Dari Redaksi
Marhaban Ya Ramadan
Karyawan-karyawati di lingkungan Kanwil Kemenag Riau bersalamsalaman sambut ramadhan 1431 H.
W
AKTU yang terus berlalu telah membawa segenap umat muslim kembali berjumpa dengan bulan suci Ramadan 1431 H, tiada terasa setahun telah berlalu pula, dan itu berarti setahun pula berkurangnya jatah umur kita. Ramadan datang dengan membawa berjuta keistimewaan, keampunan dan keberkahan
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Daftar Isi
2
Dinamika ................................... 3 Tarekat ...................................... 4 Ormas ....................................... 6 Laporan Utama ........................ 7 Vover Story ............................. 10 Kepegawaian .......................... 12 Penamas ................................. 13 Hazawa ................................... 14 Urais ........................................ 15 Pekapontren ........................... 16 Mapenda ................................. 17 Laporan Khusus ..................... 18
bagi orang-orang yang beriman, karenanya yang dipanggil untuk melaksanakan ibadah puasa dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 186 itu adalah orang-orang yang beriman saja. Berbahagialah kita yang masih diberi kesempatan untuk kembali menikmati indahnya bulan Ramadan, betapa banyak saudara kita yang Galery Foto ........................ 20-21 Sosialisasi .............................. 22 Artikel ...................................... 23 Info Kanwil .............................. 28 Dharmawanita ........................ 30 Kota Pekanbaru ..................... 31 Kampar ................................... 32 Siak ......................................... 33 Pelalawan ............................... 34 Rokan Hilir .............................. 35 Indragiri Hulu .......................... 36 Kuantan Singingi .................... 37 Bengkalis ................................ 38 Potret ...................................... 40
tahun lalu masih bersamasama menunaikan ibadah puasa, shalat tarawih dan ber hari raya Idul Fitri, kini telah tiada, yang tinggal hanyalah pusara bisu diantara semak dan bunga-bunga kamboja di taman abadi pemakaman umum. Begitulah, yang hidup pasti akan mati dan tidak seorangpun yang tau kapan kematian itu akan menghapirinya tanpa permisi menjemputnya dan tidak pernah akan kembali. Marhaban Ya Ramadan…. Itulah laput kita di edisi 56 ini, banyak kegiatan yang digelar untuk menyambut kedatangannya, semua untuk memuliakan tamu yang agung bulan Ramadan. Selain itu berbagai liputan lain juga kami sajikan kepada para pembaca setia Majalah DINAMIS, diantaranya Riau Ekspo 2010, Peringatan HUT RI Ke 65, informasi haji dan lainnya. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa “Mohon Maaf Lahir dan Batin”
ISSN 2086-8804
Lampiran Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 017 Tahun 2010 Tentang Penetapan Susunan Pengurus Majalah DINAMIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Drs.H. Asyari Nur, SH.MM Pimpinan Umum: Kepala Bagian Tata Usaha Drs.H. Albakiran Balin Pengarah: Kabid Urais, Kabid Penamas, Kabid HAZAWA, Kabid Mapenda, Kabid Pekapontren, Pembimas Kristen, Pembimas Katolik, Pembimas Budha, Pembimas Hindu Penanggung Jawab: Kasubbag Hukmas dan KUB Drs.H. Ahmad Supardi Hasibuan,MA Pimpinan Redaksi: Abdul Wahid,S.Ag Sekretaris Redaksi: Osti Sirait, A.Md, Joni Sudiana Redaktur: Agus Saputera, S.Ag, M.Si Keuangan: Drs. Asmuni, MA, Hj. Teti Anelda, S.Ag Fotografer: Syarianto Suwil, S.Pd, Novam Scorpiantrien, S.Sos Pemasaran/Distribusi: Badrun, Anthon Novisa, SE, Febri Angga Putra, Ecal Ade Yansyah, Agustiar, Gusnianti Hasibuan,S.Pdi Wartawan Daerah: Nurhasanah, S.Ag (Bengkalis), Edi Yanto (Indragiri Hilir), Nik Yusri (Pekanbaru), Ahmad Zakir, S,Ag (Pekanbaru), Anang Surikhman (Pekanbaru), Drs. Alfian, MA (Kampar) Alamat Redaksi: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Jl. Jendral Sudirman No. 235 Pekanbaru Telepon.0761-24224 Fax. 0761-24224 Kode Pos 28017 E-mail:
[email protected] Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke meja Redaksi menjadi hak penuh Redaksi.
Indragiri Hilir Resensi Buku
Tidak satu jalan menuju Roma” itulah satu ungkapan yang mengambarkan betapa manusia dalam hidup ini harus ulet dan menempuh banyak cara untuk mewujudkan cita-citanya. Begitulah kehidupan yang penuh dengan persaingan disegala segi, karena semua punya cita-cita dan keinginan untuk diwujudkan. Dan terkadang keinginan dan cita-cita itu bertemu pada satu titik yang sama, dengan peluang yang terbatas sehingga banyak yang mesti tersisihkan. Salah satu profesi yang banyak diminati oleh para pencari kerja adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), satu peluang mesti dipeributkan ratusan bahkan sampai ribuan orang. Dengan begitu besarnya keinginan menjadi PNS berakibat sangat ketatnya persaingan untuk mendapatkan porsi yang dibutuhkan. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang, tidak cukup hanya pintar sekolah, berprestasi gemilang, berduit, punya relasi, koneksi dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam meraih prediket sebagai PNS itu, menurut survei pada intinya ada tiga hal yang paling dominan sebagai penentu kesuksesan seseorang. Tiga sejoli ini diistilahkan dengan NA – NI – NA, untuk sukses tidak perlu memiliki ketiganya, cukup satu saja sebagai faktor penentu. Coba introspeksi faktor mana yang telah mengantarkan anda menjadi seorang PNS.....??? Inilah tiga faktor yang menentukan itu........ 1. NA SAB Faktor Nasab atau Keturunan menempati urutan pertama sebagai penentu kesuksesan seseorang dalam meraih prediket PNS. Nasab ini bukan hanya sekedar satu silsilah keturunan keluarga saja, tapi meluas sampai satu asal daerah, satu suku, satu alumni sekolah atau universitas, satu organisasi dan satu-satu lainnya. Semua membawa egonya, siapa yang punya ”orang dalam” atau ”orang penentu” akan mendapat peluang untuk lulus. Sebenarnya faktor NASAB ini positif kalau tidak berpikir sempit keturunan, suku, daerah, alumni, organisasi atau apalagi.
Seandainya bisa profesional, positif dan luas maka sesungguhnya kita semua memang satu Nasab yaitu dari Adam as, Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Indonesia. Sayangnya semangat inilah yang tidak ada disaat penentuan itu... Jadi yang menjadi penentu adalah pertanyaan Siapa Dia........ 2. NI SAB Faktor Penentu berikutnya adalah Nisab atau Perhitungan, yang dimaksud dengan perhitungan disini terbagi dalam dua kelompok pula. Pertama adalah mereka yang meraih predikat PNS memang orang-orang yang diperhitungkan secara prestasi, dedikasi, dan kepintarannya sehingga ia mendapatkan porsi tersebut. Untuk kelompok ini pertanyaan yang menetukan adalah Bagaimana Dia....... Kedua adalah mereka yang meraih predikat PNS juga merupakan orang yang diperhitungkan karena memiliki materi dan amunisi yang luar biasa jumlahnya, sehingga mereka dengan pulus dapat mulus melangkah ke deretan barisan KORPRI. Bagi kelompok ini pertanyaan yang menentukan adalah Berapa Dia.......... 3. NA SIB Yang menjadi juru kunci faktor penentu ini adalah Nasib atau garis tangan. Kelompok terakhir ini adalah mereka yang mendapatkan kursi PNS bukan karena dua faktor terdahulu, karena tidak ada keturunan, tidak pula organisator, bukan dari alumni sekolah atau universitas terkemuka, prestasi biasa saja tidak ada yang menonjol, pintar tidak juga, apalagi materi, kuliah saja dari kerja sendiri. Namun karena Nasib atau suratan tangannya yang baik, maka ia mendapatkan porsi PNS. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini, pertanyaan yang menentukan adalah... Mengapa Dia........ Seperti istilah diatas tadi ”Tidak satu jalan menuju Roma” maka tidak perlu ada cemburu atau rasa iri, karena semua kita punya jalan hidupnya masingmasing yang lebih akrab disebut Takdir. Dari jalan manapun kita sampai meraih PNS, yang paling penting adalah setelah predikat itu didapat bagaimana bisa menjadi PNS yang sesunguhnya yaitu PELAYAN MASYARAKAT.
ISLAM DAN ADAB SEKSUAL Penulis Penerbit Pencetak Cetakan Tebal
: : : : :
M. Bukhori AMZAH Sinar Grafika Offset Ketiga, Januari 2005 viii + 128 halaman
B
UKU yang diberi judul Islam dan Adab Seksual oleh pengarangnya M. Bukhori ini menguraikan kehidupan seks manusia menuju tata krama yang benar menurut agama Islam. Karena seks adalah naluri semua makhluk termasuk manusia sebagai ciptaan Allah swt yang sangat sempurna. Diantara tujuan manusia melakukan aktivitas seksual adalah untuk mempertahankan keturunan. Namun di dalam menyalurkan insting seks tersebut manusia harus dituntun sehingga tidak membahayakan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu buku ini tidak semata menjelaskan tentang anatomis alat-alat reproduksi manusia, teknik dan cara-cara persetubuhan, namun yang lebih penting adalah menerangkan hikmah dan manfaat melaksanakan etika dan adab seksual secara Islami. Rujukan yang langsung diambil dari Al-Qur’an dab Hadits semakin memperkuat keyakinan kita sebagai umat Islam untuk tetap konsisten melaksanakannya tanpa ragu-ragu. Meskipun di antara sumber-sumber rujukan yang diambil penulis berasal dari sarjana barat, namun masih masih sejalan dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Buku ini layak menjadi salah satu rujukan bagi kaum muslimin dalam mempraktekkan aktifitas seksual yang selama ini masih terikat dengan tata cara yang bersumber dari dunia barat. Padahal dalam Islam sendiri sudah ada petunjuk yang jelas, bahkan di antaranya dibahas secara detail seperti dalam Fiqh Islam. Dengan menjalankan Islam secara kaffah niscaya manusia akan selamat dunia-akhirat, termasuk dalam melakukan aktifitas seksual.
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
“
NA – NI - NA
3
Tarekat DINAMIS - Setelah memimpin lebih kurang 13 tahun, Drs. H. Asyari Nur SH MM kembali dipercayakan sebagai kepala perwakilan Thariqat Naksabandiyah Jama‘ah Syekh Tajuddin Babussalam Langkat di Provinsi Riau setelah dikukuhkan oleh Syekh Tajuddin Mudawwar, Mursyid Nazir Babussalam Langkat. Dengan adanya pengukuhan itu, artinya Tuan Asyari Nur akan memimpin komunitas thariqat yang anggotanya berjumlah lebih kurang 375.000 orang yang berada di berbagai daerah di Provinsi Riau.
Asyari Nur Kembali Pimpin 750 Ribu Jamaah Thariqat Naqsyabandiyah Riau
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
D
4
IKUKUHKANNYA kembali Asyari Nur yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau ini, bukanlah karena jabatan beliau sebagai Kakanwil, tetapi karena beliau sendiri merupakan seorang mursyid yang mewarisi rumah khalwat peninggalan ayahnya dengan jumlah jama‘ah yang cukup banyak. Ia mengambil thariqat dari ayahnya Tuan Syekh H. Muhammad Nur mulai tahun 1978 dan sudah masuk khalwat suluk 10 hari berkali-kali. Ketika bersuluk dirantau benuang sakti, dekat danau runda tempat kelahiran tuan Syekh Abdul
Wahab Rokan daerah Kabupaten Rokan Hulu, tuan Asyari Nur diberikan tingkat amaliah thariqat dengan sebutan TAHLIL, kemudian setelah ayahanda meninggal tahun 1997, tuan Asyari Nur terus mengamalkan suluk 40 hari, dan pada tahun 1998 ketika suluk 40 hari itu tuan Asyari Nur diangkat menjadi khalifah oleh Tuan Syekh H. Tajuddin bin Syekh Muhammad Daud dari Babussalam Langkat sekaligus menjadi Mursyid menggantikan sang ayahanda dan berlanjut sampai sekarang. Bahkan juga menggantikan posisi sang ayah menjadi penghubung thariqah jamaah Syekh Muhammad Daud/Syekh H. Tajuddin pada lebih di separoh
Wilayah Provinsi Riau ini. Kegiatan bersuluk di rumah suluk desa Rantau Kopar yang dipimpin oleh tuan Asyari Nur tetap berjalan sampai sekarang, meskipun ia hanya datang ketempat bersuluk tersebut pada waktu-waktu tertentu, karena karir sebagai Pegawai Departemen Agama juga menjadi tugas pokok dalam kehidupannya. Sebagai seorang yang berkarir pada Departemen Agama, kiranya kehadiran beliau sangat diharapkan oleh jamaah Thariqat Naksabandi, apabila beliau berdinas kedaerah dimanapun jamaah bersuluk, tuan Asyari Nur tetap mendatangi dan bertawajjuh bersama jamaah ter-
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
sebut. Seperti ke Desa Ulak Patina, Sontang, Jorong, Kasimang Desa Air Hitam dan banyak lagi yang lainnya, apalagi menurut adab thariqat kebanyakan tempat beliau datangi tersebut harus beliau yang memimpin tawajjuhnya, karena begitulah menurut adab Thariqat Naksabandi tersebut. Sekarang tuan Asyari Nur, ditunjuk sebagai Koordinator seluruh Thariqat Naksyandi dari berbagai aliran atau perguruan, dan bahkan lebih dari pada itu bukan saja Thariqat Naqsyabandi, melainkan pada kenyataanya berbagai aliran thariqat selalu berkoordinasi dengan tuan Asyari Nur, termasuk jamaah Majlis Zikir SBY Nurussalam. “Tuan Asyari Nur bukanlah orang baru dalam dunia tharikat khususnya Thariqat Naqsyabandiyah, sebab ayah beliau sendiri merupakan salah seorang pemimpin thariqat sejak tahun 1960-an di Rokan Hilir dan memiliki anggota yang cukup banyak”, jelas KH. Syahruddin selaku Pimpinan Pondok Pesantren Syahrudiniyah Sungai Pagar Kampar. Pengukuhan kepala perwakilan Thariqat Naksabandiyah Jama‘ah Syekh Tajuddin Basilam dilaksanakan bersempena acara penutupan suluk akbar jama‘ah thariqat yang dihadiri oleh para mursyid seSumatera seperti dari Babussalam Langkat, Riau, Aceh, termasuk Malaysia. Tugas sebagai Kepala Kanwil Kemenag Riau, Pemimpin Thariqat dan sekaligus Rais Syuriah NU membuat beliau sering berkunjung ke daerahdaerah dan bersillaturrahim dengan jama‘ah thariqat dari berbagai macam kelompok, sekaligus untuk melakukan pembinaan keagamaan kepada umat. Tak jarang ketika berkunjung di tengah jama‘ah, beliau memimpin langsung tawajjuh, bahkan sekali waktu beliau diminta untuk tidur di pondok pesantren bersama khalifah dan jama‘ah. (abdul/agus)
5
Ormas laporan Utama
Kakanwil Resmikan Sekretariat Bersama KUB Pekanbaru DINAMIS- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama ( Ka Kanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Jumat (6/8) meresmikan sekretariat bersama Forum Kerukunan Ummat Beramaga (FKUB) Kota Pekanbaru yang terletak di Jalan Arifin Ahmad berdekatan dengan kantor MDI dan Kemenag Pekanbaru.
H
ADIR dalam acara tersebut Walikota Pekanbaru Herman Abdullah, Kemenag Kota Pekanbaru Tarmizi Tohor, Ketua DPRD, mantan ketua FKUB Riau, pengurus FKUB kota, tokoh masyarakat dan unsur keagamaan yang ada di Pekanbaru. Dalam sambutannya, Ka Kanwil Kemenag Riau mengatakan, FKUB memegang peranan yang sangat penting dalam rangka membantu pemerintah menertibkan masyarakat beragama, khususnya di kota Pekanbaru yang pertumbuhan penduduknya sangat pesat diiringi pertumbuhan keagamaan yang semakin meningkat. Keheterogenan masyarakat tersebut kemungkinkan terjadi konflik keagamaan cukup tinggi.
“Banyak perusahaan-perusahaan bersar tumbuh di Pekanbaru sehingga pertumbuhan keagamaanpun semakin meningkat, untuk itu dengan diresmikannya kantor FKUB Pekanbaru, perannya dimasyarakat dapat diperkuat dengan terus melaukan penertiban, pembinaan dan sosialisasi sesuai dengan tugas dan fungsi FKUB, termasuk menertibkan pendirian rumah ibadah,” ucap Asyari Nur. Menurutnya, FKUB tidak untuk mengejar peluang, tapi ia harus membantu pemerintah daerah untuk menertibkan
kerukunan umat beragama. Karena kerukunan antar umat beragama itu sangat mahal harganya. “Alhamdulillah di Pekanbaru kerukunan dapat dipahami masyarakat secara seksama, sehingga tidak terjadi konflik antar agama. Tentunya ini tidak lepas dari peran dari FKUB yang telah terbentuk sejak beberapa tahun lalu. Meski Pekanbaru cukup intensif, namun FKUB jangan berdiam diri saja, tapi harus tetap mengoptimalkan kinerjanya apalagi didukung dengan kantor yang cukup representatif saat ini,” ungkap Asyari. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Pekanbaru Kota yang Aman dari Konflik Keagamaan dan Suku
6
DINAMIS- Pekanbaru merupakan salah satu kota yang aman dari konflik keagamaan maupun suku, sehingga tak salah jika kota Pekanbaru menjadi kota yang sangat pesat pertumbuhan penduduknya setiap tahunnya. Hal tersebut diungkapkan Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah MM, Jumat (6/8) saat memberikan sambutan diacara peresmian kantor sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru. “Sejak saya menjadi Walikota Pekanbaru sekitar 9 tahun belakangan, konflik keagamaan maupun suku sama sekali tidak terjadi. Hanya konflik sengketa tanah yang memang sering terjadi, tapi itupun di pelosok dan disudutsudut kota yang memang pemiliknya kurang jelas,” ungkap Herman Abdullah. Meski demikian, ungkap Herman, kehadiran FKUB empat tahun belakangan memberi peranan yang cukup berarti dalam membantu pemerintah
dalam meredahkan konflik, insiden, sengketa dan sejenisnya yang timbulkan diantar umat beragama. Contoh kasus dalam hal pembangunan rumah ibadah, dimana masyarakat masih banyak yang belum mengetahui aturan tentang tata cara pembangunan rumah ibadah, baik terkait dengan jarak, lokasi dan sebagainya. “Ini perlu di sosialisasikan agar dalam pembangunan rumah ibadah tidak terjadi konflik antar agama. Sehingga kerukunan ummat beragama terus terjaga,” ucapnya.
