BAB 3 ANALISA DAN DATA PROYEK 3.1
IDENTITAS PROYEK
(Gambar 4.4 Logo Galeri Coklat) Sumber : Data Pribadi
Nama proyek Lokasi Status Proyek Sifat Proyek Luas bangunan Fungsi bangunan Jam buka a.
: : : : : : :
Galeri Coklat Jl. Alam Sutera Bulevard, Pd. Jagung Timur Fiktif Komsersial 1178,2 m2 Galeri, Kafe, Workshop 09.00 – 21.00 WIB
Latar belakang Zayn Adam adalah CEO dari Galeri Coklat merupakan asli orang Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, yang lahir di Los Angeles, California dan besar disana. Saat diajak keluarganya untuk mengunjungi kampungnya di Indonesia, beliau jatuh hati dengan kesenian maupun tradisi khas Jawa dan bertujuan untuk menetap disini. Kecintaannya terhadap makanan coklat membawanya untuk membangun sebuah tempat di Indonesia sebagai bukti apresiasi terhadap
coklat
dengan
memperhatikan
lingkungan
dan
menggabungkan local content khas jawa di dalamnya. Galeri coklat merupakan sebuah tempat dimana memiliki unsur edukasi tentang pengenalan makanan coklat dari sejarah, proses pembuatan sampai bisa mencoba bagaimana proses pembuatan itu berlangsung dan mencicipi makanan itu sendiri. Tidak hanya berupa
6 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
galeri, tempat ini merupakan sebuah kafe dan workshop juga sebagai b.
bentuk apresiasi dan kecintaan terhadap coklat. Visi dan misi Visi dan misi Galeri Coklat mengajak masyarakat belajar tentang makanan coklat dari pengenalan sejarah hingga akhir mencicipi coklat tersebut dengan memberikan suasana yang berbeda dari kebanyakan galeri biasanya dengan menghadirkan kafe dan workshop. Ide ini tercipta
karena
kurangnya
sarana
edukasi
yang
benar-benar
memberikan nilai teori serta praktek langsung di jakarta. Diharapkan adanya Galeri ini menjadi salah satu sarana favorit keluarga maupun c.
masyarakat dalam memberikan edukasi maupun rekreasi. Target pasar Tujuan utama membangun tempat ini sebagai sarana edukasi, rekreasi dan berbelanja untuk keluarga, teman, pasangan, maupun Tata usaha
1 staff
Seksi pengumpulan & perawatan
1 staff
Seksi pameran & kemitraan
1 staff
individual dengan target pasar menengah keatas. Kepala bag. Galeri
Merchendise
1 staff
Kepala waiters
Waiters
8 staff
Kepala chef
Chef
4 staff
Kepala Cashier
Cashier
2 staff
Bagian produksi
1 staff
Bagian keuangan
1 staff
Bagian pemasaran
1 staff
Bagian umum
2 staff
Bagian gudang
1 staff
Kepala bag. Kafe
3.1.1
Tinjauan Proyek Struktur organisasi :
CEO
Kepala bag. Workshop
Kelompok fungsional
Bagian keamanan
Security
8 staff
Bagian kebersihan
OB / OG
10 staff
6 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Diagram 1.2 Struktur Organisasi) Sumber : Data Pribadi
Job Description - Kepala bag. Galeri Bertanggung jawab atas semua kegiatan di Galeri. - Tata usaha Bertanggung jawab atas administrasi keuangan - Seksi pameran & Kemitraan bertanggung jawab atas kelangsungan kegiatan pameran dan mencari mitra kerja sama untuk sumber -
-
-
karya. Seksi pengumpulan & Perawatan Bertanggung jawab atas bagian pemeliharaan dan penyimpanan karya. Kepala bag. Kafe Bertanggung jawab atas semua kegiatan di di Kafe. Merchendise Bertanggung jawab atas barang display dan membuat laporan produk. Chef Bertanggung jawab atas pembuatan produk Waiters Bertanggung jawab atas pelayanan terhadap konsumen. Cashier Bertanggung jawab atas keuangan penjualan produk. Kepala bag. Workshop Bertanggung jawab atas semua kegiatan di Kafe. Bagian produksi Bertanggung jawab atas pengaturan kegiatan-kegiatan dalam workshop.
6 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Bagian keuangan Bertanggung jawab atas biaya pemasukan kegiatan belajar-mengajar.
-
-
Bagian umum Bertanggung jawab atas kegiatan mengajar dan penerimaan peserta. Bagian pemasaran Bertanggung jawab atas periklanan dan promosi kegiatan workshop kepada konsumen dan menjalin
-
kerjasama dengan mitra. Bagian gudang Bertanggung jawab atas kebutuhan kegiatan workshop
-
dan membuat laporan. Kelompok fungsional Bertanggung jawab atas
setiap
kegiatan
dalam
perusahaan dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan. Kelompok ini terbagi menjadi keamanan dan kebersihan. 3.1.2 a.
