DEWAN REDAKSI JURNAL KEPERAWATAN 'AISYIYAH (JKA) Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
Pelindung : Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung Pelindung : Ketua STIKes Aisyiyah Bandung Penanggung Jawab : Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid. Ketua : Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO. Sekretaris/Setting/Layout : Aef Herosandiana, S.T., M.Kom. Bendahara : Riza Garini, A.Md. Penyunting/Editor : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep Pemasaran dan Sirkulasi : Nandang JN., S.Kp., M.Kep.,Ns., Sp.Kep., Kom. Mitra Bestari : Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yusep, S.Kp., M.Si., MN. Irna Nursanti, M.Kep., Sp. Mat. Erna Rochmawati, SKp., MNSc., M.Med.Ed. PhD. Mohammad Afandi, S.Kep., Ns., MAN. Alamat Redaksi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269 E-mail:
[email protected]
DAFTAR ISI 1. Penyedap Rasa sebagai Salah Satu Faktor yang Diduga Berkontribusi dengan Kejadian Kanker Payudara Elmi Nuryati, Rita Sari ........................................................................................................ 103-107 2. Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat Dengan Kompetensi Perawat Melakukan Evidence Based Practice Dame Elysabeth, Gita Libranty, Siska Natalia ....................................................... 109-116 3. Evaluasi Pelatihan Penanggulangan Tuberkulosis oleh Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Jawa Barat: Studi Kasus di Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut Hendra Gunawan ................................................................................................................... 117-129 4. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Komitmen Pencegahan Tersier Penyakit Hipertensi pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Metro Tahun 2014 Janu Purwono .......................................................................................................................... 131-142 5. Korelasi Perilaku Hand Hygiene dengan Kejadian Diare pada Anak Usia Sekolah di SDIT Salsabila Bekasi Timur Tahun 2012 Lisna Nuryanti ......................................................................................................................... 143-156 6. Analisis Implementasi Manajemen Strategik Uji Kompetensi Metode OSCE pada Program Studi Keperawatan Fr. Maria Susila Sumartiningsih, Yakobus Siswadi, Sedia Simbolon ........ 157-167 7. Pengaruh Kualitas Pelayanan Antenatal terhadap Kejadian BBLR di Kabupaten Indramayu The In luence of Antenatal Service Quality on Low Birth Weight Phenomena in Indramayu Minarni, Alm. Avip Saefullah, Hadi Susiarno, Insi Farisa Desy Arya ........ 169-181 8. Keberhasilan Penatalaksanaan Perdarahan Postpartum Karena Atonia Uteri dengan KBI dan KBE Pratiwi Puji Lestari ............................................................................................................... 183-189 9. Hubungan Karakteristik Lansia dengan Kemandirian Akti itas Sehari-hari di Banjar Den-Yeh Wilayah Kerja Puskesmas III Denpasar Utara Ns. I Wayan Suardana, S.Kep.M.Kep, Yopi Ariesta, Taruma Wijaya, SKM. 191-208 10. Terapi Aktivitas Olahraga untuk Mengatasi Fatigue selama Menjalani Kemoterapi Popy Siti Aisyah, Yanti Hermayanti, Hana Rismadewi Agustina ................ 209-216
JKA. 2014;1(2): 157-167
ARTIKEL PENELITIAN
ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK UJI KOMPETENSI METODE OSCE PADA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN Fr. Maria Susila Sumartiningsih, Yakobus Siswadi, Sedia Simbolon* ABSTRAK Penelitian menganalisis fakta empirik daya pendorong pengembangan Uji Kompetensi Metode OSCE pada Prodi Keperawatan. Penelitian secara deskriptif kualitatif. Dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi dimana peneliti berperanan sebagai instrumen dalam pengumpulan data . Hasil penelitian dianalisis secara SWOT, menunjukan bahwa Prodi Keperawatan telah memiliki skenario pelaksanaan uji kompetensi metode OSCE secara adaptif dan generatif yang dituangkan dalam Rencana Pengembangan, sebagai wujud diimplementasikannya manajemen stratejik, learning organization dan team learning. Daya pendorong berlandaskan kesadaran, keyakinan, komitmen, kepercayaan, respek, keterbukaan, kedisiplinan, dan tanggung jawab terhadap aspek visi, kepemimpinan, pembuatan keputusan, komunikasi, kerjasama sistem penghargaan team. Daya pendorong pengembangan visi dibangun bersama seluruh komponen sivitas akademika dan stakeholders, pengembangan kepemimpinan dibangun secara kolaboratif, otonom, akuntabel, dan transparasi, pengembangan keputusan berlandaskan musyawarah dan mufakat dengan merujuk pada regulasi yang berlaku, pengembangan komunikasi dan kerjasama internal dan eksternal dilakukan secara interaktif dan dialogis yang didukung tehnologi informasi, intra dan internet, pengembangan penghargaan berupa pemberian piagam, bea siswa, insentif, pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh Dosen, Sedangkan untuk mahasiswa diberikan piagam, kesempatan melakukan pertukaran studi, pemotongan masa ikatan dinas bagi mahaiswa yang mengambil beasiswa. Implikasi penelitian berupa pengembangan alternatif model konseptual pelaksanaan ujikompetensi metode OSCE. Rekomendasi sampaikan pimpinan prodi agar mengimplementasikan pengembangan alternatif model konseptual, mengingat prodi Profesi Ners memiliki driving dan magnetic force yang bisa dikembangkan.
