JST Kesehatan, Januari 2016, Vol.6 No.1 : 91 – 96
ISSN 2252-5416
PENGARUH PEMBERIAN KAPSUL UBI JALAR UNGU TERHADAP KADAR HDL DAN LDL GURU OBESITAS SENTRAL DI SMPN KOTA MAKASSAR The Effect of the Treatment with the Purple Sweet Potato Capsules on The HDL LDL in Teacher with Central Obesity at State Junir High School in Makassar Andi Nurul Dwi Puji Utami1, Veni Hadju1, Masni2 1
Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin 2 Bagian Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (E-mail:
[email protected])
ABSTRAK Distribusi lemak pada obesitas sentral dipengaruhi oleh hormon seks dan lebih banyak terjadi pada pria serta memiliki hubungan yang kuat dan menjadi indikator yang lebih baik untuk perubahan HDL. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian kapsul ubi jalar ungu terhadap kadar HDL dan kadar LDL pada obesitas sentral guru SMPN di Makassar. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan pre-post control group design. Sampel penelitian adalah guru pria pada beberapa SMPN di Makassar, diambil dengan metode purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 33 orang yang dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok perlakuan diberikan kapsul ubi jalar ungu dengan berat kapsul 250 mg/kapsul yang dikonsumsi sebanyak 4 kapsul/hari selama 45 hari (6 minggu), sedangkan kelompok kontrol dengan pemberian kapsul berisi tepung terigu yang disangrai. Kadar HDL dan LDL diukur sebelum dan setelah intervensi. Asupan makan kedua kelompok diperoleh dengan metode food frequency semikuantitatif dan food recall. Analisis statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan, uji t independen, dan uji anova. Pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan kadar HDL 4,12 mg/dl (10,9%) dan secara statistik menunjukkan ada perbedaan sebelum dan setelah intervensi p = 0,00. Pada kadar LDL terjadi penurunan sebesar 24 mg/dl (13,6%) dan secara statistik menunjukkan ada perbedaan sebelum dan setelah intervensi p = 0,00. Kata Kunci: Ubi Jalar Ungu, HDL, LDL, Obesitas Sentral
ABSTRACT Fat distribution in central obesity is influenced by sex hormones and is more common in men and it have a strong relationship and become a better indicator for changes in HDL. This research aimed to assess the effect of the treatment with purple sweet potato capsules on the HDL and LDL levels in Teachers suffering from the central obesity at state junior high school in Makassar. The research type was a quasi-experiment with the pre-post control group design. The Samples comprised 33 male teachers of several state junior high school, who where chosen using the purposive sampling method. The samples were divided into two groups. The treatment group was treated with the purple sweet potato capsules weighing 250 mg / capsule the dosages of 4 capsules/ day for 45 days (6 weeks), and the control group was treated with the capsules of the roasted wheat flour. The HDL and LDL levels were then measured before and after the intervention. The Food intakes of both groups were obtained using the semi-quantitative food frequency and food recall. The statistical analysis used were the paired t test, independent t-test and ANOVA test. The research results revealed thet the level of HDL in treatment group had increase to 4.12 mg / dl (10.9%) and statisticall, it indicated that there was difference between before and after the intervention p = 0.00. meanwhile, the level of LDL had decreased by 24 mg / dl (13.6%) and statistically, this indicated that there was difference between before and after the intervention p=0.00. Keywords: Purple Sweet Potato, HDL, LDL, Central Obesity
91
Andi Nurul Dwi Puji Utami
ISSN 2252-5416
