e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017)
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KINERJA ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (STUDI KASUS PADA LPD SE-KECAMATAN SUKASADA) 1
Wiwik Lepang Kristiana Made Arie Wahyuni 2Edy Sujana
1
Jurusan Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi terhadap peneran Good Corporate Governance. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert. Populasi penelitian ini adalah semua LPD di Kecamatan Sukasada. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 84 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance, 2) kinerja organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance, 3) Budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance, 4) Sistem pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap penerapan Good Corporate Governance. Kata Kunci : Good Corporate Governance, Sistem pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi Abstract The study aimed at testing the effect of internal control system, organization performances, and organization culture on the implementation of Good Corporate Governance. The study utilized quantitative data obtained from a primary source by using questionnaires and measured by using Likert Scales. The population of the study involved all the rural credit institutions located around Sukasada sub-district area. The samples consisted of 84 respondents which were selected based on purposive samplingtechnique. The analysis was conducted by using multiple linear regression. The results of the study indicated that: 1) there was a significant and positive effect of internal control system on the implementation of Good Corporate Governance, (2) there was a significant and positive effect of organization performances on the implementation of Good Corporate Governance, and (3) there was a significant and positive effect of organization culture on the implementation of Good Corporate Governance, (4) the internal control system, organization performances, and organization culture had a simultaneous effect on the implementation of Good Corporate Governance. Key words: Good Corporate Governance, internal control system, organization performances, organization culture.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) PENDAHULUAN Penerapan Good Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan perekonomian secara keseluruhan. Terdapat beberapa asas dalam penerapanya yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan. Kelima asas ini diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability). IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance) mendefinisikan konsep Corporate Governance sebagai serangkaian mekanisme untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders). IICG mendefinisikan pengertian mengenai Corporate Governance yang baik sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Isu mengenai Corporate Governance (CG) menjadi kembali menarik setelah beberapa perusahaan besar dan bonafit yang berbasis di Amerika Serikat seperti Goldman Sachs, Bear Stern, Morgan Stanley, Merrill Lynch, dan Lehman Brothers, satu per satu tumbang (Koran Tempo, 17 Maret 2009). Hal ini mengingatkan tentang awal mencuatnya Corporate Governance menjadi perhatian dunia internasional. Agoes (2011:99) menyatakan, beberapa perusahaan besar di Indonesia ada yang bermasalah dan bahkan tidak mampu lagi meneruskan usahanya akibat menjalankan praktik tata kelola perusahaan yang buruk (Bad Corporate Governance). Pengendalian internal mempunyai pengaruh dalam upaya pencegahan kecurangan. Pengendalian intern merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan keyakinan yang cukup akan tercapainya tujuan perusahaan. Selain pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi sangat berperan penting dalam tata kelola perusahaan yang baik. Pengertian kinerja dalam organisasi
merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya organisasi didefinisikan sebagai dukungan perusahaan untuk pengembangan etika dan teknologi pelatihan yang terus-menerus untuk meningkatkan hubungan dan keselarasan para anggota organisasi dan pengaruh yang penting terhadap setiap aspek dari operasi perusahaan. Salah satu Lembaga Keuangan Desa yang penting menerapkan Good Corporate Governance adalah LPD (Lembaga Perkreditan Desa). Peneliti tertarik melakukan penelitian di LPD SeKecamatan Sukasada karena menurut observasi awal, menurut keterangan Pengawas LPD, beliau menuturkan bahwa LPD tersebut pernah mengalami kesulitan keuangan dalam hal kredit macet. Dilihat dari kejadian tersebut dapat diketahui bahwa salah satu LPD di Kecamatan Sukasada belum dapat mampu memenuhi prinsip Good Corporate Governance yaitu prinsip akuntabilitas perusahaan secara maksimal. Pernah terjadi kasus penggelapan dana nasabah yang dilakukan oleh Putu Laksana selaku pihak intern perusahaan hal ini sangat merugikan LPD. Penggelapan dana ini disebabkan karena kurangnya sistem pengendalian intern yang memadai sehingga masih ada celah untuk melakukan kecurangan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Berdasarkan