KEMENTERIAN PERTANIAN
EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013
DIREKTUR PUPUK DAN PESTISIDA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Pada Konsolidasi Hasil Pembangunan PSP TA 2013 Tanggal 27 – 29 November 2013, di Mataram
KEGIATAN POKOK TAHUN 2013/2014 Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2013; Penyaluran dan Pemanfaatan Bansos UPPO
dan RPPO Tahun 2013; Penyerapan Anggaran KPPP dan Pengawalan Pupuk Subsidi Tahun 2013; Penyaluran Kapur Aktif Bersubsidi Rencana Kegiatan Tahun 2014.
2
Realisasi penyaluran Pupuk Bersubsidi Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan bulan Oktober 2013 mencapai 7.052.591 ton atau 76,24 % dari sasaran 9.250.000 ton. Rincian realisasi per jenis pupuk sebagaimana tabel berikut : Rencana (ton)
Persen (%)
Setahun
sd Oktober
Realisasi sd 31 Oktober (ton)
UREA
4,100,000
3,159,853
3,019,303
73.64
95.55
SP-36
850,000
687,470
666,881
78.46
97.01
ZA
1,000,000
823,000
845,409
84.54
102.72
NPK
2,400,000
1,975,200
1,887,759
78.66
95.57
900,000
740,700
633,239
70.36
85.49
9,250,000
7,386,223
7,052,591
76.24
95.48
Jenis Pupuk
ORGANIK JUMLAH
Setahun
sd 31 Oktober
3
RENCANA DAN REALISASI PENYALURAN PER PROVINSI S/D OKTOBER 2013 NO
PROPINSI
1 NAD
UREA RENC
SP-36
REAL
%
RENC
ZA
REAL
%
RENC
NPK
REAL
%
RENC
ORGANIK
REAL
%
RENC
REAL
%
53.949
53.827
100
18.602 17.505
94
9.876
8.107
82
36.212
37.082
102
10.074
12.285 122
2 Sumatera Utara
123.311
129.410
105
44.483 38.479
87
46.911
42.094
90
102.875
98.929
96
22.962
19.860
86
3 Sumatera Barat
58.573
57.343
98
27.499 20.736
75
13.168
11.445
87
42.796
43.580
102
13.481
7.496
56
4 Jambi
23.892
18.978
79
16.499 15.583
94
5.514
5.973
108
34.566
42.955
124
13.703
4.144
30
5 Riau
24.662
27.693
112
8.250 11.180 136
6.419
7.907
123
34.566
44.740
129
7.407
5.262
71
6 Bengkulu
20.038
17.473
87
5.500
6.796 124
3.621
4.131
114
26.336
28.076
107
7.407
2.938
40
7 Sumatera Selatan
115.604
106.705
92
32.352 33.119 102
8.230
5.315
65
144.025
77.478
54
22.221
14.032
63
8 Bangka Belitung
13.873
15.283
110
3.147 114
1.646
1.911
116
16.460
16.479
100
4.444
3.494
79
9 Lampung
191.133
188.535
99
36.395 36.610 101
19.176
18.147
95
125.096
123.176
98
29.628
21.535
73
10 Kep. Riau
385
39
10
40
10
24
41
7
16
412
74
18
370
10
3
11 DKI. Jakarta
385
469
122
40
50 124
41
-
-
412
60
15
370
10
3
46.242
48.066
104
16.499 16.721 101
1.235
1.530
124
21.398
17.277
81
8.148
5.579
68
554.901
411.557
74
118.892 119.217 100
59.256
54.815
93
288.050
250.128
87
74.070
30.744
42
14 D.I. Yogyakarta
32.369
28.416
88
8.230
8.295
101
26.336
19.495
74
13.333
11.215
84
15 Jawa Tengah
611.933
599.352
98
127.788 126.879
99
164.600
180.895
110
329.200
299.741
91
148.140 186.134 126
16 Jawa Timur
770.696
774.233
100
129.406 122.474
95
381.872
397.737
104
477.340
443.489
93
277.763 228.440
12 Banten 13 Jawa Barat
2.750
2.750
3.175 115
4
82
LANJUTAN….. NO
PROPINSI
UREA RENC
SP-36
REAL
%
RENC
REAL
ZA %
RENC
NPK
REAL
%
RENC
ORGANIK
REAL
%
RENC
REAL
% 98
17 Bali
33.140
35.098
106
1.779
1.900
107
5.350
6.560
123
22.221
19.116
86
15.999
15.709
18 Kalimantan Barat
23.892
29.149
122
11.323
11.410
101
2.881
2.975
103
18.929
63.399
335
17.036
19.199 113
19 Kalimantan Tengah
11.560
12.867
111
5.500
3.206
58
1.235
988
80
