STANDAR MUTU STIKES AISYIYAH SURAKARTA
PUSAT PENJAMINAN MUTU STIKES AISYIYAH SURAKARTA TAHUN 2015
KATA PENGANTAR STIKES Aisyiyah Surakarta merupakan Perguruan Tinggi dibawah Binaan Pimpinan
Daerah Aisyiyah Surakarta yang turut berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang kesehatan dengan menerapkan nilai-nilai islami serta kemuhammadiyahan sebagai bentuk usaha dan
peran serta dalam menghasilkan calon tenaga kesehatan yang cerdas secara spiritual, professional serta cinta tanah air.
Dalam menghadapi perkembangan dunia kesehatan yang begitu dinamis, STIKES
Aisyiyah Surakarta sebagai berkomitmen
dalam
institusi penyelenggara pendidikan tinggi kesehatan
menjalankan
pendidikan
yang
bermutu
sebagai
pertanggungjawaban kepada para stakeholdernya maka dari itu, merasa perlu
bentuk
mencapai
mutu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat minimal sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia dengan sistem penjaminan mutu yang sistematis, terpadu dan berkelanjutan.
Sebagai bentuk wujud dari berjalannya sistem penjaminan mutu yang baik maka perlu
adanya Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta yang disusun berdasarkan kriteria yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta saran dan masukan dari
stakeholders. Standar mutu ini selanjutnya dijadikan dasar untuk: (1) penyelengaraan pembelajaran berdasarkan kurikulum program studi, (2) penyelenggaraan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, serta (3) pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu internal STIKES Aisyiyah Surakarta. Standar Mutu ini akan dievaluasi dan disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar STIKES Aisyiyah Surakarta.
Semoga Standar Mutu ini menjadi panduan bagi pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta,
institusi pengelola program, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa sebagai upaya
peningkatan mutu berkelanjutan dalam pengelolaan STIKES Aisyiyah Surakarta yang lebih baik.
Surakarta, 17 April 2015
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta
Sri Handayani, M.Kes Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 2 dari Halaman 48
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AISYIYAH SURAKARTA
Kampus I : Jl. Ki Hajar Dewantara 10 Kentingan, Jebres, Surakarta. 57126 (0271) 631143 Kampus II : Jl. Kapulogo No 3 Griyan, Pajang, Laweyan Surakarta. 57146 (0271) 711270
SURAT KEPUTUSAN Nomor : 2617/A.4-OR/KEP/2015 TENTANG STANDART MUTU DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ’AISYIYAH SURAKARTA
Bismillahirrahmaanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES ) ‘Aisyiyah Surakarta Menimbang
:
1. Bahwa dalam rangka mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas
kinerja institusi, perlu adanya
standart
mutu yang telah
ditetapkan oleh institusi dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
2. Bahwa untuk menyusun standart mutu dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal perlu
Mengingat
:
pelaksanaannya
regulasi
sebagai dasar
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Statuta STIKES ’Aisyiyah Surakarta
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 3 dari Halaman 48
Menetapkan Pertama
Kedua
MEMUTUSKAN
:
: Pimpinan mempunyai kewajiban untuk menetapkan standart mutu sebagai acuan dalam mencapai visi misi dan tujuan STIKES ’Aisyiyah Surakarta
: Standart Mutu Stikes merupakan standart yang harus dipenuhi oleh civitas
akademi dalam
pengajaran
melaksanakan
pendidikan, penelitian
dan
Ketiga
: Segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki apabila dikemudian hari
Keempat
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
Ditetapkan di Surakarta Pada tanggal 17 April 2015 Ketua
MULYANINGSIH, S.Kep, Ns NIP. 132 311 061 Lampiran. Standart Mutu Stikes Aisyiyah Surakarta
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 4 dari Halaman 48
DAFTAR ISI
Surat Keputusan Ketua Stikes Aisyiyah Surakarta ......................................................... 3 KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 5 BAB I STANDAR MUTU PENDIDIKAN ...................................................................... 6 a. Standar kompetensi lulusan ............................................................................................ 6 b. Standar isi Pembelajaran .............................................................................................. 10 c. Standar proses Pembelajaran ........................................................................................ 16
d. Standar penilaian Pembelajaran .................................................................................... 20 e. Standar pendidik dan tenaga kependidikan ................................................................... 22 f. Standar sarana dan prasarana Pembelajaran .................................................................. 27
g. Standar pengelolaan Pembelajaran ............................................................................... 31
h. Standar pembiayaan Pembelajaran ............................................................................... 33 BAB II STANDAR MUTU PENELITIAN ..................................................................... 35
BAB III STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT .................... 40 BAB IV STANDAR MUTU KERJASAMA .................................................................... 46 REFERENSI .................................................................................................................... 48
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 5 dari Halaman 48
BAB I
STANDAR MUTU PENDIDIKAN A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar kompetensi lulusan STIKES Aisyiyah Surakarta merujuk pada peraturan perundangundangan yang berlaku Di Indonesia, Standar kompetensi lulusan diantaranya :
yang dimaksud
1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
2. Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi untuk
seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah.
3. Standar kompetensi lulusan untuk
mata
pelajaran
bahasa
menekankan
kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
pada
4. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
6. Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi yang disesuaikan dengan karakteristik STIKES
Aisyiyah
Surakarta
yaitu
menghasilkan
tenaga
kesehatan
yang
berkemampuan unggul dan berakhlakul karimah sesuai kepribadian islami dan berkemuhammadiyahan.
7. Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi paling sedikit mengandung lima elemen kompetensi yaitu (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan/atau olahraga; (3) kemampuan dan keterampilan berkarya; (4)
sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (5) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 6 dari Halaman 48
8. Standar kompetensi lulusan harus terpenuhi kompetensi utama program pendidikan vokasi, akademik, atau profesi secara umum dirumuskan sebagai berikut : a.
Program Pendidikan Diploma Tiga
Kompetensi utama yang dikembangkan melalui program pendidikan diploma tiga
adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu yang bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara
mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.
b. Program Pendidikan Diploma Empat
Kompetensi utama yang dikembangkan adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu yang kompleks, dengan dasar kemampuan keahlian
terapan tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu,
memiliki keterampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, c.
pengetahuan, dan teknologi di bidang keahliannya. Program Sarjana
1) Menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu tertentu sehingga
mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/ menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya;
2) Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya;
3) Bersikap dan berperilaku/ berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat;
d.
4) Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni. Program Pendidikan Profesi Umum seperti : dokter, pengacara, apoteker, konselor, guru
1) Mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan
mempunyai rasa tanggung jawab dan motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya;
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 7 dari Halaman 48
2) Menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;
3) Mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan
praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi;
4) Mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan
berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama
berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organisasi profesi;
5) Mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan dengan
kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi
sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi
lain, yaitu dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama dan tanggung jawab bersama profesional.
9. Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi ditunjang dengan mata kuliah umum yang wajib ditempuh semua peserta didik untuk mencapai kompetensi umum lulusan.
Mata kuliah umum untuk program Sarjana dan program Diploma, terdiri dari : (1)
Mata kuliah Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia.(2) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia berjiwa Pancasila yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air yang tinggi.(3) Mata kuliah Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang cinta dan bangga dengan bahasa
Indonesia dan berkemampuan berbahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun dalam ragam lisan dan tulisan untuk keperluan akademis dan keahlian tertentu, serta
kehidupan sehari-hari.(4) Mata kuliah Bahasa Asing, terutama Bahasa Inggris dimaksudkan untuk membekali peserta didik dalam meningkatkan kemampuan
memahami teks berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, untuk keperluan akademis
dan keahlian tertentu sesuai dengan jenis pendidikan akademik atau profesi atau Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 8 dari Halaman 48
vokasi yang dipelajari. (5) Mata kuliah Matematika dan atau Statistika dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar berpikir kritis dan logis, pemahaman dan metode kuantitatif yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan strata program studi yang bersangkutan.