Analisa Studi Fisik Banguanan dan Lingkungan Analisa Makro
(Gambar 4.5 Peta Lokasi Galeri Coklat) Sumber : Google
Terletak di Jl. Alam Sutera Bulevard, Bundaran C, Pd. Jagung Timur Kec. Tangerang, Banten 15326. Lokasi ini cukup strategis karena dekat dengan Mall Living World, universitas
6 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Binus, dan juga RS. Omni. Lokasi ini berhadapan dengan jalan besar bundaran yang mengarah ke pusat kota alam sutera dan bersampingan dengan jalan
menuju
perumahan alam sutera. Alam sutera merupakan lokasi strategis dimana berbagai macam bisnis disini sedang berkembang pesat, mulai dari apartemen, mall, perumahan, dan sarana penunjang lainnya. Menjadikan daerah alam sutera cukup terjangkau dari berbagai daerah, bisa melewati jalan tol, maupun dengan kendaraan umum. Untuk menuju ke sana Anda dapat memilih salah satu alternatif ini: - Menggunakan transportasi umum, jika dari jakarta bisa naik bis jurusan Tangerang atau naik Kereta api (KRL), turun di BSD dan lanjut dengan menggunakan angkot jurusan -
Cikokol turun langsung di bundaran Alam Sutera. Jika menggunakan Mobil atau kendaraan pribadi langsung lewat jalan tol Jakarta – Tangerang dan langsung keluar di pintu tol Alam Sutera.
b.
Analisa Mikro
(Gambar Analisa Galeri
4.6 Makro Coklat) Sumber : Google
6 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Arah bangunan menghadap barat daya, dengan analisa sebagai berikut : Tenggara > mol living world Timur laut > perumahan alam sutra Barat laut > pom bensin Barat daya > bundaran jalan besar 3.1.3 Analisa Persyaratan Ruang a.
Aktifitas Pengunjung Kafe
Datang
Galeri
Berbelanja/melihat Makan/ Minum
Melihat lihat karya Workshop
Belajar/ praktek
Pegawai
Kafe Datang
Absen
Locker room
Kantor
Bekerja
(Diagram 1.3 Analisa AktifitasWorkshop Pengunjung-Pegawai) Sumber : Data Pribadi
b.
Pencahayaan Sumber datangnya matahari terbit dari timur, ini penting untuk pengaturan tata letak ruang salah satunya mushola. Mushola merupakan tempat ibadah untuk orang muslim yang sebagian besar masyarakat Indonesia mayoritasnya adalah muslim. Mengetahui datangnya sumber pencahayaan baik untuk peletakan furnitur dan ruang agar dapat memanfaatkan
6 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sumber pencahayaan secara maksimal dan bisa menjadi ide kreatif bagi yang bisa memanfaatkannya. Barat Daya
(Gambar 4.7 Pencahayaan Bangunan Galeri Coklat) Sumber : Data Pribadi
c.
Akustik Tata Akustik merupakan pengolahan tata suara pada suatu ruang untuk menghasilkan kualitas suara yang nyaman untuk dinikmati, merupakan unsur penunjang terhadap keberhasilan desain yang baik karena pengaruhnya sangat luas dan dapat menimbulkan efek-efek fisik dan emosional dalam ruang sehingga seseorang akan mampu merasakan kesan-kesan tertentu. Pemilihan bahan penyerap bunyi yang tepat untuk melapisi elemen
pembentuk
ruang
sangat
dipersyaratkan
untuk
menghasilkan kualitas suara yang memuaskan. Dilihat dari lokasi bangunan ini membutuhkan material akustik karena berhadapan dengan jalan-jalan besar. 6 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Gambar 4.8 Akustik Bangunan Galeri Coklat) Sumber : Data Pribadi
d.
Penghawaan Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara berada disekitar 23,4 °C – 34,2 °C dengan temperatur udara minimum berada di bulan Oktober sebesar 23,4 °C dan temperatur udara maksimum di bulan Februari yaitu sebesar 34,2 °C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 264,4 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 154,9 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember dengan hari hujan sebanyak 19 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 Km/jam dan
kecepatan
maksimum
rata-rata
38,3
Km/jam.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangerang_Selatan, dikutip pada tanggal 7 april 2016) Umumnya penghawaan masuk melewati pintu utama, tetapi jika pintu itu terbuka saja. Selebihnya penghawaan dari dalam e.
yang lebih berpengaruh terhadap bangunan. Material Umumnya bangunan menggunakan material kaca, kaca disini bertujuan untuk memanfaatkan sumber pencahayaan matahari
6 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
agar masuk kedalam dan menghemat penerangan buatan (lampu) khusunya pada siang hari.
(Gambar 4.9 Material Bangunan) Sumber : Google
Bukan hanya memberikan keterangan di dalam hunian, bahan material yang satu ini merupakan bagian pokok yang harus ada di suatu bangunan. Tampilannya yang transparan selalu f.
memiliki pesona tersendiri bagi yang melihatnya. Warna Warna-warna yang digunakan adalah dan turunannya, warna ini diambil karena mendukung kesan local content khas jawa dan psikologis warna memberikan kesan yang natural.Warna lain yang digunakan adalah putih dan hitam sebagai warna netral. Warna-warna cerah dapat mempengaruhi juga dalam hal Penghawaan yaitu mempengaruhi efek psikologis penghuni di dalam bangunan untuk merasa segar sehingga penghuni tidak perlu menyalakan air conditioner ataupun menurunkan suhu air conditioner. Dengan hal ini, efisiensi penghawaan baik itu penghawaan
alami
maupun
penghawaan
buatan
dapat
dimaksimalkan.
