III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Kerangka Berfikir Studi
Bagan 3.1. Kerangka Berfikir Studi busana untuk wanita
Dimulai dengan latar belakang akan kurangnya desain busana untuk bekerja yang bernuansa retro, sedangkan pangsa pasar desain retro sedang maraknya di Indonesia. Karena itu dibutuhkan desain busana kerja yang membawa nuansa busana ready wear untuk para pekerja yang dicetuskan oleh negara Amerika saat Perang Dunia ke-2. Untuk perancangan busana ready-wear untuk pekerja kantoran akan memiliki basis desain The Little Black Dress dengan kerah yang diambil dari kerah kemeja yang di rekonstruksi ulang, dengan warna hitam dan 13
coklat sebagai dasar. Bahan yang digunakan adalah sejenis Twistcone atau Belini yang ringan.
Bagan 3.2. Kerangka Berfikir Studi busana untuk Pria
Untuk perancangan busana ready wear versi kasual, akan memakai desain minimalis dengan warna cerah yang dikombinasikan dengan desain atasan kemeja dan rok lebar A, celana panjang, dan celana pendek sebagai bawahan. Tepi bahan akan di tutupi dengan bahan berwarna putih. Bahan yang di pakai akan lebih kaku dan ringan.
Untuk perancangan busana kebaya, akan mengambil basis kebaya noni yang di desain dengan sederhana dan simple, yang dipadu antara bahan katun dan batik sebagai atasan, dengan kancing 1-2 buah di depan yang menjadi ciri khas kebaya
14
noni. Bawahannya akan menggunakan batik sebagai bahan utama. Potongan kebaya akan sederhana dan tertutup secara penuh.
Bagan 3.3. Kerangka Berfikir Studi Kebaya
Aksesori yang digunakan akan bernuansa pekerja, dengan tas hand-bag berbahan dasar kulit dengan desain yang lebih feminim dan berukuran tidak lebih dari A4 karena pada masa itu, hand-bag yang di gunakan sangat jarang yang berukuran besar yang ada pada masa ini. Selain itu sepata yang akan digunakan akan berwarna dasar seperti hitam, coklat, merah, dan biru tergantung baju yang dikenakan. Untuk perhiasan akan menggunakan perhiasan dengan batu-batu yang besar sebagai acuannya, dan logam berwarna kuning sebagai dasarnya.
15
2. Proses Perancangan a. Strategi Desain
Bagan 3.4. Strategi Desain
b. Rincian Proses Perancangan. Metode Desain
Dalam tahap ini Perancang harus memahami latar belakang dan fenomena yang telah terjadi, yang mempunyai berhubungan dengan perancangan desain fashion yang akan dibuat.
Setelah memahami latar belakang barulah perancang bisa memahami dan membuat tema yang sesuai dengan latar belakang perancangan.
16
Selanjutnya adalah menyusun daftar tujuan sebagai goal untuk perancangan.
Latar belakang membuat tema dan menghasilkan goal yang ingin diselesaikan, maka setelahnya akan muncul pemikiran terhadap permasalahan desain yang akan dihadapi, serta menyusun strategi desain untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Data Data yang dikumpulkan oleh perancang pertama kali adalah illustrasi/foto desain busana yang ada di era 1940-1950, termasuk aksesories dan tatanan wajah dan rambut. Sebagian besar dikumpulkan dari sumber luar negeri dan yang pada area sebelum dan setelah Perang Dunia ke-2. Untuk desain busana lokal, maka yang dikumpullkan adalah foto-foto ketika masa Perang Dunia ke-2 dan menjelang kemerdekaan. Data ini dikumpulkan untuk mempelajari dan mengeksplorasi desain acuan yang akan digunakan, khususnya New Look, Masculine Suit, War, & Industrial Minimalistic. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan busana yang diinginkan juga perlu diketahui dan dipelajari kegunaan, keunggulan, kekurangannya, karakteristik, serta proses pembuatannya.
Analisis Untuk permulaan, perlu menentukan busana yang akan dibuat, berdasarkan kebutuhan dan tuntutan pasar akan busana retro yang dapat di pakai sata bekerja. Setelah itu, moodboard dibuat untuk referensi konsep dan ide. Setelahnya, menentukan state of the art dari busana yang akan di desain, agar tidak terjadi penjiplakan atau kesamaan dalam desain. Dalam hal perancangan, perancang mempertimbangkan standar ukuran yang di inginkan agar bisa di produksi masal secara mudah. Perlu dipikirkan juga dalam mempertimbangkan branding dengan target serta
17
mempertimbangkan media promosi yang akan dibuat dengan target sasaran.
