LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
PENINGKATAN PEMAHAMAN GURU-GURU SD DI KECAMATAN BULELENG TERHADAP PENGELOLAAN DAN DAUR ULANG SAMPAH UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Dr. rer. nat. I Gusti Ngurah Agung Suryaputra, S.T., M.Sc. NIP. 197712172003121002 Ni Wayan Yuningrat, S.T., M.Sc. NIP. 1976011920032003122001 Gede Agus Beni Widana, S.Si., M.Si. NIP. 198005062006041002
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha Dengan SPK Nomor: 137/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 13 Februari 2014
JURUSAN ANALIS KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
l.
Judul
Peningkatan pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Buleleng terhadap pengelolaan dan daur ulang sampah untuk mendukung
implementasi kurikulum 20 2.
Ketua Pelaksana
a)
Nama Lengkap
b) Jenis Kelamin c) NIP d) Disiplin Ilmu e) Pangkat/Golongan
0
g) h)
i) j) 4.
e.
f.
I3
Jabatan Fakultas/Jurusan
Alamat Telp/Faks/Email Alamat Rumah
Jumlah anggota pelaksana Lokasi Kegiatan a) Nama Desa b) Kecamata c) Kabupaten/Kota d) Propinsi Jumlah biaya kegiatan Lama Kegiatan
MIPA
25821
!iir.,;; ,ii
;,, .i!
Dr. rer. nat. I Gusti Ngurah Agung Suryaputra, S.T., M.Sc. Laki-laki 197712t7200312t002 Kimia Kelautan Penata Muda/IIIa Asisten Ahli FMIPA/Analis Kimia Jl. Udayana Singaraja 083 1 1 723 05 99 I sury
[email protected] Jl. Ki Barak Panji Gang Lely no.8, Singaraja-Bali 8l l6l 2 (orang4)
Buleleng
Buleleng/Singaraja Bali Rp. 10.000.000,8 (delapan) bulan
Singaraja, 9 September 2014 Ketua Pelaksana,
Dr. rer. nat. I G. N. A. Survaputra. S.T.. M.Sc. NrDN.00t7t27704
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa karena berkat asung kerta wara nugraha Beliaulah laporan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) yang berjudul “Peningkatan pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Buleleng terhadap pengelolaan dan daur ulang sampah untuk mendukung implementasi kurikulum 2013” ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis berharap laporan ini bermanfaat untuk semua pihak.
Singaraja, 9 September 2014 Penulis
3
DAFTAR ISI
Judul ......................................................................................................................................1 Halaman Pengesahan ............................................................................................................2 Kata Pengantar .......................................................................................................................3 Daftar Isi ...............................................................................................................................4 Daftar Tabel ..........................................................................................................................5 Daftar Gambar ......................................................................................................................6 Bab I Pendahuluan ................................................................................................................7 1.1. Analisis Situasi ...............................................................................................................7 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah .............................................................................9 1.3. Tujuan Kegiatan .............................................................................................................10 1.4. Manfaat Kegiatan ...........................................................................................................10 BAB II Metode Pelaksanaan .................................................................................................11 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah ......................................................................................11 2.2. Khalayak Sasaran ...........................................................................................................12 2.3. Metode Kegiatan ............................................................................................................12 2.4. Rancangan Evaluasi .......................................................................................................13 BAB III Hasil dan Pelaksanaan ............................................................................................14 3.1. Hasil Kegiatan ................................................................................................................15 3.2. Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................................................15
4
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................................11 Tabel 2.2. Keterkaitan Tujuan dan Metode Kegiatan ...........................................................13 Tabel 3.1. Antusiasme Peserta dalam Mengikuti Kegiatan ..................................................15
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sampah di Muara Sungai Buleleng .....................................................................9