bahan makanan pokok adalah ubi jalar ungu. Ubi jalar ungu mengandung vitamin C, vitamin A, betakaroten, dan antosianin yang memiliki efek antioksidan (Ivana, 2013). Antosianin yaitu salah satu jenis flavonoid yang terdapat pada umbi ubi jalar ungu (Huang et al., 2004), dapat menghambat penyerapan kolesterol di dalam saluran cerna atau dapat menghambat sintesis kolesterol didalam hati. Ubi jalar ungu juga memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari kultivar ubi jalar lainnya. Penelitian yang dilakukan Jawi (2011), menunjukkan bahwa ekstrak air umbi ubijalar ungu yang diberikan pada kelinci selama tiga bulan menunjukkan kenaikan HDL dan penurunan LDL secara bermakna (P<0,05). Penelitian Setyaningsih (2013), menunjukkan bahwa pemberian snackbar ubi jalar ungu selama 28 hari pada wanita menopause dapat menurunkan kadar kolesterol LDL 13,02 %. Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Ajeng (2012) yang meninjukkan Pemberian ubi jalar ungu dosis 2,0 ml/200g BB dapat menurunkan kadar LDL sebesar 61,07% pada tikus, namun dosis uji tidak berpengaruh pada kadar HDL. Pada penelitian yang dilakukan oleh Qin (2009), menunjukkan bahwa Konsumsi antosianin meningkatkan konsentrasi HDL-kolesterol (13,7% pada kelompok antosianin dan 2,8% pada kelompok plasebo kelompok, masing-masing; P<0,001) dan penurunan konsentrasi LDLkolesterol (13,6% pada kelompok antosianin dan 20,6% pada kelompok plasebo kelompok, masingmasing; P<0,001). Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian kapsul ubi jalar ungu terhadap kadar HDL dan LDL pada obesitas sentral guru SMPN di Makassar.
PENDAHULUAN Tren perubahan gaya hidup masa kini yang condong ke arah barat, penuh dengan mobilitas tinggi, dan sedentary lifestyle, mempengaruhi timbulnya penyakit yang berhubungan dengan pola hidup. Pola hidup ini, dari segi pola makan, mendorong masyarakat mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori dan kolesterol. Hal ini lah yang menyebabkan terbentuknya berbagai macam penyakit salah satunya hiperkolesterolemia atau tingginya kadar kolesterol dan rendahnya kadar HDL dalam darah (Ivana, 2013). Hiperkolesterolemia merupakan faktor resiko penyebab kematian di usia muda, berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian karena PJK adalah akibat hiperkolesterolemia atau sebesar 7,9 % dari jumlah total kematian di usia muda. Data survai kesehatan rumah tangga (SKRT) penduduk Indonesia tahun 2004 menunjukkan prevalensi hiperkolesterolemia pada kelompok usia 25-34 tahun sebesar 9,3% dan pada kelompok usia 55-64 tahun sebesar 15,5% (Audrey, 2013). Kelebihan lemak tubuh adalah salah satu risiko yang berhubungan dengan mortalitas prematur, diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular (Brenner, 2010). Lemak pada pria lebih banyak diakumulasikan pada subkutan abdomen dan depot viseral. Distribusi lemak tersebut dipengaruhi oleh hormon seks. Pengukuran lingkar perut dapat menggambarkan jumlah lemak dalam tubuh, terutama pada lakilaki. Lingkar perut sebagai suatu indikator untuk keadaan obesitas abdominal memiliki hubungan yang kuat dan menjadi indikator yang lebih baik untuk perubahan HDL (Elbers,1999). Data Riskesdas (2013), menunjukkan proporsi HDL yang rendah yaitu dibawah 40 mg/dL pada umur diatas 15 tahun memperlihatkan lebih banyak terjadi pada laki-laki sebesar 34,8%. Kemudian untuk LDL sendiri, data memperlihatkan bahwa kadar LDL yang masuk dalam kategori boardline tinggi dengan kadar LDL 130-159 mg/dl sebesar 15,1% dan lebih banyak dialami oleh perempuan. Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa diet kaya antioksidan berkaitan dengan penurunan risiko penyakit berkaitan dengan gaya hidup. Salah satu jenis antioksidan alami dari
BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga tempat yaitu, Laboratorium Terpadu Kesehatan Masyarakat FKM Unhas untuk pembuatan kapsul ubi jalar ungu dan analisis kadar antosianin, Laboratorium Klinik Prodia untuk analisis kadar HDL dan LDL, serta delapan Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) di Makassar untuk intervensi. Desain dan Variabel Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan 92
Ubi Jalar Ungu, HDL, LDL, Obesitas Sentral
ISSN 2252-5416
rancangan non randomized pre test post test with control group. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok studi intervensi yaitu kelompok I (pemberian kapsul ubi jalar ungu) dan kelompok II (tanpa pemberian kapsul ubi jalar ungu).
dilanjutkan dengan menggunakan uji parametrik yaitu Uji T berpasangan untuk menganalisis perbedaan HDL dan LDL antara sebelum dan setelah intervensi. Sedangkan untuk menganalisis perbedaan HDL dan LDL antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan Uji T Independen dengan masing-masing nilai derajat kemaknaan p≤0,05 pada interval kepercayaan 95%.
Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah guru SMPN berjenis kelamin laki-laki yang direkrut dari beberapa SMPN di Makassar. Sampel Penelitian adalah guru SMPN berjenis kelamin laki-laki memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Hasil analisis menggambarkan distribusi subyek berdasarkan karakteristik (umur, berat badan, dan lingkar perut). Untuk karakteristik (Tabel 1) menunjukkan berat badan pada kelompok control mempunyai nilai mean 75,19 ± 10,51 dan berat badan pada kelompok intervensi dengan nilai mean 77 ± 12,39. Selain itu, data umur menunjukkan pada kelompok control mempunyai nilai mean 43,31 ± 9,6 dan umur pada kelompok intervensi dengan nilai mean 48 ± 10,39. Kemudian untuk data lingkar perut, ditunjukkan dengan nilai mean 96,51 ± 3,61 pada kelompok control dan nilai mean 99,42 ± 7,28 pada kelompok intervensi.
Pengumpulan Data Data primer diperoleh langsung dari laboratorium berupa analisis kadar antosianin dan profil lipid (kadar HDL dan LDL) yang sudah diukur kemudian juga diperoleh dari lembar checklist yang telah diisi. Data sekunder diperoleh dari subyek penelitian sendiri dan dari sumbersumber referensi lain yang mendukung penelitian. Analisis Data Analisis data menggunakan program SPSS 16. For windows. Uji normalitas data menggunakan uji Saphiro Wilks. Uji normalitas yang menunjukkan sebaran data normal kemudian
Tabel 1. Karakteristik Subyek Penelitian Guru di Beberapa SMPN Kota Makassar Tahun 2015 Karakteristik Subyek Berat Badan Umur Lingkar Perut Sumber : Data Primer, 2015
Kelompok Kontrol (n = 16) Mean ± SD 75.19 ± 10.51 43.31 ± 9.6 96.51 ± 3.61
Kelompok Intervensi (n = 17) Mean ± SD 77 ± 12.39 48 ± 10.39 99.42 ± 7.28
Nilai p 0.65 0.19 0.15
Tabel 2. Perubahan Rerata Kadar HDL sebelum dan Setelah Intervesi di Beberapa SMPN Kota Makassar Tahun 2015 HDL Pre Kelompok mean±SD (mg/dl) Intervensi 38.29 ± 7.7 Kontrol 44.93 ± 7.54 Sumber : Data Primer, 2015
Post mean±SD (mg/dl) 42.41 ± 6.6 42.18 ± 7.25
93
HDL ∆ mean (%)
Nilai p
4.12 (10.9%) -2.75 (6.12%)
0.000 * 0.009*
Andi Nurul Dwi Puji Utami
ISSN 2252-5416
Tabel 3. Perubahan Rerata Kadar LDL sebelum dan Setelah Intervesi di Beberapa SMPN Kota Makassar Tahun 2015 LDL
Intervensi
Pre mean±SD (mg/dl) 176.58 ± 34.61
Post mean±SD (mg/dl) 151.94 ± 35.54
Kontrol
160.43 ± 37.38
166.43 ± 36.83
Kelompok
LDL ∆ mean (%) -24 (13,6%) 6 (3,73%)
Nilai p 0.000 * 0.235
Sumber : Data Primer, 2015 mengatakan bahwa Lemak pada pria kebanyakan diakumulasikan di subkutan abdomen dan dalam bentuk lemak intra abdomen. Penyimpanan di daerah abdomen ini lebih banyak dibandingkan dengan daerah pinggul dan paha sehingga distribusi lemak ini disebut dengan distribusi lemak sentral atau tipe android. Tipe distribusi lemak ini dipengaruhi oleh hormone seks sehingga terdapat perbedaan distribusi lemak regional pada laki-laki dan perempuan. Menurut Steven et al (2010), Penyebaran lemak yang terpusat di bagian abdomen ini memberikan kemudahan untuk memperkirakan lemak yang ada di dalam tubuh pada laki-laki sehingga pengukuruan lingkar perut dapat menjadi indikator lemak dalam tubuh. Pengukuran lingkar perut juga dapat memprediksi kadar lipid serum yang lebih baik dibandingkan dengan BMI (Rabiul, 2013). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa setelah intervensi menggunakan kapsul ubi jalar ungu sebanyak 1000 mg/ hari selama 45 hari (6 minggu), rerata perubahan kadar HDL pada kelompok intervensi mengalami peningkatan dari 44,93 mg/dl menjadi 42,41 mg/dl dan secara statistik signifikan (p< 0,05) yang berarti ada perbedaan antara sebelum dan setelah intervensi. Selain itu selisih kadar HDL antara sebelum dan setelah intervensi sebesar 4,12 (10,9%). Rerata perubahan kadar LDL pada kelompok intervensi mengalami penurunan dari 176,58 mg/dl menjadi 151,98 mg/dl dan secara statistik signifikan (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah intervensi. Selain itu selisih kadar LDL antara sebelum dan setelah intervensi sebesar -24 (13,6%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jawi (2011), menunjukkan bahwa ekstrak air umbi ubijalar ungu yang diberikan
Analisis Deskriptif Berdasarkan Tabel 2 hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan kadar HDL pada kelompok intervensi mengalami peningkatan dari 38,29 mg/dl menjadi 42,41 mg/dl (p = 0,000). Selain itu selisih kadar HDL antara sebelum dan setelah intervensi sebesar 4,12 (10,9%). Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa rerata perubahan kadar HDL mengalami penurunan dari 44,93 mg/dl menjadi 42,18 mg/dl (p = 0,009) serta selisih kadar HDL sebesar -2,75 (6,12%) yang menunjukan ada perbedaan namun dengan selisih nilai minus. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah intervensi karena nilai p<0,05. Hasil penelitian pada Tabel 3 juga menunjukkan bahwa perubahan kadar LDL pada kelompok intervensi mengalami penurunan dari 176,58 mg/dl menjadi 151,98 mg/dl. (p = 0,000). Selain itu selisih kadar LDL antara sebelum dan setelah intervensi sebesar -24 (13,6%). Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa rerata perubahan kadar LDL pada mengalami kenaikan dari 160,43 mg/dl menjadi 166,43 mg/dl (p = 0,23) serta selisih kadar LDL sebesar 6 (3,73%). Hasil uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi yaitu mengalami penurunan nilai rerata LDL setelah intervensi. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata subyek memiliki berat badan dengan nilai mean 75.19 ± 10.51 dan 77 ± 12.39 pada masing-masing kelompok. Begitupun dengan rata-rata lingkar perut subyek dengan nilai mean 96.51 ± 3.61 dan 99.42 ± 7.28 pada masing-masing kelompok yang. Menurut penelitian Rabiul (2013), yang 94
Ubi Jalar Ungu, HDL, LDL, Obesitas Sentral
ISSN 2252-5416
pada kelinci selama tiga bulan menunjukkan kenaikan HDL dan penurunan LDL secara bermakna (P<0,05). Selain Jawi (2011), penelitian lain menunjukkan hal yang sama pula seperti pada penelitian Setyaningsih (2013), bahwa pemberian snackbar ubi jalar ungu selama 28 hari pada wanita menopause dapat menurunkan kadar kolesterol LDL 13,02 %. Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Ajeng (2012), yang menunjukkan Pemberian ubi jalar ungu dosis 2,0 ml/200g BB dapat menurunkan kadar LDL sebesar 61,07% pada tikus, namun dosis uji tidak berpengaruh pada kadar HDL. Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang merupakan senyawa fenolik yang memberikan pigment berwarna merah, biru, dan ungu pada tanaman dan bersifat larut air. Antosianin pada ubi jalar ungu, 3-caffeoyl sophoroside-5-glucoside, yang terdapat pada seluruh bagian ubi jalar. Antosianin dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dengan mengaktifkan jalur adenosinemonophosphate protein kinase (AMPK) yang menghambat regulasi enzim HMG-KoA reduktase dalam sintesis kolesterol dan menghambat AsetilKoA Karboksilase (ACC) sehingga menurunkan esterifikasi kolesterol pada usus dan hati. Jika pembentukan kolesterol terhambat maka VLDL tidak akan dihidrolis dan akan menekan LDL dalam darah (Yong, 2011). Anthocyanin memiliki beberapa sifat biologis yaitu sebagai antioksidan dan antikanker serta memiliki -ikatan antiinflamasi yang tepat. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anthocyanins (C3G) yang diserap ke dalam darah dalam bentuk utuh dan dimetabolisme menjadi turunan metoksi dalam hati dan ginjal. Antosianin kemudian mengaktifkan AMPK (Adenosine Monophosphate-Activated Protein Kinase) yang diinduksi fosforilasi signifikan ACC (Anti-AcetylcoA Carboxylase) dan diregulasi PPARα (Peroxisome Proliferator-Activated Receptor α) dan ACO (Acetyl-coA Carboxylase) dalam hati sehingga meningkatkan penurunan kadar lemak melalui peningkatan oksidasi asam lemak. Ketika regulasi peningkatan CPT1A (Carnitine Palmitoyltransferase 1-A) diaktifkan oleh antosianin, maka terjadi penekanan produksi kadar lemak yang akhirnya akan menurunkan kadar LDL. (Takikawa, 2010). Pada penelitian yang dilakukan oleh Qin (2009), menunjukkan bahwa Konsumsi antosianin
meningkatkan konsentrasi HDL-kolesterol (13,7% pada kelompok antosianin dan 2,8% pada kelompok plasebo kelompok, masing-masing; P<0,001) dan penurunan konsentrasi LDLkolesterol (13,6% pada kelompok antosianin dan 20,6% pada kelompok plasebo kelompok, masingmasing; P<0,001). Pengurangan selular kolesterol untuk serum meningkat lebih pada kelompok antosianin dibandingkan kelompok plasebo (20,0% dan 0,2%, masing-masing; P<0,001). Penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi anthocyanin murni memberikan efek yang menguntungkan dalam menurunkan konsentrasi LDL dan meningkatkan konsentrasi HDL. Ini menunjukkan bahwa anthocyanin murni yang berasal dari buah dapat mengakibatkan penurunan faktor risiko CVD lebih besar. Telah dilaporkan bahwa tingkat kejadian penyakit kardiovaskular berkurang hampir 1% untuk setiap penurunan 1% LDL dan untuk setiap kenaikan 1% pada HDL (Brown, 2006). Penurunan kadar HDL dan LDL kemungkinan besar adalah pemberian kapsul ubi jalar ungu yang diberikan selama 45 hari (6 minggu) berturut-turut. Ubi jalar ungu yang mengandung antosianin dapat memperbaiki profil lipid karena antosianin Antosianin yaitu salah satu jenis flavonoid yang terdapat pada umbi ubijalar ungu, dapat menghambat penyerapan kolesterol di dalam saluran cerna atau dapat menghambat sintesis kolesterol didalam hati serta menghambat absorpsi kolesterol dan asam empedu dalam usus. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa rerata asupan sebelum dan setelah intervensi tidak signifikan secara statistik atau dengan kata lain bahwa tidak ada perbedaan nyata sebelum dan setelah intervensi. Berarti asupan subyek sebelum dan setelah intervensi itu tidak ada perbedaan jadi dapat disimpulkan bahwa kapsul ubi jalar ungu lah yang menaikkan kadar HDL dan menurunkan LDL. KESIMPULAN DAN SARAN Rerata kadar HDL mengalami peningkatan sedangkan pada LDL mengalami penurunan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dan melanjutkan penelitian selanjutnya.