ABSTRACT This study is aimed at analyzing the empirical facts of the driving force for the development of the OSCE Method Competency Test in a nursing study program. This research applied descriptive qualitative approach. Conducted using interviews, observation and document analysis in which the researchers played the role in data collecting. The result of the research which was conducted using SWOT analysis revealed that Nursing study program has a scenario for implementing OSCE method competency test adaptively and generatively as outlined in the Development Plan, as the form of implementation of strategic management, learning organization and team learning. The driving force is built based on awareness, con idence, commitment, trust, respect, openness, discipline, and responsibility towards vision, leadership, decision making, communication, cooperation, and team reward system. The driving built on awareness, con idence, commitment, trust, respect, openness, discipline, and responsibility for aspects of vision, leadership, decision-making, communication, cooperation, and team reward system. The driving aspect of development of the vision is built with all components of academic community and stakeholders, development of leadership is developed in a collaborative,
157
158
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
autonomous, accountable and transparent manner, development of decisions is based on consultation and consensus with reference to prevailing regulations, communication development and internal and external collaboration that is conducted interactively and in a dialog manner, supported by IT, intra and internet, development of award in terms of giving certi icates, opportunity to conduct exchange program, reducing the work bonding period for scholarship students. The result of the research is the development of alternative conceptual model of the implementation of Competency Test with OSCE Method. Recommendations are directed to heads of nursing study program (school of nursing) to implement the alternative conceptual model as schools of nursing have the driving and magnetic forces that can be further developed. Kata Kunci: Strategi Management, Metode OSCE, dan Tenaga Pendorong *Fakultas Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan, Universitas Pelita Harapan
PENDAHULUAN
Puspronakes (2011) adalah fakta yang sangat
Program studi ilmu keperawatan perlu
jelas mengingatkan semua ihak untuk terus
melakukan pembaharauan tatakelola dalam
menerus menemukan solusi strategic.
penyelenggaraan
guna
Masalah yang kompleks tersebut adalah
tuntutan
tantangan, tuntutan dan sekaligus tanggung
pelaku
jawab pimpinan pendidikan keperawatan
pendidikan keperawatan terhadap kualitas
untuk mengatasinya dan segera melakukan
yang berkelanjutan harus lebih menekankan
perubahan tatakelola menuju akselerasi
pada
mutu
pemenuhan penjaminan mutu pendidikan
kelembagaan. Salah satu langkah yang
yang berparameter global. Implementasi
dipandang relevan dengan kondisi tersebut
manajemen strategik uji kompetensi metode
adalah implementasi manajemen strategik
OSCE adalah salah satu bentuk dimensi
untuk menjamin kebermutuan uji kompetensi
pendidikan yang berimplikasi strategis untuk
sebagai instrument pengukur kompetensi
mengukur kebermutuan kompetensi lulusan
lulusan.
keperawatan.
mengadaptasi stakehoder.
pendidikan
tantangan Komitmen
akuntabilitas
dan para
penjaminan
Hingga saat ini masalah krusial pendidikan
Pokok
permasalahannya
Keperawatan di Indonesia yang berkaitan
bagaimanakah
dengan
belum
strategik uji kompetensi metode OSCE
optimalnya capaian competitive advance pada
dilangsungkan guna mendukung kebermutuan
standardized tatanan global, ketidaksesuaian
mahasiswa program studi keperawatan?
rendahnya
daya
saing,
kualitas lulusan dengan kebutuhan pasar kerja
implementasi
adalah manajemen
Tujuan penelitian adalah untuk mengailis
masih manjadi issu utama. Rendahnya tingkat
menganalisis
kelulusan pada uji saringan masuk untuk
Strategik Uji Kompetensi Metode OSCE Prodi.
bekeja di luar negeri yang diselenggarakan
Keperawatan, khususnya pada fakta empiric
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
implementasi
manajemen
Analisis Implementasi Manajemen Strategik Uji Kompetensi Metode OSCE pada Program Studi Keperawatan
159
daya pendorong Uji Kompetensi Metode
melibatkan organisasi profesi maupun unsur
OSCE, meliputi : pengembangan visi lembaga,
stakeholders, meskipun disadari hal ini
kepemimpinan, pembuatan keputusan,
penting
komunikasi team kerja, system penghargaan
ditempuh
untuk
mendapatkan
gambaran
ketersediaan,
kecukupan,
kecakapan
Clinical
edicator
dalam
METODE PENELITIAN
pelaksanaan Uji Kompetensi Metode OSCE.