20.575
24.705
120
1.630
2.294 141
20 Kalimantan Selatan
30.057
30.163
100
7.279
5.947
82
1.811
1.974
109
19.752
25.196
128
963
2.396 249
21 Kalimantan Timur
12.331
12.219
99
4.853
4.289
88
2.222
2.158
97
17.283
18.204
105
3.333
1.464
44
22 Sulawesi Utara
15.414
16.038
104
3.640
3.860
106
576
431
75
9.876
10.480
106
1.778
1.252
70
23 Gorontalo
11.560
12.970
112
809
1.265
156
576
598
104
10.699
10.694
100
1.185
858
72
24 Sulawesi Tengah
22.350
23.062
103
2.750
3.555
129
8.823
8.519
97
18.106
24.701
136
2.592
5.312 205
25 Sulawesi Tenggara
14.643
14.788
101
5.500
6.259
114
3.457
3.218
93
12.345
10.011
81
4.815
2.839
59
26 Sulawesi Selatan
202.308
205.116
101
32.352
30.380
94
49.380
49.137
100
65.840
69.481
106
17.406
15.080
87
27 Sulawesi Barat
17.726
19.132
108
1.618
1.667
103
123
3.968
3.214
10.699
12.599
118
1.481
719
49
28 Nusa Tenggara Barat
97.108
102.716
106
16.176
13.552
84
6.173
11.778
191
24.690
35.146
142
9.629
7.809
81
29 Nusa Tenggara Timur
18.497
19.380
105
3.640
5.071
139
8.230
3.778
46
9.053
10.878
120
3.704
2.238
60
30 Maluku
1.541
2.457
159
81
221
273
1.564
250
16
1.481
2.226
150
296
31 Papua
3.853
5.227
136
1.860
2.242
121
99
351
355
4.938
5.098
103
4.518
32 Maluku Utara
848
474
56
243
128
53
494
300
61
1.399
1.343
96
593
737 124
33 Irian Jaya Barat
1.079
1.067
99
324
252
78
173
121
70
1.235
1.722
140
222
150
68
3.159.854 3.019.303
96
687.469 666.881
97
823.000
845.409
103
1.975.200
1.887.759
96
740.700 633.239
85
TOTAL
688 232 1.318
29
5
Permasalahan Pengawalan RDKK belum optimal, masih ada petani
yang belum tergabung dalam kelompok tani Masih ditemukan penyaluran pupuk oleh kios tanpa RDKK Harmonisasi kerja antara Dinas Pertanian dan Institusi/ Lembaga Penyuluhan perlu ditingkatkan Kios dan Distributor belum optimal melakukan pencatatan/ tertib administrasi Harga Pupuk di beberapa daerah diatas HET Masih terjadi penyaluran pupuk subsidi di luar peruntukannya. 6
Titik Kritis Validitas data RDKK pupuk subsidi
dari kelompok tani Keseriusan Dinas bersama Lembaga Penyuluhan dalam pengawalan RDKK Masih lemahnya pengawasan oleh pemerintah Daerah c/q KPPP 7
PROGRES UPPO/RPPO TH. 2013 Target UPPO tahun 2013 sebanyak 360 unit, RPPO sebanyak 130 unit. Realisasi sampai dengan awal November 2013 untuk UPPO sebanyak 317 unit dan RPPO 130 unit. Rencana percepatan pelaksanaan penyaluran sisa bansos UPPO sebanyak 43 unit, saat ini sedang dilakukan penyiapan proses kelengkapan administrasinya di daerah. Kerjasama Ditjen PSP (RPPO) dengan Ditjen Peternakan (Sapi) sebanyak 100 unit. Realisasi sampai November 2013 sebanyak 99 RPPO. Realisasi di Ditjen Peternakan baru 28 paket (Sulawesi dan NTB), sedang 72 paket baru tahap proses pemilihan sapi dan di harapkan sudah sampai titik bagi di akhir November (Sumatera dan Jawa) 8
CAPAIAN UPPO TAHUN 2013 PROVINSI NO
TARGET KEGIATAN UPPO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH DI.YOGYAKARTA JAWA TIMUR ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI BENGKULU SUMATERA SELATAN LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN SELATAN SULAWESI UTARA SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT SULAWESI TENGAH BALI NTB NTT MALUKU UTARA PAPUA
KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP.)
