BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
a.
Profil Sekolah Dasar di Kecamatan Posigadan Kecamatan Posigadan merupakan salah satu kecamatan yang ada di wilayah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara, yang saat ini dipimpin oleh Bpk Muhran Moolelepo, S.Pd. Di Kecamatan Posigadan ini memiliki Sekolah Dasar sejumlah 15 SD dan 1 Mts yang tersebar di 22 Desa yang ada di Posigadan, dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikannya adalah Bpk Nasution Pakaya, A.Ma.Pd. serta memiliki 2 orang pengawas TK/SD. 1.
Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan di Kecamatan Posigadan
a.
Visi Pendidikan di Kecamatan Posigadan “Pendidikan yang unggul dalam iptek dan seni, berlandaskan Iman dan Taqwa” Berdasarlam visi tersebut dapat disusun indikator sebagai berikut : 1.
Terciptanya manajemen sekolah yang efektif dan efisien serta bertaraf nasional
2.
Terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efisien
3.
Terciptanya lulusan-lulusan yang berkompetensi
i
2.
Terciptanya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompetensi.
3. 4.
Terwujudnya kurikulum yang sesuai dengan standar nasional 40 Terwujudnya insan pendidikan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
5.
Terciptanya insan pendidikan yang beriman dan bertakwa
6.
Memiliki standar penilaian pendidikan yang bertaraf nasional
7.
Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan mendukung proses pembelajaran.
8.
Memiliki
lingkungan
sekolah
yang
bersih,
sehat,
indah
dan
menyenangkan. b.
Misi Pendidikan di Kecamatan Posigadan Berdasarkan indikator visi maka ditetapkan misi pendidikan di kecamatan posigadan sebagai berikut : 1. Menciptakan manajemen sekolah yang efektif dan efisien serta bertaraf nasional 2. Melaksanakan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan 3. Mewujudkan standar kompetensi lulusan yang bertaraf nasional 4. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah yang bertaraf nasional 5. Mewujudkan perangkat pembelajaran yang bertaraf nasional dan sesuai kurikulum yang berlaku i
6. Mewujudkan insan kompetitif yang berdaya saing nasional 7. Menciptakan insan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi 8. Menciptakan insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 9. Menciptakan pengelolaan pendidikan yang bertaraf nasional 10. Mewujudkan standar penilaian pendidikan yang bertaraf nasional 11. Mewujudkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah 12. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah dan menyenangkan c.
Tujuan Pendidikan di Kecamatan Posigadan Berdasarkan misi sekolah maka ditetapkan tujuan pendidikan di Kecamatan
Posigadan sebagai berikut : 1) Memiliki kurikulum berstandar nasional sesuai dengan pengembangan kurikulum yang berlaku 2) Mampu mengembangkan berbagai media pembelajaran sesuai dengan standar nasional 3) Pendidikan mampu melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan bagi para siswa 4) Melahirkan lulusan yang memiliki standar kompetensi bertaraf nasional 5) Tercipta kenyamanan dalam lingkungan pembelajaran para siswa B.
Hasil penelitian i
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala cabang dinas, pengawas, kepala sekolah, dan guru maka diperoleh gambaran ril tentang pelaksanaan supervisi pendidikan pada sekolah dasar di kecamatan posigadan kabupaten bolaang mongondow selatan. 1.
Perencanaan Supervisi Pendidikan pada Sekolah dasar di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
a.
