e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
PENGARUH IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PENGENDALIAN INTERNAL, BUDAYA ORGANISASI DAN EFISIENSI NIGHT AUDITOR TERHADAP KINERJA HOTEL BERBINTANG DI KABUPATEN BULELENG 1Ni 1Edy
Luh Seri Ayu Utami Sujana 2Gede Adi Yuniarta
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi prinsip-prinsip good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi dan efisiensi night auditor secara parsialterhadap kinerja hotel.Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert.Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer.Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi di hotel berbintang se-Kabupaten Buleleng.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.Dengan Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) implementasi prinsip-prinsip good corporate governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel berbintang di Kabupaten Buleleng, 2) Pengendalian Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel berbintang di Kabupaten Buleleng, 3) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel berbintang di Kabupaten Buleleng, 4) efisiensi night auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel berbintang di Kabupaten Buleleng. Kata kunci: implementasi prinsip-prinsip good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi, efisiensi night auditor Abstract This study aimed at investigating the effect of the implementation of good corporate governance principles, internal control, organizational culture and efficiency of night auditor partially on hotel performances. This study was a quantitative study with data collected from questionnaires and measured using the Likert scale. The data source of this study was primary data. The population were the employees at the accounting departments in star hotels in Buleleng regency. The sampling technique applied was purposive sampling. The number of samples was 45 people. The data was analysed by applying multiple linear regression technique assisted by SPSS program. The results of the analysis showed that: 1) the implementation of good corporate governance principles had positive and significant effect on the performances of star hotels in Buleleng regency, 2) the internal control had positive and significant effect on the performances of the star hotels in Buleleng regency, 3) the organizational culture had positive and significant effect on the performances of star hotels in Buleleng regency, 4) the effeciency of night auditor had positive and significant effect on the performances of star hotels in Buleleng regency. Key words: the implementation of good corporate governance principles, internal control, organizational culture, night auditor efficiency
PENDAHULUAN
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Sampai saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pariwisata mempunyai peranan besar sebagai lokomotif pembangunan ekonomi.Pemerintah menyadari bahwa potensi pariwisata merupakan sektor andalan dalam pembangunan daerah Bali, sehingga pariwisata selalu ditempatkan pada prioritas tertinggi secara sektoral, bersama-sama dengan sektor pertanian dan industri kecil.Perkembangan pariwisata yang semakin pesat tentunya harus diiringi dengan sarana yang tepat untuk menjadikan para tamu nyaman. Kabupaten Buleleng sebagai salah satu tempat wisata menyediakan sarana pokok kepariwisataan seperti fasilitas akomodasi hotel dan restaurant. Menurut Disbudpar Kabupaten Buleleng (2016), terdapat 14 hotel berbintang, 188 hotel melati dan 215 pondok wisata serta villa yang tersebar di Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng menyediakan 57 obyek wisata yang dapat dikunjungi wisatawan (Buleleng dalam angka, 2016). Namun dengan banyaknya obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Buleleng hanya mampu menyediakan 14 hotel berbintang, sangat sedikit jika dibandingkan dengan Kabupaten Badung yang memiliki 148 hotel berbintang dan Kabupaten Gianyar yang memiliki 21 hotel berbintang. Begitupula dengan perkembangan jumlah hotel di Kabupaten Bulelengdari tahun 2014 hingga tahun 2015 tidak mengalami peningkatan yaitu tetap hanya terdapat 14 hotel berbintang (disbudpar kab buleleng, 2016). Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Buleleng belum mampu memaksimalkan potensi obyek wisata yang dimilikinya sehingga secara tidak langsung akan berdampak pada kinerja hotel berbintang di Kabupaten Buleleng karena minimnya jumlah wisatawan yang akan berkunjung dan menginap di hotel. Hotel merupakan salah satu bisnis yang sangat penting dalam menunjang perkembangan pariwisata sehingga hotel juga dituntut untuk memiliki kinerja yang baik.Dengan adanya kinerja yang baik tentunya dapat memberikan dampak positif terhadap suatu fasilitas usaha, seperti mendapatkan konsumen yang datang berulang-ulang kali (repeater guest) dan tamu dapat mempromosikan fasilitas wisata tersebut (Parma, 2010).Melalui data badan
