DEWAN REDAKSI JURNAL KEPERAWATAN 'AISYIYAH (JKA) Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Pelindung : Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung Penanggung Jawab: Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid Ketua Dewan Redaksi : Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO Sekretaris : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd Bendahara: Riza Garini, A.Md. Mitra Bastari: Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR.Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yosef, S.Kp., MSi., MN. Irma Nursanti, M.Kep., Sp. Mat. Penyunting/Editor: Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. (Editor Bahasa) Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep. (Editor Keperawatan) Setting/Layout: F. Mugia Mukti, S.Sn. Pemasaran dan Sirkulasi: Nandang JN., S.Kp., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom.
Alamat Redaksi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269 email:
[email protected] [email protected]
DAFTAR ISI
1. Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Popy Irawati, Salami, Irma Halimatus Sadiah .......................................................
1-6
2. Efektivitas Akupuntur terhadap Mual pada Pasien yang sedang Menjalani Pengobatan TB Yayat Hidayat ...........................................................................................................................
7-17
3. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Manajemen Waktu Perawat Dengan Pendokumentasian Keperawatan Inggriane Puspita Dewi ......................................................................................................
19-27
4. Pengaruh Biblioterapi Versi Islam Terhadap Kesejahteraan Spiritual pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Triana Dewi Safariah ...........................................................................................................
29-46
5. Pengaruh Supervisi Klinik Ketua Tim Model 4S terhadap Kinerja Perawat Pelaksana dalam Metode Asuhan Keperawatan Tim Dewi Mustikaningsih ...........................................................................................................
47-55
6. Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif Terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum Elizabeth Ari, Yustina Suparni .......................................................................................
57-67
7. Perilaku Seksual Mahasiswa Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah Bandung Tahun Akademik 2011-2012 Angga Wilandika, Popy Siti Aisyiyah, Yulianti ......................................................
69-76
8. Manajemen Pemberdayaan Kader dengan Pendekatan Intervensi Berjenjang dalam Pelayanan Keperawatan Komunitas pada Lansia dengan Gangguan Mobilisasi Nandang Jamiat ......................................................................................................................
77-85
9. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan tentang Pengaruh Seks Dini terhadap Kesehatan Reproduksi Sajodin .........................................................................................................................................
87-92
10. Pengetahuan Jargon Proses Keperawatan HIV-AIDS pada Mahasiswa Tingkat I Tahun Akademik 2013/2014 STIKes ‘Aisyiyah Bandung Perla Yualita ............................................................................................................................. 93-101
JKA. 2014;1(1): 57-67
ARTIKEL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI BATUK EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PENGELUARAN SEKRET PASKA NARKOSE UMUM Elizabeth Ari, Yustina Suparni STIKes Santo Borromeus
ABSTRAK Pendidikan kesehatan yang dikembangkan di rumah sakit berguna untuk membantu klien dan keluarga agar dapat mengatasi masalah kesehatannya, khususnya mempercepat penyembuhan penyakitnya. Penkes berupa latihan batuk efektif sangat diperlukan klien yang akan menjalani operasi dengan anestesi umum karena membantu mengeluarkan sekret yang dapat mengganggu saluran pernapasan. Bila terjadi akumulasi sekret pada saluran pernapasan dapat mengakibatkan komplikasi misalnya bronkopneumoni dan atelektasis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidenti ikasi pengaruh pemberian edukasi : batuk efektif terhadap kemampuan pengeluaran sekret pasca operasi dengan narkose umum dengan menggunakan metode quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah 46 pasien yang operasi dengan narkose umum, menggunakan purposive sampling dimana 23 responden diberikan intervensi edukasi batuk efektif pre operatif dan 23 responden sebagai kelompok kontrol. Hasilnya terdapat pengaruh yang signi ikan pemberian edukasi batuk efektif terhadap kemampuan pengeluaran sekret paska narkose umum. dengan p value = 0,007. Disarankan kepada perawat senantiasa memberikan penkes pada setiap pasien yang akan menjalani operasi dengan narkose umum berupa batuk efektif. Kata Kunci: Edukasi, Batuk Efektif, Narkose Umum.
