PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA No: 2/PK-STIKES/Au/V/2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Yogyakarta, setelah: Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan dan peningkatan kinerja pegawai Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) 'Aisyiyah Yogyakarta, perlu adanya kode etik pegawai; b. Bahwa sehubungan dengan huruf a. tersebut di atas, perlu ditetapkan Kode Etik Pegawai STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta dengan Peraturan Ketua.
Mengingat
:
1 2 3 4 5 7
8 9
Memperhatikan
:
Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Peraturan Pemerintah RI Nomor: 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Pemerintah RI Nomor: 37 tahun 2009 tentang Dosen; Peraturan Pemerintah RI Nomor: 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; Pedoman Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Nomor 136/SKPPA/A/VIII/2012 tentang Peraturan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah; Keputusan Badan Pembina Harian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta Nomor : 001/PPA/I/BPHSTIKES/SK/III/2013 tentang : Peraturan Pokok Kepegawaian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta Statuta STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta; Surat Keputusan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Nomor 120/SKPPA/A/VIII/2012 tentang Pengangkatan Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
1. Hasil workshop Pejabat Struktural STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta tanggal 29 April 2013. 2. Hasil keputusan rapat Pimpinan STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta tanggal 13 Mei 2013. MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN KETUA STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TENTANG KODE ETIK PEGAWAI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Halaman 1 dari 8 halaman
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Ketua ini, yang dimaksud dengan: 1. Perguruan Tinggi 'Aisyiyah (PTA) adalah amal usaha 'Aisyiyah yang dijiwai dan dilandasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam tataran ideologisfilosofis dan praktis-aplikatif, menjadi salah satu kekuatan untuk kelangsungan dan kesinambungan 'Aisyiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid yang melintasi zaman; 2. STIKES adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta; 3. Badan Pembina Harian (BPH) adalah Badan Pembina Harian STIKES; 4. Ketua adalah Ketua STIKES; 5. Unit kerja adalah satuan kerja di lingkungan STIKES yang memiliki tugas operasional tertentu; 6. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang karena jabatannya mempunyai kewenangan mengangkat dan atau memberhentikan pegawai berdasarkan peraturan yang berlaku di STIKES; 7. Atasan yang berwenang adalah pejabat yang karena kedudukannya atau jabatannya membawahi seorang atau lebih pegawai; 8. Pegawai adalah pegawai STIKES yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan-peraturan yang berlaku di STIKES, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diberi gaji menurut peraturan yang berlaku di STIKES; 9. Pegawai Tetap adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh BPH STIKES atas usul Ketua; 10. Pegawai Kontrak adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat atau ditetapkan oleh Ketua yang dipekerjakan dalam kurun waktu tertentu di STIKES berdasarkan perjanjian kerja; 11. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tujuan utama mentransformasikan mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; 12. Asisten Dosen adalah tenaga pengajar yang melaksanakan Tri Dharma Pendidikan Tinggi di bawah pembinaan dosen yang berwenang; 13. Pegawai Non Edukatif adalah seseorang pegawai yang diangkat dan atau ditetapkan oleh BPH atau Ketua yang diperkerjakan di STIKES sebagai tenaga pendukung proses pembelajaran; 14. Kode Etik adalah pedoman sikap, tingkah laku dan etika pegawai dalam melaksanakan tugas dan pergaulan hidup sehari-hari yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai sesuai dengan amanah STIKES; 15. Etika adalah filsafat praktis yang memberikan penyuluhan kepada tingkah laku Pegawai dengan memperhatikan apa yang harus dilakukan.
Halaman 2 dari 8 halaman
BAB II TUJUAN, PRINSIP DASAR DAN NILAI-NILAI KODE ETIK PEGAWAI Pasal 2 Tujuan Kode Etik Pegawai STIKES adalah: 1. Mendorong pelaksanaan tugas Pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku di STIKES; 2. Meningkatkan disiplin dalam pelaksanaan tugas kedinasan; 3. Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan suasana kerja yang harmonis dan kondusif; 4. Meningkatkan kualitas kerja dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar STIKES (trust, professional, integrity, moral, excellent service, customer focus); 5. Meningkatkan citra dan kinerja pegawai. Pasal 3 Prinsip dasar Kode Etik Pegawai STIKES adalah: 1. Membentuk sikap dan perilaku akhlaqul kharimah pegawai yang dapat menjadi panutan dan teladan bagi pegawai lainnya dan para mahasiswa; 2. Menjunjung tinggi kehormatan STIKES, serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia STIKES; 3. Mengutamakan kepentingan STIKES di atas kepentingan pribadi dan golongan; 4. Memelihara persatuan dan kesatuan Pegawai dan mahasiswa serta kesetiakawanan Pegawai STIKES; 5. Menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme; 6. Ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT; dan 7. Tidak diskriminatif dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Pasal 4 Nilai-nilai dasar Kode Etik Pegawai STIKES tercermin dalam nilai-nilai dasar STIKES yaitu: 1. Trust adalah elemen dasar bagi terciptanya suatu hubungan baik antara kedua belah pihak yang berisi tentang harapan dan kepercayaan individu terhadap reliabilitas seseorang. Setiap Pegawai bersedia berpikiran positif dan menaruh kepercayaan kepada pihak/institusi lainnya bahwa pihak/institusi lain tersebut akan memberikan outcome yang positif bagi STIKES. 2. Professional artinya setiap Pegawai akan sepenuhnya menggunakan keahlian dan keterampilan dalam bekerja/beraktivitas, pekerjaan/aktifitas akan diserahkan kepada yang ahli di bidangnya. 3. Integrity artinya setiap Pegawai akan bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain. 4. Moral artinya sebagai suatu pikiran, sikap, ucapan, perilaku, tindakan setiap Pegawai STIKES yang memiliki nilai positif.