3.1.4 Analisa Non Fisik Merupakan pengelompokan berdasarkan kebutuhan primer bagi pengunjung maupun karyawan berdasarkan kebutuhan ruang masing-masing dan dikelompokan ke dalam zona publik, semi private, private dan service.
7 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Zona publik > ditujukan bagi pengunjung maupun karyawan yang digunakan secara umum Zona semi private > ditujukan bagi pengunjung yang berkebutuhan khusus dalam berkunjung. Private > ditujukan bagi kebutuhan ruang karyawan yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung. Service > ditujukan bagi ruang yang memerlukan kebutuhan khusus untuk air maupun api seperti contohnya dapur, toilet, ruang pencucian dan lain-lain. Berdasarkan denah eksisting 1178,2m2 fungsi dan kebutuhan ruang terbagi menjadi 3 yaitu galeri, kafe dan workshop. Dengan masing-masing kebutuhan ruang sebagi berikut :
a.
Galeri Galeri ini akan memamerkan karya seni dengan topik utama coklat, memberikan edukasi mulai dari sejarah sampai proses pembuatan coklat. Dengan kebutuhan ruang sebagai berikut : Area Ruang pameran Ruang penyimpanan Ruang pemeliharaan Ruang kantor bag. Galeri
Zona Publik Private Private Private
(Tabel 3.0 Zona Galeri) Sumber : Data Pribadi
b.
Kafe Penjualan dan area makan dan minum berbagai macam produk olahan coklat (kue, permen, snack, minum dll). Dengan kebutuhan ruang sebagai berikut : Area Ruang display Ruang makan & minum 7 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Zona Publik Publik
Ruang kebersihan (pencucian) Ruang penyimpanan produk Dapur Mushola Kasir Ruang kantor bag. Kafe
Service Private Service Service Semi private Private
(Tabel 3.1 Zona Kafe) Sumber : Data Pribadi
c.
Workshop Tempat belajar dan praktek yang ditujukan untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa baik untuk keluarga maupun perorangan. Dengan kebutuhan ruang sebagai berikut : Area Ruang receptionist Ruang pentipan (locker) Ruang kelas teori Ruang kelas praktek (dapur) Ruang pencucian tangan Ruang penyimpanan bahan Ruang gas Ruang perpustakaan Ruang pengobatan Ruang kantor bag. Workshop
Zona Semi private Semi private Semi private Service Service Private Private Semi private Semi private Private
(Tabel 3.2 Zona Workshop) Sumber : Data Pribadi
d. Lain-lain Merupakan kebutuhan ruang di luar kebutuhan primer galeri, kafe dan workshop. Area Ruang control Ruang loker karyawan Ruang rapat Pantry Ruang istirahat karyawan Toilet
Zona Private Private Private Service Private Service
(Tabel 3.3 Zona Lain-lain) Sumber : Data Pribadi
3.1.5 Analisa Aktifitas Fasilitas (Akfas) & Besaran Ruang Analisa antropometri dan ergonomi
7 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Galeri
(Gambar 5.0 Antropometri & Ergonomi Galeri) Sumber : Time Saver Standard
-
Kafe
7 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Gambar 5.1 Antropometri & Ergonomi Kafe) Sumber : Time Saver Standard
-
Workshop
(Gambar 5.2 Antropometri & Ergonomi Workshop) Sumber : Time Saver Standard
-
Dapur
7 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Gambar 5.3 Antropometri & Ergonomi Dapur) Sumber : Time Saver Standard
-
Ruang kerja
7 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Gambar 5.4 Antropometri & Ergonomi Ruang Kerja) Sumber : Time Saver Standard
-
Toilet
(Gambar 5.5 Antropometri & Ergonomi Toilet) Sumber : Time Saver Standard
-
Ruang kesehatan
(Gambar 5.6 Antropometri & Ergonomi Ruang Kesehatan) Sumber : Time Saver Standard
-
Receptionist
7 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Gambar 5.7 Antropometri & Ergonomi Receptionist) Sumber : Time Saver Standard Pengguna
Aktifitas
Fasilitas
Q
P
L
T
Pengunjung
Melihatlihat karya
Panel
20
200
8
200
Karyawan
Menyimp an karya
Rak
4
200
80
172
Karyawan
Members ih kan karya
Rak
1
120
40
172
Tripod
2
50
35
70
Konfigurasi
Area
Zona
Ruang pameran
Publik
Ruang penyimpa nan
Private
Ruang pemeliha raan
Private
Ruang kantor
Private
Ruang display
Publik
3,96 x 20 = 79,2m2
3,32 x 4 = 13,28m2
2,8 x 2 = 5,6 m2 Karyawan
Pengunjung
Bekerja
