HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1.
ANALISA NON FISIK Tujuan
:
Mendapatkan
ruang
yang
dapat
mengakomodasikan
berbagai aktivitas pelaku. Kebutuhan :
Meliputi analisa pelaku, mulai dari siapa saja pelakunya kegiatan/aktivitas, pergerakan hingga karakteristik pelaku itu sendiri, hingga menghasilkan jenis ruang dan kapasitas.
IV.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Lansia Terdiri dari lanjut usia yang berusia diatas 60 tahun keatas. Ditinjau dari segi : 1. Kondisi Fisiknya : Lansia yang memerlukan perawatan khusus Lansia yang masih dapat mandiri 2. Status Perkawinan : Lansia yang masih memiliki pasangan Lansia yang hidup mandiri 3. Tingkat Kemampuannya : Lansia menengah kebawah Lansia menengah atas Staf / Personel Terdiri dari Pimpinan, Tenaga Struktural dan Tenaga Fungsional. 1. Pimpinan - Kepala Pimpinan - Wakil Pimpinan 2. Tenaga Struktural - Administrator
- Bagian Kepegawaian
- Bagian Keuangan
- Bagian Penyantunan
- Receptionist
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
28
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
3. Tenaga Fungsional Tenaga Medis - Kepala Suster
- Dokter Umum
- Register
- Dokter Gigi
- Suster Praktek / Jaga
- Dokter penyakit dalam
- Physiotherapist
- Dokter Penyakit Mata
- Dokter Penyakit Jiwa / Psikiater Tenaga Pembantu - Kepala Pembantu
- Petugas Dapur
- Pesuruh
- Pelayan
- Kepala Koki
- Bagian Peralatan
- Bagian Laundry
- Bagian Gudang
- Tukang Kebun
- Supir
- Tukang Listrik
- Security
Tenaga Pelaksana - Tenaga Perawat
- Pekerja Salon
- Ahli Diet
- Pekerja Perpustakaan
- Ahli Terapi Tenaga Sosial - Bidang Keterampilan
- Bidang Bimbingan Rohani
- Bidang Olahraga
- Bidang Rekreasi
Tamu Pengunjung yang mendatangi hunian lanjut usia ini dibagi menjadi : Keluarga dan kerabat dari para lansia Kunjungan tamu hunian lanjut usia atau tamu kegiatan bagi penghuni.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
29
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.1.2. Analisa Jumlah Pelaku Kegiatan 1. Lansia
Perbandingan Tingkat Kemampuan
6
:
Mampu : Kurang Mampu : Tidak Mampu = 19 % : 28 % : 53 % (A)
:
(B)
:
(C)
= 19
:
28 :
Jumlah Lansia Kategori A = 19 / 47 x 100 = 40 jiwa Jumlah Lansia Kategori B = 28 / 47 x 100 = 60 jiwa Jumlah Lansia Kategori C = 53 / 47 x 100 = 100 jiwa
Perbandingan Status
7
:
Lansia Single : pasangan lansia ( kawin ) = 1.612.632 : 2.414.883 2
:
3
Lansia Single Pria : Lansia Single Wanita = 263.087 : 1.349.545 1
:
6
Maka disediakan sarana hunian lansia menurut : Kategori A Jumlah lansia yang berpasangan = 2/5 x 40 = 16 jiwa ( 8 pasangan )
Diperlukan 2 cottage @ 4 unit = 8 kmr
Jumlah lansia single = 3/5 x 40 = 24 jiwa Wanita = 6/7 x 24 = 20 jiwa, diperlukan 4 cottage @ 5 unit = 20 kmr Pria
= 1/7 x 24 = 20 jiwa, diperlukan 4 cottage @ 5 unit = 5
kmr Kategori B Jumlah lansia yang berpasangan = 2/5 x 60 = 24 jiwa ( 12 pasangan )
Diperlukan 2 cottage @ 6 unit = 12 kmr
Jumlah lansia single = 3/5 x 60 = 36 jiwa Wanita = 6/7 x 36 = 30 jiwa, diperlukan 5 cottage @ 6 unit = 30 kmr 6 7
Informasi tentang lanjut usia, Departement Sosial RI tahun 1999 Tabel penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, dan status perkawinan
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
30
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA Pria
ARSITEKTUR PERILAKU
= 1/7 x 36 = 6 jiwa, diperlukan 4 cottage @ 6 unit = 6
kmr Kategori C Khusus untuk lansia kategori ini, seluruh kamarnya diisi bertiga, sehingga pembagiannya hanya berdasarkan wanita dan pria. Wanita = 6/7 x 114 = 98 jiwa, diperlukan 7 cottage @ 7 unit = 49 kmr Pria
= 1/7 x 114 = 16 jiwa, diperlukan 1 cottage @ 8 unit =
8 kmr
2. Staf / Personel
Berdasarkan survey dan studi banding, jumlah personel minimum adalah 50 % dari jumlah keseluruhan lansia, yaitu : Total personel = 50 % x 214 jiwa = 107 jiwa. Dengan perincian sebagai berikut : Pimpinan Kepala pimpinan Wakil pimpinan Jumlah