Konsep Dalam konsep perlu di pikirkan state of the art dimana produk mempunyai kelebihan yang berbeda dari desain yang telah ada sebelumnya.
Ide yang digarap oleh perancang dalam tahap konsep
pertama adalah dimana menggarap konsep busana kerja, kasual, dan kebaya pada era 1940-1950.
Output
Desain busana akan berbasis era 1940-1950 yang di rekonstruksi.
Ukuran busana menggunakan standart S, M, L, XL
Bahan kain menggunakan Twistcone, Velvet, Belini, dan Batik
Warna yang digunakan adalah Pink, Peach, Biru Muda, Abu-Abu. Coklat, dan Hitam. Tatanan rambut dan make-up bernuansa era 1930-1950 dengan rambut pendek bergelombang dan bibir merah.
18
B. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Estetika Produk Rancangan 1. Busana berdesain retro dengan nuansa moderen
Gambar 3.1. Desain Busana Retro yang menjamur saat ini ( Google, 2015)
Menggunakan referensi diatas untuk dianalis dan sumber datangnya ide dan inspirasi. Tipe busana diatas lebih banyak terinspirasi pada desain busana yang sudah ada di produk industri. Data ini diperoleh dari browsing internet dan di dapat dari sumber luar Negeri.
2. Kumpulan Referensi Desain Busana era 1930-1950
Gambar 3.2. Referensi Desain Busana pada era 1940 ( www.vintagedancer.com/2015)
19
Pada gambar referensi diatas digunakan untuk referensi dalam desain standard, pola, dan gaya yang telah ada. Keseluruhan kunci utama elemen dalam setiap desian yang ada akan di seleksi untuk dijadikan busana siap pakai.
C. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Teknis Produk Rancangan 1. Human Dimension Dalam tahap analisis dan perancangan, diperlukan pedoman untuk dimesi ukuran manusia, terutama dalam hal ukuran baku busana itu sendiri. Perancang mendapatkan panduan ukuran busana dengan berbagai standard, namun yang paling detail adalah standard dari German (yang belaku di beberapa negara eropa),
yang
menjelaskan secara detail ukuran busana yang dapat di produksi untuk pabrik karena penjelasan setiap ukuran terpapar jelas, baik dari lebar pundak, lingkar pinggang, dada, dan pinggul.
20
21
Gambar 3.3. Women's Clotching Size (en.wikipedia.org, 2015)
22
Gambar 3.4. Men's Clotching Size (en.wikipedia.org, 2015)
Mengunakan pedoman ukuran pakaian diatas untuk dijadikan patokan ukuran standard busana yang akan dibuat polanya. Ukuran baku yang akan dibuat adalah S, M, L, XL, karena ukuran ini lebih sering dan umum di gunakan oleh wanita pada masa ini.
2. Teknik Gambar Ilustrasi Busana
Gambar 3.5. Contoh ilustrasi busana (google.com, 2015)
Illustrasi Busana adalah sebuah sketsa gambar yang sering digunakan oleh para editor majalah ketika menggambar busana terbaru, namun seiring jaman, teknik ilustrasi ini lebih mengutamakan konsep desain busana
yang
ingin
diwujudkan.
Ilustrasi
ini
tidak
terlalu
mementingkan penampilan secara detail, namun mengutamakan desain baju, warna, pola, serta tatanan rambut dan wajah yang ingin dimunculkan.
3. Jenis bahan kain a. Satin Beberapa Jenis Satin yang beredar di pasaran : Velvet adalah jenis satin yang ringan, tipis, tidak terlalu mengkilap manum menunjukan kesan kemilau / sheer.
