STATUTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
GETSEMPENA - LHOKSUKON
STATUTA
Ditetapkan di Lhoksukon pada Tanggal 30 September 2016 Oleh Ketua Senat/ Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon
Kode Dokumen Revisi Ke Tanggal Dikendalikan Oleh Disetujui Oleh
: : : : :
STATUTA-01/IX/2016 1 (Satu) 30 September 2016 Badan Jaminan Mutu Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) GETSEMPENA LHOKSUKON 2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Statuta ini merupakan revisi dari statuta sebelumnya. Revisi dilakukan dalam
rangka
menyesuaikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesi dan Qoidah Perguruan Tinggi maupun dengan perkembangan / perubahan yang terjadi dan pengembangan masa depan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon. Revisi tahun 2016 ini terutama berkaitan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 139 Tahun 2014 Dengan revisi ini maka Statuta yang lama dinyatakan tidak berlaku.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………..…………..i Daftar Isi………..................................................................................................... ii Mukadimah.............................................................................................................iii BAB I
Ketentuan Umum...............................................................................1
BAB II
Identitas..............................................................................................2
BAB III
Penyelenggaraan Pendidikan..............................................................4
BAB IV
Sistem Pengelolaan….........................................................................7
BAB V
Pengawasan dan Akreditasi...............................................................20
BAB VI
Pembiayaan dan Pendanaan..............................................................20
BAB VII
Ketentuan Peralihan..........................................................................20
BAB VIII
Ketentuan Penutup...........................................................................21
MUKADDIMAH
Perguruan tinggi merupakan penyelenggara pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk menghasilkan manusia yang berkemampuan akademik yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam menjalankan aktivitasnya perguruan tinggi sangat membutuhkan statuta, oleh sebab itu kami sangat menyadari tentang pentingnya sebuah statuta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon disusun berdasarkan Falsafah Pancasila, UUD 1945, UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No 12 Tahun tentang
Pendidikan
Tinggi,
PP
No
4
Tahun
2012
2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, PP No 66 Tahun 2010: Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan, Permendikbud No 139 Tahun 2014 tentang Pedoman Statuta dan Organisasi Perguruan Tinggi: Perubahan Atas Perguruan
Permendiknas 85 Tahun 2008: Pedoman Penyusunan Statuta
Tinggi,
Perguruan Tinggi,
Kepmendikbud
No.
234/U/2000:
Pedoman
Pendirian
Kemendikbud 046a/U/1977: Kewajiban Perguruan Tinggi
Baik Negeri Maupun Swasta Untuk Menyusun/Memiliki Statuta serta peraturan lain yang relevan. Statuta ini merupakan pedoman dasar yang dipakai sebagai acuan umum untuk merencanakan, menyelenggarakan dan mengembangkan program dan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan dan yang dijadikan rujukan untuk melaksanakan peraturan umum, dan peraturan akademik serta untuk menetapkan dan melaksanakan prosedur operasional yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Statuta ini, yang dimaksud dengan: (1) Yayasan adalah Yayasan Pendidikan Getsempena (Yapena) Banda Aceh selaku badan hukum penyelenggara, pengawas, pembina dan penanggung jawab atas keberadaan dan pengembangan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bina Bangsa Getsempena. (2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon
atau
disingkat STIKes Getsempena Lhoksukon, merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan satu atau lebih program studi. (3) Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon adalah pedoman dasar yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Sekolah Tinggi, rujukan
pengembangan
berisikan dasar yang dipakai
peraturan
umum,
sebagai
peraturan akademika dan
prosedur operasional yang berlaku. (4) Senat STIKes Getsempena Lhoksukon merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi yang anggotanya terdiri dari Guru Besar, Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon dan Perwakilan Dosen. (5) Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon adalah penanggung jawab utama STIKes Getsempena Lhoksukon dan dibantu oleh 3 (Tiga) Wakil Ketua. (6) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) adalah lembaga yang melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi (7) Badan Jaminan Mutu (BJM) adalah lembaga yang dibentuk untuk menjamin mutu sekolah tinggi. (8) Audit Internal adalah satuan unit bagian dari Badan Jaminan Mutu. (9) Unit Pengendalian Mutu Prodi adalah unit pelaksana pengendali mutu di tingkat podi. (10) Prodi adalah Program studi di lingkungan STIKes Getsempena Lhoksukon. (11) Unit adalah Unit Kerja di lingkungan STIKes Getsempena Lhoksukon 1
(12) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan,
dan
menyebarluaskan
ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (13) Tenaga kependidikan adalah adalah Tenaga kependidikan di lingkungan STIKes Getsempena Lhoksukon. (14) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada STIKes Getsempena Lhoksukon. (15) Civitas akademika adalah adalah satuan yang terdiri atas dosen, mahasiswa dan alumni STIKes Getsempena Lhoksukon. (16) Kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan profesi yang disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan kebutuhan dan lingkungan serta ciri khas STIKes Getsempena Lhoksukon. (17) Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2
BAB II IDENTITAS Pasal 2 (1) Nama perguruan tinggi adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon, disingkat STIKes Getsempena Lhoksukon, dan berkedudukan di Banda Aceh. (2) STIKes Getsempena Lhoksukon
didirikan
pada
tanggal
8 Juli
2008
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 120/D/O/2008. (3) Logo Sekolah Tinggi adalah sebagai berikut :
(4) Makna logo Sekolah Tinggi adalah sebagai berikut : a. Bentuk segi lima dengan tulisan nama STIKes Getsempena Lhoksukon, didalamnya mencerminkan keutuhan, komitmen,
dan tekad STIKes
Getsempena Lhoksukon terhadap pengembangan pendidikan. b. Lingkaran padi dan bunga kapas putih mencerminkan kesuksesan, kesejahteraan dan keikhlasan. c. Buku terbuka dan pena mencerminkan betapa pentingnya buku dalam menuntut dan mengembangkan sains dan teknologi. (5)
Lagu kebesaran STIKes Getsempena Lhoksukon adalah Himne STIKes Getsempena Lhoksukon dan Mars STIKes Getsempena Lhoksukon.
