LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
JUDUL PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK KKG GUGUS II KECAMATAN SERIRIT
Oleh: Ni Ketut Desia Tristiantari, S.Pd, M.Pd. (Ketua) NIP 198912132015042003 Ni Putu Nanci Riastini, S.Pd., M.Pd. (Anggota) NIP 198604272009122003 Kadek Yudiana, S.Pd., M.Pd. (Anggota) NIP 198605212015041001
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 102/UN.48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2016 i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul Proposal
2. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP/NIDN d. Disiplin Ilmu e. Pangkat/Golongan f. Jabatan g. Fakultas/Jurusan h. Alamat Rumah i. Telp 3. Jumlah Anggota Tim 4. Lokasi Kegiatan a. Nama Desa b. Kecamatan c. Kabupaten d. Provinsi 5. Jumlah Biaya Kegiatan 6. Lama Kegiatan
: Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Active Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik KKG Gugus II Kecamatan Seririt
: : : : : : : : : : : : : : : : :
Ni Ketut Desia Tristiantari, S.Pd., M.Pd. Perempuan 198912132015042003/0013128901 Bahasa Indonesia SD Penata Muda Tingkat I/IIIb Tenaga Pengajar Fakultas Ilmu Pendidikan/ PGSD Brd. Lebahsiung, Ds. Panji Anom, Sukasada, Buleleng. 087761146455 2 Orang Desa Bubunan, Kec. Seririt, Kab. Buleleng - Bali Bubunan Seririt Buleleng Bali Rp. 12,000,000,00 8 Bulan
Singaraja, 2 November 2016 Ketua Pelaksana,
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan anugrah dan karunia-Nya sehingga laporan kemajuan program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Active Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik KKG Gugus II Kecamatan Seririt” dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UNDIKSHA yang telah mempercayai program ini untuk dibiayai. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah dan guru KKG Gugus II Kecamatan Seririt telah menjadi mitra yang sangat baik bagi terlaksananya program ini dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan program ini. Tentunya laporan ini masih jauh dari sempurna, khususnya mengenai isi yang kemungkinan besar belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat di KKG Gugus II Kecamatan Seririt. Oleh karena itu, besar harapan kami adanya saran dan masukan guna kesempurnaan laporan ini yang nantinya akan dikembangkan menjadi laporan akhir.
Tim pelaksana,
iii
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Muka.................................................................................................. i Pengesahan........................................................................................................ ii Kata Pengantar .................................................................................................. iii Daftar Isi ........................................................................................................... iv Daftar Tabel ...................................................................................................... v Daftar Gambar .................................................................................................. vi BAB I. Pendahuluan ......................................................................................... 1 a.Analisis Situasi .................................................................................. 2 b.Identifikasi dan Perumusan Masalah ................................................ 3 c.Tujuan Kegiatan ................................................................................. 4 d.Manfaat Kegiatan .............................................................................. 4 BAB II.Metode Pelaksanaan............................................................................. 5 BAB III.Hasil dan Pembahasan ........................................................................ 11 BAB IV.Penutup ............................................................................................... 14 a.Simpulan ............................................................................................ 14 b.Saran .................................................................................................. 14 Daftar Pustaka................................................................................................... 15 Lampiran
viv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Permasalahan dan Solusi yang ditawarkan ......................................... 6 Tabel 2. Rancangan evaluasi program .............................................................. 8 Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ............................................................. 9 Tabel 4. Deskripsi Tugas Panitia Pelaksana ..................................................... 10
vvi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Bagan Pelaksanaan Kegiatan................................................................ 6
vii vi
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk dipecahkan adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Peningkatan mutu pendidikan tidak bisa dilakukan hanya dengan memperbaiki kurikulum, menambah buku pelajaran, dan menyediakan laboratorium di sekolah. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah banyak faktor yang harus diperhatikan seperti: pendidik (guru), siswa, sarana dan prasarana, laboratorium dan kelengkapannya, lingkungan, dan manajemennya. Namun, pada kesempatan ini ditinjau dari segi pendidik (guru) dan siswa yang merupakan dua komponen terpenting yang berperan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, tanpa mengesampingkan komponen atau faktor-faktor lainnya. Guru memiliki tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sehingga guru dapat melaksanakan fungsi sebagai guru secara tepat. Selain itu, guru juga harus paham bahwa setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Untuk melakukannya, guru dituntut memiliki empat kompetensi dasar. Empat kompetensi itu dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 yang meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Di antara keempat kompetensi tersebut, kompetensi pedagogik merupakan competency based guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya karena kompetensi ini merupakan ciri khas seorang guru. Artinya, kompetensi pedagogik guru secara minimal sudah mencerminkan keprofesionalan seorang guru. Kompetensi inilah yang sangat menentukan kualitas pembelajaran yang bermuaranya pada kualitas peserta didik yang dihasilkan. Pembelajaran merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar peserta didik yang didesain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, pembelajaran di kelas harus senantiasa berpusat pada siswa.
