KEADAAN UMUM LOKASI
Terdapat beberapa keunggulan dimiliki Universitas Indonesia yang membuatnya akan sering dikunjungi tamu dari luar dengan berbagai keperluan dan didatangi ribuan mahasiwanya tiap hari yakni UI sebagai universitas taraf dunia, akar pendidikan tinggi di Indonesia, memiliki luas lahan yang besar, letaknya yang strategis dan infrastruktur yang sangat lengkap jika dibandingkan dengan universitas lain di Indonesia.
Aspek Fisik UI terletak strategis yakni berada di kawasan Jabodetabek, tepatnya di Kota Depok dan hutan kotanya terletak di Provinsi DKI Jakarta. Luas Kawasan UI adalah 320 ha dengan 25% luas wilayah dibangun untuk kegiatan akademik sedangkan 75% wilayah dibiarkan alami. Kampus ini memiliki batas admistratif dengan Kelurahan Kukusan di barat, Kelurahan Pondok Cina di Timur, Kelurahan Beji di Selatan dan DKI Jakarta di utaranya. Secara geografis UI terletak di 6⁰ 21’ 46,7886” LS dan 106⁰ 49’ 53,5473” BT. Kampus UI Depok umumnya memiliki topografi datar dan berbukit pada bagian hutan kotanya. Kampus ini berada pada ketinggian 67,74 meter di atas permukaan laut Di kawasan ini terdapat lima danau alami yakni Danau Kenanga, Amarilis, Mahoni, Puspa, Ulin, dan Salam. Selain itu, Wilayah Kampus UI juga meliputi hutan kota seluas 100 hektar. Di kampus ini suhu berkisar antara 24,3 - 33˚C, curah hujan berkisar antara 2.689 m/tahun dan kelembaban udara 82%. Drainase kampus terdiri dari alami dan buatan, drainase dalam kondisi baik sehingga dapat berfungsi dengan optimal dan drainase bermuara di danau alami. Drainase ini merupakan drainase terbuka. Sedangkan sumber yang ada terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan bersumber dari air hujan, danau alami dan parit buatan.
Aspek Sosial Budaya Jumlah mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2008 adalah 34.921 orang dengan jumlah sarjana 13.146 orang, magister 6.295 orang, doktor 907 orang,
15
profesi 1.596 orang dan lain-lain (Ekstensi 5.929 orang, Spesialis 1.398 orang, Internasional 292 orang). Mahasiswa tersebut terdiri dari berbagai suku bangsa dan
golongan dari dalam negeri maupun luar negeri. Keberadaan struktur masyarakat tersebut yang hidup berdampingan dalam jangka waktu cukup lama, sedikit banyak mempengaruhi identitas sosial budaya masing-masing. Adanya prinsip budaya yang dipegang dari budaya tersebut tentunya berpengaruh pada gaya hidup yang mereka pilih. Menurut Holahan (1982 diacu dalam Purwanto 2001) gaya hidup seseorang menyebabkan timbulnya selektivitas dan distorsi pada mental map. Hal ini akan berpengaruh pada tempat-tempat yang diketahui dan dikunjungi sehingga kemampuan seseorang dalam membentuk mental map dalam dirinya akan berbeda dengan orang lain. Pada umumnya masyarakat kampus UI telah memilih gaya hidup masyarakat kota yang praktis. Hal penting lain yang menjadi pertimbangan gaya hidup perkotaan yaitu keputusan untuk memilih tempat tinggal dan menggunakan
kendaraan
dengan
pertimbangan
aksesibilitas
yang
menguntungkan. Ciri masyarakat seperti ini tentu memiliki mekanisme gerak ke dalam relatif kurang dan gerak ke luarnya lebih dominan karena mobilitas yang mereka lakukan tinggi sehingga kemampuan mengenali lingkungan geografisnya semakin luas dan hal ini berpengaruh pada kemampuan mereka menganalisis mental map. Saat ini selain civitas akademik dari dalam UI sendiri, juga terdapat kelompok-kelompok dan inidividu dari luar yang berada di dalam UI. Sebagai universitas terkemuka di Asia, UI sering didatangi oleh pegunjung dari luar dengan keperuan akademik. Mereka adalah mahasiswa dan dosen dari universitas lain baik dalam dan luar negeri. Selain itu terdapat pejabat pemerintahan dan swasta yang datang untuk menghadiri seminar dan keperluan lainnya. Kemudian UI memiliki banyak ruang terbuka seperti hutan kota dan danau alami yang membuat banyak masyarakat umum di sekitar datang untuk olahraga dan berekreasi. Selanjutnya adalah keberadaan masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai pedagang makanan dan keperluan kuliah berjualan di dalam kampus dan terdapat ojek di bidang jasa transportasi informal.
16
Aspek Sejarah Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri dari perspektif subtantif, lembaga ini ditetapkan melalui Keputusan Pemerintah Nomor : 22, tanggal 2 Januari 1849 dan selanjutnya pendidikan tersebut dimulai pada bulan Januari 1851 dengan nama, "Sekolah Dokter Jawa" (Dokter java school). Sekolah ini yang bertujuan menghasilkan asisten dokter tambahan. Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechts Hogeschool) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah cikal-bakal Fakultas Hukum UI. Setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta kemudian fakultasfakultasnya dipindahkan sementara ke beberapa kota di luar Jakarta. Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI). UI secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.P Soerachman Tjokroadisoerio. Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata Universiteit Indonesia secara resmi namanya menjadi Universitas Indonesia. Selanjutnya sepanjang tahun 1959-1964 berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Selanjutnya, tahun 1970-an hingga awal 1980-an, Universitas Indonesia mempunyai dua kampus utama, yaitu di Salemba dan Rawamangun. Pada tahun 1987, Universitas Indonesia membangun kampus baru di Depok di area seluas 320 ha kemudian Kampus UI Depok ini dijadikan sebagai kampus utama sebab sebagian besar fakultas di UI berada di sini. Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 152 tahun 2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri mandiri berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
17
H ini meengawali im Hal mplementasii gagasan otonomi kaampus dalaam bidang p pengembang gan akademiik dan keuanngan. Maka sejak ditettapkan sebaggai perguruaan tinggi BH HMN maka UI terlihat m melakukan p pengembang gan infrastruuktur lebih intensif darri sebelumny ya. Hal ini t terlihat darii dibangunnnya engineeering centerr pada tahuun kemudiaan terdapat p proyek besaar yaitu pem mbangunan perpustakaan p n pusat yanng sudah dim mulai pada t tahun 2008. Selain itu, UI U sedang membangun m sebuah s aksess jalan utama di bagian s selatan. Saaat ini, UI juga merenncanakan pembanguna p an hotel kaampus dan k kompleks peertokoan kam mpus, aparteemen kampu us, gedung vokasi dan peenambahan g gedung baru u pada beberapa fakultas.
G Gambar 3. Moodel Arsitekktur Etnik Jaw wa pada Baangunan-ban ngunan Awaal di UI Padaa awal pereencanaan peembangunannnya tema utama u dari bangunanb bangunan yang y ada di kampus UII adalah meenggunakan model arsittektur Neo Vernacular yaitu mengggabungkan arsitektur moderen m denngan modell arsitektur s setempat. Hal ini dapat terlihat padda penggunaan model-m model atap limasan dan t tajug yang mengadopssi arsitekturr Etnik Jaw wa. Selain itu, pada dindingnya d m menggunaka an warna cat putih ataau coklat kemudian k diikombinasikkan dengan m material batta pada baggian bawahnnya (Gambaar 3). Namuun bangunann-bangunan
18
t tambahan yang baru diibangun awaal tahun 2000 sampai dengan saatt ini sudah m menggunaka an model arrsitektur modderen yang terlihat darii struktur daan material f finishing. A Arsitektur mooderen tersebbut dapat dilihat pada bbangunan Engineering E C Center di Kompleks K Faakultas Teknnik (Gambar 4) dan perppustakaan puusat di tepi D Danau Kenaanga (Gambaar 5). Contohh lain dapat dilihat pada gambar sitee plan hotel k kampus dan pertokoan kampus k (Gam mbar 6).
Gambar 4. Gedung Engineering E Center UI U
G Gambar 5. Iluustrasi Perpuustakaan Puusat UI
G Gambar 6. Illuustrasi Kom mpleks Pertokkoan dann Hotel Kam mpus UI In nfrastrukturr m peerananan peenting dalaam usaha memenuhi Infraastruktur memiliki k kebutuhan m mahasiswa dan d dosen dalam d kegiattan-kegiatannnya. UI seb bagai pusat k kegiatan akaademis sudaah memilikii infrastrukttur berkualittas dan sesu uai dengan
19
kuantitas yang diperlukan. Selain itu setiap elemen infrastruktur terintegrasi dengan baik, tanpa mengganggu fungsinya satu sama lain agar pengguna dapat nyaman dan mampu memanfaatkannya dengan optimal (Lampiran 1). Sirkulasi dan Aksesibilitas Saat ini UI hanya memiliki jalur sirkulasi darat yang meliputi jalur kendaraan bermotor, jalur sepeda dan jalur pejalan kaki. Selain itu UI juga terkoneksi baik pada jalur kereta listrik Bogor-Jakarta dengan adanya dua stasiun di wilayah UI (Stasiun Universitas Indonesia dan Pondok Cina). Menurut rencana induk pengembangan, UI nantinya akan membuat helipad sebagai jalur udaranya. Kampus ini memiliki satu pintu masuk utama bagi kendaraan dan dapat diakses dari arah Jakarta (Jalan Lenteng Agung) dan dari arah Depok (Jalan Raya Margonda dan Kelapa Dua). Jalur kendaraan bermotor merupakan akses utama yang dapat digunakan untuk melakukan mobilisasi di dalam lingkungan kampus. Pola jalur ini adalah menjadi lingkar luar dimana gedung-gedung utama kampus berada di dalam jalan utamanya sedangkan untuk mencapai gedung yang letaknya di dalam, terdapat minor routes dengan pola grid. Jalur ini dilalui oleh kendaraan pribadi dan bus kampus atau yang lebih dikenal sebagai Bus Kuning karena memiliki warna dominan kuning yang sesuai dengan tema warna UI. Bus ini melayani penumpang mulai dari pukul 07.0019.00 setiap harinya. Terdapat dua rute yang dilalui bus ini, pertama, bus setelah melewati Halte Stasiun UI akan melalui Jalan Prof. Mr. Djokosoetono kemudian mengelilingi jalan utama dan berhenti di tiap halte lalu kembali menuju halte Asrama Mahasiswa. Sedangkan rute yang kedua, bus setelah melewati Halte Stasiun UI akan melewati Jalan Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso kemudian mengelilingi jalan utama dan berhenti di tiap halte lalu kembali menuju halte Asrama Mahasiswa. Setiap fakutas dan obyek penting lainnya memiliki halte bus kampus ini. Hingga tahun 2005 UI telah memiliki 20 unit bus kampus. Selanjutnya terdapat jalur sepeda yang merupakan jalur alternatif selain jalur kendaraan bermotor. Jalur ini dibuat mengitari semua obyek yang terdapat di UI tanpa terputus agar memberi kemudahan bagi pengguna untuk dapat mendatangi semua obyek yang ada dan bermanfaat untuk menjamin keamanan bagi pengendara sepeda. Tempat untuk meminjam dan mengembalikan sepeda
20
adalah shelter sepeda. Shelter ini terdapat di setiap obyek penting UI. Sedangkan jalur pejalan kaki yang juga sebagai jalur alternatif kurang mendapat perhatian karena tidak semua jalan disampingnya terdapat pedestrian. Gedung Fakultas, Administrasi, dan Perpustakaan Universitas Indonesia di Depok memiliki 10 Fakultas yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Psikologi (FP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Komputer (FIK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Kegiatan
administrasi
universitas
dipusatkan
di
Gedung
Pusat
Administrasi Universitas (PAU) sedangkan untuk administrasi fakultas dilakukan di fakultas masing-masing. Di dalam gedung ini terdapat direktorat-direktorat yang membantu tugas rektor dalam menyelenggarakan pendidikan. Saat ini di Universitas Indonesia Depok sedang dilakukan pembangunan Perpustakaan Pusat yang baru. Gedung yang baru nantinya memiliki kapasitas buku dan pengunjung yang lebih besar. Perpustakaan ini nantinya akan menjadi perpustakaan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain itu, gedung ini memiliki arsitektur moderen yang ramah lingkungan karena atapnya yang berbentuk setengah kubah ditanami dengan rumput atau istilah arsitekurnya roof garden. Kesehatan UI memiliki sebuah Pusat Kesehatan Mahasiswa yang terletak di depan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Pusat kesehatan ini biasanya digunakan untuk melakukan tes kesehatan bagi mahasiswa baru dan pengobatan atau pemeriksaan kesehatan bagi mahasiswa lama. Olahraga Fasilitas dan sarana olahraga yang dimiliki oleh UI antara lain: 1. Stadion untuk sepak bola dan atletik 2. In Door (Gymnasium) untuk bulu tangkis, voli dan basket
21
3. Out Door berupa lapangan hoki, lapangan tenis (4), lapangan basket (3), lapangan voli (3), dan lapangan bulutangkis (1). Lain-lain UI memiliki tempat peribadatan sendiri yakni Mesjid Ukhuwah Islamiyah yang terletak di dekat Danau Kenanga. Selain itu di UI terdapat beberapa bangunan lainnya seperti Gedung Science Park, Asrama Mahasiswa, Wisma Makara, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PUSGIWA), Daya Makara, Guest House, Pusat Studi Jepang (PSJ), Posko Wira Makara, Kantor Cabang Pembantu Bank BNI 46, Teater Daun Sirih dan kompleks Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).