DEWAN REDAKSI JURNAL KEPERAWATAN 'AISYIYAH (JKA) Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Pelindung : Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung Penanggung Jawab: Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid Ketua Dewan Redaksi : Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO Sekretaris : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd Bendahara: Riza Garini, A.Md. Mitra Bastari: Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR.Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yosef, S.Kp., MSi., MN. Irma Nursanti, M.Kep., Sp. Mat. Penyunting/Editor: Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. (Editor Bahasa) Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep. (Editor Keperawatan) Setting/Layout: F. Mugia Mukti, S.Sn. Pemasaran dan Sirkulasi: Nandang JN., S.Kp., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom.
Alamat Redaksi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269 email:
[email protected] [email protected]
DAFTAR ISI
1. Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Popy Irawati, Salami, Irma Halimatus Sadiah .......................................................
1-6
2. Efektivitas Akupuntur terhadap Mual pada Pasien yang sedang Menjalani Pengobatan TB Yayat Hidayat ...........................................................................................................................
7-17
3. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Manajemen Waktu Perawat Dengan Pendokumentasian Keperawatan Inggriane Puspita Dewi ......................................................................................................
19-27
4. Pengaruh Biblioterapi Versi Islam Terhadap Kesejahteraan Spiritual pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Triana Dewi Safariah ...........................................................................................................
29-46
5. Pengaruh Supervisi Klinik Ketua Tim Model 4S terhadap Kinerja Perawat Pelaksana dalam Metode Asuhan Keperawatan Tim Dewi Mustikaningsih ...........................................................................................................
47-55
6. Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif Terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum Elizabeth Ari, Yustina Suparni .......................................................................................
57-67
7. Perilaku Seksual Mahasiswa Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah Bandung Tahun Akademik 2011-2012 Angga Wilandika, Popy Siti Aisyiyah, Yulianti ......................................................
69-76
8. Manajemen Pemberdayaan Kader dengan Pendekatan Intervensi Berjenjang dalam Pelayanan Keperawatan Komunitas pada Lansia dengan Gangguan Mobilisasi Nandang Jamiat ......................................................................................................................
77-85
9. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan tentang Pengaruh Seks Dini terhadap Kesehatan Reproduksi Sajodin .........................................................................................................................................
87-92
10. Pengetahuan Jargon Proses Keperawatan HIV-AIDS pada Mahasiswa Tingkat I Tahun Akademik 2013/2014 STIKes ‘Aisyiyah Bandung Perla Yualita ............................................................................................................................. 93-101
JKA. 2014;1(1): 87-92
ARTIKEL PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TENTANG PENGARUH SEKS DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Sajodin STIKes ‘Aisyiyah Bandung
[email protected] ABSTRAK Remaja, merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa, terdapat beberapa faktor yang berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja yaitu perubahan-perubahan hormonal, penyebaran informasi yang bebas, rasa ingin tahu (curiousity), serta kurangnya pengetahuan yang menyebabkan remaja melakukan seks pranikah. Akibat dari hubungan seksual ini dapat mengakibatkan berbagai permasalan diantaranya adalah gangguan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penegtahuan siswa kelas XI tentang pengaruh dini terhadap kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pengetahuan siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan tentang pengaruh seks dini terhadap kesehatan reproduksi di Kota Metro. Kata Kunci: Pengetahuan, remaja, siswi kelas XI, seks bebas, kesehatan reproduksi
ABSTRACT Teens, is the transition between children and adults, there are several factors that play a role in the emergence of sexual problems in teens to wit hormonal changes, the free dissemination of information, curiosity, and the lack of knowledge that causes teens to have sex before marriage . As a result of sexual intercourse can lead to a variety of experiences to include reproductive health disorders. The purpose of this study is to analyze knowledge of class XI student of early in luences on reproductive health. This study used a descriptive approach, to obtain an idea of the level of knowledge a student of class XI Vocational High School on the in luence of early sexual reproductive health in Metro City. Keywords: knowledge, teens, class XI students, free sex, reproductive health
PENDAHULUAN
perubahan biologis terutama perkembangan
Remaja, merupakan masa transisi antara
karakteristik seksual sekunder.(Bobak, 2000).