Visi dan Misi Setiap bidang kegiatan, perencanaan merupakan suatu hal yang pokok, yang
tidak dapat ditiadakan, jika pengawas mengiginkan usaha yang efektif. Supervisi merupakan usaha untuk mendorong para guru mengembangkan kemampuannya agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Karena itu, dalam supervisi perencanaan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebaik-baiknya, tanpa perencanaan yang baik, supervisi akan memberikan kekeceawaan kepada pihak yeng terlibat didalamnya, yaitu guru, kepala sekolah, supervisor dan murid-murid yang mengharapkan pembelajaran berlangsung secara efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan. Yang menjadi visi dari supervisor pada sekolah dasar kecamatan posigadan adalah pendidikan yang bermutu untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas. Demikian hal itu dijelaskan oleh kepala dinas cabang dalam wawancara kami di ruang kerjanya yakni: “Beliau menuturkan bahwa yang menjadi visi supervisor pendidikan adalah pelayanan pendidikan yang bermutu untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas.” (1.1/W/KDC/07.06.12) Demikian juga ditambahkan oleh seorang bapak kepala sekolah yaitu: i
“Yang menjadi tujuan supervisi adalah untuk memberikan bantuan bagi guru untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas yang dampaknya akan meningkatkan kualitas belajar siswa dikelas, supervisi pendidikan juga dapat membantu kami sebagai kepala sekolah dalam mengembangkan program yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat” (1.1/W/KS1/07.06.12) Kalimat yang senada juga disamapaikan oleh salah seorang guru dari kecamatan posigadan yakni: “Supervisi pendidikan bertujuan untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas mengajarnya, kemudian dapat membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan sekolah” (1.1/W/GS7/07.06.12) Pemaparan data diatas menunjukan bahwa yang menjadi visi pengawas pendidikan adalah pendidikan yang bermutu untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas. adapun tujuan supervisi pendidikan adalah meberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru disekolah, mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan disekolah, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah, mengembangkan seluruh staf disekolah, membantu sekolah dan pemerintah dalam
mencapai
luluan
berkualits,
membantu
kepala
sekolah
mengmbangkan program yang sesuai dengan kondisi masyarakat stempat. b.
Program Kegiatan supervisi Setiap
supervisor
memiliki
program-program
sendiri-sendiri
dalam
melaksanakan tugasnya, namun secara umum Ada 5 program supervisi pendidikan di Kecamatan Posigadan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama kepala dinas cabang di ruang kerjanya yakni: “Dalam menjalankan supervisi kami memiliki beberapa program yaitu, 1) melakukan penilaian dan pembinaan pada guru, 2) melatih guru menyusun indicator keberhasilan siswa, 3) membimbing guru menerapkan standar isi, i
standar kompetensi kelulusan dan standar proses, 4) membimbing guru membuat kisi-kisi soal, 5) mengembangkan kurikulumlokal” (1.2/W/KDC/07.06.12)
Pernyataan tersebut diperkuat juga oleh seorang bapak kepala sekolah yakni: “Selama ini program yang telah dilakukan oleh pengawas adalah 1) melakukan penilaian dan pembinaan pada guru, 2) melatih guru menyusun indicator keberhasilan siswa, 3) membimbing guru menerapkan standar isi, standar kompetensi kelulusan dan standar proses, 4) membimbing guru membuat kisi-kisi soal, 5) mengembangkan kurikulumlokal” (1.2/W/KS3/04.06.12)
Pernyataan diatas di tambahkan lagi oleh salah seorang guru yakni: “Yang saya ketahui selama ini yang menjadi program supervisi adalah supervisor menganalisis kondisi guru sebelum melakukan pembinaan dan supervisi, kemudian guru melakukan pembinaan-pembinaan terhadap guru, dan selama ini supervisor bersama kepalas sekolah memikirkan kurikulum local dan merencanakan terwujudnya” (1.2/W/GS2/04.06.12) Pernyataan-pernyataan diatas diperkuat dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada jam pembelajaran, dimana supervisor secara aktif memberikan pembinaan-pembinaan kepada guru tentang metode mendidik dan mengajar. . Dari pemaparan data diatas menunjukan bahwa , 1) melakukan penilaian dan pembinaan pada guru, 2) melatih guru menyusun indicator keberhasilan siswa, 3) membimbing guru menerapkan standar isi, standar kompetensi kelulusan dan standar proses, 4) membimbing guru membuat kisi-kisi soal, 5) mengembangkan kurikulumlokal.
i
2.
Pelaksanaan Supervisi Pendidikan pada Sekolah dasar di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
a.
Pra Observasi Supervisi selalu mengacu pada kegiatan memperbaiki proses pembelajaran.
