LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
PELATIHAN POLA PEMBINAAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI MINI BAGI GURU PENJASORKES SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG Oleh: Wasti Danardani, S.Pd.,M.A. (Ketua) NIDN. 0001067801 Syarif Hidayat, S.Pd., M.Pd. (Anggota) NIDN. 0015117702 I Putu Darmayasa, S.Pd. M.For. (Anggota) NIDN. 0006026903
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SKP No. : Tanggal :
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul
: Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga Bolavoli Usia Dini
Bagi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar Di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng 2. Ketua Pelaksana a. Nama dan gelar
: Wasti Danardani, S.Pd., M.A.
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. NIP/NIDN
: 197806012001122001/0001067801
d. Disiplin Ilmu
: Kepelatihan Olahraga
e. Pangkat/Golongan
: Lektor/III/c
f.
: Dosen
Jabatan
g. Jurusan/Fakultas
: Pend. Kepelatihan Olahraga/ FOK
h. Alamat
: Jln. Udayana no.11 Singaraja-bali/
i.
Telp/faks/email
: 0362-22570
j.
Alamat rumah/telp
: Jln. Bisma no. 3, Singaraja
k. Telp/Fax/E-mail 3. Jumlah Anggota Pelaksana
: 082135283112/
[email protected] : 2orang
4. Lokasi Kegiatan a. Nama Desa
: Sanggalangit
b. Kecamatan
: Gerokgak
c. Kabupaten
: Buleleng
d. Propinsi
: Bali
5. Jumlah biaya kegiatan
: Rp 9.500.000,00
6. Lama Kegiatan
: 8 bulan
Mengetahui Dekan FOK
Singaraja, 28 Agustus 2014 Ketua Pelaksana
Prof.Dr.I Nyoman Kanca, M.S NIP. 195910181985031002
Wasti Danardani, S.Pd., M.A. NIP. 197806012001122001 Menyetujui Ketua LPM Undiksha Singaraja
Prof.Dr. Ketut Suma, M.S NIP 195901011984031003
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya laporan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Kecamatan Gerokgak dapat terlaksana dengan baik Laporan dibuat dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan dan memberikan informasi tentang proses perencanaan dan pelaksanaan dari awal hingga akhir kegiatan serta hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan ini. Didasari bahwa isi dari laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga perlu sumbangsih dari para pembaca terutama hal yang terkait tentang tata tulis dan substansi laporan. Terlaksananya kegiatan ini dari awal hingga pembuatan laporan berkat bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalm dalamnya kepada 1.
Prof.Dr. Ketut Suma, M.S selaku ketua LPM Undiksha Singaraja atas bantuannya dalam hal memberikan fasilitas sehubungan dengan pengurusan dana untuk pelaksanaan kegiatan.
2.
Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S selaku dekan FOK Undiksha Singaraja yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin peminjaman alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
3.
Para peserta, atas kerjasamanya dalam mengikuti pelatihan sehingga pelaksanaan P2M dapat berjalan sesuai rencana
4.
Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuannya baik pemikiran maupun material pada kegiatan ini Demikian laporan pengabdian pada masyarakat ini, semoga atas segala bantuan yang
diberikan mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan yang Maha Esa.
Singaraja, 28 Agustus 2014
Ketua Kegiatan P2M
Daftar Isi
Halaman Muka Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab I
Pendahuluan a. Analisis Situasi b. Identifikasi dan Rumusan Masalah c. Tujuan Kegiatan d. Manfaat Kegiatan
Bab II
Metode Pelaksanaan
Bab III
Hasil dan Pembahasan
BABIV
Penutup a. Simpulan b. Saran
Daftar Pustaka Lampiran a. Absensi Peserta Kegiatan b. Foto-foto Kegiatan c. Peta Lokasi
BAB I PENDAHULUAN
a.
ANALISIS SITUASI Kabupeten Buleleng adalah merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Bali,
yang terdiri dari 9 kecamatan yaitu: Kecamatan Gerokgak, Seririt, Busungbiu, Banjar, Buleleng, Sukasada, Sawan, Tejakula dan Kubutambahan. Topografi daerah Kabupaten Buleleng adalah daerah perbukitan,
dimana hanya sebagian dari seluruh wilayahnya
merupakan dataran rendah yang dikeliling oleh pantai. Dengan demikian dapat dikatakan Kabupaten Buleleng memiliki gunung dan pantai (nyegara gunung). Wilayah kabupaten Buleleng mempunyai karakteristik alam yang berbeda dengan daerah lain di Propinsi Bali. Kabupaten Buleleng mempunyai wilayah laut dengan bentangan pantai sepanjang 144 km dan pegunungan yang membentang dari ujung timur sampai ujung barat (secara geografis terletak pada posisi 8003’40” - 8023’00” lintang selatan dan 114025’55” – 145027’28” bujur timur). Salah satu kecamatan di Kabupaten Buleleng adalah Kecamatan Gerokgak dengan kondisi geografis dengan luas wilayah 356.57 km2.