Meja
10
160
90
74
Kursi
12
42
50
Lemari
4
120
60
42+ 50 172
Total Kebutuhan Ruang Galeri Lemari 10 200 Berbelanj display 100 a Meja 6 Melihatdisplay lihat
3,96 x 4 = 15,84 m2 113,92 m2 40
150
50
45
6,28 x 10 = 62,8 m2
7 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengunjung
Makan & minum Duduk – duduk
Meja makan
20
120
137
80
42
60
74 42+ 50
Ruang
Publik
makan& minum
Kursi makan
7,5 x 20 = 150 m2 Karyawan
Members ih kan piring/ gelas kotor
Sink center
2
200
61
150
Ruang
Private
kebersiha n
4,82 x 2 = 9,64 m2 Karyawan
Persediaa n stock bahan penjualan
Lemari penyimpa nan
3
200
60
172
Ruang
Private
penyimpa nan produk
320 x 200 = 6 m2 Karyawan
Membuat kebutuha n display
Kitchen set
4
200
65
150
Karyawan & pengunjung
Mengitun g jumlah pembelia n pengunju ng
Meja
1
200
70
Kursi
1
42
50
95 42+ 50
Pengunjung & karyawan
Sholat
Sajadah
30
180
10 0
Dapur
Service
Ruang kasir
Semi private
Mushola
Publik
Ruang kantor
Private
502 x 4 = 20,08 m2
2,7 x 3 = 8,1m2 2
1,8 x 30 = 54 m2 Karyawan
Bekerja
Meja
3
160
90
74
Kursi
5
42
50
Lemari
2
120
60
42+ 50 172
7 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3,96 x 3 = 11,88 m2 322,5 m2
Total Kebutuhan Ruang Kafe Karyawan & pengunjung
Menerim a tamu workshop
Meja
Pengunjung
Menitip barang
Loker
Kursi
1 2
200 42
70 50
95 42+ 50
Ruang reception
Semi private
ist
180 x 200 = 3,6 m2 2
200
50
172
Ruang penitipan
Semi private
( locker )
400 x 171 = 6,84 m2 Pengunjung & karyawan
Belajar mengajar teori
Meja belajar
20
160 42
90 65
20
74 42+ 50
Ruang kelas
Semi private
teori
Kursi belajar
97,6 x 2 = 195,2 m2 Pengunjung & karyawan
Kelas praktek
Kitchen set
10
200
65
150
Ruang
Service
kelas praktek
502 x 10 = 50,2 m2 Pengunjung & karyawan
Mencuci tangan sebelum/ sesudah praktek
Sink center
1
200
61
150
Karyawan
Persediaa n stock bahan penjualan
Lemari penyimpa nan
2
200
60
172
Karyawan
Persediaa n stock gas
Ruang khusus gas
1
200
10 0
300
Ruang pencucia n tangan
Service
Ruang penyimpa nan bahan
Private
Ruang gas
Private
4,82 x 1 = 4,82 m2
241 x 200 = 4,82 m2 200 x 100 = 2 m2
7 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengunjung & karyawan
Mencari referensi makanan
Rak
8
120
40
172
Ruang perpustak aan aneka kue
Semi private
Ruang pengobat an
Semi private
Ruang kantor
Private
Ruang control
Private
Ruang loker
Private
Ruang rapat
Private
Pantry
Private
3,12 x 4 = 12,48 m2 Pengunjung & karyawan
Mengoba ti kecelakaa n saat workshop
Karyawan
Bekerja
Tempat tidur
1
200
120
45
1
120
40
172
Meja
16
160
90
74
Kursi
22
42
50
Lemari
6
120
60
42+5 0
Rak
340 x 200 = 6,8 m2
Karyawan
172
Total Kebutuhan Ruang Workshop Memanta Meja 1 160 u 42 Kursi 1
3,96 x 16 = 63,36 m2 345,3 m2 90
74
50
42+5 0
240 x 270 = 6,48 m2 Karyawan
Ganti pakaian
Locker
2
140
60
172
336 x 2 = 6,72 m2 Karyawan
Rapat
Meja rapat
1
200
7
42
Kursi rapat
12 0 50
74 42+5 0
470 x 500 = 23,5 m2 Karyawan
Membuat keperluan pribadi karyawan
Pantry set
1
200
65
150
8 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/
245 x 200 = 4,9 m2 Karyawan
Duduk – duduk
Meja
2
120
137
Kursi
8
42
60
74 42+ 50
Closet
8
120
70
40
Wastafel
6
81
50
101
Ruang istirahat pegawai
Private
Toilet
Service
750 x 2 = 15 m2 Pengunjung & karyawan
Buang air kecil Buang air besar Cuci tangan
Total Kebutuhan Ruang Lain-Lain
1,96 x 8 = 15,68 m2 230 x 300 = 6,9 x 2 = 13,8 m2 = 29,48 m2 86,08 m2
Total keseluruhan + 30%
867,8 + 30% = 1128,14m2
Dari luas bangunan 117
(Tabel 3.4 Aktifitas-Fasilitas Besaran Ruang Galeri Coklat) Sumber : Data Pribadi
Zona
Area
Bagian
Private
Ruang pemeliharaan Ruang kantor Ruang penyimpanan Ruang kantor Ruang kantor Ruang control Ruang loker karyawan Ruang rapat
Semi private
Publik
Q
Galeri
Luas single (m2) 5,6 m2
1
Luas total (m2) 5,6 m2
Presentase (%) 0,49 %
Galeri Galeri
3,96 m2 13,28m2
4 1
15,84 m2 13,28m2
1,4 % 1,17 %
Kafe Workshop Lain-lain Lain-lain
3,96 m2 3,96 m2 6,48 m2 3,36 m2
3 16 1 2
11,88 m2 63,36 m2 6,48 m2 6,72 m2
1,05% 5,61% 0,57% 0,59%