1
Guru sebagai ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan harus mampu menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Pembelajaran yang demikian dapat dikatakan sebagai active learning. Hal ini perlu dilakukan agar mampu menyiapkan peserta didik yang kompeten dalam menghadapi kemajuan di era modern saat ini.
A. Analisis Situasi Gugus II Kecamatan Seririt terdiri atas 2 SD yang terletak di daerah Sulanyah dan 3 SD yang terletak di Seririt. Daerah-daerah ini berjarak kurang lebih 23 km dari pusat Kota Singaraja. Hal ini menyebabkan perkembangan informasi khususnya ke daerah tersebut agak terlambat, seperti informasi di bidang pendidikan. Berdasarkan pengakuan kepala-kepala sekolah di Gugus II Kecamatan Seririt (hasil wawancara, September 2015) masih banyak guru belum melaksanakan pembelajaran yang aktif. Guru hanya terpaku pada target pencapaian materi pelajaran agar selesai tepat waktu. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran aktif di kelas kurang mendapat perhatian. Pembelajaran hanya dilakukan secara satu arah dan sebagian besar waktu digunakan untuk ceramah oleh guru. Peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya dari segi pendidik, sudah dilakukan dengan kegiatan inservice teacher training. Kegiatan tersebut berupa penyetaraan, pelatihan, penataran, seminar dan lokakarya, atau kegiatan-kegiatan lain yang sejenis. Kegiatankegiatan tersebut telah banyak dilaksanakan dengan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, kebanyakan dari mereka belum mengimplementasikan hasilnya dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru kelas di SD N 2 Sulanyah, guru mengaku belum melaksanakan hasil pelatihan atau seminar terkait pembelajaran. Alasan pertama mereka adalah model-model pembelajaran yang dijelaskan sulit untuk diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru selama ini hanya diberikan teori pembelajaran secara umum, tanpa contoh pembuatan RPP maupun praktik. Akibatnya, ketika kembali ke sekolah para guru merasa kesulitan untuk mengimplementasikan hasil penataran/pelatihan yang diberikan. Alasan kedua mereka adalah kegiatan pendampingan dari pemberi materi maupun teman sejawat atau kepala sekolah selaku supervisor tidak ada. Dampaknya, ketika mereka mencoba melaksanakan hasil pelatihan dalam pembelajaran nyata di kelas, tidak ada yang dapat memberikan koreksi. Mereka menyatakan bahwa jika 2
pembelajaran yang diterapkan tanpa korektor maka hasilnya masih dirasakan belum maksimal. Hal tersebut menyebabkan efek yang terjadi pada siswa dapat dikatakan sangat kecil. Guru pun kembali melaksanakan pembelajaran dengan pola yang lama. Alasan lainnya, pengawas belum berfungsi sebagai supervisor pembelajaran di kelas. Ketika datang ke sekolah, pengawas hanya memeriksa kelengkapan administrasi guru, salah satunya RPP. Pengawas sangat jarang masuk kelas melakukan observasi dan supervisi terhadap pembelajaran yang dilakukan guru. Akibatnya guru tidak tertantang melakukan persiapan mengajar dengan baik, memikirkan metode mengajar yang bervariasi, mempersiapkan bahan ajar, dan lain sebagainya. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu, KKG di gugus II Kecamatan Seririt menyatakan perlunya pelatihan tentang active learning yang mudah persiapan dan implementasinya di kelas, berikut dengan praktiknya. Mereka juga meminta pendampingan ketika mengimplementasikan active learning di kelas berdasarkan hasil pelatihan, sehingga pelatihan yang dilakukan tidak sia-sia. Dengan demikian, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan prioritas yang disepakati mitra dan pelaksana untuk ditangani adalah sebagai berikut. 