BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET DAERAH PROVINSI GORONTALO
TAHUN ANGGARAN 2015
GORONTALO APRIL 2014
LAPORAN RENCANA KERJA BLHRD PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Diterbitkan oleh: Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo JL. Jamaluddin Malik No. 41 Kota Gorontalo Telp/Fax: 0435-828626 Website: http://www.balihristigtlo.prov.co.id Email:
[email protected]
Panggungjawab: Ir. Nontje Lakadjo Kepala BLHRD Provinsi Gorontalo
Pengarah/Ketua Pelaksana: Aswan Paramani, S.Pd Sekretaris BLHRD Provinsi Gorontalo
Tim Penyusun: Ir. Rugaya Biki, M.Si Hj. Meidy N. Silangen, S.Pi, M.Si Nasruddin, SKM, M.Si Ivonela Reane Larekeng, S.Hut, M.Kes Fiskawaty Sidiki, SE
Sekretariat: Riska, Yuwan, Nurain
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2014
i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan perkenan-Nya Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo dapat menyelesaikan dan menyajikan Dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 Tujuan penyusunan Renja ini adalah Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, program dan kegiatan BLHRD dengan Rencana Strategis, RKPD dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Gorontalo, meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi BLHRD beserta seluruh unit kerjanya dalam pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, menyediakan suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksanaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Dokumen Renja ini bersifat jangka pendek (tahunan) namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015, Visi misi Gubernur Gorontalo sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah Provinsi Gorontalo untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Gubernur sebagai Kepala Daerah terpilih untuk periode 2012-2017 dan bersesuaian dengan RKPD tahun 2015. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahun 2015 ini diucapkan terima kasih.
Gorontalo, 11 April 2014 Kepala Badan,
Ir. Nontje Lakadjo NIP. 195905281985032005
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2014
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
i ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1..Latar Belakang Penyusunan Renja OPD 1.2..Landasan Hukum 1.3..Maksud dan Tujuan 1.4..Sistematika Penulisan
1 2 5 7
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun lalu dan Capaian Renstra OPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD 2.4 Review terhadap RKPD 2.5 Telaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
9 30 35 47 53
BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD 3.3 Program dan Kegiatan
52 55 57
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Tindak Lanjut
67 68
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2014
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Renja OPD Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-OPD) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Tahun 2015 merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pembangunan secara rinci dibidang pengkajian dan penaatan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah agar terarah, efektif, efisien, terpadu dan terukur dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan serta tuntutan masyarakat. Penyusunan Rencana Kerja tersebut mengacu kepada Rencana Strategis
Badan
Lingkungan
Hidup
dan
Riset
Daerah
Provinsi
Gorontalo tahun 2012-2017 dengan mengakomodasi aspirasi yang berkembang
di
masyarakat,
serta
disinergikan
dengan
program
Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
1
2014 dan usulan program dan kegiatan Kabupaten/Kota
pada saat
Musrenbangda. Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 ini selaras dengan 10 (sepuluh) arah Pembangunan
Provinsi
Gorontalo
2012–2017
khususnya
dalam
mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dimasingmasing
wilayah,
peningkatan
kualitas
Sumber
Daya
Manusia,
peningkatan integrasi manajemen pengelolaan lingkungan, khususnya tata kelola potensi sumber daya Kelautan, Hutan, Tanah, Air, dan Danau Limboto secara lebih baik dan peningkatan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik Selanjutnya Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2015 ini dijadikan acuan dalam membuat
Rencana
Kerja
Anggaran
tahun
2015
untuk
bahan
penyusunan APBD Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2015 dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Provinsi Gorontalo khususnya di bidang pengkajian dan penaatan lingkungan, pengembangan
sistem
informasi
lingkungan,
perlindungan
dan
konservasi SDA dan pengembangan riset daerah serta sebagai pedoman dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 1.2 Landasan Hukum 1.
Undang - Undang No.38 tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara RI Tahun 2000
No.258, Tambahan
Lembaran Negara RI No.4060); 2.
Undang - Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI tahun 2003
No.47, tambahan lembaran
Negara RI No.4287);
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
2
3.
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421); 4.
Undang - Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2004
No.125, tambahan lembaran
Negara RI No.4437) sebagaimana diubah dengan UU No.8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No.5 tahun 2005 tentang Perubahan atas UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi UU No.8 tahun 2005 (Lembaran Negara RI tahun Undang - Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara RI tahun 2007
No. 68,
Tambahan Lembaran Negara RI No.4725); 5.
Undang - Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2004
No.126, Tambahan Lembaran
Negara RI No.4438); 6.
Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2008 No. 61, Tambahan Lemabaran Negara RI No.4868),
7.
Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI tahun 2009 No.140, Tambahan Lembaran Negara RI No. 5059);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara RI tahun 2004 No. 34 Tambahan Lembaran Negara RI No. 3729);
9.
Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Negara RI tahun 2007
(Lembaran
No.82, Tambahan Lembaran Negara RI
No.4737);
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
3
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Lembaga-Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo (Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah); 13. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebgaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19
Tahun
2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Gorontalo dan Daerah Kabupaten/Kota ; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatat Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Keputusan
Gubernur
Gorontalo
Tanggal
16
Agustus
2012
Nomor:352/18/VIII/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017;
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
4
18. Surat Edaran Mendagri Nomor:050/2020/SJ Tanggal 11 Agustus 2005, tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah. 1.3 Maksud dan Tujuan A.
Maksud Penyusunan
dan
Penerapan
Rencana
Kerja
(RENJA)
Badan
Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2015 dimaksudkan untuk: 1. Sebagai acuan dalam merencanakan dan merumuskan rencana program dan kegiatan pembangunan di bidang pengkajian dan penaatan lingkungan,
lingkungan,
pengembangan
perlindungan
dan
sistem
konservasi
informasi SDA
dan
pengembangan riset daerah 2. Program dan kegiatan tahun 2015 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Gorontalo tahun 2014 dan Rencana Strategik BLHRD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017. 3. Mendorong tercapainya sasaran pembangunan yang ditetapkan dalam 1 (satu) tahun kedepan 4. Sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. 5. Mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, potensi yang ada dan harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi Visi dan Misinya untuk kurun waktu satu tahun kedepan B.
Tujuan Rencana Kerja (RENJA) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2015 disusun untuk menentukan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
5
arah dan tujuan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, dan untuk tujuan strategisnya, sehingga setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan Sebagai berikut: 1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, program dan kegiatan BLHRD dengan Rencana Strategis, RKPD dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Gorontalo 2. Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi BLHRD beserta seluruh
unit
lingkungan,
kerjanya
dalam
pengembangan
pengkajian
sistem
dan
informasi
penataan
lingkungan,
perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. 3. Tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksanaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan
daerah
dibidang
lingkungan,
pengembangan
pengkajian
sistem
dan
informasi
penataan lingkungan,
perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah tahun 2015. 4. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta produktifitas dalam rangka peningkatan kinerja pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
6
1.4 Sistematika Penulisan Rencana Kerja (RENJA) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Pada Bab ini diuraikan latar belakang penyusunan renja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2015, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan sistematika penulisan
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Pada Bab II diuraikan tentang Evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun lalu dan capaian renstra OPD, Analisis Kinerja Pelayanan OPD, Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD, Review terhadap RKPD, dan Telaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat. Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Pada Bab ini diuraikan tentang Telaahan terhadap Kebijakan Nasional, Tujuan dan Sasaran Renja OPD dan Usulan Program dan Kegiatan BLHRD Tahun 2015 Bab VII Penutup Pada
Bab
mendapatkan
Penutup
diuraikan
perhatian,
baik
Catatan
dalam
penting
rangka
yang
pelaksanaan
maupun rencana tindak lanjutnya.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
7
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo telah dilakukan perubahan nama organisasi menjadi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo yang disingkat BLHRD sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo. Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo adalah salah satu OPD yang membantu tugas Gubernur dalam bidang pengkajian dan penaatan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah. Dalam rangka mewujudkan visi misi yang diembannya, telah banyak program dan kegiatan dibidang pengkajian dan penaatan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah yang telah dilaksanakan, namun diakui hasilnya belum optimal, hal ini terjadi sebagai akibat dari kondisi
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
8
BLHRD
Provinsi
Gorontalo
dewasa
ini,
yang
secara
umum
dapat
dikemukakan dalam uraian beberapa point sebagai berikut: 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun lalu dan Capaian Renstra OPD Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah,
setiap
dokumen
perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya, maka Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap Renja tersebut meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program dan kegiatan, pelaksanaan rencana program dan kegiatan serta hasil rencana program dan kegiatan. Dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya
2.
Tujuan yang dikehendaki
3.
Sasaran–sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya
4.
Kebijakan–kebijakan dalam pelaksanaannya Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup,
Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo yang telah mengalami perubahan menjadi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah tahun 2013 sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.1. Rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan renja OPD dan pencapaian renstra OPD sampai dengan Tahun 2013 sebagai berikut:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
9
Tabel. 2.1. Rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan renja OPD dan pencapaian renstra OPD sampai dengan Tahun 2013
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
10
Lanjutan Tabel. 2.1.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
11
Lanjutan Tabel. 2.1.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
12
Lanjutan Tabel. 2.1.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
13
Dari tabel 2.1 tersebut, terlihat bahwa beberapa sasaran program kegiatan yang ditargetkan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo belum dapat tercapai seutuhnya. Sasaran tersebut merupakan sasaran untuk mengukur peningkatan program instansi pemerintah, baik di Provinsi Kabupaten dan Kota
yang
menerapkan kegiatan dengan baik. Sasaran tersebut di atas menjadi salah satu prioritas yang ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi
Gorontalo.
Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
sudah
mencapai 100% dan realisasi keuangan sudah mencapai 97,31%, namun demikian pencapaian program sebagai bentuk realisasi outcome belum tercapai 100% yang pencapaiannya akan diprogramkan pada tahun-tahun
berikutnya.
Analisis
capaian
kinerja
yang
telah
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi yang mengalami perubahan organisasi menjadi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah pada tahun 2013, adalah sebagai berikut: Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1.
Pemantauan Kualitas Lingkungan Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan database dan trend data kualitas air sungai dan udara ambient di Provinsi Gorontalo. Hasil
yang
Lingkungan
telah Hidup
dicapai
adalah
Gorontalo
tersedianya
(SLHD)
tahun
Laporan 2013,
Status Laporan
Environment Quality Index (EQI) dan tersusunnya laporan SPM bidang LH tahun 2013, kondisi kualitas udara ambiet di Kab/Kota masih baik, gambaran Status Mutu air Sungai yaitu Sungai Bone: Cemar Ringan – sedang, sungai,
Biyonga: cemar ringan-sedang,
sungai Paguyaman: cemar ringan-sedang, sungai Buladu: cemar sedang-berat, sungai Taluduyunu: cemar ringan-sedang, sungai Andagile
Atinggola:
cemar
ringan-sedang,
pohuwato: cemar ringan-sedang.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
sungai
Randangan
Dana yang dialokasikan untuk
14
kegiatan ini sebesar
Rp. 338.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan
sebesar 100 % sedangkan realisasi keuangan sebesar 97,09%. Permasalahan: -
Keterlambatan penyampaian SLHD dan SPM dari Kab/Kota
-
Peralatan untuk sampling kualitas air sungai masih terbatas
-
Bahan untuk pengawetan sample pada saat sampling kualitas air BLH
-
Kab/Kota
belum
mengalokasikan
anggaran
untuk
pemantauan sungai dan udara. Solusi -
SLHD
disusun
dengan
melakukan
pendataan
langsung
kabupaten/ kota tanpa menunggu laporan dari Kab/Kota
2.
-
Menganggarkan Belanja modal peralatan untuk sampling
-
Melakukan pemantauan bersama dengan Kab/ Kota
Peningkatan
Kinerja
Kab/Kota
dan
masyarakat
dalam
Pengelolaan SDA dan LH Tujuan kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan
kualitas Lingkungan mendorong
dan
keterlibatan
semua pihak (Pemerintah, legislatif, masyarakat, dunia usaha, Media massa dan LSM) dalam pelestarian lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo. Hasil yang telah dicapai adalah terwujudnya kota Adipura 2012-2013 yaitu Kota Limboto, Kota Suwawa dan Kota Marisa dan terlaksananya kegiatan pemantauan tahap I dan ekspose untuk penilaian Adipura tahun 2014. Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar
Rp. 250.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan
sebesar 100 % sedangkan realisasi keuangan sebesar 93,50%.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
15
Permasalahan: Dalam pelaksanan kegiatan dilapangan diperhadapkan beberapa permasalahan, seperti beberapa Kabupaten sudah mentargetkan untuk memperoleh ADIPURA tetapi belum didukung ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti sarana pengolahan sampah, penambahan ruang terbuka hijau dan fasilitas lainnya. Solusi Penguatan kelembagaan LH dan instansi terkait di Kabupaten dan Kota dan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan.
2.
Program Peningkatan Pengelolaan Lingkungan bagi Usaha atau Kegiatan 2.1. Pengawasan
Kegiatan/usaha
yang
berdampak
terhadap
pencemaran dan kerusakan lingkungan Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan komitmen para Pemrakarsa kegiatan atau stakeholders dalam upaya pengelolaan lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL). Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya komitmen para Pemrakarsa atau stakeholders dalam upaya pengelolaan lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL, tersedianya data dan informasi kualitas limbah yang dihasilkan usaha atau kegiatan 5 Rumah Sakit daerah Se Provinsi Gorontalo (RSUD Aloe saboe, RSUD Tani nelayan, RSUD Pohuwato, RSUD Dunda, Rumah Sakit Totok ) dan terlaksananya sosialisasi hasil pengawasan.
Dana
yang
dialokasikan
untuk
pelaksanaan
kegiatan ini sebesar Rp. 69.900.000,- Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 % sedangkan realisasi keuangan sebesar 97,87% Permasalahan: Belum semua parameter untuk penilaian kualitas limbah dapat dipantau Semua Lokasi pemantauan belum taat dalam pengelolaan limbah medis Solusi
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
16
Pemrakarsa
dimintakan
untuk
melakukan
pengelolaan
limbah medis sesuai dengan peraturan perundangan. 3.
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumberdaya
aparatur
dalam
pengelolaan lingkungan hidup 3.1.
Pemberdayaan masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto Tujuan kegiatan ini adalah untuk Peningkatan ketrampilan masyarakat dipesisir danau dan aparat BLH Kab Gorontalo dan Kota Gorontalo dalam membuat sedimen danau limboto menjadi
batu
bata.
Hasil
yang
telah
dicapai
adalah
Meningkatnya ketrampilan masyarakat pada pesisir danau limboto sebanyak 100 orang peserta dalam pemanfaatan sedimen danau limboto menjadi batu bata Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 130.122.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 % sedangkan realisasi keuangan sebesar 98,00%. Permasalahan: Belum tersedianya alokasi anggaran untuk modal usaha dan peralatan untuk pembuatan batu bata Solusi: Direkomendasikan kepada Pemda Kabupaten/ Kota dan dinas terkait provinsi dalam pengembangan usaha dan ketrampilan masyarakat 3.2.
Pembinaan Model Sekolah Adiwiyata Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya Linkungan Hidup di Provinsi Gorontalo. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah Meningkatnya jumlah sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi menjadi 21 dan sekolah Adiwiyata tingkat Nasional menjadi 6 sekolah (SDN 7 Tabongo, SMP 1 Telaga, SDN 2 Botubilotahu Pohuwato, SMP 1 Pohuwato, SDN 7 Kabila Bone, SDN Kabila) Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar
Rp. 148.100.000,-.
Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 % sedangkan realisasi keuangan sebesar 97,92%.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
17
Permasalahan -
Belum optimalnya pelaksanaan Adiwiyata di BLH/KLH dan Diknas Kabupaten/ Kota
-
Belum
tersediannya
anggaran
yang
memadai
untuk
peningkatan fisik dan data non fisik Sekolah Adiwiyata. Solusi Koordinasi dengan BLH/KLH dan Diknas serta peningkatan alokasi anggaran tahun 2014. 4.
Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna
4.1. Pengembangan Desa dan Sekolah Mandiri Energi Kegiatan ini bertujuan untuk
merumuskan
kebutuhan energi listrik dan bahan bakar untuk pihak sekolah di lokasi sasaran,
membuat
rumusan
kesiapan
pembangunan laboratorium dan SME (Sekolah Mandiri Energi) energi utamanya yang berbasis limbah bio, dengan
juga
memperhatikan
kemungkinan
pengembangan
pemanfaatan energi matahari dan air dan merumuskan kesiapan jejaring pendukung SME. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya data potensi jejaring pendukung untuk lokasi sekolah Mandiri
Energi,
tersusunnya
strategi
pengembangan
jejaring
pendukung SME, tersedianya 1 model biogas Digester di Sekolah SMA Wira Bakti Kabupaten Bone Bolango. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 150.840.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,35%
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
18
5. Program Pengembangan Kerjasama Penelitian 5.1. Pengembangan Kreativitas Ilmiah dan Kerjasama Penelitian
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kerjasama penelitian antara lembaga peneliti dengan lembaga penelitian lainnya. Hasilnya adalah
Terwujudnya
Pengembangan
IPTEK
dan
Penguatan
Kerjasama Penelitian dengan lembaga terkait baik kabupaten/kota maupun Pusat dan Daerah dan tersosialisasinya hasil penelitian melalui media Jurnal Inovasi gorontalo yang terbitnya 3 (tiga) kali dalam
setahun
serta
terselenggarannya
Seminar
Proposal
Penelitian. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 139.950,000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,74%. 5.2. Rakor Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah Regional Timur Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi Untuk membangun jejaring
penelitian
Perguruan
Tinggi,
dengan Lembaga
lembaga Non
penelitian
Departemen
(Kementerian serta
BPP
se
Indonesia). Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah terbangunnya jejaring
Penelitian
dengan
lembaga
penelitian
yang
meliputi
Kementerian, Lembaga Non Departemen Badan penelitian dan Pengembangan Daerah se-Wilayah Timur Indonesia, Perguruan Tinggi, Dewan Riset Daerah (DRD), serta stacholder lainnya yang berkepentingan Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
19
Rp. 155.700.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,95%. 5.3. Workshop Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, daya saing daerah dan pelaksanaan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia 2011-2015 secara terarah dan berkesinambungan. Hasil pelaksanaan kegiatan ini Meningkatnya kapasitas Pemerintah Daerah, daya saing daerah dan pelaksanaan
MP3EI
2012-2015
secara
terarah
dan
berkesinambungan. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 214.100.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,90%. 5.4. Kajian percepatan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Provinsi Gorontalo Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan
strategi
kepada
pemerintah
daerah
dalam
percepatan
pelaksanaan SPM di Provinsi Gorontalo. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Sebagian besar SKPD yang menjadi objek kajian ini belum melakukan penyusunan rencana pencapaian SPM dan target tahunan pencapaian SPM
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
20
Masih
perlunya
pemahaman
langkah-langkah
secara
mendalam
untuk tentang
meningkatkan SPM.
Realitas
menunjukkan sebagian para
staf
besar masih
mengalami kendala
dalam
melakukan penjabaran indikator
pada kinerja
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam peraturan Menteri terkait. Dengan keterbatasan ini pula menyebabkan laporan rencana dan target tahunan pencapaian SPM pada sebagian besar SKPD yang menjadi objek kajian ini belum disusun dengan baik.
Perlu
menambah
atau
memaksimalkan
peran
konsultan
pendamping, terutama dalam melakukan pendampingan pada penyusunan laporan rencana dan target tahunan pencapaian SPM dan sedapat mungkin agar setiap SKPD didampingi oleh satu tenaga konsultan, karena yang terjadi selama ini satu tenaga konsultan menangani beberapa SKPD, sehingga perannya dinilai belum optimal.
Perlu dilakukan bimbingan teknis (Bimtek) yang “lebih teknis” dan berbasis SKPD. Hal ini dipandang perlu, karena sebagian staf
SKPD menganggap standar teknis yang ditetapkan dalam
peraturan Kementerian/Lembaga teknis sangat tinggi, sehingga umumnya
mereka
mengalami
kesulitan
dalam
mensinkronisasaikan dengan kondisi riil di instansi masingmasing. Dana
yang
185.350.000,-.
digunakan Realisasi
dalam fisik
kegiatan
kegiatan
ini
sebesar
Rp.
100%
dan
sebesar
realisasi keuangan sebesar 98,55%. 6. Program Pengembangan SDM dalam melakukan Penelitian
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
21
6.1. Studi persepsi masyarakat tentang kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
tingkat
persepsi
masyarakat tentang kinerja pemerintah Provinsi Gorontalo.
Hasil
kegiatan tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu :
Instansi yang
pemerintah paling
sering
dikunjungi
warga
dalam
setahun
terakhir yaitu Kantor Kecamatan, Puskesmas,
Kantor
Desa/Kelurahan, Rumah Sakit Umum dan Sekolah Negeri. Sangat mendasar, oleh karena jika layanan yang diharapkan semakin kompleks maka kemungkinan munculnya ketidakpuasan dikalangan warga akan semakin besar.
Secara umum hasil kerja pemerintah Provinsi Gorontalo hingga saat ini belum dinilai baik, gap antara rata-rata indeks kinerja dengan rata-rata indeks harapan negatif. Artinya secara umum kinerja pemerintah melalui 15 bidang kerja yang diukur secara rata-rata belum memenuhi harapan warga. Dana
yang
digunakan
200.000.000,-.
Realisasi
dalam fisik
kegiatan
kegiatan
ini
sebesar
sebesar
Rp.
100%
dan
realisasi keuangan sebesar 99,99%. 6.2 Model
rehabilitasi
lahan
dalam
rangka
manajemen
lahan
pertanian Kegiatan ini bertujuan untuk membangun suatu model rehabilitasi lahan dalam rangka manejemen lahan pertanian untuk menunjang pemanfaatan berkelanjutan
lahan di
pada
DAS
pembangunan
Bone.
Hasilnya
pertanian penelitian
secara tersebut
menunjukkan bahwa:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
22
Klasifikasi kemampuan lahan di DAS Bone diperoleh dari hasil analisa perangkat software LCLP (Land Cladification and Land Use Planning) diperoleh kemampuan lahan kelas II-VIII. Faktor kendala penggunaan lahan meliputi bentuk lahan dominan perbukitan dan pegunungan, lereng dominan >30%, penggunaan lahan
dominan
kawasan
hutan lindung.
Faktor
penyebab
lahan
kritis meliputi factor fisik lahan
(bentuk
lahan,
topografi dan penggunaan lahan).
Faktor
social
ekonomi
dan
budaya
menjadi
factor
terjadinya
lahan
kritis,
ditemukan
luas
kepemilikan lahan rata-rata 0,73 ha dengan beban keluarga 4-8 orang/RT, tingkat pendidikan rata-rata rendah serta kebiasaan dalam pengelolaan lahan belum menerapkan teknis konservasi tanah, sehingga tekanan penduduk terhadap lahan cukup tinggi dan daya dukung lahan pertanian rata-rata rendah.
Zonasi lahan kritis tersebar di kawasan lindung di dalam kawasan hutan, kawasan lindung luar kawasan hutan dan kawasan budidaya. Dana
yang
digunakan
200.000.000,-.
Realisasi
dalam fisik
kegiatan
kegiatan
ini
sebesar
sebesar
Rp.
100%
dan
realisasi keuangan sebesar 99,44%. 7.
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 7.1. Peningkatan Infrastruktur Jaringan E-Government Kegiatan ini bertujuan untuk memfungsikan jaringan sistem informasi dan komunikasi
yang terpusat di Pemerintah Daerah Provinsi
Gorontalo secara online dengan belanja Koneksi Internet dan kemudian disalurkan ke SKPD-SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Penambahan bandwith sebesar 40 mbps, terintegrasinya jaringan antar SKPD di lingkungan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
23
Pemerintah Provinsi Gorontalo, terlayaninya akses internet 34 SKPD ke Jaringan internet global. Manfaat pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya
sarana
penyebarluasan
informasi
kegiatan
terpadu
maupun
dan
kebijakan
terintegrasi inovatif
dalam
Pemerintah
Provinsi Gorontalo. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 1.218.722.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,33%. 7.2. Peningkatan layanan media informasi publik di Provinsi Gorontalo Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan informasi kegiatan pembangunan di Provinsi Gorontalo ke publik. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terpublikasinya beberapa kegiatan pembangunan di provinsi gorontalo pada publik. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 183.468.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,11%. Permasalahan: Updating
data
Portal
Provinsi
Gorontalo
belum
optimal
karena
kurangnya operator yang handal Solusi: Meningkatkan kapasitas aparatur yang bertugas untuk updating data dan lebih proaktif, dan merekrut tenaga operator dari kalangan profesional. 7.3. Pengembangan Aplikasi dan Website seluruh SKPD Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam kegiatan pembangunan melalui pengembangan website pemda dan aplikasi e-gov lainnya. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya pengembangan portal yang dapat dimanfaatkan oleh Pemprov dan Pemkab/Kota dan terintegrasinya seluruh website pemda ke portal pemprov dan serta terlaksannya mobile school di kalangan pelajar didaerah terpencil di Provinsi Gorontalo. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 257.560.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,98%. 8.
Program Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pengembangan Teknologi Informasi
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
24
8.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Sandi Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM dibidang Sandi dan Telekomunikasi,
mengamankan infrastruktur
Komunikasi dan telekomunikasi berupa jaringan internet, intranet dan telekomunikasi mobile. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan kualitas SDM Sandi sebanyak 5 orang dan Bantuan Peralatan Sandi berupa Kryptofax dan Kryptophone dari Lembaga Sandi Negara untuk Seluruh Daerah di Provinsi Gorontalo. Manfaat pelaksanaan kegiatan ini adalah amannya informasi strategi pemerintah.
Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp.
135.250.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 94,84%. Permasalahan Kurangnya SDM Sandi baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota Solusi Mengikut sertakan PNS pada Diklat yang diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara 9.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 9.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
kualitas
Pelayanan
Adminstrasi Perkantoran di Balihristi Provinsi Gorontalo.
Hasil dari
pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran dengan baik dalam mendukung seluruh pelaksanaan program dan kegiatan di Balihristi Provinsi Gorontalo pada tahun 2013. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 375.490.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,05%. 10.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 10.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
Perkantoran di Balihristi Provinsi Gorontalo.
kualitas
Pelayanan
Hasil dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan perkantoran dengan baik dalam mendukung seluruh pelaksanaan program dan kegiatan di
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
25
Balihristi Provinsi Gorontalo pada tahun 2013. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 387.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,50%.
11.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 11.1.Penyusunan Anggaran dan laporan Keuangan SKPD Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
keuangan di Balihristi Provinsi Gorontalo.
kualitas
Pelayanan
Hasil dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan keuangan dengan baik dalam mendukung seluruh pelaksanaan program dan kegiatan di Balihristi Provinsi Gorontalo pada tahun 2013. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 122.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,09%.
12.
Program Peningkatan perencanaan, monitoring dan evaluasi 12.1.Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
keuangan di Balihristi Provinsi Gorontalo.
kualitas
Pelayanan
Hasil dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah sinkronisasi program dan kegiatan antara provinsi dan
Kabupaten/Kota
serta
terlaksananya
kegiatan
evaluasi
pelaksanaan kegiatan tahun 2013. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 187.760.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 96,29%. Dan pada tahun 2012 dengan dana Rp. 207.842.500,- realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 98,36%
Walaupun capaian pelaksanaan kegiatan secara fisik pada tahun 2013 sudah mencapai 100%, namun demikian masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target outcome, yaitu sebagai berikut:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
26
1. Aspek Perencanaan
Belum lengkapnya data base yang dapat menangani seluruh kegiatan perencanaan dalam pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
2. Aspek Pengorganisasian
Terbatasnya personil yang telah mengikuti kursus menguasai proses pengadaan barang/jasa, terutama yang bersertifikat. Di BLHRD baru tersedia 1 (satu) orang yang sudah bersertifikat untuk pengadaan barang dan jasa.
Terbatasnya SDM baik dari aspek kuantitas maupun dari segi kualitas. Hal ini akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan BLHRD
Provinsi
Gorontalo
khususnya
dalam
melakukan
pembinaan dan pengawasan lapangan
Tenaga PPLHD dan PPNS Lingkungan masih kurang. Hal ini akan mempengaruhi
tupoksi
bidang
lingkungan
hidup
dalam
melakukan pengawasan tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pelaksanaan RKL dan RPL. Jumlah PPLHD yang ada sebanyak 7 (tujuh) orang sedangkan PPNS belum tersedia.
Belum tersedianya tenaga fungsional peneliti yang bekerja di BLHRD Provinsi Gorontalo sehingga kajian atau penelitian semuanya masih dikerjasamakan dengan pihak perguruan tinggi.
3. Aspek Pelaksanaan
Sarana dan parasarana penelitian serta tenaga laboratorium belum tersedia dalam melakukan analisis kualitas udara, air dan tanah. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja BLHRD provinsi Gorontalo dalam melakukan pengawasan kegiatan dilapangan khususnya apabila terjadi permasalahan yang terkait dengan kualitas air, kualitas udara maupun pengembangan teknologi tepat guna yang memerlukan beberapa kegiatan eksperimen. Hal
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
27
ini juga akan mempengaruhi efesiensi penggunaan anggaran yang apabila laboratirum tersebut tersedia maka dapat melakukan penghematan
anggaran
untuk
kegiatan
pemantauan
dan
pengawasan sebesar 50%.
Dalam pelaksanan kegiatan dilapangan diperhadapkan beberapa permasalahan, seperti beberapa Kabupaten sudah mentargetkan untuk memperoleh ADIPURA tetapi belum didukung ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti TPA, fasilitas lainnya.
Lemahnya budaya IPTEK
Masih lemahnya sosialisasi regulasi yang telah ada
Belum tersedianya peneliti dibidang riset
Lemahnya sinergitas kebijakan IPTEK
Lemahnya koordinasi dan sinergi diantara pemangku kepentingan pembangunan IPTEK
Tata hubungan koordinasi dengan Instansi terkait belum optimal.
4. Aspek Monev
Masih kurang tertib dalam penyelesaian laporan kegiatan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilapangan belum optimal Sehubungan dengan hal diatas, maka dilakukan upaya-upaya
untuk mengantisipasi beberapa permasalahan yang akan diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan pada tahun 2015, seperti peningkatan kapasitas aparatur dalam pengelolaan lingkungan hidup dan pelaksanaan penelitian, melakukan kerjasama dengan pihak laboratorium yaitu sebagai berikut: 1. Aspek Perencanaan Kelengkapan data telah diupayakan untuk lebih baik, antara lain dengan penyusunan data base melalui SLHD pada Tahun Anggaran 2013 dan akan ditindaklanjuti pada tahun 2015 yang dapat bermanfaat sebagai salah satu bahan dalam penyusunan rencana
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
28
pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan, membangun koordinasi perencanaan kelitbangan antara OPD, forum komunikasi penelitian dan pengembangan daerah wilayah timur serta litbang kementerian dalam menyediakan solusi-solusi bidang riset dan teknologi. 2. Aspek Pengorganisasian
Mengikutsertakan SDM dalam Diklat Pengadaan Barang Jasa
Mengikutsertakan
SDM
dalam
kursus
PPLHD
dan
PPNS
Lingkungan
Melalui media peningkatan kegiatan Pengembangan Kapasitas SDM, personil sharing informasi, baik teknis maupun non teknis, sehingga diharapkan semua personil memperoleh masukan yang sama terkait perkembangan tugas-tugas Institusi.
