dan Nilai E k s ~ o r
Mekanisme Harna. Jumlah PenlualKecenderungan
turunnya harga di pasar lelang diakibat-
kan oleh turunnya permintaan pada seluruh kualitas.
Sedang-
kan kecenderungan meningkatnya harga di pasar Spanyol karena meningkatnya permintaan seluruh kualitas.
Sedangkan di luar
lelang ada kecenderungan menurun karena permintaannya
pasar turun.
Usaha perbaikan harga utamanya di pasar lelang dila-
kukan terutama pada perbaikan kualitas dan perluasan pasar. Peningkatan jumlah ekspor dapat ditujukan kepada pasar yang elastisitas
harga
terhadap
jumlah
permintaannya
elastis,
karena peneriaaannya masih dapat ditingkatkan. Tabel 24. Korelasi Harga Luar Negeri dengan Harga Tingkat Petani (Farm Gate Price) Menurut Kualitas
............................................................ Harga Luar Negeri
Harga Tingkat Petani .................................... Pembalut
Pembungkus
I S ~
_____---_____--____---------------------------------------Harga Pasar Lelang (n=26) Kualitas Pembalut Kualitas Pembungkus Kualitas Isi
0,8723
*)
0,8630 * ) 0,7624
*1
Harga Pasar Spanyol(n=lO) Kualitas Pembalut Kualitas Pernbungkus Kualitas Isi
0,6562 * ) 0,7585
*) 0,1342
Harga Luar Pasar Lelang ( n = 26) Kualitas Isi ......................................................... *)
n n
= =
26,
0,8068*)
Signifikan apabila koetisien korelasi di atas 0,388. 10, Signifikan apabila koefisien korelasi di atas 0,632
Kajian untuk melihat
efektif tidaknya harga di pasar
luar negeri dalam memasarkan hasil komoditi Tembakau Bes/No, dapat dilihat korelasi antara harga pasar di luar negeri dengan harga tingkat petani (Farm gate price). Berdasarkan tabel 24
di-atas, ternyata harga di Pasar
lelang mempunyai korelasi yang kuat dengan harga tingkat petani.
Hal ini berarti harga tingkat petani sangat responsif
terhadap harga di pasar Lelang.
Demikian pula harga di luar
pasar lelang kualitas isi mempunyai korelasi yang kuat dengan harga kualitas isi di tingkat petani. pembalut
dan
kualitas
pembungkus
pasar
Harga kualitas
Spanyol
mempunyai
korelasi yang cukup kuat dengan harga kualitas yang sama tingkat petani. Harga kualitas isi tidak berkorelasi dengan harga tingkat petani, kemungkinan harga tingkat petani lebih berfluktuasi dari pada harga Spanyol (lihat laapiran 7-11). Jika dilihat hasil analisis di atas, maka kaitan harga pasar
lelang menurut
kualitas dengan harga
tingkat petani
menurut kualitas masih menunjukkan adanya hubungan yang kuat. Artinya pasar lelang masih cukup efektif mempengaruhi harga tingkat petani. Hal ini juga bisa berarti bahwa fungsi pasar lelang dalam mengatur mekanisme harga masih efektif. Bressler dan King (1970) mengatakan bahwa pasar dianggap efektif apabila masih dapat memelihara harga yang menguntungkan dan volume jual yang tinggi.
Oleh karena itu di
samping melihat trend dan korelasi harga di atas juga akan dikaji volume
jual dan nilai
Tembakau Bes/No di luar negeri.
ekspor dari
seluruh pasar
A d a n y a k o r e l a s i yang
kuat
dan positif
antara
harga
tingkat petani dengan harga di luar negeri memberikan informasi, bahwa naik turunnya harga d i tingkat petani tergantung pada naik turunnya harga di luar nbgeri. berikan petani
implikasi perlu
bahwa
adanya
untuk
Informasi ini mem-
menstabilkan
informasi pasar
harga
luar negeri
ditingkat yang
jelas
Tabel 25. Perbandingan Persentase Jumlah dan Nilai Penjualan Teiubakau Bes/No di Pasar Lelang ( C M S ) dan di Luar Pasar Lelang antara Tahun 1971 s.d. 1984.
............................................................ Persentase Jumlah
Tahun
......................
Persentame Nilai
.........................
Ps.Lelang Luar Ps.L. P s .Lelang Luar ............................................................
1971
64,lO
35.90
81,32
............................................................ Sumber : Tabakkomisie dan DITH
..
Ps L
18,68
kepada petani tembakau.
