TUHAN SELALU BERKATA “YA” BAGI DOA SAYA ( Sisi Lain Rahasia Kuasa dan Jawaban Doa)
Joy Publishing Surabaya 2014
Joy Publishing
Jl.Embong Blimbing No.6 Surabaya Email:
[email protected] Blogger: User Profile: Marvel Mandjur Rawung Marvel Mandjur Rawung Google: https://plus.google.com.
Tuhan Selalu Berkata “Ya” Bagi Doa Saya (Mengungkap Sisi Lain Rahasia Kuasa dan Jawaban Doa)
Copyright © 2014 Marvel M. Rawung
Desain Sampul : Ii Varia Indahyani Tata Letak
: Marvel M.Rawung
Cetakan pertama: Mei 2014
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit sesuai Undang-Undang Hak Cipta dan moral kristiani
2
Prakata Penulis Mengutip filosofi doa yang dicetuskan oleh Pdt.Dr.Ishak Lew Lewi Santoso (almarhum): “Banyak doa banyak berkat, sedikit doa sedikit berkat, tidak doa tidak ada berkat”. Saya sangat termotivasi dan terinspirasi dengan filosofi doa tersebut, karena selain merupakan pengalaman pribadi yang betul-betul dilakukan, dirasakan, dialami oleh beliau, juga sudah menjadi berkat bagi umat Tuhan serta hamba-hambaNya yang hingga saat ini mereka terus termotivasi bertumbuh dalam kehidupan doa. Saya merenungkan lebih dalam dan menggali makna
dibaliknya,
hingga
sampai
pada
suatu
kesimpulan saya menemukan hal hebat bahwa filosofi doa tersebut orientasi utamanya kepada
nilai
kualitas doa yang berdampak kuasa dan jawaban doa bagi pendoanya. Menariknya bahwa filosofi doa tersebut memuat kalimat perbandingan banyak, sedikit, dan tidak yang intinya memberikan pilihan kepada masing-masing orang percaya. Tentu saja keputusan terhadap pilihan yang diambil menentukan 3
kuasa doa dan jawaban doa. Itu sebabnya, filosofi doa tersebut
dimasukkan sebagai salah satu ulasan
penting di buku ini. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa membangun kehidupan doa itu sangatlah penting, sebab melalui doalah justru saya mendapat jawaban dari setiap pergumulan hidup ini. Tidak banyak buku yang membahas secara rinci dan dalam tentang doa, dan kalaupun ada itupun hanya sebagai sub bagian pendukung ide pokok yang dibahas, dan bukan inti pembahasannya. Meskipun demikian, hal itu patut disyukuri karena kehadiran buku-buku tersebut setidaknya sudah memberikan kontribusi untuk menambah khasanah pengetahuan tentang kehidupan doa kita. Guna memenuhi bagianbagian yang dirasa tidak cukup karena hanya mengulas sebagian kecil tentang doa, maka buku ini hadir untuk menjawabnya. Buku ini lahir dari sebuah kerinduan mendalam dari hati saya untuk melengkapi pemahaman
tentang
doa
sebagai
ide
pokok
pembahasan yang disajikan dari sisi yang berbeda, rinci dan dalam, sehingga hal-hal yang dirasakan
4
kurang dan belum dipahami dapat dimengerti oleh pembaca. Buku ini berisi kajian praktis tentang doa, namun bukan
berarti
tanpa
bobot.
Acuannya
adalah
bersumber dari Alkitab dan dilengkapi dengan contohcontoh untuk memberikan gambaran yang jelas agar mudah dimengerti. Selain itu, mengisahkan beberapa pengalaman pribadi saya selama ini, dan mengangkat beberapa
fenomena doa yang penulis dengar dan
amati, serta beberapa contoh doa yang luar biasa hebat dari orang lain yang didapatkan selama pelayanan pengembalaan
saya.
