DEWAN REDAKSI JURNAL KEPERAWATAN 'AISYIYAH (JKA) Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Pelindung : Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung Penanggung Jawab: Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid Ketua Dewan Redaksi : Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO Sekretaris : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd Bendahara: Riza Garini, A.Md. Mitra Bastari: Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR.Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yosef, S.Kp., MSi., MN. Irma Nursanti, M.Kep., Sp. Mat. Penyunting/Editor: Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. (Editor Bahasa) Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep. (Editor Keperawatan) Setting/Layout: F. Mugia Mukti, S.Sn. Pemasaran dan Sirkulasi: Nandang JN., S.Kp., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom.
Alamat Redaksi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269 email:
[email protected] [email protected]
DAFTAR ISI
1. Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Popy Irawati, Salami, Irma Halimatus Sadiah .......................................................
1-6
2. Efektivitas Akupuntur terhadap Mual pada Pasien yang sedang Menjalani Pengobatan TB Yayat Hidayat ...........................................................................................................................
7-17
3. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Manajemen Waktu Perawat Dengan Pendokumentasian Keperawatan Inggriane Puspita Dewi ......................................................................................................
19-27
4. Pengaruh Biblioterapi Versi Islam Terhadap Kesejahteraan Spiritual pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Triana Dewi Safariah ...........................................................................................................
29-46
5. Pengaruh Supervisi Klinik Ketua Tim Model 4S terhadap Kinerja Perawat Pelaksana dalam Metode Asuhan Keperawatan Tim Dewi Mustikaningsih ...........................................................................................................
47-55
6. Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif Terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum Elizabeth Ari, Yustina Suparni .......................................................................................
57-67
7. Perilaku Seksual Mahasiswa Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah Bandung Tahun Akademik 2011-2012 Angga Wilandika, Popy Siti Aisyiyah, Yulianti ......................................................
69-76
8. Manajemen Pemberdayaan Kader dengan Pendekatan Intervensi Berjenjang dalam Pelayanan Keperawatan Komunitas pada Lansia dengan Gangguan Mobilisasi Nandang Jamiat ......................................................................................................................
77-85
9. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan tentang Pengaruh Seks Dini terhadap Kesehatan Reproduksi Sajodin .........................................................................................................................................
87-92
10. Pengetahuan Jargon Proses Keperawatan HIV-AIDS pada Mahasiswa Tingkat I Tahun Akademik 2013/2014 STIKes ‘Aisyiyah Bandung Perla Yualita ............................................................................................................................. 93-101
JKA. 2014;1(1): 19-27
ARTIKEL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN MANAJEMEN WAKTU PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN Inggriane Puspita Dewi STIKes ‘Aisyiyah Bandung
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta ketidaklengkapan pendokumentasian keperawatan di ruangan GICU RSHS Bandung. Dokumentasi yang lengkap dan baik dapat menurunkan ALOS (Average Lenght of Stay) pasien di intensive care, meminimalkan biaya rawat, dan menjaga keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan manajemen waktu perawat dengan pendokumentasian keperawatan di R. GICU RSHS Bandung dan mengeksplorasi pendapat perawat pelaksana R. GICU RSHS tentang pendokumentasian keperawatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini 38 orang. Metodologi Penelitian ini menggunakan Mix Methods, dengan pendekatan Sequential Explanatory Design. Teknik pengambilan data dengan angket dan Focus Group Discussion (FGD). Analsis kuantitatif menggunakan Chi Square dan analisis kualitatif dengan analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara sikap dan manajemen waktu dengan pendokumentasian keperawatan (p = 0,004 dan 0,024). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pendokumentasian keperawatan adalah manajemen waktu (p-Wald = 0,046 dan OR = 4,96). Responden menyatakan ketidaklengkapan dokumentasi keperawatan ini akibat sikap perawat yang kurang motivasi terutama saat shift malam , format yang kurang spesi ik untuk kasus kritis, serta masalah waktu. Implikasi dari temuan ini adalah memberikan gambaran pada pihak rumah sakit untuk mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan pentingnya dokumentasi keperawatan yang lengkap dan baik, memberikan reward positif bagi perawat yang telah mendokumentasikan keperawatan secara lengkap dan baik, mengkaji ulang format-format standar asuhan keperawatan khususnya ruang intensive serta training manajemen waktu di keperawatan kritis. Kata kunci: pengetahuan, sikap, manajemen waktu, dokumentasi keperawatan Daftar Pustaka 46 (1996 - 2011)
ABSTRACT The research was motivated by the fact of the incompleteness of the documentation of nursing at General Intensive Care Unit Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung . Documentation is complete and quali ied can reduce ALOS (Average Lenght of Stay) patients in intensive care, minimizing the cost of care, and maintaining patient safety. The purpose of this study to analyze the relationship of knowledge, attitude and time management nurses with nursing documentation in General Intensive Care Unit Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung and explore nurses opinions about nursing documentation.
