KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KEPUTUSAN KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor : SK. 94 /Dik/PEPE/Dik-2/5/2016 TENTANG KURIKULUM DAN SILABUS DIKLAT MEDIASI UNTUK PENYELESAIAN KONFLIK SUMBER DAYA ALAM KEPALA PUSAT, Menimbang : a. bahwa konflik sumberdaya alam merupakan masalah yang mendesak dan belum terselesaikan hingga saat ini sehingga menghambat terwujudnya pengelolaan hutan secara lestari; b. bahwa dalam rangka penanganan konflik sumberdaya alam maka perlu meningkatkan kapasitas para pihak yang terkait dengan konflik sumberdaya alam sehingga mampu memediasi konflik yang terjadi; c. bahwa untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap parapihak sebagaimana butir b, maka perlu dilakukan Diklat Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam; d. bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a, b, dan c perlu ditetapkan kurikulum dan silabus diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa; 3. Undang-undang No 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial; 4. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2000 tentang Lembaga Penyedia Jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan: 6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 7. Peraturan Menteri.........
7. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 Desember 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P. 18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P. 84/MenLHK-Setjen/2015 tentang Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Hutan; 10. Peraturan Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor P. 6/ Dik-2/2008 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Diklat; 11. Peraturan Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor P. 2/ Dik-2/2011 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Diklat. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DAN SILABUS DIKLAT MEDIASI UNTUK PENYELESAIAN KONFLIK SUMBER DAYA ALAM; PERTAMA
: Kurikulum dan Silabus Diklat Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
KEDUA
: Kurikulum dan Silabus sebagaimana diktum PER TAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam;
KETIGA
: Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor : SK. 156/Dik-2/2014 tentang Kurikulum dan Silabus Diklat Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam dinyatakan tidak berlaku.
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 9 Mei 2016 KEPALA PUSAT,
JOKO PRIHATNO NIP. 19600525 198903 1 005
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK. 94 /Dik/PEPE/Dik-2/5/2016 Tanggal : 9 Mei 2016
1.
Nama Diklat : Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam
2.
Jenjang Diklat : Lanjutan
3.
Latar Belakang : Pengaturan land tenure secara tepat dalam pengelolaan sumber daya alam termasuk hutan merupakan prasyarat mutlak bagi terwujudnya pengelolaan hutan lestari. Fakta bahwa terdapat sekitar 33 ribu desa berada di dalam dan sekitar kawasan hutan negara menjadi tantangan bagi Pemerintah Indonesia untuk mengatur land tenure secara tepat dan berkeadilan. Namun pada kenyataannya konflik land tenure masih banyak terjadi. Konflik dalam pengelolaan sumber daya hutan biasanya terjadi antara masyarakat yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan dengan pihak pengelola, baik Pemerintah maupun swasta. Untuk dapat menyelesaikan konflik-konflik tersebut secara permanen diperlukan langkah-langkah strategis yang tepat dan sistematis dalam penyelesaiannya. Langkah awal untuk meresolusi konflik tersebut adalah pemetaan konflik, sehingga diketahui obyek konflik, parapihak yang berkonflik, eskalasi serta gaya berkonfliknya. Dengan data dan informasi tersebut maka dapat ditetapkan pilihan pendekatan penanganan konfliknya. Terdapat beberapa alternatif penyelesaian konflik/sengketa sumberdaya alam yang dapat ditawarkan diantaranya dengan menggunakan pendekatan mediasi yang dinilai cukup efektif untuk menyeselsaikan konflik tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari parapihak untuk dapat melakukan mediasi konflik dengan baik guna membantu menyelesaikan berbagai konflik sumberdaya alam, sehingga diklat ini sangat diperlukan dan relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini.
