Kewirausahaan Modul ke:
Perencanaan & Operasionalisasi usaha Fakultas
Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur www.mercubuana.ac.id
Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.
Kaidah Perencanaan Usaha Hasil analisis SWOT bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan sesuatu. Perencanaan yang detail akan membuat kita lebih siap dalam menghadapi risiko, selain itu juga akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya. Perencanaan yang baik untuk sebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah berpikir untuk SMART ( spesific, measureble, achieveble, reality, trackable) yang diuraikan satu persatu: • Specific : mengandung arti bahwa perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih berfokus dan sangat jelas mengenai apa yang diinginkan . • Measurable : perencanaan yang dibuat harus terukur, sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tecapai.
• Achievable : bahwa perencanaan yang telah diperbuat tersebut harus dicapai , jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal ynag besar, kita harus memecahkannya menjadi lebih kecil. • Reasonable : dimana perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan factual dan realistis. • Trackable : setiap perencanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahi setiap kemajuan. •
Penentuan Lokasi & Fasilitas Pendukung (Layout) Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluan, yaitu antara lain : • Lokasi kantor, yaitu diperuntukan sebagai tempat pengendalaian kegiatan operasional unit dibawahnya • Lokasi pabrik, yaitu lokasi yng digunakan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa. • Lokasi Gudang, merupakan tempat penyimpangan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang yang keluar. • Lokasi Cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumen langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Beberapa Pertimbangan yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi yaitu : • • • • • • • • • • • • • •
Dekat dengan pasar atau pelanggan. Dekat dengan sarana transportasi. Pasokan tenaga kerjanya terjamin kesediaannya. Listrik, air dan sarana prasarana lainnya. Dekat dengan lembaga keuangan. Dekat dengan kawasan industri pendukung Dekat dengan pusat pemerintahan. Lokasi dapat dikembangkan. Pertimbangan social budaya masyarakat dan lngkungannya. Hukum yang berlaku dilingkungan tersebut. Dekat dengan pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal. Besarnya nilai investasi untuk lokasi. Nilai ekonomis masa datang dari lokasi. Iklim dan tekstur tanah serta pertimbangan lainnya.
Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangkan lainnya dalam penentuan layout, yaitu: • Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun cabang. • Mempertimbangkan urutan produksi. • Perusahaan harus menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baik. • Perusahaan dapat menentukan tata letak. • Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas. • Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja. • Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara. • Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.
Pengorganisasian danPengelolaan Sumber Daya Manusia Organisasi diperlukan untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan kerjasama dalam mencapai tujuan yang efisiensi. 1. Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan implementasi atau operasional rencana dengan mengalokasikan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan. 2. Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang diharapkan oleh mereka. 3. Struktur organisasi harus membantu dalan proses pengambilan keputusan dan memproses informasi yang dibutuhkan.
Analisis pekerjaan Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu. Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Perencanaan sumber daya manusia Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis memperkirakan kebutuhan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan. Perencanaan ini dilakukan dalam mengelola usaha karena : 1. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian cabang atau usaha baru. 2. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun, pemutusan pekerjaan dan hal lainnya.
3. Pertimbangan-pertimbangan seperti relokasi, kerjasama usaha atau aliansi dan pengembangan usaha lainnya. Pengadaan tenaga kerja Kegiatan pengadaan tenaga kerja (procurement) adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat. Kegiatan ini meliputi penarikan (recruitment), seleksi (selection), dan penempatan (placement). Proses penarikan karyawan dapat bersumber dari dalam dan dari luar organisasi, tergantung kepada kebutuhannya.
Pelatihan dan pengembanggan Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan keahlian karyawan. Seiring perkembangan teknologi dan berjalannya waktu, maka pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan agar proses produksi dapat mengikuti perkembangan terkini dan memuaskan konsumen. Kompensasi Kompensasi (compensation) merupakan hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, jika saja karyawan tidak diberikan balas jasa yang sesuai atas tenaga dan jasa yang telah mereka berikan pada organisasi, maka organisasi akan kehilangan mereka,karena mungkin mereka tidak mau bekerja lagi dan bahkan mungkin pindah ke perusahaan pesaing, sehingga perusahaan bisa saja merugi dan kehilangan banyak waktu untuk mencari penggantinya.