Selein itu juga harga
luar negeri
dapat dipakai sebagai dasar menentukan harga patokan. Nilai
ekspor
Pusat
di wilayah
Pemasaran Sentral
d i Bremen, s e l a m a 15 t a h u n t e r a k h i r m e m b e r i k a n
yang
relatif
Bes/No
stabil;
d i wilayah
(lihat lampiran
Sedangkan
tersebut
4,
5,
jumlah
(CMS)
imformasi
penjualan
Tembakau
cenderung menurun cukup drastis
6).
Hal
ini
juga memberikan
bukti
bahwa harga di.tingkat pasar Lelang cukup efektif. Pada tabel 25 tampak bahwa persentase
jumlah penjualan
di pasar lelang menurun, sedangkan persentase jumlah penjualan di luar pasar lelang meningkat. Kalau dilihat dari nilai ekspornya di pasar lelang memberikan pengertian bahwa harganya relatif tinggi, karena walaupun jumlah penjualannya turun drastis, nilai eskpornyapun juga ada kecenderungan turun, tetapi tidak setajam penurunan jumlah penjualannya. Dari grafik di atas jelas bahwa penjualan maupun
nilai
ekspor pasar lelang cenderung turun, walaupun pada saat penjualan turun
(1983/1984) justru
nilai
ekspornya meningkat.
Sedangkan Luar Pasar Lelang baik nilai ekspor maupun volume penjualannya cenderung meningkat.
Rincian grafik volume d a n
nilai
luar
di
koefisien
Pasar yang
Lelang
maupun
menggambarkan
di
trend
nya
Pasar dapat
Lelang, dilihat
serta pada
lampiran diagram 10 s/d. 13. Secara grafis tabel 25 tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
:
Persentase Jumlah d a n N i l a i Ekspor 1OO.QK) B(haM
earno 7amo 80.000 50.ODO
40.410
30.-
20.a00
t 0.-
,
*
I
I
I
I
1971
1972
1973
1974
1975
1978
0.QIQ
.
tS77
I
I
I
1
1978
1979
1960
1961
I
1
1882 -
tas3
P e r s e n t a s e Jumlah Ekspor
-------
P e r s e n t a s e N i l a i Ekspor
Diagram 8.
P e r s e n t a s e J u m f a h d a n N i l a i E k s p o r Tembakau Bes/No
Produksi bal
s/d.
3-4
Tahun
total
tembakau
1 8 7 000 b a l ,
kup b e r f l u k t u a s i .
Bes/No
berkisar
64
antara
000
d a r i v a r i a s i t e r s e b u t k e l i h a t a n n y a cu-
Secara t e r i n c i
bagian ekspor
PTP
XXVII
'
t e r h a d a p t o t a l e k s p o r d a p a t d i l i h a t p a d a t a b e l 26 b e r i k u t .
26,
Tabel
sebesar 4 0 Sedangkan
759
nampak bal
Eksportir
bagian ekspor
atau
35.29
Swasta
persen
lainnya
64,71 p e r s e n d a r i t o t a l e s k p o r .
PTP X X V I I dari
sebesar
rata-rata
t o t a l 74
747
ekspor. bal
atau
'
Tabel 26. Bagian Ekspor PTP XXVII terhadap Total Ekspor Tembakau Bes/No, Tahun 1972 s.d, 1984.
............................................................ Jumlah ( b a l ) Persentase Tahun ...................... ------------------P T P XXVII
Eksportir lainnya
Total
P T P XXVII
Eksportir lainnya
............................................................ 1972
56.162
73.667
129 829
Ratarata
40.759
74.747
115 506
.
43,26
56,74
35,29
64,71
...........................................................
Sumber : DioLah Dari Data PTP XVIf dan Perantara GmbH Bremen
Fluktuasi jumlah ekspor Tembakau Bes/No PTP XXVII maupun eksportir swasta cukup besar, persentasenya,
ada
tetapi kalau dilihat dari
kecenderungan
ekspor
gang
meningkat
adalah dari Eksportir Swasta. Dari tabel 26 berikut
:
dapat digambarkan
secara grafis sebagai
Persentase Jumlah Ekspor 100 90
80 70 60 50 40 30
20 10
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
Diagram 9. Persentase Jumlah ekspor PTP 27
Grafik di atas memberikan gambaran kecenderungan menurun pada
persentase
ekspor
PTP XXVII,
dan
adanya
kecende-
rungan meningkat pada persentase eksportir swasta. Jika angka-angka analisis PTP XXVII
trend, yang
dalam
tabef
26
di
atas diuji
loenggambarkan perubahan
dan swasta antara" tahun
hasil analisis trend untuk
1972
dengan
jumlah ekspor
s/d.
