HOTEL KAPSUL DI MANGGARAI JAKARTA SELATAN DENGAN TEMA KENYAMANAN TERMAL Zakia Rizki Mulia Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan - Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone: +62.21 534 5830 / +62.21 535 0660 Fax: +62.21 530 0244 Email:
[email protected] Ir. Riyadi Ismanto., M.Arch Michael Isnaeni Djimantoro, ST., MT.
ABSTRAK
Hotel Kapsul adalah salah satu tempat menginapan yang berkembang di kota-kota besar untuk beberapa tahun belakangan ini. Hotel kapsul adalah sebuah inovasi yang dapat dikembangkan pada kota metropolitan seperti Jakarta, terutama pada daerah padat yakni, Manggarai. Perancangan hotel kapsul menggunakan struktur yang tidak konvensional, yakni struktur modular. Dimana setiap unit sudah di pabrikasi di pabrik yang tidak hanya berguna sebagai efisiensi waktu dalam pembangunan, tetapi juga sebagai pendukung arsitektur berkelanjutan yang menunjang kepada kenyamanan termal sebuah bangunan hotel kapsul. Tujuan dari perancangan hotel kapsul pada daerah Manggarai yakni menciptakan sebuah tempat tinggal sementara yang tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga dapat menjadi contoh baik pada lingkungan urban sekitar dan sesuai kebutuhan manusia untuk mendukung perkembangan berkelanjutan. Metode yang dipergunakan untuk merancang hotel kapsul di Manggarai ini adalah dengan studi literatur dan lapangan. Jadi, untuk merancang hotel dengan topik struktur modular dan kenyamanan termal dibutuhkan integrasi yang sangat kuat sehingga rancangan yang dihasilkan sesuai dengan sistem struktur dan tema yang dipilih yakni kenyamanan termal Kata Kunci : Hotel Kapsul, Kenyamanan Termal, Struktur Modular, Teknologi ABSTRACT Capsule Hotel is one of many type of hotel which vastly grown in major cities for the past several years. Capsule hotel is an innovation that can be developed in metropolitan cities particularly in the central of a busy district such as Manggarai 1
Capsule hotel does not use conventional structure method but modular structure. Whereas, every unit already been fabricated in the factory. The purpose of this method is to use the time efficiently but also as a way to support sustainable architecture particularly for thermal comfort on a capsule hotel. The purpose of designing capsule hotel in Manggarai is to create a temporary place that does not only give comfort but also as a good example for the surrounding urban environment and human needs in support of sustainable development The method in designing capsule hotel in Manggarai is with literature and field study. Designing a hotel with modular structure and thermal comfort takes a very powerful integration that can produce a design according to the structure system and the theme which already been decided, that is thermal comfort Keywords : Capsule Hotel, Thermal Comfort, Modular Structure
PENDAHULUAN
Latar Belakang Hotel Kapsul adalah salah satu tempat penginapan yang berkembang di kota-kota besar untuk beberapa tahun belakang ini. Menurut Kamus Merriam-Webster, kata ‘kapsul’ memiliki arti sebagai sebuah ruang yang kecil, sedangkan ‘hotel’ adalah sebuah tempat yang menyediakan penginapan untuk umum. Hotel kapsul yang berkembang dewasa ini menggabungkan kedua definisi tersebut sebagai tempat penginapan yang kecil dengan fasilitas yang mencukupi untuk penginapan dengan jangka waktu yang cenderung pendek. Hotel kapsul merupakan sebuah inovasi yang dicanangkan dan dikembangkan di Jepang. Hotel kapsul diperuntukkan pada para karyawan yang memiliki waktu kerja panjang dimana setelah pulang kerja jam operasi kendaraan umum seperti kereta sudah berhenti dan tidak memiliki alternatif untuk pulang ke tempat tujuan. Karena harga per malam dari hotel kapsul relatif murah, Hotel dengan jenis ini juga digunakan oleh para turis metropolitan sebagai tempat tinggal sementara karena biaya yang minim. Pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Landasan tersebut menjadi awal bangkitnya prinsip-prinsip Arsitektur Berkelanjutan yang dewasa ini menjadi acuan perencanaan dan perencanaan pembangunan di Negara-negara maju dan berkembang. Arsitektur Berkelanjutan juga berhubungan dengan metode konstruksi dari sebuah bangunan khususnya hotel kapsul. Unit hotel kapsul yang cenderung kecil dimana kebutuhan umum dari manusia dapat terpenuhi maka metode rancangan konstruksi dengan sistem struktur modular dapat dimanfaatkan. Dibandingkan dengan metode konstruksi konvensional, sistem modular yang memanfaatkan komponen fabrikasi yang di rakit di luar lingkungan tapak dapat mengurangi dampak kerusakan pada lingkungan sekitar. Komponen modular yang kering karena disatukan di pabrik juga dapat mempengaruhi suhu suatu ruangan, oleh karena itu sistem struktur modular dapat dihubungkan dengan arsitektur berkelanjutan dan kenyamanan suhu pada hotel kapsul. Perencanaan dan perancangan hotel kapsul di Kota Jakarta tidak sama halnya dengan hotel kapsul yang diterapkan di Jepang karena harus disesuaikan dengan aktifitas manusia dengan budaya Indonesia dan kondisi iklim tropis. Karakteristik iklim tropis yang terdapat di Indonesia terutama di Jakarta salah satunya adalah intensitas radiasi matahari yang tinggi. Radiasi matahari yang tidak dapat ditangkal dengan baik dapat mengakibatkan laju peningkatan suhu di udara, baik pada lingkungan sekitar maupun di dalam ruangan. Untuk mengatasi peningkatan suhu udara yang dapat berakibat buruk pada lingkungan dan menciptakan kenyaman suhu atau thermal comfort yang merupakan kenyamanan fisik yang paling dominan dalam mempengaruhi aktifitas manusia dibutuhkan sebuah perencanaan dan rancangan bangunan hotel kapsul yang dapat menurunkan suhu pada lingkungan dan bangunan. Lokasi hotel kapsul pada umumnya terletak di tengah kota dimana sarana transportasi kota berada. Kota Jakarta memiliki beberapa tempat strategis dimana pusat perniagaan dan sarana transportasi berdekatan antara satu sama lain dan kawasan Manggarai, Jakarta Selatan adalah salah satunya. Pada kawasan Manggarai terdapat stasiun yang menghubungkan Jakarta dengan kota lain dan kawasan sekitarnya sehingga arus manusia yang membutuhkan tempat penginapan dalam waktu yang singkat menjadi suatu permasalahan yang perlu ditemukan solusinya.
2
Manggarai yang memiliki aksesibilitas yang baik antara pusat kota di Jakarta menjadi tempat yang cocok untuk hotel kapsul tersebut. Perkembangan kota yang berkelanjutan merupakan tuntutan yang penting dalam perancangan bangunan. Oleh karena itu, untuk mendukung perkembangan yang berkelanjutan, perencanaan dan perancangan hotel kapsul yang diterapkan sesuai dengan pedoman arsitektur berkelanjutan yang disiasati dengan sistem struktur modular yang dapat mendukung prinsip tersebut dari sudut pandang struktur. Selain sebagai pendukung pembangun yang berkelanjutan dan membenah atau meremajakan kota Jakarta, perencanaan dan rancangan hotel kapsul yang saat ini belum ditemukan di Kota Jakarta menjadi sebuah tempat penginapan yang dimana dapat mendukung kegiatan perniagaan di Kota Jakarta. Suhu yang merupakan sebuah kenyamanan yang penting untuk mendukung aktifitas manusia dan dapat memperbaiki keadaan lingkungan kawasan menjadi sebuah tolak ukur untuk mendukung arsitektur berkelanjutan pada hotel kapsul di Kota Jakarta.
Kajian Pustaka Sistem struktur modular adalah metode pelaksanaan pembangunan dengan memanfaatkan material atau komponen pabrikasi yangn dibuat di luar lokasi proyek atau di dalam lokasi proyek namun perlu disatukan terlebih dahulu antar komponennya dan ditepatkan pada posisi dari komponen tersebut. Menurut Tatum (1987), tingkatan metode pelaksanaan dari sistem struktur modular terbagi menjadi: (a) Prefabrication adalah proses pabrikasi yang dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat khusus dimana berbagai jenis material disatukan sehingga membentuk bagian dari sebuah bangunan; (b) preassembly adalah proses penyatuan komponen prafabrikasi ditempat yang tidak pada posisi komponen tersebut berada; (c) module adalah hasil dari proses penyatuan komponen prafabrikasi, biasanya membutuhkan modal transportasi yang cukup besar untuk memindahkan ke posisi yang seharusnya. Proses Struktur Modular Sistem konstruksi modular termasuk sistem tertutup atau closed-system dimana komponen struktur untuk sebuah bangunan di fabrikasi di pabrik yang sama. Elemen-elemen yang akan digunakan pada konstruksi untuk sebuah bangunan telah di tentukan pada tahap perencanaan dan penerapan sistem modular. Ada pula sistem terbuka atau open-system dimana komponen struktur yang digunakan pada sebuah bangunan di fabrikasi pada pabrik yang berbeda. • Modul Untuk menentukan dimensi pada sebuah sistem struktur hal yang paling mendasar adalah menggunakan modul. Modul termasuk penempatan dari kolom dan unit ruangan. Modul merupakan elemen yang membentuk sistem konstruksi modular • Grid juga merupakan sistem giometris yang menentukan posisi dan dimensi dari sistem konstruksi modular. Jenisjenis grid yang dapat diaplikasikan pada sistem konstruksi modular adalah Axial grid, Modular grid, dan Construction grid.