6
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi Kecamatan Buleleng merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah 1.365.88 km². Semua kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng (kecuali Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Sukasada), berbatasan langsung dengan laut. Kecamatan Buleleng merupakan salah satu kecamatan yang berbatasan dengan laut yang memiliki panjang pantai 14 Km dan luas wilayah 46,94 km². Walaupun memiliki luas wilayah terkecil, Kecamatan Buleleng merupakan kecamatan terpadat di Kabupaten Buleleng, dengan kepadatan penduduk 1.515,53 jiwa per km² (www.bulelengkab.go.id). Sebagai kecamatan yang terletak di pantai utara Pulau Bali, Kecamatan Buleleng terkenal dengan obyek-obyek wisata pantainya, seperti Kawasan Wisata Kalibukbuk dengan pantai Lovinanya, Pantai Penimbangan, Pantai Camplung, dan Pelabuhan Buleleng. Seiring dengan semakin padatnya kawasan pemukiman penduduk, Kecamatan Buleleng menghadapi masalah sampah perkotaan yang serius. Sampah-sampah seringkali terlihat menumpuk bahkan meluber di bak-bak penampungan sampah. Hal ini diperparah dengan perilaku masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan, baik di got, tanah kosong, sungai, maupun di pantai. Beberapa cara sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah perilaku masyarakat ini. Sebagai contoh, tulisan-tulisan dilarang membuang sampah sembarangan sudah diletakkan dimana-mana. Penyuluhan-penyuluhan di berbagai lapisan masyarakat juga sudah dilakukan. Begitu pula dengan pelatihan-pelatihan pengolahan sampah juga sudah diberikan. Akan tetapi, semua yang telah diupayakan ini belum membuahkan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan masyarakat sudah terbiasa membuang sampah sembarangan sehingga susah untuk dirubah lagi. Untuk itu, diperlukan suatu cara dan metode yang tepat sehingga masyarakat bisa mengelola sampah dengan baik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bidang pengelolaan sampah akan menyasar pada guru-guru SD di Kecamatan Buleleng. Diharapkan guru-guru ini nantinya akan menanamkan kebiasaan pengelolaan sampah pada murid-murid SD di sekolahnya masingmasing. Hal ini juga mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pendidikan karakter. Dengan memperoleh pendidikan karakter, terutama karakter hidup bersih, di usia yang relatif dini, murid-murid SD akan membawa kebiasaan ini di rumahnya dan menularkannya kepada anggota keluarga lainnya. Sehingga, diharapkan di kemudian hari,
7
generasi berikutnya akan membawa perubahan positif yang signifikan terhadap pengelolaan sampah. Kegiatan P2M pengelolaan sampah ini akan diadakan bagi guru-guru SD di Kecamatan Buleleng. Kecamatan Buleleng terletak di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Walaupun luas wilayahnya paling kecil, penduduk Kecamatan Buleleng adalah yang terpadat di Kabupaten Buleleng (1.515,53 jiwa per km²). Oleh karena itu, Kecamatan Buleleng juga merupakan penyumbang sampah terbesar di Kabupaten Buleleng. Data Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Bali pada tahun 2010 menyebutkan bahwa jumlah rumah tangga di Kabupaten Buleleng adalah sekitar 172,540 dengan timbulan sampah sebanyak 1,815.50 m3 per hari. Sebagian besar dari sampah tersebut dihasilkan oleh Kecamatan Buleleng, terutama di kota Singaraja. Jumlah sampah yang besar ini tidak diikuti dengan adanya pengelolaan sampah yang benar. Sampah organik dan anorganik tidak dipisahkan dengan benar. Sampah-sampah anorganik tidak didaur ulang dengan baik. Sampah-sampah organik hanya sebagian kecil saja yang diolah menjadi pupuk kompos. Hal ini didukung oleh pola pikir masyarakat yang cenderung tidak peduli dengan pengelolaan sampah. Masyarakat sudah terbiasa dari kecil dengan perilaku yang menganggap semua sampah adalah sama, yang hanya perlu dikumpulkan dalam satu tempat sampah, dan akhirnya dibakar atau dibuang ke tempat sampah, got, sungai, ataupun tanah kosong di sekitar rumah. Jika sampah dibuang ke badan air, maka sampah ini bisa mengganggu aliran air dan menyebabkan banjir. Selain itu, sampah ini pada akhirnya akan menumpuk di muara-muara sungai atau pantai (Gambar 1). Sampah ini selain tidak indah dipandang mata, juga akan menimbulkan masalah-masalah lain seperti pencemaran badan air, meyebarkan penyakit, dll. Untuk memperbaiki pola pikir dan perilaku masyarakat mengenai penanganan sampah ini, maka diperlukan adanya upaya menyadarkan masyarakat sejak usia dini. Untuk itulah, kegiatan P2M ini menyasar pada murid-murid SD. Namun, mengingat murid-murid SD lebih mempercayai guru-guru mereka dibandingkan orang lain bahkan orangtua mereka sendiri, maka sosialisasi dan demonstrasi akan diberikan kepada guru-guru SD di Kecamatan Buleleng. Di Kecamatan Buleleng sendiri, terdapat 83 SD dengan jumlah murid sebanyak 13.670 orang, jauh melebihi jumlah murid di kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Buleleng (Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng, 2011).