Halaman 3 dari 8 halaman
Excellent Service artinya setiap pegawai akan berusaha semaksimal mungkin untuk berkarya dan memberikan suatu prestasi atau pelayanan istimewa yang lebih dari rata-rata atau harapan yang berlaku saat itu. 6. Customer Focus adalah setiap Pegawai STIKES selalu berusaha semaksimal mungkin untuk terus menerus mengidentifikasi dan menetapkan persyaratan pelanggan dan atau stakeholders dan memenuhinya dengan tujuan tercapainya kepuasan pelanggan dan atau stakeholders. 5.
BAB III KEPRIBADIAN PEGAWAI Pasal 5 Kepribadian Pegawai STIKES adalah: 1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT; 2. Berjiwa Pancasila dan taat pada UUD 1945 ; 3. Berkepribadian Muhammadiyah; 4. Berpengetahuan luas; 5. Berpendidikan atau berkemampuan akademik yang sederajat, sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik- baiknya dan seikhlasikhlasnya sebagai rangkaian pengabdian untuk mencapai tujuan Persyarikatan Muhammadiyah/'Aisyiyah. BAB IV TANGGUNG JAWAB DOSEN Pasal 6 Tanggung Jawab sebagai Dosen: 1. Menghayati dan mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsistensi dalam satu kata dengan perbuatan. 2. Secara terus-menerus meningkatkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan. 3. Menegakkan akhlaqul karimah secara konsisten pada diri sendiri dan mahasiswa. 4. Tidak takabur dengan ilmu yang dimilikinya dan tidak meremehkan kemampuan orang lain, termasuk mahasiswa. 5. Senantiasa membina hubungan baik dengan sejawat dan tidak menyimpang dari norma-norma agama dan susila. 6. Menjaga martabat dan nama baik diri sendiri, kolega serta STIKES dan Persyarikatan sesuai dengan aturan dan etika yang ada. Pasal 7 Tanggung Jawab Dosen dalam Bidang Pengajaran: 1. Senantiasa melaksanakan amanat dan tanggung jawab untuk mengembangkan potensi mahasiswa secara maksimal. 2. Dalam melaksanakan perkuliahan, dosen akan menyampaikan materi paling tidak sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum dan silabi serta senantiasa meng-upto-date materi perkuliahan. Halaman 4 dari 8 halaman
3. Menguasai materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa dan mempersiapkan perkuliahan dengan sebaik-baiknya. 4. Menyampaikan materi dengan senantiasa mengindahkan prinsip-prinsip perkuliahan sebagaimana ditentukan oleh STIKES. 5. Melaksanakan perkuliahan senantiasa bersifat terbuka, responsif dan menghargai kreativitas mahasiswa. 6. Melaksanakan penilaian hasil studi dengan obyektif dan sejujur-jujurnya. Pasal 8 Tanggung Jawab Dosen dalam Bidang Penelitian: 1. Melakukan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan Persyarikatan Muhammadiyah pada khususnya. 2. Tidak mempublikasikan hasil penelitian yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat atau goncangan negara sehingga merugikan masyarakat pada umumnya dan Persyarikatan pada khususnya. 3. Melaksanakan penelitian dengan senantiasa menjunjung tinggi integritas akademik dan penuh tanggung jawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan bangsa serta negara pada umumnya, dan warga Persyarikatan Muhammadiyah/'Aisyiyah pada khususnya. Pasal 9 Tanggung Jawab Dosen dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat: 1. Senantiasa mengabdikan ilmunya bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan Persyarikatan Muhammadiyah pada khususnya. 2. Senantiasa harus bisa dijadikan tauladan bagi masyarakat pada umumnya dan anggota profesi pada khususnya. BAB V TANGGUNG-JAWAB PEGAWAI NON EDUKATIF 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pasal 10 Menghayati dan mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsistensi dalam satu kata dengan perbuatan. Secara terus-menerus meningkatkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Menegakkan akhlaqul karimah secara konsisten pada diri sendiri, rekan kerja, atasan dan mahasiswa. Tidak takabur dengan ilmu yang dimilikinya dan tidak meremehkan kemampuan orang lain, termasuk mahasiswa. Senantiasa membina hubungan baik dengan rekan kerja dan tidak menyimpang dari norma-norma agama dan susila. Menjaga martabat dan nama baik diri sendiri, kolega serta STIKES sesuai dengan aturan dan etika yang ada.