(6) Bendera STIKes Getsempena Lhoksukon adalah Bendera STIKes Getsempena Lhoksukon. (7) Seragam STIKes Getsempena Lhoksukon adalah Jas Almamater berwarna Hijau Stabilo. (8) Busana akademik STIKes Getsempena Lhoksukon adalah busana kebesaran terdiri dari toga, topi dan kalung,
3
(9) Motto STIKes Getsempena Lhoksukon adalah BINA (B: Berkualitas, I : Inisiatif-Inovatif, N : Normatif, A : Akhlakul Karimah).
Pasal 3
(1) Hymne dan Mars STIKes Getsempena Lhoksukon adalah suatu lirik dan atau gubahan lagu yang merupakan identitas, tujuan dan visi institusi. (2) Judul dan lirik dari Hymne dan Mars
ditetapkan berdasarkan surat
keputusan oleh Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon yang disetujui oleh Senat. Pasal 4
(1)
Bendera STIKes Getsempena Lhoksukon berwarna dasar Hijau dan di tengahnya ada lambang yang bertuliskan STIKes Getsempena Lhoksukon.
(2) Setiap Prodi mempunyai warna bendera tersendiri yang di tengahnya ada lambang yang bertuliskan STIKes Getsempena Lhoksukon, (3) Warna bendera Prodi ditetapkan berdasarkan peraturan atau ketentuan yang berlaku. Pasal 5
(1)
Seragam
STIKes Getsempena Lhoksukon adalah Jas Almamater yang
menggambarkan ciri khas STIKes Getsempena Lhoksukon. (2) Model, bentuk dan warna seragam ditetapkan dengan surat keputusan Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon atas persetujuan Senat.
4
Pasal 6
(1) Busana akademik bagi pimpinan perguruan tinggi, guru besar, wisudawan terdiri dari topi, toga dan kalung (2) Toga adalah suatu pakaian kehormatan yang dikenakan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon, Wakil Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon, Ketua Program Studi, Guru Besar, Ketua/Anggota senat dan seseorang yang ditetapkan sebagai penghormatan serta para Wisudawan. (3) Toga dipakai pada upacara-upacara akademik khusus seperti Dies Natalis, Wisuda, Pengukuhan Guru Besar serta upacara-upacara lain yang bersifat resmi dan seremonial.
5
BAB III PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 7 (1) STIKes Getsempena Lhoksukon menyelenggarakan pendidikan,
penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. (2) Pendidikan
merupakan
upaya
pembelajaran
yang
mengembangkan
kemampuan belajar mandiri untuk menghantarkan peserta didik mencapai kualifikasi tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan STIKes Getsempena Lhoksukon. (3) STIKes Getsempena Lhoksukon menyelenggarakan tinggi
Strata
I,
jenjang pendidikan
yaitu; Program Studi Ilmu Keperawatan, dan jenjang
pendidikan tinggi Diploma III yaitu Program Studi Diploma III Kebidanan. (4) Penelitian merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian. (5) Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan bangsa. Pasal 8 (1) Penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada pasal (7) menggunakan kalender akademik. (2) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan tinggi dimulai pada bulan September. (3) Kelender akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur serta seluruh rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. (4) Kegiatan pembelajaran menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS), dimana beban
studi
mahasiswa,
beban
kerja
tenaga
pengajar
dan
beban
penyelenggara program pendidikan dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (SKS). 6
(5) Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) atau Beban Studi untuk tiap Program Studi akan diatur tersendiri oleh prodi sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 9 Bahasa yang dipakai sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar dan komunikasi dilingkungan STIKes Getsempena Lhoksukon adalah Bahasa Indonesia, dan dapat digunakan bahasa lain (asing) sesuai dengan tujuan dan kebutuhan kompetensi. Pasal 10
(1) STIKes Getsempena Lhoksukon mengatur dan menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk seluruh Program Studi. (2) Penerimaan mahasiswa baru di STIKes Getsempena Lhoksukon untuk Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Diploma III Kebidanan, diselenggarakan dengan tidak membedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, kedudukan dan tingkat ekonomi. (3) Syarat-syarat penerimaan mahasiswa baru pada STIKes Getsempena Lhoksukon mengikuti pedoman dan aturan yang ditetapkan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon.
