikasi Biaya Kualitas Juran ( 1962) dalam Prawirosentono (2007:2) menglasifikasikan biaya kualitas kedalam empat jenis, yaitu :
a.
Biaya Kegagalan Eksternal (JCxtemal Failure Costs) adalah biaya yang terjadi karena faktor luar organisasi perusahaan, misalnya akibat ulah konsumen. Biaya ini meliputi : 1.
Biaya Keluhan Konsumen (the cost of complaint, investigation
and adjustment). Biaya ini dikeluarkan sehubungan dengan adanya keluhan konsumen atas produk yang dibeli sehingga perlu
biaya untuk
meneliti
kerusakan
produk
kemudian
memperbaikinya. 2.
Biaya Penggantian (the cost of return, replace or allowance). Biaya ini dikeluarkan untuk mengganti barang yang rusak dengan barang yang baru, meliputi biaya pengiriman kembali dan biaya kompensasi kepada konsumen berupa allowance (tunjangan kerugian karena tidak puas menggunakan produk rusak).
3.
Biaya
Jaminan
(warranty
expenses),
yaitu
biaya
yang
dikeluarkan karena terjadi keluhan se\ama masa garans1, misalnya biaya perbaikan dan atau biaya sewa ganti selama barang yang rusak sedang diperbaiki. 4.
Ganti Rugi (liahility), yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan karena konsumen
mengalami
kecelakaan
(bahkan sampai
tingkat kematian). Biaya ini termasuk biaya rumah sakit, bahkan kerugian usaha (business losse.1). 5.
Nama Baik (p1odwill), yaitu biaya yang dikeluarkan atau kehilangan keuntungan masa depan akibat kerusakan produk bermutu rendah. Biaya ini memang sulit dihitung, tetapi bisa dapat jumlah yang besar dan berimplikasi luas, misalnya produk selalu mendapat complain! dalam berbagai media massa yang akan merusak citra produk tersebut.
b.
Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cos!) yaitu biaya yang terjadi di lingkup perusahaan sebelum produk dikirimkan
ke
konsumen. Biaya ini meliputi : I.
Biaya Disposisi, yaitu biaya untuk menentukan langkah kegiatan atau tindakan yang harus dilaksanakan sehubungan dengan adaya kerusakan pada suatu produk yang ditemukan. Bentuk tindakan tersebut antara lain mengerjakan ulang (rework), membuangnya (.1·crap), atau memperbaiki melalui proses.
2.
Biaya Membuangnya menjadi Barang Apkir
(.~crap
cost). Biaya
ini timbul karena mutu suatu barang buruk sekali sehingga lebih baik dibuang atau apkir. 3.
Biaya Mengerjakannya Kembali (/'ework cos/), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengoreksi atau memperbaiki produk atau bagian dari produk yang cacat atau rusak.
4.
Biaya Tes Ulang (retest cost), yaitu biaya untuk mengetes kembali atas produk yang mengalami pengerjaan ulang.
5.
Biaya Bahan Sisa (yield losses cost), yaitu biaya alas bahanbahan sisa
yang secara teknis tidak dapat dihindarkan, mau
tidak mau harus ada bahan yang terbuang. Dalam industri garmen adalah perca. 6.
Biaya Nganggur (down time cost) yakni biaya yang harus dikeluarkan untuk buruh yang terpaksa menganggur (idle) akibat adanya fasilitas atau proses produksi terhenti karena masalah mutu produk (quality problem).
7.
Biaya Lembur Akibat Produk Rusak, yaitu biaya lembur yang harus dikeluarkan karena pekerja harus melakukan kerja lembur akibat adanya komponen atau produk yang rusak.
8.
Biaya Kelebihan Kapasitas (excess capacity cost), yaitu biaya kelebihan kapasitas yang harus dipelihara (lo be maintained) untuk menutupi kapasitas yang hilang akibat membuat produk yang rusak. Biaya ini meliputi biaya pengadaan fasilitas ekstra yang diperlukan agar proses produksi terbebas dari kerusakan produk. Hal ini mungkin biaya yang tersembunyi, tetapi merupakan biaya yang besar.
c.
Biaya Penilaian (Appraisal Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menelaah atau mengamati sehingga ditemukan kondisi bahan dan produk yang cacat atau rusak. Biaya ini meliputi : I.
Biaya
Pemeriksaan
Bahan
yang
Datang,
yaitu
biaya
pemeriksaan atas bahan baku yang masuk dari pemasok. 2.
Biaya Pemeriksaan Selama Proses Produksi, yaitu pemeriksaan (inspeksi dan pengetesan) atas komponen barang yang ada dalam proses produksi untuk menjamin adanya kesesuaian mutu dengan mutu yang ditetapkan.
3.
Biaya Pemeliharaan Alat Untuk Tes (maintaining equipmelll}, yaitu biaya pemeliharaan alat-alat pengetesan agar semua mesin berada dalam kondisi kerja yang baik.
4.
Biaya Evaluasi Persediaan (cost of evaluation stock), yaitu biaya untuk mengevaluasi kondisi bahan baku dan bahan pembantu dan juga produk akhir yang berada di gudang.
d.
Biaya Pencegahan (Prevelllion Cost) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk upaya mencegah terjadinya kerusakan produk
(failure atau defect). Artinya, biaya pencegahan adalah biaya utnuk meminimumkan biaya penelaahan (appraisal cost) dan failure cost. Biaya ini meliputi : I.
Biaya Perencanaan Mutu (quality planning cost), yaitu biaya yang berkaitan dengan perencanaan dan sistem pengembangan
mutu produk. Misalnya biaya kebijakan untuk mendesain prosedur sejak mulai sampai operasi berjalan (berkaitan dengan mutu produk). 2.
Biaya Desain Produk dan Tinjau Ulang (prod11c1 desig11 a11d
review cos!), yaitu kenaikan biaya yang berkaitan dengan membuat desain produk dalam rangka memperbaiki mutu produk. 3.
Biaya Mendesain Proses dan Tinjau Ulang (cos/ (>f process
design and review}, yaitu biaya tambahan atau kenaikan biaya dari proses produksi yang baru untuk memperbaiki dan maninjau ulang proses produksi yang ada. 4.
Biaya Desain Tugas dan Pelatihan (cos/ of job design and
!raining), yaitu biaya untuk mengembangkan metode kerja yang baru dan biaya implementasinya dalam bentuk biaya pelatihan untuk karyawan dalam rangka perbaikan mutu produk. 5.
Biaya Koleksi, Analisis, dan Laporan (cos/ of da!a coflection,
analysis, and reporl) adalah biaya utnuk pengumpulan data yang berkaitan dengan perbaikan mutu. 6.
Biaya Program Perbaikan Mutu (cos/ (!f quality improvement
program) adalah biaya proyek yang dibentuk untuk memonitor dan memperbaiki kualitas produk, seperti program pengurangan tingkat kerusakan produk atau lingkaran mutu (q1mli1y circle).
3.
Konsep Biaya Kualitas
Ada tiga macam konsep biaya kualitas menurut Ratnadi dan Setiawan (2005), yaitu: a.
Konsep Tradisional konsep cakupan
tradisional
nilai
karakteristik
mengasums1
yang
diterima
kualitas.
Konsep
untuk
bahwa terdapat setiap
tradisional
suatu
spesifikasi
ditetapkan
dan
dengan
menentukan batas atas (maksimal) dan batas bawah (minimum), yang menjelaskan variasi produk yang dapat diterima untuk karakteristik kualitas tertentu. setiap unit yang berada didalam batas itu dianggap tidak cacat
(11011
defect!/). Sedangkan suatu produk
setelah nilai berada di atas atau di bawah standar yang ditetapkan, maka produk tersebut dianggap rusak dan tidak dapat diterima. Tingkat unit cacat yang diterima ini didefinisikan sebagai tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level-AQL). Dalam pandangan tradisional, biaya kualitas dibatasi untuk biaya inspeksi dan pengujian produk selesai. Biaya lain yang berkaitan dengan rendahnya kualitas selain kedua biaya tersebut dimasukkan kedalam biaya overhead dan tidak dimasukkan sebagai biaya kualitas. b. Konsep Kontemporer Konsep kontemporer menyatakan bahwa biaya kualitas yang berhubungan dengan fungsi-fungsi
pendukung seperti desain
produk, pembelian. hubungan dengan masyarakat dan pelayanan kepada pelanggan harus ditambahkan kedalam biaya produksi atau biaya operasional. Konsep kontemporer mengklasifikasikan biaya kualitas kedalam empat kategori yaitu biaya pencagahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Dalam konsep kontemporer menginginkan adanya control kualitas total, sehingga tidak ada yang cacat atau cacat nihil (zero
defect). yang berarti seluruh produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya dan mengurangi produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya sampai titik no!.
c.
Model Kualitas Sehat (Robust Guality Model) Model ini lebih menekankan pada variabilitas dalam proses produksi. Seakin jauh variabilitas produk dari nilai target, maka semakin besar biaya kualitas. Berkurangnya tingkat variabilitas mengakibatkan berkurangnya biaya kualitas khususnya biaya pelayanan pelanggan.
4.
Manfaat Biaya Kualitas Informasi biaya kualitas dapat memberikan berbagai manfaat, yang antara lain dapat digunakan untuk hal-hal berikut (Fandy dan Anastasia, 2003:40) :
a.
Mengidentifikasi
peluang
meningkatkan laba).
laba
(penghematan
biaya
dapat
~PUSTAKAAN UTAMA
~I SYAHID ,JAKARTA b.
Mengidentifikasi
pemborosan
dalam
aktivitas
yang
tidak
dikehendaki para pelanggan. c.
Menentukan apakah biaya-biaya kualitas telah didistribusikan secara tepat.
5.
d.
Penentuan tujuan dalam anggaran dan perencanaan laba.
e.