10. Subyek/pihak
yang
bertanggung
jawab
untuk
mencapai Standar kompetensi
lulusan pendidikan tinggi di STIKES Aisyiyah Surakarta, yaitu :
a. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi b. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
11. Indikator Pencapaian Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi di STIKES Aisyiyah Surakarta, dapat diukur dari :
a. Keterserapan lulusan baru yang tinggi.
b. Lulusan bekerja sesuai dengan jenjang kualifikasinya.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 9 dari Halaman 48
B. STANDAR ISI PEMBELAJARAN Dalam standar ini yang dimaksud dengan tujuan adalah kompetensi atau learning
outcomes, isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian, cara adalah metoda pembelajaran dan cara penilaian, dan kegiatan pembelajaran adalah implementasi dari semua komponen di atas dituangkan ke dalam kurikulum. Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi sebagaimana dimaksud memuat
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum.
2. Kompetensi Utama Program Pendidikan 3. Beban belajar dan
4. Kalender pendidikan/akademik.
1. Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum a.
b. c.
d. e.
f.
g.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu.
Kurikulum perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi.
Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, perguruan tinggi
melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Muatan kurikulum adalah sejumlah mata kuliah yang tersusun dalam kurikulum.
Mata kuliah merupakan wadah atau bungkus sejumlah bahan kajian yang terkait dengan kompetensi lulusan yang akan dicapai.
Kurikulum program studi memuat sejumlah mata kuliah umum dan sejumlah mata kuliah keahlian untuk mengembangkan kompetensi lulusan dalam program pendidikan vokasi, akademik, atau profesi.
Kurikulum perguruan tinggi wajib mengandung muatan kepribadian dan kebudayaan untuk membangun karakter bangsa dan pembentukan softskills, serta muatan lain
yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan,
mengekspresikan dan mengembangkan jati diri dan kepribadian sesuai dengan potensi, bakat, minat, kebutuhan dan kondisi dirinya, dalam bentuk mata kuliah yang Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 10 dari Halaman 48
berdiri sendiri, terintegrasi dalam mata kuliah tertentu, ataupun melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler.
2. Kompetensi Utama Program Pendidikan
Kompetensi utama program pendidikan vokasi, akademik, atau profesi secara umum dirumuskan sebagai berikut : a.
Program Pendidikan Diploma Tiga
Kompetensi utama yang dikembangkan melalui program pendidikan diploma tiga
adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu yang bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara
mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.
b. Program Pendidikan Diploma Empat
Kompetensi utama yang dikembangkan adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu yang kompleks, dengan dasar kemampuan keahlian
terapan tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu,
memiliki keterampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, c.
pengetahuan, dan teknologi di bidang keahliannya. Program Sarjana
1) Menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu tertentu sehingga
mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/ menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya;
2) Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya;
3) Bersikap dan berperilaku/ berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat;
4) Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni.
d. Program Pendidikan Profesi Umum seperti : dokter, pengacara, apoteker, konselor, guru
1) Mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 11 dari Halaman 48
rasa tanggung jawab dan motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya;
2) Menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;
3) Mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi;
4) Mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organisasi profesi;
5) Mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan dengan
kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu
dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi lain, yaitu
dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama dan tanggung jawab bersama profesional.
3. Beban Belajar
a. Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan akademik, profesi, dan vokasi adalah sebagai berikut.
Program Diploma Tiga
a) Jumlah sks beban belajar minimal
108 sks
c) Mata kuliah umum
: 10 sks
b) Komposisi mata kuliah
d) Mata kuliah keahlian minimal e) Lama studi
Program Diploma Empat
: 98 sks
: 3 - 5 tahun
a) Jumlah sks beban belajar minimal
144 sks
c) Mata kuliah umum
: 10 sks
b) Komposisi mata kuliah
d) Mata kuliah keahlian minimal Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
: 134 sks Halaman 12 dari Halaman 48
e) Lama studi
Program Sarjana
: 4 – 7 tahun
Jumlah sks beban belajar minimal :144 sks, termasuk skripsi
Komposisi dan bobot sks mata kuliah: Mata kuliah umum sepuluh (10) sks yang terdiri dari:
a) Mata kuliah Pendidikan Agama
(2 sks)
c) Mata kuliah Bahasa Indonesia
(2 sks)
b) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan d) Mata kuliah Bahasa Asing/Bahasa Inggris e) Matematika atau Statistika atau Logika
(2 sks)
(2 sks)
(2 sks)
Untuk program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan kajian salah satu mata kuliah wajib di atas, mata kuliah tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib mencantumkan 4 mata kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 8 sks Mata kuliah keahlian minimal 134 sks.
1) Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian.
2) Lama studi: minimal 4 tahun, sedangkan lama studi maksimal diatur oleh masingmasing penyelenggara, yang diselaraskan dengan sistem penjaminan mutu internal yang diterapkan oleh masing-masing pengelola perguruan tinggi.
3) Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan luar biasa dapat menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5 tahun.
Pendidikan Profesi
Program Profesi Umum
1) Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. 2) Lama studi : 1 - 3 tahun.
3) Semua mata kuliah program profesi Umum merupakan mata kuliah keahlian.
b. Beban SKS minimal dan maksimal program pendidikan pada pendidikan tinggi
harus sesuai dengan yang dirumuskan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
c. Beban SKS efektif program pendidikan pada pendidikan tinggi harus sesuai dengan yang dirumuskan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
d. Penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk
menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 13 dari Halaman 48
e. Takaran penghargaan terhadap beban belajar atau pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu.
a) Kuliah adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari:
Tatap muka minimal
Belajar mandiri minimal
Tugas terstruktur minimal
50 menit
60 menit
60 menit
b) Responsi/ tutorial/ seminar adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri dari:
Tatap muka minimal
Belajar mandiri minimal
100 menit
100 menit
c) Praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/ bengkel/ studio, selama minimal 4 jam (240 menit) perminggu, per semester.
d) Praktek lapangan/ kerja praktek adalah kegiatan praktek di lapangan selama minimal 160 jam per semester atau minimal 10 jam (600 menit) per minggu.
e) Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/ pembuatan dan atau pergelaran karya seni/ perencanaan/ perancangan, setara dengan minimal 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.
4. Kalender Pendidikan/Akademik
a. Kalender pendidikan/kalender akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
b. Hari libur perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama berkenaan dengan hari raya keagamaan.
c. Hari libur dapat berbentuk jeda tengah semester selama-lamanya satu minggu dan jeda antar semester.
d. Pelaksanaan pendidikan dilakukan per semester yaitu satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya di perguruan tinggi selama minimal 16 minggu.
e. Kalender pendidikan perguruan tinggi meliputi ketetapan tentang: 1. Awal dan Akhir Tahun Akademik
Awal dan akhir tahun akademik mempertimbangkan masa ujian akhir peserta didik pada jenjang pendidikan menengah dan seleksi masuk perguruan tinggi.
2. Penerimaan Peserta Didik Baru
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 14 dari Halaman 48
Penerimaan peserta didik baru dapat dilakukan pada awal Semester Gasal dan Semester Genap
3. Minggu Efektif
Minggu efektif satu tahun akademik meliputi jumlah minggu untuk kegiatan pembelajaran dalam waktu : 1) Semester Gasal
2) Semester Genap
4. Semester Antara
1) Semester Antara dapat diselenggarakan antara Semester Genap dan Semester Gasal,
2) Pada Semester Antara dimaksudkan untuk remediasi, pengayaan, atau percepatan.