8
Gambar 1. Sampah di Muara Sungai Buleleng
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi di atas, maka bisa diketahui bahwa ada permasalahan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga, terutama sekali yang berkaitan dengan pola pikir, perilaku, dan kebiasaan masyarakat. Penyuluhan, seminar, maupun lokakarya yang selama ini dilakukan untuk berbagai lapisan masyarakat masih belum efektif untuk menyelesaikan masalah. Untuk mengubah kebiasaan ini, maka masyarakat perlu dibina sedini mungkin, sehingga sasarannya adalah anak-anak di tingkat Sekolah Dasar. Mengingat bahwa anak-anak SD lebih mempercayai dan lebih taat kepada gurunya di sekolah, kegiatan sosialisasi dan 9
demonstrasi akan diberikan kepada guru-guru SD dan nantinya guru-guru inilah yang akan meneruskannya ke murid-muridnya. Dengan ditanamkannya kebiasaan pengelolaan sampah sejak usia ini, diharapkan anak-anak SD akan membawa dan menularkan kebiasaannya ini ke saudara dan orang tua mereka, bahkan hingga ke lingkungan sekitarnya.
1.3. Tujuan Kegiatan Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk: 1) Memberikan sosialisasi kepada guru-guru SD di Kecamatan Buleleng mengenai sampah, jenis-jenis sampah, dan bahaya sampah, yang nantinya akan diteruskan ke para peserta didik masing-masing. 2) Memberikan sosialisasi kepada guru-guru SD di Kecamatan Buleleng mengenai pengelolaan sampah, yang nantinya akan diteruskan ke para peserta didik masingmasing. 3) Memberikan demonstrasi pemanfaatan seni kreatif dari sampah kepada guru-guru SD di Kecamatan Buleleng untuk diterapkan di sekolah masing-masing.
1.4. Manfaat Kegiatan Kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Guru-guru SD di Kecamatan Buleleng akan mendapatkan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah. 2) Guru-guru SD di Kecamatan Buleleng akan bertambah wawasan dan kekreatifannya dalam mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna. 3) Setelah memperoleh penyuluhan dan pelatihan, maka guru-guru SD ini akan menerapkan pengetahuannya pada murid-murid di sekolah mereka sehingga muridmurid SD akan mengerti tentang sampah, pengelolaan sampah, maupun cara mengolah sampah menjadi hal-hal yang berguna. 4) Jika karakter bersih ini sukses terbentuk pada diri murid-murid SD maka murid-murid tersebut akan menularkannya kepada keluarga terdekat dan lingkungan tempat tinggal mereka. Generasi inilah yang kelak akan mengubah perilaku sosial masyarakat terhadap penanganan sampah, dan bisa dimungkinkan akan menjadi wirausahawanwirausahawan yang sukses mengubah sampah menjadi produk-produk unik yang berguna dan memiliki nilai jual yang tinggi.