ABSTRACT Health education was developed in hospital useful to help clients and family to be able to solve the problems of his health, particularly accelerated healing diseases.HE in the form of exercise cough effective indispensable clients who will undergo surgery with a general anesthetic because it helps supress secretions that can disturb the respiratory tract. If there is an accumulation of secretions in the respiratory tract can lead to complications such as bronchopneumoni and atelectasis. The purpose of this research is to identify the effects of education: effective cough secretions postoperative spending ability with general narcose with quasi experiment method. The population in this research is 46 patients with general narcose operation, using a purposive sampling where the 23 respondents are given educational intervention effective cough pre operative and 23 respondents as a control group. As a result there is signi icant in luence awarding of educational effective cough with the ability secretions pasca general narcose with p value = 0.007. The recommended for nurse always give health promotion on every patient who will undergo surgery with a general narcotics be effective cough. Key words: education, effective cough, general narcose
57
58
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
PENDAHULUAN
kembali,
Pendidikan kesehatan adalah salah satu
keperawatan
bentuk kegiatan promosi kesehatan yang
Intervensi keperawatan yang optimal serta
merupakan
partisipasi aktif dari klien diharapkan dapat
proses
pemberdayaan
atau
maka
diperlukan
yang
asuhan
berkesinambungan.
memandirikan masyarakat untuk memelihara,
mencegah
meningkatkan dan melindungi kesehatan
operatif, sehingga klien dapat kembali
melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
ketingkat fungsi yang setinggi mungkin
kemampuan serta pengembangan lingkungan
(Poter dan Perry, 2006).
yang sehat. Proses pembelajaran tersebut
Setiap program penyuluhan preoperatif
dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan
terdiri dari penjelasan dan demonstrasi lima
kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam
jenis latihan paska operatif yaitu : latihan
bidang kesehatan (Depkes RI, 2002).
pernafasan, spirometri stimulatif, batuk
Pendidikan kesehatan yang dikembangkan
efektif, perpindahan posisi dan latihan kaki.
di rumah sakit adalah untuk membantu klien
Manfaat dari latihan ini dibuat untuk
dan keluarga agar dapat mengatasi masalah
mencegah
kesehatannya,
khususnya
operatif, seperti : mengurangi distensi
penyembuhan
penyakitnya.
mempercepat Dari
segi
timbulnya
terjadinya
komplikasi
komplikasi
paska
paska
abdomen, mencegah akumulasi sekret pada
psikososial klien yang sedang sakit dalam
jalan
kondisi tidak nyaman dan sakit, kekawatiran,
meningkatkan sirkulasi, mengurangi nyeri
kecemasan, kebingungan dan sebagainya. Oleh
serta mempercepat proses penyembuhan
sebab itu mereka ini sangat memerlukan
luka, sehingga pasien dapat mencapai akti itas
bantuan, bukan saja pengobatan tetapi juga
normal yang akhirnya lama perawatan
bantuan lain seperti informasi, nasehat dan
dirumah sakit akan memendek dan lebih
petunjuk-petunjuk dari petugas rumah sakit
murah (Brunner and Suddarth, 2002).
yang berkaitan dengan masalah penyakit yang
mereka alami (Notoatmodjo, 2005).
rencana program penyuluhan yang efektif
Asuhan keperawatan perioperatif meliputi
sehingga seluruh klien bedah mendapatkan
keperawatan yang diberikan sebelum operasi
informasi yang sama, diskusi yang terperinci
(pre operatif) saat operasi (intra operatif)
dan demonstrasi latihan paska operatif
dan setelah pembedahan (paska operatif).
merupakan hal yang vital. Apabila klien
Keperawatan
memahami alasan pentingnya penyuluhan ini
berdasarkan
perioperatif proses
dilakukan
keperawatan
napas,
mencegah
tromboplebitis,
Klien dengan pembedahan harus dibuatkan
dan
dan mampu menjalankannya sesuai anjuran,
perawat perlu menetapkan strategi sesuai
maka komplikasi pada tahap pemulihan akan
dengan kebutuhan individu selama periode
berkurang. Penyuluhan pre operatif yang
perioperatif sehingga klien memperoleh
sistematik
kemudahan sejak datang sampai klien sehat
mempengaruhi beberapa faktor paska operatif
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
dan
terstruktur
dapat
Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum di Ruang Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung
seperti : fungsi pernafasan, kapasitas fungsi isik, perasaan sehat dan lama rawat inap
59
efektif ini sangat bermanfaat bagi klien yang akan
menjalani
operasi
menggunakan
dirumah sakit (Perry dan Potter, 2006 ).