penelitian sebelumnya, menurut Ristansi (2014) yang menguji hubungan antara pengaruh sistem pengendalian intern, pengelolaan keuangan dan komitmen organisasi terhadap Good Governance pada SKPD Kabupaten Tabanan, hasilnya menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern, pengelolaan keuangan dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Good Governance. Pengaruh yang di timbulkan adalah positif, yaitu dengan pengelolaan keungan secara efektif dan efisien maka dapat terwujudnya pemerintahan yang baik. Sedangkan, menurut (Prasetyo dan Nurul, 2011), yang menguji hubungan analisis kinerja rumah sakit daerah dengan pendekatan balanced scorecard berdasarkan kotmitmen organisasi, pengendalian internal dan penerapan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) prinsip-prinsip Good Governance. Hasil dari penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh pengendalian internal terhadap Good Governance. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Yuda (2011) yang menguji pengaruh pengendalian internal dan pelaksanaan kinerja organisasi terhadap Good Governance pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya. Hasil dari penelitiannya menunjukkan Pelaksanaan Good Governance, pengendalian intern dan kinerja organisasi telah dilaksanakan dengan baik, hubungan antara pelaksanaan Good Corporate Governance dengan pengendalian mempunyai hubungan yang positif, pengaruh pelaksanaan Good Corporate Governance secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Pengaruh pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Pengaruh pelaksanaan Good Corporate Governance dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2013) yang menguji pengaruh budaya organisasi dan pengendalian internal terhadap penerapan prinsip-prinsip Good Governance pada Rumah Sakit Umum Kota Padang. Menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi dan pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap penerapan Good Governance. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut : 1. Apakah sistem pengendalian intern mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance? 2. Apakah kinerja organisasi mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance? 3. Apakah budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance? 4. Apakah sistem pengendalian intern, kinerja organisasi , dan budaya organisasi secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian intern terhadap penerpan Good Corporate Governance, untuk mengetahui pengaruh kinerja organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance, mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance, dan untuk mengetahui secara simultan pengaruh sistem pengendalian intern, kinerja organisasi, dan budaya organisasi terhadap Good Corporate Governance. Kajian teori dalam penelitian ini meliputi, Agency theory, Good Corporate Governance, Sistem Pengendalian Intern, Kinerja Organisasi, dan Budaya Organisasi. METODE Penelitian ini dilakukan di LPD SeKecamatan Sukasada. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena data yang digunakan berbentuk angka-angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi yang di peroleh. Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) seKecamatan Sukasada dengan melibatkan atasan serta karyawan yang terdapat pada LPD tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah semua LPD di Kecamatan Sukasada, teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Adapun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu LPD-LPD di Kecamatan Sukasada yang memiliki aset diatas 1 milyar. Responden untuk penelitian ini adalah atasan dan semua karyawan pada LPD tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pengumpulan kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian diukur menggunakan skala likert 5 poin dengan menggunakan rentang skor 1-5. Responden diminta untuk mengisikan tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar pada maing-masing item pertanyaan. Adapun penskoran yang digunakan dalam mengukur jawaban kuesioner adalah pertama, sangat tidak setuju (STT) dengan interval skor 1, kedua,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) tidak setuju (TS) dengan interval skor 2, ketiga, netral (N) dengan interval skor 3, keempat, setuju (S) dengan interval skor 4 dan yang kelima sangat setuju (SS) dengan interval skor 5. Total kusioner yang dikirim keseluruhan sampel adalah 84 kuesioner sesuai jumlah sampel yang ditentukan. Teknik analisis data menggunakan uji Regresi Linear Berganda yaitu untuk pengetahui pengaruh sistem pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance. Sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas atas instrumen yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan pula uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Uji validitas menggunakan Pearson Correlation mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah korelasi. Variabel dikatakan valid apabila memiliki atau signifikansi lebih kecil dari 0,05, sedangkan variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Sugiyono, 2007). Uji