Mengidentifikasi masalah-masalah kualitas.
f
Dijadikan sebagai ukuran penilaian kinerja yang objektif
Pengukuran Biaya Kualitas Menurut Hansen dan Mowen (2005:9), biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati dan tersembunyi. a.
Biaya kualitas yang dapat diamati (observable quality cost) : Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan.
b.
Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden cost) : Biaya kualitas yamg tersembunyi adalah biaya kesempatan atau opportunitas yang terjadi karena kualitas yang buruk. Biaya-biaya kualitas yang tersembunyi bisa menjadi signifikan oleh karena itu seharusnya diestimasi. Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi sulit dilakukan, namun ada tiga metode yang disarankan untuk tujuan tersebut, yaitu :
l)
Met ode pengali (mulliplier method) Metode
pengali
mengasumsikan
bahwa
total
biaya
kegagalan adalah hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur : Total biaya kegagalan eksternal
=
k (Biaya kegagalan eksternal yang terukur)
Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan pengalaman. 2)
Metode penelitian pasar (market research method) Metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar.
3)
Fungsi kerugian kualitas Taguchi (Taguchi quality loss.function) Fungsi kerugian kualitas Taguchi mcngasumsikan bahwa setiap penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas tersembunyi. Selanjutnya, biaya kualitas tersembunyi meningkat secara kuadrat pada saat
nilai actual menyimpang dari nilai target. Fungsi kerugian kualitas Taguchi
diilustrasikan
dalam
berikut: L (y)
Dimana:
= k (y - T) 2
persamaan
sebagai
k
= Konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan
y
=
Nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = Nilai target dari karakteristik kualitas L
=
Kerugian kualitas Untuk menggunakan fungsi kerugian kualitas Taguchi, nilai
k harus diestimasi. Nilai k dihitung dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi tertentu dengan kuadrat deviasi dari batas nilai target : k
= c/d 2
Dimana: c = Kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah d = Jarak batas dari nilai target Setelah mengetahui cara mengukur biaya kualitas, maka kita juga dapat mengetahui tingkat efisiensi biaya kualitas yang dihasilkan dari pengukuran tersebut. Beberapa pakar kualitas berpendapat bahwa tingkat biaya kualitas yang efisien adalah tidak melebihi 2 hingga 4 % dari penjualan bersih (Hansen dan Mowen, 2005).
F.
Profitabilitas l.
Profitabilitas Sofyan Syafri Harahap (2008:304) mendefinisikan : Profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Penge11ian diatas, dapat dikemukakan bahwa profitabilitas adalah salah satu ukuran kinerja perusahaan dalam memperoleh laba pada suatu periode tertentu dan efisiensi penggunaan aktiv.a perusahaan guna menghasilkan laba.
2.
Pengertian Laba Menurut PSAK No.25: "Kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak ber.asal dari kontribusi penanaman modal. (2002 :par 70).
3.
Laba Kotor Menurut Toto Prihadi (2008: 15) : "Laba kotor (gross prc!fit margin) adalah penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan (cost of good sold)".
4.
EBIT (Earning Before Interest Tax) Menurut Sutrisno (2003:23) yang dimaksud EBIT adalah "laba sebelum pajak yang dikurangi oleh laba yang diperoleh dari penjualan aktiva tetap, aktiva lain-lain, aktiva non produktif dan saham .
..
G. Penelitian Terdahulu Zakiyah
(2007)
menguJI
pengaruh
biaya
kualiitas
terhadap
profitabilitas. Target populasinya adalah industri makanan dan minuman yang terdaftar di BE! selama tahun 2001 s.d. 2005. dalam penelitiannnya Zakiyah menggunkan biaya kualitas sebagai variabel bebas, sedangkan laba operasi, OPM (Operaling Profil Margin), ROI (Re/um On lnves/men/)
dan ROE
(Re/um On Ecp1ily) sebagai variabel tidak bebas. Hasil pengujian dengan uji t diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara biaya kulaitas dengan laba operasi dan OPM, sedangkan antara biaya kualitas dengan ROI dan ROE tidak ada hubungan yang signifikan. Ratnadi dan Setiawan (2005) meneliti tentang penerapan biaya kualitas untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Kualitas menjadi dimensi kompetisi yang penting baik untuk organisasi manufaktur maupun jasa. Karena dengan kualitas yang tinggi dan konsisten menyebabkan konsumen membeli suatu produk tertentu dan setia dengan produk tersebut. Dari penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa biaya kualitas berhubungan positif dan signifikan dengan ROI yang lebih tinggi. Dewi dan Rohmah (2004) telah menguji efisiensi biaya kualitas dalam rangka mengurangi produk cacat. Dimana dalam penelitiannya dilakukan analisis faktor-faktor yang menyebabkan te1jadinya cacatproduk, yaitu : faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, faktor material, dan faktor lilngkungan. Setelah diketahui faktor-faktor tersebut, kemudian dilakukan
perbaikan-perbaikan. Sehingga perbaikan-perbaikan tersebut pada akhirnya dapat menghemat biaya kerugian akibat produk yang cacat. Felecia (2004) melakukan penelitian mengenai analisa biaya kualitas untuk meningkatkan daya saing industri pada perusahaan bahan baku makanan. Pada perusahaan tersebut diklakukan penelitian produk "A" yang berfungsi sebagai pengembang dan pelembut roti, hasilnya menunjukkan biaya pencegahan yang besar dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kegagaln pada produk "A". hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa biaya kegagalan internal berhasil dituruinkan dari 8% menjadi 0% sdangkan biaya pencegahan naik dari
90% menjadi
98%.
Kondisi
ini tidak
menyebabkan rata-rata totral biaya kualitas perusahaan menjadi naik, tetapi justru kebalikannya terjadi penurunan sebesar 9,66%. Penurunan tersebut dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar. Juli (2000) meneliti tentang biaya kualitas sebagai alat ukur kinerja manajerial. Kinerja kualitas pada PT. JOGJATEX pada tahun 1999 secara gari> besar mendekati yang direncanakan. Biaya kualitas total yang sesungguhnya hanya berbeda Rp. 8.723.449,80 dan yang dianggarkan sedangkan dari persentase biaya produksi hanya berbeda 0,09%. Ini berarti perusahaan telah mampu mengeluarkan biaya kualitas yang efisien.
I
PERPUSTAKAAN UTAMA U!N SYAHIO JAKARTA
----J
H. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji pengaruh kemampuan (XI) biaya pencegahan, (X2) biaya penilaian, (X3) biaya kegagalan internal dan (X4) biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas (EBIT). Maka kerangka pemikiran alas variabel tersbut adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Model Pengaruh Variabel lndependen dengan Variabel Dependen
Variabel Independent
Variabel Dependent
Biaya Kualitas Biaya Pencegahan
Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya kegagalan Eksternal
Profitabilitas ( EBIT)
I.
Hipotesis
H1
:
Biaya pencegahan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT).
H2 :
Biaya penilaian berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT).
HJ: Biaya
kegagalan
internal
berpengaru h
signifikan
terhadap
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas (EBIT).
H4:
Biaya
kegagalan
eksternal
profitabilitas (EBIT). H5 :
Biaya pncegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT).
BABIH IVIETODOLOGI PENELJTIAN
A. Ruang Liugkup Penelitian Penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh biaya kualitas yang terdiri atas biaya pencegahan, biaya penilain, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas yang terjadi dalam pemsahaan go public. Dalam penelitian ini data diambil d.ari sejumlah sampel yang ada dalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah selumh pemsahaan manufaktur yang terdaftar di BEi.
B. Metode Pemilihan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:72). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemsahaan manufaktur yang terdaftar di BEi. Sementara itu, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, dimana sampel hams memenuhi krite:ria sebagai berikut : 1.
Pemsahaan mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang berakhir pada 31 Desember 2005, 2006, 2007.
2.
Laporan keuangan telah diaudit oleh Kantor Akunt.an Publik dan telah
3.
Perusahaan mengalami laba selama tahun 2005 s.d 2007.
4.
Perusahaan terdaftar berkelanjutan selama tahun 2005 s.d 2007.
5.
Dalam laporan yang
berkaitan
laba rugi dan catatan-catatannya terdapat biaya-biaya dengan
kualitas
produk,
seperti
perbaikan
dan
pemeliharaan, pengembangan produk, penelitian, barang rusak, retur penjualan dan lain-lain. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007:73). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEi.
C. Metode Pengumpulau Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder , yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh
dan
dicatat
oleh
pihak
lain).
tujuan
peneliti
menggunakan data sekunder adalah untuk mengungkapkan fakta kondisi keuangan industri manufaktur selama 3 tahun, dalam hal ini biaya kualitas dan profitabilitas. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan bidang yang diteliti maka terdapat dua metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini: 1.
Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan yaitu menggumpulkan data-data teoritis dan mempelajari dengan seksama teori-teori yang berkaita langsung dengan permasalahan yang dibahas untuk memberikan wawasan dan landasan
teori yang menjadi dasar untuk menganalisis dan menunjang pembahasan masalah dalam penulisan skripsi. Data-data tersebut dapat berupa bukubuku, jurnal, artikel dan skripsi. 2.
Dokumentasi Dalam metode dokumentasi penulis mengumpulkan data dengan cara menganalisis laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan industri manufaktur yang terdaftar di BE! dari tahun 2005 s.d. 2007. Penelusuran data sekunder berupa teori maupun laporan keuangan, dilakukan dengan cara penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan dan penelusuran dengan computer untuk data dalam format elektronik.
