LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEPADA PENGURUS KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DESA ANTIGA KELOD
NI KADEK SINARWATI,SE.,M.Si.,Ak/0020107205 (Ketua) Dr. ANANTA WIKRAMA TUNGGA ATMADJA/ 0001027701 (Anggota) NYOMAN TRISNA HERAWATI,SE.,M.Pd.,Ak/0015037705Anggota) I MADE PRADANA ADI PUTRA,SE,SH,M.Si/0019117301(Anggota) NYOMAN ARI SURYA DARMAWAN,SE.,M.Si.,Ak/0001018201(Anggota)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 116/UN48.15/LPM/2014 tanggal 13 Februari 2014.
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT a. Judul Program
:
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Di Desa Antiga Kelod. : Pelatihan : Ekonomi/Akuntansi
b. Jenis Program c. Bidang Kegiatan d. Identitas Pelaksana: 1. Ketua - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah 2. Anggota 1 - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah 3. Anggota 2 - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah 4. Anggota 3 - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah 5. Anggota 4 - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah
: Nyoman Ari Surya Darmawan,SE.,M.Si.,Ak : 198205112008112004 : Penata Muda Tk.I/IIIb : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Raya Sangsit Singaraja
e. Biaya yang diperlukan f. Lama Kegiatan
: Rp. 10.000.000 : 8 bulan
: Ni Kadek Sinarwati,SE.,M.Si.,Ak : 1972102020101222002 : Penata Muda Tk.I/IIIb : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Nusa Indah Gang V No. 17 Denpasar : Dr. Ananta Wikrama T.A.,SE.M.Si.,Ak : 197702012001121001 : Penata Tk. I/IIId : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Gajah Mada VIII/12 Singaraja, Bali : Nyoman Trisna Herwatai,SE.,M.Pd.,Ak : 197703152002122003 : Penata Tk.I : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Ayani 139 Singaraja : I Made Pradana Adi Putra,SE,SH,M.Si : 197311092010121001 : Penata Muda Tk.I/IIIb : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Dewi Kunti No. 12 Denpasar
i
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena berkat Rahmat-Nya Laporan Hasil Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan judul ” Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Di Desa Antiga Kelod”. dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada: 1. Rektor Undiksha 2. Ketua LPM Undiksha 3. Kepala Desa Antiga Kelod 4. Para pengurus KSP di Desa Antiga Kelod selaku mitra 5. Serta semua pihak yang telah membantu pelaksanaan program dan penyelesaian laporan ini.
Harapan kami semoga laporan ini dapat memudahkan seluruh pihak terkait yang berperan dalam meningkatkan jumlah penerimaan kas negara khususnya melalui penerimaan pajak. Demikian kata pengantar ini kami sampaikan, semoga laporan ini bermanfaat dan memberikan kontribusi dalam pengingkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Singaraja, 25 Agustus 2014
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
ISI
HALAMAN
Halaman Judul Halaman Pengesahan......................................................................................................
i
Kata Pengantar...............................................................................................................
iii
Daftar Isi........................................................................................................................
vi
Abstrak............................................................................................................................
vii
Abstrac............................................................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1
1.1 Analisis Situasi ...................................................................................................
1
1.2 Permasalahan Mitra.............................................................................................
3
1.3 Tujuan Kegiatan...................................................................................................
4
1.4 Manfaat Kegiatan.................................................................................................
5
1.5 Khalayak Sasaran ................................................................................................
7
1.6 Keterkaitan ..........................................................................................................
7
BAB II STUDI PUSTAKA...........................................................................................
9
2.1 Pengertian Laporan Keuangan...............................................................................
9
2.2 Tujuan Laporan Keuangan.....................................................................................
10
2.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan................................................................................
11
2.4 Pengertian Koperasi...............................................................................................
12
2.5 Jenis-jenis Koperasi................................................................................................
12
2.6 Sumber Permodalan Koperasi ..............................................................................
13
BAB III METODE PELAKSANAAN.........................................................................
15
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah................................................................................
15
3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan................................................................................
16
3.3 Rancangan Evaluasi................................................................................................
17
3.4 Rencana dan Jadwal Kerja......................................................................................
17
3.5 Organisasi Pelaksana................................................................................................ 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................
20
4.1 Hasil Kegiatan P2M................................................................................................. 20 iv
4.1.1 Penjajagan Lokasi .......................................................................................
20
4.1.2 Permohonan Izin Kepada Kepala Desa Antiga Kelod ...............................
20
4.1.3 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus Koperasi Simpan Pinjam ............................................................................
20
4.1.4 Pemantauan/ Pendampingan Mitra .............................................................
21
4.2 Pembahasan............................................................................................................
22
4.2.1 Kendala Yang Dihadapi .............................................................................
22
4.2.2 Upaya Perbaikan dan Harapan Mitra Pada Program Berikutnya ...............
23
BAB V PENUTUP..........................................................................................................
24
5.1 Simpulan......................................................................................................................
24
5.2 Saran-saran...................................................................................................................
