BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun Rencana Strategis Bisnis untuk lima tahun kedepan (2011 – 2015) yang diuraikan sebagai berikut: 1.
Visi Visi merupakan potret masa depan yang akan dicapai Baristand Industri Bandar Lampung yaitu: “Menjadi lembaga pelayanan pengujian, sertifikasi dan litbang yang profesional dan kompetitif”
2.
Misi Misi merupakan tugas atau peran yang diemban oleh Baristand Industri Bandar Lampung sesuai Visi yang telah ditetapkan, meliputi : 1.
Melakukan litbang yang inovatif, penguasaan dan pendalaman teknologi tepat guna dibidang agroindustri dan penanggulangan pencemaran industri
2.
Meningkatkan kompetensi SDM di bidang riset, standardisasi dan sertifikasi.
3.
Melakukan pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin dan produk.
3.
Tujuan Dengan memperhatikan potensi dan kendala untuk mencapai Visi dan Misi yang diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1.
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Jasa Teknis Jasa Pelayanan Teknis yang dapat diberikan oleh Balai harus ditingkatkan guna memenuhi permintaan pelanggan yang semakin bervariasi dan meningkat sesuai kebutuhannya. Standar Pelayanan Minimum harus dapat dipenuhi oleh Baristand Industri Bandar Lampung
79
2.
Meningkatkan Kualitas Hasil Litbang Peran litbang sangat penting dalam mendukung perkembangan industri, oleh karena itu kerjasama litbang dengan industri harus terus di kembangkan dan ditingkatkan melalui penguasaan teknologi yang inovatif dan dapat meningkatkan daya saing serta nilai tambah.
3.
Meningkatkan Pertumbuhan Industri Berbasis Kompetensi Inti Daerah Peran Balai dalam mendukung kebijakan pemerintah perlu terus ditingkatkan, utamanya untuk penerapan standar dan litbang pengembangan kompetensi inti daerah.
4.
Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang lebih spesifik, terukur, dapat dicapai, berorientasi kepada hasil serta ada rentang waktunya. Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Sasaran dan Indikator Sasaran No.
Sasaran
1.
Tercapainya peningkatan kinerja layanan jasa teknis Tercapainya kompetensi SDM jasa layanan teknis Tercapainya peningkatan pangsa pasar Tercapainya kapasitas sarana dan prasarana litbang serta pelayanan jasa teknis Tercapainya penelitian teknologi pengolahan agro industri.
2.
3.
4.
5.
Indikator Sasaran Meningkatnya volume kegiatan jasa layanan
Satuan Sertiikat Laporan
2011 2078
Rencana Tingkat Capaian 2012 2013 2014 2015 2448 2949 3575 4327
Meningkatnya kompetensi SDM
Orang
14
29
45
62
73
Bertambahnya Jumlah Pelanggan Terpenuhinya kelengkapan sarana dan prasaran litbang/pelayanan teknis
Klien
96
106
121
140
165
Alat
110
117
127
140
155
Menguasai teknologi pengolahan agro industri
Judul
3
4
5
6
8
80
5.