23
Roberto Cavalli dinamai dengan salah satu perancang dunia, satin ini memiliki bahan yang lebih tebal dan berat di banding mutunya kurang dari custom, cukup layak untuk finishing natural melamic. Satin Duchess Kain satin jenis satin duchesse ini populer sekali di kalangan busana, biasanya digunakan untuk membuat pakaian atau busana seperti gaun, bahan gaun pengantin, dan dress. Jenis bahan satin duchesse ini adalah kaku, agak berat, namun tetap mengkilap. Satin Jacquard/satin Faconne Berbeda dengan satin duchesse yang agak kaku, satin jenis Jacquard atau satin Faconne ini lebih lembut, dan juga lebih lentur. Satin jenis ini juga merupakan satin yang berpola, bisa pola garis, paisley, atau pola floral. Satin Slipper banyak sekali sepatu atau sandal yang terbuat dari bahan satin, dan jenis satin yang digunakan bukanlah satin yang sama dengan satin yang biasa dijadikan gaun atau atasan, melainkan satin jenis Slipper. Satin slipper memiliki kelebihan yaitu bisa dicelup. Bahan pembuat sepatu ballet pun terbuat dari satin jenis ini.
24
Satin Delustered/kulit sutra mendengar
namanya,
mungkin
anda
sudah
bisa
membayangkan bahwa kain ini adalah kain satin yang ringan dan kilaunya lain dari kilauan satin pada umumnya. Selain itu, kain satin jenis ini juga bisa digunakan pada kedua sisi nya. Satin Damask Jenis satin ini memiliki pola yang rumit dan biasanya dengan desain floral. Selain itu, satin damask juga bisa memiliki pola yang timbul atau muncul, biasanya beludru. Satin Cloth Satin jenis ini sangat populer di kalangan pakaian wanita, yaitu biasa digunakan untuk gaun dan blouse.
b. Drill / Twill Kain drill memiliki permukaan kain terlihat garis garis diagonal, permukaan kain antara bagian depan dan belakang berbeda, tenunannya lebih rapat dan kuat. Kain drill ini lebih lembut dan tahan kusut. Dalam pembuatan seragam kerja kain drill ini lebih banyak di gunakan untuk kemeja lapangan, kemeja mekanik, kemeja sales, berbagai jenis celana, jacket dan lainnya.
25
c. Rajut / Knit Kain yang dibuat dari jeratan – jeratan benang / mengaitkan benang dengan benang , sering di sebut kain rajut. Cirinya kain ini dapat di tarik atau elastis. Contoh dari kain rajut :
Rajut Polos/ Single Knit Memiliki permukaan kain yang rata, untuk bagian atas dan bawah kain ini berbeda (hanya bisa digunakan satu permukaan, tidak bisa dibolak-balik). Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stretching). Kain jenis ini sering di pakai untuk kaos oblong, kaos promosi, kaos santai, poloshirt dan lainnya. Sebagian besar produk kaos di pasaran memakai jenis rajutan Single Knitt. Contoh : Cotton Combed 20s, 24s, 30s, 40s, huruf S berarti Single Knitt.
Rajut Rib Kain ini memiliki double muka bagian atas dan bawah terlihat sama, memiliki daya elastisitas yang tinggi, memiliki peregangan kearah lebar dan panjang. Kain Rib ini sering di gunakan untuk Rib leher, manset tangan, hem bawah pada bahan rajut, pembuatan sweater dan lainnya.
Rajut Rangkap/ Double Knit / DK Kain ini memiliki permukaan atas dan bawah sama, yang berarti bisa digunakan kedua sisi. Jenis bahan ini memiliki struktur kain yang kokoh dan rapat, ketahanan dan stabilitasnya baik, lentur, lembut, tidak bergelombang pada awal rajutan ataupun potongan kain. Kain ini biasanya sering di pakai untuk pembuatan seragam olahraga, pakaian bayi, kaos oblong, fashion dan lainnya.
26
Contoh : Cotton Combed 20d, 24d, 30d, 40d, huruf D berarti Double Knitt.
Rajut Pique atau Laqoste Pengertian teknisnya adalah bahan rajutan dengan teksture atau motif, dan tidak bisa digunakan bolak-balik. Bahan ini memiliki jenis rajutan texture bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil. Ada yg menyebut bahan ini Cuti, lazim digunakan untuk Polo Shirt atau kaos berkerah. Di pasaran dapat dibedakan berdasarkan bahan dasarnya (cotton, cvc, polyester), jenis benang (20's, 30's), serta corak rajutannya.
Rajut Striper atau Yarn Dye Bahan dengan rajutan kombinasi dua warna (Yarn Dye) yang tidak bisa digunakan bolak balik. Jenisnya bisa Single Knitt atau Double Knitt. Finishing harus open set / belah. Sering disebut bahan Salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk kaos dewasa pria / wanita baik T Shirt / Polo Shirt.
