Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 184-202 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN SUKABUMI 1 DAN 6 GUGUS 02 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI KOTA PROBOLINGGO Dwi Rohyati Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang
Abstract This research aims to know the influence of instructional media usage and learning activity on social learning achievement of fifth graders at SDN Sukabumi 1 and 6 Probolinggo. Sixty eight (68) students were invoked as respondents in which thirty four (34) students were from SDN Sukabumi 1 Probolinggo and the rest were from SDN Sukabumi 6 Probolinggo. The results showed that there was significant influence of instructional media usage, learning activities, and instructional media usage and learning activities simultaneously on social learning achievement of fifth graders at SDN Sukabumi 1 and 6 Probolinggo. Keywords: instructional media, learning activity, learning achievement
PENDAHULUAN
pendidikan. (Muhammad Joko Susilo,
Pembangunan nasional baik
terus
pendidikan
mengalami
menyangkut
2007).
dinamika
kurikulum,
format
Perubahan merupakan
kurikulum
salah
satu
upaya
materi, sarana dan prasarana, maupun
peningkatan mutu pendidikan. Mulai
sistem dengan penyempurnaan yang
tahun 2001/2002 telah diperkenalkan
kontinu.
kurikulum berbasis kompetensi yang
Pengembangan
nasional lebih
banyak
instrumen
kurikulum
komponen
lain.
pendidikan menggunakan
merupakan
dari
kurikulum
1994.
Berbasis
Kompetensi
Kurikulum
pada sekolah
pengembangan Kini,
dari
Kurikulum (kurikulum
merupakan instrumen strategis untuk
2004)
pengembangan kualitas sumber daya
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
manusia baik jangka pendek maupun
(KTSP)
jangka
juga
tahun 2006. KTSP merupakan salah
memiliki koherensi dalam pencapaian
satu upaya pemerintah untuk mencapai
tujuan
keunggulan
panjang,
sekolah
kurikulum
dan
atau
tujuan
telah disempurnakan menjadi
yang
mulai
masyarakat
diberlakukan
dan
bangsa
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
dalam penguasaan ilmu dan teknologi
Manusia Indonesia menjadi inti sejarah
seperti yang digariskan dalam GBHN.
Indonesia, yang harus melukiskan dari
Dimana pengembangan KTSP
segi (1) pertumbuhan sifat kebangsaan
oleh tingkat satuan pendidikan harus
sebagai
mengacu kepada prinsip-prinsip yang
perjuangannya untuk menjadi bangsa
khas
yaitu kegiatan yang
yang bersatu dan merdeka; (3) orang-
berfokus pada kegiatan aktif siswa
orang besar serta aliran-aliran, dan
dalam
paham
edukatif,
membangun
pemahaman. kegiatan
makna
Cara belajar
atau
pengelolaan
mengajar,
cara
bangsa
yang
cara
cita-cita
disesuaikan fasilitas,
pembelajaran
dengan sumber
ketersediaan belajar
mempengaruhi
massa yang menjadi dasar perjuangan; (4)
strategi
(2)
perjuangan itu, serta gerakan-gerakan
menyediakan pengalaman belajar dan memilih
Indonesia;
perjuangan
untuk
kehidupan
mewujudkan
sebagai
bangsa
yang bebas, adil, makmur, dan bahagia
dan
(Moh, R. Ali, 2005: 350). Untuk
lingkungan yang memungkinkan untuk
mencapai tujuan dan kegunaan sejarah
mendukung
tersebut,
penyesuaian
terhadap
diperlukan
pendekatan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
pembelajaran
teknologi.
pengalaman
kegiatan pembelajaran sejarah (materi
belajar yang diberikan kepada siswa
sejarah adalah peristiwa masa lalu)
harus
akan
Untuk
relevan
masing-masing
itu
dengan
keunikan
karakteristik
pokok
bahasan dalam setiap mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang menuntut
siswa
untuk
pengetahuan pemahaman penerapan
(komprehensi) (aplikasi)
dan
adalah
IPS.
mengingat
cenderung membosankan bagi
peserta didik, apabila metode ceramah dan
mencatat
mendominasi
pembelajaran.
memiliki
(knowlwdge),
yang tepat,
Dalam upaya keaktifan dituntut
peserta untuk
membangkitkan didik,
dapat
pendidik
menciptakan
suasana belajar yang kondusif bagi
Dimana materi yang menjadi bahan
aktualisasi
pembelajaran IPS untuk kelas V SD
pendidik
adalah
menjadikan aktivitas yang dilakukan
mengenai
kajian
sejarah.
peserta sendiri
didik. harus
Bahkan berupaya
185
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
sebagai bagian dari aktualisasi diri.
Tuntutan
pembelajaran
Mengajar dan memberi umpan balik
berbasis teknologi informasi ataupun
pada peserta didik
perkembangan teknologi pembelajaran
tidak
dianggap
sebagai beban. Aktivitas kerja telah
yang
menjadi
bagian
produksi
peluang
mengembangkan
bermain,
sehingga
relatif
cepat
CD
memungkinkan
sebagai
program
kreativitas
pembelajaran sudah bukan merupakan
bagi pendidik maupun peserta didik
hal yang sulit. Rumah-rumah produksi,
cukup besar.
termasuk
Oleh karena itu pembelajaran IPS
perlu didukung dengan media
pembelajaran
memproduksi
pembelajaran
CD
interaktif
dengan
Macromedia
flash.
program
visual
Disamping itu guru dapat menciptakan
yang saat ini sangat populer digunakan
sendiri dengan program yang lebih
dalam
sederhana
adalah
sesuai.
banyak
sudah
Salah
satunya
yang
Pustekkom Diknas
media audio
dunia
pendidikan
Audiovisual Interaktif yang
yaitu direkam
dan
telah
populer yaitu
Microsoft Power Point.
dalam compact (video) disk. CD dapat
Pada
pembelajaran
interaktif
mengakses berbagai macam data dan
ini tugas siswa mempelajari dengan
obyek yang tidak dapat dilihat secara
melihat serta mengamati proses-proses
langsung, karena faktor lokasi yang
yang disajikan,
jauh atau proses yang memakan waktu
untuk
sangat
diminta dalam program. Apabila siswa
lama.