1 orang 1 orang 2 orang
Tenaga Struktural Administrator Bagian keuangan Receptionist Bagian kepegawaian Bagian penyantunan Jumlah
4 orang 3 orang 2 orang 3 orang 2 orang 14 orang
Tenaga Fungsional Tenaga Megis
Kepala suster Register suster Suster praktek / Jaga Physiotherapist Ahli geriatri Dokter Umum Dokter gigi
1 orang 2 orang 8 orang 1 orang 1 orang 2 orang 1 orang
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
31
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
Tenaga Pembantu
Tenaga Pelaksana
Tenaga Sosial
ARSITEKTUR PERILAKU
Dokter penyakit kaki, mata Psikiater Kepala pembantu Pesuruh Bagian cuci dan setrika Kepala dan asisten koki Petugas dapur, pelayan Bagian peralatan dan Kebersihan Bagian gudang Satpam, Supir Tukang listrik, pipa Tukang kebun Tenaga perawat Ahli diet Ahli terapi Pekerja salon, toko Pekerja perpustakaan Bidang keterampilan Bidang olah raga Bidang bimbingan rohani Bidang Rekreasi
2 orang 2 orang 1 orang 6 orang 6 orang 3 orang 6 orang 4 orang 1 orang 4 orang 3 orang 3 orang 16 orang 1 orang 2 orang 5 orang 2 orang 2 orang 2 orang 3 orang 2 orang
Jumlah
91 orang
IV.1.3. Analisa Alur Kegiatan 1. Alur Kegiatan Lansia
LANSIA
Aktifitas : Mandi Makan Istirahat, Tidur Keterampilan Olahraga Rekreasi Santai Menonton televisi Ibadah
2. Alur Kegiatan Pimpinan
Hunian Pimpinan
Aktivitas Lain : Makan Ibadah Toilet Istirahat
Hall
Bekerja Mengontrol Kegiatan Lain Menerima Tamu
Pulang
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
32
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
3. Alur Kegiatan Tenaga Struktural Datang
Parkir Kendaraan
Hall
Bag. Administrasi Bag. Keuangan Bekerja
Bag. Penyantunan Receptionist
Aktivitas Lain Makan Ibadah Toilet Istirahat
Pulang
4. Alur Kegiatan Tenaga Fungsional Datang
Parkir Kendaraan Hall
Tenaga Medis
B E K E R J A
Memelihara kesehatan para lansia Memberikan konsultasi
Tenaga Pembantu
Membuat masakan Membersihkan semua hunian Mencuci pakaian Menjaga keamanan Mengurus kebun
Tenaga Pelaksana
Merawat dan membantu para lansia Melayani para lansia
Tenaga Medis
Memberikan bimbingan keterampilan Mengajak olahraga, berekreasi
Aktivitas Lain
Makan Ibadah Toilet Istirahat
H U N I A N
Pulang
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
33
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
5. Alur Pengunjung Datang
Parkir Kendaraan
Hunian Lansia Kunjungan
H A L L
R. Pengelola Survey Wawancara
Pulang
IV.1.4. Perhitungan Kebutuhan Ruang Standar yang digunakan dalam perhitungan dimensi ruang : TSS
: Times Saver Standart For Buildings Types
NAD
: Neufert Architects Data
HDIS : Human Dimension & Interior Spaces PP
: Panti Prototipe
SB
: Studi Banding
Pengelompokkan ruang berdasarkan keterkaitan fungsi dan kegiatan antar ruang : Kelompok Kegiatan Utama (M1) Hunian Lansia, Hunian Pimpinan, Hunian Staf, Hunian Pegawai Kelompok Kegiatan Penunjang (M2) Kantor, Lobby, Toko, Salon, Perpustakaan Kelompok Kegiatan Perawatan / Medis (M3) Klinik Perawatan, Apotik, Unit Perawatan Khusus, Ruang Terapi Kelompok Kegiatan Pelengkap (M4) Ruang Kerja Keterampilan, Aula
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
34
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Kelompok Kegiatan Servis (M5) Dapur, Genset, Laundry, ME
IV.1.4.1. Analisa Kebutuhan Ruang Dalam Kelompok Kegiatan Utama (M1) Hunian Lansia Ruang
Kapasitas
Standart
Sumber
Kategori A : K. Tidur
1 org
12-13
TSS
Analisa Diambil luasan ruang berdasarkan modul dan lebar kursi roda, maka: 4,35 m x 5,6 m = 24.36 m2
K. Mandi
1 org
3,7-4,6
TSS
Pantry
2 org
5,4
TSS
Pertimbangan ukuran shower 1 x 0,8 m, washtafel,closet, maka : 2,4 m x 2,4 m = 5,28 m2 2,4 m x 2,4 m = 5,76 m2
R. Makan
2 org
11-12
TSS
3,6 m x 3,6 m = 12,96 m2
Total (m2)
24.36 m2
5,7 m2 5,76 m2 12,96 m2
Kebutuhan ruang untuk duduk Teras
2 org
1,2
TSS
dan interaksi, maka :