24
Daftar Pustaka Lampiran-lampiran
v
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus KSP di Desa Antiga Kelod Ni Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Koperasi merupakan salah satu soko guru perekonomian Indonesia selain sektor swasta dan pemerintahan. Kalimat ini senantiasa didengung-dengungkan untuk menujukkan betapa pentingnya koperasi bagi perekonomian Indonesia. Koperasi terdapat di seluruh wilayah Indonesia, menyebar di tiap Kabupaten, Kecamatan dan Desa, salah satunya di Desa Antiga Kelod. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang ada di Desa Antiga Kelod benar-benar menjadi sandaran hidup bagi masyarakat desa. Terdapat tujuh KSP yang tersebar diseluruh banjar di Desa Antiga Kelod, dimana semua KSP belum pernah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang disebabkan oleh ketidakmampuan pengurus dalam menyusun laporan keuangan. Kondisi ini memotivasi tim P2M Undiksha melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus KSP di Desa Antiga Kelod. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan pengisian Penyusunan Laporan Keuangan kepada pengurus KSP. Keberhasilan metode yang diterapkan diukur dengan menggunakan pendekatan proses dan produk melalui metode observasi dan wawancara selama dan setelah kegiatan pelatihan berlangsung. Data yang dikumpulkan adalah absensi peserta dan produk pelatihan berupa laporan keuangan KSP. Kegiatan pelatihan dirancang dalam tiga tahapan yang terdiri dari tahap persiapan, implementasi dan monitoring. Secara garis besar kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus KSP dapat dinyatakan berhasil sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Meskipun demikian terdapat beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pelatihan dan proses pendampingan. Pada waktu mendatang, mitra berharap diadakan lagi kegiatan pelatihan. Kegiatan P2M telah berkontribusi dalam penambahan pengetahuan baru bagi para pengurus KSP dan membantu Kopdagperin Kabupaten Karangasem dalam menyebarluaskan informasi dibidang penyusunan laporan keuangan. Disarankan kepada LPM Undiksha untuk bisa mendampingi kegiatan serupa tidak hanya sebatas pengurus KSP tetapi juga pengurus koperasi lainnya dan juga tidak sebatas hanya di Desa Antiga tetapi juga di wilayah-wilayah lainnya. Kepada Kopdagperin Kabupaten Karangasem disarankan untuk memberikan bantuan dana dalam kegiatan serupa ditahuntahun berikutnya.
Kata Kunci: Pelatihan, Penyusunan, Laporan Keuangan, Pengurus KSP
vi
ABSTRACT Cooperative is one pillar of the Indonesian economy in addition to the private sector and government. This sentence always touted to shows how important the cooperative for the Indonesian economy. Cooperative contained in all parts of Indonesia, spread in each district, sub-district and village, one of them in the village of Antiga kelod. Credit Unions (KSP) in the village of Antiga kelod really be back alive for the people of the village. There were scattered throughout the seven KSP Banjar village kelod Antiga, where all KSP have never done the Annual Meeting of Members (RAT) which is caused by the inability of the management in preparing the financial statements. This condition motivates the team P2M Undiksha implement community service activities in the form of training on the preparation of financial statements to the board in the village of Antiga kelod KSP. The method used is the training and mentoring to the Financial Statements charging KSP officials. The success of the method applied was measured by using the approach of process and product through observation and interviews during and after the training activities take place. The data collected is attendance of participants and training products in the form of financial statements KSP. Training activities designed in three stages which consist of the preparation, implementation and monitoring. Broadly speaking training preparation of financial statements to the board of KSP can be expressed successfully in accordance with the objectives to be achieved. Nevertheless there are some obstacles encountered during the implementation of the training and mentoring process. In the future, hoping partner training events held again. P2M activities have contributed to the addition of new knowledge for the management of KSP and help Kopdagperin Karangasem regency in disseminating information in the field of preparation of the financial statements. It is suggested to accompany the LPM Undiksha to be similar activities are not only limited to KSP officials but also other cooperative management and also not only limited in the village of Antiga but also in other areas. To Kopdagperin Karangasem Regency advised to provide financial assistance in similar activities in the years following.
Keywords: Training, Preparation, Financial Statements, Management of KSP
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi Koperasi merupakan salah satu soko guru perekonomian Indonesia selain sektor swasta dan pemerintahan. Kalimat ini senantiasa didengung-dengungkan untuk menujukkan betapa pentingnya koperasi bagi perekonomian Indonesia. Koperasi terdapat di seluruh wilayah Indonesia, menyebar di tiap Kabupaten, Kecamatan dan Desa, salah satunya di Desa Antiga Kelod. Desa Antiga Kelod merupakan salah satu desa administrasi yang terdapat di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Desa ini merupakan pemekaran dari desa Antiga. Desa Antiga Kelod terdiri dari 4 Banjar yakni Banjar Pangitebel, Banjar Bengkel, Banjar Pengalon dan Banjar Yeh Malet. Terdapat tujuh (7) koperasi simpan pinjam (KSP) yang menyebar di semua banjar. Masyarakat desa Antiga Kelod bermata pencaharian sebagai petani, nelayan dan pedagang. Hanya sebagian kecil dari mereka berprofesi sebagai pegawai baik pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta. Keberadaan koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod sangat memiliki arti penting bagi sebagian besar masyarakat karena mampu membebaskan mereka dari jeratan para lintah darat. Koperasi simpan pinjam yang terdapat di Desa Antiga Kelod mulai bertambah jumlahnya sejak tiga tahun belakangan ini. Sebagai soko guru perekonomian, koperasikoperasi tersebut harus diberikan perhatian agar mampu berkembang dan menjalankan fungsinya dengan baik. Berikut adalah data koperasi simpan pinjam yang terdapat di Desa Antiga Kelod yang disajikan di tabel 1
1