Penelitian menggunakan metode deskriptif
dengan tujuan untuk membuat gambaran
kepada seluruh lini sivitas akademika melalui
secara sistematis mengenai karakteristik dan
pertemuan atau media elektronik. Hasil
akurasi data dari responden mengenai
rumusan visi dijadikan rujukan untuk
masalah yang sedang diteliti, dan Pendekatan
menjabarkan misi, tujuan strategik, namun
penelitian ini juga menggunakan metode
terdapat komponen yang belum tertuang
kualitatif
secara
atau
naturalistik
berusaha
Out put rumusan visi dikomunikasikan
sinerga
pada
Rencana
Induk
memahami dan menafsirkan suatu makna
Pengembangan dan penyusunan anggaran
interaksi antar manusia dalam situasi
tahunan.
tertentu. Dalam penelitian kualitatif, peneliti
berperanan
dalam
oleh keseluruhan keluarga besar sivitas
pengumpulan data yang dilakukan melalui
akademika sehingga mereka akhirnya belum
pendekatan snow ball. Metode yang kemudian
memiliki komitmen yang tinggi untuk
dipilih oleh peneliti adalah studi kasus
menegakkan visi dan misi. Implikasi akhirnya
bertujuan untuk mempelajari secara intensif
adalah lulusan Prodi keperawatan belum
mengenai perkembangan subjek masalah
memiliki
yang sedang diteliti dalam sesi tertentu.
Profesional
sebagai
instrumen
Out come rumusan visi belum dirasakan
institusi.
kompetensi dengan
sebagai penciri
Meskipun
Perawat
keunggulan
demikian,
tingkat
HASIL PENELITIAN
kelulusannya mencapai 80 - 90%, berdaya
Hasil analisis fakta empiric daya pendorong
serap lebih dari 75 - 90 %,, masatunggu
dapat didiskripsikan sebagai berikut:
lulusan kurang dari 6 bulan.
Pengembangan Visi
Pengembangan kepemimpinan
Perumusan visi pada prodi keperawatan telah
Input kepemimpinan yang utama adalah
diawali dengan menganalisis factor internal
unsur SDM Dosen yang berlatar belakang
maupun eksternal. Proses pengembangannya
pendidikan
didesain
seluruh
berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya,
komponen civitas akademika, mulai unsur
dan telah diusulkan oleh pimpinan Prodi atau
pimpinan, Dosen dan staf pendidikan,
pimpinan fakultas, dinyatakan lulus pada uji
mahasiswa, namun belum secara menyeluruh
property
dengan
melibatkan
minimal
test
S2
Keperawatan,
(psikotest,
TOEFL
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
160
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
test,wawancara) yang dilaksanakan oleh HRD
personalia
dan Pimpinan institusi.
berlandaskan kesiapsediaan mengimplemen-
Proses kepemimpinan dilandaskan pada
tasikan Uji Kompetensi menggunakan Metode
wewenang untuk menjalankan tugas secara
OSCE meskipun belum memiliki pedoman
bertanggung jawab untuk penyelenggaraan
yang jelas dan masih terjadi multi persepsi
pendidikan,
namun
penelitian
dan
pengabdian
untuk
semua
menjalankan
pihak
tugas
menunjukkan
terhadap masyarakat. Dalam tugas sehari-
keterlibatan secara total dan menunjukkan
hari, termasuk dalam pelaksanaan Uji
kesungguhan; (4) coorporete implementator
kompetensi Metode OSCE. Model delegasi
Uji Kompetensi Metode OSCE memiliki
tugas bilamana Pemimpin tidak berada di
kepercayaan berbasis sharing authority secara
tempat tugas/berhalangan, maka pimpinan
profesional dan proporsional; (5) Satu sama
Program memberikan delegasi Koordinator
lain menujukkan respek berbasis saling
Mata Ajar yang diminta untuk menjadi
mengormati secara sopan dan santun; (6)
Personal in case (PIC) untuk melaksanakan
mulai dari unsur pimpinan sampai bawahan
tugas sementara.