4. Deskripsi Singkat Diklat Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap parapihak dalam melakukan Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam maka pada diklat ini peserta akan mendapatkan materi tentang Kebijakan Kehutanan Terkait Penyelesaian Konflik, Kebijakan Koorporasi Sektor Kehutanan, Resolusi Konflik, Teknik Negosiasi, Teknik Mediasi, Penyusunan Dokumen Kesepakatan dan Kode Etik Mediator yang dibagi dalam mata diklat teori sebanyak 25 jam pelajaran dan mata diklat praktik sebanyak 30 jam pelajaran.
Penyampaian materi-materi diklat tersebut dilakukan secara runtut sesuai dengan alur diklat dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa yang partisipatif, mengunakan metode ceramah, diskusi, simulasi, penugasan kelompok, studi kasus, presentasi, dll. Untuk efektifitas penyampaian materi, pada beberapa mata diklat proses pembelajarannya dapat dilakukan dengan cara team teaching yang terdiri dari 3 (tiga) orang pengajar untuk mata diklat teori dan 6 (enam) orang pengajar untuk mata diklat praktik. Sedangkan untuk mengukur kemampuan peserta dalam menyerap materi diklat maka metode evaluasi yang digunakan adalah dengan menggunakan pretest pada awal diklat dan evaluasi praktik mediasi pada akhir diklat. yang akan dilakukan oleh masing-masing peserta diklat. 5. Tujuan Diklat Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya dalam melaksanakan Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam. 6. Sasaran Diklat Setelah mengikuti Diklat ini, peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan Kebijakan Kehutanan Terkait Penyelesaian Konflik; b. Menjelaskan Kebijakan Koorporasi Sektor Kehutanan c. Melakukan Resolusi Konflik; d. Menerapkan Teknik Negosiasi dalam Penyelesaian Konflik SDA; e. Menerapkan Teknik Mediasi dalam Penyelesaian Konflik SDA; f. Menyusun Dokumen Kesepakatan; g. Menjelaskan Kode Etik Mediator. 7. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah peserta : Maksimal 30 orang per kelas : KPH, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, b. Asal peserta Dinas Kehutanan Kabupaten dan Provinsi, LSM, Kelompok Masyarakat, sektor swasta bidang lingkungan hidup dan kehutanan serta para pihak lain yang terkait penyelesaian konflik sumberdaya alam. c. Persyaratan peserta : - Diutamakan pernah mengikuti Pelatihan Pemetaan Konflik/ Manajemen Konflik/Resolusi Konflik dan/atau berpengalaman dalam pengelolaan konflik; - Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter; - Membawa surat tugas dari instansinya; 8. Pengajar a. Persyaratan Pengajar : - Menguasai materi yang diajarkan baik teori maupun praktik; - Mampu menerapkan metode pembelajaran orang dewasa;
- Mampu menilai hasil belajar peserta. b. Asal Pengajar/Widyaiswara : - Pusat Diklat SDM Lingkungan dan Kehutanan dan Balai Diklat Lingkungan dan Kehutanan; - Instansi/Lembaga terkait lainnya. 9. Tempat Diklat Diklat dapat dilaksanakan di Pusat Diklat SDM Lingkungan dan dan Kehutanan, Balai Diklat Lingkungan dan Kehutanan dan tempat lain yang memenuhi persyaratan. 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 6 hari kalender yang setara dengan 55 jam pelajaran @ 45 menit terdiri dari 25 jam pelajaran teori dan 30 jam pelajaran praktik. 11. Peralatan dan Bahan Diklat: a. Untuk Kebutuhan Peserta : Name tag, perlengkapan alat tulis, bahan ajar/hands out. b. Untuk Ruang Kelas : Papan tulis, flip chart, metaplan, alat tulis, komputer/laptop, LCD serta bahan dan alat bantu lainnya. c. Untuk Praktik : Alat tulis, kamera, recorder, komputer/laptop, LCD serta bahan dan alat bantu lainnya.
12. Daftar Mata Diklat NO.
MATA DIKLAT
JPL
I.
TEORI
25
1.
Bina Suasana Pelatihan
2
2.