19
20
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
Thirty-eight Sample in this study. This research uses a Mix Methods, with Explanatory Sequential Design approach. Data collection techniques with questionnaires and Focus Group Discussion. Analsis statistics quantitative using Chi Square and qualitative analysis with an interactive model analysis. The results showed there is a relationship between attitudes and time management with the documentation of nursing (p = 0.004 and 0.024). The most dominant variables associated with nursing documentation is a time management (p-Wald = 0.046 and Odds Ratio = 4.96). Respondents stated that nursing documentation is incomplete due to the attitude of nurses who lack motivation especially during the night shift, the less speci ic format for the critical case, as well as a matter of time. The implications of these indings is to give an overview on the part of hospitals to provide training related to the importance of nursing documentation is complete and well, providing a positive reward for a nurse who has been documented in full and good nursing, review the format - a standard format, especially the intensive nursing care as well as nursing training at a critical time management. Key words: knowledge, attitude, time management, nursing documentation Bibliography 46 (1996 - 2011). PENDAHULUAN
Pada studi pendahuluan tanggal 16
Pendokumentasian
asuhan
keperawatan
November 2011 s.d 5 Januari 2012, peneliti
menjadi hal yang penting dilakukan sebagai
menemukan adanya fakta kurang lengkapnya
sarana komunikasi antar tim kesehatan.
pendokumentasian
Merujuk pada pernyataan yang disampaikan
dalam rekam medik pasien, dari 11 rekam
oleh College of Registered Nurses of British
medik
Columbia (CRNBC, 2007) bahwa dokumentasi
dominan pada area implementasi 90%
merupakan komponen penting dari praktik
sementara
keperawatan.
keperawatan, dan evaluasi masih dibawah 95
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merupakan rumah
pasien,
proses
keperawatan
pendokumentasian
untuk
pengkajian,
lebih
diagnosa
% . Selama
di
ruangan
GICU
peneliti
sakit rujukan memiliki lima unit perawatan
mengamati potensi kejadian yang tidak
intensive , salah satunya adalah GICU (General
diharapkan
Intensive Care Unit) dengan kapasitas 11
pendokumentasian yang tidak lengkap seperti
tempat tidur dan 44 tenaga perawat (Pro il
dokumentasi tentang mobilisasi pasien yang
RSHS). Unit rawat intensive care di rumah
kadang-kadang tidak tercantum, sehingga
sakit merupakan lingkup garapan perawatan
pasien mengalami dekubitus, karena data
kritis,
kurang akurat mengenai waktu pergantian
memiliki
karakteristik
tersendiri
dibandingkan dengan unit rawat biasa. Di
dapat
terjadi
akibat
mobilisasi pasien.
Intensive Care Unit, dokumentasi keperawatan
Ketidaklengkapan dokumentasi di GICU
idealnya dapat menyediakan kerangka kerja
RSHS akibat waktu lebih banyak fokus pada
untuk
tindakan
pengambilan
keputusan
tentang
keperawatan,
karena
pasien
diagnosis dan prognosis dalam perawatan
memiliki ketergantungan yang tinggi, serta
kesehatan klien (White, 2003).