anasthesi umum, karena tehnik batuk efektif
ini dapat membantu mengeluarkan sekret
Pembedahan atau operasi adalah semua
tindak pengobatan yang menggunakan cara
kental yang mengganggu saluran pernapasan.
invasif dengan membuka atau menampilkan
bagian tubuh yang akan ditangani, umumnya
yang berjudul Respiratory Physiotherapy To
dilakukan dengan membuat sayatan. Klien
Prevent
yang menjalani pembedahan akan menerima
Abdominal Surgery, menyatakan dengan
anestesi dengan salah satu dari tiga cara
melakukan
sebagai berikut : umum, regional atau lokal.
napas dalam dan batuk efektif sebelum
Klien yang menjalankan operasi dengan
operasi diperoleh hasil dapat menurunkan
menggunakan
kejadian komplikasi paru – paru setelah
anesthesi
umum
dapat
Penelitian Patrick Pasquina tahun 2006 Pulmonary
Complications
After
isioterapi pernapasan latihan
menyebabkan gangguan pada saluran napas
dilakukan pembedahan abdomen.
karena adanya akumulasi sekret. Apabila
penumpukan sekret terjadi dalam waktu yang
sampai
lama karena pasien tidak dapat melakukan
didapatkan data sebanyak 752 klien yang
batuk efektif dan kurangnya mobilisasi
dilakukan operasi dengan menggunakan
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
narkose umum di ruangan Yosef 3. Usaha
komplikasi pada saluran pernapasan seperti
menurunkan kejadian komplikasi pada paru-
bronkopneumoni dan atelektasis dan bila
paru pasca narkose umum telah dibuat format
terjadi komplikasi seperti diatas maka dapat
Standar Operasional Prosedur (SOP) melatih
menyebabkan terjadinya gagal napas yang
pasien untuk batuk efektif, yaitu tindakan
dapat engkibatkan terjadinya kematian. Hal
keperawatan yang dilakukan pada pasien
ini dapat diatasi bila pasien diberi pendidikan
dalam keadaan sadar agar mampu melakukan
kesehatan tentang latihan batuk efektif dan
batuk secara efektif.
mempraktekannya setelah operasi.
Latihan batuk efektif sangat diperlukan
pada prinsipnya adalah bagian dari kinerja
bagi klien terutama klien yang mengalami
dan perilaku individu perawat dalam bekerja
operasi dengan anestesi umum. Karena pasien
sesuai tugas-tugasnya dalam organisasi dan
akan mengalami pemasangan alat bantu nafas
biasanya
selama dalam kondisi anestesi. Sehingga
Kepatuhan perawat dalam penerapan SOP
ketika sadar klien akan mengalami rasa tidak
pelayanan
nyaman pada tenggorokan akibat banyaknya
keberhasilan pelayanan keperawatan dan
lendir kental di tenggorokan yang akan
merupakan salah satu sasaran penting dalam
merangsang untuk batuk. Latihan batuk
manajemen sumber daya manusia.
Di rumah sakit Borromeus dari bulan Juli bulan
Desember
tahun
2012
Penerapan SOP pelayanan keperawatan
berkaitan
dengan
keperawatan
kepatuhan.
adalah
ukuran
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
60
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
terhadap kemampuan pengeluaran sekret. Pada
peneliti bermaksud melakukan penelitian
penelitian ini semua anggota populasi yang
dengan
memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai
mengenai
pengaruh
pemberian
edukasi: batuk efektif terhadap kemampuan
sampel dan ada 2 sampel drop out.
pengeluaran sekret paska operasi dengan
narkose umum di ruangan Yosef 3 Rumah
pemberian edukasi batuk efektif terhadap
Sakit Santo Borromeus Bandung .
kemampuan batuk efektif paska narkose umum
Hipotesis penelitian ini yaitu ada pengaruh
terhadap kemampuan pengeluaran sekret paska METODOLOGI
narkose umum di ruangan Yosef 3 Rumah Sakit
Jenis penelitian ini adalah experiment dengan
Santo Borromeus Bandung.
desain eksperimen semu (quasi experiment
design) yang diperluas dengan rancangan
pengumpulan data edukasi batuk efektif
rangkaian
kelompok
menggunakan alat ukur SOP batuk efektif
pembanding (Control Time Series Design).