Sumber: Prefab Architecture: A Guide to Modular Design and Construction
3
•
•
• •
Transportasi Pada sistem yang pembuatan elemen struktur yang di prefabrikasi di pabrik maka memerlukan alat transportasi yang dapat mengangkutnya. Dimensi suatu barang yang dibawa menggunakan truk rata-rata berukuran 2,5 x 3,2 x 12 meter. Jalur darat merupakan prosedur standar untuk mengantar elemen struktur tersebut ke lokasi. Jarak yang ditempuh mencapai 1000 km. Pemasangan Setelah elemen modul struktur sampai ke lokasi, dilakukan proses pemasangan dan penempatan. Tahap tersebut termasuk dalam penentuan posisi, mengukur, menyambung, dan melakukan water-proofing. Pada tahap pemasangan dapat dilakukan dengan cepat. Proses yang dilakukan adalah dengan proses horizontal dimana pemasangan modul berdasarkan lantai per lantai dari bangunan Jointing Proses penyambungan adalah proses dimana elemen bangunan sudah mencapai tahap fasade. Tolerasi Toleransi adalah perbedaan nominal antara dimensi asli dari bangunan dan harus dipertimbangkan pada saat proses perencanaan. Tingkat kepentingan dari nominal toleransi tersebut tergantung dari elemen pabrikasi yang digunakan. Kenyamanan thermal adalah keseimbangan termal yang dicapai dari pertukaran panas antara tubuh manusia dengan lingkungan termal pada tingkatan yang sesuai. Menurut teori Humphreys dan nicol, Lippsmeier 1994) menunjukkan beberapa penelitian yang membuktikan batas kenyamanan (dalam Temperatur Efektif/TE) berbeda-beda tergantung kepada lokasi geografis dan subyek manusia (suku bangsa) yang diteliti seperti pada table di bawah ini:
Tabel Kenyamanan Suhu Berbagai kenyamanan dapat diperoleh dengan mengkombinasi beberapa parameternya sehingga pengguna bangunan dapat mencapai kenyamanan yang baik. Strategi-strategi untuk mencapai kenyamanan tersebut, yakni: 1. Orientasi Bangunan terhadap matahari dan angin 2. Elemen Arsitektur
Shading Device 3. Elemen Lansekap 4. Material/Bahan Bangunan
4
Permasalahan Aspek Manusia • Apa saja kebutuhan ruang untuk pengguna hotel kapsul? • Bagaimana perancangan ruang unit hotel hotel kapsul? • Bagaimana perancangan hotel kapsul dapat memenuhi kebutuhan penggunanya? • Bagaimana mengelompokkan zoning ruang pada hotel kapsul dari aspek fasilitas dan sifat ruang? • Bagaimana merencanakan dan merancang hotel yang dapat menciptakan kenyamanan termal bagi pengguna hotel? Aspek Bangunan • Sistem struktur modular apa yang dapat digunakan pada hotel kapsul dengan modul unit kamar yang kecil dan menghubungkannya dengan fungsi ruang lainnya? • Material apa yang dapat digunakan pada hotel kapsul sehingga dapat mencapai kenyamanan termal pada bangunan? • Jenis sirkulasi apa saja yang dapat dimanfaatkan pada hotel kapsul? • Sirkulasi apa yang dapat digunakan untuk mencapai kenyamanan termal pada hotel? Aspek Lingkungan • Strategi pendinginan apa saja yang dapat diterapkan pada hotel kapsul yang di lihat dari potensi lingkungan yang ada? • Bagaimana cara memanfaatkan kontur yang ada pada tapak? • Bagaimana menentukan sistem fabrikasi yang dapat digunakan dengan keadaan tapak sekarang?
Tujuan Penelitian Maksud perencanaan dan perancangan hotel kapsul di Manggarai, Jakarta adalah untuk menciptakan sebuah hotel kapsul yang dapat digunakan oleh para pengguna jasa kereta api ataupun para pelaku perniagaan di kawasan Manggarai maupun pengunjung Ibukota Jakarta yang membutuhkan tempat peristirahatan dalam jangka waktu yang pendek dengan harga yang cukup murah. Tidak hanya itu, hotel kapsul yang disediakan juga bermaksud untuk memudahkan para penggunanya, terutama para karyawan yang bertempat tinggal di pinggiran Jakarta dalam berniaga dan memanfaatkan waktu secara efisien serta memberi kenyaman dengan fasilitas yang disediakan. Perancangan hotel kapsul bertujuan untuk menciptakan sebuah tempat tinggal sementara yang tidak hanya memberi kenyaman pada penggunanya, tetapi juga memberi contoh rancangan yang dapat menjadi contoh baik pada lingkungan urban sekitar dan sesuai kebutuhan manusia untuk mendukung perkembangan berkelanjutan. Dengan rancang bangunan yang seperti ini, diharapkan juga menjadi contoh kepada bangunan hotel kapsul lainnya yang dapat menjadi sebuah produk ramah lingkungan, baik secara ekologis maupun antoposentris.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian adalah dengan melakukan survey lapangan yakni pada lokasi tapak hotel kapsul dan didukung juga dengan perolehan data-data iklim yang mendukung konsep penelitian. Data sekunder untuk memperkuat penelitian diperoleh dari kajian-kajian pustaka baik dari media cetak maupun internet. Data yang diperoleh di proses melalui analisa dan menghasilkan sintesa yang sesuai dari topik dan tema yang dipilih yakni sruktur modular kapsul dan kenyamanan termal sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai konsep perencanaan yang digunakan dalam perancangan hotel kapsul tersebut.
HASIL DAN BAHASAN Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Hotel kapsul ini menggunakan pendekatan teknologi, yakni dengan menggunakan sistem struktur modular pada perencanaan dan perancangan hotel kapsul yang difokuskan pada unit kamar hotelnya. Fabrikasi bangunan
5
berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan karena proses pembuatannya yang singkat dan penggunaan material yang efisien. Untuk mendukung pembangunan dengan arsitektur hijau maka diterapkan pula strategi-strategi kenyamanan termal pada hotel kapsul ini. Hotel yang memiliki luasan kecil bila didukung dengan aspek iklim setempat akan menjadi sebuah perencanaan dan perancangan yang terintegritas dan menjadi sebuah rancangan yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya dengan baik. Prinsip perancangan arsitektur ini akan disesuaikan dengan analisa baik dari aspek manusia, tapak dan lingkungannya, dan bangunan, prinsip tersebut, yaitu: • Orientasi bangunan yang disesuaikan dengan optimalisasi perletakan berdasarkan iklim dan bentuk tapak • Penentuan modul unit kamar disesuaikan dengan kebutuhan ruang manusia dan transportasi unit serta integrasinya dengan kebutuhan ruang hotel lainnya • Penyesuaian strategi-strategi kenyamanan termal pada bangunan
Perencanaan Ruang Unit kamar
Unit Kamar
Modelling Unit Kamar Modular Luasan Hotel FRONT OF THE HOUSE LOBBY RESTORAN DAN COFFEE SHOP FASILITAS PENUNJANG
447,8 315,97 100,09 6
BACK OF THE HOUSE TOTAL BOH
761,08
TOTAL KESELURUHAN x Sirkulasi 20% + Unit Kamar
1579,94 1895,93 3103,43 Luasan Hotel
Zoning Vertikal
UNIT HOTEL UNIT HOTEL UNIT HOTEL Fasilitas Olah Raga dan LOBBY( Reception LOBBY Relaksasi (Gym) ist & Front Office)
Parkir Tamu
M.E
Ruang Meeting Service
Zoning Vertikal Hotel Horizontal
Zoning Horizontal Hotel 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sirkulasi Kendaraan/Pedestrian Lobby Hotel Taman M.E Service Retail/Fasilitas Penunjang
7
Restaurant dan Coffee Shop Parkir
Pintu Masuk Utama dan Orientasi Bangunan Untuk peletakkan pintu masuk, di letakkan pada posisi yang paling mudah dijangkau oleh pengguna. Sedangkan pintu keluar diletakkan mengikuti alur pintu masuk.
Pintu masuk/keluar tamu Pintu Masuk Service dan Pedestrian Pintu masuk service diletakkan jauh dari pintu masuk tamu hotel dan untuk pejalan kaki disediakan jalan pedestrian terpisah yang diletakkan dekat dengan pintu Stasiun Manggarai
Pintu masuk service dan pedestrian Sirkulasi dalam Bangunan Vertikal : Lift dan tangga Horizontal : Pola sirkulasi yang dipakai sebagai penghubung antar ruang terbagi menjadi 2 macam, yaitu pola sirkulasi linier bertekuk dan linier menerus. Pola linier yang digunakan pada hotel adalah:
Koridor unit hotel 8
Bentuk Gubahan Massa Bangunan Gubahan massa terbentuk dari orientasi bangunan terhadap matahari dan kondisi lahan. Penentuan unit kamar juga mempengaruhi bentuk dari gubahan massa
Gubahan Massa Sistem Struktur Upper-structurenya menggunakan struktur modular dengan sistem Frame-supported karena perencanaannya menghasilkan modul yang tidak terbatas dari unit ruang kamar dan materialnya cenderung ringan. .Material struktur frame yang digunakan adalah frame baja karena mudah dalam pembentukannya dan kuat. Unit menggunakan kerangka baja ringan dengan dinding eksterior berupa GRC Board dan di Insulasi dengan Polyfoam dan gypsum. Untuk sub-struktur menggunakan tiang pancang karena pengerjaan lebih cepat, murah dan dapat menahan beban vertikal dengan baik.
Sistem Modular Frame-Supported
Unit yang dimasukkan pada sistem frame
Tiang pancang
Utilitas • Penghawaan Terdiri dari 2 jenis yaitu penghawaan buatan dengan menggunakan AC (split) dan penghawaan alami berupa udara dari lingkungan luar yang langsung masuk ke dalam ruangan. • Penyediaan air bersih Sumber air bersih berasal dari PDAM dengan pendistribusian di bantu oleh tangki dan pompa. • Keamanan kebakaran Ada beberapa cara dalam antisipasi dan keamanan jika terjadi kebakaran yaitu pemadaman api menggunakan hydrant, serta tangga sebagai akses penyelamatan untuk penghuni.
9
• Penyediaan listrik Sumber listrik berasal dari PLN dengan tambahan set generator. • Pembuangan sampah Pembuangan sampah memakai sistem collective dengan menampung sampah pada tempat yang telah disediakan • Sistem pengamanan Untuk keamanan pada bangunan di pasang CCTV, alarm pencurian dan metal detector. Sedangkan bagi keamanan kamar menggunakan sistem deteksi kartu.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil perencanaan dan perancangan hotel kapsul di Manggarai Jakarta Selatan dengan tema Kenyamanan Termal telah dibuat rancangan hotel kapsul yang menggunakan struktur modular dengan unit-unit fabrikasi yang di integrasi dengan tema kenyaman termal sesuai dengan hasil analisa dan sintesa dari keadaan tapak dan faktor-faktor pendukung lainnya dengan batasan-batasan yang mendukung arsitektur berkelanjutan. Saran dari hasi perencanaan dan perancangannya adalah, dengan situasi dunia yang kian memanas dan topik mengenai berkelanjutan terutama pada bidang arsitektur, maka konstruksi yang dapat menggunakan material yang sesuai dengan keadaan iklim, pemasangan yang cepat, hingga penggunaan sumber manusia yang cenderung lebih sedikit dari pembangunan secara konvensional maka diharapkan metode yang menggunakan struktur fabrikasi serta rancangan yang peduli akan lingkungan dapat menjadi salah satu pengembangan perancangan khususnya pada kota besar seperti Jakarta untuk mendukung pengembangan berkelanjutan.
10
REFERENSI Abel, Enno. (1994).. Low-energy buildings.Energy and buildings no.21, 1994. p.169-174. Elsevier S.A. Sweden. Basaria Talarosha. (2005). Menciptakan Kenyamanan Thermal Dalam Bangunan. Jurnal Sistem Teknik Industri. 6 (3), 149-154. Hyde, Richard. (2007). Bioclimatic Housing: Innovative Designs for Warm Climates. Sydney: Earthscan Indri Ervianto, Wulfram. (2008). Potensi Penggunaan Sistem Modular Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil. 8 (2), 170 – 183. Karyono, Tri Harso. (2010). Green Architecture: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Lawson, Fred R. (1976). Hotels, motels and condominiums design, planning and maintenance. UK: Cahners Lippsmeier, George. (1994). Tropenbau Building in the Tropics, Bangunan Tropis (terj.), Jakarta: Erlangga. Smith, Ryan E. (2010). Prefab Architecture: A Guide to Modular Design and Construction, Utah: Wiley. Staib, Gerald. (2008). Components and Systems: Modular Construction Design, Structure, New Technologies, Boston: Birkha user. Steele, James. (1997). Sustainable Architecture: Principles, Paradigms, and Case Studies.New York City: McGrawHill.
11
RIWAYAT PENULIS Nama
: Zakia Rizki Mulia
Tempat/Tanggal Lahir
: Jakarta, 1 Desember 1990
Pendidikan
: S1
Universitas
: Universitas Bina Nusantara (2008-2012)
12
CAPSULE HOTEL IN MANGGARAI SOUTH JAKARTA WITH THERMAL COMFORT THEME Zakia Rizki Mulia Bina Nusantara University Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan - Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone: +62.21 534 5830 / +62.21 535 0660 Fax: +62.21 530 0244 Email:
[email protected] Ir. Riyadi Ismanto., M.Arch Michael Isnaeni Djimantoro, ST., MT.