normalitas dilakukan menggunakan Kolmogorov Smirnov dengan koefisien Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas digunakan nilai tolerance = 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) = 10 (Ghozali, 2011), pengujian heteroskedastisitas dapat menggunakan “Uji Glejser” dengan nilai absolut dari residual dari persamaan regresi sebagai variabel terikat. Apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05 ini menandakan tidak adanya homoskedastisitas atau terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya apabila probabiiltas lebih besar 0,05 menandakan adanya homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi terhadap penerpan Good Corporate Governance menggunakan regresi linear berganda dengan model regresi sebagai berikut : Y = α +β1 X1+ β2 X2 + β3 X3 + e (1) Dimana :
Y
=
α = β1,2,3 = e X1 X2 X3
= = = =
Penerapan Good Corporate Governance Konstata Koefisien regresi dari variabel independen Error term Sistem Pengendalian Intern Kinerja Organisasi Budaya Organisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Sukasada memiliki luas wilayah sebesar 172,93 Km2. Jumlah kepala keluarga di Kecamatan Sukasada sebesar 18.833 kepala keluarga dari jumlah penduduk sebesar 67.458 jiwa. Secara geografis Kecamatan Sukasada terletak di Kabupaten Buleleng tepatnya 21 Km di sebelah selatan Kota Singaraja. Batasbatas Kecamatan Sukasada yaitu sebelah utara Kecamatan Buleleng, sebelah timur Kecamatan Sawan dan Kecamatan Badung, sebelah Selatan Kabupaten Tabanan dan sebelah barat Kecamatan Banjar. Kecamatan Sukasada dibagi menjadi 14 Desa, yaitu Desa Ambengan, Desa Gitgit, Desa Kayu Putih, Desa Pagayaman, Desa Pancasari, Desa Panji, Desa Panji Anom, Desa Pegadungan, Desa Silangjana, Desa Selat, Desa Padang Bulia, Desa Sambangan, Desa Wanagiri, dan Desa Tegal Linggah. Secara Topografi Kecamatan Sukasada sebagaian wilayahnya berada pada dataran tinggi dan pada dataran rendah. Kecamatan Sukasada terdapat gunung tertinggi di Kabupaten Buleleng, yaitu Gunung Tapak (1903 m) dan juga memiliki danau, yaitu Danau Buyan (360 hektar (www.sukasada.bulelengkab.go.id). Kecamatan Sukasada terdapat 21 LPD. LPD adalah Lembaga Perkreditan Desa di Pakraman dalam wilayah Provinsi Bali. Pada penelitian ini hanya menggunakan 10 LPD yang di jadikan sampel penelitian, pemilihan sampel yang digunakan berdasarkan teknik purposive sampling atau pemilihan sampel dengan kriteria tertentu. Responden dalam penelitian ini adalah atasan dan semua karyawan yang terdapat pada LPD yang dijadikan sampel tersebut. Jumlah responden dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 84 orang. Data penelitian
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) dikumpulkan dengan menggunakan koesioner sebanyak 84 buah yang disebarkan pada LPD yang dijadikan Sampel. Dalam penelitian ini menyebar 84 kuesioner, kuesioner yang kembali berjumlah 75 kuesioner, kuesioner yang tidak kembali sebesar 9 kuesioner makan tingkat pengembalian kuesioner sebesar 89 % dan tingkat pengembalian yang dapat digunakan sebesar 89 %. Profil responden dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini, berjenis kelamin laki-laki berjumlah 47 orang atau sebesar 63 % dan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 28 orang atau sebesar 37%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden di LPD di Kecamatan Sukasada adalah berjenis kelamin laki-laki. Untuk usia responden pada LPD di Kecamatan Sukasada yaitu responden yang berusia 20-30 tahun berjumlah 13 orang atau sebesar 17 %, responden yang berusia 31-40 tahun berjumlah 27 orang atau sebesar 36 %, responden yang berusia 41-50 tahun berjumlah 30 orang atau sebesar 40 %, dan responden yang berusia >50 tahun berjumlah 5 orang atau sebesar 7%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 4150 tahun. Pendidikan terakhir responden pada LPD di Kecamatan Sukasada yaitu SMP sebanyak 1 orang atau sebesar 1 %, SMA sebanyak 55 orang atau sebesar 73 %, pendidikan terakhir STM sebanyak 3 orang atau sebesar 4 %, pendidikan terakhir Diploma sebanyak 6 orang atau sebesar 8 %, pendidikan terakhir S1 (Strata 1) sebanyak 9 orang atau sebasar 12 % dan pendidikan terakhir S2 sebanyak 1 orang atau sebesar 1 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki pendidikan terakhir SMA. Berdasarkan lama bekerja diketahui bahwa responden yang bekerja < 2 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 7 %, responden yang lama bekerja 2-5 tahun sebanyak 15 orang atau sebesar 20 %,