2,88 m2
1,2 m x 2,4 m = 2,88 m2 SUB TOTAL
Ada 32unit
42 m2
Sirulasi 20 % = 277,2 m2
Ruang
Kapasitas
Standart
Sumber
Kategori B : K. Tidur
2 org
12-13
TSS
Analisa Diambil luasan ruang berdasarkan modul dan lebar kursi roda, maka: 3.8 m x 5,6 m = 21.28 m2
K. Mandi
1 org
3,7-4,6
TSS
Pantry
2 org
5,4
TSS
Pertimbangan ukuran shower 1 x 0,8 m, washtafel,closet, maka : 2,4 m x 2,4 m = 5,78 m2 1,8 m x 2,4 m = 4,32 m2
R. Makan
2 org
11-12
TSS
3,6 m x 3,6 m = 12,96 m2
Teras
2 org
1,2
TSS
SUB TOTAL
Kebutuhan ruang untuk duduk dan interaksi, maka : 1,2 m x 2m = 2,4 m2 Ada 48 unit Sirulasi 20 % = 384,7 m2
1663,2 m2
Total (m2)
21.28 m2
5,7 m2 4,32 m2 12,96 m2 2,4 m2 40,08 m2 2308,6 m2
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
35
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA Kategori C : K. Tidur
3 org
9,3-11,15
TSS
K. Mandi
4 org
3,7-4,6
TSS
R. Makan
1 org
4,5
TSS
Dapur
4org
4,6
TSS
SUB TOTAL
ARSITEKTUR PERILAKU
Diambil luasan ruang berdasarkan modul dan lebar kursi roda, maka: 4,2 m x 6.36 m = 26.7 m2 Pertimbangan KM bersama dengan pertimbangan 1 KM untuk 4 penghuni 2,4 m x 2,4 m = 5,7 m2 3,6 m x 3,6 m = 12,96 m2 Diperkirakan luasan dapur per 4 kamar 57 unit : 4 = 14 14 x 4,6 m = 65,5 m2 Ada 56 unit Sirulasi 20 % = 1117,2 m2
26.7 m2
5,7 m2 12,96 m2 65,5 m2 98,86 m2 6703,2 m2
Hunian Pimpinan
Ruang
Kapasitas
Standart
Sumber
R. Tidur 1
2 org
12
NAD
R. Tidur 2
2 org
8
NAD
K. Mandi
1 org
4
NAD
-
7,5
NAD
R. Makan
6 org
14,25
NAD
R. Tamu
6 org
6
NAD
-
1,2
TSS
Dapur
Teras
Analisa Terdiri dari 1 tempat tidur double Terdiri dari 1 tempat tidur single Terdiri dari shower, closet dan washtafel Cukup 1 keluarga berkumpul bersama, terdiri dari meja makan Untuk ruang duduk dan menerima tamu Kebutuhan ruang untuk duduk dan menempatkan pot-pot bunga : 2,4 m x 2 m = 4,8 m2
SUB TOTAL
Total (m2) 12 m2 8 m2 4 m2 7,5 m2 14,25 m2 6 m2
4,8 m2 56,55 m2
Sirulasi 20 % = 11,31 m2
67,86 m2
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
36
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Hunian Staff
Ruang
Kapasitas
Standart
Sumber
Analisa Masing-masing kamar untuk 2 staff tanpa kamar mandi di dalam, jadi luasan yang dibutuhkan 4 m x 3,6 m = 14,4 m2. Kamar mandi bersama tersedia dengan perhitungan 1 KM/4 org, 4 KM wanita, 3 KM Pria Dapur bersih dan dapur kotor
Total (m2)
R. Tidur
2 org
12
NAD
K. Mandi
4 org
4
NAD
-
7,5
NAD
R. Makan
30 org
0,8
NAD
30 m x 0,8 m = 24 m2
24 m2
R. Tamu
10 org
1,2
NAD
10 m x 1,2 m = 12 m2
12 m2
Dapur
SUB TOTAL
14,4 m2
28 m2 7,5 m2
75,9 m2 Sirulasi 20 % = 15,18 m2
91,08 m2
Hunian Pegawai
Ruang
Kapasitas
Standart
Sumber
R. Tidur
2 org
12
NAD
K. Mandi
4 org
4
NAD
-
7,5
NAD
40 org
0,8
NAD
Dapur R. Makan
Analisa Kamar tidur terdiri dari 2 tempat tidur. L = 3 m x 4 m = 12 m 2 Kamar mandi bersama tersedia dengan perhitungan 1 KM/4 org, 4 KM wanita, 3 KM Pria Dapur bersih dan dapur kotor 40 m x 0,8 m = 24 m2
SUB TOTAL
Total (m2) 12 m2
28 m2 7,5 m2 32 m2 79,5 m2
Sirulasi 20 % = 15,9 m2
95,4 m2
TOTAL M1 = 10929,34 m2 Kelompok Kegiatan Penunjang (M2) Ruang
Kapasitas
Standart
Sumber
R. Pimpinan
1 org
10
NAD
Wakil
1 org
10
NAD
Analisa Kebutuhan ruang kantor untuk 1 org 10 m2. Ruang pimpinan terdapat lemari arsip dan ruang penerima tamu kecil. 4 m x 5m = 20 m2 Luasan lebih kecil dari ruang pimpinan, tidak ada ruang
Total (m2)
20 m2
15 m2
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
37
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
R. Staff
1
12
NAD
R. Informasi
2 org
4
NAD
R. Tamu
6 org
1,2
NAD
R. Rapat
14 org
2
NAD
Perpustakaan
1 unit
40
HDIS
Toko
4 unit
20
PP
Salon
5 org
13,75
HDIS
Toilet
2 unit
4
SB
Pantry
2
2,4
NAD
Gudang
1
4
SB
ARSITEKTUR PERILAKU