D. Metode Analisis Data dan Pengujian Statistik Metode analisis data merupakan suatu metode yang cligunakan untuk mengolah data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang muclah clibaca clan diinterpretasikan. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif clengan metode regresi linear berganda (multiple regression linear).
a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak maka dapat dideteksi dengan melihat normality probability plot. Jika data (titik) menyebar
di
sekitar garis
diagonal
clan
mengikuti
arah
gans
diagonalmaka model regresi rnemenuhi asumsi normalitas. Tetapi jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan ticlak mengikuti arah garis diagonal rnaka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas ( Ghozali, 2005 112)
b. Uji Asumsi Klasik 1)
Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regres1
clitemukan
adanya
korelasi
antara
variabel
bebas
(i11depende11). Model regresi yang baik sehamsnya ticlak terjadi korelasi cliantara variabel independen. Model re:gresi yang ticlak acla multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai besaran korelasi antar variabel bebas lebih kecil clari 90%, VIF (variance inflation
factm) lebih kecil dari angka 10 dan mempunyai nilai TOLERANCE lebih besar dari 0 1 atau 10% (Ghozali, 2005:91 ). 2)
Heteroskeclastisitas Uji heteroskeclastisitas bertujuan menguji apakah clalam model regresi terjadi keticlaksamaan variance clari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut "Homoskedastisitas" clan
jika berbeda disebut "Heteroskedastisitas". Model regresi yang baik adalah "Homoskedastisitas". Deteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat
dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatle1p/ot. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-utik menyebar diatas dan dibawah angka no! pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: I 05). 3)
Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antra kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jikaa terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Suatu model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi apakah terdapat autokorelasi antara variabel independent, dapat dilihat dari angka D-W (Durbin Watson). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : I.
Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du), dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan noL Berarti tidak ada autokorelasi.
2.
Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (di), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif
3.
Bila nilai D-W lwbih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada no!, berarti ada autokorelasi negative.
4.
Bila nilai D-W terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (di). Atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan (Ghozali, 2005: 95).
c.
Uji Hipotesis 1.
Analisis Regresi Berganda Metode yang digunakan penulis didalam penelitian ini adalah regresi
berganda.
Persamaan
regres1
m1
bertujuan
untuk
memprediksi besar variabel terikat dengan menggunkan data variabel bebas yang tel ah diketahui besarnya. (Santoso, 2002: 163) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara empat variabel bebas (X 1, X 2, X3, X4) dengan variabel terikat (y) digunakan analisis reresi linear dengan persamaan matema1ik sebagai berikut: Y =a+ b X1+ b X2 + b X3 + b
~
Keterangan: Y = profitabilitas (EBIT) a = konstanta, harga y b ila x = 0 b = koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel terikat (y) yang didasarkan pada vbariabel
~USTAKAAN~TAMA ~ SYAHID JAKARTA
bebas (X) Bila b (+) maka naik, dan bila (-), maka terjadi penurunan. X 1 = Biaya pencegahan X 2 =Bia ya penilaian
Xi = Biaya kegagalan internal X 4 = Biaya kegagalan eksternal
2.
Uji R2 Koefisien Determinasi Koefisien detrminasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adlaah antara 0 dan I. nilai R 2 yang
kecil
berarti
kemampuan
variabel
independent
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
I
berarti variabel-variabel
independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005:83). Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut : KD = r2 x 100% Dimana: KD = Koefisien determinasi r = koefisien korelasi
3.
Uji Regresi Simultan (Uji F) Uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
independen (biaya pencegahan, biaya penilain, biaya
kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal) terhadap varibel dependen profitabilitas.(EBIT) (Nugroho, 2005:53). Dengan syarat jika probabilitas memenuhi taraf signifikan lebih kecil dari 0,05 atau dapat dilihat dari niali F hitung lebih besar daripada nilai F tabel pada tingkat signifikan 5% (Ghozali, 2005:84).
4.
Uji Regresi Parsial (Uji t) Uji
mt
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
variabel
independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). (Priyatno, 2008: 13). Rumus t hitung pada analisis regresi adalah :
t hitung =
Dimana: b
=
Koefisien regresi
Sb = Standar error
_h Sb
E.
Operasional Variabel Penelitian
1.
Variabel independen
Komponen biaya kualitas: a.
Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk upaya mencegah terjadinya kerusakan produk ljailure atau
b.
J~j'ect).
Biaya penilaian yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menelaah atau mengamati sehingga ditemukan kondisi bahan dan produk yang cacat atau rusak.
c.
Biaya kegagalan internal yaitu biaya yang terjadi di lingkup perusahaan sebelum produk dikirimkan ke konsumen.
d.
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang 1erjadi karena faktor luar organisasi perusahaan, misalnya akibat ulah konsumen.
Tabel 3.1 Perhitungan Biaya Kualitas
.
Kategori dan Rencana Biaya Kualitas Produk
Nilai ·-·-·
•y.. ··-
I. Biaya Kegagalan Eksternal
I. lnvestigasi dan penyesuaian karena konsumen 2. Pengembalian, penggantian dan ganti rugi 3. Pengeluaran jaminan (sewa dan reparasi) 4. Biaya tanggungan dan hukum 5. Kehilangan nama baik
keluhan
Total biaya kegagalan eksternal II. Biaya Kegagalan Internal I. Biaya disposisi 2. Bahan sisa 3. Pengerjaan kembali 4. Pengujian kembali 5. Penghasilan yang hilang 6. Penghentian operasi mesin 7. Persediaan bahan ekstra 8. Lembur akibat kerusakan produk 9. Kelebihan ka2asitas akibat 2roduk rusak Total biaya kegagalan internal III. Biaya Penelaahan I Penilaian I. Biaya inspeksi bahan yang masuk ke gudang 2. Inspeksi dan tes bahan dalam proses produksi .) ' . Perbaikan atas peralatan tes 4. Evaluasi atas persediaan Total biaya Penelaahan I Penilaian IV. Biaya Pencegahan I. Perencanaan kualitas produk 2. Honor tim untuk desain produk 3. Hinir tim utnuk desain proses 4. Pelatihan (kualitas) 5. Biaya kendali atas proses 6. Pengumpulan data, analisis, dan Japoran 7. Program i:ierbaikan kualitas Total biaya pencegahan Total biaya kualitas ( l+ll+lll+IV) Sumber: Suyad1 (2007:33)
'
xxx
xx
xxx
xx
xxx
xx
xxx xxxx
xx xx
2. Variabel Dependen Profitabilitas Tingkat profitabilitas berupa loi:1rni11g Bej(Jre Interest and Tax (EBIT) yang merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan. Mencari EBIT di laporan laba-rugi adalah mustahil. Bagian paling bawah laporan laba-rugi adalah laba bersih. Laba bersih sama dengan EAT (Earning After Tax). Sementara di atasnya adalah laba sebelum pajak EBT (Earning Before Tax). Setelah itu adalah laba usaha. EBIT harus dihitung dengan sedikit usaha, yaitu dengan menambahkan bunga pada laba sebelum pajak (EBT) (Toto Prihadi, 2008:45). EBIT
= EBT (Earning Before Tax) + I (lntere::=J
BAB IV HASIL DAN PEIVIBAHASAN
A.
Deskripsi Objek Penelitian Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah populasinya adalah 147 perusahaan dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan didapatkan jumlah sampel 33 perusahaan. Data yang digunakan adalah laporan laba rugi, neraca dan catatan atas laporan keuangan dari tahun 2005, 2006 clan 2007. Pada bagian ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan
pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model
analisis regresi berganda untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Sampel No.
I. 2.
3.
Keterangan Populasi yang terpilih Tidak memenuhi kriteria: Tidak mencantumkan biaya kualitas dalam laporan laba rugi clan catatan atas laporan keuangan, clan perusahaan yang tidak mengalami laba atau rugi Data yang diolah: Perusahaan yang mencantumkan biaya kualitas dalam laporan laba rugi clan catatan atas laporan keuangannya, clan mengalami laba
Jumlah 147 114
33
B. Analisis dan Pembahasan 1.
Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan normality
pmbahi/ity plot. Gambar 4. I Hasil Uji Normalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBJT pada tahun 2005
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT 1.0.,-------------?'IJI .c
e
0.8
a..
E o.s ::J
(.)
"'tJ 0.4 Q) Q)
c.
)(
w
0.2
o.o+--~-~----~----1
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah SPSS 12: Berdasarkan gambar 4. I di atas, ditunjukan bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian data disimpulkan bahwa regresi untuk biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2005 sudah terdistribusi dengan normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2 1-Iasil Uji Nonnalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006 (Data belurn ditransformasi)
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT
08
0
il 0
04
0
1l.
oooo
oo
>< w
02
00
0-4
0_6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah SPSS 12
Pada gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa data agak menyebar jauh dari sekitar garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal. Sehingga regresi untuk biaya kualitas terhadap EBIT tidak memenuhi asumsi normalitas. Menurut Ghozali (2005: 123) jika data tidak rnemenuhi asu111s1 normalitas seperti garnbar 4.2 ,maka dapat ditranformasi salah satu data dalarn bentuk logaritma natural (LN). Untuk itu penulis melakukan tranformasi pada data EBIT dalarn bentuk logaritma. natural. Setelah data tersebut
ditranforrnasi
ternyata
data
tersebut
mernenuhi
asums1
normalitas (gambar 4 3 ). dengan demikian regresi untuk biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006 dapat memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006 (Data sudah ditransformasi) Normal P-P Plot of Regression Standardized
f~esidual
Dependent Variable; EBIT
0
oo oo
0 0
0
oo+--~--~---~---~----j
o_o
0 ",!
0 <1
0 G
{)I\
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah SPSS 12 Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT
'0.,-------------------="' 0
oo
02
04
0.6
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah SPSS 12
08
10
Gambar 4.4 di atas sama dengan gambar 4.1 ditunjukan bahwa titiktitik data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian data disimpulkan bahwa regresi untuk biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007 sudah terdistribusi dengan normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas.
2.
Uji Asumsi Klasik a.