pusat statistik Kabupaten Buleleng dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat hunian kamar hotel berbintang di Kabupaten Buleleng pada tahun 2014-2015 menunjukkan hasil yang berbeda-beda di setiap bulan. Pada tahun 2014 tingkat hunian kamar dari bulan juli hingga oktober menunjukkan adanya penurunan jumlah hunian, meski sempat mengalami peningkatan dibulan november hingga 48 kamar namun di bulan berikutnya yakni desember terjadi penurunan lagi. Berbeda dengan tahun 2015 di awal bulan juli dan agustus sudah menunjukkan adanya penurunan jumlah hunian kamar. Walaupun di bulan berikutnya terjadi peningkatan hingga 58 kamar tetapi tidak berlangsung lama karna di bulan desember hanya mencapai 30 kamar saja. Adapun data ratarata tingkat hunian kamar hotel berbintang di kabupaten buleleng dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Rata-rata Tingkat Hunian Kamar Tahun 2014-2015 80 60 40
THK'15
20
THK'14
0
Gambar 1 Rata-rata Tingkat Hunian Kamar
Penurunan kinerja hotel tentunya dilatarbelakangi oleh beberapa hal salah satunya yang diduga adalah kurangnya implementasi prinsip-prinsip good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi dan efisiensi night auditor yang lemah. Beberapa permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini meliputi, yang pertama Apakah implemenitasi prinsip-prinsip good corporate governance berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja hotel. Dalam perekonomian modern seperti sekarang ini, manajemen dan pengelolaan perusahaan semakin banyak dipisahkan dari kepemilikan perusahaan.Pemisahan antara pengelolaan dengan kepemilikan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) perusahaan akan menimbulkan konflik yang disebut dengan konflik keagenan. Pengelolaan perusahaan yang semakin kompleks akan meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan tujuan untuk memastikan aktivitas manajemen dalam perusahaan akan berjalan dengan baik (Wijayanti, 2012). Good Corporate Governance (tata kelola perusahaan) merupakan seperangkat sistem untuk mengatur hubungan antara manajer, pemilik perusahaan dan para stakeholder lainnya yang terkait dengan hak dan kewajiban mereka ( FCGI, 2002 dalam Luhgianto, 2010). Corporate Governance diperlukan untuk mengendalikan perilaku pengelola perusahaan agar bertindak tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri tetapi juga menguntungkan pemilik perusahaan atau dengan kata lain untuk menyamakan kepentingan antara pemilik perusahaan dengan pengelola. Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Wirawati (2016), menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.Good Corporate Gorvernance bermanfaat dalam menekan biaya keagenan dan membuat efisiensi operasional perusahaan sehingga meningkatkan kinerja perusahaan.Good corporate governance sangat diperlukan untuk menciptakan suatu sikap kepercayaan di kalangan masyarakat. Dari kajian diatas, hipotesis yang digunakan yaitu: H1: Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Hotel. Permasalahan yang kedua, Apakahpengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel. Perusahaan besar maupun perusahaan yang sedang berkembang sangat membutuhkan peranan pengendalian intern.Karena semakin besar ukuran perusahaan, semakin banyak pula orangorang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan yang dispesifikasikan dalam bidang-bidang tertentu, maka memungkinkan munculnya kesalahan yang dapat terjadi.Tujuan utama kegiatan ini adalah pertanggungjawaban informasi, taat pada aturan, planning, menjalankan prosedur, perlindungan harta (asset), serta pencapaian
sasaran atau tujuan yang sesuai dengan program. Tujuan pengendalian internal adalah untuk membawa perusahaan mencapai apa yang diharapkan atau mencapai apa yang harus direncanakan. Tanpa adanya pengendalian internal banyak kemungkinan perusahaan akan cenderung menyimpang dari tujuan yang sudah ditetapkan bersama. Secara khusus, tujuan pengendalian internal adalah dapat mencapai tujuan manajemen. Penelitian yang dilakukan oleh Triadi & Suputra (2016), menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.Penelitian yang dilakukan Gitayani (2015), menemukan bahwa sistem pengendalian internal mempengaruhi kinerja sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Dari kajian yang dikemukakan diatas, hipotesis yang digunakan yaitu : H2: pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel. Permasalahan yang ketiga, Apakah budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja hotel. Faktor lain yang diduga dapat berpengaruh terhadap kinerja hotel adalah budaya organisasi. Menurut Robbins (2006), budaya organisasi yang dianut dalam perusahaan ada yang bersifat kuat atau lemah. Suatu organisasi atau perusahaan yang mempunyai budaya yang kuat berarti budaya organisasi mempunyai pengaruh yang besar pada perilaku karyawan dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Budaya yang kuat ini dapat berdampak positif maupun negatif terhadap kinerja suatu perusahaan. Pengaruh positif budaya organisasi yang kuat akan memperlihatkan kesepakatan yang tinggi dikalangan anggota mengenai apa yang harus dipertahankan sehingga dapat membina kesetian dan komitmen terhadap perusahaan. Penelitian yang dilakukan Soedjono (2005), menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.Penelitian yang dilakukan Cahyani (2015), menemukan bahwa ada pengaruh positif antara budaya kerja dalam suatu organisasi dengan kinerja organisasi.Putra & Wirawati (2016), menemukan bahwa budaya perusahaan memengaruhi kinerja hotel.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Dari kajian diatas, maka hipotesis yang dapat digunakan yaitu: H3: budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadapkinerja hotel. Permasalahan yang kempat, Apakah efisiensi night auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel. Berdasarkan survei awal penelitian, diketahui bahwa keberadaan night auditor sangat berpengaruh terhadap suatu hotel.Hal ini disebabkan karena apabila hotel tersebut merupakan hotel berbintang yang memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang banyak maka kemungkinan terjadinya transaksi di malam hari sangat sering terjadi dan itu merupakan salah satu fungsi dari night auditor untuk melakukan pencatatan di malam hari.Auditor malam hari merupakan orang yang bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan dalam satu hari (Widanaputra, 2009).Night Auditor memiliki peran besar dalam sebuah industri hotel, karena bagian ini merupakan pihak pertama bersama-sama dengan Income Audit dalam melakukan pengawasan dan evaluasi revenue yang diperoleh dari transaksi setiap harinya dan dapat berpengaruh terhadap revenue hotel. Penelitian yang dilakukan oleh Mifti, dkk (2009) yang meneliti mengenai pengawasan internal yang dilakukan oleh internal auditor menemukan bahwa terdapat hasil yang positif dan signifikan antara efisiensi pengawasan internal terhadap kinerja inspektorat jenderal departemen dalam negeri. Dengan dimikian, hipotesis yang dapat dikemukakan yaitu: H4 :efisiensinight auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja hotel. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti mengenai: pertama, apakah implementasi prinsip-prinsip good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja hotel. Kedua, apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja hotel.Ketiga, apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja hotel.Keempat, apakahefisiensi night auditor kerja berpengaruh terhadap kinerja hotel. Penelitian ini nantinya diharapkan mempunyai manfaat bagi pihak yang berkepentingan.Manfaat penelitian petama adalah manfaat bagi institusi yaitu diharapkan dapat menjadi masukan dan
pertimbangan bagi institusi mengenai peningkatan kinerja hotel berbintang di Kabupaten Buleleng. Manfaat kedua adalahmanfaat bagi pembaca yaitu diharapkan agar hasil penelitian ini semakin menambah wawasan maupun referensi yang berhubungan dengan implementasi prinsipprinsip good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi, dan efisiensi night auditor baik bagi kalangan umum maupun kalangan akademis, khususnya akademisi Universitas Pendidikan Ganesha. Manfaat yang ketiga, adalah manfaat bagi penulis yaitu Sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan menganalisis masalah masalah aktual yang terjadi khususnya yang berhubungan dengan implementasi prinsip-prinsip good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi, dan efisiensi night auditor terhadap kinerja hotel berbintang di Kabupaten Buleleng. METODE Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka (Sugiyono, 2010).Dalam penelitian ini data kuatitatif yaitu berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa perantara).Sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian diukur menggunakan skala likert 5 poin dengan menggunakan rentang skor 15.Responden diminta untuk mengisikan tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar pada maing-masing item pertanyaan.Adapun penskoran yang digunakan dalam mengukur jawaban kuesioner adalah pertama, sangat tidak setuju (STT) dengan interval skor 1, kedua, tidak setuju (TS) dengan interval skor 2, ketiga, netral (N) dengan interval skor 3, keempat, setuju (S) dengan interval skor 4 dan yang kelima sangat setuju (SS) dengan interval skor 5. Kuesioner terdiri dari lima