anak-anak dan dewasa, Masa remaja dibagi
dalam tiga periode yaitu; remaja awal, remaja
faktor
menengah, dan remaja akhir dengan rentang
munculnya permasalahan seksual pada remaja,
usia 11 s.d 21 tahun. Masa remaja diawali
diantaranya perubahan-perubahan hormonal
dengan masa pubertas pada usia 11 s.d 15
yang dapat meningkatkan hasrat seksual
tahun, yang ditandai dengan terjadinya
remaja, penyebaran informasi yang salah
87
Menurut Sarwono (2006), ada beberapa yang
dianggap
berperan
dalam
88
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
misalnya dari buku-buku dan VCD porno, rasa
lebih menentukan kode prilaku dibandingkan
ingin tahu (curiousity) yang sangat besar, serta
dengan keluarga. Berdasarkan data database
kurangnya pengetahuan yang didapat dari
disdikmetro Kota metro memiliki 16 SMK yang
orang tua dikarenakan orang tua menganggap
tersebar di seluruh wilayah kota Metro dengan
hal tersebut tabu untuk dibicarakan. Terdapat
jumlah
beberapa alasan lain yang menyebabkan
Sedangkan jumlah siswi berdasarkan kelas XI
remaja pada akhirnya melakukan seks
berjumlah 1301 siswi.
pranikah. Diantaranya adalah sebagai bukti
cinta dan sangat mencintai pacar, dijanjikan
terbentuknya prilaku seseorang. Pengetahuan
akan menikah, rasa ingin tahu yang sangat
yang didasari pemahaman yang tepat akan
tinggi tentang seksualitas, ingin mencoba,
menumbuhkan perilaku positif. (Notoatmodjo,
takut mengecewakan pacar, takut diputuskan
2005) Jadi saya tertarik untuk melakukan
pacar, serta kurangnya pengetahuan tentang
penelitian ini, sebab banyak kasus pergaulan
seksualitas yang didapat dari keluarga dan
bebas di kalangan remaja yang salah satu
sekolah. Umumnya remaja kurang menyadari
penyebabnya kurangnya pengetahuan remaja
akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan
tentang dampak melakukan sek pada usia
dari perilaku seks bebas tersebut, seperti
remaja terhadap kesehatan. (Pradiana P, 2005)
siswinya
adalah
sekitar
1581.
Pengetahuan adalah faktor terpenting
kehamilan, putus sekolah, tertular penyakit kelamin
dan
HIV
AIDS.
Kurangnya
METODOLOGI
pengetahuan yang didapat dari orang tua dan
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
sekolah mengenai seksualitas membuat para
deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh
remaja mencari tahu sendiri dari teman atau
gambaran
lingkungan bermainnya yang bisa saja
pengetahuan siswi kelas XI Sekolah Menengah
pengetahuan tersebut salah.
Kejuruan tentang pengaruh seks dini terhadap
Siswi kelas XI berada pada rentang usia 16
kesehatan di Kota Metro Lampung. Penelitian
s.d 17 tahun merupakan masa remaja
dilaksanakan di seluruh Sekolah Menengah
pertengahan dimana pada masa ini masa
Kejuruan yang ada di wilayah Kota Metro pada
puncak pertumbuhan remaja. Tugas utama
tanggal 24 Oktober s.d 5 November 2011.
pada fase ini adalah emansifasi dari keluarga,
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswi
mulai
untuk
kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan di Kota
bertanggung jawab sebagaimana orang dewasa
Metro sebanyak 1581 siswi. Sampel dalam
atau ketergantungan seperti pada masa anak-
penelitian ini ditentukan dengan formula yang
anak. Remaja pertengahan terdapat pergerakan
disampaikan
menjauhi keluarga, kondisi ini merupakan
sebagai berikut:
memiliki
kemampuan
masa yang sangat kritis bagi orang tua, remaja pertengahan melihat bahwa kelompok seusia
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
n =
tentang
N 1+N(d)²
oleh
gambaran
Notoatmodjo
tingkat
(2005),
Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Tentang Pengaruh Seks Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi
n = Besar sampel
bahwa:
N= Besar populasi
mempunyai interval yang sama”, maka nilai
2
d = Tingkat ketepatan yang diinginkan 5%
frekuensi
persentase untuk tiap tingkat pengetahuan 1. Kategori baik 76 – 100% jika pertanyaan
yang dijawab benar oleh responden.
Dari formula di atas, maka didapatkan
2. Kategori cukup 51 – 75% jika pertanyaan
besar sampel sebagai berikut: n =
yang dijawab benar oleh responden
1.581 1.581 = 1 + 1581(0,05)² 4,95
3. Kategori kurang 26 – 50% jika pertanyaan
= 319,23 (319 orang)
yang dijawab benar oleh responden 4. Kategori kurang sekali 0–25% jika
distribusi
dapat dihitung sebagai berikut:
(0,05).