Uji Multikolinearitas Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT
2005 Collinearity Statistics Tolerance 0.982 0.974 0.992 0.991
2006 Collinearity Statistics
2007 Collinearity Statistics
VIF Tolerance VIF Tolerance 1.019 0.996 1.004 0.931 1.026 0.993 1.007 0.915 1.008 0.997 1.003 0.993 1009 0.991 1.009 0.98 Sumber: Data diolah SPSS 12:
VIF 1.074 1.092 1.007 1.021
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel, bebas (independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Dari tabel 4.2 hasil perhitungan tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0. l 0 yang berarti tidak ada korelasi antar varia.bel independen yang
factor (VIF) juga menunjukan ha! yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai V!F lebih clari I 0. Jacli dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi (Ghozali, 2005 : 93).
b. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2005
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT 3-
•"" ,_
0 0
•••
·"E
.g
0
0
'O
IS
0-
" 1ii
• ••c,-2•
oO 0
0
0
0
0
to
.§ ·\-
"'
oo
0
""'• '
0
-3-
·2
·1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4.5 di atas merupakan uji heteroskedastisitas untuk regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2005_ Gambar tersebut menunjukan bawa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. ha! ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pacla regresi biaya kualitas terhaclap EB!T pada tahun 2005. Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EB!T pada tahun 2006 Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
,_
0
0
0
0
"' m
Oo
0
_,_
~
0
0
0
0
_,
0
i
2
:i
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4.6 di atas merupakan uji heteroskedastisitas untuk regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006. Gambar tersebut menunjukan bawa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. ha! ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006.
Gambar4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
0
0 0
0
8 0
0
q9 0
0
0
0
0
0
0 0
a
0
0
00
0 "' 0
.,
-2 ~ 0 Regression Standardized Predicted Value
;
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4. 7 di atas merupakan uji heteroskedastisitas untuk regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007. Gambar tersebut menunjukan bawa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. ha! ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007.
c.
Uji Autokorelasi Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi
~·
Regresi
Durbin-Watson
Biaya Kualitas terbadap EBIT pada tabun 2005
2,226
Biaya Kualitas terbadap EBIT pada tabun 2006
2,048
Biaya Kualitas terbadap EBIT pada tabun 2007
2, 128
Sumber: Data d1olab SPSS 12
Model regresi yang baik adalab
regres1 yang bebas dari
autokorelasi, j ika du < d < 4-du. Berdasarkan label 4. 3 di at as, dapat dilibat babwa basil uji autokorelasi untuk regresi biaya kualitas terbadap EBIT pada tabun 2005 nilai Durbin-watson test menunjukan angka 2,226 dengan du 1,755 clan 4-du didapat basil 2,245 sebingga I, 755 < 2,226 < 2,245 dapat disimpulkan babwa regresi bebas dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi untuk regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006 nilai Durbin-watson test menunjukan angka
2,048
dengan du 1,755 dan 4-du didapat hasil 2,245 sebingga 1,755< 2,048< 2,245 dapat disimpulkan babwa regresi bebas dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi untuk regresi biaya kualitas terbadap EBIT pada tahun 2007 nilai Durbin-watson test menunjukan angka 0,351. Menurut Gbozali (2005:100) jika terdapat autokorelasi, maka dapat ,
n
,
1_1
_1•1_1
1
__
'.'.
T'>f°"
(Breusch-Godfrey) test didapatkan nilai DW untuk tahun 2007 sebesar 2, 128 dengan du 1,755 dan 4-du didapat basil 2,245 sehingga 1,755 < 2, 128 < 2,245 yang berarti bahwa regresi bebas dari autokorelasi.
3. Basil Uji Hipotesis A. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT tahun 2005
a. Uji Koefisien Determinasi Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu EBIT. Tabel 4.4 Hasil Uj i Koefisien Determinasi Model Summa~ Model 1
R R Souare .543 8 .295
Adjusted R Souare .195
Std. Error of the Estimate 3.753E+10
DurbinWatson 2.226
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 19,5% artinya 19,5% variabel EBIT (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel bi a ya kualitas (independen), sedangkan sisanya (100%-19. 5%) sebesar 80,5% dipengaruhi oleh faktor lain seperti Pengendalian Kualitas
(()uality Control), Kualitas Produk (Quality Produck).
Pengendalian
Kualitas merupakan alat kontrol terhadap aktifitas suatu perusahaan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan clan juga merupakan salah satu fungsi manajemen yang merupakan upaya untuk menciptakan produk dengan kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan dan dapat
memenuhi
criteria
untuk
dapat
mempertahankan
atau
meningkatkan kualitas yang sudah ada yang dianggap cukup tinggi dan mampu mengatasi produk pesaing (Minanga Taruk Bua, 2003). Kualitas Prociuk adalah suatu fungsi dari berbagai spesifikasi produk dan pengukuran sampai sejauh mana karakterist1k produk atau jasa dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Uji Regresi Simultan (Uji F) Tabet 4.5 Hasil Uji F ANOVA" Model 1
Regression
Sum of Sau ares 1.65E+22
Residual Total
3.94E+22 5.60E+22
Mean Square
di
4
4.133E+21
28 32
1.409E+21
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
~Cegagalan
F 2.934
Sig. .038a
Internal, Biaya
b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Pada tabel 4.5, diketahui bahwa F hitung sebesar 2,934 dengan tingkat
signifikansi
0,038.
Karena
tingkat
signifikansi
yang
dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (0,038 < 0,05) maka model regresi
dapat di gunakan untuk melihat pengaruh biaya kualitas terhadap EBlT. Dengan demikian hipotesis ini diterima.
c. Uji Regresi Parsial (Uji t) Tabel 4.6 Hasil Uji t Coefficient'!; Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Model (Constant) 4.7E+10 8.1E+09 1 Biaya Pencegahan 1.890 1.251 .242 Biaya Penilaian 33.047 .411 12.911 Biaya Kegagalan lnte -.820 -.141 .925 Biaya Kegagalan -.230 -.087 .419 Eksternal
t 5.815 1.511 2.560 -.886
Sig. .000 .142 .016 .383
-.548
.588
Collinearit Statistics VIF Tolerance .982 .974 .992
1.019 1.026 1.008
.991
1.009
a. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12 Pada tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa t hitung biaya pencegahan 1,511 biaya penilaian 2,560 biaya kegagalan internal -0,886 dan biaya kegagalan eksternal -0,548. Hipotesis pertama menyatakan bahwa biaya pencegahan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat signifikan dari biaya pencegahan sebesar 0. 142 > 0.05, artinya biaya pencagahan pada periode 2005 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Biaya pencegahan tidak berpengaruh secara signifikan disebabkan karena biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menerapkan dan memelihara sistem-sistem produksi berteknologi tinggi pada tahun ini
optimal terjadi apabila biaya pencegahan meningkat maka dapat mengurangi biaya kegagalan lingkungan. Hipotesis kedua menyatakan bahwa biaya penilaian berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pemsahaan. Basil dari penelitian menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0.016 < 0.05, yang berarti hal ini sesuai dengan hipotesisi penelitian sebelumnya. Biaya penilaian berpengamh signifikan terhadap profitabilitas pemsahaan.
Biaya
penilaian, setiap komponen dan produk cacat hams diketahui sedini mungkin. Biaya penilaian terjadi untuk mengidentifikasi procluk cacat sebelum ke tangan konsumen, namun pada kenyataannya juga aktivitas penilaian tidak menjamin bahwa cacat tidak akan terjadi lagi, dan sebagian besar manajer juga akan merasa bahwa. inspeksi ini terlalu banyak memakan biaya untuk mengendalikan kualitas karena nantinya akan
berpengamh
terhadap
profitabilitas
pemsahaan.
Apabila
pencegahan adalah penting dalam membangun mutu, maka penilaian kinerja juga sama pentingnya. Untuk mendapatkan produk dengan mutu yang baik hams dilakukan pemeriksaan pacla setiap tahapan proses produksi mulai dari awal proses sampai dengan akhir proses, hal ini dimaksuclkan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan karena adanya pengerJaan ulang dan msaknya procluk tersebut (Dewi dan Rohma, 2004). Hipotesis ketiga menyatakan bahwa biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap profitabilitas pemsahaan. Hal ini ticlak sejalan
r-;:;;;,USTAKAAN UTAMA ~ SYAHID JAKARTA
dengan penelitian yang dilakukan penulis, biaya kegagalan internal sebesar 0.383 > 0.05 artinya biaya kegagalan internal pada tahun ini tidak berpengaruh signifikan dengan profitabilitas perusahaan pada tahun berjalan. Hipotesis keempat menyatakan bahwa biaya kegagalan eksternal berpengaruh signifikan terhadap EBIT perusahaan. Basil penelitian menunjukkan bahwa tingkat signifikan dari biaya kegagalan eksternal sebesar 0.588 > 0.005, artinya biaya kegagalan eksternal pada periode ini tidak berpengaruh signifikan terhadap EBIT perusahaan pada tahun berjalan. Y: 4.7E+ 10 + 1.890 Biaya Pencegahan + 33.047 Biaya Penilaian - 0.820 Biaya Kegagalan Internal - 0.230 Biaya Kegagalan Eksternal. a. Koefisien konstanta berdasarkan basil regresi adalah 4. 7E+ 10 dengan nilai posit if, ini dapat diartikan bahwa Y (Profitabilitas) akan bernilai 4. 7E+ l 0 jika biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal masing-msing bernilai 0. nilai ini berarti profitabilitas akan ada meskipun tidak dipengaruhi oleh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegaalan internal dan biaya kegagalan eksternal. b. koefisien regresi 1. 890 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable biaya pencegahan, maka akan menambah pula profitabilitas perusahaan sebesar 1.890.
c. koetisien regresi 33.047 rnenyatakan bahwa setiap penarnbahan satu pesen variable biaya penilaian, rnaka akan rnenambah pula profitabilitas perusahaan sebesar I .890. d. koefisien regresi -0.820 rnenyatakan bahwa setiap penarnbahan satu pesen variable biaya kegagala internal, rnaka akan rnengurangi profitabilitas perusahaan sebesar 0.820. e. koetisien regresi -0.230 menyatakan bahwa setiap penarnbahan satu pesen variable
biaya
pencegahan,
maka
akan
mengurangi
profitabilitas
perusahaan sebesar 0.230.
B. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006 a. Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Detenninasi Model Summari
Model 1
R Square R .104• .495
Adjusted R Square .423
Std. Error of the Estimate 7.774E+10
DurbinWatson 2.048
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12 Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,423 artinya 42,3% variabel EBIT (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel biaya kualitas (independen). Sedangkan sisanya (100%-42,3%) sebesar 57,6% dipengaruhi oleh faktor lain seperti Pengendalian Kualitas (Quality
Conlro/), Kualitas Produk (Qualily Produck).
Pengendalian Kualitas
merupakan alat kontrol terhadap aktifitas suatu perusahaan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan dan juga merupakan salah satu fi.111gsi manajemen yang merupakan upaya untuk menciptakan produk dengan kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan dan dapat memenuhi criteria untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan kualitas yang sudah ada yang dianggap cukup tinggi dan mampu mengatasi produk pesaing (Minanga Taruk Bua, 2003). Kualitas Produk adalah suatu fungsi dari berbagai spesifikasi procluk clan pengukuran sampai sejauh mana karakteristik produk atau jasa dapat memenuhi kebutuhan clan keinginan konsumen.
b. Uji Regresi Simultan (Uji F) Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVAb
Model 1
Regression
Sum of Squares 1.66E+23
Residual
1.69E+23
4 28
Total
3.35E+23
32
df
Mean Square 4.147E+22
F 6.862
Siq. .001a
6.043E+21
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Keganalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Sumber: Data cliolah SPSS 12: Pacla tabel 4.8, cliketahui bahwa F hitung sebesar 6,862 clengan tingkat
signifikansi
0,001.
Karena
tingkat
signifikansi
yang
dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) maka model regresi
dapat di gunakan untuk melihat pengaruh biaya kualitas terhadap EBIT. Dengan demikian hipotesis ini diterima.
c. Uji Regresi Parsial (Uji t)
Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficient~
Unstandardized Coefficients
B 5.1E+10 6.046
Model (Constant) 1 Biaya Pencegahan
Blaya Penilaian Biaya Kegagalan lnternc
Biaya Kegagalan Eksternal
7.687 -.648 .113
Std. Error 1.7E+10
Standardized Coefficients
t 3.052
-.048
2.292 4.766 -.356
Sio. .005 .030 .000 .724
.020
.152
.881
Beta
2.638 1.613
.308 .642
1.817 .747
Collinearit Statistics Tolerance VIF .996 .993 .997
1.004 1.007 1.003
.991
1.009
a. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Sumber: Data diolah SPSS 12 Pada tabel 4. 9 di atas, diketahui bahwa t hitung biaya pencegahan 2,292 biaya penilaian 4, 766 biaya kegagalan internal -0,356 dan biaya kegagalan ekstemal 0, 152. Nilai signifikansi untuk biaya kegagalan internal dan bi a ya kegagalan ekstemal sebesar 0, 724 clan 0,881. Sedangkan untuk biaya pencegahan dan biaya penilaian didapat nilai signifikansi sebesar 0,030 dan 0,000 yang berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis ini di terima, artinya biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh terhadap EBIT. Hipotesis
pertama
menyatakan
bahwa
biaya
pencegahan
berpengaruh signifikan terhadap EBIT perusahaan. Hal ini mendukung
bahwa biaya pencegahan sebesar 0.030 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis ini di terima. Dalam Ni Made Dwi Ratnadi (2005) Biaya pencegahan berperan dalam meningkatkan Return
On Investment (ROI), hal tersebut tentunya juga mempengaruhi tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan pada tahun tertentu. Hal ini juga dikarenakan kegagalan sekecil apapun apabila sampai ke tangan konsumen dampak berdampak fatal dan akan mempengaruhi profit, oleh sebab itu akan lebih baik apabila dicegah sejak awal. Hipotesis
kedua
menyatakan
bahwa
biaya
penilaian
mempengaruhi signifikan terhadap EBIT perusahaan. Hasil dalam penelitian menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0.00 < 0.05. Karena biaya penilaian terjadi untuk mengidentifikasi produk cacat sebelum ke tangan konsumen, namun pada kenyataannya jug.a aktivitas penilaian tidak menjamin bahwa cacat tidak akan terjadi lagi, dan sebagian besar manajer juga akan merasa bahwa inspeksi ini terlalu banyak memakan biaya untuk mengendalikan kualitas karena nantinya akan berpengaruh terhadap profitabilitas peusahaan Hipotesis ketiga menyatakan bahwa biaya. kegagalan internal berpengaruh positifterhadap EBIT perusahaan. Penelitian menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0.724 > 0.05, artinya biaya kegagalan internal pada periode ini tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap EBIT perusahaan.
Biaya
kegagalan
internal
dapat
dikurangi
dengan
menginvestasi lebih banyak pada aktivitas-aktivitas pencegahan dan
deteksi. Jadi biaya kegagalan internal dalam penelitian tahun ini tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hipotesis keempat menyatakan bahwa biaya kegagalan eksternal berpengaruh positifterhadap EBIT perusahaan. Penelitian menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0.881 > 0.05, artinya biaya kegagalan internal pada periode ini tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap EBIT perusahaan Y: 5.lE+lO + 6.046 Biaya pencegahan + 7.687 Biaya Penilaian - 0.648 Biaya Kegagalan Internal - 0.113 Biaya Kegagalan Eksternal. a. Koefisien konstanta berdasarkan hasil rgresi adalah 5.1E+I0 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa Y (Profitabilitas) akan bernilai 5. lE+ JO jika biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan
eksternal
masing-masing
bernilai
0.
nilai
1111
berarti
profitabilitas akan ada meskipun tidak dipengaruhi oleh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegaalan internal dan biaya kegagalan eksternal. b. koefisien regresi 6.046 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable biaya pencegahan, maka akan menambah pula profitabilitas perusahaan sebesar 6.046. c. koefisien regresi 7.687 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable biaya penilaian, maka akan menambah pula profitabilitas perusahaan sebesar 7.687.
d. koefisien regresi -0.648 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable biaya kegagala internal, maka akan mengurangi profitabilitas perusahaan sebesar 0.648. e. koefisien regresi -0. 113 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable
biaya
pencegahan,
maka
akan
mengurnngi
profitabilitas
perusahaan sebesar 0.113.
C.
Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap EBIT pada talrnn 2007 a. Uji Koefisian Determinasi Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summa.iy
Model 1
R R Sauare .432• .187
Adjusted Std. Error of R Sauare the Estimate .070 4.468E+'IO
DurbinWatson .351
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Penceg; Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12 Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,070 artinya 07,0% variabel EBIT (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel biaya kualitas (independen).
Sedangkan sisanya (100%-07,0%) sebesar
99,93% dipengaruhi oleh faktor lain seperti Pengendalian Kualitas
(Quality Conlro/), Kualitas Produk (Quality Produck).
Pengendalian
Kualitas merupakan alat kontrol terhadap aktifitas suatu perusahaan
salah satu fi.mgsi manajemen yang merupakan upaya untuk menciptakan produk dengan kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan dan dapat
memenuhi
criteria
untuk
dapat
mempertahankan
atau
meningkatkan kualitas yang sudah ada yang dianggap cukup tinggi dan mampu mengatasi produk pesaing (Minanga Taruk Bua, 2003). Kualitas Produk adalah suatu fungsi dari berbagai spesifikasi produk dan pengukuran sampai sejauh mana karakteristik produk atau jasa dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Uji Regresi Simultan (Ui F) Tabel 4.11 Hasil Uji F ANOV~
Model 1
Regression
Sum of Squares 1.28E+22
Residual
5.59E+22
4 28
Total
6.87E+22
32
df
Mean Square 3.204E+21
F 1.605
Siu. .201a
1.996E+21
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pen<:egahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12 Pada tabel 4.11 diketahui bahwa F hitung sebesar 1,605 dengan tingkat signifikansi 0,201 Karena tingkat signifikansi yang dihasilkan
lebih besar dari 0,05 (0,201
>
0,05) maka model regresi tidak dapat di
gunakan untuk melihat pengaruh biaya kualitas terhadap EBIT. Dengan demikian hipotesis ini ditolak.
c. Uji Regresi Parsial (lJji t) Tabel 4.12 Hasil lJji t Coefficient$!
Unstandardized Coefficients Std. Error 8
Model
1
(Constant)
Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal
6.3E+10 -1.104 -18.932 -1.049
9.6E+09 1.137 11.296 3.513
-.744
.502
Biaya Kegagalan Eksternal
Standardized Coefficients
Beta
Co!linearit Statistics t
Sia.
