Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA SMP NEGERI 2 KOTA PALOPO
OLEH: WAHYU JAYADI )*
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 2 Palopo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Agar lebih terarah pelaksanaan pengumpulan data penelitian, maka perlu diberi batasan atau defenisi operasional tiap variabel sebagai berikut: (1) Kekuatan lengan yang dimaksud adalah kemampuan dari lengan pemain untuk melakukan dorongan pada saat melakukan passing bawah dengan kontraksi maksimal. Kekuatan lengan diukur dengan tes push up, (2) Kelentukan pergelangan tangan yang dimaksud adalah kemampuan tangan untuk melakukan gerakan dengan amplitudo yang seluas-luasnya atau dalam ruang gerak sendi yang seluas-luasnya, yang ditentukan dengan kemampuan tangan melakukan gerakan fleksio dan ekstensio pada mistar busur, dan (3) Kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket yang dimaksud adalah kemampuan seseorang dalam melakukan passing dada dengan dua tangan secara tepat guna dan efektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Palopo dengan jumlah sampel penelitian 60 orang siswa putra yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 12.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan yang signifikan kekuatan lengan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket, terbukti nilai r0 = 0.804 (P < 0,05); (2) Ada hubungan yang signifikan kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket, terbukti nilai r0 = 0.813 (P < 0,05); dan (3) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket, terbukti nilai R0 = 0.863 (P < 0,05). Kata Kunci: Kekuatan Lengan, Kelentukan Pergelangan Tangan, Chest Pass Bolabasket
ABSTRACT This study aims to determine the relationship arm strength and flexibility with the ability wrist chest pass in basketball game at the senior high school students *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
132
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 2 Palopo. This study includes a descriptive type of research. To be more focused implementation of the research data collection, it is necessary given the limitations or operational definitions of each variable as follows: (1) The power of the arms in question is the ability of players to make the drive arm at the time of passing below the maximum contraction. Arm strength was measured with a push-up test, (2) wrist flexibility is the ability to perform movements with the hands of the widest amplitude or in the joint space as possible, which is determined by the ability to perform hand movements and ekstensio fleksio at the bar arc, and (3) the ability of chest pass in basketball game in question is a person's ability to perform chest with two hands passing the appropriate and effective. The study population was all students SMA 2 Palopo a sample of 60 students study a chosen son of random sampling. Data analysis techniques used were correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 12:00 on 95% or a significant level of 0,05. Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) There is a significant strength of the arm with the ability chest pass in basketball game, proved the value of r0 = 0804 (P < 0,05), (2) There is a significant relationship wrist flexibility with the ability chest pass in basketball game, proved the value of r0 = 0813 (P < 0,05), and (3) There is a significant relationship between the strength of arm and wrist flexibility with the ability chest pass in basketball game, proved the value of R 0 = 0863 (P < 0,05). Key Words: Arm Strength, Flexibility Wrist, Chest Pass Basketball
PENDAHULUAN Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari. Permainan bola basket sangat menarik, oleh karena dapat dimainkan oleh semua golongan umur. Disamping itu juga karena dari para pemain dituntut keterampilan bermain, kesegaran fisik dan kekuatan atau daya tahan tubuh yag tinggi. Permainan ini dapat dimainkan oleh beberapa pemain tergantung kondisi. Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka olahraga semakin banyak penggemarnya yang bukan hanya sebagai prestasi tetapi juga sebagai olahraga pendidikan maupun sebagai olahraga rekreasi atau hiburan. Demikian juga tempat *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
