BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemilihan Tanah Abang sebagai lokasi penelitian karena sekitar 80% pedagang yang memiliki kios atau toko merupakan penduduk yang berasal dari Sumatera Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti melakukan studi awal penelitian dan telah mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang bersangkutan untuk dilaksanakannya kegiatan penelitian.
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey explanatory, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan instrument penelitian (kuesioner) sebagai alat pengumpul data yang pokok, yang ditujukan untuk
menjelaskan
pengaruh
nilai
budaya
bisinis
terhadap
perilaku
kewirausahaan pedagang perantau dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan dengan unit analisa adalah pedagang perantau yang bersuku Minangkabau di Tanah Abang. Metode ini digunakan karena beberapa alasan di antaranya : 1) tidak semua anggota populasi dijadikan sampel, 2) unit yang dianalisis bersifat individual, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Mengingat masalah yang diteliti adalah gejala sosial, maka dilakukan Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
pendekatan analisis kuantitatif yang didasarkan pada data statistik dan pendekatan analisis kualitatif yang didasarkan pada interpretasi terhadap hasilhasilnya. Penggunaan metode ini diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang dapat diangkat ke taraf generalisasi berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan. Apabila digambarkan, maka alur penelitian akan terlihat seperti berikut:
Studi pendahuluan
Perumusan masalah
Studi literatur: nilai budaya bisnis dan perilaku kewirausahaan
Validasi, ujicoba, revisi
Penyusunan instrumen : 1. Angket 2. Observasi
Pelaksanaan penelitian
Pengolahan dan analisis data
Pembahasan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kesimpulan
56
C. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang perantau bersuku Minangkabau yang berada di Tanah Abang. Tabel 3.1 Jumlah populasi pedagang Minangkabau di Tanah Abang tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6
Blok A B C D E F
Jumlah Sumber: PD. Sumber Jaya
Jumlah pedagang Minangkabau 2489 2177 2401 1754 2.222 2.641 13.684
2. Sampel Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang refresentatif dan mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Menurut Sugiono, (2002:73) yang dimaksud dengan sampel adalah ’bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu’. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian pedagang perantau bersuku Minangkabau di Tanah Abang. Untuk menjawab berapa banyak ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dilakukan teknik sampling. Salah satu teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, yaitu memilih sampel secara acak dari populasi sehingga semua unit analisis
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
mendapat peluang yang sama untuk dipilih, dengan alasan bahwa populasi pedagang perantau itu bersifat homogen. Dalam penelitian ini, diambil sampel sebanyak 400 orang dari populasi sebanyak 13.684 orang, dengan alasan jumlah sampel yang diambil telah menggambarkan distribusi normal dari penelitian ini.
D. Definisi Operasional Berdasarkan kerangka pemikiran dan hipotesis yang diajukan, maka variabel dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas (independent variable) yaitu Pengalaman Nilai Budaya Uncertainty Avoidance (X1), Nilai budaya Power Dintance (X2), Nilai budaya MasculinityFemininity (X3), Nilai Budaya Individualism-Collectivism (X4) dan Nilai Budaya Long Term Orientation (X5) serta satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Perilaku Kewirausahaan (Y). Selanjutnya, dalam penelitian terhadap variabel bebas dan terikat, diuraikan batasan pengertian secara operasional yaitu : 1. Nilai Budaya Uncertainty Avoidance (X1) Uncertainty Avoidance adalah besarnya perasaan terancam oleh situasi yang ambigu atau tidak dikenal, pada anggota masyarakat budaya tertentu. 2. Nilai Budaya Power Distance (X2) Power distance didefinisikan sebagai sejauh mana anggota yang kurang kuat dari lembaga-lembaga dan organisasi dalam suatu negara mengharapkan dan menerima kekuasaan yang tidak didistribusikan secara merata.
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
3. Nilai Budaya Masculinity - Femininity (X3) Masculinity - Femininity Apakah orientasi terletak pada tujuan atau pada pemeliharaan hubungan interpersonal. 4. Nilai Budaya Individualism - collectivism (X4) Individualism - collectivism merupakan preferensi seseorang untuk bertindak sebagai seorang individu daripada sebagai seorang anggota kelompok. 5. Nilai budaya Long And Short Term Orientation (X5) Long And Short Term Orientation melihat apakah orientasi seseorang akan masa depan atau nilai-nilai masa lalu dan penekanan pada determinasi nilai atau penghargaan pada tradisi. 6. Perilaku Kewirausahaan (Y) Perilaku kewirausahaan seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek. Suryana (2006:30), mengatakan bahwa ada 12 perilaku kewirausahaan.