Halaman 5 dari 8 halaman
BAB VI ETIKA PEGAWAI Pasal 10 Etika Pegawai bekerja di lingkungan kantor: 1. Menjaga nama baik Unit Kerja khususnya dan STIKES pada umumnya; 2. Saling bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik antar unit kerja; 3. Saling menghormati sesama rekan kerja; 4. Saling mendukung pelaksanaan tugas yang diberikan Pimpinan; 5. Memberikan pelayanan yang baik terhadap mahasiswa, tamu dan menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 6. Menguasai dan memahami peraturan yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya; 7. Dapat menjadi contoh teladan di lingkungan kerja maupun di luar jam kerja; 8. Setiap Atasan harus bersikap bijaksana dan memperlakukan yang adil terhadap bawahannya dan menjadi tauladan dalam keprofesionalannya; 9. Setiap Atasan tidak boleh mengajak kerjasama dalam penyalahgunaan wewenang atau melanggar pelaksanaan tugas yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku; 10. Meningkatkan profesionalitas guna menunjang pelaksanaan tugas; 11. Menolak tugas yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku; 12. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar; 13. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan; 14. Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan; 15. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap; 16. Memiliki daya juang yang tinggi; 17. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani; 18. Berpenampilan Islami, sederhana, rapih, dan sopan; 19. Menghargai pendapat orang lain. Pasal 11 Etika Pegawai bekerja di luar kantor: 1. Melakukan kerjasama dan berkoordinasi dengan baik antar Perguruan Tinggi Muhamadiyah/'Aisyiyah dan Rekanan/Mitra STIKES; 2. Tidak bekerja sama dan berkompromi dengan hal-hal yang menyalahi aturan dan atau penyalahgunaan wewenang; 3. Bertanggung-jawab atas tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya; 4. Dapat menjadi teladan dan menjaga nama baik STIKES; 5. Melaporkan tugas kedinasan kepada Pimpinan dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung-jawab; 6. Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
Halaman 6 dari 8 halaman
BAB VII ETIKA DOSEN DENGAN STIKES, TEMAN SEJAWAT, MAHASISWA, PEGAWAI NON EDUKATIF Pasal 12 Etika dosen dengan STIKES: 1. Berperan aktif memelihara dan mengembangkan STIKES; 2. Menjaga dan meningkatkan nama baik STIKES. Pasal 13 Etika dosen dengan teman sejawat: 1. Bekerja sama secara harmonis dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi; 2. Mengembangkan, meningkatkan mutu profesi, membina hubungan kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial; 3. Menjadi teladan, membangun krativitas dan memberikan dorongan yang positif. Pasal 14 Etika dosen dengan mahasiswa: 1. Melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sikap tulus ikhlas, kreatif, komunikatif, berpegang pada moral luhur, dan profesionalisme serta tidak diskriminatif; 2. Menyempurnakan metode pendidikan dan pembelajaran; 3. Memfasilitasi mahasiswa agar menjadi ilmuwan yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar berguna bagi negara, bangsa dan umat manusia. Pasal 15 Etika dosen dengan Pegawai Non Edukatif: 1. Memposisikan Pegawai Non Edukatif sebagai mitra kerja dan bersikap saling menghargai; 2. Menjaga hubungan baik dalam bidang pekerjaan secara profesional dan kemanusiaan dalam suasana kekeluargaan. BAB VIII DEWAN KEHORMATAN KODE ETIK Pasal 16 Kelembagaan Pengawasan Kode Etik: 1. Untuk mengawasi pelaksanaan kode etik pegawai, perlu disusun Dewan Kehormatan Kode Etik di STIKES berdasarkan Surat Keputusan Ketua STIKES; 2. Jumlah anggota Dewan Kehormatan Kode Etik adalah ganjil; 3. Anggota Dewan Kehormatan Kode Etik terdiri dari Ketua STIKES, masing-masing Ketua Prodi, Perwakilan Dosen masing-masing Prodi, perwakilan pegawai non edukatif. 4. Masa kerja Dewan Kehormatan Kode Etik Pegawai adalah 2 (dua) tahun dan setelah itu bisa dipilih kembali.
Halaman 7 dari 8 halaman
Pasal 17 Mekanisme Kerja 1. Dewan Kehormatan Kode Etik membahas kasus pelanggaran kode etik atas dasar laporan dan atau pengaduan. 2. Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik diambil dengan suara bulat. 3. Dewan Kehormatan Kode Etik hanya bisa memberikan usulan dan tidak dapat menjatuhkan sanksi. Pasal 18 1. Usulan sanksi yang diambil oleh Dewan Kehormatan Kode Etik adalah berupa: a. Peringatan atau teguran tertulis b. Skorsing untuk jangka waktu tertentu c. Skorsing untuk jangka waktu tidak terbatas d. Pemecatan sebagai pegawai 2. Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik disampaikan kepada Ketua STIKES untuk ditindaklanjuti. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 (1) Semua peraturan yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku; (2) Peraturan STIKES ini dinyatakan berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Yogyakarta Pada tanggal 13 Mei 2013 Ketua
Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. NBM. 101 2376
Halaman 8 dari 8 halaman