Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)1
DAMPAK SOSIAL EKONOMI PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI BAUSASRAN YOGYAKARTA SOCIAL ECONOMY IMPACT OF A PROVERTY PREVENTIVE PROGRAM BY KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) IN BAUSASRAN YOGYAKARTA
Oleh: Dita Putri Utami, FIS UNY,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi program penanganan kemiskinan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Bausasran Yogyakarta. Dari hasil penelitian dapat diketahui kebermanfaatan program KUBE sebagai program pemberdayaan dalam aspek sosial ekonomi. Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian evaluasi yang menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti bertindak sebagai sebagai instrumen utama. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan metode interaktif dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KUBE di Kelurahan Bausasran memberikan dampak sosial ekonomi bagi kelompok sasaran. Dampak sosial terdiri atas: (1) Adanya interaksi sosial yang difasilitasi oleh pertemuan rutin setiap bulan, (2) KUBE muncul sebagai kelompok sosial baru di masyarakat yang menjadi akses bagi para anggota untuk mendapat bantuan pemerintah dan belajar berorganisasi, (3) KUBE meningkatkan ikatan kekeluargaan dan rasa kepedulian para anggotanya. Dampak ekonomi terdiri atas: (1) Berkembangnya mata pencaharian anggota KUBE karena pemberian modal, (2) Meningkatnya pendapatan anggota KUBE, (3) Bertambahnya kepemilikan barang produksi dan keperluan usaha lainnya. Hambatan dalam pelaksanaan program KUBE di Kelurahan Bausasran adalah komitmen anggota yang masih kurang sehingga menghambat pengelolaan kelompok. Kata kunci : KUBE, Kemiskinan, Dampak Sosial Ekonomi. Abstract This research is aimed to know the social-economy impact of a poverty preventive program, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) in Bausasran, Yogyakarta. The research will then be used to measure the success of KUBE program as an economy-social empowerment program. The research design used is evaluative
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)2
research with descriptive method and qualitative approach. The researcher acts as the main instrument. The data collecting technique used are interview, observation, and documentation. The data research analysis uses interactive method from Miles and Huberman, they are data collection, data reduction, data display, and drawing conclusions or verification. At last, for the validation, the researcher employs source triangulation. The research result shows that KUBE program in Bausasran, Yogyakarta has had some social-economy impact to the target group. The social impacts are: (1) the build of a social interaction through a monthly-meeting, (2) The rise of KUBE as a new social group which links the member into the governments’s subsidies and a new place to learn and run an organization, and (3) KUBE has had increases the feeling of kinship and care between its members. The economy impacts are: (1) the developments of KUBE member’s livelihood due to capital aid, (2) the increase of KUBE member’s income, (3) the additional tool for their production and other needs. The problems within the running of KUBE program is on members low commitment which obstruct the group management. Keywords: KUBE, Poverty, Social, Economy Impact pemerintah. Jenis program yang sudah
PENDAHULUAN Kemiskinan
isu
dilaksanakan
global yang selalu menjadi perhatian
Kompensasi
utama
Tunai, Bantuan Non Tunai Beras
seluruh
merupakan
negara
di
dunia.
misalnya: Bantuan
Program Langsung
Berdasarkan data dari Badan Pusat
untuk
Statistik
di
Asuransi Kesehatan Orang Miskin
Indonesia pada bulan September 2015
(ASKESKIN), Bantuan Operasional
jumlah orang miskin 28,59 juta orang
Sekolah (BOS), program Kelompok
atau
Usaha Bersama (KUBE) dan lain-
(BPS)
11,22%
kemiskinan
dari
total
jumlah
penduduk Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah membentuk berbagai
program
kemiskinan.
Dari
pengentasan dihasilkan
pengentasan alokasi
rakyat Miskin (RASKIN),
lain). Sebagaimana
diamanatkan
dalam UU No. 11 tahun 2009 tentang
dana
Kesejahteraan Sosial dan UU No. 13
kemiskinan
tersebut,
Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir
berbagai
program
Miskin, Kementerian Sosial memiliki
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)3
tugas
dan
fungsi
kemiskinan.
mengentaskan
Kelompok
Usaha
bantuan stimulan sebagai modal kerja atau berusaha dan pendampingan.
Bersama (KUBE) merupakan salah satu
program
pemberdayaan
Menurut
data
Sosial sasaran
Kementerian
KUBE
pada tahun
masyarakat yang sudah lama dikenal
2010 mencapai 132.363 KUBE di 33
sebagai trademark dan Icon program
Provinsi.
KUBE
Kementerian Sosial RI, khususnya
program
pengentasan
untuk pemberdayaan warga miskin.
sejak tahun 1983 dan masih terus
KUBE adalah wadah berkumpul warga
berlanjut
hingga
miskin
membuktikan
bahwa
tujuan
yang
memiliki
kesamaan
membangun kesejahteraan
melalui kelompok.
mampu
merupakan kemiskinan
sekarang program
menjadi
ini
sarana
pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan melalui
dinilai
yang
salah
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
satunya
(DIY), merupakan salah satu provinsi
dilakukan dengan cara memberikan
yang menerapkan program KUBE di
bantuan Usaha
Produktif
seluruh wilayahnya. Jika dibandingkan
KUBE. Dari hasil
dengan wilayah lain Kota Yogyakarta
(UEP)
KUBE
masyarakat
Ekonomi
terhadap
bantuan
tersebut,
dibentuk
dari
Binaan
KUBE
beberapa
Sosial
(KBS),
yang
menunjukkan
pola
pembentukan
Keluarga
KUBE yang lebih stabil dalam kurun
diharapkan
waktu empat tahun selalu ada KUBE
dapat melaksanakan kegiatan Usaha
baru
Ekonomi Produktif (UEP) dan Usaha
Bausasran
Kesejahteraan Sosial (UKS) dalam
merupakan salah satu daerah yang
rangka
kemandirian
yang
dibentuk. Kota
Kelurahan Yogyakarta
usaha
untuk
menerapkan program KUBE. Pertama
kesejahteraan
sosial
kali KUBE muncul di Kelurahan
anggotanya dan memberikan manfaat
Bausasran adalah pada tahun 2011,
bagi masyarakat sekitarnya. Bentuk
tumbuh
kegiatan KUBE
Kelurahan Bausasran. Kemudian pada
meningkatkan
keterampilan
adalah pelatihan
berusaha,
pemberian
tahun
satu
2012
KUBE
dan
mandiri
tahun
di
2014
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)4
dilaksanakan program penumbuhan
di
KUBE
beberapa
anggota
kurang.
Akibatnya
oleh
Ketenagakerjaan Kota
Dinas dan
Sosial,
Transmigrasi
Yogyakarta,
masing-masing
ditumbuhkan lima KUBE.
Bausasran
adalah
komitmen
yang
terkadang
pengembangan
usaha tidak dapat berjalan secara maksimal meskipun sudah ada dana
Kelurahan Bausasran terletak di
bantuan.
Hal
ini
juga
cukup
lain
dalam
Kecamatan Danurejan bersama dua
menganggu
Kelurahan lain, yaitu Tegal Panggung
pengelolaan KUBE yang berasaskan
dan Suryatmajan. Jika dibandingkan
kebersamaan,
dengan
perputaran modal.
kedua
Kecamatan
Kelurahan
Danurejan,
lain
di
Kelurahan
anggota
terutama
Implementasi
terkait
kebijakan
Bausasran memiliki jumlah KUBE
pemerintah
gagal
dampak bagi kelompok sasaran, baik
paling
sedikit,
yaitu
satu
selalu
menimbulkan
kelompok. Selanjutnya berdasarkan
dampak
positif
maupun
negatif.
hasil wawancara dengan ketua KUBE
Dampak
positif
diartikan
sebagai
Sejahtera XIV Bausasran KT 02
dampak yang sejak awal memang
Bapak
diharapkan dari implementasi suatu
bahwa
Djunaedi, dana
kelompoknya pengembangan dikelolanya.
mengemukakan yang
sangat usaha Setelah
diterima
kebijakan, dengan kata lain terkait
membantu
ketercapaian tujuan suatu program.
yang
Maka dari itu perlu dilakukan suatu
menerima
pengkajian
tentang
bantuan, ia bisa membeli bahan baku
kebijakan.
Kajian
lebih banyak bila dibanding saat belum
merupakan
menerima
Meskipun
kebijakan. Dalam program KUBE
sebenarnya beliau mengungkapkan,
dampak tersebut lebih ditekankan pada
jumlah itu masih sangat kurang untuk
aspek sosial ekonomi, karena KUBE
mengembangkan usaha.
pada
bantuan.
Selain itu, permasalahan yang dihadapi dalam implementasi KUBE
bagian
dasarnya
pemberdayaan bertujuan
dampak dampak
sendiri
dari
evaluasi
adalah masyarakat
untuk
suatu
program yang
membangun
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)5
kesadaran
berkelompok
demi
itu peneliti tertarik untuk mengkaji
tercapainya kemandirian masyarakat
lebih dalam tentang dampak sosial
miskin.
ekonomi
Program KUBE mulai ada di
program
kemiskinan
penanggulangan
melalui
KUBE
Kelurahan Bausasran pada tahun 2011.
Bausasran Yogyakarta.
Berdasarkan
METODE PENELITIAN
pendataan
oleh
pendamping pelaksanaan KUBE di Kelurahan Bausasran dinilai lebih baik
di
Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
dibanding dengan di Kelurahan lain di
penelitian evaluasi yang menggunakan
Kecamatan
Danurejan.
Namun,
metode diskriptif dengan pendekatan
berdasarkan
uraian
tentang
kualitatif.
implementasi KUBE di Bausasran
Lokasi dan Waktu Penelitian
masih terdapat banyak permasalahan.
Penelitian ini dilakukan di Dinas
Misalnya bantuan yang dirasa masih
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sangat kurang sehingga belum bisa
Kota Yogyakarta yang beralamat di
membantu
Jalan Kenari No 56 Yoyakarta dan
anggota
dalam
mengembangkan usahanya. Hal ini
Kelurahan
mengarah pada dampak ekonomi yang
Waktu
belum bisa tercapai secara maksimal.
tanggal 4 Januari 2016 hingga tanggal
Kemudian dampak sosial juga masih
30 Maret 2016
belum terlihat, hal ini ditunjukkan
Subjek Penelitian
dengan
masih
adanya
Bausasran
Penelitian
Yogyakarta.
dilakukan
dari
anggota
Subjek atau informan penelitian
kelompok yang memiliki komitmen
adalah pendamping KUBE Perkotaan
rendah dalam melaksanakan usaha,
Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan
Sedangkan KUBE adalah program
Transmigrasi
pemberdayaan
orang Pendamping Program KUBE,
masyarakat
bertujuan
untuk
kesadaran
berkelompok
yang
membangun demi
Kepala
Kota
Bidang
Yogyakarta,
2
Pengembangan
Masyarakat Kelurahan Bausasran, 2
tercapainya kemandirian. Oleh karena
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)6
orang ketua KUBE Bausasran serta
Teknik Analisis Data
anggota KUBE Bausasran.
Teknik
analisis
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Instrumen Penelitian Peneliti sebagai instrumen utama
analisis interaktif yang diungkapkan
penelitian yang berusaha memahami
oleh Miles dan Huberman (dalam
seluruh konsep terkait dampak sosial
Sugiyono,
2011:246)
yaitu
ekonomi
pengumpulan
data,
data,
program
KUBE
di
Bausasran.
penyajian
Data dan Sumber Data
kesimpulan
1. Data Primer
HASIL
Data primer diperoleh dari
penarikan
PENELITIAN
DAN
Kelurahan Bausasran memiliki potensi ekonomi yang tinggi terutama
Data sekunder diperoleh dari dokumen
dan
PEMBAHASAN
hasil wawancara dan observasi. 2. Data Sekunder
data
reduksi
bidang
perdagangan,
karena
pelaksanaan
letaknya yang strategis yaitu dekat
KUBE di Kelurahan Bausasran dan
dengan pusat perdagangan marlioboro
dokumentasi penulis.
dekat dengan stasiun Lempuyangan
Teknik Pengumpulan Data
dan terdapat pada kawasan jalan
Teknik
tentang
di
pengumpulan
data
Hayam
Wuruk.
Namun
angka
menggunakan wawancara, observasi
kemiskinan masih tinggi yaitu 799
dan dokumentasi.
atau
Teknik
Pemeriksaan
Keabsahan
warga
Bausasran
termasuk kategori keluarga miskin berdasarkan kriteria BPS. Penyebab
Data Penelitian teknik
10,80%
ini
triangulasi
menggunakan sumber,
kemiskinan di Kelurahan Bausasran
yaitu
dapat dianalisis menggunakan dua
membandingkan data yang diperoleh
aspek yaitu aspek ekonomi dan aspek
dari berbagai sumber.
sosial.
Aspek
ekonomi
karena
kurangnya modal usaha dan aspek sosial karena pola pikir masyarakat
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)7
yang masih sederhana sehingga kurang
Bausasran mulai ditetapkan menjadi
produktif. Oleh karena itu, diperlukan
lokasi penumbuhan KUBE pemerintah
program bantuan pemerintah yang
sejak tahun 2012. Pada saat itu
disertai
terdapat
dengan
pembinaan
pendampingan,
dan
sehingga
lima
kelompok
yang
dapat
ditumbuhkan, dilanjutkan pada tahun
dan
2014 dilakukan penumbuhan lima
ekonomi masyarakat miskin. Salah
KUBE baru. Dari 10 KUBE bentukkan
satu
pemberdayaan
pemerintah satu diantaranya sudah
masyarakat dalam rangka penanganan
tidak aktif karena mengalami kendala
kemiskinan adalah Kelompok Usaha
dalam pengembalian modal usaha.
Bersama (KUBE).
Pelaksanaan
memberdayakan
aspek
program
sosial
Berdasarkan
KUBE
di
Kelurahan
proses
Bausasran terbagi menjadi dua tahap
dibedakan
yaitu 8 KUBE berada pada tahap
menjadi KUBE mandiri dan KUBE
penumbuhan dan 1 KUBE berada pada
bentukan pemerintah. Program KUBE
tahap berkembang.
pembentukannya
KUBE
mandiri dibentuk berdasarkan prakarsa masyarakat
sendiri,
kemudian
Pelaksanaan KUBE di Kelurahan Bausasran
menimbulkan
dampak
mengajukan bantuan dana kepada
sosial ekonomi bagi kelompok sasaran,
Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan
berikut
Transmigrasi
Provinsi
dampak sosial ekonomi KUBE di
tahun
muncul
2011
DIY. satu
Pada KUBE
mandiri di Kelurahan Bausasran yaitu
merupakan
pembahasan
Kelurahan Bausasran: 1. Dampak Sosial Program KUBE
KUBE Guyub Rukun. Namun KUBE
di Kelurahan Bausasran
ini tidak berjalan lama pengembalian
Untuk membahas hal tersebut
modal
usaha
kekelompok
berjalan
lancar,
Guyub
Rukun
pembubaran terbentuk.
sehingga
tidak
ini
KUBE
mengalami
lama
Kemudian
tidak
setelah
Kelurahan
digunakan indikator kondisi sosial menurut
Soerjono
Soekanto
yaitu
interaksi sosial, kelompok sosial dan perubahan sosial sebagai berikut: a. Interaksi sosial
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)8
Interaksi pelaksanaan Kelurahan adalah
sosial
terkait
buku administrasi serta membantu
program
KUBE
memecahkan masalah yang dihadapi
Bausasran
interaksi
kelompok
dan
diantaranya
antar
anggota
interaksi
anggota
dalam kelompok. b. Kelompok sosial Kelompok
Usaha
Bersama
dengan pendamping KUBE. Interaksi
(KUBE) pada hakikatnya merupakan
antar anggota kelompok difasilitasi
sebuah wadah bagi masyarakat yang
dengan adanya pertemuan rutin setiap
mempunyai
bulan. Dari sepuluh KUBE yang telah
mempermudah akses terhadap bantuan
dibentuk
pemerintah
di
Kelurahan
Bausasran
usaha
melalui
untuk
pembentukan
hingga saat ini sembilan diantaranya
kelompok. Selain itu, dengan adanya
masih
program KUBE Kelurahan Bausasran,
aktif
dalam
melakukan
pertemuan rutin setiap bulan. Dalam
para
pertemuan
dilakukan
pembinaan
dan
pembayaran angsuran modal, juga
bagaimana
mengelola
sebuah
menjadi sarana bagi anggota KUBE
kelompok,
sehingga
dapat
untuk
meningkatkan
ini
selain
bermusyawarah
membahas
anggota
akan
mendapat
pendampingan
kemampuan
tentang permasalahan yang mereka
berorganisasi
hadapi terkait pelaksanaan KUBE,
menunjukkan bahwa KUBE dapat
sehingga dapat dihasilkan kesepakatan
menjadi media yang tepat untuk
kelompok
pengembangan anggotanya.
permasalahan
untuk
mengatasi
tersebut.
Dalam
pertemuan rutin setiap bulan ini juga dilaksanakan
pendampingan,
mereka.
Hal
ini
c. Perubahan sosial Perubahan sosial yang terjadi pada nggota KUBE Kelurahan Bausasran
pendamping lokal harus menghadiri
diantaranya
pertemuan rutin kelompok minimal
kemampuan
sekali
didukung oleh konsep pengelolaan
dalam
pendamping
tiga
bulan.
lokal
Peran adalah
mendampingi anggota dalam pengisian
kelompok
adalah
peningkatan
komunikasi.
KUBE
secara
Hal
ini
mandiri.
Dalam menjalankan sebuah kelompok,
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)9
anggota KUBE dituntut untuk dapat menyelesaikan
permasalahan
yang
Jenis
usaha
anggota
KUBE
Kelurahan Bausasran mayoritas adalah
mereka hadapi. Hal ini mempengaruhi
pada
meningkatnya peran dan kontribusi
desebabkan
anggota KUBE dimasyarakat, karena
Kelurahan Bausasran terdapat Jalan
kemampuan yang sudah meningkat
Hayam Wuruk yang merupakan pusat
anggota KUBE mulai dipercaya untuk
kuliner. Selain itu, terdapat pula jenis
menempati jabatan strategis seperti
usaha lain misalnya toko kelontong,
misalnya ketua RT. Dalam lingkup
sablon dan berbagai macam usaha jasa
internal anggota KUBE perubahan
seperti laundry, salon, bengkel, service
sosial
adalah
sepatu dan tas. Usaha tersebut telah
meningkatnya solidaritas antar anggota
dijalankan sebelum menjadi anggota
KUBE. Hal ini dibuktikan dengan
KUBE, dan dengan adanya program
adanya Iuran Kepedulian Sosial (IKS)
KUBE Kelurahan Bausasran, anggota
yang merupakan iuran wajib pada
KUBE
pelaksanaan program KUBE. Iuran ini
produktivitas usahanya karena telah
khusus dialokasikan jika ada anggota
didukung adanya modal usaha. Selain
yang sedang sakit atau mengalami
itu ada juga anggota yang membentuk
musibah.
usaha
yang
2. Dampak
terjadi
Ekonomi
Program
KUBE di Kelurahan Bausasran
bidang
kuliner, karena
dapat
baru
di
hal
ini
wilayah
meningkatkan
dengan
modal
yang
diberikan. Adanya program KUBE memang
Untuk membahas hal tersebut
tidak mengubah atau meningkatkan
digunakan indikator kondisi ekonomi
mata pencaharian anggotanya secara
menurut Munandar Soelaeman yaitu
signifikan, karena dana bantuan yang
mata pencaharian, pendapatan dan
diberikan tidak terlalu besar, namun
kepemilikan
dapat
kekayaaan
sebagai
dirasakan
manfaatnya
oleh
berikut:
anggota. Dengan adanya dana bantuan
a. Mata Pencaharian
kegiatan usaha yang merupakan mata pencaharian utama anggota KUBE
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)10
Kelurahan Bausasran menjadi lebih
lanjut dalam pengembangan usaha.
stabil dan berkembang.
Dana bantuan pada dasarnya adalah
b. Pendapatan
milik
Pemberian modal usaha dalam program
KUBE
bertujuan
untuk
kelompok
sehingga
harus
dikembalikan kepada kelompok,untuk selanjutnya dibagikan lagi kepada
meningkatkan produktivitas kegiatan
anggota
usaha yang dijalankan anggota KUBE
Bausasran 9 KUBE yang masih aktif
sehingga
meningkatkan
mengalami peningkatan modal pada
pendapatan. Peningkatan pendapatan
setiap periode pembagian. Tambahan
anggota KUBE setelah adanya dana
modal ini berasal dari kontribusi
bantuan memang tidak terjadi secara
keuntungan.
sangat
dapat
modal kelompok ini maka jumlah
dirasakan oleh anggota KUBE. Hal ini
modal yang dibagikan pada masing-
dibuktikan
dengan
masing anggota juga akan bertambah,
kontribusi
keuntungan
dapat
signifikan
namun
peningkatan
kelompok.
Dengan
Di
Kelurahan
bertambahnya
dalam
sehingga alokasi untuk membeli alat-
pengembalian modal usaha KUBE.
alat usaha baru dalam pengelolaan
Seluruh
usaha juga bertambah.
KUBE
Bausasran
di
Kelurahan
mengalami
peningkatan
kontribusi keuntungan dalam setiap
KESIMPULAN DAN SARAN
periode pembagian modal.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
c. Kepemilikan Kekayaan Kepemilikan
kekayaan
dalam
pembahasan
maka
dapat
ditarik
konsep program KUBE lebih diartikan
kesimpulan bahwa program KUBE di
mengenai
terhadap
Kelurahan telah memberikan dampak
produksi
dalam
dalam aspek sosial yaitu: adanya
kepemilikan
barang-barang kegiatan
usaha
anggota
KUBE.
interaksi sosial yang intensif antar
Karena
dana
bantuan
KUBE
anggota KUBE serta anggota dengan
tersebut
pendamping melalui pertemuan rutin
sehingga dapat dimanfaatkan lebih
setiap bulan, terbentuknya kelompok
dialokasikan
untuk
hal
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)11
sosial baru dalam masyarakat, yaitu
punishment ini akan memberikan
kelompok usaha bersama yang juga
daya pengikat yang lebih kuat bagi
merupakan sarana bagi para anggota
para anggotanya. cara ini sangat
untuk
dan
diperlukan dalam meminimalisir
meningkatkan rasa kepedulian serta
anggota yang tidak tertib dalam
ikatan
pembayaran angsuran modal.
belajar
berorganisasi
kekeluargaan
diantara
para
anggotanya. Dalam aspek ekonomi
4. Meningkatkan peran stakeholder
dampak yang ditimbulkan adalah:
setempat, seperti RT, RW dan
peningkatan
usaha
Kelurahan
utama
program ini.
sebagai
produktivitas
mata
pencaharian
karena pemberian modal, peningkatan pendapatan anggota KUBE Kelurahan Bausasran
yang
terlihat
peningkatan
kontribusi
dari
keuntungan
dalam setiap periode pembagian modal dan bertambahnya alat produksi dan keperluan
usaha
anggota
KUBE
Kelurahan Bausasran sebagai hasil dari modal yang diberikan. Saran 1. Memastikan
anggota
KUBE
memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan program ini. 2. Meningkatkan
intensitas
pendampingan KUBE. 3. Seharusnya
dibentuk
sistem
reward dan punishment dalam pelaksanaan program KUBE ini,
dalam
pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. 2004. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara Badan Pusat Statistik. 2009.Berita resmi statistik nomor 43/07 Tahun XII, 1 Juli 2009. Bappenas.2007.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Indonesia. Chavcay Syaifullah. 2009. Generasi Muda Menolak Kemiskinan. Klaten: Alfabeta Departemen Sosial Republik Indonesia.2009. UndangUndang Nomor 11 tahun 2009. Dinas Sosial Privinsi DIY. 2015. Kelompok Usaha Bersama (KUBE): Berkumpulnya Orang Miskin untuk Mandiri dalamhttp://dinsos.jogjaprov. go.id/kelompok-usaha-
dengan adanya sistem reward dan
Dampak Sosial Ekonomi…. (Dita Putri Utami dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.Si.)12
bersama-kube-berkumpulnyaorang-miskin-untuk-mandiri/. Edi Suharto. 2011. Kebijakan Sosial: Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Haryati Roebyantho. 2011. Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan Melalui KUBE. Jakarta: P3KS Press. Humas Kota Yogyakarta. 2015. Mensos Hadir, Anggota Kube Bausasran Curhat dalamhttp://upik.jogjakota.go. id/index.php/home/selanjutny a/257. Kementerian Sosial Republik Indonesia. 2011. Pedoman Umum Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahun 2011. Jakarta: Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Kota Kementerian Sosial Republik Indonesia.2013. Modul Supervisor Pendampingan Sosial KUBE Perkotaan. Jakarta: Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Kota. Kementerian Sosial Republik Indonesia.2015. Pedoman Pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Jakarta: Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Kota. Miftachul Huda. 2009. Pekerja Sosial dan Kesejahteraan Sosial.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mikkelsen, Britha. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan
Upaya-Upaya Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Munandar Soelaeman. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Refika Aditama Samodra Wibawa dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Raja Grafindo 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Subarsono, 2011.Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabheta. Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta. Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Undang-Undang No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, Kementerian Sosial .