Tolerance
VIF
-.171 -.299 -.051
6.559 -.970 -1.676 -.299
.000 .340 .105 .767
.931 .915 .993
1.074 1.092 1.007
-.255
-1.483
.149
.980
1.021
a. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Pada label 4.6 di atas, diketahui bahwa t hitung biaya pencegahan -0,970 biaya penilaian -1,676 biaya kegagalan internal -0,299 dan biaya kegagalan eksternal -1,483. Nilai signifikansi untuk biaya pencegahan, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0,340, 0, I 05, 0, 767 dan 0, 149. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis ini di tolak, artinya biaya-biaya tersebut tidak berpengaruh terhadap EBIT. Berdasarkan hipotesis sebelumnya menyatakan bahwa biaya kualitas yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara individual terhadap variabel dependen. Hasil penelitian pada tahun ini tidak sesuai dengan hipotesis awal, tampak bahwa perusahaan belum mengidentifikasi dan mengklasifikasi
biaya kualitas secara khusus, hanya sebagian kecil komponen biaya kualitas saja yang sudah diidentifikasi dan diklasifikasi. Y: 6.3E+10 - 1.104 Biaya pencegahan - 18.932 Biaya Penilaian - 1.049 Biaya Kegagalan Internal - 0.744 Biaya Kegagalan Eksternal. a. Koefisien konstanta berdasarkan hasil rgresi adalah 6.3E+ I 0 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa Y (Profitabilitas) akan bernilai 6.3E+10 jika biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal masing-msing bernilai 0. nilai ini berarti profitabilitas aka nada meskipun tidak dipengaruhi oleh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegaalan internal dan biaya kegagalan eksternal. b. koefisien regresi -1.104 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable
biaya
pencegahan,
maka
akan
mengurang1
profitabilitas
perusahaan sebesar 1.104. c. koefisien regresi -18.932 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable biaya penilaian, maka akan mengurang1 profitabilitas perusahaan sebesar 18. 932. d. koefisien regresi -1. 049 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable biaya kegagala internal, maka akan mengurangi profitabilitas perusahaan sebesar 1.049. e. koefisien regresi -0. 744 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen variable
biaya
pencegahan,
perusahaan sebesar 0. 744.
maka
akan
mengurang1
profitabilitas
BABY
KESIMPlJLAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh biaya pencagahan, biaya penilian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas (EBIT). berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan
menggunakan
model
regresi
berganda,
maka
dapat
diambil
kesimpulan: I. Biaya pencagahan pada tahun 2006 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (EBIT). 2. Biaya penilaian pada tahun 2005 dan 2006 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (EBIT). Pada tahun 2007 biaya penilaian memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. 3. Biaya kegagalan internal pada tahun 2005 sampa1 dengan tahun 2007 memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT). 4. Biaya kegagalan eksternal pada tahun 2005 sampa1 dengan tahun 2007 memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT).
5. Pengaruh biaya pencagahan, biaya penilian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas (EBIT) menunujnkkan pada tahun 2005 sampai edengan tahun 2006 berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT) pada tahun 2007 biaya pencagahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT).
B. lmplikasi
Biaya kualitas dengan empat elemennya yaitu biaya pencagahan, biaya penilian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki dampak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu penerapan biaya kualitas yang dilakukan oleh manajemen perusahaan sangat berdampak baik. Aktivitas yang dilakukan manajemen perusahaan dalam menerapkan biaya kualitas dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa perusahaan sehingga kepuasan pelanggan dapat terwujud.
Kualitas dan kepuasan
pelanggan berkaitan erat, kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan. Hal inilah yang mendorong konsumen untuk membeli dan membaeli lagi produk atau jasa tersebut sehingga pangsa pasar meningkat yang berarti profitabilitas terjamin.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan tindakan penghitungan dan pengujian sehingga menghasilkan kesimpulan diatas, adapun saran yang diajukan oleh penulis sebagai berikut: I. Untuk penelitian berikutnya agar mencoba untuk meneliti tentang biaya khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang non manufaktur, misalnya untuk perusahaan jasa clan perusahaan dagang. 2. Untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik lagi jika jumlah sampel diperbanyak sehingga hasil penelitian lebih representative. 3. Untuk perusahaan agar lebih memperhatikan biaya kualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dan jasa yang berarti profitabilitas tercipta.
DAFTAR PUSTAKA Blocher, Edward J, et al. 2007. "Ma11ajeme11 Biaya ", Fdisi 3, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta. Bua, Minanga Taruk. 2003. " Penerapan Pengendalian Mutu pada PT. Sapari Makassar". Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. "Akuntansi Biaya", Graha llmu, Yogyakarta. Darsono dan Ashari. 2005. "Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan ", ANDI, Yogyakarta. Dewi, Nurlela Kumala dan Dede Siti Rohmah. 2004. "Effisiensi Biaya Kualitas dalam Rangka Mengurangi Produk Cacal". Jurnal National Conference : design and Application ofTechnologi: I 69.
Felecia, Tessa Vanina Sutanto. 2004. "Peningkatan Daya Saing Jnduslri melalui Analisa Biaya Kualitas", Jurnal Teknik Industri, vol.6, No. 1, Juni 2004: 86-92. Gaspersz, Vincent. 2002. "Total Quality Managemenl ", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ghozali. Imam. 2005. "Analisis Mullivariale dengan program SPSS", Universitas Diponegoro, Semarang. Hadikusumo,
M.
Afnan.
Pe1puslakaan
di
Menuju Pengembangan Mu/11 Layanan Provinsi DIY. Makalah "Bimtek Manajemen 2005.
Perpustakaan dan Pelayanan Prima" yang diadakan oleh Badan Perpustakaan Daerah Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta pada tanggal 2 I Nopember 2005. Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2005. "Management Accounting'', Buku 2, Edisi 7, Salemba Empat, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2007. "Analisis Krilis Atas Laporan Keuangan ", PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hiday at, Anang. 2007. "Stralegi Six Sigrna ", PT. El ex Media Komputindo, Jakarta. Mursidi. 2008. "Akunlansi Biaya ", PT. Refika Aditama, Bandung.
Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2008. "Ak1111ia11si Ma11ajeme11 ", Edisi2, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Prihadi, Toto. 2008. "19 lip Memahami Laporw1 Ke11a11ga11 ", PPM, Jakarta. Priyatno, Dwi. 2008. "Mandiri He/ajar SPSS", Mediakom: Yogyakarta. Ratnawati,juli. 2000. "Hiaya K11a/i1as Sebagai Ala! Uk11r Kineja Manajerial", Jurnal Media Ekonomi & teknologi lnformasi:8l. Ratnadi, Ni Made Dwi dan Putu Ery Setiawan. 2005. "Pe11erapa11 Hiaya Kua/itas 11n111k me11ingkatka11 Pn!fitabilitas Perusahaan ", FORUM MANAJEMEN, vol.3, no. l :47. Santoso, Singgih. 2002. "Huku Latihan SPSS Statistik ", PT Elex Media Komputi ndo, Jakarta. Standar Akuntansi Keuangan. 2009. "Laba atau Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi". PSAK No.25. Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono. 2005. "Metode Penelitian His11i ", CV. Alfabeta : Bandung. Sugiyono, Arief dan Edi Untung. 2008. "Pedoma11 Prak/is Dasar A11a/isa Laporan Ke11a11ga ", PT. Grasindo, Jakarta. Sutrisno. 2008. "Akuntansi Proses Penyusunan Laporan Keuangan". PT.Ekonisia, Yogyakarta. Suyadi, Prawirosentono. 2007. "Filosofi Baru Ma11(/jeme11 M11t11 Te1pad11 Abad 2 J (Kial Memba11g1111 Bi.mis Kompetit!f) ", PT. Bumi Aksa.ra, Jakarta. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. "Total Quality Jvfa11ageme111", Edisi Revisi, ANDI, Yogyakarta. Ton, Zeynep. 2008. "1he Ff.feet of Labor 011 Prc!fiiability: lhe Role C!f Quality", SSRN. Witjaksono, Armanto. 2006. "Aku11ta11si Biaya ", Graha Ilmu, Yogyakarta. Warren, Carl. S, et al. 2005. "Pe11J{antar Ak1111ta11s", Fdisi 21, Salemba Empat, Jakarta. Zakiyah. 2007. "Penl{anth Biaya Kua/itas Terhadap Profttabilitas ", UJN Syarif