penerima tamu. 3 m x 5m = 15 m2 Kebutuhan kantor terbuka untuk ruang staff dengan kapasitas 14 org. 14 x 12 m = 168 m2 Kebutuhan ruang tidak terlalu besar hanya berupa meja informasi 4 m2 Diasumsikan tamu yang berkunjung terdiri dari 3-4 (keluarga inti) 6 x 1,2 m = 7,2 m2 Untuk kapasitas kecil 14 org. Kebutuhan ruang 2 m2/org. Kapasitas pengunjung perpustakaan diperkiran 25% dari total penghuni. 40 m x 1 = 40 m2 Terdapat 4 toko termasuk toko bahan pangan, kerajinan, baju dan wartel Terdiri dari 5 kursi salon bagi pria dan wanita. 5 x 13,75 m2 = 68,75 m2
Terdiri dari toilet wanita dan pria yang masing-masing ada 2 toilet, washtafel bersama. 2 x 4 m2 = 8 m2 Pantry kecil untuk membuat makanan dan minuman, terdapat kitchen set, tempat cuci, dispenser, kulkas 2 x 2,4 m2 = 4,8 m2 -
168m2
4 m2
7,2 m2
28 m2
40 m2
80 m2
68,75 m2
8 m2
4,8 m2
4 m2 447,75 m2
TOTAL
537,3 m2
Sirulasi 20 % = 89,55 m2
TOTAL M2 = 537,3 m2 Kelompok Kegiatan Perawat (M3) Ruang Loket Pendaftaran R. Tunggu
Kapasitas
Standart
Sumber
Analisa
Total (m2)
2 org
5
NAD
Terdiri dari ruang kecil urusan administrasi
5 m2
40 org
0,65
NAD
Terdiri dari barisan duduk tidak permanen
26 m2
tempat
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
38
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
R. Periksa
3 org
9
PP
6 org
1,2
NAD
2 org
25
NAD
R. Jenazah
1 unit
9
TSS
Toilet
4 unit
4
NAD
Gudang
1 unit
4
NAD
Unit Perawatan Unit Perawatan Khusus
ARSITEKTUR PERILAKU
40 m x 0,65 m = 26 m2 Tempat baring, meja dan kursi dokter. Jumlah ruang periksa umum 2, geriatik, konsultasi gizi, mata dan gigi 6 x 9 m = 54 m2 Perhitungan luasan manusia yang cukup besar karena ruang ini sifatnya untuk sementara 3,6 m x 4 m = 14,4 m2 Setiap unit dengan kapasitas 2 tempat tidur dan 1 KM. Terdapat 5 unit 5 x 25 m = 125 m2
54 m2
14,4 m2
125 m2
9 m2
Melayani unit perawatan secara umum, seluruhnya ada 4 unit (pria & wanita) 4 x 4 m = 16 m2
16 m2
-
4 m2 253,4 m2
SUB TOTAL Sirulasi 20 % = 50,68 m2
304,08 m2
Unit-Unit Lainnya
Ruang Apotik : R. Tunggu Display Obat Simpan & meracik obat Lab : Periksa darah & urin SUB TOTAL
Kapasitas
Standart
Sumber
15 org
0,65
NAD
-
8
PP
-
20
PP
1
4
PP
Analisa Berupa kursi-kursi tunggu yang sifatnya permanen 15 m x 0,65 m = 9,75 m2 Rak-rak display dan area untuk melayani pasien Terdiri dari rak-rak penyimpanan obat dan meja untuk tempat meracik obat 4 m x 5 m = 20 m2
Total (m2) 9,75 m2 8 m2
20 m2
2 m x 2 m = 4 m2 4 m2 41,75 m2 Sirulasi 20 % = 8,35 m2
50,1 m2
TOTAL M3 = 354,18 m
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
39
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Kelompok Kegiatan Penunjang (M4)
Ruang Aula / Serba Guna Toilet Keterampilan Khusus
Kapasitas
Standart
Sumber
160 org
1,6
PP
4 unit
4
NAD
20
1,2
NAD
Analisa
Total (m2)
Pertimbangan kapasitas adalah 75 % dari total penghuni, dengan luasan ruang 160 x 1,6 m2/org = 256 m2. Ada 5 ruang keterampilan khusus 20 x 1,2 m2 x 5 = 120 m2
SUB TOTAL
256 m2 16 m2 120 m2 392 m2 470,4 m2
Sirulasi 20 % = 78,4 m2
TOTAL M4 = 470,4 m2 Kelompok Kegiatan Servis (M5)
Ruang
Kapasitas
Standart
Sumber
Analisa
Total (m2)
ME
1 unit
4
SB
-
4 m2
Genset
1 unit
12
SB
-
12 m2
Dapur Utama
1unit
25
SB
-
25 m2
Laundry SUB TOTAL
1 unit
30
PP
-
30 m2 71 m2 85,2 m2
Sirulasi 20 % = 14,2 m2
TOTAL M5 = 85,2 m2 TOTAL KEBUTUHAN RUANG DALAM : M1 + M2 + M3 + M4 + M5= 12.376,42 m2
IV.1.4.2. Analisa Kebutuhan Ruang Luar
Ruang Parkir Karyawan
Pribadi /
Standart 12,5 m2/mobil
Sumber TSS
2,5 m2/motor 12,5 m2/mobil 2,5 m2/motor
Tamu 45 m2/bus
TSS
Analisa
Kapasitas
Total (m2)
Pimpinan dan wakil Staff struktural dan medis 20% staf fungsional 1 mobil / 4 tidur lansia kategori A &B 1 motor / 4 tidur lansia kategori C Disediakan tempat untuk bus
2 11 18 25
25 m2 137,5 m2 45 m2 312,5 m2
14
35 m2
2
90 m2
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
40
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Service
12,5 m2/mobil
TSS
Disediakan 2 kendaraan service
2
25 m2
ambulance
12,5 m2/mobil
TSS
Disediakan ambulance
1
12,5 m2
Sirkulasi Kendaraan
-
TSS
50 % dari luas parkir
800
400 m2
Pejalan Kaki
-
TSS
400
40 m2