Kecamatan Gerokgak merupakan
kecamatan terluas, yakni 26,11% dari luas kabupaten Buleleng. Desa di kecamatan Gerogak yaitu: Desa Sumber Klampok, Desa Pejarakan, Desa Sumberkima. Desa Pemuteran, Desa Banyu poh, Desa Penyabangan, Desa Musi, Desa Sangga Langit, Desa Gerokgak, Desa Patas. Sebagai kecamatan yang terluas di Kabupaten Buleleng, kecataman Gerokgak mempunyai potensi yang sangat besar. Potensi tersebut antara lain: potensi pertanian dalam arti luas juga merupakan unggulan Kecamatan Gerokgak di mana produk yang di hasilkan berupa tanaman palawija dan holtikultura seperti kelapa, jagung, kacang- kacangan dan buahbuahan (pisang, mangga, anggur). ini merupakan kekuatan Sumber Daya Alam yang jika dimanfaatkan secara maksimal akan menunjang laju pembangunan khususnya peningkatan produksi pertanian untuk kesejahteraan masyarakat ( Petani). Potensi kelautan, di mana Laut Gerokgak merupakan kawasan atau lahan pembudidayaan Kerang, Mutiara, Keramba Jaring Apung, Kerapu, Tambak Udang, Ikan Hias, dan Rumput Laut. Budi daya kelautan seperti itu tidak ada di kecamatan lain di Buleleng sehingga ini merupakan kekuatan yang sangat potensial dalam pengembangan dan peningkatan pembangunan di kecamatan khususnya.
Di sisi lain kekuatan yang di mliki terdapat juga kelemahan-kelemahan yang di hadapi di antaranya adalah Heterogenetas penduduk dimana penduduk kecamatan Gerokgak sangat Pluralisme baik dari segi agama, budaya, dan adat. Hal ini jika tidak mendapat manajemen yang baik sangat potensial terjadi kerawanan sosial dan gangguan kamtibmas sehingga akan berpengaruh pada pencitraan keamanan yang negatip terhadap parab Investor yang akan mengembangkan usaha atu menanamkan modalnya di Kecamatan Gerokgak. Kondisi wilayah yang berhawa panas juga merupakan salah satu kelemahan pembangunan wilayah dan masyarakat di kecamatan Gerokgak. faktor sumber daya manusia yang masih rendah juga sangat berpengaruh dalam pembangunan di mana di Kecamatan Gerokgak masih banyak anak anakyang tidak dapat melanjutkan pendidikan di SMA karena faktor ekonomi dan terbatas nya sarana dan prasarana pendidikan. Dari potensi yang ada baik keunggulan dan kelemahan diatas tersirat bahwa Kecamatan Gerokgak sangat berpotensi untuk dikembangkan bidang keolahragaan khususnya bolavoli. Hal tersebut mengacu pada kateristik masyarakat Kecamatan Gerokgak sangat terbuka terhadap toleransi bermasyarakat, karena bolavoli adalah olahraga beregu yang memerlukan kerjasama antar pemain. Potensi yang sangat mendukung adalah banyaknya sekolah-sekolah yang membina cabang olahraga bolavoli, tetapi karena keterbatasan pemahaman pelatih yang menangani pembinaan usia dini, maka potensi ini belum bisa memunculkan atlet berprestasi yang berlaga di level tinggi. PORPROV Bali Tahun 2011 di Kabupaten Jembrana kontingen Kabupaten Buleleng mengalami penurunan peringkat yaitu peringkat IV, setelah Badung, Denpasar, dan Jembrana. Hal tersebut juga dialami cabang olahraga bolavoli. Ini
terbukti dari
rangking/prestasi bolavoli baik tim putra maupun tim putri kabupaten Buleleng belum lolos dari penyisihan grup. Dari kenyataan ini tentunya muncul dalam benak kita suatu pertanyaan kenapa hal ini terjadi sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Buleleng cukup banyak bahkan kalau kita lihat di desa maupun di kota banyak terdapat klub-klub bolavoli. Kabupaten Buleleng adalah Kabupaten terluas di Provinsi Bali. Potensi ini harus dioptimalkan dengan baik tidak terkecuali bidang olahraga. Cabang olahraga sangat mungkin dapat dikembangkan adalah cabang olahraga permainan bolavoli. Permasalahan yang muncul saat ini menurut kenyataan yang ada dan pengamatan penulis secara langsung di lapangan adalah belum efektifnya pelatihan khususnya cabang permainan bolavoli di klub yang ada di kabupaten Buleleng. Kondisi rendahnya mutu pelatihan permainan bola voli di klub disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
para pembina dan pelatih tentang permainan
bolavoli modern dan terbatasnya sumber-sumber yang ada untuk mendukung proses pelatihan permainan bolavoli. Mereka belum berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mendidik atlet secara sistematis melalui pelatihan permaian bola voli. Pelatihan yang efektif adalah yang mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh, baik fisik, mental maupun intelektual (Kantor Menpora, 1983).
