RENCANA OPERASIONAL STIKes GETSEMPENA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GETSEMPENA LHOKSUKON
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua STIKes Getsempena dengan ini menyatakan bahwa Dokumen Rencana Oprasional (Renop) STIKes Getsempena yang merupakan acuan pengembangan dan pembangunan STIKes Getsempena ke depan. Dokumen Renop ini sekaligus bermakna sebagai perwujudan keinginan dan amanah bersama sivitas akademika STIKes Getsempena untuk diimplementasikan secara nyata melalui evaluasi secara berkala dan berkelanjutan guna menjamin peningkatan mutu dan daya saing STIKes Getsempena.
Mengetahui, Ketua, STIKes Getsempena Lhoksukon
Lhoksukon, 01 Oktober 2016 Ketua Badan Jaminan Mutu,
Ns. Dedy ahmady, S.Kep, M.Kes NIDN. 0106067003
Eka Sutrisna, SKM, M.Kes NIDN. 0117068402
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (2016) STIKes GETSEMPENA
Kode Dokumen
: RENOP/STIKes/Get-Lsk/X/2016
Revisi
: -
Tanggal
: 01 Oktober 2016
Dikendalikan Oleh
: Badan Jaminan Mutu
Disetujui Oleh
: Ketua STIKes Getsempena
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan “Bissmillahirrahmanirrahim” Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan HidayahNya Buku Rencana Operasional STIKes Getsempena Lhoksukon dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Buku Rencana Operasional adalah salah satu dokumen yang disusun oleh tim dengan tujuan untuk menyususn rencana-rencana kemajuan STIKes Getsempena dengan merujuk pada isu-isu sentral yang berkembang. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim dan semua pihak yang terlibat dalam pengisian Buku Borang IIIA atas kerjasama dan perhatian yang telah diberikan selama ini. Semoga usaha ini mendapatkan hasil yang optimal dan ridha Allah SWT. dan semoga Buku Borang IIIA ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam akreditasi. Terimakasih.
Lhosukon, 01 Oktober 2016 STIKes Getsempena Ketua,
Ns. Dedy Ahmady, S.Kep, M.Kes NIDN: 0106067003
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua STIKes Getsempena dengan ini menyatakan bahwa Dokumen Rencana Oprasional (Renop) STIKes Getsempena yang merupakan acuan pengembangan dan pembangunan STIKes Getsempena ke depan. Dokumen Renop ini sekaligus bermakna sebagai perwujudan keinginan dan amanah bersama sivitas akademika STIKes Getsempena untuk diimplementasikan secara nyata melalui evaluasi secara berkala dan berkelanjutan guna menjamin peningkatan mutu dan daya saing STIKes Getsempena.
Mengetahui, Ketua, STIKes Getsempena Lhoksukon
Lhoksukon, 01 Oktober 2016 Ketua Badan Jaminan Mutu,
Ns. Dedy ahmady, S.Kep, M.Kes NIDN. 0106067003
Eka Sutrisna, SKM, M.Kes NIDN. 0117068402
ii
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (2016) STIKes GETSEMPENA
Kode Dokumen
: RENOP/STIKes/Get-Lsk/X/2016
Revisi
: -
Tanggal
: 01 Oktober 2016
Dikendalikan Oleh
: Badan Jaminan Mutu
Disetujui Oleh
: Ketua STIKes Getsempena
iii
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................iv PENDAHULUAN ...............................................................................................................1 ANALISA SITUASI .........................................................................................................16 ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ..................................23 KERANGKA IMPLEMENTASI......................................................................................30 PENUTUP ......................................................................................................................37
iv
v
Recana Operasional STIKes 2016
RENCANA OPERASIONAL SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GETSEMPENA LHOKSUKON 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah Yayasan Pendidikan Getsempena (YAPENA) Banda Aceh telah menyelenggarakan perguruan tinggi sejak tahun 2008 pada sebuah lembaga perguruan tinggi yang bernama STIKes Getsempena Lhoksukon. Program ini dilaksanakan berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: berdasarkan SK Mendiknas Nomor: 120/D/O/2008 tanggal 8 Juli 2008. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon merupakan institusi pendidikan kesehatan di kota Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Sebagai institusi pendidikan yang baru berumur 1 tahun, pencapaian tujuan yang akan diraih saat ini belum dapat dianggap sebagai capaian yang optimal. Dari kegiatan tridarma perguruan tinggi, STIKes Getsempena Lhoksukon selama ini masih menitik beratkan kegiatan dibidang pendidikan dan pengajaran sebagai darma yang pertama. Sementara itu, darma kedua yaitu penelitian dan darma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan secara optimal. Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut akan lebih mudah dicapai jika didahului dengan perencanaan jangka panjang yang sistematis dan menyeluruh dalam suatu Rencana Induk Pengembangan (RIP). Penyusunan RIP diawali dengan pengumpulan aspirasi dari segenap civitas akademika dan seluruh stakeholder terkait. Focus Group Discussion (FGD) dan lokakarya telah dilaksanakan untuk keperluan tersebut. Evaluasi hasil FGD dan lokakarya dilakukan oleh tim penyusun yang ditetapkan melalui SK Ketua STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
1
Recana Operasional STIKes 2016
STIKes
Getsempena
Lhoksukon.
Hasil
yang
diperoleh
kemudian
disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika STIKes Getsempena Lhoksukon. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon merupakan institusi pendidikan kesehatan di kota Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Sebagai institusi pendidikan yang baru berumur 1 tahun, pencapaian tujuan yang akan diraih saat ini belum dapat dianggap sebagai capaian yang optimal. Dari kegiatan tridarma perguruan tinggi, STIKes Getsempena Lhoksukon selama ini masih menitik beratkan kegiatan dibidang pendidikan dan pengajaran sebagai darma yang pertama. Sementara itu, darma kedua yaitu penelitian dan darma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan secara optimal. Atas tantangan kebutuhan tersebut, dirintislah upaya pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon sejak tahun 2008. Pada tanggal 8 Juli 2008, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon mendapatkan Status Terdaftar berdasarkan SK Mendiknas Nomor: 120/D/O/2008 untuk Jenjang Program S1 Keperawatan. Seiring dengan diterbitkannya Status tersebut maka pada tahun 2008 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon mulai menerima mahasiswa baru. Kemudian terbit perpanjangan ijin SK Mendiknas RI No. 2982/D/T/K-I/2010. Sebagai bagian dari proses evaluasi dan perbaikan diri, maka pada bulan April 2012 dilaksanakan akreditasi pada Prodi Ilmu Keperawatan STIKes Getsempena Lhoksukon dan telah terbit akreditasi dengan Status Terakreditasi Nomor : 004/BAN-PT/AK-XV/S-1/IV/2012 dengan nilai akreditasi C. Peningkatan nilai akreditasi ini merupakan hasil kerja keras dari segenap civitas akademika STIKes Getsempena Lhoksukon dalam upaya perbaikan kualitas pendidikan. 1.2 Visi, Misi dan Tujuan STIKes Getsempena Lhoksukon Adapun yang menjadi visi, misi dan tujuan
STIKes Getsempena adalah
sebagai berikut:
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
2
Recana Operasional STIKes 2016
a. Visi: Menjadi Sekolah Tinggi Yang Menghasilkan lulusan yang Bermoral, Beretika, Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional Tahun 2029 b. Misi:
Melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang bermoral , beretika dan berdaya saing.
Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas untuk menunjang pembangunan kesehatan.
Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan Meningkatkan
kapasitas
kelembagaan
secara
mandiri
melalui
pengembangan jejaring di tingkat nasional dan internasional. c. Tujuan: Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin diwujudkan oleh STIKes Getsempena Lhoksukon adalah : a. Tujuan Pendidikan dan Pengajaran
Menghasilkan lulusan yang bermoral, beretika, professional dan kompetitif di tingkat nasional dan internasional,
Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
Terselenggaranya kegiatan ilmiah yang melibatkan para dosen dan mahasiswa
melalui
berbagai
media
sebagai
sarana
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi secara lebih adil dan terjangkau.