10
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1. Kerangka Pemecahan Masalah Permasalahan pokok dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Untuk memecahkan masalah ini, maka kesadaran pengelolaan sampah ini perlu diberikan mulai usia dini (SD). Hal ini juga sejalan dengan dilaksanakannya kurikulum 2013 yang menekankan pada pendidikan karakter, dalam hal ini adalah karakter bersih. Agar penanaman karakter bersih ini bisa tercapai dengan baik, maka diperlukan peran serta guru-guru SD untuk menyampaikannya kepada peserta didik masing-masing. Kerangka pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah dengan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menetapkan guru-guru SD di Kecamatan Buleleng untuk mengikuti sosialisasi dan demonstrasi pengelolaan sampah. 2) Memberikan undangan kepada guru-guru SD tersebut untuk diberikan sosialisasi dan demonstrasi pengelolaan sampah. 3) Memberikan sosialisasi dan demonstrasi pengelolaan sampah kepada guru-guru SD tersebut, dengan materi sebagai berikut: a. Materi 1: sosialisasi tentang sampah, jenis-jenis sampah, dan bahaya sampah. b. Materi 2: sosialisasi pengelolaan sampah. c. Materi 3: demonstrasi seni kreatif daur ulang sampah. Adapun matriks kerangka pemecahan masalah bisa dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah No Permasalahan 1
Akar Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Kurangnya
Pemahaman
tidak Sosialisasi kepada guru-guru SD
pemahaman
diberikan dari usia dini.
mengenai
sampah
dan
cara
masyarakat
penyampaian yang tepat pada
mengenai sampah.
peserta didik.
11
2
Masyarakat belum Masyarakat tidak tau Sosialisasi memisahkan sampah
diberikan
kepada
dan tidak terlatih untuk guru-guru SD mengenai cara
organik memisahkan
dan non organik.
organik
dan
sampah pemisahan sampah. non
organik. 3
Masyarakat jarang Masyarakat bahkan pernah
tidak paham
dan
tidak Demonstrasi seni kreatif daur kurang ulang sampah diberikan kepada
mendaur kreatif mengenai cara guru-guru SD untuk diterapkan di
ulang sampah.
mendaur ulang sampah.
kelas masing-masing.
2.2. Khalayak Sasaran Sasaran kegiatan P2M ini adalah guru-guru SD di Kecamatan Buleleng. Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan bahwa tujuan utamanya adalah membentuk karakter bersih yang memahami dan mampu mengelola sampah dengan baik dan tepat, serta bisa mendaur ulang sampah menjadi barang-barang yang berguna atau bernilai jual. Pembentukan karakter ini perlu dimulai sejak dini, saat memulai pendidikan formal yaitu di sekolah dasar (SD). Agar muridmurid SD bisa memahami hal-hal baru, maka penyampaian yang paling efektif dilakukan melalui guru-guru di SD masing-masing. Oleh karena itulah, kegiatan P2M ini lebih menyasar kepada guru-guru SD dibandingkan murid-murid SD. Kegiatan P2M ini menyasar guru-guru di Kecamatan Buleleng, bukan di Kecamatan lainnya di Kabupaten Buleleng, dengan pertimbangan bahwa penduduk Kecamatan Buleleng lebih padat dibandingkan kecamatan lainnya. Dengan demikian, sampah yang dihasilkan pun semakin banyak dan pengelolaannya juga semakin susah.
2.3. Metode Kegiatan Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Melalui metode-metode ini, diharapkan nantinya guru-guru SD di Kecamatan Buleleng memahami sampah dan pengelolaannya, serta terampil dalam mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna atau mempunyai daya jual. Keterkaitan metode yang digunakan dengan tujuan kegiatan P2M ini dapat dilihat pada Tabel 2.2.
12
Tabel 2.2. Keterkaitan Tujuan dan Metode Kegiatan No 1
Tujuan Meningkatkan pemahaman guru-guru
Metode Ceramah dan diskusi.
SD mengenai sampah, jenis-jenis sampah, dan bahaya sampah. 2
Meningkatkan pemahaman guru-guru Ceramah, diskusi, dan demonstrasi. SD mengenai pengelolaan sampah.
3
Meningkatkan kreativitas guru-guru SD Demonstrasi dan diskusi. untuk mendaur ulang sampah.