5. Jeda antar semester
Jeda antar semester adalah waktu tanpa kegiatan pembelajaran secara resmi atau terjadwal di antara Semester Gasal dan Semester Genap
6. Libur
Hari-hari libur terdiri atas : 1) Libur nasional.
2) Libur keagamaan. 3) Libur khusus.
7. Masa Penilaian
Masa Penilaian diatur oleh masing-masing perguruan tinggi yang diselenggarakan
dalam rangka mencapai kompetensi (pencapaian hasil belajar) yang ditetapkan pada setiap mata kuliah.
8. Wisuda diatur melalui rapat pimpinan untuk waktu serta susunan acara. 9. Kegiatan
Khusus
Perguruan
Tinggi.
Penyelenggarakan
kegiatan
yang
diprogramkan secara khusus di luar program pembelajaran tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 15 dari Halaman 48
C. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 1. Karakteristik pembelajaran
1) Ketua program studi dibantu oleh Pusat Penjaminan Mutu (P2M) secara reguler mengembangkan metode pembelajaran aktif yang bersifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
a. Interaktif artinya bahwa kompetensi lulusan diraih mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
b. Holistik artinya bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola
pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
c. Integratif artinya bahwa kompetensi lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara
keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
d. Saintifik artinya bahwa kompetensi lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
e. Kontekstual artinya bahwa kompetensi lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
f. Tematik artinya bahwa kompetensi lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
g. Efektif artinya bahwa kompetensi lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
h. Kolaboratif artinya bahwa kompetensi lulusan diraih melalui proses pembelajaran
bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
i. Berpusat pada mahasiswa artinya bahwa kompetensi lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 16 dari Halaman 48
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
2) Di setiap akhir semester, Ketua Program Studi melakukan evaluasi terhadap efektivitas proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukan oleh setiap mahasiswa dengan mengecek jurnal perkuliahan dan hasil evaluasi mahasiswa terhadap dosen.
2. Perencanaan Pembelajaran
1) Setiap awal semester ganjil, Pimpinan STIKES melalui WK 1 dibantu Bagian Administrasi Akademik (BAAK) mencetak dan mengunggah kalender akademik berbasis penjaminan mutu yang memuat jadwal pelaksanaan proses pembelajaran,
jadwal perwalian, jadwal rencana studi mahasiswa, jadwal pembayaran cicilan dan jadwal wisuda.
2) Setiap awal tahun akademik, Pimpinan STIKES melalui WK 1 mencetak buku panduan akademik untuk program studi bagi mahasiswa baru.
3) Setiap awal tahun akademik, Ketua Program Studi menunjuk dosen sebagai pembimbing akademik mahasiswa baru.
4) Setiap awal semester, Ketua Program Studi menyelenggarakan rapat dosen untuk
menentukan mata kuliah yang akan diselenggarakan dan dosen pengajarnya, menyusun jadwal, dan ruang kuliah.
5) Sebelum perkuliahan dimulai, dosen pengampu bersama tim dalam rumpun keilmuan yang
sama
membuat/meninjau/merevisi
dan
mengunggah
rencana
mutu
pembelajaran (RMP) sesuai format yang telah ditentukan dengan muatan: nama
program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu,
standar kompetensi yang dibebankan pada mata kuliah, kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi indicator kompetensi,
bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai, metode pembelajaran, waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran, pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi
tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, kriteria, indikator, dan bobot penilaian, serta daftar referensi yang digunakan.
6) Sebelum perkuliahan dimulai Ketua Program Studi dibantu oleh tenaga
administrasi mencetak RMP dan SAP yang telah disusun dan disepakati kemudian menggabungkan kedalalam presensi setiap mata kuliah.
7) Ketua program studi bertanggung jawab untuk meninjau RMP dan SAP dan melakukan penyesuaian seluruh mata kuliah minimal setiap 2 tahun sekali.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 17 dari Halaman 48
8) Dosen menyiapkan penyusunan soal asesmen, tugas terstruktur dan instrumen penilaian hasil belajar di awal semester.
9) Ketua Tata Usaha dalam hal ini BAAK setiap awal semester mempersiapkan administrasi pembelajaran berupa jurnal kuliah yang harus diisi oleh dosen
penanggung jawab mata kuliah yang telah ditetapkan, sekurang-kurangnya berisi: nama mata kuliah, bobot SKS, jumlah minggu perkuliahan, materi perkuliahan, buku wajib bagi mahasiswa, serta mempersiapkan alat penunjang perkuliahan, seperti: LCD, OHP, papan tulis, spidol, penghapus, dan kertas.
10) Dosen
yang
melakukan
pembelajaran
menggunakan
E-learning
telah
mempersiapkan/mengunggah materi (presentasi, audio, video, tugas dan lain-lain) di media e-learning dengan mengikuti pedoman sistem pembelajaran e-learning
3. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Selama semester berjalan, setiap dosen melaksanakan pembelajaran minimal 12 kali
pertemuan ditambah dengan dua pertemuan untuk ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).
2) Selama semester berjalan, setiap dosen harus menjalankan pembelajaran sesuai dengan RMP dan SAP yang telah disusun di awal semester dengan mengakomodasi berbagai kombinasi metode pembelajaran disesuaikan karakteristik mata kuliah, antara
lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode
pembelajaran lain, dan melakukan evaluasi untuk perbaikan RMP dan SAP di masa mendatang jika diperlukan.
3) Setiap dosen memiliki beban mengajar wajib sebesar 10 SKS di Program D3, D4
maupun S1 selama satu semester dengan mempertimbangkan beban non akademik yang telah dikonversi menjadi SKS.
4) Di awal kuliah setiap dosen harus menjelaskan kontrak kuliah kepada mahasiswa, RMP dan SAP selama satu semester dan menunjuk koordinator.
5) Di setiap akhir perkuliahan koordinator kelas
mengisi
jurnal
ditandatangani oleh koordinator kelas dan dosen yang bersangkutan.
kuliah
yang
6) Dosen membawa perlengkapan pembelajaran berisi jurnal kuliah semua bidang studi/kelas
yang diajar beserta presensi
mahasiswa pada awal perkuliahan
(pembelajaran berikutnya, mahasiswa mengambil dan mengembalikan jurnal kuliah beserta presensi mahasiswa dari dan ke kantor BAAK).
7) Setiap mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir semester (UAS) dengan kehadiran
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 18 dari Halaman 48
minimal di kelas 75% dari jumlah kehadiran dosen..
8) Setiap dosen memulai dan mengakhiri perkuliahan dengan mengucapkan salam.
4. Pengendalian Proses
1) Di awal semester, Ketua Program Studi mengecek apakah setiap dosen pengampu telah menyerahkan RMP dan SAP, bahan ajar dan daftar buku referensi.
2) Selama proses pembelajaran berlangsung ketua program studi dibantu oleh petugas monitoring mengecek tingkat kehadiran dosen dan materi yang telah diajarkan
3) Ketua Program Studi dibantu oleh P2M dan ketua PJM melakukan monitoring kesesuaian RMP dan SAP dengan pelaksanaannya di setiap akhir semester.
5. Subyek/Pihak Yang Bertanggung Jawab Untuk Mencapai Standar 1) Ketua STIKES sebagai pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta 2) Ketua Program Studi sebagai pimpinan jurusan 3) Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
6. Indikator Pencapaian Standar Proses
1) Proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester. 2) Tingkat kehadiran dosen dan mahasiswa yang tinggi.
3) Kelengkapan dokumen monitoring proses pembelajaran. 4) Rata-rata indek prestasi (IPK) lulusan meningkat. 5) Rata-rata masa studi mahasiswa menurun.