pelaksanaannya dapat dilakukan pada tempat terbuka maupun dalam ruangan tertutup. Dalam meningkatkan pembinaan prestasi cabang olahraga bola basket maka penguasaan bentuk latihan, teknik maupun taktik dalam permainan bola basket perlu dikuasai oleh setiap pemain. Teknik dan taktik adalah dua bagian khusus yang harus diolah para pemain bola basket. Latihan teknik adalah bagian dari olahraga dalam pelaksanaannya memerlukan ketangkasan. Kemahiran atau penguasaan teknik dasar akan menjadikan seorang atlit memiliki keterampilan yang handal dalam suatu cabang olahraga khususnya olahraga permainan bola basket. Teknik mengoper bola merupakan salah satu fondasi untuk dapat 133
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 bermain bola basket dengan baik. Pengertian teknik dasar yaitu semua kegiatan yang mendasari keterampilan untuk dapat bermain bola basket. Pelaksanaan taktik dalam permainan bolabasket sangat tergantung kepada kematangan dan penguasaan teknik dasar dari setiap individu dalam satu regu. Penampilan teknik seseorang sangat tergantung kepada kaitan antara kematangan teknik serta daya fikir dalam mengambil suatu keputusan. Perlu diingat bahwa dalam menguasai teknik dasar maupun usaha untuk meningkatkan prestasi olahraga harus mempunyai kemampuan fisik yang dimaksudkan adalah kekuatan lengan dan kelentukan pergelangan . Dalam penelitian terdapat tujuan yang selalu diharapkan, tujuan penelitian untuk mengetahui sebagai berikut: (1) hubungan kekuatan lengan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket; (2) hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bola basket; dan (3) hubungan antara kekuatan lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bola basket. Kekuatan Annarino (1986) mengemukakan bahwa : “Strength is the maximum amount of force exerled by muscle group”. Jika diterjemahkan secara bebas, kekuatam adalah jumlah makismum dari penggunaan force oleh otot atau sekelompok otot. Sedangkan menurut Fox (1984) mengemukakan bahwa: “Strength as the force or tension a muscular”. Artinya kekuatan adalah sebagai tegangan suatu otot, yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
otot adalah kemampuan untuk pengembangan tenaga maksimum dalam kontraksi yang maksimal untuk mengatasi tahanan atau beban. Kebutuhan kekuatan yang diperlukan dalam setiap aktivitas olahraga misalnya kebutuhan kekuatan pada olahraga bolabasket tidaklah sama dengan cabang olahraga lain. Untuk pengembangan unsur kekuatan perlu adanya metode latihan secara spesifik dan teratur, terarah sesuai dengan tuntutan sesuai dengan tuntunan pola gerak cabang olahraga itu. Kekuatan otot ditentukan oleh strukturil otot, khususnya volume otot, dimana kekuatan meningkat sesuai dengan meningkatnya volume otot. Harsono (1988) bahwa: “Kekuatan tetap merupakan basis dari semua komponen kondisi fisik”. Jadi kekuatan yang digunakan dalam melakukan chest pass pada permainan bolabasket adalah kekuatan dinamis. Karena dalam melakukan chest pass, maka pemain berusaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kontraksi otot ini digunakan untuk menghasilkan tenaga eksternal untuk menggerakkan anggota tubuh. Kasiyo Dwijowinoto (1993) bahwa: Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Gerak mendorong atau menarik dapat mengakibatkan suatu benda mulai bergerak, berhenti atau berubah arah, tergantung kepada sifat fisik benda dan besarnya kekuatan. Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Gerakan mendorong atau menarik dapat mengakibatkan suatu benda bergerak atau berubah 134
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 arah, tergantung besarnya kekuatan dan sifat fisik dari benda yang digerakkan. Lengan adalah salah satu anggota gerak tubuh bagian atas atau disebut juga dengan “extremitas superior” yang mana terdiri dari lengan atas dan lengan bawah. Dengan demikian kekuatan otot lengan meliputi pengukuran yang bersumbu pada persendian siku (articulatio cubiti), persendian pergelangan tangan (articulatio carpalialis), dan persenidan pada telapak tangan (articulatio metta carpalialis), namun yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian adalah kekuatan otot lengan yang bersumbu pada persendian siku yakni gerakan ekstensi. Dengan demikian sasaran yang dituju adalah kerja otot triceps secara maksimal dalam kaitannya dengan kemampuan chest pass dalam permainan bola basket. Kelentukan pergelangan tangan Pada dasarnya semua olah raga membutuhkan unsur kelentukan, karena kelentukan menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu segmen bergerak semaksimal menurut kemungkinan gerak. Kualitas itu kemungkinan otot-otot atau sekelompok otot untuk memanjang dan memendek serta memanfaatkan sendi secara maksimal. Setiap olahraga mempunyai persamaan mengenai pentingnya unsur fleksibilitas dalam penampilan yang optimal. Harsono, (1988) memberikan definisi sebagai berikut: “Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi, kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otot-otot, tendo dan ligamen”. Kelentukan merupakan tingkat kemampuan *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