b.
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH. Permasalahan yang ada saat ini adalah keterpurukan prestasi cabang olahraga permainan
bola voli di Kabupaten Buleleng di sebabkan pengetahuan pelatih klub usia dini bolavoli di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng masih rendah. Selain itu sarana pelatihan yang masih kurang dari cukup. Namun ketersediaan prasarana cukup memadai Dengan demikian melalui pengabdian masyarakat ini permasalahan yang akan atasi yaitu: 1. Pengetahuan dasar permainan bolavoli mini untuk usia dini. 2. Pengenalan model pelatihan bolavoli bagi anak usia dini. 3. Peraturan permainan bolavoli mini.
c.
TUJUAN KEGIATAN 1. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih teknik bolavoli usia dini
di
Kecamatan Gerokgak. 2. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih fisik melaui model-model pelatihan bolavoli usia dini di Kecamatan Gerokgak. 3. Sebagai usaha mensosialisasikan peraturan permainan bolavoli mini.
d.
MANFAAT KEGIATAN Adapun manfaat yang diharapkan dari program ini adalah: 1.
Bagi Pelatih bolavoli di Kecamatan Gerokgak terjadi peningkatan kemampuan melaksanakan pelatihan fisik dan teknik dalam permainan bolavoli usia dini di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.
2.
Bagi UPT Pendidikan Kecamatan Gerokgak akan banyak atlet pelajar cabang bolavoli yang di muncul untuk memperkuat tim pelajar kecamatan
3.
Bagi PBVSI Kabupaten Buleleng, semakin banyak pilihan untuk membentuk tim bolavoli yang berlaga di PORPROV Bali.
4.
Bagi UNDIKSHA khususnya jurusan PKO, semakin banyak klub usia dini, maka semakin banyak pilihan untuk tempat praktek melatih.
BAB II METODE PELAKSANAAN
a.
MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Mengkoordinasikan dan membagi tugas pada tim. 2. Mengumpulkan dokumen dan arsip. 3. Melaksanakan P2M. 4. Merumuskan hasil P2M untuk dijadikan dasar meningkatkan mutu pengabdian masyarakat.
b. NARASUMBER Nara sumber dalam kegiatan ini adalah : 1.
Syarif Hidayat, M.Pd. menyampaikan materi teknik bermain bolavoli dan peraturan permainan bolavoli mini.
2.
I Putu Darmayasa, S.Pd., M.For. menyampaikan materi permainan sebagai pemanasan.
c.
PESERTA Anggota khalayak sasaran yang strategis untuk dilibatkan dalam kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah; 1.
Pelatih Bolavoli pada klub bolavoli usia dini yang ada di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.
2.
UPT Pendidikan Kecamatan Gerokgak.
3.
Guru Penjasorkes di Kecamatan Gerokgak.
d. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN Tempat
: GOR desa Sanggalangit, Kec Gerokgak.
Tanggal
: 1. Kegiatan sosialisasi 17 Juli 2014 1. Pelaksanaan dan pendampingan bulan juli-agustus 2014 2. Evaluasi melalui kompetisi antar klub bolavoli SD 28 Agustus 2014
e.