Kebijakan Kehutanan Terkait Penyelesaian Konflik
2
3.
Kebijakan Koorporasi Sektor Kehutanan
2
4.
Resolusi Konflik
5
5.
Teknik Negosiasi
4
6.
Teknik Mediasi
6
7.
Penyusunan Dokumen Kesepakatan
2
8.
Kode Etik Mediator
2
II.
PRAKTIK
1.
Resolusi Konflik
5
2.
Teknik Negosiasi
8
3.
Teknik Mediasi
4.
Penyusunan Dokumen Kesepakatan
30
14
JUMLAH
3 55
13. Silabus Diklat Mediasi untuk Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam N o.
Mata Diklat
I. TEORI
J P L
Indikator Keberhasilan
Pokok Bahasan/ Keterampilan
a. Metode b. Alat Bantu Pembelajara n
Sumber Kepustakaan
2 5
1. Bina Suasana Pelatihan
2
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Saling mengenal - Meningkatkan motivasi belajar - Melakukan kerjasama kelompok - Mengetahui program pelatihan
- Perkenalan - Motivasi Belajar - Pengembanga n Kerjasama Kelompok - Program dan Alur Diklat
a. Diskusi, permainan, dan curah pendapat b. LCD, komputer, paket permainan, ATK, dll.
LAN RI, 1994. Pengenalan Dinamika Kelompok. Jakarta
2. Kebijakan Kehutana n Terkait Penyelesai an Konflik
2
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Menjelaskan Kebijakan/ Peraturan tentang Penyelesaian Sengketa Kehutanan - Menjelaskan Kebijakan/ Peraturan tentang Penguasaan Hutan dan Lahan - Menjelaskan Kebijakan/ Peraturan tentang Perhutanan Sosial, Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Adat
- Kebijakan/ Peraturan tentang Penyelesaian Sengketa Kehutanan - Kebijakan/ Peraturan tentang Penguasaan Hutan dan Lahan - Kebijakan/ Peraturan tentang Perhutanan Sosial, Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Adat
a. Ceramah, diskusi, tanya jawab, dll. b. Bahan Ajar, Bahan Tayang, LCD, komputer, ATK, dll.
Bunga Rampai Hukum Kehutanan dan SDA (Budi Riyanto, 2005)
a. Metode b. Alat Bantu Pembelajara n
J P L
Indikator Keberhasilan
Pokok Bahasan/ Keterampilan
3. Kebijakan Koorporasi Sektor Kehutana n
2
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Menjelaskan FPIC - Hak Asasi Manusia (HAM) - Menjelaskan Resolusi Konflik dalam Perspektif Koorporasi - Menjelaskan Nilai Konservasi Tinggi (NKT)
- Free, Prior and Informed Consent (FPIC) - Hak Asasi Manusia (HAM) - Resolusi Konflik dalam Perspektif Koorporasi - Nilai Konservasi Tinggi (NKT)
a. Ceramah, diskusi, tanya jawab, dll. b.Bahan Ajar, Bahan Tayang, LCD, komputer, ATK, dll.
4. Resolusi Konflik
5
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Menjelaskan Pengertian Konflik dan Analisis Konflik - Menjelaskan Tahapan Resolusi Konflik - Menjelaskan Pemetaan Partitipatif - Menjelaskan Pemetaan Konflik (RaTA) - Menjelaskan Analisis Gaya Sengketa (AGATA) - Menjelaskan Alternative Dispute Resolution (ADR)
- Pengertian Konflik dan Analisis Konflik - Tahapan Resolusi Konflik - Pemetaan Partitipatif - Pemetaan Konflik (RaTA) - Analisis Gaya Sengketa (AGATA) - Alternative Dispute Resolution (ADR)
a. Ceramah, diskusi, tanya jawab, dll. b. Bahan Ajar, Bahan Tayang, Bahan Studi Kasus, LCD, komputer, ATK, dll.
N o.