maksimal dalam ruang gerak sendinya. Kemampuan fisik ini dipengaruhi oleh elastisitas jaringan otot, tendo, ligamen, dan struktur kerangka tulang. Selain itu, kelentukan juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, volume penampang otot dan aspek psikologis dalam bekerja (berolahraga). Kelentukan memiliki peran yang besar dimana pada saat melakukan gerakan, kelentukan otot-otot pada togok harus lentur agar pergerakan yang dilakukan tidak terasa, kaku dan tegang yang akan mengakibatkan fatal bagi pada bergerak. Bertolak dari pengertian kelentukan dapat dikatakan bahwa karakteristik dari kemampuan kelentukan ialah luas geraknya persendian serta elastisitas dari otot-otot dan tendo serta ligamen, bahkan sebagian kecil ditentukan juga oleh kulit. Untuk itu pergerakan yang dilakukan dalam disetiap aktifitas olahraga membutuhkan kelentukan dalam menampilkan pola gerakan yang lebih luas. Kelentukan dititik beratkan pada luas gerak persendian dan elastisitas dari otototot maupun tendo dan ligamen. Artinya kelentukan merupakan kemampuan seseorang melakukan gerakan dengan pengukuran yang seluas-luasnya sehingga gaya yang diarahkan akan lebih besar. Dengan pergerakan gaya yang lebih besar memungkinkan kekuatan yang dihasilkan jauh lebih besar daripada tenaga yang dipakai dalam melakukan gerakan-gerakan sehingga memungkinkan seseorang untuk melakukan kegiatan lebih lama dibandingkan bagi mereka yang tidak lentur. Dan dengan kelentukan yang tidak memungkinkan terjadinya cedera sangatlah kecil dan memulihkan tenaga setelah melakukan gerakan cepat. Hal ini dikarenakan ketegangan otot saat melakukan 135
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 kegiatan tidak terlalu besar. Pemain bolabasket yang memiliki kelentukan pergelangan tangan yang baik, akan dapat mengarahkan tenaga yang lebih besar pada saat melakukan chest pass. Ini disebabkan dengan kelentukan pergelangan tangan yang baik maka pemain bolabasket akan dapat melakukan gerakan secara elastis dan luwes pada saat melakukan chest pass. Chest Pass Bolabasket Bolabasket adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu, saling memasukkan bola ke keranjang lawan dengan tangan. Permainan ini tidak diperkenankan menggunakan kaki atau untuk menendang bola dan menggiring bola. Regu yang memperoleh point terbanyak, keluar sebagai pemenang. Dalam permainan bola basket salah satu bagian teknik dasar mengoper (pasaing) yang paling sering dilakukan adalah operan dada dengan dua tangan (two hand chest pass). Operan ini sangat cocok untuk operan jarak pendek dan sangat bermanfaat dalam melakukan serangan. Seperti apa yang di katakan oleh Imam Sodikun (1992) yaitu: Operan dada dengan dua tangan merupakan operan yang sngat sering dilakukan dalam permainan. Jarak pendek dengan perhitungan demi kecepatan dan kecermatan bila kawan yang akan menerima bola tidak dijaga dengan ketat. Chest pass sangat bermanfaat untuk operan jarak pendek dengan perhitungan demi kecepatan dan kecermatan, bila kawan yang akan menerima operan tidak dijaga dengan ketat. Jarak passing yang paling baik antara 4 – 7 meter atau tergantung pada kekuatan atau kemampuan pemain melempar atau *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
passing. Mengenai teknik dasar dalam melakukan passing dada dengan dua tangan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sikap kaki berdiri wajar (enak) dengan kaki sedikit ditekuk dan badan sedikit condong ke depan (bengkok yang wajar) pandangan ke arah lemparan dan kaki boleh sejajar atau salah satu agak di depan. b. Bola di pegang dengan kedua telapak tangan dan jari-jari terbuka menutupi bagian sampaing dan belakang dari bola. Ibu jari hampir mendekat, semua telapak tangan dan jari menyentuh bola. c. Tekuk kedua siku dengan mendekati badan, dan aturlah bola setinggi dada. d. Passing dimulai dengan melangkah satu kaki ke depan ke arah sasaran bersamaan dengan melangkah kaki, kedua tangan menolak lurus ke depan disertai dengan lekukan pergelangan tangan dan diakhiri dengan jentikan jari-jari. e. Passing diarahkan setinggi dada si penerima secara mendatar dan bola sedikit berputar. f. Bersamaan dengan irama gerak pelepasan bola, berat badan dipindahkan ke depan, langkahkan kaki belakang setelah bola lepas dari tangan.
METODE PENELITIAN Metodologi merupakan metode yang dipergunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian, 136
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 sehingga arah dan tujuan pengungkapan fakta atau kebenaran sesuai dengan apa yang ditemukan dalam penelitian dan betul sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat bantu. Metode yang di pergunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Suharsimi Arikunto (1992), bahwa: “Variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian terdiri atas; variabel bebas yaitu kekuatan lengan dan kelentukan pergelangan tangan, sedangkan variabel terikat yaitu: kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Untuk desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasional. Agar lebih terarah pelaksanaan pengumpulan data penelitian, maka perlu diberi batasan atau defenisi operasional tiap variabel yang terlibat. 1. Kekuatan lengan adalah kemampuan dari lengan pemain untuk melakukan dorongan pada saat melakukan passing bawah dengan kontraksi maksimal. Kekuatan lengan diukur dengan tes push up. 2. Kelentukan pergelangan tangan adalah kemampuan tangan untuk melakukan gerakan dengan amplitudo yang seluas-luasnya atau dalam ruang gerak sendi yang seluas-luasnya, yang ditentukan dengan kemampuan tangan melakukan gerakan fleksio dan ekstensio pada mistar busur. 3. Kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket yang *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
dimaksud adalah kemampuan seseorang dalam melakukan passing dada dengan dua tangan secara tepat guna dan efektif. Populasi merupakan suatu Populasi menurut Sugiyono (2000) mengemukakan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dengan uraian tersebut, maka populasi adalah keseluruhan individu atau obyek yang ingin diteliti. Olehnya itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Kota Palopo. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam satu penelitian. Suharsimi Arikunto (1992) bahwa : “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Alasan dari penggunaan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan banyaknya populasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dari siswa SMP Negeri 2 Kota Palopo. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah disiapkan adalah alat yang sudah baku, agar hasil pengukuran yang diperoleh mendekati normal. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi: kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Data 137
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif, maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. Jadi keseluruhan analisis data statistik yang digunakan pada umumnya menggunakan analisis komputer pada program SPSS versi 12.00 dengan taraf signifikan 95% atau = 0,05.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data hasil tes kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket yang diperoleh dalam penelitian, akan dianalisis dengan teknik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. 1. Deskriptif data Analisis deskriptif data penelitian yang terdiri dari nilai tes kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan dan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket dilihat dalam rangkuman hasil analisis deskriptif yang tercantum pada tabel berikut : Statistics
N Mean St d. Dev iation Variance Range Minimum Maxim um Sum
Valid Missing
Kekuatan Lengan 60 0 22.2000 1.54919 2.400 6.00 19.00 25.00 1332.00
Kelentukan Pergelangan Tangan 60 0 79.5667 5.10688 26.080 19.00 70.00 89.00 4774.00
Kemampuan Chest Pass 60 0 9.7167 2.05922 4.240 9.00 6.00 15.00 583.00
Berdasarkan rangkuman hasil analisis deskriptif data pada tabel di atas, maka dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk data kekuatan lengan, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1332.00 dan ratarata yang diperoleh 22.2000 dengan hasil standar deviasi 1.54919 dari range data 6.00 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
antara nilai minimum 19.00 dan 25.00 untuk nilai maksimal. b. Untuk data kelentukan pergelangan tangan, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 4774.00 dan ratarata yang diperoleh 79.5667 dengan hasil standar deviasi 5.10688 dari range data 19.00 antara nilai minimum 70.00 dan 89.00 untuk nilai maksimal. c. Untuk data kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket, dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 583.00 dan rata-rata yang diperoleh 9.7167 dengan hasil standar deviasi 2.05922 dari range data 9.00 antara nilai minimum 6.00 dan 15.00 untuk nilai maksimal. 2. Analisis Infrensial Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan tiaptiap variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi tunggal ( r ) dan regresi ( R ) pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis koefesien korelasi (r) dan regresi (R) pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Adapun hipotesis yang diuji kebenarannya pada penelitian ini adalah, sebagai berikut : a. Hipotesis pertama Ada hubungan kekuatan lengan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket pada siswa SMP Negeri 2 Kota Palopo. 138
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 Hipotesis statistik : Ho : 1 = 0 H1 : 1 ≠ 0 Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data kekuatan lengan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) = 0.804 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Dari uji koefesien nilai t diperoleh 10.311 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien korelasi signifikan, atau kekuatan lengan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Dengan demikian dapat disimpulankan bahwa ada hubungan yang signifikan kekuatan lengan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Ini membuktikan bahwa kekuatan lengan akan mengatasi tahanan atau beban pada saat melakukan chest pass dalam permainan bolabasket. Kekuatan lengan berfungsi untuk dapat melakukan tolakan bola ke depan (chest pass) dan menangkap bola yang dilemparkan. Lengan yang kuat akan menghasilkan gerakan chest pass dalam permainan bolabasket dengan baik, demikian juga sebaliknya bila seorang siswa yang memiliki lengan yang kurang kuat tidak akan mampu memaksimalkan lemparan secara chest pass dan atau menangkap bola dengan baik. b. Hipotesis kedua Ada hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket pada siswa SMP Negeri 2 Kota Palopo. Hipotesis statistik : Ho : 2 = 0 H1 : 2 ≠ 0 Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) = 0.813 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Dari uji koefesien nilai t diperoleh 10.646 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien korelasi signifikan, atau kelentukan pergelangan tangan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan kelentukan pergelangan tangan dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Ini membuktikan bahwa dengan kelentukan pergelangan tangan dalam permainan bola basket khususnya chest pass akan memudahkan dalam melakukan pergerakan dengan elastisitas otot-otot, tendon dan ligament. Pergerakan lengan yang lentuk akan menentuk arahnya bola untuk dapat di chest pass secara sempurna. Kelentukan pergelangan tangan dapat terjadi saat akan mendorong dan menangkap bola, kedua tangan akan terangkap menengadah ke depan. 139
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 c. Hipotesis ketiga secara signifikan dengan Ada hubungan antara kekuatan kemampuan chest pass dalam lengan dan kelentukan pergelangan permainan bolabasket. Dengan tangan dengan kemampuan demikian dapat disimpulkan bahwa chest pass dalam permainan ada hubungan yang signifikan bolabasket pada siswa SMP antara kekuatan lengan dan Negeri 2 Kota Palopo. kelentukan pergelangan tangan Hipotesis statistik : dengan kemampuan chest pass dalam permainan bolabasket. Ho : 1,2 = 0 Kekuatan lengan dan kelentukan H1 : 1,2 ≠ 0 pergelangan tangan yang Hasil pengujian : diintegrasikan secara bersamaBerdasarkan hasil pengujian sama dalam melakukan chest analisis regresi data antara pass atau operan dada dalam kekuatan lengan dan kelentukan permainan bolabasket, dan sangat pergelangan tangan dengan penting bahkan merupakan kemampuan chest pass dalam faktor penentu yang sangat permainan bolabasket. Diperoleh esensial untuk mendapatkan nilai regresi ( R0 ) 0.863 dengan hasil yang baik. Sebab tanpa tingkat probabilitas (0,000) < didukung dengan kemampuan 0,05, untuk nilai R Square fisik tersebut, maka sulit bagi (koefesien determinasi) = 0.744. seorang pemain untuk melakukan Hal ini berarti 74.4% kemampuan chest pass dengan sempurna. chest pass dalam permainan bolabasket dijelaskan oleh kekuatan lengan dan kelentukan PENUTUP pergelangan tangan. Sedangkan Sesuai dari hasil analisis sisanya (100% - 74.4% = 44,5%) pengujian hipotesis dengan dijelaskan oleh sebab-sebab berdasar pada masalah yang yang lain. Dari uji Anova atau F diajukan, maka dapat ditarik test, didapat F hitung adalah kesimpulan sebagai berikut: 82.886 dengan tingkat 1. Ada hubungan yang signifikan signifikansi 0,000. Oleh karena kekuatan lengan dengan probabilitas (0,000) jauh lebih kemampuan chest pass dalam kecil dari 0,05, maka model permainan bolabasket. regresi dapat dipakai untuk 2. Ada hubungan yang signifikan memprediksi kemampuan chest kelentukan pergelangan tangan pass dalam permainan dengan kemampuan chest pass bolabasket (dapat diberlakukan dalam permainan bolabasket. untuk populasi dimana sampel 3. Ada hubungan yang signifikan diambil). Dari uji t diperoleh antara kekuatan lengan dan 8.410 dengan tingkat signifikansi kelentukan pergelangan tangan 0,000. Oleh karena probabilitas dengan kemampuan chest pass (0,000) jauh lebih kecil dari dalam permainan bolabasket. 0,05. Maka Ho ditolak dan H1 Agar hasil penelitian ini dapat diterima atau koefesien regresi dimanfaatkan, maka saran yang signifikan, atau kekuatan lengan dapat dikemukakan sebagai berikut: dan kelentukan pergelangan tangan benar-benar berpengaruh *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM 140
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 1.
2.
3.
Guru olahraga diharapkan dapat memberikan berbagai model pembelajaran yang lebih mengarah pada bentuk bermain tanpa menghilangkan unsur tujuan dari sub materi yang diajarkan. Hendaknya komponen kondisi fisik yang dibutuhkan pada cabang olahraga disesuaikan dengan bentuk latihan, agar pencapaian hasil dari pembinaan lebih maksimal. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar pada penelitian yang relevan agar hasil penelitian dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan pembinaan prestasi bolabasket.
DAFTAR PUSTAKA Amber, Vic, 1988, Petunjuk Untuk Pelatihan dan Pemain Bola Basket, Penerbit CV. Pioner Jaya Bandung. Arikunto, Suharsimi, 1992, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Barry L. Johson and Jack K. Nelson, 1979, Pratical Measurement for Evalution in Physical Education Burgess Publishing Cmpany. Minneapolis Minnesota American. Brittenham Greg, 1996. Bolabasket latihan khusus, pemantapan, Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta. Clark, H. Harrison, 1979, Aplication of Measurent To Healt and Physical Education, Prentice Hall Inc. New Jersey. *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM
Daryl, Siedentop and John, M. Cooper, 1975, The Teori and Science of Basketball, LEA and Febiber, Philadelphia. Harsono, 1988, Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Depdikbud Dirjen Dikti, P2LPTK, Jakarta. Kusyanto, Yanto, 1994, Penuntun Belajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan I, Penerbit Ganeca Exact Bandung. Mc. Clenaghan, Rotella, Pate, 1993, Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan, Penerbit IKIP Semarang Press. Neuman, Hannes, 1988, Bola Basket Pendidikan Dasar dan Latihan, Gramedia Jakarta. Pasau M. Anwar, 1986, Simposium Olahraga. Bandung. PERBASI, 1988, Kumpulan tehnik dan taktik permianan bola basket, Penerbit PERBASI, Jakarta. Dwijowinoto, Kasiyo. 1993. Dasardasar ilmiah kepelatihan, IKIP, Semarang Press. Sodikum, Imam, 1992, Olahraga Pilihan Bola Basket, Departemen P & K, Dirjen Pendidikan Tinggi, P2LPTK. Sajoto Moch, 1988, Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Tinggi Proyek LPTK Jakarta.
141