dokumentasi sudah cukup ditulis pada lembar
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Manajemen Waktu Perawat dengan Pendokumentasian Keperawatan di Ruang General Intensive Care Unit (GICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
21
monitoring dan buku laporan harian perawat,
2006; Sugiyono, 2005). Untuk metoda
penulisan terasa menyita waktu. Pernyataan
kualitatif
ini perlu dikaji lebih jauh mengenai
interaktif (Sutopo, 2002).
manajemen waktu perawat GICU dalam
Teknik
menggunakan pengambilan
analisis
model
sampel
untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada
kuantitatif dengan total sampling yaitu
pasiennya, kemudian perilaku yang didasari
sebanyak 38 orang perawat pelaksana. Sampel
oleh pengetahuan dan kesadaran akan lebih
untuk kualitatif pada Focus Group Discussion
langgeng dari pada perilaku yang tidak
(FGD) sebanyak 6 orang perawat. Penelitian
didasari pengetahuan, hal ini menjadi dasar
dilaksanakan di ruangan GICU (General
untuk membuktikan tingkat pengetahuan
Intensive care Unit) RSUP Dr. Hasan Sadikin
perawat pelaksana ruang GICU berhubungan
Bandung, selama bulan Mei s.d Juni 2012.
dengan dokumentasi keperawatan. Berdasarkan hal diatas maka peneliti
INSTRUMEN PENELITIAN
tertarik untuk melakukan kajian lebih
Instrumen untuk mengevaluasi kuantitas dan
mendalam “Apakah terdapat hubungan
kualitas dokumentasi keperawatan telah
antara pengetahuan, sikap dan manajemen
dikembangkan oleh Bjorvell et al, ia
waktu perawat dengan pendokumentasian
mengembangkan
keperawatan di ruang General Intensive
pendokumentasian proses keperawatan yang
Care Unit (GICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin
diberi nama Cat-ch-Ing. Validitas untuk Cat-
(RSHS)
bagaimana
ch-Ing instrumen digambarkan oleh koe isien
mengenai
korelasi yang signi icant (r = 0,68, p = <0,0001,
pendapat
Bandung perawat
serta GICU
dokumentasi keperawatan ? “
instrumen
penilaian
95% CI 0,57-0,76) antara nilai dari Ehnfors dan Cat-ch-Ing instrumen (Bjö rvell, Thorell-
METODOLOGI
Ekstrand, & Wredling, 2009).
Penelitian ini menggunakan rancangan
Paans (2010) meneliti instrument untuk
penelitian deskriptif korelatif yang akan
mengevaluasi dokumentasi keperawatan di
mempelajari adanya hubungan antar variabel,
rumah
dengan
methods
instrumen, ia berhasil mengembangkan
(kuantitatif dan kualitatif). Adapun model
instrument baru untuk mengukur akurasi dari
mixed methods yang digunakan adalah
dokumentasi
Sequential Explanatory Design (Sugiyono,
berpendapat Cat-ch-Ing instrumen tidak bisa
2011).
mneggambarkan
Pada
pendekatan
metode
mixed
kuantitatif
sakit
berdasarkan
proses
Cat-ch-Ing
keperawatan,
akurasi
ia
dokumentasi
peneliti
keperawatan karena kriteria skore tidak
menggunakan pendekatan cross sectional
dimunculkan. Penelitian dilakukan terhadap
dimana data dari semua variabel dikumpulkan
245 status pasien di rumah sakit di
dalam waktu yang bersamaan (Polit & Beck,
Netherlands. Cronbach alpha instrument ini
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
22
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
0.722 dan inter-rater reliability (Kw) antara 0.742 dan 0.896. Instrument ini dinamakan D-
HASIL PENELITIAN
Cath Instrument dan dinyatakan valid serta
Perawat pelaksana ruangan GICU RSHS
reliabel untuk mengukur akurasi dokumentasi
sebagian besar berjenis kelamin perempuan
proses
(71 %), memiliki masa kerja antara > 5 – 9
keperawatan
(Paans,
Sermeus,
Nieweg, & P, 2010). Instrumen
tahun (42%) dan perpendidikan terakhir DIII
yang
penelitian
ini
demogra i
berisi
digunakan
meliputi
dalam
kuisioner
karakteristik
data
keperawatan
(79%),
belum
mengikuti
pelatihan standar keperawatan 95 %.