menunjukkan
Pimpinan Program studi menerapkan
perubahan guna meningkatkan kulaitas
sistem Transparent & Authority Leadership
implementasi Uji Kompetensi Metode OSCE;
dengan
dan
(7) kedisiplinan mahasiswa dan praktisi Uji
demokratisasi secara memadai. Sistem tata
Kompetensi Metode OSCE menunjukkan
kelola implementasi Uji Kompetensi Metode
capaian 100%; (8) bentuk sikap bertanggung
OSCE didesain dalam bentuk manajemen yang
jawab berbasis mutu dan ketepatan waktu
simpel, adaptif dengan penciptaan suasana
diformulasikan dalam ketentuan bahwa
organisasi yang menggambarkan atmos ir
selama menjalankan pembelajaran pada
kejujuran, keterbukaan, dan kepedulian
tatanan klinik dan pada pelaksanaan uji
terhadap kebutuhan stakesholders. Masalah
kompetensi tidak dibenarkan terlambat.
yang
Mahasiswa yang terlambat dinyatakan absen
otonomi,
dirasakan
kepemimpinan
akuntability
dalam
dan diharuskan mengganti ketidak hadirannya
Keperawatan yaitu: sebagian besar Dosen
sebanyak dua kali lipat. Ketentuan tersebut
(>50%) belum melakukan action research dan
berlaku juga bagi mahasiswa yang tidak hadir
pengabdian kepada masyarakat. Selebihnya
tanpa keterangan yang dapat dipertanggung
kegiatan Dosen terfokus pada kegitan
jawabkan. Ketentuan tersebut dijalankan
pendidikan dan pengajaran.
dengan tingkat kepatuhan dan komitmen yang
Output
Program
terhadap
Studi
pada
mekanisme
keterbukaan
pengembangan
kepemimpinan
sangat tinggi. Tata kelola program studi
terlihat dari adanya fenomena: (1) kesadaran
mengacu
peran dalam tim; (2) keyakinan berlandaskan
relevansi, efekti ivitas dan e isiensi. Sistem
keyakinan keagamaan; (3) komitmen setiap
penjaminan mutu telah berjalan dengan
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
pada
kualitas,
produktivitas,
Analisis Implementasi Manajemen Strategik Uji Kompetensi Metode OSCE pada Program Studi Keperawatan
161
sangat baik yang didukung adanya sistem
dan Perundangan tersebut mengatur arah,
dokumen mutu yang terstandarisasi ISO 2008
tujuan, dan misi Prodi.
– II. Audit mutu internal dilakukan setiap
tahun sedangkan untuk audit mutu eksternal
ditempuh secara musyawarah dan mufakat.
dilakukan BAN PT/Pemerintah.
Secara
Perencanaan pendanaan implementasi Uji
membangun keputusan secara beragam yaitu:
Kompetensi Metode OSCE didasarkan pada
Otonomi, konsultasi dan koordinasi sehingga
asas transparansi dan akuntabilitas dengan
tercipta kultur sharing untuk memupuk
menyertakan rencana anggaran dan rincian
kemampuan self emergent decision making.
penggunaan yang dilaporkan dalam bentuk
capital expenditur dan operational expenditur
terbentuknya budaya ber ikir kritis dan
yang harus dipertanggung jawabkan pimpinan
analitis, dan inovatis. sehingga keseluruhan
keuangan, pimpinan fakultas dan Prodi.
proses dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai out come, implikasi dari hal
Proses
pengembangan normatif
Prodi
keputusan keperawatan
Out put pengembangan keputusan adalah
Out come dari pengembangan keputusan
tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya
terukur
kepercayaan stakeholder, terbukti dengan
kemampuan
meningkatnya jumlah pendaftar > 10 -15 %
menggulirkan
setiap tahunnya untuk belajar di Prodi
kompetitif dan menjadi early adopter dalam
Keperawatan. Lulusan Prodi tersebut terserap
implementasi uji kompetensi Metode OSCE.
> 75 % di tatanan kerja, teruatama rumah
Uji kompetensi metode OSCE pada mahasiswa
sakit swasta yang mencapai > 85 %.
yang dapat terlaksana sesuai program.
Pengembangan pembuatan keputusan
Pengembangan komunikasi team kerja
Input
adalah
Input pengembangan komunikasi team kerja
produk hukum yang dikeluarkan oleh Dikti
adalah SDM Dosen, mahasiswa, program,
Depdiknas, Organisasi Profesi, AIPNI, MTKI-
perangkat ukur kompetensi, pedoman dan
MTKP,
peraturan uji kompetensi.
pengembangan keputusan
maupun
peraturan
institusi
melalui Prodi
adanya
fenomena
keperawatan
wawasan
dalam
keunggulan
pendidikan. Landasan keputusan mengacu
Proses pengembangan komunikasi team
pada aturan umum yang telah dituangkan
kerja
dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem
manajemen yang telah dikembangkan secara
Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah No.