FISIK (%)
RPPO UPPO RPPO UPPO RPPO UPPO 6 2 1,116,000,000 200,000,000 67 27 27 5,022,000,000 2,700,000,000 30 77 12 14,322,000,000 1,200,000,000 53.25 10 3 1,860,000,000 300,000,000 40.00 39 9 7,254,000,000 900,000,000 20.51 5 10 930,000,000 1,000,000,000 13 13 2,418,000,000 1,300,000,000 23.08 10 1 1,860,000,000 100,000,000 50.00 18 4 3,348,000,000 400,000,000 1 0 186,000,000 ‐ 10 0 1,860,000,000 ‐ 20.00 4 1 744,000,000 100,000,000 50.00 12 0 2,232,000,000 ‐ 100.00 14 18 2,604,000,000 1,800,000,000 64.29 9 0 1,674,000,000 ‐ 15 1 2,790,000,000 100,000,000 26.67 5 4 930,000,000 400,000,000 60.00 20 9 3,720,000,000 900,000,000 40.00 23 8 4,278,000,000 800,000,000 8.70 8 1 1,488,000,000 100,000,000 12.50 1 5 186,000,000 500,000,000 13 0 2,418,000,000 ‐ 15.38 5 2 930,000,000 200,000,000 100.00 6 0 1,116,000,000 ‐ 3 0 558,000,000 ‐ 66.67 3 0 558,000,000 ‐ 360 130 357 130 65,844,000,000 13,000,000,000
RPPO 30 66.67 66.67
76.92 100.00
100.00 83.33
100.00 11.11
KETERANGAN SP2D PROSES UPPO RPPO UPPO RPPO 6 2 23 27 4 71 12 6 10 3 33 9 6 5 10 12 13 1 10 1 12 4 6 1 0 5 0 5 4 1 12 0 14 18 9 0 15 1 5 4 14 8 6 1 20 8 3 6 1 2 0 5 1 10 0 3 5 2 4 0 2 2 0 1 0 0 3 308 129 46 1
Penyampaian laporan PROVINSI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
TARGET KEGIATAN UPPO RPPO
BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH DI.YOGYAKARTA JAWA TIMUR ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI BENGKULU SUMATERA SELATAN LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN SELATAN SULAWESI UTARA SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT SULAWESI TENGAH BALI NTB NTT MALUKU UTARA PAPUA 360
130
REALISASI KEGIATAN UPPO RPPO 6 2 27 27 77 12 10 3 39 9 5 10 13 13 10 1 18 4 1 0 10 0 4 1 12 0 14 18 9 0 15 1 5 4 20 9 23 8 8 1 1 5 13 0 5 2 6 0 3 0 3 0 357 130
LAPORAN UPPO ADA ADA ADA ADA ADA BELUM ADA ADA BELUM BELUM ADA ADA ADA ADA BELUM ADA ADA ADA ADA BELUM BELUM ADA ADA BELUM ADA BELUM
RPPO BELUM ADA ADA ADA BELUM BELUM ADA ADA BELUM BELUM BELUM ADA BELUM ADA BELUM BELUM ADA ADA BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM
10
Hasil Evaluasi Pemanfaatan UPPO dan RPPO 1. Pembinaan : Belum optimalnya
pembinaan
pengelolaan
dan
pemanfaatan
UPPO dan RPPO oleh Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan baik di provinsi maupun di kabupaten. Belum
tersedianya
anggaran
APBD
untuk
pembinaan
dan
pengawasan UPPO dan RPPO. 2. Teknis : Belum Optimalnya pemanfaatan UPPO dan RPPO dengan temuan adanya aset yang fisiknya tidak sesuai lagi dengan alokasi anggaran. Terdapat kelompok penerima UPPO yang belum memproduksi pupuk organik; ada yang telah memproduksi tetapi hasilnya belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh anggota dan belum dikelola dengan baik.