Menambah bahan kajian di bidang kesehatan yang mendukung kegiatan pembelajaran.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
3
Recana Operasional STIKes 2016
b. Tujuan Penelitian
Menjadikan budaya meneliti bagi para dosen dan mahasiswa yang terkait dengan kajian tentang kesehatan sebagai strategi yang bermanfaat bagi masyarakat,
Menghasilkan penelitian yang berkualitas di bidang kesehatan secara mandiri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kepentingan masyarakat serta terpublikasi pada jurnal ilmiah,
c. Tujuan Pengabdian Masyarakat
Melaksanakan program-program pelayanan dan pengabdian masyarakat yang bersumber pada hasil penelitian dalam bidang kesehatan.
Menghasilkan dosen dan mahasiswa yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat
Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat di bidang
kesehatan sebagai upaya peningkatkan
derajat kesehatan masyarakat,
Terlibatnya STIKes Getsempena Lhoksukon dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat.
d. Tujuan Tata Kelola
Mewujudkan sistem manajemen yang Kredibel, Transparant, Accountability, Responsibility dan Adil.
Terciptanya
kemandirian
organisasi,
kepemimpinan
dan
pengelolaan STIKes Getsempena Lhoksukon yang efektif dan efisien dengan pelayanan terbaik,
Terciptanya budaya kerja yang bermutu untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif,
Terjalinya stakeholders
kerjasama
dan
kemitraan
dengan
berbagai
dalam meningkatkan kualitas pelayanan STIKes
Getsempena Lhoksukon, STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
4
Recana Operasional STIKes 2016
STIKes Getsempena Lhoksukon terakreditasi dengan peringkat yang lebih baik.
1.3 Keadaan STIKes Getsempena Seiring dengan perubahan waktu, kebutuhan pasar dan meningkatnya animo masyarakat khususnya di Aceh untuk meningkatkan derajat kehidupan kesehatanya melalui peningkatan tingkat pendidikan kesehatan juga berubah. Atas keadaan tersebut, STIKes Getsempena Lhoksukon turut ikut andil dan berperan serta didalamnya dengan cara menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang merata dan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu cara untuk memberikan akses pendidikan kesehatan yang merata adalah dengan cara meningkatan mutu STIKes Getsempena yang berkualitas. Aplikasinya yaitu dengan meningkatkan perekrutan sumber daya manusia (SDM), baik dosen maupun tenaga penunjang lainnya yang berkompetensi pendidikan yang baik dan sesuai bidang keahliannya. Selain itu STIKes Getsempena juga meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan Kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari gedung baru yang mulai mengalokasikan seluruh kegiatan program pendidikannya yang dilengkapi dengan pendukung yang baik. Dengan adanya temat pelaksanaan program pendidikan yang memadai, atmosfir akademik menjadi semakin positif, sehingga geliat aktivitas tridharma pendidikan tinggi dapat dilaksanakan dengan kondusif dan berkesinambungan.
1.3.1 Keadaan Program Studi, Jenjang Program dan Status Sebagaimana telah dijelaskan pada poin 1.1 Latar Belakang Sejarah, bahwa keseluruhan program studi yang ada pada STIKes Getsempena telah terakreditasi BAN-PT. Tabel dibawah ini menyajikan program studi dan peringkat akreditasi dari masing-masing program studi tersebut.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
5
Recana Operasional STIKes 2016
Tabel 1.1 Program Studi dan SK Akreditasi BAN-PT STIKes Getsempena Tanggal No Program Studi Peringkat SK Akreditasi SK 1
S-I Ilmu Keperawatan
C
004/BAN-PT/AkXV/S1/IV/2012
27-April2012
2
D-III Kebidanan
C
013/BAN-PT/AkXII/Dpl-III-VI/2012
29-juni2012
Dari tabel di atas terlihat program studi akan berakhir masa berlaku akreditasinya. Dan saat ini, pengajuan reakreditasi untuk seluruh program studi sudah diajukan kembali. Dimana status proses re-akreditasi dari dua program. 1.3.2 Profil Mahasiswa Berikut ini disajikan gambaran profil keadaan mahasiswa STIKes Getsempena, sehingga dapat dijadikan acuan dalam proses peningkatan mutu STIKes Getsempena untuk mencapai visi dan misi yang telah direncanakan. a. Peminat/Calon Mahasiswa terhadap STIKes Getsempena Selama 5 (lima) tahun terahir, minat calon mahasiswa terhadap STIKes Getsempena berfluktuatif hal ini disebabkan oleh karena adanya kebijakan pemerintah tentang penerimaan tenaga kesehatan yang berbeda setiap tahunnya yang berimplikasi terhadap lapangan kerja bagi lulusannya dikemudian hari. Banyaknya perguruan tinggi lain yang membuka prodi yang sama banyak berkembang di Aceh juga merupakan faktor lain yang menyebabkan hal ini terjadi. Hal ini berpengaruh terhadap minat dan keinginan calon mahasiswa untuk melanjutkan studi pada program studi tertentu. Sedangkan dari segi kualitas calon mahasiswa yang mendaftar dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami fluktuatif kenaikan dan penurunan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pelamar calon mahasiswa, sebagaimana ditunjukkan pada grafik 1.1 dan grafik dibawah ini. STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
6
Recana Operasional STIKes 2016
160 140 120 100 80 60 40 20 0
Daya Tampung Ikut Seleksi
2011
2012
2013
2014
2015
Gambar 1.1 Jumlah peminat dan daya tampung Mahasiswa Ilmu Keperawatan 5 tahun terakhir.
160 140 120 100 80 60 40 20 0
Daya Tampung Ikut Seleksi Daftar Ulang
2012 2013 2014 2015 2016 Gambar 1.2 Jumlah peminat dan dayatampung di PS Diploma III Kebidanan 5 tahun terakhir.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
7
Recana Operasional STIKes 2016
140 120 100 80 Jumlah Mahasiswa…
60 40 20 0 2011
2012
2013
2014
2015
Gambar 1.3. Jumlah Mahasiswa Baru Ilmu Keparawatan
Dari gambar terlihat jumlah mahasiswa baru pada tahun 2011 sebanyak 21 mahasiswa, dan terus meningkat pada tahun 2015 hingga mencapai 133 mahasiswa. Walaupun terjadi peningkatan, namun lebih didominasi pada mahasiswa transfer, sementara mahasiswa reguler terjadi penurunan. Penurunan ini diduga karena banyak perguruan tinggi lain di Aceh yang membuka PS yang sama sehingga kompetesi mendapat mahasiswa baru sangat ketat. Ini menunjukkan bahwa PS Ilmu Keperawatan perlu segera berbenah untuk melakukan peningkatan animo mahasiswa dengan upaya-upaya sinergis seperti promosi dan peningkatan akreditasi oleh BAN-PT atau LAM PT-Kes. Oleh karena itu usaha keras untuk menjaring mahasiswa baru harus menjadi prorioritas program kerja PS Ilmu Keperawatan.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
8
Recana Operasional STIKes 2016
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Jumlah Mahasiswa…
2012 2013 2014 2015 2016 Gambar 1.4. Jumlah Mahasiswa Baru Deploma Kebidanan 5 Tahun Terakhir
Dari gambar terlihat jumlah mahasiswa baru pada tahun2012 sebanyak39 mahasiswa, dan terus menurun pada tahun 2015 hingga mencapai 19 mahasiswa. Penurunan ini diduga karena banyak sekolah tinggi kesehatan di Aceh yang membuka PS yang sama sehingga kompetensi mendapat mahasiswa baru sangat ketat. Namun mahasiswa baru meningkat pada tahun 2016 sebanyak 44 mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa PS Diploma III Kebidanan perlu segera berbenah untuk melakukan peningkatan animo mahasiswa dengan upaya-upaya sinergis seperti promosi dan peningkatan akreditasi oleh BAN-PT. oleh karena itu usaha keras untuk menjaring mahasiswa baru harus menjadi prioritas program kerja PS Diploma III Kebidanan. 94
95 90 85
84
87
92
86
80 75 Persentase Peminat yang Daftar Ulang
Grafik 1.5. Rasio Peminat dan Daya Tampung Ilmu Keperawatan STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
9
Recana Operasional STIKes 2016
Dari gambar diatas dapat dilihat peningkatan jumlah mahasiswa baru yang mendaftar ulang juga belum stabil, kadang terjadi penurunan dan peningkatan seperti pada tahun 2012 sebesar 87%, jumlah ini tergolong tinggi namun pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 92,00%. Melihat kondisi ini, PS Ilmu Keperawatan telah merancang program peningkatan jumlah mahasiswa kedepan dengan aktif melakukan promosi semenjak sekarang dengan mengevaluasi efektivitas sistem promosi yang telah ada.