Untuk menjaga keberlangsungan kerukunan umat beragama di Pekanbaru, FKUB harus membantu pemerintah dalam memberi pengertian kepada masyarakat melalui sosialisasi, dialogdialog langsung dengan pemuka masyarakat dan aktifitas lainnya yang dapat meningkatkan kerukunan antar umat beragama. “Sekretariat yang representatif dan lokasi yang sangat strategis harus dimanfaatkan oleh pengurus FKUB sebaik-baik mungkin untuk menjalankan tugas dan fungsinya,” tutupnya. (mus)
Laporan Utama
Marhaban Ya Ramadan
Tingkatkan “Semua mesti tetap bekerja optimal selama bulan Ramadhan, karena bulan suci ini bukan momentum untuk bermalas-malasan, tapi guna meningkatkan keimanan, termasuk kinerja dalam menjalankan tugas sehari-hari” Drs.H. Asyari Nur, SH.MM Ka Kanwil Kemenag Prop. Riau DINAMIS-Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1431 H, segenap karyawan/karyawati Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau melaksanakan rangkaian acara diantaranya tausiah menyambut Ramadhan yang disampaikan oleh H. Lukman Syarif MA dari Dumai, bersalam dan bermaafan antara pegawai, pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Pro-
vinsi Riau periode 2010-2015, penyerahan piala bergilir festival grup rebana Pekan Isra‘ Mi‘raj 1431 H, pemberian hadiah KUA Teladan, dan bantuan santunan tali asih kepada karyawan di lingkungan Kanwil. Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah sangat memperhatikan penyelenggaran pembangunan agama, baik melalui kegiatan-kegiatan, pemberian bantuan keagamaan, maupun pemberian reward. “Kita sangat serius melayani masyarakat, karena itu pegawai yang berprestasi akan diberi penghargaan, reward sesuai dengan kinerjanya”, tuturnya. Kakanwil mengharapkan agar semua jajaran pegawai Kemenag tatap optimal bekerja selama bulan Ramadhan. Kare-
na bulan suci Ramadhan bukan momentum untuk bermalasmalasan, tapi untuk meningkatkan keimanan termasuk kinerja dalam menjalankan tugas sehari-hari. “Meski puasa kerja harus tetap optimal, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan apa lagi tidak masuk kerja dan lain sebagainya,” ungkap Asyari. Kakanwil mengatakan, kalaupun dalam bulan ramadhan ini ada waktu senggang, hendaknya dimanfaatkan untuk meningkatkan amalan-amalan, seperti membaca al- qur‘an atau buku-buku Islami yang dapat menunjang keimanan. Jangan dimanfaatkan untuk main game atau mendengarkan lagu-lagu yang tidak Islami. “Jangan putar lagu-lagu dangdut saja, tapi sesekali apa-
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Keimanan dan Kinerja
7
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Laporan Utama
8
lagi dibulan ramadhan cobala putar lagu-lagu Islami,” ungkapnya Asyari disambut tawa yang hadir saat itu. Tausiah Ramadhan yang disampaikan oleh H Lukman Syarif menekankan pentingnya melakukan persiapan memasuki Ramadhan. Diantara hal yang harus dilakukan adalah: 1). Menanamkan dalam diri bahwa dosa-dosa kita lebih besar dari pahala. Menurut Al-Ghazali
manfaat berpuasa salah satunya adalah menimbulkan sifat sabar dan ikhlas, sebab ikhlas adalah inti dari segala amal. Adapun arti ikhlas yaitu mampu menyembunyikan kebaikan sebagaimana mampu menyembunyikan kejahatan. 2). Menanamkan dalam diri bahwa puasa Ramadhan ini adalah puasa yang terakhir bagi kita. Sebab dengan demikian akan menimbulkan motivasi untuk beribadat
secara sunguh-sungguh. 3). Menanamkan keyakinan bahwa kita sangat dekat dengan neraka. Lukman Syarif yang merupakan alumni Gontor dan meraih gelar masternya dari International Islamic University Malaysia ini menekankan pentingnya manusia menjaga kebersihan hati, karena hati adalah pemimpin anggota tubuh yang lain. Apabila hati seseorang baik, maka baik pula segala amalnya yang lain, apabila hati jahat maka akan jelek pula amal yang lain. Hati juga laksana sebuah sim card handphone. Apabila sim cardnya kotor maka akan sulit mnerima sinyal dan terputus-putus. Uztad Lukman menambahkan, dalam puasa dibagi dalam tiga kategori. Pertama, puasa Saumul Umum yaitu jenis puasa hanya menahan lapar dan kemaluan, puasa jenis ini merupakan jenis puasa yang paling rendah kedudukannya. Kedua, Saumul Khusus yang melaksakanan puasa adalah seluruh anggota tubunya, menahan lapar, kemaluan, tangan, kaki dan sebagainya. Ketiga, Saumul Mukarrabin ini merupakan puasa paling tinggi kedudukannya karena selain dilakukan dengan menahan lapar dan seluruh anggota tubuh, puasa juga dilakukan dengan hati. “Banyak sekali ujian-ujian dalam berpuasa, misalnya kita berpuasa dengan yang halal tapi berbukanya dengan yang haram karena kita mencaci, berbohong, berbuka secara berlebihan dan sifat buruk lainnya. Istilahnya sama dengan kita mebangun istana denan menghancurkan seluruh masyarakat,” ungkapnya memberikan contoh. Menurutnya, jika berpuasa dengan hati maka akan terasa kedekatan dengan Allah, untuk itu sebelum menjalankan puasa tanamkan dalam diri bahwa dosa kita sudah banyak, anggap puasa yang dilaksanakan adalah puasa terakhir dan belum tentu bertemu dengan puasa tahun depan, sambut ramadhan dengan keyakinan bahwa kita
menterian Agama (Kemenag) Provinsi Riau memeberikan bantuan yang dikemas dalam bentuk Tali Kasih untuk kaum dhuafa, pensiunan dan karyawan yang kurang mampu di lingkungan Kemenag Riau.
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
dekat dengan neraka. “Jangan isi puasa dengan hanya tidurtiduran, karena ini sama dengan puasa yang tidak beradab. Tapi isilah dengan memperbanyak amalan,” tutupnya. Dalam kesempatan itu, Ke-
Penyerahan bantuan tersebut langsung diberikan oleh Kabag Tata Usaha Kemenag Riau, Drs H Albakiran Balim. Dimana program pemberian tali kasih akan terus digalakkan hingga Hari Raya Idul Fitri dalam rangka membantu kaum dhuafa sekaligus sebagai pembersihan diri. Kakanwil mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut merupakan hasil donator kepala subbag, kepala bidang dan kasi-kasi yang ada di lingkungan Kemenag Riau. “Ini dalam rangka menumbuhkan kebersamaan diantara sesama, khususnya kita sesama muslim,” ungkap Asyari. Menurutnya, perkembangan situasi harga kebutuhan pokok yang cenderung semakin meningkat sehingga memberatkan kehidupan perekonomian rakyat kecil dan para dhuafa, bukan hanya pegawai Kemenag tapi masyarakat juga dihimbau untuk menggalakkan infaq dan sadaqah di lingkungannya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. “Secara tertulis kita juga sudah menghimbau kepala Kemenag Kabupaten Kota dan Ketua BAZ se Riau agar dapat mengajak masyarakat dan kaum muslimin untuk memberikan/ mengeluarkan infaq, sadaqah, derma dan bantuan lainnya dalam rangka mengurangi beban masyakarat miskin dan kaum dhuafa dalam menghadapi bulan Ramadhan,” ungkap Asyari Nur. (mus/agus/joni)
9
Cover Story HUT RI ke-65
Sukseskan Reformasi Gombang Kedua
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
“Kita juga ingin membangun tatanan demokrasi yang bermartabat, yang memberikan ruang kebebasan dan hak politik rakyat, tanpa meninggalkan stabilitas dan ketertiban politik. Selain itu juga ingin menciptakan keadilan yang lebih baik, yang ditandai dengan dengan penghormatan terhadap praktek-praktek kehidupan yang non diskriminatif, persamaan kesempatan, dengan memelihara kesetiakawanan sosial dan perlindungan bagi yang lemah,”
10
DINAMIS- Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-65 pada 17 Agustus 2010, hendaknya bukan sebagai kegiatan serimonial dengan gegap gempita dan riuhnya sebuah pesta, melainkan sebagai momentum strategi untuk melakukan kilas balik terhadap derap pembangunan yang telah berselang, melihat laju pembangunan yang tengah berjalan, dan untuk merencanakan peningkatan dimasa yang akan datang. Demikian salah satu poin yang disampaikan Gubernur Riau dalam sambutan tertulisnya pada Upacara Peringatan HUT RI ke-65 yang dibacakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, selaku pembina upacara di Halaman Kanwil Kemenag Riau, Selasa (17/8). Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke- 65 Tahun 2010 bertema “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Sukseskan Reformasi Gelombang Kedua, untuk Terwujudnya Kehidupan Berbangsa yang Makin Sejahtera, Makin Demokratis dan Makin Berkeadilan”. Menurtunya, tema ini mengandung filosofi yang luas,
yakni mengajak segenap anak negeri dalam menyukseskan Reformasi Gelombang Kedua, membangun sebuah peradaban bangsa yang baik demi mewujudkan tatanan kehidupan berbangsa yang semakin sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Dalam usia ke-65 tahun ini, bangsa Indonesia sesungguhnya telah banyak mengalami berbagai perubahan dan kemajuan, baik dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan dalam kehidupan berdemokrasi, namun berbagai persoalan dan kekurangan masih dirasakan hingga saat ini. Keberhasilan yang telah dicapai, jangan sampai membuat larut dan cepat berpuas diri. Tapi harus lebih giat melakukan pembangunan diberbagai bi-
dang, demi mengantarkan bengsa Indonesia menuju masyarakat yang aman, berkeadilan, sejahtera dan semakin demokrasi dengan dilandasi persatuan dan kesatuan serta nilainilai kebersamaan. Dalam mewujudkan reformasi kedua dalam tatanan kehidupan berbangsa Indonesia, peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan prioritas utama. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan daya saing, pengelolaan sumber daya alam, dan peningkatan sumber daya manusia. Pertumbuhan ekonomi yang kita ciptakan adalah pertumbuhan yang insklusif, berkeadilan dan disertai pemerataan. “Kita juga ingin membangun
dan gampang. Namun dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh, etos kerja yang tinggi, dan teguh melaksanakan cita-cita para pendahulu, tentunya Provinsi Riau yang jaya, cemerlang, gemilang dan terbilang dapat terwujud. Dengan mewarisi semangat pendahulu yang gigih berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, kita selalu bersyukur atas apa yang telah kita nikmati saat ini. Provinsi Riau yang merupakan bagian dari NKRI akan menjadi negeri yang berkembang pesat dalam berbagai bidang dan sektor. Pembangunan terus kita jalankan, namun berhasil tidaknya pembangunan tergantung kepada kiprah seluruh anak negeri. Tugas pembangunan negeri adalah tugas bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggungjawab semua anggota masyarakat Riau dari kota sampai kepedesaan. Untuk itu, mari bangun semangat kebersamaan dalam kesatuan dan persatuan demi satu tujuan. Dalam demokrasi kita
boleh berbeda pendapat, namun tidak berarti berpecah belah. Dalam demokrasi yang sehat ada kalahnya kita berdebat, untuk mewujudkan keadilan. Menurutnya, seberat dan sebesar apapun adanya sebuah cita-cita Insya Allah akan dapat tercipta, selagi saling bahumembahu, terikat erta saling bersimpai. Namun sebaliknya, sekecil apapun adanya sebuah cita-cita, tidak akan pernah tergapai apabila saling berceraiberai, apalagi saling bertikai. Oleh karena itu, peringatan HUT RI ke-65, hendaknya bukan sebagai kegiatan serimonial dengan gegap gempita dan riuhnya sebuah pesta. Melainkan sebagai momentum strategi untuk melakukan kilas balik terhadap derap pembangunan yang telah berselang, melihat laju pembangunan yang tengah berjalan, dan untuk merencanakan peningkatan dimasa yang akan datang. “Mari perkokoh komitemen untuk terus melanjutkan permbangunan sebagai bangsa yang besar, rukun dan bersatu dengan berlandaskan kepada empat pilar kehidupan berbagsa dan bernegara, yaitu pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Rasa hormat dan penghargaan mari pula kita sampaikan kepada pendahulu dan syuhada bangsa, karena jasa dan pengorbanannya telah begitu besar dalam mendirikan NKRI ini. Mari kita tingkatkan semangat mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dapat tercapai,” tutupnya. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
tatanan demokrasi yang bermartabat, yang memberikan ruang kebebasan dan hak politik rakyat, tanpa meninggalkan stabilitas dan ketertiban politik. Selain itu juga ingin menciptakan keadilan yang lebih baik, yang ditandai dengan dengan penghormatan terhadap praktek-praktek kehidupan yang non diskriminatif, persamaan kesempatan, dengan memelihara kesetiakawanan sosial dan perlindungan bagi yang lemah,” ucapnya. Bercermin pada kondisi Indonesia saat ini dan bila dibandingkan dengan potret Provinsi Riau dalam usianya yang ke- 53 tahun, ternyata dalam perjalanannya masih banyak yang perlu ditingkatkan, kendatipun banyak tantangan dan hambatan yagn dihadapi. Namun dengan mendayagunakan segala potensi dan sumber daya yang ada maka kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan. “Sebagai anak negeri dan anak bangsa kita tidak boleh mundur ke belakang, justru kita harus maju terus ke depan. Jangan pernah menyerah dan patah semangat, kita harus mengobarkan semangat “Harus Bisa” karena dengan semangat itulah, kita bisa mewujudkan Good Governace, sehingga terwujud sebuah cita-cita yang luhur bangsa ini, khususnya membangun negeri menuju Riau cemerlang, gemilang dan terbilang,” tegasnya dihadapan staf dan jajaran dilingkungan Kemenag Riau. Mewujudkan Provinsi Riau seperti yang diharapkan bukan sebuah cita-cita yang mudah
11
Kepegawaian Diklat Prajab Golongan III Reguler Angkatan XI dan XII
Berani Jadi PNS, Berarti Siap Jadi Pelayan DINAMIS-Profesi sebagai untukselama meraihnya. Namun......... apakah mereka tauPegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi impian banyak orang, berbagai macam cara yangdilakukan telah diterima Diklat sebenarnya PNS hanyalah Prajab hilang begitu saja, tertinggal Profesi PELAYAN belaka, ya.... dalam buku-buku modul belaka. PNS adalah Pelayan Karena saat itu akan diterapkan Masyarakat, jadi siapa yang ditempat tugas ia berhadapan dengan berani jadi PNS berarti ia mesti tembok besar yang telah berdiri sejak mau jadi Pelayan. Jangan lama, pola kerja yang telah berlaku membayangkan Profesi PNS secara turun temurun sesuai dengan sebagai profesi bergengsi hanya lingkungan tempat tugas dan untuk gagah-gagahan dengan pimpinannya. Jadilah pelayanan baju dinas dan lambang KORPRI prima, sitem pemerintahan yang di dada, PNS adalah profesi yang baik, budaya kinerja organisasi sangat berat, karena gajinya dari berleha-leha bukan bekerja. diangkatan XI Syahril, S.Ag dari pemerintah, etika organisasi pemeuang rakyat tentu pertanggung Itulah inti dari apa yang Kandepag Indragiri Hulu dan pada rintah, pemerintah yang bebas dari jawabannya juga dunia akhirat. disampaikan oleh para Widya angkatan XII Abdul Wahid, S.Ag korupsi, kolusi dan nepotisme, Good Memberikan Pelayanan PriIswara pada Diklat Prajab Golodari Kandepag Kota Pekanbaru. Gaverman dan lainnya seperti ma itulah tugas utama PNS, ngan III Reguler Angkatan XI dan Dalam melaksanakan tugas impian di siang hari saja. melayani hajat hidup orang banyak XII Kantor Wilayah Kementerian kelak di tempat tugasnya masingDisitulah mental PNS baru sesuai dengan tugas pokok dan Agama Propinsi Sumatera Barat, masing, tantangan terberat bukan diuji antara ilmu yang diterima fungsinya. Sebagai Abdi Negara Riau, Jambi dan Kepulauan Riau datang dari luar instansi tempat dengan praktek dilapangan, ada jangan bertindak atau berbuat yang dilaksanakan di Asrama Haji bekerja, justru tantangan itu berasal yang lebur, ada yang kendur, ada seperti majikan, semua minta Padang. Diklat yang berlangsung dari lingkungan tempat tugas itu yang luntur, ada yang kabur dan dilayani dan dihormati. Kehormatan dari tanggal 5 s.d 18 Juli tersebut, sendiri. Karena tiori yang didapat ada juga terbentur. Semua kemdan martabat PNS itu adalah sangat bermakna dan berkesan selama Diklat Prajab terkadang bali pada komitmen diri, mau jadi berbanding sejajar dengan kualitas bagi 77 orang Calon Pegawai bertolak belakang dengan apa yang apa setelah status PNS diraihpelayanan yang diberikannya Negeri Sipil (CPNS) dengan telah diterapkan dilingkungan kantor nya, larut dalam sistem yang kepada masyarakat sebagai berbagai bidang tugas yang akan tempat bertugas. PNS baru akan telah ada, atau berusaha tetap majikan. Kesadaran akan hal inilah diembannya kelak. Diklat Prajab berhadapan dengan para PNS memegang bara panas yang yang kini kian luntur dikalangan ini merupakan prasyarat untuk senior yang sudah bekerja tahunan kalau dilepas akan padam dan PNS, mereka banyak yang terlena meningkatkan status dari CPNS bahkan puluhan tahun, dengan pola kalau tetap digenggam akan dan lupa setelah menjadi PNS menjadi PNS. Secara kebetulan kerja yang sudah mendarah daging membakar tangan. Selamat akhirnya bertingkah laku sebagai dua orang Prajab dari Kanwil dan tentunya mereka tidak mau berjuang teman, semoga tetap penguasa bukan pengabdi, minta Kemenag Prop. Riau terpilih terusik apalagi digurui oleh PNS tegar dan mampu menjadi yang dilayani bukan melayani, memsebagai Ketua secara demokrasi yang masih bau kencur. terbaik dimanapun bertugas. persulit bukan mempermudah, di kedua angkatan terebut. Yaitu; Hal inilah yang membuat apa Mantab............. (abdul)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Utusan Riau Terbaik I pada Diklat PIM IV Tahun 2010
12
DINAMIS- Diklat PIM Tk. IV angkatan XIII yang berlangsung sejak tanggal 3 Juli- 8 Agustus 2010 di Balai Diklat Keagamaan Padang Sumatera Barat telah ditutup secara resmi oleh Ka. Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Drs. H Darwas, Minggu (8/8) kemarin. Pada kesempatan itu, Darwas meletakkan harapan yang cukup besar kepada seluruh peserta untuk memegang amanat Kementerian Agama di masa depan. “Sesuai dengan namanya Diklat PIM (Kepemimpinan), peserta hendaknya dapat menerapkan ilmu-ilmu kepemimpinan yang telah diraih selama Diklat ini di tempat tugas masingmasing,” ucap Darwas. Beberapa pesan yang disampaikan oleh Ka. Kanwil Kemenag Sumbar di antaranya diharapkan seorang Pejabat harus bisa Disiplin dalam melaksanakan tugas, menjaga kebersamaan dan persaudaraan, jujur dan amanah. Karena
cukup mewarnai Diklat Pim ini. Kegiatan Diklat kepemimpinan IV ini berakhir setelah peserta mengikuti ujian dari LAN, dan menyelesaikan tugas KKP, KKK dan KKA serta Observasi Lapangan ke Kemenag Kota Batam,” tutupnya. (zul)
ENAM PERINGKAT TERBAIK PADA DIKLAT PIM TK IV ANGKATAN XIII dengan empat sikap ini Insya Allah pejabat Kementerian Agama ke depan adalah pejabat yang bermartabat dan tentunya memahami prinsip kepemerintahan yang baik, profesional, akuntabel, pelayanan prima dan demokrasi. Peserta diklat berjumlah 30 orang terdiri dari pejabat eselon IV dari Kementerian Agama Provinsi Riau, Sumbar, Jambi dan Kepri ini telah ditempa dengan berbagai macam materi pembelajaran tentang kepemimpinan. Materi tersebut di anta-
ranya, Manajemen good governance, pelayanan prima, Manajemen SDM, Pola Kerja Terpadu, Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan, kerukunan umat beragama. Peserta juga ditempa untuk siapmembuatKertasKerjaPerorangan (KKP), Kertas Kerja Kelompok (KKK) dan Kertas Kerja Angkatan (KKA). Pada Diklat PIM IV ini utusan dari Kanwil Kemenag Riau H. Zulfadli, Lc, MA berhasil meraih predikat juara I pada angkatan ke XIII. “Alhamdulillah peserta dari Riau
1. H. Zulfadli, Lc, MA (Kasi Pendidikan Al-Qur‘an dan MTQ Kemenag Riau) 2. H. Zulkarnain, MH (Kasi Pekapontren Penamas Kemenag Kota Batam) 3. Drs. H Zakaria (Kasubbag TU Kemenag Kabupaten 50 Kota) 4. M. Rifki, M.Ag (Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Sumbar) 5. Zefrizak AA, S.Ag, M.Pd (Ka. KUA Kec Pauh Kota Padang) 6. Ronaldi, S.Ag (Ka. KUA Kec Talaman Kab. Pasaman Barat)
Penamas
Kakanwil Kukuhkan Pengurus FKPAI Riau 2010-2015
DINAMIS- Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh agama Islam, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Senin (9/08) di Aula Kemenag Riau mengukuhkan 55 orang pengurus Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Provinsi Riau masa bakti 20102015. Dalam SK FKPAI tersebut, Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP dan Drs H Johar Firdaus MSi sebagai penasehat. Pengarah oleh Kakanwil Riau Drs H Asyari Nur SH MM dan Drs H Albakiran Balim, dan Pem-
bina oleh Kabid Penamas HM Saman SSos dan Kasi Penyuluh dan Lembaga Dakwah Kemenag Riau Suhardi Hs, MA dengan ketua umum Dr HM Fakhri MAg dari PAI Kemenag Pekanbaru. Kakanwil Kemenag Riau,
Drs H Asyari Nur SH MM, mengatakan penyuluh adalah satu jabatan fungsional yang diberi tugas oleh Negara untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat Islam. Masing-masing penyuluh dibe-
rikan beban tugas minimal membina empat komunitas masyarakat Islam, baik secara berjamaah di Masjid atau Mushallah, perkantoran, sekolah dan lain sebagainya. “Keberadaan penyuluh sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun dan cerdas, mandiri dan sejahterah lahir dan bathin,” jelas Kanwil. Dengan adanya FKPAI, kinerja penyuluh agama dapat lebih maskimal dengan saling melakukan koordinasi antar penyuluh yang ada di Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau. Dengan demikian dapat melahirkan penyuluh-penyuluh profesional dalam menjalankan fungsinya. (mus)
DINAMIS- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kawil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, didampingi Ketua Forum Komunikasi Lembaga Dakwah (FKLD) Riau, HM Saman SSos MSi menyerahkan piala bergilir Lomba Qasidah dan Dakwah Pekan Isra Mi‘raj 1431 H kepada juara umum I yaitu Grup Qasidah Ummi Madani utusan Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Kepala Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, dalam sambutannya mengatakan sangat menyambut positif acara Pekan Isra‘ Mi‘raj yang ditaja oleh Kemenag bekerjasama dengan FKLD RIau. “Acara ini adalah besar manfaatnya dalam mensyiarkan agama Islam. Karena dakwah Islam itu sangat luas spektum dan sasarannya, tidak terbatas pada ceramahceramah, tetapi juga bisa melalui seni seperti pertandingan rebana ini. Grup-grup seni dan dakwah akan terus
kita pertahankan dan kembangkan misalnya membentuk seni marawis,” jelas Kakanwil. Menurutnya, ke depan Pekan Isra‘ Mi‘raj akan dilaksanakan setiap tahun oleh Kemenag Riau dengan lokasi penyelenggaraan secara bergantian di Kabupaten dan Kota. Agar tetap berjalan, kegiatan tersebut akan diusulkan dalam DIPA. Sementara itu, menurut Ketua FKLD Riau, HM Saman M Si, Senin (9/8) usai acara peringantan Isra Miraj dan Menyambut Ramadhan 1431 H di Aula Kemenag
Riau mengatakan, lomba Qasidah dan Dakwah merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digelar dalam Pekan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang ditajah oleh Kemenag dan FKLD Riau. Peserta lomba merupakan group rebana dewasa wanita utusan Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau dan Kecamatan se Kota Pekanbaru dengan jumlah personil 9-12 orang terdiri dari penceramah (dai) satu orang, pemain perkusi rebana dan vocalis. Dan dari 15 group rebana yang mengikuti