KURIKULUM Pasal 11 (1) Kurikulum untuk setiap program studi dikembangkan dan ditetapkan sesuai diversifikasi dan relevansi dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, potensi daerah dan karakteristik institusi serta peserta didik. (2) Penyelenggaaraan pendidikan tinggi dilaksanakan atas dasar kurikulum sesuai dengan sasaran program studi. (3) Kurikulum sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) berpedoman pada kurikulum untuk Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Diploma III Kebidanan yang disusun dan digunakan secara Nasional. (4) Kurikulum dapat ditambah dengan muatan lokal dan global yang disesuaikan dengan karakteristik institusi, daerah dan tuntutan pasar internasional. 7
EVALUASI HASIL BELAJAR Pasal 12
(1) Kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dievaluasi secara berkala dalam bentuk ujian, praktek laboratorium, praktek pengenalan lapangan (PPL), penugasan mandiri dan kelompok, kedisiplinan, pengamatan oleh dosen. (2) Evaluasi dapat diselenggarakan melalui tugas, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian skripsi. (3) Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik program pendidikan yang bersangkutan. (4) Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan lambang huruf A, B, C, D dan E, yang masing-masingnya berbobot 4, 3, 2, 1 dan 0. (5) Penilaian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4) adalah penilaian terhadap masing-masing mata kuliah yang diberikan selama proses belajar. (6) Penilaian terhadap keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama satu semester dinyatakan dalam Indek Prestasi (IP-semester) dan akhir dari program studi dinyatakan dalam Indek Prestasi Kumulatif (IPK). (7) Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat dikembangkan sistem penghargaan bagi mahasiswa dan lulusan yang memperoleh prestasi tinggi. (8) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), (2), (3), dan (4) diatur oleh STIKes Getsempena Lhoksukon dengan keputusan Ketua.
Pasal 13 (1) Pada semester terakhir akan dilakukan evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam bentuk Skripsi untuk Program Studi Ilmu Keperawatan dan Laporan Tugas Akhir (LTA) untuk Program Studi Diploma III Kebidanan. (2) Skripsi dan LTA sebagaimana tersebut pada ayat (1) merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dan diploma III pada STIKes Getsempena Lhoksukon. 8
(3) Predikat kelulusan terdiri atas tiga
kategori yaitu: memuaskan, sangat
memuaskan, dan cum laude (dengan pujian), yang dicantumkan pada transkrip akademik. (4) Penetapan predikat kelulusan dan tata caranya ditetapkan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon.
KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN Pasal 14
(1) Kebebasan akademik merupakan kebebasan yang dimiliki oleh anggota civitas akademika dalam rangka melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, secara bertanggung jawab dan mandiri. (2) Kebebasan
akademik
merupakan
bagian
civitas
akademika
dalam
menyampaikan pikiran dan pendapat secara bebas pada lingkungan STIKes Getsempena Lhoksukon sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan. (3) Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon mengupayakan dan menjamin agar setiap civitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam rangka tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan.
Pasal 15 (1) Otonomi keilmuan merupakan kegiatan keilmuan yang harus ditaati oleh anggota civitas akademika. (2) Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, STIKes Getsempena Lhoksukon dan civitas akademik
harus berpedoman pada
otonomi keilmuan yang diatur oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon.
GELAR DAN PENGHARGAAN Pasal 16 (1) Lulusan pendidikan akademik diberikan hak untuk menggunakan gelar akademik. (2) Jenis gelar akademik, singkatan dan penggunaannya diatur sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik 9
Indonesian Nomor 154 Tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi. (3) Syarat pemberian gelar akademik di ditetapkan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukondengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. (4) Ketua berhak mencabut gelar akademik,
yang dicapai secara tidak sah
setelah melalui pertimbangan Senat Sekolah Tinggi. Pasal 17 Ukuran, bentuk, isi, warna ijazah serta lambang yang terdapat dalam ijazah diatur dengan Peraturan Ketua Sekolah Tinggi.
BAB IV SISTEM PENGELOLAAN Pasal 18 Visi STIKes Getsempena Lhoksukon adalah Menjadikan Lembaga Pendidikan Kesehatan Yang Menghasilkan SDM Kesehatan yang Bermoral, Professional, Berkompetisi dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional Tahun 2029.
Pasal 19
Misi STIKes Getsempena Lhoksukon adalah: a. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan atau
pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat), dibidang ilmu kesehatan khususnya keperawatan dan kebidanan dengan sebaik-baiknya. b. Melahirkan SDM yang berakhlak dan beretika c. Meningkatkan mutu pendidikan yang berdaya saing di tingkat regional, nasional
dan internasional khususnya di bidang kesehatan d. Menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil, berkompeten dan bertanggung
jawab di bidangnya e. Mewujudkan STIKes Getsempena terakreditasi A
10
Pasal 20 Tujuan STIKes Getsempena Lhoksukon adalah: Berpijak pada visi misi diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah: 1. Tujuan Pendidikan dan Pengajaran a. Menghasilkan lulusan yang Bermoral, Beretika, Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional, b. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Kesehatan yang unggul, c. Terselenggaranya kegiatan
ilmiah
yang melibatkan
para dosen
dan
mahasiswa melalui berbagai media sebagai sarana transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, d. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi secara lebih adil dan terjangkau, e. Terciptanya budaya kerja yang bermutu untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, f. Menambah
bahan
kajian
di
bidang
Kesehatan
yang
mendukung
kegiatan pembelajaran. 2. Tujuan Penelitian a. Menjadikan budaya meneliti bagi para dosen dan mahasiswa yang terkait dengan kajian ilmu kesehatan sebagai strategi yang bermanfaat bagi masyarakat, b. Menghasilkan penelitian yang berkualitas di bidang Kesehatan secara mandiri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kepentingan masyarakat serta terpublikasi pada jurnal ilmiah, c. Menambah bahan kajian dibidang Kesehatan yang mendukung kegiatan penelitian. 3.
