Modul ke:
10
KEWIRAUSAHAAN PERENCANAAN DAN OPERASIONALISASI USAHA
Fakultas
FASILKOM Program Studi
SISTEM INFORMASI
MATSANI, S.E, M.M
•
•
If You’re sure that you are on the right path, don’t worry about how much time it will take to reach success and what people say about it Jika Anda yakin bahwa Anda telah berada pada jalur tujuan yang tepat, maka jangan khawatir mengenai berapa lama Anda akan mencapai puncak sukses, dan juga jangan mengkhawatirkan apa yang dikatakan orang lain mengenai hal tersebut •
(Anonymous)
KAIDAH PERENCANAAN USAHA • Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. • Dengan perencanaan yang baik, kita dapat menjawab semua pertanyaan yang mungkin timbul di masa datang. Usaha yang telah dilengkai serangkaian keputusankeputusan tentang apa yang hendak dicapai dan bagaimana mengelola semua sumber daya yang dimiliki akan lebih baik dan cenderung akan lebih berhasil dibandingkan dengan suatu usaha yang tidak dilengkapi dengan perencanaan
BERPIKIR DENGAN SMART
Specific, mengandung arti bahwa perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih terfokus dan sangat jelas mengenai apa yang diinginkan, ingat pada bab sebelumnya bahwa pikiran bawah sadar tidak akan bisa menjalankan perintah yang tidak jelas.
Measurable, perencanaan yang dibuat harus dapat terukur, sehingga kita akan tahu kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
Achievable, bahwa perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil. Bila tidak, pikiran bawah sadar kita akan menolak karena merasa tidak mungkin mencapai tujuan yang telah direncanakan tersebut.
Reasonable, di mana perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
Trackable atau Timely, setiap perencanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui setiap kemajuan.
Penentuan Lokasi dan Fasilitas Pendukung (Layout)
Lokasi kantor, yaitu diperuntukkan sebagai tempat pengendalian kegiatan operasional unit di bawahnya.
Lokasi pabrik, yaitu lokasi yang digunakan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa.
Lokasi gudang, merupakan tempat tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang keluar.
Lokasi cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumennya langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Selain mempertimbangkan lokasi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi maupun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang. 2. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baki, setetngah jadi, sampai barang jadi. 3. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan 4. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersedianya lahan untuk pengembangan. 5. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas, dan lain lain .
Pengorganisasian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Bagaimana struktur organisasi dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan? Ada tiga aspek yang harus diperhatikan , yaitu : Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan implementasi atau operasionalisasi rencana dengan mengalokasikan sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Struktur organisasi tersebut sekaligus harus memberikan siste atau mekanisme koordinasi dalam bentuk bagan organisasi, pengurus, uraian pekerjaan, kelompok kerja, tim dan tugas-tugas khusus (task force) Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka. Misal, tingkat kualitas produk yang harus dicapai. Karena itu, diperlukan operationg procedures untuk melaksanakan setiap pekerjaan, demikian juga dengan control procedures, balas jasa, sanksi, dan sistem penilaian lainnya.
Struktur organisasi harus membantu dalam proses pengambilan keputusan dan memproses informasi yang dibutuhkan. Struktur organisasi dapat membimbing para pengambil keputusan untuk memperoleh berbeagai informasi yang relevan, baik sumber, waktu, dan keakuratannya.
DUA JENIS BENTUK ORGANISASI :
A
Struktur organisasi berbentuk unitary membagi perusahaan berdasarkan fungsifungsi usaha, di antaranya produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia. Tanggung jawab tertinggi dalam penciptaan laba terletak di satu orang, yaitu direktur utama. Sementara departemen yang ada di bawahnya bertanggung jawab atas kinerja bagian masing-masing. Struktur ini banyak ditemukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur atau pabrikasi.
B
struktur organisasi berbentuk multidivisional membagi kegiatan ke dalam beberapa divisi, seperti divisi makanan, divisi perdagangan, divisi agrobisnis, dan lainnya. Masing-masing divisi tersebut berfungsi sebagai profit center yang bertanggung jawab atas kinerjanya masing masing. Direktur utama bertindak sebagai koordinator divisi-divisi dan berkoordinasi dengan kantor pusat.