lomba Ummi Madani Pekanbaru mampu mengungguli peserta lainnya dengan perolehan nilai 221. “Dari total nilai yang terkumpul, Marpoyan Damai Pekanbaru merupakan pemilik poin tertinggi pada lomba tetrsebut. Dengan demikian Pekanbaru keluar sebagai juara umum dan berhak memang piala bergilir Qasidah dan Dakwah tahun 2010 ini,” jelas Saman. Saman mengatakan, untuk penilaian Dewan Juri meliputi beberapa aspek, seperti bidang vocal seperti phonetic artikulasi dan aksentuasi, phrassering, pernafasan dan ketepatan pengucapan, penguasaan nada, warna. Suara, sonoritas atau teknik vocal, dinamik dan penghayatan atau penjiwaan. Bidang instrument seperti teknik dan kekompakan permainan instrument, penguasaan ritme dan harmonisasi nada instrument, ballans keseimbangan instrument, vocal, dan gerak atau gaya permainan. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Pekanbaru Pegang Piala Bergilir Qasidah dan Dakwah 2010
13
Hazawa
Orientasi Pendataan Nazhir Ka KUA Diorientasi Untuk Berdayakan Tanah Wakaf
Hadapi Musim Haji
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Peragaan Manasik Haji
14
DINAMIS-Dalam rangka menyamakan persepsi dan pola-pola peragaan manasik haji, Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Riau melalui Bidang Haji, Zakat dan Wakaf mengadakan Oreiantasi Peragaan Manasik Haji bagi Pembimbing dan KUA Provinsi Riau tahun 2010 di Hotel Indrayani Pekanbaru, 24-26 Juli. Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari Kasi Haji dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kemenag se Riau. Kepala Bidang (Kabid) Haji, Zakat dan Wakaf Kemenag Rau, Drs H A Jalaluddin, Senin (26/7) mengatakan, Orientasi tersebut merupakan program tahunan yang diselenggarakan menjelang musim haji dilaksanakan. Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan pembekalan tentang pola-pola peragaan manasik haji bagi pembimbing dan KUA di Provinsi Riau. “Dengan Orientasi yang kita berikan kita berharap ilmu yang didapatkan oleh Kasi-kasi Haji dan Ka KUA Kamenag Kabupaten dan Kota se Riau dapat disosialisasikan dengan calon jamaah haji (CJH) yang mengikuti kegiatan manasik haji. Karena pelaksanaan manasik dilakukan oleh KUA kecamatan masingmasing daerah,” jelas Jalaluddin. Jalaluddin mengungkapkan, Orientasi yang dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM, digelar selama tiga hari dengan materi yang berhubungan dengan penyelenggaraan haji, seperti kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan haji, pola pembinaan jamaah haji, ti‘limatul hajj tentang peraturan perhajian di Arab Saudi, methode bimbingan dan pemantapan manasik haji, serta teori dan praktek peragaan manasik haji. Sedangkan hadir sebagai pembicara Kepala Bagian Tata Usaha, Drs H Albakiran Balim, Kabid Hazawa Kemenag Riau, dan Drs H Mahyuddin MA. (mus)
DINAMIS-Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan tanah wakaf oleh pengelola tanah wakaf (Nazhir) di Provinsi Riau, Kementerian Agama (Kemenag) RI bekerjasama dengan Kemenag Provinsi Riau menggelar Orientasi Pendataan Nazhir Angakatan II Provinsi Riau Tahun 2010 di Hotel Mutiara Merdeka selama tiga hari, yaitu Senin - Rabu 19-21 Juli 2010. Kepala Bidang Penyelenggara Haji, Zakat dan Wakaf (Kabid Hazawa) Kemenag Riau, Drs H A Jalaluddin, Senin (19/7) mengatakan, Orientasi Pendataan Nazhir Angkatan II Provinsi Riau tahun 2010 diikuti 40 orang peserta dari bidang penyelenggara tanah wakaf dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kemenag Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau. Serta staf bidang penyelenggara Hazawa Kemenag Riau. “Tanah wakaf yang ada di Riau cukup banyak namun belum termanfaatkan secara optimal, sehingga belum dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itulah, melalui dana DIPA Direktur Wakaf Pusat orientasi ini digelar di Riau,” ungkap Jalaluddin. Menurutnya, dalam orientasi tersebut dibahas tentang kompilasi hukum dan upaya pengentasan kemiskinan, kebijakan teknis permberdayaan tanah wakaf, klarifikasi pendataan nazhir dan urgensi pendataan nazhir berbasis data. Dengan demikian dapat diketahui berapa banyak jumlah nazhir dan mengetahui kemampuan para nazhir dalam mengelola tanah wakaf dalam rangka mewujudkan strategi pengembangan tanah wakaf melalui nazhir yang profesional dan akuntabel, jujur dan amanah. “Melalui orientasi ini kita berharap dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan tanah wakaf selama ini. Sehingga tanah wakaf yang cukup banyak tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat,” tutupnya. (mus)
TajaPelatihanPengelolaandanPenyelesaianDokumenHaji
DINAMIS-Untuk mensukseskan serta meningkatkan pelayanan ibadah haji khususnya dibidang dokumen musim haji 1421H/2010M Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau yang diwakili oleh Pjs Kakanwil yakni Kabid Hazawa Kemenag Riau Drs. H. A. Jalaluddin secara resmi membuka pelatihan Pengelolaan dan Penyelesaian Dokumen Haji di lingkungan Kemenag Riau, Kamis (22/07). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yakni 22 Juli s.d 24 Juli 2010, dengan jumlah peserta empat puluh orang terdiri dari Staf Haji Kementerian Agama Provinsi Riau dan Kementerian Agama Kab/Kota se Provinsi Riau yang mana seluruh peserta diinapkan di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru. Sedangkan nara sumber yang mengisi acara pada kegiatan tersebut diantaranya Kakanwil Kemenag Riau, Kanwil Hukum dan HAM tentang Kebijakan Paspor Haji, Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru dengan materi Proses dan Prosedur Penyelesaian Paspor Haji, Kabid Haji Kemenag Riau, Proses Penyelesaian Dokumen Petugas Haji dan diskusi dengan nara sumber yang ahli dibidangnya Dalam sambutannya H. A. Jalaluddin mengatakan peserta yang hadir meru-
pakan ujung tombak dari pelaksanaan dokumen haji yang sekaligus sebagai informen atau penyampai informasi kepada masyarakat. Oleh sebab itu seluruh materi yang sudah diagendakan harus diikuti dengan seksama, informasi yang disampaikan oleh nara sumber merupakan info terbaru seputar haji, oleh sebab itu perlu keseriusan dalam mengikuti kegiatan ini sehingga tidak terjadinya kesalahan infromasi yang bisa berakibat fatal. Lebih lanjut Kabid Haji menegaskan staf haji harus bekerja secara profesional, dimulai dari hal-hal yang bersifat teknis apakah di kementerian Agama ataupun pengurusan paspor di kantor Imigrasi beserta tahapan-tahapannya harus dipahami oleh staf haji, hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada jamaah calon haji (JCH). Sedangkan untuk besaran BPIH, Kabid Haji mengatakan bahwa Kementerian Agama dan Komisi VIII DPRRI sudah menyepakati besaran BPIH secara nasional tahun ini yakni US 3.342 dollar, sedangkan untuk Provinsi Riau yang tergabung dalam Embarkasi Batam sebesar US 3.325 dollar turun sekitar US 51 dollar dibandingkan tahun lalu. (nik)
Urais
Kemenag Riau Beri Reward KUA Teladan 2010
merupakan kantor yang paling terbaik diantara 11 KUA yang diutus oleh masing-masing Kabupaten dan Kota. “Dari penilaian tim, maka Terbaik I diraih oleh KUA Kec. Kubu Rohil dengan Kepala H ayura S Hi, kemudian KUA Kabupaten Kuansing kepala Bakhtiar, M Ag, Umar Satuan kepala KUA Pelalawan dan tiga KUA harapan satu hingga tiga yaitu H Darnis S S Ag KUA Kampar Timur, Drs Junaide Zen KUA Rumbai Pesisir dan Drs Syamsul Erfan KUA Keritang Indragiri Hilir,” ungkap Zulkifli. Untuk criteria penilian meliputi performance dan lapangan. Untuk kategori performance lebih menyangkut pada kepala KUA daerah yang bersangkutan, mampu mencawab tes tertulis yang diberikan, tes wawancara, mahir membaca al quran dan khutbah nikah serta mampu membaca kitab kuning. Se-
mentara dari segi lapangan lebih menitik beratkan pada penilian fisik atau bangunan, administrasi kantor, dan dukungan tokoh masyarakat yang didapatkan dari hasil wawancara lapangan. (mus)
KUA TELADAN TAHUN 2010 I KUA Kec. Kubu Rohil (H Ahmad Asyura, SAg) II KUA Kec. Kuantan Singingi (Bakhtiar, A AG, MH) III KUA Pangkalan Kuras Pelalawan (Drs Umar Satuan) IV KUA Kampar Timur Kampar (H Darnis SAg) V KUA Rumbai Pesisir Pekanbaru (Drs Junaide Zen) VI KUA Keritang Indragiri Hilir (Drs Syamsul Erfan).
Kemenag Taja Sosialisasi SIMAK-BMN se Provinsi Riau DINAMIS- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Provinsi Riau,Drs H Asyari Nur SH MM yang diwakili oleh Kabang Tata Usaha, Drs H Albakiran Balim, Rabu (4/8) membuka secara resmi acara sosialisasi Sistem Informasi Managemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang ditajah oleh Kemenag RI di Hotel Furaya Pekanbaru. Acara sosialiasi yang berlangsung dari 4-7 Agustus 2010 tersebut diikuti oleh 82 peserta yang merupakan petugas penatausahaan BMN sekaligus operator komputer di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Riau. Dalam sambutan Ka Kanwil Kemang Riau mengatakan, kegiatan Sosialisasi SIMAK-BMN merupakan suatu usaha dan upaya yang tiada henti-hentinya dilakukan
oleh Kemenag RI dalam rangka mewujudkan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dimana kegiatan serupa telah dimulais sejak awal tahun 2009 yang lalu hingga saat ini. “Sosialisasi dan pembinaan SIMAK-BMN sangat sering dilakukan karena problematika di bidang BMN sangat kompleks,” ungkapnya. Berdasarkan hasil audit BPK-RI tahun lalu SIMAK-BMN merupakan salah satu poin terbesar penyumbang temuan, sehingga sangat berpengaruh terhadap opini laporan keuangan. Beranjak dari kondisi tersebut, Kemenag mulai dari tingkat pusat hingga tingkat wilayah di Provinsi mulai gencar melakukan pembenahan BMN. Untuk itu, Ka Kanwil mengajak semua pihak untuk memaksimalkan kemampuan yang ada, mulai dari pimpinan hingga ke
operator pelaksana BMN untuk meminimalisir temuan-temuan tersebut. “Dan sebagai aparatur pemerintah sudah merupakan kewajiban kita bersama untuk menyusun laporan keuangan yang akuntabel dan tepat waktu,” tegas Ka Kanwil. Karena menurutnya, apabila terdapat satu satker saja yang belum dapat menghasilkan informasi yang akuntabel tentang laporan keuangan, maka akan berdampak terhadap laporan keuangan Kanwil Kemenag Provinsi Riau kepada Menteri Agama, begitu juga dengan laporan Menteri Agama kepada Presiden. “Kesungguh-sungguhan Saudara dalam pembinaan ini sangat diharapkan agar Kemenag Riau dapat menyusun laporan keuangan seperti yang kita harapkan bersama,” tutupnya. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
DINAMIS- Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau memberikan reward pada kepala Kantor Urusan Agama (KUA) kabupaten dan kota yang dinilai memiliki pelayanan dan administrasi lebih baik. Reward tersebut berupa hadiah uang tunai Rp12 juta untuk KUA Teladan I, terbaik dua Rp10 Juta, KUA terbaik tiga Rp8 juta dan masing-masing Rp5 juta untuk KUA teladan harapan satu hingga harapan tiga. Reward tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, didampingi Kepala Bidang Urusan Agama (Urais), Drs H Zulkifli, pada acara Isra Miraj sekaligus ramah tamah dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan dilingkungan Kemenag Riau, Senin (9/8) di Aula Kemenag Riau. Menurut Kabid Urais Kemenag Riau, Zulkifli, penetapan KUA Teladan tersebut berdasarkan surat keputusan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 206 Tahun 2010. Dalam SK tersebut ditetapkan bahwa KUA Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang dikepalai oleh H Ayura SHI merupakan KUA terbaik dan masuk dalam pemilihan KUA tingkat Nasional. Karena berdasarkan hasil seleksi tingkat Provinsi Riau, KUA Kubu
15
Pekapontren
Calon Beasiswa S2 Kader Ulama Riau Ikut Tes Tertulis DINAMIS- Sebanyak enam orang calon penerima beasiswa S2 Kader Ulama Konsentrasi Ulumul Hadis dan Hukum Islam asal Provinsi Riau, Selasa (20/7) mengikuti tes tertulis di Aula Mini Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau. Tes tersebut meliputi tes tertulis Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Potensi Akademik, Materi Ulumul Hadis atau Materi Hukum Islam. Kepala Kantor Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, saat memberikan pengarahan pada peserta tes seleksi Beasiswa S2 Kader Ulama tahun 2010 mengungkapkan rasa syukurnya karena dari seleksi administrasi yang dilakukan oleh panitia pusat, sebanyak enam orang dari beberapa pondok pesantren di Riau dinyatakan lulus, sehingga berhak untuk mengikuti tes tertulis yang dilakukan secara serentak di 13 lokasi di Indonesia. “Untuk itu kita berharap calon-calon penerima beasiswa S2 Riau benarbenar memanfaatkan kesempatan ini
Jakarta, Banten, Jawa Barat, untuk mendapatkan DI Yogyakarta, Jawa Tengah, beasiswa di dua universitas Jawa Timur, Kalimantan ternama di Indonesia, yaitu Selatan, Nusa Tenggara Universitas Islam Malang Barat, dan Gorontallo. (UNISMA) dan Institut Ilmu “Dari beberapa orang yang Al- Qur`an (IIQ) Jakarta ikut seleksi berkas, dari Riau yang dengan konstentrasi Ulumul lulus sebanyak enam orang. Tiga Hadist dan Hukum Islam. orang jurusan Ulumul Hadis yaitu Namun jika diperjalanan Muhammad Thaib LC dan Nur nanti, ternyata yang berTaufiq LC dari PP Al- Amin sangkutan tidak lulus, jangan Pandji Ade KH F Bengkalis dan Heri Susanto dari berkecil hati dan putus asa, karena kesempatan itu selalu ada,” PP Ass`adah YPPI Bengkalis. Untuk Jurusan Hukum Islam yaitu M Karya Mukhsin dari PP ungkap Ka Kanwil memberi harapan. Sementara itu Kepala Bidang Al Amin Bengkalis, Mungindan S HI PP Al Pendidikan Keagamaan Pondok Muawwanah Meranti dan Zulfahmi dari PP Pesantren (Kabid Pekapontren) SMP dan SMA Islam Terpadu Bangkinang Kemenag Riau, Drs H Pandji Ade KH F, Kampar,” ujarnya. Pandji mengungkapkan, pemberian menambahkan, pelaksanaan tes tertulis calon penerima beasiswa S2 Kader beasiswa oleh UNISMA dan IIQ Ulama Konsentrasi Ulumul Hadis dan bekerjasa dengan Kemenag tahun 2010 Hukum Islam dilaksanakan di 13 lokasi se diperuntukkan untuk 262 orang. Namun Indonesia, yaitu di Kanwil Kemenag Pro- untuk Provinsi Riau berdasarkan hasil vinsi Riau, Banda Aceh, Sumatera Utara, pemberkasan yang dinyatakan lolos Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI hanya enam orang. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Ramadhan,MadrasahDihimbauAturKegiatandanMemperdalamAmaliahKeagamaan
16
DINAMIS- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Kamis (12/8) mengintruksikan kepada madrasah-madrasah yang ada di Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau agar selama Ramadhan dapat melaksanakan berbagai kegiatan yang diarahkan pada peningkatan amaliah keagamaan, termasuk kegiatan ekstra kulikuler yang bernuansa Islami. Instruksi Ka Kanwil Kemenag Riau tersebut tertuang dalam surat bernomor Kw.04.1/4/HM.00/1100/2010 tertanggal 9 Agustus 2010 perihal Instruksi Pengaturan Kegiatan dan Liburan Ramadhan 1431 H/ 2010 M yang ditujukan kepada Bidang Mapenda, Pekapontren dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau. “Intrusksi ini mengacu pada surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI tanggal 2 Agustus 2010 No. DT/PP.00/659/2010 perihal pe-
ngaturan kegiatan dan libur ramadhan. Intruksi tersebut berisi enam point penting yang harus dilaksanakan oleh madrasah selama ramadhan,” ungkap Asyari Nur. Adapun poin dimaksud, pertama, selama bulan ramadhan 1431 H/ 2010 M Madrasah boleh tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar atau libur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Kedua, jika memilih libur, madrasah harus tetap memperhatikan waktu belajar efektif satu tahun pelajaran sekurang-kurangnya berjumlah 34 minggu atau 204 hari sesuai dengan Peraturan Mendiknas No. 22 tahun 2006 dan Peraturan Menteri Agama No. 2 tahun 2008. Ketiga, selama Ramadhan madrasah dihimbau agar melaksanakan berbagai kegiatan yang diarahkan pada kegiatan peningkatan akhlak mulai, pemahaman, pendalaman dan amalia keagamaan, termasuk kegiatan ekstrakulikuler lainnya yang bernuan-
sa Islami. Seperti, pendalaman materi pelajaran, pendalaman al- qur‘an, diskusi, debat, musyawarah, atau latihan dakwah. Bakti sosial, pengumpulan dan pembangian zakat fitrah, zakat mal, infak dan sedekah. Pesantren kilat, berbuka puasa bersama, tadarus, shalat berjamaah dan shalat tarawih dan kegiatan agama lainnya yang relevan. Keempat, instruksi tersebut harus disampaikan kepada seluruh madrasah dan pondok pesantren di lingkungannya masing-masing. Kelima, kegiatan peserta didik selama bulan Ramadhan aar dilaporkan oleh Kepala Madrasah kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau dan Kepala Kemenag Kabuapten dan Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Dan ke Enam, laporan dari kepala Madrasa tersebut agar direkap untuk dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI c.q Direktur Pendidikan Madrasah. (mus)
Mapenda
Hadiah Umroh untuk Guru, Kepala Madrasah dan Pengawas Berprestasi DINAMIS-Seleksi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas RA/ Madrasah se Provinsi Riau yang dilaksanakan pada Jumat- Senin, 16 s/d 19 Juli 2010 di Hotel Mutiara Pekanbaru oleh Bidang Mapendais Kementerian Agama Provinsi Riau, dilaksanakan dengan 3 tahapan seleksi. Tahap I yaitu Tes Potensi Akademik (TPA) dengan peserta 69 orang yang dinyatakan lulus 52 orang. Tahap II Tes Presentase Karya Ilmiah dengan peserta 52 orang lulus sebanyak 18 orang, dan tahap III tes wawancara dari 18 orang peserta yang lulus tes wawancara sebanyak 14 orang. Dimana masing-masing pemenang tersebut berhak mendapatkan hadiah sebagai berikut : Juara I : Umroh (total hadiah Rp. 20jt), Juara II : Uang tunai Rp 10 jt, Juara III : Uang Tunai Rp.7,5 jt. Acara Seleksi ini di buka dan di tutup oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Drs H Asyari Nur SH MM didampingi Kabid Mapendais Drs H Edwar S Umar MAg. Pada acara tersebut Kakanwil menyampaikan beberapa pesan strategis antara lain supaya para pemenang seleksi dapat meningkatkan kualitas dan mengembangkan kreatifitas Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas RA/Madrasah di daerah masing-masing, disamping itu
juga diharapkan bisa meRA, MI dan Kepala RA tidak ningkatkan pengetahuan dan dapat memenuhi standar keterampilan penggunaan penilaian yang diinginkan, teknologi secara positif. sehingga pemenangnya tidak Sementara itu Kabid dapat ditetapkan. Mapendais Drs H Edwar S Menurutnya, penetapan Umar MAg mengucapkan pemenang ditentukan berselamat kepada para Pedasarkan akumulasi nilai 3 menang Seleksi, semoga (tiga) tahapan nilai seleksi dapat memotivasi Kinerja yakni Tes Potensi Akademik para Guru, Kepala Sekolah (TPA), Presentasi Karya Ilmiah Edwar S Umar dan Pengawas RA/Madradan Wawancara. TPA atau tes sah di lingkungan Kantor tertulis merupakan upaya untuk Kementerian Agama Provinsi Riau. Kabid mengukur pengetahuan akademik pemenambahkan bahwa Seleksi tahun ini serta, presentasi karya ilmiah dan lebih baik dari tahun sebelumnya karena wawancara terkait penugasan, pemahasudah dipersiapkan dengan berbagai man dan wawasan tentang pengemskenario dan Tim Juri juga diambil dari bangan bakat, potensi dan prestasi. Tim Independen (Konsultan Pendidikan, Ia menambahkan, kegiatan tersebut Waspendais dan Widiaswara LPMP juga sebagai wadah bagi tenaga Riau). pendidik dan kependidikan untuk meKoordinator Acara Seleksi, Drs H ngembangkan bakatnya dalam membuat Saifunnajar MH, Selasa (20/7) menga- karya ilmiah, mendorong peningkatan takan bahwa Para Pemenang Seleksi daya saing antar tenaga pendidik dan merupakan hasil penilaian yang dite- kependidikan serta meningkatkan tapkan Dewan Juri Seleksi Guru, Kepala kemampuan intelektual dan spiritual dan Pengawas RA/Madrasah berpres- berdasarkan norma-norma yang sehat tasi se Riau tahun 2010. Dari 69 orang dan aktual sehingga dapat memacu peserta, ternyata yang memenuhi kreatifitas. “Jadi kegagalan tahun ini standar nilai yang ditetapkan dewan juri hendaknya menjadi motivasi untuk hanya 14 orang saja terdiri dari Guru, menjadi yang terbaik pada tahun-tahun Kepala dan Pengawas. Sementara Guru mendatang,” tutupnya. (mus)
DINAMIS-Sebanyak 58 orang yang terdiri dari guru dan kepala sekolah dari Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau, Rabu (28/7) di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Riau mengikuti tes calon Pengawas Pendidikan Agama Islam dan calon Kepala Madrasah di lingkungan Kemenag Provinsi Riau. Tes yang dilaksanakan selama sehari tersebut meliputi psikotes, pengetahuan akademis dan wawancara. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, saat membuka acara tes calon Pengawas Pendidikan Agama Islam dan calon Kepala Madrasah tersebut mengatakan, untuk menjadi seorang kepala madrasah terlebih dahulu harus punya pengalaman sebagai wakil kepala. Sedangkan untuk menjadi pengawas seseorang harus punya pengalaman sebagai wakil kepala dan kepala sekolah atau madrasah. “Tes ini dalam rangka mengikuti
aturan yang tercantum dalam Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah/ madrasah serta Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/ madrasah. Melalui tes ini kemampuan para guru dan kepala akan diukur apakah sudah pantas atau tidaknya untuk diangkat menjadi pengawas ataupun kepala sekolah,” ungkap Ka Kanwil. Ditempat terpisah Kepala Bidang Mapendais Kemenag Riau, Drs H Edward S Umar, mengatakan, pelaksanaan tes calon Pengawas Pendidikan Agama Islam dan calon Kepala Madrasah tahun 2010 merupakan agenda tahunan. Tes calon pengawas Pendidikan Agama Islam dalam rangka memenuhi kekurangan pengawas yang masih cukup banyak, sedangkan tes calon kepala madrasah adalah sebagai upaya regenerasi atau cadangan dari kepala
sekolah yang sudah ada. Karena kepala sekolah yang sudah ada kemungkinan ada yang akan dimutasi atau pensiun. “Untuk saat ini kekurangan pengawas Pendidikan Agama Islam di Riau untuk tingkat RA/ MI mencapai 40 orang, sedangkan untuk tingkat MTs maupun MA sekitar 20 orang. Untuk pelaksanaan tes tahun ini diikuti oleh sebanyak 58 orang terdiri dari guru dan kepala sekolah/ madrasah,” ungkapnya. Edward menambahkan, pelaksanaan tes dilakukan dalam tiga tahapan, pertama tes psikologi yang akan mengukur kecerdasan, kepemimpinan dan manajerial yang bersangkutan. Tes kedua dulakukan untuk mengetahui pengetahuan akademis dan terakhir adalah tes wawancara lebih mengarah pada tingkat penguasaan terhadap suatu masalah, pengambilan keputusan, dan kompetensi baik calon pengawas maupun calon kepala madrasah. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
58 Kepala Sekola dan Guru Ikut Tes Pengawas dan Kepala Madrasah
17
Laporan Khusus Pameran Riau Expo 2010
Kanwil Kemenag Riau Promosikan 5 Program Pokok Kementerian Agama
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau kembali menggelar Pameran terbesar dan terlengkap, Riau Expo 2010. Kegiatan tahunan ini mengambil tempat di Bandar Seni Raja Ali Haji, Purna MTQ Nasional Pekanbaru. Riau Expo merupakan kegiatan yang sangat penting artinya bagi Riau untuk mempromosikan potensinya.