Akan mengikutsertakan personil dalam mengikuti kursus jabatan fungsional
Optimalisasi sarana dan prasarana penelitian, mempercepat kemampuan SDM melalui Diklat Peneliti untuk mengisi formasi peneliti di Provinsi Gorontalo
3. Aspek Pelaksanaan
Melakukan
kerjasama
melalui
MOU
dengan
Laboratorium
lingkungan di Manado dan Makassar, perguruan tinggi antar Gorontalo daerah, badan litbang maupun kementerian terkait
Melakukan
pembinaan
bagi
sekolah-sekolah
yang
belum
memahami arti pentingnya program Adiwiyata
Melakukan
sosialisasi
secara
kontinyu
agar
pemerintah
Kabupaten/Kota melakukan penyediaan sarana dan prasarana dalam mendukung ADIPURA seperti TPA
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
29
Melakukan sosialisasi hasil-hasil penelitian kepada instansi terkait dan masyarakat melalui media massa maupun melalui Jurnal Inovasi Gorontalo
Melalui kegiatan perjalanan dinas koordinasi ke wilayah kerja, diharapkan tata hubungan koordinasi dengan Instansi terkait akan menjadi optimal.
Mempertahankan hubungan kerjasama dan silatuhrahmi antara semua bidang dan pegawai di BLHRD Provinsi Gorontalo
4. Aspek Monev
Menyusun kegiatan
mekanisme dan
laporan
penyelesaian/penyusunan indeks
kepuasan
laporan
masyarakat
yang
diharapkan dengan mekanisme tersebut, penyelesaian laporan kegiatan menjadi lebih tertib.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilapangan dilakukan setiap triwulan
Pelibatan tim peneliti dalam melakukan monev agar dapat mengevaluasi manfaat dari penelitian yang dilaksanakan
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD Indikator yang digunakan untuk menganalisis kinerja pelayanan OPD adalah Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan Indikator lainnya berdasarkan kebutuhan. Analisis kinerja pelayanan BLHRD Provinsi Gorontalo berdasarkan Tabel 2.2 tentang Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD BLHRD Provinsi Gorontalo sebagai berikut:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
30
Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD BLHRD Provinsi Gorontalo
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
31
Berdasarkan tabel 2.2 tersebut diatas, beberapa indikator Kinerja Utama yang akan digunakan untuk meningkatkan tingkat kinerja pelayanan Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo yang nantinya akan menjadi bahan atau acuan untuk penyusunan program dan kegiatan tahun 2015, yaitu sebagai berikut: 1) Peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan alat untuk mengukur kinerja setiap daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Kriteria penilaian didasarkan pada 3 (tiga) bagian yaitu pemantauan kualitas air, udara, dan tutupan lahan. Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel air sungai pada masing-masing provinsi. Penghitungan indeks untuk kualitas udara dihitung berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997 tentang Pedoman Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Pengukuran dilakukan di ibukota masing-masing provinsi dengan memperhitungkan tingkat sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2) di udara. Pengukuran dilakukan setiap tahun dengan mengambil sampel pada 3 lokasi yang mewakili lokasi padat transportasi, wilayah pemukiman, dan wilayah industri. Indeks tutupan hutan (lahan) dihitung berdasarkan jumlah hutan primer dan sekunder dibagi luas kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan di provinsi tersebut. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Gorontalo sampai tahun 2011 sebesar 76 dan target capaian sampai tahun 2017 sebesar 90. Target capaian tersebut akan terus ditingkatkan dengan tingkat capaian sampai akhir renstra OPD (2017) sebesar 90. Hal ini dapat tercapai dengan meningkatkan tingkat kinerja BLHRD dan koordinasi antara Provinsi dan Kabupaten/Kota. Beberapa kendala yang dihadapi Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
32
dalam peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup tersebut adalah ketersediaan sumberdaya manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sarana dan prasarana pendukung seperti laboratirum lingkungan yang belum tersedia serta anggaran yang sifatnya masih terbatas. 2) Persentase Tingkat
Ketaatan Pemrakarsa terhadap Pelaksanaan
Dokumen Lingkungan Tingkat ketaatan
pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan data
lingkungan masih rendah. Berdasarkan hasil pemantauan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan baru mencapai 35%. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan kualitas lingkungan seperti perubahan kualitas air permukaan, perubahan kualitas udara, dan pencemaran
tanah.
Peningkatan
tingkat
ketaatan
pemrakarsa
kegiatan dalam pengelolaan lingkungan akan terus ditingkatkan melalui sosialisasi, pelatihan maupun kegiatan monitoring dan evaluasi. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan terhadap dokumen lingkungan antara lain, sebagai berikut:
Kurangnya tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan/usaha baik di sektor swasta maupun pemerintah untuk menyusun dokumen AMDAL dan UKL-UPL .
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL
Belum
terbentuknya
Komisi
AMDAL
yang
berlisensi
di
kabupaten/kota dan Provinsi Gorontalo.
Rendahnya kuantitas dan kompetensi Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota dalam melakukan penilaian dokumen AMDAL yang menjadi kewenangannya.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
33
Rendahnya
kuantitas
dan
kompetensi
kelembagaan
yang
mempunyai kewenangan menangani AMDAL di Kabupaten/Kota dan Provinsi. Berdasarkan tersebut, maka akan dilakukan beberapa upaya dan akan direkomendasikan sampai ditingkat pemerintahan yang ada di Kabupaten/Kota, yaitu sebagai berikut:
Dalam
pemberian
Bupati/Walikota
izin
kegiatan
sesuai
dan/usaha,
dengan
Gubernur
kewenangannya
dan wajib
memasukkan persyaratan izin lingkungan hidup.
Pemberian izin lingkungan
diterbitkan berdasarkan keputusan
kelayakan lingkungan hidup dan rekomendasi UKL-UPL.
Bagi kegiatan dan/atau usaha yang sudah lebih dulu dilaksanakan tanpa dilengkapi dokumen lingkungan, maka terhadap kegiatan tersebut akan dikenakan Audit Lingkungan.
Pelaksanaan pembangunan di daerah wajib dilengkapi dengan kajian kelayakan lingkungan sebagai bentuk kriteria pemerintahan yang baik dan berwawasan lingkungan (Good Environmental Governance).
3) Kebijakan Pemerintah daerah berbasis Penelitian Dalam rangka mendukung program unggulan di Provinsi Gorontalo maka beberapa point penting untuk difokuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan litbang dan lembaga pendukung (Dewan Riset Daerah, Perguruan Tinggi) untuk mendukung proses transfer dari ide menjadi prototip industri daerah untuk penguatan system inovasi daerah
Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya penelitian untuk menghasilkan produktivitas litbang yang berdaya guna serta meningkatkan budaya riset dalam setiap kebijakan pemerintah daerah
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
34
Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan baik peneliti dilingkup daerah, nasional maupun internasional untuk mendukung peningkatan produktivitas litbang
Meningkatkan ketersediaan
kreativitas teknologi
dan
produktivitas
maupun
kebijakan
litbang
program
untuk
unggulan
daerah dibidang : -
Bidang penelitian dan pengembangan ekonomi, social, budaya dan kesehatan
-
Bidang penelitian pengembangan infrastruktur dan tata ruang dan sumberdaya alam
-
Bidang penelitian pemerintahan dan sumberdaya manusia
-
Bidang penelitian pertanian, perkebunan, perikanan kelautan dan kehutanan
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD A. Tingkat kinerja pelayanan OPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan OPD Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Negara Lingkungan Hidup seiring dengan dengan tujuan yang dicapai Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo yaitu fokus pada upaya pengendalian pencemaran lingkungan, pengendalian kerusakan lingkungan
dan
peningkatan
kapasitas
dalam
pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Dan juga penyusunan renja tersebut telah mengakomodir usulan program dan kegiatan yang tidak terakomodir dalam renja Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan. Beberapa permasalahan yang akan dihadapi dalam menunjang pencapaian
Indikator
Lingkungan
Hidup,
Kinerja Kementerian
Utama Riset
Kementerian dan
Negara
Teknologi
dan
kabupaten/Kota adalah:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
35
Masih kurangnya tenaga PPNS dan PPLHD sebagai instrumen pengawasan terhadap pelaku pencemaran.
Belum
tersedianya
laboratorium
lingkungan
sebagai
alat
pemantauan kualitas lingkungan.
Belum tersedianya tenaga fungsional dalam mendukung kegiatan penelitian
Belum tersedianya sarana dan prasarana penelitian
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BLHRD Masih kurang memadai untuk menunjang pelaksanaan tugas;
Manajemen anggaran yang tidak tepat guna dalam rangka peningkatan SDM;
Beberapa Pendorong
yang akan akan menunjang pencapaian
Indikator Kinerja Utama Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Kementerian Riset dan Teknologi dan Kabupaten/Kota adalah:
Visi dan Misi serta Sturuktur Organisasi yang jelas
Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo akan mendapatkan anggaran yang semakin meningkat melalui pendanaan Dana dekonsentrasi, Tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus dari kementerian Lingkungan Hidup
Adanya peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup baik ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten Kota
Dukungan kebijakan dan regulasi dibidang Lingkungan Hidup, penelitian
baik
dari
Pemerintah
Pusat,
Provinsi
maupun
Kabupaten/Kota.
Adanya motivasi, keyakinan dan komitmen yang terus tumbuh berkembang dari aparatur pengelola lingkungan hidup untuk meningkatkan
kinerjanya
dalam
mendukung
pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan yang lebih mengedepankan aspek dan penyelamatan fungsi lingkungan hidup
Adanya sektor perbankan yang dapat mendukung program pengendalian pencemaran lingkungan seperti adanya bunga
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
36
lunak dan pembebasan biaya bea cukai untuk import peralatan pengendalian pencemaran serta pengendalian pengeluaran kredit terhadap industri yang tidak ramah lingkungan
Tersedianya akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang dapat memberikan
solusi
ilmiah
untuk
mengatasi
pencemaran
lingkungan
Adanya
tuntutan
global
terhadap
pelaku
usaha
untuk
menerapkan teknologi ramah lingkungan
Adanya Dewan Riset Daerah (DRD) yang akan memberikan pertimbangan kegiatan penelitian di Provinsi Gorontalo
Adanya
dukungan
dari
pemerintah
pusat
khususnya
dari
Kementerian Riset dan Teknologi dalam pengembangan penelitian di Provinsi Gorontalo Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja utama penelitian adalah:
Belum optimalnya pelaksanaan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
20
Tahun
2011
tentang
Pedoman
Penelitian
dan
Pengembangan dilingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
Belum optimalnya pelaksanaan peraturan bersama Menristek RI dan Mendagri RI Nomor 03 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Sistem Penguatan Inovasi Daerah
Belum optimalnya sinergitas program kelitbangan antara pusat dan
daerah
termasuk
sinergitas
peningkatan
kapasitas
pemerintah daerah, daya saing daerah dalam pelaksanaan MP3Ei pada pilar SDM dan IPTEK
Belum terlaksananya keputusan Undang-Undang yang dibuat Mendagri dan Otonomi Daerah Nomor 40 Tahun 2000 yang menyatakan alokasi anggaran lembaga litbang didaerah minimal 1% dari APBD
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
37
B. Permasalahan dan Hambatan yang menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD
dihadapi
dalam
Beberapa permasalahan dan hambatan yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo adalah, sebagai berikut: 1. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi antara pemerintah provinsi
dengan
pemerintah
pusat
maupun
pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan pelaksanaan penelitian 2. Pelaksanaan
pengawasan
pengendalian
pencemaran
dan
kerusakan lingkungan belum maksimal karena masih kurangnya tenaga PPNS, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) dan belum laboratorium lingkungan 3. Sumber daya manusia dalam penanganan masalah lingkungan dan pengembangan penelitian masih sangat kurang 4. Belum optimalnya penyelenggaraan Sistem Informasi Lingkungan (SIL), pengelolaan dan analisis data informasi lingkungan; 5. Belum optimalnya diseminasi hasil-hasil penelitian di Provinsi Gorontalo 6. Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur, dan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup dan pelaksanaan penelitian 7.
Belum tersedianya sumberdaya kelitbangan di Pemerintahan Daerah seperti peneliti, perekayasa dan tenaga lainnya.
8.
Belum terbentuknya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah setara Eselon II (sesuai Permendagri Nomor 20 Tahun 2011 Pasal 60) menyebabkan koordinasi penelitian tidak optimal karena
itu
sebaiknya
dapat
dibentuk
Badan
Penelitian
Pengembangan Daerah (BPP) atau Penelitian dapat dilekatkan di Bappeda untuk mempermudah koordinasi lintas OPD.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
38
9.
Belum optimal kemampuan SDM Litbang sebagai pedia solusi riset di daerah.
10. Belum terciptanya budaya riset dalam pengambilan keputusan kebijakan di daerah.
C. Isu-isu
Strategis
untuk
ditindaklanjuti
dalam
Perumusan
Program dan Kegiatan A. Lingkungan Hidup 1. Kerusakan Danau Limboto Masalah utama yang dihadapi adalah penyusutan luas dan pendangkalan tahun
danau.