4,07 m2 / org
NAD
160,5
653,2 m2
1,54 m2 / org
NAD
107
164,8 m2
1
kendaraan
10 % dari sirkulasi kendaraan
Ruang Terbuka / Plaza Lapangan
50 % dari total penghuni, jml lansia dan staf = 321
50 % dari total lansia
TOTAL LUAS RUANG LUAR
1940,5 m2
TOTAL KEBUTUHAN RUANG LUAR = 1.940,5 m2 JADI TOTAL KEBUTUHAB RUANG DALAM + LUAR = 14.31,92 m2
IV.1.5. Pengorganisasian Ruang
IV.1.5.1. Skema Organisasi Hubungan Ruang Luar dan Ruang Dalam M5
SERVICE ENTRANCE
PARKIR
M1
M1
PLAZA
M1
M1 : Kelompok Kegiatan Utama M2 : Kelompok Kegiatan Penunjang
M1
M3 : Kelompok Kegiatan Perawatan M4 : Kelompok Kegiatan Pelengkap M5 : Kelompok Kegiatan Servis Hubungan Erat
:
Hubungan Langsung
:
Hubungan Tidak Langsung :
PARKIR
MAIN ENTRANCE
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
41
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.1.5.2. Skema Organisasi Ruang Makro
SERVIS
HUNIAN PEGAWAI
OLAH RAGA HUNIAN LANSIA
SERVIS ENTRANCE
KANTOR
HUNIAN STAFF
R. IBADAH
HUNIAN PIMPINAN
KETERAMPILAN
KLINIK TERAPI
PLAZA
AULA
LOBBY TAMU
MAIN ENTRANCE
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
42
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.1.5.3. Skema Organisasi Ruang Mikro A. Kelompok Kegiatan Utama Hunian Lansia Kategori A & B TERAS K. TIDUR PANTRY
R. MAKAN / DUDUK
K. MANDI
SELASAR
R. JAGA
Hunian Lansia Kategori C
K. MANDI
K. TIDUR
PANTRY R. MAKAN / DUDUK
SELASAR
R. JAGA
Hunian Pimpinan
K. TIDUR 1
PANTRY
K. MANDI
K. TIDUR 2
R. MAKAN / DUDUK
R. TAMU
TERAS
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
43
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Hunian Staff
K. TIDUR
PANTRY
K. MANDI
R. MAKAN / DUDUK
R. TAMU
SELASAR
B. Kelompok Kegiatan Penunjang Kantor
R. ARSIP
R. KERJA
K. MANDI
PIMPINAN
SEKRETARIS
R. STAFF
R. RAPAT
WAKIL R. TUNGGU
HALL PENERIMA
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
44
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Unit-Unit Lainnya OLAH RAGA
PERPUSTAKAAN
TOKO
KETERAMPILAN
SALON TOILET R. IBADAH MUSHOLLA
LOBBY TAMU
HALL
Kelompok Kegiatan Servis Dapur Besar dan Laundry R. PENGAWAS
R. MASAK
GUDANG
S TOILET
E L
R. CUCI
A R. PERSIAPAN
S A
R. PENGAWAS
R R. CUCI
R. SETRIKA
R. PERSIAPAN
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
45
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA IV.2.
ARSITEKTUR PERILAKU
ANALISA FISIK TAPAK IV.2.1. Analisa Lokasi Tapak Dalam pemilihan lokasi tapak harus memperhatikan karakter dalam hubungannya dengan konteks lansia. Selain itu dalam pemilihan tapak
ada beberapa kriteria-kriteria sebagai dasar
pertimbangan dalam menentukan lokasi diantaranya : 1. Lokasi tapak strategis yang dapat memudahkan komunikasi dengan keluarga dan teman. Karena para lansia ingin selalu berhubungan. 2. Daerahnya tidak terlalu ramai dan bising, karena lansia membutuhkan ketenangan dan perasaan aman bila ingin keluar dari area tersebut. 3. Harga tanah yang tidak terlalu mahal, mengingat proyek ini akan ditunjukkan untuk seluruh golongan masyrakat. Lokasi
yang
direncanakan
untuk
proyek
Hunian
dan
Pelayanan Kesehatan Bagi Orang Lanjut usia berada di kawasan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Data Tapak : -Luas lahan : ± 2 ha -KDB
: 35 %
-Ketinggian Maks Lantai : 4 Lantai
Kondisi tapak : 1. Kondisi tanah secara umum adalah datar dengan jenis tanah adalah tanah keras 2. Kondisi tapak saat ini adalah lahan kosong 3. Disekitar lokasi banyak terdapat pepohonan yang masih asri 4. Suasana sekitar tapak tidak terlalu bising
Infra struktur Ketersediaan infra struktur sudah tertata dengan cukup baik diantaranya ; jalan utama, akses menuju tapak, jaringan listrik, jaringan air, jaringan telepon.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
46
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.2.2. Analisa Lingkungan Makro Secara garis besar lokasi tapak berada pada wilayah Jakarta Selatan tepatnya pada Jagakarsa.