18
DINAMIS- Kegiatan Riau expo merupakan agenda tahunan pemerintah Provinsi Riau dalam rangka memeriahkan HUT Provinsi Riau dan HUT RI. Riau Expo 2010 menampilkan rangkaian kegiatan secara terpadu yang meliputi, Pameran Perdagangan, Pariwisata dan Peluang Investasi; Pameran Informasi Pembangunan, Pameran Buku dan Pendidikan, Pameran Aneka Produk, Seminar Investsi, Pagelaran Seni Budaya Daerah, Parade Artis Lokal dan Ibukota. Ajang promosi produk dan jasa ini diikuti sebanyak 210 stand yang terdiri dari 50 untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), 70 unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta sisanya bagi perusahaan swasta (komersil). Acara Riau Expo 2010 yang dimulai dari tanggal 1 s.d 9 Agustus 2010 akhirnya ditutup Gubernur Riau HM Rusli Zainal, Minggu (8/8). Sampai dengan penutupan, pengunjung mencapai 350 ribu orang. Animo masyarakat mengunjungi Riau Expo 2010 kali ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 300 ribu pengunjung. Sedangkan nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp. 5,8 milyar, meningkat 800 juta dibanding tahun lalu sebesar Rp. 5 Milyar.
Hal ini menunjukan bahwa kualitas pelaksanaan Riau Expo 2010 mendapat respon positif dari masyarakat Riau apabila dilihat dari jumlah pengunjung yang hadir. Gubernur mengaku gembira dengan adanya respon positif dari masyarakat ini. Seremoni penutupan juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Raja Mambang Mit, Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dan sejumlah pejabat Pemprov Riau, seperti Kepada Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau Feizal Qomar
Karim selaku penanggung jawab kegiatan akbar ini. Stand Kanwil Kemenag Riau Diserbu Ratusan Pengunjung Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau juga ikut berpartisifasi dalam agenda tahunan Pemprov ini. Hari pertama saja, kegiatan pameran Riau Expo 2010 di Purna MTQ Pekanbaru, Stand Kanwil Kemenag Riau diserbu ratusan pengunjung mulai dari orang tua, dewasa hingga anak-anak. Dalam catatan buku tamu, pengunjung
nampilkan foto-foto kegiatan Kakanwil Kemenag Riau, mulai dari event daerah, provinsi hingga nasional. Seperti MTQ Nasional di Bengkulu, Pospenas V di Surabaya dan foto penyerahan bantuan bidang agama dan keagamaan di 11 kabupaten kota kota se Riau. Pengunjung semakin ramai datang ke Stand Kanwil Kemenag Riau ketika petugas stand
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
yang datang ke Stand Kanwil Kementerian Agama Riau capai 2560 orang. Pada kegiatan Riau Expo 1 9 Agustus 2010 di Purna MTQ Jalan Sudirman Pekanbaru, Kemenag Riau mengambil stand di Hall A bersama dinas/ instansi pemerintah lainnya. Pada acara tersebut Kemenag Riau mempromosikan 5 Program Pokok Kementerian Agama, me-
membagikan buku-buku kegamaan secara gratis, seperti buku keluarga sakinah, panduan manasik haji, produk halal dan berbagai brosur seperti program beasiswa santri berprestasi. Ditambah lagi dengan dibagikannya Majalah Dinamis terbitan Kanwil Kemenag Riau, jadwal sholat sepanjang masa, dan Imsakiyah Ramadhan 1431 H. Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM yang menyempat diri melihat Riau Expo 2010 menyambut positif kegiatan ini, bahkan ia menghimbau kepada seluruh kepala bidang, pembimas dan Kasubbag untuk berperan aktif dan memberikan sumbangsihnya untuk kegiatan ini. Kakanwil berharap, dengan diikutsertakannya Kemenag Riau dalam Riau Expo ini, hendaknya dapat memberikan kontribusi positif dalam menyukseskan Visi Riau 2020 melalui lima pogram pokok Kementerian Agama, salah satunya adalah pembanguan bidang agama dan keagamaan di Provinsi Riau. (joni/mus)
19
KONSULTASI & KOORDINASI
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Kanwil Kemenag Riau ke Kementerian Keuangan RI
20
Rombongan Kanwil Kemenag Riau mengikuti dengan serius pemaparan dari Dirjen Perbendaharaan Kemenku RI
Kabag TU Kanwil Kemenag DKI Jakarta dan Kabag TU Kanwil Kemenag Riau.
Kabag TU Drs H Albakiran Balim menyerahkan cinderamata kepada Kabag TU Kanwil Kemenag DKI Jakarta.
Kabag TU Kanwil Kemenag Riau Drs. H. Albakiran Balim menyerahkan cinderamat.
Jajaran Pejabat Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI.
Kabag Tata Usaha Drs H Albakiran Balim beserta rombongan pada acara diskusi.
Foto bersama usai acara.
Kunjungan Kerja Kakanwil ke Kabupaten Kuantan Singingi
Penyerahan bantuan di Masjid Muhajirin Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar Kuansing.
Kakanwil meninjau Ponpes Nurul Salam Kecamatan Gunung Toar Kuansing yang terbakar beberapa waktu lalu.
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Kakanwil bersama Muspida Kuansing meninjau lokasi pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Riau di Kuansing.
21
Sosialisasi UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Pasal 48 (1) Dalam memeriksa materi pengaduan, Penyelenggara wajib berpedoman pada prinsip independen, nondiskriminasi, tidak memihak, dan tidak memungut biaya. (2) Penyelenggara wajib menerima dan merespons pengaduan. (3) Dalam hal pengadu keberatan dipertemukan dengan pihak teradu karena alasan tertentu yang dapat mengancam atau merugikan kepentingan pengadu, dengar pendapat dapat dilakukan secara terpisah. (4) Dalam hal pengadu menuntut ganti rugi, pihak pengadu menguraikan kerugian yang ditimbulkan akibat pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan.
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Pasal 49 (1) Dalam melakukan pemeriksaan materi pengaduan, Penyelenggara wajib menjaga kerahasiaan. (2) Kewajiban menjaga kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak gugur setelah pimpinan Penyelenggara berhenti atau diberhentikan dari jabatannya. Pasal 50 (1) Penyelenggara wajib memutuskan hasil pemeriksaan pengaduan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak berkas pengaduan dinyatakan lengkap. (2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada pihak pengadu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diputuskan. (3) Dalam hal pengadu menuntut ganti rugi, keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat jumlah ganti rugi dan batas waktu pembayarannya. (4) Penyelenggara wajib menyediakan anggaran guna membayar ganti rugi. (5) Dalam hal penyelesaian ganti rugi, ombudsman dapat melakukan mediasi, konsiliasi, dan ajudikasi khusus. (6) Ajudikasi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun sejak UndangUndang ini diundangkan. (7) Dalam melaksanakan ajudikasi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (5), mekanisme dan tata caranya diatur lebih lanjut oleh peraturan ombudsman. (8) Mekanisme dan ketentuan pembayaran ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (5) diatur lebih lanjut dalam peraturan presiden. (9) Penyelenggara berkewajiban memberikan tembusan keputusan kepada pengadu mengenai penyelesaian perkara yang diadukan. Bagian Keempat Pelanggaran Hukum dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pasal 51 Masyarakat dapat menggugat Penyelenggara atau Pelaksana melalui peradilan tata usaha negara apabila pelayanan yang diberikan menimbulkan kerugian di bidang tata usaha negara. Pasal 52 (1) Dalam hal Penyelenggara melakukan perbuatan melawan hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, masyarakat dapat mengajukan gugatan terhadap Penyelenggara ke pengadilan. (2) Pengajuan gugatan terhadap penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menghapus kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan keputusan ombudsman dan/atau Penyelenggara. (3) Pengajuan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 53
22
(1) Dalam hal Penyelenggara diduga melakukan tindak pidana dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, masyarakat dapat melaporkan Penyelenggara kepada pihak berwenang. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menghapus kewajiban Penyelenggara untuk melaksanakan keputusan ombudsman dan/atau Penyelenggara. BAB VIII KETENTUAN SANKSI Pasal 54 (1) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 15 huruf g, Pasal 17 huruf e, dikenai sanksi teguran tertulis. (2) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf e, Pasal 15 huruf e dan huruf f, Pasal 16 huruf a, Pasal 17 huruf b dan huruf c, Pasal 25 ayat (2), Pasal 29 ayat (2), Pasal 44 ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 48 ayat (1), dan Pasal 50 ayat (9) dikenai sanksi teguran tertulis, dan apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan tidak melaksanakan ketentuan dimaksud dikenai sanksi pembebasan dari jabatan. (3) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) dikenai sanksi teguran tertulis, dan apabila dalam waktu 1 (satu) tahun tidak melaksanakan ketentuan dimaksud dikenai sanksi pembebasan dari jabatan. (4) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dan ayat (4) dikenai sanksi teguran tertulis, dan apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan atau dalam masa pelaksanaan pekerjaan tidak melaksanakan ketentuan dimaksud dikenai sanksi pembebasan dari jabatan. (5) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c, huruf d, huruf h, dan huruf i, Pasal 23 ayat (4) dan ayat (5), Pasal 25 ayat (1), Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 29 ayat (1), Pasal 36 ayat (2), Pasal 37 ayat (1), Pasal 43 ayat (2), Pasal 44 ayat (3), dan Pasal 50 ayat (2) dikenai sanksi penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun. (6) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) dikenai sanksi penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun. (7) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 15 huruf b, huruf e, huruf j, huruf k, dan huruf l, Pasal 16 huruf d, huruf c, huruf d, dan huruf e, Pasal 17 huruf a dan huruf d, Pasal 20 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 22, Pasal 28 ayat (4), Pasal 33 ayat (1), Pasal 36 ayat (3), Pasal 48 ayat (2), serta Pasal 50 ayat (1) dan ayat (4) dikenai sanksi pembebasan dari jabatan. (8) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a, Pasal 20 ayat (1), Pasal 26, dan Pasal 33 ayat (3) dikenai sanksi pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri. (9) Penyelenggara atau Pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 49 ayat (1) dikenai sanksi pemberhentian tidak dengan hormat. (10) Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c dan ayat (4) huruf c yang melanggar ketentuan Pasal 15 huruf a, Pasal 26, Pasal 33 ayat (3), dan Pasal 36 ayat (3) dikenai sanksi pembekuan misi dan/atau izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah. (11) Penyelenggara yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (10), apabila dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan tidak melakukan perbaikan kinerja dikenai sanksi pencabutan izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah. BERSAMBUNG
Artikel
Dalam muqadimah UndangUndang Dasar 1945 pada alinea ketiga dicantumkan kalimat “Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan di dorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”
P
ERNYATAAN pendiri negara In donesia ini sangat jujur bahwa dalam proses kemerdekaan dan proklamasi kemerdekan itu tidak terlepas dari rahmat dan nikmat Allah. Ada dua argumen yang menopang pendapat ini. Pertama, proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada bulan Ramadhan, tepatnya pada hari Jumat tanggal 9 Ramadhan, berarti Allah memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia tepat pada bulan rahmat. Kedua, secara logika normal tidak mungkin bambu runcing mampu mengalahkan tank-tank baja Belanda yang lengkap dengan persenjataan canggih. Ada sejumlah faktor yang mengundang pertolongan Allah kepada bangsa ini yaitu : 1. Shidq al-Iman billah, benarnya iman para pejuang kepada Allah SWT. 2. Musyurat al-Qiyadah bi al-Jundiyah wa Thaat al- Jundiyah li al-Qiyadah. Kesediaan pemimpin bermusyawarah dengan rakyat dan ketaatan rakyat kepada pemimpinnya, sehingga memperkecil timbulnya pembelotan. 3. Ad-Dhu’aila Allah, doa yang tidak putus-putus kepada Allah. Doa merupakan sejata kedua pejuang yang berfungsi sebagai “senjata spritual”, disini terasa sekali sabda Rasulullah SAW “Doa merupakan senjata bagi orang mukmin”. (Al- Hadis) Pada peringatan ke 65 tahun kemerdekaan Indonesia syukur nikmat merupakan agenda utama pada bulan ini. Mensyukuri nikmat bagi setiap insan bukan sekedar dianjurkan oleh agama, melainkan suatu kewajiban bagi umat Islam, ingat firmanNya : “Barang siapa yang mensyukuri nikmat-Ku pasti aku tambah nikmat itu,
Oleh : Yusmondra, SAg ***
barang siapa yang mengingkarinya (tidak mau bersyukur) azab yang pedih akan menimpanya”. (QS. Ibrahim : 7) Alquran kitab suci umat Islam sarat dengan perjalanan dan hikmah yang bermakna filosofis. Kisah-kisah bangsa dan umat terdahulu yang diabadikan dalam Alquran merupakan kaca perbandingan bagi umat hidup dizaman ini. Bangsa dan umat terdahulu ada yang diberi kejayaan oleh Allah karena ibadah penduduknya, ada pula yang binasa karena hidup melanggar ketentuan allah dan tidak mau bersyukur. Negara Saba merupakan sebuah negara yang adil dalam memakmurkan dan makmur dalam keadilan, penuh ridha dan pengayoman allah. Penduduknya mendapat nikmat yang berlimpah dari allah. Segala bentuk usaha manusia seperti sektor pertanian dan perdagangan berkembang pesat. Kekeliruan yang diperbuat oleh bangsa Saba setelah hidup serba glamor lupa kepada allah dan masyarakatnya banyak yang tidak memperdulikan normanorma agama. Teguran allah datang kepada kaum Saba dengan datangnya banjir basar. “Sesungguhnya bagi penduduk negara Saba ada dua tanda (Kekuasaan allah) ditempati kediaman mereka yaitu dua buah areal pertanian yang subur disebelah kanan dan kiri. Makanlah olehmu dari rezeki yang dianugerahkan tuhanmu dan bersyukutlah kamu kepada-Nya. Negaramu adalah negara yang baik dan tuhanmu adalah tuhan yang maha pengampun. Tetapi mereka berpaling (tidak mau bersyukur), maka datang kepada mereka banjir besar dan diganti kebun yang subur dengan tumbuhan yang bebuah pahit (pohon atsl dan sidr). (QS. Saba: 15- 16). Bagi seorang muslim sejarah merupakan media penting untuk perjalanan dimasa datang. Muslim yang baik adalah orang yang mampu mengambil iktibar dari kisah
perjalanan hidup manusia apalagi yang bersumber dari Alquran. “Sesungguhnya pada kisah-kisah umat dan bangsa terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mampu menggalinya”. (QS. Yusuf: 111) Lalu bagaimana cara mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah dirasakan selama 65 tahun. Para ulama membagi tingkatan syukur itu kepada tiga. Pertama, syukr billisan yang intinya mengucapkan kalimat alhamdulillah. Kedua, syukr bi af’al, pada tingkatan ini dibutuhkan perbuatan taat kepada sang khalik sekaligus tindakan konkrit kepada sesama muslim ciptaannya, sedangkan ketiga adalah Syukr bi Qalbi, berintikan ingat kepada pemberi nikmat dalam setiap kondisi dan ini merupakan tingkatan syukur paripurna. Jika dilihat kondisi masyarakat Indonesia hari ini, maka syukur tingkatan yang kedualah yang paling tepat (Syukr bi af’al), dalam bentuk tindakan kongkrit kepada sesama manusia sebagai aplikasi pemerataan nikmat allah kepada hambanya. “Sesungguhnya allah mengkhususkan nikmat-Nya kepada beberapa kaum agar dimanfaatkan untuk kemaafan, jika enggan digunakan untuk kemaslahatan hambahamba allah, maka nikmat itu akan dicabut dari bangsa dan dialihkan kepada bangsa lain.” (HR.Baihaqi) Alangkah bahagianya hati masyarakat miskin dinegeri ini jika orang mempunyai harta yang berlimpah mau berbagi dengan mereka, alangkah indahnya Indonesia jika orang yang berupaya memberikan sedikit nikmat yang diberikan oleh allah untuk disalurkan sedikit kepada mereka yang butuh, kalau berbuat allah berjanji “Siapa yang bekerja dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan saudaranya yang beriman, pasti Allah akan mencukupi kebutuhannya.” (Al-hadist). Jika masing-masing pribadi orang yang berkecukupan mau membantu saudaranya sesama muslim dengan ikhlas, maka malapetaka yang menimpa negeri Saba tidak akan terulang lagi di masa sekarang di Negara ini. *** Penyuluh Pekanbaru
Agama
Kota
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Nikmat Kemerdekaan
23
Artikel
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Ramadhan dan Kesadaran
24
A. Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan adalah nama satu bulan biasa seperti nama-nama sebelas bulan lainnya dalam tahun Hijriyah, namun bulan ini menjadi sangat istimewa bahkan mendapat julukan Penghulu bulan. Kenapa Ramadhan menjadi begitu istimewa? Paling tidak ada empat hal pokok yang telah mengangkat derajat Ramadhan sebagai bulan yang mulia. Pertama Ibadah Puasa yang dilaksanakan selama satu bulan penuh, kedua bulan dimana Al Qur’an pertama kali diturunkan, ketiga pelaksanaan ibadah Zakat dan terakhir Ramadhan adalah penyebab adanya Hari Raya Idul Fitri. Namun yang paling utama dari yang empat itu adalah Ibadah Puasa, karena semenjak permulaan sejarah manusia, puasa diyakini oleh banyak agama sebagai salah satu wasilah untuk mencapai keagungan spiritual dan menjadi penawar kealpaan yang bisa menuntun pelakunya dari kemunkaran. Puasa bukan amalan ibadah umat Islam saja, ia juga merupakan amalan lazim masyarakat non Islam. Seperti Mesir kuno, Yunani kuno, bangsa Romawi dan China kuno. Bangsa Phoenix di Mesir, berpuasa untuk menghormati Dewi Isis. Sekitar tahun 193 SM bangsa Romawi kuno berpuasa selama setahun penuh dalam setiap lima tahunan untuk menghormati Dewa Osiris. Osiris adalah Dewa pelindung kematian, saudara sekaligus suami Dewi Isis. Bangsa yunani mempelajari kelebihan puasa dari bangsa Mesir kuno. Puasa dalam kamus militer Yunani kuno, dianggap sebagai persiapan awal menghadapi peperangan. Bangsa Romawi pun meniru ritual puasa dari bangsa Yunani. Mereka percaya, puasa bisa menjadi benteng diri karena mengandung dua dimensi kekuatan baik secara fisik maupun metafisik (ketahanan dan kesabaran). Sedangkan dalam ajaran China kuno, puasa termasuk salah satu ajaran Budha dalam rangka menyucikan diri. Demikian pula puasa yang di perintahkan oleh Allah swt. Pada ajaran samawi (agama wahyu) seperti yahudi dan Nasrani melalui para Nabi yang diutus pada mereka. Dalam kitab Taurat dikisahkan (surat Eksodus), Nabi Musa as berpuasa selama 40 hari digunung Sinai. Saat itulah Nabi Musa as diamanahkan beban kepemimpinan.