Gambar 1.6 Rasio Peminat dan DayaTampungPS Diploma III Kebidanan
Dari gambar diatas dapat dilihat peningkatan jumlah mahasiswa baru yang mendaftar ulang dalam keadaan stabil,t erjadi peningkatan pada tahun 2016 sebanyak 30 daya tampung jumlah ini tergolong tinggi namun pada tahun. Melihat kondisiini, PSDiploma III Kebidanan telah merancang program peningkatan jumlah mahasiswa kedepan dengan aktif melakukan promosi semenjak sekarang dengan mengevaluasi efektivitas sistem promosi yang telah ada. Ditinjau dari kualitas Mahasiswa baru, maka Nilai Ujian Nasional (UN) mahasiswa sewaktu di SMA menunjukan nilai rata-rata yang cukup tinggi yaitu 7,18 (dengan rentang nilai 5,6 - 8,3) seperti tampak pada gambar 1.7. Rata-rata nilai UN mahasiswa sudah dalam kualifikasi baik untuk lulus tepat waktu.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
10
Recana Operasional STIKes 2016
Profil nilai rata-rata UAN calon mahasiswa PS Ilmu Keperawatan 8 7,5 7 6,5 6 2012
2013
2014
2015
2016
Rata-Rata
Grafik.1. 7. Profil nilai rata-rata UAN calon mahasiswa PS Ilmu Keperawatan
Ditinjau dari kualitas Mahasiswa baru, maka Nilai Ujian Nasional (UN) mahasiswa sewaktu di SMA menunjukan nilai rata-rata yang cukup tinggi yaitu 7,18 (dengan rentang nilai 5,6 - 8,3) seperti tampak pada gambar C.8. Rata-rata nilai UN mahasiswa sudah dalam kualifikasi baik untuk lulus tepat waktu
Profil Nilai rata-rata UAN calon Mahasiswa PS DIploma III kebidanan 8 7,5 7 6,5 6 2012
2013
2014
2015
2016
Gambar 1.8 Profil nilai rata-rata UAN calon mahasiswa Diploma III Kebidanan.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
11
Recana Operasional STIKes 2016
Data IPK Lulusan PS Ilmu Keperawatan 100 80 60
< 2,75
40
2,75 - 3,5
20
> 3,5
0 2012
2013
2014
2015
2016
Gambar.1.9. Data IPK Lulusan PS Ilmu Keperawatan.
Gambar 1.10. IPK Mahasiswa Aktif PS Diploma III Kebidanan
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah mahasiswa perawata yang mencapai IPK >3,50 mahasiswa bidan >3,50 untuk setiap tahun terus meningkat. Jumlah mahasiswa perawat dan bidan yang mendapat IPK 2,75 - 3,50 juga mengalami peningkatan. Beberapa hal ditengarai mempengaruhi pencapaian prestasi mahasiswa diantaranya: Kuantitas dan kualitas SDM dosenyangsangat baik Efektifitas pelaksanaan SKS (Sistem Kredit Semester). Efektifitas proses bimbinganakademik Efektifitas penerapanevaluasi proses danhasilbelajar. Dukungan saranadan prasarana terutama layananpengembangan bakat minat, dll
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
12
Recana Operasional STIKes 2016
Dukungan terlaksananyasuasana akedemik
seperti kuliah umum dan
seminar 1.3.3 Keadaan Tenaga Pengajar/Dosen Staf pengajar adalah merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Menyadari betapa penting
peranannya,
terutama
dalam
upaya
meningkatkan
kualitas
pendidikannya, maka secara terus menerus dan secara simultan mendorong dan memberi peluang yang seluas-luasnya untuk melakukan pengayaan wawasan
keilmuan
baik
melalui
institusi
maupun
usaha mandiri;
melakukan perbaikan penataan administrasi kepegawaian, pengiriman dan menyertakan pada kegiatan-kegaiatan ilmiah, dan pengembangan bidang minat. Selain itu untuk peningkatan wawasan global unt uk m enghadapi AFTA (perdagangan bebas as ean) merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga peningkatan kemampuan bahasa asing harus mendapatkan perhatian oleh semua pihak. Kewajiban perguruan tinggi untuk memberikan dorongan dan peluang yang memadai untuk kesempatankesempatan seperti itu. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dosen dan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada para mahasiswa, maka sekolah tinggi dan kedepannya perguruan tinggi akan mengambil beberapa kebijakan antara lain (1) mendorong dan memfasilitasi para dosen melakukan studi lanjut, baik ke jenjang S2 maupun S3, (2) mengikuti pelatihan, seminar atau lokakarya, (3) mengikuti refressing course atau on job training, (4) penulisan buku ajar (5) mendorong dan memfasilitasi para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (6) meningkatkan atmosfir akademik secara terus menerus dan konsisten untuk. 1. Studi lanjut (S-2 dan S-3) Dalam 1 (satu) tahun terakhir ada beberapa dosen yang telah menyelesaikan studi jenjang S2 yang biaya pendidikannya bersumber dari STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
13
Recana Operasional STIKes 2016
beasiswa yayasan yaitu sebanyak 4 orang, sedangkan program doktor saat ini belum ada, namun 6 orang sedang menyelasaikan program magister. Walaupun peluang untuk melakukan studi lanjut diberikan seluas-luasnya kepada semua dosen, akan tetapi dalam pemberangkatan dosen yang studi lanjut tetap memperhatikan keseimbangan jumlah dosen yang ada di program studi yang ada di sekolah tinggi pada saat ini, agar proses belajar mengajar tidak sampai terganggu. Disamping itu juga tetap memperhatikan kesesuaian disiplin ilmu yang diambil. 2. Peningkatan jabatan fungsional dosen Selain melalui jalur pendidikan formal (S1, dan S2), upaya peningkatan kualitas proess belajar mengajar juga dilakukan melalui peningkatan jabatan fungsional dosen. Selama 1 (satu) tahun terakhir ini tejadi peningkatan jabatan akademik dosen yang cukup signifikan. Bila pada tahun 2008/2014 dosen yang memiliki jabatan fungsional belum ada, pada tahun 2016/2017 sudah mencapai 4 orang yang memiliki jabatan asinten ahli dan 1 orang yang memiliki jabatan fungsional lektor. Diharapkan hampir keseluruhan dosen yang bergelar master akan memiliki jabatan fungsional. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi institusi dalam upaya peningkatan SDM -nya. 3. Jumlah dosen Dalam upaya peningkatan kualiatas proses belajar mengajar dan pelayanan kepada para mahasiswa, telah dilakukan penambahan dosen tetap dengan melakukan rekruitmen dosen baru yang memenuhi kualifikasi akademik yang memenuhi standar dan memiliki linearitas keilmuan yang sesuai dengan kebutuhan pada program studi yang ada. 4. Pelatihan, seminar, lokakarya dan magang Program ini diperuntukkan bagi para dosen dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya. Dan diharapkan hasil yang didapatkan dari mengikuti pelatihan, seminar, lokakarya dan magang dapat ditularkan dilingkungan kampus dikemudian harinya. 5. Penelitian dan Publikasi Ilmiah STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
14
Recana Operasional STIKes 2016
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan juga untuk meningkatkan pengalaman empiris dosen, maka sekolah tinggi telah dan akan mengambil
kebijakan
mewajibkan dan
memfasilitasi semua dosen melakukan penelitian, baik secara mandiri maupun secara berkelompok. Jenis penelitian yang difasilitasi oleh sekolah tinggi adalah penelitian berbagai bidang ilmu yang dapat diusulkan setiap dosen setiap semester sekali. Untuk memfasilitasi publikasi hasil penelitian dosen tersebut, sekolah tinggi bekerjasama dengan program studi dan unit lembaga penelitian telah menyediakan jurnal pada masing-masing program studi dan juga jurnal sekolah tinggi. Dan keseluruhan jurnal tersebut sudah memiliki ISSN.