6) Terpenuhinya Standar Kompetensi Lulusan
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 19 dari Halaman 48
D. STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN 1.
2.
3.
4.
Evaluasi hasil belajar adalah upaya untuk mengetahui sampai dimana mahasiswa mampu
mencapai tujuan pembelajaran, dan menggunakan hasilnya dalam membantu mahasiswa memperoleh hasil yang optimal.
Evaluasi mencakup semua ranah belajar dan dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan andal, serta menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Evaluasi hasil belajar difungsikan dan didayagunakan untuk mengukur pencapaian akademik mahasiswa, kebutuhan akan remedial serta evaluasi proses pembelajaran yang digunakan untuk memberikan masukan dalam perbaikan sistim pembelajaran.
Evaluasi hasil belajar mahasiswa merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun masalah yang dihadapi mahasiswa dalam mencapai penguasaan kompetensi, yang terdiri dari pemberian tugas, latihan, praktikum
5.
6.
7.
dan ujian.
Evaluasi hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan dengan
cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian dari suatu mata kuliah yang bersangkutan.
Penilaian terhadap kemampuan mahasiswa merupakan hak pengajar dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A,B,C,D dan E yang masing-masing bernilai 4,3,2 dan 1.
Penilaian keberhasilan mahasiswa pada akhir setiap semester dinyatakan dengan besarnya Indeks Prestasi Semester, yang di hitung berdasarkan satuan kredit semester. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menunjukkan hasil studi nilai semester pertama sampai
8.
9.
dengan semester tertentu atau semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif.
Sistem penilaian hasil belajar mahasiswa dapat di dasarkan pada dua sistem penilaian sebagai berikut sesuai: menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara menentukan batas nilai untuk dapat dinyatakan lulus dari suatu mata kuliah.
Evaluasi akhir program studi dinyatakan dengan keputusan yudisium akhir Program Studi. Pelaksanaan yudisium program studi dilaksanakan oleh Ketua Program Studi atau
Sekretaris Program Studi yang dihadiri oleh para Penasehat Akademik dan pembimbing skripsi. Berita Acara dikirim ke Wakil Ketua I untuk penyelesaian administrasi.
10. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan masa studi apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 20 dari Halaman 48
(a) Setiap lulusan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 2,75
(b) Mahasiswa dinyatakan lulus dari Program Strata 1 harus sudah menyelesaikan jumlah kredit 144 sks, dengan nilai D kurang dari 10% dan tanpa ada nilai E, dengan IPK minimal 2,75.
(c) Mahasiswa dinyatakan lulus dari Program Diploma III harus sudah menyelesaikan jumlah kredit 116 sks, dengan nilai D kurang dari 10% dan tanpa ada nilai E, dengan IPK minimal 2,75
(d) Mahasiswa dinyatakan lulus dari Program Diploma IV harus sudah menyelesaikan jumlah kredit 116 sks, dengan nilai D kurang dari 10% dan tanpa ada nilai E, dengan IPK minimal 2,75
(e) Mahasiswa dinyatakan lulus dari Program Profesi harus sudah menyelesaikan jumlah kredit 36 sks, dengan nilai minimal B dan IPK minimal 3,00.
(f) Yudisium kelulusan harus dilaksanakan selambat-lambatnya akhir bulan September dalam setiap tahunnya.
11. Monitoring
evaluasi implementasi proses pembelajaran yang dilaksanakan setiap
semester sebagai berikut :
(a) Ketua STIKES menerbitkan SK Ketua tentang kegiatan monitoring, dan tim auditor
(b) Ketua Pusat Penjaminan Mutu (P2M) mengumpulkan tim auditor program studi untuk menentukan jadwal dan formulir dokumen pelaksanaan Audit.
(c) Mengadakan audit mutu proses pembelajaran oleh auditor
(d) Menyusun temuan audit yang di sepakati oleh auditor dan auditee yang di kelompokkan dalam ketidak sesuaian mayor, ketidaksesuaian minor dan observasi
(e) Membuat laporan audit oleh auditor dan menyerahkan kepada P2M
(f) P2M membuat laopran hasil audit kepada ketua STIKES untuk ditindaklanjuti.
12. Subyek/pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar
(a) Ketua dan Wakil ketua bidang Akademik sebagai pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta
(b) Kepala Bagian Administrasi Akademik (BAAK) (c) Ketua Program Studi sebagai pimpinan jurusan (d) Dosen dan mahasiswa.
13. Indikator pencapaian
(a) IPK mahasiswa mencerminkan hasil capaian pembelajaran.
(b) IPK rata-rata lulusan yang tinggi dan masa studi rata-rata lulusan yang singkat. Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 21 dari Halaman 48
E. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1. Ketua STIKES melalui Wk. 2 menjamin hak dosen dan tenaga kependidikan atas: a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja,
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, d. Perlindungan intelektual,
hukum
dalam
melaksanakan tugas
dan
hak atas kekayaan
e. Kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Ketua STIKES melalui unit Wk. 2 menjamin hak dosen untuk dapat melaksanakan tugas keprofesionalan berupa:
a. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar
b. Dan sarana dan prasarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
c. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan,
d. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik,
e. Memiliki kebebasan berserikat dalam organisasi profesi/keilmuan.
3. Dosen dan tenaga kependidikan mempunyai kewajiban normatif: a. Menciptakan
susana
dinamis, dan dialogis,
pendidikan
yang
bermakna,
menyenangkan,
kreatif,
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan,
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan d. Sesuai dengan kepercayaan yang diberikan.
4. Dosen berkewajiban untuk melaksanakan tugas keprofesionalan berupa:
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, b. Merencanakan,
melaksanakan
mengevaluasi hasil pembelajaran,
proses
pembelajaran,
serta
menilai
dan
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi akademik secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ipteks,
d. Bertindak
obyektif
pembelajaran,
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
dan
tidak
diskriminatif
terhadap
peserta
didik
dalam
Halaman 22 dari Halaman 48
e. Menjunjung tinggi peraturan perundangan, hukum dan kode etik serta nilai-nilai f. Islam dan etika,
g. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Ketua STIKES menetapkan kualifikasi akademik/pendidikan minimum dosen sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, sebagai berikut:
a. Dosen yang bertugas di program vokasi atau program profesi selain memiliki
b. kualifikasi akademik minimum juga harus memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan bidang dan tingkat keahlian yang diajarkan.
c. Dosen program diploma tiga berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
d. Dosen program sarjana berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau
magister terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen
bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
e. Dosen program profesi berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi, dan berpengalaman kerja
paling sedikit 2 (dua) tahun, serta dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi, yang berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
6. Terkait dengan dosen, Ketua STIKES menetapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah dosen tetap paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah seluruh dosen.
b. Jumlah dan kualifikasi pendidik tetap untuk semua program studi jenjang c. sarjana minimal 6 pendidik tetap bergelar magister.
d. Dosen tetap wajib memiliki keahlian di bidang ilmu yang sesuai dengan disiplin ilmu pada program studi.
e. Dosen memiliki sertifikat pendidik yang dikeluarkan oleh penyelenggara sertifikasi pendidik.
f. Dosen
memiliki
empat
ranah
kompetensi
yaitu
kompetensi
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
pedagogik,
7. Terkait dengan beban kerja dosen, Ketua STIKES menetapkan hal-hal sebagai berikut: a.
beban tugas dosen mencakup kegiatan pokok dosen yaitu merencanakan
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 23 dari Halaman 48
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, membimbing dan melatih,
melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan serta melakukan pengabdian b. c.
kepada masyarakat.
beban kerja dosen sekurang-kurangnya 10 (dua belas) Satuan Kredit Semester (SKS).
Penghitungan beban kerja dosen didasarkan antara lain pada: i.