LOKASI
Secara makro wilayah Jagakarsa merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Selatan. Dengan batas-batas administratif:
Utara
: Kecamatan Kebagusan
Selatan
: Kecamatan Depok
Barat
: Kecamatan Cilandak
Timur
: Ciganjur
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
47
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.2.3. Analisa Lingkungan Mikro Batas Tapak Utara
: Jalan Brigif Raya
Selatan
: Perkebunan Warga
Barat
: Pemukiman Warga
Timur
: Kali Krukut
IV.2.4. Analisa Lingkungan Sekitar Tapak
TAPAK
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
48
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.2.5. Analisa Pencapaian Tapak
Pencapaian menuju lokasi tapak yang digunakan saat ini adalah melalui jalan Jagakarsa. Jalan Jagakarsa menuju Pd. Labu dan jalan Jagakarsa yang menuju Depok.
Ke Pd. Labu
Ke Depok TAPAK
Usulan / Tanggpan : Pencapaian ke dalam tapak di atur sesuai kondisi lingkungan sekitarnya, pencapaian dari segala arah dimaksudkan untuk menjadikan potensi bangunan dalam tapak lebih tinggi. Terjadinya interaksi dengan manusia atau bangunan sekitarnya di dukung dengan adanya ruang terbuka untuk pencapaian ke dalam tapak. Pada akses masuk ke dalam tapak dan menuju ke bangunan, hanya dapat di lakukan menggunakan kendaraan pribadi baik motor atau pun mobil, untuk pejalan kaki sudah terdapat pendestrian disetiap sisi jalan.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
49
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.2.6. Analisa Sirukasi Dalam Tapak
TAPAK
: Sirkulasi pejalan kaki : Sirkulasi kendaraan pribadi : Sirkulasu service
Sirkulasi Sirkulasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Sirkulasi manusia : Sirkulasi manusia direncanakan dengan jalur pedestrian diluar tapak. sedangkan didalam tapak sirkulasi manusia dirancang dengan membuat perkerasan dan koridor. 2. Sirkulasi kendaraan pribadi : Sirkulasi kendaraan pribadi pada tapak direncanakan terpisah dengan sirkulasi service. Kendaraan pribadi terbagi dua yaitu : roda dua ( sepeda motor ) dan roda empat. 3. Sirkulasi kendaraan service : Sirkulasi kendaraan service hanya di gunakan
untuk
sirkulasi
kendaraan
barang
dan
alat-alat
perlengkapan bangunan.
Parkir Parkir kendaraan disediakan untuk memenuhi kebutuhan sarana penyimpanan
kendaraan
sementara.
Parkir
kendaraan
dibagi
menjadi: 1. Parkir pengunjung (tamu,dsb) 2. Parkir pengelola (Staff, karyawan dsb) 3. Parkir service
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
50
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.2.7. Analisa Kebisingan
Area no (1) Merupakan area dengan tingkat kebisingan yang sangat tinggi karena berbatasan dengan Jl. Jagakarsa.
TAPAK
2
Area no (2) Merupakan area dengan tingkat kebisingan sedang / rendah karena berbatasan dengan pemukiman warga .
Usulan / Tanggapan Dari analisa kebisingan diatas yaitu dapat berpengaruh kepada perletakan masa bangunan ataupun ruang luar pada tapak. Penerapan buffer sebagai peredam bising.
IV.2.8. Analisa Orientasi Bangunan Orientasi bangunan hunian ini dilakukan untuk menentukan kedudukan bangunan dengan pertimbangan analisa terhadap : 1. Matahari : Dibutuhkan sinar matahari langsung pada pagi hari untuk kamar, agar : Menyehatkan ruangan Mengurangi lembab yang berlebihan Mengurangi jamur, kuman dan virus Menghindari sinar matahari langsung untuk ruangan santai seperti ruang bersama, ruang duduk. 2. Sirkulasi Udara, dengan cara mengorientasikan bukaan-bukaan searah dengan arah aliran angin yang baik terhadap bangunan, yaitu tidak tegak lurus langsung tetapi agak miring. Oleh karena itu
[email protected] U
Angkatan 64 ( 2011-2012 )
51
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
ada beberapa alternatif untuk mengantisipasi arah angin yang tegak lurus, yaitu dengan : Memiringkan perletakkan massa terhadap sumbu arah datangnya B
angin, selain juga pertimbangan
T
terhadap sinar matahari. S
Menggunakan sirip-sirip, yang selain dapat mengontrol angin juga menghalangi sinar matahari yang berlebihan 3. Konteks terhadap pencapaian dan main entrance
4. Pertimbangan view terbaik yang dibutuhkan para lansia IV.2.9. Analisa Orientasi Matahari
TAPAK
Sinar
matahari
banyak
memberikan
pengaruh
pada
perletakan bangunan dan pencahayaan, terutama pada waktu pagi dan siang hari ini berpengaruh pada ruang luar dan juga pada bangunan,
walaupun
bangunan
ini
sifatnya
tertutup
namun
diharapkan dapat memanfaatkan pengudaraan dan pencahayaan alami dari matahari. Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan berdasarkan arah lintasan matahari, antara lain :
Orientasi massa bangunan.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
52
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
penanaman pohon sebagai penyaring udara dan sinar matahari.
Posisi jendela untuk pemanfaatan sinar matahari yang dibutuhkan.