Tujuan Pengabdian Masyarakat a. Melaksanakan program-program pelayanan dan pengabdian masyarakat yang bersumber pada hasil penelitian dalam bidang Kesehatan. b. Menghasilkan dosen dan mahasiswa yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat 11
c. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat di bidang Kesehatan sebagai upaya peningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat, d. Terlibatnya STIKes Getsempena Lhoksukon dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat. 4.
Tujuan Tata Kelola a. Mewujudkan
sistem
manajemen
yang
Kredibel,
Transparant,
Accountability, Responsibility dan Adil. b. Terciptanya kemandirian organisasi, kepemimpinan dan pengelolaan STIKes Getsempena Lhoksukon yang efektif dan efisien dengan pelayanan terbaik, c. Terjalinya kerjasama dan kemitraan dengan berbagai stakeholders dalam meningkatkan kualitas pelayanan STIKes Getsempena Lhoksukon, d. STIKes Getsempena Lhoksukon terakreditasi dengan peringkat yang lebih baik. Pasal 21
Organisasi STIKes Getsempena Lhoksukon terdiri atas: a. Senat STIKes Getsempena Lhoksukon b. Unsur Pimpinan: Ketua dan Wakil Ketua c. Unsur Pelaksana Akademik: a. Prodi b. Sekretaris prodi c. Staf prodi d. Unsur Pelaksana Administrasi: 1. Administrasi Keuangan 2. Administrasi Kepegawaian 3. Administrasi Akademik 4. Administrasi Kemahasiswaan 5. Administrasi Perlengkapan (sarana dan prasarana) 6. Administrasi Umum 7. Administrasi Kesehatan (BPJS) 8. Bendahara
12
e. Unsur Penunjang 1. Unit Teknologi dan Informasi 2. Unit Perpustakaan 3. Unit Laboratorium 4. Unit Percetakan 5. Unit Koperasi Kampus a. Baitul Qiradh b. Usaha Papan bunga c. Usaha Kantin 6. Unit Dakwah kampus f. Unsur Pemantauan dan Evaluasi : 1. Badan Jaminan Mutu a. Bidang Audit Internal b. Bidang Dokumen mutu c. Bidang Akreditasi 2. Unit Pengendalian Mutu Program Studi g. Unsur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
13
Bagian Kesatu Senat Sekolah Tinggi
Pasal 22
(1)
Senat
STIKes Getsempena Lhoksukon merupakan badan normatif dan
perwakilan tertinggi di STIKes Getsempena Lhoksukon. (2)
Ketua Senat STIKes Getsempena Lhoksukon terdiri dari unsur Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon.
(3) Senat STIKes Getsempena Lhoksukon dipimpin oleh Seorang Ketua yang didampingi oleh Seorang Sekretaris yang dipilih melalui rapat anggota Senat STIKes Getsempena Lhoksukon. (4) Anggota Senat STIKes Getsempena Lhoksukon terdiri dari unsur pempinan STIKes Getsempena Lhoksukon, unsure Pelaksana Akademik dan perwakilan kelompok dosen. (5) Unsur pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon dan unsur Pelaksana Akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon, para Wakil Ketua, para Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi. (6) Senat STIKes Getsempena Lhoksukon mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. Mengusulkan perubahan Statuta STIKes Getsempena Lhoksukon. b. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan STIKes Getsempena Lhoksukon. c. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan STIKes Getsempena Lhoksukon. d. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecakapan serta kepribadian civitas akademika
14
e. Memberi persetujuan atas Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja STIKes Getsempena Lhoksukon yang diajukan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon. f. Menilai Pertanggung-jawaban Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. g. Merumuskan peraturan pelaksanaan akademika, kebebasan mimbar akademika dan otonomi keilmuan pada STIKes Getsempena Lhoksukon (7)
Rapat Senat STIKes Getsempena Lhoksukon terdiri dari Rapat Senat Tertutup dan Rapat Senat Terbuka.
(8)
Pengambilan keputusan dalam rapat Senat STIKes Getsempena Lhoksukon dilakukan dengan musyawarah dan mufakat.
Bagian Kedua Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon
Pasal 23
(1) Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon sebagai penanggung jawab utama STIKes Getsempena Lhoksukon. (2) Pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua. (3)
Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon sebagai penanggung jawab utama, melaksanakan arahan dan kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan persetujuan Senat.
(4) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon bertanggungjawab kepadaYayasan. (5)
Tanggung jawab sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi.
10 10
Pasal 24
(1)
Calon Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon diusulkan oleh Senat STIKes Getsempena Lhoksukon kepada Yayasan sesuai dengan kriteria dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Calon Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dipilih secara demokrasi oleh senat STIKes Getsempena Lhoksukon (3)
Masa jabatan Struktural STIKes Getsempena Lhoksukon maksimal 4 (empat) tahun dan minimal 2 tahun serta dapat dipilih kembali sebanyak 2 (dua) kali masa jabatan.
(4)
Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Yayasan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 25
(1)
Bilamana Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon berhalangan tidak tetap, Wakil Ketua I Bidang Akademik bertindak sebagai pelaksana harian.
(2)
Bilamana Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon berhalangan tetap, Senat mengusulkan Calon Ketua pengganti
kepada
Ketua Yayasan
untuk
ditetapkan sebagai Ketua defenitif selama sisa masa jabatan Ketua yang berhalangan tetap. (3) Pengusulan Calon Ketua pengganti sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (4) Penjabat Ketua dapat diangkat oleh Ketua Yayasan untuk sementara mengisi kekosongan jabatan Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon sebelum ditetapkan Ketua defenitif.
11 11
Wakil Ketua
Pasal 26 (1)
Wakil Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon terdiri dari: a. Wakil Ketua I Bidang Akademik. b. Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan Kepegawaian. c. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, alumni dan Kerjasama.
(2)
Wakil Ketua I Bidang Akademik membantu Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dalam memimpin pelaksanaan pendidikan.
(3)
Wakil Ketua II Bidang
Keuangan dan Kepegawaian membantu Ketua
STIKes Getsempena Lhoksukon dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi, keuangan dan kepegawaian (4)
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, alumni dan kerjasama membantu Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama.
(5) Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan melalui persetujuan Senat STIKes Getsempena Lhoksukon
dan Yayasan, Wakil Ketua dapat kurang dari 3
(tiga) orang dengan pengertian fungsi bidang akademik, bidang administrasi, bidang kemahasiswaan dan bidang kerjasama harus tetap dilaksanakan. (6)
Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3), dan (4), Wakil Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon bertanggungjawab kepada Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon.
(7)
Tanggung jawab sebagaimana yang dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi. Pasal 27
(1) Masa jabatan Wakil Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon adalah 4 (empat) tahun. (2) Wakil Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut 12 12
(3) Wakil Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dengan persetujuan Senat STIKes Getsempena Lhoksukon.
Bagian Ketiga Unsur Pelaksana Akademik
Pasal 28
(1) Unsur pelaksana akademik adalah pelaksana Program Studi pada STIKes Getsempena Lhoksukon. (2) Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi (3) Ketua Program Studi sebagai penanggung jawab utama Program Studi dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (4) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Ketua Program Studi bertanggungjawab kepada Wakil Ketua 1. (5) Tanggung jawab sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi.
Pasal 29
(1) Masa jabatan ketua prodi maksimal 4 (empat) tahun dan minimal 2 tahun serta dapat dipilih kembali sebanyak 2 (dua) periode. (2)
Ketua Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dengan persetujuan Senat STIKes Getsempena Lhoksukon dan memperhatikan kriteria serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 30
(1) Bilamana Ketua Program Studi berhalangan tidak tetap, Sekretaris Program Studi bertindak sebagai pelaksana harian. 13 13
(2) Bilamana Ketua Program Studi berhalangan tetap, Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon mengusulkan dan menetapkan Calon Ketua Program Studi pengganti sebagai Ketua defenitif selama sisa masa jabatan Ketua yang berhalangan tetap. (3)
Pengusulan Calon Ketua Program Studi pengganti sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(4) Penjabat Ketua Program Studi dapat diangkat oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon untuk sementara mengisi kekosongan jabatan Ketua Program Studi sebelum ditetapkan Ketua Program Studi defenitif.
Pasal 31
(1) Sekretaris Program Studi bertanggungjawab kepada Ketua Program studi (2) Tanggung jawab sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi.
Pasal 32
(1) Masa jabatan Sekretaris Program Studi adalah 4 (empat) tahun. (2) Sekretaris Program Studi dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (3) Sekretaris diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dengan persetujuan Senat STIKes Getsempena Lhoksukon. (4) Bilamana Ketua dan Sekretaris Program Studi berhalangan tidak tetap maka Wakil Ketua I Bidang Akademik bertindak sebagai pelaksana harian.
14 14
Bagian Keempat Unsur Pelaksana Administrasi
Pasal 33
(1) Administrasi
adalah unsur pelaksana administrasi Sekolah Tinggi yang
berfungsi menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi. (2) Administrasi
terdiri
atas:
Administrasi
Keuangan,
Administrasi
Kepegawaian, Administrasi Akademik, Administrasi Kemahasiswaan, Administrasi Perlengkapan (sarana dan prasarana), Administrasi Umum, Administrasi Kesehatan (BPJS) dan Bendahara (3) Rincian tugas setiap unsur pelaksanan administrasi tersebut diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon.