Kegiatan pokok dosen mencakup:
1. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran 2. Pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran 3. Pembimbingan dan pelatihan 4. Penelitian
5. Pengabdian kepada masyarakat
ii. Kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan dan
iii. Kegiatan penunjang
8. Ketua STIKES mengupayakan rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa i. kelompok bidang ilmu pengetahuan sosial 1:40 ii. kelompok bidang ilmu pengetahuan alam 1:30
9. Beban kerja dosen paling sedikit 40 jam per minggu.
10. Beban kerja pada kegiatan pokok dosen paling sedikit setara dengan mengelola 12 sks beban belajar mahasiswa, bagi dosen yang tidak mendapatkan tugas tambahan antara lain berupa jabatan struktural.
11. Beban kerja dosen dalam membimbing penelitian terstuktur dalam rangka penyusunan
skripsi/tugas akhir, atau karya desain/seni/bentuk lain yang setara paling banyak 10 mahasiswa.
12. Ketua STIKES memiliki kewenangan mengatur jenjang jabatan akademik dan pendidik tidak tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
13. Ketua program studi menetapkan bahwa:
a. gelar sarjana, magister dan doktor yang dimiliki oleh dosen home-based harus linier/sejalur dengan capaian pembelajaran utama program studi yang bersangkutan.
b. pendidik mengampu mata kuliah sesuai dengan bidang keahliannya.
14. Ketua STIKES dalam rekrutasi pendidik harus: a. obyektif dan tidak diskriminatif.
b. berdasarkan kualifikasi akademik, kompetensi Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
umum, kompetensi khusus (AIK, Halaman 24 dari Halaman 48
bahasa Inggris) dan pengalaman.
15. Ketua STIKES dan BPH STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan persyaratan umum calon dosen, yaitu:
a. WNI dan beragama Islam
b. Menyetujui azas persyarikatan Muhammadiyah dan bersedia mendukung dan mengupayakan terwujudnya cita-cita persyarikatan
c. Tidak pernah terlibat dalam kejahatan kriminal
d. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai di suatu instansi, baik pemerintah maupun swasta.
e. Tidak pernah terlibat perkara narkoba dan atau obat-obatan terlarang lainnya f. Berbadan
pekerjaan.
sehat
dan
tidak
cacat
fisik
yang
mengakibatkan
terganggunya
16. Ketua STIKES menetapkan bahwa tenaga kependidikan memiliki kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.
17. Ketua STIKES melalui WK.2 melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan secara berkelanjutan sesuai dengan bidang tugasnya.
18. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program
diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya.
19. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.
20. Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada butir (15) dikecualikan bagi
tenaga administrasi. Tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat.
21. Subyek/pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a. Ketua dan WK. 2 sebagai pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta b. Ketua Program Studi sebagai pimpinan jurusan c. Dosen dan tenaga kependidikan.
22. Indikator pencapaian
a. Tercapainya rasio dosen – mahasiswa.
b. Lebih dari 90 persen dosen tetap bergelar magister dan lebih dari 10 persen dosen tetap bergelar doktor.
c. Lebih dari 75 persen dosen tetap bersertifikat pendidik.
d. Lebih dari 50 persen tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 25 dari Halaman 48
memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.
e. Dosen dan tenaga kependidikan berakhlak sholeh dan sholekah.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 26 dari Halaman 48
F. STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN 1.
STIKES Aisyiyah Surakarta memiliki prasarana pembelajaran yang terdiri atas lahan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat berolahraga, ruang untuk berkesenian, ruang unit kegiatan mahasiswa, ruang pimpinan perguruan tinggi, ruang dosen, ruang tata usaha, dan fasilitas umum yang menunjang proses pembelajaran.
a. Fasilitas umum yang dimaksud meliputi: jalan, air, listrik, jaringan kominikasi suara dan data.
b. Lahan harus berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses pembelajaran.
c. Lahan dimiliki oleh STIKES Aisyiyah Surakarta pada saat pendirian perguruan 2.
tinggi.
STIKES Aisyiyah Surakarta memiliki sarana pembelajaran yang terdiri atas perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, buku elektronik dan repositori, sarana
teknologi informasi dan komunikasi, instrumentasi eksperimen, sarana olahraga, sarana
berkesenian, sarana fasilitas umum, bahan habis pakai, dan sarana pemeliharaan,
keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Jumlah, jenis dan spesifikasi sarana yang ditetapkan berdasarkan metode 3. 4.
dan bentuk
rasio
penggunaan
pembelajaran,
serta
sarana
sesuai
menjamin
pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.
dengan
karakteristik
terselenggaranya
proses
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta mempunyai rencana pengembangan prasarana yang sangat baik dan didukung oleh dana yang memadai. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta dan
sarana
yang
menetapkan
dokumen
pengelolaan
prasarana
berisi kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semua
aspek yang diimplementasikan berikut ini: a. Pengembangan dan pencatatan b. Penetapan penggunaan
c. Keamanan dan keselamatan penggunaan 5.
d. Pemeliharaan/perbaikan/kebersihan
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta dan BPH menetapkan kepemilikan dan penggunaan lahan:
a. Semua aset yang dimiliki STIKES Aisyiyah Surakarta harus didokumentasikan dan bersertifikat atas nama PP Muhammadiyah
b. Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan ditetapkan melalui statute BPH
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 27 dari Halaman 48
c. Mempunyai akses yang baik, antara lain jalan menuju kampus, akses mendapatkan aliran listrik, telpon, dan sarana lain, bebas banjir, drainase teratur,
memiliki lapangan parkir, memiliki lapangan olah raga dan peluang untuk proyek penghijauan dan taman.
6. Bangunan STIKES Aisyiyah Surakarta memiliki standar yang memadai, dengan memenuhi unsur struktur bangunan antara lain: a. Tahan gempa b. Bebas banjir.
c. Memiliki akses penyelamatan diri dari bahaya (gempa bumi, kebakaran, runtuh, dll) d. Dirancang sesuai dengan pemanfaatan e. Memiliki lobi
7. STIKES Aisyiyah Surakarta memiliki fasilitas untuk keselamatan dan kenyamanan kampus, dengan memenuhi unsur antara lain: a. Ada fasilitas pemadam kebakaran b. Ada akses evakuasi c. Ada alarm
d. Ada hidran
e. Memiliki lift yang standar untuk bangunan lebih dari 4 tingkat f. Memiliki sanitasi
g. Memiliki tempat sholat
h. Memiliki toilet yang terstandar 8.
i. Memiliki genset
STIKES Aisyiyah Surakartamemiliki standar struktur ruangan yang memenuhi unsurunsur berikut:
a. Sesuai dengan peruntukan b. Ada ventilasi udara
c. Memiliki pencahayaan yang cukup
d. Luas ruangan sesuai dengan kapasitas e. Penerangan yang cukup 9.
f. Memiliki tempat berkumpul untuk berdiskusi
STIKES Aisyiyah Surakarta memiliki ruangan dengan standar sebagai berikut:
a. Ruang kelas: minimal 42 m 2, memiliki AC yang berfungsi baik, memiliki penerangan yang cukup, rasio mahasiswa 1:30, memiliki kelengkapan sarana, memiliki meja
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 28 dari Halaman 48
belajar sesuai dengan jumlah mahasiswa di setiap perkuliahan, memiliki 1 unit meja dosen dilengkapi dengan kursi.
b. Ruang perpustakaan: minimal 300 m2, memiliki AC, memiliki penerangan yang cukup, memiliki kelengkapan sarana.
c. Ruang kerja pimpinan: minimal 36 m 2, memiliki AC, memiliki penerangan yang cukup, memiliki akses telepon dan internet, memiliki kelengkapan sarana, ada 1 set meja/kursi tamu, 1 set meja kerja, 1 set lemari dokumen.
d. Ruang kerja dosen: rasio luas minimal 1 : 2 m 2, memiliki penerangan yang cukup, memiliki sarana yang cukup, ada meja kerja sesuai kebutuhan, ada saluran telepon/internet.
e. Ruang laboratorium: luas ruangan disesuaikan dengan spesifikasi laboratorium,
memiliki AC, memiliki penerangan yang cukup, memiliki sarana sesuai dengan spesifikasi laboratorium.