Rajut Drop Needle Bahan dengan rajutan yang memiliki variasi cabut jarum (Drop Needle) dan bisa digunakan kedua sisi-nya. Jenis rajutan memiliki teksture garis lurus vertikal, lembut, lentur. Banyak digunakan untuk Rib Leher (T Shirt), Ladies T Shirt Body Fit, dan kaos singlet.
Rajut Fleece Bahan kain yang digaruk, baik satu muka maupun dua muka. Produk kain ini banyak digunakan untuk sweater
27
Rajut Terry Bahan kain yang pada bagian perutnya memiliki loop kecil. Produk kain ini banyak digunakan untuk sweater. Jenis terry ada berbagai macam, seperti : Baby Terry, Terry biasa, dan French Terry (Terry Dorr)
d. Rayon
RAYON VISCOSA Rayon viscose adalah serat semi sintetik yang bahan bakunya dari alam yaitu kayu yang mempunyai kadar selulosa tinggi, sehingga mempunyai kenyamanan dala pemakaian yang sangat baik pada berbagai kondisi
RAYON ACETAT Termasuk dalam serat semi sintetik yang mempunyai elastisitas yang baik, namun tidak cukup untuk memberikan ketahanan kusut yang baik. Rayon asetat adalah konduktor panas yang buruk tetapi merupakan isolator panas yang baik oleh karena itu bahan ini banyak digunakan sebagai kain pelapis. Pencucian dapat dilakukan dengan sabun alkali dan dengan pencucian kimia / dry cleaning. Penyetrikaan kain rayon asetat dilakukan dengan menggunakan setrika hangat dan tidak langsung. Rayon asetat tahan terhadap mikroorganisme dan serangga tetapi tidak tahan terhadap jamur terutama pada kondisi yang lembab
e. KATUN/COTTON Kain katun adalah jenis kain rajut (knitting) yang berbahan
28
dasar serat kapas. Terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PE. Cara mudah membedakannya adalah apabila kain katun dibakar maka baunya seperti kertas atau kayu dibakar, akan menjadi abu, dan jalannya api lambat. Ada beberapa jenis katun yang dijual di pasaran:
Katun Jepang Katun jepang umumnya adalah istilah untuk jenis bahan yang terbuat dari combed 100% full cotton dan memiliki daya serap keringat bagus. Harga lebih mahal dari kain katun biasa, memiliki permukaan kain lebih halus, warna kain lebih awet dan tahan lama. Bahan ini sering dan cocok digunakan untuk blouse wanita.
Katun Paris Motif Jenis bahan ini hampir sama dengan katun Jepang dalam hal memiliki kode warna pada kain, daya serap keringat bagus, harga relatif lebih mahal, warna dan permukaan
kain
sama
dengan
katun
Jepang.
Perbedaaanya adalah kain katun Paris lebih tipis dibanding katun Jepang dan biasa digunakan untuk blouse wanita.
Katun Paris Polos. Katun jenis ini sebenarnya hampir sama dengan katun biasa, hanya saja lebih tipis. Harganya sendiri hampir sama dengan katun biasa, dan katun ini tidak ada kode warna di kainnya. Sering digunakan untuk blouse wanita dan bahan kerudung.
29
Katun Silk/India/Zada Katun jenis ini ada 2 jenis yaitu yang tipis dan tebal. Ciri-ciri kain katun ini adalah : permukaan kain lebih mengkilap, harga sedikit lebih mahal diatas katun biasa, namun tidak semahal katun Jepang, daya serap keringat paling rendah, memiliki warna mengkilap (Sheer/Gloss) yang awet meskipun sering dicuci.
Katun Minyak Kain katun ini sama seperti katun lainnya cuma permukaannya terkesan berminyak (kilapnya lain dengan katun silk). Harga sama dengan katun biasa, memiliki daya serap keringat yang lumayan, dan kilap akan berkurang setelah beberapa kali pencucian.
Katun Biasa bahan katun ini terkenal akan memiliki motif yang bermacam-macam : polos, garis, kotak, bunga atau abstrak. Harga relatif lebih murah, tidak ada ciri khusus seperti kode warna, daya serap keringat sedang hingga bagus,
tergantung
prosentasi
bahan
katunnya.
Warnanya awet meskipun masih dibawah katun Jepang.