1984,
maka
PTP XXVII koefisien parameternya
sebesar -2,2079, sedangkan koefisien parameter jumlah ekspor swasta lainnya sebesar 4,4054.
Artinya
setiap tahun peru-
bahan jumlah ekspornya sebesar koefisien parameter tersebut.
84 8 5 Tahun
Tabel 27. Perbandingan Persentase Penjualan d i Pasar Lelang Tembakau Cerutu Indonesia Antara Tahun 1974 - 1984.
............................................................ PTP/PNP ( % ) ~~h~~ ....................................... Swasta Deli ( 9 ) Vorstenland ( 1 9 ) Bes/No ( 2 7 ) ............................................................ 1974
23.23
21,51
44,54
(%I
10,72
1984
21,55 25,35 20.15 32,95 ............................................................
Ratarata
20,57 20,lO 28.44 30,89 ............................................................
Penjurlan di Pasar Lelang masih dikuasai oleh PTP/PNP, eksportir swasta hanya dari Tembakau Bes/No menguasai t a r 30.89%
selama 10 tahun terakhir.
Hal
penjualan di Pasar Lelang cukup besar, oleh PTP maupun
swasta,
sehingga Pasar
seki-
ini be.rarti bahwa
baik
yang
Lelang
dilakukan
masih
dapat
dikatakan efektif, karena mampu menjual Tembakau Bes/No
cu-
kup besar disamping harga yang terjadi dapat dikatakan efektif.
Demikian pula halnya dengan pasar
Spanyol untuk kualitas isi.
lain,
kecuali Pasar
Perincian jumlah bal penjualan Tembakau cerutu Indonesia dapat dilihat pada tabel dalam lampiran. Marnin Tats Niapa Margin Tata N i a g a dihitung dengan tujuan untuk mengkaji apakah pasar tersebut masih menguntungkan bagi produsen atau eksportir.
Margin
tataniaga Tembakau Bes/No
dihitung
dari
harga per satuan ( k g ) menurut kualitas dikurangi harga dalam negeri per satuan (farm gate price) dibagi harga luar negeri dikslikan 100 X , secara terinci dapat d i susun rumus sebagai berikut MTN
:
=
(%)
HLN - HDN -----------
x
100
%
HLN dimana :
MTN
= marjin tata niaga
HLN
= harga luar negeri per satuan
HDN
= harga dalam negeri per satuan
TB
BTN ( X ) =
------
x
100 %
H LN dimana :
BTN = biaya tata niaga per satuan TB = total biaya per satuan
KTN ( X ) = MTN dimana :
(%)
-
BTN ( X )
KTN = keuntungan tata niaga per satuan
Marnin Tataniana Pasar L e l a n ~ Hasil analisis margin O-kaniaga pasar lelang keuntungan
kualitas pembalut-
menggambarkan bahwa oelama eksportir
makin lama
tataniaganya makin lama juga makin
di
15 tahun terakhir
makin meningkat,
margin
meningkat, tetapi biaya
Tabel
28.
Margin T a t a Niaga, B i a y a T a t a N i a g a d a n Keuntungan Tata Niaga Kualitas Pembalut Pasar Lelang, 1970 - 1984.
............................................................ Tahun
Margie Tata Niaga ' { % )
Biaya Tata Niaga { % )
Keuntungan Tata Niaga ( % )
............................................................ 19 70
16
tataniaganyapun
4.9
ada
kecenderungrn
tataniaga
diperhitungkan
eksportir
mulsi
Pasar Lelang dan
39).
semenjak
dari
dari
prosesing
11,l
meningkat
biaya
yang
sampai
pula.
dikeluarkan
dengan
(rincian dapat dilihat pada
Biaya oleh
pemasaran
tabel
di
lampiran 24
Peningkatan keuntungan tersebut terjadi terutama ada
kebijaksanaan
barang menurut kualitas.
