PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG LOKASI
: DESA KANANDEDE KECAMATAN LIMBONG KAB. LUWU UTARA
PROPINSI
: SULAWESI SELATAN
T.A
: 2015
NO.
JUMLAH HARGA (Rp)
URAIAN
1.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
-
2.
PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE
-
3.
PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT
-
4.
PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT
-
5.
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
-
6.
PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT
-
7.
PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA
-
8.
PEKERJAAN FINISHING
-
A
Jumlah
0,00
B
PPN 10 %
0,00
C
Jumlah
0,00
D
Dibulatkan
0,00
Terbilang : RUPIAH
Masamba, ……………………2015 Penawar, PT/CV. ………………………….
NAMA JELAS Direktur/Direktris
PEKERJAAN
: PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG
LOKASI
: DESA KANANDEDE KECAMATAN LIMBONG KAB. LUWU UTARA
PROPINSI
: SULAWESI SELATAN
T.A
: 2015
ANLISA HARGA SATUAN NO a 1.
URAIAN
SATUAN
VOLUME
HARGA SATUAN
JUMLAH
b
c
d
e
f=dxe
PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pembersihan Lahan Jalur Pipa 2. Pengukuran dan Pematokan & Pas. Bowplank
Ls Ls
1,00 1,00
Rp Rp
-
Jumlah 1 2.
PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE 1. Pekerjaan Galian Tanah 2. Urugan Tanah Kembali 3. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 4. Plesteran Voegh 5. Pintu Saringan
M³ M³ M³ M² Bh
8,25 2,75 27,50 62,15 1,00
Rp Rp Rp Rp Rp
-
Jumlah 2 3.
PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT 1. Galian Tanah 2. Urugan Tanah Kembali 3. Pekekerjaan Pasangan Batu Kali 4. Pek. Pas. 1/2 Batu Bata 1 : 3 5. Pekerjaan Beton Tumbuk Dasar Lantai 6. Pekerjaan Bekisting Dinding 7. Pekerjaan Bekisting Plat 8. Pek. Pembesian Beton 9. Pek. Beton Kolom, Balok, Sloof, Dinding dan Plat 10. Pek. Beton Pengikat Pipa (Truss Block) 11. Pek. Plesteran Dinding 12. Pek. Acian Dinding 13. Stop Kran Ø3" ( Penguras) 14. Stop Kran Ø2" ( Outlet Bak Reservoir ) 15. Flange Steel 3" 16. Flange Bell End 3" 17. Flange Steel 2" 18. Flange Bell End 2" 19. Karet Packing 20. Penutup Bak Penampung 21. Pipa Penguapan Ø 2"
M³ M³ M³ M² M³ M² M² Kg M³ M³ M² M² Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh
2,02 0,67 3,28 6,41 0,70 55,46 7,04 546,17 7,10 0,25 79,50 79,50 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 2,00 2,00 2,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Jumlah 3 4.
PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT 1. Pekerjaan Galian Tanah 2. Urugan Tanah Kembali 3. Pek. Beton Tiang Sambungan Rumah 4. Pekerjaan Bekisting 5. Acian Floor Licin 6. Pipa PVC 3/4 " 7. Kran Air Ø3/4" 8. Sambungan Kran Air Ø3/4" 9. Ben 90 PVC Ø3/4" 10. Tee PVC Ø3/4" 11. Lem Pipa 12. Seal Tape 13. Clamp Sadle DN 2x3/4"
M³ M³ M³ M² M² M' Bh Bh Bh Bh Tube Rol Bh
7,95 2,65 0,98 5,70 108,73 152,00 38,00 38,00 38,00 19,00 17,00 17,00 19,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Jumlah 4 (Untuk 19 Unit SR) 5.
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA 1. Galian Tanah Untuk Instalasi Pipa 2. Urugan Tanah Kembali 3. Pipa GIP Ø3" Medium B ( intake dan bak reservoir ) 4. Pipa GIP Ø2" Medium B ( Pipa Outlet bak reservoir ) 5. Pipa PVC S12,5 - 3"- RR ( dari Pipa GIP Intake ke Bak Reservoir 6. Pipa PVC S12,5 - 2"- RR ( dari Bak reservoir Ke Jaringan SR ) 7. Timbunan Tanah Kembali Jumlah 5
M³ M³ M' M' M' M' M³
173,18 57,73 8,80 1,70 348,00 936,00 57,73
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp
-
NO
URAIAN
SATUAN
VOLUME
HARGA SATUAN
JUMLAH
a
b
c
d
e
f=dxe
6.
PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT 1. Pekerjaan Galian Tanah 2. Pek. Pas Batu Kali 3. Pek. Beton 4. Baja tulangan 5. Pekerjaan Bekisting 6. Pipa GIV - 2" (Crossing Sungai) 7. Band All Plange 45° Ø 2" 8. Plange Steel - 2" 9. Plange Bell End - 2" 10. Karet Packing 11. Ben 90° PVC Ø2" 12. Shock Pipa GIV Ø 2" 13. Sling Utama Ø 1/2" 14. Sling Penggantung Ø 1/4" 15. Kuku Macan Ø 1/2" 16. Kuku Macan Ø 1/4"
M3 M3 M3 Kg M2 M' Bh Bh Bh Bh Bh Bh M' M' Bh Bh
4,24 2,55 1,36 96,17 1,92 39,00 4,00 2,00 2,00 2,00 4,00 5,00 43,00 9,00 4,00 28,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Jumlah 6 ( 1 Unit) 7.
PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA 1. Pemasangan Stop Kran Dia. 3" Intake (Outlet dan Penguras) 2. Air Valve (Ventil Udara) Ø 2" 3. Flange Steel Ø3" 4. Flange Bell End Ø3" 5. Karet Packing 6. Bend Pipa PVC 90° S 12,5 - Ø3" Pipa Inlet Bak Reservoir 7. Bend Pipa PVC 90° S 12,5 - Ø2" Pipa Outlet Bak Reservoir 8. Tee PVC S12,5 90° Ø2"
Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh
2,00 1,00 1,00 1,00 1,00 2,00 2,00 2,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Jumlah 7 8.
PEKERJAAN FINISHING 1. Pengetesan Jaringan 2. Pengecetan Penutup Bak Penampung 3. Pembersihan Sisa Pekerjaan Jumlah 8
Jam M² Ls
100,00 0,72 1,00
Rp Rp Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Rp
-
Rp Rp Rp
-
Rp
-
Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 1 m' No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.01
OH
0,750
Rp
-
Rp
-
2
Mandor
L.04
OH
0,025
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA
B
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
C
Harga Satuan Pekerjaaan (A+B)
Rp
-
Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.01
OH
0,300
Rp
-
Rp
-
2
Mandor
L.04
OH
0,010
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN Pasir urug
-
m3
1,200
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
C
Jumlah (A+B)
Rp
D
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
E
Harga Satuan Pekerjaaan (C+D)
Rp
-
Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah Pengurugan kembali 1 m3 galian dihitung 1/3 kali dari koefisien pekerjaan galian
No A
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
TENAGA Pekerja
L.01
OH
0,500
Rp
-
Rp
-
Mandor
L.04
OH
0,050
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA
B
Overhead & Profit 5 %
Rp
C
Harga Satuan Pekerjaaan (A+B)
Rp
-
-
Pemasangan 1 m3 pondasi batu kosong (anstamping) No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.01
OH
0,780
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,390
Rp
-
Rp
-
3
Kepala Tukang
L.03
OH
0,039
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,039
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Batu Kali
-
m3
1,200
Rp
-
Rp
-
2
Pasir urug
-
m3
0,432
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
C
Jumlah (A+B)
Rp
D
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
E
Harga Satuan Pekerjaaan (C+D)
Rp
-
Pemasangan 1 m3 pondasi batu Kali campuran 1SP:4PP No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.01
OH
1,500
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,750
Rp
-
Rp
-
3
Kepala Tukang
L.03
OH
0,075
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,075
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN Batu Kali/Batu Gunung
-
m3
1,200
Rp
-
Rp
-
Semen Porlant
-
Kg
163,000
Rp
-
Rp
-
Pasir pasang
-
m3
0,520
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
C
Jumlah (A+B)
Rp
D
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
E
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f' = 7,4 Mpa (K 100), slump (3-6) cm, w/c = 0,87 No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.01
OH
1,200
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,200
Rp
-
Rp
-
3
Kepala Tukang
L.03
OH
0,020
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,060
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Semen portland
Kg
230,000
Rp
-
Rp
-
2
Pasir beton
Kg
893
Rp
-
Rp
-
3
Kerikil (Maks. 30 mm)
Kg
1027
Rp
Rp
-
4
Air
Ltr
200
Rp
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
C
-
PERALATAN
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
-
Membuat 1 m3 beton mutu f' = 16,9 Mpa (K 200), slump (12 ±2) cm, w/c = 0,61 No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.01
OH
1,650
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,275
Rp
-
Rp
-
3
Kepala Tukang
L.03
OH
0,028
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,083
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Semen portland
Kg
352,000
Rp
-
Rp
-
2
Pasir beton
Kg
731
Rp
-
Rp
-
3
Kerikil (Maks. 30 mm)
Kg
1031
Rp
-
Rp
-
4
Air
Ltr
215
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
C
PERALATAN
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
-
Membuat 1 kg dengan besi polos atau besi ulir No A
Uraian
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
Kode
Satuan
Koefisien
Pekerja
L.01
OH
0,007
Rp
-
Rp
-
Tukang besi
L.02
OH
0,007
Rp
-
Rp
-
Kepala Tukang
L.03
OH
0,001
Rp
-
Rp
-
Mandor
L.04
OH
0,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
TENAGA
JUMLAH TENAGA KERJA B
C
BAHAN Besi beton (polos/ulir)
Kg
1,050
Rp
Kawat beton
Kg
0,015
Rp
-
PERALATAN
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
-
Membuat 1 m2 bekisting untuk dinding No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.01
OH
0,660
Rp
-
Rp
-
2
Tukang Kayu
L.02
OH
0,330
Rp
-
Rp
-
3
Kepala Tukang
L.03
OH
0,033
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,033
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Kayu kelas III
m3
0,030
Rp
-
Rp
-
2
Paku 5 - 10 cm
Kg
0,400
Rp
-
Rp
-
3
Minyak bekisting
Ltr
0,200
Rp
-
Rp
-
4
Balok kayu kelas II
m3
0,020
Rp
-
Rp
-
5
Plywood tebal 6 mm
Lbr
0,350
Rp
-
Rp
-
6
Dolken bambu
Batang
3,000
Rp
-
Rp
-
7
Penjaga jarak bekisting/spacer
Bh
4,000
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
C
PERALATAN
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
-
Membuat 1 m2 bekisting untuk kolom No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
0,660 0,330 0,033 0,033
A
TENAGA
1 2 3 4
Pekerja
L.01
OH
Tukang Kayu
L.02
OH
Kepala Tukang
L.03
OH
Mandor
L.04 OH JUMLAH TENAGA KERJA
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
B
BAHAN
1
Kayu kelas III
m3
0,040
Rp
-
Rp
-
2
Paku 5 - 10 cm
Kg
0,400
Rp
-
Rp
-
3
Minyak bekisting
Ltr
0,200
Rp
-
Rp
-
4
Balok kayu kelas II
m3
0,015
Rp
-
Rp
-
5
Plywood tebal 6 mm
Lbr
0,350
Rp
-
Rp
-
6
Dolken Bambu
2,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
C
Batang JUMLAH HARGA BAHAN
PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT
D
Jumlah (A+B+C)
E
Overhead & Profit 5 %
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp Rp Rp
-
Membuat 1 m2 bekisting untuk lantai No A
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
TENAGA Pekerja
L.01
OH
0,660
Rp
-
Rp
-
Tukang Kayu
L.02
OH
0,330
Rp
-
Rp
-
Kepala Tukang
L.03
OH
0,033
Rp
-
Rp
-
Mandor
L.04
OH
0,033
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN Kayu kelas III
m3
0,040
Rp
Rp
-
Paku 5 - 10 cm
Kg
0,400
Rp
-
Rp
-
Minyak bekisting
Ltr
0,200
Rp
-
Rp
-
Balok kayu kelas II
m3
0,015
Rp
Rp
-
Plywood tebal 6 mm
Lbr
0,350
Rp
-
Rp
-
Batang
6,000
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
Dolken Bambu
C
-
-
PERALATAN
-
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
-
Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1/2 batu campuran 1SP:2PP No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,300
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,100
Rp
-
Rp
-
3
Kepala tukang
L.03
OH
0,0100
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,0150
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Bata merah
-
bh
70,000
Rp
-
Rp
-
2
Semen portland
-
kg
18,950
Rp
-
Rp
-
3
Pasir pasang
-
m3
0,0380
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
C
PERALATAN
1
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
-
Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP:2PP tebal 15mm No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,300
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,100
Rp
-
Rp
-
3
Kepala tukang
L.03
OH
0,0100
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,0150
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Semen portland
-
kg
10,224
Rp
-
Rp
-
2
Pasir pasang
-
m3
0,020
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN -
JUMLAH HARGA ALAT
-
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 m2 finishing siar pasangan bata merah No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,150
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,075
Rp
-
Rp
-
3
Kepala tukang
L.03
OH
0,0080
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,0080
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Semen portland
-
kg
3,108
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
Rp
-
PERALATAN -
-
-
0
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
Rp
-
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
-
Pemasangan 1 m2 finishing siar pasangan batu kali, campuran 1SP:2PP No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,300
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,150
Rp
-
Rp
-
3
Kepala tukang
L.03
OH
0,0150
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,0150
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Semen portland
-
kg
6,320
Rp
-
Rp
-
2
Pasir pasang
-
m3
0,012
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN -
-
-
0
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
Rp
-
-
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 m2 acian No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,200
Rp
-
Rp
-
2
Tukang batu
L.02
OH
0,100
Rp
-
Rp
-
3
Kepala tukang
L.03
OH
0,0100
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,0100
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Semen portland
-
kg
3,250
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN -
JUMLAH HARGA ALAT
-
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 m' pipa PVC φ 75 mm No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,08
Rp
-
Rp
-
2
Tukang pipa
L.02
OH
0,04
Rp
-
Rp
-
3
Mandor
L.04
OH
0,01
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Pipa PVC φ 75 mm
m'
1,00
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T
-
hari
0,01
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 m' pipa PVC φ 50 mm No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,08
Rp
-
Rp
-
2
Tukang pipa
L.02
OH
0,04
Rp
-
Rp
-
3
Mandor
L.04
OH
0,01
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Pipa PVC φ 50 mm
m'
1,00
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T
-
hari
0,01
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 m' pipa PVC tipe AW φ No A
Uraian
¾" Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
TENAGA Pekerja
L.02
OH
0,036
Rp
-
Rp
-
Tukang batu
L.02
OH
0,060
Rp
-
Rp
Kepala tukang
L.03
OH
0,0060
Rp
-
Rp
Mandor
L.04
OH
0,0020
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
Rp
-
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN Pipa PVC φ ¾"
m'
Perlengkapan
C
35%
1,200 0,350
Rp Rp
PERALATAN
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 m' pipa GIP φ 63 mm No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,35
Rp
-
Rp
-
2
Tukang pipa
L.02
OH
0,17
Rp
-
Rp
-
3
Mandor
L.04
OH
0,03
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Pipa GIP φ 63 mm
m'
1,00
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T
-
hari
1,00
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 m' pipa GIP φ 50 mm No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,35
Rp
-
Rp
-
2
Tukang pipa
L.02
OH
0,17
Rp
-
Rp
-
3
Mandor
L.04
OH
0,03
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Pipa GIP φ 50 mm
m'
1,00
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T
-
hari
1,00
Rp
-
JUMLAH HARGA ALAT
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pemasangan 1 buah Air Valve φ 50 mm No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
1,43
Rp
-
Rp
-
2
Tukang pipa
L.02
OH
0,72
Rp
-
Rp
-
3
Mandor
L.04
OH
0,14
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Air Valve φ 50 mm
bh
1,00
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2T
JUMLAH HARGA ALAT
hari
0,10
Rp
-
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
-
E
Overhead & Profit 5 %
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
Pengecatan 1 m2 permukaan baja galvanis secara manual sistem 3 lapis No
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A
TENAGA
1
Pekerja
L.02
OH
0,400
Rp
-
Rp
-
2
Tukang cat
L.02
OH
0,800
Rp
-
Rp
-
3
Kepala tukang
L.03
OH
0,0800
Rp
-
Rp
-
-
Rp
-
Rp
-
4
Mandor
L.04
OH
0,0200
Rp
JUMLAH TENAGA KERJA B
BAHAN
1
Cat dasar
kg
0,1100
Rp
-
Rp
-
2
Cat antara
kg
0,1700
Rp
-
Rp
-
3
Cat penutup
kg
0,0800
Rp
-
Rp
-
4
Kwas
bh
0,0100
Rp
-
Rp
5
Pengencer
ltr
0,0100
Rp
-
Rp
-
Rp
-
JUMLAH HARGA BAHAN C
PERALATAN Rp JUMLAH HARGA ALAT
-
Rp Rp
-
D
Jumlah (A+B+C)
Rp
E
Overhead & Profit (Contoh 15 %)
Rp
-
F
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Rp
-
DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH 1. HARGA BAHAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Jenis Bahan Air Batu Kali / Batu Gunung Batu Merah Kayu Klas-II Lokal Kayu Klas-III Lokal Kayu Klas-IV. untuk Bekisting Kerikil Ayak Kerikil Ayak Pasir Pasang Pasir Pasang Pasir Urug/Timbunan Triples (Plywood) 6 mm Spacer (penjaga jarak bekisting) Semen Bosowa PC. 50Kg Semen Bosowa PC. 50Kg Semen Tonasa PC. 50Kg Semen Tonasa PC. 50Kg Lem Pipa Seal Tape (Isolasi Pipa) Baja Tulangan Stop Kran Pipa GIV -3" Stop Kran Pipa GIV -2" Shock Pipa GIV Ø 2" Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T Pentil Udara (Air Valve) 2" Kawat Pengikat Beton Cat Besi/Kayu Meni Besi/Kayu Minyak Cat Minyak Bekisting Kuas 2,5" Pipa Gip 3" Medium B - 6 M Pipa Gip 3" Medium B - 6 M Pipa Gip 2" Medium B - 6 M Pipa Gip 2" Medium B - 6 M Pipa PVC S12,5 -3" - SNI (RR) Pipa PVC S12,5 -3" - SNI (RR) Pipa PVC S12,5 -2" - SNI (RR) Pipa PVC S12,5 -2" - SNI (RR) Pipa PVC AW -3/4" Pipa PVC AW -3/4" Shock kran Air 3/4" Kran Air 3/4" Tee PVC AW dia 3/4" Elbow PVC AW dia 3/4" Sling ø 1/2" Sling ø 1/4" Kuku Macan ø 1/2" Kuku Macan ø 1/4" Paku Biasa 5-10 cm Dolken Bambu Ben 90° PVC S12,5 dia 3" Ben 45° PVC S12,5 dia 2 " Bend All Plange 45° Ø 2" Flange Steel Ø3" Flange Bell End Ø3" Flange Steel Ø2" Flange Bell End Ø2" Penutup Bak Penampung Pipa Penguapan Pipa 2" Tee PVC S12,5 - 2" Karet Packing Clamp Sadle 2" x 3/4"
Satuan
Keterangan
Harga Satuan
Ltr M³ Bh M³ M³ M³ M³ kg M³ Kg M³ M³ Bh zak Kg zak Kg Bh Bh kg Bh Bh Bh
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Hari Bh Kg Kg Kg Ltr Ltr BH Btg M' Btg M' Btg M' Btg M' Btg M' Bh Bh Bh Bh M' M' Bh Bh Kg Btg Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
2. DAFTAR UPAH No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Uraian Pekerja Tukang Kepala Tukang Mandor Lapangan Mekanik Mekanik Pembantu Operator Kurang Terlatih Operator Pembantu Operator Terlatih Sopir Truk
Satuan Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Keterangan
Harga Satuan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
TIME SCHEDULE PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG TAHUN ANGGARAN 2015 NO
URAIAN PEKERJAAN
BOBOT
1
PEKERJAAN PENDAHULUAN
0,00
2
PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE
0,00
3
PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT
0,00
4
PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT
0,00
5
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
0,00
6
PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT
0,00
7
PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA
0,00
8
PEKERJAAN FINISHING
0,00
BULAN I 1
2
BULAN II 3
4
5
6
7
BULAN III 8
9
10
11
BULAN IV 12
13
14
15
16
KET.
100
50
JUMLAH BOBOT PEKERJAAN RENCANA KERJA MINGGUAN KUMULATIF RENCANA KERJA REALISASI PEKERJAAN MINGGUAN KUMULATIF REALISASI PEKERJAAN DEVIASI
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
Penawar, PT/CV. ………………………….
NAMA JELAS Direktur/Direktris
0,00 0,00
0,00 0,00
Syarat - Syarat Umum
BAB I SYARAT-SYARAT & PENJELASAN UMUM 1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG 1.2. Pekerjaan harus sesuai dengan : a. Uraian dan syarat-syarat umum pekerjaan ini (Spesifikasi Umum Perpipaan ). b. Semua gambar-gambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek. c.
Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsur-unsur teknik lainnya baik lisan maupun tertulis.
d. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di Indonesia (A.V. 1941). e. Syarat-syarat perburuhan f.
Standar bahan/material dan peralatan
Semua bahan/material maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen.
Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahan/material maupun peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut : PKKI
: Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
PBI
: Peraturan Beton Indonesia
SII
: Standar Industri Indonesia
HGPS
: Hydraulic Gate and Penstock Association Japan
JRA
: Japan Road Association
SSPC
: Steel Structures Painting Council
ASBR
: (Water and Power Resources Service, United States Departement of the Interior (Formerly United States Bureau of Reclamation).
AWS
: American Welding Society
ASTM
: American Society for Testing and Materials
AISA
: American Iron and Steel Institute
ACI
: American Conrete Institute
JCEA
: Japan Civil Engineer Association
AASHTO : American Association of State Highways and Transportaion Officials JIS
: Japanese Industrian Standard
g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
1
Syarat - Syarat Umum
1.3. Pekerjaan Pendahuluan a. Dalam waktu 15 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program Pelaksanaan:
Mobilisasi/Demobilisasi
Survey dan Testing Lapangan
Daftar Bahan dan Peralatan Khusus
Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan
b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/atau S-Curve). c.
Mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material.
d. Pelaksana lapangan yang cakap/terampil sesuai bidang disiplin ilmunya. e. Basecamp dan direksi keet, dengan ketentuan sebagai berikut :
Ukuran bangunan 3 x 4 m untuk Direksi Keet dan 3 x 5 m untuk Basecamp, tinggi langitlangit 2,50 m.
Tiang dari kayu kelas III ukuran 10/10 cm.
Rangka atap dan dinding kayu dari kayu kelas III ukuran 5/10 dan 5/7 cm.
Pada lantai digunakan Rabat Beton 1pc : 3psr : 5krl Dan Di floor licin
Dinding terbuat dari tripleks yang dilengkapi pintu dan jendela yang cukup untuk penerangan jendela udara.
Atap seng gelombang.
Ruang Direksi Dilengkapi kursi meja ½ biro, meja tamu, papan tempel ukuran 122 x 244 cm, gambar pelaksanaan dan bester serta jadwal pelaksanaan pekerjaan, perlengkapan P3K/obat-obatan.
f.
Contoh material yang akan digunakan/diuji.
Papan Nama Proyek
g. Dokumen kontrak
Konsep dokumen kontrak disiapkan oleh Pemilik Pekerjaan namun penggandaannya oleh kontraktor.
Jumlah dokumen kontrak sebanyak yang telah ditetapkan pada syarat-syarat administrasi, kontraktor harus menyiapkan maksimum 5 (lima) set untuk pelaksanaan di lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontraktor untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk.
h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan i.
Laporan
1.4. Laporan Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh Direksi.
2
Syarat - Syarat Umum
a. Buku harian yang mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari unsur teknik. b. Laporan harian, berisi hal-hal berikut : Kondisi musim/cuaca Jumlah staf dan pekerja yang bekerja Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari. Kejadian yang menghambat pekerjaan. Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan (progres) pekerjaan. Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. e. Laporan Mingguan Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat program rencana kerja minggu berikutnya. Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan. d. Laporan Bulanan Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan menggunakan format yang telah disetujui. Laporan tersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan. Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) hal-hal sebagai berikut : Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut. Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan utama. Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak. Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan untuk mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu. Rencana kerja bulan berikutnya. Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahan/material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan peralatan tidak digunakan. Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume (Bill of Quantity). Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta intensitas hujan setiap hari. Daftar kecelakaan :
Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada.
Kerusakan pekerjaan
3
Syarat - Syarat Umum
Kerusakan hunian, material dan peralatan.
Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah dan tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar. Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut. e. Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor harus membuat foto yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, foto harus menunjukkan keadaan sebelum dimulai pelaksanaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan. Pengambilan fot harus dalam satu titk dan arah yang sama. Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari. Ukuran foto 3R Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut : Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor Nomor foto dan tanggal pengambilan Nama kontraktor Nama proyek Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah disimpan. 1.5. Gambar-Gambar Pelaksanaan Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuran-ukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau kurang jelas harus dikonfirmasikan kepada Direksi. Semua yang meragukan harus dimintakan penegasan dari Direksi dalam bentuk tertulis. a. Format Gambar
Bahasa Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus disiapkan oleh kontraktor menggunakan bahasa Indonesia, bila ada gambar yang berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Satuan Semua satuan menggunakan sistem metrik.
Ukuran Semua gambar menggunakan ukuran standard, JIS, ukuran A3 , kecuali ada perintah lain atau persetujuan dari Direksi.
Judul Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor, ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi.
4
Syarat - Syarat Umum
Penomoran Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar teknik. Urutan penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor bermaksud memberikan referensi penomoran untuk kepentingan sendiri bisa menambahkan kolom pada kolomkolom judul.
Indeks Gambar Tiap-tiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaran-lembaran indeks gambar harus diserahkan kepada direksi.
b. Gambar di lapangan Semua lembaran gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi oleh direksi segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor. Gambar-gambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktu-waktu selalu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi.
Gambar pelaksanaan (Construction Drawing) Semua gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) diberikan oleh Pemilik yang disiapkan oleh Konsultan. Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis konstruksinya dan seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau petunjuk direksi.
Gambar Kerja (Working Drawing) Kontraktor harus membuat gambar kerja (working drawing) dan gambar tersebut mengacu pada gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) yang diberikan oleh pemilik pekerjaan. Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang digunakan (bar bending schedule, list of material, dll), juga mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan/inspeksi dari prosedur kerja maupun metode pelaksanaan yang akan dikerjakan di lapangan oleh Kontraktor. Gambar kerja diajukan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap cetak biru (blue print) untuk dilakukan pemeriksaan sampai mendapatkan persetujuan. Bila ada perubahan dalam gambar kerja, maka harus dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh Direksi dan gambar perubahan ini merupakan bagian daripada Gambar Kerja. Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah memperhatikan kondisi pondasi, hasil galian maupun hasil test laboratorium, konstruksi yang dikehendaki lain dan perlu perubahan gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam bentuk tertulis dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahanperubahannya menjadi beban kontraktor. Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai dasar acuan pengajuan Tagihan Pembayaran (Monthly Payment) Kontraktor.
Gambar Fasilitas/Bangunan Sementara
5
Syarat - Syarat Umum
Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan dari tiap seksi pekerjaan, kontraktor harus sudah mengirimkan gambar-gambar fasilitas/bangunan sementara yang akan dipergunakan di daerah areal proyek seperti gambar gudang, rencana kantor, tempat penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan, bangunan lainnya yang diusulkan oleh kontraktor. Gambar-gambar harus mendapatkan persetujuan dari Direksi. Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus mendapatkan persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik dari segi lokasi maupun konstruksinya.
Gambar Terlaksana (As Built Drawing) 1. Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti seksama dan mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan dengan gambar kerka yang telah disetujui, supaya dicantumkan perubahan-perubahannya dan konstruksi pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan keadaan yang dikerjakan/dengan keadaan sebenarnya untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana. 2. Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik. Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka dalam jangka 14 (empat belas) hari, kontraktor harus telah memperbaiki gambar tersebut, sehingga gambar terlaksana benar-benar sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan. Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di samping untuk
keperluannya
sendiri,
sebanyak
3
(tiga)
set
diserahka
kepada
Direksi/Engineer. 3. Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas A3 yang berkualitas baik dari memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar terlaksana yang telah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer diserahkan kepada pemilik pekerjaan oleh kontraktor. 4.
Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima pekerjaan 100%, kontraktor harus sudah menyerahkan gambar terlaksana lengkap yang terdiri dari 1 ( Satu) set gambar lengkap cetakan ukuran penuh (A 3)
Gambar-Gambar Lain Selain gambar-gambar yang disebutkan di atas, gambar-gambar lain yang masih diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode pelaksanaan, skema diagram ataupun
grafik
jadwal
pelaksanaan
pekerjaan,
harus
diserahkan
juga
untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer. 1.6. Jika ada perbedaan gambar dan syarat-syarat teknik, maka syarat-syarat teknik yang harus diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuran-ukuran maka gambar skala yang lebih besar yang diikuti, dan jika terdapat keragu-raguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor 6
Syarat - Syarat Umum
harus mendiskusikan atau minta penjelasan pada direksi teknik, dan dalam terjadi pertentangan isi antara dokumen-dokumen yang ada maka yang menentukan adalah tingkat “kekuatan” dari dokumen yang dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam salah satu bagian dari dokumen proyek. 1.7. Survey dan Pengukuran Kembali a. Paling lambat 15 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur jalan lama. Kemudian harus mengajukan atau menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey ini kepada direksi teknik. Laporan itu berupa rencana kerja secara tertulis, menjelaskan secara terperinci urutan-urutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk hal-hal khusus bila perlu, misalnya cuaca/curah hujan dan sebagainya. b. Titik referensi atau Bench Mark (BM), telah ditetapkan oleh Pemilik di lapangan seperti dapat diperiksa di dalam gambar. Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi harus diadakan pengecekan dan verifikasi tentang akurasinya. Kontraktor harus membuat titik referensi/BM sementara untuk kepentingan kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik/BM sementara harus mendapat persetujuan direksi lapangan. c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patok-patok dalam waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya. Pematolan dilakukan oleh kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukan perubahan-perubahan di lapangan dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada kontraktor. d. Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat ukur yang diperlukan di lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan. 1.8. Peralatan Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor mempersiapkan peralatan lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda pengaman lalu lintas, rol meter, mal ukuran kemiringan, papan nama proyek dan foto keadaan. 1.9. Bahan Bangunan Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat minimal seperti yang ditetapkan dalam peraturan umum mengenai bangunan di Indonesia. a. Air Air untuk pengecoran beton harus air tawar yang tidak mengandung mineral dan alkalide. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang sebagaiman diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB (NI-12) 1971. 7
Syarat - Syarat Umum
b. Portland Cement (PC) Digunakan Portland Cement (PC) biasa yang mempunyai kualitas mineral sampai dengan S.400 (semen tonasa atau semen bosowa), berdasarkan kualifikasi yang diteatpkan dalam NI-8. Semen yang telah mengeras/membantu atau berbungkah tidak boleh dipergukan lagi. c. Pasir Pasir pasangan dan pasir beton dipergunakan pasir yang memenuhi syarat baik dan bersih, tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus telah disetujui oleh Pihak Direksi. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB (NI-12) 1971. d. Batu Untuk pasangan pondasi dipakai batu gunung atau batu kali yang sudah pecah jenis keras, bersih dan permukaan tidak licin, ukuran besar rata-rata 20 cm. Sedangkan untuk pasangan tembok dipakai batu-bata kualitas baik dan telah mendapat persetujuan direksi. e. Kayu Kayu yang digunakan adalah kayu kelas I jenis bayam dan kayu kelas II Kalapi atau yang berkualitas baik/mutu “A”. f. Kerikil Kerikil beton yang digunakan adalah kerikil cipping yang tidak mengandung lumpur. g. Besi Beton Besi beton digunakan besi U24 sesuai syarat atau peraturan Bahan Bangunan Indonesia. h. Timbunan Pilihan Timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan SNI 031744-1989 dan SNI 03-1742-1989 atau disetujui secara tertulis oleh Direksi pekerjaan. 1.10. Sumber Material Kontraktor harus mencari sendiri sumber-sumber bahan sub base yang memenuhi syarat dan mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber (asal) subbase yang akan digunakan. Direksi bersama kontraktor mengambil contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan sebelum memberikan persetujuannya, biaya-biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor. 1.11. Pemeriksaan testing dan persetujuan Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan tersebut dieksploitir. Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. Materialmaterial yang contohnya masih dalam tahap pemeriksaan, atau sifat-sifatnya meragukan belum diperkenakan untuk dibawah ke job site, dan bila material yang telah ada di job site ternyata tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya dan kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri.
8
Syarat - Syarat Umum
1.12. Penyimpanan Material A. Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan komposisi (segregasi) dan sedapat mungkin ditumpuk di tempat yang ditunjuk/ disetujui direksi. Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti rugi bila penyimpanan tersebut berada di luar batas penguasaan jalan, menjadi tanggungan kontraktor. B. Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan pekerjaan. C. Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan memberikan contoh bahan. D. Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas tanggungan/biaya pemborong sendiri selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak waktu ditolak bahan material tersebut. 1.13. Persyaratan Material Semua material harus bersih dan kotoran-kotoran, bahan-bahan organik dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan subbase adalah Agregat Kelas C yang penggunaannya masing-masing dijelaskan dalam petunjuk teknis Departemen PU Bina Marga dan diupayakan bahan yang berada di sekitar lokasi. 1.14. Biaya-Biaya Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugi/kompensasi biaya-biaya retribusi dan sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan/ penandatanganan material-material tersebut, namun tidak ada mata pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah harus diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut. 1.16. Lalu Lintas Lalu lintas pengalihan (penyimpanan) perlu disediakan untuk kendaraan roda dua sedangkan kendaraan roda empat tidak diperkenangkan lewat di atas permukaan jalan beton yang baru dikerjakan sampai siapa untuk dilewati. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat lalu lintas.
9
Syarat – Syarat Teknis
BAB II PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan ini terdiri dari pengumpulan dan analisa data sekunder, dimana data-data yang terkumpul minimum terdiri dari : a. Peta lokasi yang sementara dilaksanakan b. Peta rupa bumi c. Kondisi lokasi baik itu letak geografis, pencapaian iklim, hidrologi dan kemiringan lahan. 2. Penelitian Lapangan Dilakukan untuk mengetahui keadaan di lapangan yang sebenarnya dan mengkorelasikannya dengan hasil data sekunder, dimana hasil dari penelitian ini akan diplotkan kedalam peta tata ruang dilapangan. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan : 1. Pengukuran untuk mengetahui elevasi dari kemiringan lahan dalam lokasi yang kondisinya berbukit dan jarak jalur pipa yang akan dipergunakan. 2. Data hasil pengukuran dipakai untuk menentukan letak Pipa PVC S12,5 Ø3” dan Ø 2” dan Pipa yang akan disambung menuju desa dan dusun a. Titik letak Bak Reservoir serta bangunan Pelengkap lainnya yang dimaksudkan agar kebutuhan akan air bersih oleh warga masyarakat dapat merata. Sambungan Langsung Pipa kerumah-rumah ini diletakkan pada ketingian di bawah peil reservoir. b. Jalur pipa distribusi dari Pipa Induk ke Desa yang dituju. Bahan pipa yang digunakan adalah pipa PVC S.12,5 memenuhi Standar SNI atau ISO ( Type Injuction ) dengan tekanan kerja min. 10 Bar, Pipa PVC S.12,5 mulai dari ukuran Ø2,5 Inch Kemudian Pada Jarak Tertentu di alikan ke Pipa PVC. S.12,5 Ø2 Inci dan Pipa PVC AW Ø1 agar mendapatkan tekanan air yang tinggi dari bak Resevoar hingga ke bak hidran umum dan kran umum maka diusahakan jangan sampai terjadi kebocoran pipa terutama pada setiap sambungan maka dalam pelaksanaannya harus hati hati dan telitih dalam penyambungan pipa apalagi menggunakan gelang karet dan Untuk menjaga sambungan antar pipa agar tak lepas, pada daerah yang dianggap kritis dipasangkan trust block dari beton sebagai penopang pipa. c. Pekerjaan Jembatan Pipa dibuat jika ada pipa yang memotong alur sungai d. Pekerjaan Sambungan Langsung khusus pada Fasilitas Rumah Ibadah (Mesjid) e. Pipa yang telah tersambung terlebih dulu dites pengalirannya sebelum ditimbun tanah , untuk memudahkan mengetahui apabila ada kebocoran pada setiap sambungan pipa.
3. Urain syarat-syarat dan gambar kerja Uraian syarat-syarat teknis/spesifikasi dan gambar kerja digunakan sebagai pedoman dasar dalam pelaksanaan pekerjaan ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari uraian dan syarat-syarat ini. Jika didalam gambar terdapat kekurang jelasan atau perbedaan-perbedaan, kontrktor diwajibkan menanyakan kepada direksi serta membuat gambar-gambar pelengkap atas petunjuk-petunjuk direksi dan disahkan oleh pimpinan proyek. Tidak dibenarkan samasekali bahwa kontraktor untuk memperbaiki sendiri hal-hal tersebut di atas. Akibat kelalaian kontraktor dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
1
Syarat – Syarat Teknis
4. Pengamanan Setelah kontraktor mendapatkan batas-batas daerah kerja dan lain sebagainya maka kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala yang ada di daerahnya mengenai : a. Kehilangan dan kerusakan dan bahan yang ada di lokasi pekerjaan b. Kecelakaan dan keselamatan kerja sepenuhnya merupakan tanggung jawab kontraktor. 5. Rencana Kerja Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor harus bersama-sama dengan direksi mendiskusikan rencana kerja dan rencana waktu pelaksanaan setelah pelulusan pekerjaan. Dua hari sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus memberi tahu Direksi agar petugas setempat dapat diberi tahu akan adanya kegiatan pelaksanaan. Kontraktor harus menyerahkan secara rinci : a. Jadwal pelaksanaan proyek sesuai persyaratan kontrak. b. Alat yang akan digunakan dan spesifikasi alat. c. Bahan utama yang harus disediakan sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan dalam penawaran. d. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang berpengalaman yang dpekerjakan. e. Tenaga kerja yang akan dipekerjakan. f. Rencana secara rinci tentang cara yang akan diusulkan untuk pelaksanaan dilapangan yang berhubungan dengan kontruksi. Encana kerja ini akan dipakai oleh Direksi sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterlambatan pekerjaan dan prestasi kontraktor. g. Contoh Bahan Kontraktor harus menyampaikan contoh bahan kepada Direksi dengan mutu bahan yang diusulkan pemakaiannya. Bila tidak sesuai sebagaimana contoh yang disetujui, kontraktor harus mengeluarkan bahan tersebut dari lapangan dan harus menggantinya dengan yang ditentukan. h. Jaminan akan bahan / material yang akan dipakai. Bahan / material yang ditawarkan sesuai jumlah yang diberikan harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan sebenarnya. Jika menyimpang maka kontraktor harus menggantinya sesuai dengan penawaran. 6. Pembersihan Lapangan Kontraktor harus mengusahakan agar lapangan tetap bersih, tidak ada sisa-sisa material atau sampah yang berserakan. Setelah penyempurnaan pekerjaan maka segala bahanbahan sisa , sampah-sampah dan kontruksi sementara harus dikeluarkan dari lapangan sehingga keadaan lapangan kembali seperti ke keadaan semula. 7. Laporan, Foto Lapangan dan Sebagainya Kontraktor harus membuat foto pelaksanaan pekerjaan dimulai dari persiapan mobilisasi bahan, tiap-tiap pekerjaan yang sedang dikerjakan maupun yang telah selesai dikerjakan, sedangkan laporan foto kemajuan bulanan dilakukan sesuai dengan persyaratan kontrak. Laporan Kemajuan Pekerjaan Laporan harian, minguan dan bulanan tentang tentang kemajuan pekerjaan harus dibuat oleh kontraktor. Laporan tersebut harus menggambarkan banyaknya pekerjaan yang telah diselesaikan, bahan yang dipakai sebenarnya, bahan di dalam gudang, jumlah pegawai dan pekerja yang melaksanakan pekerjaan lapangan dan jumlah akumulatif semua kegiatan yang telah dislesaikan atau sedang dilaksanakan yang hasil akhirnya dihitung dalam bobot presentase terhadap seluruh kegiatan. Bersamaan dengan penyampaian laporan mingguan rencana kerja yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya juga disampaikan secara resmi kepada pemberi tugas.
2
Syarat – Syarat Teknis
8. Gambar dan Buku Persyaratan di Lapangan Dilapangan Kontraktor harus menyimpan dengan baik satu salinan semua gambar, buku persyaratan, catatan tambahan ( agenda ), gambar yang disetujui. Perintah perubahan lainnya, dalam keadan baik serta ditandatangani dengan catatan tersebuat juga tersedia untk Direksi.
9. Gambar Sesuai Pelaksanaan Kontraktor harus membuat ghambar-gambar Terlaksana ( As Build Drawing ) sesuai pelaksanaan memenuhi pasal yanberkaitan dalam hal tersebut dari persuaratan umum kontraktor dalam rangkap 6 ( enam ). Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan untuk kontrak ini harus dibuat dengan menggunakan peta-peta dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigran yang disediakan oleh Direksi. Konteraktor harus mengunakan tanda-tanda dan ketebalan garis menurut lampiran yang terkait dari dokumen ini. 10.
Force Majeure a. Yang dianggap sebagai Force Majeure adalah akibat-akibat dari kejadian di luar kemampuan pemborong baik langsung maupun tidak langsung antara lain malapetaka alam meliputi : Gempa Bumi Banjir Taufan Petir Kebakaran Sabotase Kejadian-kejadian akibat termasuk yang timbul selama pelaksanaan berlangsung, kontraktor diharuskan melapor mengajukan persoalannya kepada Direksi dalam waktu paling lambat 3 x 24 Jam. b. Jika waktu sebagaimana dinyatakan dalam ad. a ini telah dilampaui sedangkan laporan belum juga disampaikan maka kontrakor kehilangan haknya untuk mengajukan claim dan lain sebagainya yang berhubungang dengan pasal ini. c. Dalam hal ini untuk lancarnya pekerjaan haruslah ada kerjasama yang baik antara Kontraktor, Konsulan Supervisi/Penyedia dan Direksi.
11.
Kenaikan Harga Harga borongan adalah harga mati ( fixed price ), baik harga kontrak maupun harga satuannya. Apabila selama masa pelaksanaan terjadi kenaikan harga untuk pekerjan ini maka tidak diadakan perhitungan Fluktuasi harga. Kontraktor sudah harus memperhitungkan kenaikan harga dalam penawaranya.
PEKERJAAN INTAKE 1. Pekerjaan Galian a) Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b) Dimensi galian mengikuti gambar teknis/kondisi lapangan, c) Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor. d) Dasar galian harus dalam dan rata kecualidinyatakan lain dari pihak direksi sesuai pertimbangan teknis dilapangan . e) Tanah galian yang berkualitas tidak dapat digunakan sebagai tanah urug. f) Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menganggu pelaksanaan pekerjaan dan lingkungan.
3
Syarat – Syarat Teknis
2. Pekerjaan Urungan Tanah a) Timbunan kembali Bekas Galian (Urugan Tanah Kembali) Pelaksanaan pekerjaan urugan tanah kembali/timbunan diambilkan dari tanah hasil galian, penimbunan dilakukan pada bagian-bagian peil yang terlalu rendah dan penimbunan kembali sisi luar dan sisi dalam dari pasangan pondasi batu kali. 3. Pekerjaan Beton a) b) c) d)
e) f)
g) h) i) j) k) l) m) n)
Beton yang digunakan adalah beton mutu K. 175. Bahan beton terdiri dari semen, pasir, Batu Pecah dan besi sebagai tulangan. Semen yang digunakan harus semen jenis PC. Pasir yang digunakan harus pasir yang berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak kontruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%. Pasir yang digunakan harus jenis pasir cor bersi dari kotoran yang dapat merusak konstruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%. Batu Pecah yang digunakan harus kerikil yang berkualitas baik, keras tidak porous, bersih dari bahan-bahan yang dapat merusak konstruksi, dengan ukuran seragam diameter antara 2-3 cm Air yang digunakan harus air tawar, bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi. Besi tulangan menggunakan besi yang memenuhi standar SLL, diameter tulangan sesuai dengan gambar teknis. Bekisting dibuat dari papan kayu tebal 2cm atau triplek 4mm. Penyambungan papan bekisting harus rapi kuat , tidak bocor dan bagian dalam harus rata. Bekisting harus kuat menahan beban selama masa pekerjaan pengecoran berlangsung dan tidak mengalami lendutan pada semua permukaan bekisting. Pemasangan besi beton harus memenuhi syarat teknis dan mendapat persetujuan dari Direksi/Supervisi. Beton bertulang digunakan untuk plat dasar, dinding vertical,dinding penyekat dan plat penutup Beton tidak bertulang digunakan untuk lantai kerja
4. Pasangan Batu Kali a) Pasangan batu kali dimaksudkan sebagai dinding Intake, dimensi pondasi sesuai dengan gambar tekhnis. b) Pasangan batu kali menggunakan spesi campuran 1 : 3 c) Batu yang digunakan harus batu kali belah, atau batu gunung belah, kuat, bersih tidak porous dan tidak retak. d) Pasir yang digunakan sebagai campuran spesi harus pasir berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak konstruksi dan berkadar Lumpur maksimum 5 %. e) Air yang digunakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi. f) Semen yang digunakan harus jenis PC. g) Batu yang dipasang harus dibasahi secara merata sampai jenuh sebelum dipasang. h) Pemasangan batu kali harus dengan baik, saling mengikat satu sama lain. i) Pemasangan batu kali harus menghindari rongga-rongga yang terlalu banyak diantara pasangan batu kali.
4
Syarat – Syarat Teknis
PEKERJAAN PERPIPAAN 1
Pekerjaan Persiapan. a. Pemeriksaan patok-patok sepanjang jalur perpipaan oleh Kontraktor bersama dengan Direksi/Supervisi. Apabila terdapat kesulitan menemukan patok-patok yang hilang, patok pengganti segera dibuat dengan persetujuan Direksi/Supervisi. b. Jalur pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. c. Pembuangan ketoran harus ditempat yang sudah ditentukan, tidak mengganggu pekerjaan.
2. Pekerjaan Galian a. Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b. Dimensi galian mengikuti gambar teknis atau kondisi lapangan. c. Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor. d. Galian dasar harus dala da rata kecuali dinyatakan lain. e. Tanah galian yang berkualitas baik dapat digunakan sebagai tanah urug. f. Tanah galian yang tidak terpakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menggangu pelaksanaan dan pekerjaan dan lingkngan. 3. Pekerjaan Urungan Tanah a. Tanah urug yang digunakan sebagai tanah urungan harus tanah yang berkualitas baik, bersih dari ketoran yang dapat merusak kontruksi. b. Permukaan tanah urungan harus datar dan rata. c. Pengurungan dilakukan selapis demi selapis dan dipadatkan. Ketebalan maksimum setiap lapis 5 cm padat. Ketebalan urungan sesuai dengan gambar teknis. d. Dimensi dan bentuk urungan harus dibuat sesuai dengan gambar teknis. 4. Pekerjaan Perpipaan a. Pipa yang digunakan harus 100% baru, tidak rusak dan tidak cacat. b. Bahan pipa transmisi dan distribusi menggunakan pipa PVC S.12,5 Ø 3 Inch dan 2 Inch dan pipa PVC S. 12,5 memenuhi Standar SNI atau ISO ( Type Injuction ) dengan tekanan kerja min. 10 Bar Ø 3 Inch dan 2 Inch . c. Accessories yang dipasang harus terbuat dari PVC S.12,5 memenuhi standar SNI dan ISO . d. Water meter menggunakan type horizontal, drivice, direct reading dengan body bronze dan mechanism plastic e. Sebelum dipasang bagian dalam pipa dan perlengkapan pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menganggu. f. Pemasangan pipa harus diperhatikan sudut kemiringan pipa sehingga dapat mengalir dengan baik. g. Penyambungan pipa menggunakan socket atau reducer. Pada percabangan menggunakan tee atau tee accros sesuai dengan percabangan. h. Pemotongan pipa harus menggunakan alat yang sesuai dengan jenis pipa. Hasil pemotongan harus baik sesuai dengan maksud dan tujuan pemotongan. i. Sambungan pipa yang akan disambungkan harus dibersihkan dari kotoran. Sesuia sambungan harus menggunakan seal tape. j. Elbow atau bend digunakan pada belokan vertical dan horizontal pipa. k. Sudut belokan pipa harus tidak melebihi dari sudut belokan yang ditentukan oleh pabrik. l. Pemasangan accessories harus sesuai dengan gambar teknis. Kedudukan pipa harus benar-benar pada peil yang telah ditenukan. m. Pada saat pemasangan pipa, parit galian harus dalam keadaan kering. n. Semua ujung pipa yang terakhir harus ditutup dengan dop diperkuat dengan truch block dari beton. 5
Syarat – Syarat Teknis
5. Pekerjaan Pengetesan Perpipaan dan Pembersihan Pipa a. Pengetesan dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan sambungan dan mengetahui kebocoran pada pipa dan sambungan pipa. b. Pengetesan dilakukan bagian dari bagian panjang dari keseluruhan panjang pipa. Panjang setiap bagian pipa tidak melebihi dari 300M. c. Pengetesan dilakukan dengan cara hidrostatis pressure test dan leakage test. d. Bila pada saat pengetesan terjadi kerusakan pada perpipaan kontraktor diwajibkan memperbaiki atas biaya kontraktor. e. Bila pada saat pengetesan ditemukan hal-hal yang tidak memenuhi persyaratan, kontraktor memperbaiki sehingga memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. f. Pengetesan harus disaksikan dan disetujui oleh Direksi/superfisi. g. Setelah diyakini bahwa jaringan perpipaan sudah sempurna maka dilakukan pembersihan pipa. h. Air yang digunakan untuk pembersihan pipa harus benar-benar air bersih yang mendapatkan persetujuan dari Direksi/Supervisi. 6. Pekerjaan Jembatan Pipa a. Letak jembatan pipa harus mendapat persetujuan dari Direksi/Supervisi. b. Jembatan pipa dibangun pada pelintasan sungai atau saluran air. c. Bentang jembatan, konstruksi jembatan harus sesuai dengan gambar tekhnis. 7. Pekerjaan Kembali a. Apabila pada saat pelaksanaan terjadi pembongkaran-pembongkaran konstruksi bangunan yang ada, maka kontraktor harus membangun kembali konstruksi tersebut dengan kualitas yang sama. Yang dimaksud dengan konstruksi bangunan disini termasuk rumput dan tanaman. b. Semua biaya yang timbul akibat perbaikan ditanggung oleh kontraktor.
