LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2013 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) PEMERINTAH DAERAH DIY
PEMERINTAH DAERAH DIY
BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) Yogyakarta,
2014
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
Kata Pengantar Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2013. Laporan ini memuat berbagai informasi tentang potret kondisi organisasi seperti: profil pegawai, sarana prasarana, aset, hasil pelaksanaan program/kegiatan, penggunaan anggaran serta hambatan/tantangan dalam merealisasikan target dan capaian program/kegiatan tahun 2013. Laporan kegiatan ini
merupakan salah satu bentuk laporan BLH DIY dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008. Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor : 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Laporan tahunan ini diharapkan
dapat memberikan dukungan informasi kepada
berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha dan perguruan tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di samping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup di masa mendatang. Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan
masukan yang konstruktif
guna
menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2013 BLH DIY dapat terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan. Yogyakarta,
April 2014
Kepala BLH DIY
Ir. Joko Wuryantoro, M.Si NIP. 19581108 198603 1 011
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |i
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
Daftar Isi
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
i ii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN 1.3 MANFAAT PENYUSUNAN LAPORAN 1.4 DASAR HUKUM 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
1 1 2 2 2 3
BAB II. KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY 2.1 VISI DAN MISI 2.1 STRUKTUR ORGANISASI 2.3 KEPEGAWAIAN 2.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI 2.5 TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAN BIDANG
4 4 6 8 9 10
BAB III. KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA 3.1 KEBIJAKAN 3.2 PROGRAM
20 20 23
BAB IV. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1 SEKRETARIAT 4.1.1 SUBBAGAGIAN PROGRAM, DATA DAN TI 4.2 BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS 4.2.1 SUBIDANG PENGEMBANGAN SDM DAN KELEMBAGAAN 4.2.2 SUBBIDANG PENGEMBANGAN LABOTATORIUM LINGKUNGAN 4.3 BIDANG PENGENDALIAN PERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN 4.3.1 SUBBIDANG KONSERVASI LINGKUNGAN 4.3.2 SUBBIDANG PENGENDALIAN PERUSAKAN LINGKUNGAN 4.4 BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 4.4.1 SUBBIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA 4.4.2 BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, TANAH DAN B3
26 26 26 44 44 68 79 79 95 102 102 110
BAB V. KEUANGAN
145
BAB VI. PERMASALAHAN DAN SOLUSI I. PERMASALAHAN II. SOLUSI PERMASALAHAN
152 152 153
BAB VII. PROGRAM KERJA TAHUNAN 2014
155
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | ii
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Tangggungjawab pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup pada dasarnya menjadi tanggungjawab berbagai pihak, baik instansi sektor, lembaga swadaya masyarakat, dunia pendidikan, para-pelaku usaha dan masyarakat. Kondisi lingkungan hidup yang sekarang terjadi merupakan perpaduan antara berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para pemangku kepentingan tersebut dalam merespon dampak negatif dari berbagai aktifitas pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Salah satu hal penting dalam menentukan prioritas program/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah ketepatan dan kecepatan merespon isu-isu strategis yang terjadi yang kemudian dijabarkan dalam pembagian peran (role sharing) bagi para pemangku kepentingan. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan berkelanjutan. Dokumen tertulis tentang hasil-hasil pelaksanaan kegiatan perlu dibuat tidak hanya untuk kepentingan administrasi dan pertanggungjawaban publik, namun juga digunakan sebagai bahan evaluasi. Hasil evaluasi selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya. Dengan telah berakhirnya pelaksanaan semua program/kegiatan dengan pembiayaan berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013, yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran - Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor : 28/ DPA/ 2013 Tanggal: 16Januari 2013 Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013, maka sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban publik tentang efektifitas dan akuntabilitas Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dalam melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran tersebut perlu menyusun Laporan Tahunan. Laporan Tahunan ini dimaksudkan untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik sekaligus untuk memenuhi Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 7). Disamping itu untuk memberikan dokumen tertulis tentang hasil-hasil kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan oleh BLH DIY pada tahun 2013. Tentunya laporan tahunan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari siklus pelaksanaan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Dalam laporan tahunan ini, hal-hal yang dituangkan meliputi; kondisi organisasi SKPD BLH DIY, Sarana penunjang, hasil pelaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran, program kerja tahun 2012. Laporan tahunan ini dibuat mendasarkan pada laporan pelaksanaan program/kegiatan yang telah dibuat oleh masing-masing Sub Bidang dan Sub Baggian di lingkungan BLH DIY yang bertanggung jawab terhadap pelaksanakan kegiatan dimaksud.
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |1
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan Tahunan BLH DIY Tahun 2013 bertujuan : Melaporkan hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber dana APBD DIY Tahun 2013; Memberikan gambaran proses pelaksanaan program/kegiatan Menyediakan informasi penting terkait pelaksanaa program/kegiatan tahun 2013; 1.3 Manfaat Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan Tahunan BLHDIY tahun 2013ini adalah sebagai berikut: Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Sebagai dokumen tertulis kepada berbagai pihak yang membutuhkan Sebagai referensi pelaksanaan program/kegiatan pengelolaan Lingkungan Hidup di waktu mendatang 1.4 Dasar Hukum Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum atau landasan hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jojakarta, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 1955; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2008; 3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011; 5. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2007, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008; 6. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013. 7. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2011;
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |2
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 8. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 12 Tahun 2013 tentang Standardisasi Harga Barang dan Jasa di Daerah Istimewa Yogyakarta; 9. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah IstimewaYogyakarta Tahun Anggaran 2013. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan TahunanBadanLingkunganHidupDIY Tahun 2013 disusun dengan sistematika sebagai berikut : a. Kata Pengantar b. Daftar Isi c. Bab I. Pendahuluan d. Bab II. Kondisi Umum BLHDIY e. Bab III. Program Kerja f. Bab IV. Hasil Pelaksanaan Kegiatan g. Bab V. Keuangan h. Bab VI. Masalah Dan Solusi i. Bab VII. Program Kerja Tahun 2013
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |3
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 BAB II KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUPDIY 2.1 Visi dan Misi 2.1.1 Visi Instansi Filosofi yang mendasari pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai citacitaluhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hamemayu Hayuning Bawana bermakna sangat luas, karena Bawana sendiri dipahami sebagai yang tangible dan intangible serta sebagai bawana alit dan bawana ageng. Dalam pemahaman seperti itu, maka konsep ini memiliki kapasitas luas menjadi rujukan hidup bermasyarakat baik bagi lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas (negara). Konsep ini mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hakikat budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya Jawa, khususnya budaya Ngayogyakarta Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, tititentrem, kertaraharja. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera. Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tersebut di atas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi pada saat ini, melakukanan alisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspek potensial yang berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu-isu lingkungan hidup strategis dan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup global yang cukup pesat perlu diwujudkan
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |4
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung. Sehubungan dengan hal tersebut serta memperhatikan visi yang hendak dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017, maka rumusan visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalahsebagaiberikut: “Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudayadan Berwawasan Lingkungan” 2.1.2 Misi Instansi Sesuai dengan Misi Keempat RPJMD DIY (memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tataruang), maka tujuan yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta selama kurun waktu 5 (lima) tahun adalah menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang pada sasaran kualitas lingkungan hidup meningkat dengan indikator sasaran Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan. Untuk memper jelas hubungan misi, tujuan, sasaran dan indicator sasaran urusan wajib lingkungan hidup dalam RPJMD DIY Tahun 2012 - 2017, disajikandalamTabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, danIndikatorSasaran RPJMD DIY Tahun 2012-2017 Misi Misi 4: Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang.
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
1.
Mewujudkan peningkatkan pelayanan publik.
Layanan publik meningkat, Load factor angkutan terutama pada penataan perkotaan sistem transportasi dan meningkat. akses masyarakat di pedesaan.
2.
Menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang.
1.
Kualitas lingkungan hidup meningkat.
Persentase Peningkatan Kualitas Lingkungan.
2.
Pemanfaatan Ruang terkendali.
Kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap RTRW Kab/Kota dan RTRW Provinsi meningkat.
Dengan memperhatikan misi, tujuan, sasaran dalam RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 sertavisi SKPD yang telah ditetapkan, maka misi yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan;
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal;
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |5
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender;
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungandan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas. 2.2 Struktur Organisasi 2.2.1 Susunan Organisasi Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta, telah ditetapkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta. Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan daerah dalam bidang lingkungan hidup adalah: (1) Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas kepala Daerah di bidang lingkungan hidup (2) Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. (3) Kepala Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2.2.2 Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, maka susunan struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebagai berikut: a. Kepala b. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris dan terdiri dari: 1). Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi 2). Subbagian Keuangan 3). Subbagian Umum Setiap Subbagian dipimpin oleh seorang kepala Subbagian. c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Sub bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan 2). Sub bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan Setiap Sub bidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang.
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |6
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 d. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin oleh Seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Sub bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan 2). Sub bidang Konservasi Lingkungan Setiap Subbidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang. e. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara. 2). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun. Setiap Subbidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang. f.
Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Subbidang Penaatan Lingkungan 2). Subbidang Kajian Lingkungan Setiap Subbidang dipimpin oleh seorang kepala Subbidang.
g. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional tertentu pada tahun 2011 sudah terisi 2 (dua) orang, yaitu jabatan fungsional tertentu pengendali dampak lingkungan. Kelompok jabatan fungsional tertentu diperlukan untuk menampung personil-personil dengan keahlian khusus antara lain PPNS dan PPLHD. Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan kelompok jabatan fungsional tertentu sebagai berikut: Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional. Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya. Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan. Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentang Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2008 tentang Jenis dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu.
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |7
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Personil Badan Lingkungan Hidup DIY yang telah menduduki jabatan fungsional tertentu adalah jabatan fungsional pengendali dampak yaitu : 1. Nama : Cahyadi Imran, ST, MT NIP : 19731027 199903 1 005 Pangkat/Gol : Penata Tk. I – III/d Jabatan : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat Ahli Muda 2. Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan
: Cahyani Alfiah, SSi, MSc : 19740404 199903 2 009 : Penata Tk. I – III/d : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat Ahli Muda
2.3. Kepegawaian Pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2013 berjumlah 61 orang, dengan rincian 31 orang pegawai laki-laki dan 23 orang pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai BLH DIY tahun 2012 mengalami penurunan. Adapun jumlah pegawai BLH DIY dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian Pendidikan Pasca Sarjana (S2) Pendidikan Sarjana (S1) Pendidikan Sarjana Muda/ D3 Pendidikan SLTA Pendidikan SLTP Pendidikan SD Jumlah
Tahun 2013 12 orang 26 orang 1 orang 11 orang 2 orang 54 orang
Tahun 2012 14 orang 31 orang 1 orang 14 orang 1 orang 61 orang
Berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatan sebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka Subbidang, Ka Subbagian, rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi tersebut dilihat dari kwalitasnya cukup memadai, dan untuk meningkatkan kualitas kemampuan teknis bidang lingkungan hidup, BLH DIY telah mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam diklat teknis seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan dan PPNS/PPLHD. Dengan demikian kualitas pegawai BLH DIY baik staf maupun pejabatnya memiliki kemampuan yang memadai dalam menangani pengelolaan lingkungan hidup di DIY. Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2013dilihat dari pangkat dan golongannya, sebagai berikut : No. Uraian Tahun 2013 Tahun 2012 1 orang 1 orang 1. Pembina Utama Muda - IV/c 4 orang 3 orang 2. Pembina Tk. I - IV/b 3. Pembina - IV/a 5 orang 6 orang 13 orang 16 orang 4. Penata Tk. I - III/d 5 orang 6 orang 5. Penata - III/c 6. Penata Muda Tk.I - III/b 7 orang 9 orang 15 orang 15 orang 7. Penata Muda - III/a 1 orang 3 orang 8. Pengatur Tk.I - II/d 9. Pengatur – II/c 1 orang 1 orang - orang - orang 10. Pengatur Muda Tk.I – II/b
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |8
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 11. 12. 13. 14. 15.
Pengatur Muda – II/a Juru Tk. I – I/d Juru – I/c Juru Muda Tk. I – I/b Juru Muda – I/a
1 orang - orang - orang 1 orang 1 orang
-orang - orang - orang 1 orang 1 orang
Jumlah jabatan berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional BLH DIY sebagai berikut : Tahun 2013 Tahun 2012 NO Uraian 1 orang 1 orang 1. Eselon II 2. Eselon III 5 orang 5 orang 10 orang 11 orang 3. Eselon IV 36 orang 42 orang 4. Jabatan Fungsional Umum 5. Jabatan Fungsional Tertentu 2 orang 2 orang 54 orang 61 orang Jumlah Berdasarkan jumlah formasi jabatan, BLH DIY memiliki 17 jabatan struktural, dan formasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2013hanya terisi 16 jabatan struktural. 2.4. Tugas Pokok dan Fungsi Dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan bahwa BLH bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugasnya BLH mempunyai fungsi: 1. penyusunan program di bidang lingkungan hidup; 2. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup; 3. pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas lingkungan hidup, konservasi lingkungan; 4. penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan; 5. penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup; 6. penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; 7. pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 8. pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten/Kota; 9. pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup; 10. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; 11. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 |9
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2.5. Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang Tugas dan fungsi BLH didistribusikan ke seluruh unit kerja (Sekretariat dan Bidang) sebagai berikut: 2.5.1 Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyusunan program Sekretariat; b. penyusunan program Badan; c. koordinasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup; d. penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana Badan; e. penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan; f. pengelolaan keuangan dan barang Badan; g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi; h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan; i. fasilitasi pengembangan kerjasama teknis; j. evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada dibawah Sekretariat sebagai berikut: a) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi program, pengembangan data dan sistem teknologi informasi. Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi ; b. penyusunan program Badan; c. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi; d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis; e. pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan; f. penyusunan laporan program Badan; g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Program Data, dan Teknologi Informasi. b) Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan. Untuk pelaksanaan tugas tersebut Subbagian Keuangan mempunyai fungsi: a. penyusunan program Subbagian Keuangan;
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 10
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 b. c. d. e. f. g.
penyusunan rencana anggaran Badan; pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan; pelaksanaan akuntansi keuangan Badan; pelaksanaan verifikasi anggaran Badan; penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan; pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub bagian Keuangan.
c) Subbagian Umum Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, kerumah tanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbagian Umum; b. pengelolaan kearsipan; c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan; d. pengelolaan barang Badan; e. pengelolaan data kepegawaian Badan; f. penyiapan bahan mutasi pegawai Badan; g. penyiapan kesejahteraan pegawai Badan; h. penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan; i. penyelenggaraan kehumasan Badan; j. pengelolaan kepustakaan Badan; k. penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Badan; l. evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum 2.5.2 Bidang Pengembangan Kapasitas Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan bidang lingkungan hidup serta pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi : a. penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas; b. penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan dan penyelenggaraan pembinaan/peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan laboratorium bidang lingkungan hidup; c. pengelolaan data SDM dan kelembagaan serta laboratorium lingkungan hidup; d. pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan laboratorium lingkungan ; e. fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup; f. evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan; g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan; h. pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 11
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 i. j.
evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program Bidang Pengembangan Kapasitas; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengembangan Kapasitas sebagai berikut: a) Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan; Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia di bidang lingkungan hidup serta pemberdayaan dan fasilitasi organisasi/lembaga masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan; b. pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar kompetensi personil di bidang pengelolaan lingkungan hidup; c. pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan hidup; d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan hidup; e. pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; g. penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen ekonomi pengelolaan lingkungan hidup; h. penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan hidup; i. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan Hidup. b) Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan. Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan laboratorium lingkungan hidup;
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 12
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 c. penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan terhadap laboratorium lingkungan hidup; d. penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup; e. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium lingkungan hidup; f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup; g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan; h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan; 2.5.3. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan; b. penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan; c. penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan; d. pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan; e. monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta konservasi lingkungan; f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi sumber daya alam; g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan sebagai berikut: a) Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian kerusakan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai fungsi :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 13
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan; b. penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kerusakan lingkungan; c. penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan/atau lahan, serta akibat kegiatan produksi biomassa; d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan; e. penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan; f. pemantauan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; h. penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan; i. pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut; j. pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan pengendalian kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah daerah; k. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan; b) Subbidang Konservasi Lingkungan Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan Konservasi Lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam; c. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam; d. penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam; e. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi sumberdaya alam; f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya alam; h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Konservasi Lingkungan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 14
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2.5.4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi: a. penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; b. penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan; c. pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3; d. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; e. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; f. pemberian rekomendasi perizinan dalam rangka pengendalian pencemaran lingkungan; g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan sebagai berikut:
a) Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran udara. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara; b. penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta pedoman pengendalian pencemaran udara; c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pencemaran udara; d. pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam; e. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; g. penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi; h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara.
b) Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun. Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai fungsi :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 15
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun ; b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengendalian pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut; c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi kualitas lingkungan dan pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut; d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kualitas air dan tanah; e. penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair; f. penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3; g. penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3 kecuali minyak pelumas dan oli bekas; h. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta B3; i. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; j. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun. 2.5.5. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penaatan hukum dan kajian lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan; b. penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan; c. pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta menilai Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan; d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan kajian lingkungan; e. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; f. pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen pengelolaan lingkungan; g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan. h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 16
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan kajian Lingkungan sebagai berikut: a) Subbidang Penaatan Lingkungan; Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut. Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis penaatan lingkungan; c. pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat pencemaran/kerusakan lingkungan; d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup; e. penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan; f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Penaatan Lingkungan. b) Subbidang Kajian Lingkungan; Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian lingkungan hidup.Untuk melaksanakan tugas tersebut.Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis pengkajian lingkungan hidup; c. penyiapan bahan pengkajian lingkungan; d. penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan hidup; e. pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup; f. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL Kabupaten/Kota; g. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan. 2.5.6 Sarana dan Prasarana a. Kantor Luas tanah kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY 1.156 m2. Bangunan kantor tiga lantai yang dipergunakan untuk ruang kerja, 3 ruang rapat ruang, 1 ruang aula, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium lingkungan, 1 kantin, 1 mushola, dan sarana pendukung lainnya. b. Perpustakaan Perpustakaan 1 unit yang mengkoleksi 123 judul buku yang berhubungan dengan lingkungan hidup, dokumen Amdal,peraturan perungangan dan laporan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 17
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
c. Peralatan Kantor Untuk operasional BLH DIY, peralatan mebeleur yang dimiliki sudah cukup memadai. Sarana unit Desktop komputer PC yang tersedia sebanyak hanya 26 unit. Selain itu BLH DIY memiliki 13 unit note book/laptop, 4 (empat) buah LCD Projector, 4 (empat) unit Over Head Projector, dan 4 (empat) buah screen Proyector, 17 (tujuh belas) unit printer, 6 (enam) unit Kamera digital, dan 42 (empat puluh dua) unit Air Conditioner (AC) yang seluruhnya dalam kondisi layak pakai. Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerja pengelolaan arsip, di BLH DIY telah tersedia 20 (dua puluh) buah rak arsip dan 34 (tiga puluh empat) filling cabinet hasil pengadaan hingga tahun 2013. Untuk mengoptimalkan kinerja, BLH DIY masih memerlukan perangkat komputer, laptop, LCD Proyector, dan mesin ketik. d. Peralatan Laboratorium BLH DIY mempunyai satu ruang laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk melakukan pemantauan kualitas lingkungan terutama analisis kualitas air (sungai dan sumur) khususnya untuk parameter lapangan (pH, DHL, TDS, chlor bebas, suhu) dan alat Spectrofotometer untuk menguji parameter logam-logam yang ada di air sungai, sumur, dan air limbah. Pada tahun 2013,laboratorium BLH DIY memiliki 1 unit alat Intinger (pengukur kualitas udara) dan 1 unit AAS (Spectrofotometri serapan atom) untuk mengukur kualitas air dengan hasil yang lebih akurat. Peralatan pengujian dilaboratorium saat ini sudah cukup memadai namun masih perlu dioptimalkan lagi dengan fasilitas uji mikrobiologi. Saat ini tenaga uji laboratorium (analis) masih mengggunakan tenaga out sourcing dengan sistem kontrak, hal ini menyebabkan laboratorium belum dapat beroperasional secara optimal. Ke depan perlu adanya penambahan ruangan, peralatan laboratorium, penambahan personil analis sekaligus peningkatan kapasitas personil yang ada. e. Kendaraan Sampai akhir Desember 2013 BLH DIY hanya memliliki 7 (tujuh) mobil atau kendaraan roda empat dan 8 (delapan) kendaraan roda 2. Seluruh kendaraan tersebut dalam kondisi layak pakai. Meskipun demikian Kondisi alat transportasi yang dimiliki oleh BLH DIY sangat kurang mencukupi kebutuhan operasional BLH DIY, karena BLH DIY membutuhkan jumlah kendaraan yang cukup dan layak untuk melakukan kegiatan seperti pemantauan kualitas lingkungan, koordinasi ke kabupaten/Kota, pengawasan lingkungan maupun pembinaan ke kabupaten/kota. Untuk memenuhi kebutuhan kendaraan masih dibutuhkan tambahan sejumlah 3 (tiga) buah kendaraan roda empat. f. Aset Sarana dan Prasarana Aset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2013, sejumlah Rp. 8.097.312.234,00 secara rinci sebagai berikut :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 18
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
No
Uraian
1.
2.
NilaiAset Tahun 2013 (Rp.) 3. 1.392.000.000
Nilai Aset Tahun 2012 (Rp.) 4. 1.392.000.000
1.
Tanah
2.
Peralatan dan Mesin
4.561.283.500
3.599.499.425
3.
Gedung dan Bangunan
1.828.229.993
1.754.161.893
4.
Jalan, Jaringan dan Instalasi
95.375.000
69.125.000
5.
Aset tetap lainnya (Perpustakaan)
130.423.750
32.443.750
6.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
0
0
7.
Akumulasi Penyusutan JUMLAH
0
0
8.097.312.234
6.847.230.068
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 19
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 BAB III KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA 3.1 Kebijakan 3.1.1 Strategi Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi serta tujuan yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Srategis (Renstra) Tahun 2012 – 2017 BLH DIY, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara melalui perumusan strategi sebagai berikut : Strategi Misi 1 : Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan : 1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan Hidup 2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup 3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam 4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan 5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai Strategi Misi 2 : Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal : 1. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam 2. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam 3. Fasilitasi pembentukan kader lingkungan 4. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader lingkungan hidup lokal sebagai motivator 5. Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah resapan 6. Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI dengan Kabupaten/Kota 7. Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara 8. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat 9. Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran regulasi di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 20
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Strategi Misi 3 : Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender adalah : 1. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan 2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan DIY sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka 3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat komunitas. 4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berbasis masyarakat. 5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku usaha/kegiatan. 6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan mengintensifkan monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan (UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL) Strategi Misi 4 : Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas : 1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis data. 2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan lingkungan hidup 3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hiudp 4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara lebih luas 5. Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam penyampaian data dan informasi lingkungan hidup. 6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup 7. Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup 3.1.2 Arah Kebijakan Penyusunan arah kebijakan Badan Lingkungan Hidup DIY 2012 – 2017 dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup mendasarkan pada Kebijakan dari misi ke empat (Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang) dalam RPJMD DIY 2012 – 2017 telah dijabarkan menjadi 4 misi BLH DIY. Adapun arah Kebijakan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut : Arah Kebijakan Misi I : 1. Meningkatkan kapasitas SDM para pegawai 2. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional badan 3. Meningkatkan jumlah personil yang diperlukan 4. Meningkatkan jejaring kerja dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi badan 5. Mengikuti kemajuan dan perkembangan metode, teknik, peralatan dan pengetahuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi badan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 21
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
Arah Kebijakan Misi II : Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Meningkatkan peranserta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan. Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung dan daya tampungnya Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran air sungai Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian polusi. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca. Meningkatkan sinergisitas dan memperjelas pembagian peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara ambien Arah Kebijakan Misi III : Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan Mengembangkan dan meningkatkan sistem hukum lingkungan untuk menjamin terlaksananya supremasi hukum Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pengelola sampah. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sampah Pemberian stimulan pembangunan sumur resapan air hujan (SPAH) bagi masyarakat yang tinggal di daerah resapan air hujan. Peningkatan pembinaan bagi kelompok masyarakat peduli lingkungan. Arah Kebijakan Misi IV : Mengembangkan sistem dan aksesibilitas informasi lingkungan Peningkatan pengadaan piranti keras dan lunak yang diperlukan untuk pengelolaan data dan informasi Meningkatkan pengelolaan data dan informasi berbasis sistem informasi geografis dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi Meningkatkan kemudahan akses data dan informasi lingkungan hidup bagi berbagai pohak secara lebih luas Meningkatkan pengunaan berbagai media publikasi yang memungkinkan untuk penyampaian data dan informasi lingkungan hidup. Meningkatkan kerjasama, sharing dan integrasi data informasi lingkungan untuk mendukung evaluasi dan perencanaan lingkungan hidup.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 22
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 3.2 Program Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh suatu instansi guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi. Maka untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY telah menyusun program Instansi. Pada Tahun Anggaran 2013, penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidup sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY. Tahun 2013 Badan lingkungan Hidup (BLH) DIY melaksanakan 3 program pendukung (terdiri atas 24 kegiatan) dan 6 program prioritas (terdiri atas 41 Kegiatan), sebagai berikut : I. Program Prioritas a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan 2. Peningkatan Peran serta masyarakat masyarakat dalam Pengolahan Persampahan b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura 2. Koordinasi penilaian langit biru 3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup 4. Pengkajian dampak lingkungan 5. Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih 6. Ekspose Hasil Pengelolaan LH 7. Pemantauan Kualitas Udara Ambien 8. Pemantapan Program Adiwiyata 9. Pemantauan Kualitas Air 10. Pembinaan teknis pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, dan DPL 11. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup 12. Penerapan Eko Efisiensi 13. Pengembangan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup kawasan Sungai 14. Pengembangan sarana prasarana laboratorium lingkungan hidup 15. Peningkatan kapasitas laboratorium penguji lingkungan 16. Penyusunan Peraturan LH 17. Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup 18. Pondok Pesantren berwawasan lingkungan hidup 19. Pembinaan pelaksanaan pedoman pengelolaan laboratorium di lingkungan pendidikan SMA/SMK dan PT 20. Pengendalian Pencemaran Air 21. Pengendalian B3 dan Limbah B3 22. Penyusunan SPM Bidang LH 23. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian LH 24. Pengendalian Pencemaran Tanah 25. Pembentukan Kader Lingkungan Hidup 26. Penyusunan Peraturan Pengelolaan Limbah B3 27. Festival Sungai Mendukung Kelestarian Lingkungan Hidup 28. Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) 29. Penyusunan Peraturan Pengendalian Pencemaran Udara
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 23
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam 1. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-Sumber Air 2. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan 3. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air 4. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA 5. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem 6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan konservasi SDA 7. Pengendalian kerusakan pesisir, pantai dan laut d. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup 1. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan 2. Pengembangan data dan informasi lingkungan 3. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah 4. Penyusunan dan Penerbitan Buletin KALPATARU 5. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (LSLHD) 6. Penyusunan KLHS e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor 2. Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Produksi 3. Pengujian Kadar polusi Limbah padat dan limbah Cair 4. Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1. Penataan RTH 2. Pembuatan Demplot Kampung Hijau 3. DED Ruang Terbuka Hijau 4. Pembuatan RTH g. Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya 1. Kajian Inisiasi Wanadesa II. Program Pendukung : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor 7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan Bangunan Kantor 9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 11. Penyediaan Makanan dan Minuman 12. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 24
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2. Pengadaan Mebeleur 3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 5. Pemeliharan rutin /berkala perlengkapan gedung kantor 6. Rehabilitasi sedang /berat gedung kantor c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 1. Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 2. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi 4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program kegiatan SKPD
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 25
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1. Sekretariat 4.1.1. Sub Bagian Program , Data dan Teknologi Informasi 4.1.1.1. Ekspose Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup DIY 4.1.1.1.1. FGD Penyusunan Materi Ekpose Pengelolaan LH Penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Materi Ekpose Pengelolaan LH dilaksanakan pada : Hari : Senin Tanggal : 27 Mei 2013 Pukul : 08.00 – 13.00 wib Tempat : Ruang Rapat lantai III, Kanator BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta, No. 53 Yogyakarta Peserta : 25 orang (Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan di DIY) Narasumber : 1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si – (Kepala BLH DIY) - Ekpose dan Percepatan Replikasi Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Maladi, SH., MM. (Sekrtaris BLH DIY) – Teknik Berkomunikasi dan Penguasaan Audiencedalam ekpose hasil pengelolaan LH 3. Drs. Setiawan Rineksa, MM . (Kasubag Program Data dan TI BLH DIY) – Sistematika ekpose hasil pengelolaan LH dan Alokasi Waktu Presentasi 4. Siswanto, SH . (Staf Subag Program Data dan TI BLH DIY) – Teknik Presentasi dengan Menggunakan Power Point dan audiovisual Kesimpulan : 1. Hasil-hasil pengelolaan lingkungan hidup yang berbasisi masyarakat yang berhasil dan layak dijadikan percontohan perlu difasilitasi untuk dapat diekpose secara lebih luas sehingga dapat menjadi inspirasi bagi kelompk masyarakat lain untuk mereplikasi, meniru atau mengembangkannya. 2. Para ketua kelompok peduli lingkungan terutama yang telah menunjukan hasil nyata perlu dibina bagaimana teknis mendokumentasikan hasil kegiatan mereka yang telah dilaksanakan sehingga mereka dapat mampu menyebarluaskan/menosialisasikan hasil kegiatannya secara mandiri. 3. Hasil-hasil pengelolaan lingkungan hidup bebasis masyarakat perlu terus dinventarisir didokumentasikan dan disebarluaskan kepada berbagai pihak untuk mendapatkan respon secara terbuka.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 26
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.1.1.2. Terlaksananya Ekpose Hasil Pengelolaan LH Penyelenggarakan Ekpose Hasil Pengelolaan LH dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada : Hari : Senin dan Selasa Tanggal : 10 dan 11 Juni 2013 Pukul : 08.00 – 13.00 wib Tempat : Hotel Grage, Jl Sosrowijayan Yogyakarta Peserta : 2 kali/ @ 40 orang (Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan di DIY, SKPD terkait baik di lingkungan Pemda DIY maupun Pemda kabupaten/Kota ) Narasumber : 1. Bank Sampah Mekar Asri - Karangayar, Brontokusuman, Mergangsang Yogyakarta oleh Ketua Kelompok Sarmidi, S.Pd., M.Pd 2. Pelaku konservasi pantai “kelompok Tani Lestari” - Poncosari, Srandakan, Bantul oleh Ketua Kelompok : Sukijan 3. Nutrisi Hayati Dan Lingkungan Hidup - Karanggawang, Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman oleh Ketua Kelompok : Winarta 4. Motivator Peduli Lingkungan Bagi Masyarakat Pedesaan “Paguyuban Aksara Green (PAG)” - Dengok, Playen, Gunungkidul (PAG) oleh Pelaku: Siti Badriyah, S.Pd Kesimpulan : 1. Untuk dapat membentuk kelompok masyarakat peduli lingkungan yang berhasil perlu adanya tokoh masyarkat yang menjadi penutan serta mempunyai wawasan tentang lingkungan hidup yang memadahi. 2. Keberlanjutan dan pengembangan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh masyarakat memerlukan pembinaan dan fasilitasi oleh pemerintah baik berupa bantuan pendanaan hibah maupun barang yang diperlukan serta perlu adanya wadah pembinaan 3. Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh masyarkat dan telah menunjukan hasil nyata perlu utuk dikembangkan dan disebarluaskan kepada berbagai pihak melalui berbagai media (sosialisasi, media cetak, media elektronik, dll) agar dapat direplikasi, dikembangkan dan dimodifikasi oleh kelompok masyarakat yang lain 4.1.1.1.3. Pembuatan Leaflet Pengelolaan LH Berbasis Masyarakat Telah dicetak 4 judul leaflet, masing-masing judul 1000 lembar. Adapun materi leaflet terkait kisah sukses pengelolaan lingkungan hidup berbasis masyarakat dengan judul sebagai berikut : 1. Pelaku Konservasi Pantai “Kelompok Tani Lestari” 2. Nutrisi Hayati & Lingkungan Hidup 3. Motivator Peduli Lingkungan Bagi Masyarakat Pedesaan 4. Kampung Hijau RW 16 Bronto Kusuman, Kec. Mergangsan Yogya
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 27
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.1.2. Penerapan Eko Efisiensi 4.1.1.2.1. Sosialisasi Eko Efisiensi Penyelenggarakan Sosilaisi Eko Efisiensi dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut : No. Hari Tanggal /Waktu Tempat Peserta 1 Rabu, 24 Juli 2013 Hotel Grage, 30 orang Terdiri dari Unsur : 08.00 – 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kabupaten Bantul Yogyakarta - Kader Lingkungan Kabupaten Bantul - Tokoh Masyarakat Bantul 2 Kamis, 25 Juli 2013 Hotel Grage, 30 orang Terdiri dari Unsur : 08.00 – 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kota Yogyakarta Yogyakarta - Kader Lingkungan Kota Yogyakarta - Tokoh Masyarakat Kota Yogyakarta 3 Senin, 29 Juli 2013 Hotel Grage 30 orang Terdiri dari Unsur : 08.00 – 13.00 WIB Sosrowijayan - Aparatur Kecamatan Kab. Sleman Yogyakarta - Kader Lingkungan Kab. Sleman - Tokoh Masyarakat Kab. Sleman 4
Selasa, 30 Juli 2013 08.00 – 13.00 WIB
Hotel Grage Sosrowijayan Yogyakarta
5
Rabu, 31 Juli 2013 08.00 – 13.00 WIB
Hotel Garage Sosrowijayan Yogyakarta
30 orang Terdiri dari Unsur : - Aparatur Kecamatan Kab. Gunungkidul - Kader Lingkungan Kab. Gunungkidul - Tokoh Masyarakat Kab. Gunungkidul 30 orang Terdiri dari Unsur : - Aparatur Kecamatan Kab. Kulon Progo - Kader Lingkungan Kab. Kulon Progo - Tokoh Masyarakat Kab. Kulon Progo
Materi Paparan dan Narasumber : 1. Pengemasan Makanan Jamuan Pada Pertemuan/Rapat Yang Ramah Lingkungan Drs.Joko Susilo, M.Kes (Poltekes Yogyakarta) 2. Eko Efisiensi Dan Manajemen Limbah Cair Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. (Sekretaris Forum Eko Efisiensi DIY) 3. Eko Efisiensi Penggunaan Stasionery Perkantoran Drs. Setiawan Rineksa, MM., (BLH DIY) 4. Tip Ekoefisiensi Dalam Pengelolaan Air Perkantoran Drs. Sudjoko, M.Si (Puslit PKLH – UNY)
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 28
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Kesimpulan : 1. Dengan menerapakan prinsip-prinsip eko efisiensi baik di rumah tangga, perkantoran, maupun kegiatan usaha akan diperoleh 3 keuntungan sekaligus, yaitu peningkatan kualitas lingkungan, Penghematan sumber daya yang diperlukan dan keutungan secara ekonomi 2. Untuk menerapkan prinsip-prinsip eko efisiensi tidak harus dimulai investasi dengan modal besar serta menggunakan peralatan canggih dan mahal harganya, tetapi lebih pada perubahan pola pikir (mind set) dan dimulai dengan tindakan yang sederhana. 3. Eko efisiensi menekankan pada perubahan pola pikir bahwa limbah/sampah bukan merupakan sesuatu yang harus dibuang karena tidak mempunyai nilai namun merupakan sesuatu yang masih dapat bermanfaat atau sering disebut sebagai keluaran bukan produk (non output product) 4.1.1.2.2. Bimtek Penerapan Eko Efisiensi Penyelenggarakan Bimtek Penerapan Eko Efisiensi IPLC dilaksanakan pada : Hari : Senin Tanggal : 23 September 2013 Pukul : 08.00 – 13.00 wib Tempat : Hotel Arjuna, Jl. Pangeran Mangkubumi Yogyakarta Peserta : 30 orang (Kelompok Masyarakat Pengelola IPLC Komunal di DIY, Aparatur Pemrintah Kabupaten/kota dan BLH DIY) Materi Bimtek dan Narasumber : 1. Penerapan Eko Efisiensi Bagi Rumah Tangga – Drs. Bambang Praswanto, M.Sc – Sekretaris Forum Eko Efisiensi DIY 2. Profil Pengelolaan IPLC Rumah Tangga Komunal Perum Minomartani Kabupaten Sleman – Drs Istiaji – Ketua Pokmas Mina Sembada 3. Teknis pemanfaatan dan pemeliharaan IPLC Rumah Tangga Komunal – Suryantoro LPTP Yogyakarta 4. Strategi Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan IPLC komunal Rumah Tangga – Mahmud Abdussalam, ST – Lembaga C-BeTech L 4.1.1.2.3. Pendampingan Penerapan Eko Efisiensi IPLC Rumah Tangga Komunal Dalam pelaksanaan sub kegiatan ini disamping telah dilaksanakan Pendampingan Penerapan Eko Efisiensi IPLC Rumah Tangga Komunal juga dilaksanakan FGD hasil Pendampingan Monev Penerapan Eko Efisiensi IPLC komunal rumah Tangga. Adapun IPLC Rumah Tangga Komunal yang menjadi sasaran pendampingan adalah sebagai berikut : 1. IPAL Komunal Rumah Tangga Kauman Baru, Pleret, Bantul 2. IPLC Rumah Tangga Komunal Perum Minomartani, Kabupaten Sleman 3. IPLC Black Water Rumah Tangga Komunal Cokrodiningratan Yogyakarta
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 29
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Adapun penyelenggaran FGD Hasil Pendampingan Monev Penerapan Eko Efisiensi untuk IPLC Rumah tangga Komunal dilaksanakan pada : Hari : Kamis Tanggal : 21 November 2013 Pukul : 08.00 – 13.00 wib Tempat : Ruang Rapat lantai III, Kantor BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta No. 53 Yogyakarta Peserta : 30 orang (Kelompok Masyarakat Pengelola IPLC Komunal di DIY, Aparat, Kader lingkungan Hidup DIY) Narasumber : 1. Maulana .S. Kom (Pengurus IPAL Komunal Rumah Tangga Kauman Baru) Judul paparan : Profil IPALProfil Komunal Rumah Tangga Kauman Baru, Pleret, Bantul 2. Drs Istiaji – Ketua Pokmas Mina Sembada. Judul paparan : Profil Pengelolaan IPLC Rumah Tangga Komunal Perum Minomartani Kabupaten Sleman 3. Muslimin -Pengelolan IPAL Rumah Tangga Cokrodiningratan Yogyakarta Judul paparan : Profil Pengelolaan IPLC Black Water Rumah Tangga Komunal Cokrodiningratan Yogyakarta 4. Maladi SH, MM – Sekretaris BLH DIY Judul paparan : “Pembangunan IPLC komunal Rumah Tangga” Contoh Konkrit Penerapan Eko Efisiensi 4.1.1.2.4. Pembuatan Tas Belanja Ramah Lingkungan Telah dibuat percontohan tas belanja ramah lingkungan sebanyak 225 buah yang digunakan sebagai percontohan sederhana dalam penerapan eko efisiensi sehari-hari untuk mengurangi sampah plastik. Tas tersebut dapat digunakan untuk berbelanja dan dapat digunakan berulang kali serta untuk membiasakan membawa tas belanja sendiri dari rumah. Tas telah disitribusikan kepada unsur –unsur sebagai berikut : 1. Ibu rumah tangga 2. Kelompok PKK kabupaten/Kota di DIY 3. Aparatur pemerintah 4. Guru-guru sekolah 5. Tokoh masyarakat peduli lingkungan 6. Pegawai dan karyawan 4.1.1.3. Penyusunan SPM Bidang LH 4.1.1.3.1. Bimtek Penyusunan Pelaksanaan SPM Bidang Lingkunan Hidup Penyelenggarakan bimbingan teknis pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan pada: Hari : Rabu Tanggal : 20 Maret 2013 Pukul : 08.00 WIB - selesai Tempat : Hotel Arjuna, Jl. Mangkubumi 44, Yogyakarta Peserta : 30 orang (Instansi Terkait di DIY dan Kabupaten/Kota)
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 30
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Narasumber : 1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si (kepala BLHDIY) – Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahaun 2009 – 2012 2. Dra. Eviphana K, MM (Kepala KLH Kab. Sleman) – Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Spm) Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Tahun 2009 – 2012 3. Maladi, SH, MM (Sekretaris BLH DIY) - Kewajiban Pelaporan Pelaksanaan SPM Bidang LH Kabupaten/Kota 4. Drs. Setiawan Rineksa, MM. (Kasubag Program Data dan TI BLH DIY) – Sistematika Laporan Dan Lampiran Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup Kesimpulan : 1. Laporan penerapan SPM bidang Lingkungan Hidup merupakan laporan yang wajib dibuat oleh kabupaten/kota maupun provinsi yang akan digunakan oleh pemerintah pusat dalam rangka menilai perkembangan kinerja kepala daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup 2. Jenis-jenis pelayanan SPM bidang lingkungan hidup yang telah ditetapkan dan telah dibuat target capaiannya (2009 – 2013) pada dasarnya merupakan kewajiban yang harus dicapai dengan menggunakan dana APBD. 3. Penyusunan sistematika laporan dan kelengkapan lampiran teknis menyesuaikan dengan petunjuk teknis yang tertuang dalam Permen LH No 20 Tahan 2008 4.1.1.3.2. Pembinaan Pelaksanaan SPM Bidang LL Kabupaten/Kota Pembinaan Pelaksanaan SPM Bidang LH Kabupaten/kota, dilaksanakan di 5 Kabupaten/kota dengan jadwal sabagai berikut: No Kegiatan 1 Pembinaan Pelaksanaan SPM Bid LH Kab Kulonprogo 2 Pembinaan Pelaksanaan SPM Bid LH Kab Sleman 3 Pembinaan Pelaksanaan SPM Bid LH Kota Yogyakarta 4 Pembinaan Pelaksanaan SPM Bid LH Kab Bantul 5 Pembinaan Pelaksanaan SPM Bid LH Kab Gunungkidul
Waktu Rabu, 2 Oktober 2013 Kamis, 3 Oktober 2013 Kamis, 10 Oktober 2013 Rabu, 16 Oktober 2013 Senin, 21 Oktober 2013
Tempat Ruang Rapat KLH Kab Kulonprogo Ruang Rapat KLH Kab Sleman Ruang Rapat BLH Kota Yogyakarta Ruang Rapat KLH Kab Bantul Ruang Rapat Kapedal Kab Gunungkidul
Kesimpulan : 1. Penyusunan laporan SPM Bidang lingkungan hidup untuk tahun 2013 adalah periode terakhir pelaksanaan SPM bidang lingkungan hidup untuk periode20092013,sehingga diharapkan Tingkat capaian untuk masing-masing jenis pelayanandapatmencapai 100%.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 31
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2.
3.
4.
Sistematika pelaporan belum ada perubahan, namun untuk saran-saran perbaikan yang telah diberikan oleh Kementerian Lingkunan HIdup agar diperhatikan dan dijadikan perbaikan penyusunan lapoaran SPM bidang LH tahun 2013. Lampiran teknis untuk 4 jenis pelayann SPM bidang Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota hendaknya dilengkapi sesuai dengan petunjuk teknis yang tertuang dalam Permen LH No. 20 Tahun 2008. Penyusunan laporan hendaknya tetap mengunakan database yang telah dibuat pada tahun 2009.
4.1.1.3.3. FGD PENYUSUNAN LAPORAN SPM BIDANG LH DIY Penyelenggarakan FGD Penyusunan Laporan SPM Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan pada : Hari : Selasa Tanggal : 19 Maret 2013 Pukul : 08.00 WIB – 13.00 Tempat : Kantor BLH DIY, Lantai III Jln. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta Peserta : 30 orang (Instansi Terkait di DIY/ Kabupaten/Kota dan BLH DIY) Narasumber : 1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si. (Kepala BLH DIY) - Kebijakan, Program dan Pendanaan SPM Bidang LH DIY 2. Drs. Agus Setyanto, M.Si (Kabid Dalcem BLH DIY) - Laporan Pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup Jenis Pelayananan Informasi Status Mutu air dan Status Udara Ambien Tahun 2012 3. Ag. Ruruh Haryata, SH, ST., M.Kes (Kasubid Penaatan Hukum Lingkungan BLH DIY) Laporan Pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup : Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Tahun 2012 4. Drs. Setiawan Rineksa, MM (Kasubag Prog, Data dan TI BLH DIY) – Lampiran Teknis Laporan SPM Bidang LH Tahun 2013 Kesimpulan : 1. Jenis Pelayananan Informasi Status Mutu air pada Tahun 2012 untuk DIY dapat terpenuhi 100 persen dari target yang ditetapkan 80 persen 2. Jenis Pelayananan Informasi Status Mutu air dan Status Udara Ambien Tahun 2012 dapat terpenuhi 90 persen dari target yang ditetapkan 80 persen 3. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Tahun 2012 dapat terpenuhi 100 persen dari target yang ditetapkan 80 persen 4. Pada pertengahan bulan April Laporan SPM DIY tahun 2014 diupaykan dapat terkirim ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungn Hidup
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 32
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.1.4 Penigkatan Edukasi Dan Komunikasi Masyarakat Di Bidang Lingkungan 4.1.1.4.1. Pentas kesenian kearifan lokal: Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis , tanggal 25 Juli 2013, pukul 08.00 sampai selesai bertempat di Embung Tambak Boyo, Depok, Sleman, dengan menampilkan 4 jenis kesenian sebagai berikut : - Jathilan dari Cangkringan - C-plus band dari Wates - Pertunjukan angklung dari SMP Immaculata - Pertunjukan tunggal dari SD Muhammdiyah 3 Wirobrajan Yogyakarta 1.1.Jathilan sebuah tarian drama yang menceritakan tentang pertempuran dua kelompok prajurit berkuda dan bersenjatakan pedang. Tarian ini biasanya mengangkat cerita-cerita babad tanah Jawa seperti era kerajaan Majapahit, Mataram, dan lain-lainnya Dalam penampilanya sang penari menggunakan sebuah kuda tiruan yang biasanya terbuat dari anyaman bambu dan disebut Kuda Kepang. Bak seorang kesatria yang gagah berani, para penari beraksi sambil menunggangi kuda tiruan tersebut dengan diiringi gamelan jawa.Untuk lebih menghidupkan suasana ditampilkan juga beberapa tokoh lain yang diperankan oleh penari-penari bertopeng . Tokoh-tokoh bertopeng ini merupakan gambaran tokoh pengganggu seperti Buto, Rasekso (raksasa), Genderuwo, Barongan, dan tokoh penghibur/ pamomong yaitu Penthuldan Tembem. Pertunjukan dimulai dengan alunan gamelan yang mainkan para penabuh (wiyogo). Kemudian keluarlah para prajurit yang dipimpin senopati nya masing-masing. Adegan selanjuntnya adalah tarian yang menggambarkan persiapan yang dilakukan sebelum perang kemudian dilanjutkan dengan adegan peperangan. Saat peperangan akan dimulai, keluarlah Buto, Rasekso, dan Barongan yang dimaksudkan sebagai gambaran makhluk pengganggu.Seiring berjalanya waktu, kini seni tari Jathilan di variasikan dalam berbagai versi baik segi musikalnya maupun segi tarianya. Ada yang mengkolaborasikan dengan gerakan tari modern dan ada juga yang mengemas musiknya dengan musik-musikmasa kini seperti dangdut, campursari dan sebagainya. 1.2. Koes Plusan Bertempat di panggung peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta yang bertempat di Embung Tambak Boyo, Sleman itu makin terasa hangat dan bersahabat dengan kehadiran band pelestari tembang Koes Plus CPlus dari Wates Kulonprogo. Tembang-tembang milik Koes Plus dan Koes Bersaudara dilantunkan C-plus Band banyak melantunkan lagu-lagu bertema lingkungan disamping lagu-lagu favorit lainnya seperti, Angin Laut, Pagi yang Indah, Bunga di Tepi Jalan, Nusantara, Kembali, Laguku Sendiri, Kolam Susu, Diana, Amelinda, Aku dan Dirimu dan puluhan tembang yang sanggup mempersatukan para hadirin ikut bernyanyi dengan pelan-pelan.Bahkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta ikut menyumbangkan beberapa Koesplus.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 33
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1.3. Kesenian Angklung Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipapipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non bendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010. SMP Immaculata Yogyakarta adalah salah satu kelompok yang melestarikan alat kesenian tradisonal tersebut sehingga layak untuk ditampilkan pada publik. 1.4. Pertunjukan Tunggal Nyanyi tunggal dengan membawakan lagu-lagu bertema lingkungan oleh murid SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan Yogyakarta. SD ini adalah salah satu sekolah adiwiyata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat dijadikan contoh bagi SD-SD yang lainnya. 4.1.1.4.2. Siaran televisi bertema lingkungan hidup Dalam rangka peningkatan edukasi masyarakat tentang lingkungan hidup, BLH DIY menyelenggarakan kegiatan dialog interaktif yang bekerja sama dengan Jogja TV, dengan tema “Pembangunan Telaga Desa dan Wana Desa pada Lahan Tanah Kas Desa di DIY dalam Upaya Perbaikan Kualitas Lingkungan”, dalam program acara Bincang Hari Ini. Adapun kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada: Hari : Senin Tanggal : 30 September 2013 Pukul : 16.00 – 17.00 wib disiarkan langsung Tempat : Jogja TV, Jl. Wonosari KM 9, Sendang Tirto – Berbah, Sleman, Yogyakarta Narasumber dalam acara tersebut adalah : 1. Biro Tata Pemerintahan Setda DIY dengan tema "Pemanfaatan Tanah Kas Desa di DIY untuk Pembangunan Telaga Desa dan Wana Desa. 2. Kasubid Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY, Ir. Endro Waluyo, M.Si., (Kebijakan Pembangunan Telaga Desa dan Wana Desa dalam Kerangka Keistimewaan DIY)
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 34
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.1.4.3. Siaran radio bertema lingkungan hidup (iklan layanan) Bekerjasama dengan PT. Radio Yasika. Disiarkan selama bulan Juni 2013 dengan 2 kali tayangan per hari @ 30 detik. DATA UMUM ( GENERAL DATA ) Nama Station/ Call Station Posisi / Positioning Badan Penyelenggara / Company Call Sign Alamat / Address Telephone
: YASIKA FM : Radionya Jogja A Cool Station : PT. Yasika AK2 Radio : PM 4 BMI / 1209 : IT Mall Jogyatronik Jl.Brigjend.Katamso no.75 - 77 Lt. Lower Ground no.34 Yogyakarta : Commers : 0274 – 370275 DJ : 0274 – 372025 Fax : 0274 – 372418 : Haris Kurniawan : Ida Farida
Penanggung Jawab Sales Executive Yahoo Messenger Chat : radionetcpp 1.1.1.1.1 DATA TEHNIK ( TECHNIQUE DATA ) Frekwensi : 95.4 FM Daya Pancar / Output Power : Maksimum yang diijinkan pemerintah Sistim Antena/ Antenna System : Vertikal, 60 meter Radius Pancaran / Coverage Area : 40 km efektif, meliputi : Yogyakarta, Bantul, Wonosari, Medari, Sleman, Muntilan, Klaten, Wates, Imogiri, Parangtritis, Godean, Prambanan, Kotagede TX & Audio Equipment : Computerize , Digitally , Import Build Up. BE , Harris , DB , RVR , Orban Rolland , Yamaha , Tascam, etc DATA SIARAN ( FORMAT ) Format Musik / Music Format : TEENS / MOR Komposisi Lagu/Music Composition : Pop Indonesia / Pop Lokal : 60 % Pop Barat / Pop Western : 40 % Jam Siaran / On-Off Air : 05.00 – 01.00 ( 20 jam nonstop ) 1.1.1.1.2 TARGET PENDENGAR ( TARGET AUDIENCE ) 1.1.1.2 Umum, serupa dengan radio GenFM + Sonora , Jakarta Usia / Age : 10 tahun – 18 tahun : 30 % 19 tahun – 24 tahun : 35 % 25 tahun – 39 tahun : 25 % 40 tahun – up : 10 % 2 Status Ekonomi Sosial / SES :A : 20 % B : 40 % C : 30 % D : 10 % Gender : Wanita / Female : 55 % Pria / Male : 45 %
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 35
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Profesi
Total Pendengar / Total Listeners
: White Collar : 30 % House Wife : 30 % Student : 40 % : 400.000 orang
4.1.1.5. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 4.1.1.5.1. Rapat Koordinasi Validasi Data Lingkungan Hidup Dilaksanakan pada : Hari : Kamis Tanggal : 31 Oktober 2013 Tempat : Hotel Brongto Peserta : 40 Orang Narasumber : No Judul Paparan Narasumber 1 Potensi Sumber Pencemar LH dari Sektor Dinas Pertanian DIY Pertanian/Peternakan DI DIY 2 Kualitas Air Sungai di DIY Tahun BLH DIY 3 Profil dan Status Flora dan Fauna di DIY BKSDA DIY 4 Potensi sumber pencemar LH dari sektor Dinas Pariwisata DIY pariwisata DIY Daftar Peserta terdiri unsur: - Instansi sektor di lingkungan Pemda DIY Kabupaten/Kota 4.1.1.5.2. Data yang dipublikasikan secara online : 1. Sumber Pencemar 2. Data hasil uji emisi kendaraan bermotor 3. Data udara ambien 4. Data kualitas air laut 5. Data kualitas air sumur 6. Data kualitas air sungai 7. Data kualitas limbah cair 8. Data kuaitas limbah padat Data tersebut dapat di unduh pada website www.blh.jogjaprov.go.id 4.1.1.6. PENGUATAN JEJARING INFORMASI PUSAT DAN DAERAH 4.1.1.6.1. Pelaksanaan Forum Komunikasi Data dan Informasi 1) Waktu Penyelenggaraan : Hari Tanggal Pukul Tempat Acara
: Rabu : 6 November 2013 : 08.30 WIB - selesai : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta : Forum Komunikasi Data dan Informasi Lingkungan
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 36
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2) Peserta : Peserta Workshop sebanyak 40 orang yang terdiri dari unsur : 1. Aparatur Pemerintah Daerah DIY 2. Aparatur Pemerintah Kabupaten Kota 3. Aparatur Pemerintah Kecamatan 4. Kader Lingkungan DIY 5. Aparatur Badan Lingkungan Hidup DIY 3) Materi dan Narasumber Dalam acara workshop tersebut ada 4 narasumber dengan materi paparan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Sistem Informasi Lingkungan “Menuju Broadband Lingkungan” oleh PPE Jawa Sistem Informasi Berbasis GIS oleh AT Soft Developer Sistem Informasi Sistem Informasi Sumber Daya Air “SISDA” oleh BBWS Serayu Opak DIY Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup oleh Sekretaris BLH DIY
4) Kesimpulan Untuk mendukung Pengembangan sistem Informasi lingkungan diperlukan suatu sistem informasi manajemen data lingkungan hidup yang handal baik dari aspek perangkat lunak maupun perangkat keras. Dari aspek perangkat lunak Instansi Pemerintah pengelola Lingkungan Hidup dapat mengadopsi software berbasis Open Source. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan Sistem Informasi tersebut agar mendukung proses pengambilan keputusan atau decision support, artinya data yang diperoleh dari hasil pemantauan kualitas lingkungan harus dapat diproses oleh sistem untuk menghasilkan sebuah analisis yang mampu mendukung keputusan. Sebagai contoh adalah penggunaan sistem informasi GIS dalam memetakan titik pantau pencemaran air dan udara, lokasi ruang terbuka hijau di perkotaan dan informasi taman kehati di DIY, dengan memanfaatkan data kebumian atau spasial yang didukung oleh atribut data angka terkait kondisi lingkungan, dapat secara cepat diketahui informasi lingkungan lengkap dengan lokasi. Pemanfaatan Sistem Informasi seringkali terkendala oleh sumber daya manusia dan birokrasi. Keengganan untuk belajar para pegawai dan kurangnya dukungan pimpinan seringkali menyebabkan terbengkalainya sistem informasi menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik. Badan Lingkungan Hidup DIY telah membangun sistem informasi lingkungan berbasis web untuk menyimpan data-data lingkungan hasil pemantauan parameter kualitas lingkungan di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain data parameter lingkungan dalam sistem Informasi tersebut juga disimpan semua laporan, film, foto dan dokumen digital dari hasil kegiatan di Badan Lingkungan Hidup Prov DIY untuk dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 37
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.1.6.2. Survey Kepuasan Tentang Pelayanan Lingkungan Hidup Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan pihak ketiga Nama Rekanan : CV. Madani Callysta Saibuyun Alamat : Jl. Retnodumilah, Gg Perum Pengadilan Negeri No.10 Rejowinangun Yogyakarta Direktur : Adi Trisusanto, ST No. SPMK : 027/6085 tanggal 30 September 2013 Jumlah Responden : 150 orang Waktu Penyelesaian : 60 hari kalender Hasil Pekerjaan : Laporan Survey Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Lingkungan Hidup 4.1.1.7. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru Telah dilaksanakan penyusunan dan penerbitan bulletin kalpataru sebanyak 2 edisi masingmasing edisi dicetak sebanyak 550 (lima ratus lima puluh) eksemplar. Edisi Pertama terbit bulan Juli 2013 dan edisi Kedua terbit bulan Desember 2013. Buletin tersebut telah distribusikan kepada berbagai pihak seperi : 1. Instansi Pemerintah Di Lingkungan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota Di DIY 3. Dunia Pendidikan Di DIY (Sekolah Dasar , Sekolah Menengah Pertama , SLTA) 4. Pusat Studi Lingkungan Perguruan Tinggi 5. Para Kader Lingkungan 6. Kantor Kecamatan Di 5 Kab/Kota 7. Kleompok Peduli Lingkungan 8. Para Penulis Artikel Buletin 4.1.1.8.Penyusunan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup 4.1.1.8.1. Bimtek Penyusunan Buku SLHD Penyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan Buku Laporan SLHD 2013, pada: Hari : Rabu Tanggal : 30 September 2013 Pukul : 08.00 – 13.00 wib Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta Peserta : 30 orang (Anggota Tim SLHD Tahun 2013 DIY dan Koordinator Tim SLHD Kabupaten/kota) Narasumber : 1. Kepala KLH Sleman - Kendala dan Tantangan Penyusunan Laporan SLHD) 2. Maladi, SH (Sekretaris, BLH DIY) – Pedoman Penyusunan SLHD Tahun 2013 3. Ir. Suparna, M.Si. (BPS DIY) - Sinkronisasi Data Kependudukan DIY dengan Kab/ Kota Sesuai Format SLHD) 4. Drs. Setiawan Rineksa, MM. (BLH DIY)- Teknis Penyusunan laporan SLHD 2013
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 38
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Kesimpulan : 1. Dalam Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2013 baik untuk DIY maupun Kabupaten/Kota disarankan menggunakan Pedoman yang terbaru Tahun 2013, meskipun masih diperbolehkan untuk menggunakan pedoman yang lama. Hal ini disebabkan karena untuk pedoman terbaru data yang diperlukan lebihfokus dan lebih substntif 2. Dalam penyusunan laporan SLHD baik buku laporan maupun buku data perlu disesuiakan dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, karena dalam penilaian hasil laporan SLHD akan mendasarkan pda kesesuaian dengan petunjuk/pedoman. 3. Keterlibatan instansi lain sebagai sumber data perlu dilibatkan karena ketersedian data yang dapat dipenuhi oleh institusi lingkungan hidup baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun DIY hanya sekitar 30 persen 4.1.1.8.2. PEMBINAAN PENYUSUNAN LAPORAN SLHD KAB/KOTA Pembinaan Penyusunan Laporan SLHD kab/kota dilaksanakan di Kabupaten/kota dengan menghadirkan Koordinator tim dan anggota tim SLHD Kabupaten/Kota. Adapaun Waktu pelaksanaannya adalah sabagai berikut: No Kegiatan Waktu Tempat Peserta 1 Pembinaan Penyusunan 20 Agustus Ruang Rapat KLH Kab Tim SLHD 2013 Kab Laporan SLHD Kab 2013 Kulonprogo Kulonprogo Kulonprogo 2 Pembinaan Penyusunan 21 Agustus Ruang Rapat Kapedal Kab Tim SLHD 2013 Kab Laporan SLHD Kab 2013 Gunungkidul Gunungkidul Gunungkidul 3 Pembinaan Penyusunan 22 Agustus Ruang Rapat BLH Kab Kab Kulonprogo Kab Laporan SLHD Kab Bantul 2013 Bantul Bantul 4 Pembinaan Penyusunan 23 Agustus Ruang rapat KLH Kab Tim SLHD 2013 Kab Laporan SLHD Kab Sleman 2013 Sleman Sleman 5 Pembinaan Penyusunan 26 Agustus Ruang Rapat BLH Kota Kab Kulonprogo Laporan SLHD Kota 2013 Yogyakarta Kota Yogyakarta Yogyakarta Kesimpulan: 1. Tim SLHD 2013 Kabupaten/Kota masih perlu diberikan pemahaman/penjelasan terkait dengan tabel-tabel SLHD serta metode menarasikan tabel-tebel data. 2. Perlu adanya penyeragaman untuk penulisan data angka dibelakang koma sampai dengan 2 digit atau lebih tergantung dari jenis datanya. 3. Tahun data diupayakan yang terbaru yaitu tahun 2013 dan untuk data paling lama adalah tahun 2011
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 39
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.1.8.3. FGD PENYUSUNAN LAPORAN SLHD 2013 DIY FGD Penyusunan laporan SLHD 2013 DIY diselenggarakan pada: Hari : Jumat Tanggal : 22 November 2013 Pukul : 08.00 – 11.30 WIB Tempat : BLH DIY Lt. III, Jl. Tentara Rakyat Mataram 53,Yogyakarta Peserta : 30 orang tim penyusun SLHD 2013 Narasumber : 1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si – Kebijakan Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Hidup 2. Maladi, SH., MM. (Sekrtaris BLH DIY) – Permasalahan Pengisian Tabel Data SLHD DIY tahun 2013 3. Drs. Setiwan Rineksa, MM (Kasubag Prog Data dan TI BLH DIY) – Kaidah Penulisan Narasi Buku Laporan SLHD 2013 4. Dra. R. Sutrawati Suprada Rini – (Staf Subag Prog BLH DIY) – Pengumpulan data dan Narasi SLHD DIY Kesimpulan: 1. Untuk pelengkapan data dari sumber data baik yang berasal dari institusi di DIY maupaun Kabupaten/Kota yang belum final masih ditunggu sampai dengan pertengahan bulan Desember 2013 untuk penyempurnaannya. 2. Narasi tabel a seditidaknya memuat hal-hal seperti membandingkan dengan data tahun H-1, membndingkan antar lokasi, menganalisis secara statistik untuk nilai angka terendah, tertinggi dan rata-ratanya. 3. Data-data yang tidak ada di SKPD sumber data dan perlu menghubungi pihak lain seperti SKPD kabupaten-kota terkiat merupakan tugas anggota tim yang telah ditunjuk sesuai dengan pembagian tugasnya. Foto yang akan dituangkan dalam Buku Laporan SLHD DIY 2013 perlu diberikan keterangan penjelas agar memudahkan bagi editor dalam menyusun laporan serta memudahkan pembaca dalam memahami foto yang dilampirkan 4.1.1.9. Penyampaian Informasi Lingkungan 4.1.1.9.1. Publikasi LH melalui Videotron Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap : 1. Pembuatan materi videotron 3 Judul bekerja sama dengan pihak ketiga : Nama Rekanan : CV. Freelance Design Profesional Alamat : Muja-muju UH II No.1083 RT 32 RW 10 Direktur : Agus Hertanto Widiantoro Telp : 0274 6505669 No. SPMK : 027/ 1741 tanggal 21 Maret 2013 Hasil Pekerjaan : Iklan layanan masyarakat durasi 1 Menit (3 judul) (Iklan Pencemaran air, Pencemaran udara dan Penegakan Hukum)
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 40
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
2. Penayangan iklan layanan Masyarakat di Videotron Lokasi : Videotron Malioboro Yogyakarta Durasi : 120 detik / 750 kali Lama Tayang : Juni – Desember 2013 Pihak Penayang : Bagian Humas Pemerintah Kota Yogyakarta 4.1.1.9.2. Pembuatan Sistem Informasi Lingkungan Berbasis GIS Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan pihak ketiga : Nama Rekanan : CV. Assalam Teknologi Alamat : Perumahan Citra Mandiri Kalangan RT. 20 Baturetno Banguntapan, Bantul, DIY Direktur : Sofyan Wijaya, ST Telp : 0274 6887373 No. SPMK : 027/3653 tanggal 12 Juni 2013 Hasil Pekerjaan : Sistem Informasi Lingkungan Berbasis GIS 4.1.1.10. Laporan Kegiatan Sub Bagian Umum 4.1.1.10.1. Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup Tahun 2013 4.1.1.10.1.1. Hari Peduli Sampah Dilaksanakan pada tanggal 21 Pebruari 2013 di halaman Gedung Taman Budaya Yogyakarta, diawali dengan “ Aksi Peduli Sampah “ kegiatan bersih lingkungan dan pemungutan sampah dimulai dari halaman Benteng Vredeburg sampai ke Taman Budaya Yogyakarta, diikuti para petugas kebersihan, pedagang, dan unsur dinas instansi terkait. Peringatan Hari Peduli Sampah dilaksanakan dengan susunan acara : 1. Sambutan Panitia disampaikan oleh Kepala BLH DIY; 2. Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, dilanjutkan kunjungan ke lokasi pameran yang diikuti tamu undangan; 3. Pameran diikuti oleh BLH/KLH se Kab/Kota Se DIY; 4. Pelatihan Pengelolaan Sampah secara gratis yang diikuti oleh masyarakat bekerjasama sengan Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) se Kabupaten/Kota se DIY. 4.1.1.10.1.2. Peringaan Hari Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta Diselenggarakan bekerjasama dengan Tarupurwa Yogyakarta dan Pondok Pesantren di 5 Kabupaten/Kota se DIY dari tanggal 13 April 2013 sampai dengan 17 April 2013 dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Peringaan Hari Bumi di Pondok Pesantren Almubaarok Kecamatan Turi Kabupaten Sleman pada tanggal 13 April 2013. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : - Aksi penanaman pohon dengan tema “Nandur Wiji Sedulur” - Aksi bersih sungai dengan tema ‘Nguripi Kali, Kali Nguripi” - Sarasehan dengan tema “Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem Indonesia Hijau”
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 41
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 - Jenis pohon yang ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon Mangga dan pohon Kepel. 2. Pelaksanaan Peringaan Hari Bumi di Pondok Pesantren Binaul Ummah, Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul pada tanggal 15 April 2013. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi : - Aksi penanaman pohon dengan tema “Nandur Wiji Sedulur” - Sarasehan dengan tema “Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem Indonesia Hijau” - Jenis pohon yang ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon Mangga dan pohon Kepel. 3. Pelaksanaan Peringaan Hari Bumi di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad, Desa Ledoksari, Kecamatan Siyono, Kabupaten Gunung Kidul, pada tanggal 17 April 2013 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah : - Aksi penanaman pohon dengan tema “Nandur Wiji Sedulur” - Sarasehan dengan tema “Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem Indonesia Hijau” - Jenis pohon yang ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon Mangga dan pohon Kepel. 4. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh di Pondok Pesantren Nurul Fadhilah, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 16 April 2013 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah : - Aksi penanaman pohon dengan tema “Nandur Wiji Sedulur” - Sarasehan dengan tema “Paseduluran Istimewa Yogyakarta untuk Ekosistem Indonesia Hijau” - Jenis pohon yang akan ditanam antara lain pohon Jati, pohon Gambelina, pohon Mangga dan pohon Kepel. 4.1.1.10.1.3. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Tema : “Think – Eat – Save”, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi ” Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi untuk Selamatan Lingkungan”. Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Daerah IstimewaYogyakarta Tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY bekerjasama dengan Pusat Pengelolaan Eko Region Jawa Yogyakarta adalah : A. Kampanye Lingkungan Hidup, kegiatannya antara lain : 1. Kerja bakti di lingkungan Badan Lingkungan Hidup DIY; 2. Rencana aksi penanaman pohon di lahan kritis di lereng Merapi Kecamatan Cangkringan, Sleman; 3. Pentas kesenian kearifan local “jathilan”; 4. Work shop partisipasi pengelolaan LH; 5. Pembagian kaos.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 42
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6. Sepeda gembira dan Out bond bekerjasama dengan “Becak Maju” Sungai Winongo, Tegalrejo, Yogyakarta. B. Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan tanggal 4 Juli 2013 di Embung Tambakboyo dengan Susunan Acara : - Pembukaan; - Laporan Penyelenggara oleh Kepala BLH DIY; - Lagu Indonesaia Raya; - Penyerahan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2013; - Sambutan : * Menteri Lingkungan Hidup RI disampaikan oleh Kepala Pusat Pengelolaan Eko Region Jaya Yogyakarta ; * Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta disampaikan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda DIY - Penanaman pohon secara simbolis dilingkungan Embung Tambakboyo; - Penebaran bibit ikan di Embung Tambakboyo; - Pentas Kesenian Tradisional “ Jathilan “ dan “ Koes Plusan” 4.1.1.10.1.4. Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta Dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 10 Nopember 2013 di Kantor Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, dengan tema: “ Lestarikan Puspa dan Satwa, Menuju Bumi Lestari “ Tema ini mengajak semua pihak secara bersama baik masyarakat, dunia usaha maupun pemerintah untuk berperan dalam upaya pengelolaan puspa dan satwa khususnya pelestarian puspa dan satwa yang hampir punah. Masyarakat secara nyata berkontribusi besar meningkatkan pelestarian puspa dan satwadengan membuat berbagai gerakan masyarakat seperti penanaman puspa langka dan pelestarian satwa langka serta pemeliharaannya. Tujuan utama penyelenggaraanHari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan kepedulian perlindungan dan pelestarian puspa dan satwa nasional; Guna menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan kita. Pelaksanaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dengan susunan acara : Menyanyikan Lagu Indonesia Raya; Laporan Panitia disampaikan oleh Kepala BLH DIY; Sambutan Gubernur DIY dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY. Penanaman pohon secara simbolis di lingkungan Kantor Kecamatan Turi Kabupaten Sleman; Pelepasan Satwa (burung) sebanyak 10 pasang; Sarasehan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang diikuti oleh pemerhati lingkungan, tokoh masyarakat.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 43
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
Lomba suara alam burung bekerjasama dengan Komunitas Pecinta Pleci Surodadi ( Kota Padi ) Yogyakarta; Pemberian Piala Kejuaraan Lomba suara alam burung sebanyak 8 katagori oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup DIY, Camat Turi dan panitia.
4.2. BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS 4.2.1 Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan 4.2.1.1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura Tahun 2013 (P. 16.001) 4.2.1.1.1. Evaluasi Kebersihan dan keteduhan Lingkungan (K2LH) Evaluasi K2LH merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan pemerintah kabupaten/kota dalam menghadapi Pemantauan I Adipura periode 2013 – 2014. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan evaluasi di kabupaten/kota pada titik pemantauan Adipura. Namun dengan terbatasnya waktu, evaluasi hanya dilaksanakan terhadap salah satu titik Adipura untuk masing-masing komponen sebagai berikut : a. Permukiman menengah dan sederhana; b. Jalan arteri dan kolektor; c. Pasar; d. Perkantoran; e. Sekolah; f. Rumah sakit/puskesmas; g. Hutan kota; h. Taman kota; i. TPA; j. Pemilahan sampah; dan k. Pengolahan sampah. l. Permukiman pasang surut (bila ada); m. Terminal bus/angkot; n. Perairan terbuka; o. Pelabuhan (bila ada); p. Stasiun kereta api (bila ada); dan q. Pantai wisata (bila ada). Dalam pelaksanaan Evaluasi K2LH, dilakukan pembagian Tim Evaluasi sebagai berikut : a. Kelompok Fisik I Melaksanakan evaluasi terhadap Perumahan/Pemukiman, Jalan arteri/utama, Jalan Kolektor/penghubung, Pasar, Pertokoan, Perkantoran. b. Kelompok Fisik II Melaksanakan evaluasi terhadap Sekolah, Rumah Sakit/Puskesmas,TamanKota, HutanKota, Terminal Bus/Angkot,Sungai/Danau/Situ dan Saluran Terbuka. Anggota Tim berjumlah 10 Orang terdiri dari unsur : a. Badan Lingkungan Hidup DIY; b. Lembaga Swadaya Masyarakat
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 44
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Evaluasi dilaksanakan di lokasi tersebut di atas sesuai dengan penunjukkan kabupaten/kota. Namun demikian, dalam rapat koordinasi Persiapan Evaluasi K2LH, disarankan agar titik yang dievaluasi adalah titik-titik yang nilainya rendah pada Pemantauan II Adipura Periode 2012 – 2013. Hal ini dimaksudkan agar dalam Pemantauan I Adipura Periode 2013 – 2014, terhadap titik-titik tersebut telah dilaksanakan perbaikan. Evaluasi K2LH tahun 2013 dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut : No. Hari/Tanggal Kabupaten/Kota 1. Selasa, 1 Oktober 2013 Bantul 2. Rabu, 2 Oktober 2013 Kulon Progo 3. Kamis, 3 Oktober 2013 Yogyakarta 4. Selasa, 8 Oktober 2013 Gunungkidul 5. Rabu, 9 Oktober 2013 Sleman Output dari Evaluasi K2LH adalah berupa rekomendasi terhadap titik-titik yang dievaluasi sebagaimana terlampir dalam laporan ini. Rekomendasi tersebut secara langsung telah disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan. Adapun rekomendasi tersebut akan disampaikan dan dibahas pada Acara Workshop Hasil Evaluasi K2LH yang akan dilaksanakan setelah Evaluasi K2LH. 4.2.1.1.2. Workshop Hasil Evaluasi K2LH Seminar ini dilaksanakan untuk menyampaikan dan mendiskusikan rekomendasi hasil Evaluasi K2LH yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu dalam workshop ini akan dibahas strategi dan kebijakan terkait dengan pelaksanaan Program Adipura yang akan datang. Kegiatan Evaluasi K2LH dan Workshop hasil evaluasi K2LH merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan pemerintah kabupaten/kota dalam menghadapi Pemantauan I Adipura Periode 2013 – 2014. Seminar ini dilaksanakan pada : Hari Tanggal Tempat Pukul
: Rabu : 25 Oktober 2013 : Hotel Gowongan In. Jl. Gowongan Kidul No. 50, Yogyakarta : 08.00 s/d selesai
Materi yang disampaikan dalam Workshop Hasil Evaluasi K2LH adalah : a. Kebijakan dan Strategi Pemerintah DIY dalam Mendukung Program Adipura Oleh : Ir. Joko Wuryantoro, M.Si, Kepala BLH DIY b. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2013 (Fisik I) Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA – BLH DIY c. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2013 (Fisik II) Oleh : Drs. Jito – BLH DIY
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 45
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Peserta adalah instansi yang terkait dengan Pelaksanaan Program Adipura di kabupaten/kota masing-masing sebanyak 6 instansi termasuk instansi lingkungan hidup. Pertanyaan-pertanyaan dan Saran/Masukan : a. KAPEDAL Kabupaten Gunungkidul Kota Wonosari sudah mendapat predikat Kota Sehat dan Wahana Tata Nugraha, tetapi Adipura belum dapat, kira-kira yang kurang apanya? Apakah perlu perintah tertulis atau tidak tertulis / lisan dari Bapak Sultan untuk semacam himbauan agar dapat meraih Adipura? b. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Bagaimana penjelasan dari Bapak Suyono yang mengatakan sebetulnya ketentuan dari Adipura hanya dari Peraturan Menteri? c. Terminal Giwangan Tanggal 3 – 7 Oktober 2011 akan ada penilaian dari Tim Perhubungan untuk penilaian Wahana Tata Nugraha. Hal-hal apa yang harus dipersiapkan? Jawaban dan Kesimpulan : a. Dalam waktu dekat ada Surat Edaran yang intinya mengingatkan akan persiapan Adipura, untuk mengawali semangat Adipura di Kabupaten/Kota. BLH Kota Yogyakarta sudah punya jadwal yang pasti dalam persiapan Adipura. b. Nilai dipaparkan oleh Dewan Adipura yang anggotanya mantan-mantan menteri. c. Yang perlu dipersiapkan dalam Wahana Tata Nugraha : Terminal : sampah, tempat sampah, drainase, sebaran dan fungsi RTH, tanaman hias, TPS. Sarana Terminal : tempat sampah ruang tunggu, sampah, kebersihan WC dan air bersih. 4.2.1.1.3. Penilaian Adipura Pemantauan Adipura tahun 2013 terdapat beberapa perubahan terkait dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Adipura pada periode ini pemilahan dan pengolahan sampah berdiri sendiri didalam struktur penilaian untuk masing-masing komponen. Dalam rangka meningkatkan kinerja pernerintah dan masyarakat untuk lebih Intensif dalam memilah dan mengolah sampah, sehingga apa yang menjadi tujuan UU No.18 tahun 2008 mengolah sampah dari sumbernya dapat dicapai. Pasal-pasal dalam Undang-undang tersebut mengamanatkan untuk dilaksanakandalam program Adipura sebagai berikut:
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 46
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1 2
Pengelolaan Sampah dalam tata Ruang Penetapan lokasi TPST dan TPA dalam Tata Ruang Pengurangan sampah
Pasal 9 ayat (1)
Penetapan target pengurangan sampah Penetapan rencana fasilitasi kegiatan 3R (jumlah dan kapasitas)
Pasal 20 ayat (2)
Penetapan rencana pemberian insentif dan disinsentif dalam pengurangan sampah
3
Volume sampah terolah Penanganan sampah
4
Penyediaan fasilitas pengolahan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
5 6
Penyediaan fasilitas pemilahan
Penetapan rencana penutupan TPA open dumping
Penutupan TPA open dumping Penyusunan Perda pengelolaan sampah Pembakaran sampah
Pasal 22 ayat (1) Pasal 44 ayat (1) Pasal 44 ayat (2) Pasal 47ayat (2) Bab X Pasal 29 ayat (1g)
Pada Tahun 2013 dilaksanakan 2 (dua) kali pemantauan Adipura yang terdiri dari : 1. Pemantauan II Adipura Tahun 2012/2013 a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 4 - 6April 2011 b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 9 April 2011 c. Kota Kecil (Wates, Bantul dan Wonosari) Tanggal 11 – 13 April 2011. 2.
Pemantauan I Adipura Tahun 2013/2014 a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 21 – 24 November 2011 b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 14 - 15 November 2011 c. Kota Kecil (Wates, Bantul dan Wonosari) Tanggal 16 - 18 November 2011
Nilai Mentah Hasil Pemantauan I Adipura 2013 – 2014 Terlampir. Nilai Hasil Pemantauan I Adipura 2013 – 2014 dari Kementerian Negara Lingkungan Hidupbelum secara resmi diumumkan. Tim Penilai Adipura DIY Tahun 2013 terdiri dari unsur : 1. Pemerintah DIY 2. LSM 4.2.1.1.4. Workshop Hasil Pemantauan I (P1) Adipura Workshop ini dilaksanakan untuk menyampaikan dan mendiskusikan rekomendasi hasil Penilaian I (P1) tahun 2013 – 2014 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu dalam workshop ini akan dibahas strategi dan kebijakan terkait dengan pelaksanaan Program Adipura yang akan datang. Kegiatan Penilaian I (P1) Adipura dan Workshop hasil Penilaian I (P1) Adipura merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 47
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 pemerintah kabupaten/kota dalam menghadapi Pemantauan II Adipura Periode 2013 – 2014. Workshop ini dilaksanakan pada : Hari : Selasa Tanggal : 20 Desember 2011 Tempat : Ruang Mahoni Hotel Gowongan Inn Jln. Gowongan Kidul No. 52 Yogyakarta. Pukul : 08.00 s/d selesai Materi yang disampaikan dalam Workshop Hasil Penilaian I (P1) Adipura adalah : a. Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Program Adipura di DIY Oleh : Ir. Drajad Ruswandono, MT b. Paparan hasil Pemantauan I Adipura 2011-2012 (Kota Sedang dan Kecil) Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA c. Paparan hasil Pemantauan I Adipura 2011-2012 (Kota Besar) Oleh : Cahyo Widayat, SH.,M.Si Peserta Workshop adalah instansi yang terkait dengan Pelaksanaan Program Adipura di kabupaten/kota masing-masing termasuk instansi lingkungan hidup. Diskusi : Kesimpulan : 1. Masukan dan usulan ang berhubungan dengan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan Program Adipura akan dipertibangkan pada perencanaan kegiatan tahun-tahun mendatang 2. Perubahan titik pantau pada periode tahun 2011-2012 memanfaatkan momen perubahan pedoman Adipura, yaitu pengantian 50% titik pantau untuk meningkatkan keterwakilan area pemantauan. 3. Apresiasi bagi kab/kota yang telah berkomitmen mewujudkan kota bersih dan teduh 4. BLH DIY akan tetap berupaya obyektif dalam penilaian Adipura 5. Komponen yang tidak ada di suatu wilayah perkotaan tidak masuk dalam perhitungan nilai Adipura, sehingga tidak adanya suatu komponen fisik tidak mengurangi nilai Adipura suatu kota. 6. Pada prinsipnya Ekposs nilai P1 Adipura hanya inisiatif BLH DIY, dan tidak diijinkan oleh Kementerian LH, sehingga penyampaian nilai P1 secara formal tidak bisa dilaksanakan. 7. Surat Edaran Gubernur tentang Program Adipura merupakan upaya Pemerintah DIY dalam memotivasi kab/kota untuk mewujudkan kota bersih dan teduh melalui Program Adipura, dimana salah satunya dengan pembentukan Tim Pembina Adipura. Mekanisme pembentukan dan pembagian tugas Tim diserahkan pada kebijakan masing-masing kab/kota.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 48
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.1.1.4. Bimbingan Sosilaisai Pedoman Adipura Bimbingan Teknis ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepadaBLH/KLH/Kapedal Kabupaten/Kota dalam hal penyusunan Daftar Isian Non Fisik Adipura sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura.Bimbingan Teknis ini sangat berguna untuk meningkatkan kesiapan pemerintah kabupaten/kota dalam menghadapi Pemantauan II Adipura Periode 2011 – 2012. 4.2.1.3. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN SUNGAI 4.2.1.3.1 Workshop Pengembangan Kelembagaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai Workshop ini dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali bertempat di wilayah bantaran sepanjang Sungai Winongo di kabupaten Sleman, Kota dan Bantul .Pemilihan lokasi di bantaran Sungai Winongo dikarenakan untuk mendukung kegiatan Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA). Pada tahun 2013 kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai juga dilaksanakan di Bantaran Sungai Winongo. Hal ini selain untuk mendukung Prokasih DIY, dimana sasarannya adalah Sungai Winongo, juga untuk mendukung kegiatan Forum Komunikasi Winongo Asri. Forum Komunikasi Winongo Asri merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat pengelola Bantaran Sungai Winongo. Pelaksanaan di Bantaran Sungai Winongo sebanyak 4 (empat) kali. Adapun pelaksanaan Workshop adalah sebagai berikut : a.
Rabu, 30 Agustus 2013 bertempat di RT 38 RW 08 PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA Peserta sejumlah 30 orang berasal dari wilayah Pakuncen. Narasumber : 1. Ir. Kuncara HP,MMA 2. Drs. Jito 3. Endang Rohjiyani, SH Materi : Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008 Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Penguatan Kelembagaan Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) Hasil Diskusi dan Kesimpulan : 1. Pengelolaan sungai di lakukan dengan tujuan utamanya yaitu agar sungai dapat terus terjaga kebersihannya. 2. Sungai yang terjaga kebersihannya dapat di gunakan sebagai sumber air utama bagi warga yang berada di sepanjang aliran sungai tersebut dan juga dapat di gunakan sebagai rumah oleh hewan sungai
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 49
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 3. Cara menjaga kebersihan sungai : a. Bila sungai yang di tanggul baiknya menggunakan tanggul kosong / bronjong b. Jangan membuang sampah ke sungai c. Jangan membuang limbah ke sungai 4. Pendapat masyarakat : Minta di didik cara membuat kerajinan daur ulang dari bahan anorganik 5. Uji air sumur untuk mengetahui kandungan bakteri E-coli 6. Manajemen bank sampah (ingin belajar) ketua RT 38 ingin bantuan IPAL komunal 7. FKWA tgl 8/9, pelatihan pengelolaan sampah RT 09 Ngampilan 8. Rencana ke depan, buat jalan pinggir sungai, taman, RTH, Kuliner, industri, batik, bangun jembatan pakuncen-ngampilan 9. Breskap (titik 4) baru akan menguatkan organisasi b.