Tabel 1.1 Nama dan Jumlah Modal Koperasi Simpan Pinjam No Nama Koperasi Lokasi Jumlah Modal (Rp) 1 Koperasi Tangkas Kori Agung Banjar Bengkel 700.000.000 2 Koperasi Dasa Bala Banjar Pengalon 675.000.000 3 Koperasi Paramita Sedana Banjar Pangitebel 550.000.000 4 Koperasi Sri Sedana Banjar Pangitebel 850.000.000 5 Koperasi Tirta Segara Nata Banjar Yeh Malet 500.000.000 6 Koperasi L Nusa Sejahtera Banjar Bengkel 600.000.000 7 Koperasi Arta Semaya Banjar Bengkel 650.000.000 Sumber: Perbekel Desa Antiga Kelod
Koperasi-koperasi simpan pinjam yang ada di Desa Antiga Kelod benar-benar menjadi sandaran hidup bagi masyarakat desa. Betapa tidak, koperasi Dasa Bala yang terdapat di Banjar Pengalon misalnya, mayoritas anggotanya merupakan masyarakat nelayan yang kehidupannya sangat tergantung pada hasil laut. Pada saat cuaca tertentu banyak nelayan yang rugi melaut. Mereka sudah menghabiskan banyak bensin untuk menjalankan perahunya, akan tetapi pulang tidak membawa hasil. Di saat kondisi seperti ini kehidupan mereka “minus”. Koperasi simpan pinjam Dasa Bala lah yang menjadi penyelamat hidupnya yang membebaskan masyarakat nelayan dari jerat lintah darat. Sebaliknya, jika pada suatu ketika hasil melaut melimpah, sisa uang yang ada disimpan di koperasi. Demikian juga dengan koperasi-koperasi simpan pinjam lainnya mereka sangat berperan membantu masyarakat yang sedang kekurangan dana, serta menjadi kepercayaan tempat menitipkan uangnya ketika masyarakat mendapat tambahan rejeki yang mereka peroleh dari hasil penjualan ternak dan penjualan hasil perkebunan. Demikian besar harapan masyarakat akan berkembangnya koperasi, karena perkembangan koperasi juga berarti perkembangan kehidupan masyarakat. Sebagai lembaga yang menjadi harapan serta kepercayaan masyarakat, koperasi hendaknya mengelola dana dan mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara akuntabel melalui media pelaporan keuangan dalam sebuah kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Sebagai sebuah lembaga hukum koperasi, melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan suatu keharusan. Namun kenyataannya koperasi simpan pinjam yang terdapat di Desa Antiga Kelod tidak ada yang pernah melaksanakan RAT. Ketiadaan RAT ini merupakan salah satu indikasi telah terjadinya permasalahan dalam sebuah koperasi karena RAT merupakan sebuah ranah dimana pengurus mempertanggungjawabkan segenap aktivitas 2
operasionalnya kepada anggotanya. Dengan kata lain tanpa terselenggaranya RAT dapat dikatakan aspek akuntabilitas sebuah koperasi kurang terjamin dan dapat diduga telah terjadi permasalahan pada koperasi yang bersangkutan. Salah satu penyebab tidak diselenggarakannya RAT adalah karena ketidakmampuan pengurus di dalam menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu laporan yang mutlak harus dibuat oleh semua organisasi salah satunya koperasi. Dengan laporan keuangan yang disusun pengelola dalam hal ini pengurus koperasi bisa mempertanggung jawabkan pengelolaan dana kepada anggota selaku pemilik koperasi, pemerintah (Dinas koperasi) sarana penyusunan laporan pajak, dokumen penunjang permohonan kredit di bank dan kegunaan laporan keuangan lainnya. Berkaitan dengan tidak disusunnya laporan keuangan di Koperasi Simpan Pinjam yang terdapat di Desa Antiga Kelod sangat merugikan koperasi dan masyarakat desa selaku pemilik koperasi, karena dengan tidak disusunnya laporan keuangan anggota tidak pernah mengetahui bagaimana pengelolaan dana yang telah mereka setorkan. Selain itu dengan tidak disusunnya laporan keuangan koperasi juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan bantuan dana dari pihak-pihak terkait misalnya dari bank Bukopin. Tidak disusunnya laporan keuangan juga menyebabkan koperasi tidak melakukan salah satu kewajiban hukumnya yakni melakukan kewajiban perpajakan (mengisi dan melaporkan Surat Pemberiatahuan Tahunan Wajib Pajak Badan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karangasem). Sampai dengan saat ini belum pernah ada pelatihan yang diberikan oleh Dinas Koperasi wilayah kerja Kabupaten Karangasem kepada pengurus koperasi simpan pinjam yang ada di Desa Antiga Kelod. Permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya yang membelit koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod adalah banyaknya kredit macet. Macetnya kredit yang disalurkan disebabkan oleh tidak tersediannya standar operasional prosedur dalam penyaluran kredit. Kredit diberikan kepada peminjam tanpa melakukan analisa apapun terhadap pemohon.
1. 2 Permasalahan Mitra Berdasarkan diskusi secara mendalam dengan pengurus koperasi maka permasalahanpermasalahan mendasar yang dihadapi koperasi adalah: 1. Pengurus koperasi belum mampu menyusun laporan keuangan 2. Koperasi belum pernah melakukan Rapat Anggota Tahunan 3
3. Koperasi tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian kredit 4. Pengurus koperasi belum pernah melakukan kewajiban perpajakan akibat dari ketidakpahamannya terhadap aturan perpajakan. Mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapi serta terbatasnya waktu dan dana yang tersedia maka berdasarkan kesepakatan diantara pengurus yang telah didiskusikan dengan pengusul program maka masalah yang paling utama diselesaikan adalah ketidakmampuan menyusun laporan keuangan. Permasalahan ini diinginkan diselesaikan paling awal dengan pertimbangangan jika laporan keuangan sudah mampu disusun, maka tahapan kegiatan berikutnya yang bisa dilaksanakan adalah: 1. Mampu melakukan pertanggungjawaban kepada anggota dan pemerintah (dinas koperasi) melalui mekanisme RAT. 2. Mampu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait (bukopin) 3. Mampu menyusun laporan perpajakan Pada tahap awal program pengabdian masyarakat ini, akan diselesaikan permasalahan pertama yakni ketidakmampuan pengurus menyusun laporan keuangan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan keuangan. Pada tahap berikutnya akan dilakukan pelatihan penyusunan laporan perpajakan dan dibantu menyusunkan standar operasional prosedur (SOP) pemberian kredit.
1.3 Tujuan Kegiatan
Terkait dengan permasalahan utama yang dihadapi koperasi yakni pengurus belum mampu menyusun laporan keuangan, maka yang menjadi tujuan dari program pengabdian masyarakat berupa kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan yang diberikan kepada pengurus koperasi bertujuan agar pengurus mampu menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba/rugi (SHU), laporan perubahan modal dan neraca. Dengan dilaksanakannya program pelatihan ini diharapkan terjadi kondisi baru dalam tata kelola koperasi yakni tata kelola yang akuntabel sehingga nantinya koperasi dapat melakukan RAT, menjalin kerjasama dengan instansi terkait serta dapat melakukan kewajiban perpajakannya.