1932,
Pada
rata-rata
kedalaman Danau Limboto 30 meter dengan luas areal 7.000 Ha, pada tahun 1961 rata-rata kedalaman Danau Limboto berkurang menjadi 10 meter dan luas areal menjadi 4.250 Ha. Pada tahun 1990-2011 kedalaman Danau Limboto tinggal rata-rata 2 meter dan luasnya sisa 2.537,5 Ha. Diproyeksikan bahwa Danau Limboto 5 tahun kedepan tingkat kedalamannya tinggal 1 meter dan luasnya sisa 1.500 Ha. 2. Penurunan Kualitas Air Danau Limboto Berbagai aktivitas masyarakat di sekitar dan di dalam kawasan danau juga mengancam dan memperburuk kelestarian fungsi danau. Saat ini kualitas air Danau Limboto mengalami penurunan akibat limbah domestik, aktivitas budidaya yang dilakukan di dalam danau, dan sedimentasi danau akibat erosi di daerah hulu sungai. Monitoring kualitas air danau menunjukkan beban pencemaran organik yang tinggi dari sumber aliran yang melalui kawasan perkotaan tersebut, seperti terlihat pada kandungan oksigen terlarut Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
39
di Sungai Alo 0,77 mg/l, Sungai Biyonga 0,94 mg/l, dan kandungan total nitrogennya adalah 2,69 mg/l, sementara total fosfornya 1,44 mg/l. Akibat eutrofikasi berbagai tanaman
pengganggu
tumbuh
subur yang banyak menyerap air dan
dapat
pendangkalan gondok
di
mempercepat danau. Danau
Eceng Limboto
tumbuh meluas. Luas sebaran eceng gondok mencapai sekitar 30 % dari luasan danau. 3. Pencemaran Air Sungai Kualitas air di beberapa sungai di Provinsi Gorontalo cemar ringan sampai dengan cemar sedang. Hasil pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan oleh BLHRD bekerjasama dengan Kementerian Negara
Lingkungan
Lingkungan
(BTKL)
Hidup Manado
serta pada
Balai tahun
Teknologi 2011
Kesehatan
menunjukkan
beberapa parameter sudah melebih nilai ambang batas yang dipersyaratkan, seperti:
Sungai Andagile secara umum tergolong BURUK atau CEMAR BERAT (Kelas D) dengan uraian bahwa di bagian hulu kisaran nilai skor – 29 (CEMAR SEDANG), bagian tengah kisaran nilai skor – 55 (CEMAR BERAT) dan di bagian
hilir
kisaran nilai
skor – 71 (CEMAR BERAT). Di bagian hulu terdapat tiga parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD, Coliform dan E.Coli, di bagian tengah terdapat tiga parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu yaitu BOD, Nitrit, dan Coliform,
sedangkan di bagian hilir terdapat
empat parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD, Nitrit, Coliform dan E.Coli.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
40
Sungai Paguyaman cemar RINGAN sampai cemar SEDANG, Sungai Bone masih tergolong cemar RINGAN, Sungai Taluduyunu cemar SEDANG, Sungai Buladu
cemar RINGAN sampai cemar
SEDANG, dan Sungai Bionga masih tergolong cemar RINGAN Diproyeksikan untuk 5 tahun ke depan jumlah sungai yang akan menurun kualitasnya akan meningkat 75%. 4. Penurunan Kualitas Udara Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara di Provinsi Gorontalo pada tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Gorontalo pada umumnya masih dalam kategori baik, namun mengalami penurunan kualitas dari tahun
ketahun,
kecuali
beberapa
lokasi yang sudah melebihi baku mutu seperti di depan hasrat Kota Gorontalo dan hasrat di Kabupaten Pohuwato. Hal tersebut disebabkan karena laju pertumbuhan kendaraan beroda empat maupun beroda dua dan pertumbuhan industri sangat cepat. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi maka 5 (lima) tahun kedepan kualitas udara ambient akan mengalami penurunan sampai dibawah baku mutu yang dipersyaratkan. Dalam mencapai kualitas udara yang diinginkan, maka perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran udara. Salah satu kegiatan pengendalian
pencemaran
udara
adalah
pengukuran
dan
pemantauan terhadap kualitas udara tersebut. 5. Kerusakan Mangrove dan Terumbu Karang Salah satu potensi pesisir di Provinsi Gorontalo adalah terumbu karang dan hutan mangrove. Sumberdaya pesisir ini diperkirakan telah
berada
dalam
ambang
kerusakan.
Tingkat
kerusakan
diperkirakan rata-rata mencapai 40-65%. Apabila tidak dilakukan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
41
tindakan konservasi secepatnya, maka 5 (lima) tahun ke depan kerusakan akan semakin meluas hingga mencapai 60-75 %. 6. Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) Kegiatan pertambangan sangat potensial menimbulkan degradasi lingkungan hidup jika tidak dilakukan secara hati-hati. Kegiatan pertambangan emas di Provinsi Gorontalo tersebar di beberapa wilayah yaitu Wilayah Marisa Kabupaten Pohuwato, wilayah Pasolo Desa Buladu, Kecamatan Sumalata dan wilayah tambang Mopuya Desa Kaidundu, Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango, wilayah Suwawa Kabupaten Bone Bolango, dan wilayah Boliohuto Kabupaten Boalemo. terjadi
Permasalahan akibat
yang kegiatan
pertambangan emas adalah pencemaran logam berat Hg pada badan air sungai. Kandungan merkuri pada air sungai tersebut kemudiaan akan mengalir menuju ke muara dan akhirnya akan masuk ke perairan laut. Hasil Pemantauan Kualitas Lingkungan BLHRD tahun 2010 menunjukkan bahwa penambangan emas di Desa Buladu dan Desa Kaidundu telah menyebabkan kandungan logam berat Hg (merkuri) pada badan air sungai Dubalango dan Sungai Mopuya telah melewati ambang batas baku mutu (0,001 mg/l). Kadar Hg pada badan air dan sedimen sungai dubalango (sungai sekitar penambangan pasolo) adalah masing-masing berkisar antara 0,0002 – 0,016038 mg/l dan 104,2172 – 927,2519 mg/l, sedang konsentrasi Hg pada badan air dan sedimen Sungai Mopuya (sungai sekitar penambangan
Mopuya)
adalah
masing-masing
berkisar
antara
0,0002-0,2457 mg/l dan 22,7798 – 53,1579 mg/l.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
42
7. Tingkat Ketaatan Pemrakarsa Kegiatan dalam Pengelolaan Lingkungan Tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan data lingkungan masih rendah. Berdasarkan hasil pemantauan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan baru mencapai 35%. Kondisi tersebut
sangat
berpengaruh
terhadap
perubahan
kualitas
lingkungan seperti perubahan kualitas air permukaan, perubahan kualitas udara, dan pencemaran tanah. Kebersihan dan Kehijauan Kota (Clean and Green City) Perkembangan penduduk yang pesat terutama karena urbanisasi telah menimbulkan masalah meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan dan menyempitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat pesatnya
pembangunan
perumahan lainnya.
dan
sarana
Meningkatnya
umum jumlah
kendaraan bermotor yang pesat, meningkatkan udara.
resiko
Pemerintah
polusi Pusat
melaksanakan Program Adipura dalam
upaya
peningkatan
kebersihan dan kehijauan kota.
Masalah-masalah yang dihadapi
dalam mewujudkan Clean and Green City adalah:
Kesenjangan antara jumlah sampah yang dihasilkan dan yang terangkut. Di Kota Gorontalo jumlah sampah sebanyak 683 m3/hari, sedangkan yang terangkut hanya sebanyak 383 m3/hari atau 56 %. Hal ini disebabkan kurangnya prasarana dan sarana pengangkut. Selain itu, Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang tersedia belum representatif.
Kurangnya komitmen pemerintah kabupaten dalam pengelolaan lingkungan umumnya dan dalam mewujudkan kebersihan dan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
43
kehijauan kota yang tercermin dari kesiapan institusi lingkungan hidup dan dana yang dialokasikan untuk pengelolaan lingkungan hidup. 8.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
Kurangnya Pemahaman dan Aksesibiltas masyarakat terhadap Informasi Lingkungan Hasil penelitian terdapat partisipasi masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Pemahaman dan wawasan masyarakat pedesaan, pesisir laut, dan perkotaan terhadap pengelolaan lingkungan perumahan dan sekitarnya cukup baik. Namun demikian, penggunaan zat sintetis yang berpotensi untuk pencemaran lingkungan sebagian besar masyarakat
beranggapan
tidak
berbahaya.
Sekitar
39%
masyarakat menggunakan sungai sebagai tempat buang air besar, 31% masyarakat pesisir buang air besar di pantai dan 19 % masyarakat pesisir buang air di sungai.
Hampir 40% laki-laki dan 48% perempuan di pedesaan menyadari akan bahaya penggunaan pestisida terhadap lingkungan.
Sebagian besar masyarakat pedesaan (40%) belum menyadari bahaya erosi dan banjir jika berkebun di lahan miring tanpa teras.
Lebih dari 25% responden menyatakan setuju untuk membuka lahan baru bagi usaha pertanian.
Sekitar 30% masyarakat laki-laki dan perempuan menyatakan setuju pemanfaatan kayu hutan untuk pembangunan rumah dan diperdagangkan.
Sebagian besar responden laki-laki (57.4%) dan perempuan (78.1%) menyatakan setuju memanfaatkan kayu mangrove untuk kepentingan ekonomi (tambak dan kayu bakar).
Keterlibatan
masyarakat
pesisir
laut
dalam
memanfaatkan
terumbu karang untuk hiasan, pondasi rumah dan kepentingan Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
44
lainnya cukup tinggi. Sebanyak 78.6% laki-laki dan 53.3% perempuan terlibat dalam pengambilan terumbu karang. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup baru berkisar 25-30%, dan
apabila
tidak
dilakukan
upaya
peningkatan
partisipasi
masyarakat maka diproyeksikan untuk 5 tahun ke depan partisipasi masyarakat tidak akan meningkat secara signifikan. 9.
Nilai tambah produk Perikanan
Potensi perikanan di Provinsi Gorontalo relatif besar yaitu potensi perikanan darat, payau dan perikanan laut. Potensi perikanan Gorontalo berada di Perairan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi. Potensi perikanan di Teluk Tomini sebesar 595.620 ton dan yang dimanfaatkan 33.2 %, sedangkan di Laut Sulawesi sebesar 630.470 ton tetapi yang dimanfaatkan sebesar 37.6 %. B. Penelitian Isu strategis dalam pengembangan penelitian di Provinsi Gorontalo adalah bagaimana mewujudkan kebijakan Kelitbangan dilingkungan Pemerintah Daerah diarahkan untuk : 1. Mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah maupun Kepala Daerah. 2. Memberikan
penguatan
kebijakan
penelitian
dalam
penyelenggaraan pemerintah 3. Memberikan
penguatan
kelembagaan,
ketatalaksanaan,
pembiayaan, sarana dan prasarana dan SDM Kelitbangan 4. Memberikan penguatan Sistem Inovasi Daerah Dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintahan Daerah isu-isu strategis kelitbangan terkait dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan prioritas daerah adalah diarahkan pada 4 (empat) program strategis yaitu : -
Pendidikan Gratis
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
45
-
Kesehatan Gratis
-
Pembangunan Infrastruktur serta
-
Ekonomi Kerakyatan
Peran Litbang sangat strategis dalam merumuskan agenda kebijakan daerah bersama dengan OPD lainnya dalam menganalisa regulasi dan atau kebijakan serta mengevaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah untuk pengambilan keputusan pimpinan Melalui Litbang perlu dilakukan kegiatan untuk 4 (empat) program strategis tersebut diatas untuk policy paper bersamaOPD lainnya berdasarkan hasil kelitbangan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah. Untuk mengoptimalkan hasil-hasil penelitan tersebut perlu dilakukan diseminasi
melalui
kegiatan/diskusi/seminar
dan
hasil-hasil
kelitbangan. Isu strategis lainnya yaitu membaiknya penguatan kebijakan penelitian dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui budaya riset dalam setiap pengambilan keputusan terkait kebijakan berkala dari kesuksesan riset di negara-negara maju dalam mengembangkan dan
menerapkan
sistem
inovasi
telah
berhasil
meningkatkan
kemampuan IPTEK dalam meningkatan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu dalam rangka upaya meningkatan pemanfaatan hasil
litbang,
menekankan
kegiatan pada
pengembangan kriteria
Pusat
kemampuan
Unggulan
IPTEK
lembaga
dalam
mendiseminasikan atau mengkomersilkan hasil riset selama aspek kemampuan dalam menyerap informasi, kemampuan riset dan kemampuan memberdayakan potensi sumberdaya lokal. Dengan kriteria tersebut diharapkan kontribusi lembaga litbang yang telah ditetapkan sebagai pusat unggulan dapat menggerakan sektor
industri/UMK/ekonomi
dalam
meningkatkan
pendapatan
masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 perlu penguatan kelembagaan bagi Litbang dalam membentuk Badan Penelitian dan Pengkajian di Provinsi/Kab/Kota. Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
46
Peran Penelitian dan Pengkajian sangat diperlukan untuk dapat mengkoordinir isu-isu strategis disetiap OPD dan masyarakat untuk diangkat dan akhirnya menjadi kebijakan pemerintah daerah. Pengembangan Pusat Unggulan Daerah melalui Sistem Inovasi Daerah diprioritaskan pada 7 (tujuh) bidang fokus yaitu Ketahanan Pangan, Energi, Teknologi Informasi, Hankam, Kesehatan dan obat, transportasi dengan isu-isu strategis setiap bidang fokus dan sesuai dengan Agenda Riset Daerah. Sistem Inovasi Daerah (SIDA) adalah interaksi secara koheren dalam suatu sistem menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antara
institusi
pemerintah,
pemerintahan
daerah,
lembaga
kelitbangan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha dan masyarakat lainnya di daerah. Sistem Inovasi Daerah di Provinsi Gorontalo diarahkan untuk menunjang 7 (tujuh) bidang fokus tersebut diatas yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi serta mununjang Program Strategis Pemerintah Daerah. Melalui SIDA diharapkan akan berkembang jaringan kerjasama dengan Kementerian terkait untuk pengembangan daerah dalam menunjang ekonomi kerakyatan. 2.4 Review terhadap RKPD Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Gorontalo Tahun 2015 merupakan formulasi kebijakan dari penjabaran RPJMD Tahun 2012-2017, dan mengacu pada RKP Nasional. RKPD ini memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
permerintah
maupun
yang
ditempuh
dengan
mendorong
partisipasi masyarakat. Sehingga, RKPD 2015 menjadi sangat penting karena menjadi dasar dan acuan pelaksanaan program/kegiatan untuk tahun 2015 dalam pencapaian agenda dan sasaran dalam RPJMD. Berdasarkan hasil review terhadap RKPD terdapat beberapa kegiatan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
47
yang tidak diakomodir karena akan diakomodir dalam anggaran dekonsentrasi bidang lingkungan hidup tahun 2015 dan adanya kesepakatan penanganan permasalahan lingkungan, serta terdapat beberapa kegiatan yang tidak terdapat di RKPD namun diusulkan pada tahun
2015
karena
kegiatan
tersebut
merupakan
usulan
dari
masyarakat pada saat monitoring lapangan, tawaran dari pihak perbankkan
untuk
melakukan
kerjasama,
dan
kegiatan
untuk
mendukung program Nasional dari kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Ristek
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
48
Tabel 2.7. Hasil review terhadap Rancangan awal RKPD tahun 2014
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
49
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
50
Telaahan Usulan Program dan Kegiatan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
51
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo merupakan bagian dari sistem Perencanaan Pembangunan Provinsi dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional 2010-2015, RKP Nasional; maupun maupun Renstra Kementerian Lembaga. Prioritas Nasional RPJMN tahun 2010-2014 terkait pembangunan bidang lingkungan hidup dititikberatkan pada Prioritas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Tema prioritas lingkungan hidup dan pengelolaan bencana diarahkan kepada konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan resiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim. RPJMN Tahun 2010-2014
telah
pula
menetapkan
pembangunan
berkelanjutan
menjadi salah satu tema pengarusutamaan. Sasaran pengarusutamaan pembangunan
berkelanjutan
RPJMN
tahun
2010-2014
adalah
teradopsinya secara integral pertimbangan ekonomi, sosial, lingkungan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan diberbagai sektor dan daerah, terpeliharanya kualitas lingkungan hidup yang ditunjukkan dengan membaiknya indeks kualitas lingkungan hidup dalam 5 tahun kedepan, dan disepakati, disusun dan digunakannya Indeks Kualitas Lingkungan
hidup
sebagai
salah
satu
alat
untuk
mengukur
pembangunan yang berkelanjutan. Beberapa strategi untuk pencapaian arah kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2010-2014, sebagai berikut:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
52
Peningkatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan pada air, lahan, udara dan keanekaragaman hayati
Peningkatan penataan lingkungan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
Peningkatan upaya penegakan hukum lingkungan secara konsisten
Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penguatan institusi pengelolaan lingkungan hidup
Peningkatan kualitas data dan akses informasi lingkungan
Pengembangan sumber-sumber pendanaan lingkungan alternatif.