1.3.4 Keadaan Tenaga Pendidikan (Tenaga Administratif, Penunjang Akademik dan Staf lain) Jumlah pegawai secara keseluruhan di STIkes Getesempena pada saat ini berjumlah 12 orang. Jumlah ini dirasakan masih sangat kurang, mengingat tingkat kebutuhan dan intensitas kerja yang begitu besar dari masing-masing unit kerja. Sehingga ada beberapa pegawai yang diharuskan merangkap jabatan dan pekerjaan. Hal inilah yang menghambat produktivitas kerja dari pegawai tersebut dikarenakan tidak fokus mengerjakan tugas yang menjadi tugas pokoknya. Sementara itu tuntutan untuk memberikan pelayanan prima kepada setiap civitas akademika (mahasiswa) harus tetap dijalankan dengan maskdimal. Oleh sebab itu kedepannya akan dilakukan rekruitmen pegawai baru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan intensitas kerja pada masing-masing unit pelaksana kegiatan yang ada. Disamping rekruitmen pegawai baru, juga akan diberikan atau diikutkan pelatihan atau workshop untuk meningkatkan kemampuan kompetensinya.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
15
Recana Operasional STIKes 2016
Tabel 1.1. Profil Staf/Pegawai berdasarkan Unit Kerja dan Tingkat Pendidikan Jenis Tenaga Kependidikan Pustakawan *
Jumlah Pegawai Dengan Pendidikan Terakhir S-2
S-1
D-III
1
1
1
1
Laboran
Lab Ps Keperawatan Lab Ps D-III Kebidanan
1
STIKes
1
Teknisi
Unit Kerja Pustaka STIKes
2
Laboran
-
Analis Operator Tenaga Administrasi umum Tenaga Administrasi Tenaga Administrasi Jumlah
SMA
1
1
STIKes/PS
1
Administrasi STIKes
1
PS Keperawatan
1
PS Kebidanan
9
2
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
-
12
16
Recana Operasional STIKes 2016
BAB II ANALISIS SITUASI Dalam evaluasi diri, analisis situasi dikelompokkan menjadi dua; situasi internal dan eksternal. Analisis situasi internal dikaji kekuatan dan kelemahan, sedangkan untuk analisis situasi eksternal untuk melihat peluang dan tantangan. Dalam menyusun analisis SWOT STIKes Getsempena Lhoksukon menggunakan indikator kepemimpinan (leadership), relevansi pendidikan, atmosfir akademik (academic atmosfir), manajemen internal (internal management), keberlanjutan (sustainability), efisiensi dan produktivitas. A. Situasi Internal (Kekuatan dan Kelemahan) 1. Kepemimpinan (leadership)
a. Kekuatan Komitmen STIKes Getsempena dalam berbagai bidang sangat tinggi. Berbagai kebijakan dirumuskan untuk menjadi dasar penyusunan program secara bertahap hingga 10 tahun kedepan. Program tersebut disusun dengan mengedepankan prioritas pada pengembangan bidang akademik, sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan, serta sistem informasi dan penguatan networking.
b. Kelemahan Kemampuan STIKes Getsempena untuk membangun organisasi yang sehat belum optimal seperti manajemen yang bersih dan transparan (good and clean governance). Kondisi tersebut tampak dalam beberapa hal di antaranya efisiensi dan efektivitas pengelolaan yang belum tercapai seperti ; pengaturan beban kerja dosen yang kurang spesifik, dosen yang dilibatkan diberbagai aktivitas yang bersifat administratif, sehingga tidak dapat berkonsentrasi melaksanakan tugas utama Tri Dharma perguruan tinggi.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
17
Recana Operasional STIKes 2016
c. Kekuatan 1) Program Studi yang dikelola yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan merupakan program studi yang cukup diminati oleh calon mahasiswa mengingat tingginya kebutuhan akan perawat profesional ke depan
2) Data lima tahun terakhir menunjukkan bahwa lulusan mempunyai indeks prestasi komulatif rata-rata mencapai 3.22 dengan lama studi rata-rata 4 tahun (90 %). Hal ini memungkinkan lulusan Ilmu Keperawatan STIKes Getsempena Lhoksukon dapat bersaing memasuki pasar kerja yang cukup tinggi dan variatif, terbukti degan masa tunggu lulusan hanya 3 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertama kali.
3) Jumlah dosen memadai dengan rasio dosen berbanding mahasiswa 1 : 25 pada tahap akademik dan 1 : 12 untuk tahap profesi dimana 100% dosen tetap telah memiliki pendidikan minimal S-2.
4) Pembaharuan kurikulum dilakukan secara berkelanjutan dengan memadu padankan antara pembelajaran di kelas dengan pembelajaran laboratorium di lahan praktik yang mengacu kepada kurikulum berbasis kompetensi AIPNI.
5) Jejaring kerjasama yang kuat untuk mendukung kegiatan tridarma perguruan tinggi yaitu 22 MoU dengan institusi di dalam negeri dan 4 MoU dengan institusi di luar negeri.
6) Peningkatan jumlah koleksi pustaka per tahun, adanya digital library, dan multimedia yang memberikan kemudahan informasi bagi segenap mahasiswa dan dosen maupun komunitas luar kampus. b. Kelemahan
1) Belum adanya dosen yang berpendidikan S3. 2) Jumlah dana masih terbatas terutama untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
18
Recana Operasional STIKes 2016
3) Jumlah lulusan belum terdata dengan baik. 4) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat terkadang tidak dapat segera diikuti oleh perubahan kurikulum. 3. Atmosfir Akademik (Academic Atmosfir) a. Kekuatan
1) Semakin meningkatnya kualitas dosen, baik dalam pencapaian gelar, jabatan fungsional, dan dosen yang bersertifikasi pendidik.
2) Adanya program hibah kompetensi yang diperoleh dan digunakan untuk perbaikan proses belajar mengajar dan inovasi pembelajaran.
3) Adanya kerja sama dalam negeri dan luar negeri dalam proses atmosfir akademik yang telah ditindaklanjuti oleh program studi.
4) Beberapa penelitian dilakukan dengan kualitas yang baik dan berpeluang memiliki nilai tawar standar dalam kerja sama penelitian. b. Kelemahan
1) Jumlah perolehan paten, publikasi ilmiah, dan tulisan dalam bentuk buku masih rendah.
2) Rendahnya relevansi antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi penyebab lemahnya efektivitas pembelajaran mahasiswa.
3) Indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan yang relatif tinggi namun tidak selalu searah dengan masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan. 4. Manajemen Internal (Internal Management) a. Kekuatan
1) Penyusunan rencana anggaran dilakukan dengan mekanisme rapat kerja tiga bulan sebelum pelaksanaan, melibatkan pimpinan STIKes Getsempena Lhoksukon dan pimpinan program studi serta semua unit kerja. STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
19
Recana Operasional STIKes 2016
2) Ada
mekanisme
pengajuan
anggaran
untuk
program
studi/laboratorium dalam rangka pengadaan alat-alat dan perbaikan laboratorium.
3) Pembagian dana antara institusi dengan program studi diatur secara tertulis dan jelas.
4) Adanya penghargaan bagi penerbitan bahan ajar dan publikasi ilmiah di jurnal internasional.
5) Rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan mengacu pada kebutuhan berdasarkan rasio dosen-mahasiswa, dan melalui panitia seleksi di tingkat institusi. b. Kelemahan
1) Perencanaan belum mengacu pada kebutuhan riil, masih didasarkan pada
pagu
anggaran
tahun
sebelumnya
dengan
beberapa
penyesuaian untuk tahun yang akan datang.