”Sebaiknya
89
pertanyaan yang dijawab benar oleh
Analisa data hasil observasi dalam bentuk
responden.
deskriptif kuantitatif dengan presentase yaitu data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat di proses
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dengan cara dijumlahkan, dibandingkan
Hasil penelitian secara umum adalah sebagai
dengan yang tersedia dan diperoleh hasil
berikut: Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswi
persentase
dikualitati kan.
Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Tentang
Kemudian hasil dari observasi diolah secara
Pengaruh Seks Dini Terhadap Kesehatan Di
tabulasi dan untuk menganalisa dilakukan
Kota Metro Tahun 2011.
kemudian
dengan teknik persentase setiap item Tabel 1. Distribusi
pertanyaan dengan rumus :
Frekuensi
Pengetahuan
f P = x 100 n
Remaja
Tingkat Tentang
Pengaruh Seks Dini terhadap Kesehatan di Kota Metro tahun
Keterangan:
P : Presentase
f : Frekuensi
N : Jumlah subjek
Untuk
pengelompokkan
2011
kategori
pengetahuan dalam penelitian ini penulis
No
Kategori
Frekuensi
1 2 3 4
Baik Cukup Kurang Kurang sekali Jumlah
42 226 50 1 319
Persentase (%) 13,17 70,85 15,67 0,31 100,00
membagi tingkatan pengetahuan menjadi empat kelompok yaitu: dalam kategori baik,
cukup, kurang baik dan tidak baik. Berdasarkan
atas dapat terlihat bahwa secara keseluruhan
pendapat Budiarto (2005:36) yang menyatakan
dari 319 responden, responden yang dapat
Berdasarkan hasil analisa pada tabel 1 di
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
90
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
Tabel 2. Deskripsi Frekuensi Pernyataan Responden tentang prilaku seksual Jawaban No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pernyataan Tindakan Menonton ilm porno Buka situs dan majalah porno Pacaran Berganti-ganti pacar Berciuman Maouth to mouth Mengkhayalkan ilm porno Berkhayal melakukan hubungan seks Melakukan hubungan seks Memakai alat kontrasepsi Menderita penyakit menular seksual Aborsi
TP
%
KK
%
S
%
TM
%
166 244 41 106 162 266 264
52,0 76,5 12,9 33,2 50,8 83,4 82,8
146 69 159 127 132 48 53
45,8 21,6 49,8 39,8 41,4 15,0 16,6
6 6 99 80 22 5 1
1,9 1,9 31,0 25,1 6,9 1,6 0,3
1 0 20 6 3 0 1
0,3 0,0 6,3 1,9 0,9 0,0 0,3
315 319 319
98,7 100,0 100,0
3 0 0
0,9 0,0 0,0
1 0 0
0,3 0,0 0,0
0 0 0
0,0 0,0 0,0
319
100,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
menjawab dengan baik dan benar tentang
yang memberi pengaruh positif dalam bidang
pengaruh seks dini terhadap kesehatan di
komunikasi.
Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Metro
hanya sejumlah 42 responden ( 13,17%),
sikap, karena sikap seseorang itu merupakan
memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanya
reaksi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai
226
50
faktor yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan,
responden (15,67%), dan responden yang
orang lain yang dianggap penting seperti :
memiliki tingkat pengetahuan sangat kurang
media massa, lembaga serta faktor emosi
adalah 1 responden (0,31%).
dalam diri individu. (Wong, 1995)
responden
(70,85%),
kurang
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan
Pengetahuan yang baik dipengaruhi oleh
Tindakan (Prilaku) Seksual Siswi Kelas XI
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
Sekolah Menengah Kejuruan Di Kota Metro
setelah
penginderaan
Tahun 2011. Hasil menunjukkan responden
terhadap suatu objek tertentu dan sebagian
yang pernah menonton ilm porno sebanyak
besar
diperoleh
48%, yang sering dan terus menerus
melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang
menonton ilm porno adalah 1,2%. Pacaran
baik dari sebagian besar responden, artinya
49%, berganti-ganti pacar sebanyak 66.8%.
mungkin responden memperoleh pengetahuan
Kadang-kadang
melakukan
tersebut dari media cetak atau elektronik atau
seksual
ramaja
secara langsung melalui penyuluhan dari
sadangkan yang sering melakukan hubungan
petugas kesehatan. Sehingga pelajar ini
seksual semasa remaja adalah 0,3%. Dapat
dipengaruhi oleh informasi dan lingkungan
dilihat pada tabel 2.