Pengeloaan UPPO dan RPPO tidak sesuai dengan ketentuan dalam pedoman. Pemasaran pupuk organik secara komersial masih terkendala dengan ijin dan biaya. 3. Titik Kritis Kemampuan kelompok tani mengelola UPPO terutama kesehatan ternak Produk pupuk organik belum seperti yang diharapkan 4. Upaya solusi : Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan agar: Mengoptimalkan pembinaan mengenai pelaksanaan dan pemanfaatan UPPO/ RPPO kepada kelompok tani penerima Bantuan Sosial. Memberi peringatan tegas kepada kelompok tani penerima kegiatan yang tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman. Mengalokasikan anggaran dari APBD untuk mendukung kegiatan pembinaan pengelolaan UPPO dan RPPO.
REALISASI SERAPAN ANGGARAN MENDUKUNG PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013
13
REALISASI SERAPAN ANGGARAN PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013 PROVINSI (DANA DEKON) PAGU KEGIATAN No
Prop
PENDAMPINGAN SUBSIDI
PENGUATAN KP3
TOTAL
Rp
Rp
Rp
Realisasi Keuangan Total
Rp
%
1
JABAR
1.633.190.000
800.000.000
2.433.190.000
1.876.532.500,00
77,12
2
JATENG
2.059.440.000
1.000.000.000
3.059.440.000
1.109.214.000,00
36,26
3
DIY
75.000.000
400.000.000
475.000.000
239.961.000,00
50,52
4
JATIM
2.068.200.000
1.000.000.000
3.068.200.000
267.150.000,00
8,71
5
ACEH
925.240.000
400.000.000
1.325.240.000
952.888.200,00
71,90
6
SUMUT
1.172.660.000
500.000.000
1.672.660.000
1.238.854.800,00
74,06
7
SUMBAR
752.890.000
500.000.000
1.252.890.000
683.900.000,00
54,59
8
RIAU
75.000.000
300.000.000
375.000.000
189.374.200,00
50,50
9
JAMBI
75.000.000
400.000.000
475.000.000
358.645.000,00
75,50
10 SUMSEL
945.200.000
500.000.000
1.445.200.000
543.154.721,00
37,58
11 LAMPUNG
874.440.000
600.000.000
1.474.440.000
526.406.200,00
35,70
12 KALBAR
75.000.000
300.000.000
375.000.000
230.792.500,00
61,54
13 KALSEL
661.560.000
400.000.000
1.061.560.000
679.377.300,00
64,00
14 SULUT
75.000.000
300.000.000
375.000.000
287.892.000,00
76,77
15 SULTENG
75.000.000
300.000.000
375.000.000
231.140.000,00
61,64
Lanjutan
PAGU KEGIATAN No
Prop
PENDAMPINGAN SUBSIDI
PENGUATAN KP3
TOTAL
Rp
Rp
Rp
Realisasi Keuangan Total
Rp
%
16 SULSEL
1.170.290.000
500.000.000
1.670.290.000
650.087.000,00
38,92
17 SULTRA
75.000.000
300.000.000
375.000.000
287.567.000,00
76,68
18 MALUKU
75.000.000
300.000.000
375.000.000
119.515.000,00
31,87
19 BALI
75.000.000
400.000.000
475.000.000
120.648.000,00
25,40
20 NTB
512.720.000
400.000.000
912.720.000
366.564.000,00
40,16
21 NTT
75.000.000
300.000.000
375.000.000
306.547.000,00
81,75
22 PAPUA
75.000.000
300.000.000
375.000.000
170.315.000,00
45,42
23 BENGKULU
75.000.000
300.000.000
375.000.000
183.838.000,00
49,02
375.170.000
400.000.000
775.170.000
755.030.000,00
97,40
25 BABEL
75.000.000
300.000.000
375.000.000
161.338.000,00
43,02
26 KEPRI
50.000.000
300.000.000
350.000.000
73.498.000,00
21,00
27 PAPUA BARAT
50.000.000
300.000.000
350.000.000
28 SULBAR
75.000.000
300.000.000
375.000.000
125.770.000,00
33,54
29 KALTENG
75.000.000
300.000.000
375.000.000
206.023.300,00
54,94
30 KALTIM
75.000.000
300.000.000
375.000.000
108.420.000,00
28,91
31 MALUT
50.000.000
300.000.000
350.000.000
302.099.000,00
86,31
32 GORONTALO
75.000.000
300.000.000
375.000.000
349.880.000,00
93,30
24 BANTEN
-
REALISASI SERAPAN ANGGARAN PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013 KABUPATEN (DANA TUGAS PEMBANTUAN) PAGU KEGIATAN No
Prop
PENDAMPINGAN SUBSIDI
PENGUATAN KP3
TOTAL
Rp
Rp
Rp
Realisasi Keuangan Total
Rp
%
1 Jawa Barat
2.400.000.000
2.199.840.000
4.599.840.000
1.641.543.864
35,69
2 Jawa Tengah
3.000.000.000
2.749.800.000
5.749.800.000
2.173.310.694
37,80
3 Jawa Timur
3.800.000.000
3.483.080.000
7.283.080.000
2.318.295.500
31,83
4 NAD
2.100.000.000
1.924.860.000
4.024.860.000
963.826.066
23,95
5 Sumatera Utara
3.000.000.000
2.749.800.000
5.749.800.000
1.672.851.800
29,09
6 Sumatera Barat
1.600.000.000
1.309.720.000
2.909.720.000
1.103.130.500
37,91
7 Sumatera Selatan
1.500.000.000
1.374.900.000
2.874.900.000
595.440.000
20,71
8 Lampung
1.400.000.000
1.283.240.000
2.683.240.000
1.784.732.000
66,51
9 Kalimantan Selatan
1.300.000.000
1.191.580.000
2.491.580.000
534.464.000
21,45
10 Sulawesi Selatan
2.400.000.000
2.199.840.000
4.599.840.000
888.525.000
19,32
11 Nusa Tenggara Barat
1.000.000.000
916.600.000
1.916.600.000
274.070.000
14,30
500.000.000
458.300.000
958.300.000
348.890.000
36,41
24.000.000.000
21.841.560.000
45.841.560.000
14.299.079.424
31,19
12 Banten Total
16
PERMASALAHAN SERAPAN ANGGARAN PROVINSI DAN KABUPATEN 1. Perubahan Akun/Mata Anggaran Kegiatan sejak bulan Juli s/d September,
sehingga secara umum kegiatan baru bisa dilaksanakan pada bulan Oktober 2013; 2. Penempatan
Satker
di
provinsi
untuk
kegiatan
Kabupaten
cukup
mempengaruhi kecepatan pelaksanaan kegiatan oleh Dinas Kabupaten, disisi lain Bendahara di tingkat Provinsi kurang didukung oleh staf dalam jumlah yang memadai; 3. Mutasi di lingkungan Dinas Pertanian yang berakibat adanya pemahaman
yang baru terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah; 4. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah;
17
Titik Kritis Serapan anggaran TP dan Dekon
mempengaruhi kinerja Ditjen PSP tahun 2013 Minimnya laporan pelaksanaan kegiatan TP dan Dekon
18
EVALUASI PEREDARAN PUPUK DAN PESTISIDA Evaluasi Peredaran Pupuk dan Pestisida di laksanakan di 22 Provinsi Metoda Evaluasi: Identifikasi ke Kios Pengcer di Daerah Sentra Produksi Pangan
Peredaran Pupuk NO. KETERANGAN TERDAFTAR BEREDAR 1. Pupuk An‐Organik 1.793 147 2. Pupuk Organik, Pembenah Tanah 1.289 23 dan Hayati Catatan : Hasil identifikasi peredaran pupuk belum mencerminkan kondisi riil di seluruh Indonesia Karena belum semua Kabupaten/Kota (240 Kab/Kota) melaporkan hasil inventarisasi peredaran 19
EVALUASI PEREDARAN PUPUK DAN PESTISIDA Lanjutan ..............
Peredaran Pestisida
NO. KETERANGAN 1. 2.