ANALISIS PEKERJAAN A. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan ini diperlukan dalam mengelola usaha karena : Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian cabang atau usaha baru. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun, pemutusan pekerjaan dan hal lainnya. Pertimbangan-pertimbangan seperti relokasi, kerjasama usaha atau aliamsi dan pengembangan usaha lainnya. Langkah selanjutnya adalah pengadaan tenaga kerja yang meliputi rekrutmen atau penarikan karyawan dan seleksi.
B. Pengadaan Tenaga Kerja Kegiatan pengadaan tenaga kerja (procurement) adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat. Kegiatan ini meliputi penarikan (recruitment), seleksi (selection) dan penempatan (placement). Proses penarikan karyawaan dapat bersumber dari dalam dan dari luar organisasi, tergantung kepada kebutuhannya. C. Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan keahlian karyawan. Seiring perkembangan teknologi dan berjalannya waktu, maka pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan agar proses produksi dapat mengikuti perkembangan terkini dan memuaskan konsumen. Pelaksanaan pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan waktu serta anggaran, bisa saja dilakukan oleh perusahaan sendiri atau melalui berbagai perusahaan luar, outsourcing, atau melalui lembaga pendidikan lainnya.
D. Kompensasi Kompensasi (compensation) merupakan hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, jika saja karyawan tidak diberikan balas jasa yang sesuai atas tenaga dan jasa yang telah mereka berikan pada organisasi, maka organisasi akan kehilangan merek, karena mungkin mereka tidak mau bekerja lagi dan bahkan mungkin pindah ke perusahaan pesaing, sehingga perusahaan bisa saja merugi dan kehilangan banyak waktu untuk mencari penggantinya. E. Perencanaan Karier Perencanaan karier sebagai suatu sistem yang dapat memberikan akesempatan bagi karyawan untuk melalui dan mendapatkan jenjang jabatan selama di perusahaan. Hal ini pun, tidak akan berhasil jika tidak ada respon dari karyawan itu sendiri. Selain itu, perusahaan dapat melakukan penilaian kinerja terhadap semua karyawan sebagai umpan balik atas pekerjaan yang telah dilakukan dan memperbaiki pekerjaan di kemudian hari.
F. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika perusahaan melaksanakan tindakn-tindakan K3 secara efektif, maka akan lebih sedikit pekerja yang cidera, sakit, stres, atau menderita penyakit lainnya akibat dari pekerjaan tersebut. Pihak manajeman harus selalu berupaya memelihara karyawannya dengan berbagai upaya nyata agar mereka tetap betah dan merasa terlindungi serta dihargai dalam organisasi. G. Pemutusan hubungan kerja Pemutusan hubungan kerja merupakan putusnya hubungan antara karyawan dengan perusahaan. Putusnya hubungan dapat berasal dari keinginan karyawan sendiri atau keinginan perusahaan. Pemberhentian kerja dapat didorong oleh alasan disiplin, ekonomi, bisnis, atau alasan-alasan pribadi lainnya.
Pendekatan Mutu terhadap Proses Operasional Wirausaha Konsep mutu berkembang seiring berkembangnya Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management-TM) yaitu adanya kemauan dari pengusaha untuk melakukan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang excellent dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.
Pengertian TQM menunjukkan daya strategi organisasional secara menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen serta karyawan.
Pengertian Kualitas bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekanan pada pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas.
Pengertian Manajemen mengandung artibahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbeagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategis, dan berbagai praktik manajemen vital lainnya.
Kepemimpinan Wirausaha Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam Kepemimpian Wirausaha, yaitu : Pemimpian yang baik harus mampu memengaruhi orang lain dngan memberikan teladan, memberi pandangan masa depan, melakukan bimbingan atau konsultasi dan memberi motivasi. Seorang pemimpin usaha, selain harus pandai memotivasi karyawan juga harus padai membangun sistem yang mendorong karyawan untuk terus menerus mau bekerja keras demi tercapainya tujuan perusahaan. Seorang wirausahawan harus terus-menerus mengasah kemampuan kepemimpinannya agar mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melalui pemanfaatan waktu dan tenaga orang lain. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaaan, sehingga para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan yang diangkat menjadi pemimpin pada posisi tertentu yang bisa saja mewakili dan bertindak untuk dan atas nama dia.
TERIMA KASIH