2) Belum ada mekanisme monitoring dan evaluasi internal yang berkelanjutan dalam pengadaan, penggunaan dan pelaksanaan anggaran.
3) Sistem keuangan belum berorientasi pada output dan outcome, tetapi masih berorientasi pada input dan proses sehingga tujuan dari setiap kegiatan belum terencana dengan baik.
4) Pelaksanaan anggaran dan perencanaannya masih terpusat. Hal ini menyebabkan perencanaan dan pelaksanaan berjalan terpisah.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
20
Recana Operasional STIKes 2016
5) Rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan masih belum terencana dengan baik sesuai dengan kebutuhan.
6) Rendahnya kapasitas tenaga administrasi dalam mendukung kinerja organisasi.
7) Manajemen sumber daya manusia kurang dapat membangun efektivitas dan efisiensi.
8) Rendahnya kemampuan program studi dalam mengembangkan kapasitas perencanaan berbasis kinerja.
6. Keberlanjutan (Sustainability)
a. Kekuatan STIKes Getsempena Lhoksukon memiliki unit-unit dan aset yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sumber penghasilan tambahan dana bagi kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi.
b. Kelemahan 1) Pemanfaatan unit-unit dan aset STIKes Getsempena Lhoksukon untuk mendanai kegiatan pendidikan belum optimal.
2) Kesadaran dan dukungan terhadap pentingnya pengelolaan unit-unit dan aset di lingkungan civitas akademika masih rendah.
3) Kemampuan mengelola unit-unit dan aset masih rendah. 6. Efisiensi dan Produktivitas a. Kekuatan Program studi Ilmu Keperawatan STIKes Getsempena Lhoksukon melalui Unit Penjaminan Mutu Internal terus berupaya agar penggunaan dana dapat meningkatkan efektifivitas dan efisiensi anggaran.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
21
Recana Operasional STIKes 2016 b. Kelemahan
1) UPMI Program studi Ilmu Keperawatan STIKes Getsempena Lhoksukon belum maksimal meningkatkan mutu dosen dan pengembangan model pembelajaran sehingga berdampak pada mutu lulusan, efisiensi dan produktivitas lulusan.
2) Resource sharing belum maksimal pada beberapa kegiatan, seperti saling memanfaatkan keahlian dosen, penggunaan beberapa laboratorium dan ruang kuliah belum efisien.
B. Situasi Eksternal (Peluang dan Ancaman) 1. Peluang Penawaran kerja sama dari dalam dan luar negeri yang cukup besar dalam kerangka networking, benchmarking, double degree, dan berbagai skema
a. kerjasama lain. b. Sumber daya manusia dan sumber dana dari dalam dan luar negeri belum banyak digali untuk dimanfaatkan secara maksimal.
c. Demografi, geografi dan potensi Propinsi Aceh dan kawasan Indonesia Barat cukup besar untuk bersinergi dalam pengembangan daerah.
d. Akses informasi yang tanpa batas dan semakin mudah dijangkau seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi.
e. Lembaga donor dan riset lokal, regional dan internasional dapat dimanfaatkan dalam pengembangan pendidikan dan riset.
f. Reformasi perguruan tinggi dalam kebijakan anggaran berbasis kinerja memberikan peluang untuk bersaing dengan perguruan tinggi lain.
g. Undang-Undang Sistem
Pendidikan
Nasional
dapat
menjadikan
STIKes
Getsempena Lhoksukon lebih profesional.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
22
Recana Operasional STIKes 2016
2. Ancaman
a. Tuntutan pemerintah bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui increase workplace productivity berpeluang untuk bersaing tidak sehat antar perguruan tinggi.
b. Tuntutan masyarakat atau dunia usaha akan lulusan dan produk teknologi yang tinggi melalui komersialisasi riset.
c. Semakin banyak perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri yang tumbuh dan mengembangkan program studi yang kompetitif.
d. Persaingan kerja lulusan semakin ketat. e. Globalisasi dan perdagangan bebas, menuntut inovasi dan kreativitas Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Getsempena Lhoksukon untuk meningkatkan nilai jual di pasar bebas.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
23
Recana Operasional STIKes 2016 BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
3.1 Umum Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Getsempena Lhoksukon merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Getsempena (Yapena) Banda Aceh. Saat ini terdapat 2 (dua) program studi kesehatan yang diselenggarakan oleh STIKes Getsempena Lhoksukon dan sudah meluluskan ratusan lulusan. Untuk itu perlu dirumuskan kebijakan demi peningkatan mutu pelayanan dan lulusan yang mempunyai daya saing yang tinggi dalam masyarakat.
3.2 Dasar Perencanaan Visi, Misi dan Tujuan STIKes Getsempena Adapun yang menjadi visi, misi dan tujuan
STIKes Getsempena adalah sebagai
berikut: a. Visi: Menjadi Sekolah Tinggi Yang Menghasilkan lulusan yang Bermoral, Beretika, Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional Tahun 2029 b. Misi:
Melaksanakan
proses
pendidikan
dan
pengajaran
yang
bermutu
untuk
menghasilkan lulusan yang bermoral , beretika dan berdaya saing.
Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas untuk menunjang pembangunan kesehatan.
Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan Meningkatkan kapasitas kelembagaan secara mandiri melalui pengembangan jejaring di tingkat nasional dan internasional.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
24
Recana Operasional STIKes 2016 c. Tujuan: Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin diwujudkan oleh STIKes Getsempena Lhoksukon adalah : e. Pendidikan dan Pengajaran Menghasilkan lulusan yang bermoral, beretika, professional dan kompetitif di tingkat nasional dan internasional, Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Terselenggaranya kegiatan ilmiah yang melibatkan para dosen dan mahasiswa melalui berbagai media sebagai sarana transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi secara lebih adil dan terjangkau. Menambah bahan kajian di bidang kesehatan yang mendukung kegiatan pembelajaran. f. Penelitian Menjadikan budaya meneliti bagi para dosen dan mahasiswa yang terkait dengan kajian tentang kesehatan sebagai strategi yang bermanfaat bagi masyarakat, Menghasilkan penelitian yang berkualitas di bidang kesehatan secara mandiri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kepentingan masyarakat serta terpublikasi pada jurnal ilmiah, g. Pengabdian Masyarakat Melaksanakan program-program pelayanan dan pengabdian masyarakat yang bersumber pada hasil penelitian dalam bidang kesehatan. Menghasilkan
dosen
dan
mahasiswa
yang
peka
terhadap kondisi sosial
masyarakat Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan sebagai upaya peningkatkan derajat kesehatan masyarakat, STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
25
Recana Operasional STIKes 2016 Terlibatnya STIKes Getsempena Lhoksukon dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat.
h. Tata Kelola Mewujudkan sistem manajemen yang Kredibel, Transparant, Accountability, Responsibility dan Adil.\ Terciptanya kemandirian organisasi, kepemimpinan dan pengelolaan STIKes Getsempena Lhoksukon yang efektif dan efisien dengan pelayanan terbaik, Terciptanya budaya kerja yang bermutu untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, Terjalinya kerjasama dan kemitraan dengan berbagai stakeholders dalam meningkatkan kualitas pelayanan STIKes Getsempena Lhoksukon, STIKes Getsempena Lhoksukon terakreditasi dengan peringkat yang lebih baik.