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) bagian, yaitu: pertama variabel implementasi prinsip-prinsip good corporate governance, yang terdiri dari 13 item pertanyaan, bagian kedua variabel pengendalian internal yang terdiri dari 10 item pertanyaan, bagian yang ketiga variabel budaya organisasi yang terdiri dari 7 item pertanyaan, bagian yang keempat variabel efisiensi night auditor yang terdiri dari 4 item pertanyaan dan variabel kinerja hotel yang terdiri dari 4 item petanyaan. Kuesioner penelitian ini diadopsi dari kuesioner penelitian Aryantara (2016), penelitian Usman (2013), penelitian Siagian (2002), penelitian Padmawati (2014)Dan penelitian Mulyawan (2002). Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karateristik tertentu (Ikhsan, 2008).Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi di Hotel Berbintang se-kabupaten Buleleng.Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling, Berdasarkan pertimbangan tersebut sampel yang diperoleh sebanyak 7 Hotel Berbintang di Kabupaten Buleleng. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis. Analisis data diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 22.Sebelum melakukan uji kualitas data, disajikan deskripsi umum hasil penelitian, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas data dan dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.Untuk uji hipotesi dilakukan dengan menggunakan analisis regresi inier berganda, uji t (parsial) dan uji koefisien determinasi R2. HASIL DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang termasuk dalam accounting department pada masing-masing hotel.Waktu yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 3 minggu.Jumlah kuesioner yang disebar yaitu 45 buah.Dari seluruh kuesioner yang disebar semuanya dapat digunakan dalam tahap analisis, karena semua butir pernyataan diisi oleh responden.
Berdasarkan hasil pengujian uji validitas untuk variabel implementasi prinsipprinsip good corporate governance dapat dipaparkan bahwa dari 13 item pernyataan memiliki nilai korelasi product moment (rhitung) lebih besar dari rtabel(0,294). Hal ini berarti indikator yang digunakan untuk mengukur variabel implementasi prinsip-prinsip good corporate governance dapat dikatakan valid sebagai alat ukur. Kedua, hasil pengujian uji validitas untuk variabel pengendalian internal dapat dipaparkan bahwa dari 10 item pernyataan memiliki nilai korelasi product moment (rhitung) lebih besar dari rtabel (0,294). Hal ini berarti indikator yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian internal dapat dikatakan valid sebagai alat ukur. Ketiga, hasil pengujian uji validitas untuk variabel budaya organisasi dapat dipaparkan bahwa dari 7 item pernyataan memiliki nilai korelasi product moment (rhitung) lebih besar dari rtabel (0,294). Hal ini berarti indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi dapat dikatakan valid sebagai alat ukur. Hasil pengujian uji validitas untuk variabel efisiensi night auditor dapat dipaparkan bahwa dari 4 item pernyataan memiliki nilai nilai korelasi product moment (rhitung) lebih besar dari rtabel (0,294).Hal ini berarti indikator yang digunakan untuk mengukur variabel efisiensi night auditor dapat dikatakan valid sebagai alat ukur. Dan hasil pengujian uji validitas untuk variabel kinerja hotel dapat dipaparkan bahwa dari 4 item pernyataan memiliki nilai korelasi product moment (rhitung) lebih besar dari rtabel (0,294).Hal ini berarti indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja hotel dapat dikatakan valid sebagai alat ukur. Pedoman alat ukur dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,70. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel implementasi prinsip-prinsip good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi, efisiensi night audiror dan kinerja hotel memiliki nilai Cronbach’s Alphamasing masing 0,741, 0,756, 0,920, 0,934, 0,946dan 0,714.Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel adalah reliable. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test disajikan pada tabel 1 berikut:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Data Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
45 0,0000000 0,70712463 0,105 0,105 -0,081 0,105 0,200
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat bahwa nilai nilai Asymp.Sig. (2- tailed) sebesar 0,200. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) tersebut lebih besar dari 0,05 untuk statistic One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.