PEKERJAAN BAK RESERVOIR (BAK PENAMPUNGAN) 1
Pekerjaan Galian a. Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b. Dimensi galian mengikuti gambar teknis/kondisi lapangan, c. Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor. d. Dasar galian harus dalam dan rata kecuali dinyatakan lain dari pihak direksi sesuai pertimbangan teknis dilapangan . e. Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menganggu pelaksanaan pekerjaan dan lingkungan.
2.
Pasangan Batu Kali a. Pasangan batu kali menggunakan spesi campuran 1 : 3 b. Batu yang digunakan harus batu kali belah, atau batu gunung belah, kuat, bersih tidak porous dan tidak retak. c. Pasir yang digunakan sebagai campuran spesi harus pasir berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak konstruksi dan berkadar Lumpur maksimum 5 %. d. Air yang digunakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi. e. Semen yang digunakan harus jenis PC. f. Batu yang dipasang harus dibasahi secara merata sampai jenuh sebelum dipasang. g. Pemasangan batu kali harus dengan baik, saling mengikat satu sama lain. h. Pemasangan batu kali harus menghindari rongga-rongga yang terlalu banyak diantara pasangan batu kali. 6
Syarat – Syarat Teknis
3. Pekerjaan Beton a. b. c. d.
e. f.
g. h. i. j. k. l. m. n. o.
Beton yang digunakan adalah beton mutu K. 175. Bahan beton terdiri dari semen, pasir, Batu Pecah dan besi sebagai tulangan. Semen yang digunakan harus semen jenis PC. Pasir yang digunakan harus pasir yang berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak kontruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%. Pasir yang digunakan harus jenis pasir cor bersi dari kotoran yang dapat merusak konstruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%. Batu Pecah yang digunakan harus kerikil yang berkualitas baik, keras tidak porous, bersih dari bahan-bahan yang dapat merusak konstruksi, dengan ukuran seragam diameter antara 2-3 cm Air yang digunakan harus air tawar, bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi. Besi tulangan menggunakan besi yang memenuhi standar SLL, diameter tulangan sesuai dengan gambar teknis. Bekisting dibuat dari papan kayu tebal 2cm atau triplek 4mm. Penyambungan papan bekisting harus rapi kuat , tidak bocor dan bagian dalam harus rata. Bekisting harus kuat menahan beban selama masa pekerjaan pengecoran berlangsung dan tidak mengalami lendutan pada semua permukaan bekisting. Pemasangan besi beton harus memenuhi syarat teknis dan mendapat persetujuan dari Direksi/Supervisi. Beton bertulang digunakan untuk plat dasar, dinding vertical,dinding penyekat dan plat penutup Beton tidak bertulang digunakan untuk lantai kerja Permukaan beton pada bangunan reservoir diperhalus dengan cara acian
4. Pekerjaan Pipa pada Bak Reservoir a. Pipa yang digunakan harus 100% baru, tidak rusak dan tidak cacat. b. Accessories yang dipasang harus terbuat dari PVC S.12,5 memenuhi standar SNI dan ISO . c. Water meter menggunakan type horizontal, drivice, direct reading dengan body bronze dan mechanism plastic d. Sebelum dipasang bagian dalam pipa dan perlengkapan pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menganggu. e. Pemasangan pipa harus diperhatikan sudut kemiringan pipa sehingga dapat mengalir dengan baik. f. Pemotongan pipa harus menggunakan alat yang sesuai dengan jenis pipa. Hasil pemotongan harus baik sesuai dengan maksud dan tujuan pemotongan. g. Sambungan pipa yang akan disambungkan harus dibersihkan dari kotoran. Sesuai sambungan harus menggunakan seal tape. h. Elbow atau bend digunakan pada belokan vertical dan horizontal pipa. i. Pemasangan accessories harus sesuai dengan gambar teknis. Kedudukan pipa harus benar-benar pada peil yang telah ditenukan.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) 1. Pekerjaan Persiapan Letak bangunan Sambungan Rumah (SR) ditempatkan sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk dari pihak direksi dan dapat dipindakan apabilah ada permintaan dari masyarakat dan disepakati dengan pemerintah setempat dengan pertimbangan asas mamfaat yang maksimal .
7
Syarat – Syarat Teknis
2. Pekerjaan Galian Tanah Untuk Pondasi. Galian Tanah dilaksanakan sesuai dengan kedalaman rencana kemudian terlebih dahulu pemasangan pipa PVC Ø3/4 Inci yang disambung langsung dengan pipa Utama dengan menggunakan Clamp Sadddle DN 2”x3/4” sesuai dengan gambar rencana, setelah pipa terpasang kemudian dilakukan pemasangan Bekisting sesuai dengan bentuk gambar rencana . 3. Pekerjaan Beton a. Beton yang digunakan adalah beton K.175. b. Bahan beton terdiri dari semen, pasir, batu pecah dan besi sebaga tulangan. c. Semen yang digunakan harus semen PC. d. Pasir yang digunakan harus pasir yang berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak konstruksi dan berkadar Lumpur maksimum 5%. e. Batu pecah yang digunakan harus yang berkualitas baik, keras tidak porous, bersih dari bahan-bahan yang dapat merusak konstruksi dengan ukuran seragam diameter antara 2-3 cm. f. Air yang digunakan harus air tawar, bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi.
PENYERAHAN PEKERJAAN 1. Setelah pekerjaan selesai seluruhnya dan kegiatan pengetesan telah seluruhnya diselesaikan dan berhasil baik dapat dlakukan penyerahan pertama dengan berita acara penyerahan pertama. 2. Setelah penyerahan pertama pemborong masih tetap diwajibkan untuk memelihara seluruh pekerjaan sampai dengan jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari setelah penyerahan pertama. Pemborong diwajibkan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi di dalam kurun waktu masa pemeliharaan. 3. Penyerahan terakhir pekerjaan baru dapat dilaksanakan setelah masa pemeliharaan selesai dan seluruh jaringan pipa dan perlengkapan dinyatakan bekerja dengan baik yang tertuang dalam berita acara penyerahan pekerjaan. 4. Berita acara penyerahan pekerjaan baik yang pertama atau yang terakhir harus ditandatangani wakil pemborong dan Direksi/Supervisi.
8