2.4. Rancangan Evaluasi Evaluasi proses dilakukan terhadap variabel-variabel berikut : kehadiran peserta dalam kegiatan, semangat/antusiasme peserta dalam kegiatan, dan tanggapan peserta terhadap pelaksanaan kegiatan. Kehadiran peserta diukur dengan absensi kegiatan, kemudian dinyatakan dalam bentuk persentase kehadiran peserta. Semangat/antusiasme peserta mengikuti kegiatan diukur selama kegiatan berlangsung dengan skala Likert, selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan dipersentasekan. Berdasarkan frekuensi (persentase) tersebut dilakukan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan tentang semangat/antusiame peserta mengikuti kegiatan. Tanggapan/respon peserta terhadap pelaksanaan kegiatan dilihat selama pelaksanaan kegiatan. Indikator yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut. 1. Peserta mewakili semua gugus di Kecamatan Buleleng. 2. Semangat/antusiasme peserta mengikuti kegiatan: baik. 3. Tanggapan/respon peserta terhadap pelaksanaan kegiatan: positif.
13
BAB III HASIL DAN PELAKSANAAN
3.1. Hasil Kegiatan Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diadakan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha pada Hari Sabtu tanggal 2 Agustus 2014. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Ketut Suma, M.S., dan dihadiri oleh Kepala Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatan Buleleng, Bapak Gede Wardana, koordinator pengawas wilayah Kecamatan Buleleng, dan 61 guru-guru perwakilan dari sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Buleleng. Secara umum kegiatan ini berjalan dengan lancar dengan hasil yang cukup memuaskan, terlihat dari hasil evaluasi dari proses kegiatan. Hasil evaluasi meliputi kehadiran peserta mengikuti kegiatan, antusiasme peserta, dan respon terhadap pelaksanaan kegiatan. Hasil penilaian terhadap parameter-parameter evaluasi ditunjukkan di bawah ini.
3.1.1. Kehadiran Peserta Peserta yang diundang dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari 83 sekolah dasar yang berada di Kecamatan Buleleng. Namun, peserta yang hadir dalam kegiatan adalah sebanyak 61 orang. Walaupun kehadiran peserta adalah sekitar 74%, namun berdasarkan informasi dari koordinator pengawas, guru-guru yang hadir sudah mewakili gugus-gugus yang ada. Dengan demikian, kehadiran peserta bisa dianggap cukup memuaskan.
3.1.2. Antusiasme Peserta dalam Mengikuti Kegiatan Kegiatan P2M ini diikuti oleh peserta dengan antusiasme yang tinggi. Hal ini terlihat dari perhatian yang ditunjukkan oleh hampir semua peserta, dari awal sampai akhir kegiatan. Bahkan, dalam sesi diskusi, peserta juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan antusiasme mereka dan bahkan, kemungkinan untuk menerapkan materi yang telah diberikan di sekolah masing-masing. Data hasil penilaian terhadap antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan, ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut.
14
Tabel 3.1. Antusiasme Peserta dalam Mengikuti Kegiatan No
Aspek yang Diamati
Nilai Sangat
Baik
Baik 1
Perhatian
selama
kegiatan
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
√
berlangsung 2
Keterlibatan dalam diskusi
√
3
Semangat peserta dalam mengajukan
√
pertanyaan terkait materi 4
Kerjasama peserta selama kegiatan
√
3.1.3. Tanggapan Peserta Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Guru-guru SD di Kecamatan Buleleng menanggapi positif kegiatan P2M ini. Selain terlihat dari antusiasme peserta, hal ini juga tercermin dari permintaan beberapa peserta untuk mengadakan pelatihan pembuatan kompos cair di sekolah mereka. Bahkan, direktur dari Bank Sampah Kedas yang juga menjadi peserta P2M, mengusulkan untuk mengadakan sosialisasi bersama-sama.