Proses pembelajaran ini sudah tentu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang lain, seperti upaya meninkatkan pribadi guru, menigkatkan provesinya, kemampuan berkomunikasi dan bergaul, baik dengan warga sekolah maupun dengn masyarakat. Sebelum melaksanakan observasi supervisor selalu melakukan persiapan yang matang, hal ini sesuai degan pernyataan kepala cabang dinas dalam wawancara bersamanya yakni: “Sebelum melakukan observasi kamu selalu melakukan persiapan yang matang, yang kami lakukan pada pra obsevasi adalah 1) menentukan guru mana yang akan di observasi, 2) materi apa yang akan diajarkannya, 3) dimana ruang kelasnya, 4) kami mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam observasi, 5) menentukan waktu yang tepat”. (2.1/W/KDC/07.06.12)
Pernyataan tersebut diatas diperkuat juga oleh bapak kepala sekolah yakni: “Pra observasi juga harus dilakukan degan baik sebelum melakukan observasi, karena kalau proses ini tidak berjalan degan baik maka sampai pada proses supervisiyang terkahir tidak akan berjalan dengan baik. Yang saya lakukan di pra observasi adalah mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam observasi, menentukan guru yang perlu diobservasi, dan menetukan waktu yang tepat untuk observasi” (2.1/W/KS3/04.06.12) Dari pemaparan data di atas diketahui bahwa pada saat pra observasi supervisor melakukan persiapan sebagai berikut, 1) menentukan guru mana yang akan di observasi, 2) materi apa yang akan diajarkannya, 3) dimana ruang kelasnya, i
4) kami mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam observasi, 5) menentukan waktu yang tepat. b.
Observasi Kelas Perkunjungan ke kelas bertujuan memperoleh data mengenai keadaan
sebenarnya selama guru mengajar. Dengan data itu supervisor dapat berbincangbincang dengan guru tentang kesulitan yang dihadapi para guru. Yang dilakukan supervisi dalam observasi kelas sebagaimana wawancara bersama bapak kepala dinas cabang yakni : “Dalam observasi kelas banyak yang kami lakukan yaitu, bagaimana cara kami agar tidak terllalu mencolok dimata siswa, agar suasana belajar tidak berubah, kemudian kami mengamati guru dan mengobservasi cara mengajar guru dari belakang, hal-hal yang kami amati adalah kepribadian guru, gaya mengajar guru, suara guru, pakaian dan cara berdandan, cara mendidik, cara mngajarnya, bagaiman respon dari siswa, dan kesan umum. Setelah mengamati kami mencatat segala sesuatu tentang guru dan kelasnya”. Pernyataan diatas diperkuat juga oleh seorang guru yang disupervisi yakni: “Dalam ebservasi kelas supervisor duduk didalam kelas sembil mencermati kami mengajar, kemudian mencatat semua hal tentang cara mengajar kami dikelas” Dari pernyataan-pernytaan diatas diketahui bahwa dalam proses observasi kelas yang dilakukan oleh supervisor adalah 1) masuk keruang kelas bersama guru dan duduk dibelakang, 2) membawa sikap agar tidak mencolok didepan siswa dan tidak merubah suasana belajar, 3) mengobservasi guru dalam mengajar, 3) mencatat data dalam bentuk
isian dan uraian, kemudian mengakhiri proses supervisi
menjelang pembelajaran usai.
i
c.
Tindak Lanjut Setelah melakukan observasi, supervisor menindak lanjuti dengan pertemuan
balikan, hal ini sesuai dengan pernyataan bapak kepala cabang dinas yakni: “Setelah observasi kelas harus diadakan tindak lanjut dengan membicarakan lagi tentang kualitas mengajar guru, kami menjelaskan tentang kekurangan dan kelebihan guru dalam mengajar, apabila kekurangan guru tidak terlalu banyak maka kami akan lanjutkan dengan teknik supervisi lain, apa bila sebagian besar belum baik maka kami akan melakukan supervisi dengan teknik yang sama”. (2.3/W/KDC/07.06.12)
Pernyataan diatas di tambahkan pula oleh seorang kepala sekolah yakni: “Tindak lanjut setelah observasi kelas adalah kami bertemu lagi diruang dewan guru dan mendiskusikan tentang cara mengjarnya tadi. Apabila perlu maka kami akan melakutkan supervisi ulang terhadap guru bersangkutan.” (2.3/W/KS3/04.06.12) Demikan juga dijelaskan oleh seorang guru yakni: “Setelah disupervisi biasanya supervisor mengajak kami untuk membahas cara mengajar kami, apa bila perlu maka akan dilakukan supervisi ulang.”