Strategi Berdasarkan hasil Analisis SWOT yang kemudian dilakukan pembobotan maka dihasilkan tujuh strategi terpilih sebagai berikut: 1. Diversifikasi usaha Untuk meningkatkan pelayanan di sektor industri Baristand Industri Bandar Lampung perlu mengembangkan jasa layanan yang ada dan menumbuhkan jasa layanan baru. Pengembangan jasa layanan dilakukan dengan menambah kemampuan (ruang lingkup) di semua sektor pelayanan jasa teknik. Jasa layanan baru akan dibangun sesuai kebutuhan masyarakat dan dunia industri agar Baristand Industri Bandar Lampung dapat terus meningkatkan pelayanan di bidang jasa teknik. Diversifikasi usaha tersebut dilakukan bertahap dari tahun 2011 – 2015 2. Mengembangkan aplikasi sistem informasi untuk mendukung kelancaran jasa layanan dan menyebarluaskan informasi layanan serta pemasaran online. Dengan memanfaatkan sistem informasi dapat mempercepat proses pelayanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Pemasaran online memudahkan pengguna jasa untuk mengetahui dan menggunakan jasa layanan teknik Baristand Industri Bandar Lampung tanpa terkendala jarak dan waktu. 3. Meningkatkan kerjasama litbang dengan pihak industri/ akademisi/ pemerintah daerah. Integrasi dengan pihak industri/ akademisi/ pemerintah akan membangun networking untuk saling memberikan informasi dan memudahkan Baristand Industri Bandar Lampung memenuhi litbang yang dibutuhkan oleh pihak industri. 4. Melakukan harmonisasi layanan antar lembaga layanan jasa teknis di bawah Kementerian Perindustrian untuk mengoptimalkan layanan “integrated services”. Kementerian Perindustrian memiliki 11 Baristand dan 11 Balai Besar dengan jasa layanan teknik yang berbeda-beda dan tersebar keberadaannya hampir di seluruh Indonesia, akan memberikan peluang Baristand Industri Bandar Lampung untuk meningkatkan jumlah pelayanan jasa teknik.
81
5. Meningkatkan kemampuan SDM di bidang manajemen mutu dan tenaga teknis lembaga pelayanan jasa serta tenaga fungsional melalui diklat dan in house training. 6. Melakukan pengelolaan keuangan dengan pola BLU Penerapan PK-BLU dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas Baristand Industri Bandar Lampung dalam memberikan jasa pelayanan teknik serta penerapan prinsip-prinsip manajemen korporasi dapat meningkatkan daya saing dengan lembaga pelayanan jasa sejenis 7. Melakukan analisa skala prioritas kebutuhan sarana dan prasarana Analisa skala prioritas kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan akan kebutuhan operasional, peluang pasar dan potensi pasar
6.
Kebijakan Pada dasarnya kebijakan adalah ketentuan-ketentuan atau langkah yang akan ditempuh dalam rangka mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi, dan ditetapkan oleh pimpinan unit (Kepala Baristand Industri Bandar Lampung) untuk dijadikan pedoman, pegangan, atau petunjuk bagi setiap pegawai. Kebijakan teknis Baristand Industri Bandar Lampung yang dapat mendukung tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan adalah : 1.
Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mengembangkan fleksiblitas pengelolaan keuangan.
2.
Mendayagunakan kemampuan jasa layanan melalui teknologi informasi secara optimal.
3.
Menjaga status akreditasi LPK dan evaluasi secara berkala mengenai ruang lingkup LPK
4.
Penetrasi dan pengembangan pasar.
5.
Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana.
6.
Kegiatan litbang diseleksi melalui forum peneliti, diutamakan yang bersifat inovatif dan terkait dengan pengolahan industri agro.
82
7.
Memprioritaskan peningkatan kemampuan SDM yang terkait dengan jasa layanan teknis dan teknologi pengolahan industri agro.
8.
Membuka peluang bagi lembaga layanan di bawah Kementerian Perindustrian untuk memanfaatkan sarana dan prasarana balai.
9.
7.
Mendukung kebijakan penerapan SNI wajib
Program Program adalah rencana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan berdasarkan kepada kebijakan yang telah ditetapkan, mencakup aspek layanan, aspek keuangan, aspek SDM dan Organisasi, serta aspek sarana dan prasarana. Program yang akan dilaksanakan oleh Baristand Industri Bandar Lampung pada tahun 2011-2015, yaitu : 1.
Penerapan PK-BLU Baristand Industri Bandar Lampung.
2.
Peningkatan kerjasama pemanfaatan sarana dan prasarana litbang dan Laboratorium.
3.
Pengembangan SDM litbang dan jasa layanan teknis.
4.
Promosi dan survey kepuasan pelanggan.
5.
Pengembangan sistem informasi
6.
Pengembangan sarana dan prasarana jasa layanan teknis.
7.
Litbang yang mendukung fokus pengembangan kompetensi inti daerah.
8.
Program Pengembangan Lembaga Penilaian Kesesuaian.
9.
Penyusunan RSNI
8.
Kegiatan Selanjutnya untuk mencapai target pendapataan 2011 – 2015 disusun rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari program selama lima tahun berikut anggaran dan indikator outputnya. Tabel 28 (matrik keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegitan) dan Tabel 29 (proyeksi kegiatan dan anggaran Tahun 2011 – 2015) dapat dilihat lampiran 2 dan lampiran 3
83
B.
Proyeksi Keuangan Dalam penyusunan proyeksi keuangan dipergunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Asumsi Makro
Laju inflasi sebesar
: 7 – 8%
Pertumbuhan ekonomi Nasional
:6–7%
Nilai tukar US $
: Rp. 9.000,- s.d. Rp.10.000,-
Pertumbuhan industri Prov.Lampung triwulan III 2010 : 11,02%
Asumsi Mikro
Anggaran dari APBN (RM) rata-rata meningkat : 20 - 30%
Tarif diasumsikan masih menggunakan PP No 63 Tahun 2007
Volume pelayanan jasa teknis diasumsikan meningkat rata-rata 30 - 40% pertahun
84
1. Proyeksi Pendapatan 5 Tahun Peningkatan volume pelayanan akan diikuti dengan pertumbuhan pendapatan. Pertumbuhan pendapatan berjalan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan pendapatan jika Baristand Industri Bandar Lampung menerapkan BLU. Perbandingan peningkatan pada masing-masing pelayanan jika menerapkan dan tidak menerapkan BLU, diasumsikan pada tabel berikut : Tabel 20. Jumlah/Volume Kegiatan JPT 2011 – 2015 Dalam Kondisi Menerapkan BLU No.
Jenis Layanan
1.
Penelitian dan Pengembangan
2.
Pengujian Bahan dan Produk
3.
Pelatihan Teknik dan Manajemen Industri
4.
Konsultasi Sistem Manajemen Mutu
5.
Kalibrasi Peralatan
6.
Penerbitan SPPT SNI :
7.
Output Laporan Hasil Litbang Sertifikat Hasil Uji Sertifikat Pelatihan Laporan Hasil Konsultansi Sertifikat Kalibrasi
2011
2012
2013
2014
2015
2
3
5
7
10
1.700
2.200
3.000
20
60
120
200
300
2
4
8
13
20
50
80
130
200
290
4.200 5.800
a. Sertifikasi Produk
SPPT SNI
3
6
11
17
25
b. Survailen
Kegiatan Sertifikat Inspeksi
0
3
6
11
17
350
400
500
650
860
Inspeksi Teknis
Tabel 21. Jumlah/Volume Kegiatan JPT 2011 – 2015 Dalam Kondisi Tidak Menerapkan BLU No.
Jenis Layanan
1.
Penelitian dan Pengembangan
2.
Pengujian Bahan dan Produk
3.
Pelatihan Teknik dan Manajemen Industri
4.
Konsultasi Sistem Manajemen Mutu
5.
Kalibrasi Peralatan
6.
Penerbitan SPPT SNI : a. Sertifikasi Produk
Output Laporan Hasil Litbang Sertifikat Hasil Uji Sertifikat Pelatihan Laporan Hasil Konsultansi Sertifikat Kalibrasi SPPT SNI
2011
2012
2013
2014
2015
1
2
2
3
4
1.600
1.700
1.900
2.300
2.800
20
20
20
40
40
1
1
2
2
3
20
30
50
80
120
1
2
3
5
7
85
b. Survailen 7.
Kegiatan Sertifikat Inspeksi
Inspeksi Teknis
0
1
2
3
5
270
280
300
320
340
Perbandingan proyeksi pendapatan yang terangkum dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam kondisi menerapkan dan tidak menerapkan BLU tahun 2011 s.d. 2015, dapat dilihat pada Tabel 22 dan Tabel 23 berikut : Tabel 22. Proyeksi Pendapatan Tahun 2011 – 2015 Dalam Kondisi Menerapkan BLU No. A. B.
Jenis Pelayanan PJT RM PNBP
1 2 3 4 5 6 7 8
Litbang Pengujian produk Pelatihan teknik dan Manajemen Konsultasi Kalibrasi peralatan Sertifikasi Produk Survailen Inspeksi Teknis Jumlah RM + PNBP
2011 5,026,203,000 2,070,000,000
2012 6,177,000,000 2,816,000,000
Tahun 2013 7,413,000,000 4,046,000,000
2014 8,895,000,000 5,780,000,000
2015 10,674,000,000 8,106,000,000
80,000,000 1,190,000,000
120,000,000 1,540,000,000
200,000,000 2,100,000,000
280,000,000 2,940,000,000
400,000,000 4,060,000,000
40,000,000
120,000,000
240,000,000
400,000,000
600,000,000
60,000,000 10,000,000 60,000,000 0 630,000,000 7,096,203,000
120,000,000 16,000,000 120,000,000 60,000,000 720,000,000 8,993,000,000
240,000,000 26,000,000 220,000,000 120,000,000 900,000,000 11,459,000,000
390,000,000 40,000,000 340,000,000 220,000,000 1,170,000,000 14,675,000,000
600,000,000 58,000,000 500,000,000 340,000,000 1,548,000,000 18,780,000,000
Tabel 23. Proyeksi Pendapatan Tahun 2011 – 2015 Dalam Kondisi Tidak Menerapkan BLU No. A. B.
Jenis Pelayanan PJT RM PNBP
1 2 3 4 5 6 7 8
Litbang Pengujian produk Pelatihan teknik dan Manajemen Konsultasi Kalibrasi peralatan Sertifikasi Produk Survailen Inspeksi Teknis Jumlah RM + PNBP
2011 5,026,203,000 1,740,000,000
2012 6,177,000,000 1,910,000,000
Tahun 2013 7,413,000,000 2,160,000,000
2014 8,895,000,000 2,622,000,000
2015 10,674,000,000 3,166,000,000
40,000,000 1,120,000,000
80,000,000 1,190,000,000
80,000,000 1,330,000,000
120,000,000 1,610,000,000
160,000,000 1,960,000,000
40,000,000
40,000,000
40,000,000
80,000,000
80,000,000
30,000,000 4,000,000 20,000,000 0 486,000,000 6,766,203,000
30,000,000 6,000,000 40,000,000 20,000,000 504,000,000 8,087,000,000
60,000,000 10,000,000 60,000,000 40,000,000 540,000,000 9,573,000,000
60,000,000 16,000,000 100,000,000 60,000,000 576,000,000 11,517,000,000
90,000,000 24,000,000 140,000,000 100,000,000 612,000,000 13,840,000,000
Tabel 23 memperlihatkan proyeksi pendapatan yang akan diterima oleh Baristand Industri Bandar Lampung selama kurun waktu 2011-2015 jika Baristand Industri Bandar Lampung menerapkan
86
BLU. Dalam tabel tersebut diasumsikan pendapatan JPT rata-rata meningkat sebesar 40% per tahun. Proyeksi pendapatan ini diperkirakan akan tercapai mengingat kenaikan volume kegiatan dengan asumsi mikro yang telah ditetapkan. Peningkatan pada masing-masing pelayanan jika menerapkan BLU diasumsikan sebagai berikut: a. Jasa penelitian dan pengembangan diproyeksikan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan meningkat dari semula 2 judul pada tahun 2011, 3 judul pada tahun 2012, 5 judul pada tahun 2013, 7 judul pada tahun 2014 dan 10 judul pada tahun 2015. b. Jasa pengujian produk diproyeksikan meningkat dengan asumsi volume kegiatan meningkat yang semula 1700 contoh pada tahun 2011, menjadi 2200 contoh pada tahun 2012, 3000 contoh pada tahun 2013, 4200 contoh pada tahun 2014 dan menjadi 5800 contoh pada tahun 2015. c. Jasa pelatihan teknik dan manajeman juga diproyeksikan akan meningkat
setiap
tahunnya, dengan asumsi volume kegiatan meningkat dari semula 1 kegiatan pada tahun 2011 menjadi 3 kegiatan pada tahun 2012, meningkat lagi pada tahun 2013 menjadi 6 kegiatan, 10 kegiatan pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 15 kegiatan. d. Jasa konsultasi diproyeksikan akan mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan yang juga meningkat dari semula 2 set pada tahun 2011 menjadi 4 set pada tahun 2012, 8 set pada tahun 2013, 13 set pada tahun 2014 dan 20 set pada tahun 2015. e. Jasa kalibrasi peralatan diproyeksikan akan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan dari semula pada tahun 2010 belum terdapat pelayanan jasa kalibrasi menjadi 50 alat pada tahun 2011, 80 alat pada tahun 2012, 130 alat pada tahun 2013, menjadi 200 alat pada tahun 2014 dan 290 alat pada tahun 2015. f.
Jasa sertifikasi produk diproyeksikan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan meningkat dari semula pada tahun 2010 belum terdapat jasa pelayanan sertifikasi produk menjadi 3 SPPT SNI pada tahun 2011, 6 SPPT SNI pada tahun 2012, 11 SPPT SNI pada tahun 2013 dan 17 SPPT SNI pada tahun 2014 serta 25 SPPT SNI di tahun 2015.
87
g. Jasa survailen juga diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan asumsi volume kegiatan yang juga meningkat dari semula belum adanya jasa survailen pada tahun 2011 karena tidak adanya SPPT SNI yang dikeluarkan pada tahun 2010 , menjadi 3 kegiatan pada tahun 2012, 6 kegiatan pada tahun 2013, 11 kegiatan pada tahun 2014 dan 17 kegiatan pada tahun 2015. h. Jasa inspeksi teknis juga diproyeksikan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan yang juga meningkat dari semula 350 titik pada tahun 2011 menjadi 400 titik pada 2012, 500 titik pada tahun 2013, 650 titik pada tahun 2014 dan 860 titik pada tahun 2015. Sedangkan Tabel 23 memperlihatkan proyeksi pendapatan Baristand Industri Bandar Lampung selama kurun waktu 2011-2015 bila tidak menerapkan BLU pendapatan Baristand Industri Bandar Lampung diperkirakan hanya meningkat rata – rata sebesar 15% dalam kondisi tersebut. Peningkatan volume kegiatan yang cukup signifikan jika menerapkan BLU yang diikuti dengan peningkatan pendapatan rata – rata sebesar 40% atau lebih besar 25% dibanding jika tidak menerapkan BLU. Asumsi peningkatan pendapatan jika menerapkan BLU ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Permintaan pelayanan jasa teknis pada tiga bulan terakhir masih bisa dilayani. 2. Dapat merekrut tenaga profesional non PNS yang ahli di bidangnya sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang diinginkan. 3. Penempatan tenaga profesional tidak harus berdasarkan kepangkatan, penjenjangan dan sejenisnya tetapi lebih difokuskan pada profesionalisme SDM. 4. Manajemen Baristand Industri Bandar Lampung memiliki otonomi yang luas dalam menjalankan prinsip – prinsip manajemen korporasi untuk menangkap pangsa pasar.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Provinsi Lampung, pada tahun 2008 terdapat 288 perusahaan sedang dan besar di provinsi Lampung yang bergerak di bidang agroindustri, perhotelan, kesehatan Saat ini Baristand Industri Bandar Lampung baru memberikan jasa layanan teknis kepada sekitar 143 perusahaan. Hal ini menunjukaan masih ada sekitar 50% potensi pasar yang masih bisa diraih untuk meningkatkan pendapatan. Potensi pasar tersebut
88
masih terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumubuhan sektor industri di Provinsi Lampung.
2. Proyeksi Belanja Proyeksi belanja untuk tahun 2011 s.d. 2015 jika menerapkan dan tidak menerapkan BLU, berdasarkan masing-masing jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 24. Proyeksi Belanja Tahun 2011 – 2015 Jika Menerapkan BLU Sumber Anggaran
RM
PNBP
Jenis Belanja
2011
B. Pegawai B. Barang B. Modal B. Bansos Jumlah B. Pegawai B. Barang B. Modal Jumlah Jumlah (RM + PNBP)
2012
2013
2014
2015
2,105,106,000 2,711,097,000 210,000,000
2,718,240,000 3,222,760,000 236,000,000
3,261,886,000 3,551,114,000 600,000,000
3,914,264,000 4,380,736,000 600,000,000
4,697,117,000 4,976,883,000 1,000,000,000
5,026,203,000
6,177,000,000
7,413,000,000
8,895,000,000
10,674,000,000
2,070,000,000
2,566,000,000
3,746,000,000
4,880,000,000
6,506,000,000
2,070,000,000
250,000,000 2,816,000,000
300,000,000 4,046,000,000
900,000,000 5,780,000,000
1,600,000,000 8,106,000,000
7,096,203,000
8,993,000,000
11,459,000,000
14,675,000,000
18,780,000,000
Tabel 25. Proyeksi Belanja Tahun 2011 – 2015 Jika Tidak Menerapkan BLU
89
Sumber Anggaran
RM
PNBP
Jenis Belanja B. Pegawai B. Barang B. Modal B. Bansos Jumlah B. Pegawai B. Barang B. Modal Jumlah Jumlah (RM + PNBP)
2011
2012
2013
2014
2015
2,105,106,000 2,711,097,000 210,000,000
2,718,240,000 3,222,760,000 236,000,000
3,261,886,000 3,551,114,000 600,000,000
3,914,264,000 4,380,736,000 600,000,000
4,697,117,000 4,976,883,000 1,000,000,000
5,026,203,000
6,177,000,000
7,413,000,000
8,895,000,000
10,674,000,000
1,740,000,000
1,810,000,000 100,000,000
2,040,000,000 120,000,000
2,422,000,000 200,000,000
2,866,000,000 300,000,000
1,740,000,000
1,910,000,000
2,160,000,000
2,622,000,000
3,166,000,000
6,766,203,000
8,087,000,000
9,573,000,000
11,517,000,000
13,840,000,000
Dari Tabel 24 diatas terlihat bahwa total belanja Baristand Industri Bandar Lampung yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) diperkirakan akan meningkat rata – rata sebesar 27% setiap tahunnya dengan belanja barang sebagai belanja terbesar. Pada tahun 2011 total belanja yang terjadi pada Baristand Industri Bandar Lampung diperkirakan sebesar Rp. 7.096.203.000, kemudian menjadi Rp.8.993.000.000,- pada tahun 2012, Rp.11.459.000.000,- pada tahun 20013, Rp.14.675.000.000,- pada tahun 2014 dan mencapai Rp.18.780.000.000,- pada tahun 2015. Proyeksi ini telah disesuaikan dengan asumsi mikro yang ada yaitu anggaran dari APBN dan Penerimaan dari JPT rata-rata mengalami peningkatan sebesar 40%. Selain itu, proyeksi kenaikan belanja ini juga telah Smempertimbangkan laju inflasi yang diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
3. Proyeksi Arus Kas Proyeksi arus kas tahun anggaran 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini.
90
Tabel 26. Proyeksi Arus Kas Tahun Anggaran 2011 – 2015 (Dalam Ribuan Rupiah) KETERANGAN I. Arus Kas dari Aktivitas Operasional A. Pendapatan dari Layanan Tunai B. Pengeluaran Operasional C. Penerimaan Piutang D. Pengeluaran utk. Pembelian Persediaan E. Pembayaran Pinjaman Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional II. Arus Kas dari Aktivitas Investasi A. Perolehan Aset Tetap B. Perolehan Aset Lain-lain B. Hasil Penjualan Aset Tetap C. Hasil Penjualan Aset Lain-lain Arus Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Investasi III. Arus Kas dari Aktivitas Investasi A. Tambahan Ekuitas B. Penerimaan Hibah C. Penerimaan APBN D. Pembayaran Pinjaman E. Perolehan Pinjaman Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas Kas dan Setara Kas Awal Jumlah Saldo Kas
2011
2012
TAHUN 2013
2014
2015
7,096,203 (6,315,000) 68,816 (581,203) 268,816
8,993,000 (7,927,000) 58,078 (590,000) 534,078
11,459,000 (9,809,000) 43,437 (779,000) 914,437
14,675,000 (12,075,000) 34,750 (1,110,500) 1,524,250
18,780,000 (14,380,000) 27,800 (1,813,000) 2,614,800
(29,723) (20,404) -
(289,885) (50,000) -
(687,543) (50,000) -
(1,269,180) (100,000) -
(2,354,450) (100,000) -
(50,127)
(339,885)
(737,543)
(1,369,180)
(2,454,450)
35,250 35,250
9,070 9,070
8,864 8,864
6,941 6,941
12,125 12,125
253,939 253,939
203,263 253,939 457,202
185,758 457,202 642,961
162,011 642,961 804,972
172,475 804,972 977,447
3. Laporan Proyeksi Neraca 2011 – 2015
91
Proyeksi Neraca Tahun Anggaran 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini.
Tabel. 27. Proyeksi Neraca Tahun Anggaran 2011 – 2015 (dalam ribuan rupiah)
92
URAIAN I. ASET A. Aset Lancar 1). Kas dan Setara Kas 2). Piutang Usaha 3). Piutang Lain-lain 4). Persediaan 5). Uang Muka 6). Pendapatan YMH Diterima 7). Perlengkapan Jumlah Aset Lancar B. Aset Tetap 1). Tanah 2). Gedung dan Bangunan 3). Peralatan 4). Kendaraan 5). Aset Tetap Lainnya Jumlah Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap C. Aset Lain-lain Aset Tak Berwujud JUMLAH ASET II. KEWAJIBAN A. Kewajiban Jangka Pendek 1). Hutang Usaha 2). Hutang Lain-Lain 3). Hutang Pajak 4). Biaya YMH Dibayar 5). Hutang Jk. Panjang < 1 tahun 6). Pendapatan yang Ditangguhkan 7). Hutang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jk. Pendek B. Kewajiban Jangka Panjang 1). Hutang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Jk. Panjang JUMLAH KEWAJIBAN III. EKUITAS 1). Ekuitas Awal 2). Ekuitas Pemerintah 3). Ekuitas Donasi 4). Surplus dan Defisit Tahun Lalu 5). Surplus dan Defisit Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
TAHUN 2013
2012
2011
2014
2015
253,939 275,265
457,202 217,187
642,961 173,750
804,972 139,000
977,447 111,200
42,500
52,500
81,500
92,000
105,000
571,704
726,889
898,211
1,035,972
1,193,647
2,793,480 5,202,057 9,174,946 1,220,050 379,716 18,770,249 (180,277) 18,589,972
2,793,480 5,202,057 9,410,946 1,470,050 379,716 19,256,249 (376,392) 18,879,857
2,793,480 5,202,057 10,060,946 1,720,050 379,716 20,156,249 (588,849) 19,567,400
2,793,480 5,202,057 11,060,946 2,220,050 379,716 21,656,249 (819,669) 20,836,580
2,793,480 5,202,057 13,060,946 2,820,050 379,716 24,256,249 (1,065,219) 23,191,030
63,956 19,225,632
113,956 19,720,702
163,956 20,629,567
263,956 22,136,508
363,956 24,748,633
35,250
44,320
53,184
60,125
72,250
35,250
44,320
53,184
60,125
72,250
-
-
-
-
-
35,250
44,320
53,184
60,125
72,250
18,980,382 210,000 19,190,382
18,980,382 -
19,190,382 -
19,676,382 -
20,576,383
210,000 486,000 19,676,382
486,000 900,000 20,576,383
900,000 1,500,000 22,076,383
1,500,000 2,600,000 24,676,383
19,225,632
19,720,702
20,629,567
22,136,508
24,748,633
Hutang usaha diestimasi jika realisasi penerimaan pada tahun berjalan melampaui target yang telah ditetapkan dan telah melampaui batas waktu pengajuan revisi.
93