10. Kepala Perpustakaan menjamin tersedianya fasilitas yang melekat pada pelayanan perpustakaan dengan baik yang meliputi; a. Kecukupan
koleksi
perpustakaan,
aksesibilitas
termasuk
ketersediaan
dan
kemudahan akses e-library untuk setiap bahan pustaka yang meliputi buku teks, jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi, dan prosiding.
b. Kemudahan akses perpustakaan untuk setiap bahan pustaka yang meliputi buku teks, jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi, dan prosiding.
c. Kemudahan akses menggunakan e-library untuk setiap bahan pustaka yang meliputi buku teks, jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi, dan prosiding.
11. WK. 1 dan Kaprodi bersama Kepala Bagian Administrasi Umum (BAU) dalam
koordinasinya menjamin tersedianya fasilitas kegiatan akademik yang memadai, yang meliputi;
a. Kecukupan sarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran mencakup: laboratorium dalam kampus, kelengkapan alat laboratorium.
b. Intensitas penggunaan sarana dalam proses pembelajaran yang tinggi mencakup: laboratorium dalam kampus, kelengkapan alat laboratorium.
c. Kecukupan prasarana penunjang proses pembelajaran mencakup ruang serba guna,
tempat olah raga, ruang himpunan mahasiswa, ruang ibadah/doa, green area, fasilitas disable/ruang konsultasi, kantin.
d. Ruang kuliah minimal harus dilengkapi dengan papan tulis, pengeras suara, LCD Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 29 dari Halaman 48
dan AC.
12. Kepala Bagian Teknologi Informasi (TI) menjamin tersedianya fasilitas Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan handal yang meliputi;
a. Ketersediaan sistem informasi dan fasilitas TIK yang digunakan prodi dalam proses
pembelajaran dalam bentuk band width, hardware, software, LAN, e- learning, dan on-line journal/library.
b. Penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi dalam administrasi akademik dan non-akademik yang mencakup hardware dan software.
c. Ketersediaan kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai d. Aksesibilitas data dalam sistem informasi.
13. Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi dalam administrasi yang meliputi semua fasilitas berikut.
14. Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet. 15. Software basis data yang memadai.
16. Akses terhadap data yang relevan sangat cepat. 17. Sistem informasi untuk pengelolaan dan cepat.
prasarana dan sarana yang
transparan, akurat
18. Sistem pendukung pengambilan keputusan yang lengkap, efektif, dan obyektif.
19. STIKES Aisyiyah Surakarta menyediakan blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem informasi, yang mencakup: a. Prasarana dan sarana yang mencukupi b. Unit pengelola di tingkat institusi
c. Sistem aliran data dan otorisasi akses data, d. Sistem disaster recovery.
20. STIKES Aisyiyah Surakarta menyediakan sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 30 dari Halaman 48
G. STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN 1.
Program Studi berkewajiban untuk: a.
Melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata
b.
Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar
c. d.
e.
2.
kuliah secara periodik sekurang-kurangnya 5 tahun sekali.
penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan.
Melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang baik.
Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik terhadap kegiatan pembelajaran dan sistemik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran.
STIKES Aisyiyah Surakarta berkewajiban untuk: a.
b. c.
d. e. f.
Menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran
yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang selaras dengan kompetensi lulusan pada standar kompetensi lulusan.
Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi Institusi.
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan, penjaminan mutu dan pengembangan kegiatan pembelajaran bagi dosen.
Menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi dan/atau sistem pelaporan mandiri yang dikelola Institusi.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 31 dari Halaman 48
3.
Subyek/pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar
a. Ketua STIKES sebagai pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta. b. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi.
4. Indikator pencapaian
Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program pendidikan semakin meningkat.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 32 dari Halaman 48
H. STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN 1.
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta menjamin tersedianya sistem pencatatan biaya dan
terlaksananya pencatatan biaya pada tingkat program studi merujuk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang diwujudkan dalam rencana anggaran pendapatan
2. 3.
4.
5. 6.
7.
8. 9.
dan belanja (RAPB) dan laporan pembiayaan program studi.
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta bersama dengan BPH dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Surakarta menentukan besaran biaya investasi dan biaya operasional pendidikan tinggi.
Ketua bersama Senat STIKES Aisyiyah Surakarta, melakukan analisis biaya operasional
pendidikan tinggi sebagai bagian dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan perguruan tinggi.
Ketua bersama Senat STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan formula besaran biaya
sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), indeks jenis program studi, indeks status akreditasi dan indeks kemahalan wilayah per tahun.
Ketua bersama Senat STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan besaran pembiayaan SPP yang ditanggung oleh mahasiswa per tahun.
Ketua bersama Senat STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan kebijakan atau peraturan
mengenai pembiayaan SPP bagi mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi.
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap akhir tahun anggaran bersama-sama dengan program studi.
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta menjamin terlaksananya audit pembiayaan secara internal melalui sistem dan audit eksternal.
BPH dan Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta wajib mengupayakan pendanaan pendidikan tinggi dari berbagai sumber di luar SPP yang diperoleh dari mahasiswa.
Komponen pembiayaan lain di luar SPP dapat berupa hibah, jasa layanan profesi dan/atau keahlian, dana lestari dari alumni, kerja sama kelembagaan pemerintah dan swasta dan/atau usaha lainnya.
10. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan transparan.
11. STIKES Aisyiyah Surakarta harus mempunyai prosedur penyusunan anggaran dan
prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan secara baik dan berkualitas.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 33 dari Halaman 48
12. Subyek/pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a.
Ketua BPH sebagai pembina STIKES Aisyiyah Surakarta.
c.
Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi
b. d.
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta sebagai pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta Ketua Pusat Unit atau Biro terkait.
13. Indikator pencapaian.
Tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan realisasi anggaran kegiatan tahunan secara efektif dan efisien.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 34 dari Halaman 48
BAB II
STANDAR MUTU PENELITIAN Standar Penelitian merupakan kriteria minimal tentang sistem penelitian di STIKES Aisyiyah Surakarta yang meliputi:
1. Mutu hasil penelitian, maksudnya adalah : a.
Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M harus memastikan bahwa hasil
penelitian di STIKES Aisyiyah Surakarta diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa khususnya di bidang kesehatan. Yang dimaksud dengan hasil
penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya b.
akademik.
Ketua program studi dan dosen pembimbing penelitian mahasiswa harus memastikan bahwa hasil penelitian mahasiswa memenuhi ketentuan pada no 1 tersebut diatas dan harus mengarah pada terpenuhinya standar kompetensi lulusan
c.
serta memenuhi ketentuan dan peraturan di STIKES Aisyiyah Surakarta.
Dosen atau peneliti STIKES Aisyiyah Surakarta wajib menyebarluaskan hasil
penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional dengan cara diseminarkan,
dipublikasikan, dipatenkan dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
2. Kedalaman dan keluasan materi penelitian, maksudnya adalah : a.
b. c.
d.
Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M dan tim menetapkan kedalaman dan keluasan materi penelitian dalam bentuk dokumen Rencana Induk Penelitian untuk selama periode tertentu.
Kedalaman dan keluasan materi meliputi penelitian dasar dan penelitian terapan.
Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau peneluan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, atau model.
Materi pada penelitian terapan harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa
inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan atau industry di bidang kesehatan.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 35 dari Halaman 48
e.
Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan harus memuat prinsip-prinsip
kemanfaatan, kemutakhiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang khususnya pada bidang kesehatan.
3. Kegiatan penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan, maksudnya adalah :
a. Ketua P3M memastikan bahwa kegiatan penelitian yang terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik di lingkungan kesehatan
b. Ketua P3M memastikan bahwa kegiatan penelitian telah mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan.
c. Ketua Program Studi memastikan bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, atau skripsi selain memenuhi
ketentuan pada standar 1 dan 2, juga harus mengarah pada terpenuhinya standar kompetensi lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di STIKES Aisyiyah Surakarta.
d. Ketua Program Studi memastikan bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam satuan kredit semester.
4. Penilaian terhadap proses dan hasil penelitian, maksudnya adalah : a.
Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M wajib melakukan penilaian
b.
Ketua P3M memastikan bahwa penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan
terhadap proses dan hasil penelitian.
secara terintegrasi dan telah memenuhi prinsip penilaian, yaitu :
1) Edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu penelitiannya;
2) Obyektif, yang merupakan penialaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh subyektifitas;
3) Akuntabel, yang merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan
4) Transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya c.
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Dalam melakukan penilaian penelitian, ketua P3M harus memperhatikan kesesuaian standar hasil, standar isi dan standar proses penelitian.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 36 dari Halaman 48
d.
e.
Untuk melaksanakan penilaian penelitian, ketua P3M
menentukan metode dan
instrumen yang relevan, akuntabel dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian.
Ketua Program Studi menetapkan ketentuan dan peraturan untuk menilai penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, atau skripsi.
5. Kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, maksudnya adalah :
a. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian yang
sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.
b. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta melalui ketua P3M menetapkan kriteria kemampuan peneliti yang ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil penelitian
c. Kemampuan peneliti menentukan kewenangan melaksanakan penelitian.
d. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta melalui ketua P3M menetapkan ketentuan kewenangan melaksanakan penelitian yang didasarkan pada pedoman yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti).
6. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian, maksudnya adalah :
a. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta menyediakan sarana dan prasarana penelitian yang digunakan untuk memfasilitasi penelitian sekurang-kurangnya terkait dengan bidang ilmu program studi.
b. Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas STIKES Aisyiyah Surakarta yang dimanfaatkan juga untuk proses pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
c. Sarana dan prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
7. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, dan evaluasi serta pelaporan kegiatan penelitian, maksudnya adalah :
a. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan unit kerja dalam bentuk P3M yang
bertugas untuk mengelola penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 37 dari Halaman 48
b. P3M wajib melakukan Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, dan evaluasi serta pelaporan kegiatan penelitian, diantaranya sebagai berikut :
1) Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan rencana strategis STIKES Aisyiyah Surakarta.
2) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal penelitian;
3) Memfasilitasi pelaksanaan penelitian;
4) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian; 5) Melakukan diseminasi hasil penelitian;
6) Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan hak kekayaan intelektual (HKI); dan
7) Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi; 8) Melaporan kegiatan penelitian yang dikelolanya
c. STIKES Aisyiyah Surakarta wajib:
1) Memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan bagian dari rencana strategis STIKES Aisyiyah Surakarta;
2) Menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut
aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar;
3) Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan P3M dalam menjalankan program penelitian secara berkelanjutan;
4) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap P3M dalam melaksanakan program penelitian;
5) Memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil, standar isi dan standar proses penelitian;
6) Mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerjasama penelitian;
7) Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana penelitian;
8) Menyampaikan laporan kinerja P3M dalam menyelenggarakan program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.
8. Sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 38 dari Halaman 48
a.
b.
STIKES Aisyiyah Surakarta wajib menyediakan dana penelitian internal, meskipun pendanaan penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerjasama dengan lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat.
STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan bahwa pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai:
1) Perencanaan penelitian; 2) Pelaksanaan penelitian;
3) Pengendalian penelitian;
4) Pemantauan dan evaluasi penelitian; 5) Pelaporan penelitian; dan c. d. e.
6) Diseminasi hasil penelitian.
STIKES Aisyiyah Surakarta menentukan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian.
STIKES Aisyiyah Surakarta wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian.
STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan bahwa dana pengelolaan penelitian digunakan untuk membiayai:
1) Manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasil penelitian;
2) Peningkatan kapasitas peneliti;
3) Insentif publikasi ilmiah atau insentif hak kekayaan intelektual (HaKI).
9. Subyek/pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar
a. Ketua STIKES sebagai pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta. b. Ketua Program Studi sebagai pimpinan jurusan. c. P3M sebagai koordinator. d. Peneliti.
10. Indikator pencapaian
a. Kualitas dan kuantitas penelitian meningkat minimal sama dengan target yang ditetapkan oleh Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta.
b. Jumlah luaran penelitian meningkat.
c. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian meningkat. d. Sarana dan prasarana pendukung meningkat.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 39 dari Halaman 48
BAB III
STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Standar Pengabdian Masyarakat merupakan kriteria minimal tentang sistem pengabdian masyarakat di STIKES Aisyiyah Surakarta yang meliputi: 1. Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M memastikan bahwa hasil pengabdian kepada masyarakat di STIKES Aisyiyah Surakarta adalah:
a. Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan;
b. Pemanfaatan teknologi tepat guna;
c. Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
d. Bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayakan sumber ajar.
2. Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat
a. Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M dan tim menetapkan kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk dokumen untuk selama periode tertentu.
b. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat mengacu pada standar hasil pengabdian masyarakat.
c. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat bersumber dari hasil
penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi:
e. Hasil penelitian dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna;
f. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;
g. Model pemecahan masalah, rekayasa social, dan/atau rekomendasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau pemerintah; atau
h. Hak kekayaan intelektual (HKI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.
3. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat
a. Ketua P3M memastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan berupa:
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 40 dari Halaman 48
1) Pelayanan kepada masyarakat;
2) Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya; 3) Peningkatan kapasitas masyarakat; atau 4) Pemberdayaan masyarakat.
b. Ketua P3M memastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah mempertimbangkan
standar
mutu,
menjamin
keselamatan
kerja,
kenyamanan, serta keamanan pelaksana, masyarakat dan lingkungan.
kesehatan,
c. Ketua Program Studi memastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu bentuk pembelajaran harus
mengarah pada terpenuhinya standar kompetensi lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di STIKES Aisyiyah Surakarta.
d. Ketua Program Studi memastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam satuan kredit semester.
e. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram sesuai dengan ketentuan dalam Panduan Pelaksanaan.
f. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi (Dikti) dan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat STIKES Aisyiyah Surakarta.
4. Standar Penilaian Pengabdian kepada masyarakat a.
Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M wajib melakukan penilaian
b.
Ketua P3M memastikan bahwa penilaian proses dan hasil pengabdian kepada
terhadap proses dan hasil pengabdian masyarakat.
masyarakat dilakukan secara terintegrasi dan memenuhi prinsip penilaian, yaitu:
1) Edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat;
2) Obyektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan bebas dari pengaruh subyektivitas;
3) Akuntabel, yang merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat; dan
4) Transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
c. Dalam melakukan penilaian, ketua P3M memperhatikan kesesuaian standar hasil, standar isi dan standar proses pengabdian kepada masyarakat.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Ketua P3M
Halaman 41 dari Halaman 48
menentukan kriteria minimal penilaian hasil pengabdian kepada masyarakat yang meliputi
1) Tingkat kepuasan masyarakat;
2) Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan pada masyarakat sesuai dengan sasaran program;
3) Terciptanya pengayakan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
4) Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
d. Untuk penilaian pengabdian kepada masyarakat, ketua P3M menentukan metode dan
instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat.
5. Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat
a. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan metodologi
penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.
b. Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M menetapkan kemampuan
pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada masyarakat.
c. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat menentukan kewenangan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
d. Ketua melalui Wakil Ketua 1 serta dikelola oleh P3M menetapkan kewenangan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan pada pedoman yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal (Dikti).
6. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada masyarakat
a. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta wajib meyediakan sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling sedikit terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program studi dan area sasaran kegiatan.
b. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan fasilitas perguruan tinggi yang dimanfaatkan juga untuk proses pembelajaran dan kegiatan penelitian.
c. Sarana dan prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 42 dari Halaman 48
7. Standar Pengelolaan Pengabdian kepada masyarakat
a. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan unit kerja dalam bentuk P3M untuk
mengelola pengabdian kepada masyarakat yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
b. P3M wajib:
1) Menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian kepada masyarakat
sesuai dengan strategis pengabdian kepada masyarakat STIKES Aisyiyah Surakarta.
2) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
3) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
4) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
5) Melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;
6) Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat;
7) Memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian masyarakat yang berprestasi;
8) Mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat pada lembaga lain melalui kerjasama;
9) Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;
10) Menyusun laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelolanya.
c. STIKES Aisyiyah Surakarta wajib:
1) Memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari rencana strategis STIKES Aisyiyah Surakarta;
2) Menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling sedikit menyangkut aspek hasil pengabdian masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa;
3) Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan P3M dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan;
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 43 dari Halaman 48
4) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap P3M dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat;
5) Memiliki panduan tentang kriteria pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada standar hasil, standar isi dan standar proses pengabdian kepada masyarakat;
6) Mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerjasama pengabdian kepada masyarakat;
7) Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;
8) Menyampaikan
laporan
kinerja
P3M
dalam
menyelenggarakan
program
pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.
8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada masyarakat
a. STIKES Aisyiyah Surakarta wajib menyediakan dana internal untuk pengabdian kepada masyarakat, meskipun pendanaan pengabdian kepada masyarakat dapat
bersumber dari pemerintah, kerjasama dengan lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat.
b. STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan bahwa pendanaan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen atau instruktur digunakan untuk membiayai: 1) Perencanaan pengabdian kepada masyarakat; 2) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
3) Pengendalian pengabdian kepada masyarakat;
4) Pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat 5) Pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan
6) Diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.
c. STIKES Aisyiyah Surakarta menentukan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
d. STIKES Aisyiyah Surakarta wajib menyediakan dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
e. STIKES Aisyiyah Surakarta menetapkan bahwa dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat digunakan untuk membiayai:
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 44 dari Halaman 48
f. Manajemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari seleksi proposal,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat; dan peningkatan kapasitas pelaksana.
9. Subyek/pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a.
Ketua sebagai pimpinan STIKES Aisyiyah Surakarta
c.
Ketua P3M sebagai koordinator.
b. d.
Ketua Program Studi sebagai pimpinan jurusan
Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
10. Indikator pencapaian a.
Kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat meningkat minimal sama
b.
Jumlah kegiatan dan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian kepada
c.
dengan target yang ditetapkan oleh Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta masyarakat meningkat.
Sarana dan prasarana pendukung meningkat.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 45 dari Halaman 48
BAB IV
STANDAR MUTU KERJASAMA 1.
2. 3.
Ketua STIKES Aisyiyah Suarakarta
merencanakan, memutuskan, dan menyepakati
kerjasama dalam dan luar negeri dalam bentuk dokumen nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Ketua program studi, ketua unit atau bagian yang terkait melaksanakan operasionalisasi kerjasama sesuai dengan nota kesepahaman yang telah disepakati.
Dalam merumuskan nota kesepahaman, Ketua STIKES Aisyiyah Suarakarta
harus
menyebutkan tujuan, hak dan kewajiban pihak-pihak yang melakukan kerjasama, tata waktu dan tata anggaran. Kerjasama dilakukan dengan tujuan untuk: a. Mewujudkan visi dan misi STIKES Aisyiyah Surakarta
b. Meningkatkan dan mengembangkan kinerja STIKES Aisyiyah Suarakarta rangka
memelihara,
membina,
pengetahuan, teknologi dan seni.
memberdayakan
dan
mengembangkan
dalam ilmu
c. Meningkatkan tersedianya sumber daya insani yang bermutu dalam kerangka pengembangan kualitas dan wawasan akademik.
d. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya secara lebih efektif dan efisien
e. Meningkatkan kelancaran alih ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi 4.
f. Memberikan manfaat bagi pengembangan daerah dan kehidupan masyarakat. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta kelembagaan berdasarkan prinsip
hanya dapat melakukan kerjasama secara
kesetaraan, saling menghormat, dan saling
menguntungkan, dengan memperhatikan ideologi persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah, hukum nasional dan internasional, tidak mengganggu kebijakan pembangunan
bangsa dan negara, pertahanan dan keamanan nasional. Ruang lingkup kerjasama harus meliputi salah satu atau semua kegiatan dalam hal pengelolaan perguruan tinggi, pendidikan, penelitian dan/ atau pengabdian masyarakat yang dapat berbentuk: a. Kerjasama penelitian
b. Kerjasama tukar menukar mahasiswa, dosen atau tenaga kependidikan
c. Kerjasama pemanfaatan sumberdaya dalam kegiatan akademik, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat
d. Kerjasama penerbitan bersama karya ilmiah
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 46 dari Halaman 48
e. Kerjasama dalam kegiatan ilmiah lain seperti pertemuan ilmiah, seminar ilmiah bersama
f. Kerjasama dalam pemberian beasiswa atau kesempatan magang. 5. 6.
g. Kerjasama lain yang dianggap perlu.
Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta memonitor dan mengevaluasi kerjasama yang telah disepakati dan keberlanjutannya.
Subyek/pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar
a. Ketua STIKES Aisyiyah Surakarta sebagai pimpinan perguruaan tinggi. b. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi
7.
c. Ketua Unit/Bagian Indikator pencapaian
a. Jumlah kerjasama dalam dan luar negeri meningkat.
b. Kualitas kerjasama dalam dan luar negeri meningkat. c. Peningkatan jenis kerjasama dalam dan luar negeri d. Peningkatan jumlah pihak yang terlibat kerjasama.
e. Peningkatan jumlah realisasi MoU yang disepakati.
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 47 dari Halaman 48
REFERENSI
1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. 2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. 4. Ketentuan Majelis Pendidikkan Tinggi PP Muhammadiyah Nomor 178/KET/I.3/D/2012 tentang Penjabaran Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/PED//I.0/B/2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah. 5. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi edisi IX tahun 2013. 6. Peraturan Pemerintah No 60-61 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 7. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 8. Permendiknas No 26 tahun 2007 tentang kerjasama PerguruanTinggi di Indonesia dengan PerguruanTinggi atau Lembaga lain di Luar Negeri. 9. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. 11. Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 12. Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 13. Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 14. Rencana Induk Penelitian STIKES Aisyiyah Surakarta tahun 2012-2018. 15. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008. 16. Statuta STIKES Aisyiyah Surakarta tahun 2013. 17. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi’, Bahan Pelatihan, Dirjen DIKTI, 2012. 18. Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Tinggi. 19. Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 angka 20 tentang Sistem Pendidikan Tinggi. 20. Undang-undang No. 14 tahun 2005 pasal 60 huruf b tentang Guru dan Dosen. 21. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 22. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Standar Mutu STIKES Aisyiyah Surakarta
Halaman 48 dari Halaman 48