CD dapat dilengkapi
siswa dituntut aktif
mengerjakan
kurang
dapat
kembali sehingga akan memudahkan
pendengaran. semacam
ini
pembelajaran Audiovisual dikendalikan dapat
dengan
CD disebut
didisplaykan
diputar
guru
dengan
CD
Karena
atau
komputer, maka antara guru dan siswa
yang
masih
Interaktif komputer dengan
dan LCD
untuk
dapat
pembelajaran
interaktif
dengan
indera
maka
yang
dengan narasi atau suara lain yang ditangkap
jelas
kegiatan
berinteraksi
menambah
penjelasan.
dikendalikan
dengan
dimungkinkan ketika
untuk media
ini
ditanyangkan.
(Liquid Crystal Display).
186
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
Peran
guru
di sini tetaplah
siswa
dibawah
standar
ketuntasan
penting, karena pada dasarnya proses
yakni dibawah 7 (daftar nilai rapot
pembelajaran
proses
semester 1 tahun ajaran 2014/2015).
komunikasi dan interaksi antara guru
Hal tersebut dikarenakan guru dalam
dengan siswa dan juga antara siswa
memberikan
dengan siswa. Strategi pembelajaran
mengandalkan buku paket dan LKS
dengan
sebagai pendukung belajar siswa, guru
adalah
bantuan
media
ini
dapat
materi pelajaran
hanya
dirancang sedemikian rupa oleh guru
jarang
sehingga
pembelajaran sebagai sarana belajar
dapat
memotivasi
siswa
memanfaatkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
siswa
Dengan demikian pembelajaran aktif
partisipasi aktif siswa dalam belajar.
sebagaimana yang diharapkan dalam
Hal itulah yang menjadi permasalahan
KTSP
peneliti,
dapat
terwujud
yang
pada
yang
dapat
media
sehingga
meningkatkan
peneliti
akhirnya prestasi belajar siswa dapat
mengetahui
meningkat.
pengaruh penggunaan media interaktif
Selama
ini
berdasarkan
observasi awal pembelajaran IPS pada
02
cenderung,
Kota
dari
sekian
Berdasarkan
Probolinggo
pemikiran
banyaknya
mengambil
di
mengalami
Aktivitas
belajar,
pertimbangan
atas
maka
Media
Belajar
peneliti “Pengaruh
judul
Penggunaan
dalam
tentang
belajar yang dicapai oleh siswanya.
siswa tersebut, masih banyak yang kesulitan
jauh
dan aktivitas belajar terhadap prestasi
siswa Kelas V SDN Sukabumi 1 dan 6 Gugus
lebih
ingin
Interaktif
Terhadap
dan
Prestasi
terlihat dari adanya siswa-siswa yang
Belajar IPS Siswa Kelas V SDN
enggan belajar dan tidak bersemangat
Sukabumi 1 dan 6 Gugus 02 Tahun
dalam menerima pelajaran di kelas.
Pelajaran
Siswa juga ada yang belum aktif dalam
Probolinggo”.
mengerjakan diberikan. belajarnyapun
soal
latihan
yang
Sehingga
hasil
menjadi
kurang
memuaskan karena masih banyak nilai
2014/2015
Media National (Azhar
Pembelajaran
Educational Arsyad,
bentuk-bentuk
di
1996:
Kota
menurut
Association 5)
adalah
komunikasi
baik
187
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
tercetak
maupun
Audiovisual
dan
adalah a) media yang lahir sebagai
peralatannya; dengan demikian, media
akibat revolusi komunikasi yang dapat
dapat
digunakan untuk
dimanipulasi,
dilihat,
didengar
atau dibaca.
disamping guru, buku teks dan papan
Menurut (1994:
Seels
146)
merupakan segala
&
Richey
Media
alat
(medium)
komunikasi,
sesuatu
informasi
tujuan instruksional
yang
atau
yakni
tulis; b) nama historis yang dipakai untuk
dari
(Teknologi
pendidikan).
membawa
pesan-pesan
bidang/kawasan
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai definisi media pembelajaran
sumber informasi kepada penerimanya
tersebut
(mencakup film, TV, bahan, cetak,
media pembelajaran adalah merupakan
radio,
alat komunikasi yang digunakan untuk
diagram,
Sedangkan
dan
yang
sebagainya).
dimaksud
dengan
dapat
disimpulkan
bahwa
menyampaikan pesan/informasi, dapat
media pembelajaran adalah mencakup
merangsang
semua bentuk media yang digunakan
kemauan
untuk menyampaikan pesan /informasi
mendorong terciptanya proses belajar
dengan tujuan pembelajaran.
dan tercapainya tujuan pembelajaran.
Association Communication /AECT
for Educational and
(1994: 201)
pikiran, siswa
Aktivitas
perasaan sehingga
belajar
dan dapat
merupakan
Technology
semua kegiatan yang dilakukan oleh
mendefinisikan
seseorang siswa dalam konteks belajar
media sebagai berikut : “Media adalah
untuk mencapai tujuan.
semua
aktivitas maka proses belajar tidak
bentuk
dan
saluran
yang
digunakan dalam proses penyampaian
akan
informasi”. Selanjutnya AECT (1994:
Aktivitas siswa dalam proses belajar
200)
mengajar tidak hanya mendengarkan
mendefinisikan
guru
media
berlangsung
Tanpa ada
dengan
baik.