3.3 Sasaran dan strategi pencapaiannya 3.3.1 Sasaran bidang Pendidikan dan Pengajaran a. Jumlah mahasiswa yang terdaftar di STIKes Getsempena meningkat sampai 35% pada tahun 2017. b. 90% IPK mahasiswa ≥ 3.25 pada tahun 2017. c. 76% mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu d. 17% mahasiswa penerima beasiswa prestasi meningkat pada tahun 2017 e. Masa menunggu lulusan mendapat pekerjaan ≤ 3 bulan pada tahun 2017 f. 76% di lingkungan STIKes Getsempena Lhoksukon menerapkan penjaminan mutu pembelajaran pada tahun 2017 g. Peningkatan mutu atmosfir akademik bagi civitas akademika h. 15% mahasiswa berprestasi di bidang akademik dan non akademik pada tahun 2017 i. 30% anggaran yang disediakan untuk pengembangan minat bakat mahasiswa meningkat pada tahun 2017. STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
26
Recana Operasional STIKes 2016 j. 20% kegiatan akademik dan non akademik dilaksanakan oleh mahasiswa meningkat pada tahun 2017 k. 100% PS dilingkungan STIKes Getsempena sudah menerapkan kurikulum KKNI pada tahun 2017 3.3.2 Sasaran Bidang Penelitian a. Peningkatan jumlah penelitian dosen dan serapan dana penelitian baik yang didanai Dikti, Swasta, organisasi profesi dan Institusi b. Peningkatan jumlah publikasi ilmiah hasil penelitian dosen di jurnal nasional terakreditasi c. 10% dosen mendapat hibah penelitian dari institusi luar kampus pada tahun 2017. d. 5% hasil penelitian dosen di publiksi pada jurnal nasional tidak terakreditasi dan terakreditasi pada tahun 2017. e. 10% hasil penelitian dosen digunakan dalam proses pembelajaran pada tahun 2017. f. 23% mahasiswa terlibat dalam kegiatan penelitian dosen pada tahun2017. g. Evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan rutin dilakukan 2 kali dalam 1 semester. h. 5% kerjasama dibidang penelitian meningkat pada tahun 2017
3.3.4 Sasaran Bidang Pengabdian kepada Masyarakat a. Peningkatan jumlah serapan dana pengabdian kepada masyarakat baik yang didanai Dikti, Swasta, organisasi profesi dan Institusi b. Peningkatan
jumlah
kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat
yang
dapat
menggerakkan potensi lokal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat c. 13% hasil pengabdian dosen bermanfaat langsung bagi masyarakat pada tahun 2017. d. 10% mahasiswa terlibat dalam kegiatan pengabdian dosen pada tahun 2017. 3.3.5 Sasaran Bidang Tata Kelola a. Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
27
Recana Operasional STIKes 2016 1) 35 % kegiatan penataan kelembagaan di pusat dan unit kerja STIKes Getsempena telah sesuai dengan rencana kerja pada tahun 2017 2) 55% perencanaan, penganggaran dan laporan kinerja keuangan dan aset telah disusun sesuai peraturan yang berlaku pada tahun 2017 3) 5% anggaran operasional dan peningkatan sarana dan prasarana perguruang tinggi meningkat pada tahun 2017. 4) Daya serap anggaran secara merata setiap bulan dan tahun meningkat pada tahun 2017 5) 55%Penilaian prestasi SDM berbasis kinerja terlaksana dengan maksimal pada tahun 2017 6) Peningkatan jumlah PS baru 7) 100% PS terakreditasi B pada tahun2017 8) 55% pelaporan keuangan terlaksana tertib dan tepat waktu sesuai aturan yang berlaku pada tahun 2017 9) 60% kedisiplinan kerja dosen dan karyawan meningkat pada tahun 2017 10) 5% dosen bersertifikasi pendidik meningkat pada tahun 2017 11) 7% dosen berjabatan fungsional Asisten Ahli, lektor, lektor kepala dan guru besar meningkat pada tahun 2017 12) 1% dosen yang mengikuti program pertukaran dan magang meningkat pada tahun 2017. b. Sasaran Bidang Kerjasama 1) 10% MoU aktif STIKes Getsempena dengan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dalam dan luar negeri meningkat pada tahun 2017. 2) 20% dosen tamu di STIKes Getsempena meningkat pada tahun 2017 3.6 Sasaran Strategis Pelaksanaan Program Pencapaian sasaran sebagaimana tertera pada indikator kinerja program seperti tersebut di atas disusun di dalam target-target capaian per tahun sebagaimana tabel di bawah ini. STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
28
Recana Operasional STIKes 2016 Tabel 3.1 Sasaran Strategis STIKes Getsempena 2016-2017 Sasaran strategis dan indikator kinerja program
Satuan
Target 2016 2017
Keterangan
Sasaran bidang Pendidikan dan Pengajaran Meningkatkan jumlah mahasiswa yang terdaftar di STIKes Getsempena
orang
30%
35%
Meningkatnya IPK mahasiswa ≥ 3.25
Orang
3.23
3.25
Mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu
tahun
4
3.5
Meningkatnya jumlah mahasiswa penerima beasiswa prestasi
IPK
3.10
3.20
bulan
4
3
1
2
Nilai
B
B
orang
5%
17%
Masa tunggu lulusan mendapat pekerjaan ≤ 3 Menerapkan penjaminan mutu pembelajaran di STIKes Getsempena Lhoksukon Peningkatan mutu atmosfir akademik bagi civitas akademika Meningkatkan mahasiswa berprestasi di bidang akademik dan anggaran yang disediakan untuk pengembangan minat bakat non akademik mahasiswa meningkat kegiatan akademik dan non akademik dilaksanakan oleh mahasiswa meningkat PS dilingkungan STIKes Getsempena sudah menerapkan kurikulum KKNI
Prodi
nilai
-
total mhs
76% tepat waktu
Dilacak melalui tracer study % dari jml.prodi Tersedia SarPras Lab. Yang memadai Meningkat
-
-
Nilai
B
B
-
Prodi
-
2
Jumlah prodi
orang
70%
75%
Semua hasil riset dimuat di jurnal
orang
0
20%
orang
1
1
Semua hasil riset dimuat di jurnal Semua hasil riset dimuat di jurnal
orang
10
11
Semua hasil riset dimuat di jurnal
orang
3
4
Semua hasil riset dimuat di jurnal
orang
2
3
2
2
Sasaran Bidang Penelitian Peningkatan jumlah penelitian dosen dan serapan dana penelitian baik yang didanai Dikti, Swasta, organisasi profesi dan Institusi Peningkatan jumlah publikasi ilmiah hasil penelitian dosen di jurnal nasional Dosen mendapat hibah penelitian dari institusi luar kampus Hasil penelitian dosen di publiksi pada jurnal nasional tidak terakreditasi dan terakreditasi Hasil penelitian dosen digunakan dalam proses pembelajaran Mahasiswa terlibat dalam kegiatan penelitian dosen
Evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan rutin peraturan dilakukan 2 kali dalam 1 semester.
Sasaran Bidang Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
29
Recana Operasional STIKes 2016 Peningkatan jumlah serapan dana pengabdian kepada masyarakat baik yang didanai Dikti, Swasta, organisasi profesi dan Institusi Peningkatan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dapat menggerakkan potensi lokal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Hasil pengabdian dosen bermanfaat langsung bagi masyarakat
orang
0
1
Mahasiswa terlibat dalam kegiatan pengabdian dosen
orang
6
8
Sasaran Bidang Tata Kelola a. Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen Kegiatan penataan kelembagaan di pusat dan unit kerja STIKes Getsempena telah sesuai dengan rencana kerja pada peraturan 30 %
35 %
Perencanaan, penganggaran dan laporan kinerja keuangan dan aset telah disusun sesuai peraturan yang berlaku peraturan
-
-
Anggaran operasional dan peningkatan sarana dan prasarana peraturan perguruang tinggi meningkat
-
-
Daya serap anggaran secara merata setiap bulan dan tahun peraturan meningkat
-
-
%
%
B
B
Penilaian prestasi SDM berbasis kinerja terlaksana dengan % maksimal Tercapainya akreditasi Prodi Peringkat Pelaporan keuangan terlaksana tertib dan tepat waktu sesuai Peraturan aturan yang berlaku Kedisiplinan kerja dosen dan karyawan meningkat Meningkat nya jumlah dosen yang bersertifikasi pendidik Dosen berjabatan fungsional Asisten Ahli, lektor Dosen yang mengikuti program pertukaran dan magang meningkat
Tertib Administrasi
%
80
90
orang orang
-
2 5
Orang
0
0
Menuju tingkat mangkir 0%
Sasaran Bidang Tata Kelola b. Sasaran Bidang Kerjasama MoU aktif STIKes Getsempena dengan perguruan tinggi baik dokumen negeri maupun swasta dalam dan luar negeri meningkat Dosen tamu di STIKes Getsempena meningkat orang
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
30
Recana Operasional STIKes 2016 BAB IV
KERANGKA IMPLEMENTASI
Keberhasilan peningkatan mutu STIKes Getsempena sangat tergantung pada bagaimana program kerja berikut rencana strategis yang telah disusun diimplementasikan. Guna mencapai keberhasilan seluruh rencana strategis yang termaktub dalam dokumen ini, perlu dibuat kerangka implementasi yang meliputi: Sosialisasi, Sumberdaya, Koordinasi, Tata Kelola, Sistem Informasi, Sistem Penjaminan dan Pengendalian Mutu, dan Komitmen Manajemen Puncak.
