III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan motion graphic sebagai media promosi, kampanye, sosialisasi, iklan layanan masyarakat, maupun untuk merepresentasikan sebuah perusahaan. Sukarno, (2008:2) dalam Tugas akhirnya menjelaskan: Menurut Ahli Teori Perfilman Michael Betancourt, dalam artikelnya yang berjudul The Origins of Motion graphics, yang terdapat di Cinegraphic pada tanggal 6 Januari 2012, motion graphic adalah media yang menggunakan rekaman video dan / atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak dan biasanya dikombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam sebuah output multimedia. Motion graphic biasanya ditampilkan melalui teknologi media elektronik, tetapi dapat ditampilkan melalui petunjuk didukung teknologi (misalnya
thaumatrope,
phenakistoscope,
stroboscope,
zoetrope,
praxinoscope, dan flip book juga). Istilah ini berguna untuk membedakan still graphics dari grafis dengan penampilan yang berubah dari waktu ke waktu (transforming graphics). Sebagai video sosialisasi, Menurut MacBride dalam Onong Uchjana (2003:27) mendefinisikan bahwa “sosialisasi adalah penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat”. Video animasi motion graphic yang perancang buat merupakan video sosialisasi, yang mensosialisasikan unit kerja di universitas mercu buana kepada mahasiswa universitas mercu buana dalam rangka memperkenalkan 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kepada mahasiswa baru serta memberikan sebuah pengetahuan yang mereka butuhkan dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan di universitas mercu buana. Motion graphic dipilih berdasarkan mode tren video pada saat ini, yang menampilkan konten sederhana didalamnya sehingga video sosialisasi terlihat lebih informative, menarik dan tidak membosankan. B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Animasi Prinsip Dasar Disney Animation adalah seperangkat prinsip-prinsip animasi dan usaha untuk menghasilkan animasi yang lebih realistis. Tujuan utama dari prinsip-prinsip adalah untuk menghasilkan ilusi karakter berpegang pada dasar hukum fisika , tetapi mereka juga berurusan dengan isu-isu yang lebih abstrak, seperti waktu emosional dan daya tarik karakter. Dua belas prinsip dasar animasi ini ditemukan oleh animator Disney kawakan bernama Ollie Johnston dan Frank Thomas dan ditulis ke dalam buku berjudul The Illusion of Life: Disney Animation di tahun 1981. prinsip dasar animasi yang perancang pakai sebagai acuan dalam perancangan adalah: 1) Timing and Spacing Grim Natwick, seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam- macam jenis gerak.
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2 Timing and Spacing pada ilustrasi BMGS (Sumber : Pribadi)
Pengaplikasian Timing and Spacingpada setiap ilustrasi untuk menimbulkan gerakan yang tidak patah sehingga gerakan terlihat lembut. 2) Squash and Stretch Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (elastis) pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan tertentu, sementara pada benda mati (misal : gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.
Gambar 3 Squash and Stretch pada icon BMGS (Sumber : Pribadi)
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Anticipation Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan melompat, seseorang yang tadinya berdiri harus ada gerakan ‘membungkuk’ terlebih dulu sebelum akhirnya melompat.
Gambar 4 Anticipation pada ilsutrasi tipografi BAK (Sumber : Privadi)
iAnticipation biasanya perancang aplikasikan kedalam tipografi unit kerja dan transisi pada setiap scene untuk menimbulkan kesan transisi dan efek yang tidak kaget. 4) Slow In and Slow Out Prinsip slow in dan slow out ini membuat gerakan animasi lebih alami dan nyata terutama di awal dan di bagian akhir sebuah gerakan. Jadi apabila dilihat, jumlah frame akan lebih rapat di bagian awal, sedikit di bagian tengah dan lebih rapat lagi di bagian akhir. Contohnya adalah membuat gerakan animasi orang yang akan duduk atau akan berdiri, juga berlaku pada gerakan animasi selain manusia, misalnya gerakan benda-benda termasuk bouncing ball.
Gambar 5 Slow in and Slow out pada beberapa icon unit kerja (Sumber : Pribadi)
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengaplikasian slow in and slow out terdapat pada hampir semua ilustrasi dan icon, untuk menimbulkan kesan alami pada setiap gerakan yang dihasilkan. 5) Arcs Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola).
Gambar 6 Arcs terdapat pada karakter di unit kerja BMGS (Sumber : Pribadi)
Pada prinsip animasi kali ini perancang mengaplikasikannya kedalam karakter yang terdapat di unit BMGS agar pergerakan mengikuti pola. Pada kesempatan kali ini gerakan tersebut terdapat pada tangan karakter yang mengayun-ayun sehingga karakter seperti memberhentikan bus kampus.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6) Secondary Action Secondary action, Gerakan ini akan menambah dan memperkaya gerakan utama, yaitu tambahan gerak yang berfungsi memperkuat dan mempertegas, sehingga menambahkan kesan dimensi dan lebih berkesan hidup pada saat membuat suatu ilustrasi.