Pestisida Pertanian dan Kehutanan Pestisida Rumah Tangga dan Pengendalian Vektor Penyakit pada Manusia
TERDAFTAR **)
BEREDAR
2.853
1.226***)
412
*)
Catatan : Hasil identifikasi peredaran pestisida belum mencerminkan kondisi riil di seluruh Indonesia Karena belum semua Kabupaten/Kota (240 Kab/Kota) melaporkan hasil inventarisasi peredaran
Keterangan *) evaluasi dilakukan oleh Kementerian Kesehatan **) terdaftar sampai dengan September 2013 ***) belum semua data masuk dari daerah
20
EVALUASI MUTU PUPUK DAN PESTISIDA YANG BEREDAR Evaluasi mutu pupuk dan pestisida yang beredar dilaksanakan
•
melalui pengambilan sampel pupuk dan pestisida di kios pengecer; Target analisa mutu pupuk dan Pestisida TA 2013 masing‐masing 2.497 sampel berasal dari 32 provinsi dan 240 Kab/Kota; Realisasi Sampel pupuk dan pestisida berasal dari 23 Provinsi dan 10 Kabupaten/Kota; Total sampel pupuk yang dianalisa : 447 Sampel 373 Sampel selesai dianalisa, 74 Sampel masih di Lembaga Uji termasuk di Balittanah; 117 Sampel tidak sesuai persyaratan minimal. Total sampel pestisida yang dianalisa 513 sampel 368 selesai di analisa, 145 sampel masih dalam proses analisa ; 53 Sampel diluar batas toleransi. 21
Analisa Sampel Pupuk dan Pestisida Dana Dekon dan Tugas Pembantuan (TP) Jumlah Sampel yang dianalisa Jumlah Sampel yang tidak sesuai NO
Propinsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
DIY Aceh NTB Lampung Jambi Kalimantan Selatan Jawa tengah Kab. Purworejo Sumatera Selatan Kepulauan Riau Bengkulu Maluku Utara Riau Sumatera Barat Bangka belitung Banten Sulawesi tengah NTT Papua Kalteng Kalbar Sultra Sulsel Kab. Jeneponto Kab. Barru Kab. Selayar Kab. Tana Toraja Kab. Sidrap Kota Makassar Kab. Pinrang Maluku Kab. Karo Kab. Deli Serdang Total
Pupuk
Pestisida
Pupuk
Pestisida
20 20 20 30 19 18 30 8 20 10 16 15 15 20 15 16 15 10 12 15 13 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 373
0 19 20 29 15 6 30 8 17 9 9 11 7 13 11 19 13 8 0 13 15 0 20 8 8 8 8 8 8 7 9 8 4 368
18 10 10 10 3 4 17 6 5 2 7 1 1 2 2 0 2 1 3 4 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 117
0 7 2 4 3 0 1 2 1 0 2 0 1 0 3 5 1 0 0 1 2 0 1 2 1 3 1 0 2 3 0 2 3 53
22
Penyaluran Kapur Aktif Bersubsidi Pemerintah memprioritaskan program peningkatan
Ketahanan Pangan Nasional; Kebijakan
subsidi Kapur Aktif diharapkan dapat mendukung tercapainya perbaikan kesuburan tanah; Dengan penggunaan subsidi kapur aktif dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk. Penyaluran Kapur Aktif diprioritaskan untuk daerah‐daerah sentra produksi kedelai. Penyaluran kapur aktif dilaksanakan oleh PT. Pertani Persero 23
Harga Kapur Aktif Bersubsidi Penyaluran Kapur aktif bersubsidi
berdasarkan RDKK/CPCL. Harga Kapur Aktif berubsidi Rp. 1.280 per Kilogram sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No. 4769/Kpts/SR.130/10/2013. Harga tersebut sampai di tingkat kelompok tani 24
ALOKASI INDIKATIF KAPUR AKTIF BERSUBSIDI PER PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2013 No.
Provinsi
1
Aceh
2
Sasaran (Ha)
Kapur Aktif (Kg)
26.930
4.424.599
Sumatera Utara
4.050
665.415
3
Sumatera Barat
1.400
230.020
4
Riau
3.500
575.050
5
Jambi
4.650
763.995
6
Sumatera Selatan
4.480
736.064
7
Bengkulu
4.000
657.200
8
Lampung
3.450
566.835
9
Jawa Barat
23.277
3.824.411
10
Jawa Tengah
42.637
7.005.259
11
DI. Yogyakarta
7.104
1.167.187
12
Jawa Timur
103.285
16.969..726
13
Kalimantan Barat
3.500
575.050
14
Kalimantan Tengah
1.555
255.487
25
Lanjutan.... No.