1. Perlunya pelatihan tentang active learning yang mudah disiapkan dan dilaksanakan oleh guru-guru sekolah mitra beserta praktiknya. 2. Perlunya pendampingan dari pemberi pelatihan, kepala sekolah, ataupun teman sejawat dalam kegiatan implementasi hasil pelatihan di kelas. Masalah di atas dapat dipecahkan dengan memberikan solusi berupa kegiatan pelatihan dan pendampingan implementasi active learning bagi KKG Gugus II Kecamatan Seririt. Dengan demikian, rumusan permasalahan pengabdian ini adalah sebagai berikut. Apakah kegiatan pelatihan dan pendampingan implementasi Active Learning dapat meningkatkan kompetensi pedagogik KKG Gugus II Kecamatan Seririt?
3
C. Tujuan Kegiatan Tujuan dari pelaksanaan P2M ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru-guru Gugus II Kecamatan Seririt dalam pelaksanaan Active Learning.
D.
Manfaat Kegiatan Adapun manfaat dari pelaksanaan P2M ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi guru, menambah pengetahuan dan pengalaman langsung berkaitan dengan pembelajaran Active Learning. b. Bagi pengawas sekolah, memperoleh pengetahuan tambahan tentang Active Learning serta sharing pengalaman berkaitan dengan hal tersebut. c. Bagi Unit Pengelola Pendidikan, dapat merekam (mengarsip) serta mengkaji pembelajaran yang dilakukan guru model yang nantinya dapat dikembangkan di sekolah lain.
4
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini dilaksanakan mulai dari hari Sabtu, 1 April 2016 sampai dengan Senin, 8 Agustus 2016. Kegiatan dimulai dengan penjajagan dan penyiapan materi kegiatan, koordinasi dengan pihak terkait yaitu Kepala UPP, koordinasi ke gugus II Kecamatan Seririt untuk persiapan pelaksanaan kegiatan pengabdian, workshop mengenai perangkat pembelajaran berorientasi active learning, simulasi implementasi perangkat pembelajaran berorientasi active learning, pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran berbasis active learning, implementasi perangkat pembelajaran yang telah disusun, diseminasi hasil implementasi pembelajaran active learning oleh peserta, dan penyusunan laporan. Adapun tempat dilaksanakannya Pengabdian pada Masyarakat ini adalah di Gugus II Kecamatan Seririt yang terletak di SD Negeri 1 Bubunan dan di SD N 1 Sulanyah.
B. Khalayak Sasaran Strategis Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan untuk guru-guru yang ada di Gugus II Kecamatan Seririt. Jumlah peserta kegiatan ini adalah 15 orang guru, (masing-masing sekolah mengirim 3 orang guru) dan 5 kepala sekolah. Pengabdian ini juaga melibatkan 2 mahasiswa semester VI. Pelaksanaan P2M ini difokuskan pada pelatihan dan pendampingan pembelajaran Active Learning
C. Kerangka Pemecahan Masalah Solusi yang ditawarkan untuk tiap permasalahan yang teridentifikasi tampak pada tabel berikut.
5
Tabel 1. Permasalahan dan Solusi yang ditawarkan Permasalahan KKG Gugus II Kecamatan Seririt belum mempu mengimplementasikan pembelajaran berorientasi active learning
Akar Masalah
Solusi
Kurangnya pengetahuan guru-guru KKG Gugus II Seririt tentang active learning
Workshop pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran berorientasi active learning dan praktik implementasinya.