Senin, 2 September 2013 bertempat di FKWA PANDUWIJAYAN, SINDUREJAN WIROBRAJAN YOGYAKARTA Peserta sejumlah 30 orang berasal dari warga Kelurahan Sindurejan Wirobrajan, Yogyakarta. Narasumber : 1. Ir. Kuncara HP, MMA 2. Drs. Jito 3. Endang Rohjiyani, SH Materi : Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008 Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Penguatan Kelembagaan Forum Komunikasi Winongo Asri Hasil Diskusi dan Kesimpulan : 1. Untuk menjamin kuantitas dan kualitas air sungai, dari segi kuantitasnya keberadaan air sungai pada musim kemarau maupun musim penghujan tetap dan tidak terlalu mencolok perbedaannya, dari segi kualitasnya air sungai tersebut bebas dari bahan pencemar baik itu dari industri maupun dari rumah tangga. 2. Untuk mewujudkan kali bersih perlu di lakukan 2 hal berikut : Kelola sampah : sampah tidak boleh di buang ke sungai Kelola limbah : limbah harus diolah sebelum di buang ke sungai 3. Sampah : 1. Organik : kompos, briket arang 4. anorganik : 3R (Re-use, Re-duce, Re-cyle) 5. kurangi penggunaan plastik karena plastik yang di bakar maupun yang terkena panas dapat mengeluarkan dioxin. Steroform tidak bisa hancur. 6. Fungsi sempadan sungai : Sebagai pengaman bila terjadi banjir Penyerap bahan pencemar
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 50
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Sebagai habitat binatang amphibi c.
Selasa, 3 September2013 bertempat di Kricak RW 10Bawah, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta (Eks. Kelurahan Ngampilan). Peserta sejumlah 30 orangberasaldariwilayahTitik I Becak Maju (Bener dan Kricak). Narasumber : 1. Ir. Kuncara HP, MMA 2. Iswanto, SPd, Mkes 3. Endang Rohjiyani, SH Materi : Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008 Kondisi Sanitasi di Indonesia Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Penguatan Kelembagaan FKWA di Titik 5 Kelompok Pakalan oleh FKWA Yogyakarta Hasil Diskusi dan Kesimpulan : 1) Perlu adannya pertemuan intensif untuk membahas permasalahan dan rencana aksi untuk pengelolaan sampah sungai yang difasilitori oleh kelurahan maupun lembaga terkait. 2) Karena sampah disinyalir berasal dari kawasan hulu maka untuk mengatasi permasalahan terkait pengelolaan sampah sungai maka sebaiknya dilaksanakan dari hulu. 3) Dalam setiap sosialisasi pengelolaan sampah supaya melibatkan ibu-ibu PKK, agar makin banyak yang sadar dan peduli dengan pengelolaan sampah, serta tidak membuang sampah di sungai.
d.
Rabu, 4 September2013 bertempat di Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Bantul.Peserta sejumlah 30 orang berasal dari wilayahKecamatanKasihandan Tirtonirmolo, Bantul. Narasumber : 1. Ir. Kuncara HP, MMA 2. Drs. Jito 3. Endang Rohjiyani, SH Materi : Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008 Filosofi Pembangunan di DIY Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Penguatan Kelembagaan FKWA di Titik 5 Kelompok Pakalan oleh FKWA Yogyakarta
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 51
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Hasil Diskusi dan Kesimpulan : 1. Sudah ada kelompok peduli kali bersih rebo kliwon Drainasebantuan dari DPU langsung di buang ke sungai winongo, untuk mewujudkan kali bersih di perlukan kerjasama dari hulu ke hilir. 2. Ada saluran dari samitex yang di buang langsung ke saluran irigasi letaknya di pojok bank providana. e.
Kamis, 5 September 2013 bertempat di FKWA Mlati Kec. Sleman. Peserta sejumlah 30 orang berasal dari wilayah Kecamatan Sleman dan Mlati. Narasumber : 1. Ir. Kuncara HP, MMA 2. Drs. Jito 3. Endang Rohjiyani, SH Materi : Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008 Filosofi Pembangunan di DIY Pengelolaan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Penguatan Kelembagaan FKWA di Titik 5 Kelompok Pakalan oleh FKWA Yogyakarta Hasil Diskusi dan Kesimpulan : usul pemerintah agar menutup lahan-lahan cekungan yang akhirnya di gunakan sebagai tempat sampah. jembatan di tutup agar masyarakat tidak membuang sampah ke kali buat larangan / reklame untuk tidak buang sampah sembarangan
4.2.1.3.2 Lomba Lukis Anak 2013 1. Lomba Lukis Anak ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 31 Maret 2013, yang bertempat di tepi Sungai RW 02 Serangan Wirobrajan Salah satu upaya untuk memberi kesadaran pada masyarakat akan perlunya melestarikan fungsi sungai salah satunya dengan mengenalkan lebih dekat sungai kepada anak- anak, Salah satunya dengan kegiatan lomba lukis untuk anak – anak Paud, Taman Kanak – kanak dan sekolah Dasar. 2. Kegiatan ini bekerjasama denga Forum Komunikasi Winongo Asri, khususnya kelompok Wiranata. Lokasi kegiatan ada di kelompok Wiranata tepatnya di sebelah selatan jembatan Serangan Wirobrajan. 3. Target peserta berjumlah 300 orang, untuk kategori lomba mewarnai tk Paud dan Taman Kanak – kanak. Lomba lukis tingkat Sekolah dasar Kelas 1 – 3 dan kelas 4 – 6. 4. Dalam pelaksanaan lomba nanti juga akan dibuka Stand untuk pengelolaan sampah, orang tua yang mengantar putra putrinya mengikuti lomba dapat menambah pengetahuannya dalam hal pengelolaan sampah dan membuat kreasi dari limbah kertas dan plastik. Untuk stand pengelolaan sampah bekerja sama dengan Jari polah.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 52
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Lomba Lukis Anak ini dilaksanakan pada : Hari : Minggu Tanggal : 31 Maret 2013 Tempat : Tepi Sungai RW 02 Serangan, Wirobajan. Pukul : 08.00 s/d 12.00
No.
PERSONIL YURI LOMBA LUKIS ANAK DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN SUNGAI TAHUN 2013 INSTANSI/ INSTITUSI Nama
1
Ir.Kuncara HP, MMA
Badan Lingkungan Hidup DIY
2
Wahyana Giri MC
Majalah Kuncup
3
Seto Trisasongko, S.Sn
ISI Yogyakarta
4
Oleg Yohan
FKWA Yogyakarta
5
EndangRohfiani, SH
FKWA Yogyakarta
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 53
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
No. A.
PEMENANGLOMBA LUKIS ANAK DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN SUNGAI TAHUN 2013 Kategori / Nama AsalSekolah Keterangan Alamat Kategori MewarnaiTK
1.
Nasywa A.T.
TK Assyyah Pembina Banguntapan, Bantul TK ABA Mejing, Sleman TK Pelangi Anak/ Umbul harjo TK ABA Karangkajen, Yogyakarta TK ABA Kadisoka, Kalasan, Sleman
Juara I
2. 3. 4.
Zahra Rokhadatul Chiquita Faradilla Ryo Naufal Sanditya P.
5.
1.
Deswita Wulandari Putri Kategori Menggambar Kelas 1 – 3 SD Meyra Zihan
SD N Barang Lor Prambanan, Klaten SD Karangjati
Juara I
2.
Dewi Dayati
3. 4.
Anggita Cahya Kumala I Gusti Bagus A.
SD Muhammadiyah Karang SD N Krapyak, Gamping, Sleman
Juara III Juara Harapan I
5.
Nazwa Nurannisa P.S.
SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta
Juara Harapan II
C. 1.
Kategori Menggambar Kelas 4 – 6 SD Buah Kasih K.
SD N Ungaran 1Yogyakarta
Juara I
2.
Tasha Maylita
SD Tamansari 1, Gamping
Juara II
3.
Laily Novrisa K.P.
SD N Nggandok, Bantul
Juara III
4.
Afifah Hanin Nur A.
SD N Kalasan, Sleman
5.
Lutfi Nur Afifah
SD N 4 Percobaan, Wates
Juara Harapan I Juara Harapan II
B.
Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II
Juara II
Kharisma Cepoko B-2 telp. 0857 2990 5279 Mejing Wetan Nitikan Wirobrajan Kepuh, Berbah
Jetak Lor RT II/ I c Barang Lor Klaten Utara Kasihan RT 03 Tamantirto, Bantul. 085228555888 Jl. Parangtritis No. 40 Mejing Kidul Ambarketawang, Gamping, Sleman. 081558854719 Perum Vangunjiwo Sejahtera G 15 Bantul
Bausasran DN 3/ 973 Yogyakarta Perum Jatiswit Asri Blok J 18 Gamping, Sleman Tiane, Sumber Agung, Jetis, Bantul Jl. HOS Cokroaminoto 54 Bantul Karang tengah lor, Margosari, Pengasih, Kulon Progo.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 54
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.1.4. Pemantapan program adiwiyata 4.2.1.4.1. Verifikasi Sekolah Adiwiyata DIY ( Adiwiyata Mandiri) Evaluasi Sekolah Adiwiyata Mandiri dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 berlokasi di SD Kanisius Kadirojo, Kalasan, Kabupaten Sleman dan di SD Tarakanita Bumijo, Kota Yogyakarta, tanggal 22 Maret 2013. Sekolah Adiwiyata Mandiri mempunyai kewajiban membina minimal 10 sekolah menjadi Sekolah Adiwiyata Tingkat kabupaten dengan nilai EDS minimal 64. 4.2.1.4.2. Verifikasi Sekolah Adiwiyata DIY Verifikasi Sekolah Adiwiyata ini diselenggarakan selain untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup juga untuk mencari pemenang yang akan diajukan sebagai sekolah adiwiyata mandiri dan maju ke tingkat nasional. Daftar pemenang sekolah adiwiyata tahun 2013 adalah: PERINGKAT DAN PENGHARGAAN PEMENANG SEKOLAH ADIWIYATA TINGKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 NO
KATEGORI
NAMA SEKOLAH
PERINGKAT
PENGHARGAAN Uang (Rp)
1
2
3
1. SD Kanisius Sorowajan
1.
SD/MI
Banguntapan, Bantul 2. SD Muhammadiyah Wirobrajan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta
3. SDN Gombang
2.
SMP/MTs
II,Ponjong,Gunungkidul 1. SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Kota Yogyakarta
2. SMPN 1 Girisubo, Gunungkidul 3. SMPN I Pandak,Bantul 1. SMA N 2 Banguntapan Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul
4
5
I
4.500.000,-
II
3.500.000,-
III
2.500.000,-
I
4.500.000,-
II
3.500.000,-
III
2.500.000,-
I
4.500.000,-
II
3.500.000,-
III
2.500.000,-
2. SMA Muhammadiyah I 3.
SMA/SMK/MA
Yogyakarta Jl. Gotongroyong II, Petinggen, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta
3. SMA N 1 Temon Kebonrejo, Kebonrejo, Temon, KulonProgo
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 55
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Kesimpulan : a. Dari 5 kabupaten / kota yang mengikuti Evaluasi Sekolah Adiwiyata di dapat hasil pemenang evaluasi sekolah adiwiyata. b. Trofi dan sertifikat pemenang Sekolahh adiwiyata peduli dan berbudaya Lingkungan diserahkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Puncak Acara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 65, bertempat di Bangsal Kepatihan Danurejan Yogyakarta. c. Penghargaan kepada pemenang Seleksi berupa uang tunai dan Trophy untuk Tk SD,SMP,SMA atau yang sederajat masing – masing: -
Juara Juara Juara
I II III
Rp 4.500.000,00 Rp 2.500.000,00 Rp 2.500.000,00
4.2.1.4.3. Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru Dunia pendidikan sebagai media pembentukan moral dan perilaku, mempunyai peran strategis dalam upaya untuk mendukung peningkatan pengelolaan lingkungan hidup. Jenjang pendidikan mulai SD, SMP dan SMA merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan pondasi kesadaran lingkungan hidup. Untuk itu diperlukan penyampaian informasi lingkungan hidup pada siswa baik secara monolitik maupun terintegrasi. Tidak dipungkiri bahwa pengetahuan dan wawasan lingkungan hidup para guru masih belum optimal, karena lingkungan hidup bukanlah materi utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dengan tujuan untuk mendukung upaya pengelolaan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan, guru-guru, baik mulai dari SD, SMP maupun SMA harus terus mengikuti perkembangan pemikiran dan pendekatan pengelolaan lingkungan agar mampu memberikan bekal pengetahuan bagi anak didik. Melalui pendidikan lingkungan ini diharapkan para pendidik akan lebih memahami bahwa bekal pendidikan lingkungan bagi anak didik sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin berat. Berhubungan dengan hal-hal tersebut di atas, diperlukan personil-personil yang mempunyai kemampuan, pengetahuan dan wawasan yang cukup dibidang lingkungan hidup. Untuk itu Pemerintah DIY melalui BLH DIY menyelenggarakan Pendidikan Lingkungan Hidup bagi Guru. Peserta Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru diharapkan menjadi penanggungjawab lingkungan hidup di sekolahnya masing-masing. Peserta Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru Tahun 2013 sejumlah 30 orang dengan perincian : a. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Sleman 6 (Enam) orang b. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Gunungkidul 6 (Enam) orang c. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Bantul 6 (Enam) orang d. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kabupaten Kulonprogo 6 (enam) orang e. Guru SD, SMP, SMA atau yang sederajat dari Kota Yogyakarta 6 (Enam) orang Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru Tahun 2013 diselenggarakan pada Tanggal 25 s/d 27Maret 2013, jadwal sebagai berikut :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 56
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 JADWAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI GURU Tanggal, 25, 26, dan 27Maret 2013 Tempat : Ruang Kalpataru, BLH DIY 2.1 Senin, 25 Maret 2013 WAKTU MATERI PEMATERI 07.30 – 08.00 Registrasi Panitia 08.00 - 08.15 Pembukaan Ka. BLH Prov DIY 08.15 – 08.45 Perkenalan Panitia 08.45– 09.30 Pre Test Panitia 09.30 – 10.00 REHAT Panitia 10.00 – 10.45 Program Adiwiyata Drs. Agusti Thamrin, M.Pd 10.45 – 11.30 11.30 – 13.00 ISHOMA Panitia 13.00 – 13.45 Program Adiwiyata Drs. Agusti Thamrin, M.Pd 13.45 – 14.30 14.30 – 14.45 REHAT Panitia 14.45 – 15.30 Program Adiwiyata Drs. Agusti Thamrin, M.Pd 15.30 – 16.15 2.2
Selasa, 26Maret 2013 WAKTU 08.00 – 08.45 Etika Lingkungan 08.45 – 09.30 09.30 – 09.45 REHAT 09.45 – 10.30 10.30 – 11.15
MATERI
Peraturan Perundangan LH
11.15 – 12.00 Teknik Memanen Air Hujan (Secara Vegetatif dan 12.00 – 12.45 Civil Technis) 12.45 – 13.30 ISHOMA 13.30 – 14.15 Pembangunan dan Dampaknya Terhadap 14.15 – 15.00 Lingkungan Hidup Rabu, 27Maret 2013 WAKTU MATERI 08.00 – 08.45 Kebijaksanaan LH dan Pembangunan 08.45 – 09.30 Berkelanjutan 09.30 – 09.45 REHAT 09.45 – 10.30 Sumber Pencemar, Pencemaran LH dan 10.30 – 11.15 Dampaknya bagi Lingkungan di DIY 11.15 – 12.00 Kerusakan Lingkungan dan Konservasi 12.00 – 12.45 12.45 – 13.30 ISHOMA 13.30 – 14.15 Post Test 14.15 – 15.00 Penutupan
PEMATERI Drs, Setiawan Rineksa, MM Panitia Ag. Ruruh Haryata, SH, ST, M.Kes Cahyo Widayat, SH, M.Si Panitia IrKuncara HP.,MMA
PEMATERI Kepala BLH DIY Panitia Ir. Endro Waluyo, M.Si Drs. Bambang Wahyu Indriya Panitia Panitia
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 57
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Dari pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru Tahun 2013, dapat diambilke simpulan sebagai berikut : 1. Pendidikan lingkungan hidup bagi guru telah diselenggarakan mulai tanggal 25 s/d 27Maret2013, dengan target peserta terpenuhi sejumlah 30 orang. 2. Peserta terdiri dari 15 guru SMP dan 15 Guru SMA, SMK dan MAN dari Kabupaten dan kota se-DIY. 3. Penyelenggaraan belajar dan mengajar telah berjalan sesuai dengan jadwal yang dibuat, seluruh nara sumber mempergunakan waktu mengajar, diskusi dan sesekali diselingi dengan permainan yang sesuai dengan materi yang diajarkan. 4. Peserta diberi Pre test pada hari pertama pendidikan dan post test pada saat sebelum penutupan pendidikan. Hasil test menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dari peserta khususnya tentang lingkungan hidup. 5. Selain fasilitas makan- minum , makalah dan uang transport, peserta juga mendapat sertifikat dan diberi peralatan biopori masing- masing 1 buah untuk sekolahnya masing- masing. 6. Karena permasalah lingkungan hidup cukup komplek, banyak peserta menginginkan informasi yang lebih mendalam lagi untuk itu panitia menyarankan untuk menghubungi atau datang ke Badan lingkungan Hidup Prov. DIY atau di kabupaten / kota masing- masing agar diskusi dan informasi yang diperolah dapat ditangani oleh Bidang atau seksi yang sesuai. 4.2.1.5. PONDOK PESANTREN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP 4.2.1.5.1. Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup Tahun 2013 dilaksanakan dengan jadwal dan lokasi sebagai berikut : Pondok No Hari/Tanggal Lokasi Alamat Pesantren Jl. Raya Yogya - Wonosari Kabupaten 1 Senin, 17 Juni 2013 Ibnul Qoyyim Km10, 5 Tegalyoso, Bantul Piyungan, Bantul Rabu, 26 Juni 2013
Kabupaten Sleman
Hidayatullah
Balong, Donoharjo, Sleman
3
Kamis, 27 Juni 2013
Kota Yogyakarta
Fauzul Muslimin
Jl. Nyi Pembayun 21 RT 021/ 05 Prenggan, Kotagede Yogyakarta
4
Senin, 1 Juli 2013
Kabupaten Kulon Progo
Zahrotul Jannah
Giripeni, Wates, Kulon Progo
5
Selasa, 2 Juli 2013
Kabupaten Al I'anah Gunungkidul
2
Ngawu, Playen, Gunungkidul
Juri Seleksi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan tahun 2013 berasal dari : 1. Badan Lingkungan Hidup DIY; 2. Kanwil Kementerian Agama DIY;
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 58
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 NO.
NAMA
INSTANSI
1.
Ir. Kuncara HP, MMA
BLH DIY
2.
Rohwan, S.Ag, M.Pd.I
Kanwil Kemenag DIY
3.
Drs. Jito
BLH DIY
4.
Barul Budiati, SE
BLH DIY
5.
Balau Eko Purwanto, ST
BLH DIY
Hasil Penilaian Evaluasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup 2013 Komponen PP. Ibnul PP. PP. Fauzul PP. Zahrotul PP. Al I'nah Qoyim Hidayatullah Muslimin Jannah
A. Manajemen
1.557
1.544
1.294
1.406
1.566
B. Fisik Pontren
4.019
4.035
3.507
3.909
3.901
C. Pemberdayaan
455
450
365
405
454
JUMLAH
6.031
6.029
5.166
5.720
5.921
PERINGKAT
I
II
V
Harapan I
Harapan II
Rp. 8.000.000
Rp. 6.000.000
Rp. 5.000.000
Rp. 3.250.000
Rp. 3.250.000
PENGHARGAAN
Kesimpulan yang diperoleh selama Pelaksanaan Evaluasi Pontren Berwawasan Lingkungan : Berdasarkan hasil Seleksi terdapat beberapa catatan mengenai PenyelenggaraanPondok Pesantren Berwawasan Lingkungan sebagai berikut : 1. Kebijakan pondok pesantren dalam pengelolaan lingkungan hidup belum seperti yang diharapkan. 2. Pengembangan kurikulum di pondok pesantren yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup belum dilaksanakan secara konkrit. 3. Sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup di pondok pesantren banyak yang belum memadai. 4. Peningkatan peran kabupaten/kota, baik instansi lingkungan hidup maupun intansi terkait lainnya, dalam pembinaan pondok pesantren untuk mewujudkan pondok pesantren berwawasan lingkungan. 5. Peningkatan koordinasi dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren, Kemenag Kabupaten/kota dan Kanwil Kemenag dalam pembinaan pondok pesantren berwawasan lingkungan. 6. Peningkatan peran Instansi Vertikal di Kementerian Agama untuk mendukung program Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 59
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.1.5.2. Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Mandiri Pondok Pesantren memiliki potensi sampah yang cukup besar dari aktifitas sehari-harinya. Sampah tersebut berasal dari kegiatan warga pondok pesantren, aktifitas ibadah dan dapur. Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi warga pondok pesantren sendiri maupun bagi warga sekitar. Untuk itu, Badan Lingkungan Hidup beerupaya untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan teknis bagi pengelola pondok pesantren dalam mengelola sampah di pondok pesantrennya. Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Mandiri dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013, bertempat di Ruang Kalpataru Lantai III Badan Lingkungan Hidup DIY. Peserta Bimtek sejumlah 30 orang yang berasal dari Pondok Pesantren di DIY. Agar pelaksanaan Bimtek tepat sasaran, penentuan peserta Bimtek dikoordinasikan dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren dan Kandepag di masing-masing kabupaten/kota. Narasumber/pemateri dalam Bimtek Pengelolaan Sampah Mandiri berasal dari : 1) Badan Lingkungan Hidup DIY 2) Kanwil Kemenag DIY 3) Poltekkes Kemenkes DIY. Materi yang disampaikan dalamBimbinganTeknis Pengelolaan Limbah Padat adalah sebagai berikut : 1) Pontren Berwawasan Lingkungan, Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA 2) Peran Kemenag dalam Mewujudkan Pontren Ramah Lingkungan, Oleh : Drs. Masrudin, M.Pd.I 3) Iswanto, S.Pd, M.Kes 4) Pengelolaan sampah Model Bank Sampah di Pondok Pesantren, Oleh : Bambang Suwerda, S.ST, M.Si 4.2.1.5.3. Pembinaan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan, Peserta: Santri dari Pondok dan warga masyarakat di sekitar pondok yang berjumlah 30 orang / pertemuan.Narasumber pembinaan pondok pesantren berwawasan lingkungan dari BLH DIY dan BLH/KLHKapedal Kabupaten/Kota. Dengan Materi pengelolaan lingkungan untuk pondok pesantren. a. Tanggal 23 April 2013 Kabupaten Kulon Progo, Bertempat di ruang rapat KLH Kulon Progo b. Tanggal 24 April 2013 Kabupaten Gunungkidul, Bertempat di Ruang rapat Kapedal Gunungkidul. c. Tanggal 25 April 2013 Kabupaten Bantul, Bertempat di Ruang rapat BLH Bantul. d. Tanggal 29 April 2013 KabupatenSleman, bertempat di ruang rapat BLH Sleman. e. Tanggal 26 April 2013 Kota Yogyakarta, Bertempat di ruang rapat BLH Kota Yogyakarta Beberapa catatan yang dapat dirangkum selama Pembinaan pengelolaanLingkungan hidup di Pesantren sebagai berikut :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 60
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1) 2)
3)
4) 5)
6)
7)
Pengelolaan lingkungan hidup di pondok pesantren sudah mulai digalakkan, tetapi dalam pelaksanaannya masih memerlukan pembinaan secara berkala. Penyampaian informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup kepada santri perlu diperluas, terutama melalui forum pondokpesantren, bimbingan teknis, maupun dari sumber-sumber lain, misalnya dari internet. Warga pondok pesantren (santri, Ustadz, Kyai) dapat menjadi contoh efektif sekaligus agen penyampai informasi pengelolaan lingkungan hidup kepada masyarakat, khususnya warga sekitar pondok pesantren. Semangat pengelolaan lingkungan hidup di pondok pesantren perlu terus didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Penggunaan komposter belum maximal digunakan, karena beberapa alasan diantaranya santri yang pernah diberi bimbingan dalam penggunaan komposter sudah tidak mukim lagi dipesantren tersebut. Seksi lingkungan Hidup belum terbentuk di pontren ini. Permasalahan sampah yang ada selama ini hanya di buatkan lubang sampah dan sebagian lagi dibakar. Sampah belum dipilah. Setelah adanya pembinaan ini, warga pondok tumbuh kesadarannya untuk memelihara lingkungan hidup agar lestari, mengurangi dampak resiko yang ditimbulkan akibat aktifitas manusia. Bisa mengelola sampah dengan baik dan bijaksana. Keberhasilan ditentukan oleh seberapa kuat para santri untuk mau mengelola sampah dan dorongan dari pimpinan pondok.
HAMBATAN DAN SOLUSI a. HAMBATAN Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pembinaan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan antara lain: Masih banyak warga Pondok yang belum peduli terhadap lingkungan termasuk kebersihan, keindahan dan pengelolaan sampah. Masih kurangnya pengetahuan Kyai tentang pemahaman bahwa bumi dan segala isinya adalah titipan Tuhan, manusia sebagai khalifah wajib menjaga lingkungan (bumi) dari kerusakan dan pencemaran. Warga Pondok Pesantren belum dapat mengamalkan hadist Nabi “kebersihan adalah sebagian dari Iman”. b. SOLUSI Untuk mengatasi hambatan maupun kendala tersebut solusi yang dilakukan adalah: Melaksanakan sosialisasi kepada warga pondok pesantren agar mau dan mampu mengelola lingkungan pondok agar bersih, sehat dan indah. Melaksanakan Bimbingan teknis pelaksanaan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan secara berkelanjutan. Menghimbau mengajak para Kyai dan Ustad pengelola dan pembimbing Pondok Pesantren untuk mengajarkan para santri peduli dan berbudaya lingkungan. Melaksanakan Evaluasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan sebagai media memotivasi warga Pondok menjadi warga yang peduli dan berbudaya lingkungan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 61
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.2.6. PENATAAN RTH 4.1.2.6.1. Evaluasi KampungHijau a. Evaluasi KampungHijau Untuk mengetahui sejauhmana implementasi Program Kampung-Hijau, Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan Evaluasi Kampung-Hijau. Pada tahun 2013 jadwal dan lokasi adalah sebagai berikut : No
Hari/Tanggal
Kabupaten/ Kota
Lokasi
1
Senin, 21Oktober 2013
Kabupaten Bantul
Dusun Puton, Trimulyo, Jetis
2
Selasa, 22 Oktober 2013
Kabupaten Kulon Progo
Dusun Kembang, Margosari, Pengasih
3
Rabu, 23 Oktober 2013
Kabupaten Sleman
Desa Lumbungrejo, Tempel
4
Kamis, 24 Oktober 2013
Kabupaten Gunungkidul
Desa Semoyo, Patuk
5
Senin, 28 Oktober 2013
Kota Yogyakarta
RW 09 Taman, Patehan, Kraton
EVALUASI KAMPUNG HIJAU TAHUN 2013 No.
Nama
Jabatan
Komponen
INSTANSI/ INSTITUSI
Koordinator Yuri
Manajemen
BLH DIY LSM “Secercah Harapan Indonesia” BLH DIY Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Yogyakarta Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Yogyakarta BLH DIY BLH DIY BLH DIY
1.
Ir.Kuncara HP, MMA*)
2.
Maulana Sriyono, S.Kom
Anggota
Manajemen
3.
Drs.Jito *)
Anggota
Fisik
4.
BambangSudaryono, B.Sc
Anggota
Fisik
5.
Siswanto Budiadi, S.IP
Anggota
Fisik
6. 7.
Barul Budiati, SE* B. Eko Purwanto, ST
Anggota Anggota
8.
Ir. Sri Lestari, M.Si*
Anggota
9.
Sri Hendarto Kunto
Anggota
10.
Chaidir
Anggota
Budaya/Tradisi/Adat Budaya/Tradisi/Adat Peran serta Masyarakat Peran serta Masyarakat Peran serta Masyarakat
PSL Universitas Janabadra Yogyakarta SKH “Kedaulatan Rakyat”
Keterangan : MerangkapKoordinatorKomponen Hasil Evaluasi KampungHijau Dari hasil Evaluasi KampungHijau tahun 2013, peserta mendapat bantuan penghargaan sebesar Rp 7.000.000,00 dan Bibit Tanaman untuk masing-masing lokasi Kampung Hijau di Kabupaten/Kota.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 62
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 LOKASI/ NILAI No. 1 2 3 4
Komponen Fisik Manajemen Budaya Peran serta Masyarakat JUMLAH
Kabupaten Sleman 4.599 2.620 1.200
Kabupaten Bantul 4.619 2.272 1.010
KabupatenKulon Progo 4.578 2.283 1.146
Kabupaten Gunungkidul 4.553 2.230 1.146
Kota Yogyakarta 2.944 1.307 625
3.085
3.050
2.925
2.880
2.735
11.504
10.951
10.932
10.809
7.611
4.1.2.6.2. Pembentukan Jejaring Kampung Hijau Pembentukan Pengurus Jejaring Kampung Hijau DIY, tanggal 25 Juli 2013 bertempat di Ruang Kalpataru Lantai III, BLH DIY. Dengan susunan pengurus sebagai berikut : Pelindung/ Pensehat : Kepala BLH DIY Ketua : Rahmad Tobadiyana Sekretaris : BLH DIY (Subbid SDM danKelembagaan) Anggota : Semua komnitas sejak tahun 2008 Seksi-seksi : No 1 2 3 4 5
Koordinator Wilayah Kota Yogyakarta Kabupaten Bantul Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Gunungkidul Kabupaten Sleman
Nama M. Djazuli Jumali Suratiman Widodo Risman
Alamat RW 05 Namburan Lor Mayungan Potorono Jetis, Gerbosari, Samigaluh KP Bohol, Rongkop, GK Cebongan Lor, Tlogoadi, Mlati, Sleman
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 63
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.2.6.3. Pengadaan Bibit Tanaman Penghijauan dan Penanaman pada RTH Penanaman sebanyak 120 titik, 40 titik di Bantul, 80 titik di Wates. Sesuai SPK nomor : 027/ 6553 Tanggal 18Oktober 2013 Nama penyedia jasa Alamat
: :
Spesifikasi
:
CV Karya Semitama Jogokaryan, MJ 3/699 Yogyakarta - Pekerjaan Persiapan 1) Pengukuran dan Penentuan Titik Penanaman
2) Pembuatan Rambu Lalu Lintas Sementara - Pekerjaan Penanaman 1) Bongkar devider
2) Bongkar aspal 3) Galian tanah keras 4) Buang tanah galian/ bongkaran 5) Pasang buis beton diameter 40 cm 6) Tanah urug media tanam 7) Penanaman bibit tanjung 8) Penanaman bibit angsana 9) Pagar bamboo 10) Pupuk kandang
Harga
:
Rp 51.168.000,- (Lima puluh satu juta seratus enam puluh delapan ribu rupiah).
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 64
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.1.2.6.4.
Pengadaan Bibit Tanaman Kampung Hijau
Sesuai SPK nomor : 027/6640 Tanggal 23 Oktober 2013 Nama penyedia jasa
:
Alamat
:
Spesifikasi
:
Harga
:
UD. Permata Hijau Panggungan RT 001/ RW 032 Triharjo, Gamping Sleman Bibit durian, bibit mangga, bibit sirsat, bibit nangka, bibit belimbing, bibit jambu Jamaica Rp 20.600.000,00 (Dua puluh juta enam ratus ribu rupiah).
Bibit tanaman diberikan kepada peserta Kampung-Hijau 2013: 1) Desa Semoyo, Kec. Patuk, KabupatenGunungkidul. 2) Dusun Kembang, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. 3) Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. 4) Dusun Puton, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. 5) RW 09 Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton,Kota Yogyakarta. HAMBATAN DAN SOLUSI a. HAMBATAN Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kegiatan Penataan RTH: Sangat terbatasnya lahan yang tersedia yang dapat dimanfaatkan sebagai RTH, terutama di wilayah perkotaan. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami pohon perindang . Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kentenuan Building Coverage Ratio b. b. SOLUSI Untuk mengatasi hambatan maupun kendala tersebut solusi yang dilakukan adalah: Melaksanakan pembinaan kepada masyarakat melalui forum komunikasi kampong hijau. Melaksanakan Evaluasi Kampung Hijau sebagai upaya memotivasi masyarakat dalam mewujudkan Kampung hijau dan RTH. Melaksanakan pengadaan lahan untuk dimanfaatkan sebagai lokasi RTH. Melaksanakan penanaman pohon perindang di lokasi publik dan memberikan bantuan bibit pohon perindang kepada msyarakat.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 65
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.1.6. PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP 4.2.1.6.1 Workshop Pelopor Peduli Lingkungan Untuk memonitor kegiatan para tokoh lingkungan, maka BLH DIY memfasilitasi untuk mengundang mereka dalam bentuk Workshop Workshop Pelopor Peduli lingkungan. Tujuannya agar kepedulian dan tanggung jawab terhadap permasalahan lingkungan masih terus terjaga. Workshop Pelopor Peduli lingkungan dilaksanakan pada bulan April – Mei 2013. Workshop ini dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali dengan mengambil lokasi di kabupaten/kota. Peserta Workshop Peduli Lingkungan Hidup berasal dari masyarakat yang menjadi pelopor lingkungan di wilayah masing-masing yang selama ini peduli dengan permasalahan lingkungan yang ada disekitarnya. Beberapa peserta telah mendapat pengakuan sebagai pelopor atau tokoh lingkungan baik tingkat nasional, propinsi maupun kabupaten. Dalam Workshop ini BLH DIY juga berkesempatan untuk menjaring beberapa tokoh yang pantas untuk mendapatkan penghargaan lingkungan (Kalpataru). Untuk selanjutnya dapat ditindak lanjuti dalam bentuk seleksi tokoh lingkungan. Adapun pelaksanaan Workshop adalah sebagai berikut : a.
Rabu, 1 Mei 2013 bertempat di Kantor BLH kota Yogyakarta. Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah mandiri, instansi terkait (BLH Kota Yogyakarta, dll). Adapun Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY dandari SCP (Sustainable Consumption and Production).
b.
Kamis, 2 Mei 2013 bertempat di Kantor KAPEDAL Kabupaten Gunungkidul. Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah mandiri, instansi terkait (KAPEDAL Kab. Gunungkidul, dll). Adapun Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY.
c.
Senin, 6 Mei 2013 bertempat di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul. Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, instansi terkait (BLH Kabupaten Bantul, Pemerintah Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, dll).Adapun Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY.
d.
Selasa, 7 Mei 2013 bertempat di rumah Bpk. Maryono, Triharjo, Wates. Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah Mandiri, Aktivis Lingkungan, serta instansi terkait (KLH Kabupaten Kulon Progo). Adapun Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY.
e.
Rabu, 8 Mei 2013 bertempat di Pendopo Desa Tangkilan, godean, Sleman. Peserta sejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan, Pengelola Sampah Mandiri, Aktivis Lingkungan, warga sekitar serta instansi terkait (KLH Kabupaten
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 66
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Sleman). Adapun Narasumber berasal dari Bidang Pengembangan Kapasitas dan Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH DIY. Dari Workshop Pelopor Peduli Lingkungan, diperoleh HasilDiskusi dan Kesimpulansebagai berikut :
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, perlu diadakan kampanye pengelolaan lingkungan hidup melalui berbagai sektor, diantaranya lewat sekolah, karangtaruna, Kelurahan, perkantoran. Perlu pendampingan dari BLH kabupaten/propinsi dalam pelaksanaan kegiatan kepariwisataan, terutama dengan wisata pantai, agar dapat berdampingan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan ini harap tetap berkelanjutan, serta perlu dibentuk Paguyuban pengelola lingkungan. Perlu adanya monitoring pengelolaan lingkungan secara periodik di tempat wisata, misaltiap 3 bulan, sehingga kader-kader termotivasi.
4.2.1.6.2. Workshop Perguruan Tinggi Peduli Lingkungan Perguruan Tinggi di Yogyakarta perlu diajak untuk bertukar pikiran dalam masalah lingkungan hidup yang terjadi di DIY, untuk memberi masukan dan peran apa saja dilakukan oleh masing-masing perguruan tinggi, agar dalam pelaksanaannya tidak berbenturan pada sasaran yang sama. Workshop Perguruan Tinggi Peduli Lingkungandilaksanakan pada hari Kamis, 11 April 2013bertempat di Hotel Gowongan Inn, Yogyakarta. Pesertasejumlah 30 orang, yang terdiri daripelopor lingkungan berasaldariPerguruan Tinggi/ Akademisi serta PSLH Perguruan Tinggi di DIY. Adapun Narasumber berasal dari BLH DIY, dan dari Fakultas MIPA UNY. Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari Workshop Perguruan Tinggi Peduli Lingkungan adalah sebagai berikut :
Ada beberapa perguruan tinggi yang telah mempunyai program LH untuk DIY baik melalui LPM, PSLH maupun Program KKN. Perguruan tinggi dapat berpartisipasi dalam pengelolaan LH baik melalui kampanye atau aksi nyata, dan hasilnya akan lebih baik jika dikoordinasikan dengan pihak terkait, dalam hal ini BLH DIY atau BLH/KLH/KAPEDAL Kabupaten/kota. diusulkan adanya mekanisme reward bagi perguruan tinggi yang sudah secara aktif melakukan upaya-upaya pengelolaan lingkungan, misal dalam kemudahan mengakses bantuan ke pemda. Perlu ada forum komunikasi antar perguruan tinggi dan BLH DIY untuk secara berkala bertemu untuk berdiskusi masalah lingkungan yang sedang berkembang di DIY, baik isu lokal maupun isu global.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 67
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.1.6.3. Bimtek Pengelolaan Limbah Industri Kecil (Nata de Soya) Dalam rangka Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup, terutama untuk penanganan limbah cair dari kegiatan Industri Tahu, BLH DIY mengajak masyarakat pelaku industri tahu untuk mengolah limbah cairnya untuk di olah menjadi Nata de Soya. BLH DIY melaksanakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah Industri Kecil (Nata de Soya) untuk para pengusaha tahu di wilayah Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul dan Kecamatan Brosot Kabupaten Kulon Progo masing-masing diikuti 60 peserta. Adapun Narasumber berasal dari BLH DIY, BLH/KLH Kabupaten Bantul dan Kulon progo, serta Bpk.Ag. Agus Hariyanta, S.Pd – LSM ICBC. Bimbingan teknis dilaksanakan dua kali sbb : a. Selasa, 17 September 2013, bertempat di Balai Desa Brosot, Kecamatan Galur, Kulon Progo. b. Rabu, 18 September 2013, bertempat di Balai Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Bantul. Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari BimtekPengelolaanLimbahIndustriKecil (Nata de Soya) adalah sebagai berikut : a. Peserta diberi pengetahuan tentang bagaimana mengolah limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan industri tahu menjadi Nata de Soya, dengan dibuat produk yang layak untuk dijual (produk baru) diharapkan limbah tahu tidak mencemari lingkungan dan dapat menambah pendapatan masyarakat. b. Cara pembuatan Nata de Soya disosialisasikan kepada para Kader Lingkungan Hidup di Kecamatan sebagai pembekalan para Kader untuk dapat disebarluaskan di wilayah yang ada industri tahu. c. Selain dibuat Nata de Soya limbah industri tahu skala besar/komunal dapat dikumpulkan dalam Biodegester untuk dimanfaatkan gas Methannya sebagai Bahan Bakar Gas. 4.2.2. Subbidang Laboratorium 4.2.2.1. PENINGKATAN KAPASITAS LABORATORIUM PENGUJI LINGKUNGAN (16.031) 4.2.2.1.1. Sarasehan Laboratorium Lingkungan Maksud diselenggarakan Sarasehan Laboratorium Lingkungan dalam wadah “Jaringan Kerjasama Berbagai Laboratorium di DIY (JASA BALAB DIY)” adalah untuk memberikan informasi tentang Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 termutakhir, dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan. Adapun tujuannya adalah agar laboratorium pengujian di DIY, dapat mengerti dan memahami serta menerapkan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 edisi termutakhir, dan persyaratan tambahan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan dalam pengelolaan laboratorium. Sarasehan Laboratorium Lingkungan dilaksanakan pada :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 68
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Tanggal
:
11 Maret 2013
Tempat
:
Hotel Gowongan Iin, Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yogyakarta
Peserta
:
30 Orang ; terdiri dari laboratorium lingkungan, laboratorium terakreditasi dan laboratorium penguji, baik institusi milik pemerintah, perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Materi
:
1. 2.