lAMPIRAN I lAPORAN BIAYA KUAUTASTAHUN 2005 BIAVAKUAUTAS BIAVA PENCEGAHAN BIAYA PENllAIAN BIAVA KEGAGAlAN INTERNAL i BIAVA KEGAGAlAN EKSTERNAL NO. PERUSAHAAN 50.370.153 I' 1Pl Arwana Citra Mulia Tbk -I 938.372.750 2PT. Benloel lnlernasional Tbk -i 201.996.300 3Pl Colorpark Indonesia Tbk 577.&18.088 4Pl Davomas Abadi Tbk -1 649.883.920 I 5Pl Ekadharma lnternasional Tbk 148.f>lll.033 ) 6Pl fajar Surya Tbk -I 7PT. lndofarma Tbk 8Pl lndomobil Sukses Tbk 1.135.flll.027 9PlJapfaComfeedTbk 623.745.000 10 PT. Java Pari Steel Tbk 76.071.934 242.029.628 11 PT. Kageo Igar Tbk -I 12 Pl Langgeng Makmur Tbk 661.430.491 f 6.059.039.462 I 115.stm88 8 Pl Lion Mesh Tbk ' 2.374.'Xl2.04D I 14 PT. Lion Metal Work Thk 41.412.7'17.900' 1.351500.274 886.465.275 15 PT. Malinda feedmill Thk -1'' I 3.846.105.000 I 757.JrtJ.OOO 16 Pl Mayora lndah Tbk l.lrtJ.263.050 88.655.104.988 17 Pl Merk Indonesia Tbk -I I 130.%6.314 4.123.363.3981 18 PT. Mustika Ratu Tbk 467.~ll.375 17.968.959.338 867.424. m I 19 Pl Panasia lndosyntec Thk 11. 780.491.792 I 173.&1-0.9891 20 Pl Pyridam farma Tbk 4.310.749.201 I 2.396.757.385 21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 3.&80.548.525 26. 790.638.224 I 22 Pl Roda Vivatex Tbk 881684.542 23 Pl Sekar Laut Thk 22.432.998.162 689.665.460 562.6ll.380 315.965.542 24 PT. Sepatu Bata Thk 207.358.949 155.730.369 25 Pl SiantarTop Tbk 1.923520.715 I 1.312.683.165 26 Pl Sorini Tbk 27 Pl Sumi lndokabel Thk 9.425.215.rtJl 484.540.fll3 28 Pl Suparma Tbk 20.907.000 322.846.000 29 Pl Supreme Cable Tbk 1.687.749.673 30 Pl Tiga Pilar Sejahtera foodlbk 12.847.081.492 944.l&
'
Sumbcr: Data dtolah pcnults
lAMPIRAN II: lAPORAN BIAVA KUAUTAS TAHUN 2006 BIAVAKUAUTAS BIAVA PENCEGAHAN BIAVA PENllAIAN BIAVA KEGAGAlAN INlfRNAL BIAVA KEGAGAlAN EKSTERNAL PERUSAHAAN NO. 1PT. Arwana Citra Mulia Tbk 99.169.700 773.331.020 2PT. Bentoel lntemasional Tbk 266.003.0'Xl 3PT. Colorparl: Indonesia Tbk 557.918.323 4PT. Davomas Abadi Tbk 5PT. Ekadharma lntemasional Tbk 1.484.012.756 6PT.fajarSul'{a Tbk 172.113.898 1.758.294.00J 7PT. lndofarma Tbk 418.038.246 8PT. lndomobil Sukses Tbk 763.981.149 9PT. Japfa Comfeed Tbk 627.021.00J 683.294.00J 10 PT. Jaya Pari Steel Tbk 230.294.220 75.170.601 11 PT. Kageo Igar Tbk 3.546.847.132 12 PT. langgeng Makmur Tbk 108.427.'l:ll 3.565.834.144 810.644.176 13 PT. lion Mesh Tbk 3.475.415.081 43.613.958.816 14 Pl lion Metal Work Tbk 15 PT. Malindo feedmill Tbk 1.352.00J.OOJ 49.229.00J.OOO 530.00J.OOJ 16 PT. Mayora lndah Tbk 4. 110.773.00J 651.900.000 17 PT. Merl: Indonesia Tbk 696.834.887 96.420.140.010 3.489.011.469 143.252837 18 PT. Mustika Ratu Tbk 3.())3.527.786 514.996.224 17.719.453.913 19 PT. Panasia lndosyntec Tbk 469.969.lo.6 10. 733.283.326 20 PT. Pyndam farma Tbk 21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 3.357.246.374 3.223.70l.o.60 22 PT. Roda Vivatex Tbk 26.857.799.579 8.424.505.018 744.997.088 532.443.070 23 PT. SekarlautTbk 2.215.117.706 24 PT. Sepatu Bata Tbk 499.430.012 1.890.874.789 46.785.803.803 276.183.117 25 PT. SiantarTop Thk 282.430.080 3.171.669.533 278. 717. 795 26 PT.Sonni Tbk 27 PT. Sumi lndokabelTbk 686.297.690 562.787.377 9.686.890.788 28 PT. Suparma Tbk 447.589.00J 64.466.000 29 PT. Supreme cable Tbk 30 PT. Tiga PilarSejahtera food Tbk 200.297.991 56.399.585 31 Pl Tirta Mahakam Resources Tbk 12.994.llli.501 1.624.767.516 32 PT. Trias Sentosa Tbk 8.813397.445 33 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 4.075.869.520 Sumbcr: Data diolah pcnuhs
IJIMPIRAN 111 ·IJIPORAN BIAVA KUAUTAS TAHUN 2007 BIAVA KUALITAS BIAVAPENCEGAHAN BIAVA PENllJllAN BIAVA KEGAGAIJIN INTERNAL BIAVA KEGAGAIJIN EKSTERNAL NO. PERUSAHAAN 271.466.572 1 Pl A~vana Citra Mulia Tbk 215.037.420 215.037.420 2PT. Bentoel lnternasional Tbk 232.262.360 3PT. Colorparl< Indonesia Thk 432.11.16.480 4PT. Davomas Abadi Tbk 1.373. 789.180 5Pl Ekadharma lnternasional Tbk 166.703.429 6PlfajarSuiya Thk 1.973. 776.000 7PT. lndofarma Thk 854.912.342 8PT. Jndomobil Sukses Tbk 2.032.339.560 9PT. JapfaComfeedTbk 730. 796.000 531.994.000 10 PT. Jaya Pari Steel Tbk 228.322.534 384.255.863 11 PlKageo !gar Thk 3.992.678.451 12 Pl Langgeng MakmurThk 3.810.8fli.764 500.218.956 104.858.479 13 Pl Lion Mesh Thk 2.378.968.008 12.997.233.628 14 Pl Lion Metal Worl< Thk 15 Pl Malinda Feed mill Tbk 1.606.000.000 5.839.002.000 775.918.000 16 PT. Mayora lndah Thk 578.613.557 87.968.915.398 17 Pl Merl< Indonesia Thk 2.927.029.457 535.684.159 18 Pl Mustika Ratu Tbk 577.211.971 14.494.450.814 19 Pl Panasia lndosyntec Tbk 3.340.896.391 . . 13.650.188.766 276.112.902 20 Pl Pyridam Fanna Tbk 21 PT. Ricky Pu traGlobalindo Thk 3.727.342.233 1.823.146.000 . 22 PT. Roda Vivatex Tbk 33.630.374.956 8.780.313.283 832.862.fli5 3.009.283.350 532443.070 23 PT. Sekar Laut Tbk . 314.279.486 24 Pl Sepatu Bata Tbk 441.708.404 25.182.933.773 285.542.811 220.968.753 25 PT. SiantarTop Tbk 2.176.070.726 387.741.532 26 PT. Sorini Tbk . 848.752.744 27 PT. Sumi lndokabel Tbk . 28 Pl Supanna Tbk 717.270.11.10 15.114.701.148 . 198.146.000 ·l!.440.000 29 PT. Supreme Cable Tbk 370.194.898 30 Pl Tiga PilarSejahtera Food Tbk 4.585.928.034 31 PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 24.528.898.985 2.394.678.852 32 PT. Trias Sentosa Tbk 4.610.324.316 . 33 PT. UltraJaya Milk Tbk 6.311.005.185 Sumber: Data d1olah penuhs
LAMPIRAN IV· LAPORAN EBITTAHUN 2005
'
. PERUSAHAAN NO. .· .. PT. Arwana Citra Mulia Tbk 1 PT. Bentoel lnternasional Tbk 2
.
EBIT (EARNING BEFORE INTERE$TANDTA'X) 12.262.143.145 48.937.196.432
3
PT. Colorpark Indonesia Tbk
4
PT. Davomas Abadi Tbk
5
PT. Ekadharma lnternasional Tbk
6
PT. Fajar Surya Tbk
30.210.301.034
7 8
PT. lndofarma Tbk PT. lndomobil Sukses Tbk
84.530.718.000 54.469.312.058
9
PT. Japfa Comfeed Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk
10.100.947.262 44.731.210.000
10 11 12
PT.KageolgarTbk
7.116.350.404 50.719.721.598 125.978.398.559
6.475.937.836
14
PT. Langgeng MakmurTbk PT. Lion Mesh Tbk PT. Lion Metal Work Tbk
29.161.442.369 152.618.564.948 16.039.013.418
15 16
PT. Malindo Feedmill Tbk
124.862.598.118
PT. Mayora lndah Tbk
80.527.440.000
PT. Merk Indonesia Tbk PT. Musti ka Ratu Tbk
12.566.265.492 24.171.578.793
13
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
PT. PT. PT. PT. PT.
Panasia lndosyntec Tbk Pyridam Farma Tbk Ricky Putra Globalindo Tbk Roda Vivatex Tbk Sekar Laut Tbk
PT. Sepatu Bata Tbk PT. SiantarTop Tbk PT. Sorini Tbk PT. Sumi lndokabel Tbk
29 30
PT. Suparma Tbk PT. Supreme Cable Tbk PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
93.651.693.317 106.539.980.890 139.936.754.061 81.548.183.956 28.093.075.613 103.410.550. 770 2.803.294.656 67.100.872.114 37.008.599.890 18.284.749.121 66.317.772.000 25.722.335.850
31
PT. Tirta Mahakam Resources Tbk
61.630.846.860
32
PT. Trias Sentosa Tbk
58.030.411.100
33
PT. Ultra Jaya Milk Tbk
68.615.344.939
Sumber: Data d1olah penuhs
LAMPI RAN V · LAPORAN EBITTAHUN 2006 . ..
.·
- -_·_: ·· PERUSAHAAN {EARN IN~ PT. Arwana Citra Mulia Tbk PT. Bentoel lnternasional Tbk PT. Colorpark Indonesia Tbk PT. Davomas Abadi Tbk PT. Ekadharma lnternasional Tbk PT. Fajar Surya Tbk PT. lndofarma Tbk PT. lndomobil Sukses Tbk PT. Japfa Comfeed Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Kageo Igar Tbk PT. Langgeng MakmurTbk 13 PT. Lion Mesh Tbk 14 PT. Lion Metal Work Tbk 15 PT. Malinda Feedmill Tbk 16 PT. Mayora lndah Tbk 17 PT. Merk Indonesia Tbk 18 PT. Mustika Ratu Tbk 19 PT. Panasia lndosyntec Tbk 20 PT. Pyridam Farma Tbk 21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 22 PT. Roda Vivatex Tbk 23 PT. Sekar Laut Tbk 24 PT. Sepatu Bata Tbk 25 PT. Si an tar Top Tbk 26 PT. Sorini Tbk 27 PT. Sumi lndokabel Tbk 28 PT. Suparma Tbk 29 PT. Supreme Cable Tbk 30 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 31 PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 32 PT. Trias Sentosa Tbk 33 PT. Ultra Jaya Milk Tbk Sumber: Data d10lah penuhs
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
·.
,.
EBIT
.
B~~OREIKITERESTANbTAX) 13.295.176.269 37.896.086.792 5.232.155.056 89.870.272.971 367.153.791.083 20.499.118.380 124.024.474.000 39.612.064.469 4.859.473.480 38.029.391.000 7.904.491.007 14.369.422.629 18.206.090.033 40.063.700.627 434.046.000.000 78.011.636.000 14.837.912.358 39.551.635.979 5.722.212.373 93.853.213.079 223.265.640.799 248.369.182.920 29. 747.930.002 182.400.094.516 4.376.210.676 80.618.236.240 66.086.086.263 21.601.140. 770 54.193.501.000 34.996.494.874 72.648.497.640 84.820.555.861 60. 756. 638. 972
LAMPIRAN VI· LAPORAN EBITTAHUN 2007
' NO.