Perencanaan karir Perencanaan karier sebagai suatu system yang dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk melalui dan mendapatkan jenjang jabatan selama diperusahaan. Hal ini pun, tidak akan berhasil jika tidak ada respon dari karyawan itu sendiri. Keselamatan tenaga kerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menunjuk kepada kondis fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan hubungan kerja merupakan putusnya hubungan antara karyawan dengan perusahaan. •
Pendekatan Mutu terhadap Proses Operasionalisasi Wirausaha Wirausaha harus memperhatikan masalah mutu dalam proses produksi, pelayanan dan manajemen. Total Quality Management (TQM) yaitu adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kualitas yang `excellent` melalui proses manajemen. Konsep mutu berkembang seiring berkembangnya Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management—TQM) yaitu adanya kemauan dari pengusaha untuk melakukan perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang 'exellent' dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.
Pengertian TQM selanjutnya dapat dinyatakan sebagai berikut : • Pengertian TQM menunjukkan daya strategi organisasional secara menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen serta karyawan • Pengertian Kualitas bukan sekedar produk bebas cacat tetapi TQM lebih menekankan pada pelayanan kualitas. Pengertian Manajemen mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Program TQM memiliki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Sisi hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat-alat pengendalian seperti Quality Function Development, Just In Time dan Statistical Presses Control, dan perubahan organisasional lainnya
(seperti struktur organisasi, budaya organisasi, dan sebagainya), dengan upaya demikian diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas produk yang pada gilirannya nanti dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Penekanan "soft side of quality" lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasan konsumen dan menurnbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung, pendekatan sistem pengupahan yang mendukung, struktur kerja. Semua upaya ini termasuk dalam kegiatan manajemen sumber daya manusia dan dengan menerapkan TQM akan berakibat pada perubahan struktur organisasi, peran manajer, karyawan, tujuan organisasi dan sebagainya, yang pada gilirannya akan mengubah karakteristik kerja.
Kepemimpinan Wirausaha Agar berhasil, seorang wirausahawan harus memikul berbagai peranan, tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Beberapa wirausaha merasa tidak nyaman dengan peranan ini, tetapi mereka harus belajar menjadi pemimpin yang efektif jika ingin usaha mereka berkembang dan mencapai hasil sesuai dengan yang diiginkannya. Jadi, kepemimpinan (leadership) adalah proses memengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan dalam pencapaiannya.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan wirausaha, antara lain: 1. Pemimpin yang baik harus mampu memengaruhi orang lain dengan memberikan teladan, memberi pandangan masa depan, melakukan bimbingan atau konsultasi dan memberi motivasi. 2. Seorang pemimpin usaha, selain harus pandai memotivasi karyawan juga harus pandai membangun sistem yang mendorong karyawan untuk terus-menerus mau bekerja keras demi tercapainya tujuan perusahaan. 3. Seorang wirausahawan harus terus-menerus mengasah kemampuan kepemimpinannya'agar mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melalui pemanfaatan waktu dan tenaga orang lain.
4.
Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan, sehingga para wirausaha mempunyai otoritas utuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan yang diangkat menjadi pemimpin pada posisi tertentu yang bisa saja mewakili dan bertindak untuk dan atas nama dia.
Perizinan dan Pendirian Badan Usaha Secara umum, terdapat dokumen atau persyaratan yang harus dimiliki semua kegiatan usaha, seperti Badan Usaha, Tanda Daftar perusahaan (TOP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta kelengkapan Bukti Diri dari lingkungan setempat. Beberapa perizinan yang harus diurus sesuai dengan bidang usahanya, antara lain: 1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), didapat melalui Departemen Perdagangan. 2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh dari Departemen Perindustrian. 3. Izin Domisili, didapat melalui kelurahan setempat, di mana lokasi perusahaan atau proyek berada. 4. Izin Gangguan, didapat melalui kelurahan setempat, di mana perusahaan tersebut berdomisili. 5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), didapat melalui pemerintah derah setempat.
6. Izin dari instansi atau departemen teknis yang terkait, sesuai bidang usaha yang dijalankan, seperti: a.Izin tenaga kerja asing, jika memiliki pekerja asing, didapat melalui Departemen Tenaga Kerja. b.Izin usaha pendidikan, didapat melalui Departemen Pendidikan Nasional. c.Izin usaha peternakan, didapat melalui Departemen Pertanian. d. Izin usaha pertanian, didapat melalui Departemen Pertanian. e. Izin usaha farmasi, didapat melalui Departemen Kesehatan. f. Izin usaha penginapan dan karaoke, didapat melalui Departemen Pariwisata. g. Izin usaha tambang, didapat melalui Departemen Pertambangan & Energi. h.Izin usaha pengelolaan hutan, didapat melalui Depertemen Kehutanan. i. Dan perizinan lainnya.
Terima Kasih Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.