ABSTRAK
Hotel Kapsul adalah salah satu tempat menginapan yang berkembang di kota-kota besar untuk beberapa tahun belakangan ini. Hotel kapsul adalah sebuah inovasi yang dapat dikembangkan pada kota metropolitan seperti Jakarta, terutama pada daerah padat yakni, Manggarai. Perancangan hotel kapsul menggunakan struktur yang tidak konvensional, yakni struktur modular. Dimana setiap unit sudah di pabrikasi di pabrik yang tidak hanya berguna sebagai efisiensi waktu dalam pembangunan, tetapi juga sebagai pendukung arsitektur berkelanjutan yang menunjang kepada kenyamanan termal sebuah bangunan hotel kapsul. Tujuan dari perancangan hotel kapsul pada daerah Manggarai yakni menciptakan sebuah tempat tinggal sementara yang tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga dapat menjadi contoh baik pada lingkungan urban sekitar dan sesuai kebutuhan manusia untuk mendukung perkembangan berkelanjutan. Metode yang dipergunakan untuk merancang hotel kapsul di Manggarai ini adalah dengan studi literatur dan lapangan. Jadi, untuk merancang hotel dengan topik struktur modular dan kenyamanan termal dibutuhkan integrasi yang sangat kuat sehingga rancangan yang dihasilkan sesuai dengan sistem struktur dan tema yang dipilih yakni kenyamanan termal Kata Kunci : Hotel Kapsul, Kenyamanan Termal, Struktur Modular, Teknologi ABSTRACT Capsule Hotel is one of many type of hotel which vastly grown in major cities for the past several years. Capsule hotel is an innovation that can be developed in metropolitan cities particularly in the central of a busy district such as Manggarai Capsule hotel does not use conventional structure method but modular structure. Whereas, every unit already been fabricated in the factory. The purpose of this method is to use the time efficiently but also as a way to support sustainable architecture particularly for thermal comfort on a capsule hotel. 13
The purpose of designing capsule hotel in Manggarai is to create a temporary place that does not only give comfort but also as a good example for the surrounding urban environment and human needs in support of sustainable development The method in designing capsule hotel in Manggarai is with literature and field study. Designing a hotel with modular structure and thermal comfort takes a very powerful integration that can produce a design according to the structure system and the theme which already been decided, that is thermal comfort Keywords : Capsule Hotel, Thermal Comfort, Modular Structure
INTRODUCTION Capsule Hotel is one of a growing accommodation in major cities for a few years recently. According to Merriam-Webster Dictionary, the word 'capsule' has the meaning as a small space, while the 'hotel' is a place that provides lodging to the public. Growing capsule hotel today combines both definitions as a small inn with adequate facilities for lodging for a certain period of time which tend to be rather short. A capsule hotel is an innovation that was launched and developed in Japan. Capsule hotels cater for employees who have a long working time after work hours where public transportation such as train operations are stopped and do not have an alternative to go to the destination. Because the price per night relatively inexpensive for capsule hotels, hotel with this type also used by tourists as a metropolitan shelter because the costs are minimal. Sustainable development is a development that meets the needs of the present generation without compromising the ability of future generations to meet their own needs. The foundation has become the emerging principles of Sustainable Architecture, which today is used as a reference design for planning development in developed countries and developing countries. Sustainable architecture is also related to the method of construction particularly for capsule hotels. Units for capsule hotels tend to be small where common needs of people are met then the method of construction with modular structure of the system can be utilized. Compared with the conventional construction method, modular system components are fabricated on a raft on the outside of the tread to reduce damage to the environment. Modular components are incorporated in dry plant because it can also affect the temperature of a room, therefore the modular structure of the system can be linked with sustainable architecture and ther mal comfort for capsule hotels. Planning and designing a capsule hotel in Jakarta is not the same as that applied to the capsule hotel in Japan because they have to be adapted to the daily human activities, Indonesian culture and tropical climate conditions. The characteristics of a tropical climate that exist in Indonesia, especially in Jakarta, one of which is the high intensity of solar radiation. Solar radiation that can not be resisted by both the rate of increase in temperature in the air or the room environment. To cope with increasing air temperatures can be bad for the environment and create a thermal comfort which is the most dominant physical comfort in influencing human activity requires a planning and design of the hotel building capsules can reduce the temperature of the environment and buildings. Capsule hotels are generally located in the center of the city where the core of transportation located. Jakarta has some strategic places where commerce and transportation center adjacent to each other and the Manggarai, South Jakarta is one of them. At the station there, Manggarai connecting Jakarta with other cities and the surrounding area so that the flow of people who need a place of lodging for a short time becomes a problem that needs to find the solution. Manggarai which has good accessibility between the town center in Jakarta, a place suitable for the capsule hotels. Sustainable development of the city is an important requirement in the design of the building. Therefore, to support sustainable development, planning and designing a capsule hotel is applied in accordance with the guidelines of sustainable architecture that circumvented the modular structure that can support these principles from the perspective of the structure. Aside from being a supporter of building a sustainable and rebuild or rejuvenate the city, the planning and design of the capsule hotel has not been found in the city of Jakarta to be a place of lodging for which can support commercial activities in the city of Jakarta. The temperature is an important convenience to support the
14
human activity and to improve the state of the environment to be a benchmark for sustainable architecture supporting the capsule hotel in Jakarta.
