BAB V KESIMPULAN Anak berusia 0-6 tahun (golden age) perlu mendapat perhatian khusus, pada masa tersebut merupakan masa terjadinya perkembangan dan pertumbuhan yang pesat sekaligus kritis karena merupakan langkah awal masa depan anak. Masa ini adalah suatu proses menuju kematangan fisik dan mental sehingga mereka siap menerima dan memberi respon terhadap stimulasi yang didapatkan dari lingkungan. Menurut Laurens (2004), lingkungan fisik sekitar seseorang sangat mempengaruhi mental dan perilakunya. Segala informasi dan stimulasi dari lingkungan akan langsung diterima sehingga memberikan pengaruh yang besar di kehidupan mereka (Suyadi, 2013). Oleh karena itu dibutuhkan sebuah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah/madrasah yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial anak perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus. Dalam merancang bangunan taman kanak-kanak dengan konsep sekolah ramah anak terdapat beberapa kriteria yang harus di penuhi, kriteria tersebut adalah 1.
Sehat
•
Pemilihan untuk bahan bangunan, ruang dalam dan produk interior haruslah menggunakan
material-material
yang
tidak
mengandung
zat-zat
yangberbahaya bagi anak-anak. Seperti penggunaan cat anti bakteri dan rendah VOC untuk pelapis dinding dan juga penggunaan linoleum pada lantai ruang kelas supaya mudah di bersihkan.
Gambar 39. Potongan ruang bahasa Sumber: data olahan pribadi
1
2
Gambar 40. Prespektif ruang bahasa Sumber: data olahan pribadi
2.
Aman
•
Area publik di letakan terpisah dengan area private sehingga pengunjung yang tidak terlibat dalam proses belajar mengajar tidak dapat masuk kedalam area private hal tersebut dimaksutkan untuk meminimalisir kemungkinan masuknya orang asing yang tidak berkepentingan kedalam lingkungan sekolah.
Pada area publik dibatasi dengan pagar yang disusun secara vertikal untuk membatasi area publik dan area private.
Gambar 41. Prespektif entrance Sumber: data olahan pribadi
•
Ruang kelas di buat dengan bukaan-bukaan supaya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas masih dapat terlihat dari luar ruangan sehingga mempermudah pengawasan
Gambar 42. Bukaan pada ruang kelas Sumber: data olahan pribadi
•
Pemilihan perabot yang digunakan selain menggunakan material yang sehat namun juga perlu di perhatikan dari bentuk perabot. Bentukan perabot yang digunakan di hindarkan dari bentuk-bentuk yang tajam dan dapat membahayakan anak.
Gambar 43. Perabot ruang kelas Sumber: data olahan pribadi
3. Berorientasi pada kebutuhan anak •
Dalam merancang bangunan taman kanak-kanak disesuaikan dengan ukuran tubuh dan kemampuan anak.
•
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.
4 •
Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.
5.2 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
maka peneliti dapat
memberikan beberapa saran untuk penelitian berikutnya, antara lain : •
Perlu diadakan observasi dalam penelitian untuk mengetahui kegiatan anak, pola kegiatan dan juga kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh anak dalam taman kanak-kanak
•
Standar sekolah ramah anak yang berlaku di Indonesia dapat di gabungkan dengan standar dari UNICEF sehingga menghasilkan sebuah desain yang lebih optimal
•
Pemanfaatan waktu penelitan digunakan sebaik mungkin terutama dalam observasi dan pengumpulan data
i