1976 tentang alokasi
pengiriman
Pada
kualitas
tahun
1972
dalam
negeri,
karugian
dan
yang
pembungkus
1974
rendah
jual
dari
apabila dikurangi
diderita
eksportir
menderita
makin
rugi,
luar
pada
sehingga
1971 e k s p o r t i r juga besar.
lebih
harga
negeri
harga
biaya
besar.
tetapi
jual
tata
Harga l u a r n e g e r i b i s a l e b i h r e n d a h d a r i pada h a r g a s e b a b b i a y a p r o d u k s i d i dalam n e g e r i
terlalu
akibatnya harga j u a l
tinggi
Tabel
29.
tingkat
petani
Margin T a t a
13
sudah juga
Margin T a t a N i a g a , B i a y a T a t a Niaga d a n K e u n t u n g a n T a t a N i a g a K u a l i t a s Pembungkus P a s a r L e l a n g , 1 9 7 0 - 1984. Biaya Tata
Keuntungan T a t a
( X ) Niaga ( % I Niaga ( % ) Niaga ............................................................
1970
tahun
begitu
d i dalam n e g e r i ,
Tahun
d i
niaga,
Pada tidak
pada
7.3
5.7
tinggi.
Selain dari pada itu eksportir dalam membeli
daun
tembakau over estimate dalam memperkirakan harga d i luar negeri, sehingga eksportir berani membeli dengan harga tinggi. Padahal permintaan importir tidak seperti yang diperkirakan eksportir.
dan Tabakkomisie importir
DITH
Laporan
masih
(1973.1984).
Temindo
(1984). m e n y a t a k a n b a h w a
cukup
besar,
adanya
mengancam stock industriawan cerutu.
(1983,1984)
stock tingkat
kekurangan
hasil
belum
Oleh karena itu indus-
triawan tidak memberikan harga yang tinggi p a d a kualitas pembungkus
.
Seperti
halnya
pada
kualitas pembungkus,
kualitas
isi
juga mempunyai kecenderungan margin tata niaga yang meningkat, walaupun biaya tata niaganya meningkat pula, keuntungan tata niaga yang didapat masih relatip meningkat
pula.
Pe-
ningkatan margin tata niaga tersebut terjadi terutama semenjak tahun 1976,
karena
kualitas
isi
yang
dikirim
ke pasar
lelang adalah kualitas isi yang baik. Antara tahun 1970 s/d. 1973 keuntungan tata niaga tidak ada,
bahkan
(antara 17.5
eksportir persen
menderita
s/d.
kerugian
23,l persen).
yang
Hal
cukup
besar
ini diingihkan
oleh suplai yang besar di pasar lelang pada waktu itu, pada ha1
permintaan
di
pasar
lelang
turun.
rendah mutunya tidak laku di p a s a r
Kualitas
isi
yang
lelang, bahkan dapat
mempengaruhi harga kualitas lain a t a u k u a l i t a s yang s a m a (Makelar GmbH,
19751, oleh karena
dagang
itu tidak dikirim ke pasar
semacam
missie, 1975).
itu disarankan agar mata lelang
(Tabakko-
Tabel 30. Margin Tata Niaga, Biaya Tata Niaga dan Keuntungan Tata Niaga Kualitas Isi Pasar Lelang, 1970 1984.
-
............................................................ Tahun
Margin Tata Niaga ( X )
Biaya T a t a Niaga ( X )
Keuntungan Tata Niaga ( X )
........................................................... 2
1970
19,5
-17.5
Berdasarkan analisis di atas, p a d a u m u m n y a d i p a s a r lelang,
e k s p o r t i r masih m e m i l i k i k e u n t u n g a n t a t a n i a g a ,
kecuali pada kualitas pembungkus t a s isi (1970 s/d 1973).
Keuntungan monopolistik yang sema-
kin tinggi d i Pasar Lelang yang memberikan harga dan ngendalian
(1972 dan 1984) d a n kuali-
disebabkan
( a ) sistem pemasaran
kesempatan pada eksportir untuk menentukan
jumlah barang
yang
dijual;
keuntungan monopoli ;
(c)
(b)
tidak adanya
pembeli
yang
pc-
sudah
pasti;
( d ) tidak adanya barang substitusi; ( e ) harga d i da-
lam negeri
masih dapat
dikendalikan oleh ronopsonis;
penjualan yang dilakukan dengan cara c.i.f.
(f)
juga msmberikan
keuntungan pada eksportir karena ongkos angkut yang relatif stabil
(dapat dikendalikan oleh eksportir karena hak angkut
dikuasai oleh perusahaan pelayaran pemerintah). Margin Tata Niasa Pasar Spanyo1 Pasar
Spanyol
mempunyai
keuntungan yang
tinggi
selama
10 tahun ekspor tembakau Bes/No ke Spanyol, antara 31 X s.d. 60
Keuntungan
%.
harga yang
yang
tinggi
kemungkinan
relatif tinggi dan stabil,
disebabkan
oleh
biaya pemasaran yang
relatip rendah dibandingkan dengan biaya pemasaran di pasar ~ a b e l31. Margin Tata Niaga, Biaya Tata Niaga dan Keuntungan Tata Niaga Kualitas Pembalut Pasar Spanyol, 1 9 7 6 - 1984.