(mediated Teacher) adalah seorang
dan mencatat saja.
guru
aktivitas yang dilakukan siswa dalam
yang
menyajikan
dengan
menggunakan
Sementara
itu
media
pelajarannya media. pendidikan
(Educational media) menurut AECT
belajar, yang
maka terjadi
Menurut
Semakin banyak
proses akan
Sardiman
pembelajaran
semakin (2004)
baik.
aktivitas
188
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
belajar merupakan prinsip atau azas
untuk mendapatkan hasil pembelajaran
yang sangat penting didalam interaksi
yang optimal.
belajar mengajar.
Berdasarkan pendapat tersebut,
Sedangkan (1991:
Poerwadarminta
108)
mengatakan
bahwa
aktivitas siswa dapat diartikan sebagai rangkaian
kegiatan
fisik
maupun
“aktivitas adalah keaktifan, kegiatan,
mental yang dilakukan secara sadar
kesibukan
oleh
kerja
kegiatan ditiap
atau
kerja bagian
Sedangkan (1986:
yang kerja
menurut
88)
salah
satu
dilaksanakan
seseorang
yang
S.
tampak.
mengatakan
mengakibatkan
adanya perubahan pada dirinya baik
diperusahaan”. Nasution
dan
tampak
maupun
yang
tidak
bahwa
Aktivitas merupakan prinsip
“aktivitas adalah azas yang terpenting
atau asas yang sangat penting di dalam
oleh sebab belajar sendiri merupakan
interaksi belajar mengajar. Montessori
suatu kegiatan”.
(dalam Slameto,
2003) menyatakan
Aktivitas yang dimaksudkan di
bahwa
anak-anak
sini bukan hanya aktivitas fisik tetapi
tenaga
untuk
mencakup
membentuk
kegiatan
aktivitas belajar,
mental. kedua
Pada aktivitas
berperan
memiliki
tenaga-
berkembang
sendiri,
sendiri. sebagai
Pendidik
akan
pembimbing
dan
tersebut saling berkait. Aktivitas fisik
mengamati
ialah peserta didik giat aktif dengan
anak didiknya. Pernyataan Montessori
anggota
badan,
membuat
sesuatu,
ini memberikan petunjuk bahwa yang
bermain
ataupun
bekerja,
ia tidak
lebih banyak melakukan aktivitas di
hanya
duduk
dan
mendengarkan,
itu
yang
memberikan
aktivitas
psikis
perkembangan
dalam pembentukan diri
melihat atau hanya pasif. Peserta didik mempunyai
bagaimana
sendiri,
adalah anak
sedang
pendidik
bimbingan
(kejiwaan) adalah jika daya jiwanya
merencanakan
bekerja
akan diperbuat oleh anak didik.
sebanyak-banyaknya
dalam
rangka pembelajaran. Seluruh peranan dan
kemauan
dikerahkan
dan
diarahkan supaya daya itu tetap aktif
segala
Sedangkan Slameto,
kegiatan yang
Rousseau
2003)
dan
(dalam
memberikan
penjelasan bahwa segala pengetahuan
189
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
itu harus diperoleh dengan pengamatan
belajar.
sendiri,
sendiri,
bagaimanan guru bisa menyampaikan
penyelidikan sendiri, dengan bekerja
pembelajaran dengan baik dan siswa
sendiri,
bisa menerimanya.
pengalaman
dengan
fasilitas
yang
diciptakan sendiri, baik secara rohani
Dari
sisi
Menurut
guru,
adalah
Mudjiono
(2002),
maupun teknis. Hal ini menunjukkan
hasil belajar merupakan hal yang dapat
tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa
mungkin terjadi.
dan sisi guru. Dari sisi siwa hasil
Hasil tingkat
belajar
perkembangan
merupakan mental
belajar
merupakan
tingkat
yang
perkembangan mental yang lebih baik
lebih baik dengan melakukan usaha
bila dibandingkan pada saat sebelum
secara maksimal yang dilakukan oleh
belajar.
seseorang setelah melakukan usaha-
Tingkat perkembangan mental
usaha belajar. Hasil belajar biasanya
tersebut
terwujud
dinyatakan
ranah
kognitif,
dalam
bentuk
nilai.
pada
jenis-jenis
afektif,
dan
Menurut arif Gunarso (dalam Lina,
psikomotor. Sedangkan dari sisi guru
2009: 5),” hasil belajar adalah usaha
hasil
maksimal yang dicapai oleh seseorang
terselesaikannya
yang telah melaksanakan usaha-usaha
Ranah kognitif yaitu berkenaan dengan
belajar”. Jadi hasil belajar adalah hasil
hasil belajar intelektual yang terdiri
yang diperoleh seseorang dari proses
dari enam aspek yaitu pengetahuan
belajar
atau
yang
Sedangkan Mujiono
telah
menurut
analisis,
pelajaran.
pemahaman,
sintesis,
aplikasi,
dan
evaluasi.
atau
merupakan hal yang dapat dipandang
pemahaman
merupakan
dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi
tingkat
guru. Dari sisi siswa, hasil belajar
termasuk kognitif tingkat tinggi yaitu
merupakan
aplikasi,
analisis,
sintesis
dan
evaluasi.