95
Andi Nurul Dwi Puji Utami
ISSN 2252-5416
L. Lam Tainong 57) constituents. Bot Bull Acad. Sin, 45: 179-186. Jawi M I. (2011). Ekstrak Air Umbi Ubijalar Ungu Menurunkan Total Kolesterol serta Meningkatkan Total Antioksidan Darah Kelinci. Jurnal Veteriner Vol. 12 No. 2: 120125. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ivana YP. (2013). Pengaruh Pemberian Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L) Terhadap Kadar Trigliserida Dan Hdl Serum Pada Tikus Wistar Yang Diberi Minyak Goreng Pemanasan Berulang. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Qin Yu et al. (2009). Anthocyanin supplementation improves serum LDL and HDL concentrations associated with the inhibition of cholesteryl ester transfer protein in dyslipidemic subjects. The American journal of clinical nutrition, 2009, 90(3): 485-92. Rabiul P. (2013). Hubungan Antara Lingkar Perut Dan Kadar High Density Lipoprotein (Hdl) Menggunakan Metode Presipitasi Pada Pegawai Pria Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp) Di Kota Pontianak Tahun 2013. Setyaningsih A. (2013). Pengaruh Pemberian Snack Bar Kedelai Terhadap Kadar Kolesterol Ldl Dan Hdl Wanita Hiperkolesterolemia. Artikel Penelitian. Universitas Diponegoro Audrey, Haryanto. Hiperkolesterolemia: Bagaimana Peran Hesperidin? CDK-200/ vol. 40 no. 1, th. 2013 Steven J., Katz EG., & Huxley RR. (2010). Associations between gender, age and waist circumference (Review). European Journal of Clinical Nutrition. 2010; 64:6-15. Takikawa et al. (2010). Dietary AnthocyaninRich Bilberry Extract Ameliorates Hyperglicemia and Insulin Sensitvity via activated of AMPActivated Protein Kinase in Diabetic Mice. The Journal of Nutrition 140 : 527-533, 2010 Yong PL et al. (2011). Purple sweet potato anthocyanin attenuate hepatic lipid accumulation, through activating adenosine monophosphate-activated protein konase in human HpG2 cell and obese mice. NRJournal. 2011;31:896-906.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada para Bapak-bapak guru yang sudah bersedia menjadi subyek dalam penelitian ini. Juga kepada pembimbing dan rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu penulis untuk mengumpulkan sampel untuk dijadikan subyek penelitian. Dan semua pihak yang telah membantu hingga penelitian ini selesai dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Ajeng N. (2012). Pemberian Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas Poir. Cv Ayamurasaki) Terfermentasi Terhadap Profil Lipid TIKUS Putih Jantan Yang Diberi Diet Tinggi Lemak. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Jember Audrey H. (2013). Hiperkolesterolemia: Bagaimana Peran Hesperidin? CDK-200/ vol. 40 no. 1, th. 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar Nasional (2013). Diunduh dari http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id/data /lapriskesdas.pdf. Diunduh tanggal 5 Januari 2015 Brenner DR., Tepylo K., Eny KM., & El-Sohemy A. (2010). Comparison of body mass index and waist circumference as predictors of cardiometabolic health in a population of young canadian adults. Diabetology & Metabolic Syndrome. 2010; 2:28 Brown BG., Stukovsky KH., & Zhao XQ. (2006). Simultaneous low-density lipoprotein-C lowering and high-density lipoprotein-C elevation for optimum cardiovascular disease prevention with various drug classes, and their combinations: a meta-analysis of 23 randomized lipid trials. Curr Opin Lipidol. 2006;17:631–6. Elbers JMH., Asscheman H., Seidell JC., & Gooren LJG. (1999). Effects of sex steroid hormones on regional fat depots as assessed by magnetic resonance imaging in transsexuals. Am J Physiol Endocrinol Metab. 1999; 276:E317-E325 Huang D. J., Lin C D., Chen H J., & Lin Y H. (2004). Antioxidant and antiproliferative activities of sweet potato ( Ipomoea batatas
96