Tidak ada tutor yang mendampingi guru untuk melakukan perencanaan dan implementasi perangkat pembelajaran berorientasi active learning di Gugus II Kecamatan Seririt
Pendampingan pembuatan perangkat pembelajaran berorientasi active learning serta implementasinya di Gugus II Kecamatan Seririt. Pendampingan implementasi perangkat pembelajaran berorientasi active learning
Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan terlihat pada bagan berikut. Workshop dan simulasi perangkat Active Learning
Pendampingan pembuatan perangkat pembelajaran berorientasi Active Learning
Output
Dampak
KKG Gugus II Kecamatan Seririt
RPP Active Learning, LKS, instrumen evaluasi, video pembelajaran
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru
Guru Profesional
Gambar 1. Bagan Pelaksanaan Kegiatan 6
Pendampingan implementasi pembelajaran Active Learning
D. Keterkaitan Dalam melaksanakan P2M ini, dilakukan kerjasama Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Undiksha dengan
Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) Kecamatan
Seririt dan Gugus II Kecamatan Seririt. Kerjasama ini dilakukan dalam hal perizinan kegiatan, surat menyurat, serta hasil dari kegiatan.
E. Metode Pelaksanaan Permasalahan yang telah dirumuskan pada uraian sebelumnya dipecahkan secara strategis dengan memberikan pelatihan bagi KKG Gugus II Kecamatan Seririt untuk menyusun dan mengimplementasikan perangkat active learning. Dengan demikian, bentuk kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Workshop mengenai perangkat pembelajaran berorientasi active learning dengan melibatkan guru kelas IV, V, dan VI serta kepala sekolah dari sekolah yang ada di Gugus II Kecamatan Seririt. Pada kegiatan ini juga melibatkan 2 mahasiswa Jurusan PGSD. 2. Simulasi implementasi perangkat pembelajaran berorientasi active learning dengan melibatkan guru kelas IV, V, dan VI dan kepala sekolah dari sekolah yang ada di Gugus II Kecamatan Seririt dan 2 mahasiswa Jurusan PGSD. 3. Kegiatan pendampingan active learning yang meliputi kegiatan: 1. Pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran berorientasi active learning dengan melibatkan guru-guru kelas IV, V, dan VI yang ada di Gugus II Kecamatan Seririt. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan penugasan. 2. Pendampingan penerapan perangkat pembelajaran berorientasi active learning yang dihasilkan dengan melibatkan guru-guru kelas IV, V, dan VI yang ada di Gugus II Kecamatan Seririt. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah simulasi dan observasi. 3. Pendampingan evaluasi dan refleksi dari kegiatan penerapan perangkat pembelajaran berorientasi active learning dengan melibatkan guru-guru kelas IV, V, dan VI yang ada di Gugus II Kecamatan Seririt. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah diskusi dan tanya jawab.
7
F. Rancangan Evaluasi Luaran kegiatan ini berupa perangkat pembelajaran berorientasi active learning dan video pembelajaran yang dibuat oleh peserta. Selain itu, luaran yang dihasilkan adalah kemampuan peserta untuk membuat dan mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi active learning secara mandiri setelah proses pendampingan. Untuk mengevaluasi program P2M yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Rancangan evaluasi program Akar Masalah Kurangnya pengetahuan guruguru KKG Gugus II Seririt tentang active learning
Solusi Workshop pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran berorientasi active learning.
Produk Pengetahuan tentang perangkat pembelajaran berorientasi active learning
Target Tiap peserta dapat memahami perangkat pembelajaran berorientasi active learning
Evaluasi Post-test atau tes akhir yang dilaksanakan setelah workshop
Tidak ada tutor yang mendampingi guru untuk melakukan perencanaan dan implementasi perangkat pembelajaran berorientasi active learning di Gugus II Kecamatan Seririt
Pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran berorientasi active learning
Keterampilan membuat perangkat pembelajaran berorientasi active learning
Penilaian produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan
Pendampingan implementasi pera ngkat pembelajaran berorientasi active learning
Keterampilan mengimplem entasikan perangkat pembelajaran berorientasi active learning
Tiap peserta dapat dan terampil menyusun perangkat pembelajaran berorientasi active learning 2 peserta dapat mengimpleme ntasikan peran gkat pembelajaran berorientasi active learning
Penilaian keterampilan mengimpleme ntasikan peran gkat pembelajaran berorientasi active learning
G. Jadwal Kegiatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan April hingga Oktober 2016. Jadwal secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut
8
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan No
Kegiatan
Bulan Apr
1 2 3
4 5
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Penjajagan dan penyiapan materi kegiatan Penentuan waktu workshop dan pendampingan Workshop pelatihan dan pendampingan implementasi active learning Evaluasi kegiatan : Evaluasi produk Pembuatan dan Penyetoran laporan
H. Organisasi Pelaksana a. Ketua Peneliti Nama Lengkap dan Gelar
: Ni Ketut Desia Tristiantari, S.Pd., M.Pd.
Golongan/Pangkat dan NIP
: Penata Muda Tk.1/III/b, 198912132015042003
Jabatan Fungsional
: Tenaga Pengajar
Jabatan Struktural
:-
Fakultas/Jurusan
: Ilmu Pendidikan/ PGSD
Perguruan Tinggi
: Universitas Pendidikan Ganesha
Bidang Keahlian
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SD
b. Anggota 1 Nama Lengkap dan Gelar
: Putu Nanci Riastini, S.Pd.,M.Pd.
Golongan/Pangkat dan NIP
: Penata /III/c, 198604272009122003
Jabatan Fungsional
: Lektor
Jabatan Struktural
:-
Fakultas/Jurusan
: Ilmu Pendidikan/ PGSD
Perguruan Tinggi
: Universitas Pendidikan Ganesha
Bidang Keahlian
: Pendidikan IPA SD
9
Nov
c. Anggota 2 Nama Lengkap dan Gelar
: Kadek Yudiana, S.Pd., M.Pd.
Golongan/Pangkat dan NIP
: Penata Muda Tk.1/III/b, 198605212015041001
Jabatan Fungsional
: Tenaga Pengajar
Jabatan Struktural
:-
Fakultas/Jurusan
: Ilmu Pendidikan/ PGSD
Perguruan Tinggi
: Universitas Pendidikan Ganesha
Bidang Keahlian
: Pendidikan IPS SD
Tabel 4. Deskripsi Tugas Panitia Pelaksana Nama Jabatan dalam Tim Ni Ketut Desia Tristiantari, Ketua a. S.Pd., M.Pd. b. c.
Putu Nanci Riastini, S.Pd.,M.Pd.
d. a.
Anggota
b.
Kadek Yudiana, S.Pd., M.Pd.
c. a.
Anggota
b.
10
Deskripsi Tugas Berkoordinasi dengan Kepala UPP terkait rencana pelaksanaan kegiatan Menjamin keberlangsungan kegiatan Mengorganisasikan tim bekerja sesuai tugas dan kewajiban Menyusun laporan kegiatan Berkoordinasi dengan Ketua Gugus terkait rencana pelaksanaan kegiatan Menyiapkan tempat berlangsungnya kegiatan Menyiapkan materi kegiatan Menyiapkan tempat berlangsungnya kegiatan Menyiapkan materi kegiatan
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL Kegiatan P2M ini dihadiri oleh 22 peserta yang terdiri atas 15 orang guru (guru kelas IV, V, dan VI dari masing-masing sekolah di gugus II Kecamatan Seririt), 5 orang kepala sekolah, dan 2 orang mahasiswa semester 8 jurusan PGSD, Undiksha. Jarak antara tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian dan Kampus Undiksha ± 25 km. Adapun tim pelaksana kegiatan ini adalah 3 orang dosen PGSD, Undiksha. Masing-masing anggota tim memiliki bidang keahlian yang berbeda, yaitu bidang keahlian pendidikan Bahasa Indonesia, bidang keahlian pendidikan IPA, dan bidang keahlian pendidikan IPS. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan dan