E. Instrumen Penelitian Penjabaran variabel dan indikatornya seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel 1. Nilai Budaya Uncertainty Avoidance (X1)
Sub indicator a. Toleransi terhadap ketidakpastian
b. Motivasi
-
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Indikator Dapat mengontrol konflik dan persaingan Mempunyai keinginan yang besar dalam mengambil risiko Siap dalam menghadapi perubahan Kebutuhan untuk berprestasi Perbedaan menimbulkan rasa ingin tahu Fokus terhadap proses pengambilan keputusan.
59
Lanjutan Tabel 3.2 2.
3.
Variabel Sub Variabel Nilai a. Orientasi kerja Budaya Prinsip kerja Power Distance (X2)
Nilai Budaya Masculinity Femininity (X3)
Indikator dan - Perbedaan pengalaman dalam pekerjaan tidak terlalu berarti. - Kepercayaan terhadap karyawan tinggi - Menghindari ketidaksetaraan antara karyawan b. Status - Hak istimewa sebagai pemilik usaha - Perlakuan terhadap karyawan - Menjaga hubungan social a. Orientasi kerja - Pria fokus pada penghasilan dan prestasi kerja dan wanita fokus pada kualitas dan kenyamanan hidup - Pria memiliki keinginan untuk maju dan bersaing yang tinggi dibanding wanita b. Manajemen kerja - Pria memecahkan masalah dengan analisis dan logika, sedangkan wanita menggunakan intuisi - Dalam manajemen dan pengelolaan, pria bertindak tegas dan agresif, sedangkan wanita lebih suka bernegosiasi c. Prinsip kerja - Pria mempunyai prinsip bekerja untuk hidup dan wanita mempunyai prinsip hidup untuk bekerja - Wanita lebih pandai menjalin hubungan baik dengan orang lain dibanding pria - Ada beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan pria dengan lebih baik dari seorang wanita
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
Lanjutan Tabel 3.2 4.
Variabel Nilai Budaya Individualism - collectivism (X4)
Sub Variabel a. Budaya individualism
Indikator - Loyalitas terhadap keluarga dan teman kerja harus didahulukan walaupun harus mengabaikan tujuan pribadi - Mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan keluarga dan teman kerja - Kesejahteraan keluarga dan teman kerja lebih penting dari pada penghargaan terhadap diri sendiri
b. Budaya collectivism
Nilai budaya Long And Short Term Orientation (X5)
a. Nilai LTO
- Selalu berprinsip kepentingan pribadi/ pekerjaan harus didahulukan dari pada hal-hal lainnya. - Mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan keluarga dan teman kerja - Tidak mau membantu keluarga dan teman kerja dalam waktu bekerja. kerja - Nilai kerja utama meliputi belajar, kejujuran, adaptif, akuntabilitas dan disiplin diri - Pentingnya keuntungan 10 tahun dari sekarang
b. Nilai STO
kerja - Nilai kerja utama meliputi kebebasan, prestasi yang benar, dan berpikir untuk diri sendiri - Pentingnya laba pertahun - Menjalani hari-hari yang sulit dengan bahagia demi kesuksesan di masa depan c. Manajemen - Memanfaatkan waktu luang kerja LTO dengan sangat baik untuk bekerja.
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
- Fokus pada posisi pasar d. Manajemen kerja STO
Perilaku Kewirausahaan (Y)
- Waktu luang digunakan untuk kepentingan pribadi. - Fokus pada pekerjaan - Berhati-hati dalam pengelolaan uang dan penghematan
a. Kreativitas
- Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan - Kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah - Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara yang asli tidak klise - Kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci - Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang b. Inovatif - Penerapan secara praktis gagasan yang kreatif - Kemampuan untuk menggunakan solusi kreatif dalam mengisi peluang - Kemampuan untuk melakukan, mengaplikasikan sesuatu yang baru dan berbeda - Kemampuan menghasilkan strategi-strategi baru untuk memperbaiki kinerja c. Keberanian - Melihat masalah sebagai mengambil tantangan resiko - Keberanian dalam mengambil keputusan - Mampu menilai situasi yang tidak pasti - Berani mencoba hal-hal yang baru d. Jiwa - Mampu mengendalikan diri dalam kepemimpinan kondisi pasar yang tidak pasti - Mampu mengambil keputusan dengan tepat tanpa diskusi dalam keadaan terdesak.