Bagian Kelima Unsur Penunjang
Pasal 34
Unsur Penunjang terdiri atas: Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami, Unit Teknologi Informasi, Unit Perpustakaan, Unit Laboratorium, Unit Percetakan, Unit Koperasi Kampus, Baitul Qiradh, Usaha Papan bunga, Usaha Kantin. Pasal 35
(1)
Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami adalah suatu lembaga penunjang perguruan tinggi yang merancang dan mengelola program kegiatan keislaman baik yang bersifat akademik dan non akademik untuk mewujudkan
STIKes
Getsempena
Lhoksukon
yang
religius 15 15
(2)
Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami berfungsi mendukung kegiatan keagamaan Sekolah Tinggi
(3)
Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami dipimpin oleh seorang kepala lembaga yang diangkat dengan SK ketua STIKes Getsempena Lhoksukon
(4)
Rincian tugas Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon.
Pasal 36
(5)
Unit teknologi informasi adalah suatu sistem informasi akademik perguruan tinggi yang menyediakan layanan sistem informasi secara terintegrasi berbasiskan web, seperti kegiatan administrasi maupun akademi, untuk /guna memberikan kemudahan praktis, menghemat waktu, tenaga dan biaya kepada seluruh civitas akademika
(6)
Unit Teknologi informasi berfungsi mendukung kegiatan Sekolah Tinggi
(7)
Unit teknologi informasi dipimpin oleh seorang kepala unit yang diangkat dengan SK ketua STIKes Getsempena Lhoksukon
(8)
Rincian tugas unit teknologi informasi diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon Pasal 37
(1)
Perpustakaan adalah tempat pelayanan informasi ilmiah bagi civitas akademika yang dapat berupa sebagai bahan pustaka, jurnal ilmiah, skripsi, tersimpan dalam bentuk hasil cetak
(2)
Perpustakaan berfungsi mendukung kegiatan Sekolah Tinggi
(3)
Perpustakaan dipimpin oleh seorang
kepala perpustakaan yang diangkat
dengan SK Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon (4)
Rincian tugas Perpustakaan dan syarat menjadi Kepala Perpustakaan diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon 16 16
Pasal 38
(1)
Laboratorium adalah lahan praktikum, mahasiswa STIKes Getsempena Lhoksukon
(2)
Laboran adalah orang yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan yang ada dilaboratorium
(3)
Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala laboratorium yang diangkat dengan SK Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon
(4)
Rincian tugas laboran dan syarat menjadi kepala laboratorium diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon.
Pasal 39 (1)
Percetakan
berfungsi memfasilitasi dan melayani penerbitan naskah
akademik dan percetakan (2)
Percetakan dipimpin oleh seorang kepala unit yang diangkat dengan SK Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon
(3)
Rincian tugas unit percetakan dan syarat menjadi kepala percetakan diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon
Pasal 40
(1)
Koperasi kampus merupakan organisasi yang berbadan hukum koperasi sekaligus unit kegiatan kewirasusahaan di lingkungan STIKes Getsempena Lhoksukon
(2)
Koperasi kampus terdiri dari Baitul Qiradh, usaha papan bunga, usaha kantin
(3)
Koperasi
dipimpin oleh seorang kepala unit yang diangkat dengan SK
Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon (4)
Rincian tugas unit koperasi dan syarat menjadi kepala unit diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon.
17 17
Pasal 41
(1)
Lembaga Dakwah Kampus (disingkat LDK) adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang berada di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang terdapat di STIKes Getsempena Lhoksukon.
(2)
LDK berfungsi untuk melakukan pembinaan terhadap mahasiswa agar menjadi sosok pengemban dakwah yang tangguh dan professional serta mampu menjadi pemimpin Islami di tengah-tengah kehidupan kampus khususnya dan masyarakat, menumbuhkembangkan semangat ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan kualitas diri dalam rangka terciptanya kepribadian insan kamil.
Bagian Keenam Unsur Pemantauan dan Evaluasi
Pasal 42
Unsur Pemantauan dan Evaluasi terdiri atas Badan Jaminan Mutu dan Unit Pengendalian Mutu Program Studi.
18 18
Pasal 43 (1)
Badan Jaminan Mutu adalah unsur pemantauan dan evaluasi yang berfungsi mendukung kegiatan STIKes Getsempena Lhoksukon
(2)
Badan Jaminan Mutu dipimpin oleh seorang Ketua Badan Jaminan Mutu yang diangkat dan diberhentikan oleh ketua STIKes Getsempena Lhoksukon serta bertanggung jawab kepada ketua STIKes Getsempena Lhoksukon.
(3)
Ketua Badan Jaminan Mutu diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2(dua) kali masa jabatan berturut-turut.
(4)
Badan Jaminan Mutu terdiri atas beberapan bidang, bidang audit internal, bidang dokumen mutu, bidang akreditasi
(5)
Rincian tugas Badan Jaminan Mutu diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola STIKes Getsempena Lhoksukon
Pasal 44
(1)
Audit Internal adalah unsur pemantauan dan evaluasi yang mendukung kegiatan
berfungsi
STIKes Getsempena Lhoksukon dalam pengawasan
internal Sekolah Tinggi di bidang non akademik. (2)
Audit Internal dipimpin oleh seorang yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon.
(3)
Rincian tugas Audit Internal diatur dalam Organisasi dan Tata Kelola STIKes Getsempena Lhoksukon
Pasal 45
(1) Ketua Unit Pengendalian Mutu Program Studi (UPMP) bertanggungjawab langsung kepada Ketua Badan Penjaminan Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon. 19 19
(2) Tanggung jawab sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi.