4
1.4 Manfaat Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat dalam aspek ekonomi, hukum maupun sosial. 1. Aspek Ekonomi Pelatihan penyusunan laporan keuangan yang diberikan kepada pengurus KSP di Desa Antiga Kelod akan memberikan kemampuan kepada pengurus untuk menyusun laporan keuangan, sehingga pengurus mampu mewujudkan pengelolaan koperasi yang transparan dan akuntabel. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana yang dipercayakan masyarakat pada koperasi yang menambah kepercayaan masyarakat. Peningkatan kepercayaan ini berdampak pada pengingkatan jumlah dana/modal yang jika dikelola dengan baik akan mampu meningkatkan shu serta kesejahteraan anggota dan pengurus. 2. Aspek Hukum Kemampuan
menyusun
laporan
keuangan
sebagai
salah
satu
media
pertanggungjawaban pengurus kepada anggota, membantu pengurus memenuhi kewajiban hukumnya sebagai pengurus yang taat pada aturan perkoperasian, karena dengan disusunnya laporan keuangan pengurus mampu menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). 3. Aspek Sosial Terselenggaranya RAT sebagai dampak positif dari kemampuan menyusun laporan keuangan membebaskan pengurus dari prasangka buruk anggota.
Jika kegiatan P2M berupa pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam ini selesai dilaksanakan, maka akan akan terdapat banyak manfaat yang dirasakan oleh: a. Masyarakat desa Antiga Kelod sebagai anggota koperasi simpam pinjam Tersusunnya laporan keuangan koperasi merupakan dasar bagi pengurus untuk mewujudkan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi. Pengurus dapat mempertanggung jawabkan pengelolaan dana yang dipercayakan anggota/masyarakat desa secara akuntabel dan transparan. Disisi lain dengan terselenggaranya pengelolaan yang akuntabel melalui media laporan keuangan, kepercayaan stake holder akan meningkat kepada koperasi 5
sehingga niscaya tambahan modal pun akan dapat meningkat juga yang akhirnya diharapkan bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota (masyarakat desa Antiga Kelod). b. Pengurus koperasi Secara ekonomi jika laporan keuangan sudah berhasil disusun, RAT mampu terselenggara, keperacayaan stake holder meningkat, maka modal bertambah. Bertambahnya modal jika dikelola dengan baik akan meningkatkan SHU dan memberikan peningkatan kesejahteraan kepada pengurus. Secara non ekonomis jika pengurus sudah mampu menyusun laporan keuangan, pandangan negative atau kecurigaan anggota atas pengelolaan dana dapat dihilangkan. c. Dinas Koperasi wilayah kerja Kabupaten Karangasem Kemampuan koperasi menyelenggarakan RAT serta peningkatan kinerja suatu koperasi merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kerja Dinas Koperasi. Meskipun sampai saat ini koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod belum pernah mendapat pelatihan dari Dinas Koperasi, namum kedepannya akan di upayakan ada jalinan kemitraan yang lebih kuat antara koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod dengan Dinas Koperasi wilayah kerja Kabupaten Karangasem. d. Universitas Pendidikan Ganesha khususnya Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Kegiatan P2M pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod akan membuka mata masyarakat Desa Antiga Kelod, bahwa ternyata Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) memiliki sebuah Fakultas Ekonomi (Fakultas non kependidikan). Selama ini masyarakat Desa Antiga Kelod mengira Undiksha hanya perguruan tinggi yang hanya mencetak guru. Sehingga ketika putra-putri mereka ingin melanjutkan ke Fakultas Ekonomi harus pergi ke Denpasar, jika putra-putri mereka tidak diterima di Fakultas Ekonomi perguruan tinggi negeri di Denpasar, mereka pun terpaksa memilih Fakultas Ekonomi dari perguruan tinggi swasta. Gaung Fakultas Ekonomi Undiksha belum terdengar di Desa Antiga Kelod, sehingga terlaksananya program P2M ini merupakan ajang untuk memperkenalkan keberadaan Fakultas Ekonomi khususnya jurusan akuntansi kepada masyarakat Desa Antiga Kelod. e. Pelaksana Program P2M
6
Bagi pelaksana program P2M kegiatan P2M ini memberikan kesempatan bagi para dosen Akuntansi untuk tidak hanya menjadi “jago kandang”. Dosen tidak hanya mampu mentransfer ilmu kepada anak-anak/mahasiswa yang nota bene umurnya lebih muda, akan tetapi dosen juga mampu berbagi/sharing pengetahuan kepada masyarakat, melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang bersifat keilmuan.
1.5 Khalayak Sasaran Yang menjadi khalayak sasaran kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan adalah para pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod, kegiatan pelatihan ini penting dan mendesak untuk dilakukan karena setelah
beberapa tahun berjalan KSP tidak pernah
menyelenggarakan RAT dalam arti KSP tidak pernah mempertanggungjawabkan pengelolaan dana kepada masayarakat desa selaku pemilik koperasi. Tidak terselenggaranya RAT diakibatkan oleh tidak adanya laporan keuangan sebagai bahan utama pertanggungjawaban. Tidak terselenggaranya RAT sebagai akibat tidak mampunya pengurus menyusun laporan keuangan merupakan salah satu indikator tidak adanya transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola koperasi. Padahal jika pada koperasi terdapat tata kelola yang baik/good governance maka kesejahteraan stake holder akan mengiringi. Dengan demikian pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus KSP tidak bisa ditunda lagi, terlebih lagi Dinas Koperasi Kabupaten Karangasem belum pernah melakukan hal serupa.
1.6 Keterkaitan Pihak-pihak terkait yang ikut serta terlibat dalam pelaksanaan pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod adalah: a. Universitas Pendidikan Ganesha/Fakultas Ekonomi/Jurusan Akuntansi Bentuk keterkaitan Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Undiksha adalah sebagai nara sumber yang akan memberikan pelatihan. b. Dinas Koperasi Kabupaten Karangasem Dinas koperasi Kabupaten Karangasem merupakan Dinas yang menaungi koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod. Kegiatan pelatihan ini merupakan kegiatan awal yang ke depannya mampu memotivasi Dinas Koperasi Kabupaten Karangasem untuk 7
terus memberikan dukungan yang berkelanjutan kepada koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod. c. Masyarakat Desa Antiga Kelod khususnya para pengurus KSP Pengurus koperasi simpan pinjam merupakan pihak yang mendapat pelatihan penyusunan laporan keuangan, sehingga secara ekonomis
diharapkan akan
meningkatkan
kesejahteraannya, sedangkan secara sosial pengurus terbebas dari prasangka negative anggota.