Pelaksanaan ekoregion
arah
dan
kebijakan
masing-masing
tersebut daerah
didasarkan sehingga
pada
kondisi
memperhatikan
karakteristik sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis, budaya masyarakat setempat dan kearifan lokal. Kegiatan pengembangan Pusat Unggulan IPTEK adalah merupakan salah satu kegiatan Kementerian Riset dan Teknologi untuk mendukung program utama KRT seperti tertuang dalam RPJMN 2010-2014 yaitu Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas). SINas diharapkan dapat menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan nasional. SINas pada haikatnya mendorong interaksi, aliran teknologi melalui hasil riset, selain itu SINas juga akan mendukung kebijakan MP3EI (PEPRES 32 Tahun 2011) melalui 3 strategis utama yaitu : 1. Pengembangan potensi ekonomi di 6 (enam) koridor 2. Penguatan Konektivitas Nasional dan 3. Penguatan kemampuan SDM dan IPTEK Nasional SINas sendiri merupakan kebijakan yang dibuat untuk mendukung pembangunan kapasitas pendidikan dan pelatihan kapasitas investasi dan kapasitan kelembagaan inovasi di daerah akan didukung melalui sistem Inovasi Daerah SIDa.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
53
Program penguatan SIDa ditetapkan melalui peraturan bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi RI dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Melalui
SIDa
diharapkan
terjalin
sinkronisasi
dan
harmonisasi
kebijakan dalam hal :
Penataan kelembagan SIDa
Penataan jaringan SIDa melalui sinergi kemampuan
Penataan Sumberdaya SIDa
Pengembangan SIDa
Menteri Dalam Negeri melalui Surat Nomor 070/1082/SJ/ Maret
Tanggal 28
menegaskan perlunya penguatan kelembagaan penelitian,
sekaligus menegaskan kembali Permendagri Nomor 20 Tahun 2011 tentang
Pedoman
Penelitian
dan
Pengembangan
di
lingkungan
Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Program Penguatan Kelembagaan tersebut antara lain: 1. Memperkuat Kelembagaan Badan Penelitian dan Pengkajian (BPP) Daerah dengan menyusun dan atau memperbaharui produk hukum 2. Mengoptimalkan peran dan pungsi BPP sebagai dapur kebijakan (think tank) 3. Mengembangkan
kerjasama
kelitbangan
dengan
lembaga
pemerintah dan non pemerintah 4. Mementapkan hubungan kelembagaan BPP secara berjenjang Program penguatan ketatalaksanaan
Membuat grand design dan road map kelitbangan daerah
Membuat kode etik PNS di lingkungan BPP Provinsi dan BPP Kabupaten/ Kota
Membentuk tim majelis pertimbangan dan tim pengendali mutu kelitbangan
Menyusun dan menerapkan SOP
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
54
Program Penguatan Sarana dan Prasarana
Mengembangkan dan atau memaksimalkan sarana penunjang
Melakukan
perbaikan
dan
pengembangan
sarana
dan
prasarana serta pasilitas lainnya Program Penguatan SDM Kelitbangan
Meningkatkan kapasitas tenaga kelitbangan
Pendayagunaan pejabat fungsional peneliti dan perekayasa
Mengusulkan
formasi
CPNSD
untuk
jadi
peneliti
dan
perekayasa Berdasarkan arah kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Komunikasi dan Informasi tersebut diatas, menunjukkan bahwa Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2013 seiring atau bersesuaian dengan arah kebijakan nasional 2010-2014, sehingga diharapkan Rencana Kerja BLHRD Provinsi Gorontalo akan mendapat dukungan program/kegiatan dan anggaran dari Kementerian Lembaga. 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD A..Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas Lingkungan
dan mendorong
keterlibatan semua pihak (Pemerintah, legislatif, masyarakat, dunia
usaha,
Media
massa
dan
LSM)
dalam
pelestarian
lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo
Untuk meningkatkan indeks kualitas lingkungan
di Provinsi
Gorontalo
Untuk
meningkatkan
upaya
pengendalian
pencemaran
dan
kerusakan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo
Percepatan Pembangunan Daerah dengan memanfaatkan hasilhasil penelitian.
Percepatan Pembangunan Daerah dengan melaksanakan kegiatan penelitian
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
55
Untuk meningkatkan kualitas SDM manusia dalam pengelolaan lingkungan dan pelaksanaan kegiatan penelitian
Untuk
memberikan
pemerintah
penguatan
daerah
melalui
kebijakan
penyelenggaraan
penguatan
kelembagaan,
ketatalaksanaan, pembiayaan, sarana dan prasarana dan SDM di bidang penelitian
Untuk
meningkatkan
koordinasi,
sinkronisasi
program
dan
kegiatan antara provinsi dengan Kementerian Lembaga dan Kabupaten/Kota
serta
terlaksananya
kegiatan
evaluasi
pelaksanaan kegiatan tahun 2014 B..Sasaran
Meningkatnya kinerja dan peran serta masyarakat di Kecamatan Suwawa, Kecamatan Limboto, Kecamatan Marisa, Kecamatan Tilamuta dan Kota Gorontalo dalam pelestarian dan pengelolaan Lingkungan hidup
Meningkatnya
peran
serta
masyarakat
dalam
pelestarian
Mangrove di Kecamatan Anggrek dan Kecamatan Dulupi
Meningkatnya
sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
pada 18 sekolah yang diusulkan Kab/Kota
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan
Meningkatnya tingkat pemahaman dan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi lingkungan
Terwujudnya pengembangan iptek dan penguatan kerjasama penelitian dengan lembaga terkait
Peningkatan
peran
DRD
dalam
melakukan
evaluasi
dan
rekomendasi kegiatan pembangunan kepada pemerintah
Terwujudnya Implementasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Terlaksananya koordinasi secara berjenjang untuk membahas kegiatan kelitbangan.
Peningkatan kapasitas pemerintah daerah, daya saing daerah dan pelaksanaan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
56
ekonomi indonesia 2011-2015 (MP3EI) dan PEPRES 32 Tahun 2011 secara terarah dan berkesinambungan. Terlaksananya desiminasi melalui kegiatan diskusi/seminar/
lokakarya dan hasil-hasil litbang Terlaksananya analisis regulasi dan atau kebijakan pemerintah
daerah Tersedianya sarana dan prasarana penunjang penelitian melalui
pembangunan 1 (satu) Sekolah Mandiri Energi (SME) Terwujudnya sinkronisasi program dan kegiatan antara provinsi
dan Kabupaten/Kota, tertibnya administrasi perkantoran dan pengelolaan keuangan, dan tersedianya sarana dan prasarana perkantoran untuk mendukung program dan kegiatan BLHRD pada tahun 2014. 3.3 Program dan Kegiatan A.
Bahan Pertimbangan perumusan Program dan Kegiatan Usulan program dan kegiatan Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah
Provinsi
Gorontalo
Tahun
2014
dengan
berbagai
pertimbangan-pertimbangan, antara lain:
Untuk mendukung pencapaian visi misi gubernur khususnya yang terkait dengan pengembangan manajemen pengelolaan potensi sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto dalam pelestarian Danau Limboto, peningkatan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo, peningkatan koordinasi dalam
upaya
lingkungan
pengendalian
hidup
antara
pencemaran pemerintah
dan
pusat,
kerusakan pemerintah
Provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat, serta peningkatan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik melalui kegiatan penelitian
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
57
Pelaksanaan
Standar
lingkungan hidup pemantauan
Pelayanan
Minimal
(SPM)
dibidang
yaitu pemantauan kualitas air sungai,
kualitas
udara
dan
pelayanan
pengaduan
masyarakat.
Pencapaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan indikator lainnya masing-masing Kementerian Lembaga menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Untuk
mendukung
percepatan
pencapaian
target
MDGs
khususnya dalam mencegah terjadinya perubahan iklim.
Jumlah
usulan
program
dan
kegiatan
didasarkan
pada
sumberdaya seperti ketersediaan sarana dan prasarana, SDM dan proyeksi anggaran dari tahun ketahun 1. Sumber Daya Manusia Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan BLHRD Provinsi Gorontalo termasuk pengembangan teknologi dan model kelembangaan sangat dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia aparatur yang cukup dan handal dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki kemampuan
profesional
dalam
menunjang
tugas
yang
diembannya. Jumlah dan kualitas personil pada BLHRD belum memadai untuk melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan dan pengembangan penelitian. Secara keseluruhan personil yang ada saat ini berjumlah 69 orang dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) 54 orang, CPNS 5 orang dan tenaga kontrak 10 orang. Tabel 3.1. Jumlah aparatur BLHRD menurut komposisi struktur Administrasi No 1
Komposisi Struktur Administrasi Kepala Badan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
Jumlah 1 orang
58
2 3 4 5 6
Sekretariat Bagian Keuangan Bidang Lingkungan Hidup Bidang Riset Bidang Teknologi Informasi Jumlah
15 10 16 12 15 69
orang orang orang orang orang orang
Sumber : Bagian Kepegawaian BLHRD, 2013
Tabel 3.2. pendidikan No 1 2 3 4
Jumlah Aparatur di BLHRD menurut tingkat
Tingkat Pendidikan Strata 2 Strata 1 Diploma/D3 SMU/Sederajat Jumlah
Jumlah 17 orang 30 orang 4 orang 9 orang 69 orang
Sumber : Bagian Kepegawaian BLHRD, 2013
Tabel 3.3. Jumlah Aparatur menurut Pendidikan Struktural No 1 2 3 4
Pendidikan Struktural PIM I PIM II PIM III PIM IV
Jumlah 1 orang 6 orang 14 orang
Sumber : Bagian Kepegawaian BLHRD, 2013
Dari jumlah PNS tersebut diatas melihat tugas dan fungsi BLHRD dimensinya begitu luas maka kualifikasi sumber daya manusia secara kualitatif maupun kuantitatif belum memenuhi harapan. 2. Sarana dan Prasarana Gambaran sarana dan prasarana yang dimiliki BLHRD dalam menunjang
kegiatan
pengelolaan
lingkungan
hidup
dan
pengembangan penelitian adalah: Tabel 3.4. Kondisi sarana dan prasarana BLHRD Provinsi Gorontalo tahun 2002-2012
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
59
NO
NAMA ASET
I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 II 1 2 3 4 5 6 III 1 2 3 4 5 IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 V 1 2
KENDARAAN Motor Motor Motor Motor Motor Motor Motor Motor Motor Mobil Mobil Mobil MEJA Meja Meja Meja Meja Meja Meja KURSI Kursi Pimpinan Kursi Kursi Kursi Sofa Kanopi AC AC AC AC AC AC AC AC AC AC LAPTOP Notebook Notebook
3 4
Notebook Notebook
5
Notebook
JENIS, TYPE, MERK Suzuki Shogun Fd 110 Xsd Suzuki Satria Ru120rl Yamaha 5 TP Yamaha 5 LM Yamaha V 110 Yamaha 5 LM Bosowa Dinasti Suzuki Shogun FD 125 Suzuki Shogun FD 125 Nissan X-Trail ST 2,01 MT 2000 cc Isuzu Isuzu MCAP 1 1/2 Biro 1 Biro 1/2 Biro 1/4 Biro 1/4 Biro 1/2 biro Hidrolik Ergotec Chitose NBK Chitose 321 1.5 Pk National Cu 12 Bkn 2 Pk National Cu 18 Bkn L G 1 PK L G 1,5 PK Split Panasonic Panasonic 1 PK 1 PK, Panasonic LG 1 PK Panasonic 1 PK Dialogue Type V33 Toshiba Razio R315 Core 2 Duo Prosseor 1,5 Ghz, DVD/CDRM Care 2 Duo 12 Inch, Memori 2 GB Acer Type Aspire 4730Z/4330 Series
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
TAHUN PEROLEHAN
KONDISI BARANG
2003 2003 2004 2002
2008 2007 2010
BAIK RUSAK BAIK BAIK RUSAK BAIK RUSAK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK
2003 2003 2003 2003 2003 2005
RUSAK BAIK BAIK RUSAK BAIK BAIK
1 35 10 8 1 13 2 1 2 2 1 1
2003 2003 2004 2004 2004
RUSAK BAIK RUSAK BAIK RUSAK
2003 2003 2005 2005
1 2 1 10 1 1
2010 2010 2010
RUSAK RUSAK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK
2007 2007
RUSAK RUSAK
2 1 2
2008 2008 2009
BAIK BAIK
JLH 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 1 5 15 5 5 4 55
2003 2002 2003 2004 2004
2008 2009
BAIK
60
6 7 VI 1 2 3 4 5
Toshiba NB200, Intel Atom 1,66 GHz Asus Eee-pc Prosessor Intel Atom, RAM 512 MB
Notebook Notebook KOMPUTER Komputer/PC Komputer/PC Komputer/PC Komputer/PC Komputer/PC
Intel Core 2 Duo (GC-965) Plus Intel Core 2 Duo, 2,4 Ghz Intel Core 2 Duo, 2,4 Ghz Intel Core 2,4 LGA 775 FSB 800 Core 2 Duo 2,4 GHz LG LCD 17 Inch
6 Komputer/PC VII PRINTER 1 Printer Canon IP 1880 Infus 2 Printer Canon IP 1880 3 Printer Epson LX - 1170 VIII INFOCUS 1 INFOCUS Acer Type Aspire IX MESIN KETIK 1 MESIN KETIK Manual Sumber: Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan BLHRD, 2012
Berdasarkan
data
sarana
dan
2009 2
BAIK 2009
1 7 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 3 3 2 2
prasarana
RUSAK 2007 2007 2008 2008 2008
RUSAK RUSAK RUSAK RUSAK RUSAK
2008
RUSAK
2008 2008 2008
RUSAK RUSAK RUSAK
2007
RUSAK
2007
RUSAK
tersebut
atas
menunjukkan bahwa jumlah sarana dan prasarana belum memadai untuk digunakan oleh 5 (lima) bidang/bagian serta beberapa sarana penunjang dalam kondisi rusak sehingga perlu diusulkan pada tahun 2014 untuk mendukung pelaksanaan kegiatan BLHRD tahun 2014. Beberapa sarana yang akan disulkan pada tahun 2014, adalah pembelian printer, infokus, mesin ketik, laptop dan komputer/PC. 3. Sumber Daya Finansial Faktor yang dominan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi adalah
adanya
dukungan
sumber
daya
finansial
untuk
melakukan kegiatan operasional baik kegiatan rutin maupun pembangunan.
Dalam
menjalankan
tugas
dan
fungsinya,
BLHRD Provinsi Gorontalo menggunakan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Dekonsentrasi (APBN).
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
61
Pada tahun 2014 alokasi anggaran APBD /BLHRD sebesar Rp. 3.575.000.000,-
dan
anggaran
Dekonsentrasi
sebesar
Rp.
2.786.650.000,- sehingga diprediksi bahwa pada tahun 2015 BLHRD akan mendapatkan alokasi anggaran APBD sebesar Rp. 5.000.000.000 dengan kenaikan 10-15% dan anggaran APBN sekitar Rp. 3.300.000.000.a B.
Rekapitulasi Program dan Kegiatan Jumlah program/kegiatan dan pagu indikatif Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2014 adalah 8 (delapan) program dan 12 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 3.575.000.000 yang tersebar dalam 4 (empat) bidang. Uraian jumlah program dan kegiatan pada setiap bidang/bagian adalah sebagai berikut: 1. Bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan
Jumlah program
: 3 program
Jumlah Kegiatan
: 2 kegiatan
Jumlah anggaran
: Rp. 500.000.000
Lokasi Kegiatan
: 6 Kab/kota
2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan
Jumlah program
: 3 program
Jumlah Kegiatan
: 2 kegiatan
Jumlah anggaran
: Rp. 500.000.000
Lokasi Kegiatan
: Provinsi Gorontalo
3. Bidang Pengendalian dan Konservasi SDA
Jumlah program
: 3 program
Jumlah Kegiatan
: 2 kegiatan
Jumlah anggaran
: Rp. 600.000.000
Lokasi Kegiatan
: 6 Kab/Kota
4. Bidang Pengembangan Riset
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
62
Jumlah program
: 2 program
Jumlah Kegiatan
: 5 kegiatan
Jumlah anggaran
: Rp. 800.000.000
Lokasi Kegiatan
: 6 Kab/Kota
5. Bagian Sekretariat
C.