Pasal 46
(1) Masa jabatan Ketua UPMP adalah 4 (empat) tahun. (2) Ketua UPMP dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (3) Ketua UPMP diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon dengan persetujuan Senat STIKes. (4) Bilamana UPMP berhalangan tidak tetap maka Ketua BJM bertindak sebagai pelaksana harian.
20 20
TATA CARA PENGANGKATAN PIMPINAN, SENAT, PELAKSANA AKADEMIK, PELAKSANAAN ADMINISTRASI DAN DEWAN PENYANTUN
Pasal 47
(1)
Tata cara pengangkatan pimpinan, senat, pelaksana akademik, pelaksana administrasi diatur dalam peraturan senat STIKes.
(2)
Tata cara pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) diatur dalam peraturan STIKes Getsempena Lhoksukon
DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 48 (1) Dosen pada STIKes Getsempena Lhoksukon dapat merupakan Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap. (2) Dosen Tetap adalah Dosen Yayasan yang ditempatkan sebagai Dosen Tetap pada STIKes Getsempena Lhoksukon oleh Yayasan. (3)
Dosen Tidak Tetap adalah Dosen yang bukan Dosen Yayasan atau Dosen Yayasan dari Perguruan Tinggi lain milik Yayasan yang diperbantukan pada STIKes Getsempena Lhoksukon.
(4) Syarat-syarat untuk menjadi Dosen Tetap pada STIKes Getsempena Lhoksukon, adalah : a. Beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Berwawasan Pancasila dan UUD 1945. c. Memiliki kualifikasi sebagai Dosen. d. Memiliki moral dan integritas yang tinggi e. Memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. f. Dapat bekerja penuh waktu.
21 21
(5)
Tugas Dosen adalah : a. Menyusun Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) atau silabus dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) sesuai mata ajar yang diasuh. b. Membuat perencanaan pengembangan kurikulum. c. Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. d. Menjadi motifator, fasilitator, dan role model bagi peserta didik. e. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan perilaku pada peserta didik.
Pasal 49 (1)
Jenjang jabatan fungsional dosen pada dasarnya terdiri dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar.
(2)
Jenjang jabatan dosen sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi diatur sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.
Pasal 50
(1)
Tugas pokok, wewenang, tanggung jawab dan etika dosen diatur dengan Surat
Keputusan
Ketua
STIKes
Getsempena
Lhoksukon
dengan
memperhatikan hasil rumusan Senat Sekolah Tinggi (2)
Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, dosen perlu memperhatikan etika yang berlaku
(3)
Hak, kewajiban, dan sanksi, bagi dosen yang berstatus sebagai dosen tetap dan tidak tetap diatur sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.
22 22
Pasal 51
(1)
Tenaga kependidikan adalah tenaga penunjang akademik yang terdiri atas tenaga administrasi, pustakawan, pranata komputer, laboran, dan teknisi.
(2)
Persyaratan, tata cara pengangkatan, hak, dan wewenang tenaga penunjang akademik diatur oleh STIKes Getsempena Lhoksukon dengan berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku
MAHASISWA DAN ALUMNI
Pasal 52
(1) Organisasi kemahasiswaan dibentuk untuk peningkatan penalaran, minat, kegemaran serta latihan keterampilan bagi mahasiswa STIKes Getsempena Lhoksukon. (2) Organisasi kemahasiswa di STIKes Getsempena Lhoksukon diselenggarakan dari dan oleh mahasiswa. (3) Organisasi kemahasiswaan merupakan perwakilan tertinggi mahasiswa dan disebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). (4) Pengurus organisasi Kemahasiswaan bertanggung jawab kepada Wakil Ketua III. (5) Organisasi kemahasiswaan memiliki hubungan yang harmonis dengan Wakil Ketua III yang bertindak sebagai pembina, pembimbing dan pengawas
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
kemahasiswaan.
23 23
Pasal 53 Hak mahasiswa adalah : (1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik. (2)
Memperoleh pengajaran dan pelayanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan.
(3)
Memanfaatkan fasilitas STIKes Getsempena Lhoksukon dalam rangka kelancaran proses belajar mengajar.
(4)
Mendapatkan bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikuti dalam penyelesaian studinya.
(5)
Memanfaatkan sumber daya institusi melalui perwakilan/senat mahasiswa untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan bakat dalam bermasyarakat.
(6)
Mendapatkan pelayanan khusus bilamana dalam tiga semester mempunyai indek prestasi baik secara berturut-turut.
Pasal 54
Kewajiban Mahasiswa (1) Mahasiswa
wajib
untuk
ikut
menanggung
biaya
penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana telah ditetapkan STIKes Getsempena Lhoksukon (2) Mahasiswa wajib mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku pada STIKes Getsempena Lhoksukon. (3)
Mahasiswa wajib ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban dan keamanan agar proses belajar mengajar pada STIKes Getsempena Lhoksukon berlangsung dengan baik.
(4)
Mahasiswa wajib menjaga kewibawaan dan nama baik almamater STIKes Getsempena Lhoksukon.