Lain-lain 23,5 m2 Total zona private Ruang receptionist Workshop 3,6 m2 Ruang pentipan Workshop 6,84 m2 (locker) Ruang kelas teori Workshop 97,6 m2 Ruang Workshop 12,48 m2 perpustakaan Ruang pengobatan Workshop 6,8 m2 Total zona semi private Ruang pameran Galeri 79,2m2 Ruang display Kafe 6,28 m2 Ruang makan & Kafe 7,5 m2
1 1 1
23,5 m2 174,48 m2 3,6 m2 6,84 m2
2,08% 11,2% 0,31% 0,6%
2 1
195,2 m2 12,48 m2
17,3% 1,1%
1
6,8 m2 233,02 m2 79,2m2 62,8 m2 150 m2
0,6% 18,91% 7,02% 5,56% 13,29%
8 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1 10 20
minum Kasir
Service
Kafe 2,7 m2 3 8,1m2 Total zona public 292 m2 2 Ruang kebersihan Kafe 9,64 m 1 9,64 m2 (pencucian) Dapur Kafe 20,08 m2 1 20,08 m2 2 Ruang Workshop 4,82 m 1 4,82 m2 penyimpanan bahan Ruang Kafe 6 m2 1 6 m2 penyimpanan produk Ruang gas Kafe 2 m2 1 2 m2 2 Mushola Lain-lain 54 m 1 54 m2 2 Ruang kelas Workshop 5,02 m 10 50,2 m2 praktek (dapur) Ruang pencucian Workshop 4,82 m2 1 4,82 m2 tangan Pantry Lain-lain 4,9 m2 1 4,9 m2 2 Ruang istirahat Lain-lain 15 m 1 15 m2 karyawan Toilet Lain-lain 14,74 m2 2 29,48 m2 Total zona service 173,12 m2 TOTAL 867,8 m2 TOTAL = 30% 1128,14m2 (Tabel 3.5 Besaran Ruang & Presentase Zona Galeri Coklat)
0,71% 24,68% 0,85% 1,77% 0,42% 0,53%
0,17% 4,78% 4,44% 0,42% 0,43% 1,32% 2,61% 15,74% 100%
Sumber : Data Pribadi
3.1.6 Organisasi Ruang ZONA PRIVATE 11,2%
GALERI Kantor (1,4%) Penyimpanan (1,17%) Pemeliharaan (0,49%)
KAFE Kantor (1,5%)
WORKSHOP Kantor (5,61%)
Ruang rapat (2,08%) Locker (0,59%) Ruang control (0,57%) SEMI
Kelas teori (17,3%) Locker (0,6%) Perpustakaan (1,1%) Pengobatan (0,6%) Receptionist (0,31%)
PRIVATE 18,91%
SERVICE
Ruang cuci piring
15,74%
(0,85%)
8 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mushola (4,78%) Toilet (2,61%) Dapur (1,77%) Gas (0,17%)
Dapur (4,44%) Ruang cuci tangan (0,42%) Penyimpanan (0,42%)
Penyimpanan (0,53%) Ruang istirahat (1,32%) PUBLIK
Pameran (7,02%)
24,68%
Pantry (0,43%) Kafe (13,29%) Diplay (5,56%) Kasir (0,71%)
(Tabel 3.6 Presentase Zona Galeri Coklat) Sumber : Data Pribadi
a. Analisa Hubungan Kedekatan Ruang Bubble Berdasarkan zona Private 11,2%
Service 15,74%
Semi private 18,91%
Dekat
Publik 24,68%
Sedang Jauh (Diagram 1.4 Bubble Zona) Sumber : Data Pribadi
Berdasarkan publik Kafe
13,29% Display 5,56%
Pameran 7,02%
Dekat
kasir 0,71% 8 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sedang Jauh
(Diagram 1.5 Bubble Publik) Sumber : Data Pribadi
Berdasarkan semi private Pengobatan 0,6%
Perpustakaan
Receptionist 0,31%
1.1% Dekat Sedang Jauh
(Diagram 1.6 Bubble Semi Private) Sumber : Data Pribadi Locker 0,6% Kelas teori 17,3%
Berdasarkan private Ruang kantor 8,51% R. cuci piring 0,85%
R.pemeliharaan 0,49%
R.kontrol 0,57% Toilet 2,61%
Ruang locker Pantry 1,75%
Dapur kafe 4,44%
R.penyimpanan 1,17% Mushola 4,78% Dekat
0,59%
Sedang Jauh (Diagram 1.7 Bubble Private)
Ruang rapat: Data 2,08% Sumber Pribadi Gas 0,17%
R.cuci tangan 0,42%
Penyimpanan kafe 0,53%
Berdasarkan service
Penyimpanan workshop 0,42% 8 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dapur praktek 4,44%
Dekat Sedang (Diagram 1.8 Bubble Service) Sumber : Data Pribadi
Kantor Penyimpanan galeri Pemeliharaan Ruang rapat Locker karyawan Ruang control Kelas teori Locker workshop Matriks Perpustakaan Pengobatan Receptionist (Diagram 1.9 Matriks) Ruang cuci piring Sumber : Data Pribadi Mushola Toilet Dapur kafe Dapur workshop Ruang cuci tangan Penyimpanan kafe Gas Penyimpanan workshop Ruang istirahat Pantry Pameran Dekat Dekat 8 Kafe 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sedang Sedang Display Jauh Jauh Kasir
Jauh
b. Analisa Zoning Gruping - Zoning
(Gambar 5.8 Zooning 1) Sumber : Data Pribadi
Alternatif 1
(Gambar 5.9 Zooning Alternatif 1) Sumber : Data Pribadi
8 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(+) -
Zona publik dekat dengan pintu masuk Zona semi private dekat dengan zona service Zona private sedang dengan zona service
-
Zona private dekat dengan zona semi private Zona publik jauh dengan zona private Zona publik sedang dengan zona semi private Zona publik jauh dengan zona service
(-)