IV.2.10. Analisa View Sekitar
2
1
TAPAK
4
3
Keterangan :
Arah pandang 1
: Memiliki arah pandang yang kurang baik
karena langsung menghadap ke jalan raya
Arah pandang 2
: Memiliki arah pandang yang kurang baik,
hindari pandangan langsung kedaerah ini karena banyak perumahan warga.
Arah pandang 3
: Memiliki arah pandang yang cukup baik,
karena adanya sungai. Suara aliran sungai bisa membuat suasana tenang.
Arah pandang 4 : Memiliki arah pandang yang baik, berikan bukaan langsung.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
53
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
IV.2.11. Zoning Dalam Tapak Penzoningan dapat dilakukan setah menganalisia berbagai keadaan eksisting pada bagian tapak dan sekitar daerah tapak. Mulai dari cara menanggapinya sampai pada jalan keluar untuk menangani keadaan tersebut sampai terciptanya penzoningan pada tapak dengan memperhitungkan dan mempertimbangkan segala aspek yang melingkupi tapak.
Area publik : Lobby, Parkir Kendaraan, Kantor
Area Semi Publik, meliputi aula, Pelayanan Kesehatan, Toko, Perpustakaan, R. Keterampilan, R. Ibadah
Area Privat, seperti : Hunian Lansia, Hunian Pimpinan Dan Hunian Staff
IV.3.
Area Servis, seperti : Dapur, Laundry, Gudang, dan ME
ANALISA BANGUNAN
IV.3.1. Pola Massa Bangunan Pertimbangan pola pengaturan massa berdasarkan perilaku para lansia : Pertimbangan orientasi yang jelas karena para lansia yang sudah pikun dan suka bingung. Keterbatasan fisik para lansia, kesulitan berjalan yang terlalu jauh karena mudah lelah sehingga perlu dipertimbangkan kemudahan pencapaian dan jarak antar bangunan.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
54
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Keinginan para lansia untuk tinggal di lingkungan yang serasa seperti di rumah, pertimbangan penataan massa yang jauh dari kesan institusi. Berbagai kemunduran baik fisik maupun psikis yang dialami para lansia sehingga membutuhkan kemudahan pengawasan. Jenis-jenis pola pengaturan massa bangunan : 1. Linier Pola teratur dan jelas Membentuk arah yang jelas Jarak antar massa jauh Berkesan monoton 2. Grid Pola teratur Membentuk dua arah tegak lurus Kesatuan kegiatan terpencar Membutuhkan lahan yang luas 3. Radial Pola terpusat Membentuk banyak arah Kesatuan kegunaan terpusat Bagus untuk kegiatan yang sama 4. Cluster Pola terpusat dan terpencar Tujuan arah jelas Kegiatan terpencar Membutuhkan tapak yang luas 5. Organik Pola tidak teratur Arah Tidak Jelas Kurang ada kesatuan Cocok untuk daerah berkontur Kesimpulan Penggunaan pola Radial untuk hunian lansia karena memberikan privasi yang baik sekaligus mempererat hubungan antar lansia.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
55
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Selain itu dapat memberikan pengawasan pada masing-masing unit lebih efektif. IV.3.2. Sirkulasi Dalam Bangunan Pertimbangan-pertimbangan sirkulasi dalam bangunan : Kemudahan : dalam menemukan arah langsung menuju sasaran. Kelancaran : Tidak ada sirkulasi yang mengganggu Kenyamanan : fisik dan fisual, perhatikan terhadap ketinggian dan jarak Keamanan : perhatian terhadap perilaku berjalan untuk para lansia agar terhindar dari kecelakaan. Sirkulasi Horizontal Jenis jalur sirkulasi yang dapat diterapkan 1. Single Loaded Corridor Hubungan antar ruang bersifat terbuka. Pemanfaatan cahaya dan penghawaan alami optimal. Pengawasan terhadap para lansia lebih efisien. 2. Double Loaded Corridor Keterkaitan antara ruang erat. Pemanfaatan cahaya dan penghawaan kurang. Pengawasan terhadap para lansia efisien. Sirkulasi Vertikal 1. Tangga Dipakai oleh pegawai dan para lansia yang masih mampu menaiki tangga. Sebisa mungkin dikurangi penggunaannya. Dilengkapi dengan handrail sebagai pegangan, anak tangga diberi karet anti slip. Lebar tangga cukup besar untuk dilalui 2-3 orang, juga lebar anak tangga sesuai ukurannya. 2. Ramp
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
56
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Digunakan oleh para lansia yang tidak mampu melewati tangga. Lantai ramp tidak boleh licin agar penggunanya tidak tergelincir. Membutuhkan space yang cukup luas, untuk kemiringan dengan perbandingan 1 : 12 agar tidak melelahkan dan demi keamanan penggunanya. 3. Lift Tiap hunian memiliki 1 lift untuk memudahkan para lansia. IV.3.3. Sistem Struktur Bangunan Dengan kebutuhan
dan
pendekatan fungsi
desain
struktur
pada
judul
disesuaikan
dan
dengan
tema fungsi
bangunannya. Struktur yang dipakai atau yang termasuk dalam struktur bangunan nantinya akan dijelaskan dan memiliki jenis dan klasifikasi yang berbeda, yaitu : 1. Sub Struktur Sistem struktur pada bagian bawah yang terdiri dari pondasi dan elemen lainnya. Pada struktur bangunan nantinya menggunakan pondasi beton bertulang. 2. Sistem Struktur Sistem struktur pada bagian badan bangunan yang terdiri dari kolom, balok, dinding, plat lantai dan sebagainya. Pada jenis memiliki klasifikasinya masing-masing. 3. Upper Struktur Sistem struktur pada bagian atas atau penutup atap ini menggunakan baja ringan pada bangunan hunian, bangunan kantor, dan bangunan penunjang lainnya. IV.3.4. Sistem Utilitas Bangunan Sistem
utilitas
mencakup
sistem
penerangan,
sistem
pengudaraan, sistem plumbing, listrik, sistem kebakaran, sistem penangkal petir dan sistem pembuangan sampah.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
57
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Sistem Pencahayan
Pencahayaan Alami Sifat Berasal dari matahari. Hanya dapat digunakan pagi hari
Pemanfaatannya Cahaya yang masuk kedalam ruangan diatur agar tidak terlalu menyilaukan. Pemanfaatan cahaya untuk penerangan melalui bukaan.