8
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi kondisi keuangan sebuah organisasi atau entitas. (Baridwan, 2004). Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan berguna sebagai alat pertanggung jawaban manajemen kepada pihak-pihak pemakai laporan. Pemakai atau pihak-pihak yang memerlukan informasi yang terdapat pada laporan keuangan terdiri dari: 1. Pihak internal yaitu pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan itu sendiri yang terdiri dari: pemilik, karyawan dan manajemen 2. Pihak eksternal yaitu pihak-pihak yang berada di luar perusahaan yang terdiri dari: pemerintah, kreditur dan calon investor
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2007) : ” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.” Berdasarkan definisi-definisi yang tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu laporan keuangan berfungsi untuk: a. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance Sheet). b. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang dikenal dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement). c. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan, yang dikenal dengan nama
9
Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Statement of Owners Equity atau Statement of Stockholders Equity). d. Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.
2.2 Tujuan Laporan Keuangan Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah berfungsi sebagai “alat pengujian” dari pekerjaan fungsi bagian pembukuan, akan tetapi untuk selanjutnya seiring dengan perkembangan jaman, fungsi laporan keuangan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau melakukan penilaian atas posisi keuangan perusahaan tersebut. Dengan menggunakan hasil analisis tersebut, maka pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Melalui laporan keuangan juga akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, struktur modal perusahaan, pendistribusian pada aktivanya, efektivitas dari penggunaan aktiva, pendapatan atau hasil usaha yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan serta nilai-nilai buku dari setiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 3) tujuan dari laporan keuangan adalah: a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan bersama dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan
dalam pengambilan pengaruh keuangan dari
berbagai kejadian di masa yang lalu (historis), dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. c. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh (stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban manajemem dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin telah dilakukan atau
manajemen
atas sumber daya yang
melakukan penilaian terhadap apa yang
pertanggungjawaban manajemen, melakukan hal ini agar mereka 10
dapat
membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin saja mencakup
untuk memanamkan atau menjual investasi mereka dalam suatu keputusan untuk mengangkat kembali atau melakuka
keputusan
perusahaan atau
penggantian manajemen.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi keuangan dari suatu perusahaan dan kaitanya dengan: a. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan segala kewajiban-kewajibannya pada saat sini dengan situasi yang kurang mendukung dan tidak dapat diprediksikan di masa yang akan datang. b. Kemampuan perusahaan dalam menarik manfaat untuk melaksanakan transaksi bisnis ataupun perluasan bisnis. Hal ini sangat dimungkinkan karena perusahaan memiliki sarana yang dibutuhkan atau kemampuan memperoleh dana melalui pinjaman (financing) atau penerbitan saham (stock issue). c. Kemampuan perusahaan untuk secara berkesinambungan untuk dapat membayar bunga pinjaman dan dividen.
2.3 Jenis-jenis laporan keuangan Jenis laporan keuangan terdiri dari (Keyso and Weygandt, 2005); 1.
Laporan laba/rugi Merupakan laporan yang berisi informasi tentang pendapatan dan biaya yang diperoleh selama satu periode akuntansi (bulanan atau tahunan). Untuk mengetahui apakah kegiatan usaha suatu perusahaan memperoleh laba atau menderita rugi, diketahui dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diperoleh selama satu periode kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode yang bersangkutan. Pada badan hukum koperasi laporan laba/rugi disebut dengan laporan sisa hasil usaha.
2.
Laporan perubahan modal/ekuitas Laporan ini menunjukkan perubahan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Perkembangan modal suatu perusahaan dapat diketahui dengan menambah atau mengurangi modal awal dengan laba atau rugi, kemudian dikurangi dengan penngambilan pribadi atau pembagian dividen.
3.
Neraca 11
Meupakan
laporan
yang
menunjukkan
aktiva
atau
kekayaan/assets
dan
kewajiban/utang serta modal yang dimiliki organisasi per periode tertentu. Aktiva dibedakan menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap. Utang dibedakan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Neraca menyediakan informasi tentang sifat dan jumlah investasi dalam sumber perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan sisa kepemilikan dalam kekayaan bersih perusahaan. Sumbangan neraca terhadap laporan keuangan dengan menyediakan suatu dasar untuk: a. Menghitung tingkat pengembalian (rate of return) b. Menilai struktur modal perusahaan c. Menetapkan likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan (Hery, 2009) 4.Laporan Arus Kas Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas keluar dan masuk atau penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode. Laporan ini menunjukkan surplus atau defisit kas yang dialami perusahaan. Surplus terjadi jika penerimaan lebih besar dari pengeluaran dan defisit sebaliknya.
2.4 Pengertian Koperasi Koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhannya yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (Hendrojogi, 2004).
