BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.
Keadaan Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan Posigadan Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan Berdasarkan data di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Posigadan, jumlah Sekolah Dasar (SD) 15 sekolah negeri (SD swasta tidak ada) seperti tertera pada tabel dibawah ini Tabel 4.1. Keadaan sekolah, murid, rombel dan status guru tahun 2012 Jumlah Siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Pendidikan Guru
L
P
JLH
156
172
328
8
8
8
7
D2/ D3 7
127
139
260
7
6
3
1
53
74
127
6
7
5
63
72
135
6
7
65
74
139
6
37
46
83
182
197
65
Nama Sekolah SDN Tolutu SDN 1 Milangodaa SDN 2 Milangodaa SDN 1 Sinombayuga SDN 2 Sinombayuga SDN 3 Sinombayuga SDN 1 Momalia SDN 2 Momalia SDN 3 Momalia SDN 1 Meyambanga SDN 2
Jumlah guru
Rom bel
PNS
Honor SMA
S1
S2
2
-
5
1
-
3
7
2
-
4
2
7
2
-
7
3
1
6
3
-
6
6
2
1
5
2
-
380
9
10
7
6
8
3
-
74
139
6
8
3
3
6
2
-
169
117
286
7
6
5
4
5
2
-
96
98
194
6
6
3
1
5
3
-
91
81
172
6
6
5
2
5
4
-
12. 13. 14. 15.
Meyambanga SDN 3 28 37 Meyambanga SDN Saibuah 56 71 SDN 1 Lion 36 47 SDN 2 Lion 39 45 Sumber : Data Sekunder 2012
65
6
3
2
1
3
1
-
127 83 84
6 6 629
7 6 7
6 3 4
4 2 2
7 6 7
2 1 2
-
Berdasarkan data diatas mengacu pada ketentuan setiap rombel satu guru kelas (GK) ditambah tiap sekolah satu guru agama (GA) dan satu guru penjaskes (GP) diperoleh gambaran sebagai berikut : 1. Pada SDN Tolutu Rata-rata murid tiap kelas sebanyak 41 orang Guru kelas 8 orang, sesuai dengan jumlah rombongan belajar yaitu 8 rombongan belajar Guru Agama dan Guru penjaskes sesuai dengan kebutuhan dibantu oleh guru honorer Guru honorer yang membantu guru kelas sebanyak 6 orang 2. Pada SDN 1 Milangodaa Rata-rata murid tiap kelas sebanyak 37 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 7 rombel Guru kelas 6 orang Guru kelas untuk 1 rombongan belajar, guru agama dan guru penjaskes dibantu guru honorer, sebanyak 3 orang
3. Pada SDN 2 Milangodaa Rata-rata murid tiap kelas sebanyak 21 orang Jumlah rombongan belajar 6 rombel Guru kelas dan guru agama sesuai dengan kebutuhan Guru penjaskes dibantu oleh guru honorer satu orang Guru honorer lain sebanyak 4 orang 4. Pada SDN 1 Sinombayunga Rata-rata murid tiap kelas sebanyak 23 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas dan guru agama sesuai dengan kebutuhan Guru penjaskes dibantu oleh satu orang guru honorer Guru honorer lain sebanyak 3 orang 5. Pada SDN 2 Sinombayunga Rata-rata murid tiap kelas sebanyak 23 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas dan guru penjaskes sesuai kebutuhan Guru agama dibantu oleh guru honorer satu orang Guru honorer lain sebanyak 2 orang 6. Pada SDN 3 Sinombayunga Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 14 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas sesuai kebutuhan
Guru agama dan guru penjaskes dibantu guru honorer sebanyak 2 orng 7. Pada SDN 1 Momalia Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 42 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 9 rombel Jumlah guru kelas dan guru agama sesuai dengan kebutuhan Guru penjaskes dibantu guru honorer satu orang Guru honorer lain sebanyak 6 orang 8. Pada SDN 2 Momalia Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 41 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Jumlah guru kelas, guru agama dan guru penjaskes sesuai kebutuhan Guru honorer sebanyak 3 orang 9. Pada SDN 3 Momalia Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 41 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 7 rombel Guru kelas sebanyak 6 orang Guru kelas untuk satu rombel, guru agama dan guru penjaskes dibantu guru honorer sebanyak 5 orang 10. Pada SDN 1 Meyambanga Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 32 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas sesuai dengan kebutuhan
Guru agama dan guru penjaskes dibantu guru honorer Jumlah guru honorer sebanyak 3 orang 11. Pada SDN 2 Meyambanga Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 29 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas sesuai dengan kebutuhan Guru agama dan guru penjaskes dibantu guru honorer sebanyak 5 orang 12. SDN 3 Meyambanga Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 11 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas sebanyak 3 orang Guru kelas untuk tiga rombel, guru agama dan guru penjaskes dibantu oleh dua orang guru honorer 13. SDN Saibuah Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 21 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas dan guru penjaskes sesuai dengan kebutuhan Guru agama dibantu guru honorer Jumlah guru honorer sebanyak enam orang 14. SDN 1 Lion Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 14 orang
Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas sesuai dengan kebutuhan Guru agama dan guru penjaskes dibantu oleh guru honorer sebanyak 3 orang 15. SDN 2 Lion Rata-rata jumlah murid tiap kelas sebanyak 14 orang Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel Guru kelas dan guru agama sesuai dengan kebutuhan Guru penjaskes dibantu oleh guru honorer Jumlah guru honorer sebanyak 4 orang Dari data diatas dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Terdapat sekolah yang melebihi ketentuan jumlah murid per kelasnya, yaitu sekolah Pada SDN Tolutu, SDN 1 Milangodaa, SDN 1 Momalia, SDN 2 Momalia dan SDN 3 Momalia 2. Masih terdapat kekurangan guru yang dapat ditangani oleh guru honorer.
2.
Keadaaan Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012
a.
Keadaan Kepala Sekolah
Kepala sekolah di sekolah negeri berbeda dengan guru kelas. Kepala sekolah bertugas mengatur sekolah berdasarkan tugas yang diembankan padanya. Namun pada kenyataannya kepala sekolah sering bertugas ganda sebagai guru kelas. Berikut jumlah kepala sekolah dan latar belakang pendidikan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012. Tabel 4.2. Jumlah Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2011/2012 Pendidikan
Jumlah
D2
S1
5 (GT)
6 (GT)
3 (AP)
1 (AP) 15
Sumber : Data Sekunder 2012 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah kepala sekolah dasar negeri di kecamatan Pusigadan sebanyak 15 orang, terdiri dari 11 orang guru tetap dan 4 orang yang akan pensiun dengan pendidikan 8 orang lulusan D2 dan 7 orang lulusan S1. b. Keadaan Guru Kelas Berdasarkan hasil observasi, jumlah guru kelas Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 berjumlah 100 orang yang terdiri dari 87 orang guru tetap, 13 orang guru akan pensiun. Tabel 4.3. Jumlah Guru Kelas Sekolah Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012
Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan
Pendidikan
SMA/SPG
D2
D3
S1
2 (GT)
25 (GT)
38 (GT)
16 (GT)
4 (AP)
3 (AP)
3 (AP)
1 (AP)
Jumlah
92 Sumber : Data Sekunder 2012 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah guru kelas sekolah dasar negeri di kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 sebanyak 92 orang, yang terdiri dari 81 orang guru tetap, 11 orang guru akan pensiun dalam selang waktu 5 tahun akan datang dengan latar pendidikan 6 orang lulusan SMA/SPG, 28 orang lulusan D2, 41 orang lulusan D3, dan 17 orang lulusan S1. c.
Keadaan Guru Agama Berdasarkan hasil observasi, jumlah guru agama Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 sebanyak 5 orang. Tabel 4.4. Jumlah Guru Agama Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 Pendidikan
SMA
PGA
D3
1 (GT) Jumlah
S1 2 (GT)
1 (AP)
1 (AP) 5
Sumber : Data Sekunder 2012 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah guru agama sekolah dasar negeri di kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 sebanyak
5 orang, yang terdiri dari 3 orang guru tetap dan 2 orang guru akan pensiun dengan latar pendidikan 2 orang lulusan PGA, 1 orang lulusan D3 dan 2 orang lulusan S1. d.
Keadaan Guru Penjaskes Berdasarkan hasil observasi, jumlah guru agama Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 sebanyak 3 orang. Tabel 4.5. Jumlah Guru Penjaskes Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2011/2012 Pendidikan
SMA
Jumlah
SGO
D2
1 (GT)
D3
S1 2 (GT)
3
Sumber : Data Sekunder 2012 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah guru penjaskes sekolah dasar negeri di kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 sebanyak 3 orang, yang semuanya merupakan guru tetap dengan latar pendidikan 1 orang lulusan SGO dan 2 orang lulusan S1. e.
Keadaaan Seluruh Guru Dari data-data diatas, dapat dirangkum seluruh keadaan guru sekolah dasar
negeri di kecamatan Posigadan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012 ditiap sekolah. Tabel 4.6. Keadaan Seluruh Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Posigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2012
No 1 2
Nama Sekolah SDN Tolutu SDN 1 Milangodaa
Kualifikasi Pendidikan SMA/SPG
PGA
3
3
SDN 2 Milangodaa
1
4
SDN 1 Sinombayuga
1
5 6 7 8 9 10
SDN 2 Sinombayuga SDN 3 Sinombayuga SDN 1 Momalia SDN 2 Momalia SDN 3 Momalia
SGO
1
2
D2
D3
S1
JUMLAH
2
2
1
8
2
3
1
6
4
2
7
2
3
1
7
3
2
1
7
4
2
5
1
2
10
5
2
8
4
1
1
6
2
2
2
6
2
3
1
6
1
SDN 1 Meyambanga
SDN 2 Meyambanga SDN 3 12 Meyambanga 13 SDN Saibuah 14 SDN 1 Lion 15 SDN 2 Lion JUMLAH 6 Persentase 6 (%) Sumber : Data Sekunder 2012 11
6
3
2
1
28
4 3 4 42
2
1
28
42
2
3 3 1 3 21
7 6 7 100
21
100
Dari data diatas diperoleh gambaran kualifikasi pendidikan akhir dari guru yang berstatus PNS sebagai berikut :
Guru yang berkualifikasi SMA/SPG sebnyak 6 orang atau 6% Guru yang berkualifikasi PGA sebanyak 2 orang atau 2% Guru yang berkualifikasi SGO sebanyak 1 orang atau 1% Guru yang berkualifikasi D2 sebanyak 28 orang atau 28% Guru yang berkualifikasi D3 sebanyak 42 orang atau 42% Guru yang berkualifikasi S1 sebanyak 21 orang atau 21%
3
Keadaaan Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan dari tahun 2008 sampai 2012 Keadaan dan kebutuhan guru SD di kecamatan Posigadan Kabupaten bolaang
Mongondow Selatan dalam kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 yang mengacu pada perhitungan kebutuhan tenaga guru didasarkan pada rasio jumlah guru kelas sama dengan jumlah rombongan belajar, jumlah guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Agama sama dengan jumlah sekolah dengan kata lain satu SD membutuhkan satu guru Pendidikan Jasmani dan satu guru Pendidikan Agama. Berdasarkan data sebelumnya dapat dilihat pada tabel 4.7. berikut : Tabel 4.7 Keadaan Seluruh Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Posigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2008 sampai 2012 Jumlah Tahun
Guru yang Ada GK
GA
GP
2485
Rom bel 94
90
1
2
2530
95
95
2
1
SD
Murid
2010
15
2011
15
Kelebihan/ kekurangan
Guru yang dibutuhkan Jlh
GK
GA
GP
Jlh
GK
GA
GP
Jlh
93
94
15
15
124
-4
-14
-13
-31
98
95
15
15
125
0
-13
-14
-27
2012
15
2602
97
92
5
3
100
97
15
15
127
-5
-10
-12
Sumber : Data Sekunder 2012 Dari data diatas dapat diperoleh gambaran sebagai berikut : 1. Pada tahun 2010, terjadi : a
Guru Kelas kekurangan 4 orang
b
Guru Agama kekurangan 14 orang
c
Guru Penjaskes kekurangan 13 orang
2.
Pada tahun 2011, terjadi : a
Guru Agama kekurangan 13 orang
b
Guru Penjaskes kekurangan 14 orang
3.
Pada tahun 2012, terjadi : a
Guru Kelas kekurangan 5 orang
b
Guru Agama kekurangan 10 orang
c
Guru Penjaskes kekurangan 12 orang Berdasarkan data tersebut, kecamatan Pusigadan sering mengalami kekurangan
guru, terutama guru penjaskes dan guru agama setiap tahunnya. Namun kekurangan ini dapat diatasi dengan adanya guru honorer ditiap sekolah. 1
Proyeksi Anak Usia 3-5 tahun dari tahun 2010-2015 Tabel 4.8. Proyeksi Anak Usian 3-5 tahun dari tahun 2010 sampai 2015
No
Nama Desa
2010
2011
2012
Pertumbuhan (%)
2013
2014
2015
-27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Botuliodu 30 35 Nunuka Raya 25 30 Tolutu 35 39 Milangodaa 37 30 Milangodaa Barat 20 27 Pakuku Jaya 35 28 Sinombayunga 37 30 Milangodaa Utara 28 30 Sakti 40 32 Inosota 30 35 Luwoo 37 32 Pilolahunga 39 34 Iloheluma 32 27 Momalia 3 40 35 Momalia 1 45 38 Momalia 2 39 37 Meyambanga 20 27 Timur Meyambanga 32 30 Tonala 38 34 Manggadaa 27 30 Saibuah 30 25 Lion 30 27 Molosifat 28 32 Jumlah 754 724 Sumber : Data Sekunder 2012
30 38 35 40 38 23 33 25 29 33 39 33 33 33 35 27 32
0 52 0 8.1 90 -34.28 -10.8 -10.7 -27.5 10 5.4 -15.38 3.125 -17.5 -22.2 -30.77 60
30 58 35 43 72 15 29 22 21 36 41 28 34 27 27 19 51
30 78 35 46 106 7 26 20 13 40 43 23 35 21 19 10 70
30 97 35 50 141 -1 22 17 5 43 45 18 36 16 12 2 90
30 30 20 32 26 25 719
-6.25 -21.05 -25.9 6.67 -13.3 -10.7
28 24 15 34 23 22 735
26 17 10 36 19 20 752
24 11 4 38 16 17 768
Proyeksi anak usia 3 sampai 5 tahun bervariasi di setiap desa. Ada yang tingkat pertumbuhannya 0 bahkan minus, ada juga yang tingkat pertumbuhan anak usia 3 sampai 5 tahun sangat tinggi. Tingkat pertumbuhan yang paling tinggi terdapat pada desa Milangodaa Barat, sedangkan paling rendah terdapat pada desa Pakuku Jaya.
2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan
a
Tingkat pertumbuhan jumlah siswa SD di kecamatan Pusigadan dari tahun 2010 sampai 2012 Pada bagian ini akan digambarkan tingkat pertumbuhan jumlah murid di
kecamatan Posigadan tahun 2010 sampai 2012 seperti terlihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.9. Tingkat pertumbuhan jumlah siswa SD di kecamatan Posigadan dari tahun 2008 sampai 2012
Tahun
Jumlah Murid
Tingkat Pertumbuhan
2010
2485
1,81%
2011
2530
2,85%
2012
2602 R
2.33%
Sumber : Data sekunder 2010 sampai 2012 Dari data di atas terlihat pertumbuhan murid kontinyu, karena semuanya bersekolah di wilayah kecamatan Posigadan, tidak bersekolah di kecamatan lain,
sehingga tingkat pertumbuhan murid SD tahun 2010 sampai 2012 sebesar 2,33% per tahun. b
Tingkat Pertumbuhan guru SD yang mutasi Pengertian umum mutasi atau pemindahan adalah segala macam perubahan
jabatan seseorang pegawai. Pada UU No. 8 tahun 1974, pasal 22, terdapat ketentuan perpindahan Pegawai negeri Sipil sebagai berikut : “untuk kepentingan pelaksanaan tugas kedinasan dan dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil dapat diadakan perpindahan jabatan dan perpindahan wilayah kerja”. Dalam pengertian diatas mutasi guru SD dalam penelitian ini diartikan sebagai : 1)
Mutasi
atau
perpindahan
yang
mengakibatkan
terjadinya
perubahan
(berkurangnya) jumlah guru SD yaitu : Perpindahan jabatan (promosi jabatan) antara lain : dari guru SD menjadi Kepala Sekolah, dari Kepala SD menjadi Kepala Cabang Dinas Kecamatan, dari Kepala SD menjadi Pengawas SD dan/atau dari Kepala/Guru SD menjadi tenaga administrative di kantor-kantor Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten. 2) Mutasi atau pemindahan yang mengakibatkan perubahan (bertambahnya) jumlah Guru SD yaitu perpindahan guru SD dari luar wilayah kecamatan atau tingkat kabupaten. 3) Mutasi atau pemindahan yang mengakibatkan perubahan (berkurangnya) jumlah guru SD yaitu perpindahan guru SD dari wilayah kecamatan Posigadan keluar kecamatan atau tingkat kabupaten.
Dari hasil wawancara dengan kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Posigadan diperoleh gambaran sebagai berikut : 1. Pada tahun 2010, yang mutasi sebanyak 3 orang 2. Pada tahun 2011, yang mutasi sebanyak 4 orang 3. Pada tahun 2012, yang mutasi sebanyak 1 orang Diperoleh rata-rata tingkat pertumbuhan guru SD yang mutasi sekitar 2,54% dari jumlah guru SD yang ada atau rata-rata 3 orang tiap tahunnya. c
Tingkat Pertumbuhan guru SD yang promosi jabatan Pengertian promosi yaitu seseorang yang memiliki jabatan fungsional dari guru
SD menjadi jabatan structural atau pengawas, sehingga tugas fungsionalnya ditinggalkan dan mengerjakan pada jabatan baru. Dari hasil wawancara dengan kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Posigadan diperoleh gambaran sebagai berikut : 1.
Pada tahun 2010, yang promosi sebanyak 1 orang
2.
Pada tahun 2011, yang promosi tidak ada
3.
Pada tahun 2012, yang promosi sebanyak 5 orang Dari data tersebut rata-rata guru yang promosi jabatan berkisar 2,5% atau 2
orang guru per tahun. d
Tingkat Pertumbuhan Guru SD yang pension dan meninggal dunia Pensiun merupakan suatu penghargaan yang berupa jaminan dihari tua yang
diberikan kepada pegawai negeri atas jasa-jasanya selama pengabdiannya dalam dinas pemerintah. Sastra Djatmiko dan Marsono (1987:182) mengatakan : “Pensiun
adalah suatu penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang bekas pegawai yang tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai penghidupan selanjutnya agar ia tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi utnk mencari penghasilan lain”. Faktor pension bagi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bias diprediksi karena sudah ada ketentuan yang menjelaskan batas usia pension. Sedangkan meninggal dunia sulit untuk diprediksi seseorang pegawai negeri sipil akan meninggal. Hal ini yang tahu hanyalah Allah SWT. Dari hasil wawancara dengan kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Posigadan diperoleh gambaran sebagai berikut : 1.
Pada tahun 2010, yang pensiun sebanyak 10 orang dan 1 orang meninggal dunia.
2.
Pada tahun 2011, yang pensiun sebanyak 3 orang dan tidak ada yang meninggal dunia.
3.
Pada tahun 2012, tidak ada yang pension dan tidak ada yang meninggal dunia. Dari data tersebut rata-rata guru yang pensiun berkisar 4,67% dan yang
meninggal dunia sekitar 0,003% per tahun dari jumlah guru SD. 3
Proyeksi Kebutuhan Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pusigadan Bolaang Mongondow Selatan tahun 2013 sampai tahun 2015 Dalam menentukan jumlah guru yang dibutuhkan selang waktu tiga tahun dari
tahun 2013 sampai 2015 akan dihitung proyeksi siswa menggunakan analisis kohort siswa, sehingga akan didapatkan jumlah guru yang dibutuhkan. Data-data yang
diperlukan yaitu jumlah siswa tiga tahun terakhir. Hasil analisis kohort siswa terangkum dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.10. Proyeksi Siswa SD Kecamatan Posigadan tahun 2010-2012 THN 2010
I 479 0.21
2011
II 445 90.6
475 1.25
III 425 98.2
434 92.7
IV 387 99.06
437 99.77
V 384 99.48
421 99.5
VI 365 98.4
385 99.5
L
JLH 2485
359
2530
375
2602
98.35 378
99.74
99.2
2012
486
445
433
435
419
384
r
0.73
91.66
98.98
99.3
99.5
99.08
Sumber : Data Sekunder Hasil Perhitungan Proyeksi Siswa Dari tabel 4.10. menunjukkan bahwa : 1. Rata-rata tingkat pertumbuhan jumlah siswa kelas 1 adalah sebesar 0,73 per tahun. 2. Proporsi siswa kelas 1 yang naik ke kelas II adalah sebesar 91,66% per tahun. 3. Proporsi siswa kelas II yang naik ke kelas III adalah sebesar 98.98% per tahun. 4. Proporsi siswa kelas III yang naik ke kelas IV adalah sebesar 99.3% per tahun. 5. Proporsi siswa kelas IV yang naik ke kelas V adalah sebesar 99.5% per tahun. 6. Proporsi siswa kelas IV yang naik ke kelas V adalah sebesar 99.08% per tahun.
Dari data yang diperoleh, ditentukan proyeksi siswa berdasarkan hasil analisis kohort dengan mengasumsikan bahwa data konstan mengikuti tingkat pertumbuhan rata-rata untuk tiga tahun ke depan yaitu tahun 2013 sampai 2015.
Tabel 4. 11.
Proyeksi Siswa SD Kecamatan Posigadan tahun 2013 sampai 2015 JMLH
Tahun
I
II
III
IV
V
VI
r
0.73
91.66
98.99
99.30
99.5
99.09
2013
354.48
407.87 428.61
431.96
416.92
380.5
2,420
2014
258.55
373.84 424.26
428.94
414.85
377.03
2,277
2015
188.58
342.65 419.96
425.94
412.797
373.6
2,164
Sumber : Data sekunder Hasil Analisis Data Data pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa jumlah siswa Sekolah Dasar Kecamatan Posigadan tahun 2013 sebanyak 2420, tahun 2014 sebanyak 2277 dan tahun 2015 sebanyak 2164. 7.
Kebutuhan Guru Sekolah Dasar Kecamatan Posigadan Tahun 2013 sampai 2015 Tabel 4. 12.Kebutuhan Guru Sekolah Dasar Kecamatan Posigadan tahun 2013 sampai 2015
Jumlah Tahun Siswa
Murid Jlh Per Rombel Kelas
Guru Pensiun GK
GP
GA
Kebutuhan Guru Jumlah GK GP GA
2013
2420
32
76
3
0
0
79
15
15
109
2014
2277
32
72
5
0
1
77
15
16
108
2015
2164
32
68
5
0
1
73
15
16
104
Sumber : Data Sekunder Hasil Analisis Data Tabel 4.11 menunjukkan bahwa kebutuhan guru sekolah dasar kecamatan Posigadan tahun 2013 sampai 2015 berturut-turut 109 orang, 108 orang dan 104 orang . B. Pembahasan Kecamatan Posigadan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di sebelah barat di kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Kecamatan ini terdiri dari 23 desa yang memiliki sekolah dasar negeri berjumlah 15 (lima belas) sekolah. Dari hasil penelitian secara umum memberikan petunjuk bahwa tingkat pertambahan jumlah murid SD di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terus meningkat tiap tahunnya. Kenaikan jumlah siswa ini mempengaruhi angka kebutuhan guru sebagai tenaga pengajar di sekolah. Semakin banyak siswa, semakin banyak juga guru yang dibutuhkan untuk membimbing siswa secara optimal. Untuk menjaga efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan pendidikan, maka perlu dijaga keseimbangan antara kebutuhan tenaga guru yang diperlukan dengan kemampuan penyediaannya, sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan tenaga guru SD yang keduanya tidak dapat dibenarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Engkoswara (1999:25) adalah “administrasi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien”. Dari hasil penelitian, jumlah murid tiap rombongan belajar SD di kecamatan Posigadan belum merata sehingga terdapat sekolah yang melebihi ketentuan jumlah murid per kelasnya, yaitu SDN Tolutu, SDN 1 Milangodaa, SDN 1 Momalia, SDN 2 Momalia dan SDN 3 Momalia selain itu terdapat pula sekolah yang memiliki jumlah murid sedikit per kelasnya seperti SDN 3 Meyambanga yang rata-rata murid per kelasnya hanya 11 orang. Selain itu, jumlah guru tetap masih mengalami kekurangan di tiap sekolah. Menurut Fakry Gafar (1987:77), kebutuhan tenaga guru adalah tuntutan untuk memberikan pelayanan pendidikan terhadap anak didik pada suatu lembaga pendidikan. William (Lengkong, 1992:33) juga menguraikan bahwa diperlukan tenaga guru yang cukup banyak dalam sistem pendidikan, disamping sarana (instrumental). Tanpa guru dan sarana prasarana yang menunjang output, sistem lembaga pendidikan tidak dapat dijalankan dengan baik, sehingga ketersediaan guru yang cukup merupakan kunci utama dalam berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik pada setiap lembaga pendidikan. Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, dimana peranan
teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim. Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas, 2005). Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. 1.
Keadaan guru dan kualifikasi guru SD kecamatan Posigadan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 Berdasarkan hasil penelitian, keadaan guru SD kecamatan Posigadan dari tahun
2008 sampai tahun 2012 diperoleh gambaran sebagai berikut : 1) Tahun 2008, dibutuhkan guru (GK, GA dan GO) sebanyak 111 orang, yang tersedia hanya 83 orang; 2) Tahun 2009, dibutuhkan guru (GK, GA dan GO) sebanyak 120 orang, yang tersedia hanya 93 orang; 3) Tahun 2010, dibutuhkan guru (GK, GA dan GO) sebanyak 124 orang, yang tersedia hanya 93 orang; 4) Tahun 2011, dibutuhkan guru (GK, GA dan GO) sebanyak 125 orang, yang tersedia hanya 98 orang; dan 5) Tahun 2012, dibutuhkan guru (GK, GA dan GO) sebanyak 127 orang, yang tersedia hanya 100 orang. Hal tersebut selalu terjadi terjadi dikarenakan ada faktor yang mengurangi jumlah tersebut selain jumlah guru yang kurang, yaitu guru yang mutasi rata-rata 2,54% dari jumlah guru SD yang ada atau rata-rata 3 orang tiap tahunnya, guru promosi rata-rata berkisar 2,5%% atau 3 orang guru per tahun,
guru yang pensiun rata-rata berkisar 4,67% dan yang meninggal dunia sekitar 0,003% per tahun dari jumlah guru SD. Selanjutnya bagi sekolah yang melaksanakan kurikulum muatan local diperlukan guru bidang studi bahasa inggris dan kesenian dan ini tidak termasuk dalam jumlah guru hasil perhitungan di atas. Sedangkan kualifikasi guru SD dari tahun 2008 sampai 2012 sebagai berikut : Berdasarkan hasil kuesioner seluruh guru SD di kecamatan Posigadan yang pada waktu pengangkatan PNS dan setelah PNS banyak guru yang telah melanjutkan pendidikan formalnya sesuai dengan kebijakan Pemerintah dalam hal ini Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat keputusan no : 0854/0/1989 tentang Pengadaan Guru Sekolah Dasar yaitu kualifikasi guru SD adalah Diploma II Pendidikan Guru Sekolah Dasar (DII PGSD). Namun pada keputusan Mentri Pendidikan Nasional agak bertentangan dengan yang terdahulu yaitu melalui surat keputusan no : 53/U/2001, tentang Pedoman Standar pelayanan Minimal (SPM) penyelenggara Sekolah Dasar, dinyatakan persyaratan guru sebagai berikut : berpendidikan
sekurang-kurangnya
SGA/SPG/KPG/SGO/PGA.
Berdasarkan
persyaratan diatas, semua guru sekolah dasar yang ada sudah memenuhi syarat SPM, bahkan sudah banyak guru yang studi lanjut, sehingga data akhir tahun 2012 kualifikasi guru berdasarkan jenjang pendidikannya adalah : 1) berijasah SPG/SGO/PGA sebanyak 9 orang; 2) berijazah D2 sebanyak sebanyak 28 orang; 3) berijazah D3 sebanyak 42 orang dan 4) berijazah S1 sebanyak 21 orang. 2.
Kebutuhan Guru tahun 2013 sampai 2015
Guru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru memiliki peran penting, sehingga jika suatu sekolah kekurangan guru dapat menurunkan hasil belajar siswa dan penurunan kualitas proses pembelajaran. Guru terlibat langsung dalam proses belajar mengajar serta mempunyai kemampuan untuk membangkitkan minat dan gairah belajar secara aktif dan kreatif pada siswanya. Keberadaan guru dalam proses pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital dan harus mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat. Guru merupakan salah satu faktor yang sangat mendasar dalam menciptakan proses belajar mengajar yang baik karena fungsi dan peranannya sebagai perencana, pelaksana dan penilai proses belajar mengajar dikelasnya. Ketiga fungsi ini tidak bisa digantikan dengan alat semodern mungkin, karena dalam proses belajar mengajar proses manuasiawi tidak bisa digantikan dengan proses non-manusiawi. Oleh karena itu, keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan guru menjadi prioritas dalam menentukan mutu pendidikan suatu lembaga, sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan tenaga guru sekolah dasar. Hal ini sesuai dengan pendapat Engkoswara (1995:25) adalah : “administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Tingkat pertumbuhan murid tiap tahun berpengaruh pada jumlah guru yang dibutuhkan setiap tahunnya. Dari hasil penelitian tingkat pertumbuhan murid tiap
tahun meningkat dengan pertumbuhan sekitar 2.33% per tahunnya. Hal ini berarti terjadi peningkatan murid yang nyata secara kontinyu, sehingga perlu ada pnyesuaian persediaan guru berdasarkan jumlah murid yang terus meningkat tersebut. Kebutuhan tenaga guru SD kecamatan Posigadan untuk tahun 2013 sampai 2015 secara terinci tiap tahunnya sebagai berikut : 1) untuk tahun 2013 sebanyak 109 orang; 2) untuk tahun 2014 sebanyak 108 orang; 3) untuk tahun 2015 sebanyak 104 orang, Jumlah kebutuhan tiap tahunnya mencakup kebutuhan guru kelas, guru agama dan guru penjaskes. Kebutuhan guru yang paling besar terdapat pada guru bidang studi yaitu guru agama dan guru penjaskes. Hal ini memberi arti bahwa sangat diperlukan pengangkatan guru tetap untuk kedua bidang studi ini. Apalagi jika sekolah telah menerapkan guru bidang studi muatan local, sehingga perlu lagi penambahan guru bahasa inggris dan kesenian. Namun, karena belum adan kebijakan sekolah, kedua guru ini belum diperhitungkan. Dari hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Dinas Cabang Pendidikan, yang menyebabkan terjadinya kekurangan guru pada tahun 2010 sampai sekarang, masih terbatas guru tetap yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil karena keterbatasan anggaran pemerintah. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil setiap tahun dilakukan secara terbatas sesuai dengan anggaran yang tersedia. Walaupun sekarang telah diberlakukan otonomi daerah, namun pemerintah pusatlah yang menentukan berapa besar anggaran shingga secara tidak langsung pemerintah pusat juga yang menentukan kuota pengangkatan Pegawai Negeri Sipil.
Namun salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Untuk memenuhi kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan tersebut adalah melalui pelaksanaan outsourcing pegawai, yakni dengan mengangkat Guru Tidak Tetap (GTT) di samping mengangkat Guru Tetap (Pegawai Negeri Sipil/PNS). Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian yakni dalam Pasal 2 Ayat (3) bahwa di samping Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pejabat yang berwenang dapat mengangkat Pegawai Tidak Tetap. ( Janry Haposan U.P Simanungkalit, 2009 : Vol.3,No.2). Tenaga honorer khususnya profesi guru jumlahnya semakin lama semakin meningkat. Hal ini dikarenakan keberadaan guru yang berstatus sebagai guru PNS jumlahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan guru di sekolah-sekolah. Selain itu pertambahan tenaga guru honorer juga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain semakin meningkatnya minat masyarakat untuk menjadi guru PNS melalui guru honorer karena kesejahteraan guru PNS setelah lulus sertifikasi cukup menjanjikan.