4.1 Sosialisasi Kunci keberhasilan implementasi rencana strategis ini adalah komitmen dan kesadaran civitas akademika STIKes Getsempena akan pentingnya
perencanaan strategis
serta pemahaman peran dan tanggung jawab mereka untuk mengambil bagian dalam melaksanakan segenap program yang direncanakan. Komitmen dan kesadaran civitas akademika akan pentingnya pencapaian rencana strategis akan muncul jika mereka mencapai pemahaman terhadap mengapa, apa, dan bagaimana renstra tersebut harus dilaksanakan. Untuk membangun pemahaman tersebut perlu dilakukan sosialisasi berkelanjutan oleh pimpinan STIKes Getsempena kepada seluruh sivitas akademika secara merata tanpa terkecuali. Sosialisasi akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga setiap perubahan yang terjadi serta langkah-langkah yang akan ditempuh diketahui oleh seluruh sivitas akademika. Agar sivitas akademika mencapai pemahaman yang baik, dilaksanakan
dengan
dukungan
data-data
empiris
yang
dapat
sosialisasi
dipertanggung-
jawabkan/akuntabel. Sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui pertemuan- pertemuan formal secara berjenjang, misalnya Raker Sekolah Tinggi, unit Kerja serta pertemuanpertemuan lain. Sosialisasi dapat dilakukan dengan bantuan teknologi informasi, khususnya STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
31
Recana Operasional STIKes 2016 website STIKes Getsempena. Selain itu dapat dilakukan juga melalui media-media yang ada di STIKes Getsempena, seperti website, email, buletin, leaflet, brosur, spanduk, baliho dan reklame. 4.2 Sumber Daya 4.2.1 Sumber Daya Manusia Pada tahun 2015 STIKes Getsempena diasumsikan memiliki dosen tetap yang cukup dan karyawan yang memadai dengan kesusuaian jumlah mahasiswa. Dari jumlah tersebut, diperkirakan dosen berkualifikasi magister (6), 4 orang yang sedang melanjutkan S2 sedangkan mayoritas berkualifikasi. Jumlah dan kualifikasi dosen yang ada ini masih dirasakan sangat kurang seiring dengan bertambahnya jumlah program studi baru dan jumlah mahasiswa. 4.2.2 Sumber Dana Pendanaan sebagaimana telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya merupakan hal yang sangat penting peranannya dalam menjalankan roda sebuah organisasi atau lembaga. Adapun skenario pendanaan yang dilakukan di STIKes Getsempena mengacu pada: a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. b. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. c. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. d. Qanun Aceh Nomor 5 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Dan dalam penggunaan anggarannya selama ini belum mengacu kepada satu peraturan baku berkenaan dengan pengelolaan keuangan. Sehingga prinsip efisiensi, transparansi dan akuntabilitas belum terlaksana dengan baik. Selama ini sumber dana dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional STIKes Getsempena bersumber dari sumber-sumber yang sah menurut hukum dan undang-undang. Adapun sumber-sumber dana yang dimaksud disini berasal dari mahasiswa sebesar 80%, yayasan sebesar 10%, bantuan pemerintah daerah/pusat (Dikti) dalam bentuk hibah sebesar 5%, unit usaha perguruan tinggi 2%, dan 5% bersumber dari pihak lain yang tidak mengikat.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
32
Recana Operasional STIKes 2016 4.2.3 Sumber Daya Lain Sumber daya lain yang berbentuk fasilitas sarana dan prasarana dengan jumlah yang ada saat ini sudah dapat dijadikan modal dalam mengimplementasikan rencana strategis yang telah disusun ini. 4.4 Koordinasi Koordinasi implementasi program dan rencana strategis STIKes Getsempena dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, koordinasi dilakukan dengan melibatkan seluruh organ yang ada diperguruan tinggi, seperti ketua dan jajaran struktural, senat, dan internal audit. Hal ini dilakukan untuk menampung aspirasi seluruh sivitas akademika dan memperoleh perencanaan yang matang yang sesuai dengan dinamika dan kebutuhan perguruan tinggi. Pada tahap implementasi program, koordinasi dilakukan secara terus menerus melalui berbagai forum resmi maupun tidak resmi, forum resmi seperti rapat-rapat harian, dan rapat kerja. Sedangkan pada tahap evaluasi, koordinasi dilakukan melalui rapat kerja STIKes Getsempena dengan melibatkan seluruh organ yang ada. Hal ini dilakukan untuk melihat kesesuaian rencana, implementasi, dan ketercapaian program dan juga kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi program.
4.5 Tata Kelola STIKes Getsempena merupakan perguruan tinggi swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Getsempena (Yapena) Banda Aceh dan dalam operasional proses pendidikannya bertanggung jawab kepada Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi kesehatan dan Yayasan Pendidikan Getsempena (Yapena) Banda Aceh. Dan secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi kesehatan. Dalam meningkatkan pelayanan dan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Struktur organisasi STIKes Getsempena yang sudah ditetapkan adalah sebagai STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
33
Recana Operasional STIKes 2016 berikut Ketua d a n w a k i l k e t u a , kepala lembaga, p r o d i , Unit Pelaksana Teknis, dan Pengembangan. Untuk mewujudkan tujuannya STIKes Getsempena telah menyusun implementasi Renstra STIKes Getsempena oleh setiap unit kerja sebagai sistem tata kelola dan penataan pelaksanaan
program
terhadap
tugas
dan
tanggung
jawab
dalam
dan kegiatan yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran
indikator kinerja kunci. Pengembangan sistem tata kelola implementasi Renstra mencakup kegiatan penyusunan Standar Operasi dan Prosedur (SOP) dalam penyusunan, sosialisasi, serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan yang tertuang dalam Renstra STIKes Getsempena. Implementasi renstra ini dilakukan oleh segenap civitas academica dan tenaga kependidikan di lingkungan STIKes Getsempena, dengan bimbingan oleh pimpinan di tingkat sekolah tinggi hingga program studi. Guna mencapai efektifitas dan efisiensi manajemen, di samping melaksanakan pengendalian umum ketua bersama wakil ketua, serta para Kepala lembaga dan Unit STIKes Getsempena melaksanakan pembidangan ranah kerja sebagai berikut: 1. Bidang Pendidikan dan Pengajaran dikoordinasikan oleh Pembantu ketua 1 bersama Ketua Program studi, Kepala bagian Perpustakaan dan Kepala bagian Akademik. 2. Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dikoordinasikan oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). 3. Bidang Administrasi Umum dan Keuangan yang dikoordinasikan oleh Pembantu ketua 2 bersama Kepala bagian Administrasi Umum. 4. Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasana yang dikordinasikan oleh Pembantu ketua 3 dan organisasi kemahasiswaan (BEM/HMJ/UKM) yang ada di STIKes Getsempena. Untuk memberi jaminan tercapainya mutu yang bermoral, beretika, professional dan kompetitif dibentuk Badan Penjaminan Mutu yang memiliki akses yang mudah kepada setiap unit yang ada di STIKes Getsempena guna melakukan pembinaan mutu.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
34
Recana Operasional STIKes 2016 4.6 Sistem Informasi Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan peningkatan kualitas layanan informasi yang lebih baik di STIKes Getsempena. Pengembangan sistem informasi ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada stakeholder baik internal dan eksternal secara sistemik, transparan, dan akuntabel. Sistem informasi diwujudkan dalam e-Learning, e-Academic,