Jaminan Mutu Hasil Pengujian disampaikan oleh Dr. Julia Kantasubrata dari Pusat Penelitian Kimia – LIPI, Bandung; Pengambilan Contoh Uji Parameter Lingkungan disampaikan oleh Dr. Erini Yuwatini dari Pusarpedal, Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta;
Hasil pelaksanaan sarasehan laboratorium lingkungan adalah sebagai berikut: Laboratorium penguji parameter lingkungan harus memiliki kebijakan dan prosedur yang terdokumentasi untuk keselamatan dan kesehatan kerja personil laboratorium, pengelolaan limbah laboratorium serta harus menerapkan program minimalisir limbah laboratorium, mulai dari pengambilan dan atau penerimaan sampel uji, preparasi dan pengujian; Laboratorium penguji parameter Lingkungan mampu menghasilkan data hasil pengujian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008 termutakhir dan Persyaratan Tambahan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009, yang terdiri dari Pengelolaan Limbah Laboratorium, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Personil Laboratorium; Laboratorium Penguji harus menerapkan jaminan mutu hasil pengujian mulai dari pengambilan sampel, pengujian dan pelaporan hasil uji, dengan tujuan untuk memastikan bahwa tahapan proses pengujian dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan cara mengendalikan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi; Diharapkan Laboratorium penguji parameter Lingkungan di DIY dapat menerapkan Jaminan Mutu Hasil Pengujian dan merencanakan pengambilan sampel uji dengan tujuan yang jelas, sehingga akan dihasilkan data hasil uji yang absah dan dapat dipertanggungjawabkan;
4.2.2.1.2. Pembinaan Laboratorium Penguji Maksud diselenggarakan Pembinaan Laboratorium Penguji adalah memberikan informasi, arahan dan motivasi bagi laboratorium penguji binaan BLH DIY untuk tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan pengelolaan laboratorium dan menjamin kualitas data hasil pengujian. Adapun tujuannya adalah menjaga eksistensi dan menjamin mutu data hasil pengujian serta untuk mendapatkan predikat sebagai Laboratorium Terakreditasi dan ditunjuk oleh Gubernur sebagai Laboratorium Lingkungan Daerah. Pembinaan Laboratorium Penguji dilaksanakan BLH DIY pada Bulan September 2013, bekerjasama dengan Balai Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan DIY. Sasaran Pembinaan Laboratorium Penguji adalah sebagai berikut :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 69
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Laboratorium BPIPBPJK, Dinas PU & ESDM; Laboratorium Lingkungan FTSP UII; Laboratorium Terpadu UII; Laboratorium KLH Kabupaten Kulon Progo; Laboratorium KLH kabupaten Sleman; Laboratorium Kapedal Kabupaten Gunungkidul;
Hasil Pelaksanaan Pembinaan laboratorium penguji adalah sebagai berikut : Bahwa untuk dapat di rekomendasi menjadi Laboratorium Lingkungan harus memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan antara lain : a. ISO/IEC 17025 termutakhir tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi; b. Identitas registrasi yang diterbitkan oleh Menteri, dengan mengajukan formulir permohonan Registrasi Laboratorium Lingkungan sebagaimana tercantum pada Lampiran II, Peraturan tersebut; Secara umum Laboratorium Terakreditasi binaan BLH DIY yang menjadi sasaran pembinaan pada Tahun 2013 tersebut di atas, sebagian besar belum menerapkan Persyaratan Tambahan untuk dapat ditunjuk sebagai Laboratorium Lingkungan sebagaimana termuat dalam Lampiran I Permen LH No 06 Tahun 2009, yang terdiri dari pengelolaan limbah laboratorium, keselamatan kerja dan kesehata kerja (K3) personil laboratorium, pengambilan dan penanganan contoh uji parameter lingkungan; Laboratorium penguji binaan BLH DIY, belum sepenuhnya menerapkan Persyaratan Manajemen dan Persyaratan Teknis dalam pengelolaan laboratorium sesuai Sistem Manajemen Mutu Laboratorium yaitu ISO/IEC 17025 termutakhir; Perlu dilakukan pembinaan kepada laboratorium penguji dan laboratorium terakreditasi di DIY, yang berkelanjutan terkait pengelolaan laboratorium termasuk pengelolaan limbah laboratorium, K3 dan pengambilan contoh uji perameter lingkungan, agar laboratorium penguji tersebut dapat segera memperoleh predikat sebagai laboratorium terakreditasi dan teregistrasi serta ditunjuk oleh Gubernur sebagai Laboratorium Lingkungan Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta. 4.2.2.1.3. Audit Laboratorium Maksud diselenggarakan Audit Laboratorium adalah memberikan motivasi bagi Laboratorium Terakreditasi dan atau Laboratorium Lingkungan Daerah untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan eksistensi dalam pengelolaan laboratorium dan menjamin kualitas data hasil pengujian. Adapun tujuannya adalah membantu laboratorium terakreditasi dan atau laboratorium lingkungan daerah dalam memeriksa ketidaksesuaian terhadap penerapan ISO/IEC 17025 : 2008 atau edisi termutakhir dan Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan hidup Nomor 06 tahun 2009, sehingga dapat dihasilkan data pengujian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum maupun ilmiah. Audit laboratorium dilaksanakan BLH DIY bekerjasama dengan Laboratorium Lingkungan Daerah yaitu : PTAPB-BATAN Yogyakarta, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 70
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Pemberantasan Penyakit (BBTKL –PP) Yogyakarta, Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Dinas Kesehatan DIY. Audit Laboratorium dilaksanakan pada: Bulan Februari – April 2013. Sasaran Audit Laboratorium adalah sebagai berikut : Laboratorium BBKKP Yogyakarta; Laboratorium Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY; Laboratorium BPIPBPJK, Dinas PU & ESDM DIY; Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air Fakultas Geografi UGM; Laboratorium Lingkungan FTSP UII; Laboratorium Terpadu UII; Hasil Audit Laboratorium, adalah sebagai berikut : Masih ditemukan ketidaksesuaian Kategori 2 yaitu ketidaksesuaian yang tidak mempengaruhi hasil uji, terhadap penerapan Dokumen Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008, edisi termutakhir dan Lampiran I peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 yakni masih terdapat alat rusak yang tidak diidentifikasi/dilabeli; Laboratorium Terakreditasi yang menjadi sasaran Audit Laboratorium Tahun 2013, belum menerapkan pengelolaan limbah laboratorium, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) personil laboratorium, pengambilan dan penanganan contoh uji parameter lingkungan, sebagaimana yang diamanatkan pada Lampiran I Permen LH No. 06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan; Perlu dilakukan pembinaan dan audit laboratorium terhadap laboratorium terakreditasi di DIY, secara periodik, untuk membantu mempertahankan bahkan meningkatkan eksistensi dalam pengelolaan laboratorium, menjamin kualitas data hasil pengujian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah, membantu mempersiapkan laboratorium sebelum dilakukan assesment dari KAN dan memotivasi laboratorium terakreditasi untuk dapat ditunjuk sebagai laboratorium lingkungan daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta. 4.2.2.1.4. Uji Banding Antar Laboratorium Penguji Maksud diselenggarakan Uji Banding Antar Laboratorium Penguji adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan / unjuk kerja suatu laboratorium dalam menganalisis suatu sampel uji. Adapun tujuannya adalah agar laboratorium pengujian yang ikut dalam uji banding ini, dapat mengukur kemampuannya dan meningkatkan kemampuan untuk dapat mencapai kinerja yang lebih baik lagi.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 71
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Uji banding Antar Laboratorium Penguji dilaksanakan pada : Bulan : Juli – September 2013 Peserta : 15 (lima belas) Laboratorium Penguji binaan BLH DIY terdiri dari : Laboratorium Lingkungan, Laboratorium Terakreditasi dan Laboratorium Penguji, baik dari institusi milik pemerintah, Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Hasil Penyelenggaraan Uji Banding Antar Laboratorium Penguji adalah sebagai berikut : Uji banding antar laboratorium penguji merupakan salah satu upaya pengendalian mutu pengujian suatu laboratorium penguji, karena data hasil uji banding tersebut, dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan / unjuk kerja suatu laboratorium;
Hasil uji banding dari laboratorium penguji peserta uji banding antar laboratorium penguji termasuk dalam kategori memuaskan, yang mencapai 100 % yaitu untuk Parameter Nitrat dan Parameter Khlorida;
Hasil pengolahan data uji banding antar laboratorium penguji dari laboratorium penguji peserta uji banding, untuk parameter : - Besi, yang termasuk kategori diperingatkan ($) adalah Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air Fakultas Geografi UGM, Laboratorium PKA Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, sedangkan yang termasuk dalam kategori outlier ($$) adalah Laboratorium Terpadu UII; - Mangan, yang termasuk kategori outlier ($$) adalah PTAPB-BATAN Yogyakarta; sedangkan yang termasuk dalam kategori diperingatkan ($) adalah BLK, Dinas Kesehatan DIY; Laboratorium BLH Kabupaten Bantul; - Kesadahan, yang termasuk kategori diperingatkan ($) adalah Laboratorium BLH Kabupaten Bantul, Laboratorium Terpadu UII, sedangkan yang termasuk dalam kategori outlier ($$) adalah Laboratorium BLH Kota Yogyakarta dan Laboratorium PKA Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta; - Nitrit, yang termasuk kategori diperingatkan ($) adalah Laboratorium PKA Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta; - Sulfat, yang dinyatakan masuk kategori diperingatkan ($) adalah LPPT UGM dan UPT Labkes Dinkes Kabupaten Sleman; Investigasi penyebab kesalahan yang mungkin terjadi dari hasil uji banding yang termasuk kategori outlier ataupun diperingatkan adalah personil yang kurang kompeten, bahan kimia yang digunakan telah kadaluwarsa, bahan kimia yang digunakan bukan bahan kimia acuan bersertifikat (standar reference material / SRM), kesalahan dalam pelaporan penghitungan hasil uji, peralatan belum dikalibrasi; Bagi laboratorium penguji peserta uji banding antar laboratorium penguji yang hasil ujinya termasuk kategori outlier, harus melakukan tindakan perbaikan dengan hasil investigasi tersebut dan menerapkan Prosedur Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008 termutakhir dalam pengelolaan laboratorium;
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 72
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Bagi laboratorium penguji yang hasil uji bandingnya termasuk kategori memuaskan, maka perlu mempertahankan dan meningkatkan kinerja dalam pengelolaan laboratorium sesuai Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008 termutakhir. Perlu diselenggarakan uji banding antar laboratorium penguji secara rutin setiap tahun dan disertai sertifikat uji banding serta didokumenkan dalam laporan yang diserahkan kepada peserta uji banding antar laboratorium penguji
4.2.2.2. PEMBINAAN PELAKSANAAN PEDOMAN PENGELOLAAN LABORATORIUM DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN SMA/ SMK DAN PT (16.046.) 4.2.2.2.1 Pembinaan Pengelolaan Laboratorium Di SMA Maksud diselenggarakannya Pembinaan Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA adalah untuk membantu SMA dalam menerapkan Buku Pedoman Pengelolaan Laboratorium, sehingga dapat mengelola laboratorium sesuai acuan, dan mengetahui gambaran mengenai kondisi, kekurangan dan kendala yang dihadapi. Adapun tujuannya adalah agar Sekolah Menengah Atas yang ada di wilayah DIY dapat melakukan pengelolaan laboratorium secara benar dan sesuai acuan yang berlaku. Pembinaan Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013. Sasaran Pembinaan Pengelolaan Labotarorium adalah sebagai berikut : SMA Stella Duce Yogyakarta, Kota Yogyakarta SMA N 1 Sanden, Kabupaten Bantul SMA N 1 Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo SMA N 1 Depok , Kabupaten Sleman SMA N 1 Playen, Kabupaten Gunungkidul Hasil Pelaksanaan Pembinaan pengelolaan laboratorium di SMA adalah sebagai berikut : Dari hasil pembinaan, secara keseluruhan masih banyak laboratorium yang belum maksimal dalam mengelola laboratorium terutama untuk pengelolaan bahan kimia, pengelolaan limbah laboratorium dan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerjanya.
Tujuan Pembinaan Pengelolaan Laboratorium adalah agar pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA sesuai dengan acuan yang ada serta dapat mengetahui kendala maupun hal-hal yang perlu dilengkapi dan diperhatikan dalam pengelolaan laboratorium.
Pembinaan pengelolaan laboratorium SMA dilaksanakan secara kontinu setiap tahun dimana SMA yang dibina tahun ini akan mengikuti seleksi pengelolaan laboratorium di tahun mendatang.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 73
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.2.2.2. Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA KimiaSMA Maksud diselenggarakannya Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA adalah untuk memberikan pemahaman dengan memotivasi kepada laboratorium-laboratorium IPA Kimia SMA dalam pengelolaan laboratorium. Adapun tujuannya adalah Laboratorium IPA Kimia Sekolah Menengah Atas dapat mengimplementasikan pengelolaan laboratorium secara benar dan sesuai acuan yang berlaku. Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA dilaksanakan pada Bulan Mei – Juni 2013. Sasaran Evaluasi Pengelolaan Laboratorium tersebut adalah sebagai berikut : o SMA Bopkri 2 Yogyakarta, Kota Yogyakarta o SMA N 2 Banguntapan, Kabupaten Bantul o SMA N 1 Temon, Kabupaten Kulon Progo o SMA N 1 Godean, Kabupaten Sleman o SMA N 1 Panggang, Kabupaten Gunungkidul Hasil pelaksanaan Evaluasi Pengelolaan Laboratorium adalah sebagai berikut: Evaluasi Pengelolaan Laboratorium SMA sangat mendukung dalam kegiatan pembinaan pengelolaan laboratorium karena kegiatan tersebut dapat membantu SMA untuk lebih memaksimalkan dalam pengelolaan laboratorium dan memotivasi SMA peserta evaluasi untuk menjadi yang terbaik.
Hasil Evaluasi Pengelolaan Laboratorium SMA, diperoleh urutan kategori dalam pengelolaan laboratorium SMA Kabupaten/Kota se DIY sebagai berikut: 1. SMA Bopkri 2 Yogyakarta 2. SMA N 1 Panggang, Gunungkidul 3. SMA N 2 Banguntapan, Bantul 4. SMA N 1 Godean, Sleman 5. SMA N 1 Temon, Kulon Progo
4.2.2.2.3. Workshop Hasil Seleksi Pengelolaan Laboratorium di SMA Maksud diselenggarakan Workshop Hasil Seleksi Pengelolaan Laboratorium di SMA adalah adalah memberikan informasi mengenai hasil dari Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA dan materi lain terkait Pengelolan Laboratorium di SMA. Adapun tujuannya adalah untuk memaparkan hasil evaluasi pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA dan memberikan arahan dalam pengelolaan laboratorium sesuai acuan serta memberikan kejuaraan pengelolaan laboratorium di SMA. Hari/ Tanggal Tempat
:
Rabu, 24 Juli 2013
:
Peserta
:
Hotel Gowongan Iin, Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yogyakarta 30 orang, terdiri dari:
Koordinator
laboratorium atau penanggung jawab laboratorium kimia atau laboran SMA yang telah mengikuti pembinaan dan evaluasi .
Instansi-instansi terkait antara lain Dinas Pendidikan L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 74
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Provinsi,Kabupaten/Kota se DIY dan BLH/KLH/KPDL Kabupaten/Kota se DIY. Materi
:
1.
Kebijakan Pengelolaan Laboratorium SMA, Oleh : Ir. Kuncara HP, M.MA (BLH DIY); 2. Pengelolaan Bahan Kimia di Laboratorium, Oleh : Dra. Endang Astuti, Msi. (PSLH UGM); 3. Hasil Evaluasi Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA Oleh : Ir. Sri Lestari,M.Si (BLH DIY)
Hasil Penyelenggaraan Workshop Hasil Seleksi Pengelolaan Laboratorium SMA sebagai berikut :
Adanya kebijakan dari instansi Pendidikan baik pusat maupun daerah untuk peduli mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan, khususnya laboratorium IPA Kimia SMA, sehingga pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah laboratorium dapat dikendalikan.
Salah satu fasilitas pembelajaran di SMA adalah laboratorium IPA Kimia yang dalam operasionalnya tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia serta limbah laboratorium hasil praktikum siswa, akibat kegiatan laboratorium akan menghasilkan limbah laboratorium yang salah satunya termasuk dalam kategori limbah B3 dan limbah tersebut dilarang dibuang langsung ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Menekan jumlah bahan kimia kadaluarsa dan rusak kemasan yang disertai identifikasi dan sifat Material Safety Data Sheet (MSDS) dan melakukan penanganan limbah cair, Padat dan Gas yang dihasilkan laboratorium.
Memotivator dan mendorong sekolah melakukan pengelolaan laboratorium IPA Kimia sesuai pedoman, adapun acuan yang digunakan adalah : Buku Pedoman Pengelolaan Laboratorium di Sekolah Menengah Atas yang diterbitkan oleh BLH DIY dan Permendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk sekolah SD/MII, SMP/MTs,SMA/MA.
4.2.2.2.4. Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA Maksud diselenggarakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium SMA adalah untuk memberikan informasi dan pemahaman secara teknis tentang pengelolaan laboratorium SMA. Adapun tujuannya adalah Laboratorium IPA Kimia SMA dapat mengimplementasikan pengelolaan laboratorium secara benar dan sesuai acuan yang berlaku Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium IPA kimia SMA dilaksanakan 2 (dua) angkatan yaitu :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 75
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Tanggal
:
Tempat
:
Peserta
:
Materi
:
Angkatan I : tanggal 25 – 26 Juli 2013 Angkatan II: tanggal 29 – 30 Juli 2013 Hotel Gowongan Iin, Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yogyakarta 25 orang per angkatan, berasal dari sekolah sekolah SMA IPA Kimia se DIY, dengan latar belakang penanggung jawab laboratorium kimia atau laboran SMA, usulan dari Dinas Pendidikan dan BLH/KLH/KPDL Kabupaten/Kota se DIY. 1. Pedoman Pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA. Oleh : Ir. Kuncara, HP., MMA. 2. Pengelolaan Bahan Kimia diLaboratorium IPA Kimia SMA Oleh : Drs. Bambang Supramono H.,Mkes. 3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium Kimia Oleh : Endang S. Ediningsih,ST.,MM. ( Hyperkes Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY)
Hasil Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium IPA Kimia SMA adalah sebagai berikut : Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, beberapa Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan melengkapi fasilitas pendidikan dengan mendirikan laboratorium yang merupakan fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah.
Bimbingan teknis Pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA ini mengulas tentang kebijakan pengelolaan laboratorium terdiri dari : Administrasi dan Manajemen laboratorium, Sarana dan Prasarana Laboratorium, Utilitas laboratorium, Bahan Kimia dan peralatan laboratorium serta pengelolaan limbah laboratorium SMA IPA Kimia.
Cara untuk mengurangi bahan kimia yang kadaluarsa, maka sebelum membeli bahan kimia, dilakukan penghitungan dengan seksama mengenai jumlah yang dibutuhkan agar tidak sisa terlalu banyak, dan apabila disimpan tidak melampaui batas kedaluwarsa.
Bahan-bahan kimia yang akan disimpan dikelompokkan sesuai dengan sifatnya, agar tidak terjadi interaksi antara bahan yang satu dengan bahan yang lainnya, dan bahan bersifat korosif harus diletakan dibawah batas mata, bahan dengan titik didih <400C simpan dalam almari es.
Bimbingan Teknis Pengelolaan Laboratorium SMA akan dilaksanakan secara kontinu setiap tahun, sehingga dapat memotivasi SMA-SMA di wilayah DIY dalam mengoptimalkan pengelolaan laboratorium sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Laboratorium yang sudah ada.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 76
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.2.3. PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP (16.029) 4.2.2.3.1. Inhouse Training Maksud diselenggarakan Inhouse Training adalah untuk memberikan informasi, pemahaman, dan cara-cara penyusunan Dokumen Sistem Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008 serta Pengendalian Mutu Data Hasil Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan. Adapun tujuannya adalah agar Laboratorium Penguji parameter Kualitas Lingkungan dapat mengimplemetasikan cara Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/ IEC 17025 : 2008 serta dapat mengendalian Mutu data Hasil Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan secara benar dan sesuai dengan acuan yang berlaku. Pelaksanaan Inhouse Training dilaksanakan pada : Pertama Tanggal Tempat Peserta
Materi
Kedua Tanggal Tempat Peserta
Materi
: 19, 20 dan 25 Juni 2013 Ruang Prokasih Lt. III BLH DIY, : Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta. 10 Orang ; terdiri dari laboratorium penguji institusi pemerintah, : perguruan tinggi swasta, PPEJ dan BLH DIY. Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO/IEC 17025 : 2008 disampaikan oleh : Prof. Samin Prihatin, APU,. mencakup : 1. Refreshing ISO/IEC 17025 : 2008; : 2. Pemahaman ISO/IEC 17025 : 2008 tentang Akreditasi Laboratorium; 3. Sistem Dokumentasi ISO/IEC 17025 : 2008; 4. Praktek Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu.
: 26, 27 dan 28 Juni 2013 Ruang Prokasih Lt. III BLH DIY, : Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta. 10 Orang ; terdiri dari laboratorium penguji institusi pemerintah, : perguruan tinggi swasta, PPEJ dan BLH DIY. : 1. Kendali Mutu Data Hasil Pengujian disampaikan oleh : Drs. Bambang Supramono M.Kes., mencakup :
Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Blanko, Duplo dan Metode Detection Level (MDL);
Praktek Metode Detection Level (MDL). 2. Kendali Mutu Data Hasil Pengujian disampaikan oleh : Rudi Priyanto, ST. mencakup :
Kendali Mutu metode Kontrol Chart; Praktek Pembuatan Kontrol Chart.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 77
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.2.2.3.2. Pengadaan Peralatan Air a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor: 027/6006, tanggal 26 September 2013; b. Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor : 027/6704, tanggal 25 Oktober 2013; c. Metode pengadaan barang/jasa: Pemilihan langsung; d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa) adalah : CV. Widya Nareswari yang beralamat di Perum Ottawa Blok A. 20, Telukan, Grogol Sukoharjo, Jawa Tengah; e. Jenis pengadaan peralatan air yaitu : 1) Waterproof Portable PH/MV Meter : 1 buah 2) Waterproof Hand Held Conductivity / TDS Meter: 1 buah 3) Dial Thermo-Hygrometer : 5 buah. 4.2.2.3.3. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Penunjang Laboratorium a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor : 027 / 5386, tanggal 30 Agustus 2013; b. Berita Acara Serah Terima Nomor: 027 / 7075, tanggal 12 Nopember 2013; c. Metode pengadaan barang/jasa : Pemilihan langsung; d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa) adalah : CV. Anggi yang beralamat di Jatimulyo TR I/ 836, RT.012/003, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta; e. Jenis pekerjaan pengadaan sarana dan prasarana yaitu : 1) Pemasangan BRC IPAL 2) Ruang Preparasi 3) Pembuatan pintu almari sliding 4) Ruang AAS 5) Runga Bahan 6) Ruang Gas 7) Ruang Instrumen 8) Perbaikan lemari asam. 4.2.2.3.4. Pengadaan Peralatan AAS a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor : 027 / 5735, tanggal 18 September 2013; b. Berita Acara Serah Terima Nomor: 027 / 7567, tanggal 3 Desember 2013; c. Metode pengadaan barang/jasa : Lelang; d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa : PT. Triandar Jastektama yang beralamat di Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok E1 No. 15, Jakarta Pusat 10640. e. Jenis pengadaan peralatan AAS yaitu : 1) Automic Absorption Spectrophotometer (AAS) 1 unit; 2) Mercury Vapour Unit (MVU) 1 unit; 3) Hydride Vapour Generator (HVG) 1 unit; 4) Dilengkapi dengan : a) Oil-less Compressor; b) High Temperature Burner; c) Mist Separator Kit; d) N2O Gas with Cylinder and Regulator; e) C2H2 Gas with Cylinder and Regulator; f) Argon Gas with Cylinder and Reulator; g) Ducting, System for Exhaust Gas;
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 78
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 h) i) j) k)
Hollow Cathode Lamp; Standart Solution; Computer and Printer; Pengikat / Pengaman Tabung Gas.
4.2.2.3.5. Pengadaan Peralatan Udara a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor: 027/6976, tanggal 7 Nopember 2013; b. Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor : 027/7667, tanggal 6 Desember 2013; c. Metode pengadaan barang/jasa: Pemilihan langsung; d. Pihak ke III (penyedia barang/jasa) adalah : PT. Hepilab Sukses Bersama yang beralamat di Jl. Kauman V No. 02, RT 004 RW 008, Palebon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. e. Jenis pengadaan peralatan udara yaitu : Impinger Air Sampler 1 unit dilengkapi dengan: 1. Aluminium craying case 2. Impinger Tabung Reaksi 5 buah 3. Air Flow control 1 buah 4. Pompa Independent 5 buah 5. Humidity dan Temperatur 1 buah 4.3. BIDANG PENGENDALIAN PERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN 4.3.2. Sub Bidang Konservasi Lingkungan 4.3.2.1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air (17.001) 4.3.2.1.1. Pembangunan SPAH Pembangunan Sumur Peresapan Air Hujan pada tahun 2013 sejumlah 350 (tiga ratus lima puluh) unit. Pembangunan SPAH pada tahun 2013 dilaksanakan dengan swakelola oleh masyarakat penerima bantuan. Dengan sistem ini, BLH DIY memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat penerima SPAH berupa material SPAH dan uang harian non PNS (upah mandor, upah tukang dan upah pekerja). Proses pembangunan SPAH dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1) Seleksi proposal masuk (Bulan Maret 2013) 2) Survey lokasi (bulan April 2013) 3) Penetapan lokasi kuota SPAH (Bulan April 2013) 4) Rapat koordinasi dengan calon penerima (Bulan Mei 2013) 5) Sosialisasi kepada calon penerima (Bulan Mei 2013) 6) Pengadaan material SPAH (Bulan Juli 2013) 7) Pengiriman material SPAH (Bulan September – Oktober 2013) 8) Monitoring pengiriman material SPAH (Bulan September – Oktober 2013) 9) Penyerahan uang harian non pns (Bulan September 2013) 10) Pembangunan SPAH oleh masyarakat (Bulan November 2013) 11) Monitoring dan pendampingan (Bulan November – Desember 2013) 12) Pelaporan (bulan Desember 2013) Berdasarkan hasil seleksi proposal dan hasil survey lokasi maka ditetapkan lokasi dan kuota SPAH sebagai berikut :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 79
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Daftar penerima SPAH tahun 2013 No
Alamat
Penanggungjawab
Jumlah SPAH (Unit)
SLEMAN 1 2
LPMD dsn Jaban Kel. Sinduharjo, Ngaglik, Sleman Padukuhan Gentan, Ds Sinduharjo, Ngaglik, Sleman
3
LPMD Dsn Drono, ds tridadi, Sleman
4
LPMD Dsn Pangukan, Tridadi, Sleman
5
RW I Dsn Randugunting , Desa Tamanmartani, kalasan, Sleman
6 7 8
RT 16, RW 06, Sariasih, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman Kring XIV, Ledokwareng dan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman RW 9, Candikarang, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
9
Mraen Sendangadi Mlati Sleman
10
Nyamplung Kidul Balecatur Gamping
1 2 3 4 5 6 7
BANTUL BKM Dsn Keyongan,Sabdodadi, Bantul BKM Dsn Kadibeso, Sandodadi, bantul RT 06 Dsn Manggung, Wukirsari, Imogiri, Bantul KSM Dsn Neco RT 05, Sabdodadi, Bantul KSM Dsn Neco RT 04, Sabdodadi, Bantul RT 01, dsn Soka, Seloharjo, Pundong, Bantul RT 02, Dsn Soka, Seloharjo, Pundong, Bantul
Sogiman 087839044571 HD Sumarno02746592682/081328767895 Yatiman (3053569)/Sugiyono (865285) H. Purwanto (869687)/ Ariyanto 082134535461 Andang (RW) Harjiyo (Kadus 085747400065/Widi 081329392021 Bambang Sucahyo (888542/08164885052)
10 15 15 15 15 10
7880361 (sekretariat) Tarjo
15
Joko 085729742928
15
Mulyono08122748202/Sukarmin 08562555581 Karyono 7844210/Kahono 085326198555/Sukarmin – 08562555581 Fauzan (7893271) Sukarno (9189005/087739036996) Sabari (08174123701) Desa (8284321) Sunardi (7419439) / 087739538617
15
15
15 15 15 15
Sumadi (6645986)
15
Rismanto-087738318608
10
Rismanto-087738318608
10
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 80
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
8
RT 05 dsn Nambangan, Seloharjo, Pundong, Bantul
8
RT 06, dsn Nambangan, Seloharjo, Pundong, Bantul
9
Pencitrejo Terong Dlingo Bantul
10
Kebokuning Terong Dlingo Bantul
11 12 13 14 15
BMW Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul Wanujoyo, Srimartani, Piyungan, Bantul Kalisat, Triharjo, pandak
Bardan087838379178/Sudarwanto 08174104322 Bardan087838379178/Sudarwanto 08174104322 Maryono (087839152274)Yoko 087839435117 Maryono (087839152274)Sudari 081804172898
10
10 10 10
Tri Purwo Widodo-08122952725
15
Lilik (085743102004)
10
Murtijo RT6082134401775/Lurah (02747493454) Marsudi (087838173618 Gendro Wiyono-081804226564
10
Bendo Wukirsari Btl 10 Sindet Wukirsari Btl 10 Gunungkidul LPMD Widoro kulon Bunder, Kec. 1 Pak Dukuh 081931782572 10 Patuk, Gunungkidul 2 Semoyo Patuk Gunungkidul Suratimin 081392111079 10 Jumlah 350 Sesuai dengan alokasi sesuai dengan daftar tersebut di atas, selanjutnya dilakukan pengiriman material SPAH sesuai dengan jumlah SPAH yang akan dibangun di masingmasing lokasi. 4.3.2.1.2. Sosialisasi Konservasi Sumberdaya Air Pelaksanaan Sosialisasi konservasi sumberdaya air dilakukan sebanyak 18 (delapn belas) kali. Adapun kegiatan ini telah dilaksanakan sebagai berikut : No Lokasi Tanggal 1 KPDL Kab. Gunungkidul 4-3-2013 2 KLH Kab. Kulonprogo 5-3-2013 3 KPDL Kab. Gunungkidul 11-3-2013 4 SD Wates, Kab. Kulonprogo 13-3-2013 5 KPDL Kab. Gunungkidul 14-3-2013 6 KLH Kab. Kulonprogo 15-3-2013 7 BLH Kab. Bantul 5-4-2013 8 Lemahrubuh, Panggang, Kab. Bantul 7-4-2013 9 BLH Kab. Bantul 9-4-2013 10 Neco, Kab. Bantul 10-4-2013 11 BLH Kab. Bantul 14-4-2013 12 Tempel Merdikorejo Sleman 12-4-2013
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 81
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 13. 14. 15. 16. 17. 18.
KLH Kab. Sleman KPDL Kab. Gunungkidul Jaban, Sleman Sokabinangun Sleman KLH Sleman KLH Sleman
16-4-2013 20-5-2013 21-5-2013 24-5-2013 3-6-2013 4-6-2013
Materiyang diberikan dalamSosialisasiKonservasi sumberdaya air adalah mengenai konsep dasar konservasi sumberdaya air dan teknologi terapan konservasi sumberdaya air, dengan narasumber dari BLH DIY.
Sosialisasi Konservasi Sumberdaya Air di BLH Kab. Bantul dan KLH Sleman 4.3.2.1.3. Penyusunan Buku Konservasi Sumber Daya Air Pada era saat ini konservasi air merupakan hal yang telah seharusnya dilakukan. Pertambahan penduduk dan kemajuan pembangunan di bidang industri mensyaratkan air sebagai bahan kebutuhan pokok yang tidak tergantikan. Apabila air diambil terus tanpa ada upaya untuk memperbanyak kuantitas maupun kualitasnya, maka lambat laun akan terjadi kekurangan air. Hal ini tentu tidak diinginkan, karena air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup di bumi ini, tanpa air tidak akan ada kehidupan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi masih perlu ditingkatkan. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya kesadaran tersebut adalah minimnya informasi terkait dengan metode-metode konservasi air yang dapat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan wawasan masyarakat dalam upaya konservasi sumberdaya air, BLH DIY perlu membuat pedoman dalam bentuk buku. Selain itu, buku saku pedoman konservasi sumberdaya air digunakan sebagai materi dalam acara sosialisasi konservasi sumberdaya air. Buku pedoman disusun oleh Tim Pedoman Konservasi Sumberdaya Air. 4.3.2.2. PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM (17.010) 4.3.2.2.1. Workshop Forum Karst Bahwa karst merupakan salah satu ekosistem esensial yang mempunyai potensi ekonomi dan ekologi yang harus dijaga kelestariannya dan diatur pemanfaatannya. Pengelolaan karst merupakan salahsatu prioritas dari program pembangunan yang berkeadilan. Sehubungan dengan hal tersebut, telah diterbitkan Surat Keputusan Gubernur Daserah Istimewa Yogyakarta Nomor : 5/KEP/2011 tentang Pembentukan Forum Pengelolaan Karst. Forum
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 82
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 karst tersebut diantaranya bertugas untuk : (1) melaksanakan rapat-rapat dalam rangka mensinergikan penyelenggaraan kegiatan di kawasan karst, (2) melakukkan pengkajian pengelolaan kawasan karst. Sebagai upaya menindaklanjuti Surat Keputusan Gubernur tersebut, maka BLH DIY menyelenggarakan Workshop Forum Karst dengan tujuan untuk membahas pengelolaan kawasan karst di DIY. Workshop Forum Karst dilaksanakan pada : Hari Tanggal Tempat Waktu
: : : :
Senin 27 Mei 2013 Hotel Gowongan In Yogyakarta 08.00 - Selesai
Materi/Narasumber : a. Kebijakan Pengelolaan karst DIY – oleh Kepala BLH DIY b. Fungsi dan Potenasi Karst dalam Konservasi Lingkungan Hidup Masa Depan – oleh Ir. Agus Hendatno, M.T. c. Pesona dan keindahan karst sebagai Alternatif Pemanfaatan Karst selainpertambangan. oleh Agus Yulianto (Yayasan ASC) d. Kawasan Bentang Alam Karst DIY oleh Kepala Dinas PUP-ESDM DIY Peserta terdiri dari unsur : 1. Instansi terkait tingkat DIY 2. PPE Jawa 3. Instansi terkait tingkat kabupaten/Kota se DIY 4. Perguruan Tinggi 5. LSM Lingkungan Kesimpulan : 1. Perlu dibuat materi sosialisasi dan edukasi tentang karst yang berisikan muatan lokal yang berbentuk audio visual, film dokumenter maupun bentuk-bentuk lain. 2. Pada tahun 2012 Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa (PPEJ) akan melakukan rangkaian kegiatan dalam rangka menyusun Zonasi Ekosistem Karst Berbasis Kesepakatan di kawasan karst Gunungsewu yang melibatkan berbagai insitusi/pihak yang berkepentingan dengan karst, untuk selanjutnya diusulkan ke KLH. 3. Balai KSDA Yogyakarta akan melakukan upaya mengembangkan ekonomi alternatif bagi masyarakat yang bermukim di kawasan karst, melalui kegiatan pelatihan maupun studi banding (pemberdayaan masyarakat ) 4. Masyarakat penambang perlu mendapatkan perhatian dan akomodasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan-kegiatan yang tidak merusak lingkungan. Untuk mengakomodasikan kegiatan masyarakat tersebut,
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 83
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
5.
6. 7.
8.
perlu keterlibatan berbagai institusi sesuai kewenangan dan ketugasan masingmasing dalam rangka pendampingan kepada masyarakat . Penegakan hukum harus tetap dilakukan terhadap kegiatan/usaha pertambangan yang tidak memiliki ijin, sesuai dengan ketentuan dan kewenangan Perlu dibentuk Tim Kecil Permanen yang merupakan bagian dari Forum Karst Bappeda baik Provinsi maupun Kabupaten diharapkan berperan lebih aktif dalam mewadahi, memfasilitasi sekaligus mengkoordinasikan usulan kegiatan dan penganggarannya dalam rangka pengelolaan karst Forum Karst Yogyakarta perlu merumuskan hasil-hasil kerja Forum selama ini secara sistematis dan dikemas kedalam informasi yang menarik dan “Strategis”, untuk selanjutnya disampaikan/menghadap Gubernur untuk mendapatkan arahan mapun dukungan.
Workshop Forum Karst II Tindak lanjut dari Workshop Forum Kart I adalah Workshop Forum Karst II yang dilaksanakan untuk menyusun rencana aksi pengelolaan Karst DIY. Adapun Worshop forum Karst II diselenggarakan pada: Hari : Jum’at Tanggal : 28 Juni 2013 Pukul : 07.30WIB – selesai Tempat : Hotel Grage Jl. Sosrowijayan No. 33 Yogyakarta Materi/Narasumber : a. Pengelolaan Kawsan Karst sebagai Komoditas pariwisata – oleh PUSPAR UGM b. Rencana Aksi Pengelolaan kawasan karst DIY - oleh Kepala BKSDA Yogyakarta c. Pengelolaan vegetasi di kawasan karst oleh Dr. Lies Rahayu (Fakultas kehutanan UGM) Peserta terdiri dari unsur : 1. Instansi terkait tingkat DIY 2. PPE Jawa 3. Instansi terkait tingkat kabupaten/Kota se DIY 4. Perguruan Tinggi 5. LSM Lingkungan Kesimpulan : 1. Sumber daya alam kawasan karst mempunyai manfaat yang banyak, yaitu : a. Kemampuan menyimpan air yang sangat besar; b. Menjaga keseimbangan ekologi karena keanekaragaman hayatinya tinggi; c. Menjelaskan tentang zaman prasejarah, karena mampu menyimpan fosilfosil dan gambar simbolik;
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 84
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 d. Daerah gua dan daerah sumber air menjadi tempat acara-acara kebudayaansecara turun temurun; e. Mempunyai nilai estetika tinggi sehingga menarik untuk wisata alam; f. Batuan karst mengandung senyawa-senyawa yang bagus untuk bahan tambang. 2. Konsep pengembangan wilayah kawasan karst, antara lain : a. Eksplorasi sumberdaya alam serta sumber daya budaya untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata; b. Minimalisasi bangunan-bangunan permanen; c. Minimalisasi perubahan lingkungan akibat adanya pengembangan pariwisata; 3. Sosialisasi Karst perlu dilakukan tidak hanya terhadap masyarakat di sekitar kawasan karst, tetapi pada pejabat-pejabat nenetu kebijakan sehingga ada kesamaan visi antara pemerintah dan masyarakat tentang pengelolaan karst. 4.
Perlu media sosialisasi yang lebih mudah difahami masyarakat, seperti film karst sesuai dengan sasarannya.
5.
Balai KSDA Yogyakarta akan melakukan rencana aksi pengelolaan ekosistem karst berdasarkan isu strategis pengelolaan karst, antara lain : penyusunan zonasi, dialog tematik, desiminasi informasi sektor usaha non tambang, reklamasi lahan bekas tambang dengan reboisasi tanaman keras, mengembangkan ekonomi alternatif bagi masyarakat yang bermukim di kawasan karst, melalui kegiatan pelatihan maupun studi banding (pemberdayaan masyarakat ) dan masih banyak lagi.
6.
Masyarakat penambang perlu mendapatkan perhatian dan akomodasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan-kegiatan yang tidak merusak lingkungan. Untuk mengakomodasikan kegiatan masyarakat tersebut, perlu keterlibatan berbagai institusi sesuai kewenangan dan ketugasan masingmasing dalam rangka pendampingan kepada masyarakat .
7.
Penegakan hukum harus tetap dilakukan terhadap kegiatan/usaha pertambangan yang tidak memiliki ijin, sesuai dengan ketentuan dan kewenangan.
8.
Bappeda baik Provinsi maupun Kabupaten diharapkan berperan lebih aktif dalam mewadahi, memfasilitasi sekaligus mengkoordinasikan usulan kegiatan dan penganggarannya dalam rangka pengelolaan karst .
9.
Forum Karst Yogyakarta perlu merumuskan hasil-hasil kerja Forum selama ini secara sistematis dan dikemas kedalam informasi yang menarik dan “Strategis”, untuk selanjutnya disampaikan/menghadap Gubernur untuk mendapatkan arahan mapun dukungan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 85
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.3.2.2.2. Sosialisasi Kehati Di kalangan masyarakat luas, keanekaragaman hayati belum dikenal dengan baik, walaupun dalam kesehariannya mereka selalu memanfaatkannya, dalam hal ini yang berkaitan dengan sandang, pangan maupun papan tempat mereka tinggal. Namun keberadaan keanekaragaman hayati belum disadari sepenuhnya, apalagi upaya untuk melestarikannya. Oleh karen itu, pengenalan keanekaragaman hayati perlu dilakukan pada masyarakat dan dilakukan sejak dini. Sehubungan dengan itu BLH DIY mengadakan sosialisasi KEHATI dengan sasaran para peserta didik dan guru sekolah tingkat SD, SMP dan SMA. Dan diharapkan keanekaragaman hayati akan menjadi salah satu kurikulum dalam pembelajaran.Sosialisasi keanekaragaman hayati dilakukan di 5 Kabupaten/Kota se-DIY dengan jadwal sebagai berikut: 1. Tanggal 21 Oktober 2013 : di Kab. Bantul 2. Tanggal 22 Oktober 2013 : di Kab. Gunungkidul 3. Tanggal 23 Oktober 2013 : di Kab. Sleman 4. Tanggal 24 Oktober 2013 : di Kab. Kulonprogo 5. Tanggal 25 Oktober 2013 : di Kota Yogyakarta Dengan peserta masing-masing Kabupaten/Kota sebanyak 30 orang. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi keanekaragaman hayati ini meliputi : - Mengenal keanekragaman hayati Indonesia - oleh Kabid Dalrus dan Konservasi Lingkungan BLH DIY - Pengelolaan keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar kita - oleh Ir. Setyo Indroprahasto, M.Si. dari INTAN Yogyakarta Kesimpulan : 1. Keanekaragaman hayati penting untuk dikenal dan dipahami oleh masyarakat agar keberadaan keanekaragaman hayati tetap terjaga antar generasi. 2. Untuk lebih meningkatkan pengelolaan keanekaragaman hayati maka perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. 3. Sekolah perlu mendukung pengenalan keanekaragaman hayati untuk para siswanya, agar keanekaragaman hayati pengelolaannya semakin berkembang dan bisa memunculkan ide-ide kreatif bagi siswanya. 4. Pekarangan sekolah dapat dijadikan demplot taman keanekaragaman hayati miniatur untuk media pembelajaran bagi siswanya. 5. Para siswa perlu dikenalkan dengan flora fauna identitas sebagai kontrol sosial di lingkungannya. Selain itu mengembalikan jenis pohon atau binatang tertentu yang menjadi nama jalan atau nama desa pada lokasi masing-masing. Hal ini akan menjaga dari kepunahan. 4.3.2.2.3. Pemeliharaan Taman Kehati Taman Kehati Daerah Istimewa Yogyakarta, berlokasi di Kabupaten Gunungkidul seluas 15 ha Hutan Wonosadi di Dusun Duren Desa Beji Kec. Ngawen, seluas 5 Ha; Hutan Konservasi Tanaman Langka Telaga Jurug Dusun Danggolo Desa Purwodadi Kec. Tepus, seluas 4 Ha; Hutan Konservasi Tanaman Langka Gunung Bajo dan Bekas Telaga Sengon Desa Purwodadi Kec. Tepus seluas 6 Ha. Taman Kehati ini merupakan hibah dari
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 86
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Kementerian Lingkungan Hidup pada Tahun 2009. Untuk itu menjadi kewajiban dari Pemerintah DIY untuk memelihara, mengelola dan mengembangkan Taman Kehati tersebut. Namun, dikarenakan keterbatasan anggaran, maka pada Tahun 2013, Pemerintah DIY c.q BLH DIY hanya dapat memfasilitasi pemeliharaan Taman Kehati berupa stimulan upah pemeliharaan taman kehati, pemberian bibit tanaman dan pemberian bantuan air untuk pemeliharaan Taman Kehati. Bibit tanaman untuk Taman Kehati yang diberikan berupa : No Nama Barang Banyaknya 1 Bibit Nangkadak 100 batang 2. Bibit Sirsak 100 batang 3. Bibit Mangga Arumanis 100 batang 4. Bibit Jeruk 100 batang Bibit tersebut akan ditanam di Taman KEHATI Telaga Jurug Dusun Danggolo, Hutan Konservasi Tanaman Langka Gunung Bajo dan Bekas Telaga Sengon Desa Purwodadi Kec. Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Selain itu juga diserahkan pupuk organik sebanyak 5.000 kg untuk penanaman bibit tanaman. Untuk penyiraman tanaman diberikan bantuan air sebanyak 30 tangki dan peralatan untuk penyaluran Sebagai berikut : No 1 2.
Nama Barang Pipa paralon ¾” Selang ¾”
3.
Kran
Banyaknya 400 m 200 m 20 buah
4.3.2.2.4. Penyusunan MIH DIY Menurut Permen LH no. 1 Tahun 2012, Program menuju Indonesia Hijau adalah Program pembinaan dan Pengawasan dalam pelaksanaan konservasi kawasan berfungsi lindung, pengendalian kerusakan lingkungan dan penanganan perubahan iklim yangdilaksanakan melalui penilaian kinerja pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten. Program MIH dilaksanakan oleh Menteri dan Gubernur dengan masing-masing peserta pemerintah dengan hierarkhi di bawahnya. Gubernur menyampaikan pekerjaan MIH paling sedikit sekali dalam satu tahun. berdasarkan aturan tersebut, maka Pemerintah DIY cq. BLH melaksanakan Program MIH dan menyusun laporannya. Untuk penyusunan laporan MIH, maka BLH DIY bekerjasama dengan Instansi terkait tingkat Provinsi untuk memenuhi kebutuhan data. Untuk kelancaran pelaksanaan program MIH ini maka dibentuk Tim MIH DIY yang beranggotakan 15 orang, selama tiga bulan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 87
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.3.2.2.5. Evaluasi MIH DIY Badan Lingkungan Hidup DIY mempunyai kewajiban salah satunya adalah mengevaluasi laporan MIH ke Kabupaten, baik nominator nasional ataupun bukan nominator. Aspek yang dievaluasi meliputi aspek fisik, manajemen, peranserta masyarakat dan kegiatan plus. Adapun aspek fisik ditinjau dari peta koreksi tutupan vegetasi. Aspek manajemen terdiri dari kelembagaan dan pendanaan, RTRW, alih fungsi lahan, pengendalian kerusakan lingkungan, perubahan iklim, penanaman pohon, pengelolaan bencana, dan peningkatan ekonomi masyarakat. Aspek peranserta masyarakat terdiri dari kearifan lokal, kelompok masyarakat peduli dan dunia usaha peduli. Sedangkan kegiatan plus terdiri dari taman keanekaragaman hayati, permata/gerakan sumur resapan, inventarisasi emisi GRK, kajian resiko adaptasi (KRAPI), rehabilitasi pantai berbasis masyarakat. Evaluasi MIH dilakukan terhadap 4 Kabupaten penyusun MIH, yaitu Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. Evaluasi dilakukan oleh Yuri MIH DIY yang beranggotakan tujuh orang terdiri dari instansi BLH DIY, LSM dan Perguruan Tinggi. Evaluasi MIH dilaksanakan pada tanggal 24 – 27 Juni 2013.Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pendampingan terhadap Pemerintah Kabupaten dalam menyusun Profil Pengelolaan Tutupan Vegetasi dalam rangka pelaksanaan Program Menuju Indonesia Hijau. Profil pengelolaan tutupan vegetasi merupakan dokumen informasi yang memberikan gambaran tentang kebijakan, program dan kegiatan pemerintah daerah serta partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam konservasi kawasan berfungsi lindung, pengendalian kerusakan lahan dan mitigasi perubahan iklim. Profil pengelolaan tutupan vegetasi disusun untuk keperluan pelaksanaan penilaian kinerja pemerintah daerah melalui Program Menuju Indonesia Hijau. Ketentuan penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi bagi provinsi dan kabupaten diatur melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2012 tentang Program Menuju Indonesia Hijau. Profil Pengelolaan Tutupan Vegetasi tersebut berisikan kuesioner yang harus dijawab oleh masing-masing kabupaten sesuai dengan keadaan dan kegiatan yang dilakukan (kegiatan riil) yang telah dilakukan pada kurun waktu tahun 2012 sampai pertengahan 2013. Penyusunan Profil ini dikoordinasikan oleh Badan atau Kantor Lingkungan Hidup yang berada di masing-masing Kabupaten. Adapun hasil dari evaluasi Menuju Indonesia Hijau (MIH) tahun 2013 Sebagai Berikut : No 1
Kabupaten Sleman
Hasil Evaluasi Pada dasarnya semua ketentuan penulisan telah dapat dipenuhi. Untuk pencantuman rencana penanggulangan tidak hanya di fokuskan kepada bencana Merapi, tetapi termasuk bencana yang lain yang semuanya dicantumkan kedalam peta rawan bencana. Hasil inventarisasi Kearifan lokal belum direvisi sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Keterangan Kabupaten Sleman tidak memiliki wilayah pesisir maupun laut
Penanaman yang dilakukan oleh pihak-
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 88
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
2
Bantul
3
Kulonprogo
4
Gunungkidu l
pihak yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten masih bersifat sporadis, sehingga perlu diarahkan sesuai dengan program yang sudah disusun. Data mengenai kegiatan Plus tahun 2013 sudah dicantumkan walaupun kriterianya belum sesuai dengan ketentuan dari Kementerian LH (sebagai informasi tambahan) Semua pertanyaan/kuesioner dapat diisi dan sesuai dengan format penyusunan. Untuk kuesioner yang tidak terjawab sudah diberikan keterangan yang menjelaskan alasannya. Format Profil sudah sesuai dengan pedoman.Jawaban kuesioner untuk Kelerengan belum sesuai dengan kelas lereng yang dimaksudkan dalam kuesioner, sehingga perlu dilakukan penyesuaian.Untuk jawaban pertanyaan yang kosong, telah diberikan keterangan dan alasannya.Untuk data realisasi penanaman agar merujuk kepada kegiatan tahun 2012 dan 2013 pada wilayah kawasan berfungsi lindung (bukan wilayah yang lain).Pencantuman Kegiatan Plus agar mengacu kepada kegiatan prioritas yang dikeluarkan oleh Kementerian LH saja Penyusunan Profil telah sesuai dengan Pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian LH. Pengisian untuk jawaban kuesioner pada Kelerengan Lahan belum sesuai dengan Kelas Kelerengan Lahan yang tercantum dalam kuesioner. Data perencanaan dan realisasi penanaman belum sesuai, karena kegiatan dilakukan tidak sebatas pada wilayah yang berfungsi lindung.
Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Bantul memperoleh Piagam penghargaan Raksaniyata Data kelas kelerengan lahan yang tersedia di Kabupaten berbeda dengan kelas kelerengan pada kuesioner
Data kelas kelerengan lahan yang tersedia di Kabupaten berbeda dengan kelas kelerengan pada kuesioner. Realisasi penanaman lebih luas daripada perencanaan
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 89
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.3.2.2.6. Bimtek Menuju Indonesia Hijau Program Menuju Indonesia Hijau dilaksanakan melalui tahapan: a. penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dan kabupaten; b. pemantauan perubahan tutupan vegetasi; c. penilaian kinerja pemerintah daerah; d. penetapan hasil penilaian kinerja pemerintah daerah; dan e. pemberian penghargaan. Hal-hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2012 tentang Program Menuju Indonesia Hijau. Dalam rangka untuk mensosialisasikan Peraturan Menteri terbaru tersebut serta untuk mengkonsolidasikan pelaksanaan Program MIH di DIY baik tingkat DIY maupun tingkat kabupaten, maka BLH DIY menyelenggarakan Bimbingan Teknis Menuju Indonesia Hijau. Bimtek tersebut dilaksanakan pada : Hari Tanggal Tempat Waktu
: : : :
Jum’at 7 Juni 2012 Ruang Kalpataru Lt. III BLH DIY 08.00 s/d selesai
Materi dan Narasumber : 1. Draft Profil MIH DIY dan Form Kebutuhan Data MIH oleh Kabid Dalrus dan Konservasi BLH DIY 2. Penyusunan Profil MIH DIY Oleh : Ir. Setyo Indroprahasto, M.Si. Peserta terdiri dari unsur : 1. Instansi terkait tingkat DIY; 2. BLH DIY 3. LSM 4.3.2.3. Peningkatan Peranserta Masyarakat Dalam Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam (17.014) 4.3.2.3.1. Seleksi Kalpataru Kegiatan Seleksi Kalpataru dilaksanakan setiap tahun dengan peserta dari Kabupaten/Kota se DIY. Adapun kategori penilaian terdiri dari : 1. PerintisLingkungan 2. PenyelamatLingkungan 3. Pembina Lingkungan 4. PengabdiLingkungan Penilaian/evaluasi dilakukan dikoordinatori oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi, dalam halini INTAN Yogyakarta, dan instansi terkait lainnya, yaitu BAPPEDA DIY dan BPPM Yogyakarta serta LSM. Kehadiraninstansidankelembagaanlaindalamevaluasiinidimaksudkanuntukmengakomodasik ebutuhansumberinformasidankeahliandalam proses evaluasi.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 90
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Lokasi dan waktu Kegiatan Lokasi kegiatan ditetapkan berdasarkan usulan dari masing-masing Kabupaten/Kota se DIY. Pada tahun 2013, lokasi penilaian dan waktu pelaksanaannya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Waktu dan Lokasi Seleksi Kalpataru 2013 HARI/ TGL 22 April 2013
KATEGORI KAB/KOTA
Perintis Lingkungan
Penyelamat Lingkungan
Kulonprogo
Ngadino -Pengkol, Gulurejo Lendah
Kelompok Tani Ontorejo – Soropati Hargotirto Kokap Bank Sampah Sayuti Melik – Kadilobo Purwobinangun Pakem Kelompok Catur Makaryo – Karangrejek Karangtengah Imogiri Kelompok Tani Subur – Natah Wetan Natah Nglipar
23 April 2013
Sleman
24 April 2013
Bantul
25 April 2013
Gunungkidul
26 April 2013
Kota Yogyakarta
Winarta – Karanggawang RT 02/25 Karanggawang GirikertoTuri Joko Pekik – Kec. Kasihan
Riyadi – Pantai Kukup Kemadang Tanjungsari
-
Kelompok pengolah Sampah MIGUNANI – Jl. Pandawa RT.09/RW.03 Kel. Demangan kec. Gondokusuman Yogyakarta
Pembina Lingkungan -
Pengabdi Lingkungan
H. Habib Habibudin – kejambon Lor RT 04/RW 13
Puniman(Penyul uh BP3K Kec. Kokap) – Hargorejo Kokap Muslikah, AMKL – Sanitarian Puskesmas Sleman
Sukijan – Poncosari Srandakan
Singgih Pranowo – Kecamatan Pleret
Dra. Endang Sri Sumiyartini – Balai Desa Karangasem Paliyan Dr (cant) Purbudi Wahyuni SE – Mrican UH 7/336 RT.22 RW.08 Yogyakarta
Sugiyana (PKL Kec. Gedangsari) – Rejosari Serut Gedangsari
Sarmidi, S.Pd. – Karanganyar MG 3/1278 Yogyakarta
4.3.2.3.2. Hasil Seleksi Kalpataru Seleksi Kalpataru diikuti oleh 18 peserta dari Kabupaten/Kota se DIY, diambil 12 pemenang dari keempat kategori, yang terdiri dari Juara I, II dan III.Berdasarkanhasil penilaiandan rapat evaluasi tim dengan memperhatikan beberapa pertimbangan, maka diputuskan para pemenang sebagai berikut : Pemenang Seleksi Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2013.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 91
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 No 1.
Kategori PERINTIS LINGKUNGAN
Juara I
II
III
2.
PENYELAMAT LINGKUNGAN
I
II
III
3.
PEMBINA LINGKUNGAN
I
II
III
4.
PENGABDI LINGKUNGAN
I
Nama/Alamat Riyadi RT. 02 RW. 01 Dusun Ngepung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kab. Gunungkidul
Uang Penghargaan (Rp) 3.000.000,-
Winarta RT. 02 RW. 25 Dusun Karanggawang, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman JokoPekik Dusun Sembungan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul KelompokTani ONTOREJO Dusun Soropati, Desa Hargotirto, KecamatanKokap, Kabupaten Kulonprogo
2.500.000,-
Kelompok Tani Penghijauan NGUDI SUBUR Dusun Natah Wetan, Desa Natah, KecamatanNglipar, Kabupaten Gunungkidul Kelompok CATUR MAKARYO RT. 03 Dusun Mojolegi, Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul Dra. Endang Sri Sumiyartini RT. 02 RW. 02 DusunTrowono, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul Sukijan Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul H. HabibHabudin, AMd RT.04 RW.13 Desa Sindumartani, KecamatanNgemplak, Kabupaten Sleman Sugiyana Jl. Matahari RT. 02 RW. 01 Dusun Cupuwatu II, Desa
2.500.000,-
2.000.000,-
3.000.000,-
2.000.000,-
3.000.000,-
2.500.000,-
2.000.000,-
3.000.000,-
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 92
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
II
III
Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman SinggihPranowo RT. 02 DusunKadisoro, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul Muslikah, AMKL Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman
2.500.000,-
2.000.000,-
Selanjutnya daftar pemenang tersebut ditetapkan dengan Keputusan Gubernur DIY, kepadanya diberikan sertifikat dan penghargaan. Juara I dari masing-masing kategori akan diikutkan dalam babak selanjutnya mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti Seleksi Tingkat Nasional sebagai Calon Pemenang Kalpataru Tingkat Nasional. Pada tahun 2013 ini, Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendapat anugerah Satyalencana Pembangunan di Bidang Lingkungan Hidup, yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Sunjoto, DEA., Dip. HE. Bidang yang beliau tekuni adalah konservasi sumber daya air. 4.3.2.3.3. MONITORING DAN PEMBINAAN Kegiatan monitoring dan pembinaan ini merupakan tindak lanjut dari Seleksi Kalpataru yang dilaksanakan sebelumnya. Sasaran kegiatan ini adalah Juara-Juara I dari seleksi Kalpataru yang berhak untuk maju Seleksi Kalpataru Tingkat Nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor dan membina pelaksanaan kegiatan para pemenang Kalpataru. Dengan pelaksanaan monitoring dan pembinaan ini, diharapkan para pemenang terbaik Seleksi Kalpataru : a. Lebih mengoptimalkan kegiatan lingkungannya. b. Menjaga keberlanjutan pelaksanaan kegiatan c. Lebih siap dalam menghadapi seleksi kalpataru tingkat nasional, dari aspek fisik, mental, dan administratif. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bertatap muka secara langsung dengan Juara I Seleksi Kalpataru DIY Tahun 2013 beserta dengan pihak-pihak terkait, yaitu : 1) Riyadi. RT. 02 RW. 01 DusunNgepung, DesaKemadang, KecamatanTanjungsariKabupatenGunungkidul 2) KelompokTani ONTOREJO. DusunSoropati, DesaHargotirto, KecamatanKokap, KabupatenKulonprogo 3) Dra. Endang Sri Sumiyartini. RT. 02 RW. 02 DusunTrowono, DesaKarangasem, KecamatanPaliyan, KabupatenGunungkidul 4) Sugiyana Jl. Matahari RT. 02 RW. 01 DusunCupuwatu II, DesaPurwomartani, KecamatanKalasan, KabupatenSleman Dalam acara pembinaan dan monitoring ini, disampaikan beberapa hal sebagai berikut :
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 93
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
Prosedur pengajuan calon ke Pusat Syarat-syarat yang harus dipenuhi Data dan informasi yang harus disiapkan untuk membuat laporan Kelengkapan untuk mengisi Form pengajuan calon penerima kalpataru tingkat pusat Upaya pengembangan kegiatan Pembinaan tersebut di atas disampaikan oleh Tim Pembina Kalpataru DIY yang terdiri dari : 1) BLH DIY 2) LSM Tirta Kamandanu 3) LSM Lestari Indonesia 4) Perguruan Tinggi (INTAN Yk) 4.3.2.3.4. SELEKSI KEHATI AWARD Pada tahun 2013 BLH DIY mengadakan Seleksi KEHATI Award yang dilaksanakan pada bulan Juni 2013. “Kehati Award” merupakanpenghargaantertinggi yang diberikanolehYayasan KEHATI kepadaperseorangan (individu) maupunkelompok/organisasi yang telahmelakukanupayadankaryaluarbiasauntukmendukungpelestariankeanekaragamanhayati Indonesia. Kategori pilihan dalam Seleksi KEHATI Award, adalah sebagai berikut : 1. Prakarsa Lestari Kehati Perseorangan atau kelompok/organisasi dari komunitas masyarakat lokal, seperti masyarakat adat, rukun warga desa, Karang Taruna, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Organisasi non-pemerintah (Ornop) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta kelompok lain yang berbasis masyarakat lokal. 2. Pendorong Lestari Kehati Perseorangan atau unit/bagian dari suatu lembaga kedinasan, badan pelayanan publik atau instansi pemerintahan/lembaga negara di tingkat pusat ataupun di daerah (provinsi, kabupaten, kota, kecamatan atau desa). 3. Peduli Lestari Kehati Perseorangan atau kelompok/unit usaha dari sektor dunia usaha, baik perusahaan swasta (domestik/asing), Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, ataupun koperasi. 4. Cipta Lestari Kehati Perseorangan atau kelompok/institusi dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi atau masyarakat ilmiah, baik insan akademik (perguruan tinggi, institut pendidikan, sekolah) maupun para peneliti dari lembaga penelitian dan pengembangan. 5. Citra Lestari Kehati Perseorangan atau kelompok/organisasi dari kalangan media dan komunikasi massa (termasuk jurnalis media cetak dan elektronik) serta pekerja seni dan budaya.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 94
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Waktu dan Lokasi Kegiatan Tanggal Peserta 17 Juni 2013 Sudarli 18 Juni 2013 Murni 21 Juni 2013 Beja Wiryanto 29 Juni 2013 Nasirun 30 Juni 2013 TO. Suprapto
No.
Lokasi Purwodadi, Tepus, Kab. Gunungkidul Samigaluh, Kab. Kulonprogo Hargobinangun, Kab. Sleman Bayeman, Kab. Bantul Seyegan, Kab. Sleman
Pemenang Seleksi KEHATI Award Tingkat DIY Tahun 2013. Nama Kategori Alamat
1.
Sudarli, S.Sos.
2.
Beja Wiryanto
3.
Nasirun, S.Sn.
4.
TO. Suprapto
Prakarsa Lestari KEHATI Pendorong Lestari KEHATI Citra Lestari KEHATI Prakarsa Lestari KEHATI
Pringsanggar, Purwodadi, Tepus, Kab. Gunungkidul Kaliurang Selatan, Hargobinangun, Pakem, Kab. Sleman Perumahan bayeman Permai, Jl. Wates Km. 3, Kab. Bantul Mandungan I, margoluwih, Seyegan, Kab. Sleman
Uang Penghargaan (Rupiah) 2.500.000,2.500.000,-
2.500.000,2.500.000,-
Selanjutnya daftar pemenang tersebut ditetapkan dengan Keputusan Gubernur DIY, kepadanya diberikan sertifikat dan penghargaan. Keempat pemenang tersebut akan diajukan menjadi peserta seleksi KEHATI Award di tingkat nasional melalui Yayasan KEHATI di Jakarta pada tahun berikutnya. 4.3.2. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkunagan 4.3.2.1 Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 4.3.2. 1.1. Reklamasi Lahan Bekas Penambangan Lokasi
:
Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman.
Luas Lahan yang Ditanami
:
8 ha
Jenis Tanaman
:
Sengon, Mangga, Jati, Sukun, Sirsat serta bantuan Pupuk Kandang 40000kg.
Jumlah Tanaman
:
4000 batang
Waktu Penanaman
:
November – Desember 2013
Mitra Kerja
:
Kelompok Tani Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 95
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
A. Hasil dan Kesimpulan Kegiatan penanaman telah dilaksanakan di daerah bekas penambangan lahan, yang penting untuk mengembalikan fungsi lahan seperti sedia kala dan bermanfaat bagi masyarakat untuk melindungi sumber air yang berada di kawasan mereka serta untuk mencegah terjadinya bencana lainnya yang dapat ditimbulkan. Sebelum kegiatan utama, yaitu penanaman, beberapa sosialisasi juga diberikan kepada masyarakat. Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung, karena kurang dari 100 juta, dan diserahkan langsung kepada masyarakat. Beberapa sosialisasi dan koordinasi yang dilakukan yaitu: 1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan Yaitu koordinasi dengan instansi dinas terkait di Kabupaten, untuk menentukan lokasi mana yang akan diprioritaskan untuk melaksanakan kegiatan penanaman lahan bekas penambangan. Dari hasil koordinasi ditentukan bahwa dilaksanakan di Desa Merdikorejo, Kec. Tempel, Kab. Sleman. 2. Sosialisasi tentang kegiatan penanaman lahan bekas penambangan langsung oleh masyarakat. Sosialisasi diberikan, khususnya untuk masyarakat Desa Merdikorejo, sebagai tempat atau lokasi untuk kegiatan penanaman. Sosialisasi berupa pentingnya menjaga lingkungan dan menghentikan kegiatan penambangan pasir secara illegal merupakan beberapa isi materi yang diberikan. Alasan masyarakat menambang pasir di sekitar sempadan sungai kebanyakan karena alasan ekonomi. Target peserta sosialisasi adalah 150 orang dan tercapai. Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu, 1. Tanggal 16 April 2013 dengan jumlah peserta 45 orang, 2. Tanggal 17 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 53 orang, 3. Tanggal 21 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 52 orang. 3. Analisis Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Kegiatan yaitu pengambilan sampel tanah di beberapa titik yang telah ditentukan. Jumlah sampel tanah yang diambil yaitu sejumlah 40 sampel tanah, yang diambil di seluruh kabupaten dan kota yang ada di DIY. Jenis lahan
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 96
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 yang diguankan untuk pengambilan sampel tanah yaitu persawahan. Kegiatan pengambilan sampel ini merupakan lanjutan kegiatan tahun 2011, yaitu Pembuatan Peta Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa. Hasil dari pengukuran laboratorium menunjukkan hasil di atas rata – rata yang telah ditetapkan. Kriteria baku masuk kedalam kriteria tidak kritis. 4. Sisa Anggaran Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan yaitu: Rp. 3.405.000,- (dari sisa uang panjar perjalanan dinas luar daerah) 4.3.2. 1.2. Peningkatan Konservasi DTA dan Sumber-Sumber Air 1. Penanaman Daerah Tangkapan Air Lokasi
: Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.
Luas Lahan yang Ditanami
: 3 Lokasi Telaga
Jenis Tanaman
: Jati, Nangka, Mangga, Sukun, Sirsak serta bantuan Pupuk Kandang 35000kg.
Jumlah Tanaman
: 3500 batang
Waktu Penanaman
: November – Desember 2013
Mitra Kerja
: Kelompok Tani Desa Candirejo, Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul.
A. Hasil dan Kesimpulan Kegiatan penanaman difokuskan didaerah sekitar sumber mata air atau daerah tangkapan air. Sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini kegiatan penanaman di fokuskan di telaga yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Keberadaan telaga bagi masyarakat Gunungkidul sangat penting untuk kebutuhan air tawar / air permukaan. Topografi Kabupaten Gunungkidul yang merupakan kawasan karst, mengakibatkan air langsung turun ke sungai bawah permukaan, akibatnya cadangan air permukaan menjadi sedikit. Fungsi telaga yang mampu menampung air hujan untuk persediaan air permukaan inilah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal itulah yang membuat konservasi sekitar telaga sangat diperlukan. Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung karena kurang dari 100juta, dan diserahkan langsung ke masyarakat.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 97
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Beberapa sosialisasi yang diberikan yaitu: 1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan Selama 2 tahun berturut – turut, kegiatan penanaman daerah tangkapan air difokuskan untuk penanaman daerah sekitar telaga di Kabupaten Gunungkidul. Kapedal Gunungkidul mengundang beberapa Kecamatan yang berpotensi untuk dijadikan lokasi kegiatan. Pemilihan lokasi berdasarkan prioritas wilayah dan berbeda dengan lokasi pada tahun sebelumnya. 2. Sosialisasi kegiatan penanaman sekitar telaga langsung oleh masyarakat. Sosialisasi diberikan ke masyarakat, dengan tujuan masyarakat semakin menyadari akan arti penting keberadaan telaga dan upaya konservasi telaga yang akan dilakukan oleh BLH DIY. Desa Candirejo terpilih untuk dijadikan lokasi penanaman pada tahun 2013, dengan memilih 3 telaga yang paling segera untuk di konservasi. Target peserta sosialisasi sebanyak 150 orang dan tercapai. Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu pada: 1. Tanggal 3 Juli 2013 dengan jumlah peserta 45 orang. 2. Tanggal 2 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 52 orang, 3. Tanggal 31 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 53 orang. 3. Monitoring Fluktuasi Muka Air Tanah / Sumur Monitoring dilakukan 2 kali dalam satu tahun, yang pertama dilakukan saat akhir musim penghujan atau awal musim kemarau (Maret – April 2013), dan yang kedua dilakukan saat awal musim penghujan atau akhir musim kemarau (Oktober 2013). Monitoring dilakukan untuk mengetahui besar tingkat penurunan/kenaikan permukaan air tanah di beberapa titik sumur air dangkal yang telah ditentukan. Ada 90 titik sumur (dengan SPAH dan tanpa SPAH) yang dipantau dan terbagai dalam beberapa lokasi yang berbeda. Rerata fluktuasi tahun 2013 untuk Sumur dengan SPAH mencapai 3,42. Sementara untuk sumur tanpa SPAH, daerah recharge air mencapai 1,220 dan daerah discharge 0,779. 4. Sisa Anggaran Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan ini yaitu: Rp. 350.000,- (dari sisa TU honorarium tim penerima hasil pekerjaan).
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 98
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.3.2. 1.3. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA 1. Penanaman Daerah Rawan Longsor Lokasi
: Dusun Nglinggo Barat, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.
Luas Lahan yang Ditanami
: 9 ha
Jenis Tanaman
: Sukun, Sirsat, Mangga, Petai, dan Sengon Pupuk Kandang 45000kg
Jumlah Tanaman
: 4500 batang
Waktu Penanaman
: November – Desember 2013
Mitra Kerja
: Kelompok Tani Mekartani Dusun Nglinggo Barat, Desa Pagerejo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.
A. Hasil dan Kesimpulan Daerah rawan bencana merupakan daerah yang menjadi prioritas untuk fokus kegiatan, terutama kegiatan yang berupa pencegahan terjadinya bencana. Kabupaten Kulonprogo sebagian besar wilayahnya berada di pegunungan menoreh dan dengan ketinggian dan kemiringan wilayah yang termasuk dalam daerah rawan bencana terutama longsor. Di beberapa kecamatan di kabupaten Kulonprogo terjadi kejadian longsor setiap tahunnya, kecil dan besar. Hal inilah yang mendasari Kabupaten Kulonprogo menjadi prioritas kegiatan penanaman daerah rawan longsor tahun 2013 ini. Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung karena kurang dari 100juta, dan diserahkan langsung ke masyarakat. Beberapa sosialisasi yang diberikan yaitu: 1.
Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan Selama 2 tahun berturut – turut, kegiatan penanaman daerah rawan longsor difokuskan di Kabupaten Kulonprogo. KLH Kulonprogo dan BLH DIY mengundang beberapa instansi terkait untuk melakukan koordinasi dan kerjasama untuk menentukan pilihan lokasi yang tepat, dan ditetapkan Dusun Nglinggo Barat di Kecamatan Samigaluh yang dipilih untuk kegiatan penanaman tahun 2013. Pemilihan lokasi berdasarkan prioritas wilayah dan berbeda dengan lokasi pada tahun sebelumnya.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 99
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2.
Sosialisasi kegiatan penanaman daerah rawan longsor. Sosialisasi diberikan ke masyarakat yang setiap harinya mereka bersinggungan dan hidup langsung di daerah yang rawan bencana. Pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah kejadian bencana sebelum terjadi bencana serta pengetahuan langsung tentang lokasi tempat tinggal mereka yang bersinggungan langsung dengan bencana yang bisa terjadi kapanpun, sangat diperlukan untuk mereka. Kesadaran akan bahaya bencana yang suatu saat akan terjadi sangat penting untuk dikenalkan kepada masyarakat agar mereka bisa mawas diri dan hidup damai berdampingan dengan bencana. Sosialisasi banyak diberikan ke warga Kecamatan Samigaluh serta Dusun Nglinggo Barat. Target peserta sosialisasi sebanyak 150 orang dan tercapai. Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 4 kali, yaitu pada: 1. Tanggal 26 Agustus 2013 dengan jumlah peserta 25 orang, 2. Tanggal 13 September 2013 dengan jumlah peserta 42 orang, 3. Tanggal 19 September 2013 dengan jumlah peserta 41 orang, 4. Tanggal 20 September 2013 dengan jumlah peserta 42 orang.
3.
Sisa Anggaran Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan ini yaitu: Rp. 3.244.120,- (dari sisa uang panjar perjalanan dinas)
4.3.2. 1.4. Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut 1. Penanaman Vegetasi Pantai Lokasi
: Pasirmendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo.
Lahan yang Ditanami
: Pesisir sepanjang pantai Pasirmendit
Jenis Tanaman
: Cemara Udang dan Pandan Pantai. Pupuk Kandang 30000kg.
Jumlah Tanaman
: 2500 batang
Waktu Penanaman
: November – Desember 2013
Mitra Kerja
: Kelompok Tani Wana Tirta Pasirmendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 100
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 A. Hasil dan Kesimpulan Kondisi pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa tahun belakang ini, sangat memprihatinkan. Kondisi iklim serta cuaca yang mengalami perubahan sangat mempengaruhi kondisi pesisir DIY. Perbuatan masyarakat yang mengubah kawasan pesisir juga menjadi salah satu penyebab rusaknya sebagian besar pesisir DIY terutama pesisir Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo. Besarnya angin dan gelombang pantai laut selatan mampu menghancurkan dan mengandaskan bangunan serta vegetasi penahan ombak yang telah dibangun di sepanjang pesisir selatan DIY. Bahkan beberapa bangunan penahan ombak dan abrasi hancur tak bersisa. Vegetasi cemara udang pun hilang hingga beberapa lapisan, daratan berkurang hingga beberapa ratus meter. Kejadian ini sangat memprihatinkan mengingat kawasan pesisir mempunyai peranan penting, tidak hanya untuk lingkungan tetapi dari segi pariwisata. Hal inilah yang mendasari konservasi dan perlindungan daerah pesisir perlu untuk segera dilaksanakan. Pengadaan bibit dan pupuk kandang dilakukan dengan penunjukan langsung karena kurang dari 100juta, dan diserahkan langsung ke masyarakat. Beberapa sosialisasi yang diberikan yaitu: 1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan Koordinasi dilakukan antara BLH DIY dengan instansi terkait dan dengan kabupaten yang mempunyai wilayah pesisir. Kabupaten Gunungkidul Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Bantul masing masing mempunyai prioritas kegiatan dan rencana untuk daerah pesisir mereka. koordinasi untuk memilih lokasi yang mendesak untuk segera dikonservasi dan kabupaten tidak mempunyai pos kegiatan di tempat tersebut. Terpilihlah di Pasirmendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. 2. Sosialisasi kegiatan penanaman vegetasi pantai. Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang mempunyai peranan penting untuk keberlanjutan ekosistem pesisir dan sudah sepatutnya mereka diperhatikan. Bentuk perhatian yang diberikan tidak hanya sebatasmateri atau uang. Tambahan pengetahuan tentang pentingnya fungsi pesisir bagi perencanaan perkembangan suatu wilayah kedepannya perlu masyarakat ketahui. Kerusakan pesisir akan berpengaruh terhadap keadaan wilayah di’belakang’ wilayah pesisir dan hingga mampu merubah kondisi alam wilayah
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 101
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 tertentu. Keterlibatan masyarakat untuk menjaga pesisir sangat diperlukan, agar kesadaran masyarakat terhadap bencana dan upaya perlindungan semakin tinggi. Target peserta sosialisasi sebanyak 150 orang dan tercapai. Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 4 kali, yaitu pada: 1. Tanggal 27 Agustus 2013 dengan jumlah peserta 40 orang, 2. Tanggal 22 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 40 orang 3. Tanggal 11 November 2013 dengan jumlah peserta 40 orang, 4. Tanggal 28 November 2013 dengan jumlah peserta 30 orang. 3. Sisa Anggaran Sisa anggaran dari seluruh DPA kegiatan ini yaitu: Rp. 1.608.250,- (dari sisa honorarium tim penerima pekerjaan dan perjalanan dinas dalam daerah).
4.4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan 4.4.1 Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara 4.4.1.1. Koordinasi Penilaian Langit Biru 4.4.1.1.1. Bimbingan Teknis Pemakaian Refrigeran Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pemakaian Refrigeran: Hari : Rabu Tanggal : 26 Juni 2013 Pukul : 08.30 – 12.00 WIB Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY Jumlah Peserta : 30 orang Unsur Peserta : Teknisi Bengkel Servis AC/Refrigerasi dan personil dari BLH/KLH/Kapedal Kabupaten/Kota Materi dan Narasumber: a. Kebijakan Lingkungan Hidup oleh Kepala BLH DIY; b. Penjelasan Pelaksanaan Program Perlindungan Lapisan Ozon di DIY oleh Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY; c. Penanganan Servis dan Retrofit AC dengan mesin 2R/3R oleh Dr. Ir. Dipl. Ing. Berkah Fajar; d. Praktek Servis dan Retrofit AC dengan Mesin 2R/3R oleh Muhammad, ST., MT. Kesimpulan : a. Hampir seluruh peserta aktif dalam mengikuti materi Bimtek baik teori maupun saat praktek. b. Perlunya pembinaan berkelanjutan kepada bengkel-bengkel Servis AC/Refrigerasi. Sosialisasi terkait dengan penggunaan refrigeran/bahan pendingin juga perlu dilakukan kepada masyarakat umum
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 102
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
4.4.1.1.2. Bimbingan Teknis Pelaku Usaha Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaku Usaha: Hari : Kamis Tanggal : 12 September 2013 Pukul : 09.00 – selesai Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY Jumlah Peserta : 30 orang Unsur Peserta : Pelaku usaha dari kegiatan perhotelan/pariwisata, industri penambangan, industri gula dan rumah sakit. Materi dan Narasumber : 1. Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara khusus dari Emisi Sumber Tidak Bergerak oleh Kabid Pengendalian Pencemaran BLH DIY; 2. Ketentuan Teknis Pengendalian Emisi Sumber Tidak Bergerak “Kebijakan, Sumber dan Dampak” oleh Dr. Sarto, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 3. Ketentuan Teknis Pengendalian Emisi Sumber Tidak Bergerak “Pengendalian Emisi” oleh Dr. Budhijanto, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kesimpulan Penting : a. Diperlukan komunikasi dan koordinasi antara pelaku usaha dan pemangku kepentingan. b. Pelaku Usaha tetap harus melengkapi sarana-prasarana teknis cerobong emisi. c. Pelaku Usaha tetap berkewajiban untuk melaksanakan swapantau dan melaporkannya kepada Bupati/Walikota melalui Insatansi pengelola Lingkungan Hidup setempat. 4.4.1.1.3. Rapat Koordinasi Program Langit Biru (Prolabir) Pelaksanaan Rapat KoordinasiProgram Langit Biru (Prolabir) I : Hari : Jumat Tanggal : 26 Juli 2013 Pukul : 08.30 – selesai Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY Jumlah Peserta : 30 orang Unsur Peserta : Aparatur Pemerintah DIY dan Kabupaten/Kota, wakil Perguruan Tinggi dan LSM. Materi dan Narasumber : a. Kebijakan Daerah terkait Pengendalian Pencemaran Udara, disampaikan oleh Kepala BLH DIY. b. Paparan Pergub Nomor 8 Tahun 2010 tentang Program Langit Biru Tahap II Tahun 2009 – 2013 oleh Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY. c. Paparan Pelaksanaan Program Langit Biru melalui Program Penghijauan di Kota Yogyakarta oleh BLH Kota Yogyakarta.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 103
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Kesimpulan : a. Kota Yogyakarta sejak tahun 2010 telah siap untuk melaksanakan wajib uji emisi namun terkendala dengan wilayah pengujian. Sehingga saat ini pelaksanaannya masih terbatas di lingkungan pemerintah Kota Yogyakarta saja dan belum bisa mewajibkan kepada masyarakat karena belum ada payung hukum terkait dengan wajib uji emisi kendaraan bermotor tersebut. b. Untuk mengatasi kondisi pencemaran udara, Pemerintah Kota Yogyakarta telah melakukan program penghijauan di wilayah kota. c. Mengingat bahwa program langit biru tahap II ini akan berakhir pada tahun 2013, maka ada usulan dari peserta yang kemudian disepakati bersama bahwa DIY masih perlu untuk melanjutkan Program Langit Biru ini ke Tahap III. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Program Langit Biru (Prolabir) II : Deskripsi Hasil Kegiatan: Hari : Selasa Tanggal : 3 Desember 2013 Pukul : 08.30 – selesai Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY Jumlah Peserta : 30 orang Unsur Peserta : Aparatur Pemerintah DIY dan Kabupaten/Kota, dan pihak bengkel yang berpotensi menjadi Calon Lembaga Uji Emisi Kendaraan Bermotor. Materi dan Narasumber : a. Kebijakan Daerah terkait Pengendalian Pencemaran Udara, disampaikan oleh Kepala BLH DIY. b. Paparan Pergub Nomor 8 Tahun 2010 tentang Program Langit Biru Tahap II Tahun 2009 – 2013 oleh Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY. c. Paparan Pencermatan Matriks Program Langit Biru oleh Kasubbid Pengendalian Pencemaran Udara BLH DIY. Kesimpulan: Dalam pencermatan matriks Program langit biru tahap II Tahun 2009 – 2013, terdapat beberapa revisi dan penyesuaian agar matriks lebih ringkas namun tetap mewakili kegiatan Prolabir. 4.4.1.1.4. Rakor Program Perlindungan Lapisan Ozon Pelaksanaan Rakor Program Perlindungan Lapisan Ozon : Hari : Senin Tanggal : 2 Desember 2013 Pukul : 09.00 – selesai Tempat : Ruang Kalpataru BLH DIY Jumlah Peserta : 40 orang Unsur Peserta : Aparatur Pemerintah DIY dan Kabupaten/Kota, LSM,perwakilan bengkel AC/refrigerasi dan pengusaha perhotelan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 104
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Materi dan Narasumber: a. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perlindungan Lapisan Ozon disampaikan oleh Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH DIY. b. Hasil Pelaksanaan kegiatan Perlindungan Lapisan Ozon di Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Kasubbid Pengendalian Pencemaran Udara. c. Permasalahan dan Penipisan Lapisan Ozon dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kesimpulan : a. Bengkel servis AC / Refrigerasi di wilayah DIY secara umum telah menggunakan BPO yang lebih ramah lingkungan. b. Permasalahan yang timbul adalah beberapa bengkel yang telah menampung refrigeran bekas, kesulitan untuk menampung karena volume tinggi dan belum mempunyai cara pemusahannya. 4.4.1.2. Pemantauan Kualitas Udara Ambien 4.4.1.2.1. Data Dan Informasi Udara Dalam Ruangan Waktu Pemantauan: Metode Pasif:Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2013 (lokasi grid) Metode Aktif : Maret 2013 (Lokasi Roadside) dan Agustus 2013 (lokasi grid) Obyek Pemantauan: a. Lokasi Roadside A. Depan Ruko Bayeman, Jl. Wates Yogyakarta B. Depan Kantor Kecamatan Jetis, Jl. P. Diponegoro Yogyakarta C. Depan Ruko Janti, Jl. Laksda Adisutjipto, Sleman D. Depan Kantor Stasiun TVRI, Jl. Magelang Yogyakarta E. Depan Pizza Hut, Jl. Jend. Sudirman Yogyakarta F. Depan Mirota, Jl. Godean Bantul G. Depan Hotel Matahari, Jl. Parangtritis Yogyakarta H. Depan Hotel Shapir, Jl. Laksda Adisutjipto Yogyakarta I. Depan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta J. Depan Kampus STTL, Jl. Gedongkuning Bantul K. Depan Pasar Beringharjo, Jl. Malioboro Yogyakarta L. Depan Mirota Kampus, Jl. C Simanjuntrak Yogyakarta M. Depan Pasar Sepeda, Jl. Menteri Supeno Yogyakarta N. Depan Toko Besi, Perempatan Dongkelan Selatan Ring Road, Jl.Bantul, Bantul O. Depan bekas Kantor Merapi Golf, Jl. Kaliurang Km 6,4 Sleman P. Depan GKBI Medari, Jl.Magelang, Sleman Q. Simpang empat Denggung,Beran, Jl.Magelang Sleman R. Simpang empat Ngemplang, Sentolo,Kulon Progo S. Simpang tiga Toyan Wates, Kulon Progo T. Simpang lima Karangnongko Wates, Kulon Progo U. Simpang tiga Terminal Wates, Kulon Progo V. Simpang empat Wojo, Jl.Imogiri Barat, Bantul W. Simpang empat Druwo,Jl.Parangtritis, BAntul
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 105
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 X. Perempatan Gose, Jl. Bantul, Bantul Y. Depan Kampus UPN Veteran Ring Road Utara Sleman Z. Depan Kecamatan Pathuk, Wonosari, Gunungkidul AA. Perempatan Gading, Wonosari, Gunungkidul BB. Simpang Empat, Siyono, Wonosari, Gunungkidul CC. Terminal Wonosari, Gunungkidul DD. Perempatan RSUD Wonosari, Gunungkidul b. Lokasi Grid G1. Perum Nogotirto II RT. III F, Nogotirto, Gamping, Sleman G2. Depan Rumah Bapak Santosa RT. 15 RW.9, Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman G3. Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta G4. Asrama Susteran Cabang Gejayan G5. Perumahan Fakultas Teknik UGM, Seturan, Caturtunggal, Sleman G6. Halaman Dinas Kimpraswil, Jl. Solo KM 6 (perempatan Janti) G7. Depan Hotel Saphir, Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta G8. Jl. Sabirin No. 22 Kotabaru, Yogyakarta G9. Kompleks Makam Tompeyan, Yogyakarta G10. Bendung Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman G11. Depan Rumah Bpk. Slamet RT 07, RW 25, Sonopakis, Ngestiharjo, Kasihan,Bantul G12. Depan Rumah Bpk. Hadi Santosa RT 08, RW 2, Serangan, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta G13. Depan Asrama Rohadi Oesman/Kalimantan Barat, Jl. Bintaran Tengah,Yogyakarta G14. Depan Rumah Bpk. Setyo Utomo RT 41 RW 11, Kusumanegara, Muja-muju, Yogyakarta G15. Depan Rumah Bpk. Wardani RT 6 RW 24, Wonocatur No. 60B, Banguntapan, Bantul G16. Utara AMP PB Suradi, Pinggir Ring Road Selatan, Bantul G17. Samping Rumah Dinas Pengadilan Negeri, Jl. Gambiranom, Yogyakarta G18. Jl. Kalijogo, Gg. Ampel RT 60 RW 16 Brontokusuman, Karanganyar, Mergangsan, Yogyakarta G19. Joglo Boxing Premier Camp, Jl. Bantul No. 95, KM 3 G20. Dusun Tersan, Nirmolo, Kasihan, Bantul G21. Kompleks Makam Trah Semangun, Pule, Sembungan, Sempu, Bangunjiwo, Bantul G22. Utara SD Inpres Sawit, Kweni, Panggungharjo, Sewon, Bantul G23. Depan Rumah Ibu Yumiati, Jl. Imogiri KM 6 Bantul G24. RT 06 Pedukuhan 6 Dusun Ngebleng, Tamanan, Banguntapan, Bantul G25. RT 02 RW 15 Dusun Balong Lor, Potorono, Banguntapan, Bantul Laboratorium Penguji : 1. Balai Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan DIY (untuk metode Pasif) 2. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans (metode aktif) Parameter yang dipantau 1. NO2 (metode pasif)
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 106
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2.