(Gambar 6.0 Zooning 2) Sumber : Data Pribadi
Alternatif 2
(Gambar 6.1 Zooning Alternatif 2) Sumber : Data Pribadi
(+) -
Zona publik dekat dengan pintu masuk Zona publik jauh dengan zona private Zona publik dekat dengan zona service Zona semi private dekat dengan zona service
-
Zona semi private terbagi menjadi 2 Zona publik dekat dengan zona semi private Zona private dekat dengan zona semi private
(-)
8 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Zona private dekat dengan zona service
(Gambar 6.2 Zooning 3) Sumber : Data Pribadi
Alternatif 3
(Gambar 6.3 Zooning Alternatif 3) Sumber : Data Pribadi
(+) -
Zona publik dekat dengan pintu masuk Zona publik jauh dengan zona semi private Zona private sedang dengan zona semi private Zona private sedang dengan zona service Zona semi private dekat dengan zona service Zona publik dekat dengan zona service
-
Zona publik sedang dengan zona private
(-)
8 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Makan/minum
Pameran inti
-
Gruping : terpilih alternatif 3 alternatif 1
Kasir
Display
Cuci piring Pantry
(Gambar 6.4 Gruping Alternatif 1) Sumber : Data Pribadi
(+)
Gas
-
Ruang pameran berada dekat dengan semua area Kelas praktek dekat dengan kelas teori Penyimpanan Kantor lumayan dekat dengan workshop, galeri dan kafe Area perairan masih jarak yang dekat
-
Toilet jauh dengan kafe
(-) Penyimpanan Dapur kafe Cuci tangan
alternatif 2 Toilet
8 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Toilet
Cuci piring
Pantry
Gas Penyimpanan
Penyimpanan Dapur kafe
(Gambar 6.5Cuci Gruping tangan Alternatif 2) Sumber : Data Pribadi
(+) -
Ruang pameran berada dekat dengan semua area Kelas praktek lumayan dekat dengan kelas teori Kantor lumayan dekat dengan workshop, galeri dan kafe Area perairan masih jarak yang dekat Pengobatan lebih dekat dengan kelas praktek
Toilet
M
(-)
Alternatif 3
9 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Toilet
Cuci piring
Pantry
Gas Penyimpanan
Penyimpanan Dapur kafe Cuci tangan
(Gambar 6.6 Gruping Alternatif 3) Sumber : Data Pribadi
(+)
Toilet
-
Ruang pameran berada dekat dengan semua area Kelas praktek dekat dengan kelas teori Kantor dekat dengan kelas teori dan galeri Kantor lumayan dekat dengan kafe Area perairan masih jarak yang dekat Pengobatan lebih dekat dengan kelas praktek
(-)
c. Analisa Pra Layout : terpilih alternatif 3
9 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Alternatif 1
(Gambar 6.7 Pra Layout Terpilih Alternatif 1) Sumber : Data Pribadi
Alternatif 2
9 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Gambar 6.8 Pra Layout Terpilih Alternatif 2) Sumber : Data Pribadi
Alternatif 3
9 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Gambar 6.9 Pra Layout Terpilih Alternatif 3) Sumber : Data Pribadi
3.1.7 Analisa Pencitraan Gaya & Tema
9 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tradisi Hemat Jawa tengah
Kesenian
Peduli lingkungan Natural
Zayn Adam Mewah Coklat
Los angeles
Natural Maju Modern
Unik
(Diagram 2.0 Mind Map) Sumber : Data Pribadi
Kata kunci : Natural, tradisional, peduli lingkungan dan modern >> Modern Green Design Local Content
3.1.8
Definisi Gaya Modern Gaya modern adalah gaya desain yang simple, bersih, fungsional,stylish dan selalu mengikuti perkembangan jaman yang berkaitan dengan gaya hidup modern yang sedang berkembang pesat. Gaya hidup modern ditopang oleh kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang. Dalam mendesain konsep dan gaya modern selalu melihat nilai benda-benda (furniture) berdasarkan besar fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut,serta berdasarkan kesesuaiannya dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan 9 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
fungsional, sebagai symbol dari semangat modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat saja terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien. Contoh penggunaan furniture yang effisien. selain sebagai penyalur air pipa tersebut dapat difungsikan sebagai tempat handuk.