(5) Mahasiswa wajib menjunjung tinggi norma-norma agama dan susila. (6) Mahasiswa wajib berperilaku sopan, jujur dan disiplin. 26
20
Pasal 55 (1) Alumni adalah seseorang yang menamatkan pendidikannya di STIKes Getsempena Lhoksukon (2) Untuk menjadi peserta didik atau mahasiswa pada STIKes Getsempena Lhoksukon harus memiliki Ijazah/Surat tanda tamat Belajar SLTA sederajat. (3) Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan prosedur untuk menjadi mahasiswa di atur tersendiri oleh Senat STIKes berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. (4) Alumni STIKes Getsempena Lhoksukon adalah seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya pada STIKes Getsempena Lhoksukon (5) Alumni STIKes Getsempena Lhoksukon dapat membentuk organisasi alumni yang bertujuan untuk membina hubungan dengan institusi dalam upaya menunjang pencapaian tujuan pendidikan tinggi.
KERJASAMA
Pasal 56
(1)
STIKes Getsempena Lhoksukon dapat mengadakan kerja sama dengan berbagai lembaga, baik perguruan tinggi maupun pihak lain dari dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan mutu akademik.
(2)
Bentuk kerja sama tersebut dapat berupa penelitian, pertukaran informasi ilmiah, dan lain-lain yang dianggap menguntungkan bagi pengembangan STIKes Getsempena Lhoksukon
(3)
Bentuk kerja sama dengan lembaga pendidikan maupun pihak lain dari dalam maupun luar negeri dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
26
21
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Pasal 57
(1) Lembaga Penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan unsur pelaksana akademik di STIKes Getsempena Lhoksukon yang bertugas mengkoordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat (2) Lembaga Penelitian dan pengabdian masyarakat di pimpin oleh ketua LPPM (3) Ketua LPPM diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon. (4) Ketua LPPM bertanggung jawab kepada Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon (5) Masa jabatan Ketua LPPM adalah 4 (empat) tahun dan telah menyelesaikan masa jabatannya dapat diangkat kembali dengan ketentuan sebanyakbanyaknya 2 (dua) kali masa jabatan berturut turut. (6) Ketentuan lebih lanjut tentang struktur, tugas, wewenang, hak dan kewajiban Ketua LPPM diatur dalam Organisasi Tata Kelola (OTK) STIKes Getsempena Lhoksukon.
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 58
(1)
Sarana dan prasarana Sekolah Tinggi adalah semua fasilitas yang digunakan untuk meningkatkan dan memperlancar proses pendidikan.
(2)
Sistem inventarisasi dan pendayagunaan sarana dan prasarana diatur dalam peraturan Sekolah Tinggi.
(3)
Tata cara pembangunan dan penggunaan sarana dan prasarana diatur dalam peraturan Sekolah Tinggi dengan persetujuan Senat Sekolah Tinggi
26
22
BAB V PENGAWASAN DAN AKREDITASI.
Pasal 59
(1)
Mutu dan efisiensi pelaksanaan Sekolah Tinggi menjadi tanggung jawab Ketua sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi.
(2)
Senat Sekolah Tinggi berkewajiban melakukan pengawasan dan evaluasi secara periodik terhadap penyelenggaraan Sekolah Tinggi
(3)
Akreditasi institusi dan akreditasi program studi menjadi tangung jawab Ketua, Wakil Ketua, Ketua Program Studi dan seluruh civitas akademika
VI PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN
Pasal 60
(1)
Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi STIKes Getsempena Lhoksukon setiap tahun disusun anggaran pendapatan dan belanja STIKes Getsempena Lhoksukon
(2)
Anggaran
pendapatan
dan
belanja
STIKes Getsempena Lhoksukon
disusun berdasarkan penyelenggaraan STIKes Getsempena Lhoksukon dan sesuai dengan kemampuan pendanaan (3)
Penyusunan anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) berpedoman kepada rencana kinerja STIKes Getsempena Lhoksukon.
29
21
Pasal 61
(4)
Pembiayaan Sekolah Tinggi berasal dari anggaran dana masyarakat, dana bantuan pemerintah dan dana lain yang diperoleh dari usaha sekolah tinggi
(5)
Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diatur menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 62 (1) Segala peraturan yang ada yang bertentangan dengan Statuta tahun 2008-2014 dinyatakan tidak berlaku lagi (2) Perubahan Statuta ditetapkan oleh ketua STIKes Getsempena Lhoksukon sebagai Ketua Senat dan disahkan oleh badan penyelenggara (3) Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta ini akan ditentukan kemudian dalam peraturan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Statuta ini dan perundang-undangan yang berlaku.
29
22
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 63
(1)
Statuta ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(2)
Dengan berlakunya Statuta ini, maka Statuta tahun 2008-2014 di nyatakan tidak berlaku lagi.
Mengesahkan, Ketua Yayasan Getsempena Selaku Badan Penyelenggara STIKes Getsempena Lhoksukon,
Muttaqin, S.T
Ditetapkan di : Banda Aceh Pada tanggal : 30 September 2016 Ketua Senat/ STIKES Ketua,
Ns. Dedy Ahmady, S.Kep, M.Kes
29
23
29
24
29
25
29
26
22 22