Gambar 7 Secondary Action terdapat pada ilustrasi tangan (Sumber : Pribadi)
Pada
prinsip
animasi
secondary
actioni
perancang
mengaplikasikannya kedalam ilustrasi tangan, gerakan yang dihasilkan tangan seperti bergerak seolah-olah sedang menerangkan sesuatu sehingga pada bagian gerakan tersebut dapat mempertegas informasi pada scene diatas. 7) Follow Through and Overlapping Action Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah melompat. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping).
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 8 Follow Through and Overlapping Action pada icon tambahan (Sumber : Pribadi)
Pada prinsip animasi follow through and overlapping action perancang mengaplikasikannya kedalam icon tambahan yang berfungnsi sebagai penambah point of view dari setiap gerakan ilustrasi yang terdapat disetiap scene. 8) Staging Staging adalah gerak keseluruhan dalam sebuah adegan harus tampak jelas dan detail untuk mendukung suasana atau “mood” yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Dalam hal ini sebuah kartun akan digambarkan menjadi sebuah shot yang mencakup angel, framing, dan scene leght.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 9 Staging pada unit kerja perpustakaan (Sumber : Pribadi)
Pada prinsip animasi staging perancang mengaplikasikannya kedalam ilustrasi peminjaman buku sehingga agar menghasilkan gerakan yang jelas berdasarkan informasi yang ditunjukkan. 2. Animasi Masking Video animasi motion graphic ini menggunakan teknik animasi masking untuk menciptakan kesan kerapian dari setiap scene. Animasi Masking juga merupakan salah satu pengembangan dari animasi motion tween. Pada dasarnya, animasi masking berarti menutupi objek utama pada suatu layer dengan objek penutup pada Layer Mask sehingga yang terlihat adalah objek utama yang tertutupi oleh objek lain tersebut. Sesuai namanya, prinsip animasi masking seperti topeng. Animasi ini dapat dilihat pada kasus lampu sorot. Anggap saja objek utamanya adalah rumah dan objek penutup pada layer mask adalah sinar lampu sorot jadi yang terlihat adalah sebagian rumah yang terkena sinar lampu sorot, sedangkan bagian rumah lainnya yang tidak terkena lampu sorot tidak akan terlihat.
Gambar 10 pengaplikasian animasi masking pada icon (Sumber : Pribadi)
3. Teori Desain Grafis Menurut Suyatno, desain grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
identitas visual untuk institusi, produk, dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. a. Irama
Gambar 11 Irama (Sumber : Google)
Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemenelemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah irama yang dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sementara itu, variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi. (Supriyono, 2010: 21) b. Kesatuan
Gambar 12 Kesatuan (Sumber : Google)
Prinsip ini mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis. Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur desain lainnya.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN 1. Flat Design
Gambar 13 Flat Design (Sumber : Google)
Flat design adalah tipe desain yang detail elemennya cenderung minimum/sederhana (Amber Leigh Turner,2014). Flat design adalah desain yang menggunakan teknik dasar menghilangkan karakter gaya seakanakan mengambang di tampilan gambar, yaitu menghilangkan teknik gambar seperti gradasi, tekstur dan karakter desain 3 dimensi lain. Flat design berfokus terhadap pemberian informasi, tipograpi dan warna polos (Carlie Cousin,2013).
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 14 Proses Pembuatan Ilustrasi (Sumber : Pribadi)
Software adobe illustrator sangat tepat untuk membuat ilustrasi flat design sebelum digerakkan kedalam karena didalam software ini dapat membantu perancang, dalam mengatur layer pada setiap image yang akan digerakkan. sehingga tidak perlu mengatur kembali untuk kedua kalinya didalam software berikutnya.
Gambar 15 Proses Motion (Sumber : Pribadi)
Software adobe after effect digunakan sebagai software berikutnya yang berfungsi sebagai penggerak dari ilustrasi yang telah dibuat di software sebelumnya, dengan menggunakan key frame satu persatu diubah berdasarkan position, scale, atau rotation.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 16 Finishing (Sumber : Pribadi)
Software adobe premier CC 2015 digunakan sebagai finishing yaitu menggabungkan antara video motion, background music dan voice over. Didalam software ini juga perancang dapat menyesuaikan antara video motion dan juga voice over sehingga semua elemen dapat digabungkan dengan baik. D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Perancangan motion graphic ini tidak menggunakan budget yang besar, karena sebagian besar proses dikerjakan sendiri.terkecuali background music dan voice over. Background music perancang menggunakan background music dengan free royalty sedangkan voice over dilakukan oleh seorang perempuan bernama Hanna Yulia suaranya mempunyai ciri khas untuk menambah daya tarik tersendiri, disamping sebagai penjelas agar pengguna yang tidak mau membaca dapat mendengarkan voice over.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/