HOTEL KAPSUL DENGAN PENDEKATAN METODE TEKNOLOGI KONSTRUKSI PRACETAK DI TANAH ABANG JAKARTA Hery Hermawan Hery, K. H. Moh. Mansyur gang Vanili 32A, 08988002346,
[email protected] Hery Hermawan, Ir .Welly Wangidjaja, MT. , Renhata Katili, ST., M.Eng
ABSTRAK Paper ini dengan berjudul ”Hotel Kapsul dengan Pendekatan Metode Teknologi Konstruksi Pracetak di Tanah Abang, Jakarta“ membahas mengenai hotel kapsul dengan sistem pracetak yang sedang terkenal dalam proses pengerjaanya. Disini penulis mecoba menjelaskan latar belakang akan adanya hotel kapsul dan juga mencoba referensi dari berbagai wilayah negara mengenai hotel kapsul, hotel kapsul tidak berbeda jauh dengan hotel biasanya, hanya hotel ini bertipe modular dan juga luasan ruang lebih dari biasanya. Dalam merancang hotel kapsul ini mengalami tantangan yang cukup besar karena lokasi yang di Tanah Abang, Jakarta Pusat, tentunya hotel ini khusus bagi pebisnis Tanah Abang, maka aspek bangunan dan aspek manusia menjadi pilihan kedua dan ketiga, aspek pertama adalah mengenai lingkungan, bahwa desain akhir semua berawal dari aspek lingkungan dan kemudian dilanjutkan aspek bangunan dan manusia. Dalam progam ruang yang dibuat, fasilitas cukup umum, dan fasilitas megah tidak diberikan karena memperhatikan pertimbangan dari pengguna, hal tersebut dipikirkan agar tidak adanya fasilitas yang dibuat dibuang secara percuma. Sebelum memulai desain, penulis mencoba mencari literatur mengenai macam-macam precast untuk digunakan. Penulis mencoba menganalisa lingkungan sekitar sehingga menimbulkan pertanyaan sebagai permasalahan yang harus dipecahkan dalam mendesain, kemudian penulis mencoba analisa struktur yang akan pakai dan menganalisa zona ruang dari hasil progam ruang, sehingga memunculkan konsep ruang yang diinginkan dan didesain secara arsitektur yang baik untuk pengguna gedung tersebut dan juga diusahakan untuk menghasilkan dampak baik bagi lingkungan tersebut. Kata kunci : Hotel, Kapsul, Pracetak, Tanah Abang.
Format tulisan utama terdiri atas 1 kolom rata kiri-kanan pada kertas A4. Batas tulisan dari kiri, kanan, atas, dan bawah 3 cm. Tulisan dalam Microsoft Word Times New Roman 10 dengan 1 spasi, 8 – 12 halaman.
PENDAHULUAN Di saat sekarang populasi manusia makin bertamabah, dengan seiring waktu hampir semua bidang mengalami perkembagan yang sangan pesat antara lain seperti pariwisata dan industri perdangaan, hal tersebut memungkinkan kita harus beraktifitas di luar rumah, bahkan jauh dari lingkungan tempat tinggal kita, oleh karena itu munculah kebutuhan tempat tinggal sementara yang nyaman untuk bermalam sejenak, hal tersebut dinamakan hotel. Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. . Saat kini, Pasar Tanah Abang masuk dalam jalur destinasi wisata belanja bagi turis mancanegara. Para pebisnis penggemar wisata belanja, terutama dari negeri-negeri jiran maupun pebisnis domestik, seakan tak mau melewatkan kesempatan untuk berbelanja di Pasar Tanah Abang saat bertandang ke Jakarta. Dengan kehadiaran banyaknya pendatang pebisnis dari berbagai kalangan, hal ini mendapat tanggapan bahwa dibutuhkannya suatu kebutuhan primer bahwa adanya tempat tinggal yang disedikaan untuk memikirkan kemungkinan terburuk bahwa pebisnis tersebut tidak dapat pulang disebabkan banyak hal. Dengan kebutuhan tersebut telihat sangat dibutuhkan, maka dalam tugas akhir ini penulis membuat judul tugas akhir adalah Hotel Kapsul dengan Pendekatan Metode Teknologi Konstruksi Pracetak di Tanah Abang Jakarta Pangsa pasar untuk hotel adalah menengah, dikarenakan dengan latar belakang bahwa perkembangan dari data untuk hotel kalangan menengah sangat diperlukan. Tabel 1.1 : Perkembangan klasifikasi hotel berbintang
Sumber : google seach engenering Dari data tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa kebutuhan untuk hotel kalangan menengah sangat diperlukan. Selain keperluan adanya hotel hal tersebut akomodasi yang telah ada dirasa kurang maksimal dari segi kualitas dan kuantitas, maka perlu adanya hotel sebagai penunjang yang baik serta berkualitas dari segi kenyamanan dan keamanan. Selain itu data mengenai hotel ini untuk golongan menengah dikarenakan didapatnya hasil survei, bahwa warga daerah sekitar tapak beserta pendatang yang membeli kebutuhan
