Tuhan Sayang Ya Tuhan Sayang Oleh
: Emha Ainun Nadjib
Sumber
: Seribu Masjid Satu Jumlahnya, Tahajud Cinta Seorang Hamba, hlm. 24—28.
Tuhan sayang ya tuhan sayang Tiada yang kami ikuti dalam perjalanan Kecuali engkau maha penabur pengetahuan Tuhan sayang ya tuhan sayang Di siang hari yang berselimut kegelapan Bersabarlah mendengar kami yang kebingungan Bertanya apa yang sesungguhnya engkau inginkan Menyeret kami ke persimpangan jalan Kemudian engkau pergi meninggalkan Engkau wariskan alam Berita tentang pengembaraan Dan teka-teki yang sialan Tuhan wahai kekasih hati Selain rumahmu tiada tempat kembali Kami harus tempuh perjalanan ini Abad-abad teramat panjang Kami berebut makan, berselisih paham Merawat dendam dan peperangan Mana gerangan jalan yang benar Tumpah berbagai ideologi besar Yang membuat wajah kami sendiri memar
1
Maka kekallah pertengkaran Pada setiap jalan dibikin gang-gang Yang berakhir di kebuntuan Semua hendak memimpin di depan Maunya duluan mengenyam makanan Tak bersedia ketlingsut di ekor barisan Semua ngebet disebut pahlawan Hendak jadi nabi diam-diam Atau bapak yang dimonumenkan Adapun lusa akan habis hutan ditebang Bumi dikuras secara terang-terangan Anak cucu mampus menanggulangi utang Adapun namamu senantiasa disertakan Tuhan sayang ya tuhan sayang Dijual eceran dan diloakkan Di impitan zaman, orang berdiri terpana Disaksikan langit dan cakrawala Sambil mengeluh: di mana engkau berada Terkunci mulut bumi dan angkasa Segala harta, pasal hukum, dan mantra Tak menyisakan jawaban bagi jiwa Tuhan sayang yang keindahanmu kami puja Begini berat godaan fatamorgana Tegang di antara surga dan neraka
2
Para bidadari tidaklah menggiurkan hati Sebab bagi yang memiliki kerinduan sejati Engkau saja cukuplah, tak usah yang lain lagi Kami tahu dengan surga engkau sengaja Menguji hati picisan yang gampang terlena Sehingga bukan engkau lagi yang diingatnya Engkau diangap benda mati Diperebutkan untuk dimonopoli Dibawa ke surga untuk kenduri Sibuklah kami membangun patung bayangan Dari yang kami sangka wajahmu ya tuhan sayang Lantas kami jadikan pedang untuk bermusuhan Kami memperdagangkan surga Kami jual rasa takut terhadap neraka Seolah-olah kami bisa membuatmu terluka Kami menjadi manja dan terkesima Saling menindas dan mengisap sampai binasa Kami mabuk, rakus, lalai, dan foya-foya Kami bermimpi, bikin teori, tesis, asumsi Mengagas langit bumi, sperma, dan klenik Dalam ilmu pengetahuan yang ateistik Kami bikin susunan perkosa memperkosa Orang kecil, masyarakat, serdadu, negara, raja Serta isapan kekal kota atas desa
3
Tuhan sayang ya tuhan sayang Kalau bagimu ini hanya senda gurau dan permainan Sungguh bagi kami takkan tertanggungkan Kami berebut tanah, sukses, uang, dan popularitas Susunan piramida, bangunan bawah atas, strata dan kelas Kiri dan kanan, utara dan selatan, tebas menebas Bikin lima juta buku dalam setahun Untuk meneliti suka duka yang bertimbun Sehingga mata menjadi semakin rabun Orang bersemangat atau putus asa Orang mencucurkan air mata atau tertawa-tawa Yang satu sirna, lainnya mengibarkan bendera Tuhan sayang ya tuhan sayang Lihatlah semua jadi begini serius Menegakkan parta-partai tikus Tuhan sayang ya tuhan sayang Bolehkan ide penciptaanmu kami pertanyakan Sekadar untuk tak mampus dalam kebingungan Jadikanlah kami bayi yang kembali belajar Meskipun jika quran kami bawa masuk pasar Orang bilang kamilah orang-orang kesasar Kami coba tegakkan alif-mu di bilik-bilik sepi Sambil tak henti-hentinya bertengkar sendiri Namun semogalah kami berhenti buta tuli
4
Tuhan sayang ya tuhan sayang Kalau boleh kami meminta lagi kesabaran Lebarkan dada kami seluas tujuh lautan
http://padhangan.wordpress.com/ 5