dengan cara memberikan edukasi batuk efektif
Penelitian ini akan memberikan perlakuan
sesuai SOP. Sedangkan untuk kemampuan
atau intervensi pada subyek. Dengan design
batuk efektif, fungsi pernapasan, kemampuan
ini peneliti akan menambah kelompok
mengeluarkan sekret menggunakan alat ukur
kontrol. Caranya adalah setelah memberikan
lembar observasi dengan menggunakan scala
perlakuan, kemudian dilakukan pengamatan
Guttman dengan cara melakukan observasi
pada kelompok perlakuan dan pada kelompok
dengan memberikan tanda check list pada
kontrol hanya dilakukan pengamatan saja.
kolom yang telah disediakan.
waktu
dengan
Bentuk instrument yang digunakan dalam
Penelitian dilakukan di Ruang Yosef 3 Suryakencana dan Yosef 3 Dago Rumah Sakit
HASIL PENELITIAN
Santo Borromeus Bandung pada bulan April
Berikut ini diuraikan hasil penelitian
sampai Mei 2013.
mengenai analisis karekteristik responden
yang meliputi umur dan jenis kelamin.
Populasi penelitian ini adalah pasien yang
dilakukan operasi dengan narkose umum yang dirawat di Ruangan Yosef 3 Rumah Sakit Santo
1. Jenis kelamin
Borromeus dengan sampel 46 orang. Peneliti
Tabel 1. Karakteristik
mendapatkan 46 responden, kemudian 23
Berdasarkan
responden diberikan intervensi edukasi batuk
(n=46)
efektif pre operatif kemudian post operatif
Jenis Kelamin
dilakukan observasi terhadap kemampuan pengeluaran sekret dan 23 responden sebagai kelompok kontrol tidak diberikan edukasi batuk efektif tetapi post operatif langsung di observasi
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Laki-laki Perempuan Total
Responden Jenis
n (responden) 21 25 46
kelamin
% 45.6 54.4 100
Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum di Ruang Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung
2. Umur
61
3. Pendidikan
Tabel 2. Karakteristik
Responden
Tabel 3. Karakteristik
Berdasarkan Umur (n=46) Usia
18-30 tahun 31-43 tahun 44-56 tahun >57 tahun
Total
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Prosentase (%)
7 12 17 10
15,2 26,1 37,0 21,7
46
Responden
Pendidikan
SD SMP SMA PT
100
Total
Frekuensi
Prosentase (%)
1 3 22 20
2,2 6,5 47,8 43,5
46
100
Tabel 4. Distribusi frekuensi kemampuan Batuk Efektif di Ruangan Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung ( n = 46 ) Kelompok
Mampu
Frekuensi (%)
Tidak mampu
Frekuensi (%)
Intervensi Kontrol Jumlah
23 6 29
50,0 13,0 63,0
0 17 17
0,0 37,0 37,0
Total
Frekuensi (%)
23 23 46
50 50 100
Tabel 5. Distribusi frekuensi fungsi pernapasan di Ruangan Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung
Kelompok
Mampu
Frekuensi (%)
Tidak mampu
Frekuensi (%)
Intervensi Kontrol Jumlah
20 14 34
43,5 30,4 73,9
3 9 12
6,5 19,6 26,1
Berdasarkan tabel 1 didapatkan data
Total
Frekuensi (%)
23 23 46
50 50 100
bahwa di ruangan Yosef 3, dari 23 responden
bahwa lebih dari setengahnya responden
kelompok
berjenis kelamin perempuan (54,4%).
melakukan batuk efektif dan dari 23
responden kelompok kontrol (37,0%) tidak
Berdasarkan tabel 2 didapatkan data
intervensi
(50%)
mampu
bahwa kurang dari setengahnya responden
mampu melakukan batuk efektif.
berusia 44-56 tahun (37,0%).
Berdasarkan tabel 3 didapatkan data
di ruangan Yosef 3 dari 23 responden kelompok
bahwa kurang dari setengahnya responden
intervensi (43,5%) fungsi pernapasannya baik
berpendidikan SMA (47,8%)
dan dari 23 responden kelompok kontrol
(30,4%) fungsi pernapasannya baik.