Literature Modular structure of the system is the method of implementation of development by making use of the material or component manufacturing which created outside the project site or at the project site but need to put together the components between the first and matched the position of the component. According to Tatum (1987), the level of implementation method of the modular structure of the system is divided into: (a) Prefabrication is a manufacturing process that is implemented using special tools where different types of material together to form part of a building, (b) is the process of unification preassembly place prefabricated components that are not in the position components are (c) module is the result of the unification of prefabricated components, typically require substantial capital transport to move into position. Modular Process Structure Modular construction system includes a closed system or c losed-system in which the components of the structure to a building in the same fabrication plant. The elements to be used in construction to a building has been specified at the planning and implementation of a modular system. There is also an open system or open-system in which structural components are used in a building in the fabrication at different factories. • Module To determine the dimensions of a structural system of the most basic is to use the module. The module includes the placement of columns and room unit. Modules are the elements that make up a modular construction system • Grid also a giometric system that determines the position and dimensions of the modular construction system. The types of grids that can be applied to the modular construction system is Axial grid, modular grid, and the Construction grid.
Source: Prefab Architecture: A Guide to Modular Design and Construction • Transportation On systems that manufacture prefabricated structural elements in the factory then require transportation to transport it. The dimensions of the goods carried by trucks average size of 2.5 x 3.2 x 12 meters. Landline is a standard procedure to take it to the location of structural elements. The distance up to 1000 km.
15
• Installation Once the structural elements of the module to the location, do the installation and placement. Stage is included in the determination of position, measure, connect, and perform water-proofing. At this stage of the installation can be done quickly. The process is conducted by a process in which the horizontal module installation by floor by floor of the building. •
Jointing The process of splicing is the process by which elements of the building has reached the facade. •
Tolerance Tolerance is a nominal difference between the original dimensions of the building and should be considered during the planning process. Nominal rate of interest of tolerance depends on the fabrication of elements used. Thermal comfort is achieved thermal equilibrium of the heat exchange between the human body and the thermal environment at the appropriate level. According to the theory of Humphreys and nicol, Lippsmeier 1994) suggests several studies that prove the limit of comfort (in the Effective Temperature / TE) vary depending on geographic location and human subjects (ethnic groups) were observed as in the table below:
Temperature comfort table Various features can be obtained by combining several parameters so that building users can achieve good comfort. Strategies to achieve comfort, namely: 1. Building orientation to the sun and wind 2. Architectural Elements
Shading Device 3. Landscaping Elements 4. Materials/Building Materials
16
Matters Human Aspects • • • • •
What are the space requirements for users on capsule hotel? How to design space unite on capsule hotel? How to design a capsule hotel that meet the needs of its users? How to classify the hotel zoning space capsule from the aspect of the facility and the nature of space? How to plan and design a hotel that can create thermal comfort for users hotel?
Aspects of Building • Modular structure of the system is what can be used in capsule hotel with small rooms unit module and connect with other living functions? • What material can be used in capsule hotel so as to achieve thermal comfort in the building? • What type of circulation that can be utilized in the capsule hotel? • Circulation what can be used to achieve thermal comfort in the hotel? Environmental Aspects • • •
Any cooling strategies that can be applied to a capsule hotel in view of the potential of the existing environment? How to utilize the existing contours on the site? How to determine fabrication system that can be used with the current state of the site?
Research Objectives The purpose of planning and designing a capsule hotel in Manggarai, Jakarta is to create a capsule that can be used by users of railway services or the users in the commercial capital of Jakarta Manggarai and visitors who need a resting place for a short period of time with a relatively inexpensive cost . Not only that, the capsule hotel provided also intends to facilitate its users, particularly the employees who reside in the outskirts of Jakarta for trade and use time efficiently and provide comfort with the facilities provided. The design of the capsule hotel aims to create a temporary shelter that not only give comfort to the users, but also gives examples of design that can be a good example to the surrounding urban environment and human needs in support of sustainable development. With the building design, it is expected also to be an example to other capsule hotel building can be an environmentally friendly product, both in ecological and antoposentris.
METHODS The methods used to obtain research data is to conduct a field survey that the capsule hotel site locations and supported also by the acquisition of climate data that support the concept of the study. Secondary data obtained from research to strengthen studies literature from both print and internet media. The data obtained in the process through analysis and synthesis of the corresponding result of the selected topics and themes that modular structures and thermal comfort capsules so that it can be used as a planning concept that is used in the design of the capsule hotel.
RESULTS AND DISCUSSION Basic Concept Planning and Design This capsule hotel technology approach, by using the modular structure of the system in planning and designing a capsule hotel that is focused on unit hotel room. Fabricated buildings associated with sustainable development as the process of making a short and efficient use of materials.
17
To support the development of green architecture is also implemented strategies of thermal comfort in this capsule hotel. Hotel has a small area when supported by aspects of the local climate will be a planning and design The integrated and became a design that can meet the needs of users well. Architectural design principles will be adapted to the analysis of both the human aspect, site and environment, and construction, principles, namely: • Orientation of the building to suit the placement optimization based on climate and footprint shape • Determination room unit modules tailored to the needs of human space transportation needs of the unit and its integration with other hotel room • Adjustment strategies of thermal comfort in buildings •
Space Planning Room Unit
Room Unit R
Modelling of Modular Room Unit Luasan Hotel FRONT OF THE HOUSE LOBBY RESTAURANT AND COFFEE SHOP SUPPORTED FACILITIES BACK OF THE HOUSE TOTAL BOH OVERALL TOTAL x Circulatoin 20% + Room Unit
447,8 315,97 100,09 761,08 1579,94 1895,93 3103,43
Hotel Area 18
Zoning Vertikal
HOTEL UNIT HOTEL UNIT HOTEL UNIT Sports Facilities (Gym)
LOBBY( Reception ist & Front Office)
LOBBY
Guest Parking space
M.E
Meeting Room Service
Restaurant dan Coffee Shop Parking
Zoning Vertikal Hotel Horizontal
Horizontal zoning 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Vehicle / Pedestrian Circulation Hotel Lobby Parking space ME Service Retail / Supporting Facilities
Main Entrance and Building Orientation For laying the entrance, put in the position of the most easily accessible by the user. Meanwhile, following the line laid out door entrance.
19
Guest Entrance/Exit Service and Pedestrian Entrance Service entrance is located away from the entrance of the hotel guests and provide pedestrians a separate pedestrian path located near the door to Manggarai Station
Service and Pedestrian Entrance Circulation in Buildings Vertical: Lift and stairs Horizontal: circulation pattern that is used as a liaison between spaces divided into 2 types, namely linear circulation pattern bow and linear basis. Linear pattern used in the hotel are:
Corridor Hotel Unit Building Mass Form Bulding Mass is formed from building orientation to the sun and the land. Th determination room unit also affects the shape of the mass composition.
20
Building Mass Form Structure System The Upper-structure is using modular structure with Frame-supported system for the planning module produces the infinitive of the room unit and the material tends to be mild. .Material frame structure is used for simple steel frame and powerful in its formation. The unit uses mild steel frame with exterior walls and in the form of GRC Board with Polyfoam insulation and gypsum. For the sub-structure using the stake for working faster, cheaper, and can withstand a vertical load properly.
Modular Frame-Supported System
Units are included in the system
Pole Stake
Utilities • Air conditioning Consists of two types of air conditioning. First one is using AC (split) and a form of natural air conditioning from the outside environment directly into the room. • Provision of clean water Source of water comes from the taps to the distribution in the auxiliary tank and pump. • Fire safety There are several ways to anticipate and safety in case of fire use the fire fighting hydrant, as well as the access ladder to rescue the occupants.
21
• Garbage disposal Collective waste disposal system to accommodate the use of waste in the space provided •
Security System
For the safety of the building CCTV is installed, theft alarms and metal detectors. While the security room to use the system card detection.
CONCLUSION AND RECOMMENDATIONS From the results of planning and designing a capsule hotel in South Jakarta Manggarai Thermal Comfort themed capsule hotel design has been created using a modular structure fabrication units in integration with the theme of thermal comfort according to the results of the analysis and synthesis of the state of the site and supporting factors other restrictions that support sustainable architecture. Advice from planning and designing is, the world situation and the increasingly heated topic of sustainability, especially in the fields of architecture, construction can then use the materials to suit the climatic conditions, rapid installation, to the use of human resources tend to be a bit of development it is expected that the conventional method that uses structural fabrication and design that cares about the environment can be one of the design development especially in big cities like Jakarta to support sustainable development.
22
REFERENCES Abel, Enno. (1994).. Low-energy buildings.Energy and buildings no.21, 1994. p.169-174. Elsevier S.A. Sweden. Basaria Talarosha. (2005). Menciptakan Kenyamanan Thermal Dalam Bangunan. Jurnal Sistem Teknik Industri. 6 (3), 149-154. Hyde, Richard. (2007). Bioclimatic Housing: Innovative Designs for Warm Climates. Sydney: Earthscan Indri Ervianto, Wulfram. (2008). Potensi Penggunaan Sistem Modular Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil. 8 (2), 170 – 183. Karyono, Tri Harso. (2010). Green Architecture: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Lawson, Fred R. (1976). Hotels, motels and condominiums design, planning and maintenance. UK: Cahners Lippsmeier, George. (1994). Tropenbau Building in the Tropics, Bangunan Tropis (terj.), Jakarta: Erlangga. Smith, Ryan E. (2010). Prefab Architecture: A Guide to Modular Design and Construction, Utah: Wiley. Staib, Gerald. (2008). Components and Systems: Modular Construction Design, Structure, New Technologies, Boston: Birkha user. Steele, James. (1997). Sustainable Architecture: Principles, Paradigms, and Case Studies.New York City: McGrawHill.
23
WRITER’S PROFILE Name
: Zakia Rizki Mulia
Place/Date of Birth
: Jakarta, 1 Desember 1990
Education
: S1
University
: Universitas Bina Nusantara (2008-2012)
24
25