Gambar 7.0 Furniture Modern Sumber : Google
3.1.9
Arsitektur Modern Arsitektur modern memiliki ornamen yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan DiIndonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan padaawal tahun 70an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya. Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas. Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkatdan void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas. Ruang pada rumah dengan
gaya
arsitektur
modern
umumnya transparan, ruang-ruang saling terhubung dengan ruangruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv. 9 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bahan
bangunan
berupa
stainless
steel
finishing polished,
aluminum anodized, kaca berwarna / tinted glass, merupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasamasa awal berkembangnya di Indonesia.
Gambar 7.1 Tintted Glass Sumber : Google
Disaat sekarang ini banyak bahan bangunan dengan teknologi
modern
yang
menjadi komponen
penting
seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll .
Gambar 7.2 Pengaplikasian Perforated Metal Sumber : Google
Beberapa ciri arsitektur modern -
Asimetris
-
Atap datar
-
Tidak ada cornice atau profil atap
-
Bentuk kotak
-
Tekstur halus
-
Penampilan efisien
-
Sudut lengkung
9 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Jendela kaca
-
Alumunium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela
-
Panel mengkilap
-
Deretan jendela atau garis – garis
-
Sedikit atau bahkan tidak ada hiasan
-
Denah terbuka.
Contoh pengaplikasian galvanized metal terlihat pada dinding ruang tidur dibawah yang menggunakan sentuhan teknologi sehingga
terlihat
kesan
modern.
pembatas
dinding
yang
menggunakan tintted glass dan lantai granit semakin menguatkan kesan modern.
Gambar 7.3 Desain Modern Pada Ruang Tidur Sumber : Google
Penerapan bahan stainless stell juga terlihat pada penggunaan dinding pada gambar diatas. ornamen yang digunakan juga sederhana hanya menggunakan perpaduan garis vertikal. jendela yang di trim dengan bahan alumunium juga merupakan ciri dari arsitektur modern. (interiorudayana14, wordpress) 3.2.0
Green Design
9 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Green design merupakan salah satu bentuk penghematan energi, yaitu desain yang memerhatikan lingkungan hidup (ramah lingkungan). Dengan ciri sebagai berikut : - Memperhatikan dampak kesehatan - Menggunakan tumbuhan / tanaman untuk menetralkan udara - System sanitasi yang baik. - Penghematan air. - Penghematan energi (listrik) - Memanfaatkan cahaya alami semaksimal mungkin Berdasarkan konsep green design, maka pemilihan material dilakukan berdasarkan standar yang disebutkan dari sumber adalah Leadership in Energy and Environmental Design (LEED).Standar material ramah lingkungan yang disebutkan oleh Leadership in Energy and Environmental Design (LEED)antara lain adalah: 1. Use materials that contain minimum 20% by weight postconsumer recycled content or 40% by weight post-industrial recycled content. 2. Use a minimum 50% of wood-based materials certified in accordance with the Forest Stewardship Council guidelines for wood building components. 3. Use building
materials that have been manufactured
within 500 miles for 20% of total materials.Of those 20%, specify at least 50% that were extracted, harvested, or recovered within 500 miles. Dan dibawah ini merupakan rekomendasi penggunaan material ramah lingkungan yang disebutkan oleh Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), antara lain adalah: 1. Use non-wood forms made of recycled materials. 2. Use wood forms from certified sources. 3. Use salvaged wood.
9 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Re-use form lumber for framing and sheathing. 5. Use locally produced materials. (Green Building Through Integrated Design : Jerry Yudelson) Hal-hal yang bisa diterapkan dalam konsep Green design: a
Lampu LED
Gambar 7.4
Lampu LED Sumber : Google
LED memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis lampu lainnya yaitu : tahan lama, membutuhkan daya listrik yang sangat kecil (hemat energi) hingga 60%, respon kerja yang sangat cepat dan baik, tidak mengandung merkuri (air raksa) atau zat berbahaya lainnya sehingga mengurangi emisi gas CO2, dan tingkat keterangan dari lampu LED lebih tinggi dari lampu pada umumnya. b
Bambu Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan yang paling cepat. Material ini dapat menggantikan penggunaan material kayu yang membutuhkan waktu berkisar 50-130 tahun dalam tingkat kematangan dalam penggunaan furniture ataupun elemen ruangan. Bambu sekarang
banyak
diaplikasikan
untuk
menggantikan
pemakaian kayu misalnya parket, wall treatment, ataupun furniture.