3.2. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan P2M ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Agustus 2014. Adapun peserta kegiatan ini adalah perwakilan guru dari seluruh sekolah dasar di wilayah Kecamatan Buleleng. Kegiatan P2M yang dilakukan ini secara umum menyasar pada pengelolaan sampah terpadu, yang diberikan dalam bentuk sosialisasi dan demonstrasi. Sosialisasi diberikan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru SD mengenai sampah dan pengolahannya, serta cara membuat siswa-siswa SD untuk terlibat di dalamnya secara aktif. Kegiatan demonstrasi diberikan untuk mendorong guru-guru SD membuat seni-seni kreatif dalam daur ulang sampah non-organik. Pada kegiatan sosialisasi, pemberian materi ditekankan pada jenis-jenis sampah dan pengelolaannya. Untuk jenis sampah organik, pengolahan sampah umumnya lebih mudah dilakukan. Para peserta diperkenalkan pada pembuatan kompos cair secara sederhana, yang bisa dilakukan dengan mudah di sekolah-sekolah, dengan biaya yang murah. Sedangkan pengelolaan sampah non-organik relatif rebih rumit karena tidak bisa diolah menjadi pupuk. Sampah non-organik bisa didaur-ulang menjadi barang-barang yang lebih berguna. Pada
15
umumnya, sampah non-organik banyak didaur-ulang menjadi barang-barang yang kurang menarik bagi siswa SD, seperti vas bunga. Pada sesi demonstrasi, para peserta diperlihatkan cara-cara membuat mainan kreatif dari sampah. Membuat mainan akan menjadi kegiatan yang menarik bagi siswa-siswa SD dan pada akhirnya mereka akan terbiasa untuk mendaur ulang sampah non-organik. Akan tetapi, daur ulang sampah saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sampah non-organik. Masih banyak sekali sampah non-organik yang susah untuk didaur ulang. Oleh karena itu, dalam kegiatan P2M ini juga diperkenalkan mengenai Bank Sampah Kedas yang baru berdiri pada tahun 2014 ini. Bank Sampah tersebut siap untuk membeli sampah-sampah non-organik di sekolah-sekolah. Dengan mengintegrasikan semua pengelolaan sampah ini, maka sampah-sampah di SD Kecamatan buleleng akan bisa diatasi, dan kebiasaan mengelola sampah ini akan ditularkan murid-murid SD ke lingkungan rumah mereka. Pada sesi diskusi, terjadi tanya jawab yang sangat interaktif. Seorang peserta meminta kepada pelaksana P2M untuk meneruskan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menambah bak tempat penampungan sampah sementara di jalan. Yang sangat menarik pada diskusi ini adalah mengenai bank sampah. Secara kebetulan, direktur Bank Sampah Kedas juga mengikuti kegiatan ini sebagai peserta. Beliau menyampaikan informasi bahwa bank sampah siap mengambil sampah ke sekolah-sekolah jika sudah memenuhi volume tertentu. Pada diskusi ini juga disampaikan informasi mengenai sampah-sampah yang bisa dibeli lengkap dengan harganya. Berdasarkan pelaksanaan P2M ini, bisa dikatakan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat yang cukup besar terhadap guru-guru SD di Wilayah Kecamatan Buleleng. Melalui kegiatan inilah mereka mengetahui cara membuat kompos cair secara sederhana dan murah. Selain itu, guru-guru tersebut juga mengetahui dan memahami pengelolaan sampah secara terpadu, yang bahkan bisa menghasilkan uang untuk sekolah mereka.
16
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan Berdasarkan hasil dan pelaksaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Kegiatan P2M yang telah dilakukan mampu meningkatkan pemahaman guru-guru SD terhadap pengelolaan sampah secara terpadu. 2. Kegiatan P2M ini memberikan ide-ide kreatif pada guru-guru SD untuk melibatkan siswa-siswa di sekolah mereka dalam pengelolaan sampah secara aktif .
4.2. Saran Kegiatan P2M ini sebaiknya ditindaklanjuti dengan program pendampingan di masingmasing sekolah, untuk memastikan terlaksananya pengelolaan sampah secara terpadu.
17
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. Buleleng dalam angka 2011. Bali: Badan Pusat Statistik.
Detiknews. 2013. 6 Perubahan pada Kurikulum 2013 Dibanding Kurikulum Lama. Available from:http://news.detik.com/read/2013/07/14/162017/2302125/10/1/6-perubahan-padakurikulum-2013-dibanding-kurikulum-lama.
Gunawan, K. 2011. Pengelolaan sampah sebagai implementasi falsafah Tri Hita Karana (Studi Kasus di Kabupaten Buleleng Bali). Media Komunikasi FIS, 10(1).
Gregson, N. and Crang, M. 2010. Materiality and Waste: Inorganic Vitality in a Networked World. Environment and Planning A., 42(5): 1026-1032.
Kementerian Lingkungan Hidup. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
Oviantari, dkk., 2008. Pemberdayaan Petani Kelurahan Banyuning untuk Menanggapi Isu Pemanasan Global Melalui Pembuatan Kompos dan Pakan Ternak dari Jerami. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Pemerintah Provinsi Bali. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Bali Tahun 2010. Bali: Pemerintah Provinsi Bali.
18
qp ^/
OE
m
t
LZ
fi
6Z
I
8Z
i
9Z 9Z NZ
€Z 27.
TZ
IZ
OZ
OZ
6I
otv
(s
1lz
st er
l>/
sr €I
ps
t
s 4t
nnq rJV CNv a U (s l,
att cs
{,, ow
Cs
l(ttl-VS a Orv (s
tv-+/4t1nvc.t3d
Qs'Xl 't,t
z
0M ds
l, An
oW 4s
5lvd I
\/frs:ll{qvp 6yl rrr? J r\a
Weda
r
n+)
Pl'3 (,J
'
tx-d
adl)
6T
tfV
8I LT
9I SI
nl
runJ
€I ZT
II
d
d
N.v w I?s
s tntV Qn, I rve
ru.IrC
OI 6
Qc)
L
lirll
9
vNv4o"r rd F rl : VLUCTn vlvn"VJ 'tvtF I
Vw;- 4o
4s
b orv (s
vgyN 6 0M (B
>l
'y s ol rf s ! r;d rvl (trl 'S O-z o-U n:
+7t V9Vn"45 'erl fj d''l vy'vt11Y, Bri
f rJ"s ' U-rr?nY LOaa
f l oWi ' 12ts11Y1 1429 ' VwAdv rLn
t i(\rJ ( tN 2aLV u n1 lN
r ,J's
f6's cuoavl?Vg nAV() Vdlttt
8
s.ar>\o9da)
Ql xA)
lvgJ{a?fi l, cw (l'S mN ?t dd 4,0w Cs 9pr6.ynf
t
={\
rV
r1L.N{1t1Y1 h Ap (5
guVC-vq
buh?
tlAq zvCNrQ z Qs d'Yan-l 9 (s
Vg9Hnw
W)
y'\L\/19daa
s{TT gNrW !Uv) ,rn6:l
or
e
iV'tOK CfrvAdn3 / Ni Cs l, d' t
-.71 tr
7
nr
-#'
4/)zt -ld
-0\1,, I
1L UUtv
z/ffi =,a
/z
J{v*f I
' fd c
Wvytvd
rC)
s'
V ta
,lv-irr?
s ? €
I
stn ?avw
vr 24vN
z
I
I
vt tvN
ISNVISNI VU\IVN
NVgNVIVONVT
ON
€IOZ untn{Uql lseluauraldrul Sunlnpueyg {nun qedtle5 tuell rne6 uep uee;o;atua6 depeqral tuaga;ng ueleruBa)l !O OS nrng-nrn9 uerueqeuled ueloltu;ua6 WZd VHSXION61 Vdll ll reuluras
: tueng:
71gg
ererv
lsdual
snpnty Zlntqes: ;ettuel I
YeU
UIOVH UVIJVO
0€ 6Z 8Z
0€
LZ 9Z SZ NZ
T'
n
wsr
V
,-VC
[2t
Fa 's ' v Apatn ru'ru YI,v<
]
d2d?Nu
w1v r oN (S
P
lltf
pt1l
P J's ' r Mk/l V--1tU fiJt1C ll.p vz t.t 5 r' tu ps t-t utgNztt I
{'s '
navq d: h ay ds F J'c ' u-I,?V l 4nr tJ vgNaM 1v9il dq U Olt 4S llJtWdV tdtod lrual v l4v.r pvwalg PotrrAVkSJ , (5 5 4s '$s'd vNvlvat^4a u-dlM 'w/-u rq6 'PrHnl-vv6 ggeN/nl,s 4{/Jhl- r (rJ' {" 1- s' l-n sgl./ tMv\rnrn; nlV runJ t }J vinvvk2d Z CS Pl'<' riv a s?V t Q nA hn-7 Y
av1
ys /
4s
n Veaw h/Vs v AP 4s t,
zr1
u
OM
P
45
P c)
P
ON 45
EZ
TZ
6I
yvlus{1) SngY rund V
I
L
€
?VTJVV 'di
z
uoaWv
0z
8I
Val
F,r'J' t)Nv./-vv'fr1 5 t NVAvy tttt+
, (h/Og t-111 V (O VuaCltV /n4s 'Ws"P4" -lv93J '\)g €, c,lr (js 6' ' eA't Y2lvM /f't trlta) 'lAg!'z(t a aP <Jt' gtv ryfns tntas t oN 4s k pl s 't1.luv\r'rh tNdDJ J ) ll/
wEr Waat uiVq
Nv?ruV-V z oN (Js
TT
9v6
?vrtr
p/s 4//
67,
87 LZ
9Z SZ VZ
€Z
zz
27.