Dari pernytaan diatas diketahui
bahwa yang dilakukan supervisi untuk
menindak lanjuti supervisi observasi kelas adalah dengan memberi penguatan kepada guru agar tidak putus asa dan
tetap semangat untuk maju.
Penguatan positif
dilakukan dengan cara memuji hal-hal yang sudah dia lakukan dengan baik, dan penguatan negative dilakukan dengan cara mengurangi beban guru dengan cara tidak mengsupervisi guru yang bersangkutan apabila cara mengajarnya sudah baik, , apabila kekurangan guru tidak terlalu banyak maka kami akan lanjutkan dengan
i
teknik supervisi lain, apabila sebagian besar belum baik maka kami akan melakukan supervisi dengan teknik yang sama. . 3.
Evaluasi Pelaksanaan Supervisi pada Sekolah dasar di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
a.
Sebelum pelaksanaan supervisi Sebelum diadakan supervisi pendidikan, guru di sekolah yang akan
disupervisi biasanya masih kurang mempersiapkan diri dalam menghadapi supervisi. Hal yang biasanya lebih dipersiapkan oleh guru-guru adalah administrasi dalam proses pembelajaran. Sebab kebanyakan supervisor itu hanya mensupervisi administrasi pembelajaran seperti silabus, RPP, dan lain-lain. Hasil wawancara mengenai sebelum diadakannya supervisi menurut Kepala Cabang Dinas mengatakan : “Biasanya sebelum diadakan supervisi guru-guru tidak terlalu memperdulikan supervisi itu, yang mereka perhatikan adalah yang penting mereka sudah mempersiapkan perangkat pembelajaran”. (3.1/W/KDC/07.06.12) Sedangkan hasil wawancara dengan pengawas adalah : “Sebelum diadakan supervisi pendidikan masih banyak guru-guru yang tidak siap, kalaupun siap yang mereka persiapkan hanya perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP dan perangkat pembelajaran lainnya.” (3.1/W/P/07.06.12) Ditambahkan lagi oleh Kepala Sekolah dengan hasil wawancara sebagai berikut : “Sebelum pelaksanaan supervisi kebanyakan guru-guru tidak terlalu siap dengan pelaksanaan supervisi pendidikan, kesiapan mereka hanya pada perangkat pembelajaran saja.” (3.1/W/KS1/07.06.12) i
Dari pernyataan informan di atas, dapat diketahui bahwa sebelum pelaksanaan supervisi pendidikan setiap guru di sekolah yang akan disupervisi kurang mempersiapkan
diri dalam menghadapi pelaksanaan supervisi. Yang mereka
persiapkan hanyalah perangkat pembelajaran di kelas. b.