Mata Diklat
Sumber Kepustakaan
- Asep Yunan & Ahmad Zazali (2012). Modul pelatihan mediasi konflik Sumber Daya Alam. - Gamal Pasya & Martua Sirait. Analisis Gaya Bersengketa. - Galudra et al. (2006, 2010, 2013). Rapid Tenurial Assesment.
N o.
Mata Diklat
5. Teknik Negosiasi
J P L
Indikator Keberhasilan
4
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Menjelaskan Pengetian dan Tahapan Negosiasi - Menjelaskan Pilihan Strategi Negosiasi - Menjelaskan Keterampilan Negosiasi
Pokok Bahasan/ Keterampilan - Pengertian dan Tahapan Negosiasi - Pilihan Strategi Negosiasi - Keterampilan Negosiasi
a. Metode b. Alat Bantu Pembelajara n a. Ceramah, diskusi, curah pendapat, tanya jawab, dll. b. Bahan Ajar, Bahan Tayang, LCD, komputer, ATK, dll.
Sumber Kepustakaan - Asep Yunan & Ahmad Zazali (2012). Modul Pelatihan Mediasi Konflik SDA. - Roy J. Lewicki, et.al. (2012), Negosiasi (terjemahan dari : negotiation). - Ahmad Zazali (2010). Panduan Pelatihan Negosiasi dalam Konflik Sumber Daya Alam. - FAO (2006). Teknik-Teknik Negosiasi dan Mediasi untuk Pengelolaan SDA.
N o.
Mata Diklat
6. Teknik Mediasi
J P L
Indikator Keberhasilan
6
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Menjelaskan Pengertian Mediasi - Menjelaskan Keutamaan Mediasi - Menjelaskan Tahapan Mediasi - Menjelaskan Rancangan Mediasi - Menjelaskan Teknik Mediasi - Menjelaskan Prosedur Mediasi di Pengadilan
Pokok Bahasan/ Keterampilan
a. Metode b. Alat Bantu Pembelajara n
- Pengertian a. Ceramah, Mediasi diskusi, - Keutamaan curah Mediasi : pendapat, • Mediasi tanya jawab, sebagai dll. b. Bahan Ajar, Bagian Praktek Bahan Hukum Adat Tayang, • Mediasi LCD, sebagai komputer, Bagian ATK, dll. Budaya Musyawarah Mufakat • Kebijakan Mediasi dalam Sektor Kehutanan - Tahapan Mediasi - Pengenalan Rancangan Mediasi - Teknik Mediasi - Prosedur Mediasi di Pengadilan : • Syarat wajib menempuh Mediasi menurut hukum acara perdata di Pengadilan • Prosedur untuk memperkuat keputusan mediasi di luar pengadilan menjadi putusan pengadilan yang memiliki kekuatan eksekutorial .
Sumber Kepustakaan
- Ahmad Zazali (2012). Modul pelatihan mediasi konflik Sumber Daya Alam. - Jennifer E. Beer, dan Eileen Stief (2008). The Mediator’s Handbook. - Supo Rahardjo (2007). Manual Manajemen Konflik. - Ahmad Dhiaulhaq, David Gritten, Toon De Bruyn, Yurdi Yasmi, Ahmad Zazali, Mangara Silalahi (2013). - Transforming conflict in plantations throughmediati on: Lessons and experiences from Sumatera, Indonesia. - FAO (2006). Teknik-Teknik Negosiasi dan Mediasi untuk Pengelolaan SDA. - Pusat Mediasi Nasional (2014). Panduan Pelatihan Sertifikasi Mediator. - Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. - Rachmadi Usman (2012). Mediasi di Pengadilan dalam Teori dan Praktik
Indikator Keberhasilan
7. Penyusun an Dokumen Kesepakat an
2
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Menjelaskan Pengertian dan Asas-Asas Hukum Kontrak serta Anatomi Kontrak. - Menjelaskan Keterampilan Dasar Merumuskan Isi Kontrak dan Mendaftarkan Kontrak
- Pengertian a. Ceramah, dan Asas-Asas diskusi , Hukum tanya jawab, Kontrak serta demonstrasi, Anatomi dll. b. Bahan Ajar, Kontrak. - Keterampilan Bahan Dasar Tayang, Merumuskan LCD, Isi Kontrak komputer, dan ATK, dll. Mendaftarkan Kontrak
- Ahmad Zazali (2012). Modul pelatihan mediasi konflik Sumber Daya Alam. - Pusat Mediasi Nasional (2014). Panduan Pelatihan
8. Kode Etik Mediator
2
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Menjelaskan Nilai dan Norma Mediator - Menjelaskan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Mediator.