Kelebihan Biaya murah Memberi kesan alami. Penyajian warna wajar. Tidak menimbulkan keletihan mata karena intensitas selalu berubah.
Kekurangan Pengaturan intensitas sulit. Tergantung cuaca dan waktu. Fleksibilitas terhadap ruang terbatas.
Pencahayaan Buatan Sifat Pemakaian lampu yang berasal dari listrik. Digunakan pada waktu malam hari atau ada tempat yang tidak memperoleh sinar matahari pada siang hari.
Pemanfaatannya Digunakan pada
ruangan minim mendapatkan cahaya matahari pada waktu siang hari.
Kelebihan Intensitas cahaya dapat diatur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan ruang. Jenis dan penampilan lampu dapt disesuaikan dengan suasana yang diinginkan. Fleksibilitas terhadap ruang besar.
Kekurangan Biaya mahal Kurang memberikan warna yang wajar. Dapat menimbulkan kelelahan mata jika cahaya terlalu menyilaukan dan digunakan terus menerus.
Sistem Pengudaraan Pengudaraan
penting
sekali
dalam
menunjang
suasana ruang yang nyaman. Suhu udara yang diinginkan para lansia adalah 23-25 oC. Untuk itu perlu adanya penataan : Pengudaraan Alami Prinsip pengudaraan alami menggunakan ventilasi silang. Pengudaraan silang pada daerah tropis sangat efektit untuk memperbaiki
iklim
ruangan.
Selain
dapat
mengurangi
kelembaban dengan proses penguapan melalui ventilasi, juga mengurangi radiasi panas ke dalam ruangan. Pengudaraan Buatan Penghawaan buatan tidak diperlukan disetiap ruangan, karena daerah lokasi tapak sudah cukup sejuk, dan para lansia juga tidak terlalu tahan dingin terus menerus. Oleh karena itu untuk pengudaraan buatan menggunakan sistem ac split unit akan digunakan pada unit-unit hunian kategori A
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
58
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
dan B juga pada bangunan hunian pimpinan, hal ini dimaksudkan untuk kenyamanan masing-masing lansia yang dapat mengatur sendiri udara diruang kamarnya. Sedangkan ac central digunakan untuk area-area publik seperti aula, kantor, lobby, dan juga fasilitas pelayanan kesehatan. Sistem Plumbing Pekerjaan plumbing menyangkut didalamnya antara lain adalah instalasi air bersih dan air kotor. 1.
Instalasi Air Bersih Bangunan yang ada di tapak adalah bangunan tingkat rendah sehingga distribusi air bersih yang cocok adalah menggunakan
sistem
Upreed
Distribution
system
/
Pneumatic Water Supply, yaitu adalah system pensuplaian air bersih langsung dari sumber air utama (PAM / tangki air) dimana air bertekanan akan di distribusikan (dengan pompa) ke seluruh bangunan. 2.
Instalasi Air Kotor Terbagi menjadi, atas :
Air Hujan, pembuangan air hujan melalui saluran kota dilengkapi dengan bak kontrol.
Air Kotor, pembungan air kotor dari pantry, wastafel, dan dapur, disalurkan ke sawage treatment, kemudian diteruskan ke saluran ke kota melalui bak kontrol.
Air Kotor Padat, air kotor padat dibuang melalui saluran khusus menuju septic tank.
Listrik PLN, merupakan sumber listrik utama pada pemakaian dan disalurkan ke gardu utama. Generator Set (Genset), sebagai cadangan / pengganti yang bekerja otomatis jika listrik PLN terputus / padam. Berfungsi melayani sebagian penerangan, unit penerangan dan darurat dalam bangunan.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
59
HUNIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG LANJUT USIA
ARSITEKTUR PERILAKU
Sistem Kebakaran 1. Sistem Hydrant, setiap 500-800m2 dalam radius 25-30m.
2. Sprinkler Tangki bertekanan harus berisis 2/3 dari volume dan diberikan tekanan 5 kg/cm2. Penempatan sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam kebakaran 10-20 m2, dengan ketinggian ruangan 3m. kepala sprinkler yang dipasang dekat tembok harus mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari tembok.
3. Halon Pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakaran tidak
diperbolehkan
menggunakan
air,
seperti
ruang
peralatan, ruang arsip, pemadaman kebakaran dengan sistem halon.
[email protected] Angkatan 64 ( 2011-2012 )
60