Berdasarkan tabel 4 didapatkan data
Berdasarkan tabel 5 didapatkan data bahwa
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
62
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
Tabel 6. Distribusi frekuensi kemampuan pengeluaran sekret di Ruangan Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung (n = 46) Kelompok
Mampu
Frekuensi (%)
Tidak mampu
Frekuensi (%)
Total
Frekuensi (%)
Intervensi Kontrol Jumlah
17 7 24
37,0 15,2 52,2
6 16 22
13,0 34,8 47,8
23 23 46
50 50 100
Tabel 7. Analisa Pengaruh Edukasi Batuk Efektif Terhadap Kemampuan Batuk Efektif (n=46) Kemampuan batuk efektif Mampu Tidak mampu Total n % n % n %
Edukasi batuk efektif Diberikan edukasi batuk efektif
23
0
0
23
100
6
26,1
17
73,9
23
100
29
63,0
17
37,0
46
100
Tidak diberikan edukasi batuk efektif Jumlah
100
Nilai P
0,00
Tabel 8. Analisa Pengaruh Edukasi Batuk Efektif Terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret (n=46) Edukasi batuk efektif
Mampu n
Diberikan edukasi batuk efektif
17
73,9
6
26,1
23
100
7
30,4
16
69,6
23
100
24
52,2
22
47,8
46
100
Tidak diberikan edukasi batuk efektif Jumlah
Kemampuan batuk efektif Tidak mampu Total % n % n %
Nilai P
0,007
Berdasarkan tabel 6 didapatkan data
seluruhnya (100%) mampu melakukan batuk
bahwa di ruang Yosef 3 dari 23 responden
efektif. Sedangkan dari 23 responden yang
kelompok
mampu
tidak diberikan edukasi batuk efektif kurang
mengeluarkan sekret dan dari 23 responden
dari setengahnya (26,1%) mampu melakukan
kelompok kontrol (34,8%) tidak mampu
batuk efektif. Dari hasil uji statistik diperoleh
mengeluarkan sekret.
nilai P 0,000. Dengan demikian secara statistik
pada tingkat kepercayaan 5% ada perbedaan
intervensi
(37%)
Berdasarkan tabel 7 dari 23 responden
yang
diberikan
edukasi
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
batuk
efektif
yang bermakna setelah pemberian edukasi
Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum di Ruang Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung
63
batuk efektif terhadap kemampuan batuk
saluran pernapasan. Keadaan abnormal
efektif.
produksi mukus yang berlebihan (karena
Berdasarkan tabel 8 dari 23 responden
gangguan isik, kimiawi, atau infeksi yang
yang diberikan edukasi batuk efektif lebih dari
terjadi pada membran mukosa), menyebabkan
setengahnya (73,9%) mampu mengeluarkan
proses pembersihan tidak berjalan secara
sekret. Sedangkan dari 23 responden yang
adekuat normal seperti tadi, sehingga mukus
tidak diberikan edukasi batuk efektif kurang
ini banyak tertimbun. Bila hal ini terjadi,
dari setengahnya (30,4%) mampu melakukan
membran mukosa akan terangsang, dan
batuk efektif. Dari hasil uji statistik diperoleh
mukus akan dikeluarkan dengan tekanan
nilai P 0,007. Dengan demikian secara statistik
intrathorakal dan intra abdominal yang tinggi
pada tingkat kepercayaan 5% terdapat
(Darmanto, 2006).
perbedaan yang bermakna antara edukasi
batuk
lancar akibat ketidakefektifan jalan nafas
efektif
terhadap
kemampuan
pengeluaran sekret.
Dampak dari pengeluaran dahak yang tidak
adalah
penderita
mengalami
kesulitan
bernafas dan gangguan pertukaran gas di PEMBAHASAN
dalam paru paru yang mengakibatkan
1. Analisa univariat
timbulnya sianosis, kelelahan, apatis serta
Batuk efektif adalah tindakan yang diperlukan
merasa lemah. Dalam tahap selanjutnya akan
untuk membersihkan sekret. Batuk efektif
mengalami penyempitan jalan nafas sehingga
merupakan suatu metode batuk yang benar,
terjadi perlengketan jalan nafas dan terjadi
dimana klien dapat menghemat energi
obstruksi jalan nafas. Untuk itu perlu bantuan
sehingga tidak mudah lelah dan dapat
untuk mengeluarkan dahak yang lengket
mengeluarkan dahak secara maksimal dengan
sehingga bersihan jalan nafas kembali efektif.
tujuan
meningkatkan
ekspansi
paru,
Proses pemberian edukasi atau pendidikan
mobilisasi sekresi, mencegah efek samping
kesehatan batuk efektif dipengaruhi oleh
dari retensi ke sekresi (Hudak & Gallo 1999).
faktor usia dan pendidikan. Dari faktor usia,
Batuk efektif yang baik dan benar akan dapat
pada penelitian ini kurang dari setengahnya
mempercepat pengeluaran dahak pada pasien
(37,0%) responden berusia 44 -56 tahun.
dengan gangguan saluran pernafasan.
Seseorang yang sudah berusia lebih lanjut
terjadi penurunan fungsi dari organ-organ
Dahak adalah materi yang dikeluarkan dari
saluran napas bawah oleh batuk (FKUI, 2001).
pernapasan
Orang dewasa normal bisa memproduksi
pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan,
mukus (sekret kelenjar) sejumlah 100 ml
sehingga volume udara inspirasi berkurang,
dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini
sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
digiring
Penurunan
ke
faring
dengan
mekanisme
pembersihan silia dari epitel yang melapisi
diantaranya
aktivitas
silia
adalah
otot
menyebabkan
penurunan reaksi batuk sehingga potensial
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
64
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
terjadi
penumpukan
aktivitas
sekret.
paru
mengempisnya)
Penurunan
(mengembang
sehingga
jumlah
& udara
karena kemungkinan responden pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi tubuh sehingga sulit untuk mengeluarkan dahak.
pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan. Alveoli semakin melebar dan
2. Analisa bivariat
jumlahnya
a. Analisa pengaruh edukasi batuk efektif
berkurang
(luas
permukaan
normal 50m²), menyebabkan terganggunya
terhadap kemampuan batuk
prose difusi. dan kemampuan batuk
Dalam penelitian ini ada pengaruh yang
berkurang, sehingga pengeluaran sekret &
signi icancy setelah pasien diberikan edukasi
corpus alium dari saluran nafas berkurang
batuk efektif sebelum pasien dioperasi dengan
sehingga potensial terjadinya obstruksi.
menggunakan narkose umum di ruangan
Untuk karakteristik pendidikan seseorang
Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus
yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan
Bandung. Hasil penelitian menunjukan pada
lebih mudah menerima penjelasan atau
kelompok intervensi dari 23 responden yang
materi yang diberikan pada saat pembelajaran
diberikan edukasi batuk efektif didapatkan
dibandingkan dengan yang memiliki tingkat
data sebanyak seluruhnya (100%) responden
pendidikannya rendah. Pada penelitian ini
mampu melakukan batuk efektif, dari hasil uji
kurang dari setengahnya (47,8%) responden
chi square kemapuan batuk efektif didapatkan
berpendidikan SMA.
nilai signi icancy P (0,000) < α (0,05) maka
Penelitian Yosef Agung dan Erva Eli (2011)
ada perbedaan yang bermakna kemampuan
yang berjudul batuk efektif dalam pegeluaran
batuk efektif antara kelompok yang diberikan
dahak pada pasien dengan ketidakefektifan
edukasi batuk efektif dan kelompok yang tidak
bersihan jalan napas di Instalasi Rehabilitasi
diberikan edukasi batuk efektif.
Medika Rumah Sakit Baptis Kediri. Ada
pengaruh sebelum dan sesudah perlakuan
tentang efekti itas batuk efektif dalam
batuk efektif. Hasil penelitian tersebut
pengeluaran sputum untuk penemuan BTA
menunjukkan ada perubahan yang signi ikan
pada pasien TB paru di ruangan rawat inap
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus ditemukan
batuk efektif, dengan riwayat penyakit
data dari hasil pemeriksaan pada specimen 1
responden yang berbeda – beda, faktor
(sebelum batuk efektif) didapatkan rata-rata
pendidikan
oleh
tidak dapat mengeluarkan sputum dan hanya
minimnya informasi dan pengetahuan tentang
mengeluarkan ludah. Hal ini disebabkan
batuk efektif pada responden sehingga
karena pasien belum tahu bagaimana cara
berdampak
dahak
batuk efektif. Mereka hanya melakukan batuk
responden. Sementara itu usia responden juga
dengan cara biasa sehingga tidak bisa
mempengaruhi pengeluaran dahak seseorang
maksimal.
mungkin
pada
dipengaruhi
pengeluaran
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Penelitian Chrisanthus Wahyu Pranowo
Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum di Ruang Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung
65
Penelitian Wawan Suwandi tahun 2012
batuk efektif sebelum pasien dioperasi dengan
yang berjudul pengaruh pendidikan kesehatan
menggunakan narkose umum di ruangan
terhadap kemampuan batuk efektif pada
Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus
pasien pre operasi laparatomi di RSAL Dr.