responden dengan lama bekerja 6-7 tahun sebanyak 27 orang atau sebesar 36 %, dan responden dengan lama bekerja > 7 tahun sebanyak 28 orang atau sebesar 37%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini dengan masa kerja paling banyak adalah diatas 7 tahun. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian adalah valid dan reliabel yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti indikator yang digunakan untuk mengukur variabel stress kerja dapat dikatakan valid sebagai alat ukur. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach alpha untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,60. Hal ini berati item-item kuesioner dapat dikatakan konsisten atau reliabel sebagai alat ukur. Hasil analisis deskriptif dari variabel sistem pengendalian intern menunjukkan bahwa dari 75 responden memiliki rentang skor 52-62, skor minimum sebesar 52, skor maksimum sebesar 62, modus sebesar 57, simpangan baku sebesar 2,92 dan rata-rata sebesar 56,69. Variabel kinerja organisasi menunjukkan bahwa dari 75 responden memiliki rentang skor 34-43, skor minimum sebesar 34, skor maksimum sebesar 43, modus sebesar 38, simpangan baku sebesar 2,28 dan rata-rata sebesar 38,59. Variabel budaya organisasi menunjukkan bahwa dari 75 responden memiliki rentang skor 39-48, skor minimum sebesar 39, skor maksimum sebesar 48, modus sebesar 43, simpangan baku sebesar 2,19 dan rata-rata sebesar 43,83. Variabel penerapan Good Corporate Governance menunjukkan bahwa dari 75 responden memiliki rentang skor 35-45, skor minimum sebesar 35, skor maksimum sebesar 45, modus sebesar 40, simpangan baku sebesar 2,31, dan ratarata sebesar 39,92. Berdasarkan data distribusi frekuensi untuk kuesioner sistem pengendalian intern, ditunjukkan bahwa 36,6 % skor penerapan Sistem Pengendalian Intern direspon sangat setuju , 63 % direspon setuju, dan 0,4 % direspon ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan bahwa respon pegawai di LPD Kecamatan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) Sukasada lebih cenderung responnya setuju. Untuk distribusi frekuensi kuesioner kinerja organisasi menunjukkan bahwa bahwa 30,5 % skor kinerja organisasi direspon sangat setuju , 68 % direspon setuju, dan 1,5 % direspon ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan bahwa respon pegawai di LPD Kecamatan Sukasada lebih cenderung responnya setuju. Berdasarkan kuesioner budaya organisasi menunjukkan bahwa 52,8 % skor budaya organisasi direspon sangat setuju , 37 % direspon setuju, dan 5,2 % direspon ragu-ragu, 5 % direspon tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa respon pegawai di LPD Kecamatan Sukasada lebih cenderung responnya sangat setuju. Dan berdasarkan distribusi frekuensi penerapan Good Coprorate Governance menunjukkan bahwa bahwa 44 % skor Good Corporate Governance direspon sangat setuju, 55,7 % direspon setuju, dan 0,3 % direspon raguragu. Jadi dapat disimpulkan bahwa respon pegawai di LPD Kecamatan Sukasada lebih cenderung responnya setuju. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dipenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test disajikan pada tabel 1 berikut: Berdasarkan Tabel 1, ditunjukkan bahwa angka-angka signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk statistik KolmogorovSmirnov. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada
semua unit analisis berdistribusi normal. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel bebas. Dilihat dari hasil pengujian multikolinearitas ditunjukkan bahwa nilai VIF sistem pengendalian intern sebesar 1,049 < 10 dengan nilai tolerance sebesar 0,953 > 0,1. Nilai VIF kinerja organisasi sebesar 2,947 < 10 dengan nilai tolerance sebesar 0,339 > 0,1. Nilai VIF budaya organisasi sebesar 2,958 < 10 dengan nilai tolerance sebesar 0,338 > 0,1. Karena nilai VIF dari masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Nilai korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Pengujian heteroskedastisitas dapat menggunakan “Uji Glejser” dengan nilai absolut dari residual dari persamaan regresi sebagai variabel terikat. Berdasarkan uji heterokedastisitas ditunjukkan bahwa nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda yaitu uji t, uji f dan menggunakan koefisien determinasi (R2). Hasil uji regresi linear berganda dapat disajikan pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Unit Analisis Sistem Pengendalian Intern Kinerja Organisasi Budaya Organisasi Penerapan Good Corporate Governance Sumber: Data Diolah (2016)
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. 0,089 75 0,200 0,092 75 0,189 0,090 75 0,200 0,087 75 0,200
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan Tabel 2, maka didapat hasil persamaan
1
diperoleh harga thitung sebesar 2,744 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada df = 75-3-1 = 71 adalah
Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Lenier Berganda Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model t B Std. Beta Error (Constant) -7,459 1,741 -4,285 X1 0,075 0,024 0,095 3,110 X2 0,143 0,052 0,141 2,744 X3 0,859 0,054 0,825 16,048
Sig. 0,000 0,003 0,008 0,000
Data diolah, 2016