Jumlah program
: 2 program
Jumlah Kegiatan
: 2 kegiatan
Jumlah anggaran
: Rp. 1.100.000.000
Lokasi Kegiatan
: Provinsi Gorontalo
Keterkaitan dengan usulan awal RKPD Berdasarkan hasil review terhadap usulan awal RKPD terdapat beberapa kegiatan yang tidak diakomodir dalam usulan definitif karena akan diakomodir dalam anggaran dekonsentrasi bidang lingkungan hidup tahun 2014 dan terdapat beberapa kegiatan yang tidak terdapat di usulan awal RKPD namun diusulkan pada tahun 2014 karena kegiatan tersebut merupakan usulan dari masyarakat pada saat monitoring lapangan, tawaran dari pihak perbankkan untuk melakukan kerjasama, dan kegiatan untuk mendukung program Nasional dari kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Ristek serta berdasarkan hasil koordinasi di Kementerian Dalam Negeri bahwa pada tahun 2014 Provinsi Gorontalo menjadi tuan rumah pelaksanaan rapat Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah Regional Timur (FKPPD) tingkat Regional diwilayah Indonesia Timur.
D.
Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2015 1. Program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Kegiatan: 1) Peningkatan
peran
Serta
masyarakat
dalam
Resorasi
mangrove
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
63
2) Pemantauan kualitas lingkungan Air Sungai strategis/Lintas kabupaten 3) Pemantauan Kualitas Udara Ambient 4) Pemantauan kualitas Air laut 5) Kajian beban Pencemaran dan Daya tampung Lingkungan Sungai 2. Program Peningkatan Pengelolaan Lingkungan bagi usaha dan atau Kegiatan Kegiatan: 1) Peningkatan Kualitas pengelolaan Limbah B3 dan limbah Cair 2) Pengawasan terhadap pelaksanaan Izin Lingkungan pada kegiatan/Usaha
yang
berdampak
terhadap
Pencemaran/Kerusakan Lingkungan 3) Pengadaan Kendaraan Operasional tipe 4WD 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup Kegiatan: 1) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan 3R dan bank sampah 2) Bimtek penyusunan Dokumen UPL/UKL 3) Pendidikan Dan Latihan penilai Amdal 4) Bimtek Penyusunan Peraturan Perundangan Bidang LH 5) Penyusunan Naskah Akademisdan Draf Perda RPPLH 4. Peningkatan Data dan Informasi Sumber Daya Alam Dan LH Kegiatan: 1) Pengembangan SIL Berbasis GIS 2) Pengembangan
Sistem
pengaduan
Pencemaran
Dan
kerusakan LH secara Elektronik 3) Penetapan Standar Segmentasi Kelas Air Sungai Bone 4) Penetapan Status Mutu Air laut Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
64
5) Penyusunan Dan Pelaporan SLHD 6) Penyusunan dan Pelaporan IKLHD 7) Penyusunan dan Pelaporan pencapaian SPM Bidang LH Daerah 5. Program Riset Pengembangan Daerah Kegiatan: 1) Workshop Penguatan Teknologi Tepat Guna 2) Jerami padi yang difermentasi sebagai pakan Ternak 3) Tongkol jagung Untuk Fermentasi Sapi Potong 4) Lomba kreatifitas Ilmiah TTG tk SMA/SMK 5) Diseminasi hasil - hasil Penelitian 6) Uji Pengembangan pakan Ternak Ikan Murah 6.
Program Peningkatan perencanaan, Monitoring,
evaluasi dan
pelaporan Kegiatan: Perencanaan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan 7.
Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Kegiatan: Pelayanan Adminstrasi dan sarana/prasarana Perkantoran
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
65
Tabel 3.5.
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Provinsi Gorontalo
Lanjutan Tabel 3.5.
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Provin
Lanjutan Tabel 3.5.
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Provinsi Goront Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Provinsi Goron Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 20
Lanjutan Tabel 3.5. Lanjutan Tabel 3.5.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
66
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Rencana Kerja (RENJA) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 memuat hasil yang ingin dicapai selama 1 (satu) tahun yang tercermin dalam sasaran dan indikatornya berdasarkan Rencana Strategis dan RKPD Provinsi Gorontalo tahun 2015. Dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) tersebut dipilih sasaran yang akan dicapai dengan memperhatikan permasalahan maupun isu strategis yang ada dan Renja ini merupakan pedoman untuk penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan APBD Tahun 2015. Rencana Kerja yang telah disusun ini diharapkan bermanfaat dalam rangka penguatan peran serta stakeholder dalam pelaksanaan program dan kegiatan, serta sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pelaksanaan tugas,
fungsi
dan
kewenangan.
Perencanaan
Kegiatan
Badan
Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 akan berjalan dan berhasil dengan baik apabila didukung dengan
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
67
persepsi dan langkah yang sama oleh seluruh staf dan pejabat struktural di BLHRD Provinsi Gorontalo. 4.2 Rencana Tindak Lanjut Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo merupakan dokumen acuan sebagai penentuan arah dan kontrol
dari
stakeholder
terhadap
dinamika
pembangunan
kepemerintahan sesuai dengan Visi dan Misi yang telah disepakati. Namun demikian Rencana Kerja baru akan dapat dilaksanakan apabila telah dijabarkan kedalam suatu program kegiatan yang merupakan operasionalisasi dari rencana tersebut. Oleh karena itu dukungan dan juga kerjasama yang baik dari semua pihak akan dapat membantu dan mendorong terlaksananya rencana kerja ini dengan baik. Rencana Kerja ini dapat dievaluasi untuk diselaraskan dan disesuaikan, semoga visi, misi, tujuan, kebijakan dan program yang ditetapkan dapat terlaksana secara optimal.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015
68
Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD s/d Tahun 2014 Provinsi Gorontalo SKPD: Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo
Kode
1
Prioritas Program dan Kegiatan
2 URUSAN WAJIB Lingkungan Hidup 1.1 Program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
3
Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan
Realisasi Target Target Capaian Kinerja Hasil Kinerja Renstra Program dan SKPD Keluaran Tahun 2017 Kegiatan s/d Tahun 2012
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Tahun 2013
Target
Realisasi
Target Program / Perkiraan Realisasi Capaian Target Kegiatan Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Renja SKPD Tahun dengan Tahun 2014 2014 Tingkat Tingkat Capaian Realisas Realisasi Capaian (%) i (%)
4
5
6
7
8
9
10
11
90
76
78
90
100
90
90
100
Catatan Penting
12
1.1.1 Pembinaan dan Penilaian ADIPURA
Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan ADIPURA
5 kab/Kota
3 Kab/kota
3 Kab/Kota
3 Kab/Kota
60
3 Kab/Kota
3 Kab/Kota
60
Bidang Lingkungan Hidup
1.1.2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam Restorasi Mangrove
Tersedianya model pengelolaan Mangrove dwilayah Teluk Tomini dan Laut Sulawesi
10 Model
0
1 Model
1 Model
10
0
0
0
Bidang Lingkungan Hidup
1.1.3 Pemantauan kualitas lingkungan (Air Sungai, udara ambient)
Tersedianya data base kualitas air dan kualitas udara di Provinsi Gorontalo
5 sungai dan 24 titik sampling kualitas udara ambient
10
5 sungai dan 24 titik sampling kualitas udara ambient
5 sungai dan 24 titik sampling kualitas udara ambient
100
Bidang Lingkungan Hidup
5 sungai dan 24 5 sungai dan 24 5 sungai dan 24 titik sampling titik sampling titik sampling kualitas udara kualitas udara kualitas udara ambient ambient ambient
1.1.4 Konservasi Berbasis Ekonomi Kerakyatan Tersedianya model desa Konservasi
0
0
0
0
2 desa konservasi
2 desa konservasi
100
Bidang Lingkungan Hidup
1.1.5 Peningkatan Sistem Informasi Lingkungan Tersedianya aplikasi SIL yang mudah di akses oleh masyarakat
0
0
0
0
1 Paket
1 Paket
100
Bidang Lingkungan Hidup
1.1.6 Pengkajian teknis penetapan kelas air dan Meningkatnya kontrol terhadap rencana umum pemulihan kualitas pengelolaan air sungai lingkungan sungai
5 sungai
0
0
0
0
0
0
0
Bidang Lingkungan Hidup
1.1.7 Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Provinsi Gorontalo
Acuan dalam pelaksanaan Evaluasi RTRW dan bentuk pengawasan di Provinsi Gorontalo
1 KLHS
0
0
0
0
0
0
0
Bidang Lingkungan Hidup
Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan (352 usaha/ kegiatan)
106 usaha/kegiatan
18 usaha/ kegiatan
18 usaha/ kegiatan
5 usaha/ kegiatan
4.71
20 kegiatan
20 usaha/kegiatan
18.8
Bidang Lingkungan Hidup
Jumlah kegiatan atau usaha yang dilakukan pengawasan
106 usaha/kegiatan
18 usaha/ kegiatan
5 usaha/kegiatan
5 usaha/kegiatan
4.71
22 usaha/ kegiatan
22 usaha/ kegiatan
15.6
Bidang Lingkungan Hidup
1.2 Program peningkatan pengelolaan lingkungan bagi usaha atau kegiatan
1.2.1 Pengawasan kegiatan/usaha yang berdampak terhadap pencemaran/kerusakan lingkungan
Kode
Prioritas Program dan Kegiatan
1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dalam pengelolaan lingkungan hidup
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Realisasi Target Target Capaian Kinerja Hasil Kinerja Renstra Program dan SKPD Keluaran Tahun 2017 Kegiatan s/d Tahun 2012
Meningkatnya kapasitas aparatur 50 orang dan masyarakat dalam aparatur/800 orang pengelolaan dan pengendalian masyarakat pencemaran lingkungan di Provinsi Gorontalo
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Tahun 2013
Target
Realisasi
20 orang aparatur/200 orang masyarakat
20 orang aparatur/200 orang masyarakat
20 orang aparatur/200 orang masyarakat
Target Program / Perkiraan Realisasi Capaian Target Kegiatan Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Renja SKPD Tahun dengan Tahun 2014 2014 Tingkat Tingkat Capaian Realisas Realisasi Capaian (%) i (%) 12.5 20 orang aparatur/200 orang masyarakat
Catatan Penting
20 orang aparatur/200 orang masyarakat
25%
Bidang Lingkungan Hidup
1.3.1 Pembinaan Sekolah Adiwiyata
Jumlah sekolah yang akan dilakukan penilaian dan pembinaan berdasarkan usulan Kab/Kota
108 sekolah
38 sekolah
18 sekolah
21 sekolah
19.4
0
0
0.00
Bidang Lingkungan Hidup
1.3.2 Kursus AMDAL Penilai
Jumlah sekolah yang akan dilakukan penilaian dan pembinaan berdasarkan usulan Kab/Kota
150 orang
40 orang
0
0
0.00
0
0
0.00
Bidang Lingkungan Hidup
1.3.3 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah melalui 3R
Terlaksanya kegiatan peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program 3R
0
0
0
0.00
300 orang
300 orang
100.00
Bidang Lingkungan Hidup
Teknologi Informasi 2.1. Peningkatan Kapasitas SDM dalam pengembangan Teknologi Informasi 2.1.1 Peningkatan SDM kelompok wirausaha dalam pemanfaatan Teknolog Informasi
2.1.2 Peningkatan kapasitas tenaga sandi
2.1.3 Peningkatan SDM dalam pengelolaan Teknologi Informasi 2.2. Program Pengembangan Komunikasi dan Media Massa
2.2.1 Peningkatan Infrastruktur Jaringan EGovernment
Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi Jumlah kelompok wira usaha yang terampil memanfaatkan Teknologi Informasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat. Jumlah tenaga sandi yang profesional dalam menjalankan tugasnya Jumlah SDM aparatur teknis Bidang TIK
Bidang Teknologi Informasi
250 Kelompok
0
0
0
0
Bidang Teknologi Informasi Pindah ke dinas Perhubungan
6 orang
1 orang
5
3
50
Bidang Teknologi Informasi Pindah ke dinas Perhubungan
200 Orang
0
30
30
15
Integrasi jaringan antar SKPD Provinsi dengan SKPD di Kab/Kota dan sampai ditingkat kecamatan
35%
30%
10%
10%
29%
Jumlah sambungan jaringan egovernment (SKPD, UPTD, asosiasi, tempat-tempat umum, kabupaten/kota) yang terlayani di Provinsi Gorontalo
105 sambungan
Pindah ke dinas Perhubungan
Bidang Teknologi Informasi Bidang Teknologi Informasi
Pindah ke dinas Perhubungan 15
37 SKPD
37 SKPD
35.2
Bidang Teknologi Informasi Pindah ke dinas Perhubungan
Kode
Prioritas Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2.2.2 Peningkatan Akses Informasi Jaringan E- Jumlah kapasitas akses internet Government dan intranet jaringan E-Government
Target Capaian Kinerja Renstra SKPD Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012
100 Mbps
30 mbps
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Tahun 2013
Target
Realisasi
40 Mpbs
40 Mpbs
Target Program / Perkiraan Realisasi Capaian Target Kegiatan Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Renja SKPD Tahun dengan Tahun 2014 2014 Tingkat Tingkat Capaian Realisas Realisasi Capaian (%) i (%) 40
3 aplikasi/3 website
4 aplikasi/ 4 website
4 aplikasi/ 4 websit
22.2
100
100
100
100
100
Terpublikasikannya kegiatan pembangunan di Provinsi Gorontalo ke publik
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
100
Terwujudnya peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi Gorontalo berbasis penelitian
35 Kajian
39 kajian
5 kajian
5 kajian
1.1.1 Kajian Pelaksanaan Kesehatan Gratis di Provinsi Gorontalo
Tersedianya kajian Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Gratis di Provinsi Gorontalo
1 Rekomendasi
0
0
0
1.1.2 Kajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa
Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Provinsi Gorontalo
1 Model
0
0
1 Rekomendasi
0
2.3.1 Peningkatan layanan media informasi publik di Provinsi Gorontalo Penelitian 1.1 Program Riset Pengembangan Daerah
1.1.3 Studi persepsi masyarakat tentang kinerja Untuk mengetahui tingkat persepsi Pemerintah Provinsi Gorontalo masyarakat tentang kinerja pemerintah Provinsi Gorontalo 1.1.4 Model rehabilitasi lahan dalam rangka manajemen lahan pertanian
Bidang Teknologi Informasi Pindah ke dinas Perhubungan
2.2.3 Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Jumlah website dan aplikasi Sistem 18 Aplikasi dan 18 Manajemen dan Website seluruh SKPD Informasi Manajemen yang Website dikembangkan di Provinsi Gorontalo 2.3. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Catatan Penting
Bidang Teknologi Informasi Pindah ke dinas Perhubungan Bidang Teknologi Informasi
Pindah ke dinas Perhubungan
Bidang Teknologi Informasi Pindah ke dinas Perhubungan
Tersedianya model rehabilitasi 1 Model lahan berdasarkan sebaran spasial Zonasi lahan kritis dengan pertimbangan hasil analsis aspek lahanKajian dan kondisi sosial 1.1.5 Kajian Peningkatan Ketahanan Pangan di biofisik Tersedianya Peningkatan 1 Rekomendasi Provinsi Gorontalo Ketahanan Pangan di Provinsi Gorontalo
14.3
4 kajian
4 kajian
11.4
0
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