Sesudah Pelaksanaan Supervisi Berdasarkan pengamatan peneliti, setelah pelaksanaan supervisi pendidikan,
guru sudah dapat mempersiapkan diri lebih awal tak hanya mempersiapkan perangkat pembelajaran, tapi juga mempersiapkan diri bagaimana agar guru tersebut mampu mengembangkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi murid-muridnya walaupun itu hanya sebagian guru saja. Sebagimana hasil wawancara dengan seorang kepala sekolah yaitu : “Kalau dibandingkan dengan sebelum diadakan supervisi dengan sesudah diadakannya supervisi, ada perubahan terhadap pembelajaran. guru lebih mempersiapkan program pembelajaran. Selain itu guru yang disupervisi lebih mengetahui bahwa supervisi pendidikan itu bukan hanya memfokuskan pada perangkat pembelajaran saja tapi juga pengembangan kemampuan guru dalam mengelola kelas.” (3.2/W/KS1/07.06.12) Sedangkan
hasil
wawancara
dengan
kepala
dinas
cabang
(3.2/W/KDC/07.06.12) mengatakan bahwa : “Sebelum pelaksanaan supervisi guru itu merasa bahwa supervisi pendidikan merupakan hal yang menakutkan bagi mereka, tapi setelah diadakan supervisi pendidikan mereka lebih merasa bahwa supervisi itu sangat bermanfaat bagi mereka terutama dalam pengembangan profesionalismenya.” Ditambahkan lagi oleh Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa : “Sebelum diadakan supervisi, guru itu belum mengetahui dengan jelas hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi supervisi itu sendiri. i
Sehingga mereka tidak memiliki persiapan dalam menghadapi supervisi tersebut. Tapi ketika sudah diadakannya supervisi mereka mengetahui seperti apa supervisi itu, untuk apa dilaksanakan dan apa saja yang harus dipersiapkan.” (3.2/W/KS3/04.06.12) Dari pemaparan data di atas, diketahui bahwa ada perbedaan sebelum pelaksanaan supervisi dan sesudah pelaksanaan supervisi yakni kesiapan guru dalam mempersiapkan diri dan perangkat pembelajaran di kelas. Walaupun berdasarkan pengamatan peneliti dibeberapa sekolah masih ada juga yang tidak begitu peduli dengan pelaksanaan supervisi pendidikan ini. Mereka banyak beranggapan supervisi itu adalah sesuatu yang membebani guru-guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Mereka mengganggap supervisi itu adalah hal yang menakutkan karena segala kekurangan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dapat diketahui. Ini menandakan bahwa masih ada keegoan di hati mereka. Selain itu masih ada pemikiran mereka yang menganggap supervisor hanya berusaha mencari-cari kesalahan guru. Sehingga seringkali ada juga beberapa sekolah yang tidak siap menghadapi pelaksanaan supervisi itu sendiri. A.
Temuan Hasil Penelitian
1.
Perencanaan Supervisi Pendidikan Yang menjadi visi supervisi pendidikan adalah pelayanan pendidikan yang
bermutu untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas. Adapun yang menjadi tujuan supervisi pada sekolah dasar kecamatan posigadan adalah a) memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru disekolah,b) mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan disekolah, c) meningkatkan
i
kualitas proses belajar mengajar disekolah,d) mengembangkan seluruh staf disekolah, e) membantu sekolah dan pemerintah dalam mencapai luluan berkualitas, f) membantu kepala sekolah mengmbangkan program yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Program kegiatan supervisi yang ditemukandari hasil wawancara menunjukan bahwa program kegiatan supervisor adalah 1) melakukan penilaian dan pembinaan pada guru, 2) melatih guru menyusun indicator keberhasilan siswa, 3) membimbing guru menerapkan standar isi, standar kompetensi kelulusan dan standar proses, 4) membimbing guru membuat kisi-kisi soal, 5) mengembangkan kurikulum lokal.
Deskripsi diagram program kegiatan supervisi
Penilaian dan Pembinaan
Program Supervisi
melatih guru menyusun indicator keberhasilan siswa Membimbing guru menerapkan standar isi Membimbing guru membuat kisi-kisi soal i
Meningkatkan pengembangan Kompetensi profesionalisme guru
Mengembangkan kurikulum lokal
2.
Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Yang dilakukan supervisor pada saat pra observasi adalah 1) menentukan guru
mana yang akan di observasi, 2) materi apa yang akan diajarkannya, 3) dimana ruang kelasnya, 4) kami mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam observasi, 5) menentukan waktu yang tepat. Yang dilakukan supervisor dalam observasi kelas adalah 1) masuk keruang kelas bersama guru dan duduk dibelakang, 2) membawa sikap agar tidak mencolok didepan siswa dan tidak merubah suasana belajar, 3) mengobservasi guru dalam mengajar, 3) mencatat data dalam bentuk isian dan uraian, kemudian mengakhiri proses supervisi menjelang pembelajaran usai. Dalam proses tindak lanjutdengan meberi penguatan kepada guru agar tidak putus asa dan tetap semangat untuk maju. Penguatan positif dilakukan dengan cara memuji hal-hal yang
sudah dia lakukan dengan baik, dan penguatan negative
dilakukan dengan cara mengurangi beban guru dengan cara tidak mengsupervisi guru yang bersangkutan apabila cara mengajarnya sudah baik, , apabila kekurangna guru tidak terlalu banyak maka kami akan lanjutkan dengan teknik supervisi lain, apa bila sesbagian besar belum baik maka kami akan melakukan supervisi dengan teknik yang sama.
i
Deskripsi pelaksanaan supervisi pendidikan dapat dijelaskan dalam peta konsep :
Pra Observasi
Pelaksanaan supervisi pendidikan
Implikasi pada pengembangan kompetensi guru
Obsevasi
Tindak Lanjut
2.
Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Sebelum pelaksanaan supervisi pendidikan setiap guru di sekolah yang akan
disupervisi kurang mempersiapkan diri dalam menghadapi pelaksanaan supervisi, yang mereka persiapkan hanyalah perangkat pembelajaran di kelas. Setelah pelaksanaan supervisi pendidikan, guru sudah dapat mempersiapkan diri lebih awal tak hanya mempersiapkan perangkat pembelajaran, tapi juga mempersiapkan diri bagaimana agar guru tersebut mampu mengembangkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi murid-muridnya walaupun itu hanya sebagian guru saja. i
Deskripsi pelaksanaan evaluasi supervisi pendidikan dapat dijelaskan dalam peta konsep :
Evaluasi Pelaksanaan Seupervisi Pembelajaran
Evaluasi supervisi pendidikan
Evaluasi Terhadap Guru yang Disupervisi
Implikasi Pada Prestasi Belajar Peserta Didik
Evaluasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Stelah Guru Disupervisi D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai data dan hasil wawancara yang telah dilakukan dari semua sumber informan tentang Supervisi Pendidikan Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, temuan yang dikemukakan pada bagian ini berdasarkan pada paparan data yang diperoleh dilapangan dan dirumuskan berdasarkan interprestasi data. Penyajian temuan tersebut bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian sebagaimana telah dikemukakan pada bab pendahuluan. Atas dasar fokus penelitian i
dan paparan data yang telah disajikan sebelumnya, akhirnya ditemukan temuantemuan sebagai berikut : 1.
Perencanaan Supervisi Pendidikan
a.
Visi dan Misi Setiap bidang kegiatan, perencanaan merupakan suatu hal yang pokok, yang
tidak dapat ditiadakan, jika pengawas mengiginkan usaha yang efektif. Supervisi merupakan usaha untuk mendorong para guru mengembangkan kemampuannya agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Karena itu, dalam supervisi perencanaan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebaik-baiknya, tanpa perencanaan yang baik, supervisi akan memberikan kekeceawaan kepada pihak yeng terlibat didalamnya, yaitu guru, kepala sekolah, supervisor dan murid-murid yang mengharapkan pembelajaran berlangsung secara efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan. Yang menjadi visi dari pelaksanaan supervisi pada sekolah dasar kecamatan
posigadan
adalah
pelayanan
pendidikan
yang
bermutu
untuk
meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas Tujuan supervisi pendidikan kecamatan Posigadan adalah meberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru disekolah, mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan disekolah, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah, mengembangkan seluruh staf disekolah, membantu sekolah dan pemerintah dalam
mencapai
luluan
berkualits,
membantu
kepala
mengmbangkan program yang sesuai dengan kondisi masyarakat stempat.
i
sekolah
Menurut Piet , (2008:18) tujuan supervisi adalah memberikan layanan dalam bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru. Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan olive bahwa sasaran supervisi pendidikan adalah 1) meningkatkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah, 2) meningkatkan proses belajar mengajar disekolah, 3)mengembangkan seluruh staf disekolah. b.