relevan dengan dukungan IT yang up to date
60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi,
dan legal oleh prodi, tersedianya sistem intra
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
dan internet sehingga lebih mengotimalkan
tentang Standart Nasional Pendidikan, Statuta
efektivitas
maupun Surat Keputusan Pimpinan Institusi
mendesiminasikan,
(Rektor atau Ketua Sekolah Tinggi. Peraturan
mengkonsultasikan dan mengkomunikasikan
mengadaptasi
dan
sistem
e isiensi
informasi
dalam
mengkoordinasikan,
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
162
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
program yang terkait dengan implementasi uji
pereode sejak tahun 2010, Prodi Keperawatan
kompetensi Metode OSCE. Dengan demikian
telah
seluruh lini organisasi dapat secara lebih
Mahasiswa dengan Universitas di luar negeri,
terbuka sehingga mendorong suasana kerja
pengiriman Dosen untuk menempuh studi
yang lebih koordinatif dan memungkinkan
lanjut tanpa institutional Fee Universiti luar
performen kinerja seluruh dosen menjadi
negeri yang dipilih.
melakukan
program
pertukaran
optimal.
Selain berbasis IT, komunikasi langsung
Pengembangan system penghargaan team
atau dialog interaktif untuk melakukan
Input Pengembangan system penghargaan
koordinasi dan konsolidasi telah berjalan
team Uji Kompetensi Metode OSCE pada Prodi
dengan sangat baik melalui diskusi face to
Keperawatan adalah Dosen dan mahasiswa
face, diskusi kelompok atau rapat.
berprestasi.
Output
pengembangan
komunikasi
Proses
pengembangan
system
terukur melalui kemampuannya seluruh
penghargaan untuk memacu prestasi berupa:
praktisi
kerjasama
pemberian penghargaan bagi Dosen dan
dengan sangat baik secara internal maupun
pemberian insentif lembur pada staf
eksternal, terutama dengan ihak stakeholder,
pendidikan, pemberian beasiswa bagi Dosen
organisasi Profesi, Asosiasi Pendidikan Profesi
untuk melanjutkan studi pada jenjang yang
Ners Indonesia serta dengan pendidikan
lebih tinggi, pemberian motivasi dan
sejenis. Bentuk kerjasama yang telah telah
dukungan administrasi bagi Dosen maupun
terealisasi adalah berupa pendayagunaan
staf untuk mendapatkan Beasiswa dari unsur
lahan praktik sebagai stakeholder, pelatihan
Pemerintah (Depdiknas) maupun swasta, baik
dan
dari dalam dan luar negeri, memberikan
dalam
serti ikasi
Keperawatan
membangun
assesor
dengan
kompetensi
organisasi
PPNI,
dukungan biaya, waktu, kesempatan bag
pelatihan item development dengan AIPNI,
Dosen
pelatihan clinical educator bersama dengan
mendapatkan pendidikan pelatihan terkait
para Dosen dari Institusi sejenis. Kegiatan
dengan akelerasi peningkatan kemampuan
tersebut dimaksudkan untuk mengotimalkan
implementasi uji kompetensi Metode OSCE.
kulaitas lulusan Prodi keperawatan.
komunikasi
penghargaan adalah adanya komitmen yang
adalah berupa terealisanya jalinan kemitraan
sangat tinggi yang ditujukkan melalui
secara lintas program dan lintas sektoral
keterlibatan
antara
keseluruhan lini terkait dengan pelaksanaan
Outcome
pengembangan
Program
mahasiswa,
Keperawatan
Yayasan,
Dikti
dengan
Depdiknas,
dan
Output
clinical
educator
Pengembangan
semua
unsur
untuk
system
Dosen
dan
uji kompetensi metode OSCE.
Organisasi Profesi PPNI, AIPNI,Pendidikan
sejenis didalam dan luar negeri. Dalam dua
penghargaan terukur dari adanya fenomena
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
Outcome adanya Pengembangan system
Analisis Implementasi Manajemen Strategik Uji Kompetensi Metode OSCE pada Program Studi Keperawatan
163
tidak adanya komplain, stabilitas dan loyalitas
profesi NERS dalam wujud adanya : (1) daya
personalia, semua program uji kompetensi
pendorong (DF) yang mencakup kesadaran
metode OSCE terlaksana dengan baik.
berbasis peran dalam tim; keyakinan berbasis
Setelah hasil penelitian dikaji melalui
keagamaan; komitmen berbasis kesungguhan
analisa kekuatan (Strength), kelemahan
dan loyalitas; kepercayaan berbasis berbagi
(Weakness), peluang (Opportunity), dan
tugas secara proporsional; respek berbasis
ancaman (Threat), selanjutnya di diskusikan
hormat dan sopan santun; keterbukaan
dengan Pimpinan Program keperawatan
berbasis
untuk mendapat masukan terhadap faktor
experience and solution); kedisiplinan berbasis
strategis
serta
peraturan; dan tanggung jawab berbasis mutu
simpulan analisis faktor strategis guna
dan tepat waktu; serta (2) daya penarik (MF)
mendukung Kebermutuan Uji Kompetensi
dari input, proses, output dan outcome visi,
Metode OSCE pada mahasiswa.