Pendampingan Implementasi Active Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik KKG Gugus II Kecamatan Seririt Tahun 2016” diawali dengan penjajagan dan penyiapan materi kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2016 dan dilanjutkan dengan koordinasi dengan Kepala UPP Kecamatan Seririt dan Ketua Gugus II Kecamatan Seririt pada tanggal 4 April 2016. Berdasarkan hasil koordinasi dan diskusi dengan ketua gugus, ditentukanlah tanggal pelaksanaan kegiatan inti yang pertama adalah Workshop tentang Active Learning yang dilaksanakan pada hari Jumat, 8 April 2016. Adapun narasumber dalam kegiatan workshop tentang Active Learning ini adalah Putu Nanci Riastini, S.Pd., M.Pd. Pada kegiatan ini, narasumber tidak hanya memberikan materi atau pemahaman tentang Active Learning, tetapi juga memberikan simulasi contoh-contoh model pembelajaran aktif. Setelah penyajian materi dan simulasi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi atau tanya jawab. Pada kegiatan diskusi ini, guru-guru tanpa ragu bertanya tentang penerapan active learning sehingga kegiatan diskusi berjalan dengan sangat efektif. Kegiatan kedua adalah pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran Active Learning yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 April 2016. Pada kegiatan ini, peserta dihimbau untuk membuat perangkat pembelajaran secara berkelompok. Masingmasing kelompok terdiri atas 2 anggota sehingga pada kegiatan ini menghasilkan 11 perangkat pembelajaran. Pada kegiatan penyusun RPP berorientasi Active Learning, guru terlihat sangat antusias. Kegiatan berlangsung dengan sangat kondusif. Kegiatan diawali dengan menentukan indikator pencapaian, kemyudian menentukan model pembelajaran yang digunakan, dan dilanjutkan dengan penyusunan RPP. Guru-guru tampak aktif 11
berdiskusi dengan kelompoknya, bahkan sesekali waktu beberapa guru aktif bertanya pada kelompok lain, ataupun langsung bertanya pada pendamping penyusunan RPP Active Learning. Dari 11 RPP yang telah disusun oleh guru, dipilihlah 2 RPP untuk diimplementasikan pada kegiatan berikutnya. Kegiatan ketiga adalah pendampingan implementasi perangkat pembelajaran terhadap 3 orang guru model. Implementasi RPP Active Learning pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 11 Mei 2016. Adapun guru model pertama bernama Desak Putu Dian Sartika dari SD Negeri 1 Bubunan yang didampingi oleh tim pelaksana dan Kepala Sekolah SD N 1 Bubunan. Adapun pembelajaran aktif yang digunakan adalah Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi pada saat pendampingan, siswa terlihat sangat antusias mengikuti pembelajaran.
Terlihat dari
keaktifan siswa dalam bertanya pada guru, berdiskusi bersama pasangannya, keterampilan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya, serta keikutsertaan siswa dalam menanggapi hasil diskusi kelompok lain. Implementasi RPP Active Learning kedua dilaksanakan oleh guru model dari SD N 1 Sulanyah pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2016. Guru model yang terpilih untuk mengimplementasikan pembelajaran aktif ini adalah Ibu Nyoman Suwarjani yang didampingi oleh Kepala Sekolah SD N 1 Sulanyah dan tim pelaksana P2M. Adapun model pembelajaran aktif yang digunakan guru model adalah menggunakan Model Numbered Head Together (NHT). Pada penerapan model pembelajaran ini siswa terlihat sangat termotivasi mengikuti pembelajaran. Terlihat dari keceriaan siswa dalam proses pembelajaran. Di samping itu siswa terlihat aktif bertanya dan menanggapi dalam proses diskusi di kelas. Kegiatan terakhir adalah diseminasi hasil pendampingan implementasi Active Learning yang dilaksanakan di SD N 1 Sulanyah. pada hari Rabu, 8 Juni 2016. Pada kegiatan ini, 2 guru model yang telah didampingi dalam mengimplementasikan RPP Active Learning diundang untuk menjadi narasumber. Kedua guru menyampaikan jalannya proses implementasi mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga refleksi pembelajaran kepada peserta yang hadir. Guru model menyajikan hasil pendampingan implementasi dengan bantuan powerpoint dan juga menayangkan foto-foto dan video pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kedua guru model menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran dengan memusatkan keaktifan siswa sangat menyenangkan. Setelah penyajian hasil pendampingan implementasi dari kedua guru model, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan diskusi.