2.5 Jenis-Jenis Koperasi Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokan koperasi. Cara-cara atau kriteria yang digunakan untuk pengelompokan itu tentunya dari suatu negara ke Negara lain akan berbeda-beda. Pengelompokan atau klasifikasi koperasi diperlukan mengingat adanya banyak perbedaan-perbedaan yang ditemukan diantara sesame koperasi, baik yang menyangkut cirri, sifat, fungsi ekonominya, lapangan usaha ataupun afiliasi keanggotaanya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2009 tentang perkembangan gerakan koperasi (pasal 2) koperasi dapat dibedakan menjadi: a. Koperasi Desa b. Koperasi Pertanian 12
c. Koperasi Peternakan d. Koperasi Perikanan e. Koperasi Kerajinan f. Koperasi Simpan Pinjam g. Koperasi Konsumsi (Kaslan, 2004)
2.6 Sumber Permodalan Koperasi Sumber Modal Koperasi (UU No. 25/1992) 1. Modal Sendiri Yang dimaksud dengan modal sendiri dalam penjelasan pasal 1 ayat (2) UU Nomor 25 Tahun 1992 adalah modal yang menanggug resiko atau disebut modal ekuiti. Yang termasuk sumber modal sendiri adalah : a. Simpanan Pokok Adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Mengenai cara penyerahan / penyetoran simpanan pokok dan anggota koperasi diatur dalam AD / ARTkoperasi. b. Simpanan Wajib Adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. c. Dana Cadangan Adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Dana cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota, meskipun terjadi pembubaran koperasi. Dana ini, pada masa pembubaran oleh penyelesai pembubaran dipakai untuk menyelesaikan hutang-hutang koperasi, kerugiankerugian koperasi, biaya-biaya penyelesaian, dan sebagainya. Posisi akan terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak mencukupi ditambah
13
dengan dana cadangan dalam sisi pasiva menunjukkan bahwa jika terjadi kerugian dengan sendirinya simpanan d. Hibah Adalah sutu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut diucapkan / ditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau pesan atau kehendak terakhir sebelum meninggal dunia dan baru berlaku setelah dia meninggal dunia. 2. Modal
Pinjaman
koperasi
berasal
dari
pihak-pihak
sebagai
berikut
:
a. Anggota dan calon anggota b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi c. Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3. Sumber lain yang sah. Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran secara hukum.
14
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka kerja pelaksanaan program pelatihan penyususnan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod disajikan pada bagan 3.1
Bagan 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan KSP Pengurus KSP di Desa Antiga Kelod yang belum mampu menyusun laporan keuangan KSP Adanya P2M Undiksha
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan KSP Pemberian Pelatihan
Kemampuan menyusun laporan keuangan
LAPORAN KEUANGAN KSP: A. LAPORAN SHU B. LAPORAN PERBAHAN MODAL C. NERACA
15
3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan Untuk dapat melaksanakan kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan dengan baik dan terarah maka metode pelaksanaan kegiatan dirancang dengan sistematis dalam beberapa tahapan berikut: 1. Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan adalah: a. Penyiapan berbagai administrasi yang mungkin diperlukan b. Koordinasi dengan mitra pengurus KSP yang dimediasi oleh Perbekel Antiga Kelod c. Penyiapan materi pelatihan d. Penyiapan jadwal pelatihan 2. Tahap Implementasi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah: a. Sosialisasi tentang Laporan Keuangan Koperasi b.
Pelatihan Penyusunan Laporan keuangan
3. Tahap Monitoring Pada
Tahap
monitoring
kegiatan
yang
dilakukan
adalah
melaksanakan
pengawasan/peninjauan ke Desa Antiga Kelod menemui para pengurus KSP apakah pelatihan pengisian SPT sudah diimplementasikan dan mencari tahu kendala yang mungkin dihadapi. 4. Tahap Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk menilai kebermanfaatan produk kegiatan bagi pengurus KSP dan mencari solusi atas kendala yang mungkin dihadapi.
16
3. 3 Rancangan Evaluasi Rancangan Evaluasi terhadap kegiatan pelatihan peyusunan laporan keuangan kepada pengurus KSP di Desa Antiga Kelod disajikan pada tabel 3.2
Aspek Yang Dievaluasi
I.Proses
Tabel 3.2 Rancangan Evaluasi Kegiatan Data Yang Alat Dikumpulkan Pengumpulan Data 1.Kehadiran Absensi peserta peserta awal
2.Aktivitas peserta dalam kegiatan
II. Produk
1.Kemampuan menyusun Laporan Keuangan
Absensi peserta sesi
tiap
Laporan Lembar kerja keuangan yang disusun benar
Kriteria Keberhasilan Minimal 70% peserta hadir Minimal 70% peserta hadir mengikuti secara penuh Minimal 70% peserta menyusun laporan keuangan dengan benar
3.4 Rencana dan Jadwal Kerja Kegiatan ini dilakukan selama 8 bulan. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan survey untuk mengkaji data awal sebagai bahan penyusunan sosialisasi dan pelatihan penyusunan laporan keuangan. Lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
17
Tabel 3.3 Jadwal Kerja Pelatihan Peyusunan Laporan Keuangan No Kegiatan I Persiapan 1 Perbaikan proposal 2 Pendekatan di 7 KSP 3 Persiapan materi II Pelaksanaan 4 Pelatihan penjurnalan sampai pada neraca lajur 5 Pelatihan penyusunan neraca 6 Pelatihan penyusunan lap SHU 7 Pelatihan penyusunan laporan perubahan modal 8 Pelatihan penyusunan neraca III Pendampingan 9 Pendampingan di 7 KSP IV Evaluasi dan Refleksi 10 Evaluasi dan Refleksi kegiatan secara keseluruhan V Pelaporan 11 Penyusunan laporan 12 Perbaikan laporan P2M
1
2
3
4
5
6
3.5 Organisasi Pelaksana 1. Ketua - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah - Kualifikasi - Tugas - Waktu untuk kegiatan 2. Anggota 1 - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah - Kualifikasi - Tugas
: Ni Kadek Sinarwati,SE.,M.Si.,Ak : 1972102020101222002 : Penata Muda Tk.I/IIIb : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Tibung Sari Br Kwanji Dalung Badung : Akuntansi Keuangan dan Audit : Observasi, Pendekatan, Menyusun Program : 10 jam/minggu : Dr. Ananta Wikrama Tungga A.,SE.,M.Si.,Ak : 197702012001121001 : Penata Tk.I/IIID : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Gajah Mada VIII/12 Singaraja, Bali : Akuntansi Manajemen : Presentasi 18
7
8
- Waktu untuk kegiatan 3. Anggota 2 - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah - Kualifikasi - Tugas 4. Anggota 3 - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah - Kualifikasi - Tugas - Waktu untuk kegiatan 5. - Nama - NIP - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat Rumah - Kualifikasi - Tugas - Waktu untuk kegiatan
: 5 jam minggu : Nyoman Trisna Herwati,SE.,M.Pd.,Ak : 197703152002122003 : Penata Tk.I/IIID : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Ayani 139 Singaraja : Pengantar Akuntansi : Mempersiapkan administrasi : I Made Pradana Adi Putra,SE,SH,M.Si : 197311092010121001 : Penata Muda Tk.I/IIIb : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Dewi Kunti No. 12 Denpasar : Akuntansi Sektor Publik : Mengumpulkan Bahan : 5 jam/minggu : Nyoman Ari Surya Darmawan,SE.,M.Si.,Ak : 198205112008112004 : Penata Muda Tk.I/IIIb : Jl. Udayana 12 C Singaraja : Jl. Raya Sangsit Singaraja : Akuntansi Keuangan : Mengumpulkan Bahan : 5 jam/minggu
19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kegiatan P2M Dalam bab ini dijelaskan teknis pelaksanaan pelatihan penyusunan Laporan Keuangan kepada pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Desa Antiga Kelod.Kegiatan P2M ini dibagi menjadi beberapa tahap (1) kegiatan diawali dengan penjajagan lokasi yang dilakukan pada saat pembuatan proposal, (2) permohonan ijin pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa Antiga Kelod, (3) pelaksanaan kegiatan (4) pemantauan mitra/pendampingan (5) monitoring dan evaluasi (monev) oleh lembaga monev Undiksha (6) penyusunan laporan kegiatan.
