BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi hasil penelitian Variabel
(power otot tungkai Sebelum Eksperimen)
Yang menjadi skor data pada variable
dalam penelitian ini adalah skor data yang
dijaring sebelum eksperimen dilaksanakan (pre test), yaitu hasil power otot tungkai melalui perlakuan atau latihan skipping. Kemudian dilakukannya pengambilan data penelitian variable
yaitu kemampuan atlet
putera SMA Negeri 1 Tibawa mengenai power otot tungkai dengan menggunakan instrument vertical jump melalui tes awal atau pre test, menunjukan skor tertinggi adalah 41 dan skor terendah adalah 27. Dalam hasil analisis diperoleh nilai rata-rata 35,8 standar deviasi menunjukan nilai 4,17 dan varians 17,43. Distribusi Variabel ini : No
Kelas Interval
Frekuensi
1
27 –29
2
2
30 – 32
3
3
33 – 35
3
4
36 – 38
5
5
39 – 41
7
JUMLAH
20
Tabel 4.1 : Daftar Distribusi Frekuensi Variabel
dapat dilihat pada tabel berikut
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada
pada
kelas interval ketiga. Dengan demikian lebih banyak responden yang menjadi sampel dalam pene litian ini memiliki skor yang rendah dari skor rata-rata, hal ini berarti sebagian besar siswa dalam melakukan vertical jump memiliki kemampuan dibawah skor rata rata yang dicapai sebelum eks perimen. Hal ini dapat digambarkan dalam histogram berikut:
7 6
Frekuensi
5 4 3 2 1 0
Batas kelas
Gambar 4.1 : Histogram Data Variabel
4.1.2 Deskripsi hasil penelitian Variabel Setelah
menyelesaikan
seluruh
(Setelah Eksperimen) rangkaian
pelaksanaan
eksperimen
dengan
perlakuan atau pelatihan skipping, maka dilakukan tes akhir (post test) terhadap power otot tungkai. Hasil dari tes akhir ini menunjukan rata-rata 40,1, standar deviasi 4,62 dan nilai varians 21,31. Skor hasil pengukuran power otot tungkai, loncatan tertinggi sebesar 46 dan skor terendah yaitu 32. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : No
Kelas Interval
Frekuensi
1
32 – 34
2
2
35 – 37
2
3
38 – 40
6
4
41 – 43
4
5
44 – 46
6
JUMLAH
20
Tabel 4.2 : Daftar distribusi Frekuensi Variabel
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ke tiga, serta frekuensi tertinggi berada pada kelas ke tiga dan kelima. Hal ini berarti pada umumnya responden
yang
menjadi
sampel
dalam
penelitian
ini
memiliki
lompatan vertical jump diatas skor rata rata yang dicapai setelah eksperimen/pelatihan skipping. Hasilnya dapat digambarkan dalam histogram berikut ini :
8 7
Frekuensi
6 5 4 3 2 1 0 Batas kelas
Gambar 4.2 : Histogram Data Variabel
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis adalah prosedur yang harus dilaksanakan dan dipenuhi, dengan demikian hasil yang diperoleh dari pengujian analisis yang telah dilaksanakan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya apabila syarat syarat analisisnya telah dipenuhi. Persyarat an pengujian analisis meliputi pengujian penjabarannya adalah sebagai berikut :
normalitas
dan
homogenitas
data.
Adapun
4.2.1 Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah data hasil penelitian variabel
(pre test) dan variabel
(post test) masing-masing berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Tabel dibawah ini merupakan hasil pengujian normalitas data untuk variabel
.
No
Batas Kels
Zί Batas Kelas
Z Daftar
1
26,5
-2,23
0,4871
2
3
29,5
32,5
-1,51
-0,79
Luas Kelas Interval
Frekuensi Teoretis (E¡)
Frekuensi Pengamatan (Oi)
0,0526
1,05
2
0,1493
2,97
3
0,4342
35,5
-0,07
hasil
38,5
0,65
5,15
3
0,0279
perhitungan tabel
0,2701 5
Berdasarkan
0,2852 0,2573
4
Tabel 4.3 : Frekuensi Teoretis dan Frekuensi Pengamatan Variabel
5,40
5
diatas
diperoleh harga
0,2422
x² 0,1725
3,45
hitung
7
sebesar 5,4403. 6
41,5
1,37
0,4147
Sedangkan dari daftar distribusi chi-kuadrat pada taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 diperoleh x²(1-0,05)(5-3) = x²(0,95)(2) = 5,99. Ternyata harga x²hitung lebih kecil dari x²daftar (5,4403 < 5,99). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian variable X₁ ini, berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Sedangkan Untuk pengujian normalitas data variabel
dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Batas Kels
Zί Batas Kelas
No 1
2
3
4
5
6
Luas Kelas Interval
Frekuensi Teoretis (E¡)
Frekuensi Pengamatan (Oi)
0,0817
1,63
2
0,1746
3,49
2
0,2482
4,69
6
0,2545
4,69
4
0,1473
2,95
6
Z Daftar 31,5
34,5
37,5
40,5
43,5
46,5
-1,86
0,4648
-1,21
0,3869
-0,56
0,2123
0,09
0,0359
0,74
0,2704
1,39
0,4177
Tabel 4.4 : Frekuensi Teoritis dan Frekuensi Pengamatan Variabel X₂ Dari tabel hasil perhitungan tabel diatas diperoleh harga x² hitung sebesar 4,19. Dari daftar distribusi chi-kuadrat pada taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 diperoleh (1-0,05)(5-3)
=
x²
(0,95)(2)
=
5,99.
Ternyata
harga
x²
hitung lebih kecil dari x² daftar (4,19 < 5,99). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4.2.2 Pengujian Homogenitas Data
Untuk
mengetahui
data
hasil
dalam
penelitian
ini
berasal
dengan varians yang homogen, maka perlu dilakukan pengujian homogenitas
dari
populasi
data.
Dengan
demikian data hasil penelitian yang akan di uji, diperoleh dari hasil perhitungan varians populasi variabel
(pre test) dan variabel
Sampel
(post test). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
dk
⁄
1
19
0,05
17,43
1,2413
23,5847
2
19
0,05
21,31
1,3286
25,2434
Jumlah
38
Ke
Log
(dk) Log
48,8281
Tabel 4.5 : Daftar Pengujian Homogenitas Data
Dari hasil perhitungan tabel diatas diperoleh harga
sebesar 0,44. Sedangkan dari
daftar distribusi chi-kuadrat pada taraf nyata α = 0,05, serta derajat kebebasan (dk) = k – 1 diperoleh
(
)(
< 3,84). Atau harga
)
=
(
)( )
= 3,84. Ternyata harga
lebih kecil dari
(0,44
masih berada di dalam daerah penerimaan hipotesis. Sehingga dapat
dirumuskan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians populasi yang homogen. 4.1.2 Deskripsi hasil penelitian Variabel
(Sebelum Eksperimen/open smash)
Yang menjadi skor data pada variable
dalam penelitian ini adalah skor data yang
dijaring sebelum eksperimen dilaksanakan (pre test), yaitu hasil test smash (open smash) melalui perlakuan atau latihan skipping. Kemudian dilakukannya pengambilan data penelitian variable
yaitu kemampuan atlet
putera SMA Negeri 1 Tibawa dalam melakukan pukulan smash (open smash) dengan menggunakan instrument tes smash melalui tes awal atau pre test, menunjukan skor tertinggi adalah 17 dan skor terendah adalah 2. Dalam hasil analisis diperoleh nilai rata-rata 7,05 standar
deviasi menunjukan nilai 3,12 dan varians 9,73. Distribusi Variabel
dapat dilihat pada tabel
berikut ini : No
Kelas Interval
Frekuensi
1
2 –4
4
2
5–7
8
3
8 – 10
6
4
11 – 13
1
5
14 – 16
1
JUMLAH
20
Tabel 4.6 : Daftar Distribusi Frekuensi Variabel
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas interval kedua. Dengan demikian lebih banyak responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki skor yang rendah dari skor rata-rata, hal ini berarti sebagian besar siswa dalam melakukan open samsh memiliki kemampuan dibawah skor rata rata yang dicapai sebelum ekspe rimen. Hal ini dapat digambarkan dalam histogram berikut:
7 6
Frekuensi
5 4 3 2 1 0
Batas kelas
Gambar 4.3 : Histogram Data Variabel
4.1.2 Deskripsi hasil penelitian Variabel
(Setelah Eksperimen/open smash)
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan eksperimen dengan perlakuan atau pelatihan
skipping,
maka
dilakukan
tes
akhir
(post
test)
terhadap
power otot tungkai. Hasil dari tes akhir ini menunjukan rata rata 11,5 standar deviasi 2,86 dan nil ai varians 8,16. Skor hasil pengukuran tes smash (open smash), skor tertinggi sebesar 20 dan skor terendah yaitu 7. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No
Kelas Interval
Frekuensi
1
7–9
4
2
10 – 12
7
3
13 – 15
7
4
16 – 18
1
5
19 – 21
1
JUMLAH
20
Tabel 4.7 : Daftar distribusi Frekuensi Variabel
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ke dua, serta frekuensi tertinggi berada pada kelas ke dua dan ketiga. Hal ini berarti pada umumnya responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kemampuan smash (open smash) diatas skor rata rata yang dicapai setelah eksperimen/pelatihan skipping. Hasilnya dapat digambarkan dalam histogram berikut ini :
8 7
Frekuensi
6 5 4 3 2 1 0 Batas kelas
Gambar 4.4 : Histogram Data Variabel
4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis adalah prosedur yang harus dilaksanakan dan dipenuhi, dengan demikian hasil yang diperoleh dari pengujian analisis yang telah dilaksanakan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya apabila syarat syarat analisisnya telah dipenuhi. Persyarat an pengujian analisis meliputi pengujian penjabarannya adalah sebagai berikut :
normalitas
dan
homogenitas
data.
Adapun
4.3.1 Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah data hasil penelitian variabel
(pre test) dan variabel
(post test) masing-masing berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Tabel dibawah ini merupakan hasil pengujian normalitas data untuk variabel
.
No
Batas Kels
Zί Batas Kelas
Z Daftar
1
1,5
-1,78
0,4625
2
3
4,5
7,5
-0,82
0,14
Luas Kelas Interval
Frekuensi Teoretis (E¡)
Frekuensi Pengamatan (Oi)
0,1686
3,37
4
0,3496
6,99
8
0,2939
0,0557
5
10,5
13,5
0,10
2,07
Berdasa rkan
0,3086 4
Tabel 4.8 : Frekuensi Teoretis dan Frekuensi Pengamatan Variabel
6,17
6
0,3643
perhitungan tabel
0,1165
2,33
1
0,018
0,36
1
hasil
diatas
diperoleh harga
0,4808
x²
hitung
sebesar 2,026. 6
16,5
3,03
0,4988
Sedangkan dari daftar distribusi chi-kuadrat pada taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 diperoleh x²(1-0,05)(5-3) = x²(0,95)(2) = 5,99. Ternyata harga x²hitung lebih kecil dari x²daftar (2,026 < 5,99). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian variable X₁ ini, berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Sedangkan Untuk pengujian normalitas data variabel
dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Batas Kels
Zί Batas Kelas
No
Luas Kelas Interval
Frekuensi Teoretis (E¡)
Frekuensi Pengamatan (Oi)
0,2019
4,238
4
0,3948
7,896
7
0,2824
5,648
7
-0,0737
1,474
1
-0,0069
0,138
1
Z Daftar
1
6,5
2
9,5
3
12,5
4
15,5
5
18,5
6
21,5
-1,75
-0,70
0,35
0,40
2,45
3,50
0,4599
0,2580
0,1368
0,4192
0,4929
0,4998
Tabel 4.9 : Frekuensi Teoritis dan Frekuensi Pengamatan Variabel X₂ Dari tabel hasil perhitungan tabel diatas diperoleh harga x² hitung sebesar 5,96. Dari daftar distribusi chi-kuadrat pada taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 diperoleh daftar
(1-0,05)(5-3) = x² (0,95)(2) = 5,99. Ternyata harga x² hitung lebih kecil dari x² (5,96
<
5,99).
Dengan
demikian
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi Lebih jelasnya perhatikan gambar kurva berikut ini :
dapat normal.
4.3.2 Pengujian Homogenitas Data Untuk mengetahui data hasil dalam penelitian ini berasal dari populasi dengan varians yang homogen, maka perlu dilakukan pengujian homogenitas data. Dengan demikian data hasil penelitian yang akan di uji, diperoleh dari hasil perhitungan varians populasi variabel test) dan variabel Sampel
(post test). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
dk
⁄
1
19
0,05
9,73
0,9881
18,7739
2
19
0,05
8,16
0,9117
17,3223
jumlah
38
Ke
(pre
Log
(dk) Log
36,0962
Tabel 4.10 : Daftar Pengujian Homogenitas Data
Dari hasil perhitungan tabel diatas diperoleh harga
sebesar 0,009. Sedangkan dari
daftar distribusi chi-kuadrat pada taraf nyata α = 0,05, serta derajat kebebasan (dk) = k – 1 diperoleh
(
)(
)
=
(
< 3,84). Atau harga
)( )
= 3,84. Ternyata harga
lebih kecil dari
(0,009
masih berada di dalam daerah penerimaan hipotesis. Sehingga dapat
dirumuskan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians populasi yang homogen. 4.4 Pengujian Hipotesis Dalam
pengujian
hipotesis
terhadap
dua
variabel
y
(power
otot
dan open smash) yaitu sebagai berikut : untuk power otot tungkai, dilakukan terhadap variabel
dan variabel
taraf nyata 5% diperoleh harga
diperoleh harga (
)(
)
hasil
sebesar -7,58. Dari daftar distribusi t pada
= 2,02. Ternyata harga
telah berada diluar daerah penerimaan
tungkai
lebih kecil dari
atau
, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ditolak dan
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan skipping memiliki pengaruh
positif terhadap peningkatan power otot tungkai dalam permainan volley ball. kemudian untuk open smash, dilakukan terhadap hasil variabel
dan variabel
-10,65. Dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh lebih kecil dari
atau harga
sehingga dapat disimpulkan bahwa
ditolak dan
diperoleh harga (
)(
)
sebesar
= 2,02. Ternyata harga
telah berada diluar daerah penerimaan
,
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa p
elatihan skipping memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan open smash dala m permainan volley ball. dengan demikian bahwa pelatihan skipping dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan power otot tungkai dan open smash dalam permainan volley ball, khususnya bagi atlet volley ball putera SMA Negeri 1 Tibawa. Berikut ini adalah kurva penerimaan dan penolakan hipotesis :
-10,65 -7,58
-0,02
0,02
Gambar 4.5 : Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X1 dan X2)
1.2 Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis penelitian menandakan, Terdapat
Pengaruh
Pelatihan Skipping terhadap Peningkatan Power otot tungkai pada Permainan Volley ball atlet Putera SMA Negeri 1 Tibawa, Terdapat Pengaruh Pelatihan Skipping terhadap Kemampuan Open smash pada Permainan Volley ball atlet Putera SMA Negeri 1 Tibawa. Dari kesimpulan tersebut peneliti membahas tentang hasil penelitian yang menyatakan bahwa Terdapat Pengaruh
Pelatihan Skipping terhadap Peningkatan Power otot tungkai dan Open smash pada Permainan V olley ball. Hasil penelitian pre-test power otot tungkai menunjukkan hasil tertinggi 41 dan hasil yang terendah 27. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 35,8 nilai standar deviasi 4,17 dan Nilai varians 17,43. Sedangkan pada hasil penelitian post-test power otot tungkai menunjukkan hasil tertinggi 46 dan hasil terendah 32. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata rata 40,1 standardeviasi 4,62 dan nilai varians 21,36. Kemudian untuk pre tes open smash m enunjukkan skor tertinggi 17 dan skor terendah 2. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai ratarata 7,05 nilai standar deviasi 3,12 dan nilai varians 9,73. Kemudian pada hasil post- tes open smash perolehan skor tertinggi 20 dan skor terendah 7. Setelah dilakukannya analisis data diperoleh nilai rata-rata 11,5 nilai standar deviasi 2,86 dan nilai varians 8,16. Dengan demikian responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal (pre-test) sampai tes akhir(post test). Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan post-test seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotes is digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design. Hasil pengujian pre-test dan post-test power otot tungkai menunjukkan harga thitung sebesar -7,58 serta pengujian pre-test dan post test open smash menunjukan thitung sebesar -10,65. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 2.02. Ternyata harga thitung lebih kecil dari tdaftar atau harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan Ho.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan tidak dapat menerima Ho. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Terdapat Pengaruh pelatihan Skipping terhadap Peningkatan Power otot tungkai pada Permainan Volley ball atlet Putera SMA Negeri 1 Tibawa, Terdapat Pengaruh Pelatihan Skipping terhadap Kemampuan Open smash pada Permainan Volley ball atlet Putera SMA Negeri 1 Tibawa telah terjawab.