Oleh: Drs. H. Asyari Nur, SH, MM Tradisi puasa Nabi Musa as itu kemudian diteruskan bangsa Yahudi sebagai bentuk penolak bala atas bencana yang menimpa. Mereka percaya, puasa bisa mereda murka Tuhan dan mengampuni dosa-dosa mereka. Bangsa Yahudi juga berpuasa untuk mengenang peristiwa kemusnahan Bandar Yerusalem di tangan Nebuced nazer II (605-562 SM) putra Nabo Pelessar. Pendiri kerajaan Babylon baru tahun 597 SM. Adapun nabi Isa as Rasul dari bangsa Yahudi yang terakhir bersama ibunya, Maryam binti Imran, turut melaksanakan ibadah puasa pada hari tersebut. Nabi Isa as bersama para hawari (pengikut nabi isa as) hendak meneruskan tradisi puasa 40 hari nabi Musa as. Tradisi puasa inilah yang kemudian diteruskan dalam ajaran Kristen setiap kali merayakan hari Paskah. Sebelum akhirnya mereka memperkenalkan model puasa dengan tidak memakan daging, ikan dan telur. Sejarah juga mencatat, empat model puasa – meninggalkan makan, minum, bersetubuh maupun omongan – semuanya pernah terjadi. Ada yang berpuasa meninggalkan makan-minum, tidak bersetubuh atau cukup dengan tidak berkata-kata saja seperti puasanya Siti Maryam. “Aku tidak akan berkata-kata dengan seorangpun pada hari ini” (QS. Maryam : 26). Seperti nazarnya Siti Maryam, suku Aborigin di Australia pun melakukan hal yang sama. Mereka mewajibkan puasa dari berkata-kata bagi seorang istri yang ditinggal mati suaminya selama satu tahun penuh. Demikian beberapa bukti puasa pernah dilakukan dan menjadi ritual umat
terdahulu. Seperti disinggung dalam AlQur’an, puasa termasuk tradisi dan ritual kuno yang pernah dilakukan umat manusia sejak dahulu. Prinsif berpuasa dalam semua keyakinan dan suku bangsa yang telah disebutkan tadi, dimaksudkan untuk melatih diri dari berbagai kenikmatan jasmaniah dan nafsu biologis. Mereka berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan mereka, meskipun caracara yang ditempuh berbeda satu sama lainnya, mulai dari waktu dan cara pelaksanaannya. Puasa dalam ajaran agama Islam benar-benar disesuaikan dengan fitrah dan kemampuan manusia. Sebab yang menjadi tujuan puasa dalam Islam bukanlah kepedihan, penderitaan atau untuk menyiksa diri. Melainkan mendidik pelakunya agar mampu mengendalikan hawa nafsu. Menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183. “Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba ‘alalladziina min qablikum la allakum tataquun” “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umatumat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.” B. Tradisi Menyambut Ramadhan Ramadhan kembali tiba Umat Islam beramai-ramai menyambut bulan suci Ramadhan sebagai bulan penuh berkah , bulan keagungan . Karena agungnya bulan suci Ramadhan, sehingga gerbang rahmat dibuka lebar-lebar, pintu neraka dikunci rapat dan syetan pun semuanya dibelenggu. Cerita Ramadhan tentu bukan fiktif. Ramadhan adalah tamu suci yang mendatangi siapapun dengan berbagai keistimewaan. Keistimewaan Ramadhan bukan semata karena diturunkan kitab suci Al-Qur’an, tetapi terletak pada sambutan umat Islam pada bulan ini untuk mengistimewakan kualitas dirinya sendiri. Dalam menyambut tamu yang mulia ini berbagai macam cara dilakukan oleh umat Islam, semua telah menjadi tradisi secara turun temurun sebagai upaya membangkitkan kesadaran hati nurani betapa manusia sangat butuh akan
agama. Karena selama sebelas bulan lainnya manusia telah lalai dalam memaknai dan menerapkan ajaran agama dalam kehidupannya. Bagitu juga yang terjadi pada umat Islam di Propinsi Riau khususnya, berbagai tradisi tersebut membangkitkan kesadaran akan mulia bulan Ramadhan sehingga perlu dihadapi dengan persiapan yang istimewa pula. Tradisi itu antara lain; 1. Ziarah Kubur Walau selalu menjadi perdebatan, ziarah kubur tetap menjadi kebiasaan yang tidak lentur dan luntur oleh kemajuan zaman. Kaum muslimin yang di kota hingga kepelosok desa melakukan tradisi tersebut dengan penuh khitmat dan kesungguhan, mereka mendatanggi makam orang-orang tercinta yang telah mendahului menghadap Sang Pencipta. Tradisi ini membangkitkan kesadaran bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati, dan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan, maka dengan ziarah kubur akan tersentuh hati untuk melaksanakan ibadah puasa dan amalan lainnya di bulan Ramadhan. 2. Balimau Balimau merupakan tradisi yang dilakukan pada Potang Mogang yaitu sore hari terakhir bulan Sya’ban. Tradisi ini berupa mandi bersama yang dilakukan masyarakat Kampar di tepian Sungai Kampar, yang namanya tradisi selalu menimbulkan pro dan kontra masyarakat tetap melakukannya. Bahkan saat ini sudah menjadi agenda wisata. Tradisi ini sebenarnya mengajarkan betapa mulia dan sucinya bulan Ramadhan yang akan datang malam harinya. Oleh karena itu tidak cukup hanya mandi dengan sabun seperti biasanya, namun perlu ditambah dengan Limau sehingga benar-benar menjadi bersih. Kemudian kalau selama ini kita mandi sendiri-sendiri maka menyambut Ramadhan dilakukan penyucian diri secara bersama-bersama agar semua mendapatkan kesucian Ramadhan. Limau hanya sebuah simbol pembersih yang paling baik mutunya bagi orang-orang tua terdahulu, disini bermakna betapa dalam sebelas bulan yang berlalu banyak sekali kotoran yang melekat ditubuh, hati dan rasa sehingga mesti dibersihkan dengan sebersih-bersihnya, agar dapat meraih kesucian Ramadhan.
3. Membersihkan Rumah Ibadah Mesjid, mushallah, surau dan langgar sebagai tempat melaksanakan ibadah sholat lima waktu berjamaah seringkali terlupakan untuk dibersihkan. Karena yang rutin datang selama ini hanya orang tua dalam jumlah yang sangat sedikit, kalaupun ramai hanya pada hari Jumat. Akibatnya rumah ibadah ini seperti rumah tua tanpa penghuni. Menyambut datangnya Ramadhan baru tersadar betapa kondisi rumah ibadah ini tidak layak menjadi tempat ibadah di bulan yang mulia ini. Ramadhan menyadarkan umat Islam betapa rumah ibadah perlu dijaga kebersihan, keindahan dan kemuliannya. Maka tradisi membersihkan rumah ibadah telah menjadi keharusan untuk memuliakan rumah Allah itu dengan diperbarui catnya, ditambah lampu-lampu, dan dipasangkan pula spanduk ”Marhaban Ya Ramadhan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”. 4. Kenduri Kenduri dan Mendoa juga menjadi tradisi jelang Ramadhan, sepuluh hari akhir bulan Sya’ban adalah hari-hari yang padat dengan permintaan mendoa para jamaah terhadap Imam mesjid. Terkadang dalam satu malam bisa sampai dua bahkan tiga tempat rumah yang minta mendoa, mulai dari habis sholat Magrib nyambung lagi setelah sholat Isya. Tradisi ini membangkitkan kesadaran umat akan rasa syukur terhadap rezki yang telah diberikan Allah dalam setahun yang berlalu, menghadapi Ramadhan ungkapan rasa syukur itu dibagi dengan para tetangga dan jamaah mesjid untuk sama-sama menikmatinya dan bermohon agar diberikan keselamatan dan kesehatan sehingga dapat menikmati bulan Ramadhan. 5. Saling Bermaafan Sudah menjadi kodrat manusia yang senantiasa berbuat salah dan silaf, begitulah dalam sebelas bulan yang telah dijalani tentunya banyak kesalahan yang telah dilakukan. Tradisi bermaaf-maafan jelang Ramadhan adalah sesuatu yang menyadarkan kita bahwa betapapun habatnya kita tidak akan terlepas dari perbuatan salah. Diluar Ramadhan
C. Penutup Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, ibadah puasa yang ada didalamnya bukan hanya ibadah umat Islam semata. Sejak dulu kala puasa sudah menjadi ibadah umat manusia, walau berbeda cara dan waktu namun tujuannya tetap sama yaitu dimaksudkan untuk melatih diri dari berbagai kenikmatan jasmaniah dan nafsu biologis. Kedatangan Ramadhan telah membangkitkan kesadaran ruh kehidupan beragama dikalangan umat Islam. Hal ini dibuktikan dengan berbagai tradisi yang dilakukan umat dalam menyambut Ramadhan, tradisi-tradisi itu lahir dari adanya kesadaran sebagai makhluk yang lemah, penuh kesalahan dan bergelimang dosa. Oleh karenanya memasuki bulan Ramadhan yang suci dan penuh ampunan, umat Islam melakukan berbagai tradisi untuk membersihkan diri agar bisa melaksanakan ibadah dengan hati yang suci dibulan yang suci. Ramadhan menyadarkan umat manusia akan pentingnya agama dalam kehidupan, satu bulan dalam setahun untuk menyegarkan dan merasakan nikmatnya hidup dengan menjalankan ajaran agama dengan baik. Puasa disiang hari, sholat terawih dan tadarus al Qur’an malam harinya, memperbanyak infak, sedaqah dan membayar zakat fitrah, menyantuni anak yatim, dan menutupnya dengan memperbanyak berihtikaf di mesjid. Allahhu Akbar, betapa indahnya saat meraih kembalinya fitrah yang hilang saat Idul Fitri tiba. * Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Riau
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Hidup Beragama
sangat berat untuk meminta maaf atas segala kesalahan, kedatangan Ramadhan telah menyadarkan umat atas segala kesalahan dan membuka diri untuk saling memaafkan.
25
Mungkinkah Serentak Memulai Puasa Ramadhan? Sidang itsbat Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Republik Indonesia akhirnya pada Selasa malam berhasil menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1431 H jatuh pada hari Rabu 11 Agustus 2010. Artinya Selasa malam kaum muslimin sudah bisa memulai sholat tarawih dan bersahur pada dini harinya. Namun ada sebagian kaum muslimin yang sudah menjalankan puasa Ramadhan satu atau dua hari sebelumnya, dan hal ini hampir terjadi setiap tahun. Akibatnya tentu akan terjadi pula perbedaan dalam menentukan hari-hari penting dalam Islam lainnya seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan sebagainya.
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
P
26
ENENTUAN awal bulan qomariyyah adalah hal yang sangat penting dalam Islam khususnya dalam menetapkan tanggal 1 Ramadhan, 1 Syawal, 9 dan 10 Dzulhijjah - karena menyangkut pelaksanaan ibadah seperti puasa, hari raya, dan haji. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Agama berupaya agar itsbat yang dilakukan benar-benar cermat dan akurat, sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi masyarakat. Karena itu metode yang digunakan adalah dengan ru’yatul hilal (melihat anak bulan) - biasanya di akhir bulan menjelang masuknya bulan baru - tetapi tetap mengkonfirmasikannya dengan metoda hisab. Namun sayangnya tidak ada keharusan bagi masyarakat untuk ikut ketetapan pemerintah, mereka boleh berpedoman kepada metode selain yang digunakan pemerintah sehingga terjadi berbagai macam pendapat mengenai masuknya awal bulan. Karena beragamnya pendapat tersebut, hampir setiap tahun umat Islam Indonesia mengalami perbedaan dalam memulai puasa Ramadhan, merayakan Idul Fitri dan Idul Adha. Perbedaan ini bukan saja terjadi antara umat Islam seIndonesia, bahkan dengan banyak umat Islam di negara-negara lain. Kesamaan (serentak) di dalam merayakan hari-hari besar Islam adalah sangat penting karena merupakan simbol
Oleh: Agus Saputera *** kesatuan dan persaudaraan umat Islam. Perbedaan di dalam menetapkan harihari besar tersebut cukup menimbulkan “gangguan”, karena menimbulkan keresahan, mengurangi kekhusukan dalam menjalankan ibadah, dan mengurangi kemantapan ukhuwwuah sesama muslim. Adanya sebagian saudara kita sesama muslim yang sudah berhari raya Idul Fitri misalnya, sementara yang lain masih berpuasa, bagi orang awam merupakan hal yang cukup memicu keretakan rasa persaudaraan, karena masing-masing merasa dirinyalah yang paling benar dan orang lain salah. Kendatipun bagi segelintir orang persoalan tersebut dianggap kurang berarti, namun bagi sebagian besar umat Islam, perbedaan memulai puasa, merayakan hari raya, merupakan masalah yang sangat penting dan mendasar. Perbedaan yang terjadi bukan saja menyangkut persoalan kapan memulai dan merayakan, tetapi lebih dari itu menjadi masalah “afdol-tidaknya”, bahkan “sah-batalnya” suatu peribadatan. Itulah sebabnya perbedaan penetapan awal bulan qomariyyah benar-benar menjadi problematika bagi kalangan muslim “awam”. Seperti contoh, misalnya terjadi kasus perbedaan dalam menentukan tanggal 1 Syawal antara mereka yang lebih dahulu merayakan Idul Fitri dengan yang belakangan merayakannya. Bagi yang lebih dahulu ber-Idul Fitri, timbul pertanyaan: apakah kita berdosa karena
sudah berbuka (tidak menjalankan puasa) padahal masih berada dalam bulan Ramadhan (orang lain masih berpuasa). Sedangkan bagi yang belakangan merayakan idul Fitri mempertanyakan: bagaimanakah hukumnya berpuasa sedangkan orang lain sudah merayakan Idul Fitri. Atau dengan kata lain, apakah kita mendapat dosa karena berpuasa di hari yang diharamkan untuk berpuasa (Idul Fitri). Pertanyaanpertanyaan yang dianggap remeh tetapi sangat mendasar tersebut merefleksikan kondisi kejiwaan masyarakat yang diliputi keresahan/keraguan karena tidak ada ketegasan apakah harus ikut ketentuan pemerintah atau bukan. Dalam prakteknya selama ini pemerintah melalui Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama sebagai otoritas penyelenggara agama di Indonesia melakukan sidang itsbat untuk menetapkan awal bulan qomariyyah. Tetapi masyarakat tidak terikat harus ikut ketetapan pemerintah. Mereka bebas untuk memilih sesuai keinginan hati nuraninya, apakah mau ikut pendapat Muhammadiyah, NU, Persis, Thariqat, Jama’ah Al-Nazhir, Jama’ah Al-Washliyah ataupun organisasi massa keislaman lainnya. Kondisi ini jauh berbeda dengan keadaan di negara-negara Islam lain seperti Malaysia, Singapura, Turki, Brunai, Arab Saudi, dan negara-negara Islam di Timur Tengah. Pada umumnya mereka satu suara ikut ketetapan pemerintah (mazhab negara) tentang penanggalan qomariyyah dan penetapan hari-hari besar Islam, baik itu dengan memakai sistem hisab rukyat, dan/atau dengan bantuan ilmu astronomi dan penggunaan teknologi optik/teleskop modern. Perbedaan Kriteria Pada dasarnya perbedaan yang terjadi selama ini tidak lain disebabkan oleh perbedaan kriteria dalam menetapkan awal bulan qomariyyah. Kriteria tersebut adalah hisab dan rukyat, yang nota benenya diwakili oleh dua kelompok ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyyah dan Nahdhatul Ulama. Keduanya mengambil landasan dalil fiqh yang sama. Diantara dalil yang menjadi rujukan
jangkauan berlakunya hasil ru’yat. Apakah meliputi wilayah hukum (negara) itu sendiri atau berlaku untuk seluruh dunia. Atau jika wilayah suatu negara sangat luas seperti Indonesia, apakah ru’yatul hilal di suatu daerah berlaku untuk semua daerah lain. Sistem hisab sendiri memiliki landasan yang kuat karena berdasarkan atas perhitungan astronomi terhadap pengalaman beratus tahun atas keteraturan periodesasi fase benda-benda langit sehingga dapat diketahui posisi bulan dan matahari secara tepat. Akurasi perhitungan astronomi dengan adanya teknologi optik/teleskop modern dari waktu ke waktu semakin tinggi, sehingga sampai kepada ketepatan hitungan detik. Pada prinsipnya kedudukan hisab dan ru’yat untuk menetapkan awal bulan qomariyyah adalah sama-sama kuat dan saling melengkapi. Keduanya merupakan persoalan ijtihadiyah yang apabila benar ataupun salah tetap akan mendapat pahala. Yang menjadi masalah adalah perbedaan kriteria yang dipakai dalam hisab dan ru’yat. Bukan itu saja bahkan di kalangan ahli hisab dan ahli ru’yat sendiri terdapat berbagai macam versi. Seperti diketahui di Indonesia saat ini terdapat lebih dari puluhan sistem dan referensi hisab yang masih dipakai oleh berbagai macam golongan dan ormas Islam. Sedangkan kesaksian rukyatul hilal sendiri masih diragukan keakuratannya karena dibatasi oleh keadaan cuaca, lokasi pengamatan, tidak meyakinkan secara ilmiah, tidak memenuhi syarat tinggi bulan dan ketentuan lainnya. Kemudian terdapat pula faktor non-teknis hisab rukyat sendiri yang juga mempengaruhi, misalnya ada informasi tentang jatuhnya hari wukuf yang berbeda di Arab Saudi dengan ketetapan di Indonesia.