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
e. Kemampuan personal
- Dapat bergaul dengan orang lain - Menanggapi saran dan kritik - Mempunyai keinginan yang kuat untuk sukses - Tidak tergantung pada orang lain - Tidak menyerah dan putus asa - Keberanian memulai usaha baru - Tingkat kepercayaan diri yang tinggi
F. Analisis Instrumen Sebelum instrument digunakan dalam kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen terhadap kelompok mahasiswa dari populasi yang bukan merupakan bagian dari sampel penelitian. Uji instrument dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS for windows. Apabila instrument telah memenuhi syarat-syarat validitas dan reliabilitas tes, barulah instrumen digunakan dalam kegiatan penelitian. Sementara data pendukung dari hasil angket berupa tanggapan pedagang selama kegiatan penelitian dilakukan dikumpulkan melalui penyebaran angket dan digunakan untuk mendukung analisis data penelitian. Secara rinci penjelasan beberapa uji prasyarat instrumen, diuraikan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Pengujian
validitas
tiap
butir
digunakan
analisis
item
yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Tahap validasi data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16 for windows.
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel dengan taraf nyata α = 0,05. Item soal dinyatakan valid jika memenuhi persyaratan r hitung > r tabel. Secara teknis operasional uji validitas instrument dilakukan dengan menggunakan program Excel 2007. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa instrument tersebut valid. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpulan data yang sah.
Instrumen Valid Tidak Valid
Tabel 3.3 Rekapitulasi Uji Validitas Jumlah Keterangan 55 8 8, 10,23, 26, 30, 33, 38, 56
Berdasarkan rekapitulasi hasil pengujian instrument validitas, maka item – item yang tidak valid tidak dipakai. Dengan demikian item yang valid dari seluruh instrument tersebut disusun kembali untuk kemudian disebar kepada responden anggota sampel penelitian.
2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, serta menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi. Untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini, digunakan program SPSS 16 for windows. Salah satu bentuk pengujian reliabilitas adalah dengan internal consistency dengan teknik KR. 20. Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r hitung > r tabel dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk(n-2) maka item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel. Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
Secara teknis operasional uji reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan
program
Microsoft
Excel
2007.
Dari
hasil
pengujian,
menunjukkan bahwa instrument tersebut reliabel. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpulan data yang sah. Lebih jelasnya pada tabel 3. 3
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen r tabel Keterangan Variabel Penelitian r hitung Uncertainty Avoidance 0,786 Reliabel Power Distance 0, 850 Reliabel Femininity-Masculinity 0,818 0,098 Reliabel Individualism-Collectivism 0,814 Reliabel Long and short Term Orientation 0,619 Reliabel Perilaku Kewirausahaan 0,849 Reliabel
G. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulan data, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. 2. Pengumpulan data melalui penyebaran angket penelitian, yaitu seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian.
H. Teknik Analisis Data Kegiatan analisis data dalam penelitian ini adalah :
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
1. Analisis Data Hasil Penelitian Teknik analisis menggunakan pendekatan statistik parametrik jika asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsinya tidak terpenuhi maka data akan dianalisis dengan teknik bebas distribusi atau non parametrik. Untuk menentukan terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi dilakukan dengan uji normalitas distribusi frekuensi dan uji linieritas regresi.
2. Uji Normalitas Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam menganalisa pengaruh nilai budaya bisnis pada masyarakat Minangkabau terhadap perilaku kewirausahaan menggunakan uji normalitas dengan cara melihat grafik PP-Plots. Semua butir instrument dalam penelitian ini terletak digaris / mendekati garis diagonal, sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data butir instrument penelitian ini adalah berdistribusi normal. 3. Uji Linieritas Korelasi Uji linieritas menggunakan harga koefisien F, kreteria pengujian adalah : -
Terima Ho jika koefisien F hitung ≤ F tabel, dan
-
Tolak Ho jika koefisien F hitung ≥ F tabel Uji linieritas menggunakan bantuan SPSS 16 for windows meliputi
pengujian linieritas data variabel X1 atas variabel Y, Variabel X2 atas variabel Y, X3 atas variabel Y, X4 atas variabel Y, dan X5 atas variabel Y.
4. Pengujian Hipotesis Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
66
Rancangan pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan melalui Uji F dan Uji t untuk menguji hipotesis. Pengujian signifikasi untuk regresi parsial dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel.
Berdasarkan kriteria uji yang dilakukan, H0 diterima
apabila thitung > ttabel dan H0 ditolak karena thitung < ttabel.
Novidya Yulanda, 2012 Pengaruh Nilai Budaya Bisnis … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu