KURIKULUM PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN STIKES ‘AISYIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.............................................................................................................................................i KATA PENGANTAR...............................................................................................................................iii VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN .........................................................iv BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................................1 A. Dasar Hukum................................................................................................................1 B. Landasan Konsep..........................................................................................................2
BAB II PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN...............................................................6 BAB III
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN...................................................................................................................7 A. B. C. D.
BAB IV
Sikap dan Tata Nilai.....................................................................................................7 Penguasaan Pengetahuan...........................................................................................7 Ketrampilan Khusus.....................................................................................................8 Ketrampilan Umum.....................................................................................................9
BAHAN KAJIAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN...........................................................................................10
BAB V
MATA KULIAH DAN BEBAN KREDIT.................................................................................25
BAB VI
STRATEGI PEMBELAJARAN..............................................................................................26 A. B. C. D.
Beban dan Lama Studi..............................................................................................26 Strategi dan Metode Pembelajaran..........................................................................26 Mahasiswa................................................................................................................31 Kualifikasi Dosen dan Istruktur.................................................................................32
BAB VII
EVALUASI PEMBELAJARAN.............................................................................................33
BAB VIII
PENGEMBANGAN KURIKULUM INSTITUSIONAL.............................................................35 A. Langkah Pengembangan..........................................................................................35 B. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum institusional..............................................................................................................36
BAB IX
PENUTUP........................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................38 Lampiran 1 : Destribusi mata kuliah prodi D.III Keperawatan
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya Buku Kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia dapat terselesaikan. Salah satu komponen penting dalam proses pendidikan Diploma III adalah penataan kurikulum secara terstandarT. Kurikulum pendidikan Diploma III Keperawatan telah mengalami beberapa kali pengembangan sejak dikembangkan pada tahun 1984 dengan nama Katalog Pendidikan Diploma III Keperawatan tahun 1984, lalu Kurikulum tahun 1999, dan terakhir dikembangkan menjadi Kurikulum Pendidikan DIII Keperawatan tahun 2006. Buku ini disusun dengan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi yang diselaraskan dengan Kerangka Kualifikasi nasional Indonesia (KKNI), diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja global. Mengacu pada regulasi yang ada yaitu Undang Undang No. 12 tahun 2012 pasal 35 tentang Kurikulum dan PP 19 th 2005 pasal 17 serta PP 17 th 2010, bahwa Kerangka dasar dan struktur Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap program studi. Sementara itu, Kepmendiknas nomor 045/U/2002 menyatakan bahwa, Kurikulum Inti dikembangkan oleh program studi sejenis, bersama masyarakat profesi dan pemangku kepentingan. Atas dasar kebijakan pemerintah ini dan mempertimbangkan pentingnya pengembangan kurikulum bagi Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan, maka Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia yang dikoordinir oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan Indonesia (AIPDIKI), dengan arahan dan bimbingan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Khususnya Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI khususnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia, dengan dukungan dari Kementrian Kesehatan sebagai pengguna lulusan dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), dan Pemangku kepentingan lainnya, menyusun Kurikulum Inti, selaras dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 5 (lima) bagi pendidikan Diploma III Keperawatan (Perpres no. 8 tahun 2012) Kurikulum ini disusun melalui proses panjang sejak awal tahun 2013, diawalai dengan evaluasi terhadap implementasi kurikulum tahun 2006, pembahasan kompetensi lulusan DIII Keperawatan, “ Round Table Discussion” khususnya untuk menyepakati Capaian Pembelajaran lulusan DIII Keperawatan, penyusunan draft oleh tim yang didampingi Pakar Kurikulum. Draft kurikulum yang menjadi bahan pembahasan merupakan kompilasi dari 2 (dua) draft kurikulum yang dikembangkan oleh tim pokja yang difasilitasi oleh Pusdiklatnakes PPSDM Kemenkes RI dan draft kurikulum yang dikembangkan oleh tim pokja AIPDIKI. Selanjutnya pembahasan dilakukan dengan “ Change Agent “ pengembang kurikulum yaitu beberapa perwakilan Institusi Penyelenggara DIII Keperawatan yang berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum di Institusinya. Hasil pembahasan dengan “Change Agent” selanjutnya kurikulum ini disepakati dan ditetapkan sebagai kurikulum inti, yang dapat menjadi acuan bagi seluruh Institusi Pendidikan DIII Keperawatan di Indonesia. Beban studi dari kurikulum Inti ini terdiri dari 70% (sama dengan 76 sks) dari total beban studi yang harus diikuti oleh lulusan DIII Keperawatan yaitu sebesar 108 SKS, hal ini memberikan kesempatan kepada Institusi Pendidikan DIII Keperawatan untuk mengembangkan Kurikulum Institusi sesuai dengan kearifan lokal masing masing. Surakarta, January 2013 Pembantu Ketua I
Wahyu Purwaningsih, M.Sc ii
VISI MISI DAN TUJUAN PRODI D III KEPERAWATAN
a. Visi program studi Menjadi Program studi Keperawatan sebagai lembaga yang unggul dibidang kegawatdaruratan dasar untuk menghasilkan perawat yang berakhlakul karimah dan kompetitif di tingkat nasional tahun 2020. Misi program studi 1. Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran dan bimbingan dibidang keperawatan kegawatdaruratan dasar yang optimal, berkompetitif, bermutu, dan islami. 2. Melakasanakan tata kelola program studi yang efektif dan bermutu 3. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan yang mendukung peningkatan mutu pendidikan Tujuan program studi 1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang berbasis keperawatan gawatdaruratan dasar. 2. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui program mahad dan pengkaderan. 3. Meningkatkan system evaluasi pendidikan dan pembelajaran 4. Meningkatkan
management
program
studi
Keperawatan
yang
acountebel,
demokratis dan adil. 5. Menciptakan suasana akademik yang kondusif 6. Menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas di bidang keperawatan
1
BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan program Diploma III Keperawatan adalah pendidikan tinggi keperawatan yang menghasilkan lulusan Perawat Vokasional, memiliki sikap dan kemampuan dalam bidang keperawatan yang diperoleh melalui penerapan Kurikulum Pendidikan dengan berbagai bentuk pengalaman belajar, meliputi pengalaman belajar dikelas, laboratorium, klinik, dan lapangan, dilengkapi dengan fasilitas belajar yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Hasil survey kegiatan Health Professional Education Quality (HPEQ), Dirjen Dikti Kemdikbud tahun 2010 di 33 propinsi, menemukan 70% menejemen isi atau proses pembelajaran masih rendah terutama dalam penerapan kurikulum. Dengan demikian, penataan situasi dan kondisi belajar perlu dioptimalkan agar peserta didik menguasai ilmu dan kiat keperawatan, menumbuhkan sikap dan kemampuan peserta didik untuk melaksanakan asuhan keperawatan profesional. Guna menunjang situasi dan kondisi belajar tersebut, maka pendidikan keperawatan berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Pendidikan yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi bermakna bahwa pendidikan keperawatan selalau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan dan keperawatan. Pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat bermakna bahwa program pendidikan keperawatan diarahkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat sekarang dan masa yang akan datang. Kurikulum pendidikan dikembangkan berdasarkan tujuan pendidikan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan di masa datang dengan memperhatikan tuntutan profesi keperawatan. Dalam buku ini dikembangkan kurikulum inti yang memuat 70% dari kurikulum Program Diploma III Keperawatan dan harus ditambahkan 30% kurikulum yang dikembangkan oleh institusi sesuai kebutuhan dan visi institusi yang bersangkutan. A. Dasar Hukum Dasar hukum dan peraturan perundangan yang melandasi penyusunan kurikulum pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia adalah : 1. Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen). 2. Undang-Undang RI no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Undang-Undang RI no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 4. Undang-Undang RI no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 5. Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia. 6. Peraturan Pemerintah RI no. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 7. Peraturan Pemerintah RI no. 14 tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan. 8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 9. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan. 10. Peraturan Pemerintah RI no. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 11. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. 13. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 2
14. Keputusan Dirjen Dikti RI no. 43/dikti/kep/2006 tentang rambu rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi. 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 tentang Juklak Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. B. Landasan Konsep 1. Falsafah Keperawatan Keperawatan meyakini bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan sesuai dengan Pancasilan dan Undang – Undang Dasar 1945 (amandemen Tap. MPR Nomor 4 Tahun 2003). Bertolak dari pandangan ini disusun paradigma keperawatan yang terdiri atas empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan sendiri yang diuraikan dibawah ini : a. Manusia Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan yang utuh dan unik sebagai cerminan tiga komponen body, mind dan spirit yang saling berpengaruh. Untuk dapat melangsungkan kehidupannya, kebutuhan manusia harus terpenuhi secara seimbang yang mencangkup bio-psiko-sosio-kultural-spiritual. Dalam kehidupan manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk mencapai keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi : tumbuh kembang dan memberi keturuan, kemampuan mengatasi perubahan dunia dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun didapat pada dasarnya bersifat biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan kultural, kapasitas berfikir, belajar, bernalar, berkomunikasi, mengembangkan nilai dan budaya. Manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berlandaskan Pancasila dan UUN 1945 (amandemen Tap. MPR Nomor 4 Tahun 2003),merupakan sumber daya pembangunan yang berhak hidup sertadan berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Disamping itu manusia indonesia berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan, dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkankualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Manusia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang mencapai tujuan dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan lingkungannya dan merespon secara positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya. Manusia selalu mencoba mempertahankan kebutuhannya memlalui serangkaian peristiwa antaralain belajar, menggali serta menggunakan sumber – sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi, keterbatasannya, untuk terlibat masalah secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Dengan demikian manusia dalam perawatan menjadi sarana pelayanan keperawatan yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok ,dan masyarakat yang selalu dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap lingkungan disekitar melalui proses adaptasi.
3
b. Lingkungan Lingkungan dalam keperawatan adalah faktor yang dapat memperngaruhi kesehatn manusia yang mencakut lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu sendiri mencakup faktor genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi, dan predisposisi terhadap penyakit, serta faktor perilaku. Adapun yang dimaksud dengan lingkunan eksternal adalahlingkungan di sekitar manusia mencakup lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural, dan spiritual. Lingkungan internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termaksut persepsinya tentang sehat sakit, cara – cara memelihara dam mempertahankan kesehatan selalu menanggulangi penyakit. c. Sehat Sehat adalah suatu keadaan dalam rentang sehat-sakit yang dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, memtal, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi sesuai Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Sehat merupakan keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan dasar melalui aktifitas hidup sehari – hari sesuai dengan tingkat tumbuh kembangnya. Sehat adalah tanggung jawab individu yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu harus dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif. Sehat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok, atau komunitas untuk membuat tujuan yang realistic serta kemampuan untuk menggerakkan energi serta sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat yaitu tingkat individu, keluarga, komunitas dan tingkat masyarakat. d. Keperawatan Keperawatan adalah bentuk layanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakityang mencakup seluruh proses kehidupan manusia sejak fertilisasi sampai akhir hayat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri. Bantuan keperawatan diberikan agar individu, keluarga, kelompok, dan komunkitas dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya sehingga mampu berfungsi secara optimal. 4
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesionalbersifat humanistik terintegrasi didalam pelayanan kesehatan, dapat bersifat dependen, independen dan interdependen serta dilaksanakan dengan berorientasi kepada kebutuhan objektif pasien. Lingkup keperawatan meliputi promosi kesehatan, mencegah sakit, memberi asuhan kepada orang sakit, dan yang mengalami ketidakmampuan serta mendampingi klien saat sakaratul maut dengan bermartabat. Peran kunci perawat lainnya adalah memberikan advokasi pada klien, memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan kemampuan profesional melalui penelitian dan menggunakan hasil penelitian, berpartisipasi didalam kebijakan manajemen sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup kepada klien, keluarga dan komunitas guna pelaksanaan caring sepanjang hayat. 2. Kerangka Konsep Dalam menghadapi masalah kesehatan, tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan dibidang kesehatan dimasa datang kurikulum pendidikan keperawatan disusun berdasarkan kerangka konsep yang kokoh yang mencakup : a. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sebagai pendidikan akademik vokasi dalam pendidikannya akan membunuh-kembangkan peserta didik melalui kelompok keilmuan (bodyof knowledge)dan ketrampilan profesional, mencakup keterampilan intelektual, teknikal dan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk pelayanan/asuhan keperawatan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan secara bertahap dalam lingkungan belajar dengan sarana pendidikan yang cukup dan relevan dalam masyarakat serta iklim akademik yang menopang perubahan sikap dan kemampuan yang hendak dicapai. b. Memecahkan Masalah Kemampuan memecahkan masalah secara ilmiah merupakan landasan utama dalam menumbuh kembangkan kemampuan/penguasaan proses keperawatan, yaitu metoda utama yang digunakan oleh seorang perawat, vokasi profesional dalam melaksanakan asuhan dalam keperawatan. Kempuan ini ditumbuh kembangkan sejak awal proses pendidikan sampai tahap penerapan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar pengalaman (PBL). c. Sikap, Tingkah Laku dan Kemmpuan Profesional Sikap, tingkah laku dan kemampuan profesional yang dijiwai prinsi-prinsip humaniora merupakan landasan utama pelayanan/asuhan keperawatan dengan kode etik keperawatan sebagai pedoman, ditumbuhkan dan dibina sejak awal proses pendidikan (kemampuan Soft Skill) serta berlangsung sepanjang masa pendidikan. Penumbuhan dan pembinaan berfikir, bersikap, berpandangan dan sesuai hakekat profesi keperawtan, 5
merupakan proses panjang dan berkelanjutan dalam suatu komunitas profesional dalam lingkungan dan budaya profesional, serta sarat dengan model peran. d. Belajar Aktif dan Mandiri Kemampuan dan kemauan belajar aktif dan mandiri serta mengarahkan belajar sendiri dan belajar berkelanjutan, ditumbuh kembangkan sejak awal proses pendidikan, menuju terbinanya sikap dan kemampuan belajar seumur hidup atau sepanjang hayat, seperti yang dituntut oleh profesi. Hasil ini dicapai melalui rangkaian pengalaman belajar yang disusun dan dilaksanakan dengan berorientasi kepada peserta didik. e. Pendidikan di Masyarakat Sikap dan kemampuan perawat dari seorang lulusan D III keperawatan yang dituntut untuk mengabdikan dirinya di masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikannya melalui berbagai bentuk pengalaman belajar dalam tatanan nyata di masyarakat, khususnya tatanan pelayanan kesehatan terutama pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar lapangan (PBL). Pada tatanan ini peserta didik mendapatkan kesempatan untuk berlatih bekerja di masyarakat melakukan sosialisasi profesional dengan memanfaatkan berbagai sumber dan kemampuan yang ada di masyarakat dibawah konsultasi perawat general. Berdasarkan kerangka pendidikan tersebut di atas, diharapkan penyusunan kurikulum pendidikan D III keperawatan akan lebih terarah kepada tuntutan kebutuhan masyarakat dan kemajuan ilmu dan tehnologi bidang kesehatan. Lulusan diharapkan mampu melaksanakan peran dan fungsi serta tanggungjawabnya sesuai tuntutan profesi keperawatan.
6
BAB II PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN
Profil lulusan Diploma III Keperawatan Indonesiaadalah sebagai perawat pelaksana asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok khusus di tatanan klinik dan komunitas yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang meliputi aspek bio, psiko, sosio, kultural, dan spiritual dalam kondisi sehat, sakit serta kegawatdaruratan berdasarkan ilmu dan teknologi keperawatan dengan memegang teguh kode etik perawat. Pendidikan Keperawatan jenjang Diploma III diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan tujuan menghasilkan Ahli Madya Keperawatan. Dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menyebutkan bahwa lulusan pendidikan Diploma III berada pada jenjang Kualifikasi 5 yakni : 1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan mangalaisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutuu dan kuantitas yang terukur 2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu mengformulasikan penyelesaian masalah procedural 3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif. 4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok. Hal ini berarti lulusan Diploma III Keperawatan berperan sebagai Perawat Terampil dalam menyelesaikan maslah keperawatan secara mandiri dan berkelompok yang direncanakan sesuai dengan standar asuhan keperawatan, dengan kemampuan menerima tanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan asuhan keperawatan profesional, sesuai dengan lingkup praktik dan hukum/ peraturan perundangan. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dimaksud sesuai Peraturan Presiden nomor 8 Tahun 2012 sebagaimana dapat dilihat pada gambar-1
7
BAB III CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN INDONESIA
Capaian pembelajaran lulusan program pendidikan Diploma Tiga Keperawatan merupakan kemampuan lulusan Pendidikan Diploma III Keperawatan yang diperoleh melalui internalisasi ranah sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Capaian pembelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan dicapai secara kurikuler, dan dapat ditambah secara kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler. Capaian pembelajaran program pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia meliputi sikap dan tata nilai, penguasaan pengetahuan/keilmuan, ketrampilan kerja umum, ketrampilan kerja khusu yang diuraikan sebagai berikut : A. Sikap dan Tata Nilai 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pad negara dan bangsa; 5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temua orisinil orang lain; 6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradapan berdasarkan pancasila; 7. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 8. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 9. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan; 10. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. 11. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan; 12. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia; 13. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut an martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya. B. Penguasaan Pengetahuan 1. Menguasai konsep anatomi fisiologi tubuh manusia, patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh, gizi, mikrobiologi, parasitologi, dan farmakologi. 2. Menguasai prinsip fisika, biokimia, dan psikologi. 3. Menguasai pengetahuan faktual tentang antropologi sosial. 4. Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistic dan komprehensif. 8
5. Menguasai konsep dan prinsip “patient safety” 6. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia. 7. Menguasai teknik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok. 8. Menguasai konsep teoritis dan prosedur pencegahan penularan infeksi dan promosi kesehatan, pemberian obat oral dan obat topikal, parenteral dan supositoria. 9. Menguasai jenis, manfaat, dan manual penggunaan alat kesehatan. 10. Menguasai konsep dan prinsip sterilitas dan desinfeksi alat. 11. Menguasai konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar pada situasi gawat darurat dan atau bencana. 12. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta informasi asuhan keperawatan. 13. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik komunikasi terapeutik serta hambatannya yang sering ditemui dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. 14. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien. 15. Menguasai Kode Etik Perawat Indonesia, pengetahuan faktual tentang hukum dalam bidang keperawatan, prinsip prinsip otonomi, malpraktek, bioetik yang terkait pelayanan keperawatan. 16. Menguasai konsep teoritis penjaminan mutu asuhan keperawatan, konsep teoritis Praktek Keperawatan Berbasis Bukti (Evidance Based Practice). C. Ketrampilan Khusus 1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan kelompok baik sehat, sakit, dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial kultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety), sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah tersedia. 2. Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar (basic life support /BLS) pada situasi gawat darurat/bencana dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat, sesuai standar dan kewenangannya. 3. Mampu memberikan (asministering) dan mencatat obat oral, topikal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan. 4. Mampu memilih dan menggunakan peralatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan. 5. Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan merumuskan masalah, merencanakan, mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan keperawatan. 6. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat pada klien dan/ atau keluarga /pendamping/penasehat tentang rencana tindakan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya. 7. Mampu meberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pola hidup sehat klien dan menurunkan angka kesakitan. 8. Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan kuantitas yang terukur terhadap hasil kerja sendiri, tenaga kerja pendukung (support workers)yang menjadi tanggung jawab pengawasan di lingkup bidang kerjanya. 9. Mampu melakukan pencegahan penularan infeksi dan promosi kesehatan.
9
D. Ketrampilan Umum 1. Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data sert ametode yang sesuai dan dipilih dari beragam metode yang sudah maupun belum baku dan dengan mengalisisi data. 2. Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur. 3. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan bertanggungjawab atas hasilnya secara mandiri. 4. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan sahih, mengkomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya. 5. Bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok. 6. Melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnyaa. 7. Melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri. 8. Mendokumentasikam, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kebersihan dan mencegah plagiasi.
10
BAB IV BAHAN KAJIAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN UNTUK MENCPAI PROFIL LULUSAN Diploma III Keperawatan, perlu diterapkan capaian pembelajaran yang harus dikuasai. Dibawah ini dijabarkan capaian pembelajaran dan bahan kajian Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan. No 1
Capaian Pembelajaran Pengetahuan Ketrampilan khusus Menguasai konsep anatomi fisiologi tubuh manusia, patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh, gizi, mikrobiologi, parasitologi, dan farmakologi
Bahan Kajian 1. Anatomi dan fisiologisistem tubuh : a. Sistem kardiovaskuler b. Sistem pernafasan c. Sistem pencernaan d. Sistem perkemihan e. Sistem persarafan dan neurobihaviour f. Sistem endokri g. Sistem reproduksi h. Sistem hematologi dan imunologi i. Sistem sensoris (mata,telinga,hidung,pengecapan) j. Sistem muskuloskeletal 2. Gizi a. Konsep dasar nutrisi b. Pengatur nutrisi c. Nutrisi pada bayi dan anak d. Kebutuhan nutrisi bagi remaja e. Kebutuhan nutrisi dewasa dan lanjut usia f. Nutrisi pada ibu hamil dan menyusui g. Nutrisi sebagai terapi h. Pencegahan dan penanganan kekurangan Vitamin, anemia dan cacingan, Kurang kalori Protein (KKP) i. Peran perawat dalam pelaksanaan diet pasien. 3. Patofisiologi a. Mekanismeadaptasi sel (proses cedera fisik, penyembuhan dan pemulihan dan kematian jaringan/nekrosis sel meliputi : atropi, hipertropo, skemik, trombosis, embolism) b. Kelainan dan interaksi genetik c. Proses keganasan d. Tahapan perkembangan mental dan perubahan kesehatan (perkembangan reproduksi, perkembangan anak, dewasa, orang tua/lansia) e. Proses perubahan keseimbangan 11
2
Menguasai prinsip fisika, biokima, dan psikologi
cairan, elektrolit dan asam basa, antara lain : proses Odem, hiper dan Hipo elektrolit, Asidosis dan Alkaosis) f. Proses infeksi g. Proses peradangan h. Proses Imunitas i. Proses degenaratif j. Proses terjadinya shock k. Mekanisme adaptasi sel (proses cedera fisik, penyembuhan dan pemulihan dan kematian jaringan/nekrosis sel meliputi : atropi, hipertropi, iskemik,trombosis, embolism) l. Kelainan dan interaksi genetik m. Proses keganasan n. Tahapan perkembangan mental dan perubahan kesehatan (perkembangan reproduksi,perkembangan anak, dewasa, orang tua/lansia) 4. Mikrobiologi dan Parasitologi a. Siklus hidup mikroorganisme b. Kembang biak mikroorganisme c. Cara penularan d. Jenis organisme parasit e. Siklus hidup organisme parasit f. Cara berkembang biak g. Cara penularan 5. Farmakologi a. Konsep Farmakologi 1) Farmakokinetik 2) Farmakodinamik 3) Penggolongan obat 4) Prinsip pemberian obat 5) Bentuk kemasan obat b. Cara pemberian obat 1) Peran perawat dalam pemberian obat 2) Konsep dan prinsip pemberian obat oral dan obat topikal, parenteral dan supasitoria. 1. Fisika a. Biomekanik b. Biolistrik c. Fluida d. Bio-optik e. Bio-akustik f. Termofisika g. Penerapan fisika dalam keperawatan h. Prinsip prinsipfisika dalam pemeliharaan alat-alat keperawatan 12
3
Menguasai pengetahuan faktual tentang antropologi sosial
4
Manguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawtan sesuai dengan standart asuhan keperawatan
2. Biokimia a. Metabolisme tubuh b. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air c. Keseimbangan asam basa d. Mekanisme kerja hormin e. Mekanisme kerja enzyme 3. Psikologi a. Konsep bio-psikologi b. Perilaku manusia c. Perkembangan kepribadian d. Bio-psikologi dan proses sensori motorik e. Kesadaran diri f. Persepsi dan motivasi g. Emosi, stres dan adaptasi h. Proses berfikir dan pemecahan masalah i. Konsep belajar j. Intelejensi dan kreatifitas k. Gangguan perilaku l. Pembentukan sikap 1. Konsep antropologi sosial 2. Konsep antropologi kesehatan 3. Proses sosial dan interaksi sosial 4. Berbagai kelompok sosial masyarakat 5. Lapisan lapisan sosial-masyarakat 6. Ciri ciri kelompok sosial dan masyarakat 7. Aturan/norma norma dalam kehidupan masyarakat 8. Implikasi antropologi dalam praktik keperawatan 9. Implikasi dalam praktik keperawatan 1. Sejarah keperawatan 2. Falsafah dn paradigma keperawatan manusia, sehat, sakit lingkungan, keperawatan) 3. Keperawatan sebagai profesi 4. Pengenalan teori keperawatan 5. Model praktik keperawatan 6. Pendidikan keperawatan 7. Tren keperawatan dimasa yang akan datang 8. Sistem pelayanan kesehatan 9. Peran fungsi tugas perawat dalam pelayanan kesehatan 10. Berfikir kritis dan pengambilan keputusan 11. Tahapan proses keperawatan 12. Pengkajian keperawatan 13. Diagnosa keperawatan 14. Perencanaan keperawatan 15. Implementasi/tindakan keperawatan 16. Evaluasi keperawatan 13
5
Menguasai konsep dan prinsip “patient safety”
6
Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia
1. Konsep dan prinsip “patient safety” a. Komponen pasien safety b. Sasaran pasien safety c. Implementasi pasien safety dalam praktek keperawatan 2. Peran perawat dalam “ patient safety” 1. Teori kebutuhan dasar manusia 2. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow 3. Konsep kebutuhan oksigen 4. Konsep kebutuhan cairan 5. Konsep kebutuhan nutrisi 6. Konsep kebutuhan eliminasi 7. Konsep kebutuhan aktifitas 8. Konsep kebutuhan istirahat dan tidur 9. Konsep keseimbangan suhu tubuh 10. Konsep kebutuhan seksual 11. Konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman : a. Kehilangan dan berduka b. Penyakit kronis c. Terminal d. Kecemasan 12. Konsep kebutuhan memiliki dan dimiliki 13. Konsep kebutuhan harga diri : konsep diri 14. Konsep kebutuhan aktualisasi diri 15. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan 16. Berbagai prosedural keperawatan dalam memenuhi kebutuhan pasien berhubungan dengan : a. Gangguan kebutuhan oksigen: 1) Menghitung pernapasan 2) Memposisikan pasien fowler dan semifowler 3) Mengumpulkan sputum untuk pemeriksaan 4) Memberikan oksigen nasal kanul 5) Melatih napas dalam 6) Melatih batuk efektif b. Gangguan kebutuhan cairan : 1) Mengukur tekanan darah 2) Menghitung nadi 3) Pemeriksaan Rumple-Lead 4) Memberi minum per oral 5) Mengumpulkan urin untuk pemeriksaan 6) Memasang kondom 7) Menghitung keseimbangan cairan 8) Merawat luka infus 9) Mengganti cairan infus 14
7
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur
1. Mempu memberikan askep kepada
10) Melepas infus 11) Memonitor tetesan infus 12) Merawat kateter urin 13) Melaksanakan bladder training c. Gangguan kebutuhan nutrisi : 1) Mengukur berta bdan (BB), tinggi badan (TB), lingkar lengan atas (LLA), lingkar paha (LP) 2) Menghitung indeks Masa Tubuh (IMT) 3) Memberikan makan per oral d. Gangguan kebutuhan eliminasi 1) Membantu pasien eliminasi bak/bab diatas tempat tidur 2) Memasang diapers e. Gangguan kebutuhan aktivitas 1) Menerima pasien baru 2) Mentransportasikan pasien 3) Memposisikan pasien: posisi fowler/semi fowler;Lithotomi; Dorsal recumbent;SIM;Trendelenberg; Supine;Prone;Miring kana/kiri 4) Melatih berjalan 5) Melatih penggunaan alat bantu berjalan kursi roda, kruck, tripot 6) Memandikan pasien diatas TT 7) Merawat gigi dan mulut: menyikat gigi,merawat mukut dan gigi pasien yang tidak sadar. 8) Mengganti pakaian pasien diatas tempat tidur 9) Mencuci rambut 10) Menyisir rambut f. Gangguan keseimbangan suhu tubuh: 1) Mengukur suhu tubuh: oral, aksilla dan rektal 2) Memberikan kompres hangat 3) Memberikan kompres dingin g. Gangguan aman nyaman: 1) Manajemen stres (Relaksasi, relaksasi progresif, Nafas dalam, Guide imagery, latihan fisik) 2) Memberikan lingkungan pasien 3) Backrub 4) Mencuci tangan aseptic dan antiseptic 5) Menggunakan alat pelindung diri, barak schot, sarung tangan, penutup kepala dll. 1. Konsep dan perspektif keperawtan medikal bedah 15
pelaksanaan asuhan/praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok
individu,keluarga dan kelompok baik sehat, sakit, dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial, kultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety), sesuai standaraskep dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah tersedia
2. Peran keperawatan medikal bedah dalam pencapaian MDGs 3. Kajian penyakit infeksi endemis:SARS, Flu Burung 4. Gangguan kebutuhan oksigen akibat patologis sistem pernafasan dan cardiovasculer 5. Gangguan kebutuhan oksigen akibat patologis sistem pernafasan dan cardiovaskuler: a. Anamnesa gangguan sistem pernafasan dan cardiovaskuler b. Perekaman EKG c. Pengambilan specimen darah : vena dan arteri d. Pemeriksaan fisik: kecukupan oksigen dan sirkulasi, perubahan irama napas dan irama jantung; bunyi napas dan bunyi jantung. e. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan echocardiographi, treadmel test f. Masalah perawatan pada ISPA,COPD, cor pulmonale, effusi pleura, TBC, CAD, dekompensasi kordis, hipertensi, anemi, gangguan pembuluh darah perifer, DHF g. Tindakan keperawatan pada gangguan kebutuhan oksigen: 1) Memposisikan fowler dan semi fowler 2) Memberikan oksigen simple mask 3) Melatih napas dalam 4) Melatih batuk efektif 5) Postural drainage 6) Melakukan pengisapan lendir 7) Memasang dan memonitor tranfusi darah 8) Memberikan obat sesuai program terapi 9) Memberikan pendidikan kesehatan h. Melaksanakan evaluasi kebutuhan oksigen 6. Gangguan kebutuhan cairan akibat patologis sistem perkemihan dan metabolik endokrin a. Anamnesa gangguan sitem perkemihan dan endrokin b. Persiapan pasien dengan BNO/IVP, USG ginjal c. Pemeriksaan fisik: dehidrasi, overload cairan/edema, kurang mineral 16
d. Masalah perawatan pada pielonepritis, glomerulonepritis, neprotik syndrome, batu saluran kemih, gagal ginjal, diabetes insipidus e. Tindakan keperawatan pada gangguan kebutuhan cairan: 1) Memasang infus 2) Memasang kateter 3) Memberikan obat sesuai program terapi 4) Memberikan Pendidikan kesehatan f. Melaksanakan evaluasi kebutuhan cairan dan elektrolit 7. Gangguan kebutuhan nutrisi akibat patologis pencernaan dan metabolik endokrin a. Anamnesa gangguan sistem pencernaan dan metabolic endokrin b. Persiapan pasien dengan barium meal/barium enema, USG abdomen dan endoskopi c. Pemeriksaan fisik:kondisi saluran pencernaan, bentuk abdomen, kesulitan mengunyah, dan menelan, bising usus d. Masalah perawatan pada ulkus peptikum, gastroenteritis, thypus abdominalis, colitis, hemoroid, hepatitis, obstruksi intestinal, DM e. Tindakan keperawatan pada gangguan kebutuhan nutrisi: 1) Memasang NGT 2) Memberi makan pe NGT 3) Merawat kolostomi 4) Bilas lambung 5) Memberikan obat sesuai program terapi 6) Memberikan pendidikan kesehatan f. Melaksanakan evaluasi kebutuhan nutrisi 8. Gangguan kebutuhan eliminasi akibat patologis sistem pencernaan dan persarafan a. Anamnesa gangguan sistem pencernaan dan persarafan b. Masalah perawatan pada konstipasi, inkontinensia urin/alvi c. Tindakan keperawatan pada gangguan kebutuhan eliminasi 1) Klisma 2) Melakukan evakuasi fekal 3) Memberikan obat sesuai 17
program terapi 4) Memberikan pendidikan kesehatan d. Melakasanakan evaluasi kebutuhan eliminasi 9. Gangguan kebutuhan aktifitas akibat patologis sistem muskuloskletal dan persarafan dan indera a. Anamnesa gangguan sistem muskuloskletal dan persarafan dan indera b. Persiapan pasien dengan CT scan otak dan MS, MRI, angografi cerebral. Pungsi lumbal c. Pemeriksaan fisik: bentuk dan gait tubuh, fungsi sensorik, motorik, keseimbangan, pemeriksaan reflex, visus d. Masalah perawatan pada osteomielitis, osteoporosis, fraktur, amputasi, stroke, enchapalitis,meningitis, trauma kepala, trauma medulla, spinalis, polio, tetanus, katarak, glaukoma e. Tindakan keperawatan pada gangguan kebutuhan aktivitas 1) Memindahkan pasien dari TT ke kursi 2) Memindahkan pasien dari TT ke TT lain 3) Melatih pasien menggunakan alat bantu jalan 4) Melatih ROM 5) Memberikan obat sesuai program terapi 6) Memberikan pendidikan kesehatan f. Melaksanakan evaluasi kebutuhan aktifitas 10. Gangguan kebutuhan istirahat dan tidur akibat patologis sistem persarafan dan integumen a. Anamnesa gangguan sistem persarafan dan sistem integumen b. Masalah perawatan : nyeri, pruritus c. Tindakan keperawatan pada gangguan pemenuhan istirahat dan tidur 1) Membantu melaksanakan ritual tidur 2) Melaksanakan program terapi sesuai program terapi 3) Memberikan pendidikan kesehatan d. Melaksanakan kebutuhan 18
keseimbangan suhu tubuh akibat patologis berbagai sistem tubuh 11. Gangguan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh akibat patologis berbagai sistem tubuh a. Anamnesa riwayat infeksi sistem tubuh b. Masalah perawatan pada pasien dengan hipertermi dan hipotermi c. Tindakan keperawatan pada gangguan pemenuhan keseimbangan suhu tubuh : 1) Memasang cooler blanket 2) Memasang warmer blanket 3) Melaksanakan program terapi sesuai program program terapi 4) Memberikan pendidikan kesehatan d. Melaksanakan evaluasi kebutuhan keseimbangan suhu tubuh 12. Gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman akibat patologis sistem integumen dan sistem immune a. Anamnesa gangguan sistem integumen dan immune b. Anamnesa tentang kondisi psikologik-sosial c. Pemeriksaan fisik:terhadap integritas kulit.jaringan, tanda infeks/peradangan, tanda penurunan kesadaran d. Pemeriksaan tanda kecemasan e. Masalah perawatan pada luka bakar, dermatitis, reaksi obat dan alergi, SLE, AIDS f. Tindakan keperawatan pada gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman 1) Merawat luka 2) Memberi kompres pada luka 3) Memsanag restrain 4) Memberikan obat sesuai program terapi 5) Memberikan pendidikan kesehatan g. Melaksanakan evaluasi kebutuhan rasa aman dan nyaman 13. Gangguan pemenuhan kebutuhan tubuh akibat tindakan operatif a. Konsep perioperatif b. Persiapan pre operatif (fisik danpsikologis) c. Masalah perawatan pada preoperative d. Tindakan keperawatan pre operatif: 19
1) Membersihkan daerah operasi 2) Mencukur daerah operasi 3) Klisma 4) Pendidikan kesehatan 5) Informed consent e. Tindakan keperawatan post operatif 1) Menyiapkan TT aether bed 2) Anamnesa dan observasi sirkulasi (TD,nadi,pernapasan, dan suhu tubuh) 3) Mengobservasi pendarahan 4) Pemeriksaan kesadaran 5) Mengobservasi bising usus 6) Membimbing latihan napas dalam 7) Membimbing batuk efektif 8) Melatih ambulasi 14. Konsep keperawatan anak sehat 15. Konsep tumbuh kembang anak 16. Sistem perlindungan anak Indonesia 17. Konsep keperawatan anak sakit 18. Berbagai penyakit dan masalahmasalah kesehatan anak yang lazim 19. Konsep hospitalisasi 20. Konsep bermain 21. Pemeriksaan perkembangan anak (KTSP dan MTBS) 22. Aplikasi proses keperawatan pada anak sehat, sakit : 23. Tindakan keperawatan pada anak sehat 24. Imunisasi dasar 25. Pendidikan kesehatan anak sehat 26. Bimbingan antisipasi (anticipatory guidance) 27. Tindakan keperawatan pada anak sakit: 28. Pendidikan kesehatan pada anak sakit dan orang tua 29. Melakukan terapi bermain 30. Perawatan bayu dalam inkubator 31. Perawatab bayi dengan fototerapi 32. Perspektif keperawatan maternitas, 33. Issue dan trend keperawatan maternitas 34. Peran dan fungsi perawat maternitas 35. Konsep keperawatan ibu hamil 36. Konsep keperawatan ibu intranatal dan bayi baru lahir 37. Konsep keperawatan ibu post partum 20
38. 39.
40. 41.
42.
43.
a. b. c. d.
44. a.
b. 45. 46. 47. 48.
49. 50. 51. a. b. c. d. e. f. g. h.
Konsep keperawatan ibu dengan masalah reproduksi Ragam gangguan sistem Reproduksi: PMS,infeksi, gangguan menstruasi, gangguan kehamilan. Konsep perawatan ibu resiko HIV/AIDS Asuhan keperawatan pada ibu hamil, post partum dan gangguan reproduksi: Tindakan keperawatan pada ibu hamil: a. ANC b. Pendidikan kesehatan pada ibu hamil c. Senam hamil Tindakan keperawatan pada ibu post partum: Pemantauan involusi Perawatan vulva Perawatan luka epiisiotomi Pendidikan kesehatan pada ibu post partum (teknik menyusui, ASI eksklusif, penkes KB, perawatan bayi Tindakan keperawatan pada ibu dengan gangguan reproduksi : Pendidikan kesehatan tentang : kesehatan reproduksi,haid dan permasalahannya, penyakit organ reproduksi. Persiapan pasien yang akan dilakukan tindakan papsmear Perspektif keperawatan jiwa Tren dan isue keperawtan jiwa Konsep dasar kesehatan / Keperawatan Jiwa Konsep keperawatan pasien dengan gangguan jiwa berat (psikotik) Konsep penatalaksanaan terapi modalitas Penggolongan gangguan jiwa (PPDGJ dan DSMIV) Asuhan keperawatan pasien dengan : HDR (Harga diri rendah) Isolasi sosial Halusinasi Perilaku kekerasan Kecemasan Kehilangan dan berduka Defisit perawatan diri Terapi aktifitas kelompok 21
52.
8
Menguasai konsep teoritis dan prosedur pencegahan penularan infeksi dan promosi kesehatan, pemberian obat oral dan obat topikal, parenteral dan supositoria.
2. Mampu memberikan (administering) dan mencatat obat oral, topikal, paranteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan 3. Mampu melakukan
Konsep kesehatan pada kelompok khusus gerontik 53. Pengkajian pada kelompok khusus gerontik 54. Diagnosa keperawatan pada kelompok khusus gerontik 55. Perencanan asuhan keperawatan pada kelompok khusus gerontik 56. Tindakan pada keperawatan gerontik : a. Terapi kognitif b. Terapi aktifitas kelompok c. Bantuan aktifitas sehari – hari (activity daily living – ADL) pada kelompok lansia d. Senam lansia 57. Evaluasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus gerontik 58. Dokumentasi asuhan keperawatan pada kelomppok khusus gerontik 59. Konsep pelayanan kesehatan primer 60. Konsep keluarga 61. Model konseptual keperawatan keluarga 62. Trend dan issue dalam keperawatan keluarga 63. Konsep asuhan keperawatan keluarga 64. Manajemen sumberdaya keluarga 65. Pengkajian keperawatan keluarga 66. Diagnosa keperawatan keluarga 67. Perencanaan asuhan keperawatan keluarga 68. Tindakan keperawatan keluarga : a. Terapi modalitas pada keluarga b. Pendidikan kesehatan pada keluarga c. Merawat anggota keluarga yang sakit d. Pemberdayaan keluarga 69. Evaluasi asuhan keperawatan keluarga 70. Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga 1. Konsep pencegahan penularan infeksi 2. Tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi silang a. Prosedur perawatan di ruang isolasi b. Tindakan keperawatan pre dan post operasi : 1) Persiapan fisik sebelum operasi 2) Persiapan psikologis 3) Persiapan administrasi 4) Persiapan lab / penunjang lain 22
pencegahan penularan infeksi dan promosi kesehatan sesuai dengan SOP
9.
Menguasai jenis, manfaat, dan manual penggunaan alat kesehatan.
4. Mampu memilih dan menggunakan peralat dlm memberikan askep sesuai dg standar askep
10. Menguasai konsep dan prinsip sterilitas dan desinfeksi alat
11.
Menguasai konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar pada situasi gawat daarurat dan atau bencana,
5. Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar (basic life support/BLS) pada situasi gawat darurat/bencana dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat, sesuai standar dan kewenangannya.
5) Informed consent 3. Prosedur perawatan pada tindakan kolaboratif a. Melakukan test alergi : skin test b. Memberikan obat oral c. Memberikan obat parenteral (intrakuntan, subkutan, intramuskuler, intravena), d. Memberikan obat topical (oles, tetes) e. Memberikan obat prarektal/supositoria 1. Jenis, manfaat dan cara penggunaan alat kesehatan yang kerap digunakan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. a. Jenis & type alat kesehatan b. Manfaat dan fungsi alat kesehatan c. Prinsip dan prosedur penggunaan alat d. Perawatan dan penyimpanan alat e. Kalibrasi alat : prinsip dan cara pelaksanaan. 2. Penyimpanan dan pemeliharaan alat : a. Membersihkan dan menyimpan alat b. Prinsip aseptic dan antiseptic pada penggunaan alat kesehatan 1. Konsep sterilisasi 2. Konsep desinfeksi 3. Cara dan metoda sterilisasi 4. Prinsip-prinsip yang mempengaruhi keberhasilan sterilisasi dan desinfeksi 1. Perspektif keperawatan gawat darurat 2. Konsep dan prinsip gawat darurat 3. Konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan Hidup dasar 4. Prinsip utama pertolongan korban 5. Langkah langkah penilaian korban/TRIAGE 6. Konsep pengkajian pada pasien gawat darurat CAB 7. Sistem pelayanan gawat darurat 8. Konsep, prinsip Bencana dan Kejadian luar biasa 9. Sistem penanggualangan Bencana terpadu 10. Prosedur bantuan hidup dasar : a. Pemeriksaan tingkat kesadaran kuantitatif dan kualitatif b. Pemeriksaan nadi c. Pemeriksaan kepatenan jalan nafas d. Pemeriksaan pernafasan e. Tindakan resutisasi jantung paru f. Membuka jalan nafas ; dengan alat (opa) dan tanpa alat ; 23
g. Tindakan mengeluarkan benda asing h. Pemasangan collar i. Tindakan menghentikan pendarahan (positioning&tourniquet) 11. Prosedur tindakan Bencana a. Prosedur inisiasi awal pada bencana b. Evakuasi dan transportasi korban 12
Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta informasi asuhan keperawatan
6. Mampu mengumpulkan data, menyusun, mendokumentasika n, dan menyajikan informasi askep yang meliputi kemampuan dalam :
13
Menguasai konsep,prinsip dan teknik komunikasi terapeutik serta hambatannya yang sering ditemui dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
7. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga/pendampi ng/pena sehat tentang rencana tindakan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
14
Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian ari upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien.
8. Mampu memberikan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pola hisup sehat klien dan menurunkan angka kesakitan
1. 2. 3. 4.
Konsep dokumentasi Teknik dokumentasi dan pelaporan Sistem informasi kesehatan Model pendokumentasian asuhan keperawatan 5. Teknik pendokumentasian asuhan keperawatan 6. Model dokumentasi NANDA (NIC dan NOC) 7. Sistem dokumentasi (manual dan elektrolik) 8. Aspek Legal Pendokumentasian 1. Konsep Dasar Komunikasi 2. Komunikasi terapeutik 3. Prinsip komunikasi terapeutik 4. Teknik-teknik komunikasi terapeutik 5. Strategi pelaksanaan (tahap-tahap) komunikasi terapeutik 6. Hambatan komunikasi 7. Penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia 8. Melakukan komunikasi pada setiap tahap proses keperawatan 9. Melakukan komunikasi pada bayi dan anak 10. Melakukan komunikasi pada remaja 11. Melakukan komunikasi pada orang dewasa 12. Melakukan komunikasi pada lansia 13. Melakukan komunikasi pada pasien dengan kebutuhan khusus 14. Melakukan komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyarakat 15. Melakukan komunikasi pada pasien dengan fisik, dan gangguan jiwa 1. Konsep, prinsip, dan teknik pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien. a. Konsep pendidikan kesehatan b. Prinsip pendidikan kesehatan 2. Konsep pemberdayaan klien
24
15
Menguasai kode etik Perawat Indonesia, pengetahuan faktual tentang hukum dalam bidang keperawatan, prinsip prinsip otonomi, malpraktek bioetik yang terkait pelayanan keperawatan.
16
Menguasai konsep teoritis penjaminan mutu asuhan keperawatan, konsep teoritis Praktek Keperawatan Berbasis Bukti (Evidence Based Practice).
1. 2. 3. 4.
Nilai, norma dan etika Prinsip-prinsip etik Konsep etik dan hukum kesehatan Peraturan, kebijakan dan perundangundangan yang berkaitan dalam praktik keperawatan 5. Kode etik keperawatan 6. Issue etik 7. Masalah etik 8. Dilema etik dalam keperawatan 9. Bio etik keperawatan 10. Hak dan kewajiban pasien 11. Aspek legal dalam praktikkeperawatan 12. Keputusan etik 1. Konsep dan proses manajemen keperawatan 2. Manajemen perencanaan asuhan keperawatan 3. Timbang terima pasien 4. Manajemen konflik, kolaborasi dan negosiasi 5. Model praktik keperawatan Profesional 6. Konsep teoritis penjaminan mutu asuhan keperawatan, konsep teoritis Praktek Keperawatan berbasis Bukti (Evidance Based Practice) 7. Konsep teoritis penjaminan mutu asuhan keperawatan,konsep teoritis Praktek Keperawatan Berbasis Bukti (Evidence Based Practice) 8. Indikator Penilaian Mutu asuhan Keperawatan 9. Kepuasan pelanggan 10. Membuat rencana kerja sebagai anggota tim
25
BAB V MATA KULIAH DAN BEBAN KREDIT
Pengelompokkan mata kuliah dalam kurikulum ini disamping memuat mata kuliah wajib umum, juga berisi mata kuliah yang didasarkan pada kelompok keilmuan yang meliputi ilmu alam dasar dan biomedik dasar, humaniora, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan klinik, dan ilmu keperawatan komunitas, yakni sebagai berikut: NO MATA KULIAH BOBOT T A Mata Kuliah Wajib Umum Agama 2 2 Pancasila 2 2 Kewarganegaraan 2 2 Bahasa Indonesia 2 1 Kewirausahaan 2 2 B Mata Kuliah Ilmu Alam Dasar dan Biomedik Dasar Ilmu Biomedik Dasar (berisi kajian fisika, 4 3 Anatomi, dan Fisiologi, Biokimia) Gizi dan Diet 2 2 Patofisiologi 2 2 Farmakologi 3 2 C Mata Kuliah Humaniora Psikologi 2 2 Anthropologi Kesehatan 2 2 Etika Keperawatan 2 1 D Ilmu Dasar Keperawatan Konsep Dasar Kepearwatan 2 2 Keperawatan Dasar 5 3 Metodologi Keperawatan 2 1 Dokumentasi Keperawatan 2 2 Komunikasi 2 1 Manajemen Keperawatan 2 2 Manajemen Patient Safety 2 2 E Ilmu Keperawatan Klinik Praktik Klinik Keperawatan dasar 3 Keperawatan Medikal Bedah I 3 2 Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I 2 Keperawatan Medikal Bedah II 3 2 Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II 2 Keperawatan Anak 3 1 Keperawatan Maternitas 3 1 Keperawatan Jiwa 3 2 Keperawatan Gawatdarurat dan Manajemen 2 1 Bencana F Ilmu Keperawatan Komunitas Keperawatan Keluarga 3 2 Keperawatan Gerontik 2 1 Karya Tulis Ilmiah 3 Jumlah 76 47 Beban kredit kurikulum inti adalah 70% dari 108 sks
P
L/K
1 -
-
1
-
1
-
1
-
2 1 1 -
-
1 1 1 1
3 2 2 1 1
13 31%
1 1 3 16 69% 26
BAB VI STRATEGI PEMBELAJARAN A. Beban dan Lama Studi Kurikulum disusun dengan Sistem Kredit Semester (SKS) sesuai permendikbud tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi tahun 2013. Sistem Kredit Semester (SKS) merupakan sistem pembelajaran dengan menggunakan suatu kredit semester (sks) sebagai takaran beban belajaran mahasiswa, beban belajar suatu progam studi, maupun bebas tugas dosen dalam pembelajaran. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama 16 minggu efektif, dengan jumlah jam pembelajaran mahasiswa selama 8 (delapan) jam per hari atau 48-60 jam per minggu. Jumlah jam pembelajaran mahasiswa dengan mempertimbangkan beban belajar mahasiswa.. Pembelajaran dapat berbentuk kuliah, diskusi, responsi, tutorial, seminar, praktik di laboratorium dan bengkel kerja serta praktik klinik atau lapangan dan bentuk lain yang sesuai. Beban studi program D3 Keperawata minimal 108 SKS dengan masa studi pendidikan selama 6-10 semester. Kurikulum ini memiliki beban kredit sebesar 76 SKS (70%) sehingga institusi perlu mengembangkan kurikulum institusional sebesar 32 SKS (30%). Kurikulum institusional akan menjadi bagian penting dalam memberi warna dan keunggulan masing-masing institusi sesuai kondisi kedaerahan dan kearifan lokal yang dimiliki serta visi dan misi program. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu. 1 (satu) sks untuk kegiatan belajar mengajar setara dengan: a.
Kuliah, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. b. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. c. Responsi, tutorial, seminar, bentuk pembelajaran lain yang sejenis, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: Kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. d. Praktikum, yaitu kegiatan pembelajaran di laboratorium/bengkel/studio 3 (tiga) jam per minggu per semester; e. Praktek lapangan/kerja praktek termasuk pembelajaran di tatanan klinik rumah sakit, yaitu 4 (empat) jam per minggu per semester; f. Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, yaitu kegiatan penilitian / pembuatan model / pembuatan dan / atau pergelaran karya seni / perencanaan / perancangan 4 (empat) jam per minggu per semester;
B. Strategi dan Metoda Pembelajaran 1. Strategi Pembelajaran Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan capaian pembelajaran dari seorang lulusan diploma tiga keperawatan. Capaian pembelajaran merupakan kemampuan kerja yang harus dimiliki seorang lulusan, sehingga perlu dilengkapi dengan sejumlah kemampuan, pengetahuandan sikap serta tata nilai yang terukur. Kemampuan yang dibangun dari kecukupan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu terkait dan menjadi bahan kajian yang saling terkait dalam capain pembelajaran. Dengan demikian capaian pembelajaran memiliki sekumpulan bahan kajian dari satu atau lebih bidang ilmu terkait dan terintegrasidalam capaian pembelajaran
27
Ada 2 strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan kurikulum ini yaitu: a. Berbasis Modul Pembelajaran dapat dibangun dalam satu kerangka pembelajaran modul. Modul berisikan bahan-bahan kajian yang terkait dengan capaian pembelajaran. Dalam implementasimodel ini memerlukan perencanaan pembelajaran mencakup ketersediaanpemetaan bahan kajian dan mengelompokkannyake dalam modul-modul tertentu, sehingga akan tergambarkan jumlah modul pembelajaran yang harus diselesaikan seoarang lulusan, blueprint modul disajikan dalam lampiran-1 . ketersediaan dosen dan sarana prasarana yang cukup akan sangat mendukung implementasi model ini sebab kegiatan pembelajaran dilaksanakan oleh dosen yang terlibat dan dalam kelompok kecil. Kesepakatan dalam pelaksanaan pembelajaran diantara dosen terkait dan dituangkan dalam pedoman pembelajaran, baik sebagai pegangan dosen dan juga pegangan mahasiswa. Peta Kurikulum Blok
Blue Print
Modul Blok/ Unit
Macro ---------------Meso
Micro
Gambar : Perencanaan Model Integritasi Kurikulum
Buku pegangan dosen sekurang-kurangnya berisi capaian pembelajaran, tugas mahasiswa dan skenario tutor. Buku pegangan mahasiswa berisikan capaian pembelajaran, kegiatan belajar, scenario, proses pemecahan masalah, lembar kerja siswa, tata tertib, tim fasilitator, pembagian kelompok dan jadual pembelajaran. Model ini juga perlu dilengkapi dengan modul bahan ajar yang memuat deskripsi modul, capaian pembelajaran, pohon topic, strategi pembelajaran, penilaian, jadual pembelajaran dan daftar refrensi. Selengkapnya disajikan dalam lampiran-2. Menetapkan Tujuan Blok Menyusun Topic tree Menetapkan Modul Menetapkan Learning Unit Menyusun skrenario
Capaian Pembelajaran 1
Capaian Pembelajaran 2
Bahan Kajian yg Terkait Tema/blok
Bahan Kajian yg Terkait Tema/blok
Membuat Rekomendasi Sumber Belajar Menetapkam Supporting Learning activities Menyusun Blok
Capaian Pembelajaran 3
Tema Blok unit
Tema blok Semster/t ahun
Profil Lulusan Bahan Kajian yg Terkait Tema/blok
Gambar : Kegiatan Dari Peta kurikulum Ke Buku Blok
Gambar : Keterikatan Blok dengan Capaian Pembelajaran 28
b. Berbasis Mata Kuliah Perbedaan mendasar dengan model berbasis mata kuliah adalah penggunaan mata kuliah sebagai wadah bahan kajian serumpun. Berbagai bahan kajian yang saling terkait dalam capaian pembelajaran dapat tersebar di beberapa mata kuliah dengan demikian satu mata kuliah tertentu terkait dengan 1 atau lebih capaian pembelajaran dan bahan kajiannya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar-2.
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam implementasi model ini antara lain: a. Membuat jejaring mata kuliah Dimaksudkan agar terbangun komunikasi pembelajaran antar dosen yang membelajarkan bahan-bahan kajian terkait capaian pembelajaran yang ada di mata kuliahnya sehingga setiap mata kuliah menunjukan kontribusi dalam capaian pembelajaran. Pada gambar diatas diperlihatkan kemungkinan beberapa mata kuliah terkait dengan 1 capaian pembelajaran dan 1 mata kuliah terkait dengan 2 atau lebih capaian pembelajaran. Mata kuliah A dan B berjejaring dalam pencapaian pembelajaran 1. Mata kuliah C berkontribusi dalam capaian pembelajaran 1 dan 2 dan seterusnya. Jejaring dan komunikasi antara mata kuliah terkait merupakan merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian pembelajaran lulusan. b. Setiap mata kuliah membuat rencana pembelajaran semester (RPS) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau bentuk lain adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh dosen selama 1 semester berisikan sekurangkurangnya; 1) Nama program studi atau nama mata kuliah, kode, semester, beban kredit, tim dosen serta pencapaian pembelajaran 2) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran 3) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran 4) Bahan pembelajaran atau bahan kajian 29
5) 6) 7) 8) 9)
Kriteria atau indikator penilaian Bobot penilaian Strategi pembelajaran atau pengalaman belajar mahasiswa Daftar referensi Deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa Format RPS disajikan dalam lampiran-3
c. Setiap dosen membuat Rencana Pembelajaran Dalam pelaksanaan aktifitas pembelajaran, setiap dosen membuat rencana pembelajaran (RP) yang terkait dalam bahan kajian yang dibelajarkan. Dalam RP akan tergambarkan manfaat dan muara bahan kajian yang dibelajarkan mahasiswa terkait capaiaan pembelajaran. RP memuat sekurang-kurangnya program studi, nama mata kuliah, jam pertemuan, bahan kajian, bentuk pembelajaran, indikator kelulusan dan bobot nilai. Selengkapnya disajikan dalam lampiran-4.
2. Metoda Pembelajaran. Secara umum metoda pembelajaran yang dilakukan adalah kuliah tatap muka, penugasan, seminar, laboratorium dan klinik. Berikut ini diuraikan strategi dan metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh dosen. a. Pembelajaran di kelas Pembelajaran di kelas dapat menggunakan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, seminar, tutorial dan penugasan. Perhitungan waktu pembelajaran di kelas ditentukan oleh beban kreditmata kuliah dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran, materi dan metoda pembelajaran. b. Pembelajaran Praktik Laboratorium Pembelajaran praktik laboratorium adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di laboratorium baik yang berada di kampus maupun di luar kampus (klinik maupun lapangan) yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman nyata, menguji coba pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh sebelumnya dengan cara demonstrasi atau simulasi. c. Pembelajaran Praktik Klinik atau Lapangan Pembelajaran praktik klinik atau lapangan adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di wahana praktik seperti rumah sakit, klinik, rumah bersalin, puskesmas, dan masyarakat. Tujuan praktik klinik/lapangan adalah memberi kesempatan belajar mahasiswa untuk mengalami dan mempraktekan serta menco secara nyata pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh pada setiap tahap pendidikan disertai sikap profesional sesuai dengan profesinya.metoda pembelajaran yang dapat digunakan pada pembelajaran klinik atau lapangan antara lain demonstrasi, konferensi, tutorial dan ronde keperawatan. Pembelajaran suatu sistem instruksional merupakan interaksi antara mahasiswa dengan komponen yang lainnya. Dosen sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran hendaknya memikirkan dan mengupayakanterjadinya interaksi tersebut secara optimal sehingga proses pembelajaran akan berjalan secara efektif. Upaya yang dilakukan dosen dalam melaksanakan pembelajaran ini disebut strategi belajar mengajar. Dalam pembelajaran, strategi yang harus dikembangkan hendaknya dimulai dari tahap perencanaan sampai pelaksanaannya. Tahap perencanaan, dosen merumuskan secara jelas tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan persiapan diri. Pada tahap pelaksanaan terjadi interaksi antara mahasiswa dengan dosenuntuk mencapai tujuan belajar. Dengan mempertimbangkan situasi lingkungan dan karateristik mahasiswa, kegiatan pembelajaran harus berpusat kepada mahasiswa, belajar aktif, mengembangkan kemampuan sosial, keingin tahuan, imajinasi, ketrampilan 30
pemecahan masalah, kreativitas, penggunaan IPTEK, menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baikdan keinginan belajar sepanjang hayat. Metode pembelajaran memiliki peranan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak mahasiswa serta bertujuan untuk mengembangkan potensinya, sehingga dapat bersikap sebagaimana yang diharapkan. Berbagai metode pembelajaranyang dapat dipilih antara lain metode ceramah, demonstrasi, penampilan kerja, diskusi, studi mandiri, kegiatan instruksional terprogram, simulasi, praktikum, studi kasus, tutorial, dan Computer Asited Learning (CAL). Ceramah merupakan metode yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran. Ceramah pada umumnya berbentuk penjelasan dosen kepada mahasiswa biasanya diikuti tanya jawab tentang materi pembelajaran yang belum dapat dimengertidengan jelas oleh mahasiswa. Ceramah biasanya dilakukan didalam kelas dengan kapasitas lebih dari 20 mahasiswa. Demontrasi merupakan satu metode yang mempersyaratkan adanya satu keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya. Keahlian dalam mendemonstrasikan tindakan atau kegiatan harus dimiliki oleh pengajar atau seorang instruktur. Selanjutnya kepada mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan latihan ketrampilan dengan dibawah bimbingan yang disebut re-demonstrasi. Demonstrasi dilaksanakan dalam kelompok yang memungkinkan ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan setting yang ada. Sedangkan untuk re-demonstrasi dilaksanakan secara individual atau kelompok kecil dengan jumlah peserta 5 – 8 orang. Kegiatan ini berlangsung tidak lebih dari 60 menit. Penampilan Kerja berbentuk pelaksanaan praktik oleh mahasiswa dibawah supervisi dari dekat dengan dosen. Praktik tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau demonstrasi yang telah diterima atau diamati mahasiswa. Penampilan kerja dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dengan pengawasan dari seorang dosen. Diskusi merupakan bentuk interaksi antara mahasiswa dengan dosen ataupun dengan sesama mahasiswa lainnya, untuk menganalisa, menggali atau memperdebatkan topik atau mempermasalahkan tertentu. Diskusi dapat dilaksanakan dalam kelas dengan jumlah peserta 5-8 orang. Diskusi ini difasilitasioleh dosen dan berlangsung tidak lebih dari 45 menit. Studi Mandiri merupakan metoda berbentuk pelaksanaaan tugas membaca atau penelitian oleh mahasiswa, tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metoda ini dapat dilakukan dengan cara menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan, daftar bacaan yang dapat digunakan, serta mempersiapkan evaluasiuntuk menilai keberhasilan mahasiswa. Kegiatan instruksional terprogram menggunakan bahan instruksional yang disiapkan secara khusus. Isi pelajaran dapat diuraikan dalam urutan-urutan tahapan yang harus diikutidengan cermat dan dilengkapi dengan mekanisme umpan balik yang segera dapat diketahui oleh mahasiswa apabila melakukan kesalahan. Mahasiswa mendapat kebebasan untuk belajar menurut kecepatan masing-masing. Simulasi merupakan metoda yang menmpilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya. Terdapat beberapa bentuk simulasi: ‘peer teaching’, bermain peran (role play) dan sandiwara (game). Peer teaching yaitu latihan mengajar dengan menggunakan teman sendiri sebagai mahasiswa.
31
Bermain peran (role play) adalah latihan yang dilakukan dengan penyederhanaan peristiwa sesungguhnyakedalam ruang kuliah. Sedangkan permainan (game) dilakukan dengan suatu aturan bermain tertentu, dimana setiap pemain berkompetisi untuk meraih angka tertinggi. Praktikum berbentuk kegiatan yang dirancang agar mahasiswa berpraktikdengan menggunakan peralatan ataupun instrumentertentu dengan langkah-langkah tertentu pula dalam suatu laboratorium untuk melatih ketrampilan atau mencapai kesimpulan. Studi kasus berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi tertentu, kemudian mahasiswa ditugaskan mencari alternatif pemecahannya, metode ini digunakan untuk mengembangkan ketrampilan berfikir kritis dan mendapatkan persepsi baru dari suatu konsep dan masalah. Toturial merupakanpada pemberian bimbingan dan bantuan belajar oleh dosenatau sesama mahasiswa sehingga dapat saling memberi stimulus dan meningkatkan intensitas belajar. Penerapan model ini bertujuan meningkatkan penguasaan menteri melalui bimbingan yang mampu menciptakan situasi belajar yang konduktif. Kelompok toturial berkisar 3 – 15 orang.jumlah anggota dapat disesuai dengan menteri tutorial. Kegiatan berlangsung tidak lebih dari 45 - 90 menit. Ronde Keperawatan ini terdiri atas observasi yang sering disertai wawancara dengan pasien atau beberapa pasien yang diikuti oleh kelompok. Melalui kunjungan langsung pasien, mahasiswa mampu mengobservitas kondisi pasien, menilai asuhan yang di berikan dan mengumpulkan informasi pada saat ronde sering diikuti dengan demotrasi tindakan keperawatan tertentu atau mengobservasi hasil intervensi bersama – sama dengan tim kesehatan. Sebelum melalui ronde keperawatankarena ronde keperawatan karena ronde keperawatan sering kali menyebabkan privecy terganggu. Jumlah anggota kelempok untuk ronda keperawatan berkisar 3 – 5orang dengan waktu kegiatan tidak lebih dari 15 – 30 menit. Observasi Lapangan dan Kunjungan lapangan, merupakn tenknik dan strategi pembelajaran klinik yang pada prinsipnya menekankan pada aspek pengamatan pasien atau keluarga sebagai bahan diskusi dan evaluasi pencapaian target atau tujuan pembelajaran. Konferensi dapat dibagi dua yaitu Metoda “Nursing Care Conferene” dan metoda “Team teaching Conferece”, yang pada prinsipnya merupakan metoda pembelajaran keperawatan klinik yang mengutamakan pada teknik konferensi. Metoda konferensi ini merupakan kelompok diskusi tentang aspek praktek klinik. Konferensi klinik membantu penyelesaikan masalah belajar yang menekan pada analisa kritis terhadap masalah dan menggali alternatif dan pendekatan yang keatif. Dalam pelaksanaanya, metoda ini dapat dilakukan dalam bentuk pre-conference da post-conference merupakan kegiatan diskusi yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran klinik dan laboratorium dimulai yang meliputi pengenalan masalah dan membuat rencana serta hasil evaluasi pembelajaran praktek. Post-conference merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran praktek yang meliputi kegiatan diskusi tentang tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran, kendala yang dihadapi, cara mengatasi masalah, membandingkan masalah dan bertukar pengalaman di dalam kelompok. Waktu kegiatan tidak lebih dari 60 menit. Metoda dalam melaksanakan pembelajaran baik di dalam kelas, labotarium, dan di klinik atau lapangan. C. Mahasiswa Mahasiswa pada prodi D III Keperawatan berasal dari lulusan SMA atau sederajat dan telah lulus seleksi penerimaan mahasiswa sesuai dengan aturan yang berlaku. 32
D. Kualifikasi Dosen dan Instruktur 1. Tenaga Pendidik / Dosen Tenaga pendidik terdiri dari tiga kategori yaitu dosen tetap, dosen tidak tetap dan dosen dengan keahlian khusus. a. Dosen tetap adalah dosen yang berasal dari institusi sendiri dengan kualifikasi pendidikan S2 keperawatan / kesehatan atau S2 lain yang relevan dengan bidang yang diajarkan, mempunyai Surat keputusan jabatan fungsional dan sertifikat pendidik dengan jumlah beban kerja minimal 12 sks (36 jam/minggu) per semester meliputi kegiatan pengajaran (PBM), melakukan penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat. b. Dosen tidak tetap adalah dosen yang berasal dari intitusi lain yang memiliki kualifikasi sama dengan dosen tetap yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan pimpinan institusi yang bersangkutan. c. Dosen keahlian khusus adalah tenaga pengajar yang berasal dari institusi lain khususnya rumah sakit yang memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang ilmu yang diajarkannya yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat yang diakui. d. Dalam melaksanakan tugasnya dosen wajib memenuhi standar-standar yaitu: (1) perencanaan proses pembelajaran, (2) pelaksanaan proses pembelajaran, (3) penilaian hasil proses pembelajaran dan (4) pengendalian proses pembelajaran.
2. Instruktur Instruktur terdiri dari a. Tenaga instruktur labotarium yang membimbing mahasiswa dalam kegiatan praktikum yang memiliki kualifikasi pendidikan Sarjana Sain Terapan atau Ners. b. Tenaga instruktur klinik (CI) adalah tenaga pembimbing mahasiswa di RS yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal Sarjana Sain Terapan atau Ners.
33
BAB VII EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukan keadaan atau kondisi akhir saat ini (Brown & Knight,1994). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan kompetensi yang harus dicapai peserta didik. Hasil belajar peserta didik merupakan satu kesatuan yang integral antara pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Untuk menilai kemampuan akademik mahasiswa dilakukan evaluasi yang meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Jenis evaluasi Evaluasi dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari beberapa jenis evaluasi dibawah ini ; 1) Penilaian Hasil Belajar a) Ujian Tengah Semester (UTS) b) Ujian Akhir Semester (UAS) c) Tugas/Seminar/Praktikum/Praktik lab/Praktek klinik 2) Penilaian Kompentensi a) Ujian lab skill b) Ujian kompentensi (pengukuran capaian pembelajaran) c) Exit exam 3) Pelaksanaan Evaluasi a) Evaluasi mata kuliah teori dilaksanakan sekurang-kurangnya Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) b) Evaluasi ketrampilan dapat disatukan dengan evaluasi teori atau dilaksanakan secara terpisah c) Mahasiswa yang memperoleh nilai D wajid mengikuti ujian ulang d) Mahasiswa yang memperoleh nilai E dianggap gagal dan harus mengulang mata kuliah pada semester dimana mata kuliah tersebut diselenggarakan 4) Sistem Penilaian Hasil Belajar a) Cara penilaian yang digunakan adalah PAP (penilaian acuan patokan) b) Komponen dan nilai akhir sesuai sistem penilaian yang disepakati institusi 5) Pencapaian Pretasi Semester Indek Prestasi atau IP semester pada sistem SKS adalah nilai gabungan mata kuliah yang dicapai mahasiswa pada semester yang bersangkutan 6) Evaluasi Akhir Studi (indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Evaluasi Akhir Studi merupakan evaluasi dari akumulasi nilai semester I sampai semester VI atau indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu prestasi yang dicapai mahasiswa dari seluruh program kuliah yang telah ditempuh. Mahasiswa dinyatakan lulus pada akhir studi bila mendapat nilai IPK 2,75. Dan lulus seluruh mata kuliah. 7) Evaluasi Akhir Program dan Predikat Kelulusan Program studi Diploma III dalam menentukan predikat kelulusan didasarkan pada nilai IPK diperoleh dari IP Semester I sampai dengan semester 6 atau total SKS. Peringkat capaian pembelajaran pada akhir program studi dan predikat kelulusan terdiri dari 4 tingkat, yaitu : Dengan Pujian, Sangat Memuaskan, Memuaskan dan Baik.
Peringkat capaian pembelajaran pada akhir suatu program studi sebagai berikut: Huruf A B C D E
Angka 4 3 2 1 0
Rentang Nilai ≥ 86 71-85 56-70 41-55 < 40
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 34
Beberapa metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi : 1. Test Tertulis (Esay, MSQs, Short Answer Question) 2. OSCE (Objective stuctured Clinical Examination) 3. Reflective learning 4. Observasi 5. Laporan 6. Presentasi kasus 7. Log book 8. Problem solving skill
35
BAB IX PENUTUP
Kurikulum sebagai perangkat pendidikan bersifat dinamis sehingga harus peka merespon beragam perubahan. Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir, meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Evaluasi itu sendiri merupakan bagian yang terintegrasi yang bersifat mutlak karena berkaitan langsung dengan setiap komponen dalam sistem intruksional seluruh tahapan disain, sehingga mempunyai nilai yang berati untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengembangan dari Kurikulum DIII Keperawatan tahun 2006 kepada Kurikulum tahun 2013, mengalami perubahan, yang sangat bermakna bagi Institusi Penyelenggara Pendidikan DIII keperawatan dan menghadapi tantangan yang cukup besar dalam melaksanakannya, karena kan merubah “mind set” para pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Keberhasilan menyiapkan semua perangkat yang diperlukan, sangat ditentukan oleh upaya para pendidik itu sendiri untuk melaksanakan dengan sungguh- sungguh dan komitemen dari pihak manajemen dalam mendukung keterlaksanaannya. Berbagai rujukan aturan yang berlaku dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, menunjukkan bahwa Pengembangan Kurikulum dan implementasinya merupakan bagian dari tanggung jawab institusi pendidikan dan dengan demikian harus terus dikaji dan sesuaikan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang ada serta perubahan berbagai kebijakan pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan koridor yang benar. Untuk itu, Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan melalui wadah organisasi Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan Indonesia (AIPDiKI) terus mengupayakan untuk mengkaji pelaksanaan pendidikan melalui pengguna kurikulum sebagai satu unsur pokok dalam penyelenggara pendidikan. Kurikulum yang berbasis pada kompetensi (KBK) atau berbasis pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah satu bentuk penyesuaian terhadap perkembangan yang berlaku. Kesepakatan bersama seluruh anggota, Kurikulum inti adalah 70%, Kurikulum penciri institusi 15% dan kurikulum global 15%. Dengan adanya Buku Kurikulum Diploma III Keperawatan tahun 2013 ini, diharapkan dapat memandu setiap Institusi Pendidikan untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang baik dan benar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optima, sehingga akan dapat berkontribusi pada upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan di masyarakat melalui peningkatan sumber daya yang berkualitas.
36
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Akademik (2008) Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah alternatif penyusunan kurikulum), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta Depkes. BPPSDM Kesehatan, (2006) Kurikulum Nasional Pendidikan D3 Keperawatan, Jakarta Gaberson, K. B., & Oermann, M.H (1999) Clinical Teaching Strategiesin Nursing Teaching of nursing. New York : Springer Publishing Company. Morisson, Gary, R. Ross, Steven M. Kemp, Jerrold E. 2001. Desingning Effective Instruction. 3rd. USA : Jhon Wiley & Sons, inc Morrow, K.(1984). Preceptorship in Nursing staff development, in Kramer, M. (1993) Munandir 1997. Rancangan Sistem Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas NMC. (2001). Supporting nurse and midwives through lifelong learning. London : NMC Prawiradilaga, Salma, Dewi. 2007 . Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Preceptorship ploicy : a tool for success, Journal of Continuing Education in Nursing, 24 (6), 274-276 PPNI (2012) Standar Kompetensi Perawat Indonesia, Jakarta PPNI (2012) Telaah Standar Kompetensi Perawat Indonesia berdasarkan KKNI, Jakarta Toolbox of Assesment Methods© 2000 accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME), and American Board of Medical Specialist (ABMS). Version 1.1 www.hpeq.dikti.go.id (2012) Draf Standar Pendidikan Perawat, Jakarta www.hpeq.dikti.go.id (2012) Draf Naskah Akademik Sistem Pendidikan Perawat, Jakarta
37
Lampiran 1 : Distribusi/ Mata Kuliah Prodi D-III Keperawatan STRUKTUR KURIKULUM PRODI D3 KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013-2014 NO
KODE MK
1
SAP.1.1.01
RENCANA KURIKULUM BARU
SKS
KETERANGAN
Semester I Agama
Teori 2
2
SAP.1.1.02
Pendidikan Kewarganegaraan
Teori 3
3
SAP.1.1.03
Bahasa Indonesia
Teori 2
4
SAP.1.1.04
Praktek laboratorium Anatomi
Laboratorium 1
5
SAP.1.1.05
Anatomi Fisiologi
Teori 2
6
SAP.1.1.06
Fisika
Teori 1
7
SAP.1.1.07
Biologi
Teori 1
8
SAP.1.1.08
Psikologi
Teori 2
9 10
SAP.1.1.09 SAP.1.1.10
Kebutuhan (KDM) Iimu Gizi
Dasar
Manusia
I
Teori 2 Teori 2
11 12 13
SAP.1.1.11
Konsep (KDK)
Dasar
Keperawatan
Teori 2
SAP.1.1.12 SAP.1.1.13
Teori Bahasa Inggris I Kemuhammadiyahan / Keaisyiyahan
2 Teori 2 24
Semester II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SAP.1.2.01
Teori Komunikasi dalam Keperawatan
2
Mikrobiologi & Parasitologi
2
Etika Keperawatan
2
Farmakologi
2
Biokimia
2
Sosiologi
2
Patologi Kebutuhan Dasar Manusia II (KDM) Praktek Lab Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)
2
Praktek Klinik KDM
2
Bahasa Inggris II
1
Studi Islam I
2
SAP.1.2.02
Teori
SAP.1.2.03
Teori
SAP.1.2.04
Teori
SAP.1.2.05
Teori
SAP.1.2.06
Teori
SAP.1.2.07 SAP.1.2.08 SAP.1.2.09
Teori Teori 2 Laboratorium 2
SAP.1.2.10
Klinik
SAP.1.2.11
Teori
SAP.1.2.12
Teori
23
38
Semester III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SAP.1.3.01
Teori Dokumentasi Keperawatan
3
Promosi Kesehatan Mnjmn dan Kepemimp dalam Kep
2
Keperawatan Profesional
2
Keperawatan Medikal Bedah I Praktik laborat Keperawatan Medikal Bedah I Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I
3
Bahasa Inggris III
1
Studi Islam II
1
Keperawatan Jiwa Praktek laborat Keperawatan Jiwa
3
SAP.1.3.02 SAP.1.3.03
Teori Teori 2
SAP.1.3.04
Teori
SAP.1.3.05 SAP.1.3.06 SAP.1.3.07
Teori Laboratorium 2 Klinik 2
SAP.1.3.08
Teori
SAP.1.3.09
Teori
SAP.1.3.10 SAP.1.3.11
Teori Laboratorium 1
SAP.1.3.12 22 Semester IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SAP.1.4.01 SAP.1.4.02
Teori Keperawatan Medikal Bedah II Praktek laborat Keperawatan Medikal Bedah II
3
Keperawatan Anak Praktek laborat Keperawatan Anak
3
Keperawatan Maternitas Praktek laborat Keperawatan Maternitas
3
Mata Kuliah Pilihan
2
Bahasa Inggris IV
2
Studi Islam III
1
Laboratorium 2
SAP.1.4.03 SAP.1.4.04
Teori Laboratorium 2
SAP.1.4.05 SAP.1.4.06
Teori Laboratorium 2
SAP.1.4.07
Teori
SAP.1.4.08
Teori
SAP.1.4.09
Teori
20 Semester V 1 2
SAP.1.5.01 SAP.1.5.02
Klinik Praktek Klinik Keperawatan Anak Praktek Klinik Keperawatan Jiwa
2 Klinik 2
3 4 5
SAP.1.5.03 SAP.1.5.04 SAP.1.5.05
Praktek Klinik Keperawatan Maternitas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II Keperawatan Keluarga
Klinik 2 Klinik 2 Teori 1
6
SAP.1.5.06
Keperawatan Gerontik
Teori 1
7
SAP.1.5.07
Keperawatan Kegawatdaruratan
Teori 3
8
SAP.1.5.08
Keperawatan Komunitas
Teori 3
9 10
SAP.1.5.09
Teori Emergency Skill (Krisis & Kritis)
2
Riset Keperawatan
2
SAP.1.5.10
Teori
20
39
1 2 3 4 5 6
SAP.1.6.01 SAP.1.6.02 SAP.1.6.03 SAP.1.6.04 SAP.1.6.05 SAP.1.6.06
Semester VI Praktik Klinik Keperawatan Keluarga Praktik Klinik Keperawatan Gerontik Praktik Klinik Keperawatan Komunitas Praktik Klinik Keperawatan Kegawatdaruratan Praktik Klinik Managemen Keperawatan Tugas Akhir
Klinik 1 Klinik 1 Klinik 2 Klinik 3 Klinik 2 Teori 2 11 120
Mata Kuliah Elektif / Pilihan : -
Kewirausahaan
-
Dasar-dasar Accupuncture
-
Pengembangan Kepribadian / Hospitality
40