12
B. PEMBAHASAN
Kegiatan P2M ini telah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan P2M ini yaitu untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru-guru Gugus II Kecamatan Seririt dalam pelaksanaan Active Learning. Keberhasilan dari pelaksanaan P2M ini nampak pada RPP yang dihasilkan oleh peserta pelatihan. Di samping itu, keberhasilan
kegiatan
ini
dapat
dilihat
dari
keterampilan
guru
dalam
mengimplementasikan pembelajaran aktif yang dituangkan dalam bentuk foto-foto dan video pembelajaran. Keberhasilan ini patut disyukuri bersama karena berkat kerjasama berbagai pihak, baik itu tim P2M Undiksha, guru-guru dan kepala sekolah Gugus II Kecamatan Marga, serta kepala Unit Pelaksana Pendidikan Pendidikan Kecamatan Seririt.
13
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan Kegiatan P2M ini telah berjalan lancer sesuai dengan rencana yang telah dirancang sebelumnya. Kegiatan pengabdian ini telah mampu memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman guru-guru di gugus II Kecamatan Seririt tentang pembelajaran aktif. Di samping itu, kegiatan ini telah mampu memberikan kontribusi positif terhadap keterampilan mengajar guru di kelas sehingga mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan implementasi Active Learning ini, guru mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran di kelas. Hal ini nampak dari RPP yang dihasilkan oleh guru saat pelatihan dan pengelolaan kelas saat kegiatan pendampingan. Dimana guru menyiapakan perangkat pembelajaran serta pendukungnya dengan baik.
B. Saran
Beberapa saran yang disampaikan berkenaan dengan pelaksanaan P2M ini adalah sebagai berikut. (a) Para guru SD yang telah didampingi dalam penyusunan maupun implementasi
RPP
Active
Learning
hendaknya
terus
berupaya
mencoba
mengiplementasikan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. (b) Kepala sekolah dan rekan sejawat hendaknya sesekali waktu mendampingi guru dalam pembelajaran di kelas, baik sebagai kegiatan monitoring, maupun kegiatan refleksi.
14
Daftar Pustaka
Faizah, Dewi U. 2008. Keindahan Belajar dalam Perspektif Pedagogi. Jakarta : Cindy Grafika. Institute of Education Sciences. 2014. What is Lesson http://www.lessonresearch.net/ Diakses pada 12 Maret 2015.
study?.
Mahmudi, Ali. 2006. Lesson Study. Makalah Disampaikan pada Pelatihan Tentang Lesson StudyBagi Guru-Guru MGMP Bidang Studi Matematika dan IPA Kecamatan Jetis Bantul Yogyakarta Pada 12 Oktober 2006. Silberman, M.L. 2006. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif (terjemahan). Bandung: Nuansa.
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
16
Lampiran 1. Daftar Hadir
Daftar Hadir Worksop Pelatiahan Active Learning
17
Daftar Hadir Pendampingan Penyusunan RPP Active Learning
18
Lampiran 2. Foto-Foto Kegiatan
Foto 1. Pembukaan Workshop Active Learning oleh KUPP Kec. Seririt
Foto 2. Penyajian Materi oleh Narasumber
19
Foto 3. Sesi Diskusi tentang Pembelajaran Aktif
Foto 4. Pendampingan Penyusunan RPP Active Learning
20
Foto 5. Pendampingan Implementasi Active Learning di SD N 1 Bubunan
Foto 6. Pendampingan Implementasi Active Learning di SD N 1 Sulanyah
21
Foto 7. Penyampaian Hasil Pendampingan Implementasi Active Learning oleh Guru Model I
Foto 8. Penyampaian Hasil Pendampingan Implementasi Active Learning oleh Guru Model II
22
Foto 9. Diskusi Hasil Pendampingan Implementasi Active Learning
23
Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah Mitra
Undiksha
Gugus II Kecamatan Seririt
24