1 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 0
Gambar 7.5 Bambu Sumber : Google
c
Kaca film Penerangan sangat penting dalam melangsungkan aktifitas di dalam ataupun diluar ruangan. Dalam usaha mendukung penerapan green design dapat memaksimalkan penggunaan cahaya alami ke dalam ruangan sehingga secara tidak langsung dapat menghemat penggunaan energi listrik. Namun jumlah sinar matahari yang masuk ke ruangan harus diatur agar tidak menimbulkan panas yang berlebihan dan juga tidak menimbulkan silau, salah satu kiatnya adalah menggunakan kaca film.
Gambar 7.6 Kaca Film Sumber : Google
d
Vinil
1 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1
Gambar 7.7 Vinil Sumber : Google
Vinil merupakan salah satu material elastis dan waterproof yang berasal dari etilena (57% minyak mentah dan 43% klorin/garam
biasa).
Material
ini
banyak
memiliki
keunggulan yaitu diantaranya : tahan terhadap kelembaban, sangat kuat dan merupakan bahan plastik tahan lama, harga terjangkau, mudah didaur ulang tidak seperti plastik lainnya, bahan ramah lingkungan, membantu pelestarian sumber daya lingkungan membutuhkan sedikit energi dalam pembuatan, dan melepaskan emisi yang lebih rendah e
ke lingkungan. Karpet
Gambar 7.8
Karpet
Sumber :
Google
Karpet merupakan salah satu material lantai yang sanga nyaman dalam penggunaannya. Karpet mengandung seratserat yang dalam penggunaan materialnya terbagi menjadi 2 kelompok yaitu sintetis dan alami. 3.2.1
Local Content Local content adalah segala sesuatu yang berasal dari daerah, yang dapat dijadikan sumber pembelajaran dalam bentuk karya berupa elemen estetis dan sebagainya sebagai ciri khas yang
1 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2
menonjol. Menurut Sam Kubba, Space Planning for Commercial and Residential Interiors, Mc Graw Hill, New York. -
Local content di interior : adalah konsep yang tidak hanya mengedepankan budaya lokal tetapi kombinasi beberapa unsur-
-
unsur lokal. Pengertian local content tidaklah berarti sama dengan gaya etnik (etnic style). Local content berupa elemen estetis atau sebagai penghias
ruang untuk menonjolkan keunikan ruang itu tersendiri, bersifat umum bisa berasal dari kota mana saja karena yang diambil adalah kombinasi dari khas jawa tengah. Unsur-unsur elemen estetis khas jawa salah satunya adalah :
Gambar 7.9 Ragam Hias Local Content Jawa Sumber : Google
Amos Rapoport dalam buku House Form and Culture menyatakan bahwa terjadinya bentuk-bentuk atau model vernakular disebabkan oleh enam faktor yang dikenal sebagai modifying factor (Rapoport, 1969: 78), diantaranya adalah: - Faktor Bahan: lingkungan vernacular cenderung menggunakan bahan dari alam atau bahan yang ‘bersahabat’ dengan alam..
1 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3
-
Metode Konstruksi: pemakaian ahli bangunan sangat jarang karena dalam lingkungan vernakular model yang diterapkan dipakai secara
-
bersama oleh masyarakat. Faktor Teknologi: teknologi dipakai turun-temurun dan menjadi tradisi dalam masyarakat. Faktor Iklim, faktor Pemilihan bahan, konstruksi dan teknologi yang digunakan selalu mengacu kepada lingkungan sekitarnya sehingga bentuk-bentuk vernakular merupakan hasil
dari
pemecahan
terhadap
permasalahan
Iingkungannya
khususnya iklim. Pemilihan Lahan: lahan memberikan arti pada -
bangunan dari segi fisik (kondisi religi). Faktor sosial-budaya: faktor sosial melingkupi struktur keluarga, hubungan masyarakat dan mata pencaharian sedangkan faktor budaya meliputi pandangan manusia terhadap alam, ide hidup yang ideal, simbol-simbol, kepercayaan dan agama. Amos Rapoport juga mengakui bahwa faktor diatas tidak bersifat
statis namun bersifat dinamis sehingga model vernakular akan terus berevolusi seiring dengan berubahnya faktor diatas. Keenam faktor diatas membuktikan bahwa bentuk geometri dari model vernakular merupakan hasil trial & error setelah melalui evaluasi dari beragam force yang ada. Evolusi dari model vernakular terus berkembang menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai arsitektur modern. Diawali dari arsitektur klasik (baroque, ecclictism, art nouveau, victorian dll) dan diakhiri dengan gaya arsitektur post-modern. Keseluruhan gaya arsitektur modern diatas tidak hanya berdiri sendiri namun juga mengalami proses trial and error menghadapi beragamnya faktor atau force yang ada. Yang membedakan arsitektur modern dengan arsitektur vernakular adalah evolusi atau berkembangnya motivasi pembentuknya – force-nya.
1 0 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4