individu
Berdasarkan tabel 1 di bawah, dapat dilihat
perawat, sikap perawat terhadap dokumentasi
sebagian perawat memiliki pengetahuan yang
keperawatan (koe isien reliabilitas : 0,838),
baik (100%), sikap yang tidak mendukung
kuisioner pengetahuan perawat tentang
(57,9%) terhadap dokumentasi keperawatan,
dokumentasi keperawatan (reliabilitas test
memiliki manajemen waktu efektif pada
0,97), lembar kegiatan perawat untuk
kuadran I (52,6%) namun pada kuadran II
mengukur manajemen waktu perawat GICU,
manajemen waktu yang efektif hanya sebesar
inventory instrumen D-cath- instrument .
47,4 %.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan, Sikap dan Manajemen Waktu Variabel Pengetahuan Baik Sikap Mendukung Tidak mendukung Manajemen waktu (I) efektif tidak efektif Manajemen waktu (II) efektif Tidak efektif
Frekuensi
Persentase
38
100
16 22
42,1 57,9
20 18
52,6 47,4
18 20
47,4 52,6
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dokumentasi Keperawatan Dokumentasi Kuantitas lengkap tidak lengkap Kualitas Akurat ( baik) Tidak akurat (kurang baik)
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Frekuensi
Persentase
18 20
47,4 52,6
22 16
57,9 42,1
Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Manajemen Waktu Perawat dengan Pendokumentasian Keperawatan di Ruang General Intensive Care Unit (GICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
23
Tabel 3. Hubungan Antara Sikap Dan Manajemen Waktu Dengan Kuantitas/Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan Variabel
Dokumentasi keperawatan (kuantitas / kelengkapan) χ2 tabel χ2 hitung 3,481 8,46* 3,481 5,11 * 3,481 5,10*
Sikap Manajemen waktu (I) Manajemen waktu (II)
Tabel 4. Hubungan antara pengetahuan, sikap dan manajemen waktu dengan dokumentasi keperawatan dilihat dari kualitasnya Variabel
Dokumentasi keperawatan (kualitas) χ2 tabel χ2 hitung 3,481 4,449* 3,481 4,144* 3,481 5,149*
Sikap Manajemen waktu (I) Manajemen waktu (II)
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda Tahap Akhir antara Sikap dan Manajemen Waktu dengan Pendokumentasian Keperawatan di R.GICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Mei – Juni 2012 B -2,129 1, 602 0,172
Variabel Sikap Manajemen waktu konstan
Wald 6,823 3,994
Dari dokumentasi keperawatan yang
OR 0,119 4,963
p-Wald 0,009 0,046
kelengkapan
CI 0,024 – 0,588 1,031 – 23,888
dokumentasi
keperawatan
tercatat dalam status pasien periode Mei s.d
bermakna atau H0 ditolak. Demikian pula
Juni 2012 sebanyak 114 dokumentasi atau 1
dengan variabel manajemen waktu I dan II
perawat
memiliki
diobservasi
3
dokumentasi
χ2hitung >
manajemen
dapat dilihat pada tabel 2 di bawah bahwa
kelengkapan dokumentasi keperawatan.
keperawatan
tidak
lengkap,
sementara
berkorelasi
sehingga
keperawatan, kemudian di prosentasekan, prosentase terbesar (53%) dokumentasi
waktu
χ2tabel,
dengan
Dari tabel 4 di bawah ini pada nilai α 0,05 , diperoleh nilai χ2hitung untuk sikap adalah
kualitas dokumentasi keperawatan di R. GICU
4,449
atau
χ2hitung >
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, 58 %
hubungan
kualitasnya baik.
dokumentasi keperawatan bermakna atau H0
antara
sikap
χ2tabel artinya dan
kualitas
Dari tabel 3 di bawah dapat dilihat pada
ditolak. Demikian pula dengan variabel
nilai α 0,05 , diperoleh nilai χ2hitung untuk
manajemen waktu I dan II memiliki χ2hitung
sikap adalah 8,46 atau χ2hitung > χ2tabel
> χ2tabel, sehingga manajemen waktu
artinya
berkorelasi
hubungan
antara
sikap
dan
dengan
kualitas
(akurasi)
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
24
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
dokumentasi keperawatan.