Bandung. Hasil penelitian menunjukan pada
Mintohardjo menyatakan bahwa orang yang
kelompok intervensi dari 23 responden yang
baru menjalankan operasi dan akibat efek
diberikan edukasi batuk efektif didapatkan
anesthesi, analgesik akan menyebabkan
data
pneumonia. Hal ini dapat diatasi bila pasien
responden mampu mengeluarkan sekret
diberi pendidikan kesehatan tentang batuk
setelah diberikan edukasi batuk efektif, dari
efektif dan mempraktekannya setelah operasi.
hasil
Hasil penelitian menunjukkan Ada pengaruh
mengeluarkan
pendidikan kesehatan terhadap kemampuan
signi icancy P (0,008) < α (0,05) maka ada
batuk efektif pada pasien pre operasi
perbedaan kemampuan mengeluarkan sekret
laparatomi pada kelompok intervensi dan ada
yang bermakna antara kelompok kontrol dan
perbedaan rata – rata kemampuan batuk
kelompok
efektif antara pasien yang diberikan intervensi
edukasi batuk efektif.
pendidikan kesehatan dengan kelompok
kontrol yang tidak diberikan pendidikan
yang berjudul batuk efektif dalam pegeluaran
kesehatan.
dahak pada pasien dengan ketidakefektifan
bersihan jalan napas di Instalasi Rehabilitasi
Dari hasil penelitian dan jurnal diatas
lebih
uji
dari
chi
setengahnya
square sekret
intervensi
(73,9%)
kemampuan
didapatkan
setelah
nilai
diberikan
Penelitian Yosef Agung dan Erva Eli (2011)
peneliti berpendapat bahwa edukasi batuk
Medika
Rumah
Sakit
efektif sangat diperlukan oleh pasien agar
mengatakan pasien memproduksi dahak
mampu melakukan batuk secara efektif dan
setiap hari sebanyak 100 ml di saluran
kemampuan pasien untuk melakukan batuk
pernapasan
efektif pasien tidak perlu mengeluarkan
menumpuk di saluran pernapasan dan
banyak tenaga untuk melakukan batuk secara
responden dengan keadaan yang kurang baik
berulang-ulang, tetapi diharapkan dengan
seperti sesak, lemas, dan susah untuk batuk
melakukan batuk sebanyak 2-3 kali dahak
bisa memungkinkan responden kesulitan
sudah bisa dikeluarkan dan pasien bisa
untuk mengeluarkan dahak. Oleh karena itu
bernapas dengan lega.
kebanyakan responden mengeluarkan dahak
sehingga
Baptis
memicu
Kediri
dahak
dalam jumlah yang sedikit. b. Analisa pengaruh edukasi batuk efektif terhadap
kemampuan
pengeluaran
sekret.
Berdasarkan observasi pada pasien dengan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien mengalami sesak, terdengar suara nafas
Dalam penelitian ini ada perbedaan yang
seperti mengi, pusing, lemas. Hal ini
signi icancy setelah pasien diberikan edukasi
dibutuhkan solusi untuk mengatasinya salah
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
66
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
satunya dengan melakukan batuk efektif.
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk yang benar, dimana klien dapat menghemat
a. Standar Operasional Prosedur (SOP) batuk efektif lebih digiatkan kembali.
b. Lebih
ditingkatkan
lagi
untuk
energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat
pemberian edukasi batuk efektif
mengeluarkan dahak secara maksimal dengan
terutama bagi pasien yang akan
tujuan
dilakukan
menghilangkan
ekspansi
paru,
mobilisasi sekresi, mencegah efek samping dari retensi ke sekresi. Dengan mengetahui
operasi
dengan
menggunakan narkose umum.
c. Perlunya membuat lea let tentang
metode batuk efektif setelah diberikan
edukasi batuk efektif yang dapat
penjelasan
menjadi
dijadikan panduan untuk perawat
dahak
dan pasien dalam melakukan batuk
memahami sehingga
maka teknik
terjadi
pengeluaran
responden pengeluaran
peningkatan
dahak.
frekuensi
Berdasarkan
efektif.