Upaya Menuju Kesepakatan Bersama Perbedaan kriteria dalam menetapkan awal bulan qomariyyah hendaklah dipandang sebagai rahmat bagi umat Islam Indonesia. Karena masingmasing ijtihad yang dilakukan bertujuan untuk kemaslahatan bersama dan berdasarkan dalil fiqh yang sama. Hanya saja kriteria yang dipakai berbeda sehingga hasilnya menjadi berlainan. Ikhtilafiah tersebut hendaknya tidak sampai membawa kepada perpecahan umat dan menjatuhkan wibawa pemerintah sebagai otoritas pemegang penyelenggaraan agama karena terkesan tidak bisa menyelesaikan masalah penetapan awal bulan. Oleh karena itu setiap ormas Islam perlu mengkaji ulang cara dan kriteria yang digunakan dalam penentuan awal bulan tersebut untuk memperoleh solusi terbaik. Hilangkan prinsip bahwa metode kelompoknyalah yang paling shahih dan paling baik. Untuk itu perlu dilakukan upaya penyatuan dari berbagai pihak (ormas Islam, ahli astronomi, pakar ilmu falak, dan pemerintah), untuk duduk bersama guna menghasilkan kesepakatan dalam menetapkan awal bulan qomariyyah terutama awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dengan berorientasi kepada kemaslahatan umat. Dan selama ini di Indonesia belum ada “mazhab resmi negara” atau undangundang tentang penetapan awal bulan qomariyyah yang wajib diikuti oleh seluruh rakyat, terutama bagi penentuan hari-hari besar Islam. Perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan “mazhab negara” tersebut agar kaum muslimin serentak memulai puasa Ramadhan dan berhari raya. Semoga harapan tersebut bisa menjadi kenyataan. *** Pegawai Subbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Prov Riau
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
antara lain hadits: “Berpuasalah kalian ketika melihat hilal (bulan sabit/anak bulan) dan berbukalah tatkala melihat hilal. Jika terhalang awan maka sempurnakanlah bilangan Sya’ban menjadi 30 hari. (H. R. Bukhari dan Muslim). Kemudian ada hadits yang berbunyi: ”Janganlah kalian berpuasa sehingga melihat hilal (ru’yat al-hilal) dan jangan pula berbuka sehingga melihatnya (hilal). Jika terhalang awan mendung maka perkirakanlah (hisab). (H. R. Bukhari dan Muslim). Hadits riwayat Abu Daud dari Aisyah menjelaskan bahwa Nabi saw sangat memperhatikan akhir bulan Sya’ban melebihi bulan-bulan lain. Beliau berpuasa jika telah melihat hilal Ramadhan. Apabila hilal terhalang awan beliau menggenapkan bilangan Sya’ban menjadi 30 hari. Kemudian beliau mulai berpuasa. Setelah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan, pengertian tentang ru’yat al-hilal mengalami pergeseran. Ada yang memakainya tetap seperti semula, yaitu ru’yat bi-alfi’li seperti di zaman Nabi saw dan ada yang memaknainya dengan ru’yat bi-al‘lmi. Ru’yat bi-alfi’li yaitu menyaksikan wujudnya hilal/anak bulan dengan mata kepala langsung. Sedangkan ru’yat bi-al’ilmi yaitu memperkirakan telah hadirnya hilal dengan hisab/ilmu astronomi. Kemudian ada lagi istilah yang disebut dengan imkan al-ru’yah, artinya awal bulan ditetapkan berdasarkan perhitungan hisab asalkan posisi hilal berada pada ketinggian yang mungkin dilihat/diru’yat. Kriteria imkan al-ru’yat inipun termasuk hal yang diperselisihan apakah minimal ½ , 2, atau 5 derajat di batas ufuk. Mathla (rentang wilayah) juga menjadi masalah yang diperselisihkan. Mathla artinya adalah sejauh mana
27
Info Kanwil
Protokoler Menentukan Keberhasilan Kegiatan DINAMIS- Kementrian Agama (Kemenag) RI melalui Sekretariat Jendral Kabiro Umum dan Kasubbag Keprotokolan Kemenag RI menggelar acara Sosialisasi Keprotokolan Kemenag tahun 2010 di Aula Kemenag Riau, Selasa (27/7) kemarin. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur MM, dan diharidi oleh kepala bidang dan staf pegawai di lingkungan Kemenag Riau.
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
K
28
EMENAG Riau, Drs H Asyari Nur MM, menyambut baik acara sosialisasi keprotokolan tersebut. Karena masalah keprotokolan dilingkungan Kemenag Riau memang pada dasarnya belum berjalan maksimal, khususnya didaerah kabupaten dan kota. “Peran keprotokolan masih harus diintensifkan lagi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan, sehingga kegiatan atau acara apapun yang kita laksanakan dapat berjalan dengan baik. Kondisi selama ini terjadi barangkali karena masih kurang pahamnya daerah terhadap tugas dan fungsi protokol yang sebenarnya. Jadi, melalui sosialisasi ini saya berharap permasalahan keprotokolan dapat diatasi, begitu juga dengan perannya dapat lebih ditingkatkan sesuai standar operasional prosedural (SOP) keprotokolan,” ucapnya singkat. Sementara itu, dalam penjelasan Kepala Kabiro Umum Sekretariat Jendral Kemenag RI, Abdul Gani As‘ar yang didampingi Kasubbag Keprotokolan, Husmendar MM menuturkan, keprotokalan menentukan keberhasilan sebuah kegiatan atau acara, untuk itu keprotokolan jangan dianggap hal biasabiasa saja, tapi harus dijadikan rutinitas dalam berbagai kegiatan disebuah instansi. Jadi, tak salah jika instansi pemerintah menganggap keberadaan protokoler menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mengatur tata laksana kegaitan, baik sifatnya serimonial, internal, antar departeman dan lain sebagainya. Menurutnya, sampai saat ini masih ada beberapa instansi pemerintahan yang cendrung mengabaikan keberadaan dan fungsi protokoler, sehingga pada saat suatu kegiatan berlangsung sering mengalami hambatan dan berjalan tidak sesuai keinginan. “Salah satu contoh kasus yang sampai saat ini menjadi pembicaraan dikalangan pusat adalah acara Malam Ta`ruf MTQ Nasional tahun 2010 di Bengkulu, bisa dikatakan acara berjalan sangat fatal, mulai dari kesalahan penyebutan nama, penyebutan instans hingga susuanan acara yang berantakan. Contoh lain, yaitu kecendrungan menempatkan pembaca do`a dibelakang, padahal dia termasuk dalam
acara pokok yang seharusnya duduk bersama sumber utama lainnya,” ungkap Abdul Gani memberikan beberapa contoh kasus. Melihat dari beberapa kasus tersebut, maka keprotokoler khususnya dilingkungan kemenag tidak boleh diabaikan. Sosialisasi keprotokoler terus dilakukan oleh Biro Umum secara bergantian ke daerah-daerah, termasuk Kemenag Riau. “Seharusnya agenda kami ke Riau kemarin, namun karena ada pelantikan eselon II maka kunjungan kami terpaksa diundur hari ini,” jelasnya. Dijelaskan Kasubbag Keprotokolan Kemenag RI, Husmendar MM, salah satu arti protokol adalah serangkaian aturan dalam acara keneragaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara, tata penghormatan, sehubungan dengan penghjormatan kepada seseorang, sesuai jabatan atau kedudukan dalam negara, pemerintah atau masyarakat dengan landasan dan sumber hukum keprotokolan dari persetujuan Internasional, peraturan perundangundangan, tradisi, azas timbal balik, prakter pergaulan internasional dan laogika umum. Keprotokolan dianggap sangat penting karena protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha, menciptakan tata pergaulan yang mendekati satu sama lain dan dapat diterima semua pihak, terciptanya suatu upacara yang khidmat, tertib dan lancar, terciptanya pemberian perlindungan dan terciptaknya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugas.
“Syarat-syarat bagi petugas protokoler secara teknis harus menekuni bidang tugas masing-masing dan dituntut untuk memperhatikan bidang lain, menguasai segala permasalahan, mampu mengerti arti penting dekorasi, kebersihan dan kemanan. Mengerti tentang prinsip-prinsip managemen yang baik dan berpakaian yang baik dan beberapa syarat lainnya yang tercantum dalam aturan protokol,” ungkapnya. Menurut Husmendar masalah keprotokolan untuk tingkat pusat, tugas protokolan menjadi wewenang dan tanggungjawab kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemenag C.q Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan yang seharihari dilaksanakan oleh Ka Subbag Protokol. Biro Umum mengkoorinasikan tugas-tugas keprotokolan di lingkungan Kemenag. Sementara di Kanwil Kemenag Provinsi, tugas keprotolan menjadi tanggungjawab Kepala Bagian Sekretariat yang sehari-hari dilaksanakan oleh Kepala Subbag Humas. Untuk Kemenag tingkat Kabupaten/ Kota tugas keprotokolan menjadi tanggung jawab Kasubbag TU. “Antara keprotokolan pemerintah daerah (Pemda) dengan Kemenag terdapat perbedaan. Misalnya, dalam acara pelantikan bupati (pemda) Kemenag hanya sekedar menghadiri tidak diberi waktu untuk memberikan kata sambutan. Sementara pada pelantikan Ka Kanwil Kemenag langsung oleh Gubernur atau Bupati/ Walikota pada pelantikan Kepala kantor Kemenag Kabupaten dan Kota. Namun secara tata tertib kewenangan dan kewajiban protokoler sama saja sesuai yang diatur dalam UU No. 8 tahun 1987 tentang protokol,” jelasnya. (mus)
Kanwil Kemenag Riau Atur Jam Kerja Selama Ramadhan DINAMIS- Meskipun jam kerja pegawai selama bulan Ramadhan berkurang dari biasanya, namun jangan sampai mengurangi kinerja. Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs. H. Asyari Nur SH MM, Kamis (12/8) di ruang kerjanya. “Justru karena umat Islam sedang berpuasa di bulan Ramadhan, timbul kesan seolah-olah puasa menjadi penghalang untuk bekerja giat. Padahal dengan adanya puasa akan memotivasi seseorang untuk beramal ibadah karena pahalanya akan dilipatgandakan Allah swt.Dorongan inilah yang menjadi pemicu produktifitas seorang sha`imin. Jadi meskipun
kwantitas pekerjaan berkurang, tetapi kwalitas dan nilainya meningkat. Inilah sebenarnya hikmah bekerja pada bulan puasa ini”, ujarnya. Ketentuan mengenai jam kerja pegawai di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau mengacu kepada Surat Edaran No. Kw.04.1/2/KP.01/328/ 2010 yang ditandatangani Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Riau. Adapun ketentuan jam kerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Senin s. d. Kamis: Jam kerja 08.00 - 15.00 WIB. Jam istirahat 12.00 - 13.30 WIB. 2. Jum‘at : Jam kerja 08.00 - 15.30 WIB. Jam istirahat 11.30 - 13.30 WIB. (mus)
Info Kanwil
DINAMIS- Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang sudah diambang pintu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, menghimbau agar Kemenag dan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten dan Kota melakukan gerakan petuli kaum dhuafa, khususnya kaum dhuafa yang berada dilingkungan Kemenag. Himbauan tersebut disampaikan Ka Kanwil pada rapat persiapan menyambut bulan suci Ramadhan dan Riau Expo 2010 dengan para Kassubag dan Kabid di lingkungan Kemenag Riau, Kamis (29/7) “Saya minta himbauan ini disampaikan secara tertulis kepada Kemenag dan BAZ Kabupaten dan Kota se Riau, sehingga menjelang Ramadhan gerakan peduli kaum dhuafa ini telah dilakukan di instansi masing-masing. Karena untuk Kemenag Riau gerakan peduli dhuafa ini Insya Allah akan kita laksanakan pada 4
Agustus 2010 bersempena dengan acara ramah tamah dan peringatan Isra Miraj 1431 H di lingkungan Kemenag Riau,” jelas Asyari Nur. Menurutnya, gerakan peduli dhuafa ini sebagai tindakan kepedulian dan berbagi menyambut bulan yang suci selain dalam rangka membantu kaum dhuafa ditengah kesulitan ekonomi karena melonjaknya harga sembilan bahan pokoko (sembako) dipasaran. Meski, bantuan yang diberikan tidak terlalu besar, tapi gerakan kaum dhuafa diharapkan sedikit dapat meringankan beban kaum dhuafa. “Kalau satu instansi saja bisa memberikan bantuan untuk 10 kaum dhuafa, maka berapa banyak kaum dhuafa yang telah terbantu. Untuk itu, tidak hanya instansi, perorangan juga bisa melakukan gerakan ini untuk memberikan kontribusi kepada kaum dhuafa terutama untuk pendidikan dan kesehatan mereka,” ungkapnya. (mus)
DINAMIS- Sebanyak 82 orang staf kementerian agama (Kemenag) dari 12 Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau mengikuti acara sosialisasi Sistem Informasi Managemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) dilingkungan Kemenag Riau tahun anggaran 2010. Sosialisasi tersebut dilaksanakan oleh Kemenag RI dalam rangka tetib administrasi pengelolaan BMN. Ketua Pantia acara Sosialisasi SIMAK-BMN 2010, Drs H Nasrullah, M Pd I, Rabu (4/8) di Hotel Furaya Pekanbaru mengatakan, peserta kegiatan peserta kegiatan SIMAK BMN merupakan petugas panatausahaan BMN sekaligus operator komputer di lingkungan Kemenag Kabupaten dan Kota Provinsi Riau dengan pembiayaan sosialisasi dari DIPA Sekretaris Jenderal Kemenag tahun anggaran 2010. Kegiatan yang bertema “Melalui sosialaisasi SIMAK- BMN kita tingkatkan pemahaman penyusunan laporan barang milik negara secara baik dan benar di lingkungan Kemenag Riau” bertujuan untuk menertibkan adminstrasi pengelolaan barang milik negara dan pelaporan penatausahaan BMN sesuai
sasaran, tepat waktu dan akuntabel di lingkungan Kanwil Kemang Riau. “Selain itu juga sosialisasi ini untuk meningkatkan SDM yang terampil dalam pengelolaan BMN di lingkungan Kanwil Kemenag Riau, serta terwujudnya keakuratan data aset Kemenag,” ungkapnya. Nasrullah mengungkapkan, materi pembahasan dalam sosialisasi tersebut meliputi problematika pengelolaan BMN di lingkungan Kemenag Riau, kebijaksanaan pengelolaan BMN, teknis pengajuan proposal target penerimaan dan penggunaan PNBP, tata cara rekonsiliasi BMN dan penjelasan hasil IP dan teori dan praktek aplikasi persediaan. Materi prektek aplikasi persediaan, penggabungan aplikasi persediaan, teori dan praktek SIMAK BMN/KDP dan pengiriman SIMAK BMN ke SAK dan ke UAPPB-W. “Selain itu kita juga akan membahas problematikan pengelolaan BMN dan terakhir kita lakaukan eveluasi dan diskusi untuk lebih memperdalam materi yang didapatkan. Semoga denga acara sosialisasi ini, tertib adminastrasi yang kita harapkan dapat terwujud untuk tahun anggaran mendatang,” harapnya. (mus)
Kemenag Kabupaten/ Kota Ikut Sosialisasi Pengelolaan BMN
DINAMIS- Guru Kontrak yang di SK kan oleh pejabat berwenang/ pembina kepegawaian tahun 20032005 dan bertugas di Madrasah swasta MI, MTs, MA dan Pondok Pesantren Penyelenggara Wajar Dikdas dapat didata jika pembayarannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Riau, Drs H Albakiran Balim, Senin (2/8) mengatakan, keputusan tersebut telah dituangkan dalam surat edaran Kanwil Kemenag Riau Nomor : Kw.04.1/2/Kp.07.1/374/2010 tertanggal 2 Agustus 2010 sesuai hasil konsultasi Kemenag Riau dengan Kabag Perencanaan Perundang undangan dan Data Biro Kepegawaian Kemengerian Agama RI tentang penyelesaian pendataan tenaga honorer sesuai dengan SE 05 MENPAN & RB tahun 2010 tentang Pendataan Tenaga Honorer yang Bekerja di Lingkungan Instansi Pemerintah. “Untuk itu Kepala Kemenag Kabupaten dan Kota untuk dapat segera melakukan pendataan terhadap guru-guru kontrak yang ditempatkan di sekolah-sekolah swasta. Karena batas waktu pendataan cukup singkat,” ungkap Albakiran saat breffing dengan Kepala Kemenag dan Kepala Bidang dilingkungan Kemenag Riau. Menurut Albakiran, ketentuan lain yang harus dipenuhi oleh guru kontrak yang masuk dalam pendataan harus tetap mengajar atau tidak terputus sebagai tenaga pengajar atau guru sampai sekarang. Berusia maksimal 46 tahun pada 1 Januari 2006. melampirkan foto copy sah SK dan menunjukkan/ memperlihatkan SK asli. Mengisi formulir pendataan model lampiran I pada SE 05 MENPAN & RB tahun 2010. Melampirkan ijazah saat di SK kan dan Ijazah terakhir yang dimiliki saat ini. “Berkas-berkas tersebut sudah harus sampai ke Kantor Kemenag Kabuapten dan Kota pada 7 Agustus 2010 dan sudah sampai ke Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Riau pada 12 Agustus 2010, ungkapnya. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Kemenag dan BAZ Daerah Dihimbau KemenagRiauDataGuru Lakukan Gerakan Peduli Dhuafa KontrakdiSekolahSwasta
29
Dharma Wanita
Perempuan Penyeimbang Dalam Kehidupan DINAMIS- Perempuan khususnya Ibu-ibu yang tergabung dalam persatuan Dharma Wanita memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tugas suami dan menciptakan keluarga yang harmonis, sehingga lahirlah keseimbangan dalam kehidiupan antara karier suami dan keluarga. Untuk itu, demi mencapai keseimbangan tersebut antara suamu dan istri harus ada toleransi dan saling pengertian dalam menjalankan tugas dan peran masingmasing. DEMIKIAN salah satu inti yang diungkapkan Drs H Saifunnajar MH, pada uraian Isra‘ Miraj Dharma Wanita Persatuan (DPW) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi
Riau yang berlangsung di Aula Kemenag, Jumat (16/7). Menurutnya, dengan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang ditaja oleh DPW Kemenag Riau menunjukkan kepedulian dan tingkatkan partisipasi yang tinggi kaum ibu dalam membangun moral dan agama selain untuk mempererat tali silaturahmi diantara sesama ibu-ibu dilingkungan Kemenag Riau. “Organisasi wanita juga bisa berperan sebagai media dakwah untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia dan bermoral dan menciptakan generasi-generasi yang bermoral dan berakhlak mulia sesuai tuntunan agama” ungkapnya. Syaifunnajar memaparkan, Isra merupakan upaya pencarian untuk mengentaskan kegelapan, jika dikaitkan dengan kehidupan saat ini maka dapat diartikan sebagai makna kehidupana yang tidak pernah lepas dari kegulitaan atau permasalahan-permasalahan hidup. “Sikap dan upaya kitalah apakah kita bisa mengatasi permasalahan tersebut,” ucapnya.