regresi sebagai berikut : Y = -7,549 + 0,075 X1 + 0,143 X2 + 0,859 X3 +e Berdasarkan persamaan tersebut maka diperoleh koefisien regresi untuk variabel sistem pengendalian intern sebesar 0,075, arah koefisien tersebut positif yang menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap penerapan Good Corporate Governance. Untuk variabel kinerja organisasi sebesar 0,143, arah koefisien tersebut positif yang menunjukkan bahwa kinerja organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan Good Corporate Governance. Variabel budaya organisasi sebesar 0,859, arah koefisien tersebut positif yang menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan Good Corporate Governance. Untuk menguji signifikansi koefisien regresi berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap penerapan Good Corporate Governance dengan uji t. Bedasarkan tabel 2 ditunjukkan bahwa untuk variabel sistem pengendalian intern diperoleh harga thitung sebesar 3,110 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada df = n-k-1= 71 adalah 1,994. Karena thitung lebih besar dari ttabel atau taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sistem pengendalian intern terhadap penerapan Good Corporate Governance. Variabel kinerja organisasi
1,994. Karena thitung lebih besar dari ttabel atau taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance. Variabel budaya organisasi diperoleh harga thitung sebesar 16,048 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada df = 75-3-1 = 71 adalah 1,994. Karena thitung lebih besar dari ttabel atau taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance. Hasil uji kelayakan model f (simultan) sistem pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi secara simultan terhadap penerapan Good Corporate Governance yaitu nilai f hitung diproleh sebesar 349,455 > dari nilai f tabel sebesar 2,73 dengan tingkat signifikan 0,000 < dari 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Jadi, secara simultan terdapat pengaruh antara sistem pengendalian intern, kinerja organisasi, dan budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance. Berdasarkan uji koefisien determinasi dapat terlihat dari adjusted R square sebesar 0,934. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate Governance dipengaruhi oleh sistem pengendalian intern, kinerja organisasi, dan budaya organisasi sebesar 93,4 %. Sisanya
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) 6,6 % penerapan Good Corporate Governance dipengaruhi variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Penerapan Good Corporate Governance Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara sistem pengendalian intern terhadap penerapan Good Corporate Governance yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sistem pengendalian intern sebesar 0,075 menyatakan setiap peningkatan 0,075 satuan akan meningkatkan penerapan Good Corporate Governance sebesar 0,075 satuan. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan sistem pengendalian intern terhadap penerapan Good Corporate Governance adalah searah. Nilai signifikansi untuk sistem pengendalian intern sebesar 0,03 < 0,05 sehingga dikatakan bahwa sistem pengendalian intern memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance. Berdasarkan teori yang dinyatakan oleh Arens (2004) bahwa dengan pengendalian intern yang efektif maka akan mendorong penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance. Prinsip Good Corporate Governance yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran, maka terdapat kesesuaian antara elemen yang membangun pengendalian intern tersebut dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Pengendalian intern efektif jika organisasi telah melaksanakan dan menerapkan lima elemen yang membangun pengendalian yang terdiri atas lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pengawasan. Sementara itu jika dikaitkan dengan lima prinsip Good Corporate Governance (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, kewajaran) maka terdapat kesesuaian antara elemen yang membangun pengendalian intern tersebut. Sistem pengendalian intern pada LPD di Kecamatan Sukasada sudah berjalan dengan cukup baik, ini terbukti dari
kuesioner yang disebarkan, respon pegawai LPD Kecamatan Sukasada cenderung menjawab setuju pada kuesioner sistem pengendalian intern. Secara empiris, hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ristansi (2014), Ruspina (2013), dan Topan (2016). Pengaruh Kinerja Organisasi terhadap Penerapan Good Corporate Governance. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara kinerja organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance yang ditunjukkan dengan koefisien regresi kinerja organisasi sebesar 0,143 menyatakan setiap peningkatan 0,143 satuan akan meningkatkan penerapan Good Corporate Governance sebesar 0,143 satuan. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan kinerja organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance adalah searah. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk kinerja organisasi (X2) adalah 0,008 dimana angka signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan H1 (2) diterima. Hasil ini mempertimbangkan kajian teori dan empiris. Secara teori, kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch and Keeps, 1992). Tugiman (2000) menyatakan bahwa dengan adanya kinerja yang baik maka dapat mendukung penerapan Good Corporate Governance yang akhirnya akan bermuara pada meningktanya kinerja suatu organisasi. Sasaran dari suatu perusahaan merupakan tujuan yang ingin dicapai semua pihak yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder and shareholder). Untuk mencapai tujuan tersebut, pihakpihak yang berkepentingan dalam perusahaan harus bekerja sama secara sistematis demi menghasilkan kinerja yang optimal. Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) sesuai dengan tujuan adalah dengan mengetahui dari kinerja perusahaan tersebut. Kinerja LPD akan sangat mempengaruhi Good Corporate Governance karena dengan adannya kinerja yang baik, pengelolaan LPD berkualitas dan kompetitif maka penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance bukan merupakan hal yang mustahil. Kinerja LPD di Kecamatan Sukasada berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari setiap pegawai pada masing masing bagian telah mampu merencanakan kegiatan dan melaksanakan sesuai dengan tujuan dari LPD. LPD dituntut memiliki kedisiplinan dalam penyelesaian tugas, transparansi pengurus, dapat bekerja dalam tim, dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, kemampuan dalam menyusun rencana kegiatan, serta memperkuat pengawasan internal perusahaan. Setiap pegawai pada masing masing bagian telah mampu merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan terhadap apa yang menjadi visi-misi organisasi. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ruspina (2013), yang menunjukkan bahwa kinerja aparatur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan Good Governance. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Penerapan Good Corporate Governance Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,859 menyatakan setiap peningkatan 0,859 satuan akan meningkatkan penerapan Good Corporate Governance sebesar 0,859 satuan. Persamaan regresi memiliki arah koefisien positif. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance adalah searah. Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk
budaya organisasi (X3) adalah 0,000 dimana angka signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan H1 (3) diterima. Secara teoretis, keberhasilan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dapat dipengaruhi faktor internal dan eksternal perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi Good Corporate Governance adalah budaya organisasi. Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku para anggota organisasi, sehingga jika budaya organisasi pada suatu organisasi atau instansi baik, maka tidak mengherankan jika anggota organisasi adalah orang-orang yang baik dan berkualitas pula. Dalam organisasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuannya, sedangkan jalannya organisasi dipengaruhi oleh perilaku banyak individu yang memiliki kepentingan masing-masing. Budaya yang terdapat pada LPD di Kecamatan Sukasada meliputi budaya gotong royong hal tersebut tercermin dari segi pembuatan keputusan lebih sering dibuat secara bersama-sama atau proses pembuatan keputusan secara musyawarah, karyawan pada LPD di Kecamatan Sukasada diberikan kebebasan untuk dapat bertindak aktif dalam melaksanakan pekerjaan,setiap orang yang terdapat dalam organisasi diberikan kebebasan dalam mengemukakan pendapat dalam setiap pekerjaan yang diberikan, kerjasama yang di lakukan oleh semua stakeholder dalam organisasi sudah berjalan dengan cukup baik, pimpinan atau kepala LPD selalu memberikan petunjuk kerja yang jelas kepada pegawai baru, kepala LPD selalu memberikan dukungan yang positif terhadap pekerjaan yang diberikan, dan kepala LPD selalu mempertahankan selalu mempertahankan pegawai yang berprestasi. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lestari (2013), yang menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerapan Good Governance. Sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Topan (2016), yang menunjukkan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positf dan signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kinerja Organisasi, dan Budaya Organisasi Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Berdasarkan pengujian hipotesis H1 (4) melalui Ftest diperoleh bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 349,455 > Ftabel sebesar 2,73 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H1 (4) diterima. Jadi secara simultan terdapat pengaruh antara sistem pengendalian intern, kinerja organisasi dan budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance. Secara teori, menurut Ristifani (2009) faktor yang mempengaruhi keberhasilan Good Corporate Governance yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari : (1) terdapat budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung penerapan Good Corporate Governance dalam mekanisme dan sistem kerja manajemen di perusahaan. (2) Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan yang mengacu pada penerapan nilai-nilai Good Corporate Governance. (3) Manajemen pengendalian resiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah penerapan Good Corporate Governance. (4) Terdapat sistem audit yang efektif dalam perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin terjadi. (5) Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga kalangan publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap langkah perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke waktu. Pada LPD di Kecamatan Sukasada pelaksanaan sistem pengendalian internal, Kinerja Organisasi, dan Budaya Organisasi telah termasuk ke dalam karakteristik Good Corporate Governance. Ketiga variabel tersebut jika dilaksanakan dengan baik akan dapat berpengaruh terhadap terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingginya sistem pengendalian