orang
melakukan
pengetahuan
seseorang
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
semasa
hubungan
adalah
0,9%,
Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Tentang Pengaruh Seks Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi
Menurut Sarwono (2006), ada beberapa
faktor
yang
dianggap
berperan
91
sekolah mengenai seksualitas membuat para
dalam
remaja mencari tahu sendiri dari teman atau
munculnya permasalahan seksual pada remaja,
lingkungan bermainnya yang bisa saja
diantaranya perubahan-perubahan hormonal
pengetahuan tersebut salah. Siswi SMK kelas
yang dapat meningkatkan hasrat seksual remaja,
11 di kota metro tahun 2011 menyatakan
penyebaran informasi yang salah misalnya dari
kadang-kadang melakukan hubungan sekssual
buku-buku dan VCD porno, rasa ingin tahu
sebanyak
(curiousity) yang sangat besar, serta kurangnya
melakukan hubungan seksual sebanyak 1
pengetahuan yang didapat dari orang tua
responden (0,3%) tanpa menggunakan alat
dikarenakan orang tua menganggap hal tersebut
kontrasepsi.
3
responden
(0,9%),
sering
tabu untuk dibicarakan, sehingga remaja cenderung mencari informasi tentang seksual
SIMPULAN DAN SARAN
dari teman sebaya yang kemudian secara
Simpulan
bersama-sama menonton ilm porno, hal ini
Dari hasil penelitian dilaksanakan di Sekolah
didapatkan 45,8% kadang-kadang menonton
Menengah Kejuruan di Kota Metro tahun 2011
ilm porno, 1,9% sering menonton ilm porno,
dengan jumlah 319 responden yang mengisi
0,3 % terus menerus menonton ilm porno.
kuesioner (lembar pertanyaan) didapatkan
hasil sebagai berikut :
Terdapat beberapa alasan lain yang
menyebabkan
remaja
akhirnya
1. Gambaran Pengetahuan Siswi Kelas XI
melakukan seks pranikah. Diantaranya adalah
Sekolah Menengah Kejuruandi Kota Metro
sebagai bukti cinta dan sangat mencintai pacar,
Tahun 2011 Tentang Pengaruh Seks Dini
dijanjikan akan menikah, rasa ingin tahu yang
Terhadap Kesehatan adalah responden
sangat tinggi tentang seksualitas, ingin
yang memiliki tingkat pengetahuan cukup
mencoba, takut mengecewakan pacar, takut
sebanyak 226 responden (70,85%), kurang
diputuskan
kurangnya
50 responden (15,67%), dan responden
pengetahuan tentang seksualitas yang didapat
yang memiliki tingkat pengetahuan sangat
dari keluarga dan sekolah. Siswi kelas 11 yang
kurang adalah 1 responden (0,31%).
pacar,
pada
serta
bergonta-ganti pacar 66,8% bergonta-ganti
2. Gambaran Prilaku seksual Siswi Kelas XI
pacar.
Sekolah Menengah Kejuruandi Kota Metro
Umumnya remaja kurang menyadari
tahun 2011 adalah responden yang
akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan
menyatakan kadang-kadang melakukan
dari perilaku seks bebas tersebut, seperti
hubungan sekssual sebanyak 3 responden
kehamilan, putus sekolah, tertular penyakit
(0,9%),
kelamin
seksual sebanyak 1 responden (0,3%)
dan
HIV
AIDS.
Kurangnya
pengetahuan yang didapat dari orang tua dan
sering
melakukan
hubungan
tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
92
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
Saran
Siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan
adalah pada masa usia remaja yang mengalami perkembangan seksualitas cukup pesat sehingga perlu upaya peningkatan pengetahuan siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan harus dilakukan terus menerus. Orang tua berperan dalam meningkatkan pengawasan dan pengarahan terhadap anakanak remaja agar dapat menjaga anak-anak remaja dari prilaku seks dini dan seks bebas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 1998. Prosedur Penelitian, Edisi IV. Jakarta: PT Rineka Cipta Bobak, 2000, Keperawatan Maternitas, Jakarta, EGC Dianawati, Ajen. 2006. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta: PT. Kawan Pustaka. Faturochman. 1995. Jurnal Psikologi Indonesia: Prediktor Sikap Permisif Terhadap Hubungan Seks
Sebelum
Menikah.
Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada. Miron, ett all. 2006. Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks Kepada Remaja, Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: Erlangga Notoatjmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sarwono, S.W. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. RajaGra indo Persada. Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja & Permasalahannya. Jakarta: CV. Sugeng Seto Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014