Mi‘raj melambangkan sebuah upaya untuk melakukan peningkatan-peningkatan dalam hidup, baik dari sisi kualitas maupun perbuatan sehari-hari. “Apa yang dilakukan oleh DWP merupakan upaya untuk melakukan peningkatan-peningkatan dibidang syiar agama sekaligus lebih mempererat tali silaturrahim antara kaum perempuan,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua DWP Kemenag Riau, Hj Rosmawati, mengatakan pertemuan bulanan DWP merupakan program rutin yang dilaksanakan tiap bulannya. Namun jika bersempena dengan hari besar keagamaan, maka kegiatan tersebut selalu dirangkai dengan peringatan hari besara keagamaan tersebut. “Ini merupakan upaya kita untuk tetap menjalin silaturrahmi sekaligus menyebarkan syiar agama. Selain itu, kita di DWP juga menggelar berbagai program yang mendukung perkembangan keagamaan, khususnya dilingkungan Kemenag Riau. Dalam waktu dekat kita akan membuka program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Tempat Penitipan Anak,” ujarnya. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Yayasan Amal Ikhlas DWP Kemenag Riau Terima Pendaftaran PAUD
30
DINAMIS- Yayasan Amal Ikhlas Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau sejak Agustus 2010 membuka pendaftaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terdiri dari Raudhatul Athfal (RA), Kelompok Bermain (KB) dan Tempat Penitipan Anak (TPA). Ketua DPW Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Hj Rosmawati, Kamis (12/8), mengatakan, Yayasan Amal Ikhlas DPW untuk pertama kalinya telah membuka PAUD yang terdiiri dari tiga kategori, yaitu RA, KB dan TPA yang diperuntukkan untuk ibu/ bapak yang memilik anak usia 3 - 6 tahun. Sejak di loundching, PAUD Yayasan Amal Ikhlas DPW Kemenag Riau sudah menerima
pendaftaran sejak 2 Agustus di Kantor DPW Kanwil Kemang Riau Jl. Sudirman No. 235 Pekanbaru. PAUD Amal Ikhlas memberikan pelayanan pendidikan yang Islami, berkualitas dan dengan biaya yang terjangkau bagi anak bangsa. Menurut Rosmawati, Yayasan Amal Ikhlas meyakini setiap anak adalah sosok individu yang unik dengan kemampuan dan bakat masingmasing. Kemampuan dan bakat tersebut bisa berkembang dengan baik apabila didukung oleh tenaga, tempat/ lokasi dan sarana yang dapat mengembangkan potensi anak didik untuk membantu mereka menjadi lebih baik. “Visi kita mewujudkan peserta didik muslim yang berakhlak mulia dan kreatif dengan Misi mengembangkan lembaga
pendidikan yang bersih, sehat, indah dan asri. Memupuk kepribadian peserta didik yang agamis dan berkualitas serta mewujudkan peserta didik yang kreatif,” ungkap Rosmawati. Biaya pendidikan, kata Rosmawati, untuk Raudhatul Athfal uang pembangunan gratis. Meraka hanya membayar uang pangkal termasuk baju seragam RA 4 stel Rp600.000 yang dapat diangsur 2 x dan SPP Rp50 ribu perbulan. Sedangkan untuk biaya penitipan anak masyarakat punya pilihan, jika untuk perhari Rp20 ribu, perbulan Rp250 ribu untuk anak umur 3 bulan - 2 tahun, untuk anak usia 2- 6 tahun Rp200 ribu perbulan dengan biaya makan Ro100 ribu perbulan. Sementara itu Penasehat DPW Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, menghimbau karyawan/ karyawati Kanwil Kemang Riau untuk dapat mendaftarkan anakanaknya di PAUD Yayasan Amal Ikhlas. Karena yayasan tersebut selain harga terjangkau juga menyediakan tenaga pendidik dan pengasuh yang berpengalaman dan trampil, memiliki integritas moral/ akhlak mulia dan memiliki sifat kasih sayang dengan peserta didik. “Yayasan Amal Ikhlas terbuka untuk umum, namun khusus karyawan dan karyawati Kemenag Riau hendaknya memanfaatkan fasilitas ini. Jadi kedepan tidak adalagi karyawan atau karyawati yang pulang hanya untuk sekedar menjenguk anaknya sehingga memakan waktu jam kerja, karena Yayasan ini terletak masih satu komplek dengan Kanwil Kemang Riau,” jelas Asyari. (mus)
Kota Pekanbaru
Mubalig Diminta Berikan Informasi Positif dan Membangun ah untuk mengisi raDINAMIS- Selama madhan dengan perRamadhan para mubuatan baik dan membalig hendaknya meperbanyak amalan. nyampaikan siraman “Ceramah Ramarohani yang bernilai dhan yang disampaipositif dan membakan oleh para mubalig ngun serta mengajak selama 15 menit itu, masyarakat untuk hendaknya benar-bemenjaga ketertiban nar untuk menyamselama ramadhan. Sepaikan pesan-pesan hingga tujuan syiar Tarmizi Tohor positif. Jangan sampai Islam untuk menciptakan suasana kondusif dalam informasi yang disampaikan rangka mencegah perbuatan keji justru mengandug SARA dan dan mungkar dapat berjalan perpecahan dikalangan umat Islam,” tegas Tarmizi. seperti yang diharapkan. Ia menambahkan, dalam Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Aga- menyiarkan agama para dai dan ma (Kemenag) Kota Pekanbaru, ulama hendaknya dapat meTarmizi Tohor, usai menghadiri nyentuh element masyarakat silaturrahmi dengan para mu- dengan ceramah yang bernilai balig yang tergabung dalam Ma- positif, mendidik dan bernilai jelis Dakwah Islamiyah (MDI) keagamaan. “Themanya tentunya yang berhubungan dengan Kota Pekanbaru, Selasa (3/8). Menurutnya, para mubalig nuansa ramadhan dan kehiyang jumlahnya mencapai 671 dupan sehari-sehari,” tuturnya. Ditempat terpisah, Sekretaris orang akan menyampaikan siraman rohani Ramadhan ke mas- MDI Kota Pekanbaru H Idrus jid dan mushallah yang ada di MAg mengatakan dalam mekota Pekanbaru. Maka para nyambut bulan suci Ramadhan mubalig dalam penyampaian isi 1431 H, MDI Kota Pekanbaru ceramahnya harus lebih mene- menurunkan 671 Muballigh/ kankan kepada mangajak jama- Muballigha untuk mengisi san-
tapan rohani Ramadhan di 591 masjid dan mushala di Pekanbaru. “Jumlah muballigh/muballigha yang akan diturunkan MDI setiap tahun cenderung meningkat. Peningkatan ini, juga tidak lepas dari bertambahnya jumlah masjid dan mushalla disamping makin tingginya kesadaran untuk berdakwah menyampaikan amal makruf nahi dan mungkar,” jelas Idrus. Di jelaskan Idrus, yang juga Kepala Kantor Urusan Agama Pekanbaru Kota ini, penggemblengan bagi muballigh/muballigha itu antara lain: basul kutub (belajar kitab kuning) dengan jadwal yang sudah ditentukan. Selain itu pada Ramadhan, juga setiap Jumat pagi dilakukan muzakarah. Untuk materi-materi ceramah, pihak MDI juga mencetak buku panduan umtuk memudahkan para muballigh/mubaligha, disamping buku panduan untuk mushala dan masjid. Sehingga ceramah disampaikan kepada masyarakat bisa lebih terarah dan sesuai sasaran yang diinginkan. (joni/mus)
DINAMIS- Walikota Pekanbaru Drs H Herman Abdullah MM, Kamis (22/7) meresmikan Gedung Baru Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Kota Pekanbaru di Jalan Rambutan. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti sekaligus pembukan papan nama oleh Walikota Pekanbaru. Hadir dalam acara tersebut, Kakanwil Kemenag Riau yang diwakili Kabid Penamas HM Saman SSos MSi, Kepala Kemenag Pekanbaru Drs H Tarmizi MA, Ketua MDI Tarmizi Muhammad dan unsur muspida Pekanbaru. Wako dalam sambutannya meminta seluruh pengurus MDI Pekanbaru untuk meningkatkan perannya dalam menyiarkan agama Islam sehingga amanah
dan pesan yang disampaikan dapat meningkatkan harkat dan martabat umat sesuai dengan visi Kota Pekanbaru 2021. Peran MDI untuk membangun kesadaran umat sangat besar, terutama bagi kaum remaja, sebab diusia mereka yang masih muda sangat rentan terhadap perbuatan yang tidak baik. Untuk itu dalam memberikan amanah dan pesan-pesan agama hendaknya pengurus MDI maupun mubaliq dapat memperkuat iman dan taqwa bagi umatnya. Sehingga Kota Pekanbaru dapat menjadi sudut-sudut pusat kegiatan agama Islam. “Persoalan yang dihadapi umat saat ini sangat banyak. Karena itu kita berharap MDI menyampaikan pesan agama
yang tidak memecah belah pesatuan dan kesatuan umat, salah satu upayanya dengan mengangkat harkat dan martabat umat Islam dan meningkatkan kesadaran seluruh pemimpin umat Islam,” jelas Wako. Pembangunan gedung baru MDI yang baru saja di resmikan Walikota Pekanbaru, dibangun selain bantuan pemerintah, juga dari bantuan beberapa donator. MDI Pekanbaru baru kali ini memiliki gedung sendiri. Walikota menyebebutkan hampir 20 tahun keberadaan MDI Pekanbaru, hanya menumpang kantor. Kantor MDI tersebut cukup megah dibangun dilahan lebih kurang dua hektar dan berada dalam pekarangan Kantor Kemenag Kota Pekanbaru. (joni)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Walikota Resmikan Gedung Baru MDI Pekanbaru
31
Kampar
Kampar Unggul dalam Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tahun 2010 Kampar (Dinamis)-Setelah melalui proses pemilihan yang cukup panjang 2 Juni - 10 Juli 2010, akhirnya tim pemilihan Keluarga Sakinah Provinsi Riau tahun 2010 yang diketuai oleh Kepala Bidang Urais Kemenag Riau, Drs H Zulkifli, akhirnya penetapkan pasangan suamiistri Drs H Bakhri Ahmad dan Hj Amanah dari Kabupaten Kampar merupakan Keluarga Sakinah Terladan terbaik untuk Tahun 2010. Mereka akan mengikuti pemilihan Keluarga Sakinah tingkat Nasional di Jakarta 14- 19 Agustus 2010. Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kemenag Riau, Drs H Zulkifli, Senin (16/8) mengatakan, pasangan Drs H Bakhri Ahmad dan Hj Amanah dari Kampar berhasil mengungguli utusan Kabupaten dan Kota lainnya di Riau dengan nilai 85.05. Untuk Keluarga Sakinah II dari Kota Pekanbaru
yaitu pasangan Drs H Muh Nasir Khalis MA dan Hj Fadhilah Taher dengan nilai 83.83, dan Keluarga Sakainah III dari Kuansing yaitu pasangan H Ahmad Khatib dan Hj Marina dengan total nilai 75.85. Untuk Keluarga Sakinah Tauladan I, kata Zulkifli diberikan hadiah berupa uang tunai Rp5 juta. Sementari untuk Keluarga Sakinah terbaik dua Rp3 juta dan terbaik III Rp2 juta. “Proses pemilihan Keluarga Sakinah tahun 2010 ini sekitar 2 bulan, dimana penilaian meliputi beberapa kriteria seperti profil bersangkutan, wawancara, tes tertulis dan observasi lapangan,” jelas Ketua Pemilihan Keluarga Sakinah ini. Menurut Zulkifli, pemilihan Keluarga Nasional merupakan program Kemenag RI yang dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan utnuk memotifasi masyarakat untuk men-
ciptakan keluarga sakinah dan keluarga sakinah teladan adalah sebagai contoh masyarakat. Anggota tim penilai Pemilihan Keluarga Nasional Riau tahun 2010, H Agustiar S Ag, menambahkan, untuk kriteria penilaian profil bobot nilainya 35 persen meliputi daftar riwayat hidup bersangkutan, penghargaan yang pernah didapatkan disertakan dengan bukti foto copy sertifikat penghargaan. Observasi lapangan bobot nilai 15 persen, dimana tim langsung melakukan tinjauan langsung ketempat tinggal untuk melihat kehidupan keluarga dan kehidupan bermasyarakat peserta. “Wawancara dan ter tertulis masing-masing berbobot 25 persen, materi yang diberikan berkaitan dengan Undang Undang keluarga, figh keluarga dan hal-hal yang berkaitan dengan keluarga,” jelasnya. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
HUTRiauke-53MomentumMemeliharaKebersamaandalamMewujudkanVisiRiau2020
32
DINAMIS- Dalam rangka memperingati hari jadi ke-53 Provinsi Riau tanggal 9 Agustus 2010, segenap pejabat dan karyawan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau melaksanakan upacara HUT Provinsi Riau di lapangan Kanwil Kemenag Riau Jl. Jenderal Sudirman no. 235 Pekanbaru. Bertindak selaku pembina upacara Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Albakiran Balim yang membacakan sambutan tertulis Gubernur Riau H. M. Rusli Zainal. Dalam sambutan tertulisnya diingatkan bahwa peringatan hari jadi Provinsi Riau ke-53 adalah suatu momentum yang sangat penting dan bersejarah bagi segenap lapisan masyarakat Provinsi Riau terutama sebagai sarana mengenang amal bakti dan jasa-jasa para syuhada dan pejuang pendiri Provinsi. Peringatan hari jadi ke-53 Provinsi Riau hendaknya dijadikan sebagai kilas balik
untuk melihat potret Provinsi Riau di masa lalu, masa kini, dan masa akan datang untuk mengetahui sejauh mana jati diri anak negeri membawa eksistensi daerah ke arah yang lebih maju sejalan dengan cita-cita para leluhur dan pelaku sejarah Provinsi Riau. Suasana peringatan pada tahun 2010 dilaksanakan pada saat seluruh komponen masyarakat Riau dihadapkan pada berbagai tantangan, persaingan sebagai akibat terjadinya globalisasi yang mengikis jati diri masyarakat Melayu Riau. Menghadapi kondisi dan situasi tersebut, maka seluruh komponen masyarakat haruslah memiliki pemahaman dan kesepakatan bersama terhadap visi dan misi, arah kebijakan, strategi serta langkahlangkah perencanaan pembangunan yang tercermin dalam visi 2010. Hal itu sejalan dengan visi Riau 2020 yaitu: “Terwujudnya Provinsi Riau sebagai
Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Bathin di Asia Tenggara Tahun 2020”. Visi Riau 2020 hanya dapat dicapai melalui langkah dan upaya-upaya konkrit, serta kerja keras dari seluruh masyarakat Riau, sehingga segala kendala, hambatan atau kelemahan dapat diantisipasi dan segala kemampuan serta potensi dapat dikembangkan secara optimal. Oleh sebab itu peringatan hari jadi ke-53 Provinsi Riau hendaknya dijadikan momentum untuk memelihara kebersamaan, kedamaian dan semangat juang anak negeri dalam mewujudkan Visi Riau 2020. Demikian antara lain isi sambutan Gubernur Riau H. M. Rusli Zainal yang dibacakan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Riau Drs. H. Albakiran Balim dihadapan peserta upacara yang juga dihadiri oleh para Kabid dan Pembimas. (agus)
Siak
40 Fakir-Miskin Dapat Bantuan Zakat Mal SIAK (Dinamis)- Menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan, Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Siak, Rabu (4/8) di Kantor BAZ, menyalurkan Zakat Mal yang dihimpun selama Tujuh bulan kepada 40 orang Fakir Miskin yang ada di delapan Desa/ Kelurahan. Penyaluran dana zakat mal dari Para muzaki senilai RP20 Juta ini dilakukan dalam menyambut bulan Suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri akan kembali disalurkan. “Ini tahap pertama kita salurkan dan nanti menjelang Idul Fitri akan kita serahkan lagi kepada yang berhak menerima-
nya,” ujar Ketua BAZ Kecamatan Siak H Mukhlis SHi Rabu (4/8). Dikatakan Mukhlis, dana BAZ yang terkumpul sebesar 20 juta yang masing-masing Desa/ Kelurahan lima orang Mustahid yang di undang untuk mendapatkan bagian zakat tersebut. Dimana sumber dana zakat mal ini dihimpun dari Para muzaki diantaranya Camat Siak beserta Staf Kecamatan Siak, Hafiq Sidiq, Ir sigit, Darma Untung, H Mukhlis dan Hotel Yasmin. Mukhlis mengaku sangat berterima kasih kepada Para muzaki yang sudah menyalurkan hartanya melalui BAZ Kecamatan Siak. Tentunya diharapakan orang kaya dan sudah
memenuhi nisab hartanya untuk segera menyisihkan hartanya untuk dizakatkan. Apalagi kebiasaan Umat Islam kata Mukhlis, penyerahan dana zakat mal itu biasanya dilakukan pada saat bulan puasa. Makanya selama bulan puasa Petugas Amil Zakat akan terus menerima dana zakat dari masyarakat. Karena dana ini dijamin akan langsung diserahkan kepada yang berhak menerimanya. “Tapi saat ini kita hanya bisa mengelola dana zakat mal ini keperluan konsumtif saja dan belum kepada produktif seperti untuk modal usaha. Namun ini kedepan akan menjadi perhatian kita,” ujarnya. (rp/siak.go.id)
SIAK (Dinamis)- Belajar membaca dan mengenalkan Alquran, hendaknya di mulai dari usia dini, karena menanamkan nilai-nilai agama terutama yang terkandung di dalam ayat-ayat Alquran hendaknya sejak kecil. Sehinga ketika anak-anak sudah dewasa, maka pemahaman tehadap Alquran bisa lebih di tingkatkan lagi. “Belajarnya harus sejak kecil, baik cara menghafalnya maupun bagaimana cara menggali makna yang terkandung di dalam
Alquran. Apalagi tidak beberapa lama lagi kita akan menghadapi bulan puasa dan membaca Alquran sangat besar nilainya,” ujar Kakankemenag Siak HM Syukur SHI usai mengikuti acara pelaksanaan MTQ beberapa waktu lalu di Masjid AI Muttaqin, Desa Merempan Hilir. Ia melihat, pelaksanaan MTQ Desa Merempan Hilir cukup semarak dan apresiasi dirinya kepada masyarakat cukup menggembirakan. Pihaknya mengaku salut atas penyeleng-
garaan MTQ tersebut yang digelar dengan semarak dan meriah. Tentu meriahnya bahkan melebihi MTQ tingkat Kecamatan dan tentunya ini harus menjadi ajang untuk mengintropeksi diri, sejauh mana pengalaman alquran yang di baca selama ini. HM Syukur menyebutkan, jenjang pelaksanaan MTQ ini sangat penting dilaksanakan, karena dapat mejaring dan meyeleksi qori dan qoriah yang berpotensi sejak dari tingkat desa sampai ke tingkat nasional. Sehinga setiap desa dapat mengirimkan utusannya yang kredibel dan tidak asal diambil, tanpa diseleksi dengan baik. Dalam pelaksanaan MTQ yang di ikuti 88 orang peserta, camat berpesan, agar alquran jangan hanya untuk di perlombakan, tapi juga harus dijadikan pedoman hidup seharihari.” Mari kita jadikan alquran sebagai pedoman hidup kita sehari-hari, jangan hanya di perlombakan aja, apalagi sempena datangnya bulan suci ramadhan tentu harus kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah,” ujarnya. (rp/siak.go.id)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Belajar Membaca Alquran harus Mulai Sejak Dini
33
Pelalawan Marhaban Ya Ramadan
Kakan Kemenag: Tingkatkan Amal Ibadah
PANGKALAN KERINCI (DINAMIS)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan mengimbau warga Pelalawan khususnya umat Islam untuk menyambut serta mengisi bulan Ramadhan dengan rasa suka cita dan meningkatkan amal. Hal itu disampaikan oleh Kakankemenag Kabupaten Pelalawan H. Abdul Muis di Pangkalan Kerinci, Selasa (10/8). Menurutnya, umat Islam di Pelalawan hendaknya memanfaatkan dengan sebaik-baiknya momentum Ramadhan dengan memperbanyak amal baik siang maupun malam. “Dalam bulan mulia ini, segala aktivitas yang kita lakukan akan bernilai amal yang berlipat ganda di mata Allah swt. Oleh karena itu ada 12 bulan yang diciptakan Allah
swt, dan hanya satu bulan diistimewakan untuk manusia agar meningkatkan amal ibadah guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt”, ujarnya. Dan kepada masyarakat sambungnya, diAbdul harapkan agar jangan menjadikan puasa sebagai kambing hitam untuk tidak bekerja atau bermalas-malasan. “Justru dengan tetap bekerja akan menjadi amal ibadah, tetapi jangan sampai dipaksakan”, katanya. Diharapkan juga dalam bulan Ramdhan ini para pengurus masjid dan jamaah dapat memakmurkan masjid dengan mengadakan kegiatan yang bernuansakan Islam seperti kegiatan-
kegiatan yang meningkatkan amal ibadah. “Kita inginkan juga di bulan suci ini, masyarakat khususnya pengurus masjid dapat memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan positif seperti pesantren kilat, tadarus, dan sebaMuis gainya”, ungkapnya. Ditambahkan Abdul Muis, agar kepada masyarakat non muslim diharapkan bisa menghargai saudaranya yang muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa agar tercipta situasi yang kondusif dalam menjalankan ibadah puasa. “Dan bagi warga non muslim diharapkan menghargai saudaranya yang tengah menjalankan ibadah puasa”, pungkasnya. (agus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Kemenag Riau Ikut Ramaikan Lomba SKJ Dispora 2010
34
DINAMIS- Dalam rangka memeriahkan HUT Riau yang ke- 53 dan Hari Kemerdekaan RI ke- 65, Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau ikut serta meramaikan kegiatan Lomba Senam Kesehatan Jasmani (SKJ) 2010 antar Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau dan antar Dinas/ Instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau 4 - 5 Agustus 2010 di Pekanbaru. Ketua group SKJ Kemenag Riau, Novam Scorpiantrien S.Sos, Selasa (3/ 8) mengatakan, keikutsertaan dalam lomba SJK tersebut sebagai wujud partisipasi sekaligus ikut memeriahkan HUT Riau dan Kemerdekaan RI. Sedangkan untuk persiapan sudah cukup maksimal. “Dalam beberapa minggu ini kami sudah lakukan latihan-latihan untuk memaksimalkan penampilan pada lomba nanti, mudah-mudahan kami bisa mempersembahkan yang terbaik buat masyarakat khususnya instansi kami,” ungkap Novam saat ditemui disela-sela latihan. Sementara itu official Gruop SKJ Kemenag Riau, Teh Imas, menam-
bahkan, SKJ Kemenag yang terdiri dari enam orang personil sudah siap untuk tampil pada lomba SKJ yang ditajah oleh Dispora Provinsi Riau. Selanjutnya, ia akan mengikuti technical meeting lomba pada 3 Agustus 2010 di Ruang Zamrud Hotel Indrapura Pekanbaru sebagai salah satu persiapan untuk mengikuti pertandingan keesokan harinya.