Provinsi
Sasaran (Ha)
Kapur Aktif (Kg)
15
Kalimantan Selatan
1.270
208.661
16
Kalimantan Timur
602
98.909
17
Sulawesi Utara
3.000
492.900
18
Sulawesi Tengah
2.630
432.109
19
Sulawesi Selatan
25.540
4.196.222
20
Sulawesi Tenggara
2.500
410.750
21
Sulawesi Barat
9.500
1.560.850
22
Bali
1.500
246.450
23
NTB
50.500
8.297.150
24
NTT
4.000
857.200
25
Malukui
1.490
244.807
26
Papua
1.650
271.095
27
Nbantrn
5.000
821.500
28
Gorontalo
2.500
410.750
29
Papua Barat
1.500
246.450
347.000
57.012.100
TOTAL
26
JADWAL PENYALURAN KAPUR AKTIF BERSUBSIDI TAHUN 2013
B U L A N NO
OKTOBER Minggu Ke‐
K E G I A T A N I
II
III
NOVEMBER Minggu Ke‐ IV
I
II
III
DESEMBER Minggu Ke‐ IV
I
II
III
JANUARI Minggu Ke‐ IV
I
II
III
IV
1 Sosialisasi 2 Produksi 3 Penyaluran 4 BASTB 5 Penagihan Keterangan ‐ Penagihan penyaluran bulan Nopember dilakukan pada tanggal 5 Desember 2013 (Bulan berikut); ‐ Penagihan penyaluran bulan Desember di lakukan pada Bulan Januari 2014. 27
KEGIATAN UTAMA DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2014 Subsidi Pupuk (DIPA Sendiri, terpisah dari DIPA PSP), Pendampingan Subsidi Pupuk/Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2014 Peningkatan Kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida; Diklat PPNS; Pemberdayaan PPNS Pupuk dan Pestisida ( Prov dan Kab/Kota) Rumah Pengolahan Pupuk Organik (RPPO); Lomba UPPO Pelayanan Publik Pendaftaran Pupuk dan Pestisida.
RANCANGAN SUBSIDI PUPUK TA. 2014
HET JENIS PUPUK (Rp/TON) UREA SP36 ZA NPK ORGANIK JUMLAH
1.800.000 2.000.000 1.400.000 2.300.000 500.000
HPP 2012 AUDITED VOLUME HPP NILAI SUBSIDI (TON) (Rp/TON) (Rp Milyar) 3.418.000 3.567.081 6.039,88 760.000 5.391.054 2.577,20 800.000 3.153.593 1.402,87 2.000.000 5.749.909 6.899,82 800.000 1.909.357 1.127,49 7.778.000 18.047,26
HPP 2014 USULAN PIHC VOLUME HPP NILAI SUBSIDI (TON) (Rp/TON) (Rp Milyar) 2.894.000 4.513.783 7.854 643.000 5.322.489 2.136 678.000 3.237.536 1.246 1.695.000 5.796.251 5.926 678.000 1.806.663 886 6.588.000 18.047,96
Catatan: ‐ Pagu anggaran subsidi pupuk sesuai Nota Keuangan sebesar Rp. 18.048,84 Milyar ‐ Perhitungan menggunakan HPP tertimbang ‐ Draf Final Permentan sudah ditelaah oleh Biro Hukum dan Informasi Publik ‐ Telah dilakukan rapat dengan dengan BPKP terkait pelaksanaan audit atas usulan HPP 2014 dari PIHC ‐ Berdasarkan anggaran yang tersedia, Alokasi kebutuhan 2014 hanya 90% dari alokasi renc 29 perubahan 2013
KOMPONEN UTAMA KEGIATAN TAHUN 2014 A. PENGUATAN KP3 Provinsi : Rp. 91.250.000 s/d Rp. 491.250.000,Kabupaten/Kota : Rp. 30.000.000 s/d Rp. 90.000.000,1. Rapat Koordinasi KP3 2. Evaluasi Kinerja KP3 3. Apresiasi Teknis Petugas Pengawas Pupuk dan Pestisida 4. Mengikuti Diklat PPNS Pupuk dan Pestisida 5. Pengujian mutu pupuk dan pestisida 6. Identfikasi peredaran pupuk dan pestisida
B. PENDAMPINGAN VERIFIKASI DAN VALIDASI PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI Provinsi : Rp. 76.280.000 s/d Rp. 178.360.000,Kabupaten/Kota : Rp. 51.160.000 s/d Rp. 564.520.000,1. Sosialisasi verifikasi 2. Honor Tim Verifikasi 3. BOP Tim Verifikasi 4. Perbanyakan bahan-bahan/blanko verifikasi
Terima Kasih