menyelesaikan tugas-tugasnya (Allen D,
Uji statistik yang digunakan dalam analisis
1998).
multivariat pada penelitian ini menggunakan uji
Pada variabel manajemen waktu ditemukan
regresi logistik berganda yang dapat dilihat pada
hasil penelitian terdapat hubungan yang
tabel dibawah ini. Pada tabel 5 di bawah,
bermakna
variabel
terhadap
keperawatan. Hal tersebut terjadi karena rata-
kelengkapan dokumentasi keperawatan adalah
rata perawat beranggapan sebagian besar
sikap dan manajemen waktu. Jika dilihat dari
tindakan yang dilakukan pada pasien kritis
nilai OR , nilai OR manajemen waktu 4,963 lebih
adalah penting dan mendesak, walaupun
besar dari sikap (0,119) sehingga yang paling
pasien yang sedang dirawatnya dalam
kuat
kelengkapan
katagori critically ill patient .Pengelolaan
dokumentasi keperawatan di R. GICU RSUP Dr.
waktu yang efektif adalah seseorang selalu
Hasan Sadikin Bandung adalah variabel
mempunyai rencana terhadap apa yang akan
manajemen waktu.
dilakukannya, sehingga ia mampu melakukan
yang
berpengaruh
hubungannya
dengan
Hasil Focus Group Discussion (FGD),
dengan
pendokumentasian
akti itasnya secara efektif (R.Covey, 2010).
didapatkan hal – hal yang menghambat pendokumentasian
proses
keperawatan
SIMPULAN
adalah sikap malas, kurang motivasi, format
Variabel
belum spesi ik untuk ruangan kritis, beban
dokumentasi proses keperawatan di R. GICU
kerja, waktu penulisan yang kurang dan
RSHS adalah sikap dan manajemen waktu.
double dokumentasi, keberadaan status rekam
Faktor
medik pasien yang tidak jelas.
manajemen
yang
yang
berhubungan
paling
waktu,
signi ikan walaupun
dengan
adalah menurut
pengakuan informan, semuanya kembali ke PEMBAHASAN
masalah sikap.
Hasil penelitian menunjukan pengetahuan tidak berhubungan dengan pendokumentasian
DAFTAR PUSTAKA
keperawatan karena data homogen (100 %
Allen D. (1998). Record-keeping and routine
kategori
baik)
namun
untuk
sikap
nursing practice: The view from the wards.
berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi
Journal of Advanced Nursing 27(6), 1223-
(p = 0,004) maupun kualitas dokumentasi 1230. (p = 0,002). Perawat yang memiliki profesionalisme
yang
tinggi
mampu
Ammenwerth, E., Iller, C., & Mahler, C. (2006). IT-adoption and the interaction of task,
menyelesaikan tugasnya termasuk dalam hal
technology
pendokumentasian dengan baik, namun
framework and a case study. BMC Med.
perawat yang memiliki sikap profesionalisme
Inform. Decis. Mak, 6(3).
yang
rendah
cenderung
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
tidak
tuntas
and
individuals:
A
it
Aziz, A., & Meliala, A. (2010). Analysis of nursing
Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Manajemen Waktu Perawat dengan Pendokumentasian Keperawatan di Ruang General Intensive Care Unit (GICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
25
care documentation process at inpatient
patient records with special reference to
ward of Aceh Mental Hospital. Retrieved 7th
nursing
March
Dissertation,
2012,
from
http://www.eprint.
undip.ac.id
home
care.
Universitatis
Unpublished Upsaliensis,
Uppsala.
Catalan, V. M., Silveira, D. T., Neutzling, A. L.,
Ehrenberg, A., Ehnfors, M., & Thorell-Ekstrand,
Helena, L., Martinato, M., & Borges, G. C. d.
I. (1996). Nursing documentation in
M. (2011). The NAS System: Nursing
patient records: Experience of the use of
Activities Score in mobile technology. Rev
the VIPS model. Joumal of Advanced
Esc Enferm 45(6), 1413-1419.
