Modul ke:
09
Kewirausahaan Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Hubungan Masyarakat dan Penyiaran http://www.mercubuana.ac.id
Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc.
PENDAHULUAN Untuk memulai sebuah usaha baru perlu dibuat perencanaan matang, baik yang menyangkut input, proses, output maupun rencana pemasarannya. Untuk membuat usaha yang baru kita harus benar-benar memahami proses bisnis dari A sampai Z tentang usaha yang akan digeluti seperti bidang usaha, lokasi, perizinan, teknologi, pemasaran, dan risiko-risikonya.
Merencanakan Usaha Dengan SMART 1. Specific, mengandung arti bahwa perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih terfokus dan sangat jelas mengenai apa yang diinginkan. Contohnya, ingin membuka usaha membuat makanan ringan berupa produk mie. 2. Measurable, perencanaan yang dibuat harus dapat terukur, sehingga kita akan tahu kapan perencanaan tersebut telah tercapai. Contohnya, direncanakan produk mie basah dengan mutu B untuk target perumahan kelas menengah dengan omzet setiap hari minimal 50 kg.
Merencanakan Usaha Dengan SMART 3. Achievable, bahwa perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil. Contohnya, produk mie basah dengan target 50 kg apakah sudah realistis? berdasarkan pengalaman ternyata setiap 1 kg mie basah dapat dibuat untuk keperluan 15 kg, jadi target 50 kg setara dengan 750 orang, apakah target ini realistis untuk usaha baru. Mungkin akan lebih realistis apabila tahap pertama 10 kg.
Merencanakan Usaha Dengan SMART 4. Reasonable, dimana perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis. Artinya apa yang dirumuskan sangat masuk akal dan rasional. Contohnya. produk baru mie basah ingin menguasai pangsa pasar di seluruh perumahan. Hal ini tidak realistis, karena saat ini sudah banyak produsen mie basah. Lebih realistis misalnya sebagai produk baru pada tahap awal dengan target mulai 10%, kemudian 25% dan akhirnya mencapai 50% dari pangsa pasar yang ada.
Merencanakan Usaha Dengan SMART 5. Trackable atau Timely, setiap perencanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha harus dapat dilacak untuk mengetahui setiap kemajuan. Contohnya, produsen mie basah ingin memproduksi 50 kg perhari, kapan target ini akan tercapai, apakah butuh waktu 1 bulan, 6 bulan atau satu tahun, setiap target harus mempunyai batas waktu pencapaian untuk melihat apakah usaha kita berhasil atau tidak.
Penentuan Lokasi dan Fasilitas Pendukung (Lay Out) Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluan, yaitu antara lain : 1. Lokasi kantor, yaitu diperuntukan sebagai tempat pengendalaian kegiatan operasional unit dibawahnya 2. Lokasi pabrik, yaitu lokasi yng digunakan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa. 3. Lokasi Gudang, merupakan tempat penyimpangan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang yang keluar. 4. Lokasi Cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumen langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Dekat dengan pasar atau pelanggan. Dekat dengan sarana transportasi Pasokan tenaga kerjanya terjamin kesediaannya. Listrik, air dan sarana prasarana lainnya. Dekat dengan lembaga keuangan. Dekat dengan kawasan industri pendukung. Dekat dengan pusat pemerintahan. Lokasi dapat dikembangkan. Pertimbangan social budaya masyarakat dan lngkungannya. Hukum yang berlaku dilingkungan tersebut. Dekat dengan pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal. Besarnya nilai investasi untuk lokasi. Nilai ekonomis masa datang dari lokasi. Iklim dan tekstur tanah serta pertimbangan lainnya.
Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu: a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun cabang. b. Mempertimbangkan urutan produksi. c. Perusahaan harus menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baik. d. Perusahaan dapat menentukan tata letak. e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas. f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja. g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara. h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.
Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
• • • • • • • •
Analisis pekerjaan Perencanaan sumber daya manusia Pengadaan tenaga kerja Pelatihan dan pengembangan Kompensasi Perencanaan karier Keselamatan dan kesehatan kerja Pemutusan hubungan kerja
Penekatan Mutu terhadap Proses Operasionalisasi Wirausaha • Wirausaha harus memperhatikan masalah mutu dalam proses produksi, pelayanan dan manajemen. Total Quality Management (TQM) yaitu adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kualitas yang excellent melalui proses manajemen. Semua perusahaan yang bertahan selama puluhan tahun, bahkan ratusan tahun selalu menjaga kualitasnya. Sebagai contoh dalam industry otomotif, Toyota, BMW, Mazda dan sebagainya selalu menjaga kualitas mobilnya hingga selalu disukai oleh masyarakat dunia. Contoh dalam negeri misalnya adalah, Indomie, The Botol Sosro, Maspion dll.
Kepemimpinan Wirausaha • Wirausaha harus memikul berbagai peranan, tugas dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting dari data peranan pemimpin. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain. Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses yang menuntut pertumbuhan seiring dan tiga komponen, yaitu pengembangan pribadi individu, efektivitas kerja sama tim dan perubahan organisasi.
Perizinan dan Pendirian Badan Usaha • Perizinan ini sangat penting dalam hubungannya dengan keterkaitan kerja antarperusahaan, dokumen kontrak, dan dengan sumber permodalan. Pendirian suatu perusahaan akan sangat tergantung pada pemilihan jenis badan usahanya. Izin usaha dan proses pendiriannya sudah dibahas pada modul 8 mata kuliah ini.
Referensi Suharyadi; Arissetyanto Nugroho; Purwanto S.K; Maman Faturohman, Kewirausahaan, Universitas Mercu Buana, Salemba Empat, 2007 Suryana,; Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Edisi 4. Salemba Empat, 2013.
Terima Kasih Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc.