KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya telah dapat melaksanakan perencanaan pembangunan bagi Kabupaten Belitung untuk Tahun 2015 yang akan dating. Perencanaan pembangunan tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Belitung Tahun 2015 sebagai wujud dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Dalam penyusunan RKPD tersebut sejalan dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 tahun 2010, RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumbersumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam skala luas. Saya mengharapkan mudah-mudahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2015 ini selain sebagai laporan pertanggungjawaban atas perencanaan penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku juga dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan didalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Akhirnya, kami harapkan kritik dan saran dari seluruh pihak agar dapat menjadi umpan balik (feed back) yang bermanfaat bagi peningkatan akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas publik Pemerintah Kabupaten Belitung dalam perencanaan pembangunan pada tahun-tahun berikutnya, sehingga dapat mempercepat “Kabupaten Belitung Sejahtera, Berdaya Saing, Inovatif dan
Bermartabat” sebagaimana Visi dari Kabupaten Belitung Tahun 20013 – 2018. Tanjungpandan, 30 Mei 2014 BUPATI BELITUNG,
H. SAHANI SALEH, S.Sos
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………
i
DAFTRA ISI ………………………………………………………………………………...
ii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………..
iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….....
vi
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………………….
I–1
I.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………
I–1
I.2 Landasan Hukum …….………………………………………………………….
I–3
I.3 Hubungan Antar Dokumen ………………..……………………………………..
I–6
I.4 Sistematika ………………………………………………………………………..
I–6
I.5 Maksud dan Tujuan ………...……………………………………………………..
I–8
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH ………….
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah ..........................................................................
II – 1 II – 1
2.1.1 Aspek Geografis dan Demografi .......................................................................................
II – 1
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ………………….......................................................
II – 2
2.1.3 Kualitas Sumber Daya Manusia .........................................................................................
II – 7
2.1.4 Aspek Pelayanan Umum .....................................................................................................
II – 9
2.1.5 Aspek Daya Saing .................................................................................................................
II - 12
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 ………….........
II – 22
2.2.1 Pelaksanaan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Belitung Tahun 2013 ……………..
II – 23
2.2.2 Pelaksanaan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Tahun 2013 …………..…….…...
II – 25
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah ..................................................................... BAB III
II – 59
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN ….............................................................................................
III – 1
3.1 Arah Kebijakan Perekonomian Daerah ……………..……………………………
III – 1
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2015 ………..…… RKPD 2015 Kabupaten Belitung
III – 6 ii
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 …………………… 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah …………………………………….…………
III – 8 III – 9
3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ……………………….….
III – 9
3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah …………………………………………….
III – 12
3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah …………………………………………………
III – 14
3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah …………………………………………….
III – 21
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ……………..
IV – 1
4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ……………………………………………….
IV – 1
4.2 Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015 ……………………………………..
IV – 19
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH …………………….
V–1
5.1 Rencana Program dan Kegiatan Prioritas …………………………………………
V–1
5.1.1 Uraian Rencana Program dan Kegiatan Prioritas ……..…………………………..
V–1
5.2 Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2015 ……………………………………... BAB VI
PENUTUP ……………………………………………………………………..
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
V–6 VI – 1
iii
DAFTAR TABEL
Halaman 1.
Tabel 2.1 Penyebaran Pulau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung …………………
II – 1
2.
Tabel 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung Tahun 2011 – 2012 ……………….
II – 4
3.
Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Di Indonesia Tahun 2004 - 2013 …………………………………...…………………..………..….
II – 5
4.
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Belitung Tahun 2008 – 2012 ……………...
II – 7
5.
Tabel 2.5 Capaian Indikator IPM Menurut Kabupaten Kota se Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2012 …………………………………………………………...
II – 8
6.
Tabel 2.6 Perkembangan IPM Kabupaten Belitung Tahun 2009-2012 ….................................
II – 8
7.
Tabel 2.7 Angka Partisipasi Kabupaten Belitung Tahun 2010-2013............................................
II – 10
8.
Tabel 2.8 Persentase Jalan Berkondisi Baik Tahun 2010 s.d 2012 ………………………...
II – 12
9.
Tabel 2.9 Jumlah dan Panjang Jembatan Kabupaten di Kabupaten Belitung Tahun 2010 s.d. Tahun 2012 ………………………………………………………………..
II – 12
10. Tabel 2.10 PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Belitung Atas Dasar Harga Berlaku (jutaan Rp) Tahun 2009-2012 ……………………………………………..…………..
II – 13
11. Tabel 2.11 Jumlah Nelayan di Kabupaten Belitung Tahun 2009 – 2012 …..............................
II - 13
12. Tabel 2.12 Perkembangan Jumlah Industri Kecil Tahun 2009-2013 (Unit) ………………..
II – 15
13. Tabel 2.13 Realisasi Ekspor Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 (US $) ………………..
II – 17
14. Tabel 2.14 Pendapatan Asli Daerah Urusan Perdagangan Tahun 2012-2013 (Rupiah) ……..
II – 17
15. Tabel 2.15 Data Perkembangan Jumlah Angkutan Bermotor Darat Tahun 2010 – 2013 Kabupaten Belitung …………………………………………………………...
II – 18
16. Tabel 2.16 Data Perkembangan Jumlah Kapal Penumpang dan Jumlah Penumpang Tiba di Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 ……………………………………….
II – 19
17. Tabel 2.17 Data Perkembangan Jumlah Kapal Penumpang dan Jumlah Penumpang Berangkat dari Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 ………………………...
III – 20
18. Tabel 2.18 Data Perkembangan Jumlah Pesawat dan Jumlah Penumpang Pesawat Tiba di
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
iv
Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 ……………………………………….
II – 21
19. Tabel 2.19 Data Perkembangan Jumlah Pesawat dan Jumlah Penumpang Pesawat Berangkat di Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 …………………………..
II – 21
20. Tabel 2.20 Perkiraan Kebutuhan Tenaga Listrik di Sistem Belitung ……………………….
II – 23
21. Tabel 2.21 Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Kabupaten Belitung Tahun 2013 …
II – 24
22. Tabel 2.22 Angka Kelahiran Hidup Bayi Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 (orang) ….
II – 31
23. Tabel 2.23 Angka Kematian Bayi Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 (orang)…………..
II – 31
24. Tabel 2.24 Angka Kematian Ibu Kabupaten Belitung Tahun 2011-2013 (orang) …………...
II – 32
25. Tabel 2.25 Jumlah Kumulatif Pertumbuhan Rumah Layak Huni Tahun 2009 - 2013 (unit) ...
II – 34
26. Tabel 2.26 Jumlah Perpustakaan dan Kunjungan Tahun 2009-2013 ……………………….
II – 48
27. Tabel 2.27 Kinerja Perikanan Tangkap Kabupaten Belitung Tahun 2009 – 2013 (ton)……..
II – 49
28. Tabel 2.28 Lahan Kritis dan Realisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Periode 2010- 2013…
II – 50
29
II – 53
Tabel 2.29 Jumlah Nelayan Kabupaten Belitung Tahun 2009-2012 ………………………..
30. Tabel 2.30 Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Berlaku Sektor Pertanian Tahun 2009-2012 (Jutaan Rupiah) .................................................................................……..
II – 54
31. Tabel 2.31 Produksi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 ……...
II – 55
32. Tabel 2.32 Realisasi Ekspor Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 (US $) ………………..
II – 58
33. Tabel 2.33 Pendapatan Asli Daerah Urusan Perdagangan Tahun 2012-2013 (Rupiah)……..
II – 58
34. Tabel 2.34 Perkembangan Jumlah Industri Kecil Tahun 2009-2013 (Unit) ………………..
II – 60
35. Tabel 2.35 Perkembangan Jumlah Aneka Industri Tahun 2009-2013 (Unit) ……………….
II – 61
36. Tabel 2.36 Jumlah Industri Dasar Tahun 2009-2013 ………………………………………
II – 61
37. Tabel 2.37 Isu Strategis dan Sinergitas Kabupaten-Provinsi dan Nasional ………………..
II – 62
38. Tabel 3.1 Perkembangan Sektor Primer, Sekunder dan Tersier Kabupaten Belitung Tahun 2009 – 2012 ……………………………………………..…….............................
III – 1
39. Tabel 3.2 Struktur Ekonomi Kabupaten Belitung Tahun 2009 – 2012 (%) ………………....
III – 2
40. Tabel 3.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung Tahun 2009 – 2012 ………….
III – 7
41. Tabel 3.4 Perkembangan Struktur APBD Kabupaten Belitung Tahun 2010 – 2013 ………..
III – 10
42. Tabel 3.5 Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Tahun 2010 – 2013 …………….….
III – 11
43. Tabel 3.6 Pembiayaan Pembangunan Kabupaten Belitung Bersumber dari DAK Tahun 2010 – 2013 ….…………………………………………………………………
III – 12
44. Tabel 3.7 Realisasi APBD Kabupaten Belitung Periode 2010 – 2013 ………..……………
III – 14
45. Tabel 3.8 Rencana Pendanaan Pembangunan APBD Kabupaten Belitung Tahun 2015 ……
III – 18
46. Tabel 3.9 Pendanaan Pembangunan Bersumber Dana APBD Propinsi dan APBN DEKON, TP dan Urusan Bersama Tahun 2015 ………………………. 47. Tabel 3.10 Usulan Pendaan Pembangunan Sumber Dana DAK Tahun 2015 …………….. RKPD 2015 Kabupaten Belitung
III – 21 III – 22 v
48. Tabel 3.11 Target dan Realisasi Pembiayaan Tahun 2012 – 2013 …………………...............
III – 23
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Gambar 2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung Tahun 2005-2012 (Persen) …………………………………………………………….......
II – 3
2. Gambar 2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung, Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Nasional Tahun 2010-2012 (Persen) ........................................
II – 4
3. Gambar 2.3 Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Di Indonesia Tahun 2004 – 2013 …………………………………….………………...
II – 6
4. Gambar 2.4 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 – 2012 ……………………………………………..
II – 6
5. Gambar 2.5 Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Belitung Tahun 2006-2012 (Persen) ……………………………..
II – 22
6. Gambar 3.1 Perkembangan APBD Kabupaten Belitung Tahun 2010 – 2013 ……….
III – 16
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
vi
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Dalam penyusunan RKPD tersebut sejalan dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
No 54 tahun 2010, RKPD memuat
rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam skala luas. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran atau bagian dari pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Belitung 2013-2018. Dalam RKPD tahun 2015 menekankan pada isu permasalahan pembangunan yang terjadi selama kurun waktu pelaksanaan RPJMD Kabupaten Belitung 2013-2018 dikaitkan dengan rencana pembangunan jangka panjang (RPJPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan RPJMN 2010-2014. Dijadikannya
RPJPD sebagaian acuan penyusunan RKPD
didasarkan pada perbedaan kurun waktu perencanaan dimana Dokumen RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dimulai dari 2012-2017 sedangkan RPJMD Kabupaten Belitung dan RPJMN bertolak pada kurun waktu yang relative sama yaitu tahun 2013-2018. Oleh karena itu untuk meningkatkan sinergitas pembangunan kabupaten, provinsi dan nasional maka perencanaan pembangunan Kabupaten Belitung tahun 2015 lebih menekankan pada
keselarasaan isu permasalahan pembangunan, arah kebijakan dan prioritas
pembangunan di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Permasalahan lainnya adalah isu perubahan iklim yang saat ini telah menjadi isu global. Perubahan iklim menjadi permasalahan yang harus mendapat perhatian, selain itu masalah Hak Azazi Manusia (HAM) masih menempati posisi yang strategis di dalam perkembangan isu global. Pertanian, perikanan dan kesehatan adalah sektor-sektor yang paling besar terkena RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 1
dampak perubahan iklim. Disisi lain, komitmen Indonesia dalam menurunkan gas rumah kaca sebesar 26% akan memberikan konsekuensi terhadap kebijakan pemerintah Kabupaten Belitung yang telah mendeklarasikan sebagai green province. Tahun 2015 merupakan pijakan awal untuk memulai pelaksanaan pembangunan dengan mempedomani kebijakan RPJMD Kabupaten Belitung 2013-2018. Untuk itu, berbagai permasalahan dan target yang akan dicapai pada akhir tahun 2015 akan sangat menentukan langkah – langkah pembangunan strategis dimasa yang akan datang. RKPD
memuat
rancangan
kerangka
ekonomi
daerah,
program
prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, serta prakiraan pagu dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif. Berdasarkan acuan tersebut, maka rencana kerja dan pendanaan RKPD akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Belitung serta berbagai pemangku kepentingan lainnya sebagai wujud dari pola perencanaan partisipatif. RKPD akan memuat kebijakan publik dan arah kebijakan pembangunan daerah selama setahun, yang diharapkan dapat menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen pemerintah daerah yang harus dilaksanakan secara konsisten. Selain daripada itu, RKPD juga merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurnakan Renja SKPD untuk tahun yang sama. Kebijakan pembangunan Kabupaten Belitung pada tahun 2015 akan lebih menekankan pada peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan pendidikan, kesehatan dan produktivitas untuk peningkatan sumber daya manusia Kabupaten Belitung; Pengembangan kemampuan ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran bagi masyarakat Kabupaten Belitung;
Peningkatan
keseimbangan
kualitas
dan
kuantitas
daya dukung lingkungan
dan
infrastruktur peningkatan
wilayah;
Pengendalian
mitigasi bencana
serta
Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2014 melalui pendekatan tujuan serta kewilayahan dengan melakukan evaluasi tahun sebelum serta penetapan anggaran untuk mencapai target pembangunan yang ditetapkan. Penetapan pagu anggaran dan bagaimana mendorong konsistensi pagu dari awal sampai akhir Proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan perencanaan pembangunan nasional; 2. Setiap usulan program dan kegiatan tetap mengacu pada Permendagri 54 Tahun 2010. 3. Perencanaan pembangunan daerah dilakukan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan sektoral daerah dan berpedoman pada target – target RPJMD Kabupaten Belitung Tahun 2013 - 2018; RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 2
4. Setiap usulan program dan kegiatan selalu diupayakan untuk pencapaian target pengentasan kemiskinan dan masing – masing SKPD sesuai dengan Rencana Aksi pada Dokumen Strategis Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Kab. Belitung dan Target MDG’s 5. Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional; 6. Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, berkeadilan dan berkelanjutan; 7. Selain itu usulan program dan kegiatan tetap mempertimbangkan Rencana Aksi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Belitung serta Rencana Pengelolaan Tanjung Batu, Kawasan Industri Suge serta Pengembangan Kewilayahan terutama pengembangan Kecamatan Selat Nasik. 1.2 Landasan Hukum Pelaksanaan RKPD Kabupaten Belitung Tahun 2015 mengacu pada prinsip keterukuran (measurable), dapat dilaksanakan (achievable), memperhatikan (resources availability) dan memperhatikan (fungsi). Adapun landasan hukum Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan
Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821) 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 3
6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ; 7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 tahun 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2004 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 4
15. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014; 20. Peraturan Presiden Nomor 13 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa; 21. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 24. Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2003 Nomor 15);
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 5
25. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 14 tahun 2008 tentang Kewenangan
Pemerintah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 14); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 1 tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Belitung Tahun 20052025; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2014; 28. Peraturan Bupati Belitung Nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2012 1.3 Hubungan Antar Dokumen RKPD tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan teknis operasional untuk kurun waktu satu tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 14 tahun 2008 tentang tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Belitung; RKPD merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Belitung tahun 2013 – 2018 dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasioanal Tahun 2010 – 2014. Penyusunan RKPD ditujukan sebagai upaya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dengan perencanaan pembangunan pemerintah kabupaten. Oleh karenanya, substansi RKPD Tahun 2015 harus selaras dengan dokumen perencanaan tingkat pusat dan dokumen perencanaan tingkat provinsi serta memperhatikan dokumen-dokumen perencanaan di Kabupaten Belitung sehingga terjadi sinergitas perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten. 1.4 Sistematika Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Belitung Tahun 2015, yang mengimplementasikan perencanaan pembangunan jangka menengah dan penganggaran tahunan, disusun dalam sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang, menjelaskan tentang latar belakang penyusunan RKPD Tahun 2015. 2. Landasan Hukum, menjelaskan dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD tahun 2015.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 6
3. Hubungan Antar Dokumen, menjelaskan tentang hubungan RKPD tahun 2015 dengan dokumen-dokumen perencanaan baik tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota. 4. Sistematika Dokumen RKPD, menjelaskan kerangka pemikiran tentang substansi RKPD yang ingin dituju berdasarkan tema perencanaan tahunan yang dicanangkan. 5. Maksud dan Tujuan, menjelaskan tentang maksud dan tujuan penyusunan RKPD Tahun 2015. BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CARA PENCAPAIAN KERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 1. Gambaran Umum Kondisi Daerah, menjelaskan tentang kondisi terkini berdasarkan capaian target pembangunan tahun 2013. 2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan pencapaian indikator RPJMD Kabupaten Belitung 2010 – 2014 dan Kegiatan RKPD hingga tahun 2013. 3. Permasalahan Pembangunan. Identifikasi permasalahan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2013. BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH 1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 Prioritas Pembangunan Daerah, menjelaskan tentang prioritas pembangunan daerah berdasarkan evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2013 serta sasaran yang ingin dicapai. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Menjelaskan rincian program dan kegiatan prioritas RKPD tahun 2015, instansi pelaksana/SKPD, indikator capaian masing-masing program dan kegiatan serta pagu indikatifnya. 1. Rencana Program dan Kegiatan Tematik 2. Rencana Program dan Kegiatan Non Tematik BAB VI. PENUTUP Menguraikan tentang hal-hal pokok yang termuat dalam keseluruhan dokumen RKPD, sebagai pedoman bagi semua pihak dalam memfungsikan RKPD sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Pada bagian ini juga memuat antara lain: 1. Keterpaduan dan sinkronisasi penyusunan program dan kegiatan di dalam dan di antara SKPD dengan memperhatikan peran/tanggung jawab/tugas SKPD;
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 7
2. Peranan masyarakat dan dunia usaha dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan, program, dan kegiatan RKPD; 3. Penegasan RKPD sebagai acuan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Kabupaten Belitung Tahun 2015; 4. Penegasan tentang kewajiban pemerintah daerah untuk mengevaluasi pelaksanaan program RKPD Tahun 2015. 1.5 Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Belitung Tahun 2015 adalah : 1)
Terwujudnya pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Belitung sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Belitung Tahun 2013 – 2018;
2)
Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintahan maupun antar kabupaten,provinsi dan nasional
tingkat
dalam mewujudkan peningkatan pembangunan
sektor prioritas; 3)
Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;
4)
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha; serta
5)
Tercapainya pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB I - 8
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1 Aspek Geografis dan Demografi Kabupaten Belitung merupakan daerah kepulauan yang secara geografis terletak antara 107°08’-107°58,5’ Bujur Timur dan 02°30’- 03°15’ Lintang Selatan dengan batasbatas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna; Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Belitung Timur; Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa; Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Gaspar Secara administratif Kabupaten Belitung terdiri atas 5 kecamatan dengan 42 desa, 7 kelurahan dengan luas wilayah daratan 2.293,690 km2. Kabupaten Belitung merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 100 pulau besar dan kecil dan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kabupaten ini memiliki pulau terbesar yaitu Pulau Belitung dan pulau-pulau besar lainnya seperti: Pulau Seliu, Pulau Mendanau, dan Pulau Nadu, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.1. Penyebaran Pulau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung No.
Kecamatan
Jumlah Pulau (buah)
1.
Tanjungpandan
5
2.
Membalong
36
3.
Sijuk
25
4.
Badau
8
5.
Selat Nasik
26
Jumlah
Keterangan
100
Kabupaten Belitung mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada bulan November yang mencapai 502,0 mm. Rata-rata temperatur udara pada tahun 2012 bervariasi antara 25,7°C sampai RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 1
27,00°C, dimana kelembaban udaranya bervariasi antara 77 persen sampai 93 persen, dan tekanan udara antara 1.009,3 mb sampai dengan 1.011,8 mb. Kondisi topografi Pulau Belitung pada umumnya bergelombang dan berbukitbukit. Kondisi topografi tersebut telah membentuk pola aliran sungai di daerah ini menjadi pola sentrifugal, dimana sungai-sungai yang ada berhulu di pegunungan dan mengalir ke daerah pantai. Daerah yang paling tinggi di Kabupaten Belitung hanya mempunyai ketinggian kurang lebih 500 m dpl, dengan puncak tertinggi ada di Gunung Tajam. Sedangkan daerah hilir terdiri atas pantai dan daerah aliran sungai (DAS) utama, yakni :
Sebelah utara oleh DAS Buding,
Sebelah selatan oleh DAS Pala dan Kembiri, dan
Sebelah Barat oleh DAS Brang dan Cerucuk Pada tahun 2013, Berdasarkan hasil Laporan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil pada akhir bulan Desember Tahun 2013 berjumlah 172.274 jiwa. Jumlah ini merupakan penduduk yang telah diterbitkan NIK (Nomor Induk Penduduk) berdasarkan hasil Pencocokan dan Penelitian (Coklit) dan data – data kependudukan lainnya selama kurun waktu bulan Januari sampai dengan Desember 2013. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelum yang berjumlah 167.655 jiwa. Adapun jumlah sex rasio penduduk Kabupaten Belitung pada tahun 2013 adalah 105,53. Ini artinya bahwa ada 105,53 penduduk laki-laki di Kabupaten Belitung per 100 penduduk perempuan. 2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibanding dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung pada tahun 2012 mampu mencapai 7,71 persen. Mengalami percepatan bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 6,24 persen, seperti terlihat pada Gambar 3.2. Hal tersebut menunjukkan kemajuan ekonomi yang baik dibandingkan tahun 2011. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 yang sebesar 7,71 persen, tidak terlepas dari pertumbuhan pada sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan terhadap tahun sebelumnya. Sektor tersebut adalah dua sektor yang memberikan share terbesar bagi PDRB Kabupaten Belitung Tahun 2012 yaitu sektor pertanian tumbuh sebesar 4,33 persen meningkat dari 2,68 persen pada tahun sebelumnya dan sektor pertambangan yang tumbuh sebesar 3,86 persen meningkat dari 2,77 persen pada tahun sebelumnya. RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 2
Gambar 2.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung Tahun 2005-2012 (Persen)
Sementara pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung pada tahun 2012 mencapai 7,71 %. Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mencapai 5,29 %, dan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,23 %, maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung lebih tinggi.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 3
Gambar 2.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung, Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Nasional Tahun 2010-2012 (Persen)
Tabel 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung Tahun 2011 – 2012
No. Lapangan Usaha 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel &Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keu.Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-jasa Kab Belitung Sumber : BPS Kabupaten Belitung
Pertumbuhan (%) 2012 2011 4,33 2,68 3,86 2,77 8,95 7,35 4,89 3,6 10,95 9,56 9,12 8,62 7,83 6,98 8,92 8,02 9,50 8,14 7,71 6,23
Perhitungan agregasi output yang dihasilkan suatu daerah pada dasarnya belum mencerminkan produktivitas masyarakat secara keseluruhan. Pencapaian pertumbuhan ekonomi masih dihadapkan pada persoalaan pemerataan, pengendalian inflasi, penanggulangan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja .
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 4
Oleh karena itu perkembangan output tiap lapangan usaha diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini, dimana Jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, pertumbuhan angkatan kerja mencapai 1,47 % atau lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 1,82 % Tabel 2.3 Angka Partisipasi Angkatan Kerja Periode 2011 s.d 2013 Tahun
Jumlah Angkatan Kerja
Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Rasio
2011
67.294
121.056
555,89
2012
68.519
121.281
564,96
2013
72.064
126.953
567,63
Sumber data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2014 Indikator makro kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari peningkatan pendapatan per kapita masyarakat. Tetapi pendapatan per kapita yang tinggi belum mencerminkan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat pendapatan per kapita hanyalah indikator awal untuk melihat daya beli masyarakat. Pada tahun 2012, pendapatan perkapita di Kabupaten Belitung mencapai Rp. 17.109.056 atau meningkat 13,13% dari tahun 2011 yang berjumlah Rp. 15.143.148,-. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat adalah oleh tingkat inflasi. Berdasarkan data BPS Kabupaten Belitung, tingkat inflasi tahun 2012 sebesar 6,99 % lebih rendah dibandingkan inflasi pada tahun 2011 yang mencapai 7,98 %. Tingkat inflasi yang menurun juga diimbangi dengan Indeks Daya Beli masyarakat mengalami kenaikan dari 65,68 pada tahun 2011 menjadi 66,71 pada tahun 2012. Kemampuan daya Beli masyarakat yang tinggi berpengaruh terhadap
garis
kemiskinan di Kabupaten Belitung. Sehingga garis kemiskinan di Kabupaten Belitung tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni sebesar Rp.367.883 sedangkan garis kemiskinan provinsi hanya Rp. 315.409. Tingginya garis kemiskinan yang ditetapkan berdampak pada perhitungan jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Belitung. Pada tahun 2012, jumlah penduduk miskin sebanyak 12.100 jiwa.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 5
Gambar 2.3. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Di Indonesia Tahun 2004 – 2013
Sumber : Bappenas,2014 Gambar 2.4. Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 – 2012
Sumber : BPS Kabupaten Belitung, 2012 Berdasarkan tabel diatas, kantong kemiskinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di wilayah perdesaan, namun sejak tahun 2008 hingga tahun 2012 total RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 6
penduduk miskin terhadap total penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami menurun dari 7.46 persen (2008) menjadi 5,41 persen (2012). Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Belitung dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan dari 13.300 penduduk atau 10,62 persen dari total penduk menjadi 12.200 penduduk pada tahun 2012 atau 7,26 persen dari total penduduk. Walaupun angka garis kemiskinan yang ditetapkan BPS untuk Kabupaten Belitung tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam upaya merealisasi upaya penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial, pemerintah Kabupaten terus mengalokasikan biaya pengentasan kemiskinan. Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Belitung Tahun 2008 – 2012
Sumber : BPS Kabupaten Belitung, 2012 2.1.3. Kualitas Sumberdaya Manusia Pembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial terkait dengan upaya meningkatkan kualitas manusia di Kabupaten Belitung yang ditunjukkan dari peningkatan daya beli masyarakat, derajat kesehatan dan kualitas pendidikan. Ketiga faktor tersebut diukur dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mencapai kondisi ideal pembangunan, dimana IPM minimal mencapai angka 80, maka pada tahun 2015 diproyeksikan mencapai 76,65.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 7
Tabel 2.5 Capaian Indikator IPM Menurut Kabupaten Kota se Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2012
Sumber : BPS Kabupaten Belitung, 2013 Pada tahun 2012, IPM kabupaten Belitung menempati urutan kedua setelah Kota Pangkalpinang yakni
74,13 sedangkan IPM Provinsi hanya 73,78 dan IPM
Nasional 73,29. Indeks Kelangsungan Hidup Kabupaten Belitung yang ditunjukkan dengan angka harapan hidup dari tahun 2011 – 2012 juga menunjukkan peningkatan dari 69,26 tahun (2011) menjadi 69,36 tahun (2012). Peningkatan ini menjadi indikator telah terjadinya peningkatan pelayanan kesehatan bagi pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan. Tabel 2.6 Perkembangan IPM Kabupaten Belitung Tahun 2009-2012
Sumber : BPS Kabupaten Belitung, 2012
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 8
Selain itu juga dapat didorong oleh pendidikan masyarakat yang makin peduli dengan pola kesehatan, atau tingkat fasilitas dan pelayanan yang kualitasnya makin baik. Semua itu berimplikasi memacu meningkatnya nilai harapan hidup rata-rata pendudukan mencapai 69,36 tahun. 2.1.4. Aspek Pelayanan Umum Pemekaran
wilayah
desa/kelurahan
berdampak
terhadap
peningkatan
pembangunan fasilitas umum dan sosial. Keberadaan fasilitas umum dan sosial diharapkan kualitas pelayanan umum juga meningkat mengingat kantong-kantong kemiskinan berada justru dipusat pelayanan. a. Sarana Pendidikan Pendidikan merupakan hak dasar setiap penduduk dan pemenuhan atas hak ini menjadi kewajiban pemerintah. Dalam kaitan ini, pemerintah daerah memiliki tanggungjawab besar agar seluruh penduduk usia sekolah memperoleh pendidikan yang layak. Sehingga sepanjang tahun 2010 hingga 2012, angka melek hurup di Kabupaten Belitung mengalami sedikit peningkatan dari 96,51% (2010) menjadi 96,57%. (2012). Pencapaian angka melek huruf tersebut yang bergerak sangat perlahan dikarenakan jumlah manula yang buta aksara masih ada dan sangat susah untuk membuat manula ini untuk melek huruf, namun secara keseluruhan kegiatan pemberantasan buta aksara setiap tahunnya terus digalakan. Untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, pemerintah Kabupaten berupaya membangun sarana prasarana pendidikan dan pemberian bantuan operasional sekolah. Adanya penambahan jumlah ruang kelas baru serta pemberian bantuan beasiswa kurang mampu bagi siswa yang orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi ternyata mampu mendorong laju pertumbuhan nilai capaian indikator angka partisipasi. Urusan pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung beserta sekolah-sekolah dengan berbagai jenjang. Selama periode 2010 – 2013 hasil pendidikan di Kabupaten Belitung menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Kelulusan (AK), diketahui terjadi peningkatan ke arah yang positif.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 9
Tabel 2.7 Angka Partisipasi Kabupaten Belitung Tahun 2010 -2013 SD
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
TAHUN APK
APM
AK
2010
108,31
98,69
99,23 101,75 86,87
94,45 73,11 58,91
94,18
2011
110,80
97,87
100,00 104,15 88,22
95,52 87,49 60,08
88,96
2012
108,12
98,80
100,00 107,36 87,05
97,54 90,06 60,97
97,16
2013
108,40
98,52
99,77 94,58 75,05
99,71
100
APK APM
AK
107,92 87,61
APK APM
AK
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung, 2013 Keberadaan gedung Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungpandan cukup memadai, namun di Kecamatan Badau, Sijuk, Membalong masih membutuhkan ruang kelas baru meskipun jika ditinjau dari total usia sekolah sudah memadai. Hal ini menunjukkan pemusatan jumlah usia sekolah tidak merata diantara kecamatan. Secara keseluruhan
peningkatan
APK
disetiap
jenjang
pendidikan
mengindikasikan
ketersediaan ruang kelas dan pemberian beasiswa kurang mampu bagi siswa yang orang tuanya mengalami kesulitan perekonomian cukup memadai. b. Sarana Kesehatan Status kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor dan diantaranya adalah layanan kesehatan. Efektifitas layanan kesehatan secara makro ditentukan, antara lain: (1) Aksesibilitas sarana kesehatan, seperti: rumah sakit, puskemas dan balai pengobatan; (2) Aksesibilitas tenaga pemberi layanan, seperti: dokter, perawat, bidang dan apoteker; dan (3) Luas wilayah layanan serta jumlah yang harus dilayani. Semakin luas wilayah layanan, maka semakin berat upaya yang harus dilakukan untuk menjangkau masyarakat dan dijangkau masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar beban tugas yang harus dilakukan. Kondisi umum pembangunan kesehatan di Kabupaten Belitung antara lain dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat serta pola penyakit. Status kesehatan dan gizi kurang dapat dilihat dari 4 indikator yaitu : Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Usia Harapan Hidup dan Prevalensi Gizi Kurang. Adapun uraian tingkat capaian pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 10
-
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup adalah 14 bayi
-
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup adalah 177 orang
-
Usia Harapan Hidup adalah 69,36 tahun
-
Prevalensi Gizi Kurang pada balita adalah 0,51 %
Dari berbagai penyakit yang ada di Kabupaten Belitung, dalam laporan ini hanya akan diuraikan penanganan 2 (dua) macam penyakit yang merupakan endemik. Adapun 2 (dua) macam penyakit angka kesakitan endemik per 1.000 penduduk / per 100.000 penduduk dapat diuraikan sebagai berikut : -
Malaria per 1.000 penduduk sejumlah 1 orang
-
DBD per 100.000 penduduk sejumlah 112 orang
c. Infrastruktur Transportasi Aspek perhubungan terdiri dari transportasi darat, udara dan laut. Pada aspek transportasi darat, salah satu indikator tingkat keberhasilan penanganan infrastruktur jalan adalah meningkatnya tingkat kemantapan dan kondisi jalan. Untuk menjangkau wilayah di Kabupaten Belitung, pada tahun 2013 tersedia panjang jalan 808,51 km dengan rincian : -
Jalan Negara
:
102,19 km
-
Jalan Provinsi
:
90,94 km
-
Jalan Kabupaten
:
615,38 km
Dalam menunjang pembangunan, di Kabupaten Belitung untuk jalan negara, jalan propinsi dan jalan kabupaten selalu dilakukan pemeliharaan, rehabilitasi dan peningkatan, untuk menjaga agar kondisi jalan yang ada tetap baik dan layak dilalui. Jalan kabupaten menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Belitung agar tetap baik dan layak untuk dilalui. Indikator berkaitan dengan jalan adalah rasio jalan berkondisi baik seperti terlihat dalam Tabel sebagai berikut : Tabel 2.8 Persentase Jalan Berkondisi Baik Tahun 2010 s.d 2012 Tahun
Prosentase Jalan Kondisi Baik (%)
2009 2010 2011 2012 2013
58,20 64,00 66,14 68,40 74,35
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum, 2014 RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 11
Selain dukungan jalan, infrastruktur transportasi membutuhkan
sarana
penghubung dari suatu daerah ke daerah lain berupa sarana jembatan. Pada tahun 2013 tersedia 128 buah jembatan dengan panjang 1.220 m. Rincian jumlah dan panjang jembatan yang dimiliki oleh Kabupaten Belitung dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel dibawah ini : Tabel 2.9 Jumlah dan Panjang Jembatan Kabupaten di Kabupaten Belitung Tahun 2009 s.d. Tahun 2013 Jumlah dan Panjang Jembatan per Tahun 2009
Keadaan
2010
2011
2012
2013
Jumlah (Buah)
Panjang (Meter)
Jumlah (Buah)
Panjang (Meter)
Jumlah (Buah)
Panjang (Meter)
Jumlah (Buah)
Panjang (Meter)
Jumlah (Buah)
Panjang (Meter)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Tipe / Jenis Jembatan a Beton b Baja c. Kayu
118 1 6
840 40 298
119 1 6
862 40 298
119 1 6
862 40 298
119 2 5
862 240 98
121 2 5
882 240 98
Jumlah
125
1178
126
1.200
126
1.200
126
1.200
128
1.220
Kondisi Jembatan a Baik b Sedang c Rusak
119 0 6
880 0 298
120 0 6
902 0 298
120 0 6
902 0 298
121 0 5
1.102 0 98
123 0 5
1.122 0 98
Jumlah
125
1.178
126
1.200
126
1.200
126
1.200
128
1.220
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum, 2014 2.1.5. Aspek Daya Saing Potensi perikanan yang besar memberi peluang usaha bagi masyarakat. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai nelayan yang memerlukan peningkatan sarana dan prasarana perikanan agar produksi perikanan terus meningkat. Pembangunan Perikanan dan Kelautan pada hakekatnya merupakan upaya untuk merubah Sumberdaya Perikanan dan Kelautan potensial menjadi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan nyata yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan mesyarakat. Selain itu peningkatan perikanan dan kelautan diarahkan pada peningkatan kontribusi sub sektor perikanan dalam menunjang pertanian yang maju, efisien dan tangguh, sehingga meningkatkan nilai gizi dan bahan baku industri di dalam negeri, meningkatkan dan mendorong perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha,
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 12
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan serta menunjang pembangunan daerah. Pembangunan sub sektor perikanan di Kabupaten Belitung merupakan salah satu kegiatan ekonomis yang mempunyai nilai strategis dan sangat prospektif. Dalam pengembangan usaha perikanan dan kelautan tersebut diperlukan dukungan kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia ditambah pula kemampuan dana yang cukup besar. Untuk mencapai sasaran tersebut maka pembangunan Perikanan dilaksanakan dengan pendekatan agribisnis dan agroindustri, terpadu dan berkelanjutan mulai dari penyediaan sarana dan prasarana produksi, proses produksi, pasca panen, pemasaran dan pembinaan lainnya. Upaya mewujudkan perekonomian daerah yang mandiri melalui sektor-sektor prioritas ditunjukkan dengan produktivitas sektor prioritas sebagaimana terlihat dari kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB. Profil Kontribusi sektor pertanian sepanjang tahun 2009 hingga 2012 digambarkan sebagai berikut : Tabel 2.10 PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Belitung Atas Dasar Harga Berlaku (jutaan Rp) Tahun 2009 – 2012 Lapangan Usaha
2009
2010
2011
Tanaman Bahan Makanan 49.852 56.022 64.446 Tanaman Perkebunan 99.208 112.453 125.518 Peternakan dan Hasil12.958 14.999 17.160 hasilnya Kehutanan 11.561 12.582 13.521 Perikanan 449.004 506.381 554.137 PDRB sektor Pertanian 622.583 702.437 774.782 Sumber data : PDRB Kab. Belitung Menurut Lapangan Usaha, 2012
2012 75.673 143.007 20.235 14.416 618.108 871.439
Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa kontribusi sub sektor perikanan lebih tinggi dibandingkan sub sektor pertanian lainnya. Kontribusi sub sektor perikanan dari tahun 2012 mencapai 618.108 juta. Potensi sub sektor perikanan ini mempengaruhi peningkatan penyerapan lapangan kerja sebagaiman digambarkan pada Tabel dibawah ini,
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 13
Tabel 2.11 Jumlah Nelayan di Kabupaten Belitung Tahun 2009 – 2012 Tahun Jumlah Nelayan (orang) 2012
9.514
2011
9.525
2010
9.644
2009 9.455 Sumber data: Belitung Dalam Angka, 2012 Sektor pertanian merupakan penyedia utama kebutuhan pangan dan penyedia lapangan kerja khususnya sektor perkebunan.
Dengan demikian, sektor pertanian
merupakan salah satu sektor yang paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perdesaan melalui peningkatan pendapatan mereka yang bekerja di sektor pertanian. 1. Pertanian Meski belum mencapai swasembada, produktivitas padi diharapkan dapat menunjang program ketahanan pangan Kabupaten Belitung yang secara umum dikelompokkan menjadi pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Pada tahun 2013 produksi tanaman pangan sebesar 4.711 ton menurun dibandingkan produksi tahun 2012 yang mencapai 5.286 ton sedangkan tanaman holtikultura sebesar 10.187,25 ton tahun 2013, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebesar 9.756 ton. 2. Peternakan Komoditas unggulan peternakan adalah sapi, kambing, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan itik yang populasinya terus meningkat pada beberapa tahun terakhir ini. Jumlah produksi daging meningkat dari 3.272.001 kg pada tahun 2012 menjadi
3.467.055 kg pada tahun 2013. Pada tahun 2013, komoditas perternakan
terbanyak dihasilkan dari ayam ras sebesar 2.341.071 kg, sapi sebesar 374.984 kg dan ayam buras sebesar 662.236 kg. Untuk produksi telur mengalami peningkatan dari 275.944 kg tahun 2012 menjadi 407.859 kg pada tahun 2013 3. Perkebunan Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kehutanan, pada tahun 2013, luas areal perkebunan di Kabupaten Belitung yang dihasilkan oleh komoditas karet, lada, cengkeh, jambu mete, aren, kelapa, kelapa sawit meningkat sebesar 9,71% yakni meningkat dari 5.133 hektar pada tahun 2012 menjadi 5.631,75 hektar pada tahun 2013. Jika dilihat dari RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 14
persentase peningkatan luasan lahan yang ditanaman, komoditas yang meningkat adalah karet (53,73%), sawit (38,52%) dan lada (0,13%), sedangkan komoditas jambu mete, aren, cengkeh dan kelapa tidak terjadi peningkatan. 4. Perikanan Peningkatan produksi perikanan tangkap masih mendominasi produksi perikanan di Kabupaten Belitung dibandingkan dengan produksi perikanan budidaya. Pada tahun 2012 , jumlah produksi perikanan budidaya mencapai 130,14 ton sedangkan jumlah produksi perikanan tangkap mencapai 43.304,74 ton, dan untuk tahun 2013 jumlah produksi perikanan budidaya mengalami penurunan menjadi hanya mencapai 54,23 ton atau turun sebesar 58,32 %. Hal ini dikarenakan kurangnya minat petani ikan untuk membudidayakan dan pada saat data diambil bibit ikan yang telah ditebar belum berproduksi. Namun untuk jumlah produksi perikanan tangkap mengalami kenaikan mejadi 44.946.20 ton atau 3,79 %. 5. Industri Kecil Industri kecil tersebar di beberapa jenis usaha yaitu pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, kerajinan dan umum, serta logam dan jasa. Rincian secara lengkap perkembangan industri kecil tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.12 Perkembangan Jumlah Industri Kecil Tahun 2009-2013 (Unit) No
Jenis Usaha Industri Kecil (2)
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
(4) 697
(5) 716
(6) 727
(7) 1.111
(1) 1.
Pangan
(3) 670
2.
Sandang
33
38
55
55
61
3.
Kimia dan Bangunan
Bahan
311
316
319
326
293
4. 5.
Kerajinan dan Umum Logam dan Jasa
94 292
161 287
122 287
125 287
283 119
Jumlah
1.400
1.499
1.499
1.520
1.867
Sumber data : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014
Jika diperhatikan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah industri kecil mengalami peningkatan yang tajam pada tahun 2013, semula pada tahun 2012 berjumlah 1.520 (seribu lima ratus dua puluh) unit menjadi 1.867 (seribu delapan ratus enam puluh tujuh) unit pada tahun 2013. Adanya peningkatan unit usaha pada sektor industri kecil pada tahun 2013 merupakan akibat pertumbuhan industri kecil pada sub kelompok 1) pangan; dan 2) kimia dan bahan bangunan. RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 15
6. Perdagangan Urusan perdagangan dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Belitung. Didalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari, perdagangan adalah merupakan salah satu komponen penghubung antara pihak produsen dengan konsumen, hal ini terjadi karena perdagangan menciptakan jalur distribusi barang dan jasa sebagai akibat interaksi sosial ekonomi masyarakat.
Kualitas perdagangan juga ditentukan oleh ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai seperti pasar, pelabuhan dan infrastruktur lainnya. Oleh karena itu, keberhasilan urusan perdagangan juga dipengaruhi oleh keberhasilan urusan lainnya. Untuk menilai keberhasilan pelaksanaan urusan perdagangan dapat dilihat dari capaian beberapa indikator di bawah ini : a. Realisasi Ekspor Jenis komoditi yang diekspor Kabupaten Belitung meliputi 1) kaolin; 2) tanah liat; 3) pasir timah; 4) batu besi; 5) hasil perikanan dan kelautan, dan 6) minyak kelapa sawit. Realisasi ekspor Kabupaten Belitung pada tahun 2013 mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan pada tahun 2012 sebagaimana terdata pada tabel realisasi ekspor Kabupaten Belitung tahun 2009-2013 : Tabel 2.13 Realisasi Ekspor Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 (US $) Tahun
Ekspor 2009 (1) Realisasi Ekspor (US $)
2010
2011
2012
2013
(2) (3) (4) (5) (6) 87.370.439,17 93.278.156,16 58.782.815,09 118.155.229,24 109.082.433,69
Sumber data : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014 b. Pendapatan Asli Daerah Urusan Perdagangan Penerimaan yang berasal dari urusan perdagangan sebagai sumber pendapatan asli daerah juga mengalami sedikit penurunan, semula sebesar Rp 269.440.000 pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 226.400.000 pada tahun 2013. Untuk melihat perkembangan kontribusi urusan perdagangan terhadap pendapatan asli daerah dapat dilihat pada tabel berikut ini :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 16
Tabel 2.14 Pendapatan Asli Daerah Urusan Perdagangan Tahun 2012-2013 (Rupiah) Tahun Unsur 2009
2010
2011
2012
2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Penerimaan urusan 81.685.000 146.165.000 229.780.000 269.440.000 226.400.000 perdagangan Sumber data : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014 7. Transportasi Kelancaran, ketertiban, keamanan serta pengawasan pergerakan lalu lintas masih relatif baik hal ini didukung dengan tingkat kemantapan jaringan jalan negara. Namun permasalahan yang perlu ditingkatkan adalah (1) Belum optimalnya kondisi dan penataan sistem hirarki terminal sebagai tempat pertukaran modal; dan (2) Pelayanan angkutan massal angkutan kota dan taksi untuk menunjang wisata dan mendukung pergerakan di wilayah utara dan selatan Kabupaten Belitung yang mencakup perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Dengan adanya prasarana jalan yang semakin baik, perkembangan angkutan umum sebagai sarana transportasi bagi masyarakat di Kabupaten Belitung menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kondisi perekonomian masyarakat yang semakin meningkat mendorong pertumbuhan sarana angkutan darat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 17
Tabel 2.15 Data Perkembangan Jumlah Angkutan Bermotor Darat Tahun 2010 – 2013 Kabupaten Belitung (Unit) No Jenis kendaraan bermotor
Jumlah Kendaraan Bermotor (Unit) 2010
2011
2012
2013
1
Kendaraan truk umum
751
811
1.769
1.815
2
Kendaraan truk tidak umum
435
456
791
854
3
Pick up umum
57
77
178
190
4
Pick up tidak umum
873
917
3.782
3.985
5
Mobil penumpang umum (Angkot)
149
90
79
11
6
Mobil penumpang umum (Angdes)
37
40
41
41
7
Mobil penumpang umum (Bis)
28
17
20
20
8
Mobil kendaraan khusus a.Mobil Box
57
93
154
246
b.Mobil tangki
74
78
97
125
c.Mobil trailer
13
14
14
36
Sumber data : Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika, 2014 Dari tabel di atas terlihat bahwa hampir semua jenis kendaraan bermotor di Kabupaten Belitung mengalami peningkatan jumlah dari tahun 2010 – 2013, dengan pertumbuhan tertinggi adalah kendaraan pick up tidak umum yaitu 203 unit yang pada tahun 2012 meningkat sebanyak 3.782 unit menjadi 3.985 unit pada tahun 2013. Sedangkan mobil penumpang umum (angkot) mengalami penurunan dari 79 unit pada tahun 2012 menjadi hanya 11 unit pada tahun 2013. Kabupaten Belitung sebagai daerah tujuan wisata perlu penyediaan angkutan bis pada tahun-tahun mendatang. Untuk jumlah pengguna angkutan laut mengalami penurunan pada periode waktu tahun 2012-2013. Pada tahun 2012 jumlah kapal penumpang yang tiba dan berangkat dari pelabuhan di Kabupaten Belitung sebanyak 362 (tiga ratus enam puluh dua) kapal, dan pada tahun 2013 menurun menjadi 324 (tiga ratus dua puluh empat) kapal. Penurunan jumlah kapal yang tiba dan berangkat dari pelabuhan tentunya berpengaruh terhadap jumlah penumpang tiba dan berangkat dari Kabupaten Belitung. Baik jumlah RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 18
penumpang tiba maupun berangkat antara tahun 2012 dengan 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Secara umum, penurunan jumlah kapal dan
penumpang sangat dipengaruhi oleh bertambahnya armada dan kelancaran angkutan udara dimana masyarakat memiliki kecenderungan untuk lebih memilih menggunakan jasa layanan pesawat udara.
Berikut ini tabel data perkembangan jumlah kapal
penumpang dan jumlah penumpang tiba di Kabupaten Belitung tahun 2012-2013 : Tabel 2.16 Data Perkembangan Jumlah Kapal Penumpang dan Jumlah Penumpang Tiba di Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 Tahun No
Uraian
(1)
(2)
2012
2013
(3)
(4)
1.
Jumlah Kapal Penumpang Tiba
362
324
2.
Jumlah Penumpang Laut Tiba
70.302
58.596
3.
Rasio
0,005
0,005
Jumlah
Kapal
dibandingkan
Jumlah
Penumpang Tiba Sumber data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, 2014 Data perkembangan jumlah kapal penumpang dan jumlah penumpang berangkat dari Kabupaten Belitung tahun 2012-2013 dijelaskan melalui tabel berikut : Tabel 2.17 Data Perkembangan Jumlah Kapal Penumpang dan Jumlah Penumpang Berangkat dari Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 Tahun No
Uraian
(1)
(2)
2012
2013
(3)
(4)
1.
Jumlah Kapal Penumpang Berangkat
362
324
2.
Jumlah Penumpang Laut Berangkat
72.958
60.038
3.
Rasio
0,005
0,005
Jumlah
Kapal
dibandingkan
Jumlah
Penumpang Berangkat Sumber data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, 2014 Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 19
1. Rasio perbandingan jumlah kapal tiba dan jumlah penumpang tiba di pelabuhan
Kabupaten Belitung dari tahun 2012 sebesar 0,005 menjadi 0,005 pada tahun 2013; 2. Rasio perbandingan jumlah kapal berangkat dan jumlah penumpang berangkat dari
pelabuhan Kabupaten Belitung dari tahun 2012 sebesar 0,005 menjadi 0,005 pada tahun 2013. Bandar udara yang melayani angkutan udara di Kabupaten Belitung saat ini adalah Bandar Udara H.AS Hanandjoeddin. Khusus untuk bandara tersebut sampai dengan saat ini masih dibawah kendali dari Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Antara tahun 2012-2013 terjadi peningkatan jumlah
pesawat maupun penumpang tiba / berangkat melalui Bandara H.AS Hananjoeddin Tanjungpandan. Tahun 2012 pesawat yang tiba / berangkat sebanyak 2.349 (dua ribu tiga ratus empat puluh sembilan) pesawat dan terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2013 menjadi sebanyak 2.849 (dua ribu delapan ratus empat puluh sembilan) pesawat. Penumpang yang tiba dan berangkat juga mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga 2013, penumpang yang tiba tahun 2012 sebanyak 237.889 (dua ratus tiga puluh tujuh ribu delapan ratus delapan puluh sembilan) orang meningkat hingga 267.535 (dua ratus enam puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh lima) orang pada tahun 2013. Sedangkan penumpang yang berangkat juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebanyak 241.323 (dua ratus empat puluh satu ribu tiga ratus dua puluh tiga) menjadi 269.723 (dua ratus enam puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh tiga) pada tahun 2013.
Berikut ini tabel mengenai data perkembangan jumlah pesawat dan jumlah
penumpang pesawat tiba di Kabupaten Belitung tahun 2012-2013 : Tabel 2.18 Data Perkembangan Jumlah Pesawat dan Jumlah Penumpang Pesawat Tiba di Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 Tahun No
Uraian
(1)
(2)
1.
Jumlah Pesawat Tiba
2.
Jumlah Penumpang Pesawat Tiba
3.
Rasio Perbandingan Jumlah Pesawat dan Jumlah
2012
2013
(3)
(4)
2.349
2.849
237.889
267.535
0,010
0,010
Penumpang Tiba Sumber data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, 2014 RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 20
Data perkembangan jumlah pesawat dan jumlah penumpang pesawat berangkat di Kabupaten Belitung tahun 2012-2013 dijelaskan tabel berikut : Tabel 2.19 Data Perkembangan Jumlah Pesawat dan Jumlah Penumpang Pesawat Berangkat di Kabupaten Belitung Tahun 2012-2013 No
Uraian
(1) 1. 2. 3.
Tahun 2012 (3) 2.349 241.323 0,010
2013 (4) 2.849 269.723 0,010
(2) Jumlah Pesawat Berangkat Jumlah Penumpang Pesawat Berangkat Rasio Perbandingan Jumlah Pesawat dan Jumlah Penumpang Berangkat Sumber data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, 2014 8. Pertambangan dan Energi
Berdasarkan PDRB, sektor pertambangan meningkat sebesar 6,96 % dari tahun 245.678
tahun 2011 menjadi 269.834 pada tahun 2012. Sektor pertambangan dan
penggalian terdiri dari 3 (tiga) sub sektor yaitu sub sektor minyak dan gas bumi, sub sektor pertambangan tanpa migas dan sub sektor penggalian. Gambar 2.5. Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Belitung Tahun 2006-2012 (Persen)
Sumber Data PDRB Kabupaten Belitung Tahun 2012 Eksploitasi bahan galian serta pemanfaatan hasil tambang yang sampai saat ini masih terus dilakukan, diusahakan mengarah kepada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan tidak lupa memperhatikan dan mengindahkan prinsipprinsip pengelolaan yang berwawasan lingkungan secara berkesinambungan RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 21
Di bidang energi, peningkatan rasio elektrifikasi perdesaan masih terus diupayakan untuk mewujudkan
peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga terus
diupayakan baik melalui pembangunan jaringan listrik yang bersumber dari PLN maupun dari PLTU. Rencana Pembangunan PLTU, yaitu: -
PLTU Suge 2 x 16,5 MW yang merupakan bagian dari Fast Track Program I saat ini sedang dalam progress pembangunan dan diharapkan akan berfungsi untuk tahun – tahun mendatang.
-
Tahun 2015 direncanakan pembangunan PLTGB Belitung dengan kapasitas 1 x 5 MW dan penambahan kapasitas sebesar 1 x 5 MW di tahun 2016. Pembangkit ini direncanakan sebagai pembangkit peaker. Tabel 2.20 Perkiraan Kebutuhan Tenaga Listrik di Sistem Belitung Uraian
Satuan
2011
2012
2013
2014
Demand
GWh
124,71
139,41
157,01
195,89
Growth
%
9,74
10,54
11,21
10,78
Produksi
GWh
148,93
165,32
185,82
207,85
Beban Puncak
MW
25,86
28,68
32,22
36,02
LF
%
65,75
65,79
65,83
65,87
Sumber Data : RPTL 2011 (PT PLN Wilayah Bangka Belitung) Dari tabel di atas menunjukan bahwa kebutuhan listrik di Kabupaten Belitung mengalami peningkatan seperti pada produksi untuk tahun 2011 berjumlah 148,93 GWh. Beban pada tahun 201 Puncak berjumlah 25,86 MW. Secara keseluruhan perkembangan penggunaan energi listrik periode 2011 hingga tahun 2014, cenderung menunjukan peningkatan.
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 mencakup evaluasi pelaksanan Visi dan Misi RPJMD 2010-2014 dan Pelaksanaan Program dan Kegiatan yang menjadi urusan wajib dan urusan pilihan sebagai berikut :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 22
Tabel 2.21 Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Kabupaten Belitung Tahun 2013
NO 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum Perencanaan Pembangunan Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Lingkungan Hidup Kependudukan dan Catatan Sipil Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Pemuda dan Olahraga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pemerintahan Umum Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kearsipan dan Perpustakaan Total URUSAN WAJIB Pertanian dan Kehutanan Pertambangan dan Energi Pariwisata dan Kebudayaan Perikanan dan Kelautan Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Total URUSAN PILIHAN
TA 2013 (Rupiah) Tidak Langsung Langsung 139.884.278.000,60.284.419.470,34.462.699.000,75.461.906.293,3.090.201.000,147.755.605.250,2.365.095.000,6.821.630.000,3.273.870.000,-
25.165.260.507,-
4.005.748.000,1.385.807.000,2.305.389.000,1.400.039.000,-
13.793.310.100,957.920.000,3.133.130.500,7.219.841.100,-
4.200.978.000,-
6.370.651.000,-
77.969.473.750,38 2.185.010.000,833.744.000,277.362.331.750,38 6.317.354.000,2.202.263.000,2.721.329.000,3.017.593.000,-
72.923.933.865,5.894.238.500,1.513.510.500,427.295.357.085,11.814.697.666,11.181.635.000,8.104.056.500,11.891.120.500,-
2.220.622.000,-
12.663.136.964,-
16.479.161.000,-
55.654.646.630,-
Sumber data Perda No 4 Tahun 2013 Tanggal 12 September 2013 2.2.1. Pelaksanan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Belitung Tahun 2013 a. Perkembangan Misi Pertama Misi pertama Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu mengelola dan menangkap nilai tambah sebesar-besarnya yang terwujud dari aktivitas yang dilaksanakan, ditunjukkan dengan strategi pencapaian yakni (1) Meningkatkan peserta didik sampai pada tingkat TLS 9 tahun, (2) Membangun infrastruktur sekolah sesuai kebutuhan, (3) Meningkatkan kualitas pendidikan, (4) Mengembangkan bidang pendidikan yang mendukung sektor-sektor prioritas, (5) Mengembangkan budaya menghargai ilmu pengetahuan. Adapun sasaran sebagai berikut (1) Tercapainya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 78,40, (2) Meningkatnya kualitas pendidikan dan pelatihan yang diukur dengan meningkatnya Indeks Pengetahuan, (3) Terbangunnya RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 23
infrastruktur pendidikan dan pelatihan yang diukur dengan rasio penduduk usia sekolah dengan jumlah sekolah dalam setiap level pendidikan, (4) Terlaksananya pelatihan bidang perikanan dan kelautan dan bidang pariwisata yang diukur dengan frekuensi pelatihan. b. Perkembangan Misi Kedua Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta pengentasan kemiskinan melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya daerah yang berpijak pada aspek kelestarian lingkungan”, ditunjukan dengan strategi (1) percepatan pengembangan sektor kelautan dan perikanan (2) penyiapan infrastruktur, kelembagaan dan sumberdaya manusia sektor pariwisata, serta pengembangan atraksi wisata dan promosi wisata (3) pengembangan pelabuhan Tanjung Ru dan infrstruktur pendukungnya (4) menciptakan iklim investasi yang kondusif (5) memperkuat kelembagaan perekonomian rakyat (6) meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur. Adapun sasaran sebagai berikut (1) Meningkatnya aktivitas perikanan dan kelautan yaitu: peningkatan jumlah dan kapasitas armada penangkapan ikan, peningkatan luas dan keberagaman perikanan budi daya (2) Meningkatnya jumlah wisatawan dan lama tinggal wisatawan (3) Beroperasionalnya pelabuhan internasional Tanjung Batu (4) Berkembangnya kawasan industri Suge yang diukur dengan meningkatnya jumlah industri yang berbasis bahan baku lokal (5) Berkembangnya ekonomi kerakyatan yang ditunjukkan oleh perannya dalam Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belitung. c. Perkembangan Misi Ketiga Meningkatkan pelayanan publik melalui optimalisasi kinerja pemerintah daerah yang efektif, terpadu dan berkesinambungan”, ditunjukkan dengan strategi (1) penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, jujur, efektif dan efisien serta berorientasi
pelayanan
yang
mementingkan
kepentingan
masyarakat
luas
(2)
meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik yang diberikan pemerintah seperti pengurusan perizinan, pembiayaan, perlindungan dan lain-lain. Adapun sasaran sebagai berikut (1) Tercapainya Indeks Pengetahuan (IP) aparatur pemerintahan minimal rata-rata lama sekolah sebesar 15 tahun (2) Tercapainya tata pemerintahan yang baik yang diukur dengan lama dan kualitas pelayanan urusan-urusan tertentu yang menyangkut kepentingan publik (3) Tercapainya sistem informasi dan transparansi pelayanan publik yang diukur dengan semakin efisen dan efektifnya pelayanan (4) Meningkatnya kualitas aparatur pemerintah di tingkat pedesaan. RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 24
d. Perkembangan Misi Keempat Mempercepat laju pembangunan kawasan perdesaan yang berorientasi pada keunggulan komparatif masing-masing wilayah”, ditunjukan dengan dengan strategi (1) Menciptakan interaksi kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan berimbang, saling melengkapi, dan terdapat distribusi nilai tambah yang proporsional berimbang (2) Pengembangan kawasan perdesaan sesuai dengan potensi wilayahnya dengan sebesar-besarnya melibatkan masyarakat lokal yang telah dipersiapkan dan memenuhi kriteria yang diperlukan (3) Pengembangan kawasan perdesaan dengan tetap mempertahankan ciri ekonomi utama kawasan perdesaan yaitu pertanian dalam arti luas dengan konsep Agropolitan. Adapun sasarannya adalah (1) Tercapainya keseimbangan pembangunan wilayah perdesaan dengan wilayah perkotaan yang diukur dengan indeks keseimbangan pembangunan wilayah (2) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pembangunan wilayah perdesaan dengan tolak ukur efisiensi dan efektifitas diantaranya : input lokal/total input (3) Meningkatnya infrastruktur perdesaan yang diukur dengan beberapa ratio diantaranya : jumlah infrastruktur per jumlah penduduk, jumlah infrastruktur per luas wilayah, (4) Meningkatnya kualitas SDM perdesaan yang diukur dengan Indeks Pengetahuan (IP) penduduk perdesaan. e. Perkembangan Misi Kelima Menciptakan rasa ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat”, ditunjukan dengan strategi (1) meningkatan kehidupan beragama yang lebih baik dan berkualitas (2) mengembangkan nilai-nilai luhur yang relevan dari adat istiadat dan kelembagaan lokal yang masih dihormati masyarakat (3) meningkatan keamanan dan ketertiban serta supremasi hukum dan hak asasi manusia . Adapun sasaran sebagai berikut (1) Terciptanya peraturan perundangan baik dalam bentuk Perda maupun peraturan di bawahnya sesuai dengan tingkat keperluan (2) Terbangunnya sistem kelembagaan dalam berkehidupan yang menciptakan rasa saling percaya yang diukur dengan semakin rendahnya biaya transaksi (3) Terbangunnya sistem reward dan punishment yang adil dan transparan. 2.2.2. Pelaksanan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Tahun 2013 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Belitung yang telah ditetapkan kemudian sasarannya di implementasikan dalam perencanaan tahunan menunjukkan keberlanjutan dan keberhasilan pencapaian sasaran yang telah dilakukan. Sasaran yang telah ditetapkan diukur dengan indikator kinerja Pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 25
untuk kurun 2010-2014. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah sampai dengan tahun 2012 mengalami perkembangan yang cukup baik, walaupun beberapa indikator belum mencapai target yang ditetapkan 1. Urusan Pendidikan. Kebijakan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Belitung dari tahun 2009 untuk anggarannya telah sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diwujudkan dengan penganggaran bidang pendidikan sebesar minimal 20% dari total APBD Kabupaten Belitung. Untuk urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung bagi pembiayaan program-program lokalitas kewenangan SKPD pada Tahun Anggaran 2013 dialokasikan anggaran sebesar Rp 48.261.381.050 dan terealisasi sebesar Rp 42.218.180.955 atau sebesar 87,84 %. Rincian program dan kegiatan tersebut adalah: a. Program pendidikan anak usia dini. Tahun Anggaran 2013 program ini didukung dengan 14 (empat belas) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan 1) Pengadaan Buku Administrasi Pendidikan TK; 2) Penyelenggaraan PAUD; 3) BOP PAUD (DABA); 4) Tambahan Penghasilan Pendidik PAUD NF (DABA); 5) Tambahan Penghasilan Guru TK / RA Non PNS (DABA); 6) Pembinaan Administrasi TK Pembina Selat Nasik dan TK Pembina Badau; 7) Rintisan Permodalan PAUD Terpadu (DABA); 8) Optimalisasi GOPTKI dan Peningkatan Prestasi Bidang Seni dan Kreativitas PAUD; 9) Rintisan TK Pedesaan (DABA); 10) Bantuan Sarana dan Prasarana PAUD (DABA); 11) Pembangunan RKB dan Meubelair TK Pembina Tanjungpandan; 12) Bimtek KTSP Kepala dan Guru PAUD; 13) Pembangunan Aula TK / SD Satu Atap Kecamatan Sijuk (SDN 15 Sijuk); 14) Tambahan Penghasilan Guru TK / RA Terpencil (DABA); b. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 32 (tiga puluh dua) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Kegiatan tersebut meliputi 1) Pemberian Bantuan Beasiswa Kurang Mampu dan Prestasi SD; 2) Biaya Penunjang Pendidikan SD / MI dan SMP / MTs; 3) Ujian Akhir Sekolah (UAS) SD / MI; 4) Olimpiade Sains SD / MI; 5) Beasiswa Prestasi dan Kurang Mampu SMP; 6) Peningkatan Prestasi Bidang Seni dan Kreativitas SD; 7) Ujian Nasional SMP / MTs; 8) Pengadaan Buku Administrasi Pendidikan SD dan SMP; 9) Kegiatan DAK RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 26
SD dan SMP Tahun 2013; 10) Olimpiade Sains SMP / MTs; 11) Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) SMP; 12) Kajian Regrouping SD dalam Kabupaten Belitung; 13) Liga Pendidikan Indonesia SMP dan SM; 14) Pemberian Beasiswa Miskin Jenjang SD (DABA); 15) BOS SD / MI (DABA); 16) BOS SMP / MTs (DABA); 17) BOP SMPLB (DABA); 18) Tambahan Penghasilan Guru SMP/MTs/SMPL Non PNS (DABA); 19) Tambahan Penghasilan Tenaga Kependidikan SMP/MTs/SMPLB non PNS (DABA); 20) Pelaksanaan Uji Coba UN/UAS SMP; 21) Kegiatan Lanjutan DAK 2012; 22) Beasiswa Miskin Jenjang SMP (DABA); 23) Pengadaan Meubelair Pengganti SD; 24) Pembangunan Aula SMPN 2 Tanjungpandan; 25) Pembangunan Ruang Guru; 26) Bantuan Sekolah Standar Nasional (DABA); 27) Pembersihan Lahan (Land Clearing) dan DED Stadion Mini SMPN 7 Tanjungpandan; 28) Pembangunan Tempat Ibadah Pada Jenjang SD dan SMP (DABA); 29) Tambahan Penghasilan Guru dan Tenaga Kependidikan SD/MI/ SDLB Non PNS (DABA); 30) Tambahan Penghasilan Guru dan Tenaga kependidikan SD/MI dan SMP/MTs Terpencil (DABA); 31) Rehabilitasi Laboratorium IPA SDN 11 Sijuk; dan 32) Pembuatan Lapangan Upacara SMPN 6 Tanjungpandan. c.
Program sekolah menengah. Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 34 (tiga puluh empat) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. Kegiatan tersebut meliputi 1) Beasiswa Prestasi dan Kurang Mampu SM; 2) Biaya Penunjang Pendidikan SMA / MA / SMK; 3) Pelaksanaan UN SMA / MA / SMK; 4) Olimpiade Sains SMA; 5) Pengadaan Buku Administrasi Pendidikan SMA dan SMK Negeri; 6) Pengadaan Meubelair SMA / SMK; 7) Gelar Pendahuluan Bela Negara (GPBN) SMK; 8) Olimpiade Sains Terapan SMK; 9) Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) SMA; 10) Lomba Keterampilan Siswa SMK; 11) BOS SMA / MA (DABA); 12) Optimalisasi SMK Pariwisata; 13) Pelaksanaan Uji Coba UN / UAS SM; 14) Rehab Sekolah dan Pemasangan Konblok SMKN 1 Tanjungpandan; 15) Rehab Ruang Kelas dan Pembangunan Aula SMAN 1 Tanjungpandan; 16) Pengadaan Meubelair Pengganti Sekolah Menengah; 17) Pembangunan Ruang Guru dan WC SMKN 1 Selat Nasik; 18) Pembangunan Pagar SMKN 2 Tanjungpandan; 19) Rehab Sekolah dan Pembangunan Talud SMAN 1 Membalong; 20) Pembuatan Talud SMKN 1 Badau; 21) Pembangunan USB SMK Pariwisata; 22) Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMK; 23) Lomba Cerdas Cermat SMA dan SMK; 24) Kegiatan DAK SMA dan SMK tahun 2013; 25) BOS SMALB (DABA);
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 27
26) Tambahan Penghasilan Guru SMA / MA / SMALB Non PNS (DABA); 27) Tambahan Penghasilan Tenaga Kependidikan SMA / MA / SMALB Non PNS (DABA); 28) Beasiswa Miskin Jenjang SMA / MA (DABA); 29) BOS SMK (DABA); 30) Beasiswa Miskin Jenjang SMK (DABA); 31) Tambahan Penghasilan Tenaga Kependidikan SMK Non PNS (DABA); 32) Tambahan Penghasilan Guru SMK Non PNS (DABA); 33) Pembangunan Ruang Ibadah pada Jenjang SMK (DABA); 34) Tambahan Penghasilan Guru SMK Terpencil (DABA); d. Program pendidikan non formal. Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 2 (dua) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Kegiatan tersebut meliputi 1) Penyelenggaraan Ujian Paket A, B dan C; 2) Workshop Tutor Kesetaraan. e. Program Pendidikan Luar Biasa Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. Kegiatan tersebut meliputi 1) Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMPLB dan SMALB; 2) BOP SDLB (DABA); dan 3) Bantuan Pendidikan Inklusi (DABA); f.
Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 16 (enam belas) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. Kegiatan tersebut meliputi 1) Diklat Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Guru SD; 2) Bimtek Guru Mapel IPA dan Matematika Guru SD; 3) Kesejahteraan Tenaga Guru, Pegawai Tidak Tetap TK / SD Negeri / Swasta; 4) Pemilihan Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi; 5) Kesejahteraan Tenaga Guru, Pegawai Tidak Tetap SMP / SM Negeri / Swasta; 6) Penilaian Kinerja Kepala Sekolah; 7) Sosialisasi dan Sertifikasi Guru; 8) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Pengawas, Pamong Belajar dan Penilik; 9) Peningkatan Kualifikasi Guru Pendidikan Agama Islam SD; 10) Workshop Penyusunan dan Verifikasi KTSP SD / MI; 11) Olimpiade Sains Guru SMP / SMA; dan 12) Workshop Manajemen Kepala SD; 13) Workshop Pembelajaran Muatan Lokal Bagi Guru SD / MI; 14) Bimtek Manajemen Perpustakaan SD; 15) Bimtek Pembelajaran PAUD; 16) Seleksi Jambore PTK-PNF Kabupaten Belitung;
g. Program manajemen pelayanan pendidikan. Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 7 (tujuh) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung.
Kegiatan tersebut
meliputi 1) Pemeliharaan dan Peningkatan Kontens Jardiknas Kab. Belitung; 2) RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 28
Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Bantuan Operasional Sekolah (BOS); 3) Seleksi Calon Kepala Sekolah; 4) Sosialisasi dan Pelaksanaan Akreditasi Sekolah; 5) Pembangunan Tower ICT WAN Jardiknas; 6) Perencanaan dan Pengawasan Kegiatan Pembangunan; 7) Bimtek Tenaga Perencana Pendidikan dan Sinkronisasi Program Pendidikan Tahun 2014. 2. Urusan Kesehatan. Kebijakan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Belitung difokuskan pada peningkatan Derajat kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan berkualitas tidaknya sumberdaya manusia, oleh karena itu daerah sangat memperhatikan pembangunan kesehatan melalui pembangunan urusan kesehatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung dan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Belitung.
Keberhasilan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Belitung secara sederhana dapat dilihat melalui status kesehatan, gizi masyarakat dan pola penyakit. Selanjutnya status kesehatan dan gizi kurang diterjemahkan kedalam 4 (empat) indikator yaitu 1) Angka Kematian Bayi (AKB); 2) Angka Kematian Ibu (AKI); 3) Usia Harapan Hidup; dan 4) Prevalensi Gizi Kurang. Sarana dan prasana yang tersedia meliputi 7 unit puskesmas non perawatan, 2 buah puskesmas perawatan, 31 unit pustu, 20 poskesdes, 6 polinder, 165 posyandu,42 desa siaga aktif, 8 pusling, 1 unit puskesmas terapung. 1 unit RSUD Type C, 1 unit klinik dan beberapa poliklinik TNI/Polri serta 6 unit apotik. Kualitas kesehatan masyarakat terlihat dari indikator derajat kesehatan.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 29
Tabel 2.22 Angka Kelahiran Hidup Bayi di Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 (orang)
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, 2014
Tabel 2.23 Angka Kematian Ibu Kabupaten Belitung Tahun 2011-2013 (orang)
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, 2014
a. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi menurun dari 16 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 14 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Penurunan capaian angka kematian bayi di atas merupakan indikator yang menunjukkan semakin membaiknya RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 30
kualitas kinerja SKPD terkait upaya penurunan jumlah kasus kematian bayi. Selain itu, angka di atas juga menunjukkan bahwa sampai tahun 2013, angka kematian bayi kabupaten telah memenuhi target, yaitu berada pada angka dibawah target maksimal Indonesia Sehat 2010 yang sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup, dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 sebesar 24 per 1000 kelahiran hidup serta target MDGs sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. b. Angka Kematian Ibu Perkembangan angka kematian ibu di atas menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah kasus kematian ibu dari 5 (lima) orang pada tahun 2012 menjadi 6 (enam) orang pada tahun 2013. Berdasarkan Hasil Audit Medis (Audit Maternal Perinatal) Tingkat Kabupaten yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung diketahui bahwa penyebab 6 (enam) kasus kematian ibu pada tahun 2013 secara umum disebabkan oleh penyakit penyerta pada ibu hamil bukan karena persalinan. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan target MDGs maka angka kematian ibu di Kabupaten Belitung telah berada di bawah target – target tersebut. 3. Urusan Pekerjaan Umum Pembangunan Pekerjaan Umum di Kabupaten Belitung pada tahun 2013 telah memperlihatkan peningkatan kinerja, ditunjukkan antara lain dengan tingkat kemantapan jalan provinsi yang mencapai 92%. a. Infrastruktur jalan dan jembatan Difokuskan pada pemeliharaan dan rehabilitasi jalan, perbaikan jalan, jembatan dan irigasi bagi sentra-sentra produksi pertanian dan industri serta pembangunan infrastruktur wilayah kawasan strategis untuk meningkatkan minat investasi. Pada tahun 2013 total jalan di kabupaten 615,38 km, jalan Provinsi 90,94 km dan jalan Negara 102,19 km. b. Bidang Perumahan Pembangunan perumahan dan permukiman di Kabupaten Belitung selama ini banyak dilakukan oleh swadaya masyarakat ( lebih dari 80 %), dan beberapa pihak pengembang lokal dengan jumlah unit perumahan yang masih sedikit. Dari lima kecamatan yang ada, yaitu Kecamatan Tanjungpandan, Kecamatan Badau, Kecamatan Sijuk, Kecamatan Membalong dan Kecamatan Selat Nasik, pemanfaatan lahan (guna lahan) untuk permukiman terluas
berada di Kecamatan
Tanjungpandan (1.234,326 Ha ; 6,98 % dari luas kecamatan Tanjungpandan : 37.844,8 RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 31
Ha, Sumber : Analisis dan Foto Udara 2006) dengan arah perkembangan guna lahan perumahan dan permukiman cenderung mengarah ke bagian utara dan barat wilayah Kecamatan Tanjungpandan. Adapun jumlah unit rumah di Kecamatan Membalong 6.389 unit rumah, kecamatan Sijuk sebanyak 6.002 unit, kecamatan Badau sebanyak 2.828 unit, kecamatan Selat Nasik sebanyak 1.655 unit dan kecamatan Tanjungpandan sebanyak 13.184 unit. Jumlah rumah permukiman penduduk Kabupaten Belitung sebanyak 20.058 unit rumah dari jumlah rumah tangga sebanyak 30.088 Rumah Tangga. Pada tahun 2008 dari target sebanyak 377 unit. Pada tahun 2009 dibangun sebanyak 11 unit dari APBD dan 50 unit dari CSR PT, dan realisasi tahun 2010 melalui Dana APBD dibangun sebanyak 50 unit. Tahun Anggaran 2010 sebanyak 100 unit rumah. Selanjutnya, pada Tahun Anggaran 2012 jumlah rumah layak huni yang telah dibangun sebanyak 439 (empat ratus tiga puluh sembilan) unit, dan kemudian meningkat pada Tahun Anggaran 2013 menjadi sebanyak 502 (lima ratus dua) unit dengan sumber dana berasal dari APBD kabupaten dan PNPM Perkotaan. Jumlah rumah layak huni tersebut telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2010 – 2014 yang hanya 475 (empat ratus tujuh puluh lima) unit pada tahun 2013. Berikut ini grafik perkembangan jumlah rumah layak huni tahun 2012-2013 : Tabel 2.24 Jumlah Kumulatif Pertumbuhan Rumah Layak Huni Tahun 2009 - 2013 (unit)
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 32
4. Urusan Perencanaan Pembangunan. Bidang Perencanaan Pembangunan Salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah terkait dengan tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah penataan ruang yang berkualitas yang nantinya tertuang dalam dokumen rencana tata ruang wilayah kabupaten mengingat dokumen ini nantinya dijadikan sebagai acuan dan koridor pengembangan dan pembangunan daerah. Oleh karena itu, ketersediaan dokumen di atas dijadikan sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan pembangunan urusan penataan ruang.
Sampai dengan Tahun Anggaran 2013, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung selaku SKPD yang melaksanakan urusan penataan ruang telah melaksanakan kegiatan yang menyangkut penataan ruang yaitu sebagai berikut : a. Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tanjungpandan; b. Rencana Terperinci Kawasan Terpadu Cepat Tumbuh Tanjung Binga; c. Penyusunan Rencana Tata Ruang Kecamatan Badau dan Selat Nasik; d. Fasilitasi Verifikasi Substansi Kehutanan RTRW; e. Bimtek Katalog Data Spasial Tingkat Desa; f. Fasilitasi Revisi RTRW Kabupaten Belitung; g. Bimbingan Teknis Pemetaan; h. Fasilitasi BKPRD Kabupaten; i.
Studi Kelayakan Revitalisasi Desa Juru Seberang;
j.
Penyusunan Pelaporan Advis Penggunaan Lahan; dan Identifikasi dan Studi Lahan Kritis / Lahan Marginal.
5. Urusan Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika. Kondisi embarkasi dan dembarkasi yang meningkat menegaskan perlu sektor kepelabuhan perlu ditata. Untuk pembiayaan program dan kegiatan lokalitas kewenangan SKPD dialokasikan anggaran sebesar Rp 20.877.657.507 dan terealisasi sebesar Rp 15.534.009.815 atau 74,36 %. Rincian program dan kegiatan tersebut sebagai berikut : a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, yang terdiri dari 9 (sembilan) kegiatan, yaitu 1) Rehab Berat Fasilitas MB, Trestle Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Ru; 2) DED Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Tanjung Batu; 3) Renovasi Terminal Tanjungpandan; 4) Pembangunan Gerbang Keluar Masuk Pelabuhan Tanjung Batu dan Menara Pengawas; 5) Pengadaan Infrastruktur E-Government (DABA); 6) Pembangunan Saluran Primer Pelabuhan Tanjung Batu; RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 33
7) Rencana Umum Jaringan Transportasi Laut Kabupaten Belitung; 8) Pembentukan BUP Pelabuhan Tanjung Batu; dan 9) Pengadaan Software Pengukuran Kapal GT < 7; b. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, terdiri dari 8 (delapan) kegiatan, yaitu 1) Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Jalan; 2) Pemeliharaan Peralatan Perhubungan Darat dan Laut; 3) Pemeliharaan Peralatan Uji Kendaraan Bermotor; 4) Penertiban dan Pengawasan Kendaraan Bermotor; 5) Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Kabupaten Jalan; 6) Studi Kelayakan Sistem Perparkiran; 7) Pengadaan dan Pemasangan Rambu Jalan (DAK + APBD Kabupaten); dan 8) Pengadaan dan Pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APIL); c. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Pengadaan Bahan Pendukung Pengujian Kendaraan Bermotor; dan 2) Pengadaan Peralatan Pengujian Kendaraan Bermotor; d. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, terdiri dari 1 (satu) kegiatan, yaitu Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2013. Pos dan Telekomunikasi. Mulai Tahun 2012 pembangunan urusan komunikasi dan informatika di Kabupaten Belitung dapat dilihat dari beberapa indikator ketersediaan radio lokal, surat kabar lokal, warung internet, dan warung telekomunikasi di Kabupaten Belitung. Pada tahun 2012, terdapat radio lokal 9 (sembilan), surat kabar 7 (tujuh). 6. Urusan Lingkungan Hidup. Kebijakan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup diantaranya adalah (1) Melakukan rehabilitasi dan pemulihan pada areal SDA yang mengalami kerusakan atau tercemar; (2) Melalukan pendataan, perencanaan, dan pengusulan penetapan RTH dalam keputusan bupati dan menata kelola RTH yang telah ditetapkan; (3) Melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap laporan
pencemaran/perusakan Lingkungan Hidup. Kualitas
Lingkungan Hidup. Urusan lingkungan hidup ini dilaksanakan oleh dua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu : Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung dan Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung. Adapun realisasi program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013, untuk pembiayaan program terkait dengan urusan lingkungan hidup pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung dialokasikan anggaran sebesar Rp 3.472.062.700 dengan realisasi Rp 3.034.452.825 atau RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 34
87,39 %, sedangkan pada Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung dialokasikan anggaran sebesar Rp 7.167.258.400 dengan realisasi Rp 5.048.556.000 atau 70,44 %. Dan realisasi program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013 yang bersumber dari APBD kabupaten adalah sebagai berikut : : a. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Program ini pada Tahun Anggaran 2013 terdiri dari 2 (dua) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan 1) Diklat Teknis Lingkungan Hidup; dan 2) Diklat Manajemen Mutu dan Teknis Operasional Laboratorium; b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program ini dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung terdiri dari 12 (dua belas) kegiatan, yaitu kegiatan 1) Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup bagi Masyarakat; 2) Optimalisasi Workshop Pengelolaan Limbah; 3) Koordinasi Penilaian Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (Program Adiwiyata); 4) Pos Penanganan Pengaduan dan Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH); 5) Pengawasan Penataan Lingkungan Hidup; 6) Fasilitasi Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Belitung dan Pemeriksa Dokumen UKL / UPL; 7) Pemeliharaan Alat-Alat Laboratorium dan Kalibrasi; 8) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Laboratorium Lingkungan (DAK + APBD); 9) Pelayanan UPTD Laboratorium Lingkungan; 10) Pengadaan Alat Perlindungan Diri (APD); 11) Pengadaan Bahan Kimia Laboratorium Lingkungan; 12) Pengadaan Kendaraan Operasional Pengawasan Lingkungan Hidup (Sisa DAK 2012); c. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Program ini pada Tahun Anggaran 2013 terdiri dari 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD; d. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program ini pada Tahun Anggaran 2013 terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan 1) Penataan dan Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau; 2) Penyusunan DED Taman Kehati Kabupaten Belitung; 3) Pembangunan Taman Kehati (DAK + APBD); 4) Penyusunan Dokumen UKL / UPL Taman Kehati Kabupaten Belitung;
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 35
e. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program ini pada Tahun Anggaran 2013 terdiri dari 6 (enam) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan 1) Kesejahteraan Petugas Kebersihan; 2) Pengadaan Peralatan Petugas Kebersihan; 3) Pengadaan Sarana Kebersihan; 4) Pemeliharaan Sarana Kebersihan; 5) Penyuluhan Kebersihan; 6) Pengadaan Alat Berat Excavator; f. Program Pengelolaan Area Pemakaman Program ini pada Tahun Anggaran 2013 terdiri dari 4 (enam) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan 1) Pembuatan Gapura TPU Air Saga dan TPU Jambu; 2) Pembuatan Pagar TPU Tanjung Baru dan TPU Desa Perawas; 3) Pengecatan TPU Belakang Pengadilan, TPU Setya Mulya dan TPU Jalan Murai; 4) Pembuatan / Pembangunan Gudang TPU Belakang Pengadilan; g. Program Pengendalian Ketertiban Pasar dan Kebersihan Program ini pada Tahun anggaran 2013 terdiri dari 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan Pengendalian Ketertiban Pasar dan Kebersihan; h. Program Penataan Taman Program ini pada Tahun anggaran 2013 terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan 1) Penanaman Median Jalan Perawas - Depan Kantor DPPKAD; 2) Peningkatan Taman Depan Museum; 3) Pemeliharaan Taman; i. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pasar Program ini pada Tahun anggaran 2013 terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan Kabupaten Belitung, yaitu kegiatan 1) Rehabilitasi dan Pengecatan Petak Toko Pasar APBD 2006; 2) Pembuatan Portal; 3) Pembuatan Kanopi Dasar; 4) Rehabilitasi Pasar Ikan Tanjungpandan. 7. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil. Penduduk yang mengurus/memiliki dokumen kependudukan KTP mengalami peningkatan dari 96.072 orang 2012 menjadi 99.863 orang pada tahun 2013. Sedangkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengurus akta kelahiran bagi bayi yang baru lahir terlihat dari peningkatan penerbitan akta kelahiran dari 3.021 akta pada tahun 2012 menjadi 3.750 akta di tahun 2013. RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 36
Tahun Anggaran 2013, untuk urusan kependudukan dan catatan sipil dialokasikan anggaran sebesar Rp 595.905.000 dan terealisasi Rp 272.520.000 atau sebesar 45,73 %. Rincian realisasi program dan kegiatan tahun 2013 yang bersumber dari APBD kabupaten sebagai berikut : a. Program
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Pendataan,
Pendaftaran,
Perekaman / Pencatatan dan Penyajian Data. Program ini terdiri dari 1 (satu) kegiatan, yaitu Penyediaan Blanko Dokumen Kependudukan; b. Program
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Penertiban
Dokumen
Kependudukan dan Surat-Surat Keterangan. Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Penyediaan Jasa Petugas Perekaman / Input Data Penduduk dan Pelayanan Dokumen Kependudukan; 2) Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Akta Catatan Sipil. 8. Urusan Ketenagakerjaan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja berubah seiring dengan perubahan struktur demografi.
Angka partisipasi angkatan kerja ditunjukkan dengan melihat jumlah
angkatan kerja per 1.000 jumlah penduduk yang berusia diatas 15 tahun. Tahun 2013, pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan urusan wajib ketenagakerjaan dialokasikan anggaran sebesar Rp 983.218.000 dan memiliki realisasi Rp 801.936.500 atau 81,56 %, dengan rincian program dan kegiatan urusan tersebut adalah sebagai berikut : a. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, terdiri dari 5 (lima) kegiatan, yaitu 1) Diklat Keterampilan Ketenagakerjaan; 2) Optimalisasi Tim Raskin Kabupaten Belitung; 3) Keluarga Harapan; 4) Perlindungan dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; 5) Pemberdayaan Pendampingan Kelompok Usaha Bersama (KUBE); b. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan, terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu 1) Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang Ketenagakerjaan; 2) Evaluasi Teknis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Perusahaan; 3) Pemanfaatan Potensi Lahan Tidur di Desa Eks Transmigrasi dengan Pola Padat Karya Produktif; c. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Optimalisasi Kegiatan RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 37
Dewan Pengupahan dan Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL); 2) Optimalisasi Lembaga Kerjasama Tripartit (LKS Tripartit). 9. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga. Pembangunan kepemudaan dan olah raga memiliki peran yang penting dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan terutama dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Untuk maksud tersebut, pemuda harus dipersiapkan dan diberdayakan agar mampu memiliki kualitas dan keunggulan daya saing, guna menghadapi tuntutan, kebutuhan, serta tantangan dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
Disamping itu, pembangunan keolahragaan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas masyarakat secara jasmani dan rohani. a. Kepemudaan Salah satu indikator yang dapat dipertimbangkan untuk dipergunakan sebagai ukuran keberhasilan bagi penyelenggaraan urusan kepemudaan adalah keberadaan organisasi
kemasyarakatan
kepemudaan.
Organisasi
kepemudaan
mengalami
penambahan jumlah pada tahun 2012, semula 11 (sebelas) buah pada tahun 2011 dan selanjutnya menjadi 13 (tiga belas) buah pada tahun 2012, hal ini secara sederhana menunjukkan bahwa cukup baiknya upaya pemuda untuk mengembangan diri terkait pengembangan kualitas diri. Selain itu, pada setiap kecamatan telah terdapat organisasi karang taruna dengan jumlah keseluruhan mencapai 55 (lima puluh lima) karang taruna. Secara normatif, jika berjalan baik maka karang taruna merupakan organisasi yang mampu memberikan pengaruh positif terhadap upaya peningkatan kualitas kepemudaan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Belitung melalui SKPD terkait memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan potensi kepemudaan yang diimplementasikan dengan program dan kegiatan-kegiatan yang bersifat pembinaan dan peningkatan kompetensi kepemudaan. b. Olah Raga Peningkatan prestasi olah raga diupayakan oleh daerah melalui SKPD terkait dengan meningkatan ketersediaan sarana dan prasarana olah raga serta melakukan pembinaan terpadu terhadap para atlit dan pelatih pada cabang-cabang olah raga. Untuk meningkatkan motivasi masyarakat akan gemar berolah raga maka dilaksanakan beberapa program yang nantinya diterjemahkan kedalam beragam kegiatan berupa penyelenggaraan kejuaraan serta pembinaan terhadap cabang olah raga termasuk olah raga tradisional.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 38
Pada Tahun Anggaran 2013, plafon anggaran untuk urusan kepemudaan dan olah raga dialokasikan sebesar Rp 5.644.397.100 dengan realisasi sebesar Rp 5.057.470.490 atau sebesar 89,60 %. Rincian program dan kegiatan tersebut adalah : a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program ini terdiri dari 13 (tiga belas) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Belitung, meliputi 1) Penggemblengan PASKIBRAKA; 2) Pembinaan Mental Spiritual Pemuda; 3) Pengiriman POSPEDA Tk. Provinsi; 4) Diklat Manajemen Organisasi Pemuda; 5) Pembinaan Marching Band dan Paduan Suara; 6) Lomba Karya Tulis Pemuda; 7) Penyusunan Data Bidang Kepemudaan; 8) Fasilitasi Koordinasi Kepemudaan; 9) Jambore Pemuda dan Bakti Pemuda Antar Propinsi; 10) Optimalisasi Program Gerakan Pramuka; 11) Optimalisasi Program Organisasi Kepemudaan; 12) Pelatihan Kewirausahaan Pemuda; 13) Rehabilitasi dan Penambahan Ruang Gedung Pemuda / Pramuka; b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Program ini terdiri dari sebanyak 6 (enam) kegiatan yang meliputi 1) Peningkatan Prestasi Olah Raga Pelajar; 2) Pembinaan Klub Olah Raga Pelajar; 3) Pemberdayaan Olah Raga Masyarakat; 4) Peningkatan Kesegaran Jasmani Masyarakat; 5) Penyusunan Data Bidang Olah Raga; 6) Bintek Peningkatan SDM Olah Raga; c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Program ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang meliputi 1) Pemeliharaan Bangunan GOR dan Stadion Tanjungpandan; 2) Penyusunan DED Pembangunan Stadion Mini; 4) Revitalisasi Lapangan sepakbola Air Raya (DABA); 5) Revitalisasi lapangan sepak bola Membalong (DABA). 10. Urusan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri Urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung. Pembangunan urusan ini diarahkan kepada perwujudan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang demokratis dengan kemantapan peranan lembaga politik, sosial, organisasi masyarakat yang berkualitas dan mandiri serta berjalannya pemerintahan daerah sesuai dengan konstitusi dan perwujudan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat dan bernegara melalui perluasan dan peningkatan partisipasi politik rakyat secara tertib untuk menciptakan stabilitas daerah dan nasional. Pada Tahun Anggaran 2013 untuk pembiayaan program lokalitas kewenangan SKPD Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 39
Belitung dialokasikan anggaran sebesar Rp 2.264.162.500 dengan realisasi sebesar Rp 2.001.028.500 atau 88,38 %, dan untuk Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung dialokasikan anggaran sebesar Rp 946.125.000 dengan realisasi sebesar Rp 790.110.300 atau 83,51 %. Rincian program dan kegiatan urusan tersebut adalah sebagai berikut : a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yang meliputi 1) Pembinaan dan Evaluasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Belitung; 2) Pembinaan dan Evaluasi Forum Pembauran Kebangsaan (FKP); 3) Orientasi Wawasan Kebangsaan; 4) Pembinaan kepada Masyarakat terhadap Aliran Keagamaan di Kabupaten Belitung; 5) Pembinaan Genderang dan Sangkakala (Gersang); b. Program Pemberdayaan
Masyarakat
untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu Pelatihan Dasar Linmas Kabupaten Belitung Tahun 2013; c. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung dan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu Pelatihan Selam Satlak Penanggulangan Bencana Tahun 2013. Dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung yaitu Penyediaan Obat-obatan Penanggulangan Kecelakaan Kerja; d. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung dan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu 1) Dukungan Operasional Linmas dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belitung Tahun 2013; 2) Dukungan Operasional bagi KPU untuk Tahapan Pemilukada Bupati dan Wabup Belitung Tahun 2013. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 40
Pamong Praja Kabupaten Belitung yaitu Pelatihan Personil Satuan Polisi Pamong Praja; e. Program Pendidikan Politik Masyarakat Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yang meliputi1) Pembinaan bagi Anggota Ormas, OKP dan LSM se-Kabupaten Belitung; 2) Optimalisasi Tim Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pengajuan Permohonan Bantuan Keuangan Parpol; 3) Bintek Administrasi Keuangan Partai Politik (Parpol); 4) Optimalisasi Tim Koordinasi dan Monitoring Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belitung Tahun 2013; 5) Pembinaan dan Konsolidasi Musyawarah Pimpinan Daerah Kabupaten Belitung; f. Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung dan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung meliputi 1) Penanggulangan Kenakalan Remaja; 2) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kab. Belitung Tahun 2013. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung yaitu Penertiban Pelanggaran Peraturan Daerah; g. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu Pendayagunaan Tim Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) Kabupaten Belitung Tahun 2013; h. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung meliputi 1) Optimalisasi Penanggulangan Kebakaran; 2) Pengadaan Mobil Tangki Air Pemadam Kebakaran; 3) Pelatihan Petugas Pemadam Kebakaran. 11. Urusan Pemerintahan Umum. Dalam bidang ini telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai perwujudan bagi pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Pemerintah Kabupaten Belitung menyelenggarakan Sertifikasi Pengadaan barang dan Jasa sebagai bagian dari upaya RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 41
untuk menertibkan administrasi keuangan dan pengembagang LPSE. 12. Urusan Kepegawaian Hingga tahun 2013, jumlah aparatur yang memiliki jabatan struktural mengalami penurunan, semula pada tahun 2012 sebanyak 596 (lima ratus Sembilan puluh enam) orang menjadi 589 (lima ratus delapan puluh sembilan) orang pada tahun 2013. Hal ini juga sebagai akibat adanya penataan organisasi perangkat daerah sesuai ketentuan yang berlaku dan adanya pegawai yang pensiun dan mutasi keluar daerah. Kemudian jabatan non struktural ada penurunan dari tahun 2012 sejumlah 3.140 (tiga ribu seratus empat puluh) orang menjadi 3.069 (tiga ribu enam puluh sembilan) orang pada tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh adanya pegawai yang memasuki usia pensiun dan pegawai yang mempunyai jabatan non struktural menjadi pegawai dengan jabatan struktural. Selain penjenjangan karier di atas, peningkatan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan juga merupakan bentuk dari pengembangan terhadap aparatur. 13. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera . SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung merupakan SKPD yang melaksanakan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menimbulkan berbagai permasalahan terhadap kehidupan masyarakat. Urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera merupakan urusan yang bertanggung jawab terhadap pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kualitas keluarga. Keberhasilan pembangunan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera dapat dilihat dari 2 (dua) indikator yaitu prosentase akseptor keluarga berencana yang meningkat dari tahun ke tahun dan berkurangnya prosentase keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keluarga.
Prosentase
akseptor keluarga berencana adalah merupakan perbandingan antara peserta keluarga berencana aktif dibandingkan dengan pasangan usia subur, sedangkan prosentase keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I merupakan perbandingan antara keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I dengan jumlah seluruh keluarga. Bilamana prosentase akseptor keluarga berencana menurun berarti program keluarga berencana belum berhasil, bila prosentase keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I menurun berarti program pemerintah daerah berhasil. Kinerja aspek keluarga berencana pada tahun 2013 KB diindikasikan dengan RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 42
persentase prevalensi ber-KB yang mencapai 87,68%. 14. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pembangunan di perdesaan juga menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Belitung, sebagai ujung tombak pelayanan Desa mempunyai arti penting untuk dapat mandiri. Pada Tahun Anggaran 2013 untuk pembiayaan program dan kegiatan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa dialokasikan anggaran Rp 1.508.111.500 dengan realisasi sebesar Rp 1.423.299.250 atau 94,38 %, rincian program dan kegiatan urusan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan, terdiri dari 2(dua) kegiatan, yaitu 1) Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS); 2) Penyediaan Raskin; 2. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa, terdiri dari 8 (delapan) kegiatan, yaitu 1) Verifikasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes; 2) Penetapan dan Evaluasi Dana Alokasi Dana Desa Se-Kabupaten Belitung; 3) Pembinaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan; 4) Perencanaan Pembangunan Desa Tahun 2014; 5) Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Desa; 6) Pembinaan Administrasi dan Keuangan Pemerintahan Desa; 7) Penyusunan Buku Modul Administrasi Pemerintahan Desa; 8) Bimtek Keuangan Desa. 15. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tahun Anggaran 2013 untuk urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung dialokasikan anggaran sebesar Rp 860.930.000 dengan realisasi sebesar Rp 713.705.903 atau 82,90 %. Uraian realisasi program dan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : a. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program ini didukung dengan 3 (tiga) kegiatan, yaitu 1) Kongres Anak; 2) Evaluasi Pokja Pengarusutamaan Gender dan Anak; 3) Sosialisasi Kebijakan Kota Layak Anak; b. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB / KR Program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Evaluasi dan Pembinaan Program Pemberdayaan Perempuan; 2) Optimalisasi Program Dharma Wanita.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 43
16. Urusan Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Pertumbuhan dan kepadatan penduduk membawa konsekuensi terhadap stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Kondisi ini meningkatkan arus orang dan barang dari dan ke Kabupaten Belitung.
Meningkat jumlah penduduk yang tidak
diimbangi dengan tingkat ketersediaan lapangan kerja berdampak terhadap meningkatnya usaha sektor informal. Dalam batas-batas tertentu perkembangan sektor informal ini perlu ditertibkan. Pada Tahun Anggaran 2013 untuk pembiayaan program lokalitas kewenangan SKPD Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung dialokasikan anggaran sebesar Rp 2.264.162.500 dengan realisasi sebesar Rp 2.001.028.500 atau 88,38 %, dan untuk Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung dialokasikan anggaran sebesar Rp 946.125.000 dengan realisasi sebesar Rp 790.110.300 atau 83,51 %. Rincian program dan kegiatan urusan tersebut adalah sebagai berikut : a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yang meliputi 1) Pembinaan dan Evaluasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Belitung; 2) Pembinaan dan Evaluasi Forum Pembauran Kebangsaan (FKP); 3) Orientasi Wawasan Kebangsaan; 4) Pembinaan kepada Masyarakat terhadap Aliran Keagamaan di Kabupaten Belitung; 5) Pembinaan Genderang dan Sangkakala (Gersang); b. Program Pemberdayaan
Masyarakat
untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu Pelatihan Dasar Linmas Kabupaten Belitung Tahun 2013; c. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung dan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu Pelatihan Selam Satlak Penanggulangan Bencana Tahun 2013. Dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung yaitu Penyediaan Obat-obatan Penanggulangan Kecelakaan Kerja; RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 44
d. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung dan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu 1) Dukungan Operasional Linmas dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belitung Tahun 2013; 2) Dukungan Operasional bagi KPU untuk Tahapan Pemilukada Bupati dan Wabup Belitung Tahun 2013. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung yaitu Pelatihan Personil Satuan Polisi Pamong Praja; e. Program Pendidikan Politik Masyarakat Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yang meliputi1) Pembinaan bagi Anggota Ormas, OKP dan LSM se-Kabupaten Belitung; 2) Optimalisasi Tim Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pengajuan Permohonan Bantuan Keuangan Parpol; 3) Bintek Administrasi Keuangan Partai Politik (Parpol); 4) Optimalisasi Tim Koordinasi dan Monitoring Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belitung Tahun 2013; 5) Pembinaan dan Konsolidasi Musyawarah Pimpinan Daerah Kabupaten Belitung; f. Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung dan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung meliputi 1) Penanggulangan Kenakalan Remaja; 2) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kab. Belitung Tahun 2013. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung yaitu Penertiban Pelanggaran Peraturan Daerah; g. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Belitung yaitu Pendayagunaan Tim Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) Kabupaten Belitung Tahun 2013;
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 45
h. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Tahun Anggaran 2013, program ini didukung dengan 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung meliputi 1) Optimalisasi Penanggulangan Kebakaran; 2) Pengadaan Mobil Tangki Air Pemadam Kebakaran; 3) Pelatihan Petugas Pemadam Kebakaran. 17. Urusan Arsip dan Perpustakaan. Keberadaan arsip daerah sudah didukung oleh gedung dak sarana prasarana pengarsipan namun belum semua SKPD mengarsipkan dokumen ke Kantor Kearsipan. Untuk itu terus diupayakan sosialisasi dan optimalisasi fungsi arsip daerah. Pada Urusan Perpustakaan, jumlah kunjungan dan jumlah buku sudah memadai, namun pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat perlu di dukung seperti menyelenggarakan story telling – story reading dan optimalisasi peran perpustakaan keliling. Tabel 2.25 Jumlah Perpustakaan dan Kunjungan Tahun 2009-2013 Jumlah Perpustakaan Jumlah Kunjungan (Unit) (Orang) 1 2009 149 29.386 2 2010 155 30.236 3 2011 168 21.374 4 2012 210 32.653 5 2013 210 66.534 Sumber data : Kantor Kearsipan dan Perpustakaan, 2014 No.
Tahun
Tahun Anggaran 2013, untuk pembiayaan program terkait dengan urusan perpustakaan dialokasikan anggaran sebesar Rp 574.385.000 dengan realisasi Rp 511.620.980 atau 89,07 %.
Adapun rincian realisasi program dan kegiatan Tahun
Anggaran 2013 yang bersumber dari APBD kabupaten adalah sebagai berikut : a. Program Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan dan Perpustakaan Program ini terdiri dari 1 (satu) kegiatan, yaitu Pemeliharaan Buku Perpustakaan dan Arsip; b. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Program ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan, yaitu 1) Pengadaan Buku Perpustakaan; 2) Story Telling dan Story Reading; 3) Pengiriman Peserta Duta Baca Anak dan Remaja; 4) Pembinaan Perpustakaan Desa dan Sekolah.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 46
Untuk pembiayaan program dan kegiatan lokalitas kewenangan SKPD Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Belitung pada Tahun Anggaran 2013 dialokasikan anggaran sebesar Rp 1.513.510.500 dengan realisasi anggaran Rp 1.325.363.701. atau 87,57 %. Adapun program dan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan kearsipan adalah sebagai berikut : a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Program ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu 1) Pembinaan Petugas Kearsipan SKPD; 2) Penataan Aplikasi Arsip Desa; 3) Pelaksanaan Diklat Kearsipan dan Perpustakaan; b. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Program ini terdiri dari 1 (satu) kegiatan, yaitu Pembangunan Depo Arsip. 18. Urusan Pertanian dan Kehutanan. 1. Ketahanan Pangan Urusan ketahanan pangan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Belitung. Pembangunan ketahanan pangan daerah diarahkan kepada upaya untuk menjaga ketersediaan pangan daerah melalui peningkatan hasil produksi dan produktivitas tanaman pangan.
Indikator umum yang dipergunakan sebagai ukuran
keberhasilan pelaksanaan urusan ketahanan pangan adalah jumlah produksi tanaman pangan. Berikut ini tabel jumlah produksi tanaman pangan tahun 2009-2013 :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 47
Tabel 2.26 Produksi Tanaman Pangan Tahun 2009-2013 Tahun No
2.
2010
2011
2012
2013
Luas
Produksi
(Ha)
(Ton)
(Ha)
(Ton)
(Ha)
(Ton)
(Ha)
(Ton)
(Ha)
(Ton)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(9)
(10)
Padi, terdiri dari :
203
958
260
884
315
1.241
491
1.928
494
1.862
a. Ladang
49
74
222
808
304
1.216
430
1.836
51
74
b. Sawah
154
884
38
76
11
25
61
92
443
1.788
Palawija, terdiri dari :
427
6.505
360
4.436
307
3.921
278
3.358
249
2.849
a. Jagung
72
554
73
343
64
66
57
288
61
244
b. Ubi Kayu
282
5.529
199
3.821
171
3.590
148
3.019
117
2.375
c. Ubi Jalar
24
231
20
200
21
210
17
238
13
131
d. Kacang Tanah
49
191
64
70
51
55
56
101
58
99
(1) 1.
2009
Komoditi
(2)
Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
Sumber data : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan, Peternakan, Kehutanan dan Ketahan Pangan, Tahun 2014 Berdasarkan data di atas terlihat bahwa produksi tanaman pangan daerah baik kelompok padi maupun kelompok palawija mengalami fluktuasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan bahan pangan daerah masih sangat tergantung kepada daerah luar, namun upaya untuk mengurangi tingkat ketergantungan tersebut terus diupayakan oleh SKPD terkait tentunya dengan dukungan berbagai pihak. 2. Kehutanan Menurut fungsinya hutan di Kabupaten Belitung dirinci menjadi Hutan Lindung Fungsi Dalam, Hutan Lindung Pantai, Hutan Produksi dan Hutan Konservasi. Pada tahun 2013 Kabupaten Belitung melaksanakan kegiatan Pengendalian DAS dan Pengembangan Hutan Mangrove, Operasional Pengamanan Kawasan Hutan dan Hasil Hutan dan Inventarisasi / Fasilitasi Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakat (HKM) dan Hutan Desa (HD).
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 48
Tabel 2.27 Lahan Kritis dan Realisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Periode 2010- 2013 No
Uraian
1 Lahan Kritis (Ha)
2010 46.247
2011
2012
2013
7.688,35 8.433,56 8.433,56
2 Realisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Ha)
300
180,75
0
180,75
3 % hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi
0,65
2,35
0,00
2,35
Sumber data : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan, Peternakan, Kehutanan dan Ketahan Pangan, Tahun 2014 Pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan urusan kehutanan tahun 2013 dialokasikan anggaran sebesar Rp 142.234.000 dengan realisasi mencapai Rp 125.428.000 atau sebesar 88,18 %. Rincian program dan kegiatan urusan kehutanan adalah sebagai berikut : a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan, didukung dengan 1
(satu) kegiatan yaitu Optimalisasi Pengamanan Kawasan Hutan dan Hasil Hutan; b. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan, didukung dengan 1 (satu)
kegiatan yaitu Inventarisasi / Fasilitasi Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakat (HKM) dan Hutan Desa (HD). 19. Urusan Pertambangan dan Energi Wilayah Kabupaten Belitung tidak memiliki potensi sumber daya energi dan masih tergantung dengan kebutuhan BBM untuk PLTD. Namun dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap diharapkan kebutuhan energi listrik dapat teratasi. Sedangkan potensi sumberdaya energi alternatif seperti pembangunan Bioetanol masih sedang dalam kajian efektivitas dan keefisienannya. Pada saat ini jaringan PLN telah dapat menjangkau seluruh wilayah Pulau Belitung, walaupun pada lokasi tertentu perlu perluasan jaringan. Kapasitas terpasang, daya mampu dan beban puncak dari pembangkit PLN cabang Tanjungpandan yang melayani seluruh pulau Belitung. Pembiayaan urusan energi dan sumberdaya mineral dialokasikan anggaran sebesar Rp 9.831.840.000 dengan realisasi sebesar Rp 8.808.710.956 atau sebesar 89,59 %. Rincian program dan kegiatan urusan tersebut adalah sebagai berikut :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 49
a. Program Penyediaan Energi Listrik Program ini didukung dengan 6 (enam) kegiatan, yaitu 1) Revitalisasi Jaringan / Kabel Penerangan Jalan Umum (PJU); 2) Penambahan Instalasi Baru PJU Koridor Simpang Badau - Simpang Terminal; 3) Pengadaan Material Pemeliharaan Rutin Penerangan Jalan Umum (PJU); 4) Pemasangan Flood Lighting Pole Penerangan Jalan Umum (PJU); 5) Inspeksi dan Pemeliharaan di Bidang Energi dan Ketenagalistrikan; dan 6) Penyediaan Jasa Listrik Lampu Jalan; b. Program Pemanfaatan Sumberdaya Mineral Program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Pembinaan dan Pengawasan Pertambangan; c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Pengiriman Diklat Teknis Energi dan Sumberdaya Mineral. 20. Urusan Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Belitung ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional ketiga setelah Bali, dan Lombok. Pernyataan menteri Kebudayaan dan pariwisata ini menunjukkan potensi pariwisata Kabupaten Belitung cukup tinggi. Pada tahun 2012, jumlah wisatawan nusantara sebanyak 111.613 (seratus sebelas ribu enam ratus tiga belas) orang dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi 131.000 (seratus tiga puluh satu ribu) orang atau mengalami kenaikan sebesar 17,37 %. Rincian realisasi program dan kegiatan yang berhubungan langsung dengan Pariwisata selama tahun 2013 (yang bersumber dari APBD) dengan anggaran sebesar Rp 949.979.000 dan sebesar Rp 908.920.836 atau 95,68 % adalah sebagai berikut : a. Program Peningkatan Destinasi Pariwisata Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Pembinaan Homestay; b. Program Peningkatan Kualitas SDM Terkait Sektor Pariwisata Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Pemilihan dan Pembinaan Bujang dan Dayang Belitung serta Pengiriman Perwakilan Puteri Indonesia dan Duta Wisata; dan 2) Penyuluhan Wisata; c. Program Peningkatan Kepedulian terhadap Pembangunan Kepariwisataan Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Pembinaan POKDARWIS;
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 50
d. Program Pengelolaan Kawasan Wisata Program ini pada Tahun Anggaran 2013 didukung dengan 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Penyediaan Makanan Hewan; 2) Optimalisasi kolam renang Dayang Sri Pinai. 21. Urusan Perikanan dan Kelautan Secara geografis, Pulau Belitung umumnya dan Kabupaten Belitung khususnya dikelilingi oleh perairan laut, hal ini tentunya berimplikasi kepada besarnya potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki daerah. Besarnya potensi ini harus diikuti oleh kemampuan pengelolaan sumberdaya yang mampu memberikan nilai tambah kepada tingkatan kesejahteraan masyarakat. Fakta memang menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan produksi hasil perikanan dan kelautan, potensi perikanan dan kelautan yang besar membuat sebagian besar penduduk bekerja sebagai nelayan yang memerlukan peningkatan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan agar produksinya terus meningkat. Perkembangan jumlah nelayan tahun 2009-2013 ditunjukkan melalui tabel berikut : Tabel 2.28 Jumlah Nelayan Kabupaten Belitung Tahun 2009-2012
Tahun
Jumlah Nelayan (Orang)
(1) 2009
(2) 9.455
2010 2011 2012 Sumber data
9.544 9.525 9.514 : Belitung Dalam Angka, 2013
Produksi Perikanan tangkap pada tahun 2013 sebesar 44.954,90 ton, hal ini meningkat sebesar 3,81 % dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebesar 43.304,74 ton. Dengan produksi 44.954,90 ton, sementara MSY (Maximum Sustainable Yield Kabupaten Belitung sebesar 56.333 ton)
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 51
Tabel 2.29 Kinerja Perikanan Tangkap Kabupaten Belitung Tahun 2009 – 2013 (ton)
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Belitung, 2014 Melihat data di atas, urusan kelautan dan perikanan menjadi urusan yang mempunyai nilai strategis, urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung. Pembangunan kelautan dan perikanan pada hakekatnya merupakan upaya untuk merubah kelautan dan perikanan potensial menjadi sumberdaya kelautan dan perikanan nyata yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu peningkatan kelautan dan perikanan diarahkan pada peningkatan kontribusi sub sektor perikanan dalam menunjang pertanian yang maju, efisien dan tangguh, sehingga meningkatkan nilai gizi dan bahan baku industri di dalam negeri, meningkatkan dan mendorong perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan serta menunjang pembangunan daerah. Pembangunan sub sektor perikanan di Kabupaten Belitung merupakan salah satu kegiatan ekonomis yang mempunyai nilai strategis dan sangat prospektif. Dalam pengembangan usaha kelautan dan perikanan tersebut diperlukan dukungan kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia ditambah pula kemampuan dana yang cukup besar. Untuk mencapai sasaran tersebut maka pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan pendekatan agribisnis dan agroindustri, terpadu dan berkelanjutan mulai dari penyediaan sarana dan prasarana produksi, proses produksi, pasca panen, pemasaran dan pembinaan lainnya.
Berkaitan dengan tingkat keberhasilan urusan
kelautan dan perikanan maka beberapa indikator yang dipergunakan sebagai ukuran keberhasilan adalah sebagai berikut :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 52
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Harga Berlaku Sub Sektor Perikanan Indikator kinerja yang terkait dengan urusan kelautan dan perikanan adalah produk domestik regional bruto atas harga berlaku sub sektor perikanan, adapun capaian nilai tersebut pada tahun 2009-2012 adalah sebagai berikut : Tabel 2.30 Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Berlaku Sektor Pertanian Tahun 2009-2012 (Jutaan Rupiah) Tahun No (1) 1. 2. 3.
Sub Sektor Pertanian (2) Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan Peternakan dan HasilHasilnya
2009
2010
2011
2012
(3)
(4)
(5)
(5)
47.852 96.808 12.958
56.022 112.453 14.999
64.335 125.517 17.159
75.673 143.007 20.235
4. 5.
Kehutanan 11.561 12.582 13.520 14.416 Perikanan 410.545 506.381 554.137 618.108 Produk Domestik Regional 579.723 702.437 774.668 871.439 Bruto Atas Harga Berlaku Sektor Pertanian Sumber data: Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Berlaku Kabupaten Belitung Menurut Lapangan Usaha, 2012 Dari tabel di atas, ditunjukkan betapa besar kontribusi sub sektor perikanan dalam angka produk domestik regional bruto atas harga berlaku sektor pertanian, dan jika dibandingkan dengan kontribusi sub sektor lainnya, ternyata sub sektor perikanan memberikan kontribusi yang paling dominan diantara 4 (empat) sub sektor lainnya dengan kontribusi sebesar 16,09 % pada tahun 2012. b. Produksi Perikanan dan Kelautan Selain indikator pada huruf a di atas, juga dipergunakan indikator kinerja urusan kelautan dan perikanan yang lainnya yaitu indikator produksi perikanan dan kelautan. Pemerintah Kabupaten Belitung telah berupaya untuk meningkatkan produksi perikanan dan kelautan dengan cara pengembangan perikanan tangkap dan pengembangan perikanan budidaya. Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Belitung merupakan salah satu penghasil utama perikanan.
Hasil produksi kelautan dan perikanan Kabupaten
Belitung terdiri dari produksi perikanan budidaya dan produksi perikanan tangkap. Pada tahun 2012, jumlah produksi perikanan budidaya mencapai 130,14 ton sedangkan jumlah RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 53
produksi perikanan tangkap mencapai 43.304,74 ton, sedangkan pada tahun 2013, jumlah produksi perikanan budidaya mengalami sedikit penurunan menjadi 114,51 ton, tetapi pada jumlah produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan menjadi 44.954,90 ton. Berikut ini perkembangan produksi perikanan budidaya dan tangkap tahun 2009-2013 : Tabel 2.31 Produksi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 Jumlah (Ton) 2009 2010 2011 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Perikanan Budidaya 35,35 90,24 52,23 130,14 2. Perikanan Tangkap 42.501,36 43.362,03 43.246,00 43.304,74 Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung, 2014 No
Hasil Produksi
2013 (7) 114,51 44.954,90
Selain mengandung potensi perikanan, sumberdaya alam perairan laut Kabupaten Belitung juga sangat potensial untuk pengembangan industri pariwisata. Perairan laut Pulau Belitung kaya akan terumbu karang yang indah sehingga cukup berpotensi untuk dijadikan objek wisata bawah air, selain wisata pantai yang memang cukup banyak yang bisa dikembangkan. c. Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Untuk menekan terjadinya jumlah kasus pencurian ikan di wilayah perairan laut Kabupaten Belitung yang dilakukan oleh para nelayan asing maka Pemerintah Kabupaten Belitung melalui SKPD terkait dan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya berupaya untuk melakukan kegiatan pengamanan dengan mengoperasikan kapal patroli / pengawas. Sejak tahun 2006 sampai dengan 2008 pengawasan di laut dilakukan langsung dengan koordinasi oleh Direktorat Jenderal P2SDKP dan untuk pengawasan perikanan tetap dilakukan di pelabuhan perikanan sebelum kapal berangkat baik pada kapal penangkap ikan ataupun kapal pengangkut yang akan mengirim ikan ke luar daerah oleh Tim dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung. Sejak Maret 2008 sampai sekarang pengoperasian kapal pengawas telah dilakukan secara rutin dengan volume operasional minimal 8 (delapan) hari / bulan oleh Tim Pengawas yang terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung, Polair dan TNI-AL dengan biaya operasional dari APBD Kabupaten Belitung, pengawasan ini dilakukan untuk pengawasan sumberdaya perikanan di wilayah perairan Kabupaten Belitung dan pengawasan terhadap kapal-kapal penangkap / pengangkut ikan yang beroperasi. RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 54
Pada Tahun Anggaran 2013, plafon anggaran untuk urusan kelautan dan perikanan sebesar Rp 10.695.283.500 dan terealisasi sebesar Rp 9.417.066.005 atau sebesar 88,05 %. Rincian program dan kegiatan urusan tersebut adalah : a. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Pembuatan Talud, Penimbunan dan Shelter; 2) Kegiatan Pemeliharaan dan Restocking Tukik Penyu; b. Program Pengembangan perikanan Tangkap Program ini didukung dengan 7 (tujuh) kegiatan, yaitu 1) Pelayanan UPTD PPI Selat Nasik; 2) Pengadaan Kapal Penangkap Ikan (DAK + APBD); 3) Pengadaan Alat Tangkap dan Alat Bantu Penangkapan (DAK + APBD); 4) Pendampingan Kartu Nelayan dan Minapolitan; 5) Pembangunan Docking Tarik (Slipway) di Lokasi Pengembangan Minapolitan (DAK + APBD); 6) Pendampingan Sertifikasi Hak Atas Tanah Nelayan; 7) Pendampingan PUMP Periakanan Tahun 2013; c. Program Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program ini didukung dengan 4 (empat) kegiatan, yaitu 1) Pelayanan UPTD Pengolahan Hasil Perikanan Tanjung Binga; 2) Promosi dan Investasi Kelautan dan Perikanan; 3) Pengembangan Kelembagaan Perikanan; dan 4) Pengadaan Sarana Pengolahan dan Pemasaran Sederhana (DAK + APBD); d. Program Pengembangan SDM Sektor Perikanan dan Kelautan Program ini didukung dengan 3 (tiga) kegiatan, yaitu 1) Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Usaha Perikanan; 2) Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan; dan 3) Bimtek dan Sosialisasi Perikanan 2013; e. Program Pengembangan Budidaya Laut Program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Budidaya Kerapu (DAK + APBD); f. Program Pengembangan Budidaya Air Tawar Program ini didukung dengan 3 (tiga) kegiatan, yaitu 1) Pelayanan UPTD BBI Membalong; 2) Budidaya Ikan Air Tawar; dan 3) Pembuatan Sarana dan Prasarana Pembenihan Ikan Lele; g. Program Pengembangan Budidaya Air Payau Program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Pelayanan BBIP Tanjung Binga; dan 2) Demplot Budidaya Kepiting Soka; h. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 55
Program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Rehabilitasi Dermaga Tambat Labuh (DAK + APBD); i. Program Pengembangan Kemaritiman Program ini didukung dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Pembuatan Rambu-Rambu dan Penataan Kawasan Konservasi; j. Program Peningkatan Kesadaran dalam Penegakan Hukum Pengelolaan SDA Kelautan dan Perikanan Program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan, yaitu 1) Patroli Kapal Pengawas; dan 2) Pengadaan Perahu Motor Pengawasan (DAK + APBD); 22. Urusan Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Urusan Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dapat diuraikan sebagai berikut: Urusan perdagangan yang dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Belitung. Didalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari, perdagangan adalah merupakan salah satu komponen penghubung antara pihak produsen dengan konsumen, hal ini terjadi karena perdagangan menciptakan jalur distribusi barang dan jasa sebagai akibat interaksi sosial ekonomi masyarakat.