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN Dalam pelaksanaan P2M di Kecamatan Gerokgak dilakukan dengan 3 tahapan
pelaksanaan. Pada tiap pelaksanaan itu menggunakan 3 metode pelaksanaan yang berbeda. Pada tahapan awal berupa penyampaian informasi kepada guru sebagai calon pelatih bolavoli mini. Pada tahap ini menggunakan metode ceramah dan pelatihan. Untuk tahap ke dua berupa pelaksanaan pelatihan di sekolah-sekolah oleh guru kepada siswa peserta ekstrakurikuler. Disini melakukan pendampingan kepada sekolah yang membutuhkan bantuan melatih. Serta pada tahap ke tiga merupakan tahap evaluasi dilakukan dengan melaksanakan kompetisi bagi siswa peserta ekstrakurikuler pada sekolah dasar di kecamatan Gerokgak.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
HASIL Pada pelaksanaan P2M di Kecamatan Gerokgak, yang memiliki tujuan 1. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih teknik bolavoli usia dini
di
Kecamatan Gerokgak. 2. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih fisik melaui model-model pelatihan bolavoli usia dini di Kecamatan Gerokgak. 3. Sebagai usaha mensosialisasikan peraturan permainan bolavoli mini. Telah terlaksana dengan baik, terbukti diakhir kegiatan ada beberapa sekolah yang mencoba menunjukan kemampuan siswa yang telah dilatih. Walaupun belum menguasai kemampuan yang cukup baik.
b.
PEMBAHASAN Diawal perencanaan pelaksanaa P2M “Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga
Bolavoli Usia Dini Bagi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng” untuk jumlah peserta dalam sosialisasi sejumlah 20 guru pelatih. Namun pada hari pelaksanaan terdaftar 45 orang guru pelatih yang hadir. Seluruh peserta yang hadir pada tanggal 17 Juli 2014 menerima dan memperaktekan secara simulasi tentang materi permainan untuk pemanasan dan teknik bermain bolavoli mini. Pada kegiatan pertama ini telah disampaikan bahwa setiap sekolah hendaknya membina klub olahraga seperti program yang telah dicanangkan pemerintah dalam mendukung pelaksanaan kurikulum 2013. Pembekalan ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan guru pelatih. Melatih ketrampilan olahraga pelatih harus jeli dalam melaksanakan aktifitasnya antara lain seorang pelatih harus jelas dalam memberi penjelasan baik secara lisan maupun praktek dilapangan. Contoh demokrasi dapat dilakukan oleh pelatih maupun dari anggota latihan ( Atlet ) yang diangaap baik dan mampu, gambar atau film (Suharno 1982 ). Pelaksana P2M memberikan kesempatan bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan pendampingan selama rentang waktu Juli – Agustus 2014 dalam melakukan pembinaan terhadap siswa. Pendampingan akan dilakukan oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) dengan pengawasan dari pelaksana P2M. Pada
kegiatan ini jumlah sekolah yang berminat menurun secara tajam, dari 45 guru yang hadir hanya tinggal 12 guru dari 8 sekolah yang telah membina bolavoli maupun yang baru mencoba membina bolavoli. Pendampingan diminta berdasarkan keinginan sekolah, bukan berdasarkan keinginan dari pelaksana P2M. Pada tahap ke 3 tanggal 28 Agustus 2014, dilakukan kompetisi antar sekolah yang telah membina bolavoli. Pertandingan terbagi 2 kelompok, putra dan putri. Pada putra ada 10 regu dan putri diikuti oleh 4 regu. Terlihat sekali perbedaan permainan antar sekolah, dimana satu sekolah telah membina bolavoli dengan baik bahkan dapat mencetak atlet-atlet bola voli Buleleng. Namun ada pula sekolah yang baru mengawali pembinaan sehingga kemampuan siswa masih sangat minim. Pada kegiatan ini sebagai imbalan keikut sertaan sekolah dalam kompetisi dibagikan bantuan bolavoli sebagai sarana penunjang latihan. Selain itu bagi pemenangakan diberikan piala sebagai penghargaan dan tambahan bola bagi juara satu disetiap kelompok. Adapun hasil kompetisi antar SD se Kecamatan Gerokgak yaitu, SD 2 Musi sebagai juara I, SD 3 Gerokgak sebagai Juara II dan SD 3 Sanggalangit sebagai juara III pada bagian putra. Serta pada bagian putri sebagai juara I SD 1 Musi, juara II SD 2 Musi dan MIN Gondol sebagai Juara III. Sangat wajar bila hasil latihan hanya sekedarnya, artinya kemampuan yang kurang dan masih memerlukan proses yang panjang dalam pembinaan. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli. Prestasi tinggi dalam cabang olahraga merupakan hasil keras yang berlangsung bertahun tahun Bompa (1999). Sedangkan menurut Harre dan Martin dalam Nossek yang dikutip Sukadiyanto (1999) pelatihan adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan
yang
terencana dan teratur, sehingga dapat mempengaruhi kesiapan dan kemampuan olahragawan UPP Kecamatan Gerokgak menyambut baik pengabdian yang dilaksanakan. Menurut pengawas guru Penjasorker bapak Made Dresta, S.Pd., kegiatan ini sangat diharapkan terutama pada bagian kompetisi bolavoli mini antar SD se Kecamatan Gerokgak. Jika memungkinkan dapat dilakukan secara berkala setiap tahun. Kegiatan pengabdian dalam bentuk kompetisi sebagai evaluasi akhir kegiatan sangat menarik dan telah direcanakan pada bulan September tepatnya untuk memperingati Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) tiap tanggal 9 September. Di sebabkan jadwal berakhir P2M pada tanggal 10 September maka kegiatan tersebut di ajukan pada tanggal 28 Agustus 2014. Perubahan jadwal ini menyebabkan kurangnya jumlah peserta yang turut serta dalam kompetisi tersebut.