di Tanah abang mencatat penghasilan penduduk sekitar adalah 1,5 juta hingga 3 juta, hal ini mengartikan dibutuhkannya daerah hotel untuk golongan mengengah. Setiap hotel berlomba-lomba menarik perhatian penggunjung dengan berbagai cara seperti fasilitas yang ditawarkan, kenyamanan yang disediakan ,kesan yang bersifat positif yang ditinggalkan, bahkan ada pula hotel yang bersedia menawarkan dengan harga relatif mudah untuk tamu yang tidak mempuyai banyak uang. Sebagai tamu yang berkunjung mempuyai karakter yang berbeda-beda antara lain tamu sebagai turis yang berwisata, tamu sebagai pebisnis yang memiliki kesibukan cukup pada hingga tidak dapat pulang ke rumah dan juga melakukan kegiatan perniagaanya dengan lebih efesien. Sering kali dalam peryataan bahwa hotel merupakan tempat mewah yang bisa menghabiskan biaya yang cukup besar, tetapi dalam kenyataan pengunjung hotel bukan hanya berasal dari golongan atas saja yang mempuyai banyak dana yang dikucurkan untuk menyewa kamar super mewah. Untuk solusi tersebut munculnya yang dinamakan hotel kapsul yang biayanya bisa lebih rendah dibandingkan hotel umunya. Dengan ukuran yang sedikit kecil secara fisik bangunan,hotel ini dibangun dari unitunit kamar seperti kampul yang didesain secara padat sehingga membedakan bentuk, tampikan dan struktur bangunan sejara keseluruhan atau bisa saja seccara singkat dikatakan modular. Namun harus diperhitungkan untuk memaksimalkan kenyamanan berserta fasilitas seperti adanya televisi, akses internet, radio. Jam dan lampu baca. Hal tersebut ditawarkan untuk memanjakan pengujung hotel namun dengan catatan harga lebih ekonomis yang dapat meliputi hal juga penginapan yang layak, sehat, aman dan sesuai dengan lingkungannya. Upaya penciptaan fasilitas publik dengan lingkungan yang bersih dan sehat dengan memperhatikan kondisi dan pengembangan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat, laju pertumbuhan perniagaan dan penyebarannya, serta aspek tata ruang adalah juga merupakan salah satu tugas arsitek. Penulis akan mendesain hotel kapsul yang berukuran normal untuk memperhastikan aspek kenyamanan manusia. Sedangkan diangkatnya topik dan tema sebagai metode konstruksi pracetak mempuyai latar belakang tersendiri, saat ini Indonesia mulai berkembang atas konstruksi cara ini, dikarenakan banyaknya keuntungan yang dapat di diperloleh dibangingkan dengan sistem pekerjaan biasa. Bahwa pekerjaan ini disebabkan kemajuan teknologi dalam konstruksi yang mempunyai kelebihan seperti cepatnya dalam pembangunan dan pelaksanaan, hemat lahan, keuntungan ekonomis, kontrol kualitas. Oleh karena itu, penulis merumuskan judul tugas akhir “ Hotel Kapsul dengan Pendekatan Metode Teknologi Konstruksi Pracetak di Tanah Abang Jakarta”.
METODE PENELITIAN Dengan cara mencari data primer dan sekunder, secara survei , pembandingan, dan mencari lewat buku beserta internet.
HASIL DAN BAHASAN Hasil adalah bentuk berupa desain yang terdapat di lampiran Desain hotel kapsul tidak seperti hotel biasanya dengan sistem struktur yang berbeda dan juga utilitas yang berbeda, selain itu hotel kapsul juga.
Untuk konsep hotel kapsul yang memperhatikan segala aspek seperti dari sisi guna bangunan itu sendiri, serta kenyamanan untuk pengguna kepada pangsa pasar rendah dan menengah yang tidak megah namun meperhatikan kenyamanan, sertapula mencoba menghemat energi, maka yang terjadi adanya single koridor yang berupaya mencapai kenyamanan bagi pengguna hotel tersebut, untuk sirkulais trasportasi vertikal, memakai lift yang berada di core bangunan. Jadi untuk pola sirkulasi antar gedung atau bangunan adalah melalui area lift yang sebagai pusat semi publik di lantai hunian, selain itu untuk akses antar lantai menggunakan lift yang disediakan di bagian tengah-tengah bangunan, jika dalam keadaan darurat juga bisa menggunakan tangga darurat yang terdapat 4 pada sisi bagunan . Dalam sirkulasi tiap lantai adalah pola linier dengan single koridor, hal ini merupakan petimbangan dari sistem cahaya dan penghawaan/pengudaraan, hal ini merupakan cara terefektif untuk menghemat energi. Gambar 5.3 : Pola linier
Gambar 5.4 : Kamar Tidur sebagai modul
Gambar 5.5 : Gubahan Massa
Pengunj ung dari tanah abang
hook
Hal ini membentuk setengah lingkarang pada bagian depan karena pertimbangan yang berupapaya untuk menangkap kehadian hotel tersebut dari 2 sisi jalan, pada bagian barat yang merupakan arah tanah abang yang memungkinkan untuk menarik tamu hotel, dari bagian timur terdapat jalan hook.