0
0
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
100
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
100
Bidang Riset/Penelitian
0
1 Model
1 Model
100
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
0
0
0
0
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
Kode
Prioritas Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Target Capaian Kinerja Renstra SKPD Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Tahun 2013
Target
Realisasi
Target Program / Perkiraan Realisasi Capaian Target Kegiatan Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Renja SKPD Tahun dengan Tahun 2014 2014 Tingkat Tingkat Capaian Realisas Realisasi Capaian (%) i (%)
Catatan Penting
1.1.6 Kajian peningkatan mutu pendidikan menengah di Provinsi Gorontalo
Tersedianya rekomendasi peningkatan mutu pendidikan menengah bagi masyarakat usia sekolah di Provinsi Gorontalo
1 Rekomendasi
0
0
0
0
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
1.1.7 Kajian prospek pengembangan sapi potong dan pembiayaan syariah di Provinsi Gorontalo
Tersedianya rekomendasi 1 Rekomendasi peningkatan mutu sapi potong dan daya saing di Provinsi Gorontalo
0
0
0
0
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
1.1.8 Pengembangan kreativitas ilmiah dan kerjasama penelitian
Terpromosinya pengembangan kreatifitas ilmiah melalui pameran teknologi nasional di Bandung dan melalui Jurnal Inovasi Provinsi Gorontalo
16.7
3 edisi jurnal inovasi
3 edisi jurnal inovasi
33.3
Bidang Riset/Penelitian
1.1.9 Kajian percepatan pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal (SPM) di Provinsi Gorontalo
Tersedianya rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah yang dikaitkan dengan kajian percepatan pelaksanaan SPM di Prov. Gorontalo Rekomendasi kegiatan penelitian dan pengembangan regional timur
1 Rekomendasi
0
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
100
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
1 rekomendasi
0
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
100
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
1.1.11 Workshop Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Rekomendasi program Sida dalam mendukung MP3EI koridor sulawesi pilar SDM dan IPTEK serta pengembangan Pusat unggulan Daerah (Jagung dan Rumput Laut)
1 rekomendasi
0
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
100
0
0
0
Bidang Riset/Penelitian
1.1.12 Penyusunan Dokumen KlusterPotensi Daerah Prov. Gorontalo
Tersusunnya Dokumen Kluster SIDA Provinsi Gorontalo
1 Dokumen
0
0
0
0
1 Dokumen
1 Dokumen
100
Bidang Riset/Penelitian
Tersedianya model pengembangan teknologi tepat guna di Provinsi Gorontalo
22 Model
3 model
1 model
1 Model
4.5
2 model
2 model
0.14
Bidang Riset/Penelitian
1.3.1 Pengembangan Desa dan Sekolah Mandiri Energi
Tersedianya 1 (satu) model Desa Mandiri Energi dan 1 (satu) Model Sekolah Mandiri Energi
22 Model
1 Model
1 model
1 Model
4.5
0
0
0.00
Bidang Riset/Penelitian
1.3.2 Pengembangan Prototipe Pakan Ternak
Tersedianya Model Prototipe Pakan Ternak
0
0
0
0.00
1 Model
1 Model
100.00
Bidang Riset/Penelitian
1.3.3 Workshop Penguatan Teknologi Tepat Guna di Provinsi Gorontalo
Terlaksananya workshop Inovasi Pengembangan TTG tk. Provinsi Gorontalo
0
0
0
0.00
1 workshop, 3 unit pengembangan TTG
1 workshop, 3 unit pengembangan TTG
100.00
Bidang Riset/Penelitian
1.1.10 Rakor Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah Regional Timur
1.3 Program Pengembangan teknologi tepat guna
6 kali dan 18 Edisi 1 kali dan 3 edisi 1 kali dan 3 edisi 1 kali dan 3 edisi Jurnal Inovasi Jurnal Inovasi Jurnal Inovasi Jurnal Inovasi
Kode
Target Capaian Kinerja Renstra SKPD Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012
100
2.1.1 Perencanaan, koordinasi, Monitoring dan Tersusunya laporan perencanaan, evaluasi monitoring dan evaluasi (Renja, LKIP, LPPD, LKPJ) 2.1.2 Kegiatan Penatausahaan dan penyusunan Tertibnya administrasi pengelolaan laporan keuangan keuangan
Prioritas Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Tahun 2013
Target Program / Perkiraan Realisasi Capaian Target Kegiatan Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Renja SKPD Tahun dengan Tahun 2014 2014 Tingkat Tingkat Capaian Realisas Realisasi Capaian (%) i (%)
Catatan Penting
Target
Realisasi
100
100
100
100
100
100
100
30 laporan
4 laporan
5 laporan
5 laporan
16,67
5 laporan
5 Laporan
33,33
Bagian Sekretariat
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
100
1 kegiatan
1 kegiatan
100
Bagian Keuangan
Meningkatnya kualitas Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
100
100
100
100
100
100
100
100
Bagian Sekretariat
2.2.1 Pelayanan jasa Adminstrasi Perkantoran
Tertibnya administrasi perkantoran
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
100
1 kegiatan
1 kegiatan
100
Bagian Sekretariat
2.2.2 Peningkatan sarana dan Prasarana Perkantoran
Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
100
1 kegiatan
1 kegiatan
100
Bagian Sekretariat
Sekretariat 2.1 Program Peningkatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
2.2 Program Peningkatan Pelayanan Administrasi, sarana prasarana dan SDM aparatur
Sinkronisasi program dan kegiatan antara provinsi dan Kabupaten/Kota serta terlaksananya kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2013
Tabel 3.5 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 SKPD: Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Rencana Tahun 2014 Kode
1
Prioritas Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2 3 URUSAN WAJIB Lingkungan Hidup 1.1 Program pengendalian pencemaran dan kerusakan Meningkatnya Indeks Kualitas lingkungan Lingkungan
Lokasi
Target Capaian Kinerja
4
5
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif 6
Catatan Penting Sumber Dana 7
8
Target Capaian Kebutuhan Kinerja Dana/Pagu Indikatif 9
10
1,570,235,000 787,335,000
APBD
3 Kab/Kota
225,850,000
APBD
Kegiatan yang rutin setiap tahun dilaksanakan untuk mendukung program Nasional dan termasuk rancangan awal RKPD
3 Kab/Kota
300,000,000
81 Kecamatan suwawa, Kecamatan Marisa, dan kecamatan Tilamuta
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015
84
1,850,000,000 950,000,000
1.1.1 Pembinaan dan Penilaian ADIPURA
Meningkatnya peran masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
1.1.2 Pemantauan kualitas lingkungan (Air Sungai, udara ambient)
Tersedianya data base kualitas 5 sungai (sungai bionga, air dan kualitas udara di Provinsi Taluduyunu, Buladu, Bone, Gorontalo paguyaman) dan 24 titik sampling kualitas udara ambient di 6 Kab/Kota
5 sungai dan 24 titik sampling kualitas udara ambient
338,735,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan untuk memenuhi pelaksanaan SPM
5 sungai dan 24 titik sampling kualitas udara ambient
350,000,000
1.1.3 Konservasi berbasis ekonomi kerakyatan
Tersedianya 2 (dua) model kegiatan konservasi berbasis ekonomi kerakyatan
2 Model
222,750,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan merupakan kegiatan yang telah disepakati pada saat forum SKPD
2 model
300,000,000
20 kegiatan
207,800,000
APBD
22 kegiatan
250,000,000
20 kegiatan
207,800,000
APBD
22 kegiatan
250,000,000
Meningkatnya kapasitas Kab/Kota se Provinsi aparatur dan masyarakat dalam Gorontalo pengendalian pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan
30 orang aparatur/250 orang masyarakat
404,300,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda
30 orang aparatur/300 orang masyarakat
450,000,000
Terlaksananya kegiatan Kab/Kota se Provinsi peningkatan kapasitas aparatur Gorontalo dan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program 3 R
300 orang
404,300,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda
350 orang
450,000,000
Desa Molotabu, Desa Olele Kabupaten Bone Bolango
1.2 Program peningkatan pengelolaan lingkungan bagi Persentase peningkatan tingkat Kab/Kota se Provinsi usaha atau kegiatan ketaatan pemrakarsa terhadap Gorontalo pelaksanaan dokumen lingkungan 1.2.1 Pengawasan kegiatan/usaha yang berdampak terhadap pencemaran/ kerusakan lingkungan 1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dalam pengelolaan lingkungan hidup
1.3.1 Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program 3R
Jumlah kegiatan atau usaha yang dilakukan pengawasan
Kab/Kota se Provinsi Gorontalo
Rencana Tahun 2014 Kode
Prioritas Program dan Kegiatan
1.4 Peningkatan Data dan Informasi Sumber Daya Alam Dan LH
1.4.1 Peningkatan sistem Informasi Lingkungan
Penelitian 1.1
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015
Meningkatnya Mutu Pelayanan Provinsi Gorontalo dasar bidang LH yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal di Prov Gorontalo
100%
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif 170,800,000
Tersedianya sistem informasi Provinsi Gorontalo lingkungan yang mudah diakses oleh masyarakat
100%
Terwujudnya peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi Gorontalo berbasis penelitian.
5 Kajian
Lokasi
Provinsi Gorontalo
Target Capaian Kinerja
Catatan Penting Sumber Dana APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda
100%
200,000,000
170,800,000
APBD
Merupakan usulan kegiatan yang menjadi kesepakatan pada saat forum SKPD
100%
200,000,000
800,000,000 450,000,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda
6 Kajian
Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda Merupakan Rancangan
1 dokumen kluster SIDA
200,000,000
3 Edisi Jurnal Inovasi Gorontalo , Sinkronisasi kerjasama penelitian
150,000,000
Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda Merupakan Rancangan awal RKPD dan sesuai dengan kebutuhan
1 Rekomendasi
200,000,000
5 Model
475,000,000
1.1.1 Penyusunan Dokumen Kluster Potensi Daerah Provinsi Gorontalo
Tersusunnya Dokumen Kluster Provinsi Gorontalo Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Provinsi Gorontalo
1 dokumen kluster SIDA
166,700,000
APBD
1.1.2 Pengembangan kreativitas ilmiah dan kerjasama penelitian
Tersosialisasinya hasil-hasil penelitian inovatif, optimalisasi Kerjasama Jarlitbang, dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan.
3 Edisi Jurnal Inovasi Gorontalo , Sinkronisasi kerjasama penelitian
83,300,000
APBD
Provinsi Gorontalo
1.1.3 Studi Persepsi Masyarakat tentang Kinerja Tersedianya rekomendasi Provinsi Gorontalo Pemerintah Provinsi Gorontalo peningkatan peningkatan kinerja pemerintah di Provinsi Gorontalo Tersedianya model Kab/Kota se Provinsi 1.2 Program Pengembangan teknologi tepat guna pengembangan teknologi tepat Gorontalo guna di Provinsi Gorontalo
Target Capaian Kebutuhan Kinerja Dana/Pagu Indikatif
awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda
1 Rekomendasi
200,000,000
APBD
4 Model
350,000,000
APBD
1,025,000,000 550,000,000
1.2.1 Pengembangan Prototipe Pakan Ternak
Tersedianya 1 (satu) model prototipe pakan ternak
Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango
1 Model
200,000,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan hasil kesepakatan Musrembangda
1 Model
200,000,000
1.2.2 Workshop Penguatan Teknologi Tepat Guna di Provinsi Gorontalo
Terlaksananya Workshop Inovasi Pengembangan Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo
1 kali workshop, 3 unit pengembangan TTG
150,000,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan sesuai dengan kebutuhan
1 kali workshop, 3 unit pengembangan TTG
275,000,000
Rencana Tahun 2014 Kode
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Prioritas Program dan Kegiatan
Sekretariat 2.1 Program Peningkatan perencanaan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Lokasi
Target Capaian Kinerja
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Catatan Penting Sumber Dana
Target Capaian Kebutuhan Kinerja Dana/Pagu Indikatif
1,129,765,000 278,830,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD dan sesuai dengan kebutuhan
100%
1,000,000,000 450,000,000
Tersusunya laporan 100% perencanaan, monitoring dan evaluasi dan laporan keuangan (Renja, LKIP, LPPD, LKPJ)
153,830,000
APBD
Merupakan rancangan awal RKPD, dan merupakan kegiatan rutin SKPD
100%
200,000,000
Provinsi Gorontalo
Tertibnya administrasi pengelolaan keuangan
100%
125,000,000
APBD
Merupakan rancangan awal RKPD, dan merupakan kegiatan rutin SKPD
200%
250,000,000
Provinsi Gorontalo
Terselenggaranya pelayanan 100% administrasi perkantoran yang baik
850,935,000
APBD
100%
550,000,000
2.2.1 Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
Provinsi Gorontalo
Tertibnya administrasi 100% perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan BLHRD tahun 2014
510,185,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD, dan merupakan kegiatan rutin SKPD Merupakan Rancangan awal RKPD, dan merupakan kegiatan rutin SKPD
1 kegiatan
550,000,000
2.2.2 Peningkatan sarana dan prasarana Perkantoran
Provinsi Gorontalo
Tersedianya sarana dan 100% prasarana perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tahun 2014
340,750,000
APBD
Merupakan Rancangan awal RKPD, dan merupakan kegiatan rutin SKPD
2 kegiatan
350,000,000
Provinsi Gorontalo
Sinkronisasi program dan 100% kegiatan antara provinsi dan Kabupaten/Kota serta terlaksananya kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2014
2.1.1 Perencanaan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Provinsi Gorontalo
2.1.2 Penyusunan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan SKPD
2.2 Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
JUMLAH ANGGARAN
3,500,000,000
3,875,000,000
Rumusan Kebutuhan Program dan Kegiatan Tahun 2015 Hasil Review terhadap Rancangan Akhir RKPD Provinsi Gorontalo No
Program dan Kegiatan
2 1 Lingkungan Hidup 1.1 Program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan 1.1.1 Peningkatan peran serta masyarakat dalam restorasi mangrove
Lokasi
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Target Capaian Kinerja
3
4
5
Provinsi Gorontalo
Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan
Kec. Anggrek dan Kec. Dulupi
Perbaikan kerusakan manggrove di Kab. Gorut & Pohuwato 750 pohon
1.1.2 Pemantauan kualitas lingkungan di air (Sungai Biyonga, sungai Tersedianya data base kualitas air sungai, air laut dan Provinsi Gorontalo (Air sungai, udara, air taluduyunu, sungai Buladu, sungai udara di Prov. Gorontalo laut) Bone dan sungai paguyaman) udara ( wilayah transportasi, perkantoran, pemukiman dan perdagangan di kab/Kota) air laut (Teluk tomini diwilayah Kab/Kota) 1.2