Ranah
afektif
berkenaan
tingkat
yang
lebih pada
hasil
dan
bahan
saat
Pengetahuan
dibandingkan
5),
Dimyati
ingatan,
merupakan
belajar
mental
(2006:
dilakukannya.
belajar
perkembangan baik saat
bila
sebulum
rendah,
ingatan
dan kognitif
sedangkan
yang
juga
dengan sikap siswa yang terdiri dari
190
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
lima aspek yakni penerimaan, reaksi,
berbagai aspek
penilaian, organisasi dan internalisasi.
nampak pada diri individu perubahan
Ranah psikomotoris berkenaan dengan
tingkah laku secara kuantitatif.
keterampilan
METODE PENELITIAN
dan
kemampuan
bertindak. Ada enam aspek pada ranah psikomotoris
yaitu
keterampilan
gerakan
refleks,
gerakan
kemampuan
dasar,
perseptual,
ketepatan,
kehidupan
Penelitian
ini
sehingga
dirancang
sebagai penelitian kuantitatif, dimana menurut
Margono
(1997:
103)
penelitian
kuantitatif
adalah
suatu
keterampilan kompleks, dan gerakan
proses menemukan pengetahuan yang
ekspresif
menggunakan
dan
interpretatif.
Ketiga
data
berupa
angka
ranah hasil belajar yang menjadi objek
sebagai alat menemukan keterangan
penilaian,
yang
mengenai apa yang ingin kita ketahui.
paling banyak dinilai oleh para guru di
Penelitian kuantitatif mengambil jarak
sekolah.
antara
ranah
ranah
Hal
kognitiflah
tersebut
kognitif
kemampuan
berkaitan
para
menguasai
isi
dikarenakan dengan
siswa
dari
dalam
pembelajaran
menurut Tu’u (2004: 76).
peneliti dengan
diteliti.
Penelitian
menggunakan
instrumen-instrumen
Permasalahan pada
adalah
permasalahan
dicapai
atau
atau fikiran yang mana hal tersebut
menghubungkan
dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
lebih.
pengetahuan
penelitian
dasar
diangkat
ini
adalah
asosiatif,
pertanyaan
kecakapan
yang
penelitian
diperoleh siswa berkat adanya usaha
dan
kuantitatif
(Sukmadinata, 2006: 95).
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang
yang
formal, standar dan bersifat mengukur
Dari beberapa pengertian diatas
sesuatu
objek
peneliti
yaitu yang
dua
suatu bersifat
variabel
atau
Hubungan
variabel
dalam
adalah
hubungan
kausal,
yang terdapat dalam berbagai aspek
yaitu hubungan yang bersifat sebab
kehidupan sehingga nampak pada diri
akibat.
individu
(variabel
terhadap
penggunaan sikap,
penilaian
pengetahuan
dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam
variabel
Ada yang
variabel
independent
mempengaruhi)
dependent
dan
(dipengaruhi).
Variabel independent dalam penelitian
191
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
ini adalah penggunaan media interaktif
rancangan
indikator-indikator
beserta
(X1) dan aktivitas belajar (X2), dan
kisi-kisinya.
Setiap
indikator
variabel
pernyataan dalam angket diberi bobot
dependent
adalah
prestasi
belajar siswa (Y).
tertentu
dengan
rentang
nilai 1-5.
Populasi dalam penelitian ini
Selain itu, penelitian ini menggunakan
adalah semua siswa kelas V SDN
dokumen yang digunakan adalah data
Sukabumi 1 Kota Probolinggo yang
mengenai prestasi belajar siswa pada
berjumlah 34 siswa, dan siswa kelas V
yang diambil dari nilai rata-rata nilai
SDN Sukabumi 6 Gugus 02 Kota
raport.
Probolinggo yang berjumlah 34 siswa. Sehingga
total
populasi
dalam
Analisis untuk
data
dimaksudkan
menguji hipotesis yang telah
penelitian ini adalah sebesar 68 siswa.
diajukan. Teknik analisis yang sesuai
Mengingat
untuk digunakan dalam penelitian ini
jumlah
populasi
yang
sedikit, dan mengacu pada ketentuan
adalah
tersebut, maka peneliti ingin meneliti
berganda.
keseluruhan populasi dalam penelitian
digunakan
ini
pengaruh dua atau lebih variabel bebas
menjadi
sampel
penelitian.
teknik
analisis
Teknik untuk
regresi
analisis melihat
besarnya
Sehingga penelitian ini disebut sebagai
terhadap
studi
persamaan regresi sebagai berikut :
populasi
atau
studi
sensus
(Arikunto, 1998: 115). Adapun data
yang
variabel
ini
terikat,
dengan
Y = a + b1 X1 + b2 X2
teknik
pengumpulan
digunakan
dalam
jenis
Adapun regresi
perhitungan
analisis
dilakukan
dengan
berganda
penelitian ini adalah angket digunakan
bantuan program komputer SPSS 14.0.
untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengukur
skor
penggunaan
media interaktif dan aktivitas belajar siswa.
Pernyataan
Hipotesis penelitian
ini
pertama adalah
dalam “Terdapat
yang
digunakan
mengumpulkan
data
pengaruh yang signifikan penggunaan
dan
media
interaktif
aktivitas belajar siswa disusun oleh
belajar
siswa”.
peneliti berdasarkan kajian teori dalam
apakah
untuk penggunaan
media
interaktif
terdapat
terhadap Untuk
prestasi
menentukan
hubungan
yang
192
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
signifikan
atau
dengan
tidak,
melihat
signifikansi
yang
ditentukan
adalah
probalibilitas
5% atau 0,05. Karena probabilitas
thitung hasil perhitungan SPSS 14. Dari
thitung lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
perhitungan
(tabel
0,05) maka kesimpulan yang dapat
12) diperoleh nilai probalibilitas thitung
diambil adalah Ho ditolak dan Ha
sebesar
diterima. Jadi terdapat pengaruh yang
regresi
0,013
signifikansi
nilai
dilakukan
berganda
dengan syarat atau
yang
ditentukan
adalah
signifikan
aktivitas
belajar
5% atau 0,05. Karena probabilitas
prestasi
thitung lebih kecil dari 0,05 (0,013 <
besarnya
0,05) maka keputusan yang dapat
terhadap variabel Y dapat dilihat dari
diambil adalah Ho ditolak dan Ha
nilai r partial yang diketahui sebesar
diterima.