kepemimpinan,
Secara
internal
teoritis,
dan
eksternal
hasil
penelitian
sharing
(problem,
pengambilan
information,
keputusan,
ini
komunikasi, kerjasama dan penghargaan. Daya
berkontribusi bagi pengembangan khasanah
pendorong (DF) pada kedua Prodi. Profesi Ners
keilmuan terkait manajemen strategik dan Uji
tersebut menggambarkan satu kesatuan yang
Kompetensi Metode OSCE, terutama berkaitan
saling berkaitan dimana nilai keyakinan
dengan daya pendorong yang mencakup: visi,
memberikan atmos ir moral kepada nilai
kepemimpinan,
kesadaran, komitmen, kepercayaan, respek,
keputusan,
komunikasi,
kerjasama, dan penghargaan.
keterbukaan, kedisiplinan, kewirausahaan dan
tanggungjawab.
Secara praktis berguna bagi pengelola
pendidikan keperawatan untuk menjadikan
Masih dijumpainya kelemahan (W) pada
manajemen strategik dan Uji Kompetensi
kedua prodi profesi Ners yang terkait dengan
Metode OSCE menjadi kultur kesadaran,
adanya
keyakinan, komitmen, kepercayaan, respek,
stakeholders pada perumusan visi, meskipun
keterbukaan, kedisiplinan, dan tanggung
telah diasadari bahwa stake holeders memilki
jawab. Menjadi bahan dasar penelitian
kekuatan
re likatif (menguji kembali) sebagai wujud
berkonstribusi membangu branding dan
keterbukaan
positioning
ilmiah
dalam
rangka
belum
optimalnya
yang suatu
meningkatkan mutu Pendidikan Keperawatan
dirumuskan bersama.
secara lebih unggul dan kompetitif.
keterlibatan
luarbiasaya institusi
bila
dalam visi
Berdasarkan tabel analisa faktor strategis
kedua prodi Profesi Ners bahwa terdapat PEMBAHASAN
kelemahan dan ancaman yang harus dijadikan
Metode OSCE sebagai salah satu pendekatan
potensi menjadi kekuatan dan peluang,
dari implementasi uji kompetensi telah dapat
dicarikan strategi pemecahan berjangka
diimplementasikan di kedua program studi
pendek, menengah dan jangka panjang agar
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
164
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
dapat memberikan nilai tambah (added
untuk berpartisipasi secara aktif, kreatif,
values), sehingga kedua program studi
efektif, inovatif dan menyenangkan dalam
tersebut semakin mampu meraih leading
menghadapi perubahan.
position dan menjadi benchmark bagi pridi
b. Kerjasama
penelitian
tindakan
kelas
keperawatan yang lainnya
(classroom action research) bagi dosen
perlu
Pembahasan analisis faktor strategis dari
dilakukan,
dalam
kedua kedua program studi profesi Ners
meningkatkan
tersebut antara lain:
sebagai pelaku reformasi kelas (classroom
a. Membangun
visi
dengan
melibatkan
dosen
reform yang strategis terhadap terciptanya
stakeholder terkait. Kedua program stdudi menyadari bahwa keuggulan sekolah
profesionalime
rangka
proses pembelajaran yang berkuaitas.
Kerjasama penelitian dapat dilakukan
ditentukan oleh kemampuan menyesuaikan
dalam program jangka menengah (lebih
visi
kompetensi
dari 1-5 tahun), mengingat (1) harus
stakeholder. Semakin relevan kompetensi
tersedianya dana, sarana dan waktu yang
lulusan dengan kebutuhan stakeholder
memadai; (2) perlu adanya latihan
berdampak
lapangan
dengan
tuntutan
semakin
besar
terhadap
penelitian
meningkatnya kredibilitas dan daya tarik
(classroom
sekolah tersebut dimata stakeholder.
terpimpin; (3) adanya tindak lanjut.