BAB IV PENUTUP
a.
SIMPULAN Kegiatan P2M “Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga Bolavoli Usia Dini Bagi
Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Gerokgak
Kabupaten Buleleng”, telah
direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan. Pelatihan ini memberikan manfaat bagi Guru Pelatih di wilayah Kecamatan Gerokgak, serta menumbuhkan rasa kepercayaan guru dalam membina siswa pada cabang olahraga bolavoli. Selain itu dapat dijadikan sarana pengembangan kepribadian siswa, sesuai sejalan dengan penerapan kurikulum 2013.
b.
SARAN Pengembangan ekstrakurikuler pada sekolah-sekolah yang merupakan pendukung
kurikulum 2013, dapat dijadikan sarana pengembangan kemampuan Mahasiswa Jurusan PKO melalui Praktek Kuliah Lapangan (PKL). Sebagai salah satu program pengabdian dari Undiksha Khususnya jurusan PKO. Hal ini dipandang lebih mengaplikasikan pada ilmu pengetahuan, dan dapat diterapkan sebagai kegiatan sejenis dengan KKN. Demikian laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan P2M “Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga Bolavoli Usia Dini Bagi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Gerokgak
Kabupaten Buleleng”. Adapun kurang lebihnya kami mohonkan
permakluman sebagai perbaikan dimasa akan dating.
DAFTAR PUSTAKA Bompa, T. 1999. Periodization: Theory And Methodology Of Trainning. York University. Human Kinetic. Suharno. 1989. “Ilmu Kepelatihan Olahraga”. Makalah disajikan Pada Kursus Wasit Dan Pelatih Bolavoli Tingkat Nasional, FPOK IKIP Yogyakarta Sukadiyanto. 1999 “Tenis Mini: Metode Pembelajaran Menuju permainan Tenis”. Olahraga. Volume 5. Nomor 2. Agustus 1999.pp. 97-109.
LAMPIRAN I DAFTAR HADIR
LAMPIRAN III DOKUMENTASI
Gambar 1. Spanduk kegiatan P2M
Gambar 2. Presensi kehadiran peserta
Gambar 3. Pemaparan materi oleh Syarif Hidayat, S.Pd., M.Pd.
Gambar 4. Peserta P2M
Gambar 7. Pelatihan praktek permainan oleh I Putu Darmayasa, S.Pd., M.For.
Gambar 8. Pelatihan praktek permainan oleh I Putu Darmayasa, S.Pd., M.For.
Gambar 9. Praktek permainan oleh peserta.
Gambar 7. Praktek permainan oleh peserta.
Gambar 11. Tahap pelatihan di sekolah
Gambar 12. Tahap pelatihan di sekolah
Gambar 13. Tahap pelatihan di sekolah
Gambar 14. Tahap pelatihan di sekolah
Gambar 15.Pemanasan atlet dalam kompetisi
GGambar 16. Pengarahan sebagai pembukaan kompetisi
Gambar 17. Penyerahan bantuan bola kepada peserta
Gambar 18. Permainan tim putri
Gambar 19. Permainan tim putri
Gambar 20. Permainan tim putri
Gambar 21. Permainan tim putra
Gambar 22. Permainan tim putra