Kualitas perdagangan juga ditentukan oleh ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai seperti pasar, pelabuhan dan infrastruktur lainnya. Oleh karena itu, keberhasilan urusan perdagangan juga dipengaruhi oleh keberhasilan urusan lainnya. Untuk menilai keberhasilan pelaksanaan urusan perdagangan dapat dilihat dari capaian beberapa indikator di bawah ini : a. Realisasi Ekspor Jenis komoditi yang diekspor Kabupaten Belitung meliputi 1) kaolin; 2) tanah liat; 3) pasir timah; 4) batu besi; 5) hasil perikanan dan kelautan, dan 6) minyak kelapa sawit. Realisasi ekspor Kabupaten Belitung pada tahun 2013 mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan pada tahun 2012 sebagaimana terdata pada tabel realisasi ekspor Kabupaten Belitung tahun 2009-2013 :
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 56
Tabel 2.32 Realisasi Ekspor Kabupaten Belitung Tahun 2009-2013 (US $) Tahun Ekspor 2009
2010
2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
87.370.439,17
93.278.156,16
58.782.815,09
118.155.229,24
109.082.433,69
(1) Realisasi Ekspor (US $)
Sumber data
: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014
b. Pendapatan Asli Daerah Urusan Perdagangan Penerimaan yang berasal dari urusan perdagangan sebagai sumber pendapatan asli daerah juga mengalami sedikit penurunan, semula sebesar Rp 269.440.000 pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 226.400.000 pada tahun 2013. Untuk melihat perkembangan kontribusi urusan perdagangan terhadap pendapatan asli daerah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.33 Pendapatan Asli Daerah Urusan Perdagangan Tahun 2012-2013 (Rupiah) Tahun
Unsur 2009 (1) Penerimaan urusan perdagangan Sumber data
2010
2011
2012
2013
(2) (3) (4) (5) (6) 81.685.000 146.165.000 229.780.000 269.440.000 226.400.000
: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014
Bagi pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan urusan perdagangan dialokasikan anggaran sebesar Rp 580.515.000 dan terealisasi sebesar Rp 396.749.700 atau 68,30 %. Program dan kegiatan urusan tersebut adalah Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu 1) Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa; 2) Pelayanan Tera / Tera Ulang Alat-Alat Ukur dan Pengawasan Kemetrologian di Kabupaten Belitung; 3) Sosialisasi Kemetrologian. Industri Secara normatif, pembangunan industri bertujuan menciptakan struktur ekonomi yang bertumpu pada industri maju dengan didukung sektor unggulan yang tangguh RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 57
sambil berusaha meningkatkan perkembangan industri kecil padat karya termasuk didalamnya industri rumah tangga guna memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, menciptakan lapangan kerja serta mengentaskan kemiskinan, selain itu juga bertujuan meningkatkan kualitas produksi dengan harga yang dapat bersaing sehingga meningkatkan kemampuan ekspor hasil industri, adanya pemerataan pembangunan industri, serta terciptanya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan melalui program pembangunan dan pengembangan industri perdesaan, pengembangan komoditas, penyebaran promosi dan informasi, dan peningkatan sarana dan prasarana. SKPD yang melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan urusan industri adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Belitung. Industri diklasifikasikan kedalam 3 (tiga) kelompok, yaitu 1) industri kecil; 2) aneka industri; dan 3) industri dasar. Untuk menilai kinerja dari urusan industri dilihat dari beberapa capaian indikator berikut : a. Industri Kecil Industri kecil tersebar di beberapa jenis usaha yaitu pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, kerajinan dan umum, serta logam dan jasa. Rincian secara lengkap perkembangan industri kecil tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.34 Perkembangan Jumlah Industri Kecil Tahun 2009 – 2013 (Unit)
No (1) 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Usaha Industri Kecil
2009
2010
2011
2012
2013
Bahan
(3) 670 33 311
(4) 697 38 316
(5) 716 55 319
(6) 727 55 326
(7) 1.111 61 293
dan
94
161
122
125
283
292 1.400
287 1.499
287 1.499
287 1.520
119 1.867
(2) Pangan Sandang Kimia dan Bangunan Kerajinan Umum
Logam dan Jasa Jumlah
Sumber data
Tahun
: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014
Jika diperhatikan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah industri kecil mengalami peningkatan yang tajam pada tahun 2013, semula pada tahun 2012 berjumlah 1.520 (seribu lima ratus dua puluh) unit menjadi 1.867 (seribu delapan ratus enam puluh tujuh) RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 58
unit pada tahun 2013. Adanya peningkatan unit usaha pada sektor industri kecil pada tahun 2013 merupakan akibat pertumbuhan industri kecil pada sub kelompok 1) pangan; dan 2) kimia dan bahan bangunan. b. Aneka Industri Aneka industri terdiri dari 3 (tiga) jenis usaha, yaitu 1) pemurnian kaolin; 2) cold storage, dan 3) pengolahan pasir kwarsa. Rincian lengkap perkembangan aneka industri tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.35 Perkembangan Jumlah Aneka Industri Tahun 2009 – 2013 (Unit)
No (1) 1. 2. 3.
Tahun
Jenis Usaha Industri Kecil (2) Pemurnian Kaolin Cold Storage Pengolahan Pasir Kwarsa Jumlah
Sumber data
2009
2010
2011
2012
2013
(3) 12 5 0 17
(4) 13 5 1 19
(5) 15 5 1 21
(6) 15 5 1 21
(7) 15 14 0 29
: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014
Data di atas memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah kelompok aneka industri antara tahun 2012-2013 khususnya pada jenis usaha cold storage. c. Industri Dasar Kelompok industri dasar terdiri dari 2 (dua) jenis usaha, yaitu 1) oksigen; dan 2) galangan kapal. Rincian lengkap perkembangan industri dasar tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.36 Jumlah Industri Dasar Tahun 2009 – 2013 (Unit)
No (1) 1. 2.
Jenis Usaha Industri Dasar (2) Oksigen Galangan Kapal Jumlah
Sumber data
:
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
(3) 1 1
(4) 1 1
(5) 1 1
(6) 1 2
(7) 1 0
2
2
2
3
1
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, 2014
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 59
Tabel di atas menunjukkan terjadinya penurunan pada jumlah jenis usaha industri dasar pada tahun 2013, penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jenis usaha industri dasar galangan kapal. Pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan urusan industri dialokasikan anggaran sebesar Rp 1.649.750.000 dan terealisasi sebesar Rp 1.265.307.500 atau 76,69 %. Program tersebut adalah Penataan Struktur Industri yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu 1) Fasilitasi Percepatan Pembangunan Kawasan Industri Suge; 2) Fasilitasi HKI, Komposisi dan Sertifikasi Halal Produk Pangan; 3) Pembangunan Pasar Tradisional (DAK + APBD). 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah Pembangunan daerah yang telah dilaksanakan di berbagai sektor selama beberapa tahun terakhir ini telah memberikan hasil dan manfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan di Kabupaten Belitung. Namun demikian, setiap proses pembangunan tentu menimbulkan isu-isu pembangunan yang perlu Dicermati. Dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumlah Kemiskinan relatif tinggi. Hal ini dikarenakan Garis Kemiskinan Kabupaten Belitung ditetapkan lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tingginya garis kemiskinan di Kabupaten Belitung menunjukkan meningkatnya daya beli masyarakat, sehingga orang baru dikatakan miskin apabila pendapatan perkapita per bulan kurang dari Rp.367.883,-. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Belitung pada tahun 2012 adalah sebesar 12.100 jiwa atau sebesar 7,26% dari total penduduk di Kabupaten Belitung, persentase penduduk miskin di Kabupaten Belitung lebih rendah dari persentase Nasional (11,66%).
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 60
Tabel 2.37 Isu Strategis dan Sinergitas Kabupaten-Provinsi dan Nasional
No 1.
2.
3.
4.
Bidang Pembangunan
Isu Strategis Nasional
Isu Strategis Prov Kep. Babel
Sosial Budaya Dan 1. Sistem Jaminan 1. Kualitas SDM dan Kehidupan Sosial Nasional Kependudukan Beragama (Demand dan belum mantap; Supply) 2. Sosial Budaya, 2. Penurunan (meningkatnya Angka Kematian kriminalitas; Ibu dan Bayi penyandang 3. Pengendalian masalah Jumlah Penduduk kesejahteraan 4. Sinergi sosial (PMKS); Percepatan pengendalian Penanggulangan penyakit; Kemiskinan penanggulangan 5. Optimalisasi bencana; dan Anggaran belum optimalnya Pendidikan pengembangan seni budaya lokal; Ekonomi 1. Transformasi 1. Tantangan Struktur Industri ASEAN Economic 2. Peningkatan Community (AEC) Daya Saing 2015; Tenaga Kerja 2. Ekonolajumi kerakyatan dan pengendalian inflasi; Sarana Dan 1. Perkuatan Sistem Ketersediaan Prasarana Logistik Nasional Prasarana dan Sarana 2. Peningkatan yang belum memadai; Rasio Elektrifikasi Nasional 3. Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi 4. Penataan Perumahan / Permukiman 5. Pembangunan transportasi issal perkotaan. Pengelolaan SDA 1. Perkuatan 1. Tingginya tingkat Dan Lingkungan Ketahanan ketergantungan Hidup Pangan Pangan; 2. Peningkatan 2. Rendahnya Ketahanan kualitas Energi lingkungan hidup; 3. Belum optimalnya pengelolaan potensi ekonomi daerah dan sumber
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
Isu Strategis Kab. Belitung 1. Masuknya kebudayaan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengubah paradigm pengembangan budaya. 2. Optimalisasi pelayanan pendidikan dasar dan pengentasan kemiskinan
Belum optimalnya pengembangan ekonomi kreatif yang memacu peningkatan lapangan kerja masyarakat
1. Pengembangan sarana prasarana perhubungan / transportasi (bandara HAS. Hanandjoedin dan Pelabuhan Tanjung Batu,dll) 2. Pengembangan kawasan KEK Suge dan KEK Pariwisata Tanjung Kelayang/Tanjung Binga 1. Pengembangan objek wisata baru yang berasaskan kelestarian lingkungan hidup 2. Rendahnya Ketahanan Pangan Daerah 3. Rendahnya kualitas lingkungan hidup BAB II - 61
daya alam;
daerah terutama diadearah pengelolaan pertambangan
Peningkatan sinergitas legislative dan eksekutif -
5.
Ilmu Pengetahuan Perkuatan kapasitas Dan Teknologi IPTEK
-
6.
Politik
Konsolidasi Demokrasi
Pemilukada di 4 kabupaten;
7.
Pertahanan Dan Keamanan
8.
Hukum Dan Aparatur
9.
Pembangunan Wilayah Dan Tata Ruang
Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri Pertahanan Reformasi Birokrasi Kondisi dan Pelayanan Pemerintahan dan Publik yang Politik yang belum Berkualitas mantap; Pembangunan 1. Pembangunan di Daerah Tertinggal pulau kecil dan daerah pesisir; 2. Linkage pembangunan desa dan kota;
Percepatan pelaksanaan road map reformasi birokrasi 1. Lingkage pembangunan desa dan kota/konektivitas 2. Peningkatan sarana dan prasarana pulaupulau kecil dan pesisir 3. Pengembagan koridor wisata utara dan selatan 4. Rencana pengembangan kota Tanjungpandan
Isu strategi selanjutnya menjadi pokok-pokok permasalahan yang merupakan hambatan sekaligus menjadi tantangan pembangunan pada tahun 2015. Adapun permasalahan yang perlu dicermati sebagai berikut : a. Permasalahan Sosial Budaya : 1. Masuknya kebudayaan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengubah paradigma pengembangan budaya. Selama ini kebudayaan adalah bagian dari pariwisata dan masuk ke Dinas Pariwisata dan kebudayaan, sehingga seluruh aspek budaya menjadi asset kepariwasataan. Dengan masuknya kebudayaan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, maka diharapkan kebudayaan merupakan aspek pendidikan yang memungkinkan perubahan sikap manusia dari pengembangan budaya itu sendiri. Bidang kebudayaan yang memasuki ranah pariwisata nantinya akan digolongkan pada pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis budaya sehingga nilai ekonominya muncul dan menjadi salah satu sumber peningkatan perekonomian masyrakat.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 62
2. Pelayanan pendidikan dasar dan pengentasan kemiskinan a. Pelayanan Pendidikan Dasar Adanya angka putus sekolah yang tidak terlalu menggembirakan, hal ini dapat terlihat dari rata – rata lama sekolah yang ada di Kabupaten Belitung yaitu 7,85 (BPS Kab. Belitung; Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Belitung, 2012). Dari angka tersebut maka Pemda Kabupaten Belitung perlu bekerja keras agar pelayananan pendidikan dasara 9 (Sembilan) tahun dapat tercapai. Namun selain faktor program dan kegiatan pemerintah yang dilaksanakan di bidang pendidikan, faktor ekonomi dan lingkungan juga ikut berpengaruh. Masyarakat cenderung membiarkan anak – anak usia sekolah untuk berhenti sekolah dengan alasan kemauan anak itu sendiri. Hal ini harus lebih diperhatikan sehingga pada dasarnya pengembangan pendidikan harus dilaksanakan terpadu dari semua bidang. b. Pengentasan Kemiskinan Rendahnya indeks daya beli berkorelasi dengan tingkat pengangguran yang disebabkan antara lain tidak sebandingnya jumlah pertumbuhan angkatan kerja dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja, serta rendahnya kompetensi tenaga kerja. Namun peran kelembagaan di pemerintah, dunia usaha, LSM, kepemudaan dan masyarakat dalam bermitra dan bekerjasama dalam penanggulangan kemiskinan serta penciptaaan lapangan kerja belum optimal Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi yang rentan terhadap gejolak kenaikan harga seperti BBM dan komoditas yang menjadi dasar
penetapan garis kemiskinan. Dengan
demikian gejolak kenaikan harga yang tidak terkendali akan mengakibatkan meningkatnya jumlah keluarga miskin di Kabupaten Belitung. b. Permasalahan Ekonomi : Belum optimalnya pengembangan ekonomi kreatif yang memacu peningkatan lapangan kerja masyarakat
Ekonomi kreatif sebagai bidang baru yang ada diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan ekonomi kerakyatan. Namun perlu digarap secara serius agar benar – benar menjadi penopang kegiatan perekonomian di masyarakat.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 63
c. Permasalahan Sarana dan Prasarana : 1. Pengembangan sarana prasarana perhubungan / transportasi (bandara HAS. Hanandjoedin dan Pelabuhan Tanjung Batu,dll) Transportasi darat, antara lain : kurangnya ketersediaan dan perlengkapan jalan dan fasilitas lalu lintas, belum optimalnya kondisi dan penataan sistem hirarki terminal sebagai tempat pertukaran moda transportasi, dan jumlah pergerakan yang terjadi khususnya pergerakan di wilayah tengah Kabupaten Belitung belum terakomodasikan dengan optimal; Transportasi udara, antara lain: keberadaan bandar udara tidak seimbang dengan menampung demand (penumpang dan barang) yang terus meningkat terutama didorong oleh peningkatan kunjungan wisata Transportasi laut, antara lain: kondisi fisik pelabuhan dan fasilitas kurang memadai serta adanya keterbatasan pengembangan karena kondisi alam terutama di Pelabuhan Tanjungpandan. 2. Pengembangan kawasan Strategis Industri Suge dan Pariwisata Tanjung Kelayang/Tanjung Binga Kawasan Strategis Industri Suge dan Pariwisata Tanjung Kelayang/Tanjung Binga merupakan koridor Industri dan Pariwisata Kabupten Belitung harus segera direalisasikan sehingga percepatan pembanguna perekonomian dapat segera terlihat. Strategis Industri Suge sebagai kawasan industry saat ini masih belum terealisasi dengan baik, sehingga nilai jual kawasan ini belum maksimal. Untuk pengembangan lebih lanjut diperlukan kebijakan – kebijakan yang sinergi antar semua sektor. Kawasan Pariwisata Tanjung Kelayang/Tanjung Binga sebagai koridor wisata di Kabupaten Belitung sudah mulai terlihat namun untuk pengembangan wilayah tetap diperlukan dukungan kebijakan pemerintah provinsi dan pusat sehingga bisa benar – benar menjadi ikon wisata Indonesia setelah Bali dan Lombok. d. Permasalahan Pengelolaan SDA Dan Lingkungan Hidup : 1. Pengembangan objek wisata baru yang berasaskan
kelestarian
lingkungan hidup Pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Belitung semakin baik. Namun harus dibarengi dengan Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang baru. ODTW yang akan dikembangkan harus selaras dengan kearifan lokal.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 64
2. Rendahnya Ketahanan Pangan Daerah Sampai saat ini kebutuhan akan pangan pokok masih harus mendatangkan dari luar pulau Belitung, produksi pangan mandiri hanya bisa mencukupi 20% dari seluruh kebutuhan pangan di Kabupaten Belitung. 3. Rendahnya Kualitas Lingkungan Hidup Daerah Terutama Di Daerah Pengelolaan Pertambangan
Hampir disetiap daerah pengelolaan pertambangan baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak dikelola lagi terjadi kerusakan lingkungan yang signifikan. Perbaikan lingkungan masih terkendala adanya izin penambangan baik yang aktig maupun yang sudah ditinggalkan. e. Permasalahan Politik : Adanya pemilu legislative untuk para anggota DPRD Kabupaten Belitung Periode 2014 – 2018 yang menghasilkan anggota DPRD yang baru sehingga pada tahun pertamanya akan mencari-cari pola sinergitas dan kerjasama yang terarah antara legislative dan eksekutif. f. Permasalahan Hukum Dan Aparatur : Semakin tingginya tingkat pengetahuan dan kebutuhan masyarakat akan birokrasi yang bersih (good government) yang lepas dari masalah KKN, maka diperlukan percepatan pelaksanaan road map reformasi birokrasi sehingga cita – cita dari reformasi birokrasi tersebut dapat terlaksana dan pelayanan terhadap masyarakat lebih baik. g. Permasalahan Pembangunan Wilayah Dan Tata Ruang : 1. Lingkage Pembangunan Desa Dan Kota/Konektivitas Kerja sama antar desa dan kota yang terjadi saat ini sudah baik dalam segi konektivitas sarana transportasi namun untuk kerjasama peran dari kota dan desa belum bisa terlaksana secara maksimal. 2. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pulau-Pulau Kecil Dan Pesisir Peningkatan pembangunan haruslah didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana pembangunan yang merata. Dalam hal ini sarana dan prasarana peningkatan pembangunan di pulau – pulau kecil dan pesisir belum maksimal. Hal ini dikarenakan adanya kesenjangan biaya operasional di wilayah daratan dan pulau – pulau kecil serta pesisir. RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 65
3. Pengembagan koridor wisata utara dan selatan Koridor pariwisata daerah utara yang dimulai dari wilayah kelurahan Tanjung Pendam-Desa Air Saga Kec. Tanjungpandan sampai Desa Sungai Padang Di Kec. Sijuk yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Belitung Timur (Desa Cendil) masih perlu peningkatan terutama di daerah perbatasan kedua kabupaten, sehingga arah kebijakan pembagunan kedua kabupaten dapat selaras dan saling menguntungkan. Begitu juga pengembangan wilayah selatan sebagai sentra pertanian dan didukung pariwisata daerah yang meliputi Kec. Membalong yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Belitung Timur (Desa Jangkang) harus lebih ditingkatkan, terutama jalur transportasi yang berkelanjutan. 4. Rencana pengembangan kota Tanjungpandan Kepadatan penduduk di kecamatan tanjungpandan sudah sangat signifikan, karena sekitar 60% dari jumlah penduduk di kabupaten Belitung berada di kecamatan
tanjungpandan.
Namun
rencana
pengembangan
kecamatan
tanjungpandan untuk menjadi kota tanjungpandan harus dengan kajian yang mendalam dan menyeluruh sehingga tidak akan menimbulkan dampak negative dimasa – masa mendatang.
RKPD 2015 Kabupaten Belitung
BAB II - 66