Katun Kombed /Cotton Combed Adalah jenis kain katun yang diproduksi dengan finishing disisir (combed) dengan tujuan agar seratserat kapas halus dapat dipisahkan sehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan tidak berbulu (memiliki serat benang lebih halus, hasil rajutan dan penampilan lebih
30
rata). Kain katun kombed tersedia dalam dua ukuran yaitu 20s dan 30s. Kain jenis ini biasa digunakan untuk bahan kaos grafik distro-distro yang sering ada di Bandung dan Jakarta. Katun Kombed 20s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran 20s. Katun Kombed 30s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran 30s. Kain katun kombed 20s lebih tebal daripada 30s. Sehingga kain katun 30s lebih lemas daripada kain katun 20s.
Katun Karded /Cotton Carded Berbeda dengan kain katun kombed, kain katun karded tidak disisir pada proses finishing pembuatannya. Oleh karena itu masih terdapat serat-serat kapas halus yang tersisa (serat benang kurang halus, hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata). Tetapi meskipun begitu kain katun karded memiliki keunggulan harga yang lebih murah dibandingkan kain katun kombed. Umumnya bahan ini digunakan untuk kaos dengan target pasar kelas menengah karena lebih murah. Meskipun memiliki tekstur kurang halus tetapi tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alami. Bahan ini cukup menyerap keringat dan tidak panas. Pada kain katun karded hanya terdapat ukuran (20s,24s, dan seterusnya) dan berdasarkan jenis benang yg digunakan. Perbedaan antara kain katun kombed dan karded yang ada di pasaran adalah kain katun kombed lebih tebal daripada kain katun karded.
31
Teteron Cotton / TC Bahan katun ini terbuat dari jenis serat campuran, yaitu dari Cotton Combed 35% dan Polyester (Teteron) 65%, dengan karateristik : kurang menyerap keringat dan agak panas, lebih tahan kusut dan tidak melar meskipun sering dicuci, dan bila dibakar menghasilkan abu dan arang. Bahan ini biasa digunakan untuk pelapis ranjang, hem dan celana.
Cotton Viscose /CVC Bahan katun ini juga terbuat dari jenis serat campuran, yaitu Cotton Combed 55% & Viscose 45%, dengan karakteristik : tingkat penyusutan pola lebih kecil dari Cotton, dan bahan ini termasuk menyerap keringat karena campuran Cotton Combed yang lebih tinggi dari pada jenis Teteron Cotton yang hanya 35%.
d. Jenis Aksesoris Jenis akseories yang akan dikenakan dan di padu-padakan dengan model. ada beberapa macam jenis aksesories, yaitu:
1) Perhiasan ada 2 Jenis perhiasan yang umumnya beredar di pasaran:
Logam Mulia, yaitu jenis perhiasan dengan bahan dasar logam mulia. yang umunmya berbahan emas dan perak. biasanya memiliki kadar berdasarkan karat bagi emas ( 18K, 23K, 24K), dan 3 digit berdasarkan persen bagi perak (925, 950, 975, 999), dimana semakin tinggi kadar semakin bagus dan murni. Biasanya bagi yang alergi terhadap perhiasan lapis atau imitasi akan memakai perhiasan
32
berbasis logam ini karena tidak memiliki reaksi alergi terhadap tubuh. Namun Pada bahan perak masih bisa timbul alergi jika kadar perak di bawah 925 dan logam campuran yang dipakai adalah jenis alergen (timbal atau nikel).
Vermile / Sepuhan, yaitu perhiasan yang berbahan dasar logam yang di lapisi / sepuh dengan logam lain. Perhiasan yang bisa di bilang Vermile adalah yang diketahui jenis logam dasarnya dan lapisannya, seperti Xuping yang berbahan dasar Tembaga berlapis Rhodium. Sterling Silver juga termasuk kategori Vermile, dimana Bahan dasar adalah Perak 925/950 yang di lapisi Emas Putih/Kuning 18K atau Chromium. Penyepuhan juga memiliki fungsi lain, yaitu menghindari oksidasi dan karat pada logam dasar, terutama Perak dan Tembaga kadar tinggi yang akan teroksidasi menjadi hitam kehijauan untuk perak, dan Hijau kebiruan bagi tembaga, selain itu juga melindungi kulit dari reaksi alergi yang bisa muncul dari logam dasar.
2) Sepatu ada beberapa jenis sepatu yang beredar di pasaran :
Flat Shoes yaitu jenis sepatu yang alasnya datar, tanpa / sedikit hak dengan tinggi 1-3 cm, dan biasanya ujung jari akan tertutup dengan desain runcing atau bulat. Jenis sepatu ini sering dikenakan oleh para perawat atau pekerja
yang
aktif
karena
lebih
nyaman
dan
memudahkan mereka untuk bergerak.