- Nilai dan Norma Mediator - Sanksi Pelanggaran Kode Etik Mediator
a. Ceramah, tanya jawab, dll. b. Bahan Ajar, Bahan Tayang, LCD, komputer, ATK, dll.
- IMN (2014) Kode Etik Mediator dan Prosedur Layanan. - Pusat Mediasi Nasional (2014). Panduan Pelatihan sertifikasi Mediator 40 Jam.
II PRAKTIK
3
.
0
1. Resolusi Konflik
5
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Melakukan Pemetaan Konflik (RaTA) - Melakukan Analisis Gaya Sengketa (AGATA)
- Pemetaan Konflik (RaTA) - Analisis Gaya Sengketa (AGATA)
a. Studi, kasus, penugasan, dll. b. Bahan Ajar, Bahan Studi Kasus, LCD, komputer, ATK, recorder, kamera, dll.
- Gamal Pasya & Martua Sirait. Analisis Gaya Bersengketa. - Galudra et al. (2006, 2010, 2013). Rapid Tenurial Assesment.
2. Teknik Negosiasi
8
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Melakukan Negosiasi Berbasis Posisi - Melakukan Negosiasi Berbasis Kepentingan
- Negosiasi Berbasis Posisi - Negosiasi Berbasis Kepentingan
a. Studi, kasus, simulasi, role play, demontrasi, penugasan, dll. b. Bahan Ajar, Bahan Studi Kasus, LCD, komputer, ATK, recorder, kamera, dll.
- Ahmad Zazali (2012). Modul pelatihan mediasi konflik Sumber Daya Alam.
Mata Diklat
Pokok Bahasan/ Keterampilan
a. Metode b. Alat Bantu Pembelajara n
J P L
N o.
Sumber Kepustakaan
a. Metode b. Alat Bantu Pembelajara n
J P L
Indikator Keberhasilan
Pokok Bahasan/ Keterampilan
3. Teknik Mediasi
1 4
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Merancang Mediasi - Melakukan Mediasi 2 (Dua) Pihak - Melakukan Mediasi Banyak Pihak - Menyusun Dokumen Kesepakatan
- Rancangan Mediasi - Mediasi 2 (Dua) Pihak - Mediasi Banyak Pihak - Penyusunan Dokumen Kesepakatan
a. Simulasi, - Ahmad Zazali demontrasi, (2012). Modul penugasan, pelatihan studi kasus, mediasi role play, dll. konflik b. Bahan Ajar, Sumber Daya Bahan Studi Alam. Kasus, LCD, komputer, ATK, recorder, kamera, dll.
4. Penyusun an Dokumen Kesepakat an
3
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: - Membuat rumusan isi kontrak (dokumen Kesepakatan)
- Keterampilan Dasar Merumuskan Isi Kontrak
a. Simulasi, - Ahmad Zazali demontrasi, (2012). Modul penugasan, pelatihan studi kasus, mediasi role play, dll. konflik Sumber Daya b. Bahan Ajar, Bahan Studi Alam. Kasus, LCD, komputer, ATK, recorder, kamera, dll.
N o.
Mata Diklat
Sumber Kepustakaan
KE PA LA PU SA T,
JO K O PR IH AT N O
NI P. 19 60 05 25 19 89 03 1 00 5