4.1.1 Penjajagan Lokasi Kegiatan awal berupa penjajagan ke lokasi mitra untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang dihadapi oleh mitra dilakukan dengan Bapak I Ketut Dresta,SH. Bapak I Ketut Dresta, SH merupakan Kepala Desa Antiga Kelod.
4.1.2 Permohonan Ijin Kepada Kepala Desa Antiga Kelod
Sebelum kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus KSP dilakukan, tim P2M memohon ijin melaksanakan kegiatan dengan membawa surat permohonan kegiatan P2M yang ditandatangai oleh Ketua LPM Undiksha. Permohonan ijin melaksanakan kegiatan pelatihan dilakukan dengan menemui Bapak Ketut Deresta SH, selaku Kepala Desa Antiga Kelod dan sekaligus sebagai salah satu pengurus Koperasi Simpan Pinjam Paramita Sedana yang berlokasi di Banjar Pangitebel.
4.1.3 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Kegiatan pelatihan peyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam mulai dilaksanakan pada hari minggu tanggal 1 Juli
2014. Setelah mendapat ijin
melaksanakan kegiatan dari Bapak Kepala Desa Antiga Kelod, Tim pelaksana program pengabdian masyarakat menemui salah satu pengurus (ketua) koperasi Tangkas Kori Agung 20
yakni di Banjar Pangitebel, Ketua Koperasi Dasa Bala di Banjar Pengalon, Ketua Koperasi Paramita Sedana di Banjar Pangitebel, Ketua Koperasi Sri Sedana di Banjar Pangitebel, Ketua Koperasi Tirta Segara Nata di Banjar Yeh Malet, Ketua Koperasi L Nusa Sejahtera dan Ketua Koperasi Arta Semaya di Banjar Bengkel. Pengurus yang akan diberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan adalah Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Laporan keuangan utama koperasi adalah laporan Sisa Hasil Usaha (SHU). Laporan ini merupakan laporan yang wajib disusun sebagai dasar pertanggungjawaban pengurus kepada anggota. Laporan ini pertama kali disusun sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang lainnya yaitu laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas. Kegiatan pelatihan dimulai dengan memperkenalkan jenis laporan keuangan yang wajib disusun, baru kemudian dilanjutkan dengan pelatihan teknis menyusun. Peserta diperkenalkan tentang proses akuntansi yang di mulai dengan proses pencatatan transaksi di buku jurnal, penggolongan di buku besar, pengikhtisaran di neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian dan pembuatan neraca lajur. Setelah neraca lajur selesai dikerjakan langkah berikutnya adalah menyusun laporan laba/rugi atau laporan sisa hasil usaha (SHU).
4.1.4 Pemantauan/Pendampingan Mitra
Satu bulan setelah kegiatan pelatihan, tim pengabdian mengadakan pendampingan dan menemui bendahara tiap-tiap koperasi untuk mengetahui apakah materi yang diperoleh pada saat mengikuti pelatihan sudah mampu diimplementasikan serta untuk mengetahui kendala-kendala apa yang mungkin terjadi pada saat hendak mengimplementasikan materi hasil pelatihan. Saat melakukan pemantauan/pendampingan mitra, tim pelaksana pengabdian masyarakat membantu mitra menyusun laporan keuangan (Laporan SHU) dengan menggunakan program komputer (program microsoft excel). Pemakaian program excel untuk melaksanakan proses akuntansi yang meliputi pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran menjadi lebih mudah jika dibandingkan dikerjakan secara manual. Kendala terbesar yang ditemui pada saat pendampingan adalah beberapa pengurus (bendahara) belum menguasai teknis proses pencatatan pada jurnal, namun setelah dijelaskan lagi mereka mampu mencatat transaksi pada jurnal umum. Ketika proses pencatatan pada jurnal
21
umum sudah mampu dikerjakan, maka tidak akan ada kendala lagi pada proses berikutnya, karena dengan program excel sudah dibuatkan rumus alur data.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Kendala Yang Dihadapi Ditinjau dari segi proses dengan dua indikator yakni kehadiran peserta dan aktivitas peserta selama pelatihan berlangsung kegiatan pelatihan dapat dinyatakan berhasil. Berdasarkan rancangan evaluasi yang disampaikan di metode pelaksanaan proses kegiatan dinyatakan berhasil jika minimal 70% peserta hadir dan minimal 70% peserta yang hadir mengikuti acara secara penuh. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh dua puluh satu orang pengurus yakni ketua, sekretaris dan bendahara dari masing-masing koperasi. Ditinjau dari segi produk indikator yang digunakan untuk menyatakan kegiatan pelatihan berhasil yakni: 1. Kemampuan menyusun laporan keuangan (laporan SHU), dinyatakan berhasil jika minimal 70% peserta menyusun laporan keuangan (laporan SHU) dengan benar.
Dari indikator keberhasilan yang ditinjau dari segi produk, indikator tersebut dapat dicapai karena pada saat dilakukan pendampingan pada minggu ketiga bulan Juli dan minggu pertama dibulan Agustus semua pengurus koperasi telah menunjukkan laporan keuangan (laporan SHU) yang benar. Secara garis besar kegiatan pelatihan pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam di dapat dinyatakan berhasil sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Meskipun demikian terdapat beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pelatihan dan proses pendampingan yakni: 1. Pelaksanaan pelatihan tidak bisa dimulai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan hal ini terjadi karena banyaknya kegiatan upacara adat di Desa salah satunya adalah upacara pengabenan massal. 2. Mengingat kesibukan pengurus dalam upacara pengabenan tersebut, beberapa pengurus terkadang mengaktifkan alat komunikasinya dan ini mengganggu jalannya pelatihan.
22
4.2.2 Upaya Perbaikan dan Harapan Mitra Pada Program Berikutnya Berdasarkan kendala yang dihadapi, upaya perbaikan yang dapat dilakukan jika melakukan kegiatan serupa adalah sebelum menetapkan jadwal pelatihan hendaknya mempertimbangkan keiatan-kegiatan upacara adat yang dilakukan di Desa. Pada waktu mendatang, mitra berharap diadakan lagi kegiatan pelatihan dengan materi penyusunan laporan keuangan yang lainnya serta penyusunan laporan perpajakan.
23
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan uraian di bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan P2M dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod telah berlangsung dengan baik. 2.
Peserta menginginkan kegiatan serupa dilakukan lagi dimasa mendatang
3. Kegiatan P2M telah berkontribusi dalam penambahan pengetahuan baru bagi para pengurus KSP. 4. Kegiatan P2M telah membantu Kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kopdagperin) Karangasem dalam menyebarluaskan informasi di bidang penyusunan laporan keuangan.
5.2 Saran-saran 1. Disarankan kepada LPM Undiksha untuk bisa mendampingi kegiatan serupa tidak hanya sebatas pengurus KSP, yang tidak hanya berlokasi di Desa Antiga Kelod tetapi juga di wiayah-wilayah lainnya. 2. Kepada Kopdagperin Kabupaten Karangasem disarankan untuk lebih sering memberikan pelatihan-pelatihan tentang perkoperasian kepada pengurus dan memberikan reward and punishment kepada koperasi yang sudah atau belum mampu menyampaikan laporan keuangannya pada mekanisme Rapat Anggota Tahunan (RAT).
24
Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogjakarta: BPFE Hendrojogi, 2004. Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hery. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Bina Rupa Aksara Kieso&Weygandt. 2005. Akuntansi Intermediate. Edisi Ketujuh Jilid Satu. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Kaslan, A.Tohir. 2004. Pelajaran Koperasi. Cetakan ke empat. Jakarta: PN Balai Pustaka. Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992
25
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Kepada Kepala Desa Antiga Kelod 2. Surat Pernyataan dari Kepala Desa Antiga Kelod 3. Surat Perjanjian Kerja Pengabdian Masyarakat 4. Lembar Monitoring 5. Daftar Peserta Pelatihan 6. Contoh formulir-formulir yang diisi selama pelatihan 7. Loog book kegiatan 8. Surat Tugas 9. Surat persediaan kerjasama mitra 10. Foto-foto kegiatan
26
27
LOOG BOOK KEGIATAN P2M 2014 PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEPADA PENGURUS KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI DESA ANTIGA KELOD Tanggal 27 Sept 2013
Perjalanan dari - ke Singaraja - Karangasem
1 Juli 2014
Singaraja-Karangasem
21 Juli 2014
Singaraja-Karangasem
4 Agt 2014
Singaraja-Karangasem
Kegiatan Observasi dan diskusi dengan pengurus KSP yang difasilitasi Kepala Desa Antiga Kelod Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan
Monitoring untuk mengetahui kemampuan pengurus mengimplementasikan hasil pelatihan Evaluasi kegiatan pelatihan
28
Pelaksana Ni Kadek Sinarwati
Ni Kadek Sinarwati Ananta Wikrama T.A Nyoman Trisna Herawati Nyoman Ari Surya Darmawan I Made Pradana Adiputra Ni Kadek Sinarwati Ananta Wikrama T.A Nyoman Trisna Herawati Nyoman Ari Surya Darmawan I Made Pradana Adiputra Ni Kadek Sinarwati Ananta Wikrama T.A Nyoman Trisna Herawati Nyoman Ari Surya Darmawan I Made Pradana Adiputra
Foto 1 Wawancara dengan perbekel Antiga Kelod
Foto 2. Sambutan ketua panitia
29
Foto 3. Peserta mengikuti pelatihan
Foto 4. Peserta mengikuti pelatihan
30
DAFTAR HADIR PESERTA PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KSP DI DESA ANTIGA KELOD ANTIGA KELOD, 1 JULI 2014 NO NAMA NAMA JABATAN TANDA KOPERASI PENGURUS TANGAN 1 Koperasi Tangkas Kori I Nyoman Sudiarta Ketua Agung I Wayan Bagiadiarta Sekretaris I Ketut Merta Bendahara 2 Koperasi Dasa Bala I Gede Miari Ketua I Ketut Sudana Sekretaris Nengah siki Bendahara 3 Koperasi Paramita Sedana I Ketut Dresta Ketua Ni Made Artini Sekretaris I Made Tantra Bendahara 4 Koperasi Sri Sedana I Kadek Pasek Ketua I Ketut Ruma Sekretaris Nengah Sari Bendahara 5 Koperasi Tirta Segara Nata I Wayan Kamasan Ketua Nengah Sekar Sekretaris Made Sirat Bendahara 6 Koperasi L Nusa Sejahtera Wayan Sudana Ketua Nengah Merta Sekretaris Nyoman Wahyuni Bendahara 7 Koperasi Arta Semaya Gede Wira Ketua Putu Santun Sekretaris Kadek warni Bendahara
31