0,691.
Terdapat
pengaruh
belajar
terhadap
yang
siswa.
pengaruh
Hipotesis
variabel
ketiga
dalam
penelitian
terhadap
siswa.
pengaruh yang signifikan penggunaan
Sedangkan besarnya pengaruh variabel
media interaktif dan aktivitas belajar
X1 terhadap variabel Y dapat dilihat
secara bersama-sama terhadap prestasi
dari nilai r partial yang diketahui
belajar
sebesar 0,332.
regresi
Hipotesis penelitian
ini
pengaruh
yang
belajar
kedua adalah
dalam “Terdapat
siswa.”
Hasil
berganda
“Terdapat
perhitungan
seperti
yang
tercantum
dalam
tabel
13
dapat
diketahui
bahwa
nilai
probabilitas
aktivitas
Fhitung adalah sebesar 0,000 yang lebih
prestasi
belajar
kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti
menentukan
apakah
hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
terdapat pengaruh yang signifikan atau
alternatif diterima (p = 0,000 < α =
tidak, dilakukan dengan melihat nilai
0,05). Hal ini berarti terdapat pengaruh
probalibilitas thitung hasil perhitungan.
yang
Dari
berganda
interaktif dan aktivitas belajar secara
(tabel 12) diperoleh nilai probabilitas
bersama-sama terhadap prestasi belajar
thitung sebesar 0,000 dengan syarat atau
siswa. Sedangkan besarnya pengaruh
belajar
terhadap
siswa”.
Untuk
perhitungan
signifikan
adalah
X2
signifikan penggunaan media interaktif prestasi
ini
Sedangkan
regresi
signifikan
penggunaan
media
193
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
keeretan penggunaan aktivitas
hubungan
(R)
media
interaktif
belajar
antara
terhadap
dan
prestasi
minat belajar yang baru, karena konsep yang
dijelaskan
disajikan
oleh
dengan
rekreatif
dan
menarik.
Pengaruh
pendapat Arif S. Sadiman (2008: 16),
Media
itu
dapat
belajar siswa adalah sebesar 0,710. Penggunaan
Hal
media
sejalan
Interaktif Terhadap Prestasi Belajar
yang
IPS Siswa Kelas V di SDN Sukabumi
digunakan
dalam
1 dan 6 Gugus 02 Kota Probolinggo
memiliki
beberapa
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui yang
bahwa
terdapat
signifikan
interaktif siswa, media
media
yang
pembelajaran manfaat
diantaranya: 1) memperjelas penyajian
pengaruh
pesan; 2) mengatasi keterbatasan ruang
penggunaan
media
dan waktu; 3) meningkatkan keaktifan
prestasi
belajar
terhadap dimana
menyatakan
dengan
variabel
siswa; 4) mengatasi kesulitan guru.
penggunaan
interaktif
memberikan
Melalui interaktif,
penggunaan
siswa
menjadi
lebih
menerima
materi
kontribusi pengaruh
sebesar
39,8%
interaktif
terhadap
prestasi
belajar
pelajaran, hal ini disebabkan adanya
variabel
siswa.
dalam
media
komunikasi Pembahasan
hasil
penelitian
diatas
menunjukkan
penggunaan
media
interaktif
menghasilkan
langsung
dengan
materi
pembelajaran.
berkomunikasi.
belajar siswa, hal ini cukup relevan
jawaban
mengingat Media yang dipergunakan
kuis
dalam
mendapatkan
terjadinya
interaksi
memungkinkan langsung
antara
siswa
dan
media
Suara
yang
diperdengarkan mengajak siswa untuk
pengaruh yang signifikan pada prestasi
pembelajaran
antara
siswa
dapat
tersebut.
Bahkan dalam
langsung
dari
mengerjakan diketahui dan
komentar
Materi
hasil
dari
pelajaran
media menjadi
siswa dengan materi pelajaran, karena
lebih cepat dipahami karena adanya
melalui media siswa akan memperoleh
gambar yang dapat menjelaskan meteri
pengalaman
yang diajarkan guru, sehingga dengan
lebih
luas
dan
lebih
lengkap. Keluasan materi yang didapat
demikian
oleh
mengajar dapat dikurangi.
siswa
ini
akan
menimbulkan
jumlah
waktu
belajar
194
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
Hal pembelajaran
ini
dikarenakan
dengan
menggunakan
materi pelajaran yang diberikan guru lebih
konkrit
(nyata).