Hasil Uji Multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai Tolerance semua variabel independen berada di atas 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) berada dibawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat disajikan pada tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2 Hasil Uji Multikoliearitas Model Tolerance (Constant) Good Corporate Governance Pengendalian Internal Budaya Organisasi Efisiensi Night Auditor Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Hasil Uji Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari semua variabel dalam penelitian ini diatas 0,05, dimana untuk variabel good corporate governancesebesar 0,264, pengendalian internal sebesar 0,303, budaya organisasi sebesar 0,821 dan efisiensi night auditorsebesar 0,096. Jadi dapat dinyatakan bahwa, model regresi ini tidak terdeteksi adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini:
0,419 0,550 0,481 0,431
Collinearity Statistics VIF 2,389 1,818 2,080 2,321
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
Tabel 3 Hasil Uji Heteoskedastisitas Unstandardized Coefficients Standardize Model d Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,530 1,351 X1 -0,029 0,028 -0,242 X2 -0,004 0,018 -0,046 X3 -0,011 0,019 0,126 X4 -0,041 0,024 0,390 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Hasil uji heteroskedastisitas juga dibuktikan dengan grafik scatter plot, dimana penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, dan tidak membentuk sebuah pola tertentu.Sehingga tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada data ini.
T
Sig.
1,132 -1,044 -0,228 0,582 1,705
0,264 0,303 0,821 0,564 0,096
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menentukan regresi linier berganda, uji T (Parsial) dan Koefisien determinasi (adjusted R2).Pertama, hasil analisis regresi linier berganda disajikan pada tabel 4 dibawah ini:
Tabel 4 Hasil Analisi Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model B 1
(Constant) 0,200 X1 0,148 X2 0,085 X3 0,089 X4 0,129 Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Std. Error 2,614 0,054 0,035 0,037 0,47
Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b1 sebesar 0,148, b2 sebesar 0,085, b3 sebesar 0,089, b4sebesar 0,129 dan konstanta a sebesar 0,200. Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi maka dapat dituliskan persamaan sebagai berikut : Y= α + β1 X1+ β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 +β5 X5 +ε Y= 0,200 + 0,148X1 + 0,085X2 + 0,089X3 + 0,129X4 Dimana. Y = Kinerja Hotel X1 = Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance X2 = Pengendalian Internal X3 = Budaya Organisasi
Standardized Coefficients Beta 0,296 0,233 0,240 0,291
T 0,77 2,744 2,475 2,384 2,733
Sig. 0,939 0,009 0,018 0,022 0,009
X4 = Efisiensi Night Auditor α = Konstanta/intercept β 1,2,3,= Koefisien
e = Erorr disturbance (variabel pengganggu) Berdasarkan persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukkan bahwa good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi dan efisiensi night auditor berpengaruh positif terhadap kinerja hotel. Hasil uji T (parsial) didapatkan hasil yang pertama: pemgaruh implementasi prinsip-prinsip good corporate governance
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) terhadap kinerja hotel, memliki thitung> ttabelsebesar 2,744>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,009< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Hotel. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara implementasi prinsip-prinsip good corporate governanceterhadap Kinerja Hotel yang berarti, H1 diterima. Kedua, pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja hotel, variabel pengendalian internal memliki thitung> ttabelsebesar 2,475>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,018< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadapkinerja hotel. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengendalian internal terhadap kinerja hotel yang berarti sehingga H2 diterima. Ketiga, pengaruh budaya organisasi terhadat kinerja hotel, variabel pengetahuanmemliki thitung> ttabelsebesar 2,384>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,022< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja hotel. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja hotel yang berarti H3 diterima. Dan keempat, pengaruh efisiensi night auditor terhadap kinerja hotel, variabel efisiensi night auditor memliki thitung> ttabelsebesar 2,733>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,009< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel efisiensi night auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja hotel. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dansignifikan antara efisiensi night auditor terhadap kinerja hotel yang berarti H4 diterima. Dalam penelitian ini karena variabel bebas yang digunakan lebih dari dua variabel, maka digunakan R square sebesar 0,805 yang menjabarkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel dependen (kinerja hotel) mampu dijelaskanoleh variabel independen implementasi prinsip-prinsip good corporate governance, pengendalian internal, budaya organisasi dan efisiensi night auditor (sebesar 80,5% (100%-80,5% = 19,5%)dan sisanya 19,5%) dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Pengaruh Implementasi Prinsip-prinsip Good corporate Governance Terhadap Kinerja Hotel Berbintang di Kabupaten Buleleng Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Implementasi Prinsip-Prinsip good corporate governance terhadap Kinerja hotel. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa variabel Implementasi Prinsip-Prinsip good corporate governance (X1) memliki thitung> ttabelsebesar 2,744>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,009< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Hotel. Sehingga dapat dikatakan Implementasi Prinsip-Prinsip good corporate governance berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Hotel. Permasalahan keagenan timbul akibat sulitnya menyatukan kepentingan dari pihak pemilik dengan pengelola.Hotel berbintang di Kabupaten Buleleng merupakan beberapa perusahaan yang pemiliknya terpisah dari pengelolanya.Sehingga kebanyakan dari hotel-hotel tersebut dikelola oleh agen (manajer).Hasil jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan peneliti juga menunjukkan bahwa good corporate governance berpengaruh kuat terhadap kinerja perusahaan.Hal ini tercermin melalui skor tertinggi dalam kuesioner terkait bahwa laporan keuangan beserta bukti-bukti transaksi dalam masing-masing hotel telah di dokumentasikan dengan baik yang termasuk dalam indikator prinsip akuntabilitas pada good corporate governance.Prinsip akuntabilitas adalah kemampuan dan integritas yang wajib dimiliki oleh komisaris, direksi dan jajarannya sehingga usaha yang dijalankan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Putra dan Wirawati (2016), serta penelitian Aryantara (2016). Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Hotel Berbintang di Kabupaten Buleleng Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Pengendalian Internal terhadap Kinerja hotel. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) variabel Pengendalian Internal (X2)memliki thitung> ttabelsebesar 2,475>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,018< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja hotel.Sehingga dapat dikatakan Pengendalian Internal berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Hotel. Hotel berbintang di Kabupaten Buleleng merupakan beberapa perusahaan yang terbilang cukup besar dalam bidang industri jasa, sehingga dituntut untuk perlu menerapkan pengendalian internal yang terkontrol dengan baik.Karena jika semakin besar ukuran perusahaan, semakin banyak pula orang-orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan, sehingga semakin banyak pula kemungkinan terjadinya kesalahan.Hasil jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan peneliti juga menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh kuat terhadap kinerja hotel.Hal ini tercermin melalui skor tertinggi dalam kuesioner terkait bahwa pada masingmasing hotel, telah dilakukan perlindungan terhadap dokumen catatan laporan keuangan dari kehilangan, kerusakan, dan kesalahan penggunaan yang masuk dalam kategori unsur aktivitas pengendalian pada variabel pengendalian internal. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Triadi & Suputra (2016), serta penelitian Gitayani (2015). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Hotel Berbintang di Kabupaten Buleleng Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja hotel. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi (X3)memliki thitung> ttabelsebesar 2,384>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,022< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja hotel.Sehingga dapat dikatakan Budaya Organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Hotel. Di dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia dalam hotel sangat dipengaruhi oleh budaya yang
tercipta di lingkungannya.Hasil jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan peneliti juga menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh kuat terhadap kinerja hotel.Hal ini tercermin melalui skor tertinggi dalam kuesioner terkait bahwa pada masing-masing hotel, keputusan tidak pernah dibuat secara individu (Orientasi orang).Keputusan yang tidak dibuat secara individu menunjukkan bahwa karyawan hotel telah memiliki persamaan persepsi atau komitmen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan hotel sebelumnya.Tercapainya tujuan perusahaan dalam hal ini hotel menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan terhadap kinerja hotel tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Soedjono (2005), Cahyani (2015) serta Putra & Wirawati (2016), Pengaruh Efisiensi Night Auditor Terhadap Kinerja Hotel Berbintang di Kabupaten Buleleng Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Efisiensi Night Auditor terhadap Kinerja hotel. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa variabel Efisiensi Night Auditor (X4)memliki thitung> ttabelsebesar 2,733>2,021 dan nilai probabilitas yaitu 0,009< 0,05 ini membuktikan bahwa variabel efisiensi night auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja hotel.Sehingga dapat dikatakan Efisiensi Night Auditor berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Hotel. Efisiensi night auditor disini tercermin dari kepuasan pengguna laporan keuangan yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pembuatan laporan malam hari hotel.Sehigga hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja hotel secara keseluruhan. Dengan meningkatkan efisiensi night auditor maka semakin tinggi kinerja hotel dan begitupula sebaliknya.Hasil jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan peneliti juga menunjukkan hasil bahwa efisiensi night auditor berpengaruh kuat terhadap kinerja hotel.Hal ini tercermin melalui skor tertinggi dalam kuesioner terkait bahwa pada masing-masing hotel, laporan yang dihasilkan oleh night auditor
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) memperkecil biaya operasional yang dikeluarkan hotel.(Efisiensi biaya).Tercapainya tujuan hotel dengan waktu, target, biaya serta tenaga dan pikiran yang seefisien mungkin menunjukkan bahwa kinerja hotel meningkat dengan baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil keputusan mengenai Pengaruh Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Pengendalian Internal, Budaya organisasi dan Efisiensi Night Auditor terhadap Kinerja Hotel berbintang di Kabupaten Buleleng sebagai berikut: 1. Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Hotel. Mengingat dalam hal ini hotel membutuhkan suatu alat untuk mengatasi masalah keagenan antara pemilik dan manajemen hotel yang memiliki keinginan yang berbeda. 2. Pengendalian Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Hotel. Hotel berbintang di Kabupaten Buleleng merupakan perusahaan yang cukup besar dalam industri jasa untuk itu diperlukan pengendalian internal yang baik. Karena semakin besar ukuran perusahaan semakin banyak orang-orang yang bekerja di dalamnya dengan spesifikasinya masing-masing dan semakin banyak pula kemungkinan dapat terjadinya kesalahan. 3. Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Hotel. Budaya Organisasi yang kuat di dalam hotel akan meningkatkan kerjasama yang baik bagi karyawan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Tercapainya tujuan perusahaan DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2016. Bali Dalam Angka.
dalam hal ini hotel memberi bukti bahwa telah terjadi peningkatan terhadap kinerja hotel. 4. Efisiensi Night Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Hotel.Efisiensi night auditor diyakini oleh hotel mampu mengefisienkan biaya-biaya yang berkaitan dengan fungsi auditor malam hari, seperti efisiensi waktu, target, biaya serta tenaga dan pikiran. Tercapainya tujuan yang ditetapkan hotel dengan mengefisiensikan waktu, target, biaya serta tenaga dan pikiran menunjukkan bahwa kinerja hotel tersebut mengalami peningkatan. Saran Saran yang dapat penulis berikan kepada hotel berbintang di kabupaten Buleleng maupun bagi penelitian lain yang sejenis yaitu: Bagi hotel berbintang di Kabupaten Buleleng agar lebih meningkatkan Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance mengingat perlunya sinergitas GCG guna menjaga keharmonisan dalam manajemen hotel dan memperhatikan Pengendalian Internal, Budaya Organisasi serta Efisiensi Night Auditor untuk meningkatkan Kinerja Hotel. Demi perbaikan penelitian ini kedepannya, peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja hotel seperti motivasi kerja dan faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja hotel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner secara langsung, peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan metode pengumpulan data wawancara guna memperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap.
Ikhsan, A. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keprilakuan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Luhgianto. 2010. Mencegah Tindakan Manajemen Laba dengan Mekanisme
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Corporate Governance. Fokus Ekonomi. Vol. 3, No.2, Hal:9-10
Siagian. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Parma, I Putu Gede. 2010. Pengamalan Konsep Tri Hita Karana di hotel: sebuah studi kasus pengembangan hotel berwawasan budaya di matahari beach resort and spa. (Diterbitkan pada Jurnal Media Bina Ilmiah Lembaga Pengembangan Sumber Daya Insani (LPSDI) Vol: 4, No.2, Hal: 1-8
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Robbins, S.P. 2006. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih Bahasa: Hadnyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit PT.Bhuana Ilmu Populer.
Wijayanti, Puput. 2012. Pengaruh Intellectual Capital terhadap HargaSaham melalui Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2011. Skripsi Malang Universitas Brawijaya Widanaputra, Suprasto, Ariyanto, dan Sari. 2009. Akuntansi Perhotelan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.