NO2, SO2, CO, HC, O3, PM10, Pb (metode aktif)
Kesimpulan Penting : 1. Dari pemantauan kualitas udara Tahun 2013 dengan metode aktif di 30 lokasi pemantauan selama 2 periode, terdapat parameter yang telah melampaui baku Mutu Udara Ambien adalah parameter Kebisingan. 2. Kualitas udara untuk Industri dilakukan di lokasi pabrik PG Madu Baru, PT Yogyatek, PT. Aneka Sinendo dan PC GKBI Medari. Analisis kualitas udara pada industri ini dinilai dari indikator O3, HC, PM10, Pb, SO2, NO2, dan Kebisingan, dimana secara keseluruhan konsentrasi masing-masing masih dibawah baku mutu 3. Secara umum hampir semua parameter kualitas udara ambien yang tercatat masih memenuhi baku mutu, namun tetap perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan kenaikan konsentrasi. 4. Hasil perhitungan ISPU (A-AD) di D.I.Yogyakarta untuk parameter PM.10 secara keseluruhan hasilnya baik dengan skor 47.17. Parameter CO hasil perhitungan baik dengan hasil akhir rata-rata baik (skor 4.07). Parameter O3 secara keseluruhan hasilnya baik dengan skor 1.17. Parameter SO2 secara keseluruhan juga baik dengan skor 41.93. Sedangkan untuk parameter NO3 tidak dimasukkan dalam perhitungan karena data terlalu kecil. 5. Secara keseluruhan hasil ISPU dengan parameter PM.10, CO, O3, SO2 menghasilkan perhitungan kualitas udara yang baik/sehat (skor 23.58) dengan parameter dominan SO2 6. pada 20 lokasi pemantauan kualitas udara di Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah: - Indeks Standar Pencemar Udara : 23.58 - Kualitas Udara : Sehat/Baik - Parameter Dominan : SO2 - Dengan demikian, kondisi kualitas udara di DIY, pada Tahun 2013, dapat diindikasikan masuk kategori sehat dengan parameter SO2 yang paling dominan. Dominasi parameter SO2 ini relevan dengan kondisi parameter kebisingan yang sebagian besar telah melebihi baku mutu. Sehingga, dapat diasumsikan bahwa sumber pencemar udara, di D.I.Yogyakarta berasal dari polusi kendaraan bermotor. 4.4.1.2.2. Pemantauan Kualitas Udara Dalam Ruangan Pelaksanaan Pemantauan Waktu : Oktober 2013 Lokasi : 2 (dua) Ruang Kerja di masing-masing BLH/KLH/Kapedal5 Kabupaten/Kota di Wilayah DIY Pelaksana Kegiatan : BLH DIY dan Balai Hiperkes dan KK Dinas Nakertrans DIY Parameter : Kebisingan, Debu, Iklim, NO2, SO2, CO, H2S, dan NH3. Kesimpulan : a. Hasil pengukuran gas SO2, NO2, CO, NH3, H2S, kebisingan, debu dan iklim kerja di 10 titik terukur semuanya masih menunjukkan dibawah Nilai Ambang Batas.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 107
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 b. Mengingat udara dalam ruang sangat dipengaruhi udara ambien, maka upayaupaya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas udara ambien masih tetap perlu didukung terus. 4.4.1.3 Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor (20.001) 4.4.1.3.1. Data Hasil Uji Petik Emisi Kendaraan Bermotor Pelaksanaa Uji Petik : Waktu Uji Petik : Maret – April 2013 Obyek Uji Petik : Pengguna Kendaraan Bermotor di wilayah DIY Pelaksana Kegiatan : Unsur dari BLH DIY, Dinas Perhubungan DIY, Ditlantas POLDA DIY, PPLH Regional Jawa, BLH/KLH/Kapedal Kabupaten/Kota, dan Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten/Kota. Parameter : CO dan HC (untuk bahan bakar bensin) dan Opasitas (bahanbakar solar). Penyelenggara : Subbid Pengendalian Pencemaran udara Kesimpulan Penting : a. Dari hasil uji petik diperoleh sebanyak 2440 kendaraan bermotor. b. Dari 2440 kendaraan bermotor yang diuji baik roda 2 maupun roda 4, (77.17 %) sampel dinyatakan lulus uji emisi karena memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan yaitu sesuai dengan Pergub No. 39 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor dan sisanya sebesar (22,83 %). Dinyatakan tidak lulus 4.4.1.4. Pengujian Emisi / Polusi Udara Akibat Aktivitas Produksi (20.002) 4.4.1.4.1. Data Hasil Uji Emisi Akibat Aktivitas Industri Pelaksanaan Uji Emisi Akibat Aktivitas Industri: Waktu Uji Petik : Juni – Juli 2013 Obyek Uji Petik : 46 Cerobong emisi dari 36 kegiatan/usaha di wilayah DIY Laboratorium Penguji : Balai Hiperkes dan KK Dinas Nakertrans DIY. Parameter : SO2, NO2, Opasitas, dan Total Partikel/Debu (TSP). Penyelenggara : Subbid Pengendalian Pencemaran udara Lokasi Uji Petik : 1. Hotel Ibis, Jl. Malioboro Yogyakarta 2. Hotel Inna Garuda, Jl. Malioboro, Yogyakarta 3. Hotel Phoenix, Jl. Jend. Sudirman, Yogyakarta 4. Hote Santika, Jl. Jend. Sudirman, Yogyakarta 5. Hotel Quality, Jl. Laksda Adisutjipto KM 8, Sleman 6. Hotel Sheraton Mustika, Jl. Laksda Adisutjipto KM 8, Sleman 7. Kurnia Agung, Kulonprogo 8. PG Madukismo, Bantul 9. PT Agung Saputratex, Bantul 10. PT AMP Suradi, Bantul
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 108
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT Aneka Dharma, Bantul PT Aneka Sinendo, Banguncipto, Sentolo, Kulonprogo PT Aneka Reka Buana, Sleman PT Astra Internasional Honda, Jl. Magelang KM 6.2, Sleman PT Berlico Mulia Farma, Sleman PT Kurnia Bumi Pertiwi, Kulonprogo PT Margo Agung, Sleman PT Medarindotex, Jl. Magelang KM 12.5 Sleman PT Perwita Karya Furniture, Sleman PT Pulung Jaya, Gunungkidul PT Samitex, Panggungharjo, Sewon, Bantul PT Sinar Obor, Sleman PT Selo Adikarto, Kulonprogo PT Wanghort, Gunungkidul PT Yogyatek, Jl. Sorosutan 1 Yogyakarta PT Jaya Readymix, Bantul Rapi Furniture, Yogyakarta RS PKU Muhammadiyah Bantul, Jl. Jend. Sudirman, Bantul RS Bethesda, Jl. Jend. Sudirman, Yogayakarta RS Panti Baktiningsih, Sleman RS Panti Nugroho, Sleman RS Panti Rapih, Jl. Cik Di Tiro, Yogyakarta RSUD Panembahan Senopati, Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Bantul RSUD Wates, Jl. Tentara Pelajar, Wates, Kulonprogo RSUD Wonosari, Jl. Kesatriyan, Wonosari, Gunungkidul UD Muncul Karya, Kulonprogo.
Kesimpulan : a. Terdapat 522 sumber pencemar udara tidak bergerak di DIY dan tertinggi di Kota Yogyakarta yaitu sebesar 40.2%. b. Kegiatan yang berpotensi menjadi sumber pencemar udara tidak bergerak terbanyak adalah kegiatan industri sebesar 59.1%. c. Kualitas emisi akibat aktivitas industri/kegiatan usaha yang dapat dianalisa pada kegiatan ini yaitu parameter TSP, SO2 dan NO2hampir kesemuanya menunjukkan bahwa tidak ada parameter yang melebihi baku mutubaik pada Generator Set danBoiler namun khusus untuk Incenerator terdapat parameter TSP yang melebihi baku mutu. d. Tren emisi TSP untuk sampel Genset maupun Boiler yang diambil rata-rata menunjukkan adanya variasi antara kenaikan dan penurunan konsentrasi. e. Tren emisi SO2 untuk sampel Genset maupun Boiler yang diambil rata-rata menunjukkan adanya variasi antara kenaikan dan penurunan konsentrasi. f. Tren emisi NO2 untuk sampel Genset maupun Boiler yang diambil rata-rata menunjukkan penurunan konsentrasi, khususnya untuk Boiler.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 109
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 g.
h. i.
Parameter di semua titik pantau masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan Keputusan Gubernur DIY Nomor 169 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak. Perlunya peningkatan keterlibatan instansi lingkungan hidup Kabupaten/Kota dalam pemantuan Emisi/Polusi Udara akibat Aktifitas Produksi. Perlunya peningkatan kesadaran dari pengusaha/pemilik industri dalam penataan swapantau dan pelaporannya.
4.4.2. Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun 4.4.2.1. Koordinasi Pengelolaan Prokasih Dan Superkasih Dalam rangka Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 meliputi : No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja 1 Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih – 4 kali / @ 30 orang Superkasih 2 Pembinaan Teknis bagi Pelaku Usaha / Kegiatan 2 kali / @ 30 orang Pelaksanaan Kegiatan adalah sebagai berikut : 4.4.2.1.1. Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih a) Rapat Koordinasi Tahap I 1) Pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih Superkasih Hari : Selasa Tanggal : 2 April 2013 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta 2) Peserta Peserta Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih sebanyak 30 orang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, Dinas PUP ESDM, Dinas Kimpraswil, FKWA, Camat, Ketua Karang Taruna, Koramil, dan Tokoh Masyarakat dari Kecamatan Pandak, Sewon, Turi dan Kasihan. 3) Materi Materi Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih tahap I tahun 2013 adalah sebagai berikut: Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih tahun 2012-2016 Peran Sektor dalam Pengelolaan Sungai
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 110
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 b) Rapat Koordinasi Tahap II 1) Pelaksanaan Hari : Selasa Tanggal : 16 April 2013 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta 2) Peserta Peserta Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih sebanyak 30 orang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, Dinas PUP ESDM, Dinas Kimpraswil, BBWS Serayu – Opak, FKWA, Camat, Ketua Karang Taruna, Koramil, dan Tokoh Masyarakat dari Kecamatan Pandak, Sewon, Turi dan Kasihan. 3) Materi Materi Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih tahap II tahun 2013 adalah sebagai berikut: Inventarisasi Kegiatan dalam rangka Pelaksanaan Program kali Bersih Pembagian Wilayah kerja Sungai Winongo berdasarkan Kabupaten c) Rapat Koordinasi III 1) Pelaksanaan Hari Tanggal Waktu Tempat
: Senin : 10 Juni 2013 : 09.00 WIB : Badan Lingkungan Hidup Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta
2) Peserta Peserta rapat koordinasi ini terdiri dari instansi lingkungan hidup di Kabupaten Kota, BAPPEDA, Dinas Perindustrian, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan di seluruh Kabupaten/Kota sejumlah 30 orang. 3) Materi Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air oleh Drs. Y. Agus Setianto, M.Si. Inventarisasi dan Identifikasi Sumber Pencemar Air oleh Ir. Reni Anggraeni, M.Sc. d) Rapat Koordinasi IV 1) Pelaksanaan Hari Tanggal Waktu Tempat
: Senin : 16 September 2013 : 09.00 WIB : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta
2) Peserta Peserta rapat koordinasi ini berjumlah 30 orang yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, Dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 111
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 PUP-ESDM, BAPPEDA, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pertanian, FKWA Kota, Mlati dan Bantul serta perwakilan masyarakat di sekitar Sungai Winongo. 3) Materi Pelaksanaan Program Kali Bersih tahun 2013 Persiapan Festival Sungai Winongo 2013 Partisipasi masyarakat dalam program kali bersih dirasa masih kurang, untuk itu kegiatan festival sungai Winongo bisa menjadi momen yang tepat untuk memaksimalkan peran serta masyarakat dalam rangka turut serta menjaga kualitas sungai. Badan Lingkungan Hidup DIY telah berusaha menambahkan anggaran pada anggaran perubahan 2013 untuk pelaksanaan Festival Sungai 2013 yang diwujudkan dalam bentuk sarasehan dan bantuan fisik. 4.4.2.1.2. Pembinaan teknis bagi Pelaku Usaha/Kegiatan a. Bimbingan Teknis Tahap Pertama Tujuan bimbingan teknis tahap pertama adalah meningkatkan pemahaman pelaku usaha/kegiatan khususnya dari sektor pelayanan kesehatan terkait kewajiban pengelolaan limbah cair dan teknis pengelolaan limbah cair dalam rangka mempertahankan kualitas air. 1)
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahap Pertama Hari :Selasa Tanggal :11 Juni 2013 Pukul :09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta 2) Peserta Bimbingan Teknis Tahap Pertama adalah perwakilan dari sektor pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 30 orang. 3) Materi yang disampaikan dalam bimbingan teknis tahap pertama ini adalah: Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air oleh Ir. Reni Anggraeni, M.Sc., Kepala Subbidang Pengendalian Pencemaran Air, tanah dan B3. Teknologi Pengolahan Air Limbah Medis/Rumah Sakit oleh Ir. P. Nugro Rahardjo dari Pusat Teknologi Lingkungan BPPT. b.
Bimbingan Teknis Tahap Kedua Tujuan bimbingan teknis tahap kedua adalah meningkatkan pemahaman pelaku usaha/kegiatan khususnya dari sektor industri kecil batik terkait kewajiban pengelolaan limbah cair dan teknis pengelolaan limbah cair yang dihasilkan dalam pembuatan batik dalam rangka mempertahankan kualitas air.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 112
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1.
2.
3.
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahap kedua Hari : Kamis, Tanggal : 20 Juni 2012 Pukul : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY, Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta Peserta Bimbingan Teknis Tahap kedua adalah pengusaha batik dari Sentra Batik di Lendah, Kabupaten Kulonprogo; Pandak dan Giriloyo, Kabupaten Bantul sebanyak 30 orang. Materi yang disampaikan dalam bimbingan teknis Pengelolaan Limbah Batik ini adalah: Batik Ramah Lingkungan dan Ekoefisiensi dalam proses pembuatan batik oleh Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. IPAL Komunal Batik Laweyan oleh Ir. Alpha Febela P. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Batik oleh Dr. Ir. Sarto, M.Sc.
4.4.2.2. PEMANTAUAN KUALITAS AIR No Tolok Ukur Kinerja 1 Terlaksanannya pemantauan kualitas air sungai 2 Terlaksananya pemantauan kualitas air laut 3 Terlaksananya pemantauan air sumur 4 Terlaksananya rapat koordinasi status mutu air
Target Kinerja 3 periode 2 periode 2 periode 3 kali/@ 30 orang
4.4.2.2.1. Pemantauan Kualitas Air Sungai Kegiatan pemantauan kualitas air sungai dilakukan pada (10) sepuluh sungai yang melewati Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sungai Winongo, Code, Gajahwong, Oyo, Tambakbayan, Bedog, Kuning, Konteng, Belik dan Bulus. Periode pemantauan sebanyak tiga kali yaitu pada bulan Februari, Mei dan September 2013. Pelaksanaan pemantauan bekerjasama dengan Balai Pengujian, Informasi Permukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi (BPIPBPJK) Dinas PUP – ESDM DIY. Dari hasil pemantauan ini selanjutnya dilakukan analisis dengan metode storet dan metode indeks pencemaran untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi 4.4.2.2.2. Pemantauan Air Sumur/Air Tanah Sasaran kegiatan pemantauan kualitas air tanah di DIY tahun 2013 ini adalah 68 sumur warga yang terletak di lima kabupaten/kota. Perincian jumlah sampel/sumur yang dipantau dapat dilihat pada Tabel 2.1.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 113
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Tabel Persebaran lokasi pengambilan sampel air tanah tahun 2013 Jumlah sumur yang dipantau bulan Lokasi Jumlah Mei
Oktober
Kota Yogyakarta
5
12
17
Sleman
7
3
10
Bantul
8
11
19
Kulonprogo
7
4
11
Gunungkidul
7
4
11
TOTAL
68
Sumur yang dipantau tersebut dipilih yang berlokasi di sekitar sumber pencemar. Sumber pencemar tersebut dapat berupa kegiatan industri, peternakan, pelayanan kesehatan dan juga TPA sampah. Daftar sumber pencemar dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel Sumber pencemar di sekitar lokasi pemantauan air tanah tahun 2013 Kabupaten/Kota
Sumber Pencemar
Sleman
Rumah Pemotongan Hewan dan Pabrik Roti
Kulonprogo
Industri wig, RPH, TPA, Kolam ikan lele, Kandang sapi
Bantul
Industri batik, kerajinan perak dan penyepuhan, kompleks industri Piyungan, IPAL Komunal
Gunungkidul
SPBU, Sanitasi berbasis masyarakat, Rumah Sakit, Pool bis
Yogyakarta
Pabrik Kulit, Sungai Winongo dan Sungai Gajahwong
Lokasi pengambilan sampel air tanah pada bulan Oktober di 68 lokasi. Dalam analisis data kualitas air tanah ini dilakukan peninjauan terhadap kualitas air tanah yang meliputi parameter fisika, kimia dan biologi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Parameter fisika yang diuji adalah suhu, kekeruhan dan zat padat terlarut (total dissolved solids). Parameter kimia yang diuji adalah pH, klorida, kesadahan, zat organik, silfat, fluorida, nitrit, nitrat, besi, mangan, sianida dan daya hantar listrik. Sedangkan parameter biologi yang diuji adalah bakteri koli tinja dan total koli. Secara keseluruhan jumlah parameter yang diuji adalah 15 parameter.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 114
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Kesimpulan : 1. Parameter yang banyak ditemukanmelebihi baku mutu adalah bakteri coliform dan bakteri koli tinja. 2. Untuk parameter suhu air sampel yang tidak memenuhi baku mutu ditemukan di 4 sumur di Kabupaten Bantul, yaitu: a) Sumur bapak Raidin, Sitimulyo, Piyungan b) Sumur bapak Tukimin, Sitimulyo, Piyungan c) Sumur bapak Sutadirejan, Dusun Banyakan 2 Piyungan d) Sumur Ibu Darwanti, Dusun Banyakan 2 Piyungan 3. Untuk parameter pH ditemukan di bawah baku mutu, yaitu dibawah angka 6,5 ditemukan di 6 sumur di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, yaitu : a) Sumur bapak Marjono. Gondang Panen, Sendangdadi, Miati, Sleman b) Sumur bapak Nurtubi. Gondang Panen, Sendangdadi, Miati, Sleman c) Sumur bapak Yatiman. Gondang Panen, Sendangdadi, Miati, Sleman d) Sumur bapak Slamet Riwanto, Nandan 113-D RT.05 RW.39 Sariharjo, Ngaglik, Sleman e) Sumur KUA Kecamatan Umbulharjo, Jl. Glagahsari No 99 Yogyakarta f) Sumur bapak Trisgianto, Glagahsari UH 4, No. 5.94 Warungboto Umbulharjo, Yogyakarta 4. Hanya ada satu sampel air sumur yang tidak memenuhi baku mutu untuk parameter kekeruhan dan TDS, yaitu: sumur mbah Niti, Kasatriyan RT 26 RW.12 Giripeni, Wates, Kulonprogo 5. Parameter mangan yang melebihi baku mutu ditemukan di 3 sumur yang tersebar di Kabupaten Bantul, yaitu : a) Sumur bapak Sardono, Bergan, Wijirejo, Pandak, Bantul b) Sumur bapak Kirno, Pulutan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul c) Sumur bapak Purwanto, Pulutan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul 6. Sampel yang memenuhi baku mutu untuk parameter bakteri total koli hanya 26,47% dan sampel yang memenuhi baku mutu untuk parameter bakteri koli tinja hanya 7,35%. 4.4.2.2.3. Pemantauan Kualitas Air Laut Untuk mengetahui secara lebih detail kualitas lingkungan pesisir terutama kualitas air laut, maka diperlukan tersedianya data yang menggambarkan kondisi kualitas air laut. Sehubungan dengan kebutuhan data tersebut, maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY melakukan pemantauan kualitas air laut secara kontinyu di 8(delapan) pesisir dan laut dalam 2 (dua) periode yang mewakili musim penghujan dan musim kemarau.Data kualitas air laut tersebut nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar pengelolaan lingkungan wilayah pesisir dan laut dan pengambilan kebijakan regulasi, serta sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam rangka penyediaan informasi lingkungan hidup. Disamping itu, juga penting bagi upaya pengendalian pencemaran lingkungan pesisir dan laut. Pada tahun 2013 ini, pemantauan kualitas air laut dilaksanakan dua kali dalam satu tahun anggaran, yaitu pada bulan Maret dan Agustus 2013. Pengambilan sampel dan Pengujian bekerjasama dengan Laboratorium Kimia Analitik Pusat Teknologi Akselerator dan Proses
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 115
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Bahan – BATAN, Babarsari. Lokasi pemantauan mencakup tujuh pantai untuk setiap periode, yaitu Pantai Depok dan Kuwaru di Kabupaten Bantul, Pantai Glagah dan Trisik di Kabupaten Kulonprogo serta Pantai Baron, Sundak, Sadeng dan Kukup di Kabupaten Gunungkidul. Parameter yang dianalisis meliputi : a. Fisika, yaitu suhu b. Kimia, yaitu pH, salinitas, Resistensi, Konduktivitas, Minyak dan Lemak, Nitrat (NO 3), Fosfat (PO4), Radioaktivitas (α, , ). c. Logam terlarut, yaitu Kadmium (Cd), Krom heksavalen (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Nikel (Ni), Seng (Zn), Timbal (Pb) d. Biologi, yaitu Koli tinja dan Total Koli. Kesimpulan dari Kegiatan Pemantauan Air Laut tahun 2013 adalah : 1. Kualitas Fisik Parameter fisik air laut berupa suhu air laut menunjukkan bahwa suhu air laut sejuk sampai dengan panas, yaitu antara 26C - 31C. Pada pemantauan bulan Agustus suhu air laut lebih rendah daripada bulan April, yaitu maksimum 28C. Untuk wisata bahari suhu 31C termasuk kurang nyaman.
2. Kualitas Kimia a. Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman (pH) air laut antara 8,16 – 8,43, rata-rata masih beradadibawah ambang batas, dan tetapi sudah mendekati ambang batas. pH air lautcenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. b. Salinitas Salinitas air laut di DIY berada dalam batas normal, yaitu antara 1,44 – 3,19 %0.Kadar salinitas lebih tinggi pada bulan Agustus daripada bulan daripada musim penghujan akibat curah hujan yang lebih tinggi.Berdasarkan tahun pemantauan, terdapat peningkatan salinitas dari tahun 2011 sampai 2012. Sedangkan kadar salinitas pada tahun 2012 hampir sama dengan tahun 2013. c. Resistensi Kadar resistensi air laut di DIY antara 0,21 – 0,43 m. Kadar resistensi berbanding terbalik dengan salinitas. Kadar resistensi antar titik pengambilan sampel tidak jauh berbeda, demikian halnya antara duaperiode menunjukkan hasil yang hampir sama. Terjadi penurunan nilai resistensi air laut dari tahun 2011 sampai dengan 2013. d. Konduktivitas Nilai konduktivitas air laut antara 2,41 S/m – 4,97 S/m. Rata-rata nilai konduktivitas pada semua pantai hampir sama. Konduktivitas berbanding lurus dengan salinitas dan berbanding terbalik dengan resistensi. Pada pemantauan tahun 2011 dan 2012 konduktivitas lebih rendah daripada pemantauan tahun 2013.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 116
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 e. Minyak dan Lemak Kandungan minyak dan lemak air laut pada semua titik pengambilan sampel semuanya telah melampaui ambang batas diperkenankan untuk wisata bahari (1 mg/L), kecuali di pantai Glagah periode Agustus. Kandungan minyak dan lemak antara antara 1 – 8 mg/L. Kadar minyak dan lemak pada tahun 2011 cenderung menurun pada tahun 2012 kemudian mengalami sedikit kenaikan pada tahun 2013. Pencemaran minyak dan lemak menyebabkan terganggunya kehidupan biota laut dan mengurangi estetika. f.
Nitrat (NO3) Kadar Nitrat air laut telah melampaui baku mutu yang diperkenankan (0,008 mg/L), yaitu berkisar antara <0,285 - <0,325 mg/L pada kedua periode. Kadar nitrat dari tahun ke tahun nilainya rata-rata hampir sama pada dua tahun terakhir, yaitu tahun 2012 dan 2013. Sedangkan pada pemantauan tahun 2011 kadar nitrat air laut sangat berbeda, yaitu berkisar antara 0,387 – 2601,457 mg/L. Tingginya kadar nitrat menunjukkan kualitas air laut yang buruk karena ketidakdisiplinan para pelaku usaha dalam pengolahan limbahnya.
g. Fosfat (PO4) Berdasarkan hasil analisa, kadar fosfat pada periode Maret dan Juli 2012 telah melampaui batas yang dipersyaratkan yaitu antara < 2,625 - <4,628 mg/L, dan semuanya telah melebihi NAB : 0,015 mg/L. Kadar fosfat mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2013. Fosfat yang tinggi akan mengganggu kelangsungan hidup organisme lautan karena stabilitas ekosistem yang terganggu. h. Radioaktivitas Kadar radioaktivitas α, , , air laut di DIY hasilnya beragam dan masih berada di bawah ambang batas, yaitu antara 0,004 + 0,003 Bq/L sampai dengan < 0,279 – 0,342 Bq/Luntuk radioaktivitas. Radioaktivitas air laut antara 0,167 + 0,016 Bq/L sampai dengan < 0,515 Bq/L. Dan kadar radioaktivitas antara 0,500 ± 0,072 Bq/L sampai dengan 1,539 ± 0,164 Bq/L. Baku mutu yang diperkenankan untuk wisata bahari adalah 4 Bq/L. Rata-rata kadar radioaktivitas lebih tinggi pada bulan Agustus. Radioaktivitas α mengalami penurunan konsentrasi dari tahun 2011 ke tahun 2012, dan dari tahun 2012 mengalami kenaikan pada tahun 2013. Radioaktivitas β pada tahun 2011 sangat tinggi bahkan melebihi baku mutu di pantai Depok dan Baron, kemudian turun pada tahun 2012 dan turun lebih rendah lagi pada tahun 2013. Kadar radioaktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2012, sedangkan pada tahun 2011 dan 2013 lebih rendah, namun masih tetap berada di bawah baku mutu.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 117
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 3. Kualitas Biologi Kandungan Koli tinja dalam dua periode menunjukkan hasil berkisar antara 0 - ≥ 24.000 JPT/100ml. Pada periode April di empat pantai yaitu Depok, Kuwaru, Baron dan Sadeng kandungan bakteri Koli melampaui baku mutu, sedangkan pada periode Agustus tidak ada bakteri koli. Ambang batas yang diperkenankan adalah 200 JPT/100 ml. Kandungan bakteri koli air laut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Kandungan Total Koli, berkisar antara 0 sampai dengan≥ 24000 JPT/mL, telah melampaui batas. Tingginya Koli tinja dan total koli menunjukkan bahwa pengolahan limbah manusia dan hewan masih buruk. Kandungan total koli air laut fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 ke tahun 2012, kandungan total koli mengalami peningkatan cukup pesat, tetapi pada tahun 2012 sampai tahun 2013 terjadi penurunan kandungan total koli.
4. Kualitas Logam Terlarut a) Kandungan Besi (Fe) Air laut di DIY mengandung besi antara (0,264 ± 0,006) – (0,603 ± 0,007) mg/L yang diwakili delapan titik pengukuran dalam dua periode, April dan Agustus. Sementara ini kadarbesi dalam air laut wisata bahari belum ditentukan ambang batasnya. Kadar Fe pada tahun 2011 berkisar antara 0,269 – 0,601 mg/L, sedangkan pada tahun 2012 kandungan Fe antara 0,085 – 0,482 mg/L. Kadar Fe tahun 2011 tinggi kemudian turun pada tahun 2012 dan naik lagi pada tahun 2013. b) Kandungan Kromium (Cr) Kandungan krom pada pemantauan air laut dalam dua periode dan dua lokasi pengambilan sampel bernilai antara 0,221 - < 0,300 mg/L. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa air laut telah tercemar logam berat Kromium karena telah melampaui ambang batas yang diperkenankan untuk laut wisata bahari, yaitu 0,002 mg/L. Kandungan krom dalam air laut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, rata-rata hampir sama dan telah melampaui ambang batas yang diperkenankan. c) Kandungan Tembaga (Cu) Kandungan tembaga dalam air laut di DIY pada duaperiode berkisar antara < 0,005 – 0,071 ± 0,006 mg/l, dimana pada beberapa pantai telah melampaui baku mutu (0,05 mg/L). Adapun kandungan Cu yang telah melampaui baku mutu adalah di pantai Depok, Baron dan Sadeng. Kandungan Cu sejk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 cenderung mengalami peningkatan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 118
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 d) Kandungan Timbal (Pb) Kualitas air laut berdasarkan kandungan Timbal (Pb) menunjukkan telah melebihi baku mutu (0,005 mg/L), dengan hasil pengukuran antara 0,271 – 0,357 mg/L pada semua titik dan periode pengukuran. Kandungan timbal air laut dalam 3 tahun terakhir menunjukkan nilai tertinggi terukur pada tahun 2012. e) Kandungan Kadmium (Cd) Hasil pengukuran logam Kadmium pada air laut di DIY dalam dua periode menunjukkan hasil berkisar antara 0,062 – 0,093 mg/L, dimana semuanya telah melampaui baku mutu untuk wisata bahari, yaitu 0,002 mg/L. Pada tahun 2011, kadar Cd berkisar antara 0,024 – 0,112 mg/l, sedangkan pada tahun 2012 kadar Cd berkisar antara 0,02 – 0,114 mg/l. f) Kandungan Nikel (Ni) Hasil pengukuran Nikel air laut pada dua periode menunjukkan kandungan nikel yang melampaui ambang batas (0,075 mg/L), yaitu berkisar antara 0,477 – 0,611 mg/L. Konsentrasi nikel pada periode April lebih tinggi daripada bulan Agustus. Terjadi fluktuasi nikel air laut pada tiga tahun terakhir, yaitu penurunan nikel dari tahun 2011 sampai tahun 2012 dan kenaikan nikel pada tahun 2013. g) Kandungan Seng (Zn) Hasil pengukuran Seng air laut pada dua periode menunjukkan kandungan seng yang masih berada di bawah ambang batas (0,095 mg/L), yaitu berkisar antara 0,011 – 0,052 mg/L. Ditinjau dari kandungan seng, maka kualitas air laut masih baik karena kandungan masih seng di bawah ambang batas. Kandungan seng air laut cenderung turun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, yang artinya kualitas air laut dari sisi kandungan seng lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
5. Antara parameter satu dengan yang lain saling terkait, seperti pH dan suhu berpengaruh terhadap kelarutan logam, senyawa atau unsur kimia serta faktorfaktor fisik lainnya. 6. Secara umum, kualitas air laut di DIY kurang baik ditinjau dari kualitas kimia dan logam terlarutnya, dimana sebagian besar parameternya melampaui ambang batas yang diperkenankan. Sedangkan untuk parameter biologi mencapai 50 - 62,5% yang melebihi baku mutu. 7. Faktor akurasi dalam pengambilan sampel dan analisis, serta alat merupakan faktor yang menentukan ketepatan data.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 119
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.4.2.2.4. Rapat Koordinasi Status Mutu Air a) Pelaksanaan Rapat Koordinasi Status Mutu air sungai, air tanah dan air laut Hari, tanggal pelaksanaan : Jumat, 29 November 2013 Waktu : Pukul 09.00-selesai Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta b) Peserta Rapat koordinasi status mutu air ini dihadiri oleh instansi terkait seperti dinas/kantor lingkungan hidup Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, laboratorium penguji, BAPPEDA, Dinas Kelautan, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas PUP-ESDM, Balai Besar Wilayah Sungai sebanyak 30 orang. 4.4.2.3. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR No Tolok Ukur Kinerja 1 Terlaksananya rapat koordinasi NSPK Dalcem Air 2 Terlaksananya Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air bagi Pelaku Usaha/Kegiatan 3 Terlaksananya Evaluasi W2M bagi Pelaku Usaha/Kegiatan 4 Terlaksananya Kajian Daya tampung sungai 5 Terlaksananya Penyusunan profil Sungai 6 Terlaksananya Pembuatan Alat Penangkap Sampah 7 Terlaksananya pembuatan biogas peternakan sapi
Target Kinerja 4 kali / 30 orang 2 kali/ @ 50 orang Kab/Kota 1 dokumen 1 dokumen 1 paket 1 paket
4.4.2.3.1. Rapat Koordinasi NSPK Pengendalian Pencemaran Air a) Rapat Koordinasi Tahap I 1) Tujuan Mengidentifikasi permasalahan pencemaran air Kabupaten/Kota terkait tingginya angka bakteri Koli di air sungai dan air sumur. Mengkoordinasikan penanggulangan pencemaran air di Kabupaten/Kota 2) Pelaksanaan Hari Tanggal Waktu Tempat
: Senin : 1 April 2013 : 09.00 : BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
3) Peserta Peserta rapat Koordinasi tahap pertama ini adalah instansi lingkungan hidup di Kabupaten-Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, BAPPEDA, dan Dinas PUP-ESDM sebanyak 30 orang.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 120
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4) Hasil/Kesimpulan Perlu ada upaya untuk menurunkan E coli di badan air (sungai dan air tanah) dan sumber air minum PDAM; Bagi kabupaten/kota yang belum memiliki regulasi tentang sampah dan limbah cair, mohon untuk segera dibuat; Diperlukan upaya secara terpadu dari instansi terkait untuk mengefektifkan upaya penurunan kandungan E coli di badan air baik melalui sosialisasi ke masyarakat dan media yang lain baik terhadap rumah tangga (sampah dan kotoran manusia dari septic tank) dan kotoran hewan ternak. b) Rapat Koordinasi tahap II 1) Pelaksanaan Hari :Senin Tanggal : 15 April 2013 Waktu : 09.00 Tempat : BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta 2) Peserta Peserta rapat Koordinasi tahap pertama ini adalah instansi lingkungan hidup di Kabupaten-Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, BAPPEDA, Dinas Pariwasata dan Dinas PUP-ESDM sebanyak 30 orang. c) Rapat Koordinasi tahap III 1) Tujuan Sosialisasi Pembuatan Alat penangkap sampah yang akan dipasang di Sungai Winongo kepada instansi terkait dan masyarakat serta FKWA. 2) Pelaksanaan Hari : Selasa Tanggal : 23 Juli 2013 Waktu : 09.00 Tempat : BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta 3) Peserta Peserta berasal dari instansi lingkungan hidup Kabupaten-Kota, dan Dinas terkait seperti Kimpraswil, DPUP-ESDM, Dinas Pariwisata, FKWA dan masyarakat sekitar lokasi pemasangan alat penangkap sampah. d) Rapat Koordinasi tahap IV 1) Tujuan Melakukan peninjauan kembali terhadap parameter dalam Peraturan Gubernur No 7 tahun 2010 yang perlu dievaluasi berdasarkan penilaian Proper yaitu parameter minyak & lemak nabati, TDS dan konduktivitas.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 121
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2)
3)
Pelaksanaan Hari Tangga Waktu Tempat
: Jumat : 26 Juli 2013 : 09.00 : BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta
Peserta Peserta rapat Koordinasi tahap pertama ini adalah instansi lingkungan hidup di Kabupaten-Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, BAPPEDA, Dinas Pariwasata, Dinas PUP-ESDM, dan Bidang Penaatan Lingkungan BLH DIY sebanyak 30 orang.
4.4.2.3.2. Pembinaan Teknis Pengendalian Pencemaran Air a. Bimbingan Teknis Tahap Pertama 1) Pelaksanaan Hari : Senin, Tanggal : 27 Mei 2013 Waktu : 09.00 Tempat : BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta 2) Peserta Peserta rapat Koordinasi adalah instansi lingkungan hidup di Kabupaten-Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, BAPPEDA, dan Dinas PUPESDM sebanyak 30 orang. b.
Bimbingan Teknis Tahap Kedua 1) Pelaksanaan Hari : Rabu Tanggal : 30 Oktober 2013 Waktu : 09.00 Tempat : BLH DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta 2) Peserta Peserta bimbingan teknis berjumlah 50 orang merupakan peternak sapi dari kelompok ternak yang memperoleh bantuan biogas di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
4.4.2.3.3. Evaluasi/Penilaian W2M DIY a. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi/Penilaian W2M dilaksanakan pada bulan April dan Mei tahun 2013. Penilaiannya dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Instansi BLH DIY.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 122
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 b. Sasaran Sasaran evaluasi W2M adalah usaha dan/atau kegiatan yang dalam operasionalnya menghasilkan dan membuang limbah cair ke lingkungan, baik kegiatan industri, rumah sakit dan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2012 ini tercatat 30 kegiatan yang mengikuti evaluasi W2M c. Hasil Evaluasi W2M Berdasarkan surat edaran dan pengumuman yang disampaikan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY kepada pelaku usaha, bahwa usaha dan/atau kegiatan yang mengajukan untuk dinilai pengelolaan limbahnya tercatat 30 kegiatan, terbagi dalam tiga kategori, yaitu Pelayanan Kesehatan, Industri, dan Jasa pariwisata. Adapun hasil evaluasi berdasarkan skor atau peringkatnya adalah sebagai berikut: Kegiatan Jasa Pariwisata No
Nama
Total Nilai
Kategori
1
Hotel Melia Purosani
72,72
Biru
2
PT Grahawita Santika (Hotel Santika Premiere Jogja)
64,03
Biru
3
PT Adichandra Grahawisata (Jogjakarta Plaza Hotel)
61,82
Biru
4
Hotel Hyatt Regency Yogyakarta
59,73
Kuning
5
Hotel Royal Ambarrukmo
40,96
Merah
6
Hotel Novotel Yogyakarta
39,10
Merah
7
Hotel Phoenix Yogyakarta
39,00
Merah
8
Hotel Sahid Raya Yogyakarta
38,89
Merah
9
Hotel Ibis Yogyakarta Malioboro
36,81
Merah
10
Grand Quality Hotel
33,23
Merah
11
PT Bumyagara Prawatya (Hotel Brongto)
32,78
Merah
12
Hotel Inna Garuda
17,92
-
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 123
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Kegiatan Industri No
Nama
Total Nilai
Kategori
1
Pabrik Cambric GKBI
66,67
Biru
2
PT Samitex Sewon
58,60
Kuning
3
PT Sinar Obor
38,47
Merah
4
PT Kusuma Sandang Mekarjaya
36,50
Merah
5
PT GE Lighting Indonesia
36,14
Merah
6
PT Sari Husada Generasi Mahardhika Unit I Yogyakarta
34,10
Merah
7
PT Budi Makmur Jaya Murni
32,79
Merah
8
PT Mirota KSM
29,50
Merah
9
PT Bintang Alam Semesta
19,28
Merah
10
PT BP Kedaulatan Rakyat
18,20
Merah
Kegiatan Pelayanan Kesehatan No
Nama
Total Nilai
Kategori
1
RSU PKU Muhammadiyah Bantul
36,50
Merah
2
Rumah Sakit Bethesda
29,58
Merah
3
Rumah Sakit Nur Rohmah
26,47
Merah
4
RSU Rajawali Citra
25,49
Merah
5
Rumah Sakit “JIH”
23,77
Merah
6
Rumah Sakit Panti Nugroho
22,98
Merah
7
RSUD Panembahan Senopati Bantul
21,37
Merah
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 124
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.4.2.3.4. Kajian Daya Tampung Sungai Gajahwong Pelaksanaan Dalam penyusunanPemetaan sumber pencemar Badan Lingkungan Hidup DIY bekerjasama dengan PT. Kurnia Sejahtera Konsultan Jalan Nitiprayan DK. VII Jomegatan RT 03/20 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul 4.4.2.3.5. Penyusunan Profil Sungai a. Tujuan Tujuan Penyusunan profil Sungai Bedog adalah: Mengenali karakteristik, panjang sungai utama, jumlah anak-anak sungai, jumlah inlet-outlet, lebar sungai utama, luas Daerah Aliran Sungai (DAS), elevasi titik pantau, titik pusat gravitasi, penampang basah badan sungai dan potongan melintang badan sungai; Memperoleh bahan perencanaan dalam rangka pengendalian pencemaran air dan pengelolaan sumber daya air secara umum. b.
Pelaksanaan Dalam penyusunan Profil Sungai Bedog, BLH DIY bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu CV Cipta Buana Sejati alamat : Plumbongan Gedangrejo, Gunungkidul
4.4.2.3.6. Pembuatan Alat Penangkap Sampah a. Pelaksanaan BLH DIY bekerjasama dengan CV Shinta Indotech yang beralamat di Taman Sedayu Blok G No. 3 Argorejo, Sedayu, Bantul. b. Lokasi Pemasangan Alat penangkap sampah tersebut dipasang di Bendungan Tamansari Sungai Winongo, Jl. Tamansari, Kelurahan Patangpuluhan, Yogyakarta 4.4.2.3.7. Pembuatan Biogas Peternakan Sapi a. Pelaksanaan BLH DIY bekerjasama dengan CV Utama Graha, Alamat : Perum Candi Asri F-10, Bendungan, Simo, Boyolali. Dibangun 3 unit biogas di Kabupaten Sleman 1 unit dan di Kabupaten Bantul 2 unit yaitu di : 1) Kelompok Ternak Murakabi, Karanglo, Pondokrejo, Kec. Tempel, Kabupaten Sleman 2) Kelompok Ternak Karangrejo, Dusun Karanganyar, Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Bantul 3) Kelompok Ternak Andini Rejo, Dusun Gunungpuyuh, Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Bantul.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 125
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.4.2.4. Pengendalian B3 Dan Limbah B3 No 1 2
3
Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Terlaksananya sosialisasi pengelolaan Limbah B3 3 kali / @25 orang Terlaksananya pembinaan bagi pelaku 1 kali / @ 30 orang usaha/kegiatan pengguna bahan dan penghasil limbah B3 Terlaksananya pembinaan teknis pengelolaan a. kab/kota limbah B3 di lapangan
4.4.2.4.1.Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 Sosialisasi pengelolaan B3 dan limbah B3 dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali: a. Sosialisasi tahap I 1) Tujuan Sosialisasi pengelolaan B3 dan Limbah B3 dalam rangka Pengelolaan B3 dan Limbah B3 adalah: Memberikan informasi mengenai peraturan pengelolaan limbah B3 yaitu Peraturan Daerah DIY No 2 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah B3 Mensosialisasikan perijinan penyimpanan sementara LImbah B3; 2) Pelaksanaan Hari Tanggal Pukul Tempat
:Jumat :7 Juni 2013 :08.30 s/d selesai :Badan Lingkungan Hidup DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta
3) Peserta Peserta sosialisasiadalah dari Instansi lingkungan hidup di kabupaten-kota, instansi kesehatan, pertanian, perindustrian tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Tahap I sebanyak 25 orang. 4) Materi Sosialisasi a) Kebijakan pengelolaan limbahB3 b) Peraturan Daerah DIY No. 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah B3 b. Sosialisasi Tahap 2 dan 3 1) Pelaksanaan Hari Tanggal Pukul Tempat
: : : :
Senin dan Selasa 26 dan 27 Agustus 2013 08.30 s/d selesai Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 126
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2) Peserta Peserta Sosialisasiadalah dari pelaku usaha/kegiatan yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berasal dari sektor industri, hotel, maupun pelayanan kesehatan seperti dari RSUD Kota, RSUD Wates, RSUD Wonosari, RSUD Panembahan Senopati, PC GKBI, PC Samitex, PT ASA, PT BAS dll sejumlah 25 orang untuk setiap pelaksanaan.
3) Materi a) Pokok-pokok Kebijakan Pengendalian Limbah B3; b) Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah B3 c) Kewenangan pengendalian limbah B3 antara Kabupaten/ Kota dengan Provinsi. 4.4.2.4.2. Pembinaan Bagi Pelaku Usaha/Kegiatan Pengguna bahan dan penghasil Limbah B3 a) Pelaksanaan Hari, tanggal : Senin, 23 September 2013 Waktu : 09.00 – selesai Tempat : Hotel Ibis Styles Yogyakarta b) Peserta Peserta Pembinaan berjumlah 30 orang yang merupakan pelaku usaha di bidang industri, pelayanan kesehatan, dan perhotelan yang menangani pengelolaan limbah B3. c) Materi Pokok-pokok Kebijakan Pengendalian Limbah B3; Pembuatan dan Pengisian Neraca Limbah B3 4.4.2.4.3. Pembinaan Teknis pengelolaan Limbah B3 di Lapangan Merupakan kunjungan lapangan yang bertujuan memperoleh gambaran nyata mengenai pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh pelaku usaha dan memberikan pembinaan teknis terkait kewajiban pengelolaan limbah B3. Pelaksanaan : Bulan Februari 2013 Sasaran : Perusahaan penghasil limbah B3 di DIY Hasil : 1) Sebagian besar perusahaan belum memiliki TPS Limbah B3, antara lain : PT BP Kedaulatan rakyat, PT Ameya, PT Digitone, RS Nur Rohmah, RS Pelita Husada, RS St. Yusuf Boro, PT Dong Young Trees. 2) Perusahaan yang menghasilkan oli bekas seperti : Astra Daihatsu dan PT Bimo Transport agar melakukan kerjasama dengan pengumpul oli bekas yang memiliki izin. 3) CV Sidoraharjo Energi merupakan salah satu pengumpul oli bekas yang telah memiliki izin pengumpulan dari KLH RI. Namun demikian sampai sekarang, mereka belum memiliki manifest untuk pengelolaan limbah B3.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 127
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4) 5)
6)
7)
Hampir semua kegiatan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan PT Arah dalam hal transportasi/pengangkutan limbah medis. Beberapa perusahaan sama sekali belum mengetahui tentang limbah B3 dan sama sekali belum melakukan pengelolaan antara lain : PT Mustika Energi Pratama, PT Digitone, PT Maesindo. PT Setiaji Mandiri belum pernah melakukan pelaporan pengelolaan limbah B3 namun telah membuat TPS limbah B3 yang cukup baik, walau belum memperoleh izin TPS dari KLH Sleman. Sebagian besar pelaku usaha baru melakukan pencatatan limbah secara sederhana, terutama yang bukan peserta PROPER masih sangat asing dengan neraca limbah B3 sehingga diperlukan pembinaan/sosialisasi lebih lanjut tentang pembuatan neraca limbah B3.
4.4.2.5. Pengendalian Pencemaran Tanah No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja 1 Terlaksananya ekspose hasil pemantauan kualitas 1 kali / @ 30 orang tanah 2 Terlaksananya pemantauan kualitas tanah 30 sampel 4.4.2.5.1. Ekspose Hasil Pemantauan Kualitas Tanah Pelaksanaan Kegiatan Rakor Pengendalian Pencemaran Tanah 2013 dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2013 di Kantor BLH DIY. Peserta Kegiatan ini sejumlah 30 (tiga puluh) peserta dari instansi terkait di Pemerintah Daerah DIY, Kabupaten/Kota dengan narasumber berasal dari BLH DIY. Tujuan dari rakor ini adalah mencari masukan dalam upaya penyiapan penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah dan melakukan sosialisasi kegiatan pengendalian pencemaran tanah yang dilakukan oleh BLH DIY. Hasil : 1. Diperlukan upaya pembinaan dan sosialisasi terhadap dampak pencemaran tanah bagi penanggung jawab kegiatan dan masyarakat oleh Pemerintah Daerah. 2. Diperlukan pengawasan terhadap penggunaan zat logam berat (kategori Bahan Limbah B3 dan Limbah B3) yang dapat menimbulkan pencemaran tanah kepada pemrakarsa kegiatan serta masyarakat di sekitar kegiatan dan pengawasan limbah cair maupun padat yang dihasilkan oleh pemrakarsa kegiatan/usaha yang dibuang ke media lingkungan. 3. Perlu adanya instalasi pengolahan limbah cair untuk semua jenis usaha sehingga diharapkan dapat menekan timbulnya pencemaran Tanah. 4. Perlu adanya kajian dalam penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah sehingga hasil kajian tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat kegiatan di Instansi pemerintah.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 128
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.4.2.5.2. Pemantauan Kualitas Tanah Kegiatan pengambilan sampel kualitas tanah tahun 2013 dilakukan oleh Petugas Badan Lingkungan Hidup dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit Menular (BTKL & PPM) Yogyakarta sebagai Laboratorium penguji. Pada Tahun 2013 ini pengambilan sampel kualitas tanah sejumlah 30 (tiga puluh) sampel di sekitar sumber pencemar. Adapun lokasinya adalah sebagai berikut :
No
Lokasi
Alamat
1
Batik Darminto
2
Batik Estin
Mendiro, Gulurejo, Lendah RT 45 RW 21 Mendiro, Gulurejo, Lendah
3
Batik Farras
Sembungan, Gulurejo, Lendah
4
PT Samitex
Dekat batu bara
5
PT Samitex
Boiler, sumur
6
PT Sunchang
Jl. Purwejo Wates KM 2 Tamabk Triharjo
7
PT Sunchang
8
PT Komitrando
9
PT Komitrand0
10
Lab BBKKP
Jl. Purwejo Wates KM 2 Tamabk Triharjo Sawah Selatan IPAL, Jl. Wonosari KM 8 Sawah Utara Selatan IPAL, Jl. Wonosari KM 8 Tumpukan Bulu
11
Lab BBKKP
Tumpukan Sludge
12
dekat UD. Reka Prima Pratama
15
Kawasan Industri Piyungan Kawasan Industri Piyungan Kawasan Industri Piyungan TPA Piyungan
16
TPA Piyungan
tumpukan sampah
17
Madukismo
Tumpukan bloton dekat
13 14
Parit, irigasi sawah Barat kawasan industri kulit (persawahan) Tanah sekitar IPAL
GPS S : 07° 54.831'' E : 110° 16.087'' S: 07° 54.727'' E : 110° 16.070'' S : 07° 54.228'' E : 110° 15.666'' S: 07° 49.689'' E: 110° 21.535'' S: 07° 49.679'' E: 110° 21.548'' S: 07° 52.286'' E: 110° 08.176'' S: 07° 52.253'' S: 07° 52.253'' E: 110° 08.140'' S: 07° 49.491'' E: 110° 25.404'' S: 07° 49.466'' E: 110° 25.413'' S : 07° 50.940'' E: 110° 26.086'' S: 07° 50.939'' E: 110°. 26.084'' S: 07° 51.422'' E: 110° 26.232'' S: 07° 51.431'' E: 110° 26.223'' S: 07° 51.380'' E: 110° 26.014'' S: 07° 52.077'' E: 110° 25.818'' S: 07° 52.085'' E: 110° 25.733'' S : 07° 46.716''
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 129
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 jembatan cempor 18
Madukismo
Belakang pabrik MK
19
CV Sidoraharjo Energi
20
CV Sidoraharjo Energi
21
Batik Wijirejo
perusahaan pengepul oli pekat dkt sumur penampung (utara) perusahaan pengepul oli pekat dkt sumur penampung (barat) Batik Dirjo dekat selokan
22
Batik Wijirejo
23
TPA Baleharjo
Batik Tugiran dekat pengolah IPAL Bak kontrol IPAL
24
TPA Baleharjo
Tumpukan sampah
25
Pool Bis
Pool Bis Birowo
26
Pool Bis
Pool Bis Rawit Mulyo
27
Kerajinan Perak Jagalan Bantul
Jagalan 17 A-C Kota Gede bangunrejo
28
Kerajinan Perak Jagalan Bantul
P. Edilis Bodon RT 07 RW 05
29
Batik Giriloyo
30
Batik Giriloyo
Batik Sri Kuncoro Karangkulon, Nuklir Sari, Imogiri Batik Kusumo Daljiah, Karangkulon
E : 110° 24.889'' S: 07° 50.154'' E : 110° 20.693'' S : 07° 50 58.14'' E : 110° 18 46.26'' S : 07° 50.154'' E : 110° 20.693'' S : 07° 50.154'' E : 110° 20.693'' S : 07° 53.909'' E : 110° 18 062'' S : 07° 59.297'' E : 110° 36.969'' S : 07° 59.208'' E : 110° 37.016'' S : 08° 11.922'' E : 110° 18.848'' S : 08° 01.953'' E : 110° 20.672'' S : 07° 58.330'' E : 110° 35.586'' S : 07° 49.689'' E : 110° 23.706'' S : 07° 49.660'' E : 110° 23.703'' S : 07° 49.660'' E : 110° 23.703''
Adapun parameter yang diujikan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : Jumlah No Lokasi Parameter yang Diperiksa sampel Batik Lendah (Kulonprogo) 1 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn Batik Lendah (Kulonprogo) 1 As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn 1
2
3
4
Batik Lendah (Kulonprogo)
1
As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
Samitex
2
As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
PT Sunchang Kawasan Industri Piyungan Lab BBKKP PT Komitrando TPA Piyungan Madukismo CV Sidoraharjo Energi
2
Cr, Pb, Hg, Sn, Cu Cr, Pb Cr, Pb Cd, Cr, Cu, Pb, As, Hg, Zn Pb, Cd Pb, Cr Pb
3 2 2 2 2 2
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 130
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
5 6
Batik Wijirejo TPA Baleharjo Pool Bis Kerajinan Perak, Jagalan Bantul Batik Giriloyo JUMLAH
2 2 2 2 2 30
As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn Pb, Cd Pb Hg. As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn
4.4.2.5.3. Analisa Data Kualitas Tanah Pemantauan kualitas tanah dilakukan terhadap 30 (tiga puluh) sampel tanah yang berasal dari 16 (enam belas) lokasi yang ada di sekitar sumber pencemar. Parameter yang diuji sebanyak 3 (tiga) parameter lapangan yaitu : Suhu, Kelembaban dan Ph, dan 8 (Delapan) parameter yang diuji dilaboratorium, yaitu : As, Cd, Cr total, Pb, Cu, Zn, Hg, dan Sn. Hasil Pengujian Dari analisa data kualitas tanah tahun 2013 yang lakukan terhadap 30 (tiga puluh) sampel di 16 (enam belas) lokasi dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil uji laboratorium menunjukan kandungan tanah untuk parameter Timbal (Pb) terdapat di seluruh titik pantau, parameter Krom Total terdapat di 24 (dua empat) titik sampel, parameter Kadmium terdapat di 19 (Sembilan belas) titik sampel, Parameter Seng terdapat di 14 (empat belas) titik pemantauan, Parameter Tembaga dan Tembaga terdapat di 13 (tiga belas) titik pemantauan sedangkan parameter Mercuri dan Arsen tidak ditemukan kandungan di semua titik pemantauan. 2. Kualitas Tanah di sekitar Kawasan Industri Piyungan Sitimulyo Piyungan, 7 (tujuh) lokasi sampel Penrajin Batik dan Penrajin Logam Murni Imitasi di Bodon Jagalan 174-C Banguntapan sudah ditemukan kandungan logam berat berupa Timbal, Krom Total, Kadmium, Seng dan Tembaga. 3. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh perusahaan dibuang ke media lingkungan setelah proses treatment melalui IPALC sedang untuk usaha penrajin Batik dan logam mulia Imitasi langsung di buang tanpa adanya IPALC. 4. Untuk limbah padat sebagian besar hanya ditumpuk di sekitar perusahaan tanpa ada perlakuan khusus sehingga apabila ada hujan akan bisa menimbulkan pencemaran tanah di sekitar perusahaan tersebut. 4.4.2.6. PENGUJIAN KADAR POLUSI LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR No 1 2 3 4
Tolok Ukur Kinerja Terlaksananya Pengujian Mutu Limbah Padat Terlaksananya Pengujian Mutu Limbah Cair Terlaksananya Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah padat Terlaksananya Evaluasi hasil pengujian mutu limbah cair
Target Kinerja 20 sampel 60 sampel 1 kali / 20 orang 2 kali / @ 30 orang
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 131
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.4.2.6.1. Pengujian Mutu Limbah Padat 1. Lokasi Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitaslimbah padat dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah Istimewa Yoyakarta. 2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan pengambilan sampel limbah padat dilaksanakan pada bulan Agustus September 2013.
–
3. Instansi pelaksana Kegiatan pemantauan kualitas limbah padat dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Laboratorium Kimia Analitik, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)Yogyakarta. 4. Uraian Kegiatan Kegiatan pengujian kualitas limbah padat merupakan salah satu bentuk pengawasan dalam rangka pengendalian pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3), sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pada tahun 2013 ini dilakukan terhadap 20 (dua puluh) titik sampel dari 15 (lima belas) usaha dan/atau kegiatan yang terdiri dari kegiatan industri sebanyak 17(tujuh belas), pelayanan kesehatan sebanyak 2 (dua) dan Pengolahan Limbah terpusat (IPAL Sewon) sebanyak 1 (satu) lokasi. Dari 20 titik sampel tersebut, jumlah parameter yang diuji meliputi: Timbal (Pb), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Fe (Ferro), Kadmium (Cd), Arsen (As), Air Raksa (Hg). Usaha dan/atau kegiatan yang menjadi sasaran pemantauan limbah padat adalah sebagai berikut : Tabel Daftar usaha dan/atau kegiatan yang menjadi sasaran No
Nama Perusahaan
Alamat
Industri 1 2 3 4 5 6 7 8
Pabrik Cambric GKBI PT Kusuma Sandang PT Samitex Sewon PT Adi Satria Abadi PT Bintang Alam Semesta PT Kedaulatan Rakyat PT Setiaji Mandiri PT Mustika Energi Pratama
Jl. Magelang KM 14 Medari, Sleman Jl. Wates Gamping - Sleman Jl. Bantul Km 3,8 Desa Krapyak, Sewon Kompleks Industri Piyungan Dusun Banyakan 1, Sitimulyo, Piyungan Jl. Solo Berbah Sleman Jl. Solo Km. 12,5 Karang Kalasan Sleman Salakan, Tirtomartani Kalasan Sleman
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 132
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 9 10 11 12
CV Karya Hidup Sentosa Laboratorium Kulit BBKKP PT Ameya Living Style Batik Sekar Ayu
JL. Magelang – Kota Yogyakarta Sitimulyo, Piyungan Gupawarak, Sendangsari-Pajangan, Btl Lendah, Kulonprogo
Pelayanan Kesehatan 13 RSUD Kabupaten Sleman 14 Rumah Sakit Panti Rini
Jl. Magelang - Sleman Jl. Solo Kalasan Sleman
Lain-Lain 15 IPAL Sewon
Jl. Bantul Km 8, Sewon, Bantul
Jumlah Sampel Yang Diambil Dan Jenis Parameter Yang Diuji No
Nama Perusahaan
Jumlah sampel
Parameter yang diuji
Industri 2
1 Pabrik Cambric GKBI Bottom Ash
Pb
Sludge IPAL 2 PT Kusuma Sandang (Bottom Ash) 3 PT Samitex Sewon
1 3
Pb, Cr, Cu, Fe Pb
Fly Ash
Pb
Bottom Ash
Pb
Sludge IPAL 4 PT Adi Satria Abadi (Sludge IPAL) 5 PT Bintang Alam Semesta (Sludge IPAL) 6 PT Kedaulatan Rakyat (Sludge IPAL) 7 PT Setiaji Mandiri
1 1 1 2
Rejected Asbestos
Pb, Cr, Cu, Fe Cr Cr Pb, Cd Pb, Cr, Cd
Sludge IPAL 8 PT Mustika Energi Pratama Sludge IPAL) 9 CV Karya Hidup Sentosa (Sludge IPAL) 10 Laboratorium Kulit BBKKP
1 1 2
Limbah Shaving
Pb, Cr, Cd Pb, Cr, Cu Pb, Cr, Cd Cr
Sludge IPAL 11 Batik Sekar Ayu (Tanah terkena limbah cair) 12 PT Ameya Living Style (Sludge IPAL)
1 1
Cr Pb, Cr Pb, Cr, Cu,Fe
Pelayanan Kesehatan 13 RSUD Kabupaten Sleman ( Sludge IPAL) 14 Rumah Sakit Panti Rini ( Sludge IPAL)
1 1
Hg, As Hg, As
1 20
Pb, Cr, Cu,Fe, As
Lain-Lain 15 IPAL Sewon ( Sludge IPAL) TOTAL
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 133
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 5. Hasil Pengujian Pemantauan kualitas limbah padat dilakukan terhadap 20 sampel yang berasal dari 15 usaha dan/atau keggiatan yang ada di wilayah DIY. Pengujian limbah padat tersebut dilakukan oleh Laboratorium Kimia Analitik, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Hasil pengujian akan dibandingkan dengandaftar yang ada dalam Pemerintah Pemerintah Nomor 1 8 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 Th 1999 ttg Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, sebagai limbah yang masuk dalam katagori limbah B3. Hal ini sangat terkait dengan kewajiban penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan apabila limbah padat yang dihasilkan merupakan limbah B3. a. Parameter Timbal (Pb) Hasil pengujian laboratorium parameter timbal (Pb)menunjukkan konsentrasi terendah adalah 21,748 µg/g ( bottom ash PC GKBI) dan 148,654 µg/g yang terkandung dalam fly ash PT Samitex. b. Parameter Krom (Cr) Hasil pengujian parameter Chromium (Cr) menunjukkan konsentrasi terendah tercatat pada Sludge IPAL BBKKP di Piyungan yaitu sebesar 0,186 µg/g. Sedangkan konsentrasi tertinggi berada di Sludge PT Setiaji Mandiri yang bergerak dibidang pembuatan eternity yaitu sebesar 290,196 µg/g . c. Parameter Tembaga (Cu) Hasil pengujian laboratorium parameter Cu menunjukkan konsentrasi terendah terdapat pada Sludge IPAL PT Samitex dengan konsentrasi sebesar 61,989 µg/g dan konsentrasi tertinggi pada limbah IPAL (pengolahan limbah domestik terpusat) yaitu sebesar 505,424 µg/g. d. Parameter Kadmium (Cd) Hasil pengujian laboratorium parameter Cd menunjukkan konsentrasi terendah Sludge CV Karya Hidup sentosa sebesar 1,858 µg/g dan tertinggi Rejected Asbestos PT Setiaji Mandiri sebesar 58,571 µg/g. e. Arsen (As) Hasil Pengujian Laboratorium untuk parameter As menunjukkan konsentrasi terendah RSUD Kabupaten Sleman sebesar 0,743 µg/g dan tertinggi RS Panti Rini sebesar 0,823 µg/g. f. Air Raksa (Hg) Hasil pengujian laboratorium parameter Hg menunjukkan bahwa konsentrasi RSUD Kabupaten Sleman sebesar 1.004 µg/g dan RS Panti Rini sebesar 1.201 µg/g , keduanya menunjukkan telah melebihi baku mutu yang dipersyaratkan yakni sebesar 0.01 mg/l (ppm).
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 134
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 g. Besi (Fe) Hasil pengujian laboratorium parameter Hg menunjukkan bahwa konsentrasi terendah PT Samitex sebesar 12,841 µg/gdan tertinggi PT PC GKBI sebesar 109,804 µg/g. Melihat adanya kandungan parameter-parameter tersebut dalam limbah padat yang diuji berarti bahwa limbah padat tersebut masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun, sehingga perlu pengelolaan secara khusus sesuai aturan atau menyerahkan limbahnya kepada pihak ketiga sebagai pengolah limbah B3 yang berizin. Selain itu perlu adanya pengawasan intensif agar pengelolaan limbah dapat dilakukan oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan sesuai aturan yang berlaku. 4.4.2.6.2. Pengujian Kadar Polusi Limbah Cair 1. Lokasi Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitas limbah cair dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah Istimewa Yoyakarta. 2.
Waktu Pelaksanaan Kegiatan pengambilan sampel limbah cair dilaksanakan pada bulan Juli – September 2013.
3.
Instansi pelaksana Kegiatan pemantauan kualitas limbah cair dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) –Dinas Kesehatan DIY sebagai laboratorium penguji.
4.
Uraian Kegiatan Kegiatan pengujian kualitas limbah cair merupakan salah satu bentuk pengawasan dalam rangka pengendalian pencemaran air, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air. Pada tahun 2013 ini dilakukan terhadap 60 sampel dari 41 jenis usaha dan/atau kegiatan yang terdiri dari kegiatan industri, jasa pariwisata dan pelayanan kesehatan, Pusat Perbelanjaan, Tempat Pembuangan Akhir Sampah dan Instalasi Pengolah Limbah Domestik terpusat yang ada di wilayah DIY dengan rincian sebagai berikut : a. 20 sampel dari kegiatan perhotelan; b. 2 sampel dari kegiatan jasa perdagangan/pariwisata; c. 18 sampel dari kegiatan industri; d. 11 sampel dari kegiatan pelayanan kesehatan; e. 1 sampel dari IPAL domestik komunal; f. 1 sampel dari TPA sampah; g. 1 sampel dari kegiatan laboratorium kulit; h. 3 sampel dari kegiatan laundry; i. 3 sampel dari kegiatan Pencucian Motor.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 135
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Adapun jenis usaha dan/atau kegiatan itu adalah seperti pada tabel berikut. Tabel Kegiatan yang diambil sampel limbah cair pada Tahun 2013 No
Nama Perusahaan
Jasa Pariwisata 1 Hotel Melia Purosani 2 Hotel Jogjakarta Plaza 3 Hotel Santika Premiere 4 Hyatt Regency 5 Hotel Novotel 6 Hotel Quality 7 Hotel Phoenix 8 Hotel Saphir 9 Hotel Jayakarta 10 Hotel Grand Aston 11 Hotel Tentrem 12 Hotel Royal Ambarukmo 13 Hotel Sheraton Industri 14 Pabrik Cambric GKBI 15 PT Samitex 16 Percetakan Kanisius 17 PT Adi Satria Abadi 18 PT Ameya Living Style
Jenis Kegiatan Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Tekstil Tekstil Percetakan Kulit Garmen
Alamat Jl. Suryotomo no. 31 Yk Jl. Affandi, Gejayan Sleman Jl. Jend Sudirman no 19 Yk Jl. Palagan Tentara Pelajar Sleman Jl. Jend Sudirman Yk jl. Laksda Adisucipto 38 Yk Jl. Jend Sudirman no 9 Yk jl. Laksda Adisucipto 38 Yk jl. Laksda Adisucipto 38 Seman Jl. Jend Sudirman no 9 Yk Jl Monjali Yk jl. Laksda Adisucipto 38 Sleman jl. Laksda Adisucipto 38 Sleman Jl. Magelang KM 14 Medari, Sleman Jl. Bantul Km 3,8 Krapyak Bantul Jl, Cempaka 9 Deresan, Depok, Sleman Kompleks Industri Piyungan
PT Sun Chang PT. Dong Young Batik Pandak Batik Giriloyo Batik Lendah Loundry Pencucian Motor
Wig Wig Batik Batik Batik Loundry Pencucian
Gupawarak, Sendangsari-Pajangan, Bantul Triharjo, Wates Sitimulyo Piyungan Pajangan - Bantul Giriloyo Imogiri Bantul Lendah Kulonprogo Kota Yogyakarta dan Kab. Gunungkidul Kab. Sleman
Pelayanan Kesehatan 26 RSUD Kota Yogyakarta 27 RSUD Bantul 28 RSUD Sleman 29 RSUD Wates 30 RSUD Gunungkidul 31 RS. Kharisma Paramedika 32 RSA UGM 33 RS Rajawali Citra
Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit
Jl. Wirosaban no. 1 Yogyakarta Jl. Dr. Wahidin S. Bantul Jalan Bhayangkara No. 48, Sleman Jl. Tentara Pelajar Km. 1 No. 5 Wates Jl. Taman Bakti No 1 Wonosari - Gk Jalan Khudori No. 34, Wates Jl. Kronggahan, Gamping Sleman Jl. Pleret Km 2,5 Potoprono BTP Bantul
19 20 21 22 23 24 25
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 136
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 34 RS Nur Rohmah 35 RS Nur Hidayah 36 RS Panti Rini
Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit
Jamburejo, Bandung- Playen GK Pleret Bantul Jl. Solo Km 14 Sleman
Pusat Perbelanjaan 37 Ambarukmo Plaza 38 Galeria Mall
Perdagangan Perdagangan
Jl. Laksda Adisucipto Sleman Jl. Jend Sudirman Kota Yk
Lain-Lain 39 IPAL Sewon Pengolah Limb. Kasihan, Sewon, Bantul 40 TPA Piyungan TPA Sampah Sitimulyo, Piyungan Bantul 41 Lab Kulit BBKKP Lab Sitimulyo, Piyungan Bantul 5. Hasil Pengujian Pengujian sampel limbah cair dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Dinas Kesehatan DIY yang beralamat di Ngadinegaran MJ. III/62 Yogyakarta. Hasil pengujian akan dibandingkan dengan Baku Mutu yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 7 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, Pelayanan Kesehatan dan Jasa Pariwisata. Evaluasi hasil pengujian kualitas limbah cair dilakukan dengan menitikberatkan pada kesesuaian kualitas limbah cair dengan baku mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 7 tahun 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, Jasa Pariwisata dan pelayanan Kesehata. Berdasar pada hal tersebut maka akan mendapat gambaran secara umum terhadap tingkat ketaatan dari para penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan upaya pengendalian kualitas limbah cair. Tabel Presentase Kesesuaian Kualitas Limbah Cair
1
Hotel
Jumlah sampel uji 20
2
Rumah Sakit
11
-
11
3
Industri Kulit
2
-
2
4
Industri Tekstil
6
2
4
5
Industri Wig
2
-
2
6
Percetakan
1
-
1
7
Pusat Perbelanjaan
2
2
--
8
IPAL Sewon
1
1
-
9
TPA Piyungan
1
10
Industi Batik (IKM)
8
-
8
11
Loundry
3
-
3
12
Pencucian Motor
3
Jumlah
60
No
Asal Limbah Uji
Memenuhi Jumlah
%
Tidak Memenuhi Jumlah
2
18
%
1
3 7
11,67
53
88,3
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 137
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Hasil pengujian terhadap 60 sampel limbah cair yang dipantau pada tahun 2013 ini dapat diprosentase bahwa hanya 7 usaha dan/atau kegiatan ( 11,67 % ) saja yang memenuhi syarat ketentuan, sedangkan sisanya sebesar sebanyak 53 usaha dan/atau kegiatan (88,3 %) tidak memenuhi syarat kadar mutu limbah cair. Mencermati hasil pemantauan terhadap kualitas limbah cair dari usaha dan/atau kegiatan yang menjadi sasaran di tahun 2013, maka perlu dilakukan beberapa hal, yaitu : 1. Perlu dilakukan pembinaan secara rutin bagi usaha dan /atau kegiatan yang belum diberikan pemahaman terkait pengelolaan lingkungan, seperti kegiatan pencucian motor dan kegiatan laundry. 2. Perlu ada kejelasan terkait dengan perizinan usaha bagi kegiatan laundry yang banyak tumbuh di berbagai lokasi dan berpotensi mencemari lingkungan. 3. Perlu adanya peningkatan pengawasan dan penaatan terhadap kegiatan dan/atau usaha terkait dengan pengelolaan, pengolahan, dan pembuangan limbah cairnya, terutama dalam hal konsistensi pengoperasian IPLC bagi usaha dan/atau kegiatan skala menengah keatas. 4. Perlu adanya peringatan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang sudah dilakukan pembinaandan pengawasansecara rutin dan untuk lebih mengoptimalkan proses pengolahan limbah cairnya dengan teknologi yang memadai. 5. Perlu adanya terobosan teknologi sederhana dalam upaya pengolahan parameter phosphat (recovery phosphate), dimana pengurangan kadar parameter tersebut merupakan kendala terberat bagi pengelola IPLC, utamanya hotel dan rumah sakit. 6. Untuk Industri Kecil Menengah (IKM), perlu adanya koordinasi di tingkat kabupaten dengan institusi yang membidangi yang menjadi kewenangannya untuk melakukan pengendalian dengan mengantisipasi penurunan kualitas limbah cair. 7. Memberikan saran kepada pelaku usaha untuk melakukan upaya efisiensi air melalui program reduce-reuse-recyle, terutama untuk kegiatan industri, sehingga dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan yang pada akhirnya menghemat biaya dalam pengolahan limbah. 4.4.2.6.3. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Padat a. Pelaksanaan Hari, tanggal : Selasa, 10 Desember 2013 Waktu : 09.00 Tempat : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta b. Peserta Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah padat ini dihadari oleh pelaku usaha/kegiatan yang diambil sampel limbah padatnya pada tahun 2013 antara lain PC GKBI Medari, PT Samitex Sewon, RSUD Kota Yogyakarta, PT ASA, PT BAS, Lab Penyamakan Kulit BBKKP, Rumah sakit Panti Rini, RSUD Sleman, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Wates, dll sebanyak 20 orang.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 138
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.4.2.6.4. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Cair a. Pelaksanaan Hari, tanggal : Rabu, 11 Desember 2013 Waktu : 09.00 Tempat : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta b. Peserta Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah cair ini dihadiri oleh pelaku usaha/kegiatan yang diambil sampel limbah cairnya pada tahun 2013 meliputi kegiatan perhotelan : Hotel Santika, Hotel Melia Purosani, Hotel Jogjakarta Plaza, Hotel Saphir; Kegiatan pelayanan kesehatan : RSUD Sleman, RSUD Wates, RSUD Kota Yogyakarta; RSUD Wonosari, RSUD Panembahan Senopati, Rumah Sakit Panti rini, Rumah sakit Nur Rohmah, Rumah sakit Rajawali Citra; Kegiatan Industri : PC GKBI, PT Samitex, PT BAS, PT ASA, PT Sunchang, PT Dong Young dan lain-lain sejumlah 30 orang. 4.4.2.7. FESTIVAL SUNGAI MENDUKUNG KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP No 1 2 3 4
Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Terlaksananya rapat koordinasi 1 kali 30 orang Terlaksananya sarasehan dengan masyarakat 5 kali / @ 40 orang Terlaksananya pembelian motor roda tiga 1 unit pengangkut sampah di sungai Terlaksananya pembelian alat kebersihan sungai 1 paket
4.4.2.7.1. Rapat Koordinasi a. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Hari : Sabtu Tanggal : 7 Desember 2013 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta b.
Peserta Peserta Rapat Koordinasi berjumlah 30 orang yang berasal dari pengurus Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), masyarakat di Badran, Kricak, Bener, Tegalrejo di sekitar Sungai Winongo dan dari Badan Lingkungan Hidup DIY.
c.
Materi Materi Rapat Koordinasi dalam rangka Festival Sungai Mendukung Kelestarian Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut: Program Kali Bersih di Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 32 Tahun 2011 Pelaksanaan Festival Sungai Winongo 2013
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 139
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.4.2.7.2. Sarasehan dengan Masyarakat Sarasehan dilaksanakan lima (5) kali sebagai berikut : Sarasehan KeTanggal pelaksanaan Pertama 2 November 2013 Kedua 4 November 2013 Ketiga 9 November 2013 Keempat 12 November 2013 Kelima 16 November 2013
Lokasi Kota Yogyakarta Kab. Bantul Kota Yogyakarta Kab. Sleman Kota Yogyakarta
Peserta Peserta Sarasehan Festival Sungai ini berasal dari Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) baik FKWA Kota Yogyakarta, FKWA Mlati Sleman, FKWA Bantul, dan masyarakat di sekitar Sungai Winongo di daerah Kricak, Bener, Badran, Tegalrejo, dan lain-lain sejumlah 40 orang pada setiap sarasehan. 4.4.2.7.3. Pembelian Kendaraan Pengangkut Sampah dan Alat Kebersihan Sungai a. Tujuan Dalam rangka mendukung Festival Sungai, Badan Lingkungan Hidup DIY memberikan bantuan hibah berupa Kendaraan Pengangkut sampah dan alat kebersihan sungai. Alat kebersihan sungai digunakan dalam kegiatan pembersihan sungai Winongo dalam rangka Festival Winongo 2013 dan kendaraan pengangkut sampah ini digunakan untuk mengangkut sampah yang telah diambil/dikumpulkan dari sungai. b.
Spesifikasi Kendaraan Pengangkut Sampah No 1
Jenis /Spesifikasi Barang Sepeda Motor type New Hercules TOSSA CC 150
Jumlah /Unit 1 unit
No Rangka : MK 3 TSZDILDLOO1589
No Mesin : TSA 161 FMJ 8D700005 Warna merah, isi silinder 150 cc 4.4.2.7.4. Alat kebersihan Sungai Satu paket alat kebersihan sungai berupa sapu lidi, sarung tangan, kantong plastik dan keranjang sampah 4.4.2.8. Monitoring Dan Evaluasi PPSP No 1 2
Tolok Ukur Kinerja Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi PPSP Terlaksananya Rapat Evaluasi hasil monitoring PPSP
Target Kinerja 5 Kab/Kota 2 kali / @ 35orang
Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 660/4919/SJ Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah membentuk Struktur
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 140
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Keanggotaan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi melalui Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 70/KEP/2013 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi Permukiman. Dalam Keputusan Gubernur tersebut Pokja Sanitasi Permukiman keanggotaannya terdiri dari 5 (lima) bidang yaitu Bidang Perencanaan (Koordinator : Bappeda), Bidang Pendanaan (Koordinator : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah = DPPKA), Bidang Teknis (Koordinator : Dinas PUP-ESDM), Bidang Penyehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan (Koordinator : Dinas Kesehatan) dan Bidang Monitoring dan Evaluasi (Koordinator : Badan Lingkungan Hidup). Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 660/4919/SJ Tahun 2012 teersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) selaku Bidang Monitoring dan Evaluasi (Monev) mempunyai tugas : 1. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program sanitasi regional. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi program PPSP di Provinsi. 3. Menyiapkan bahan pelatihan aspek pemantauan dan evaluasi untuk BPS, SSK dan MPS. 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi program PPSP di Kabupaten/ Kota. 5. Menyiapkan bahan pelatihan monitoring dan evaluasi Program PPSP. 6. Memberikan saran dan pertimbangan terkat dengan hasil monoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan PPSP di Kabupaten/Kota. 7. Menyampaikan laporan triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang Monev kepada Ketua Pokja Sanitasi Provinsi. 8. Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang Monev yang ditugaskan oleh Ketua Pokja Sanitasi Provinsi. 9. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugaa kepada Ketua Pokja Sanitasi Provinsi. Sehubungan dengan hal tersebut, tahun 2013 melalui anggaran perubahan, BLH telah melakukan kegiatan Monev pelaksanaan Program PPSP di Kabupaten/Kota. Monev tersebut dilakukan terhadap 5 (lima) Pokja Sanitasi kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo. 4.4.2.8.1. Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap 5 (lima) Pokja Sanitasi kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo. Monitoring - evaluasi meliputi 4 (empat) sektor yaitu Sektor Air Limbah, Persampahan, Drainase dan PHBS/Prohisan. Dari masing-masing sektor ini di pantau kesesuaiannya antara rencana (program) yang tertuang dalam Dokumen MPS dengan realisasinya dari target yang ditetapkan oleh masing-masing Kabupaten/Kota. Untuk Sektor air limbah meliputi peningkatan pengelolaan air limbah, peningkatan kinerja pelayanan air limbah, peningkatan cakupan penanganan air limbah. Untuk Sektor persampahan meliputi peningkatan pengelolaan persampahan, penngurangan sampah, peningkatan cakupan penannganan sampah di llingkungan, sementara untuk sector drainase meliputi peningkatan pengelolaan drainase, pebgurangan genangan, peningkatan operasional
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 141
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 dan pemeliharan drainase. Untuk sector PHBS/Prohisan meliputi optimalisasi lembaga pendukung gerakan PHBS dan Optimalisasi kinerja gugus tugas antara sector pendukung gerakan PHBS. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam bentuk : 1. Perjalanan ke Pokja Kabupaten khususnya Kabupaten Sleman, Bantul dan Gunungkidul yang telah lebih dahulu menyusun MPS. Kegiatan ini diikuti oleh anggota Tim Monitoring-evaluasi pokja sanitasi DIY, yaitu wakil dari Bappeda, Dinas PUP ESDM, Dinas Kesehatan dan BLH DIY. 2.
Evalusi terhadap kegiatan monitoring evaluasi pelaksanaan Memorandum Program Sanitasi (MPS) dan Review MPS terhadap 3 (tiga) kabupaten yaitu Sleman, Bantul dan Gunungkidul dan evaluasi terhadap program MPS bagi Pokja Kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti 30 (tiga puluh) orang dari pokja sanitasi provinsi kabupaten/kota dan konsultan program PPSP dari masing-masing pokja dan dilaksankan pada :
4.4.2.8.2. Evaluasi Monev PPSP dilaksanakan dalam dua (2) tahap yaitu : a) Tahap Pertama Hari, tanggal
: Jumat, 13 Desember 2013
Waktu
: 13.00 – selesai
Tempat
: Hotel Gowongan Inn Yogyakarta
b) Tahap Kedua Hari, tanggal
: Rabu, 18 Desember 2013
Waktu
: 09.00 – selesai
Tempat
: Hotel Brongto Yogyakarta
Adapun hasil kegiatan Monitoring dan Evaluasi: 1. Dari sisi kelembagaan, Pokja Kabupaten/Kota belum seluruhnya membentuk Struktur Organisasi Pokja Sanitasi sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 660/4919/SJ Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah yang ditungkan dalam Surat keptusan Bupati/Walikota (masih dalam proses). 2.
Kabupaten/Kota walaupun sudah menyusun BPS, SSK dan MPS, namun belum melakukan evaluasi terhadap implementasi dari program/rencana yang telah dituangkan dalam Memorandum Program Sanitasi (MPS), baik anggaran maupun fisiknya.
3.
Pokja Kabupaten Bantul sampai dengan Monitoring dilakukan belum melakukan review MPS dari hasil Lokakarya yang telah diselenggarakan.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 142
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.
Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota belum melakukan pelaporan terhadap realisasi capaian target dari program PPSP yang tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) sesuai format yang ditetapkan.
5.
Bidang Monev Pokja Santasi DIY belum dapat membuat laporan hasil Monitoring – Evaluasi terhadap capaian program PPSP karena masih menunggu laporan dari pokja Sanitasi kabupaten/Kota.
4.4.2.9. PENYUSUNAN PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 No Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja 1 Terlaksananya penyusunan Rapergub Tanggap 1 Dokumen Darurat Pengelolaan Limbah B3 2 Terlaksananya Penyusunan Perizinan dan 1 Dokumen Rekomendasi Pengumpulan Limbah B3 Maksud pelaksanaan tujuan Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk dijadikan payung hukum dalam pelaksanaan Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun bagi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Manfaat Manfaat dari kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah : a. memberikan pemahaman teknis dan praktis bagi berbagai pihak atau penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dalam pengajuan Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. b. Sebagai pedoman teknis bagi aparatur pemerintah dalam melakukan pengelolaan Perizinan dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Ruang Lingkup Lingkup pekerjaan Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah mencakup:
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 143
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 a. b. c. d. e. f.
g.
Koordinasi dengan Instansi terkait Pengumpulan peraturan-peraturan tentang limbah B3 Pembuatan Draf Rapergub Limbah B3. Studi Banding ke Pemerintah Daerah Provinsi Kalimatan Timur Melakukan FGD Rancangan Peraturan Gubernur Finalisasi Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pengiriman Nota Dinas Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
4.4.2.9.1. Pelaksanaan Penyusunan Rapergub Rapat Persiapan Penyusunan Rapergub Dalam penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pertama yang dilakukan yaitu dengan mengundang rapat dari pihak-pihak yang berkompenten, yaitu Biro Hukum Setda DIY, Kementerian Hukum dan HAM DIY, Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa Kementerian Lingkungan Hidup, Perindustrian DIY, Dinas Kesehatan. Tujuannya mencari masukan materi Rapergub DIY. -
Perjalanan Dinas Ke Pemerintah Daerah Kalimantan Timur. Tujuan diadakan perjalanan dinas ini adalah untuk mencari masukan materi penyempurnaan dari draf rapergub. Hal ini dipandang perlu karena di Pemda Provinsi Kaltim banyak ditemukan permasalahan yang timbul mengenai perijinan limbah B3 dan upaya yang sudah dilakukan dalam melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan limbah B3. Dilaksanakan pada tanggal : 19 sampai dengan 21 November 2013
-
Focus Group Discusion Tujuan diadakan FGD adalah untuk sosialisasi draf Rapergub kepada instansi pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Adapun Narasumber FGD berasal dari BLH DIY, Biro Hukum Setda DIY dan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DIY. FGD ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari Instansi di Lingkungan Pemda DIY, Pemda Kabupaten/Kota dan Kegiatan/Usaha yang menghasilkan Limbah B3. Dilaksanakan pada tanggal : 17 Desember 2013 Waktu : 09.00 – selesai Tempat : Hotel Gowongan Inn Yogyakarta 4.4.2.9.1. Naskah Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Permohonan Izin dan Rekomendasi Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 144
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 BAB V KEUANGAN Anggaran BLH DIY pada tahun 2013 sebesar Rp 15.595.207.357 (lima belas milyar lima ratus Sembilan puluh lima juta dua ratus tujuh ribu tiga ratus lima puluh tujuh rupiah), dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 14.236.474.595 (Empat belas milyar dua ratus tiga puluh enam juta empat ratus tujuh puluh empat ribu lima ratus Sembilan puluh lima rupiah) atau 91,28%, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.358.732.762(Satu milyar tiga ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus enam puluh dua rupiah) atau 8,71%. Anggaran tersebut terdiri dari : 1. Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Gaji Pegawai sebesar Rp 2.998.811.277 (Dua milyar sembilan ratus sembilan puluh delapan juta delapan ratus sebelas ribu dua ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 2.957.994.717 (Dua milyar Sembilan ratus lima puluh tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh empat ribu tujuh ratus tujuh belas rupiah) atau 98,63 %, sehingga ada sisa anggaran tahun 2013 sebesar Rp 40.816.560 (Empat puluh juta delapan ratus enam belas ribu lima ratus enam puluh rupiah) atau 1,36 %; 2. Belanja Langsung, sebesar Rp12.596.396.080(Dua belas milyar limaratus Sembilan puluh enam ribu delapan puluh rupiah) dengan realisasi sebesarRp 11.278.479.878 (Sebelas milyar dua ratus tujuh puluh delapan juta empat ratus tujuh puluh Sembilan delapan ratus tujuh puluh delapan rupiah) atau 89,53 %, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp 1.317.916.202 (Satu milyar tiga ratus tujuh belas juta Sembilan ratus enam belas ribu dua ratus dua rupiah) atau 10,46 %. Anggaran Belanja Langsung tersebut telah dimanfaatkan untuk melaksanakan Program/kegiatan sebagai berikut : a. Program/kegiatan Pendukung, sebesar Rp 2.108.911.810 (Dua milyar seratus delapan juta Sembilan ratus sebelas ribu delapan ratus sepuluh rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 1.929.699.483 (Satu milyar Sembilan ratus dua puluh Sembilan juta enam ratus Sembilan puluh Sembilan ribu empat ratus delapan puluh tiga rupiah) atau 91,50 %, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp 106.434.410 (Seratus enam juta empat ratus tiga puluh empat ribu empat ratus sepuluh rupiah) atau 8,49 % dengan perincian program/kegiatan sebagai berikut : No 1 1.1 1.2
Program/Kegiatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pelayanan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
Pagu Anggaran (Rp)
Keuangan
Fisik
Target
Realisasi
Target
Realisasi
806.387.200
100
82,23
100
100
6.500.000
100
100
100
100
200.000.000
100
74,67
100
100
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 145
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1.3
1.4 1.5 1.6 1.7 1.8
1.9 1.1 1.11 1.12 2 2.1
Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraaan Dinas/Operasional Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan Penyediaan Makanan Dan Minuman Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
2.2
Pengadaan Mebeleur
2.3
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2.4
2.5
2.6 3
8.000.000
100
77,48
100
100
28.800.000
100
100
100
100
70.000.000
100
99,92
100
100
24.914.400
100
100
100
100
19.759.800
100
100
100
100
8.499.200
100
100
100
100
6.588.800
100
100
100
100
4.320.000
100
100
100
100
27.495.000
100
99.99
100
100
400.000.000
100
77.32
100
100
1.184.256.610
100
98,38
100
100
340.068.610
100
99,16
100
100
90.000.000
100
99.94
100
100
111.000.000
100
99.48
100
100
290.000.000
100
96,61
100
100
54.098.000
100
97,71
100
100
299.090.000
100
98,89
100
100
110.000.000
100
71,81
100
100
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 146
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 3.1
Pendidikan dan Pelatihan Formal
3.2
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan dan Perundangundangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Penyusunan Laporan Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD
4
4.1 4.2 4.3
4.4
100.000.000
100
75
100
100
10.000.000
100
40
100
100
118.268.000
100
85,70
100
100
15.425.000
100
87,10
100
100
33.643.000
100
81.10
100
100
55.850.000
100
88,46
100
100
13.350.000
100
84,11
100
100
b. Program/Kegiatan Prioritas, sebesar Rp 10.377.484.270 (Sepuluh milyar tiga ratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 9.032.499.595 (Sembilan milyar tiga puluh dua juta empat ratus Sembilan puluh Sembilan ribu lima ratus Sembilan puluh lima rupiah) atau 87,03% sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp 1.344.984.675 (Satu milyar tiga ratus empat puluh empat juta Sembilan ratus delapan puluh empat ribu enam ratus tujuh puluh lima rupiah) atau 12,96 %, terdiri dari program/kegiatan sebagai berikut :
No 1
1.1 1.2
2
Program/Kegiatan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Pagu Anggaran (Rp)
Keuangan Target
Realisasi
Fisik Target
Realisasi
419.306.125
100
98,68
100
100
279.253.875
100
98,48
100
100
140.052.250
100
99,08
100
100
4.700.452.805
100
90,88
100
100
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 147
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2.1 2.2 2.3
2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13
2.14
2.15
2.17 2.18 2.19
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura Koordinasi Penilaian Langit Biru
80.000.000
100
98,68
100
100
99.945.000
100
77,37
100
100
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Pengkajian Dampak Lingkungan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih Ekspos Hasil Pengelolaan LH Pemantauan Kualitas Udara Ambien Pemantapan Program Adiwiyata Pemantauan Kualitas Air Pembinaan teknis Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL dan DPL Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
77.495.000
100
89,07
100
100
144.475.000
100
80,60
100
100
77.395.000
100
69,64
100
100
49.814.225
100
96,47
100
100
100.000.000
100
97,80
100
100
90.838.000
100
96,36
100
100
223.820.800
100
93,38
100
100
93.500.000
100
96,01
100
100
70.000.000
100
41,20
100
100
79.758.500
100
99.84
100
100
54.441.000
100
99,31
100
100
1.075.892.980
100
96.17
100
100
75.000.000
100
96.83
100
100
193.100.000
100
85,76
100
100
65.880.500
100
100
100
100
43.410.000
100
100
100
100
Penerapan Eko Efisiensi Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai Pengembangan Sarana Dan Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup Pembinaan Pelaksanaan Pedoman
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 148
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
2.20 2.21 2.22 2.23
2.24
Pengelolaan Laboratorium Di Lingkungan Pendidikan SMA/SMK Dan PT* Pengendalian Pencemaran Air Pengendalian B3 Dan Limbah B3 Penyusunan SPM Bidang LH Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian LH Pengendalian Pencemaran Tanah
293.000.000
100
98,55
100
100
22.104.000
100
97,78
100
100
49.803.800
100
96,17
100
100
55.760.000
100
98,92
100
100
86.700.000
100
56,25
100
100
2.25
Pembentukan Kader Lingkungan
550.000.000
100
95,70
100
100
2.26
Penyusunan Peraturan Pengelolaan Limbah B3 Festival Sungai Mendukung Kelestarian Lingkungan Hidup Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Penyusunan Peraturan Pengendalian Pencemaran Udara Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam Konservasi Sumber Daya Air Dan Pengendalian Kerusakan SumberSumber Air Pengendalian Kerusakan Hutan Dan Lahan
69.659.000
100
48,12
100
100
50.000.000
100
96,60
100
100
29.800.000
100
59,84
100
100
98.860.000
100
91,63
100
100
1.597.515.150
100
94,67
100
100
633.075.000
100
96,57
100
100
242.607.500
100
97.60
100
100
2.27
2.28
2.29
3
3.1
3.2
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 149
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 3.3
3.4 3.5 3.6
3.7 4
4.1
4.2 4.3 4.4
Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air Dan Sumber-Sumber Air Pengendalian Dan Pengawasan Pemanfaatan SDA Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Peningkatan Peranserta Masyarakat Dalam Perlindungan Konservasi SDA Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai Dan Laut Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat Di Bidang Lingkungan Pengembangan Data Dan Informasi Lingkungan Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat Dan Daerah Penyusunan Dan Penerbitan Buletin Kalpataru
143.370.000
100
97,48
100
100
206.517.200
100
95,75
100
100
115.945.000
100
98,36
100
100
138.050.000
100
97,26
100
100
117.950.450
100
94,39
100
100
680.324.990
100
90,02
100
100
49.971.200
100
100
100
100
29.231.990
100
91,17
100
100
45.924.400
100
98,63
100
100
64.173.500
100
99,99
100
100
52.064.900
100
96,47
100
100
4.5
Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
4.6
Penyusunan KLHS
333.959.000
100
82,41
100
100
4.7
Penyampaian Informasi Lingkungan Program Peningkatan Pengendalian Polusi Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor Pengujian Emisi/Polusi Udara
105.000.000
100
94,63
100
100
269.028.800
100
88,19
100
100
72.625.000
100
99,82
100
100
59.950.000
100
95,92
100
100
5 5.1 5.2
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 150
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
5.3 5.4 6 6.1 6.2 6.3 6.4 7 7.1
Akibat Aktifitas Industri Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat Dan Limbah Cair Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Penataan RTH Pembuatan Demplot Kampung Hijau Ded Ruang Terbuka Hijau Pembuatan RTH Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya Kajian Inisiasi Wonodeso
67.740.000
100
74,53
100
100.00
68.713.800
100
82,63
100
100
2.210.856.400
100
80,12
100
100
161.841.000 1.574.015.400
100 100
90,11 76,99
100 100
100 100
375.000.000
100
84,29
100
100
100.000.000 500.000.000
100 100
97,06 90,08
100 100
100 100
500.000.000
100
90,08
100
92,58
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 151
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 BAB VI PERMASALAHAN DAN SOLUSI I.
Permasalahan A. Permasalahan Internal SKPD 1. Keterbatasan Jumlah Personil pegawai yang ada di SKPD BLH sampai dengan akhir tahun 2013 terpenuhi hanya 46,95 % atau 54 orang dari kebutuhan 115 pegawai. 2. Keterbatasan ruang rapat dan ruang parkir 3. Keterbatasan Sarana Kerja : komputer, Kamera DSLR, mesin ketik manual, 4. Keterbatasan Petugas Caraka dan tenaga pengelola arsip. 5. Keterbatasan gudang, garasi kendaraan, ruang perpustakaan, ruang arsip dan taman 6. Kendaraan operasional kantor banyak yang sudah tua atau melewati batas pemakaian efisien. B. Pemasalahan Umum 1. Peningkatan aktifitas transportasi akibat peningkatan aktifitas perekonomian dan bisnis memang terus diupayakan, kondisi ini suka tidak suka menyebabkan meningkatnya
pencemaran udara terutama
parameter
CO, NO2, HC dan
partikulat pada titik-titik tertentu di wilayah perkotaan. 2. Sebagian para pelaku usaha (penanggungjawab usaha dan atau kegiatan) serta masyarakat masih beranggapan bahwa untuk melakukan pengolahan limbah cair (IPLC) dari proses produksi memerlukan biaya yang mahal sehingga menghambat investasi dalam pengembangan usaha. Hal ini merupakan tantangan dalam upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air sungai, khususnya parameter BOD (kondisi saat ini masih fluktuatif kualitasnya) . 3. Masih terbatasnya jumlah kelompok masyarakat yang peduli lingkungan serta terbatasnya pemahaman terhadap pentingnya menjaga kulaitas kesehatan lingkungan, sehingga menyebabkan replikasi percontohan/demplot pengelolaan lingkungan (biogas, IPLC, Komposter) belum bisa berjalan secara baik. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, terutama kandungan bakteri koli dalam air sungai dan air tanah masih tinggi. 4. Belum adanya kesadaran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan terbukti masih banyak perusahaan yang belum memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang diberi tugas khusus untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang menjadi kewajiban perusahaan, sehingga kecenderungan
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 152
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 adanya
pelanggaran
dari
perusahaan
dalam
melaksanakan
pengelolaan lingkungan dan menimbulkan masalah/dampak
kewajiban terhadap
lingkungan. 5. Masih banyaknya kasus yang muncul karena tidak dilaksanakannya ketentuan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang ada. Misal peternakan ayam berlokasi ditengah permukiman penduduk, sehingga menimbulkan permasalahan bau bagi masyarakat sekitarnya. II.
Solusi Permasalahan A. Solusi Permasalahan internal SKPD 1. Melakukan pemetaan ulang tugas dan fungsi masing-masing unit kerja dengan prioritas menempatkan pegawai sesuai latar belakang pendidikan dan kompetensi. 2. Mengefisiensikan penggunaan ruang rapat sesuai kebutuhan. Untuk lahan parkir penggunaannya diutamakan untuk kendaraan dinas selain itu juga menghimbau pegawai untuk menggunakan sepeda motor atau kendaran umum. 3. Para pegawai menggunakan milik pribadi untuk sementara menunggu pengadaan peralatan kantor. 4. Memperbanyak penggunaan media digital seperti email dan internet untuk keperluan undangan dan surat menyurat 5. Mengefektifkan penggunaan ruangan dengan prioritas sesuai kebutuhan 6. Mengajukan usulan pengadaan kendaraan dinas baru menggantikan kendaraan lama. B. Solusi Permasalahan Umum 1. Mendorong kepada Kabupaten/kota untuk membuat peraturan sebagai tindaklanjut
tentang pengendalaian pencemaran udara dengan mewajibkan
setiap sumber bergerak (kendaraan bermotor) untuk melakukan
uji emisi,
kerjasama dengan instansi terkait untuk melaksanakan upaya perbaikan sistem transportasi dan mendorong pengembangan/pembangunan ruang terbuka hijau (RTH ) maupun jalur hijau. 2. Melakukan upaya koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota dan para emangku kepentingan melalui sosialisasi
dan
pembinaan
kepada
pelaku
usaha
rapat koordinasi, (penanggungjawab
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 153
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 usaha/kegiatan) serta menjalin kerjasama yang kondusif sesusai dengan kapaitas dan kewenangannya. 3. Mendorong kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan edukasi dan fasilitasi
pembangunan
IPLC
komunal
bagi
masyarakat
yang
menjadi
kewajibannya sesuai dengan regulasi yang berlaku (Perda Limbah Domistik) 4. Pembinaan yang intensif terhadap perusahaan agar kewajiban-kewajibannya dilaksanakan dengan baik
sehingga potensi dampak bisa dikendalikan.
Pembinaan dalam pelaksanaan kewajiban yang tertuang dalam dokumen RKL-RPL dan juga pelaporannya. 5. Mendorong Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk lebih tegas terhadap kegiatan usaha yang melakukan pelanggaran tata ruang. Dalam memberikan izin Kabupaten/Kota perlu lebih berhati-hati dan para penanggungjawab usaha /kegiata diwajibkan untuk menyusun dokumen lingkungan terlebih dahulu sebelum memulai membangun/konstruksi untuk kegiatan/usahanya.
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 154
Laporan Tahunan BLH DIY 2013
BAB VII PROGRAM KERJA TAHUN 2014 Program kerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 pada dasarnya melanjutkan program pengelolaan lingkungan hidup tahun sebelumnya. Adapun kegiatan dari masing-masing program yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
No
Program/Kegiatan
Keterangan
1 1.1
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Penyediaan Jasa Surat Keluaran : Menyurat 1. Pembelian Materai Rp 6.000 : 700 buah 2. Pembelian Materai Rp 3.000 : 700 buah 3. Pembayaran Jasa Pengiriman Paket/Surat : 12 bulan Hasil : Meningkatnya kelancaran surat menyurat BLH DIY. Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.2
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
Keluaran : 1. Kebutuhan jasa internet, telepon, hosting : 12 bulan 2. Kebutuhan jasa air : 12 bulan 3. Kebutuhan jasa listrik : 12 bulan Hasil : Terwujudnya administrasi perkantoran yang mendukung kelancaran Tugas dan Fungsi SKPD Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.3
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
Keluaran : 1. Perpanjangan Pajak STNK kendaraan roda 4 : 7 unit 2. Perpanjangan Pajak STNK kendaraan roda 2 : 8 unit Hasil : Meningkatnya kelancaran jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Hasil : Terkelolanya administrasi keuangan dan kepegawaian sesuai aturan Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 155
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 1.5
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Keluaran : 1. Honor pengelolaan sampah : 12 bln 2. Biaya cleaning service : 1 paket 3. Biaya pengurasan IPAL Kantor BLH DIY : 2 kali Hasil : Meningkatnya kenyamanan lingkungan tempat bekerja Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.6
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Keluaran : Tersedianya Alat Tulis Kantor : 73 Jenis Hasil : Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tupoksi BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.7
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Keluaran : 1. Tersedianya barang cetakan : 15 jenis 2. Penggandaan surat-surat, buku pedoman/peraturan : 88.076 lembar Hasil : Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.8
Penyediaan Komponen Instalasi LIstrik/Penerangan Bangunan Kantor
Keluaran : Tersedianya Komponen Instalasi Listrik/penerangan bangunan kantor : 19 jenis Hasil : Berfungsinya instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.9
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Keluaran : Tersedianya Peralatan Rumah Tangga dan Bahan Pembersih : 37 Jenis Hasil : Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.1
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan
Keluaran : 1. Tersedianya bahan bacaan : 3 SKH dan 2 mjlh 2. Tersedianya buku pengetahuan lingkungan hidup : 1 Paket 3. Tersedianya buku peraturan perundang-undangan lingkungan hidup : 1 Paket
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 156
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Hasil : Meningkatnya ilmu pengetahuan pegawai BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.11
Penyediaan Makanan dan Minuman
Keluaran : Tersedianya jamuan rapat: 3500 orang Hasil : Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
1.12
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Keluaran : Terlaksananya koordinasi dan konsultasi dengan lembaga di dalam dan luar DIY : 1 tahun Hasil : Peningkatan kinerja jejaring kerja SKPD BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
2 2.1
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Pengadaan Peralatan Gedung Keluaran : Kantor Pembelian Peralatan Gedung Kantor : 18 Jenis Hasil : Mendukung kelancaran kegiatan/operasional kantor Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
2.2
Pengadaan Mebeleur
Keluaran : Pembelian Meubelair Kantor BLH DIY : 1 Paket / 4 jenis Hasil : Hasil Meningkatnya kelancaran kegiatan SKPD Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 157
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 2.3
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Keluaran : 1. Pemeliharaan instalasi air minum : 12 bulan / 1 jenis 2. Pemeliharaan jaringan listrik : 12 bulan / 1 jenis 3. Pengecatan gedung : 12 bulan / 1 jenis 4. Pemeliharaan taman : 12 bulan / 1 jenis 5. Pemeliharaan resapan air hujan : 12 bulan / 1 jenis 6. Perbaikan talang : 12 bulan / 1 jenis 7. Perbaikan sekat ruangan kantor : 12 bulan / 1 jenis 8. Perbaikan pintu : 12 bulan / 1 jenis 9. Jasa keamanan kantor : 12 bulan Hasil : Hasil Terpeliharanya kenyamanan kerja pegawai BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
2.4
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Keluaran : 1. Pemeliharaan Kendaraan dinas/operasional Roda 4 : 7 unit /12 bulan 2. Pemeliharaan Kendaraan dinas/operasional Roda 2 : 8 unit / 12 bulan 3. Pemeliharaan Genset : 1 unit / 12 bulan Hasil : Terpeliharanya kendaraan dinas pegawai BLH Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
2.5
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Keluaran : Pemeliharaan rutin/berkala perlatan kantor : 29 jenis / 12 bulan Hasil : Terpeliharanya kelancaran opersional kegiatan kantor Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
2.6
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Keluaran : Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor : 1 paket Hasil : Meningkatnya kenyamanan tempat kerja dan operasional kegiatan Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 158
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 3 3.1
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR Pendidikan dan Pelatihan Keluaran : Formal 1.Mengikuti Kursus Amdal ,kursus pengelolaan LH : 1 Paket 2.Mengikuti Kursus/pelatihan bidang laboratorium : 9 orang Hasil : Meningkatnya ilmu pengetahuan pegawai BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
3.2
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundangan
Keluaran : Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Peundangundangan : 1 paket Hasil : Meningkatnya ilmu pengetahuan pegawai BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
3.3
Pengembangan ISO
Keluaran : Pembuatan Dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : 1 dokumen Hasil : Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
4 4.1
4.2
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN Penyusunan Laporan Kinerja Keluaran : SKPD 1.Laporan LAKIP SKPD BLH Tahun 2013 : 1 Dokumen 2.Laporan Tahunan Kegiatan BLH DIY Tahun 2013 : 1 Dokumen Hasil : Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Keluaran : 1. Laporan Keuangan Semesteran dan prognosis realisasi anggaran : 1 Dokumen 2. Laporan Keungan Akhir Tahun : 1 Dokumen Hasil : Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 159
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 4.3
Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi
Keluaran : 1. Renja SKPD BLH Tahun 2015 : 1 dokumen 2. ROPK SKPD BLH Tahun 2014 : 1 dokumen 3. DPA SKPD BLH Tahun 2015 : 1 dokumen Hasil : Tersedianya dokumen kinerja perencanaan SKPD BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
4.4
Monitoring Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD
Keluaran : Tersusunnya Laporan Monev SKPD BLH DIY Tahun 2014 : 1 Dokumen Hasil : Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD BLH DIY Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
5 5.1
PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan
Keluaran : 1.Pembinaan Pengelolaan Sampah : 19 kali/30 orang 2.Pengadaan Peralatan Komposter : 300 unit 3.Pengadaan Peralatan Briket Arang Sampah : 19 unit 4.Pengadaan Peralatan Pengrajin Sampah(Mesin Jahit) : 19 unit Hasil : Dukungan 59% terhadap tercapainya target RPJMD sumber pencemar yang dibina sebesar 360 unit usaha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
5.2
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan
Keluaran : Workshop Pengembangan Jejaring Penelolaan Sampah Mandiri : 5 kali/@ 5 orang Hasil : Dukungan 40% terhadap tercapainya target RPJMD sumber pencemar yang dibina sebesar 360 unit usaha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 160
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6 6.1
PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Koordinasi Penilaian Kota Keluaran : Sehat/Adipura 1.Evaluasi Kebersihan dan Keteduhan Lingkungan(K2LH) : 4 kabupaten/1 kota 2.Pemantauan Adipura : 4 kabupaten/1 kota 3. Workshop Hasil Evaluasi K2LH : 30 orang 4.Workshop Hasil Pemantauan 1 Adipura : 30 orang Hasil : Dukungan 1.6% terhadap tercapainya target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.2
Koordinasi Penilaian Langit Biru
Keluaran : 1.Rapat Kerja(RAKER) Prolabir : 3 kali/@30 orang 2.Bimbingan Teknis kepada Pelaku Utama : 1kali/@30 orang 3.Rapat(RAKER) Progam Perlidungan Lapisan Ozon : 1kali/@30 orang 4.Bimbingan Teknis Pemakaian Refrigeran : 1kali/@30 orang Hasil : Dukungan terhadap 4.8% terhadap target RPJMD peningkatan Kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.3
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
Keluaran : 1.Pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang berpotensi sebagai sumber pencemaran dari sumber bahan perusak ozon : 160 perusahaan 2.Ekspose hasil pengawasan : 80 perusahaan Hasil : Dukungan terhadap 1.9% terhadap target RPMJD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 161
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6.4
Pengkajian Dampak Lingkungan
Keluaran : Penilaian dokumen Amdal UKL-UPL dan DPL dan Penerbitan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan /Rekomendasi Dokumen AMDAL,UKL-UPL,dan DPL : 5 dokumen Hasil : Dukungan terhadap 2.8% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.5
Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
Keluaran : 1.Workshop Penelolaan Prokasih/Superkasih : 2 kali/@30 orang 2.Pembinaan Teknis Prokasih Bagi Pelaku Usaha/Kegiatan : 2 kali /@30 orang 3.Sarasehan Prokasih Bagi Masyarakat : 8 kali/@30 orang 4.Sosialisasi Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Winongo : 1 kali/@30 orang 5.Investasi Sumber Pencemaran : 5Kabupaten/Kota 6.Pedoman Teknologi Pengolahan Limbah : 1 dokumen 7.Pembuatan IPAL Puskesmas Rawat Inap : 1 unit 8.Pembuatan perangkat lunak aplikasi sistem informasi sungai di sasaran Sungai Prokasih : 1unit 9.Kompilasi dan Input data Sungai Winongo ke dalam sistem informasi sungai : 1paket Hasil : Dukungan 3% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.6
Ekspose Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup
Keluaran : 1.Ekspose hasil percontohan pengelolaan Lingkungan Hidup : 2 kali/60 orang 2.Pembuatan leaflet Pengelolaan Lingkungan Hidup : 4 judul/ 400 lembar 3.FGD Penysunan Materi Percontohan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat : 1kali / 25orang 4.Publikasi Melalui Media Televisi : 1kali 5.Profil Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat : 1 Dokumen Hasil : Dukungan 1.2% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 162
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6.7
Pemantauan Kualitas Udara Keluaran : Ambien 1.Data dan Informasi kualitas udara di DIY : 300sampel 2.data dan Informasi kualitas udara dalam ruangan : 10sampel Hasil : Dukungan 2.3% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.8
Pemantapan Program Adiwiyata
6.9
Pemantauan Kualitas Air
6.1
Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKLUPL dan DPL
Keluaran : 1.Verivikasi Sekolah Adiwiyata(usulan mandiri) : 6 sekolah 2.Verivikasi Sekolah Adiwiyata(usulan Nasional) : 10 sekolah 3.Seleksi Sekolah Adiwiyata DIY : 4 kabupaten/1kota 4.Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru : 3kali / @30 orang Hasil : Dukungan terhadap 2.7% target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1. Pemantauan Kualitas Air Sungai : 3periode(150 titik) 2. Pemantauan Kualitas Air Laut : 2periode(14 titik) 3. Pemantauan Kualitas Air Tanah : 2periode 4. Workshop Status Mutu Air : 2kali/@30 orang Hasil : Dukungan 4.8% terhadap target RPJMD peingkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Pengelolaan Lingkungan Hidup sesuai Dokumen AMDAL,UKLUPL,dan DPL : 3 kali/@25usaha 2.Sosialisasi AMDAL,UKL-UPL,dan DPL : 5 kali/@50 orang 3.Bimbingan teknisi penyusunan laporan dokumen lingkungan : 2 kali/@40 orang Hasil : Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 163
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6.11
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
Keluaran : 1.Penegakan Hukum Lingkungan Melalui Pengadilan : 8kasus 2.Bimbingan Teknis Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Di Luar Pengadilan : 35 orang Hasil : Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kuaitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.12
Penerapan Eko Efisiensi
Keluaran : 1.Sosialisasi Eko Efisiensi : 5 kali,150 orang 2.Bimbingan Teknologi Penerapan Eko Efisiensi : 1kali,30 orang 3.Pendampingan Penerapan Eko Efisiensi : 3 lokasi 4.Pembuatan Tas Percontohan ramah lingkungan : 430 buah Hasil : Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.13
Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai
Keluaran : 1.Workshop Pengebangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup kawasan Sungai : 10 lokasi 2.Publikasi melalui media TV lokal : 1paket Hasil : Dukungan 1.2% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.14
Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup
Keluaran : 1.Pengadaan Bahan Kimia : 1paket 2.Tersedianya penunjang laboratorium : 1paket 3.Kalibrasi peralatan air dan udara :1 kali 4.Pengujian parameter kualitas lingkungan : 2 jenis 5.Pengadaan peralatan air dan udara : 2 paket Hasil : Dukungan 6.8% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 164
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6.15
Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan
6.16
Penyusunan Peraturan LH
6.17
Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan
6.18
Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan
Keluaran : 1.Sarasehan Laboratorium Lingkungan : 2kali @ 25 orang 2. Pembinaan Laboratorium Lingkungan : 5 lab 3.Audit Laboratorium : 5 lab 4.Uji Banding antar Laboratorium Penguji : 1 kali 5.Bimbingan Teknologi Pengelolaan Lab Penguji : 3 kali @ 20 orang 6.Temu Teknis Lab Penguji : 2 kali @ 20 orang Hasil : Dukungan 2.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Rapenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan : 1 dokumen draft Raperda 2.Raperda Habitat Alami : 1dokumen draft Raperda 3.Workshop Raperda Pembangunan Berwawasan Lingkungan : 6 kali 4.Workshop Raperda Habitat Alami : 6 kali Hasil : Dukungan 3.6% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Peringatan Hari Lingkungan Hidup : 1 kali 2.Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa : 1 kali 3.Peringatan Hari Peduli Sampah : 1kali 4.Peringatan Hari Bumi : 1 kali Hasil : Dukungan 4.8% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Evaluasi pondok pesantren berwawasan lingkungan : 4 kabupaten/1 kota 2.Bimbingan Teknologi mandiri pontren : 1 kali/30 orang 3.Pembinaan pontren berwawasan lingkungan : 10 lokasi Hasil : Dukungan 1.5% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 165
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6.19
Fasilitasi/Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
Keluaran : 1.IPAL Laboratorium IPA kimia SMA : 1paket 2.Panduan IPAL Lab Kimia SMA : 1 dokumen 3.Pembinaan dan pendampingan operasional IPAL : 5 kali 4.Workshop Evaluasi Hasil Opersional IPAL LAB IPA Kimia SMA : 2 kali 5.Demplot IPAL limbah batik SMK : 1paket Hasil : Dukungan 5.4% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.2
Pembinaaan Pelaksanaan Pedoman Pengelolaan Laboratorium di Lingkungan Pendidikan SMA/SMK dan PT
Keluaran : 1.Pembinaan pengelolaan laboratorium IPA Kimia SMA : 5 sekolah 2.Evaluasi pengelolaan laboratorium IPA kima SMA : 5 sekolah 3.Workshop hasil evaluasi pengelolaan laboratorium IPA kima SMA : 2 kali @25 orang 4 Bimbingan teknis pengelolaan laboratorium IPA kimia SMA : 2kali @ 25 orang Hasil : Dukungan 1.5% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.21
Pengendalian Pencemaran Air
Keluaran : 1.Workshop Pengendalian Pencemaran Air : 4kali/@30 orang 2.Evaluasi W2M bagi Pelaku usah/kegiatan : 5 kabupaten/kota 3.Pembinaan Pengendalian Pencemaran air : 3 kali/@ 30 orang 4.Sosialisasi peraturan perundang Perda Limbah Domestik : 5kali/@30 orang 5.Sosialisasi Biogas kepada masyarakat : 4kali/@30 orang 6.Workshop Monev PPSP : 2 kali/@30 orang 7.Penyusunan Profil Sungai : 1 dokumen 8.Penyusunan Kajian Daya Tampung Sungai : 1dokumen 9.Pembuatan biogas dari peternakan sapi kelompok : 4unit 10.DED Pengelolaan IPAL Komunal : 1dokumen 11.Bantuan IPAL kegiatan Batik : 2unit 12.Naskah Akademik Perda Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan industri,pelayanan kesehatan dan Jasa Pariwisata : 1dokumen 13.Sosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai : 1kali/@30 orang Hasil : Dukungan 23% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 166
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 6.22
Pengendalian B3 dan Limbah B3
Keluaran : 1 Inventaris usaha dan atau kegiatan yang sudah melakukan pengelolaan limbah B3 : 5Kabupaten/Kota 2.Workshop pengendlian B3 dan Limbah B3 : 2kali/30 orang 3.Pembinaan bagi pelaku usaha/kegiatan penggunga bahan dan penghasil limbah B3 : 5kali @30 orang Hasil : Dukungan 1.1% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.23
Penyusunan SPM Bidang Lingkungan
6.24
Pengendalian Pencemaran Tanah
Keluaran : 1.Bimbingan Teknologi Penyusun Pelaksana SPM Bidang Lingkungan Hidup : 1 kali/30 orang 2.Pembinaan Pelaksana SPM Bindang Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota : 5kabupaten/kota 3.FGD Penyusunan laporan SPM bidang Lingkungan Hidup DIY : 1kali/30 orang 4.Penyusunan Laporan SPM Bidang Lingkungan Hidup DIY tahun 2013 : 1dokumen Hasil : Dukungan 0.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Pemantauan kualitas tanah : 30 sempel 2.Workshop Pengendalian Pencemaran Tanah : 1kali/30 orang Hasil : Dukungan 1.9% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.25
Pengembangan Kapasitas Kader Lingkungan
Keluaran : 1.Penyegeran materi Lingkungan Hidup bagi kader lingkungan hidup : 78 orang 2.Fasilitas kader lingkungan : 78 orang Hasil : Dukungan 47% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 167
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Keluaran : 1.Dokumen sistem manajemen mutu laboratourium : 1 dokumen 2.FGD Pengendalian Sistem Manajemen Mutu Laboratorium : 2 kali 3.Bimbingan Teknologi Sistem manajemen mutu laboratorium : 3 kali 4.Pendampingan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Hasil : Dukungan 2.5% terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
6.26
Pengendalian Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
7 7.1
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM Konservasi Sumber Daya Keluaran : Air dan Pengendalian 1.Pembangunan SPAH : 320buah Kerusakan Sumber-Sumber 2.Sosialisasi Konservasi Sumberdaya Air : 20 kali/@30 orang Air Hasil : Dukungan 36% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
7.2
Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
Keluaran : 1.Pengembalian Sampel Tanah untuk dianalisis dan Monitoring Produksi Biomassa : 47sampel / 4 kabupaten 2.Reklamasi Lahan Bekas Penambangan : 5000 batang / 9 Ha 3.Monitoring Perkembangan Hasil Reklamasi : 6lokasi 4.Ekspose Hasil Monev Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan : 1kali Hasil : Dukungan 13% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
7.3
Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air
Keluaran : 1.Penanaman Pohon Sekitar Embung/Mata Air/Telaga : 4900 batang ,6 telaga 2.Pembinaan Masyarakat terhadap Konservasi Air di Sekitar Embung/Mata Air/Telaga : 150 orang 3.Monitoring Fluktuasi Muka Air Tanah : 90 titik Hasil : Dukungan 7.8% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 168
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 7.4
Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
7.5
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
7.6
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Perlingdungan dan Konservasi SDA
7.7
Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut
Keluaran : 1.Penanaman Tanaman di Daerah Rawan Longsor : 4500 btg / 9 Ha 2.Pemberdayaan Masyarakat dalm Pengelolaan Daerah Rawan Longsor : 150 orang 3.Kajian Rawan Longsor : 1 paket Hasil : Dukungan 11% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Workshop Forum Karst : 2 kali / 60 orang 2.Workshop Pengembangan Taman Kehati : 1kali/30 orang 3.Pengelolaan Taman Kehati : 1 paket 4.Penyusun Laporan MIH DIY : 1 dokumen 5.Sosialisai Kehati : 5kali/150 orang 6.Evaluasi MIH DIY : 4Kabupaten/1kota 6.Evaluasi MIH DIY : 4Kabupaten/1Kota 7.Pembinaan MIH : 1kali / 30 orang 8.Fasilitasi Taman Kehati : 1 paket Hasil : Dukungan 13% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Seleksi Kalpataru : 4Kategori 2.Monitoring dan Pembinaan Kalpataru : 4 Nominator 3.Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat : 5kali/150 orang 4.Film Profil Pemenang Kalpataru : 1film/judul Hasil : Dukungan 10% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Penanaman Vegetasi Pantai : 2760 batang 2.Sosialisasi kepada Masyarakat Pesisir/Pantai untuk Menuju Pantai Lestari : 100 orang 3.Kajian Kebijakan Pengendalian Kerusakan Pantai dan Laut : 1 paket Hasil : Dukungan 6.8% terhadap target RPJMD Luas Lahan yang Terkonservasi Terhadap Luasan Total lahan sebesar 3 Ha Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 169
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 8 8.1
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP Peningkatan Edukasi dan Keluaran : Komunikasi Masyarakat di 1.Pentas Kesenian kearifan lingkungan : 1kali Bidang Lingkungan 2.Publikasi Melalui Televisi Bertema Lingkungan Hidup : 1 kali 3. Publikasi Melalui Radio Bertema Lingkungan Hidup : 20 kali 4.Publikasi melalui Media Cetak Bertema Lingkungan Hidup : 1kali/40 orang 5.Pembuatan audiovisualisasi profil Lingkungan Hidup 1dokumen 6.Workshop Partisipasi Lingkungan Hidup : 60 orang/1 kali Hasil : Dukungan 11% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
8.2
Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
Keluaran : 1.Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup : 1kali/40 orang 2.Data dan Informasi Lingkungan Hidup secara online : 8 jenis 3.pembuatan sistem aplikasi data Lingkungan Hidup : 2buah 4.Publikasi Lingkungan Hidup Melalui di Videotron : 1paket Hasil : Dukungan 26% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
8.3
Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat dan Daerah
8.4
Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru
Keluaran : 1.Forum Komunikasi Data dan Informasi Lingkungan Hidup : 1kali/40 orang 2.Survei Kepuasan Pelanggan tentang pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY : 1dokumen Hasil : Dukungan 5.7% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : Tersusunnya Buletin Kalpataru : 2 edisi/@525 eks Hasil : Dukungan 7.5% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 170
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 Keluaran : 1.Tercetaknya Buku Laporan SLHD Tahun 2013 : 35 set 2.Bimbingan Teknologi Penyusunan Buku Laporan SLHD : 3 kali /30 orang 3.FGD Penyusun laporan SLHD DIY : 1kali/30 orang 4.Draft Buku Analisis SLHD Tahun 2014 : 1dokumen 5.Pembinaan Penyusunan Laporan SLHD Kabupaten/kota : 5 kabupaten/kota Hasil : Dukungan 8% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10% Waktu Pelaksanaan / Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : Kajian Lingkungan Hidup Strategis : 1 dokumen Hasil : Dukungan 40% terhadap target RPJMD Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 10% Waktu Pelaksanaan/ Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
8.5
Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
8.6
Penyusunan KLHS
9 9.1
PROGRAM PENINGKATAN PENGENDALIAN POLUSI Pengujian Emisi Kendaraan Keluaran : Bermotor 1.Data Hasil Uji Petik Emisi Kendaraan Bermotor : 200 motor Hasil : Dukungan 39% terhadap target RPJMD Peningkatan Penataan Lingkungan bagi Kegiatan Usaha sebesar 2% Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
9.2
Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
9.3
Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair
Keluaran : 1.Data hasil uji Emisi akibat aktivitas produksi : 46 sampel Hasil : Dukungan 31% terhadap target RPJMD Peningkatan Penataan Lingkungan bagi Kegiatan Usaha sebesar 2% Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31 Keluaran : 1.Pengujian Mutu Limbah Padat : 20 sampel 2.Pengujian Mutu Limbah Cair : 60 sampel 3.Workshop Mutu Limbah Padat : 1kali /@20 orang 4.Workshop Mutu Limbah Cair : 2kali /@30 orang Hasil : Dukungan 29% terhadap target RPJMD Peningkatan Penataan Lingkungan bagi Kegiatan Usaha sebesar 2% Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 171
Laporan Tahunan BLH DIY 2013 10 10.1
PROGRAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) Penataan RTH Keluaran : 1.Evaluasi Kampung hijau : 4 kabupaten/1kota 2.Forum komunikasi Kampung Hijau : 1 kali /30 orang 3.Pengadaan bibit Penghijauan dan penanaman pada RTH : 120 titik 4.Pengadaan bibit tanaman kampung hijau : 800 batang 5.Monitoring dan pendampingan demplot kampung hijau : 30 lokasi 6.Penanaman RTH pedesaan : 1000 batang 7.Verifikasi usulan Proklim : 10 lokasi Hasil : Dukungan 100% terhadap target RPJMD Presentase pemenuhan penyediaan ruang tebuka hijau di kawasan perkotaan sebesar 7% Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
11 11.1
PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS BUDAYA Pengembangan wanadesa Keluaran : dalam Mendukung 1. Terbangunnya Wanadesa DIY : - Banguntapan, Sewon, Kasihan Pembangunan Bantul - Kalasan, Berbah, Mlati, Sleman - Depok, Gamping, Berkelanjutan Godean, Sleman : 3 paket 2. Kajian Naskah Akademik Wanadesa : 1 dokumen 3. Sosialisasi Wanadesa : 8 kali @ 40 orang 4. Workshop Pembangunan Wanadesa : 4 kali @ 30 orang 5. Penyusunan Buku Wanadesa : 100 buku Hasil : Dukungan 10.75 % terhadap target RPJMD peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 2 % Waktu Pelaksanaan/Masa Kontrak : 2014-01-01 s/d 2014-12-31
L a p o r a n T a h u n a n B L H D I Y 2 0 1 3 | 172