Penggunaan
media interaktif akan mengajak siswa
media interaktif juga dapat mengatasi
mempelajari materi secara lengkap dan
keterbatasan ruang, waktu dan daya
bertahan
indera
lama
dalam
ingatannya.
siswa
yaitu
dalam
Proses penyerapan informasi belajar
mempersingkat
dapat diterima dengan mudah melalui
penyajian materi lebih jelas dengan
pemanfaatan media pembelajaran dan
adanya
pada
mempermudah
gilirannya
akan
meningkatkan
prestasi belajar siswa. diperkuat
Hasil tersebut
gambaran
penelitian
waktu
hal
belajar,
visualisasi
gambar,
pemahaman
siswa
terhadap materi pelajaran serta dapat menyajikan
obyek
pelajaran berupa
mengenai penggunaan media interaktif
benda atau peristiwa langka ke dalam
yang menunjukkan penggunaan media
kelas.
interaktif di SDN Sukabumi 1 dan 6
juga
Gugus 02 Kota Probolinggo dinilai
sikap pasif anak didik terutama dalam
siswa dalam kategori baik sebanyak 13
meningkatkan keaktifan siswa, proses
orang
belajar
atau
sebesar
(19%),
dalam
Penggunaan bermanfaat
media dalam
mengajar
interaktif
atau sebesar (72%) dan dalam kategori
kegairahan dalam belajar.
sebesar
(8,8%),
sehingga
dapat
Dari
dapat
uraian
disimpulkan,
mengatasi
menjadi
kategori cukup baik sebanyak 49 orang
kurang baik sebanyak 6 orang atau
dan
interaktif
di
bahwa
lebih
menimbulkan
atas
dapat
penggunaan
disimpulkan bahwa penggunaan media
media interaktif dalam proses belajar
interaktif di SDN Sukabumi 1 dan 6
mengajar
Gugus 02 Kota Probolinggo dapat
efektivitas program belajar, mengingat
dikategorikan
media pendidikan apapun bentuknya
cukup
menunjukkan media
bahwa
interaktif
memperjelas pelajaran
baik.
Hal itu
penggunaan
bermanfaat penyajian
yang
mempermudah
disajikan
penyerapan
jika
akan
dipergunakan
dalam
mestinya
akan
materi
dapat
meningkatkan
meningkatkan
sebagaimana
mempengaruhi
dan
efektivitas
guru,
program belajar mengajar di kelas
informasi,
antara guru dan siswa, sehingga dapat
195
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
meningkatkan Untuk
hasil
itu
belajar
diharapkan
mengefektifkan
guru
penggunaan
siswa.
SDN Sukabumi 1 dan 6 Gugus 02
dapat
Kota Probolinggo tersebut.
media
Hasil
analisis
deskriptif
juga
interaktif dalam proses pembelajaran
menunjukkan bahwa aktivitas belajar
di
kelas
yang
dapat
mengatasi
siswa kelas V di SDN Sukabumi 1 dan
kejenuhan
siswa
dalam
menerima
6 Gugus 02 Kota Probolinggo yang
materi
pelajaran,
sehingga
siswa
meliputi
indikator
aktivitas
kegiatan
berperan aktif dalam proses belajar
visual,
kegiatan
lisan,
kegiatan
mengajar.
mendengarkan,
Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap
kegiatan menulis berada pada kategori
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V di
cukup baik, yaitu sebesar 72%. Ini
SDN Sukabumi 1 dan 6 Gugus 02
berarti siswa sudah memiliki aktivitas
Kota Probolinggo
belajar
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui
yang
kegiatan
baik,
mempengaruhi
gerak
sehingga
dan
dapat
peningkatan
prestasi
bahwa
terdapat
pengaruh
belajar siswa kearah yang lebih baik
signifikan
aktivitas
belajar
pula. Hal tersebut ditunjukkan dalam
terhadap prestasi belajar siswa, dimana
hal aktivitas visual yaitu fokus siswa
variabel aktivitas belajar memberikan
dalam
kontribusi pengaruh
sebesar
52,9%
gambar
terhadap
prestasi
belajar
siswa meliputi aktivitas bertanya dan
yang
variabel
siswa.
aktivitas Hasil
menunjukkan siswa
tinggi
meningkatkan
penelitian jika
prestasi
cukup
baik,
tampilan
aktivitas
mengeluarkan
oral
pendapat
tersebut
cukup baik, aktivitas listening siswa
belajar
dalam hal meningkatkan kemampuan
dapat
menulis laporan materi yang disajikan
IPS
dalam media audio visual cukup baik,
aktivitas
maka
memperhatikan
akan belajar
siswa Kelas V di SDN Sukabumi 1
aktivitas
drawing
dan 6 Gugus 02 Kota Probolinggo.
meningkatkan
Dan sebaliknya jika aktivitas belajar
menvisualisasikan
siswa rendah maka akan menurun pula
disajikan dalam bentuk audio visual ke
prestasi belajar IPS siswa Kelas V di
dalam
gambar
siswa
dalam
kemampuan materi
juga
cukup
yang
baik,
196
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
aktivitas
motorik
mendorong
siswa
siswa
dalam
melakukan
Sebagaimana dikemukakan Montessori (dalam
Slameto,
percobaan juga cukup baik, aktivitas
menyatakan
mental siswa dalam hal meningkatkan
memiliki
kemampuan
berkembang
mengingat
penyajian
2003)
bahwa
yang
anak-anak
tenaga-tenaga
untuk
sendiri,
membentuk
materi dalam bentuk audio visual serta
sendiri. Sehingga disini Pendidik akan
meningkatkan
berperan
masalah
kemampuan
cukup
emotional
baik,
siswa
menimbulkan
mengalisis
sebagai
mengamati
dalam
hal
anak didiknya. Pernyataan Montessori
dalam
ini memberikan petunjuk bahwa yang
belajar juga cukup baik.
bagaimana
relevan
dalam pembentukan diri
mengingat aktivitas belajar merupakan
itu
segala kegiatan yang dilakukan dalam
memberikan
proses
merencanakan
(guru
dan
siswa)
dalam rangka mencapai tujuan belajar. belajar
perkembangan
lebih banyak melakukan aktivitas di
Hasil tersebut cukup
Dalam
dan
dan aktivitas
kegairahan
interaksi
pembimbing
diperlukan
sendiri,
adalah anak
sedangkan
pendidik
bimbingan segala
dan
kegiatan yang
akan diperbuat oleh anak didik.
aktivitas,
Pendapat tersebut diperkuat
sebab pada prinsipnya belajar adalah
Rousseau (dalam Slameto, 2003) yang
berbuat.