Nursing, 24, 853-867.
Claessens, B. J. C., Eerde, W. v., Rutte, C. G., &
Gardner-Thorpe J, Love N, Wrightson J, Walsh
Roe, R. A. (2007). A review of the time
S, & N., K. (2006). The value ofModi ied
management literature. Personnel Review,
EarlyWarning Score (MEWS) in surgical in-
36(2), 255-276.
patients: a prospective observational study.
Cretikos M, Chen J, Hillman K, Bellomo R, Finfer S, & A, F. (2007). The objective medical
emergency
team
activation
Annals of the Royal College of Surgeons of England, 88, 571-575. Giordano, K. (2003). Examining nursing
criteria: A case-control study. Resuscitation,
malpractice:
73, 62-72.
perspective. Critical Care Nurse 23, 104-
CRNBC. (2007). Nursing documentation
A
defense
attorney's
107.
(Publication. Retrieved 14/1/2012, from
Goldhill D, McNarry A, Hadjianastassiou V, & P,
College of Registered Nurses of British
T. (2004). The longer patients are in
Columbia: www.crnbc.ca/NursingPractice/
hospital before intensive care admission
Requirements
the higher their mortality. Intensive Care
Diyanto, Y. (2007). Analisis faktor-faktor pelaksanaan
dokumentasi
Medicine, 30, 1908-1913.
asuhan
Goldhill DR, McNarry AF, Mandersloot G, & A.,
keperawatan di rumah sakit umum daerah
M. (2005). A physiologically-based early
Tugurejo Semarang. Unpublished Tesis,
warning score for ward patients: the
Universitas Dipenogoro, Semarang.
association between score and outcome.
Dykes, P., Cashen, M., Foster, M., Gallagher, J.,
Anaesthesia, 60, 547-553.
Kennedy, M., MacCallum, R., et al. (2006).
Gugerty, B., Maranda, M. J., Beachley, M.,
Surveying acute care providers in the U.S.
Navarro, V. B., Newbold, S., Hawk, W., et al.
to explore the impact of HIT on the role of
(2007). Challenges and opportunities in
nurses and interdisciplinary communication
documentation of the nursing care of
in acute care settings. Journal of Healthcare
patients (Publication. Retrieved 13/1/ 2012,
Information Management 20(2).
from
Ehrenberg, A. (2000). Nursing content in
Nursing
Maryland:
Workforce
Commission
http://www.mbon.org/
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
26
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
commission2/documenation_challenges.pdf Hellesé , R., & Ruland, C. M. (2001). Developing a module for nursing documentation integrated in the electronic patient record.
documentation system on the quality of nursing documentation. J Med Syst, 31, 274282. Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2003).
Journal of Clinical Nursing, 10, 799-805.
Kepemimpinan dan manajemen keperawatan:
Howse E, & Bailey J. (1992). Resistance to
Teori dan aplikasi (Widyawati, Trans. 4 th
documentation -a nursing research issue. International Journal of Nursing Studies 29(4), 371-381.
ed.). Jakarta: EGC. McGaughey J, Alderdice F, Fowler R, K. A., Mayhew A, & M, M. (2007). Outreach and
Hutchinson C, Matthews T, & Sharples C.
Early Warning Systems (EWS) for the
(2007). Get ready for the records switch.
Prevention of Intensive Care Admission
Nursing Standard, 21(21), 64.
and Death of Critically Ill Adult Patients on
Kelley, Tiffany, Brandon, Debra, Docherty, & L, S.
(2011).
Electronic
nursing
documentation as a strategy to improve quality of patient care. Journal of Nursing Scholarship, 43(2), 154. (2009). Effects of terminology based documentation on nursing. Connecting Health and Humans, 332-336.
Chichester, UK. Morgan RJM, Williams F, & MM., W. (1997). An
(2006).
developing critical illness. Clinical Intensive Care Medicine, 8, 100. Mü ller-Staub, M., Needham, I., Matthias Odenbreit, Lavin, M. A., & Achterberg, T. v.
Kujala, J., Lillrank, P., Kronstro¨m, V., & A.