V.4 Pracetak Untuk Hotel Kapsul
Konsep yang digunakan adalah sistem dimana dengan rangka terbuka, yang dimana pracetak disusun secara pertahap, dengan cara menghasilkan pekerjaan yang lebih lama dibandingkan dengan sistem pracetak hasil 1 cetakan kabin/kamar hotel, namun dengan sistem terpisah ini memudahkan dalam pekerjaan dalam single koridor. Sistem yang diterapkan ini terbentuk dari sistem modul kamar yang berjarak 2.5 m dan 3.8 m, namun diupayakan dalam dindin luar langsung dibuat 2 cetakan kamar , hal ini menjadikan dengan jarak 5m x 3.8 per modul struktur. Selain hasil analisa dimana pengakutan dalam perjalanan pabrik ke lokasi membutuhkan scape yang cukup hal ini menjadikan tidak masalah dalam hal tersebut dan disedikan alat pengakutan, dalam hal ini tetap membutuhkan hal cor ditempat yang dikarenakan pada bagian yang harus di fininsing atau d kerjaakan pada terakhir atau juga dilakukan dengan cara material lain. Untuk modul tersebut dikatikan dalam jenis hotel yang dikatikan dengan pelaku itu sendiri yaitu pebisnis, yang membutuhkan ruangan selain tempat tidur, juga adanya kamar mandi, beserta adanya tempat untuk mengerjakan sesuatu. Dalam plat lantai koridor merupakan hasil satu cetakan pracetak yang bersama dengan kamar tersebut. Gambar 5.6 : kapsul yang terdiri dari 2 kamar
Gambar 5.7 : Cara pekerjaannya
Shaft
Lubang disediakan untuk pintu
Pada bagian dinding yang bersentuhan langsung dengan kolom, diikat dengan dynabolt
Gambar 5.8 : bagian utilitas
Pada bagian dinding kamar mandi terlihat akan rata beton dan kemudian dilapisi oleh keramik, sebenarnya pada bagian dinding tersebut sudah terisi oleh pipa-pipa hasil cetakan pracetak
dari
sambungan pada pracetak dalam kolom dan balok Gambar 5.8 : sambungan balok dengan kolom
pabrik.
Gambar 5.9 : sambungan kolom dengan kolom
Gambar 5.10 : aksonometri sistem kapsul, sistem utilitas beseta detail pemasangan
Dengan hotel kapsul dengan sistem pracetak arus juga memperhatikan bagaimana sistem dalam pengangkatan, maka harus diperhatikan dalam konsep pengangkatan kapsul dengan tower crane, penulis akan membahas berbagai cara beserta pilihan terbaik..
Namun kapsul di angkat dengan tower crane dan pada bagian kapsul sebelum diangkat diberikan cincin pengikat pada bagian kapsul. Gambar 5.11 : cara pengangkatan unit
1. Dengan cara ini, akan terjadi keretakan pada bagian pengangkut yang mengakibatkan kerusakan pada kapsul, hal ini sangat berbahaya pada daerah pembangunan, dan untuk resiko terkecil merupakan terjadi pelendutan pada kapsul. 2. Dengan 4 tiang yang dikaitkan kepada tower crane, hal ini membuat lebih aman dibandingakn dengan cara pertama, namun hal ini akan beresiko pelendutan pada bagian kapsul atau resiko terbesar adanya terjadinya pecah bagian tengah andara kapsul. 3. Pada cara ini, bagian tiap sisi balok pengankut di berikan pengikat tiang dan kemudian dikaitkan dengan plat, hal ini untuk mengurangi resiko efek pelendutan, jika terjadi pelendutan, maka bagian plat yang mengalami pelendutan.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan adalah hotel kapsul dibangun dengan cara stuktur khusus dan utilitas yang khusus.
REFERENSI Referensi hanya memuat artikel ilmiah, buku dan sumber lain yang benar-benar dirujuk pada tulisan. Referensi harus lengkap, jelas, dan disusun secara alfabetis berdasarkan nama pengarang.
RIWAYAT PENULIS Hery Hemawan lahir di Jakarta pada 27 maret 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus dalam bidang ilmu arsitektur pada tahun 2012.