e-Library (e-
perpustakaan), e-Research (e-penelitian), dan e-Kepegawaian, yang terintegrasi dalam sistem pangkalan data (SIAKAD) STIKes Getsempena. 4.7 Sistem Penjaminan dan Pengendalian Mutu Penjaminan dan pengendalian mutu perlu memperhatikan tujuan, prinsip, ruang lingkup dan pelaksana pemantauan dan pengendalian. unit Penjaminan Mutu berfungsi untuk menjamin kualitas kepemimpinan, good governance, skala prioritas, dan kerjasama, keberlangsungan dan akuntabilitas. Penjaminan dan pengendalian mutu harus mencerminkan visi, misi, kompleksitas, keragaman dan struktur sekolah tinggi. 4.7.1 Tujuan Penjaminan dan Pengendalian Mutu. Sistem penjaminan dan pengendaian mutu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi Renstra. Penjaminan mutu dan pengendalian bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra STIKes Getsempena dengan hasil yang dicapai berdasarkan kebijakan yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan di setiap unit kerja. 4.7.2 Prinsip Penjaminan dan Pengendalian Mutu. Pelaksanaan penjaminan dan pengendalian mutu dilakukan berdasarkan prinsip: (a) kejelasan tujuan, pelaksanaan, dan hasil yang diperoleh dari penjaminan mutu, (b) pelaksanaan dilakukan secara objektif dan akuntabel, (c) dilakukan oleh petugas yang memahami konsep, teori, proses, serta berpengalaman dalam melaksanakan pemantauan agar hasilnya akurat dan andal, (d) pelaksanaan dilakukan secara terbuka (transparan) sehingga pihak yang berkepentingan dapat mengetahui hasil pelaporan melalui berbagai STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
35
Recana Operasional STIKes 2016 cara, (e) pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal, (f) dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan, dan (g) berbasis indikator kinerja. 4.7.3 Ruang Lingkup Penjaminan dan Pengendalian Mutu. Implementasi penjaminan dan pengendalian mutu mencakup bidang akademik dan non akademik sesuai dengan kebijakan mutu yang telah ditetapkan. Penjaminan dan pengendalian mutu
dilakukan
pengendalian program bulanan
secara dan
periodik
triwulanan,
meliputi (a) pemantauan dan (b) evaluasi kinerja tahunan, (c)
evaluasi kinerja tengah periode Renstra, dan (d) evaluasi akhir masa Renstra. 4.7.4 Pelaksana Penjaminan dan Pengendalian Mutu. Pejaminan dan pengendalian mutu dilakukan melalui internal dan eksternal sekolah tinggi. Secara internal penjaminan dan pengendaian mutu dilakukan oleh Unit Penjaminan dan Pengendalian Mutu PT. Unit Penjaminan dan Pengendalian Mutu memiliki tugas melakukan pengawasan pengelolaan pendidikan bidang non akademik. Dalam pelaksanaan tugas pengendalian dan pengawasan, Unit Penjaminan dan Pengendalian Mutu melakukan audit reguler dan audit khusus di semua unit kerja. Sistem
pengendalian, pengawasan dan penjaminan mutu internal yang akuntabel
dilakukan melalui pengendalian operasional dan finansial, manajemen risiko, sistem informasi manajemen, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
4.8 Komitmen Manajemen Puncak Tantangan terberat dan paling mendasar bagi lembaga pendidikan adalah menciptakan lembaga yang terus belajar bersama untuk memberi nilai tambah kepada stakeholder. Untuk mewujudkan tujuan ini diperlukan komitmen manajemen puncak dalam meletakkan fondasi bagi transformasi budaya kerja lembaga secara total. Budaya kerja dimaksudkan suatu sistem nilai merupakan kesepakatan kolektif dari semua pihak yang terlibat dalam lembaga. Budaya kerja tersebut diaktualisasikan dalam bentuk dedikasi/loyalitas, tanggung jawab, kerjasama, kedisiplinan, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu
kerja,
keadilan, dan
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
integritas kepribadian. Semua bentuk 36
Recana Operasional STIKes 2016 aktualisasi budaya kerja ini bermakna komitmen. Perubahan budaya kerja ini diawali dari pimpinan puncak dengan menggunakan keterlibatan pimpinan di bawahnya dan staf sebagai agen perubahan. Sebaik apapun rencana pengembangan disusun apabila tidak ada komitmen dari unit-unit kerja yang berkepentingan, tidak akan tercapai tujuan sebagaimana yang dicita-citakan bersama. 4.9 Sistem Implementasi Kegiatan Dalam implementasi kegiatan yang telah dirancang, STIKes Getsempena menetapkan sistem implementasi untuk menjamin pengelolaan yang bersih. Tiga tahapan implementasi yang dilakukan adalah: pra-implementasi, implementasi, dan pasca-implementasi. Proses
implementasi
program dimulai dengan menyusun kegiatan yang
menyajikan informasi lengkap tentang program: latar belakang (alasan pentingnya program dilaksanakan), tujuan yang akan dicapai, hasil konkret
terukur
yang
diharapkan, kelompok sasaran, kegiatan, waktu, dan rencana anggaran. Proposal kemudian diserahkan kepada badan pengawas dan/atau pertimbangan untuk memperoleh masukan berupa pertimbangan dan jika masih ada yang perlu diperbaiki dilakukan perbaikan, kemudian memperoleh persetujuan. Dengan persetujuan yang diperoleh, maka pencairan dana dapat dipastikan sehingga segera dilakukan persiapan. Pada tahap persiapan telah dilakukan pemantaun untuk menjamin agar persiapan benar-benar sesuai dengan arah program ke tujuan. Saat pelaksanaan program, dilakukan pengawasan untuk
menjamin bahwa
pelaksanaannya sesuai dengan rencana dan sekaligus
pemantauan. Maka setelah selesai, disusunlah pelaporan yang akan menjadi dasar untuk melakukan evaluasi. Hasil yang telah dievaluasi dimanfaatkan, dipublikasikan dan ditindaklanjuti.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
37
Recana Operasional STIKes 2016 BAB V PENUTUP
Rencana Operasional (Renop) STIKes Getsempena untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat tentang rencana-rencana yang ingin STIKes Getsempena dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2017. Rencana Operasional ini adalah dokumen perencanaan jangka pendek yang harus dijadikan acuan oleh STIKes Getsempena dalam pengembangan-pengembangan yang dilakukan setiap tahunnya. Dengan berhasil disusunnya Rencana Operasional ini tidak berarti apa yang dicitacitakan oleh STIKes Getsempena secara bertahap dapat diwujudkan dalam periode lima tahun mendatang itu pasti terjadi seperti yang tertuang di dalam Rencana Strategis (Renstra) STIKes Getsempena. Rencana Operasional hanya memuat apa yang secara strategis ingin dicapai STIKes Getsempena dan bagaimana cara mencapainya dalam 1 (satu) tahun ini. Eksekusi atau aplikasi dari Rencana Operasional ini lah yang akan menentukan apakah apa yang dicitacitakan oleh STIKes Getsempena betul-betul dapat terwujudkan. Untuk itu pimpinan STIKes Getsempena harus mampu mengerahkan semua potensi yang dimiliki STIKes Getsempena untuk menjalankan Rencana Operasional ini. Rencana Operasional disusun berdasarkan estimasi/asumsi kondisi-kondisi sekarang dan satu tahun kedepan. Dalam situasi dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat seperti sekarang ini, mustahil dapat dilakukan estimasi yang akurat.Konsekuensinya, agar Rencana Operasional ini tetap relevan dengan perkembangan yang ada maka harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap tahunnya. Pemahaman internal STIKes Getsempena, terutama para pimpinan, terhadap isi dari Rencana Operasional ini merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan implementasi Rencana Operasional ini. Untuk itu usaha yang sungguh-sungguh harus dilakukan dalam mensosialisasikan Rencana Operasional dan segala perubahannya.
STIKes Getsempena Bermoral, Beretika, Profesional dan Kompetitif
38