Cochrane Library John Wiley & Sons Ltd,
early warning scoring systemfor detecting
Kinnunen, U.-M., Saranto, K., & Miettinen, M.
Peltokorpi,
General Hospital Wards (Review). The
(2007). Improved quality of nursing
Time-based
documentation: Results of a nursing
management of patient processes. Journal
diagnoses, interventions, and outcomes
of Health Organization and Management,
implementation
20(6), 512-524.
Journal of Nursing Terminologies and
Lovlien, C. A., Johansen, M., Timm, S.,
study.
International
Classi ications, 18(1), 5-17.
Eversman, S., Gusa, D., & Twedell, D.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan
(2007). Improving program documentation
:Teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
quality
through
the
application
of
Paans, W., Sermeus, W., Nieweg, R. M. B., & P, C.
continuous improvement processes. The
(2010). D-Catch instrument: development
Journal of Continuing Education in Nursing,
and
38(6), 271-276.
measurement instrument for nursing
Mahler, C., Ammenwerth, E., Wagner, A., Tautz, A., Happek, T., Hoppe, B., et al. (2007). Effects of a computer-based nursing
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
psychometric
testing
of
a
documentation in hospitals. Journal of Advanced Nursing, 66(6), 1388-1400. Patricia W.Lyer, & H.Camp, N. (2000).
Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Manajemen Waktu Perawat dengan Pendokumentasian Keperawatan di Ruang General Intensive Care Unit (GICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
Dokumentasi
Keperawatan:
Pendekatan
Proses
Suatu
Keperawatan
27
Nova Scotia: http://www.cmns.ca
(S.
Stenhouse C, Coates S, Tivey M, Allsop P, & T., P.
Kurnianingsih, Trans. 3rd ed.). Jakarta:
(2000). Prospective evaluation of a
EGC.
modi ied early warning score to aid earlier
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2006). Essential of
detection of patients developing critical
nursing research (Vol. 6th). Philadelphia:
ilness on a general surgical ward. . British
Lippincott Williams & Wilkins.
Journal of Anaesthesia, 85, 663.
Potter, P. A., & G.Perry, A. (2009). Fundamental Keperawatan (d. D. Sjabana, Trans. 7 ed. Vol. 1). Jakarta: Salemba Medika. Pramudiarja,
U.
(2011).
Sugiyono. (2005). Statistika untuk penelitian (Vol. ketujuh). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi
Dokumentasi
(Mixed Methods) (1 ed.). Bandung: Alfabeta.
keperawatan yang baik bisa kurangi
Tapp RA. (1990). Inhibitors and facilitators to
ongkos berobat. Detikhealth, p. 1. Retrieved
documentation of nursing practice. Western
1/1/2012, from http://www.detikhealth.
Journal of Nursing Research 12(2), 229-240.
com/read/2011
Thoroddsen A, & Ehnfors, M. (2007). Putting
Prideaux, A. (2011). Issues in nursing documentation
and
record-keeping
practice. British Journal of Nursing, 20(22). R.Covey, S. (2010). 7 kebiasaan manusia yang sangat
efektif
(L.
Saputra,
Trans.).
Tangerang: Binarupa Aksara.
policy into practice: pre- and posttests of implementing standardized languages for nursing documentation. J Clin Nurs 16, 1826-1838. Thoroddsen, A., & Ehnfors, M. (2007). Putting policy into practice: Pre- and posttests of
Rosdahl, Bunker, C., & T.Kowalski, M. (2012).
implementing standardized languages for
Textbook of basic nursing (10 th ed.).
nursing documentation. Issues in clinical
Philadelphia:
nursing, 1826-1838.
Lippincott
Williams
&
Wilkins. Sakai T, & MA, D. (2009). Rapid resonse system. Journal of Anesthesia, 23, 403-408. Saranto, K., & Kinnunen, U.-M. (2008). Evaluating
nursing
documentation
–
research designs and methods: Systematic review. Journal of Advanced Nursing, 464476. Scotia, C. o. R. N. o. N. (2005). Documentation Guidlines
for
Registered
Nurses
(Publication. Retrieved 13 January 2012, from Registered Nurses Association of
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014