Program peningkatan pengelolaan lingkungan bagi usaha atau kegiatan
Kab/Kota se Provinsi Gorontalo
Persentase peningkatan tingkat ketaatan pemrakarsa terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan
84
Kebutuhan Dana/Pagu Sumber Dana Indikatif 6 7 2,250,000,000 500,000,000 APBD 200,000,000
APBD
5 sungai, 2 kali pemantauan pada 3 titik pantau (hulu, Tengah, hilir)
300,000,000
APBD
20 kegiatan
350,000,000
APBD
1.2.1 Pembinaan dan pengawasan kegiatan Provinsi Gorontalo atau usaha dalam peningkatan penilaian kinerja (Proper)
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah 10 keg/usaha cair bagi usaha atau kegiatan di Provinsi Gorontali
150,000,000
APBD
1.2.2 Pengawasan terhadap pelaksanaan izin lingkungan pada kegiatan/usaha yang berdampak terhadap pencemaran/kerusakan lingkungan
Meningkatnya ketaatan penaggung jawab kegiatan dalam melaksanakan rekomendasi & ketentuan izin lingkungan
200,000,000
APBD
Kab/Kota se Provinsi Gorontalo
50 kegiatan dan kegiatan yang dipantau ketaatannya
No 1.3
Program dan Kegiatan Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dan Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Lokasi
Kota Gorontalo dan kab. Gorontalo Meningkatnya kapasitas aparatur dan Masyarakat dalam pengendalian pencemaranLingkungan dan kerusakan Lingkungan
Target Capaian Kinerja 30 orang aparatur/ 300 orang masyarakat
Kebutuhan Dana/Pagu Sumber Dana Indikatif 650,000,000 APBD
1.3.1 Pemberdayaan Masyarakat dalam Kota Gorontalo dan kab. Gorontalo Meningkatnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam 200 orang pengelolaan sampah melalui program 3R pengelolaan sampah melalui program 3R dan bank sampah selama 3 hari dan bank sampah yang terbagi dalam 2 tahapan
150,000,000
APBD
1.3.3 Pendidikan dan latihan Penilai Amdal
Kota Gorontalo
Jumlah aparatur yang mempunyai sertifikasi Penilai Amdal 30 orang aparatur
325,000,000
APBD
1.3.4 Bimtek Penyusunan Peraturan Perundangan Bidang LH
Kota Gorontalo
Meningkatnya kapasitas aparatur dalam menyusun dan 35 Aparatur dan memahami regulasi dibidang lingkungan di Prov. Gorontalo unsur PSL yang mampu menyusun dan Terumuskannya Draf Ranperda RPPLH Provinsi Gorontalo 1memahami dokumen
90,000,000
APBD
85,000,000
APBD
1.3.5 Penyusunan Naskah Akademis dan draf Provinsi Gorontalo Perda RPPLH 1.4
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Program Peningkatan Data dan Informasi Sumber Daya Alam Dan LH
Kab/Kota seProvinsi Gorontalo
Tersedianya 75% data dan informasi LH yang Valid dan mutakhir yang dapat di akses secara online
100%
750,000,000
APBD
1.4.1 Pengembangan SIL Berbasis GIS
Kab/Kota se Provinsi Gorontalo
Jumlah Kab/Kota yang menerapkan Aplikasi SIL yang berbasis GIS
6 Kab/Kota
350,000,000
APBD
1.4.4 Penetapan Status Mutu Air laut
Laut Sulawesi Kab. Gorut
Tersedianya Informasi Kualitas Air laut sebagai Muara Air 1 dokumen sungai Buladu yang merupakan outlet Pembuangan Tailing Aktifitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI)
150,000,000
APBD
Tersedianya Data dan Informasi SLHD
3 dokumen
250,000,000
APBD
Tersedianya Model pengembangan TTG di provinsi Gorontalo
5 model
1,230,000,000 475,000,000
APBD APBD
1.1.4 Lomba Kreatifitas Ilmiah Teknologi Tepat Provinsi Gorontalo Guna Tingkat SMA/SMK, Yantek 1.1.5 Diseminasi hasil - hasil penelitian Provinsi Gorontalo
Peningkatan Pengembangan karya Tulis Ilmiah bagi siswa SMA/SMK, Yantek Publikasi hasil TTG dan Penelitian
1 kegiatan
150,000,000
APBD
1 rekomendasi
125,000,000
APBD
1.1.6 Uji Pengembangan pakan ternak Ikan Murah
Tersedianya Pakan Ternak Ikan Murah bagi peternak ikan sebagai alternatif pakan
1 rekomendasi
200,000,000
APBD
1.4.5 Penyusunan dan Pelaporan SLHD, IKLH Provinsi Gorontalo dan SPM Penelitian 1.1 Program Pengembangan teknologi tepat guna
Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo
1.2
Program Pengembangan Riset daerah
Provinsi Gorontalo
Terwujudnya Peningkatan kualitas Pembagunan di Provinsi 6 kajian Gorontalo berbasis Penelitian
755,000,000
APBD
1.2.1
Studi Persepsi Masyarakat tentang kinerja Pemprov. Gorontalo
Provinsi Gorontalo
Tersediannya informasi tentang persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerinta Provinsi Gorontalo
1 dokumen
150,000,000
APBD
1.2.2
Kajian Terhadap optimalisasi produksi Kab. Gorontalo, Kab. Boalemo dan Tanaman kelapa, jagungdan ternak sapi Kab. Pohuwato yang terintegrasi Pengembangan kreatifitas ilmiah dan Provinsi Gorontalo kerja sama penelitian
Tersediannya pola pengelolaan usaha diversifikasi kelapa, 1 dokumen jagung dan ternak sapi yang terintegrasi Gorontalo dan Boalemo Tersosialisasinya hasil - hasil penelitian inovatif kepada 1 dokumen masyarakat melalui media informasi dalam bentuk jurnal inovasi Gorontalo Terbentuknya konsorsium Pusat unggulan Iptek di Provinsi 1 dokumen Gorontalo berbasis inovasi dan investasi
175,000,000
APBD
130,000,000
APBD
150,000,000
APBD
1 dokumen
150,000,000
APBD
1.2.3
No
1.2.4
Pembentukan Konsorsium pusat unggulan Iptek
1.2.5
Kajian Dampak pertanaman Kelapa bagi Provinsi Gorontalo masyarakat petani di Provinsi Gorontalo
Program dan Kegiatan
Sekretariat 2.1 Program Peningkatan perencanaan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2.2
Provinsi Gorontalo
Lokasi
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Sumber Dana Indikatif 1,150,000,000
Provinsi Gorontalo
Sinkronisasi program dan kegiatan antara provinsi dan Kabupaten/Kota serta terlaksananya kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2014
100%
300,000,000
APBD
2.1.1 Perencanaan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Provinsi Gorontalo
Tersusunya laporan perencanaan, monitoring dan evaluasi 100% dan laporan keuangan (Renja, LKIP, LPPD, LKPJ)
200,000,000
APBD
2.1.2 Penyusunan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan SKPD
Provinsi Gorontalo
Tertibnya administrasi pengelolaan keuangan
100%
100,000,000
APBD
Provinsi Gorontalo
Terselenggaranya pelayanan administrasi perkantoran yang 100% baik
850,000,000
APBD
2.2.1 Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
Provinsi Gorontalo
Tertibnya administrasi perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan BLHRD tahun 2015
100%
300,000,000
APBD
2.2.2 Peningkatan sarana dan prasarana Perkantoran
Provinsi Gorontalo
Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tahun 2015
100%
550,000,000
APBD
Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
JUMLAH ANGGARAN
4,630,000,000
Rumusan Kebutuhan Program dan Kegiatan Tahun 2015 Hasil Review terhadap Rancangan Awal RKPD Provinsi Gorontalo
Program dan Kegiatan
No
2 1 Lingkungan Hidup Program pengendalian pencemaran dan kerusakan 1.1 lingkungan 1.1.1
1.1.2
1.2
Peningkatan peran serta masyarakat dalam restorasi mangrove
1.2.2
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Target Capaian Kinerja
3
4
5
Provinsi Gorontalo
Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan
Kec. Anggrek dan Kec. Dulupi
Perbaikan kerusakan manggrove di kab. Pohuwato
84
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber Dana
6 2,250,000,000 500,000,000
7 APBD
200,000,000
APBD
300,000,000
APBD
350,000,000
APBD
150,000,000
APBD
200,000,000
APBD
750 pohon
Pemantauan kualitas lingkungan di air (Sungai Biyonga, sungai Tersedianya data base kualitas air sungai, air laut dan udara Provinsi Gorontalo (Air sungai, udara, air taluduyunu, sungai Buladu, sungai di Prov. Gorontalo laut) Bone dan sungai paguyaman) udara ( wilayah transportasi, perkantoran, 5 sungai, 2 kali pemukiman dan perdagangan di pemantauan pada 3 kab/Kota) air laut (Teluk tomini titik pantau (hulu, diwilayah Kab/Kota) Tengah, hilir)
Program peningkatan pengelolaan lingkungan bagi usaha atau kegiatan 1.2.1
Lokasi
Kab/Kota se Provinsi Gorontalo
Persentase peningkatan tingkat ketaatan pemrakarsa terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan
Pembinaan dan pengawasan kegiatan Provinsi Gorontalo atau usaha dalam peningkatan penilaian kinerja (Proper)
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah cair bagi usaha atau kegiatan di Provinsi Gorontali
Pengawasan terhadap pelaksanaan izin lingkungan pada kegiatan/usaha yang berdampak terhadap pencemaran/kerusakan lingkungan
Meningkatnya ketaatan penaggung jawab kegiatan dalam melaksanakan rekomendasi & ketentuan izin lingkungan
Kab/Kota se Provinsi Gorontalo
20 kegiatan
10 keg/usaha
50 kegiatan dan kegiatan yang dipantau ketaatannya
Program dan Kegiatan
No 1.3
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dan Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Lokasi
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Kota Gorontalo dan kab. Gorontalo Meningkatnya kapasitas aparatur dan Masyarakat dalam pengendalian pencemaranLingkungan dan kerusakan Lingkungan
Target Capaian Kinerja 30 orang aparatur/ 300 orang masyarakat
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber Dana
650,000,000
APBD
1.3.1
Pemberdayaan Masyarakat dalam Kota Gorontalo dan kab. Gorontalo Meningkatnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program 3R pengelolaan sampah melalui program 3R dan bank sampah 200 orang selama 3 dan bank sampah hari yang terbagi dalam 2 tahapan
150,000,000
APBD
1.3.3
Pendidikan dan latihan Penilai Amdal
325,000,000
APBD
90,000,000
APBD
85,000,000
APBD
750,000,000
APBD
350,000,000
APBD
Kota Gorontalo
Jumlah aparatur yang mempunyai sertifikasi Penilai Amdal 30 orang aparatur
1.3.4
Bimtek Penyusunan Peraturan Perundangan Bidang LH
Kota Gorontalo
Meningkatnya kapasitas aparatur dalam menyusun dan memahami regulasi dibidang lingkungan di Prov. Gorontalo 35 Aparatur dan unsur PSL yang mampu menyusun dan memahami peraturan Perundangan di bidangLH
1.3.5
1.4
Program Peningkatan Data dan Informasi Sumber Daya Alam Dan LH
1.4.1
No
Penyusunan Naskah Akademis dan draf Provinsi Gorontalo Perda RPPLH
Pengembangan SIL Berbasis GIS
Program dan Kegiatan
Kab/Kota seProvinsi Gorontalo
Kab/Kota se Provinsi Gorontalo
Lokasi
Terumuskannya Draf Ranperda RPPLH Provinsi Gorontalo 1 dokumen Tersedianya 75% data dan informasi LH yang Valid dan mutakhir yang dapat di akses secara online
Jumlah Kab/Kota yang menerapkan Aplikasi SIL yang berbasis GIS
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
100%
6 Kab/Kota
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber Dana
1.4.4
1.4.5
Penetapan Status Mutu Air laut
Penyusunan dan Pelaporan SLHD, IKLH Provinsi Gorontalo dan SPM
Penelitian 1.1 Program Pengembangan teknologi tepat guna
1.1.4
1.1.5
Laut Sulawesi Kab. Gorut
Provinsi Gorontalo
Tersedianya Informasi Kualitas Air laut sebagai Muara Air sungai Buladu yang merupakan outlet Pembuangan Tailing Aktifitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI)
APBD
250,000,000
APBD
1,230,000,000 475,000,000
APBD APBD
150,000,000
APBD
125,000,000
APBD
200,000,000
APBD
755,000,000
APBD
150,000,000
APBD
175,000,000
APBD
1 dokumen
Tersedianya Data dan Informasi SLHD 3 dokumen
Tersedianya Model pengembangan TTG di provinsi Gorontalo
Lomba Kreatifitas Ilmiah Teknologi Tepat Provinsi Gorontalo Guna Tingkat SMA/SMK, Yantek
Peningkatan Pengembangan karya Tulis Ilmiah bagi siswa SMA/SMK, Yantek
Diseminasi hasil - hasil penelitian
Publikasi hasil TTG dan Penelitian
Provinsi Gorontalo
150,000,000
5 model
1 kegiatan
1 rekomendasi 1.1.6
1.2
Uji Pengembangan pakan ternak Ikan Murah
Program Pengembangan Riset daerah
1.2.1
1.2.2
Studi Persepsi Masyarakat tentang kinerja Pemprov. Gorontalo
1.2.3
Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo
Kajian Terhadap optimalisasi produksi Kab. Gorontalo & Kab. Boalemo Tanaman kelapa, jagungdan ternak sapi yang terintegrasi
Program dan Kegiatan
No
Provinsi Gorontalo
Pengembangan kreatifitas ilmiah dan kerja sama penelitian
Lokasi Provinsi Gorontalo
Tersedianya Pakan Ternak Ikan Murah bagi peternak ikan sebagai alternatif pakan
Terwujudnya Peningkatan kualitas Pembagunan di Provinsi Gorontalo berbasis Penelitian Tersediannya informasi tentang persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerinta Provinsi Gorontalo
Tersediannya pola pengelolaan usaha diversifikasi kelapa, jagung dan ternak sapi yang terintegrasi Gorontalo dan Boalemo
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Tersosialisasinya hasil - hasil penelitian inovatif kepada masyarakat melalui media informasi dalam bentuk jurnal inovasi Gorontalo
1 rekomendasi
6 kajian
1 dokumen
1 dokumen
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif 130,000,000
1 dokumen
Sumber Dana APBD
1.2.4
1.2.5
Pembentukan Konsorsium pusat unggulan Iptek
Provinsi Gorontalo
Terbentuknya konsorsium Pusat unggulan Iptek di Provinsi Gorontalo berbasis inovasi dan investasi
Kajian Dampak pertanaman Kelapa bagi Provinsi Gorontalo masyarakat petani di Provinsi Gorontalo
150,000,000
APBD
150,000,000
APBD
1 dokumen
1 dokumen 1,150,000,000
Sekretariat Program Peningkatan perencanaan, Monitoring, 2.1 evaluasi dan pelaporan
2.1.1
2.1.2
2.2
Perencanaan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Provinsi Gorontalo
Penyusunan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan SKPD
Provinsi Gorontalo
Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 2.2.1
2.2.2
Provinsi Gorontalo
Sinkronisasi program dan kegiatan antara provinsi dan Kabupaten/Kota serta terlaksananya kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2014 Tersusunya laporan perencanaan, monitoring dan evaluasi dan laporan keuangan (Renja, LKIP, LPPD, LKPJ)
300,000,000
APBD
200,000,000
APBD
100,000,000
APBD
850,000,000
APBD
300,000,000
APBD
550,000,000
APBD
100%
100%
Tertibnya administrasi pengelolaan keuangan 100%
Provinsi Gorontalo
Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
Provinsi Gorontalo
Peningkatan sarana dan prasarana Perkantoran
Provinsi Gorontalo
Terselenggaranya pelayanan administrasi perkantoran yang baik Tertibnya administrasi perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan BLHRD tahun 2015 Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tahun 2015
JUMLAH ANGGARAN
100%
100%
100% 4,630,000,000