Membangun
visi
dengan
action
tindakan research)
kelas secara
melibatkan
c. Keadministrasian Prodi Profesi Ners yang
perguruan tinggi merupakan program
teragenda secara sistimatis. Hal ini
jangka pendek (1-3 tahun ), mengingat: (1)
merupakan prioritas program yang harus
visi adalah kompas dan pemberi arah
diimplementasikan, sebagai wujud upaya
program studi dalam mencapai tujuan (2)
membangun pelayanan administrasi dan
membangun visi bersama stakeholder
informasi yang lebih aktif, kreatif, efektif,
harus diawali dengan mengidenti ikasi
inovatif dan menyenangkan, Dengan tertip
kemampuan
administrasi
prodi;
perkembangan
(3)
menjadi
daya
pendorong dan daya penarik pelayanan
eksternal; (4) mengundang stakeholder
prima kebermutuan penyelenggaraan dan
untuk sharing mengenai sosok standar
tata kelola prodi, termasuk pada uji
lulusan yang diharapkan menjadi input
kompetensi metode OSCE.
yang
internal
dapat
dan
mahasiswa
factor
memantau
dibutuhkan;
(5)
Hal tersebut dapat dilaksanakan dalam
membahas bersama tentang membangun
program jangka pendek (1 – 3 tahun),
visi berikut misi, strategi, target, program,
mengingat:
biaya, pengendalian dan evaluasi; (6) dana,
implementasinya
sarana dan waktu harus disesuaikan secara
perencanaan/program yang sangat penting
memadai; (7) kesiapan seluruh lini prodi
untuk dijadikan acuan dan pedoman semua
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
(1)
ruang berfokus
ligkup pada
Analisis Implementasi Manajemen Strategik Uji Kompetensi Metode OSCE pada Program Studi Keperawatan
lini; (2) kegiatannya bersifat operasional
keseharian baik melalui rotasi jabatan,
dan tehnis; (3) menjadi daya pendorong
kepanitiaan, maupun pemimpin prodi.
dan penarik kinerja semua praktisi prodi;
e. Deseminasi terhadap kejelasan program uji
(4) menumbuh kembangkan pengawasan
kompetensi metode OSCE merupakan
diri (self atau inner control); (5) sebagai
upaya transformasi pengetahuan, sikap dan
bukti isik kegiatan; (6) kultur manajemen
keterampilan berkomunikasi, dalam rangka
terbuka; (8) diketahuinya kesulitan, yang
mensiasati kelemahan menjadi kekuatan
harus segera direspon oleh pimpinan; (9)
dan ancaman menjadi peluang, Efekti itas
produktivitas dapat diukur berdasarkan
komunikasi sangat menentukan terhadap
tanggung jawabnya; (10) dapat diketahui
efekti itas kepemimpinan. Oleh karena itu
rencana kegiatan selanjutnya
dengan
d. Pembuatan keputusan yang sering tidak penentuan hasil uji kompetensi metode
transformasi
merupakan
memuaskan, terutama yang terkait dengan
solusi
komunikasi
terhadap
miss
communication.
Program ini dapat dilakukan dalam
OSCE. Hal ini merupakan proses awal
program jangka menengah (lebih dari 1-3
terjadi enkulturasi sharing (problem,
tahun), mengingat : (1) perlu adanya
information, experience and solution) dalam
pengkondisian melalui keteladan dari
membangun
persepsi,
pimpinan, melalui implementasi etika
pengetahuan, sikap dan keterampilan
berkomunikasi; (2) adanya pengendalian
dalam pembuatan keputusan serta dapat
dan tindak lanjut enkulturasi komunikasi
mengurangi
di setiap unit kerja.
kesamaan
ketidakpuasan
terhadap
keputusan yang diambil.
165
Koreksi
pembuatan
f. Standar penghargaan merupakan pemacu bagi
prestasi. Standar penghargaan bagi dosen
masyarakat sekolah dapat dilakukan dalam
penguji kompetensi dapat dilakukan dalam
program jangka pendek (lebih dari 1-3
program jangka menengah (lebih dari 3-5
tahun), mengingat : (1) Stadarisasi yang
tahun),
obyektivitas dan terukur menjadi prioritas
penghargaan harus dibuat aturannya yang
terutama
uji
disepakati seluruh komponen secara
kompetensi;. (2) pembuatan keputusan
nasional (2) penghargaan diberikan secara
disajikan secara umum diikuti ihak terkait;
proporsional dan profesional mengingat
(3) tidak mengganggu jam kerja dan
prestasi yang dicapainya berbeda-beda; (3)
belajar mahasiswa; (5) perlu adanya
perlu adanya enkulturasi motif berprestasi
praktek pembuatan keputusan segra secara
dikalangan masyarakat sekolah; (6) adanya
kolektif
proses pembinaan kelompok-kelompok
dalam
melalui
keputusan
pelaksanaan
sharing
(problem,
mengingat:
dikalangan
(1)
information, experience and solution); (6)
berprestasi
dosen
adanya tindak lanjut dalam kegiatan
proporsional dan profesional
standar
secara
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
166
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian menunjukan bahwa Program
Ansoff, I and McDonnel, E. 1990. Implanting
keperawatan
memiliki
kekuatan
yang
dapatmendukung keberhasilan implementasi manajemen stratejik pada pelaksanaan uji kompetensi menggunakan metode OSCE,
Strategic Management, (2nd edition), New York: Prentice Hall. Amin, A. R. 2004. The Celestial Management. Jakarta: Senayan Abadi Publishing
baik dari sector daya pendorong guna
Arcaro, S.J. 1995. Quality in Education: An
membangun visi, kepemimpinan, keputusan,
Implementation Handbook, Florida: St.
komunikasi, kerjasama dan penghargaan
Lucie Press
team learning. Kekuatan tersebut berupa: (1)
Arikunto,
Suharsimi.