internal perusahaan, kinerja krganisasi, dan budaya organisasi yang dilakukan perusahaan akan berpengaruh pada tingginya Good Corporate Governance. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem pengendalian internal, kinerja organisasi, dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hipotesis terhadap pengaruh sistem pengendalian intern, kinerja organisasi, dan budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Sukasada maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sistem pengendalian intern terhadap penerapan Good Corporate Governance, yang ditunjukkan dengan nilai thitung (3,110) > ttabel (1,994) atau taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ristansi (2014), Topan (2016) dan Ruspina (2013). 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governence, yang ditunjukkan dengan nilai thitung (2,744) > ttabel (1,994) atau taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ruspina (2013). 3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governence, yang ditunjukkan dengan nilai thitung (16,048) > ttabel (1,994) atau taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2013) dan Topan (2016). 4. Secara simultan, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sistem pengendalian intern, kinerja organisasi, dan budaya organisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance, yang ditunjukkan tingkat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017) signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. 5. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel budaya organisasi memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap penerapan Good Corporate Governance, hal ini dilihat dari nilai koefisien regresi paling besar yaitu 0,859 dibandingkan dengan koefisien regresi variabel lainnya. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi LPD agar dapat meningkatkan pelaksanaan kinerja LPD sehingga tata kelola perusahaan yang baik dapat terlaksana, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya kepada nasabah. Pegawai harus memiliki tingkat kreatifitas dalam menerapkan tata kerja yang baik. 2. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner secara langsung, peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan juga metode pengumpulan data wawancara sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan lengkap. 3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi penelitian, yaitu dengan menambah jumlah populasi dan tidak hanya LPD yang berada di Sukasada saja melainkan LPD di Kabupaten Buleleng sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi. 4. Pada penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap pelaksanaan Good Corporate Governence seperti variabel komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, dan kepuasan kerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. 2011. Etika Bisnis Dan Profesi, Jakarta: Salemba Empat. Arens, A. A. 2004. Auditing dan Pelayanan
Verifikasi Pendekatan Terpadu. Alih Bahasa Tim Dejacarta. Jakarta: PT. Indeks. Arens, Alvin dkk. 2008. Auditing dan Jasa Assurance pendekatan terintegrasi jilid 1. Jakarta: Erlangga Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivarite dengan progrman SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. -------.2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Hiro, Tugiman. 2000. Pengaruh Peran Auditor Intern Serta Faktor-Faktor Pendukungnya Terhadap Peningkatan Pengendalian Intern dan Kinerja Perusahaan. Disertasi. UNPAD. Lestari, Indah Morita. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Intern terhadap Penerapan Prinsip- prinsip Good Governance (studi kasus pada rumah sakit umum kota Padang). Skripsi. Universitas Negeri Padang. Mulyadi. 1993. Sistem Yogyakarta: YKPN.
Akuntansi.
Ristansi, Asih. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kotmitmen Organisasi terhadap Penerapan Good Governance (Studi kasus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan. Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha. Ruspina, Depi Oktia. 2013. Pengaruh Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP) terhadap Penerapan Good Governance (Studi empiris pada Pemerintah Kota Padang). Skripsi. Universitas Negeri Padang.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume:7 No:1 Tahun 2017)
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Topan. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (studi pada BPRS Bangun Drajat Warga (BDW) Yogyakarta). Skripsi. Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Buleleng. 2016. Profil Kecamatan Sukasada. [Online], Tersedia di: www.bulelengkab.go.id [diakses pada tanggal 26 Oktober 2016] Wardani, Kiki. 2012. Pengaruh Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Pelaksanaan Good Governance. Skripsi. Universitas Negeri Padang.