PERUSAHAAN ··
..
~BIT
( EARi\! iNG BEFOREINtERESTAND TAXF
1
PT. Arwana Citra Mulia Tbk
17.569.871.051
2
PT. Bentoel lnternasional Tbk
56.160.103. 238
3
PT. Colorpark Indonesia Tbk
9.787.063.533 94.555.174. 736
4
PT. Davomas Abadi Tbk
5
PT. Ekadharma lnternasional Tbk
6
PT. Fajar Surya Tbk
33.952.209.236
7
PT. lndofarma Tbk
128.778.932.000
8
PT. lndomobil Sukses Tbk
29.851. 834. 734
9
PT. Japfa Comfeed Tbk
10.100.947.262
10
PT. Jaya Pari Stee I Tbk
55.031. 719.000
11
PT. Kageo lgarTbk
12
PT. Langgeng MakmurTbk
13
PT. Lion Mesh Tbk
14
PT. Lion Metal Work Tbk
477.689.300.769
6.417.396.310 11.802.985.324 141.475.965.471 22.074.130.891 395.460.000.000
15
PT. Malinda Feed mill Tbk
16
PT. Mayora lndah Tbk
53. 038. 275. coo
17
PT. Merk Indonesia Tbk
16.062.042.236
18
PT. Mustika Ratu Tbk
38.083.446.859
19
PT. Panasia lndosyntecTbk
20
PT. Pyridam Farma Tbk
21
PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
373.125.577. 709
22
PT. Roda Vivatex Tbk
357.924.488.069
23
PT. Sekar Laut Tbk
24
PT. Se patu Bat a Tbk
25
PT. SiantarTop Tbk
26
PT. Serini Tbk
27
PT. Sumi lndokabel Tbk
28
PT. Suparma Tbk
29
PT. Supreme Cable Tbk
30
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
53.047.736.175
31
PT. Tirta Mahakam Resources Tbk
79.945.610.189
32
PT. Trias Sentosa Tbk
72. 355.766. 907
33 PT. Ultra Jaya Milk Tbk Sumber: Data d10lah penuhs
3.158.550.680 98.188.589.803
36. 739.531.686 253.141.218.129 4.556.064.615 80. 530. 808. 004 111.155.358.376 24.675.494.331 166.139.478.000
86.891.619.996
LAMPIRAN VII: HASIL SPSS BIAVA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2005 Model Summaryb Adjusted Model 1
R .543•
R Square .295
R Square
.195
Std. Error of the Estimate 3.753E+10
DurbinWatson 2.226
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksterna\, Biaya Kegag«3lan Internal, Biaya Pencegahan, Blaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
ANOVJ\'
Model 1
Residual
Sum of Squares 1.65E+22 3.94E+22
Total
5.60E+22
Regression
df 4 28
Mean Square 4.133E+21 1.409E+21
F 2.934
Sia. 038•
32
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
CoefficienfS
Model 1 (Constant)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 4.7E+10 8.1E+09
Biaya Pencegahan
t 5.B15
8ollinearit •Statistics Sig. Tolerance VIF 000
1.890
1.251
.242
1. ii11
.142
.982
1.019
33.047
12.911
.411
2.!i60
.016
.974
1.026
Biaya Kegagalan lnte
-.820
.925
-.141
-.1386
.383
.992
1.008
Biaya Kegagalan Eksternal
-.230
.419
-.087
-.!548
.588
.991
1.009
Biaya Penilaian
a. Dependent Variable: EBIT
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT
.a
0.8
f!
00
II.
E 06 :J
,, ()
_e 0
0 OA
0 00 o(J:I'
0
"a.>< UJ 0.2
0.2
00
0.4
0.6
10
0.8
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT 30
.,,·u;'iii ::i
0
2-
Q)
0
D::
alN
.,,""c: Q)
-
0 0
1-
l
o-
::i
( /)
00
~ 0
.Q -1-
.,,.,,
0
g,-2-
0
0
0
0
Q)
0
D:: -3I
I
-2
-1
I
a
I
I
I
I
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
LAMPIRAN VIII: HASIL SPSS BIAYA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2006 (Data belum ditransformasi) Model SummarY'
Model 1
R .704a
R Square .495
Adjusted R Square .423
Std. Error of the Estimate 7.774E+10
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
DurbinWatson 2.048 ~(egagalan
b. Dependent Variable: EBIT
ANOVflP
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Sauares 1.66E+23 1.69E+23 3.35E+23
df 4 28 32
Mean Square 4.147E+22 6.043E+21
F 6.862
Siq. .001•
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
Coefficient$
Unstandardized Coefficients B Std. Error
Model 1
(Constant)
Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan Eksternal a. Dependent Variable; EBIT
Standardized Coefficients Beta
5.1E+10 6.046 7.687 -.648
1.7E+10 2.638 1.613 1.817
.308 .642 -.048
3.052 :2.292 4.766 -.356
Sia. .005 .030 .000 .724
.113
.747
,020
.152
.881
t
Col!inearit Statistics Tolerance VIF
.996 .993 .997
1.004 1.007 1.003
.991
1.009
P~P
Normal
Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT
0.8
0
0 00
]
0 0-4
0
1l. x
000° 0 000
oo
w
02
00
04
Q6
08
10
Observed Cum Prob
Scatter plot
Dependent Variable: EBIT 6-
,,
'iii
0
& 4-
"'i!! ""c :a" 't:I
2-
0
0
U)
0
c:
0
0
0
m
'iii 0-
"' !!
00
0
Cl
&
1J:,
0
0 0
0
-2-
'
-1
0'
'1
2'
'
3
'
4
Regression Standardized Predicted Value
'
5
LAMPIRAN IX: HASIL SPSS BIAVA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2006 (Data sudah ditransformasi) Model SummarY' Model
R
1
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.251
.144
1.144
.501"
DurbinWatson
2.403
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, 81aya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
ANOVtf Sum of Squares
Model
1
Regression Residual
Total
12.276 36.631 48.906
di
F
Mean Square
4 28 32
3.069 1.308
SiQ.
.079•
2.346
a. Predictors: (Constant), B1aya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Peni!aian
b. Dependent Variable: EBIT
Coefficients3 Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constanl) Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan Eksternal
a. Dependent Variable: EBIT
8 24.124
Std. Error
Standardized Coefficients
Beta
t
.000
.244 .000 .000
.ODO
.ODO
.348 .370 .009
.ODO
.000
-.023
.000
98.744 2.122 2.253 .054 -.140
Sia. .000
Comnearit Statistics Tolerance VIF
.043 .032 .958
.996 .993 .997
1.004 1.007 1.003
.890
.991
1.009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT 1 0
0
08
oO
.0 0
a:.
E
" "'0"' "'0.><
oo
06
(,)
0.4
0
w
0
02
0 00 0.0
0.2
OB
06
04
1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
n;
"
0
20
"O
'iii
"' "O "'
0
~
.. "' -
0
1-
00
N
00
"O
:::!
rn
00
0
c
0
eP
o-
((;>
c: 0 'iii
0 0
0
~ -1-
0 0 0
Oo
Cl
"'
cg
~
0
0
0
0
-2-
'
-1
I
I
I
I
I
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
LAMPIRAN X: HASIL SPSS BIAYA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2007
Model Summarf
Model 1
R Square .187
R .432a
Adjusted R Square 070
DurbinWatson .351
Std. Error of the Estimate 4.468E+10
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
ANOVtf Model 1
Regression Residual Total
Sum of Sau ares 1.28E+22 5.59E+22 6.87E+22
df
Mean Sauare 3.204E+21 1.996E+21
4 28 32
i=
1.605
Sia. .201•
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: EBIT
CoefficientSl
Unstandardized Coefficients Model
1
(Constanl}
Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan lnterncil Biaya Kegagalan Eksternal a. Dependent Variable: EBIT
Standardized Coefficients
B 6.3E+10
Std. Error 9.6E+09
Beta
-1.104 -18.932 -1.049
1.137 11.296 3.513
-.171 -.299 -.051
6.559 -.970 -1.676 -.299
-.744
.502
-.255
··1.483
t
Sig. .ODO
comnearit Statistics Tolerance VIF
.340 .105 .767
.931 .915 .993
1.074 1.092 1.007
.149
.980
1.021
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT 10
0 0.8
0
-"
oO
2 a.
E 06
00°
"
0
al 0
"a.
00 0.4
>< w
02
oo 00 0.0 00
02
08
0.6
04
1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
iii " -c 'iii
0
0
2-
0
~
0
-c
~ 1-
8
:g
"'
"O :i
:;:
0
0 0
C\9 0
., oc
0
0
B
0
0
0
0 0
'iii t/I
0
!!!
0
~-1-
oo
et:
0 Q'.) 0
I
I
I
I
-3
-2
-1
0
Regression Standardized Predicted Value
'
1
LAMPIRAN XI: HASIL SPSS BIAVA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2007 (setelah di LAG) Model Summary b
Model 1
Adjusted R Sauare -.040
R Square
R
.109
.330'
Std. Error of the Estimate 1.274E+011
DurbinWatson 2.128
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: ebit_2
ANOVAb
Model
1
Regression Residual Total
Sum of Squares 4.8E+022
df 4
Mean Square 1.188E+022
3.9E+023
24
1.623E+022
4.4E+023
28
F .732
Sio. .579'
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya
Kegagalan Internal, Biaya Penilaian b. Dependent Variable: ebit_2
CoefficientSl Unstandardized Coefficients
B
Model
1
(Constant)
Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan
Eksternal a. Dependent Variable: ebit_2
Std. Error
-9E+009 5.669 -37.444 1.495
3E+010 3.473 47.799 10.054
-.690
1.445
Standardized Coefficients
Beta
Colllnearit Statistics
t
Sia.
Tolerance
VIF
.347 -.168 .029
-.315 1.632 -.783 .149
.755 .116 .441 .883
.820 .805 .989
1.219 1.243 1.011
-.093
-.478
.637
.980
1.021