2002,
Prosedur
kesadaran, respek dan tanggung jawab, (2)
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
keyakinan, komitmen, kedisiplinan, (3)
Jakarta: Rineka Cipta.
kepercayaan dan keterbukaan. meskipun
Bush, Tony 2006. Theories of Educational
belum keseluruhan berjalan secara optimal
Leadership and Management, (3rd edition),
dan masih sering adanya masalah yang
London: SAGE Publication Ltd.
dihadapi. Tantangan yang dihadapai adalah
Certo, C.S. dan Certo, S.T. 2006. Modern
tuntutan globalisasi dan tuntutan mutu
Management. New Jersey: Pearson Prentice
kompetensi untuk lebih relevan dengan
Hall
kebutuhan stake holders.
David, R.F. (1999), Strategic Management:
Kelemahannya berupa belum optimalnya
prodi keperawatan dalam mendayagunakan
Concept & Cases, (7th edition), NewJersey: Prentice Hall Internasional, Inc.
konstribusi stake holeder dalam perumusan
Dettman, P.E. 2004, Administrators, Faculty,
visi dan kompetensi dan ancamannya adalah
and Stqff/ Support Staff's Perception's of
pergeseran
the
kepercayaan
stake
holders
MBNQA
Educational
Criteria
terhadap prodi keperawatan bilamana tidak
Implementation at the University of
segera dilakukan akselerasi pemenuhan
Wisconsi Stout, Disertation submited to the
parameter mutu pada keseluruhan aspek
faculty of the virgina: polytechnic Institute
pendidikan yang bersifat startegi, misalnya
and state University
SDM maupun seumber daya lain.
Program
Studi
Profesi
Dryden, G dan Vos, J. 2000. Learning keperawatan
dipandang layak untuk mengimplementasikan pengembangan
model
konseptual
Revolution. Bandung: Kaifa Devrye, C. 2003, Good Service is Good
uji
Business. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
kompetensi metode OSCE melaui upaya
Dew, R.J. 1997. Quality Centered Strategic
membangun visi, kepemimpinan, keputusan, komunikasi, dan penghargaan bahwa seluruh lini praktisi prodi keperawatan.
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014
Planning, New York: Quality Resources Direktorat Jeneral Pendidikan Tinggi (Dikti), 2003.
Pedoman
Penjaminan
Mutu
Analisis Implementasi Manajemen Strategik Uji Kompetensi Metode OSCE pada Program Studi Keperawatan
Pendidikan Tinggi. Jakarta: Dikti
edisi revisi. Bandung: RemajaRosadakarya
Evan, J.R and Linsday, M.W. 2005. The
Montana, J.P. and Charnov, H.B 2000.
Management and Control of Quality, (6th
Management,
edition),
York:Barron's Educational Series
South-Western:
Thomson
Corporation Ghozaly,
I.
167
(3rd
edition),
New
Montanari, R.J., Morgan, P.C. and Bracker, S.J. 2006.
Structural
Equation
Modeling: Konsep dan Aplikasinya dengan Program Amos Ver. 5, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro
1990. Strategic Management: A choice approach, Chicago: The Dryden Press Robbins, P.S. 2003. Perilaku Organisasi (Terjemahan),
Goetch, L.D.,and Davis, B.S 2001. Quality Management: Introduction to Total Quality
Jakarta:
PT.
Indeks
Kelompok Gramedia Rummter,G.A
and
Brache,
P.A
1995.
Manage ment for Production, Processing,
Improvicing Performance: How to Manage
and
the White Space on the Organization Chart,
Services,(3rd
edition),New
Jersey:Prentice–Hall, Inc Jones,
R.G
2003.
Sweeney, D.P and McFArlin, B.D 2002.
Contemporary Management, (3rd edition),
Organizational Behavior: Solutions for
New York: McGraw-Hill
Management, New York: McGraw-Hill
Lambert,
and
San Fransisco: Jossey-Bass Publisher
Tom
George,
2003.
Key
M.J.
Managemet
Higher Education
Questions: Smart Questions for Every
Thompson, A.A and Strickland lll, A.J. 2001.
Business Situation, Great Britain: FT
Strategic Managemets: Concepts And
Prentice Hall.
Cases, (12th edition), New York: McGraw-
Moleong 2007, Metode Penelitian Kualitatif,
Hill Irwin
JKA | Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2014