Namun
yang
jelas
bukan
pengalaman isapan jempol akan tetapi bukti nyata bahwa Tuhan selalu berkata “Ya” bagi doa saya. Sebab pengalaman
tersebut
dibangun
atas
keyakinan
terhadap kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan, serta keyakinan terhadap apa yang Alkitab tuliskan. Oleh karena itu, saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa ketika sebuah pengalaman adalah cara Tuhan memberkati Anda dan untuk melengkapi bagian-bagian yang dibutuhkan bagi pembentukan pola
doa
dan
membangun
potensi
doa
yang 5
berdampak kuasa dan jawaban bagi Anda, maka silahkan ambil sari patinya. Tapi saran saya, jangan jadikan pengalaman pribadi saya ini sebagai doktrin yang dimasukkan ke dalam pengalaman doa Anda. Apabila
Anda
memahaminya
sudah secara
membaca utuh
buku serta
ini
dan
bersedia
mengaplikasikan dengan benar, maka Anda bisa berdoa dengan penuh keyakinan, sebab saya pun percaya bahwa di dalam diri Anda telah terisi potensi doa yang hebat dari Tuhan. Ya, doa yang berkuasa dan menjawab sebagaimana yang Anda doakan. Adapun tujuan buku ini di tulis, selain memberikan pamahaman rinci tentang doa, juga untuk mendorong keyakinan dan
membangkitkan passion doa Anda,
sehingga Anda bukan hanya sekedar tahu bagaimana doa yang berkuasa itu, namun bisa mengalami kuasa dan jawaban doa yang membuat Anda semakin yakin bahwa “Tuhan selalu berkata Ya bagi doa saya”. Saya menyadari bahwa buku ini hadir karena hikmat dan campur tangan Tuhan, dan ada orangorang terdekat yang mendorong dan mensuport saya. Terima kasih yang tulus untuk istri tercinta, Ii Varia 6
Indahyani yang telah memberikan dukungan doa dan perhatiannya yang luar biasa dalam proses penulisan buku ini. Juga buat anak saya, Joy Christy Rawung yang sangat pengertian dan telah menjadi penyemangat, sekalipun waktu bersama dengan mereka telah terpakai selama proses penulisan buku ini. Kiranya buah dari buku ini dapat memberikan kesejukan bagi asah yang mulai mngering, seimbang dengan waktu yang telah tersita. Akhirnya, saya mengembalikan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus sumber hikmat dan inspirasi doa, yang telah menuntun saya bisa merampungkan buku ini. Kiranya hikmat dan inspirasi doa Tuhan Yesus Kristus, juga menjadi pengalaman rohani yang luar biasa bagi semua pembaca. Soli Deo Gloria.
7
Pendahuluan Pernakah Anda mendengar istilah “Deisis Energeo” atau “Deisis Energia” yaitu ENERGI DOA yang mengerjakan hal besar dan membawa pengaruh luar biasa yang terjadi secara supranatural? Mungkin Anda sudah pernah mengalaminya, akan tetapi seiring dengan perjalanan waktu energi doa Anda mulai mengendor. Atau mungkin selama ini Anda sama sekali tidak pernah mengalami sesuatu dalam doa Anda, dan yang dirasakan adalah doa yang “kering” yang menyebabkan passion doa Anda semakin menurun. Apabila kondisi ini dibiarkan, sadar atau tidak sadar akan memberikan “ruang keraguan” di dalam diri Anda, menyebabkan Anda tidak yakin dengan doa-doa Anda. Bila saya bertanya kepada Anda, “Percayakah Anda bahwa Tuhan berkuasa menjawab doa dan tidak pernah ingkar janji?” Pasti responnya adalah, “Yes, I believe!”. Akan tetapi pada kenyataannya apa yang Anda rasakan dan alami tidak jauh berbeda dengan orang 8
lain.
Sudah
berjam-jam,
bermingu-mingu,
berbulan-bulan, bahkan sudah bertahun-tahun mereka berdoa, akan tetapi belum mengalami jawaban doa. Ada
yang
meminta
berkat
akan
tetapi
tetap
berkekurangan, memohon kesembuhan kenyataannya masih sakit, berdoa agar usaha atau bisnis sukses namun gagal, berharap keuntungan malah rugi, berkeinginan
agar
pekerjaan justru
dipromosikan
naik
jabatan
di PHK, kiat menjadi anggota
parlemen tetapi tidak terpilih, berharap mendapat jodoh namun sampai sekarang masih jomblo alias bujangan, mendambahkan rumah tangga harmonis dan baik baik saja sebaliknya isinya banyak masalah, berharap memiliki rumah sendiri namun masih tetap saja kontrak, memohon agar mendapat pekerjaan yang layak tapi masih menganggur, berdoa agar dagangan laris nyatanya sepi, dan masih banyak hal lainnya yang didoakan namun belum ada jawabannya. Tanpa disadari, masalah-masalah yang dirasa tanpa solusi tersebut telah membentuk keraguan yang membuat Anda tidak yakin dengan doa Anda. Ditambah lagi bergesernya esensi atau hakekat doa Anda dari arti sebenarnya yang mungkin Anda sendiri 9
tidak merasakannya. Bisa juga karena Anda sudah tidak lagi mengenali potensi doa Anda dengan benar. Atau sebaliknya, Anda belum menemukan potensi doa Anda dan tidak mengerti dari mana harus memulainya dan
bagaimana
cara
mengoptimalkan
atau
mengefektifkannya. Bisa jadi karena kondisi-kondisi tersebut membuat Anda kehilangan energi doa atau sama sekali tidak pernah merasakannya lagi. Pada akhirnya pikiran Anda yang lebih mendominasi dan kemudian menyeret Anda untuk berpikir: “Ah, apa pentingnya berdoa dan mengapa harus berdoa, memangnya masalah saya dapat diselesaikan dengan doa? Yang saya butuhkan saat ini adalah uang, pekerjaan, makanan!”. Terus terang, awalnya saya sempat berpikir hal yang sama dan menganggap pemikiran demikian benar dan lumrah bagi mereka yang sedang bergumul dengan kebutuhannya. Namun, secara refleks muncul pertanyaan-pertanyaan antisipasi dalam pikiran saya: Bukankah setiap orang percaya mau tidak mau harus meminta kepada sumbernya? Bukankah Tuhan adalah penyedia stok bagi kebutuhan kita? Bukankah Yesus 10