Berbuat
mengubah
memberikan penjelasan bahwa segala
tingkah
laku
melakukan
pengetahuan
untuk
menjadi
itu
harus
diperoleh
kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak
dengan
ada aktivitas. Dimana aktivitas belajar
pengalaman
dapat
cara
sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan
ringkasan,
fasilitas yang diciptakan sendiri, baik
mengamati tabel, mengingat, berfikir,
secara rohani maupun teknis. Hal ini
latihan atau praktek .
menunjukkan
dilakukan
mendengarkan,
Dari bahwa
dengan
membuat
uraian
aktivitas
diatas
merupakan
jelas, prinsip
pengamatan sendiri,
tanpa
Salah
ada
satu
rendahnya
aktivitas
interaksi
membaca,
bertanya,
mengajar.
penyelidikan
aktivitas,
proses belajar tidak mungkin terjadi.
atau asas yang sangat penting di dalam belajar
sendiri,
penyebab siswa
dalam
mengeluarkan
197
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
pendapat,
menulis,
mengingat,
meningkatkan
partisipasi aktif siswa
memecahkan masalah, tenang dalam
dalam proses pembelajaran, sehingga
belajar mengajar di kelas dan motivasi
siswa tidak merasa bosan dan jenuh
siswa untuk mengikuti pelajaran IPS
dalam menerima materi yang diberikan
dapat terlihat dari bagaimana siswa
guru.
mengikuti proses belajar ada siswa
Pengaruh
yang bersemangat dan ada juga yang
Interaktif
malas untuk belajar.
Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Sehingga guru
untuk
dibutuhkan
dapat
peran
meningkatkan
Penggunaan dan
Media
Aktivitas
Belajar
Kelas V di SDN Sukabumi 1 dan 6 Gugus 02 Kota Probolinggo
aktivitas siswa dalam belajar, apabila
Berdasarkan interpretasi hasil
siswa bisa melakukan aktivitas belajar
penelitian di atas,
yang mengairahkan maka siswa tidak
terdapat
hanya menunggu apa yang diberikan
penggunaan
atau dicapai oleh guru, tetapi mereka
aktivitas belajar secara bersama-sama
akan cendrung berpartisipasi aktif. Jadi
terhadap prestasi belajar siswa, yang
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan
ditunjukkan dengan probabilitas F hitung
belajar siswa akan dapat dilihat salah
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
satunya dari keaktifan siswa tersebut
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
karena siswa yang aktif akan mencoba
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
menemukan, mendalami sendiri serta
(p = 0,000 < α = 0,05). Sehingga
berdiskusi
keputusan statistik yang dapat diambil
materi
dengan
pelajaran
teman akan
sehingga
lebih
lama
diingat.
diketahui bahwa
pengaruh
adalah
media
terdapat
yang
signifikan
interaktif
pengaruh
dan
yang
signifikan penggunaan media interaktif Mengingat dalam penelitian ini
aktivitas
belajar
siswa
memberikan
dan aktivitas belajar secara bersamasama terhadap prestasi belajar siswa.
pengaruh positif terhadap peningkatan
Prestasi belajar adalah hasil
prestasi belajar siswa, untuk itu guru
belajar
diharapkan
melakukan
pembelajaran
dapat yang
menciptakan dapat
yang
diperoleh
proses
Prestasi belajar
setelah
pembelajaran.
merupakan penentu
198
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
sudah seberapa besar usaha siswa
tidak sungguh-sungguh dalam belajar
dalam
maka hasil yang diperolehnya tidak
mengikuti
pembelajaran
atau
seberapa serius siswa mengikutinya.
akan
Prestasi belajar juga dapat diperoleh
diperlukan
melalui pengalaman siswa dan latihan.
dapat
Pengalaman
akan
aktivitas siswa dalam belajar salah
memberikan pembelajaran yang baik
satunya dengan menggunakan media
pula bagi siswa sehingga siswa akan
interaktif dalam proses pembelajaran
memberikan
di kelas.
yang
baik
respons
perubahan
maksimum.
karena
dari
guru
untuk
minat
dan
meningkatkan
tingkah laku yang baik. Prestasi
upaya
Oleh
Penggunaan
belajar
juga
media
itu
interaktif
dalam proses belajar mengajar akan
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
meningkatkan
dari dalam diri dan dari luar diri siswa.
belajar, mengingat media pendidikan
Siswa
apapun bentuknya jika dipergunakan
yang
memiliki
minat
dan
efektivitas
program
aktivitas yang tinggi dalam mengikuti
sebagaimana
proses pembelajaran maka ia akan
mempengaruhi
memperoleh hasil yang baik tetapi jika
meningkatkan
siswa
belajar mengajar di kelas antara guru
tidak
memiliki
minat
dan
mestinya
akan
dan
dapat
efektivitas
aktivitas belajar dari dalam dirinya
dan
maka hasil yang diperolehnya akan
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal
buruk. Factor lingkungan sekitar juga
ini dikarenakan pembelajaran dengan
mempengaruhi karena jika lingkungan
menggunakan
tidak mendukung proses pembelajaran
mengajak
maka
secara lengkap
proses
tersebut
tidak
akan
siswa,
program
sehingga
media
siswa
dapat
interaktif akan
mempelajari materi dan bertahan lama
berjalan dengan baik sehingga tidak
dalam ingatannya. Proses penyerapan
akan memberikan hasil yang baik pula.