............................................................ Tahun
Margin Tata Niaga (X)
Biaya Tata Niaga ( X I
Keuntungan Tata Niaga ( X )
........................................................... 1976
51
9r9
41,l
lelang.
Sedangkan kualitas pembalut
yang diminta t i d a k
terlalu tinggi mutunya. Tetapi apabila dilihat dari volume jualnya, pasar
Spanyol masih
rendah permintaannya,
relatif
untuk kualitas pembalut volume jualnya di bawah 3000 bal. Kualitas pembungkus pasar mengalarni
Spanyol
tahun 1980 dan
kerugian karena rendahnya margin
1984
tata niaga yang
diterima eksportir, akibat tingginya harga tingkat petani. Tabel 32. Margin Tata Niaga, Biaya Tata Niaga dan Keuntungan Tata Niaga Kualitas Pembungkus Paaar 1984. Spanyol, 1976
............................................................ Tahun
Margin Tata Niaga ( X )
Biaya Tata Niaga (XI
Keuntungan Tats Niaga (%I
........................................................... 26
1976
Tingginya
harga
11,6
tingkat
petani
14,4
disebabkan
oleh
biaya
produksi yang relatif tinggi pula, sedangkan produktivitaenya relatip rendah.b
Pada tahun-tahun berikutnya keuntungan
tata niaga kualitae pembungkus berkisar antara dari harga jual per satuan. s
14% s/d. 43%
Persentase
keuntungan
tata niaga
kualitas
i s i yang
di-
terirna l e b i h b e s a r d a r i p a d a k u a l i t a s pembungkus ( p a s a r Spanyol ) , T a b e l 33. M a r g i n T a t a N i a g a , B i a y a T a t a N i a g a d a n K e u n t u n g a n T a t a N i a g a K u a l i t a s Isi P a s a r Span y o l , 1976 - 1984.
............................................................ Tahun
Margin T a t a (X) Niaga
Biaya T a t a Niaga ( % )
Keuntungan T a t a Niaga ( X )
........................................................... 1976
34
Dewasa tinggi relatif
i n i pasar
Spanyol margin
karena biaya tata niaga tinggi.
.
1398
Tetapi
volume
20.2
t a t a niaganya cukup
relatif
rendah
pembeliannya
dan
harga
relatif
lebih
r e n d a h d i b a n d i n g k a n d e n g a n pasar l e l a n g . M a r g i n T a t a N i a n g L u a r P a s a ~ rL e l a n c M a r g i n t a t a n i a g a l u a r pasar sering
menderita
kerugian
karena
l e l a n g sebelum t a h u n harga
t i n g g i d a r i pada h a r g a l u a r n e g e r i . t a s i s i y a n g mutunya I 1
dalam
Tetapi
negeri
1976 lebih
semenjak k u a l i -
r e n d a h t i d a k masuk k e p a s a r
l e l a n g dan
meningkatnya sap,
maka
permintaan chewing
margin
relatif
serta ternbakau hi-
tata niaganya meningkat.
tata niaganya juga meningkat, masih
tobacco
tinggi
tetapi
(antara 20%
s/d
Walaupun
biaya
keuntungan tata niaga
55%
dari
harga
luar
negeri per satuan). Tabel 34. Margin Tata Niaga, Biaya Tata Niaga d a n K e u n tungan Tata Niaga Kualitas Isi Luar Pasar Lelang, 1970 - 1984. Tahun
Margin Tata (%) Niaga
Biaya T a t a Niaga ( % )
Keuntungan Tata Niaga ( % )
............................................................ 1970
-26
14.6
-40.6
Apabila dilihat dari hasil analisis di atas, maka diseluruh pasar
Tembakau
Bes/No
(pasar lelang,
pasar
Spanyol
133 e
dan luar pasar lelang), eksportir masih mempunyai persentase keuntungan
tataniaga yang
mungkinkan
karena
s i.s! cm
adanya
relatif tinggi. sistem
.
monopoli
Keadaan di
Pasar
ini
di-
Lelang,
p e n j u a l a n d e n g a n c. i f', d a n a d a n y a k e b i j a k s a n a a n
diskriminasi harga.