33
Pump / High Heels adalah jenis sepatu yang ber-hak tinggi, biasanya sekitar 5cm - 9cm, ber-hak lebar, memiliki ujung jari yang runcing atau terbuka, dan terkadang memiliki alas depan yang jauh lebih lebar, yang ditujukan untuk menambah tinggi.
Stilettos yaitu jenis sepatu dengan tinggi di atas 9cm, dengan hak ujung runcing / hak pensil. Jenis ini sering dikenakan oleh model karena menambah tinggi badan dan membuat kaki lebih jenjang. Selain itu ada jenis stilettos yang dikhususkan bagi para penari, dimana memiliki desain yang lebih mewah, dan lebih ringan namun kokoh, serta alas yang lebih kesat dan hak yang sedikit lebih lebar di dasarnya untuk menghindari tergelincir ketika berdansa.
Wedge yaitu jenis yang menggabungkan Flat Shoes dengan Pump, sehingga menjadikan alas sepatu ini sedatar flat shoes, namun di area tumit lebih tinggi layaknya high heels. Jenis ini di tujukan serupa seperti Flat Shoes, yaitu kenyamanan dan kemudahan bergerak namun lebih ke arah wanita pekerja kantoran karena tampilan wedge yang lebih cantik.
Boots yaitu jenis yang menutupi seluruh / setengah area betis. jenis ini sering disebut sebagai sepatu koboi
34
karena di populerkan oleh kalangan tersebut. Sepatu ini di ciptakan awalnya untuk melindungi kaki para koboi, dan sekarang menjadi ikon desain yang berkembang. Desain terdahulu berujung runcing dengan hak antara 1 - 3 cm jenis hak lebar, sekarang sepatu ini hadir dengan hak yang lebih kurus, desain lebih feminim bagi wanita, dan mulai hadir dengan tinggi dari batas pergelangan kaki hingga menutupi lutut.
Fantofel adalah jenis sepatu yang di tujukan untuk kerja, dengan desain seluruhnya menutup dan ujung yang sedikit membulat. Biasanya berbahan dasar kulit dan berwarna sederhana seperi putih, hitam, dan coklat. Dari segi estetik, fantofel memiliki desain yang lebih kaku dan tegas yang membuatnya sangat populer di kalangan pekerja kantoran yang ingin tampil secara tegas dan berwibawa.
3) Tas ada beberapa jenis tas yang umumnya beredar di pasaran:
Hand Bag, yaitu tas yang biasanya berukuran sedang dan biasanya dikenakan dengan cara dipegang oleh tangan atau digantung pada area siku atau pundak. Ukuran internal tas ini bervariasi, namun biasanya berukuran medium (membawa tablet/buku tulis) hingga mampu membawa laptop berukuran 14".
35
Clutch Bag, yaitu jenis tas kecil hingga sedang yang memiliki tali rantai kecil dan memiliki ruang yang cukup terbatas, sehingga tas ini harus dikenakan dengan cara di apit / dipegang. Ukurannya yang kecil membuat tas ini sering digunakan ketika pesta atau acara besar. Segi estetik tas ini sangat cantik dan menawan, dan sejak dahulu tas ini sudah berhiaskan manik-manik dan logam untuk kesan mewah, yang dipopulerkan pada jaman Gatsby dan musik Jazz berkembang.
Sling Bag, yaitu jenis tas yang memiliki tali cukup panjang, sehingga dapat dikenakan dengan cara disilangkan di pundak. Awalnya tas ini berukuran kecil hingga sedang dimana membawa buku tulis biasa hingga hanya dompet dan alat tulis kecil, dan ditujukan untuk gaya yang lebih kasual. Perkembangan lebih lanjut membuat tas ini memiliki ukuran yang lebih besar, yang disebut sebagai Messenger Bag karena tas ini sering di pakai oleh loper koran atau pengantar surat. Hal ini menjadikan tas model ini
sangat
multi
fungsi
tergantung
ukuran
dan
kebutuhannya.
4. Teknik Pembuatan Busana Data teknik pembuatan busana yang berhubungan ke pembuatan busana siap pakai, dari proses pembuatan sampai finishing, untuk mengetahui dasar pembuatan busana.
36