“Nanti malam kami akan mengikuti technical meeting di Indrapura untuk mengetahui lebih lanjut teknis pertandingan sekaligus penyambutan nomor peserta dan tampil. Sedangkan lomba akan berlangsung di Hotel Indrapura pada 4 Agustus 2010 setelah sebelumnya dilakukan acara pembukaan dihalaman kantor Dispora Riau,” jelasnya. (mus)
Rokan Hilir
Bagan Sinembah Juara MTQ Kab. Rohil BAGAN SIAPI-API (DINAMIS)- Kecamatan Bagan Sinembah keluar sebagai juara MTQ ke VIII Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Tahun 2010. Dengan demikian Kecamatan Bagan Sinembah telah tercatat tiga kali beturut-turut mempertahankan piala MTQ mulai tahun 2008. Piala bergilir diserahkan Ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan kepada camat Sinembah didampingi Sekdakab dan Kakan-
kemenag Rohil, saat malam penutupan, Kamis, (29/7). Berdasarkan hasil keputusan dewan hakim, diputuskan bahwa Kecamatan Bagan Sinembah berhasil memborong 11 gelar juara pertama, dengan total poin 55 dan berhak keluar sebagai juara umum. Sementara ditempat kedua dengan poin 30 diraih Kecamatan Bangko, dan ditempat ketika dengan poin 24 diraih kecamatan
Pasir Limau Kapas. Selanjutnya Juara harapan I diraih Kecamatan Rantau Kopar, disusul Kecamatan Pujud posisi harapan II dan Kecamatan Batu Hampar sebagai juara harapan III. Acara penutupan dihadiri Sekdakab Rohil, Ketua DPRD Rohil, Kakankemenag, kepala badan, dinas serta qori qoriah dan masyarakat yang antusias menyaksikan malam penutupan meski sempat diguyur hujan. (joni)
DINAMIS- Ribuan Jama‘ah sejak pagi hari sudah memadati Masjid Agung Annur Pekanbaru, Jum‘at (6/8) guna mengikuti acara Riau Berzikir dan Tausiah yang disampaikan oleh da‘i yang sudah akrab dengan jama‘ah di Indonesia khususnya warga Pekanbaru yaitu Ustadz Arifin Ilham. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Riau yang diwakili asisten III H. Joni Irwan, Kakanwil Kemenag Riau Drs. H. Asyari Nur, Hj. Septina Primaswati Rusli, dan segenap pimpinan instansi dan pemerintah baik vertikal maupun pemerintah provinsi. Dalam sambutan Gubernur Riau yang diwakili oleh Asisten III, Joni Irwan menyampaikan bahwa peranan pikir dan zikir sangat besar dalam membangun diri sendiri, masyarakat, bahkan bangsa. Karena itu tradisi ini harus senantiasa dipelihara dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Kita harus senantiasa memelihara diri, keluarga dan masyarakat dengan membiasakan zikir dalam kehidupan sehari-hari. Karena manfaatnya sangat besar agar kita selalu ingat dan
bersyukur terhadap nikmatNya serta meningkatkam amal ibadah”, tuturya. Sementara Septina Primawati selaku penggagas acara menyambut positif kegiatan Riau Berzikir yang merupakan agenda tahunan khususnya bagi masyarakat di kota Pekanbaru. “Zikir ini adalah agenda tahunan yang akan tetap kita laksanakan setiap tahun bagi kaum muslimin di Riau. Karena itu kegiatan Riau
Berzikir ini melibatkan masyarakat luas dengan mendatangkan ustadz kondang yang sudah dikenal khalayak di Indonesia yaitu Ustadsz Kyai Haji Arfin Ilham. Beliau setiap tahun selalu hadir di Pekanbaru khususnya dalam acara Riau Berzikir sempena peringatan Ulang Tahun Provinsi Riau. Pada tahun ini merupakan peringatan yang ke-53”, ujarnya. (agus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Ribuan Jama’ah Hadiri Riau Berzikir Bersama Arifin Ilham
35
Indragiri Hulu MTQ Kabupaten Indragiri Hulu
Peranap Juara Umum, Rengat Posisi Kedua DINAMIS- Kecamatan Peranap tampil sebagai juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 41 tingkat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) setelah menjuarai beberapa cabang yang diperlombakan. MTQ tersebut ditutup secara resmi Bupati Inhu Mujtahid Thalib, Kamis (29/7) malam. Atas prestasi tersebut Kecamatan Peranap berhak memperoleh piala bergilir Bupati Inhu dan akan diperebutkan kembali tahun depan. Piala diserahkan langsung Bupati Inhu Mujtahid Thalib. Penutupan yang diselengarakan di
Desa Kulim jaya itu dihadiri Bupati Inhu, Ketua DPRD Inhu, Kakankemenag Inhu, dan beberapa unsur pejabat Inhu. Dari tujuh cabang dan 35 kategori yang diperbutkan dalamMTQ tingkat Kabupaten Inhu, Kecamatan Peranap juara pertama dengan raihan poin 51, disusul Rengat sebagai juara kedua dengan raihan poin 32. Sedangkan ditempat ke tiga diraih Kecamatan Kuala Cenaku dengan poin 28. Bupati Inhu dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Kecamatan Peranap yang telah keluar sebagai juara umum,
dan ia mengharapkan prestasi ini dapat terus ditingkatkan. Sedangkan kepada yang kalah hendaknya tidak kecewa, dan terus berusaha agar dapat meraih prestasi ditahun mendatang. Mujtahid juga mengatakan agar MTQ ini mampu menjadi syiar Islam dalam upaya meningkatkan iman dan takwa ditengah masyarakat. Kedepan ia juga mengharapkan agar kegiatan MTQ dapat berjalan lebih meriah lagi dan tentunya perhelatan MTQ mampu menghasilkan qori dan qoriah lebih berpestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. (joni)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
2010, Kemenag Targetkan LK WTP
36
DINAMIS- Pada tahun 2010 ini, Kementerian Agama (Kemenag) targetkan Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (LK- WTP) dengan melakukan sosialisasi dan orientasi. Seperti sosialisasi Sistem Informasi Managemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) untuk meningkatkan pengelolaan kas dan perbaikan bagan akun yang ada di lingkungan Kemenag se Indonesia. Kepala Biro Keuangan dan BMN Kemenag RI, Drs H Praptono Zamzam, yang ditemui di Pekanbaru kemarin mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan keuangan Kemenag tahun 2009 oleh BPK RI, Kemenag memproleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). “Yang dikecualikan dalam opini WDP atas LK Kemenag 2009 tersebut dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan penggunaan bagan akun standar. Untuk itulah kita akan mengambil langkah-langkah strategi untuk melakukan perbaikan, khususnya pada dua item yang menjadi opini LK Kemenag WDP pada tahun lalu,” ungkap Praptono. Strategi yang akan diambil kemenag diantaranya melakukan perbaikan pengelolaan kas, perbaikan pengelolaan prsediaan, perbaikan pengelolaan PNBP, perbaikan penggunaan bagan akun standar, perbaikan pengelolaan barang milik negara, perbaikan penyusunan laporan keuangan, meningkatkan koordinasi dengan Instansi dan Unit
Terkait, meningkatkan komitmen kuasa pengguna anggaran, penyederhanaan jumlah Satker sesuai dengan restrukturisasi program dan kegiatan, dan penguatan tenaga Akuntansi di kantor Kemenag Kabupaten dan Kota se Indonesia. “LK yang berkualitas itu harus reliable atau dapat dipercaya, traceable atau disusun berdasarkan data yang dapat ditelusuri sumbernya, auditable atau dapat diaudit, time table atau disampaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Untuk mewujudkan semua ini tentu harus dilakukan langkah-langkah diatas dengan sosialisasi dan orientasi,” ucpanya. Dalam tahun 2010 kata Praptono, Kemenag RI akan melakukan penataran/ orientasi pengelolaan kas kepada 502 bendahara penerimaan dan 4381 bendahara pengeluaran. Pelatihan aplikasi persediaan kepada 4381 petugas penata persediaan. Penataran/orientasi pengelolaan PNBP kepada pembantu rektor II dan Dekan pada UIN, IAIN, IHDN, serta puket bidang keuangaan pada STAIN, STAKN, STAHN, dan STABN. Penataran/ orientasi penggunaan Bagan Akun Standar kepada 4381 petugas perencana. Penataran SIMAKBMN kepada 4381 petugas SIMAK- BMN. Pendampingan penyusunan laporan BMN dan validasi data laporan BMN oleh Setjen dan Itjen. Serta percepatan penyusunan dan penyampaian laporan BMN. Penataran/orientasi penyusunan laporan
keuangan kepada 4381 petugas Sistim Akuntansi Keuangan (SAK). Intensifikasi Rekonsiliasi data laporan keuangan secara periodik antara SAI dengan SAU, SAK dengan SIMAK-BMN, Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Penerimaan. Pendampingan dan review penyusunan laporan keuangan bagi 4381 satker Setjen dan Itjen. Percepatan penyusunan dan penyampaian laporan keuangan antar unit akuntansi secara periodik. Intensifikasi koordinasi dan konsultasi dengan Inspektorat Jenderal dan BPK-RI. Peningkatan Sinergy program dan kegiatan antara Biro Keuangan, Biro Perencanaan, dan Inspektorat Jenderal, BPN, Ditjen Bimas Islam. dan Peningkatan komitmen KPA pada PTAN, Kanwil, dan Kandepag untuk perbaikan pengelolaan PNBP. “Yang terpenting disini adalah komitmen pimpinan untuk menggerakkan fungsi organisasi, sehingga semua sistem dapat dijalankan secara baik dan benar. Karena kompleksitas penyusunan LK Kemenag selama ini meliputi jumlah satker yang besar mencapai 4381, heterogin, dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sementara kapasitas SDM yang terbatas baik kuantitas maupun kualitas, sarana dan prasarana yang belum memadai, jumlah anggaran yang besar dan beberapa permasalahan lain yang harus segera kita benahi agar terget LK WTP dapat tercapai,” ungkapnya penuh harapan. (mus)
Kuantan Singingi
Kakanwil Kemenag Riau Tinjau Lokasi Pelaksanaan MTQ TELUK KUANTAN (DINAMIS)Jumat 13/8 Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Riau Drs H Asyari Nur SH MM beserta rombongan didampingi Asisten II Sekdakab Kuantan Singingi Drs H Marduyut, melakukan peninjauan terhadap lokasi pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Riau Ke 29 di Kabupaten Kuantan Singingi yang akan digelar pada tanggal 10 Oktober 2010 nanti. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah astaka utama tempat acara pembukaan dan penutupan MTQ ke 29, acara akan dipusatkan di Kawasan Sport Center Sinambek Kota Teluk Kuantan.
Pembangunan astaka baru saja dimulai, sedangkan stadion sudah tinggal pinising. “Kita akan gesa pembangunan astaka ini agar pada akhir bulan September nanti sudah selesai, untuk pasokan listrik sudah tidak ada permasalahan, karena jaringan telah masuk ke stadion,” terang Marduyut. Sementara itu Kakanwil Kemenag Riau terlihat puas dengan kesungguhan jajaran Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi selaku tu rumah MTQ ke 29 Provpinsi dalam menghapi pergelaran tersebut. “Apa yang telah dilakukan oleh Pemkab Kuantan Singingi ini sesuai
dengan komitmen mereka sebagai tuan rumah sangat luar biasa, tentunya kita berharap selain hal-hal yang besar menjadi focus utama, hal yang kecil juga jangan dilupakan seperti penyedian fasilitas umum seperti kamar mandi dan MCK. Terkadang hal ini sering terlupakan sehingga dapat menganggu kenyamanan masyarakat yang datang menyaksikan MTQ,” ujar Asyari. MTQ Tingkat Propinsi Riau Ke 29 akan diikuti oleh 12 kabupaten kota se Provinsi Riau, kegiatan ini merupakan agenda tahunan LPTQ Provinsi Riau. (abdul)
BAZ Riau Bantu Usaha Kakanwil Serahkan Bantuan Rp 130 juta Kecil di Kuansing
Teluk Kuantan (Dinamis)Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau Drs H Asyari Nur SH MM, Jumat, (13/8) menyerahkan bantuan Rp 130 juta untuk rehab gedung asrama Pondok Pesantren Nurul Islam Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi yang terkena musibah kebakaran beberapa waktu lalu. Penyerahan bantuan bersempena dalam rangka kunjungan kerja ke Kabupaten Kuansing yakni peninjauan lokasi pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi, kunjungan ke madrasah, dan melihat secara langsung musibah kebakaran yang menghanguskan asrama Ponpes Nurul Islam. Penyerahan yang dilakukan usai sholat Jumat di Masjid Muhajirn Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar tersebut, dihadiri Wakil Bupati Kuansing Drs H Mursini, Asisten II Kuansing, Wakil Ketua DPRD Kuansing, Kepala Kantor Kementerian Agama Kuansing, Camat Gunung Toar, para kepala madrasah dan Kepala KUA se Kabupaten Kuansing, tokoh agama dan warga Desa Kampung Baru. Sedangkan rombongan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau turut hadir Ketua Komisi D DPRD Riau Bidang Kejehteraan Rakyat Syahrul Hidayat, Kabid Mapenda Drs Edwar S Umar MAg, Kasi Ketenagaan dan Kesiswaan Drs Efrion Efni MAg, Kasubbag Hukmas
dan KUB Drs H Ahmad Supardi MA beserta rombongan lainnya. Kakanwil usai menyerahkan bantuan mengharapkan agar pengurus yayasan Ponpes Nurul Islam dapat sesegera mungkin melakukan rehab asrama yang terbakar agar Ponpes ini bisa aktif kembali. “Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban pengurus dalam upaya membangun kembali Ponpes Nurul Islam yang merupakan salah satu Ponpes tertua di Kuantan Singingi,” ujar Kakanwil. Sementera dalam khatib yang disampaikannya, Kakanwil menghimbau agar masyarakat dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan di bulan suci Ramadhan serta menjaga ukhuwah islamiyah antar sesama muslim. “Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan dan barakah, dalam bulan ramadhan inilah kesempatan umat muslim untuk menggali amal sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat nanti,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Bupati Kuansing H Mursini usai penyerahan bantuan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Kementerian Agama Riau yang sudah berupaya memperjuangkan bantuan untuk membangun kembali Asrama Ponpes Nurul Islam. Dalam kesempatan itu Bupati juga menyinggung bahwa pihaknya bersama Kantor Kementerian Agama Kuansing mendukung penuh program kementerian agama dalam upaya peningkatkan pembangunan bidang agama dan keagamaan, khususnya di kabupaten Kuansing. (joni)
Kuansing (Dinamis)- Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Riau, Rabu (4/8) kembali menyalurkan bantuan untuk keluarga miskin di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sebesar Rp75 juta untuk modal usaha kecil bagi 15 keluarga miskin yang ada di Kabupaten tersebut. 15 keluarga miskin dinilai berhak menerima bantuan setelah dilakukan seleksi oleh BAZ Kabupaten Kuansing. Sekretaris BAZ Riau, Syamsul, usai penyerahan bantuan BAZ kepada Asisten II Kuansing H Marduyut SE mengatakan, penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin merupakan salah satu tugas BAZ Riau. “Tugas pokok BAZ tidak terlalu banyak, karena hanya meliputi mengumpulkan, menyalurkan dan mempertanggungjawabkannya. Namun terkait dengan penyalurannya, kita melakukan koordinasi dengan Kabupaten dan Kota setempat untuk menentukan siapa-siapa saja yang berhak menerima bantuan dana tersebut, sehingga bantuan yang kita salurkan tepat sasaran,” ungkapnya. Syamsul mengatakan, hingga saat ini BAZ Riau sudah menyalurkan dana bantuan untuk masyarakat miskin kesembilan kabupaten, diantaranya Kabupaten Kuansing. Masing-masing Kabupaten dan Kota di Riau, akan disalurkan bantuan sebesar Rp75 juta. “Untuk saat ini kita baru bisa membantu Rp75 juta per kabupaten dan kota, dan yang telah kita salurkan diantaranya Inhu dan Meranti. Semoga saja apa yang kita salurkan ini dapat membantu meringankan beban keluarga kita yang kurang mampu yang ada di kebaupaten dan kota,” ucapnya. (mus)
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Ponpes Nurul Islam Terbakar
37
Bengkalis
Ponpes Beri Kontribusi Besar Kepada Bangsa BENGKALIS (DINAMIS)- Keberadaan Pondok Pesantren (Ponpes) di negeri ini memberikan konstibusi yang besar bagi kemerdekaan Indonesia. Demikian dikatakan Bupati Bengkalis H Symsurizal ketika menghadiri apel tahunan dan pembukaan awal tahun ajaran baru 2010 Pondok Pesantren Modern Nurul Hidayah Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Kamis (22/7). Sistem dan tradisi pendidikan yang
dilaksanakan di ponpes sangat baik, dan menjadi salah satu basis pendidikan didaerah ini. Bukan hanya dalam hal pendidikan agama, melainkan juga berbagai pendidikan praktis lainnya. Selain itu dikatakannya, ponpes memiliki peran yang penting dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan dalam kehidupan. Baik itu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan beragama. Sebab, disamping sebagai pusat pendidikan
agama, ponpes juga pusat pendidikan mental, spritual dan etika. Karena itu pihaknya, khususnya pemkab Bengkalis menjadikan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan agama Islam, seperti ponpes Modern Nurul Hidayah ini sebagai bagian yang penting dan strategis serta tidak terpisahkan dari upaya-upaya untuk mempercepat keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan dan SDM di daerah ini. (joni)
Pembukaan MTQ KE XXXV Tingkat Kabupaten Bengkalis
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Di Batu Panjang Kecamatan Rupat
38
BENGKALIS (DINAMIS)-Mulai tanggal 27 – 31 juli 2010 dilaksanakan Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Kabupaten Bengkalis yang ke XXXV kegiatan ini dipusatkan di Batu Panjang Kecamatan Rupat. Hadir dalam acara ini Bupati Bengkalis H. Syamsurizal MM, Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Muspida, Kepala Badan, Dinas, Instansi dilingkungan Pemerintah Bengkalis, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis dan Ketua MUI Kab. Bengkalis. Dalam sambutannya ketua panitia mengatakan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an ke XXXV tingkat Kabupaten Bengkalis ini dilaksanakan di Rupat berdasarkan Keputusan Bupati Bengkalis Nomor : 198/ Kpts/2/2010 tentang penyelenggaraan MTQ Tingkat Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 di Kecamatan Rupat. MTQ ini diikuti oleh 8 Kecamatan yakni Kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Siak Kecil, Rupat, Rupat Utara, Pinggir dan mandau, serta di tambah dengan LPTQ, yang akan mempertandingkan 9 cabang, yakni Tilawah, Tartil Qur’an., Tafsir Qur’an., Hifzil Qur’an., Fahmil Qur’an., Syarhil Qur’an. Dan Khatil Qur’an. Tutur ketua panitia Fadhlah Fuad Daulay, sekaligus Camat Rupat. Sementara itu bupati bengkalis dalam sambutannya menyatakan bahwa beberapa waktu telah dilaksanakan Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Kecamatan, dan pada saat ini dilaksnakan pula di tingkat Kabupaten yang merupakan hasil terbaik dari tingkat Kecamatan, hasil terbaik di tingkat kabuapten ini, kemudian akan dikirim ke tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan di Kuantan Sengingi.”tutur
H. syamsurizal. Al Qur’an adalah kitab suci dalam Islam yang paling banyak dibaca manusia, tidak ada kitab suci yang dibaca sejak turunnya sampai sekarang selain al Qur’an. Selain banyak dibaca, al Qur’an banyak pula hikmahnya dan kandungan yang terdapat didalam al Qur’an dan teramat tinggi nilainya. Sebagai umat Islam al Qur’an merupakan kitab suci penyelamat hidup di dunia dan diakhirat. Keagungan al Qur’an bukan hanya pengakuan orang Islam saja tetapi orang barat juga mengakui dan telah menelaah keberadaan kitab suci umat Islam ini. Diantaranya seperti yang dikatakan oleh orientalis Jerman Dr. Sinde bahwa ia menyatakan bahwa di dalam al Qur’an terdapat makna yang teramat tinggi, susunan kata yang indah dan sastra yang agung yang belum pernah ditemukan sepanjang hidup, satu kata lebih berbobot dari beberapa karangan buku dan tidak
diragukan lagi sebagai mukjizat terbesar yang dibawa muhammad dari Rab nya. Dari ungkapan para peneliti yang merupakan pengakuan non muslim yang melakukan penelitian terhadap al Qur’an tersebut mengakui bahwasanya al Qur’an adalah mukjizat yang datang dari Rab yang maha tinggi. Imbuh Syamsurizal. Pada MTQ ke XXXV tingkat Kabupaten bengkalis yang dilaksanakan dari tanggal 27 s/d 31 juli 2010 di Batu panjang Kecamatan rupat, Kecamatan bengkalis berhasil merebut piala bergilir MTQ. Dan kali ini piala tersebut menjadi piala tetap untuk Kecamatan bengkalis karena berhasil mempertahankan sebagai juara umum 3 kali berturut-turut MTQ tingkat Kabupaten bengkalis, yakni MTQ ke XXXIII di bantar, MTQ ke XXXIV di Siak Kecil dan MTQ XXXV di Batu Panjang. Kecamatan bengkalis berhasil mengumpulkan nilai 89 Poin, disusul oleh Kecamatan Bantan dan kecamatan Rupat. (ana/wadi)
39
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945 dan Panca Prasetya Korpri.
Pejabat Eselon III.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM bertindak sebagai Pembina Upacara.
Peringatan HUT RI ke 65 di Halaman Kanwil Kemenag Riau
• No. 56 • Tahun V • Edisi Agustus 2010
Pejabat Eselon IV.
40
Karyawan Karyawati Kemenag Riau.
Penganugerahan Satya Lencana Karya Satya.
Persatuan Dharma Wanita Kanwil Kemenag Riau.
Pengibaran Bendera Merah Putih.