qu ot' D8I
t//-dl=l 1r-iqty>1 Cs aJ a D6T *vv-rrnrVv s oN G Nf:ltryygal h ol., (' .aQ L ay (S
uy[Al
^er
vw -affi\zr
VI
dd.b 0r
u'8 ffis '/
Ab -14$---
ryW\- I
Ll'
5
's '
'
5
VJ),
n9 r
V€/
r
tan-f
Pv
tt Vw
Vtl2t^t
A')
tsNvrsNr vwvN
NVgNVIVONVI
I
LT
9I 9T VT
€I ZI TT
OI 6 8 L 9
s
v
wolq
Oll
€ Z
tl.J
s Hn1
l-dv
lN
T
vl tvN
ON
tun4npuayl {npn qedueg 3ue1p rneq uep €I0Z unlnlyn1 lseluauraldul OS nrng-nrng ueureqeruad ueloltugua6 n3d
uee;o;atua6 depeqtal tua;a1ng ueleuere)l !O
EIE'V
:
VHSX;ON6 Vdt4l reuluas Sueng: tedual snrntv Z/nrqes: ;ettuel I yen ttrOZ
UIOVH UVIJVO
OE
6Z
9T
^/ l./
-'.f " b\P
sr €I
OE
LZ
sz
EZ
TZ
LsJfig(ad € oN (s .rl iV tO14 Cf-vAdm / N€ >) 2Ql) rN 6T Qs l?d t 'y salN+s Vt( vl (ri 8I eV-S 4f01ry LT ftL.Not1s1 b 0N (5 -v-rt V 9Vrv,315 'erl guVC-tq 9I s 4J ' tlAe zry(WQ z Qs hfj SI to d''l V(Vtt1y, V9gHnuJ
ttA
x17
lv Vt,V-d471 {,
T
s n
{1-zN
lJn
cv
?t dd 4,0cu
9n/rrvothJrd6
*{\
6Z 8Z
8Z
LZ
9Z
9Z 97.
NZ
nz EZ
z7
zz TZ
az
OZ
6tr
-4$p sr //
nr
#,
W)
4f)zt s4TT dar
:a\l,6
I
7L
\we IV
-^w =Ay
vz
gqf
8oV
(!.f
cr Cs
t Vf rs:l(si 6yl 4s rrng J fiA n+) h arv (J r Wkd? l vgVrv I (lv (O
NVgNVIVONVI
Pd
"
5
,fl1-d
(,
N-v w
I?s A9
( ,) s t t
rr
VN
I
Vwp 4B
I
' f\! c VJvt\-ctvd V tA stn 44vvJ ZovlA
r(l s
/
ISNVISNI VIAIVN
w-lrr-,
yr
I
I t
9
s n € Z T
ON
VIAIVN
€I0Z urnlqunx lselueurapu1tunlnpuayl Inlun qedtueg tue1l Jneo uep BJE'V uee;o;atua6 depeqral Sua;elng upleuerey !O OS nlng-nrng ueueqPued uBle{tu;ua4 WZd : 1edua1 VHS)ilONn VdtWJ reuluras tueng : sn5ntv Z/nrqes: ;ettuel I yeq ?tOZ
UIOVH UVIJVC
Lampiran 2. Foto-foto Kegiatan P2M
22
23
Lampiran 3. Peta Lokasi Daerah Sasaran
Kecamatan Buleleng
24