informasi
Prestasi
belajar
yang
dengan
belajar mudah
maksimum akan diperoleh siswa jika
media
ia melakukan aktivitas belajar yang
meningkatkan
sungguh-sungguh,
belajar.
tetapi
jika
siswa
dapat
diterima
melalui pemanfaatan
pembelajaran aktivitas
sehingga
akan
siswa
dalam
199
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
Apabila siswa
tinggi,
aktivitas
prestasi belajar
belajar
Dari hasil analisis data yang
yang
telah dilakukan, dapat ditarik beberapa
dicapai pun akan tinggi, sebaliknya
simpulan, yaitu:
apabila aktivitas belajar siswa rendah,
Terdapat
pengaruh
yang
prestasi belajar yang dicapai juga akan
signifikan penggunaan media interaktif
rendah.
dikarenakan
terhadap prestasi belajar IPS siswa
keberhasilan belajar siswa akan dapat
Kelas V di SDN Sukabumi 1 dan 6
dilihat salah satunya dari keaktifan
Gugus 02 Kota Probolinggo, dimana
siswa tersebut karena siswa yang aktif
variabel penggunaan media interaktif
akan
memberikan
Hal
ini
mencoba
mendalami dengan
menemukan,
sendiri
serta
teman
berdiskusi
sehingga
materi
sebesar
gilirannya dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Sehingga
39,8%
signifikan
penggunaan
media
aktivitas
cenderung aktivitas
akan
siswa
dalam
di
kelas,
karena
melalui
penggunaan
media
interaktif,
siswa
luas
memperoleh dan
lebih
aktivitas
pengaruh belajar
yang terhadap
SDN Sukabumi 1 dan 6 Gugus 02
pelajaran
akan
variabel
prestasi belajar IPS siswa Kelas V di
Kota
belajar
terhadap
Terdapat
interaktif dalam penyampaian materi
meningkatkan
pengaruh
prestasi belajar siswa.
pelajaran akan lebih lama diingat dan pada
kontribusi
belajar
dimana
variabel
memberikan
kontribusi pengaruh
sebesar
52,9%
terhadap
prestasi
belajar
pengaruh
yang
variabel
siswa.
pengalaman lebih lengkap.
Probolinggo,
Terdapat
Keluasan
signifikan penggunaan media interaktif
materi yang didapat oleh siswa ini
dan aktivitas belajar secara bersama-
akan menimbulkan minat belajar yang
sama terhadap prestasi belajar IPS
baru, karena konsep yang dijelaskan
siswa Kelas V di SDN Sukabumi 1
oleh media dapat disajikan dengan
dan 6 Gugus 02 Kota Probolinggo,
rekreatif dan menarik.
dimana
KESIMPULAN
memberikan kontribusi atau pengaruh
kedua
variabel
bebas
200
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
sebesar
48,9%
terhadap
variabel
terikat yaitu prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Association for Educational Communication and Technology (AECT), (1994). Definisi Teknologi Pendidikan, diterjemahkan oleh: Yusufhadi Miarso, dkk, Cetakan kedua, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto, S. (2010) Metodologi Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Ali, R. Moh. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. LKIS. Yogyakarta. Ali, Muhammad. (2007). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ali, Mustapa. (2011). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V A MIN Malang 2. Tesis. S2 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah. Universitas Negeri Malang. Astutik, Puji. (2012). Pengaruh penggunaan media CD interaktif terhadap aktivitas dan hasil belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Rejosari 01 Bantur. Skripsi. Program Studi PGSD. Universitas Negeri Malang. Arsyad, Azhar. (1996). Media Pengajaran. Jakarta, Rajagrasindo Persada. Dalyono, M dan TIM MKDK IKIP Semarang. (1997). Psikologi
Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Dimyati, Mujiono. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (1994). Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Gujarati. (1997). Teori Ekonometrika. Jakarta: Bina Ilmu. Hamalik, Oemar. (2005). Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Hasan, Z. M. (1991). Jenis dan Rancangan Penelitian Kuantitatif. Malang, Pusat Penelitian IKIP. Maholtra, N.K. (1996). Marketing Research: An Applied Orientation. Prentice Hall International Inc., second edition. New Jersey. Martinis Yamin H, Bansu I. Ansari. (2008). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Muhammad Joko Susilo. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar. Nasir, Moh., (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nasution. S. (1986). Didaktik Asasasas Mengajar. Cet. Ke-1, Ed. 2. Jakart : Bumi Aksara. Poerwadarminta W.J.S. (1991). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Cet. Ke.5. Jakarta: Balai Pustaka.
201
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 184-202
Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet13. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sadiman, Arief S. dkk. (2008). Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Santoso, Singgih. (1999). SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. (1994). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ. Sukmadinata, Nana Syodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sugiyono. (1992). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sekaran, U (1992) Research Methods for Business : A Skill Building Approach., Jhon Willey & Sons Inc. New York. Smaldino, Sharon, James D. Russel, Robert Heinich, Michael Molenda. (1996). Instructional Technology and Media for Learning, Pearson Merrill Prentice Hall, Upper Saddle river, New Jersey colomcus, Ohio. Slameto. (2003). Belajar Dan faktor Yang Mempengaruhinya. Bina Aksara. Jakarta. Tejawati. S. Asiwi. (2008). Pengaruh Penggunaan Audiovisual Interaktif Terhadap Pembelajaran Geografi Fisik Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
202