Hasil
2. Bagi peneliti selanjutnya
penelitian menunjukkan ada perubahan yang
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data
signi ikan sebelum dan sesudah diberikan
dasar
bagi
penelitian
selanjutnya
tindakan batuk efektif, dengan riwayat
mengenai
penyakit responden yang berbeda-beda
mempengaruhi resiko batuk pada
seperti asma bronchial, bronkopneumonia,
pasien post narkose umum.
faktor-faktor
yang
bronchitis, efusi pleura. DAFTAR PUSTAKA SIMPULAN DAN SARAN
Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian
Dari hasil penelitian di ruangan Yosef 3
Keperawatan dan Tehnik Analisa Data.
Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung 23
Jakarta : Salemba Medika
responden yang diberikan intervensi edukasi batuk efektif seluruhnya (100%) mampu melakukan batuk efektif, sebagian besar
Brunner, Suddart. (2004).Pemeriksaan Fisis Dada dan Paru. EGC. Dahlan M. Sopiyudin. (2011). Statistik untuk
responden (87,0%) fungsi pernapasannya
Kedokteran
baik,lebih dari setengahnya (73,9%) mampu
Salemba Medika.
mengeluarkan sekret.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
terdapat pengaruh antara edukasi batuk efektif terhadap kemampuan pasien untuk melakukan batuk di ruangan Yosef 3 Rumah
dan
Kesehatan.
Jakarta.
Djojodibroto, Darmanto. (2006). Respirologi. Jakarta : EGC FKUI. (2001) Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Gaya Baru Hartanto, Huriawati. (2009). Kamus Saku
Sakit Santo Borromeus Bandung.
Sosby : Kedokteran, Keperawatan dan
Dari penelitian ini maka dapat disarankan:
kesehatan, Edisi 4, cetakan 1, Jakarta : EGC
1. Bagi Rumah Sakit Santo Borromeus
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
Mubarat, Wahit Iqbal. (2007). Promosi
Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum di Ruang Yosef 3 Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung
Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses
Pendidikan
Belajar
Kemampuan Batuk Efektif Pada Pasien Pre
Mengajar
dalam
Pendidikan.
Jakarta. Graha Ilmu.
Operasi
Kesehatan
67
Laparatomi
di
Terhadap RSAL
Dr.
Muttaqin Arif. (2012). Asuhan Keperawatan
Mintohardjo http://psik-umj.ac.id/library/
Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
index.php?p=show_detail&id=1356.diundu
Jakarta. Salemba Medika.
h 14 Februari 2013.
Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan
Wahyu,
Chrisanthus
Pranowo.
(2010).
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Efekti itas batuk efektif dalam pengeluaran
Jakarta. Salemba Medika.
sputum untuk penemuan BTA pada pasien
Potter, Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental
TB Paru di ruang rawat inap Rumah Sakit
Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik,
Mardi Rahayu Kudus. Format referensi
Edisi 4, Jakarta: EGC.
elektronik.
Smeltzer, S.C., Brenda G. Bare. (2001). Buku
http://eprints.undip.ac.id/
10476/1/artikel.pdf diunduh 13 juli 2013
Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & suddarth, Edisi 8, Jakarta: EGC Notoatmojo. (2007).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta. Syamsuhidajat.R. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta . EGC Tarwoto, Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika. Agung, Yosef Nugroho, Erva Elli Kristiani. (2011).Batuk efektif dalam pengeluaran dahak pada pasien dengan ketidakefektifan bersihan
jalan
napas
di
Instalasi
Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Bbaptis Kediri.
shttp://www.library.upnvj.ac.id/
pdf/2s1keperawatan/206312035/bab2.pd f . diunduh 27 februari 2013 Pasquina Patrick; Martin R. Trame`r, MD, DPhil; Jean-Max Granier; and Bernhard Walder,
MD.
Physiotherapy
(2006). To
Prevent
Respiratory Pulmonary
Complications After Abdominal Surgery. Suwandi, Wawan tahun (2012) Pengaruh
JKA | Volume 1 | Nomor 1 | Juni 2014