Program Kegiatan Supervisi Setiap
supervisor
memiliki
program-program
sendiri-sendiri
dalam
melaksanakan tugasnya, namun secara umum Ada 5 program supervisi pendidikan di Kecamatan Posigadan yang pertama adalah 1) melakukan penilaian dan pembinaan pada guru, 2) melatih guru menyusun indicator keberhasilan siswa, 3) membimbing guru menerapkan standar isi, standar kompetensi kelulusan dan standar proses, 4) membimbing guru membuat kisi-kisi soal, 5) mengembangkan kurikulum lokal. Menurut Made (2009 :51) bahwa secara umum program supervisor adalah sebagai berikut 1) analisi kemampuan guru yaitu cara kerja supervisor mnganalisis kondisi guru, hasil analisis tersebut akan dicatat atau diingat sebgai keadaan khusus guru itu. Misalnya hasil analisis itu adalah suka marah, pendiam, agak pemalu, suka memprotes dan sebagainya atau campuran ari sifat-sifat itu. Berdasarkan pengetahuan tadi supervisor mulai bersiap dan kemudian melakukan pembinaan. Apakah pembinaan itu bersifat otoriter atau langsung, apakah member kebebasan berkembang atau tidak langsung, atau secara kolaboratif atau bekerja sama, hal itu tgantung pada i
kondisi guru yang bersangkutan, dengan cara ini diharapkan pekerjaan supervisor menjadi efektif. 2. a.
Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Pra Observasi Supervisi selalu mengacu pada kegiatan memperbaiki proses pembelajaran.
Proses pembelajaran ini sudah tentu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang lain, seperti upaya meninkatkan pribadi guru, menigkatkan provesinya, kemampuan berkomunikasi dan bergaul, baik dengan warga sekolah maupun dengn masyarakat. Sebelum melaksanakan observasi supervisor selalu melakukan persiapan yang matang, pada saat pra observasi supervisor melakukan persiapan sebagai berikut, 1) menentukan guru mana yang akan di observasi, 2) materi apa yang akan diajarkannya, 3) dimana ruang kelasnya, 4) kami mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam observasi, 5) menentukan waktu yang tepat. Menurut Made (2009 :
8) waktu mengadakan supervisi. Ada tiga
kemungkinan cara menentukan waktu mengadakan supervisi yaitu : 1) tidak memberitahukan terlebih dahulu kepada guru yang akan disupervisi. Supervisor dating bgitu saja ke sekolah, 2) memberitahukan terlebih dahulu kepada guru tentang kedatangan supervisor. Kebaikan cara ini adalah guru dapat bersiap sebelum dilakukan supervisi sehinga guru tidak merasa khwatir disupervisi. Kelemahannya adalah supervisor akan menghadapi situasi yang sangat mungkin kurang wajar, tidak seperti dalam keadaan sehari-hari sehingga hasil observasi supervisor pun kurang kurang onjektif, 3) cara menentukan waktu kedatangan supervisor yang ideal i
kesekolah adalah dengan memberitahukan kepada guru sebelumnya, tetapi tidak memberitahukan hari dan tanggalnya, yang disebutkan hannyalah bulan tertentu. b.
Observasi Kelas kunjungan ke kelas bertujuan memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya
selama guru mengajar. Dengan data itu supervisor dapat berbincang-bincang dengan guru tentang kesulitan yang dihadapi para guru. Yang dilakukan supervisi dalam observasi kelas adalah 1) masuk keruang kelas bersama guru dan duduk dibelakang, 2) membawa sikap agar tidak mencolok didepan siswa dan tidak merubah suasana belajar, 3) mengobservasi guru dalam mengajar, 3) mencatat data dalam bentuk isian dan uraian, kemudian mengakhiri proses supervisi menjelang pembelajaran usai. Menuut Made (2009 : 93) proses supervisi dimulai dengan guru dan supervisor masuk kedalam kelas dan supervisor duduk dibelakang. Yang perlu diperhatikan dalam proses supervisi adalah : 1) sikap supervisor. Supervisor harus bisa membawa diri agar tampak tidak mencolok di mata para siswa, agar suasana tidak berubah disebabkan oleh kedatangan orang lain. Supervisor duduk dengan tenanga dan tidak perlu berbicara. Hannya tangannya sekali-sekali bergerak menuliskan seuatu. 2) cara mengamati guru. Pengamatan dilakukan secara terus menerus selama pelajaran berlangsung. 3) hal-hal yang diamati adalah keperibadian guru, gaya mengajar, suara guru, cara mendidik dan mengajar, pakaian guru, cara mengembangkan afeksi, respon kelas dan para siswa, kesan umum. 4) cara mencatat data . bentuk catatan ada dua macam yaitu bentuk dafta isian dan bentuk uraian. Kalau memakai daftar isian supervisor cukup menuliskan tanda cek pada tempat yang sesuai dengan keadaan. i
Tetapi kalau cara memakai bentuk uraian, supervisor harus menuliskan tentang apasaja yang dia observasi.
c.
Tindak Lanjut Setelah melakukan observasi, supervisor menindak lanjuti dengan pertemuan
balikan, yang dimaksud dengan pertemuan balikan adalah dengan meberi penguatan kepada guru agar tidak putus asa dan tetap semangat untuk maju. Penguatan positif dilakukan dengan cara memuji hal-hal yang sudah dia lakukan dengan baik, dan penguatan negative dilakukan dengan cara mengurangi beban guru dengan cara tidak mengsupervisi guru yang bersangkutan apabila cara mengajarnya sudah baik, , apabila kekurangna guru tidak terlalu banyak maka kami akan lanjutkan dengan teknik supervisi lain, apa bila sesbagian besar belum baik maka kami akan melakukan supervisi dengan teknik yang sama. Menuut Made (2009 : 97) pertemuan balikan diakhiri dengan membuat kesepakatan tentang tindak lanjut supervisi yang baru saja dilakukan. ada beberapa kemungkinan isi tindak lanjut itu yakni 1) supervisi lanjutan tidak diperlukan sebab tata kerja guru sudah baik, 2) dilanjutkan dengan teknik supervisi lain sebab keurang guru tidak banyak, 3) dilanjutkan lagi dengan teknik supervisi yang sama sebab sebagian besar tata kerja guru belum baik, 4) Dilanjutkan dengan supervisi klinis sebab guru sangat lemah. 3.
Evaluasi Pelaksanaan Supervisi
a.
Sebelum pelaksanaan supervisi
i
Sebelum diadakan supervisi pendidikan, guru di sekolah yang akan disupervisi biasanya masih kurang mempersiapkan diri dalam menghadapi supervisi. Hal yang biasanya lebih dipersiapkan oleh guru-guru adalah administrasi dalam proses pembelajaran. Sebab kebanyakan supervisor itu hanya mensupervisi administrasi pembelajaran seperti silabus, RPP, dan lain-lain. Selain itu, guru-guru hanya mempersiapkan perangkat pembelajaran dikelas. b.
Sesudah Pelaksanaan Supervisi Setelah pelaksanaan supervisi pendidikan, guru sudah dapat mempersiapkan
diri lebih awal tak hanya mempersiapkan perangkat pembelajaran, tapi juga mempersiapkan diri bagaimana agar guru tersebut mampu mengembangkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi murid-muridnya walaupun itu hanya sebagian guru saja. Walaupun berdasarkan pengamatan peneliti dibeberapa sekolah masih ada juga yang tidak begitu peduli dengan pelaksanaan supervisi pendidikan ini. Mereka banyak beranggapan supervisi itu adalah sesuatu yang membebani guru-guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Mereka mengganggap supervisi itu adalah hal yang menakutkan karena segala kekurangan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dapat diketahui. Ini menandakan bahwa masih ada keegoan di hati mereka. Selain itu masih ada pemikiran mereka yang menganggap supervisor hanya berusaha mencari-cari kesalahan guru. Sehingga seringkali ada juga beberapa sekolah yang tidak siap menghadapi pelaksanaan supervisi itu sendiri.
i